pterigium

26
PTERIGIUM Titi Nurbaiti 1210211193

Upload: jessica-nugraheni

Post on 18-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

PTERIGIUM

PTERIGIUM Titi Nurbaiti1210211193Pterigium a/ kondisi medis yg ditandai dgn munculnya pertumbuhan jaringan spt daging, sifatnya jinak, berbentuk segitiga pda konjungtiva, lapisan tipis yg melapisi bag putih pda sklera, umumnya tdk berbahaya. Namun, pterigium kdng kala tumbuh pda kornea, dan dlm bbrpa kasus langka, dpt tumbuh ckp besar shngg menutupi kornea pusat dan mengganggu penglihatan.

DEFINISI

Beberapa penelitian menunjukkan prevalensi paling tinggi terdapat di daerah khatulistiwa. Sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan wanita Umumnya mengenai orang-orang yang memiliki aktivitas diluar ruangan. Prevalensi meningkat dgn bertambahnya usia. Insiden paling bnyk ditemukan pada usia 20-40 thn.

EPIDEMIOLOGIPenyebab blm diketahui, tetapi tjd lbh sering pda mereka yg tinggal atau bekerja di lingkungan gersang, berangin atau berpasir, paparan ultraviolet, mikro trauma kronis pada mata, infeksi mikroba atau virus, konjungtivitis kronis dan defisiensi vitamin A.

ETIOLOGI Tdk mengganggu aktifitas sehari-hari dan lbh besar berpengaruh pda faktor kosmetik. Akan tetapi, beberapa pterigia dpt menghambat penglihatan dan kemungkinan hrs diangkat mll operasi.Seringkali, pterigium dpt berulang stlh pengangkatan tetapi ada teknik operasi yg tersedia u/ mencegah terjadinya hal ini.

GEJALA KLINIS Pertumbuhan berwarna putih dgn pembuluh darah yg terlihat/menonjol di sudut mata bag dlm dan luar.Pterigium dpt tjd pda satu atau kedua mataKemerahan pda daerah yg terkenaIritasiGejala mata kering

Kadang kala berairTerasa spt ada benda asing di dlm mataPenglihatan buram (pada kasus parah pertumbuhan dpt menutupi kornea pusat atau menyebabkan astigmatisme krna tekanan pda permukaan kornea)

Jenis Pterigium:Tipe vaskuler : pterigium tebal, merah, progresif biasanya ditemukan pda anak muda (tumbuh cepat krn banyak pembuluh darah).Tipe membranaceus: pterigium tipis spt plastik, tdk terlalu merah biasanya tdpt pda orang tua.

JENIS DAN STADIUMStadium Pterigium: Stadium I : belum mencapai limbusStadium II : sudah melewati limbus dan belum mencapai pupilStadium III : sudah menutupi pupilStadium IV : sudah melewati pupil

AnamnesisKeluhan pasien spt mata merah, gatal, mata sering berair, ganguan penglihatan. Selain itu perlu jga ditanyakan adanya riwayat mata merah berulang, riwayat banyak bekerja di luar ruangan pda daerah dgn pajanan sinar matahari yg tinggi, serta dpt pula ditanyakan riwayat trauma sebelumnya.

DIAGNOSIS Pemeriksaaan fisikInspeksi terlihat sbg jaringan fibrovaskular pda permukaan konjuntiva. Pterygium dpt memberikan gambaran yg vaskular dan tebal tetapi ada juga pterygium yg avaskuler dan flat.

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan tambahan yg dpt dilakukan pda pterygium a/ topografi kornea u/ menilai seberapa besar komplikasi berupa astigmatisme ireguler yg disebabkan o/ pterygium.

Pinguekula mer/ benjolan pda konjungtiva bulbi yg ditemukan pda orangtua, terutama yg matanya sering mendapatkan rangsangan sinar matahari, debu, dan angin panas. Yg membedakan pterigium dgn pinguekula a/ bentuk nodul, terdiri atas jaringan hyaline dan jaringan elastik kuning, jarang bertumbuh besar, tetapi sering meradang.

DIAGNOSIS BANDINGPseudopterigium mer/ perlekatan konjungtiva dgn kornea yg cacat. Sering pseudopterigium ini terjadi pada proses penyembuhan tukak kornea, shngg konjungtiva menutupi kornea. Pseudopterigium jga sering dilaporkan sbg dampak sekunder penyakit peradangan pda kornea. Pseudopterigium dpt ditemukan dibagian apapun pda kornea dan biasanya berbentuk oblieq. Sedangkan pterigium ditemukan secara horizontal pada posisi jam 3 atau jam 9.

17

MediakamentosaPterigium sering bersifat rekuren, terutama pda pasien yg msh muda. Bila pterigium meradang dpt diberikan steroid atau suatu tetes mata dekongestan.Pengobatan pterigium a/ dgn sikap konservatif atau dilakukan pembedahan bila trjd gangguan penglihatan akibat terjadinya astigmisme ireguler atau pterigium yg tlh menutupi media penglihatan.Lindungi mata dgn pterigium dari sinar matahari, debu dan udara kering dgn kacamata pelindung. Bila tdpt tanda radang berikan air mata buatan dan bila perlu dpt diberi steroid.

PENATALAKSANAAN Tindakan operatifTindakan pembedahan a/ suatu tindak bedah plastik yg dilakukan dengan indikasi:Pterigium tlh memasuki kornea lbh dari 4 mm.Pertumbuhan yg progresif, terutama pterigium jenis vaskular.Mata terasa mengganjal.Visus menurun, terus berair.Mata merah sekali.Telah masuk daerah pupil atau melewati limbus.Alasan kosmetik.

Pascaoperasi biasanya akan diberikan terapi lanjut spt pengggunaan sinar radiasi atau terapi lainnya u/ mencegah kekambuhan spt mitomycin C.Jenis Operasi pada Pterigium antara lain:Bare sklera: bertujuan u/ menyatukan kembali konjungtiva dgn permukaan sklera. Kerugian dari teknik ini a/ tingginya tingkat rekurensi pasca pembedahan yg dpt mencapai 40-75%.Simple Closure: menyatukan langsung sisi konjungtiva yg terbuka, dimana teknik ini dilakukan bila luka pda konjuntiva relative kecil.Sliding flap: dibuat insisi berbentuk huruf L disekitar luka bekas eksisi u/ memungkinkan dilakukannya penempatan flap.Rotational flap: dibuat insisi berbentuk huruf U di sekitar luka bekas eksisi u/ membentuk seperti lidah pada konjungtiva yg kemudian diletakkan pada bekas eksisi.Conjungtival graft: menggunakan free graft yg biasanya diambil dari konjungtiva bulbi bag superior.

Tindakan pembedahan u/ eksisi pterigium biasanya bisa dilakukan pda pasien rawat jalan dgn menggunakan anestesi lokal, bila perlu diperlukan dgn memakai sedasi. Perawatan pasca operasi, mata pasien biasanya merekat pda malam hari, dan dirawat memakai obat tetes mata atau salep mata antibiotic atau antinflamasi.

KOMPLIKASI Pra-operatifAstigmatKrn pterygium dpt menyebabkan perubahan bntk kornea akibat adanya mekanisme penarikan o/ pterygium serta trdpt pendataran daripada meridian horizontal pda kornea yg berhubungan dgn adanya astigmat. Mekanisme pendataran itu sendiri belum jelas. Hal ini diduga akibat tear meniscus antara puncak kornea dan peninggian pterygium. Astigmat yg ditimbulkan oleh pterygium adalah astigmat with the rule dan iireguler astigmat.

Intra-operatifPasca-operatifNyeri, iritasi, kemerahan, graft oedema, corneoscleral dellen (thinning), dan perdarahan subkonjungtival dpt tjd akibat tindakan eksisi dgn conjunctival autografting, namun komplikasi ini scra umum bersifat sementara dan tdk mengancam penglihatan.

Komplikasi pasca eksisi a/ sbg berikut:Infeksi, reaksi bahan jahitan, jar parut, parut kornea, graft konjungtiva longgar, perforasi mata, perdarahan vitreus&ablasi retina.Penggunaan mitomycin C post operasi dpt menyebabkan ektasia atau nekrosis sklera dan korneaPterygium rekuren.

Prognosis visual dan kosmetik dari eksisi pterigium adalah baik. Prosedur dpt ditoleransi dgn baik o/ pasien, dan disamping rasa tak nyaman pada hari-hari pertama post-operatif, pasien bisa melanjutkan aktivitas secara penuh dalam 48 jam.

PROGNOSIS