pta fendy

26
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pestisida diperkenalkan untuk pertamakalinya oleh bangsa Cina pada tahun 900 M , dengan memakai senyawa arsenat, sudah dipakainya pestisida ultra tradisional ini menunjukkan bahwa bangsa Cina sudah maju dibidang pertanian, terbukti dengan kenyataan pengenalan pestisida yang pertama sekali oleh manusia. Karena belum ada penemuan-penemuan baru, bahan arsenat ini bertahan cukup lama. Meskipun hama-hama juga sudah menunjukkan segala kekebalan. Pada akhirnya secara tidak disengaja seperti lazimnya penemuan yang lain, racun tembakau mulai diperkenalkan pada masyarakat mulai tahun 1960 diEropa. Metodenya masih sederhana Pembuatan pun cukup sederhana, karena pada masa itu belum dikenal alat-alat industri dan pengetahuan yang cukup. Tembakau direndam didalam air selama satu hari satu malam, baru kemudian dipakai untuk menyemprot atau disiramkan. Ternyata racun nikotin ini cukup efektif pula sebagai obat sekaligus racun pembasmi hama. Berbeda didaratan eropa, di Malaysia dan sekitarnya lebih mengenal bubuk pohon deris, yang mengandung bahan aktif Rotenon sebagai zat pembunuh. Disamping itu juga dipakai bahan aktif LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO 1

Upload: fendy-prabowo

Post on 03-Jul-2015

473 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTA FENDY

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pestisida diperkenalkan untuk pertamakalinya oleh bangsa Cina pada tahun

900 M , dengan memakai senyawa arsenat, sudah dipakainya pestisida ultra tradisional ini

menunjukkan bahwa bangsa Cina sudah maju dibidang pertanian, terbukti dengan

kenyataan pengenalan pestisida yang pertama sekali oleh manusia.

Karena belum ada penemuan-penemuan baru, bahan arsenat ini bertahan

cukup lama. Meskipun hama-hama juga sudah menunjukkan segala kekebalan. Pada

akhirnya secara tidak disengaja seperti lazimnya penemuan yang lain, racun tembakau

mulai diperkenalkan pada masyarakat mulai tahun 1960 diEropa.

Metodenya masih sederhana Pembuatan pun cukup sederhana, karena pada

masa itu belum dikenal alat-alat industri dan pengetahuan yang cukup. Tembakau

direndam didalam air selama satu hari satu malam, baru kemudian dipakai untuk

menyemprot atau disiramkan.

Ternyata racun nikotin ini cukup efektif pula sebagai obat sekaligus racun

pembasmi hama. Berbeda didaratan eropa, di Malaysia dan sekitarnya lebih mengenal

bubuk pohon deris, yang mengandung bahan aktif Rotenon sebagai zat pembunuh.

Disamping itu juga dipakai bahan aktif Pirenthin I dan II, dan Anerin I dan II, yang

diperoleh dari bunga Pyrentrum Aneraria Forium.

Semenjak diketemukannya bahan-bahan aktif dari tumbuh-tumbuhan tersebut,

perkembangan pestisida semakin melonjak.Berbagai upaya pemikiran mulai dilontarkan

untuk mendapatkan jenis-jenis pestisida baru yang lebih ampuh. Barulah kemudian

diketemukan pestisida sintetis dari senyawa Dinitro dan Thiosianat.

Namun ternyata sangat dirasakan, bahwa zat-zat pembasmi yang terdahulu

belum begitu memuaskan. Maka tercipta DDT (Dicholro Diphenil Trichloroetana) pada

tahun 1874 oleh seorang warga negara Jerman, Zeidler. Pada akhirnya pembuatan DDT

merupakan babak baru dalam perkembangan industri pestisida. Dan semenjak itu makin

banyak pestisida sintetis buatan manusia, baik yang betul-betul berbeda dengan DDT,

maupun derivat-derivatnya.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO1

Page 2: PTA FENDY

Nama suatu pestisida dapat digunakan untuk mengetahui sifat yang

mencirikannya. Setiap pestisida yang diperdagangkan terdiri dari tiga bagian utama, yaitu

bahan aktif, bahan-bahan pembantu dan bahan pembawa. Bahan aktif adalah senyawa

kimia yang mempunyai efek pestisida, yakni efek meracuni atau efek biologi lainnya.

Misalnya sebagai penarik, pengusir dsb. Bahan pembantu merupakan senyawa-senyawa

yang ditambahkan untuk menjadikan suspensi menjadi stabil, sehingga penggunaan bahan

aktif pestisida menjadi lebih efektif ( contoh: agen dispersi , emulsifier ). Bahan pembawa

merupakan senyawa pembawa bahan aktif ( contoh : pelarut organik, lempung mineral ).

Cara penamaan pestisida dapat didasarkan dalam beberapa hal, yaitu : Nama

umum bahan aktif, Nama perdagangan dalam bentuk formulasi, Nama struktur kimia dan

Struktur rumus molekul bahan aktif. Sebagai contoh pemberian nama terhadap Furadan.

Nama umum bahan aktif CARBOFURAN. Nama perdagangan biasanya diberikan oleh

pabrik atau oleh formulator dalam hal ini ada yang memberi nama Furadan 3 G, Curater 3

G, Petrofur 3G, Dharmafur 3 G. Nama struktur kimianya adalah 2,3-dihidro-2,2-

dimethyl-7-benzofuranyl methylcarbamate.

Dalam  pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida adalah sebagai

alternatif terakhir.  Dan belajar dari pengalaman, Pemerintah saat ini tidak lagi memberi

subsidi terhadap pestisida. Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak

menggunakannya.  Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun

swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida

secara aman dan benar.  Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat

(tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).

I.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum acara kali ini, adalah :

1. Untuk mengetahui penggolongan pestisida berdasarkan nama umum, nama dagang,

dam nama kimia dari masing-masing pestisida.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO2

Page 3: PTA FENDY

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Pestisida dan Teknik Aplikasi dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25

April 2011, pukul 09.00-10.40 WIB. Bertempat di Labolatorium Jurusan Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis pestisida yang sudah

disiapkan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas

Palangka Raya. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat-alat tulis dan

sejenisnya.

2.3. Cara Kerja

Menginventarisasikan golongan pestisida masing-masing sesuai dengan nama umum,

nama dagang dan nama kimianya. Selanjutnya membuat dalam bentuk tabel yang telah

disediakan.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO3

Page 4: PTA FENDY

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan Penamaan Pestisida

NO GOLONGAN PESTISIDA

NAMA DAGANG

NAMA UMUM NAMA KIMIA SIMBOL / PERINGATAN

1 Insektisida DURSBAN * 20 EC

Klorpirifos O,O-diethyl Klorpirifos

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

2 Insektisida DHARMABAS 500 EC

BPMC 50g/L N-(phosporomethyl) pgicine

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

3 Insektisida INDOVIN 85 SP

Karbaril 85% 1- naphthy Methylkarbonat

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

4 Insektisida SUPRACIDE 25 WP

Metidation Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

5 Insektisida BANCOL 5O WP

Bensultap 50% Perhatian

6 Fungisida DACONIL 75 WP

Klorotalonil 75 g/l. 

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

7 Fungisida RIDOMIL 35 SD

Mefenoksam 35 g/l.

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO4

Page 5: PTA FENDY

8 Fungisida ANTRACOL 70 WP

Propineb 70 g/l.

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

9 Fungisida BENLATE WP Wettable Powder

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

10 Fungisida DITHANE 430 F

Mankozeb 430 g/l.

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

11 Herbisida RAMBO 480 AS

Glifosat 480 g/l.

Perhatian

12 Herbisida POLARIS 200/8 AS

Monoamonium glifosat 200g/l.

Perhatian

13 Herbisida GRAMOXONE Parakuat diklorida 276 g/l.

1,1-dimethyl-4-4 Bpyridylium diklorida

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

14 Herbisida PATA-COL Parakuat diklorida 248,4 g/l.

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

15 Kompilasi (Akarisida & Insektisida)

MITAL 200 EC Amitraz 200g/L

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

16 Kompilasi (Fungisida & ZPT)

FUJIWAN 400 EC

Isoprothio lane 400g/L

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO5

Page 6: PTA FENDY

17 Kompilasi (Insektisida & ZPT)

REGENT 50 SC

Fipronil 50 g/l. Perhatian

18 Kompilasi (Nematisida, Insektisida, & Fungisida)

BASAMID-6 Dazomet 98% Perhatian

19 Rodentisida PETROKUM RMB

Brodifakum 0,005%

Perhatian

20 Rodentisida MESOPHIDE 80 P

Seng fosfida Beracun

21 Rodentisida KLERAT RM-B

Brodifakum 0,005%

Perhatian

22 Bakterisida AGREPT 20 WP

Streptomisin sulfat 20%

Label berwarna kuning dan

bertanda silang (berbahaya).

3.2. Pembahasan

3.2.1. Penggolongan Pestisida

a.Insektisida

Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas semua

jenis serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga

digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang,

seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon,

tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll.. Beberapa nama jenis insektisida

antara lain, DURSBAN * 20 EC, DHARMABAS 500 EC, INDOVIN 85 SP,

SUPRACIDE 25 WP, BANCOL 5O WP

Serangga adalah binatang yang 26% spesiesnya merugikan manusia

karena herbivora atau fitofak, sedangkan sebagian lainnya merugikan manusia

karena menyebarkan penyakit pada manusia dan binatang ternak. Walaupun

demikian ada pula serangga yang sangat penting misalnya serangga penyerbuk

(pollinator), pengurai (decomposer), predator dan parasitoid pada serangga lain,

penghasil bahan berguna (lebah madu), dan sebagainya.

Ukurannya sangat beragam. Ada yang besarnya kurang dari 0,25 mm,

tetapi ada juga yang bisa mencapai 25 cm. secara umum tubuh serangga terdiri

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO6

Page 7: PTA FENDY

dari kepala, dada dan perut. Pada dadanya terdapat 6 ruas kaki yang dapat

bergerak.

Salah satu kesulitan pengendalian serangga adalah sifat serangga yang

mudah menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya. Sebagai contoh walaupun

tanaman ksukaannya tidak ada, serangga masih bertahan hidup dengan

memakan jenis tanaman apa saja yang ada. Seraangga juga tidak hanya

menyerang tanaman di lahan pertanian, tetapi ada beberapa jenis yang menjadi

hama gudang.

Untuk membunuh serangga, inektisida nmasuk dalam tubuh serangga

melalui lambung, kontak, dan alat pernapasan.

a. Insektisida dapat meracuni lambung (stomach poisons) bila insektisida

masuk dalam tubuh bersama bagian tanaman yang dimakannya. Akibatnya

alat pencernaan akan terganggu. Insektisida seperi ini sangat efektif untuk

mengendalikan serangga yang mulutnya bertipe pengigit dan pengunyah.

b. Insektisida kontak (contac poisons) akan masuk tubuh serangga melalui

kutikulanya.

c. Insectisida masuk ke tubuhnya melalui pernapasan. Sebagiai fumigasi hama

gudang dapat mematikan hama yang menhisap gas beracun dari fumigant.

Sedangkan dilihat dari cara kerjanya, insektisida dibedakan atas

peracun fisik, peracun protoplasma, dan peracun pernapasan.

a) Insektisida peracun fisik akan menyebabkan dehidrasi, yaitu keluarnya

cairan tubuh dari dalam tubuh serangga.

b) Insektisida peracun protoplasma dapat mengendapkan protein dalam

tubuh serangga.

c) Insektisida peracun pernapasan dapat menghambat aktifitas enzim

pernapasan.

Contoh penamaan pestisida dari golongan insektisida ini adalah : 1. a. Nama Dagang : DURSBAN 20 EC.

b. Nama Umum : Klorpiripos 20 g/l.

c. Nama Kimia : O,O-diethyl Klorpirifos.

2. a. Nama Dagang : SUPRACIDE 25 WP.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO7

Page 8: PTA FENDY

b. Nama Umum : Metidation  25 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang : INDOVIN 85 SP.

b. Nama Umum : Karbaril 85 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang : DHARMABAS 500 EC.

b. Nama Umum : BPMC (fenobukarb) 500 g/l.

c. Nama Kimia :

5. a. Nama Dagang : BANCOL 5O WP.

b. Nama Umum : Bensultap 50 g/l.

c. Nama Kimia :b. Fungisida

Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan

jamur/ cendawan seperti bercak daun, karat daun, busuk daun, dan cacar daun.

Contoh : tembaga oksiklorida, tembaga (I) oksida, carbendazim, organomerkuri,

dan natrium dikromat. Beberapa nama jenis Fungisida antara lain, DACONIL

75 WP, RIDOMIL 35 SD, ANTRACOL 70 WP, BENLATE WP, DITHANE

430 F. Contoh penamaan pestisida dari golongan fungisida adalah :

1. a. Nama Dagang : DACONIL 75 WP.

b. Nama Umum : Klorotalonil 75 g/l.

2. a. Nama Dagang : RIDOMIL 35 SD.

b. Nama Umum : Metalaksil 35 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang : ANTRACOL 70 WP.

b. Nama Umum : Propineb 70,5 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang : BENLATE WP.

b. Nama Umum : Benomil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

5. a. Nama Dagang : KUMULUS 80 WDG.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO8

Page 9: PTA FENDY

b. Nama Umum : Belerang 80 g/l.

c. Nama Kimia :

c.Herbisida

Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman

pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll.

Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol. Beberapa nama jenis

Herbisida antara lain PATA-COL, GRAMOXONE, POLARIS 200/8 AS,

RAMBO 480 AS

Kehadiran gulma dalam lahan pertanian sangat tidak diharapkan

karena akan menyaingi tanaman yang ditanam dalam memperolah unsure hara,

air dan matahari. Akibat dari serangan gulma dapat menurunkan hasil panen

yang cukup besar.

Pada umumnya herbisida bekerja dengan mengganggu proses

anabolisme senyawa penting seperti pati, asam lemak atau asam amino melalui

kompetisi dengan senyawa yang "normal" dalam proses tersebut. Herbisida

menjadi kompetitor karena memiliki struktur yang mirip dan menjadi

kosubstrat yang dikenali oleh enzim yang menjadi sasarannya. Contoh

penamaan pestisida dari golongan herbisida adalah :

1. a. Nama Dagang : RAMBO 480 AS.

b. Nama Umum : Glifosat 480 g/l.

2. a. Nama Dagang : POLARIS 200/8 AS.

b. Nama Umum : Monoamonium glifosat 200g/l.

c. Nama Kimia:

3. a. Nama Dagang : GRAMOXONE.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 276 g/l.

c. Nama Kimia : 1,1-dimethyl-4-4 Bpyridylium diklorida.

4. a. Nama Dagang : PARA-COL.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 248,4 g/l.

c. Nama Kimia:

d. Rodentisida

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO9

Page 10: PTA FENDY

Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk

memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya

diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau

jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan

juga hewan ternak yang memakannya. Contohnya : Warangan. Nematisida

adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa

nematoda (cacing). Hama jenis ini biasanya menyerang bagian akar dan

umbi tanaman. Beberapa nama jenis Rodentisida antara lain KLERAT RM-

B, MESOPHIDE 80 P, PETROKUM RMB

Tikus juga merupakan organisme pengganggu yang banyak

merugikan manusia. Di bidang pertanian , tikus sering menyerang tanaman

pangan ,hortikltura, dan tanaman perkebunan dalam waktu yang singkat

dengan tingkat kerugian yang besar. Berbagai stadia umur tanaman

diserangnya, mulai dari pembibitan, masa pertumbuhan sampai hasil panen

yang tersimpan di guadang. Dipeternakan , tikus sering mengambil pakan

ternak. Dan, bahkan tikus dapat menjadi sarana bagi beberapa pathogen

yang dapat menimbulkan penyakit bagi manusia dan hewan piaraan.

Masalahnya tikus sangat terampil menghindar terhadap setiap

tindakan pengendalian. Oleh karena itu rodentisida yang efektif biasanya

dalam bentuk umpan beracun. Contoh penamaan pestisida dari golongan

rodentisida adalah :

1. a. Nama Dagang: PETROKUM RMB.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: MESOPHIDE 80 P.

b. Nama Umum : Seng fosfida 80 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang: KLERAT RM-B.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

c. Nama Kimia :

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO10

Page 11: PTA FENDY

e. Bakterisida

Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau

virus. Salahsatu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk

membunuh virus CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri

yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Pemberian obat

biasanya segera diberikan kepada tanaman lainnya yang masih sehat sesuai

dengan dosis tertentu.. Beberapa nama jenis Bakterisida antara lain,

AGREPT 20 WP. Bakteri bisa menyebar melalui berbagai agen, misalnya

biji, buah umbi, batang stek, sernaggga, burung, siput, ulat manusia,

kompos dan pupuk kandang.

Bakterisida biasanya sistemik karena bakteri melakukan

perusakan dalam tubuh inang. Perendaman bibit dalam larutan bakterisida

merupakan salah satu cara aplikasi untuk mengendalikan pseudomonas

solanaceae yang bisa mengakibatkan layu pada tanaman famili

solanaceae. Contoh penamaan pestisida dari golongan bakterisida adalah :

a. Nama Dagang : AGREPT 20 WP.

b. Nama Umum : Streptomisin sulfat 20 g/l.

c. Nama Kimia :

f. Kompilasi Pestisida

Kompilasi adalah senyawa yang mengandung lebih dari satu bahan

aktif beracun atau terdiri lebih dari satu penggolongan pestisida, atau dengan

kata lain gabungan dari . Beberapa nama jenis Kompilasi pestisida antara lain,

FUJIWAN 400 EC, MITAL 200 EC, BASAMID-6, & REGENT 50 SC.

Pestisida golongan kompilasi adalah pestisida yang diproses atau dibuat

sebagai peningkat daya aktivitas dengan menggabungkan 2 atau lebih senyawa

pestisida yang bertujuan mempercepat pengendalian OPT dan mempermudah

dalam aplikasi. Contoh penamaan pestisida dari golongan kompilasi adalah :

1. a. Nama Dagang: MITAC 200 EC (Akarisida & Insektisida).

b. Nama Umum : Amitraz 200 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: FUJIWAN 400 EC (Fungisida & ZPT).LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO

11

Page 12: PTA FENDY

b. Nama Umum : Isoprothiliolone 400 g/l.

c. Nama Kimia : Diisopropil 1,3-difilolasi-2-ilidenemalonat.

3. a. Nama Dagang: REGENT 50 SC (Insektisida & ZPT).

b. Nama Umum : Fipronil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang: BASAMID*6.

b. Nama Umum : Dazomet 98 g/l.

c. Nama Kimia :

3.2.2. Penjelasan PiktogramBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui

gambar piktogram atau gambar peringatan dari beberapa pestisida, yaitu sebagai

berikut :

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya

menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances), yaitu suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya

dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan

Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan

dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,

dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan

manusia.

Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan

kimia kemikalia didefinisikan sebagai

a. Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law).

b. Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau

formulasi berbahaya selama produksi atau penggunaan.

c. Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak.

Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar

belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO12

Page 13: PTA FENDY

simbol bahaya, yang terbagi dalam : resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-

kimia), resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau kombinasi dari keduanya.

Tabel. Klasifikasi dan Simbol Bahaya Pestisida.

Kelas Berbahaya

Keterangan yang perlu dicantumkan di dalam label

Pernyataan berbahaya

Warna Simbol Bahaya Simbol Kata

Ia.Sangat

berbahaya sekaliSangat beracun Coklat Tua

Sangat Beracun

Ib.Berbahaya sekali

Beracun Merah Tua

Beracun

II. Berbahaya

Berbahaya Kuning Tua

Berbahaya

III.Cukup

berbahaya

Perhatian Biru Muda   Perhatian!!!

IV. Tidak berbahaya pada pemakaian

normal

  Hijau    

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO13

Page 14: PTA FENDY

Setiap kemasan pestisida atau brosur yang menyertainya selalu memuat petunjuk yang

harus dipenuhi oleh pengguna. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida. Pengguna diharapkan juga

mempelajari piktogram (tanda-tanda gambar) yang terdapat pada kemasan pestisida atau pada

brosur/ leaflet pestisida. Berikut adalah contoh piktogram atau petunjuk penggunaan pada

pestisida FUJIWAN.

Keterangan :

Simpan di tempat terkunci dan jauhkan

dari jangkauan anak-anak.

Gunakan sarung tangan.

Gunakan pelindung wajah.

Konsentrat tinggi.

Aplikasi menggunakan sprayer

punggung.

Gunakan sepatu bot.

Gunakan pakaian pelindung yang

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO14

Page 15: PTA FENDY

disarankan.

Berbahaya bagi hewan ternak.

Cuci tangan dan muka sesudah aplikasi.

III. PENUTUP

3.1. KesimpulanPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus

yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini

adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman

yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya

seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang

dianggap merugikan.

Pestisida diklasifikasikan menjadi beberapa macam sesuai dengan sasaran

yang akan dikendalikan, antara lain Insektisida, Fungisida, Bakterisida, Nematisida,

Akarisida, Rodentisida, Moluskusida, Herbisida, Pestisida, Formulasi pestisida.

Kompilasi adalah senyawa yang mengandung lebih dari satu bahan aktif

beracun atau terdiri lebih dari satu penggolongan pestisida, atau dengan kata lain

gabungan dari . Beberapa nama jenis Kompilasi pestisida antara lain, FUJIWAN 400 EC,

MITAL 200 EC.

Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang bisa

mematikan semua jenis serangga. Beberapa nama jenis insektisida antara lain,

DURSBAN * 20 EC, DHARMABAS 500 EC, INDOVIN 85 SP, SUPRACIDE 25 WP,

BANCOL 5O WP, Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun

dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fungi atau cendawan. Beberapa

nama jenis Fungisida antara lain, DACONIL 75 WP, RIDOMIL 35 SD, ANTRACOL 70

WP, BENLATE WP, DITHANE 430 F, Herbisida adalah bahan senyawa beracun yang

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO15

Page 16: PTA FENDY

dapat dimanfaatkan untuk membunuh tumbuhan penTRgganggu yang disebut gulma.

Beberapa nama jenis Herbisida antara lain PATA-COL, GRAMOXONE, POLARIS

200/8 AS, RAMBO 480 AS

Rodentisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang

digunakan untuk mmatikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus. Beberapa

nama jenis Rodentisida antara lain KLERAT RM-B, MESOPHIDE 80 P, PETROKUM

RMB

Bakterisida adalah senyawa yang mengandung bahan aktif beracun yang bisa

membunuh bakteri. Beberapa nama jenis Bakterisida antara lain, AGREPT 20 WP.

Nama suatu pestisida dapat digunakan untuk mengetahui sifat yang

mencirikannya. Cara penamaan pestisida dapat didasarkan dalam beberapa hal, yaitu :

Nama umum bahan aktif, nama perdagangan dalam bentuk formulasi, nama struktur

kimia dan struktur rumus molekul bahan aktif.

Dengan mengetahui kandungan bahan aktif suatu pestisida, maka kita tidak

perlu terikat pada satu nama dagang, tetapi kita dapat memilih pestisida dari berbagai

nama dagang yang ada. Demikian pula kalau dikehendaki untuk mencampur pestisida

maka perlu dihindari pencampuran pestisida dari bahan aktif yang sama.

Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk

semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan

konsumer dan kesehatan manusia. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO16

Page 17: PTA FENDY

DAFTAR PUSTAKA

Bottrel, D.G. 1979. Integrated Pest Management. Council of Environ. Quality. Washington

D.C.

Hidayat Natawigena dan G. Satari. 1981. Kecenderungan Penggunaan Pupuk dan Pestisida

dalam Intensifikasi Pertanian dan Dampak Potensialnya Terhadap Lingkungan.

Seminar terbatas  19 Maret 1981 Lembaga Ekologi Unpad Bandung.

Kenmore, P.E. 1987. IPM Means the Best Mix. Rice IPM Newsletter. VII (7). IRRI. Manila.

Philippines.

Mulyani, S. dan M. Sumatera. 1982. Masalah Residu Pestisida pada Produk Hortikultura.

Simposium Entomologi, Bandung 25 – 27 September 1982.

Mc Ewen, F.L. and G.R.Stephenson. 1979. The Use and Significance of Pestiside in The

Environment. A Wiley Intercience Publication. John Wiley & Sons, New York.

Oka, Ida Nyoman. 1995. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia.

Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pimentel, D. 1971. Ecological Effects of Pesticides on Nontarget Species. Office of Science

and Technology. Washington D.C. Stack Number 4106-0029.

Pimentel, D. 1982. Environmental Aspects of Pest Management. Chemistry and World Food

Suplies. Chemrawn II. Pergamon Press.

Schopfer dan Brennicke (2005). Pflanzenphysiologie. Spektrum. Muenchen.

Smith, R.F.1978. Distory and Complexity of Integrated Pest Management. In: Pest Control

Strategis. S.H. Smith and D. Pimentel (Ed.). Acad. Press. New York.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO17

Page 18: PTA FENDY

Smith, R.F and J.L. Apple. 1978. Principles of Integrated Pest Control. IRRI Mimeograph.

Untung, K. 1984. Pengantar Analisis Ekonomi Pengendalian Hama Terpadu. Andi Offset.

Yogyakarta.

Untung, K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM PTA FENDY PRABOWO18