pt tiphone mobile indonesia tbk · perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan...

322
Tanggal Efektif : 30 Juni 2015 Masa Penawaran : 1,2,3 & 6 Juli 2015 Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2015 Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik : 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 13 Juli 2015 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK Kegiatan Usaha Utama Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor Pusat Telesindo Tower Jl. Gajah Mada No. 27 A Krukut, Taman Sari Jakarta Barat, 11140 Tel. (62-21) 299 99999 Fax. (62-21) 298 28282 Website : www.tiphonemobile.com Email: [email protected] PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH) (”OBLIGASI BERKELANJUTAN”) DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP I TAHUN 2015 DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) (”OBLIGASI”) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan ketentuan Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun, berjangka waktu 3 (Tiga) tahun. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan (3 bulan) yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 10 Juli 2018. Obligasi ini akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia. OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI. PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS INI. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENGECER/AGEN PENJUAL. KETERANGAN MENGENAI RISIKO USAHA PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN I PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK DARI PT FITCH RATINGS INDONESIA (FITCH): A-(idn) (Single A Minus) PERSEROAN JUGA TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO): (id) A (Single A) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI. PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT Bahana Securities WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk. Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi Ini dijamin Secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2015

Upload: duongkhanh

Post on 24-Apr-2019

294 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Tanggal Efektif : 30 Juni 2015 Masa Penawaran : 1,2,3 & 6 Juli 2015 Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2015 Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik : 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 13 Juli 2015

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK

Kegiatan Usaha Utama Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak

Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor Pusat Telesindo Tower

Jl. Gajah Mada No. 27 A Krukut, Taman Sari

Jakarta Barat, 11140 Tel. (62-21) 299 99999 Fax. (62-21) 298 28282

Website : www.tiphonemobile.com Email: [email protected]

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE

DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH) (”OBLIGASI BERKELANJUTAN”)

DALAM RANGKA

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP I TAHUN 2015

DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) (”OBLIGASI”)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan ketentuan Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun, berjangka waktu 3 (Tiga) tahun.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulanan (3 bulan) yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 10 Juli 2018. Obligasi ini akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia.

OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI TIDAK DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS, TETAPI DIJAMIN DENGAN SELURUH HARTA KEKAYAAN PERSEROAN, BAIK BARANG BERGERAK MAUPUN BARANG TIDAK BERGERAK, BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DI KEMUDIAN HARI, MENJADI JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI INI SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 1131 DAN 1132 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. HAK PEMEGANG OBLIGASI ADALAH PARIPASSU TANPA HAK PREFEREN DENGAN HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN LAINNYA BAIK YANG ADA SEKARANG MAUPUN DIKEMUDIAN HARI, KECUALI HAK-HAK KREDITUR PERSEROAN YANG DIJAMIN SECARA KHUSUS DENGAN KEKAYAAN PERSEROAN BAIK YANG TELAH ADA MAUPUN YANG AKAN ADA DIKEMUDIAN HARI.

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI. PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI UNTUK DIPERGUNAKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR DENGAN MEMPERHATIKAN KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU. KETERANGAN MENGENAI PEMBELIAN KEMBALI DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS INI.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENGECER/AGEN PENJUAL. KETERANGAN MENGENAI RISIKO USAHA PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN I PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK DARI PT FITCH RATINGS INDONESIA (FITCH):

A-(idn) (Single A Minus)

PERSEROAN JUGA TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):

(id) A (Single A)

KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Bahana Securities

WALI AMANAT PT Bank Mega Tbk.

Pencatatan atas Obligasi yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi Ini dijamin Secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment)

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2015

Page 2: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah) kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta melalui surat No. 075/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 6 Mei 2015, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut “UUPM”).

Sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan di atas, Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015” dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.S-02385/BEI.PG2/05-2015 tanggal 5 Mei 2015, yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan pembayaran pesanan tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XII tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Bab XIII tentang Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum.

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

PERSEROAN WAJIB MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS OBLIGASI KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN OBLIGASI YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.

Page 3: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

i

Daftar Isi

Daftar Isi.............................................................................................................................................................................................................................. i Definisi Dan Singkatan ....................................................................................................................................................................................................... ii Ringkasan .......................................................................................................................................................................................................................... ix I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN .......................................................................................................................................................... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM ....................................................................................... 6 III. PERNYATAAN UTANG ........................................................................................................................................................................................ 8 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING .......................................................................................................................................................... 20 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ...................................................................................................................................... 23 VI. RISIKO USAHA .................................................................................................................................................................................................. 37 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ......................................................................................... 39 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ..................................................................................................................... 40

1. Riwayat Singkat Perseroan ....................................................................................................................................................................... 40 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ........................................................................................................................................ 41 3. Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan ............................................................................................................................................ 43 4. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum (KH agar disesuaikan dengan tanggapan) ......................... 48 5. Sumber Daya Manusia .............................................................................................................................................................................. 50 6. Struktur Organisasi .................................................................................................................................................................................... 58 7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan antara Perseroan dan Entitas Anak dengan Pemegang Saham

berbentuk Badan Hukum ........................................................................................................................................................................... 59 8. Keterangan Singkat Tentang Entitas Anak ................................................................................................................................................ 60 9. Transaksi Dengan Pihak Terafiliasi ........................................................................................................................................................... 74 10. Ikatan Dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ................................................................................................................................ 76 11. Perizinan Penting Perseroan ..................................................................................................................................................................... 85 12. Perkara Hukum Yang Dihadapi Oleh Perseroan, Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, Serta Dewan

Komisaris dan Direksi Entitas Anak ........................................................................................................................................................... 85 13. Keterangan Mengenai Aset Perseroan Dan Entitas Anak......................................................................................................................... 86 14. Asuransi ..................................................................................................................................................................................................... 88

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ......................................................................................................................................... 90 1. Umum ........................................................................................................................................................................................................ 90 2. Kegiatan Usaha Perseroan ........................................................................................................................................................................ 92 3. Penjualan, Pemasaran dan Distribusi........................................................................................................................................................ 96 4. Daftar Kantor Cabang TS dan SMM .......................................................................................................................................................... 99 5. Prospek Usaha ........................................................................................................................................................................................ 100 6. Strategi Usaha Dan rencana Pengembangan ......................................................................................................................................... 100 7. Persaingan ............................................................................................................................................................................................... 101 8. Hak Atas Kekayaan Intelektual ................................................................................................................................................................ 102 9. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) ....................................................................................................... 102 10. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) ................................................................................................... 103

X. EKUITAS .......................................................................................................................................................................................................... 104 XI. PERPAJAKAN .................................................................................................................................................................................................. 105 XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI ...................................................................................................................................................................... 106 XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM .......................................................... 107 XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ..................................................................................................................................................................... 109 XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ...................................................................................... 173 XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI ............................................................................................................................................................. 272

1. Umum ...................................................................................................................................................................................................... 272 2. Syarat-syarat Obligasi ............................................................................................................................................................................. 272 3. Pembatasan-pembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan ............................................................................................................ 275 4. Pembelian Kembali Obligasi .................................................................................................................................................................... 278 5. Kelalaian Perseroan ................................................................................................................................................................................ 279 6. Rapat Umum Pemegang Obligasi (“RUPO”) ........................................................................................................................................... 280 7. Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi ................................................................................................................................... 283 8. Pemberitahuan......................................................................................................................................................................................... 283 9. Hukum yang berlaku ................................................................................................................................................................................ 283

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI ............................................................................................................................ 284 XVIII. ANGGARAN DASAR ........................................................................................................................................................................................ 286 XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI................................................................................................................................ 310 XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI ................................................................................................................................... 313 XXI. AGEN PEMBAYARAN OBLIGASI ................................................................................................................................................................... 319 XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI .................................................................. 320

Page 4: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

ii

Definisi Dan Singkatan

Afiliasi Berarti afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1 UUPM yaitu :

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Agen Pembayaran Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI beserta para pengganti dan penerima haknya, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang telah ditunjuk Perseroan dengan perjanjian tertulis yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan jumlah Pokok Obligasi beserta Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

Bank Kustodian Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK atau OJK untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian.

Bapepam dan/atau Bapepam dan LK

Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (“DJLK”), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30-12-2005 (tiga puluh Desember dua ribu lima) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

BNRI Berarti Berita Negara Republik Indonesia.

Bunga Obligasi Berarti bunga Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Bursa Efek Berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Pasar Modal (“UUPM”), yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka yang dalam hal ini adalah Perseroan Terbatas PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau penerus, pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Daftar Pemegang Rekening Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Page 5: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

iii

Denda Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 2% (dua persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Dokumen Emisi berarti Akta Pengakuan Utang, Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan, Perjanjian Perwaliamanatan, Penjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus beserta semua perubahan-perubahannya, penambahan- penambahannya dan / atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah serta dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang

Efek Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek dan setiap derivatif.

Efektif Berarti berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang ditetapkan dalam Undang-Undang pasar Modal dan ketentuan angka 4 Peraturan Bapepam dan LK Nomor : IX.A.2

Emisi Berarti suatu Penawaran Umum Obligasi oleh Perseroan yang dilakukan untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan.

Entitas Anak Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Entitas Asosiasi Berarti perusahaan di mana Perseroan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Fitch Berarti PT Fitch Ratings Indonesia, pihak yang melakukan pemeringkatan efek atas Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan Perseroan.

Hari Bank Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun dalam kalender Masehi tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu boleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Jumlah Terutang Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi Obligasi ini termasuk tetapi tidak terbatas Pokok Obligasi, Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.

Konfirmasi Tertulis Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

Page 6: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

iv

Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO (”KTUR”)

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Obligasi (”RUPO”) atau meminta diselenggarakannya RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

KSEI Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para penngganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, yang dalam Emisi Obligasi bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan perjanjian pendaftaran masing-masing tahap Obligasi di KSEI dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

Kustodian Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Masa Penawaran Obligasi Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Obligasi yang ditawarkan dapat dilakukan dan Formulir Pemesanan Obligasi dapat diajukan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang juga bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi, kecuali jika Masa Penawaran Umum Obligasi itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan Masa Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi tidak kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum Obligasi untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan efek dimaksud.

Masyarakat Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri.

Obligasi Berkelanjutan

Berarti Obligasi Berkelanjutan I Tiphone, yang akan ditawarkan oleh penjamin emisi obligasi kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah).

Obligasi Berarti Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 dalam jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, yang merupakan surat berharga bersifat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi

OJK Berarti Otoritas Jasa Keuangan, lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang nomor : 21 tahun 2011 (dua ribu sebelas) tanggal dua puluh dua Nopember dua ribu sebelas (22-11-2011) tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21 Tahun 2011), atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya

Pefindo Berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak yang melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan Perseroan.

Pemerintah Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Pemegang Obligasi Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam:

Rekening Efek pada KSEI; atau

Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

Page 7: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

v

Pemegang Rekening Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Penawaran Awal (Bookbuilding) Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan dan perkiraan tingkat Bunga Obligasi.

Penawaran Umum berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penawaran Umum Berkelanjutan

Berarti kegiatan penawaran umum atas obligasi yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan Peraturan No. 36/POJK.04/2014.

Penitipan Kolektif Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama olehlebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal

Penjamin Emisi Obligasi berarti pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) berdasarkan Penawaran Awal (bookbuilding) atas pembelian dan pembayaran sisa Obligasi yang tidak diambil oleh Masyarakat, yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, sesuai dengan ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan penatalaksanaan Emisi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Peraturan No.36/POJK.04/2014 Berarti Peraturan No. 36/POJK.04/2014 Otoritas Jasa Keuangan tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk.

Peraturan No. VI.C.3 Berarti Peraturan No.VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 01-08-2008 (satu Agustus dua ribu delapan) tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan.

Peraturan No. VI.C.4 Berarti Peraturan No.VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 06-09-2010 (enam September dua ribu sepuluh) tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Peraturan No.IX.A.2 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009, tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.7 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.A.8 Berarti Peraturan Bapepam No.IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Peraturan No.IX.C.1 Berarti Peraturan Bapepam No.IX.C.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.C.2 Berarti Peraturan Bapepam No.IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No.IX.C.11 Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkat Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk.

Page 8: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

vi

Peraturan No.IX.I.5 Berarti Peraturan Bapepam No.IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksana Kerja Komite Audit.

Peraturan No.X.K.4 Berarti Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Perjanjian Agen Pembayaran Berarti Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 199 tanggal 30 April 2015 juncto Addendum Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 298 tanggal 25 Juni 2015 yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI dihadapan Jimmy Tanal, SH, Notaris di Jakarta, yang mengatur kewajiban Agen Pembayaran.

Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI

Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Obligasi Berkelanjutan Tahap I di KSEI Perjanjian No. SP-0024/PO/KSEI/0415 tanggal 30 April 2015, sebagaimana diubah dengan Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0018/PI-PO/KSEI/0615 tanggal 25 Juni 2015, yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi

Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Bursa Efek, sebagaimana ternyata dari perjanjian No.S-02385/BEI.PG2/05-2015 tanggal 5 Mei 2015, yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup.

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 198 tanggal 30 April 2015 juncto Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 204 tanggal 26 Mei 2015 juncto Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 297 tanggal 25 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, SH, Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang juga bertinfak sebagai Penjamin Emisi Obligasi, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perjanjian Perwaliamanatan Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 197 tanggal 30 April 2015 juncto Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No 210 tanggal 26 Mei 2015 juncto Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 296 tanggal 25 Juni 2015, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, SH antara Perseroan dan Wali Amanat, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

Perseroan Berarti badan hukum yang melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, atau para pengganti dan penerima haknya.

Pokok Obligasi Berarti seluruh jumlah pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dan jumlah pokok tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi.

Prospektus Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UUPM dan Peraturan No. IX.C.2.

Page 9: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

vii

Prospektus Awal Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran kecuali informasi mengenai penjaminan Emisi Obligasi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat ditentukan, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 huruf a Peraturan No.IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Prospektus Ringkas Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor: IX.C.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000.

Rekening Efek Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan Kontrak Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani oleh Pemegang Obligasi.

RUPO Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi.

RUPS

Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Satuan Pemindahbukuan Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya yaitu senilai Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

Satuan Perdagangan Berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi dengan jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.

Sertifikat Jumbo Obligasi Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI dan diterbitkan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Suara Berarti hak suara yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi dalam RUPO sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Emisi Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan.

Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi

Berarti tanggal dimana seluruh jumlah Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran.

Tanggal Pembayaran Berarti tanggal jatuh tempo dari Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran yaitu tanggal sepuluh Juli dua ribu delapan belas, dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi

Berarti tanggal-tanggal pada saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran.

Utang Berarti utang-utang Perseroan yang menimbulkan kewajiban pembayaran bunga atau kewajiban tetap lainnya.

UUPM Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

Page 10: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

viii

Wali Amanat Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan berdasarkan perjanjian perwaliamanatan masing-masing tahap Obligasi.

SINGKATAN PEMEGANG SAHAM DENGAN KEPEMILIKAN DI ATAS 5 (LIMA) PERSEN

EUIP PT Esa Utama Inti Persada UCS PT Usaha Cipta Sejahtera PINS PT PINS Indonesia Prudential PT Prudential Life Assurance

SINGKATAN ENTITAS ANAK

SUS PT Setia Utama Services SUMA PT Setia Utama Media Aplikasi TS PT Telesindo Shop EUI PT Excel Utama Indonesia MTS PT Mitra Telkomunikasi Selular PMMN PT Poin Multi Media Nusantara PMM PT Perdana Mulia Makmur SAM PT Suma Aplikasi Market SMM PT Simpatindo Multi Media

Page 11: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

ix

Ringkasan

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan berdasarkan laporan keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Umum

Perseroan adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan semula berkedudukan di Jakarta Pusat. Perseroan yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian No.62 tanggal 25 Juni 2008 yang dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-41619.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008, didaftarkan di Daftar Perseroan Nomor AHU-0059568.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal 23 September 2008, Tambahan No.18732.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia No. 199 tanggal 23 Oktober 2014 dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn. pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang iberitahukan kepada Menkumham RI yang diterima pemberitahuan tersebut dibawah No. AHU-08699.40.21.2014 tanggal 20 November 2014 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0121160.40.80.2014 tanggal 20 November 2014.

Kegiatan usaha utama Perseroan adalah perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak.

Perseroan saat ini fokus untuk melakukan penjualan handset merk Tiphone. Sementara masing-masing Entitas Anak memiliki fokus kegiatan usaha yang berbeda-beda. TS, EUI dan SMM melakukan penjualan voucher. MTS melakukan penjualan handset merk blackberry dan Iphone, PMMN dan PMM melakukan penjualan handset merk Samsung, SAM dan SUMA fokus pada pengembangan aplikasi dan konten.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi sebagai berikut:

No Nama

Perusahaan Domisili

Kegiatan Usaha Utama

Status Kepemilikan

Langsung (%)

Kepemiikan Tidak

Langsung (%)

Status Operasional

Tahun Penyertaan

Tahun Pendirian

1. SUS Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,00 - beroperasi 2010 2010 2. SUMA Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2010 2010 3. TS Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2011 2001 4. EUI Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - tidak

beroperasi 2011 2006

5. MTS Jakarta perdagangan Enitas Anak 99,99 - beroperasi 2013 2009 6. PMMN Bandung perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2014 2013 7. PMM Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2013 2010 8. SAM Jakarta perdagangan Dimiliki oleh

SUMA - 51 belum

beroperasi 2011 2011

9. SMM Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,50 - beroperasi 2015 2002

Page 12: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

x

Struktur Permodalan Perseroan

Struktur Permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham dengan kepemilikan 5% ke atas dengan struktur permodalan tersebut adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan per 31 April 2015 adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 2.728.700.000 272.870.000.000 38,3288 - PT PINS Indonesia 1.754.641.247 175.464.124.700 24,6466 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 14,0465 - PT Prudential Life Assurance 420.938.900 42.093.890.000 5,9127 - Masyarakat 1.214.917.670 121.491.767.000 17,0654

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.119.197.817 711.919.781.700 100,0000

Saham Dalam Portepel 8.880.802.183 888.080.218.300

2. KEUANGAN

Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan (partner penanggung jawab: Freddy, CPA dan Anwar, CPA masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013), sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan (partner penanggung jawab: Anwar, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dan partner penanggung jawab: Morhan Tirtonadi, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010) berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

Total Aset 5.017.544 3.455.339 1.358.617 1.189.437 862.388 Total Liabilitas 2.518.373 2.068.627 250.871 697.581 406.859 Total Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746 491.856 455.529

Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

Pendapatan Bersih 14.589.691 10.484.625 8.194.499 6.988.245 6.191.395 Beban Pokok Pendapatan 13.770.529 9.856.140 7.742.184 6.581.776 5.911.118 Laba Kotor 819.162 628.485 452.315 406.469 280.277 Laba Sebelum Beban Pajak 411.916 393.430 272.091 206.592 155.064 Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (107.148) (98.524) (68.467) (53.717) (39.976) Jumlah Laba Bersih Tahun Berjalan 304.768 294.906 203.624 152.875 115.088 Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 304.818 294.906 203.624 146.817 46.401

Page 13: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

xi

Rasio Keuangan

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Likuiditas 1,8 1,4 5,6 1,7 2,0 Solvabilitas ekuitas 1,0 1,5 0,2 1,4 0,9 Solvabilitas aset 0,5 0,6 0,2 0,6 0,5 Marjin laba bersih (net profit margin) 2,1% 2,8% 2,5% 2,1% 0,7% Imbal hasil aset (return on asset) 6,1% 8,5% 15,0% 12,3% 5,4% Imbal hasil ekuitas (return on equity) 12,2% 21,3% 18,4% 29,8% 10,2% Liabilitas terhadap aset (debt to asset ratio) 0,5 0,6 0,2 0,6 0,5 Liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity ratio) 1,0 1,5 0,2 1,4 0,9

3. RISIKO USAHA

Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak telah mengurutkan risiko usaha sesuai dengan bobot risiko, dimulai dari risiko utama Perseroan - Risiko ketergantungan pada pengecer/agen penjual - Risiko perubahan teknologi telepon selular - Risiko perubahan selera konsumen - Risiko perubahan peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi dan perdagangan telepon selular - Risiko persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular - Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing - Risiko pola pembelian konsumen yang musiman - Risiko ketidakmampuan memasarkan inovasi produk dan layanan baru - Risiko penurunan kualitas produk Perseroan - Risiko perubahan manajemen dan karyawan inti Perseroan

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk membayar sebagian utang Perseroan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM dengan bank sindikasi.

5. STRATEGI USAHA PERSEROAN

- Mengembangkan Loyalitas Pelanggan Dan Hubungan Jangka Panjang Melalui Service Excellence - Perluasan Jaringan Usaha (Network) dengan menambah jumlah pengecer/agen penjual yang berfokus pada konsentrasi

area yang diberikan oleh prinsipal - Perluasan Jaringan Usaha (Network) Dengan Menambah Jumlah Gerai TMI Dengan Berfokus Pada Kota-Kota Besar Di

Indonesia - Senantiasa Berusaha Untuk Menjadi Yang Terdepan Dalam Hal Layanan Jasa Telekomunikasi - Berusaha Untuk Terus Memperluas Jaringan Usahanya Melalui Penawaran Diversifikasi Produk Dan Layanan - Kerjasama dengan Telkom Group sebagai pemegang saham - Melakukan rebranding bisnis retail Perseroan

Page 14: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

xii

6. PROSPEK USAHA

Pada tahun 2015, Perseroan akan masih akan fokus dalam pengembangan jaringan distribusi agar bisa meningkatkan pendapatan dari bisnis voucher. Pada tahun ini, bisnis voucher masih akan menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan, yakni diperkirakan sekitar 70%. Proses migrasi dari Telkom Flexi ke Telkomsel yang sudah berlangsung sejak tahun 2014 dan kini telah mencapai lebih dari 40 kota, akan terus dilakukan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja penjualan voucher dan kartu perdana.

Sisanya Perseroan akan fokus dalam penjualan ponsel, khususnya segmen smartphone yang terus meningkat belakangan ini. Untuk penjualan smartphone, Perseroan masih akan mengandalkan brand Samsung yang tahun 2014 lalu memberikan kontribusi pendapatan cukup signifikan. Namun, Perseroan juga perlu mengantisipasi mulai turunnya pendapatan Samsung secara global yang bisa memberikan dampak terhadap penjualan di Indonesia. Selain Samsung, Perseroan juga akan meningkatkan penjualan brand lain seperti iPhone, Sony dan BlackBerry.

Perseroan juga tetap memasarkan ponsel merek sendiri, Tiphone. Tahun depan, Perseroan berharap dapat meningkatkan penjualan Tiphone dua kali lipat dari penjualan tahun ini dan memberikan kontribusi sampai 3% sampai 5% dari total pendapatan Perseroan. Hal ini didorong oleh program migrasi layanan dari Telkom Flexi ke Telkomsel yang menggunakan brand Tiphone. Perseroan juga memiliki rencana untuk mendirikan pabrik perakitan ponsel pada tahun 2015. Saat ini Perseroan masih dalam tahap pengajuan proses izin meminta keringanan pajak komponen impor sehingga upaya pembangunan pabrik dapat berjalan lancar. Rencananya, Perseroan akan mendirikan empat lini untuk produksi ponsel, dengan kapasitas 3000 unit per hari.

7. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG AKAN DITERBITKAN

Obligasi Berkelanjutan ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang obligasi dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Obligasi yang ditawarkan yaitu Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015”, dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut :

Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015

Jumlah Pokok Obligasi : sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah)

Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun

Tingkat Bunga : 11,0% (sebelas persen)

Peringkat Obligasi : A-(idn) dari Fitch Ratings Indonesia dan

(id)A dari Pefindo Bunga Obligasi : Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai dengan tanggal

pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Jenis Obligasi : Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan : Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Page 15: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

xiii

Jumlah Minimum Pemesanan : Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

Jaminan : Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hukum perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi (sinking fund)

: Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana (sinking fund) untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi.

Perpajakan : Diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini mengenai Perpajakan.

Rapat Umum Pemegang Obligasi (“RUPO”)

:

Rapat Umum Pemegang Obligasi (“RUPO”) dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. Mengenai RUPO diuraikan dalam Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan tentang Obligasi.

Pembelian Kembali (buyback) : Kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai pembelian kembali diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, yang juga dijelaskan pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.

Hak-Hak Pemegang Obligasi : Diuraikan dalam Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.

Wali Amanat : PT Bank Mega Tbk.

Agen Pembayaran : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

Page 16: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

1

I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR Rp2.000.000.000.000,- (DUA TRILIUN RUPIAH)

(”OBLIGASI BERKELANJUTAN”)

DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN TERSEBUT, PERSEROAN AKAN MENERBITKAN DAN MENAWARKAN

OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP I TAHUN 2015 DENGAN POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp500.000.000.000,-

(LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) (”OBLIGASI”)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan ketentuan Jumlah Pokok Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun, berjangka waktu 3 (tiga) tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung sejak Tanggal Emisi dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015, sedangkan pembayaran bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo dan pelunasan akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2018. OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN I PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK DARI

PT FITCH RATINGS INDONESIA (FITCH): A-(idn) (Single A Minus)

PERSEROAN JUGA TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI BERKELANJUTAN DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):

(id) A (Single A)

KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS INI.

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK

Kegiatan Usaha Utama Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak

Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

Kantor Pusat Telesindo Tower

Jl. Gajah Mada No. 27 A Krukut, Taman Sari

Jakarta Barat, 11140 Tel. (62-21) 299 99999 Fax. (62-21) 298 28282

Website : www.tiphonemobile.com Email: [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA PENGECER/AGEN PENJUAL. KETERANGAN MENGENAI RISIKO USAHA PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

Page 17: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

2

A. Pemenuhan Peraturan OJK

Obligasi Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah) yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan, dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, sebagai berikut: ▪ Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun dengan ketentuan

pemberitahuan pelaksanaan PUB Obligasi terakhir disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada ulang tahun kedua sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUB Obligasi.

▪ Telah menjadi Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit 2 (dua) tahun dimana Perseroan telah menjadi Perusahaan Publik dan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia sejak 12 Januari 2012.

▪ Sampai dengan tanggal penyampaian Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi, Perseroan tidak pernah melakukan Gagal Bayar selama 2 tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran, dimana Perseroan tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan terhadap kreditur pada saat jatuh tempo yang nilainya lebih besar dari 0,5% (nol koma lima persen) dari modal disetor. Hal ini telah dipenuhi oleh Perseroan dengan Surat Pernyataan tanggal 4 Mei 2015 dan Surat Keterangan Tidak Pernah Mengalami Gagal Bayar dari Akuntan tanggal 29 April 2015.

▪ Efek yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah Efek bersifat utang dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek.

B. Keterangan Tentang Obligasi Yang akan Diterbitkan

Obligasi Berkelanjutan ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang obligasi dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Obligasi yang ditawarkan yaitu Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk tentang Penawaran Umum Berkelanjutan, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015”, dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek, dengan ketentuan sebagai berikut:

Nama Obligasi, Jumlah Pokok Obligasi, Bunga Obligasi, Jangka Waktu dan Jatuh Tempo Obligasi

OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE

Obligasi Berkelanjutan ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”) sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah) dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok Obligasi Berkelanjutan yang akan diterbitkan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

OBLIGASI BERKELANJUTAN I TIPHONE TAHAP I TAHUN 2015 (”OBLIGASI”) DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp500.000.000.000,- (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi yang ditawarkan yaitu Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015”, dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, berjangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi, dengan bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung sejak Tanggal Emisi dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2015, sedangkan pembayaran bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo dan pelunasan akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2018.

Page 18: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

3

Bunga Obligasi

Bunga Obligasi dibayarkan Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran pada tanggal Pembayaran Bunga Obligasi di bawah ini. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan 3 (tiga) bulan.

Tanggal Pembayaran Bunga untuk Obligasi adalah sebagai berikut:

Bunga Ke Tanggal Bunga Ke Tanggal

1 10 Oktober 2015 7 10 April 2017

2 10 Januari 2016 8 10 Juli 2017

3 10 April 2016 9 10 Oktober 2017

4 10 Juli 2016 10 10 Januari 2018

5 10 Oktober 2016 11 10 April 2018

6 10 Januari 2017 12 10 Juli 2018

Jenis Obligasi

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Harga Penawaran

100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan

Satuan pemindahbukuan berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu rekening efek ke rekening efek lainnya. Satu satuan pemindahbukuan Obligasi mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara (Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain) yaitu Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Satuan perdagangan berarti satuan pemesanan pembelian/perdagangan Obligasi dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000,- dan/atau kelipatannya.

Jaminan

Obligasi ini tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, menjadi jaminan bagi Pemegang Obligasi ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 kitab undang-undang hukum perdata. Hak Pemegang Obligasi adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

Hak Senioritas Atas Utang

Obligasi ini tidak memiliki peringkat (rank) yang lebih tinggi dari utang-utang lainnya yang saat ini dimiliki oleh Perseroan karena tidak dijamin secara khusus atau tanpa hak preferen dan pelunasannya dijamin dengan seluruh kekayaaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari, secara paripassu, berdasarkan pasal 1131 dan 1132 kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Tambahan Utang Yang Dapat Dibuat Perseroan Setelah Emisi Obligasi

Perseroan tidak diperkenankan untuk melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi, kecuali utang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari, sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO)

Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dapat diselenggarakan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. Mengenai RUPO diuraikan dalam Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan tentang Obligasi.

Pembelian Kembali

Kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai pembelian kembali diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, yang juga dijelaskan pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.

Page 19: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

4

Penyisihan Dana Pelunasan Pokok Obligasi

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Pokok Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan rencana penggunaan dana penerbitan Obligasi.

Perpajakan

Diuraikan dalam Bab XI Prospektus ini mengenai Perpajakan.

Cara dan Tempat Pelunasan Pinjaman Pokok dan Pembayaran Bunga Obligasi

Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Pembayaran kepada Pemegang Obligasi dianggap lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI. Dengan demikian, Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran atas Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi.

Kelalaian Perseroan

Kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) diatur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan, yang juga dijelaskan pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi.

Wali Amanat

PT Bank Mega Tbk telah ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan, alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut :

Menara Bank Mega Lt.16 Jl. Kapten Tandean Kav.12-14A Jakarta 12790 Telp. (021) 79175000 (Hunting) Faks.(021) 7990720 Up. : Capital Market Services

Prosedur Pemesanan

Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XIX Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi.

Pemeringkatan

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Fitch Berdasarkan hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan I PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dari sesuai dengan surat No. 64/DIR/RAT/IV/2015 tanggal 22 April 2015 dari Fitch, Obligasi Berkelanjutan telah mendapat peringkat:

A-(idn) (Single A Minus)

Perseroan juga telah memperoleh hasil pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan dari Pefindo dengan peringkat:

(id) A

(Single A)

Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan oleh Perseroan.

Sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali. Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan.

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini.

Page 20: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

5

Hak-Hak Pemegang Obligasi

a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar denda sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi atas jumlah yang terutang. Denda tersebut dihitung harian (berdasarkan jumlah hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, berhak untuk mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dengan melampirkan fotocopy KTUR dari KSEI yang diperoleh melalui Pemegang Rekening dan memperlihatkan fotocopy KTUR kepada Wali Amanat, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR, Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

Page 21: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

6

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan Perseroan untuk membayar sebagian utang Perseroan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM dengan bank sindikasi. Pelunasan utang dapat dilakukan melalui Perseroan ataupun melalui Entitas Anak. Apablia pelunasan utang dilakukan melalui Entitas Anak, maka aliran dana hasil Penawaran Umum ini akan diberikan oleh Perseroan kepada TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM melalui pinjaman dengan syarat dan ketentuan yang wajar yang berlaku di pasar. Apabila jangka waktu pengembalian pinjaman lebih pendek dari jangka waktu Obligasi maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja. Adapun tingkat bunga yang diberikan adalah setara dengan tingkat bunga Obligasi ini, dengan rincian utang sebagai berikut:

Pihak Nilai Pokok Pinjaman

Jaminan Tujuan Penggunaan Pinjaman Tingkat Bunga

Jatuh Tempo

Arranger - PT Bank Central Asia,

Tbk - PT Bank CIMB Niaga,

Tbk - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

- PT HSBC Securities Indonesia

- Standard Chartered Bank

Agen - PT Bank Central Asia

Tbk Agen Jaminan - PT CIMB Niaga, Tbk Kreditur - PT Bank Central Asia,

Tbk - PT Bank CIMB Niaga,

Tbk - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

- Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Centre

Debitur - PT Tiphone Mobile

Indonesia Tbk (Perseroan)

- PT Telesindo Shop (TS)

- PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)

- PT Perdana Mulia Makmur (PMM)

- PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN)

- PT Simpatindo Multi Media (SMM)

Rp1.875.000.000.000 (satu triliun delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) berupa fasilitas revolving loan

Jaminan Gadai atas Rekening yang dimiliki oleh Perseroan, TS, MTS, PMM, dan PMMN, Simpatindo, Jaminan Fidusia atas Persediaan barang dan tagihan yang dimiliki oleh Perseroan, MTS, PMM, PMMN, SMM,TS serta gadai atas saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan dalam MTS, PMM, dan PMMN, SMM.

a. membiayai keperluan modal kerja Debitur; dan

b. membayar kembali fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

- Fasilitas yang diterima Perseroan dari PT Bank Central Asia Syariah dengan total pokok jumlah terutang Rp30.000.000,000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, MTS dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporatiom Limited, Cabang Jakarta dengan total pokok jumlah terutang Rp550.000.000.000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, TS, dan MTS dari Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Center dengan total pokok jumlah terutang US$100,000,000

- Fasilitas yang diterima SMM dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah Rp200.000.000.000.

JIBOR + 4,42 % per tahun.

36 (tiga puluh enam) bulan setelah tanggal Perjanjian

Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan kreditur.

Pelunasan utang ini dilakukan oleh Perseroan untuk memperbaiki struktur permodalan dan utang Perseroan dengan tingkat suku bunga yang optimal.

Page 22: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

7

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, perincian dari total perkiraan biaya emisi yang akan dikeluarkan oleh Perseroan berdasarkan persentase dari pokok Obligasi dalam penawaran umum ini adalah kurang lebih setara dengan 1,61 % (satu koma enam satu persen), yang meliputi:

a. Biaya jasa Penjamin Emisi Obligasi sekitar 0,75% (nol koma tujuh lima persen), yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan (management fee) 0,5% (nol koma lima persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,125% (nol koma satu dua lima persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) 0,125% (nol koma satu dua lima persen)

b. Biaya profesi penunjang pasar modal sekitar 0,26% (nol koma dua enam persen), yang terdiri dari biaya jasa akuntan sekitar 0,15% (nol koma satu lima persen), biaya konsultan hukum sekitar 0,09% (nol koma nol sembilan persen) dan biaya notaris sekitar 0,02% (nol koma nol dua persen)

c. Biaya lembaga penunjang pasar modal sekitar 0,37% (nol koma tiga tujuh persen) yang terdiri dari biaya jasa wali amanat sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen), lembaga pemeringkat efek sekitar 0,32% (nol koma tiga dua persen)

d. Biaya BEI dan KSEI sekitar 0,032% (nol koma nol tiga dua persen), terdiri dari BEI sekitar 0,03% (nol koma nol tiga persen ) dan KSEI sekitar 0,002% (nol koma nol nol dua persen)

e. Biaya lain-lain sekitar 0,2% (nol koma dua persen), yang terdiri dari biaya percetakan, iklan serta biaya-biaya emisi lainnya sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen) dan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pengesahan, dan penelaahan OJK atas rencana aksi korporasi sekitar 0,15% (nol koma satu lima persen).

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada OJK dan para pemegang Obligasi melalui Wali Amanat serta dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan secara berkala setiap tahun sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan I Tahap I ini akan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di Pasar Modal.

Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Prospektus ini, maka Perseroan wajib melaporkan perubahan penggunaan dana dimaksud kepada OJK dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO sesuai dengan Peraturan No. X.K.4, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan OJK.

Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan.

Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan Perseroan pada tahun 2011, setelah dikurangi dengan biaya

emisi, sebagaimana yang terakhir telah dilaporkan oleh Perseroan kepada OJK sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4

melalui surat No.085b/LGL-SX/TMI/IV/2015 15 April 2015, telah digunakan seluruhnya sesuai dengan tujuan penggunaan

dana penawaran umum tersebut, yaitu untuk melunasi seluruh utang TS kepada PT Bank DBS dan modal kerja Perseroan

dan/atau Entitas Anak antara lain berupa membiayai utang piutang usaha yang disebabkan peningkatan kegiatan usaha

Perseroan dan atau Entitas Anak terkait dengan distribusi ke dealer dan atau agen penjual/pengecer dan gaji karyawan,

biaya pemasaran dan penjualan, biaya operasional dan atau biaya sewa tempat usaha.

Page 23: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

8

III. PERNYATAAN UTANG

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, Perseroan mempunyai jumlah kewajiban sebesar Rp2.518.373 juta.

Rincian dari liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek

Utang bank jangka pendek 1.724.433 Utang usaha

Pihak ketiga 594.745 Pihak berelasi 78.250

Utang lain-lain Pihak ketiga 10.194

Pihak berelasi 15.400 Utang pajak 28.524 Beban masih harus dibayar 2.228 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 7.460 Utang angsuran pembelian aset tetap 4.356

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.465.590

Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 15.782 Utang angsuran pembelian aset tetap 808

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 36.193 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 52.783

JUMLAH LIABILITAS 2.518.373

1. Utang Bank Jangka Pendek

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Fasilitas 31 Desember 2014

PT Bank DBS Indonesia Uncommitment Revolving Credit Facility 360.000 PT Bank DBS Indonesia Term Loan 223.332 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Fasilitas kredit 561.188 Standard Chartered Bank Annual Renewable Revolving Credit Facility 400.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk Demand Loan 99.913 PT Bank International Indonesia Tbk Promes berulang 50.000 PT Bank BCA Syariah Revolving 30.000 Jumlah 1.724.433

Perseroan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak

PT Bank DBS Indonesia (DBS)

Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp. Admin., M.Com., Perseroan dan TS memperoleh fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 360.000 dengan jatuh tempo selama 1 tahun serta tingkat suku bunga 9,50%, 9,75% dan 10,00% per tahun masing-masing untuk jangka waktu pembayaran 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan.

Berdasarkan Akta No. 6 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., tertanggal 1 April 2014 tentang “Perubahan Keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan”, menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Page 24: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

9

Fasilitas lama beserta seluruh syarat dan ketentuan yang mengaturnya sudah tidak berlaku. Sehingga fasilitas perbankan yang tersedia adalah sebagai berikut:

- Term Loan Facility (Fasilitas TL 2 atau Fasilitas TL) dengan jumlah maksimum Rp 267.999 juta untuk mendukung capital expenditure Perusahaan.

- Uncommitted Revolving Credit Facility (Fasilitas RCF atau Fasilitas Uncommitted) dengan jumlah maksimum Rp360.000 juta.

Perseroan dan TS memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas sebagai berikut:

- Fasilitas TL 2 akan berakhir tiga (3) tahun sejak penandatanganan Perjanjian Perubahan ini atau tanggal lain di mana Fasilitas TL 2 diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.

- Fasilitas Uncommitted akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2015 atau tanggal lain dimana Fasilitas Uncommitted diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.

Untuk penarikan Fasilitas Perbankan, Nasabah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

- Perseroan menjaminkan 68.500 sahamnya di PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak.

- Perseroan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak.

- Perseroan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas Anak.

- MTS menjaminkan deposito sebesar Rp 1.500 juta.

Fasilitas pinjaman kredit digunakan Perusahaan dan TS untuk pembiayaan modal kerja dan dijamin dengan:

- Fidusia atas persediaan milik TS yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp200.000 juta.

- Fidusia atas persediaan milik Perusahaan, yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp30.000 juta.

- Fidusia atas piutang milik TS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp110.000 juta.

- Fidusia atas piutang milik Perseroan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp20.000 juta

- Gadai atas 99.950 saham TS yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp99.950.

- Gadai atas saham-saham Perseroan di MTS, PMM dan PMMN dengan jumlah lembar saham akan ditentukan kemudian dengan nilai penjaminan maksimum Rp124.499 juta.

- Cessie atas rekening-rekening bank milik Perusahaan yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.

- Cessie atas rekening-rekening bank milik TS yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.

- Gadai atas deposito milik TS yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp36.000 juta.

- Gadai atas deposito milik Perusahaan yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya sebesar Rp1.500 juta.

Perjanjian pinjaman dengan DBS memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perseroan dan TS memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, di antaranya adalah sebagai berikut:

Pembatasan Positif

- Mempertahankan posisinya sebagai majority shareholder dari MTS, PMM dan PMMN.

- Mempertahankan 100% dari nilai saham yang digadaikan atas MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN, jika modal yang disetor (paid up capital) mengakibatkan tambahan saham untuk diterbitkan.

Page 25: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

10

Pembatasan Negatif

- Menambah modal yang disetor (paid up capital) kepada MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN.

- Meminjamkan aset apapun ke pihak lain, kecuali aset yang sudah dijaminkan pada saat pemberian fasilitas (negative pledge).

- Pari-passu terhadap kreditur lain dari debitur.

- Cross default antara debitur, entitas anak (jika ada) dan Perusahaan berelasinya.

- Melakukan transaksi secara aktif di rekening debitur di DBS, dan secara rutin melakukan pemindahan saldo dari rekening TS dan Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk ke rekening TS dan Perusahaan di DBS.

- Melakukan penambahan/penerimaan fasilitas perbankan atau penerbitan jaminan kepada pihak ketiga.

- Melakukan perubahan jenis usaha.

- Melakukan perubahan bentuk dan/atau status hukum debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain bank) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perseroan terhadap TS.

- Memindahtangankan sebagian besar aset (major asset) atau aset penting (material asset) atau TS dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun kepada pihak ketiga.

- Melakukan pembayaran dividen. Setelah go public (IPO), pembayaran dividen diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis kepada DBS mengacu pada tidak terjadinya Cidera Janji (Event of Default) debitur.

- Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat, baik secara langsung maupun tidak langsung, bahwa pemilik saham mayoritas debitur dan pengawasan pengurus debitur dilakukan oleh Hengky Setiawan dan Welly Setiawan, pihak berelasi, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.

- Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun yang diperoleh debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk dan Entitas Anak debitur terhadap fasilitas perbankan apabila terjadi peristiwa Cidera Janji (Event of Default).

- Tidak terjadi penurunan kondisi keuangan yang material/signifikan dari debitur.

- Menyampaikan surat pemberitahuan kepada DBS dalam waktu 30 hari, untuk perubahan komposisi, Dewan Komisaris, Direksi atau perubahan atas Anggaran Dasar TS.

- Menyerahkan kepada DBS fotokopi mutasi rekening operasional TS di PT Bank Central Asia Tbk setiap bulan, segera tetapi tidak lama dari 14 hari setelah akhir bulan.

- Menyerahkan laporan piutang dan persediaan setiap akhir triwulan, tidak lebih lama dari 90 hari setelah berakhirnya triwulan berjalan, kecuali pada triwulan keempat.

- Menyerahkan kepada DBS laporan keuangan audit debitur tetapi tidak lama dari 180 hari setelah berakhirnya tahun buku berjalan.

- DBS akan diberikan kesempatan pertama untuk berpartisipasi/tidak tergantung kepada penawaran harga yang bisa diterima, dalam membantu aktivitas korporasi debitur termasuk dan tidak terbatas pada entitas anak dan perusahaan afiliasi debitur.

- Menjaga rasio-rasio keuangan namun tidak terbatas kepada Perusahaan dan TS, antara lain:

a. Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Biaya bunga + Current Portion of Long Term Debt)): minimum 1,00x

b. Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Biaya bunga): minimum 1,50x

c. Jumlah hutang bank bersih (Net Debt)* / Jumlah Ekuitas : maksimum 2

*Jumlah hutang bank bersih (Net Debt) = Jumlah hutang bank – kas dan bank.

Berdasarkan Surat keterangan No. 017/SKL-DBSI/II/1-2/2015 menerangkan bahwa terhitung pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan dan TS tidak lagi berhutang dengan DBS atas fasilitas RCF dan pada tanggal 12 Februari 2015 fasilitas term loan di DBS telah dilunasi.

Page 26: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

11

Perseroan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak

The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC)

Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140519/U/140613 pada tanggal 12 Juni 2014 dan Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi No.JAK/141000/U/140912 tanggal 15 Oktober 2014, Perseroan, PMMN, MTS dan PMM mendapatkan fasilitas kredit dari HSBC dengan ketentuan sebagai berikut:

Limit Gabungan 1

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp550.000 juta.

Sub limit dalam fasilitas ini adalah:

a. Limit Gabungan 2

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp350.000 juta.

Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh TMI.

A. Pembiayaan Supplier 1

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp100.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembayaran handset LG Electronic.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

B. Pembiayaan Supplier 2

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp100.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembayaran handset HTC.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

C. Pembiayaan Supplier 3

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp150.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

b. Pembiayaan Supplier 4

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp150.000 juta.

Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN.

Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Page 27: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

12

c. Limit Gabungan 3

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp300.000 juta.

Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh MTS.

Sub limit dalam fasilitas ini adalah:

1. Pembiayaan Supplier 5

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp120.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Blackberry.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 80% dari nilai tagihan yang diunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harusdibayarkan secara bulanan.

2. Pembiayaan Supplier 6

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp100.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Apple.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yangn diunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

3. Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda.

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp40.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei.

Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

4. Pinjaman Impor

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp40.000 juta.

Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei.

Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang setara.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 30 hari.

Pencairan fasilitas ini akan digunakan untuk membayar setiap jumlah terhutang dari Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan total jangka waktu tidak melebihi 120 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun (Rupiah) dan 5,5% per tahun (Dolar Amerika Serikat) dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun (Rupiah) dan 11,10% per tahun (Dolar Amerika Serikat) yang akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Total penggunaan dalam Fasilitas Limit Gabungan 3 tidak dapat melebihi Rp300.000 juta.

Page 28: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

13

d. Pembiayaan Supplier 7

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp300.000 juta.

Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN.

Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung.

Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan.

Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari.

Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain:

a. Jaminan Fidusia atas piutang dari Perseroan, PMMN, MTS dan PMM sebesar Rp275.000 juta.

b. Jaminan Fidusia atas persediaan dari Perseroan, PPMN, MTS dan PMM, sebesar Rp275.000 juta.

c. Para debitur setuju bahwa bank dari waktu ke waktu dan sebelum fasilitas pembiayaan diterbitkan, mendebet rekening giro yang ditatausahakan atas nama debitur dengan uang senilai 15% dari nilai fasilitas.

Perjanjian pinjaman antara Perseroan, PMMN, MTS dan PMM dengan HSBC memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HSBC, di antaranya adalah sebagai berikut:

Kesepakatan Umum

1. Debitur manapun tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu, persetujuan mana tidak akan diberikan tanpa alasan yang wajar:

a. menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal atau kekayaaan kepada pemegang saham dan/atau direksi;

b. membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas aset tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas properti, aset atau pendapatannya, baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari;

c. membuat, mengadakan atau mengizinkan/ menyetujui suatu hutang atau kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk (a) hutang yang timbul berdasarkan pada perjanjian ini dan (b) hutang dagang yang timbul dalam praktik bisnis sehari-hari; atau memberikan suatu pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktik bisnis sehari-hari.

2. Para debitur masing-masing setuju untuk mensubordinasi seluruh pinjaman dari pemegang saham mereka masing-masing yang saat ini ada dan yang akan timbul di kemudian hari terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Bank.

3. Para debitur masing-masing tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap susunan manajemen perusahaannya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.

4. Para debitur masing-masing diharuskan untuk mengkreditkan hasil penjualannya kepada Bank minimal 10% dari total penjualan.

5. Para debitur harus memastikan bahwa Hengky Setiawan, pihak berelasi dan pihak terkait lainnya akan secara langsung ataupun tidak langsung menjaga kepemilikan mayoritas sahamnya pada masing-masing debitur tidak kurang dari 50,1%.

6. Para debitur harus memastikan bahwa jaminan dalam Perjanjian ini akan setiap saat berada dalam kedudukan pari passu dengan kreditur modal kerja yang akan ada di masa yang akan datang.

7. Para debitur harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank dalam waktu 60 (enam puluh) hari dalam hal adanya pemutusan kontrak dengan para Principals.

8. Para debitur harus memperbaharui kontrak yang berkaitan dengan semua pembiayaan berkaitan dengan sewa pembiayaan dengan para principles.

Page 29: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

14

Kesepakatan Finansial

Setiap Debitur akan menjaga:

a. Rasio lancar pada minimal 1,1 kali.

b. “EBITDA” dibagi Bunga pada minimal 1,5 kali.

c. Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 2 kali.

d. Rasio perputaran persediaan barang maksimal 60 hari.

Perjanjian ini berlaku satu selama 1 tahun sejak tanggal perjanjian.

Perseroan

PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)

Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 121/MSRH-BCAS/IV/14 yang telah diaktakan dengan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan No. 600 dari Notaris Siti Nur Isminingsih, S.H., keduanya tertanggal 29 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Line PMK Musyarakah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 30.000 dengan jatuh tempo selama 6 bulan serta Nisbah bagi hasil sebesar 99,02% untuk nasabah dan 0,98% untuk bank.

Tujuan fasilitas ini untuk pembelian stock barang dagangan telepon selular dan dijamin dengan:

- Persediaan barang dagangan (telepon selular merek LG, Samsung, dan Sony) milik Perseroan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp39.000 juta.

- Jaminan tunai milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp3.000 juta.

PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak

Standard Chartered Bank (SC)

Berdasarkan Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/3907 tanggal 24 Juni 2013, TS memperoleh fasilitas kredit Rp400.000 juta yang terdiri dari Import Invoice Financing Facility Rp200.000 juta dan Annual Renewable Revolving Facility Rp200.000 juta dengan periode jatuh tempo sampai dengan 30 Juni 2014 serta tingkat suku bunga Import Invoice Financing Facility dan Annual Renewable Revolving Facility adalah cost of fund dari bank ditambah 2,5% dan 2,75% pertahun.

Fasilitas ini dijamin dengan:

- Jaminan fidusia atas persediaan TS senilai Rp223.600 juta.

- Jaminan fidusia atas piutang TS senilai Rp120.400 juta.

- Jaminan fidusia atas persediaan Perusahaan senilai Rp33.600 juta.

- Jaminan fidusia atas piutang Perusahaan senilai Rp22.400 juta

- Gadai atas deposito senilai Rp40.000 juta

Perjanjian pinjaman antara TS dengan SC memuat beberapa ketentuan tambahan sebagai berikut:

- Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / biaya bunga): minimum 1,5.

- Debt to Equity Ratio: maksimum 2.

- Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 hari setelah tanggal laporan.

- Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.

- Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing, pihak berelasi, menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.

- Hengky Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.

Page 30: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

15

- Welly Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman.

- Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.

- Subordinasi pinjaman dari pemegang saham dan manajemen (apabila ada).

- Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital market (termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan Perseroan dan/atau Penerima Pinjaman.

- Penerima pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp50.000 per kwartal pada revenue collection account.

Berdasarkan Perubahan atas Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No.JKT/APC/4204 tanggal 17 Juli 2014, beberapa syarat dan ketentuan dirubah sebagai berikut: fasilitas kredit Import Invoice Financing Facility sebesar Rp400.000 juta dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo fasilitas sampai dengan 30 Juni 2015. Tujuan fasilitas ini untuk membiayai Purchase Order (PO) ke PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Suku bunga sebesar cost of fund dari bank ditambah 2,75% per tahun.

PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 11 Juni 2012 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp64.000 juta. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain:

a. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PMM, terletak di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

b. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang.

c. Personal Guarantee atas nama pemegang saham. Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp 7.515 atas nama PMM

Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 September 2014 berdasarkan Akta Perubahan ke-7 Perjanjian Kredit No. 14 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan perpanjangan dan pembaruan fasilitas kredit dari CIMB dengan jumlah maksimal kredit menjadi sebesar Rp 100.000. Pinjaman ini digunakan PMM untuk membiayai operasional harian PMM. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 12% per tahun dan jangka waktu pinjaman adalah selama sembilan (9) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Februari 2015.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain:

a. Persediaan barang dagang PMM senilai Rp75.000 juta yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur.

b. Piutang dagang milik PMM dengan nilai penjaminan senilai Rp25.000 juta yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur.

c. Dana milik debitur yang ditempatkan dalam deposito berjangka sebesar Rp25.000 juta yang diikat dengan perjanjian gadai dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur.

Pada tanggal 27 Januari 2015, PMM melakukan pelunasan atas hutang kepada CIMB.

Page 31: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

16

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 pada tanggal 25 November 2013, PMMN mendapatkan fasilitas kredit dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp60.000 juta. Pinjaman ini digunakan PMMN untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 13% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2014.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain:

a. Gadai deposito CIMB atas nama PMMN sebesar Rp15.000 juta.

b. Fidusia atas persediaan PMMN berupa handphone Samsung beserta aksesoris senilai Rp45.000 juta, terletak di Istana Dakota Pasteur CRA 33, Bandung.

Pada tanggal 7 Januari 2015, PMMN melakukan pelunasan atas hutang kepada CIMB.

PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 14 Februari 2011 dari Notaris Lieyono, S.H., EUI memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari BII dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp70.000 juta, dengan penarikan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp50.000 juta. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0177/Global Banking-Corp. Banking2 tanggal 20 Juni 2014. EUI memperoleh persetujuan atas pendanaan dari BII, berupa:

- Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp50.000 juta. Jangka waktu 31 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2015, dengan tingkat bunga 12,75% per tahun.

Fasilitas ini dijamin dengan:

- Gadai atas deposito milik EUI yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp10.000 juta

- Fidusia atas persediaan dan/atau piutang usaha milik EUI dengan nilai total Rp125.000 juta

- Personal Guarantee atas nama Hengky Setiawan dan Ferry Setiawan, pihak berelasi.

- Top Up Guarantee dari pemilik dan pemegang saham untuk top up kekurangan dana dalam kaitannya dengan pembayaran hutang termasuk semua pokok, bunga, dan biaya, dalam bentuk injeksi ekuitas atau subordinasi pinjaman pemegang saham

Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI.

EUI telah melunasi pinjaman ini pada tanggal 5 Januari 2015.

Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0195/Global Banking tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, sebagai berikut:

- Invoice Financing Buyer sebesar Rp350.000 juta. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk handset/gadget dari supplier atau principal yang memiliki perjanjian langsung dengan Perusahaan. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 12% per tahun.

- FX Line sebesar $AS 500.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk memitigasi risiko kurs.

Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2015.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain:

a. Deposito sebesar Rp125.000 juta

b. Piutang dagang dan/atau persediaan Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp500.000 juta

c. Personal Guarantee dari Hengky Setiawan, pihak berelasi.

Page 32: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

17

d. Perjanjian dari Hengky Setiawan, pihak berelasi, untuk membayar kekurangan dalam pembayaran pokok, bunga dan biaya administrasi dalam bentuk pinjaman pemegang saham.

e. Saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Upaya Cipta Sejahtera sebesar Rp105.000 juta dengan Top Up Guarantee jika total nilai saham 10% di bawah nilai tersebut

Semua fasilitas yang diperoleh Perusahaan merupakan pemindahan fasilitas dari PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, dengan ketentuan sebagai berikut:

- Setup limit fasilitas Perusahaan.

- Outstanding fasilitas PPB1 dan PPB2 atas nama MTS dipindahkan ke fasilitas Invoice Financing Buyer Perusahaan dan tidak diperlukan underlying document untuk pemindahan tersebut.

- Penutupan limit fasilitas MTS efektif dilakukan setelah pemindahan outstanding ke Perusahaan.

Perusahaan telah melakukan pelunasan atas hutang BII pada akhir Desember 2014.

2. Utang Usaha

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

Pihak berelasi PT Setia Utama Towerindo 78.250

Pihak Ketiga PT Samsung Electronics Indonesia 537.889 PT LG Electronics Indonesia 54.775 Lainnya 2.081

Sub-jumlah 594.745 Jumlah 672.995

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

Rupiah 672.979 Ringgit Malaysia 16 Jumlah 672.995

3. Utang Pajak

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

Perseroan Pajak Penghasilan

Pasal 4 (2) 52 Pasal 21 458 Pasal 23 13 Pasal 25 4.231 Pasal 29 3.510

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 302 Sub-jumlah 8.566 Entitas Anak Pajak Penghasilan

Pasal 4 (2) 574 Pasal 21 420 Pasal 23 16 Pasal 25 4.622 Pasal 29 7.542

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 6.784 Sub-jumlah 19.958 Jumlah 28.524

Page 33: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

18

4. Beban Masih Harus Dibayar

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

Honorarium jasa profesional 1.214 Gaji 617 Sewa 387 Lainnya 10 Jumlah 2.228

5. Hutang Bank Jangka Panjang

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

PT Bank CIMB Niaga Tbk 18.620 PT Bank Central Asia Tbk 4.622 Jumlah 23.242 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (7.640) Bagian jangka panjang 15.782

Perseroan

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No.097/OL/HECB-JKTIV/149/XII/13 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 dan 2 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah plafon masing-masing sebesar Rp22.800 juta dan Rp4.500 juta. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian dan/atau renovasi gudang dengan periode jatuh tempo sampai bulan Desember 2018 dan dikenakan bunga 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan:

- Hak tanggungan peringkat 1 sebesar Rp28.500 juta atas gudang.

- Hak tanggungan peringkat 2 sebesar Rp 5.700 juta atas gudang setelah renovasi selesai.

- Jaminan perorangan atas nama Hengky Setiawan, pihak berelasi

PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 01194 tanggal 3 Mei 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp5.000 juta, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 2 Mei 2016 dan bunga setara 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin sebidang tanah dan bangunan diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 853 terletak dalam Provinsi Kalimatan Timur, Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasa Ilir, di Jl. Jendral Sudirman No. 17 RT 036 RW 10, seluas 391 m2.

Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 02825 tanggal 23 Oktober 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi Rp3.700 juta, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 23 Oktober 2016 dengan bunga setara 12% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB No. 110, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Kramatsari, Jl. Gajah Mada No 19 seluas 540 m2.

6. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 2014

Nilai kini liabilitas imbalan pasti 34.047 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 2.146 Jumlah 36.193

Page 34: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

19

Kewajiban-kewajiban Keuangan Perseroan Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Bulan Kedepan

Kewajiban-kewajiban keuangan Perseroan yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan kedepan sejak Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

No. Pihak Jatuh Tempo Nilai Cara Penyelesaian

1. Perseroan dengan Bank Standard Chartered 10 Juli 2015 Rp99.000.000.000,- akan diperpanjang 2. Perseroan dengan Bank Standard Chartered 11 Juli 2015 Rp101.000.000.000,- akan diperpanjang 3. Perseroan dengan Bank Standard Chartered 4 Agustus 2015 Rp96.000.000.000,- akan diperpanjang 4. Perseroan dengan Bank Standard Chartered 7 Agustus 2015 Rp104.000.000.000,- akan diperpanjang

Peristiwa Keuangan Setelah Periode Pelaporan

a. Pada Januari 2015, Perseroan, TS, PMMN dan PMM mencairkan fasilitas pinjaman dari Standard Chartered Bank Dubai International Financial Center sebesar $AS 100.000.000. Pencairan pinjaman lersebut sebagian besar digunakan untuk pelunasan utang DBS, ClMB dan Bll pada bulan Januari dan Februari 2015.

b. Pada tanggal 17 Juni 2015, Perseroan dan Entitas Anak (PT Telesindo Shop - TS, PT Mitra Telekomunikasi Selular - MTS, PT Perdana Mulia Makmur - PMM, PT Poin Multi Media Nusantara - PMMN dan PT Simpatindo Multi Media - SMM) telah mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari Bank sindikasi senilai Rp1.875.000.000.000 dan AS$47.000.000. Bank sindikasi yang memberikan fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited (Cabang Jakarta) dan Standard Chartered Bank (Dubai International Financial Centre). Tujuan fasilitas adalah untuk pendanaan kebutuhan modal kerja dan pembayaran outgoing facilities. Bunga pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar base interest rate dan margin 4,42% per tahun, sedangkan bunga pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar base interest rate dan margin 2,22% per tahun untuk onshore lender dan 2,00% per tahun untuk offshore lender. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 36 bulan sejak tanggal perjanjian. Jaminan yang diberikan antara lain: Rekening Bank, Piutang Usaha, Persediaan dan Saham-saham Perusahaan di TS, SMM, MTS, PMMN dan PMMN.

Ikatan dan Perjanjian Penting atau Komitmen Perseroan

a. Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tanggal 19 Mei 2014, antara Perseroan dengan PT PINS Indonesia, PT UCS, PT EUIP dan PT Sinarmas Sekuritas memuat beberapa persyaratan di antaranya adalah rencana penyertaan saham Perseroan pada PT Simpatindo Multi Media (SMM) dengan estimasi nilai Rp 500.000.

b. Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 198 tertanggal 23 Oktober 2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat, menyatakan antara lain: - Menyetujui penerbitan obligasi, sukuk, dan/atau surat utang lainnya dengan nilai maksimum sebesar Rp2.000.000 (dua triliun rupiah) atau nilai lain yang setara serta penjaminan atas aset Perseroan dengan nilai (apabila dipersyaratkan dalam hal tersebut) melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh harta kekayaan Perseroan.

c. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tanggal 18 Desember 2014 Perusahan, Telesindo Shop (TS), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Perdana Mulia Makmur (PMM) dan PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) memperoleh fasilitas kredit sebesar $AS 100.000.000 dari Standard Chartered Bank Dubai International Financial Center dengan jangka waktu 6 bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 3,9% ditambah dengan LIBOR. Tujuan fasilitas ini untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman yang jatuh tempo.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS DAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

DARI TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM MAUPUN OBLIGASI

TIDAK TERDAPAT KONTIJENSI YANG MATERIAL PADA TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR.

Page 35: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

20

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan (partner penanggung jawab: Freddy, CPA dan Anwar, CPA masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013), sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan (partner penanggung jawab: Anwar, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dan partner penanggung jawab: Morhan Tirtonadi, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010) berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 637.739 492.915 394.847 263.324 121.286

Piutang usaha Pihak ketiga 1.481.873 1.213.996 250.024 195.630 142.724

Pihak berelasi 160.508 86.963 170.070 211.518 158.369 Piutang lain-lain Pihak ketiga 383.197 212.258 16 1.466 249 Pihak berelasi - - 1.100 7.571 165.831 Persediaan 948.683 661.328 277.069 275.182 138.712 Pajak dibayar di muka 4.067 15.305 - - - Biaya dibayar di muka 31.788 13.626 6.342 9.386 13.825 Uang muka Pihak berelasi 21.664 - 15.000 - - Pihak ketiga 771.358 139.618 87.972 97.698 71.696 Jumlah Aset Lancar 4.440.877 2.836.009 1.202.440 1.061.775 812.692 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 8.815 5.007 4.362 2.437 742 Aset tetap - bersih 144.674 156.187 105.284 77.543 47.483 Goodwill 202.880 202.880 - - - Investasi pada Entitas Asosiasi 1.750 - - - 1.100 Aset lain-lain 218.575 255.256 46.531 47.682 371 Jumlah Aset Tidak Lancar 576.667 619.330 156.177 127.662 49.696

Jumlah Aset 5.017.544 3.455.339 1.358.617 1.189.437 862.388

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 1.724.433 1.432.391 105.000 446.766 291.456 Utang usaha Pihak ketiga 594.745 533.062 263 - - Pihak berelasi 78.250 - - 2.180 14.022 Utang lain-lain Pihak ketiga 10.194 - - - - Pihak berelasi 15.400 1.993 - - - Utang pajak 28.524 33.844 59.571 132.977 91.712 Beban masih harus dibayar 2.228 2.727 1.899 3.305 1.902

Page 36: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

21

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

Uang muka penjualan - - - - 1.276 Liabiltas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 7.460 7.380 39.980 36.980 - Utang angsuran pembelian aset tetap 4.356 9.554 9.728 7.569 2.123 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.465.590 2.020.951 216.441 629.777 402.491 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Utang bank 15.782 22.942 14.995 54.975 - Utang angsuran pembelian aset tetap 808 4.045 7.336 6.416 1.833 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 36.193 20.689 12.099 6.413 2.535 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 52.783 47.676 34.430 67.804 4.368 Jumlah Liabilitas 2.518.373 2.068.627 250.871 697.581 406.859 EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

Modal ditempatkan dan disetor penuh 704.205 547.251 536.702 400.000 200.000 Tambahan modal disetor – bersih 947.725 297.679 275.525 - - Proforma Ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

- - - - 203.608

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

- - - (39)

-

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 40 - - - - Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya 1.600 600 100 100 - Belum ditentukan penggunaannya 844.846 540.971 295.215 91.613 51.726 Sub-jumlah 2.498.416 1.386.501 1.107.542 491.674 455.334 Kepentingan Nonpengendali 755 211 204 182 195 Jumlah Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746 491.856 455.529

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.017.544 3.455.339 1.358.617 1.189.437 862.388

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

Pendapatan Bersih 14.589.691 10.484.625 8.194.499 6.988.245 6.191.395 Beban Pokok Pendapatan (13.770.529) (9.856.140) (7.742.184) (6.581.776) (5.911.118) Laba Kotor 819.162 628.485 452.315 406.469 280.277 Beban umum dan administrasi (270.793) (162.283) (141.885) (106.335) (82.794) Beban penjualan (40.930) (29.179) (22.983) (72.407) (30.254) Pendapatan usaha lainnya - bersih 25.211 11.429 10.839 - - Laba Usaha 532.650 448.452 298.286 227.727 167.229 Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan keuangan 23.942 16.335 2.541 1.065 929 Beban keuangan (144.676) (71.375) (28.736) (37.364) (28.596) Lain-lain - - - 15.164 15.502 Laba sebelum pajak penghasilan 411.916 393.430 272.091 206.592 155.064 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini (110.956) (98.949) (70.392) (55.412) (40.493) Tangguhan 3.808 425 1.925 1.695 517 Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (107.148) (98.524) (68.467) (53.717) (39.976) Laba bersih tahun berjalan 304.768 294.906 203.624 152.875 115.088 Pendapatan Komprehensif Lain Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 50 - - - - Efek penyesuaian proforma - - - (6.058) (68.687) Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 304.818 294.906 203.624 146.817 46.401

Page 37: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

22

Rasio Keuangan

Keterangan 2014 2013 2012 2011 2010

Likuiditas 1,8 1,4 5,6 1,7 2,0 Solvabilitas ekuitas 1,0 1,5 0,2 1,4 0,9 Solvabilitas aset 0,5 0,6 0,2 0,6 0,5 Marjin laba bersih (net profit margin) 2,1% 2,8% 2,5% 2,1% 0,7% Imbal hasil aset (return on asset) 6,1% 8,5% 15,0% 12,3% 5,4% Imbal hasil ekuitas (return on equity) 12,2% 21,3% 18,4% 29,8% 10,2% Liabilitas terhadap aset (debt to asset ratio) 0,5 0,6 0,2 0,6 0,5 Liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity ratio) 1,0 1,5 0,2 1,4 0,9

Page 38: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

23

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan “Ikhtisar Data Keuangan Penting” dan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan (partner penanggung jawab: Freddy, CPA dan Anwar, CPA masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013), sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berkahir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar, dalam semua hal yang material.. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pembahasan dalam bab ini dapat mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaan di masa mendatang (forward looking statement) dan merefleksikan pandangan Perseroan saat ini berkenaan dengan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor-faktor yang telah diuraikan dalam Bab mengenai Risiko Usaha. Sebagai akibat dari pembulatan, penyajian jumlah beberapa informasi keuangan berikut ini dapat sedikit berbeda dengan penjumlahan yang dilakukan secara aritmatika.

1. Umum

Perseroan berdiri pada tahun 2008 berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Tiphone Mobile Indonesia. Kantor Pusat Perseroan terletak di Telesindo Tower, Jl. Gajah Mada No. 27A, Jakarta Barat. Perseroan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009. Kegiatan usaha utama Perseroan saat ini adalah perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon selular berikut suku cadang, aksesoris, pulsa serta jasa perbaikan dan penyedia konten melalui Entitas Anak. Saat ini mayoritas pendapatan konsolidasi Perseroan berasal dari penjualan pulsa dan penjualan ponsel. Namun Perseroan juga melihat adanya perkembangan bisnis konten dan layanan purna jual untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan sehingga akan menjadikan Perseroan dan Entitas Anak sebagai penyedia perangkat dan jasa terintegrasi di industri telekomunikasi.

2. Tinjauan Ekonomi dan Industri

Usaha Perseroan dan hasil usaha perseroan dipengaruhi oleh faktor-faktor penting sebagai berikut : - Perkembangan industri telepon selular di Indonesia - Ketergantungan dengan prinsipal - Fluktuasi mata uang asing - Kondisi Perekonomian di Indonesia

A. Perkembangan Industri Telepon Selular di Indonesia

Perseroan, sebagai penyedia telepon selular, melihat potensi pertumbuhan pasar masih sangat terbuka mengingat rendahnya tingkat penetrasi telepon selular serta didukung produk layanan operator yang semakin terjangkau. Permintaan atas telepon selular akan bergantung pada beberapa faktor terutama penambahan jumlah pengguna telepon selular, peningkatan daya beli masyarakat, dan perubahan prilaku konsumen terhadap perkembangan teknologi telepon selular. Munculnya teknologi baru akan menciptakan peluang pasar baru dari penggantian telepon selular. Dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang cukup besar, semakin besar pula peluang pasar untuk industri telepon selular di Indonesia.

Page 39: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

24

B. Ketergantungan Dengan Prinsipal

Perseroan dan Entitas Anak sebagai distributor kartu perdana dan isi pulsa memiliki prinsipal sebagai penyedia produk tersebut yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Program promosi dan ketersediaan produk akan tergantung pada prinsipal. Jika prinsipal kurang promosi terhadap produknya, maka konsumen bisa beralih ke produk lain, demikian juga apabila prinsipal terlambat mengirimkan produk. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja Perseroan dan Entitas Anak dalam mendistribusikan isi pulsa maupun kartu perdana.

C. Fluktuasi Mata Uang Asing

Produk telepon selular merek Tiphone dipesan dari pemasok di negara China dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang merupakan komponen beban paling signifikan pada beban pokok penjualan. Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dapat mempengaruhi beban pokok penjualan telepon selular serta nilai persediaan. Perseroan tidak melakukan lindung nilai (hedging) karena kenaikan beban dapat diteruskan kepada pelanggan berupa kenaikan harga beli. Selain itu, perseroan juga memiliki pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat, hal ini juga menambah risiko atas fluktuasi mata uang asing.

D. Kondisi Perekonomian Di Indonesia

Seluruh kegiatan usaha dan aset Perseroan berada di Indonesia. Tingkat pertumbuhan penjualan Perseroan bergantung pada tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Stabilitas ekonomi yang terjaga baik akan tercermin pada nilai tukar Rupiah yang stabil dan laju inflasi yang terkendali. Kondisi perekonomian yang kondusif akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga sejalan dengan meningkatnya daya beli masyarakat dan dukungan kredit konsumen serta relatif murahnya harga impor akibat apresiasi Rupiah.

3. Analisa Laporan Keuangan

Tabel di bawah ini diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh KAP Anwar, Sugiharto dan Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Pendapatan Bersih 14.589.691 10.484.625 8.194.499 Beban Pokok Pendapatan (13.770.529) (9.856.140) (7.742.184) Laba Kotor 819.162 628.485 452.315 Beban umum dan administrasi (270.793) (162.283) (141.885) Beban penjualan (40.930) (29.179) (22.983) Pendapatan usaha lainnya - bersih 25.211 11.429 10.839 Laba Usaha 532.650 448.452 298.286 Penghasilan (Beban) Lain-lain Penghasilan keuangan 23.942 16.335 2.541 Beban keuangan (144.676) (71.375) (28.736) Laba sebelum pajak penghasilan 411.916 393.430 272.091 Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Kini (110.956) (98.949) (70.392) Tangguhan 3.808 425 1.925 Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (107.148) (98.524) (68.467) Laba bersih tahun berjalan 304.768 294.906 203.624 Pendapatan Komprehensif Lain Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 50 - - Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 304.818 294.906 203.624

Page 40: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

25

Pertumbuhan Pendapatan, Beban Dan Laba

Pertumbuhan pendapatan, beban dan laba Perseroan dapat ditampilkan dalam grafik berikut:

A. Pendapatan Bersih

Berikut ini adalah tabel perkembangan pendapatan Perseroan untuk periode tahun 2012 sampai dengan 31 Desember 2014:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Voucher dan kartu perdana 8.799.042 8.115.995 7.628.817

Telepon selular 5.425.872 2.171.273 477.538

Fee voucher dan kartu perdana 363.626 196.044 87.132

Jasa perbaikan 1.151 1.313 1.012

Jumlah 14.589.691 10.484.625 8.194.499

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp14.589.691 juta meningkat sebesar Rp4.105.066 juta atau sebesar 39,15% dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2013 sebesar Rp10.484.625 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh pendapatan dari telepon selular meningkat 149,89% atau setara dengan Rp3.254.599 juta, hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.484.625 juta, meningkat sebesar Rp2.290.126 juta atau sebesar 27,95% dibandingkan dengan pendapatan pada tahun 2012 sebesar Rp8.194.499 juta. Hal ini terutama disebabkan pendapatan dari telepon selular meningkat 354,68% atau setara dengan Rp1.693.735 juta. Hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada pertengahan tahun 2013.

Page 41: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

26

B. Beban Pokok Pendapatan

Berikut ini adalah tabel perkembangan beban pokok pendapatan Perseroan untuk periode tahun 2012 sampai dengan 31 Desember 2014:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Persediaan awal 661.328 227.069 275.182

Pembelian 14.057.884 10.240.399 7.744.071

Barang tersedia untuk dijual 14.719.212 10.517.468 8.019.253

Persediaan akhir (948.683) (661.328) (277.069)

Jumlah 13.770.529 9.856.140 7.742.184

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Beban pokok pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp13.770.529 juta naik sebesar Rp3.914.389 juta atau sebesar 39,72% dibandingkan beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp9.856.140 juta. Hal ini disebabkan sepanjang tahun 2014, barang tersedia untuk dijual meningkat 39,95% atau setara dengan Rp4.201.744 juta, hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Beban pokok pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp9.856.140 juta naik sebesar Rp2.113.956 juta atau sebesar 27,30% dibandingkan beban pokok pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp7.742.184 juta. Hal ini disebabkan sepanjang tahun 2013, pembelian meningkat 32,24% atau setara dengan Rp2.496.328, hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

C. Laba Kotor

Berikut tabel perkembangan laba kotor Perseroan mulai periode tahun 2014 sampai dengan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Laba kotor 819.162 628.485 452.315

Jumlah 819.162 628.485 452.315

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba kotor Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp819.162 juta naik sebesar Rp190.677 juta atau sebesar 30,34% dibandingkan dengan laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp628.485 juta. Hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba kotor Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp628.485 juta, meningkat sebesar Rp176.170 juta atau 38,95% dari Rp452.315 juta pada tahun sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

Page 42: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

27

D. Laba Usaha

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Laba usaha 532.650 448.452 298.286

Jumlah 532.650 448.452 298.286

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tercatat sebesar Rp532.650 juta, meningkat sebesar Rp84.198 juta dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp448.452 juta. Hal ini dikarenakan adanya efisiensi biaya yang dilakukan oleh Perseroan, sehingga persentase kenaikan biaya operasional tidak berbanding lurus dengan persetase peningkatan pendapatan.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp448.452 juta, meningkat sebesar Rp150.166 juta atau 50,34% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 298.286 juta. Hal ini merupakan dampak dari akusisi atas tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseoan pada tahun 2013.

E. Laba Sebelum Pajak Penghasilan

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan 411.916 393.430 272.091

Jumlah 411.916 393.430 272.091

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tercatat sebesar Rp411.916 juta, meningkat sebesar Rp18.486 juta atau 4,70% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp393.430 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan dari akuisisi Entitas Anak yang diakui satu tahun dan menekan biaya operasional.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp393.430 juta, meningkat sebesar Rp121.339 juta atau 44,60% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp272.091 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan Perseroan yang berdampak pada laba sebelum pajak penghasilan Perseroan

F. Laba Komprehensif Tahun Berjalan

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Laba komprehensif tahun berjalan 304.818 294.906 203.624

Jumlah 304.818 294.906 203.624

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 tercatat sebesar Rp304.818 juta, meningkat sebesar Rp9.912 juta atau 3,36% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp294.906 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan dari akuisisi Entitas Anak yang diakui satu tahun dan menekan biaya operasional.

Page 43: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

28

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp294.906 juta, meningkat sebesar Rp91.282 juta atau 44,83% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp203.624 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan dari akuisisi Entitas Anak yang diakui satu tahun dan menekan biaya operasional.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

Jumlah Aset 5.017.544 3.455.339 1.358.617 Jumlah Liabilitas 2.518.373 2.068.627 250.871 Jumlah Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746

Pertumbuhan Aset, Liabilitas Dan Ekuitas

Pertumbuhan aset, liabilitas dan kewajiban Perseroan untuk tahun 2012-2014 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Page 44: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

29

G. Aset

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 637.739 492.915 394.847 Piutang usaha

Pihak ketiga 1.481.873 1.213.996 250.024 Pihak berelasi 160.508 86.963 170.070 Piutang lain-lain Pihak ketiga 383.197 212.258 16 Pihak berelasi - - 1.100 Persediaan 948.683 661.328 277.069 Pajak dibayar di muka 4.067 15.305 - Biaya dibayar di muka 31.788 13.626 6.342 Uang muka Pihak berelasi 21.664 - 15.000 Pihak ketiga 771.358 139.618 87.972 Jumlah Aset Lancar 4.440.877 2.836.009 1.202.440 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan 8.815 5.007 4.362 Aset tetap - bersih 144.647 156.187 105.284 Goodwill 202.880 202.880 - Investasi pada Entitas Asosiasi 1.750 - - Aset lain-lain 218.575 255.256 46.531 Jumlah Aset Tidak Lancar 576.667 619.330 156.177

Jumlah Aset 5.017.544 3.455.339 1.358.617

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah Aset Perseroan adalah sebesar Rp5.017.544 juta, terjadi peningkatan sebesar 45,21% atau setara dengan Rp1.562.205 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp3.455.339 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha, persediaan dan uang muka pembelian yang digunakan untuk meningkatkan modal kerja Perseroan.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah Aset Perseroan adalah sebesar Rp3.455.339 juta, terjadi peningkatan sebesar 154,33% atau setara dengan Rp2.096.722 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.358.617 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh akusisi atasn tigak Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseroan di tahun 2013.

1) Kas dan Bank

Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah kas dan bank Perseroan adalah sebesar Rp637.739 juta, terjadi peningkatan sebesar 29,38% atau setara dengan Rp144.824 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp492.915 juta. Peningkatan tersebut terutama diakarenakan oleh adanya penambahan modal kerja dari Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilakukan oleh Perseroan.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah kas dan bank Perseroan adalah sebesar Rp492.915 juta, terjadi peningkatan sebesar 24,84% atau setara dengan Rp98.068 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp394.847 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh tingginya kas yang dimiliki kantor cabang dan outlet-outlet Perseroan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Page 45: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

30

2) Piutang Usaha

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 piutang usaha Perseroan adalah sebesar Rp1.642.381 juta, terjadi peningkatan sebesar 26,24% atau setara dengan Rp341.422 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.300.959 juta. Peningkatan piutang usaha tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha pihak ketiga sebesar 22,07% atau sekitar Rp267.877 juta dan meningkatnya piutang usaha pihak berelasi sebesar 84,57% atau sekitar Rp73.545 juta. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan Perseroan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 piutang usaha Perseroan adalah sebesar Rp1.300.959 juta, terjadi peningkatan sebesar 209,68% atau setara dengan Rp880.865 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp420.094 juta. Peningkatan piutang usaha tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha pihak ketiga sebesar 385,55% atau sekitar Rp963.972 juta. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan Perseroan pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012.

3) Piutang Lain-Lain

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 piutang lain-lain Perseroan adalah sebesar Rp383.197 juta, terjadi peningkatan sebesar 80,53% atau setara dengan Rp170.939 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp212.258 juta. Peningkatan piutang lain-lain tersebut terutama disebabkan oleh transaksi pinjaman jangka pendek pada Entias Anak yang diberikan kepada pihak ketiga.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 piutang lain-lain Perseroan adalah sebesar Rp212.258 juta, terjadi peningkatan sebesar 18919,53% atau setara dengan Rp211.142 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.116 juta. Peningkatan piutang lain-lain tersebut terutama disebabkan oleh adanya pencatatan pada Entitas Anak yang baru diakusisi di tahun 2013.

4) Persediaan

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 persediaan Perseroan adalah sebesar Rp948.683 juta, terjadi peningkatan sebesar 43,45% atau setara dengan Rp287.355 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp661.328 juta. Peningkatan persediaan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya target Perseroan, sehingga Perseroan perlu untuk meningkatkan stock barang yang diperlukan.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 persediaan Perseroan adalah sebesar Rp661.328 juta, terjadi peningkatan sebesar 138,69% atau setara dengan Rp384.259 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp277.069 juta. Peningkatan persediaan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya target Perseroan, sehingga Perseroan perlu untuk meningkatkan stock barang yang diperlukan.

5) Aset Tidak Lancar

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp576.667 juta, terjadi penurunan sebesar -6,89% atau setara dengan (Rp42.663) juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp619.330 juta. Penurunan aset tidak lancar tersebut terutama disebabkan oleh adanya oelunasan utang bank pada DBS sehingga jaminan dalam bentuk deposito dapat dicairkan.

Page 46: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

31

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 aset tidak lancar Perseroan adalah sebesar Rp619.330 juta, terjadi peningkatan sebesar 296,56% atau setara dengan Rp463.153 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp156.177 juta. Peningkatan aset tidak lancar tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan utan bank dimana salah satu jaminan yang disyaratkan adalah dalam bentuk deposito yang ditempatkan pada bank yang bersangkutan.

H. Liabilitas

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 1.724.433 1.432.391 105.000 Utang usaha Pihak ketiga 594.745 533.062 263 Pihak berelasi 78.250 - - Utang lain-lain Pihak ketiga 10.194 - - Pihak berelasi 15.400 1.993 - Utang pajak 28.524 33.844 59.571 Beban masih harus dibayar 2.228 2.727 1.899

Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 7.460 7.380 39.980 Hutang angsuran pembelian aset tetap 4.356 9.554 9.728 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.465.590 2.020.951 216.441 LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 15.782 22.942 14.995 Utang angsuran pembelian aset tetap 808 4.045 7.336 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 36.193 20.689 12.099 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 52.783 47.676 34.430 Jumlah Liabilitas 2.518.373 2.068.627 250.871

1) Utang bank jangka pendek

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebesar Rp1.724.433 juta, terjadi peningkatan sebesar 20,39% atau setara dengan Rp292.042 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.432.391 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya modal kerja yang dibutuhkan Perseroan, dimana Perseroan diharuskan unutk membayar dimuka seluruh pembeluan voucher dan telepon selular merk tertentu.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebesar Rp1.432.391 juta, terjadi peningkatan sebesar 1264,18% atau setara dengan Rp1.327.391 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp105.000 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya modal kerja yang dibutuhkan Perseroan, dimana Perseroan diharuskan unutk membayar dimuka seluruh pembeluan voucher dan telepon selular merk tertentu.

Page 47: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

32

2) Utang Usaha

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah utang usaha Perseroan adalah sebesar Rp672.995 juta, terjadi peningkatan sebesar 26,25% atau setara dengan Rp139.933 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp533.062 juta. Peningkatan utang usaha Perseroan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya modal kerja yang dibutuhkan Perseroan untuk membeli barang dagangan.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah utang utang usaha Perseroan adalah sebesar Rp533.062 juta, terjadi peningkatan sebesar 202585,17% atau setara dengan Rp532.799 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp263 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh akuisisi yang dilakukan oleh Perseroan yang bergerak di bidang telepon selular.

3) Liabilitas Jangka Panjang

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liabilitas jangka panjang Perseroan adalah sebesar Rp52.783 juta, terjadi peningkatan sebesar 10,71% atau setara dengan Rp5.107 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp47.676 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah karyawan Perseroan yang diikuti dengan meningkatnya imbalan kerja jangka panjang.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah utang utang usaha Perseroan adalah sebesar Rp47.676 juta, terjadi peningkatan sebesar 38,47% atau setara dengan Rp13.246 juta bila dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp34.430 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah karyawan yang berasal dari Entitas Anak yang baru diakuisisi.

I. Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal ditempatkan dan disetor penuh 704.205 547.251 536.702 Tambahan modal disetor 947.725 297.679 275.525 Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 40 - - Saldo laba Telah ditentukan penggunaanya 1.600 600 100 Belum ditentukan penggunaannya 844.846 540.971 295.215 Sub-jumlah 2.498.416 1.386.501 1.107.542 Kepentingan Nonpengendali 755 211 204 Jumlah Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.499.171 juta meningkat sebesar Rp1.112.459 juta dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.386.712 juta. Hal ini terutama dikarenakan tambahan modal disetor meningkat pada tahun 2014, yang berasal dari transaks Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan konversi warran.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.386.712 juta meningkat sebesar Rp278.966 juta dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.107.746 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh masuknya tiga Entitas Anak yang baru diakuisisi oleh Perseroan.

Page 48: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

33

4. Rasio Keuangan

Analisa keuangan dapat dilakukan dengan melihat beberapa rasio-rasio keuangan yang menentukan sehat tidaknya Perseroan.

Keterangan 2014 2013 2012

Likuiditas 1,8 1,4 5,6 Solvabilitas ekuitas 1,0 1,5 0,2 Solvabilitas aset 0,5 0,6 0,2 Marjin laba komprehensif (net profit margin) 2,1% 2,8% 2,5% Imbal hasil aset (return on asset) 6,1% 8,5% 15,0% Imbal hasil ekuitas (return on equity) 12,2% 21,3% 18,4%

A. Likuiditas

Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan rasio lancar (current ratio) yaitu perbandingan aset lancar terhadap kewajiban lancarnya pada waktu tertentu. Rasio lancar Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing dan berturut-turut adalah sebagai berikut: 1,8 ; 1,4 dan 5,6.

B. Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas) dan dengan membandingkan jumlah jumlah kewajiban dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Perseroan memiliki solvabilitas ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing dan berturut-turut adalah sebagai berikut: 1,0 ; 1,5 dan 0,2. Sedangkan solvabilitas aset pada pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing dan berturut-turut adalah sebagai berikut 0,5 ; 0,6 dan 0,2.

C. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan untuk mendapatkan keuntungan. Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio marjin laba komprehensif (net profit margin), imbal hasil aset (return on assets) dan imbal hasil ekuitas (return on equity). - marjin laba komprehensif

marjin laba komprehensif adalah rasio dari laba komprehensif terhadap pendapatan Perseroan, rasio pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebagai berikut: 2,1% ; 2,8% dan 2,5%.

- imbal hasil aset imbal hasil aset adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif dari aset yang dimiliki, rasio pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebagai berikut : 6,1% ; 8,5% dan 15,0%.

- imbal hasil ekuitas imbal hasil ekuitas adalah kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba komprehensif dari ekuitas yang dimiliki, rasio pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 12,2% ; 21,3% dan 18,4%.

5. Pembelanjaan Modal (Capital Expenditure)

Jumlah capital expenditure untuk masing-masing periode laporan keuangan pada tahun 2014, 2013, dan 2012 adalah masing-masing Rp14.304 juta, Rp63.663 juta, dan Rp20.964 juta. Sumber pendanaan pembelian barang modal adalah berasal dari modal kerja Perseroan. Dengan adanya pembelian barang modal yang dilakukan oleh Perseroan diharapkan akan meningkatkan efisiensi dari kinerja operasional.

Page 49: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

34

6. Laporan Arus Kas Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Per Tanggal 31 Desember

2014 2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Kas dari Pelanggan 14.077.330 9.392.618 8.181.620

Pembayaran Kas kepada Pemasok (14.571.356) (9.744.246) (7.751.261) Pembayaran Kas untuk Beban Usaha (263.328) (131.042) (164.548) Pembayaran pajak penghasilan badan (115.502) (140.201) (143.867) Penerimaan kas operasional lainnya 24.800 14.494 30.957 Penerimaan penghasilan keuangan 23.942 16.335 2.540 Pembayaran beban keuangan (144.676) (71.357) (28.736) Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (968.790) (663.399) 126.705

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan penjualan aset tetap 8.481 15.489 1.956

Perolehan aset tetap (14.304) (63.663) (20.964) Perolehan investasi entitas asosiasi (1.750) - - Penempatan pada deposito dan bank garansi (102.433) (208.291) (15) Pencairan pada deposito dan bank garansi 140.000 - - Pembayaran atas pembelian saham entitas anak - (266.498) - Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 29.994 (522.963) (19.023)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan kenaikan modal saham melalui pelaksanaan waran 288.762 32.702 5.275

Penambahan kenaikan modal saham melalui penerbitan saham baru 518.238 - 406.991 Kenaikan/(Penurunan) hutang bank jangka pendek - bersih 292.042 1.327.391 (341.766) Pembayaran hutang bank jangka panjang (7.380) (39.980) (36.980) Penerimaan hutang bank jangka panjang 300 15.327 1.156.000 Pembayaran dividen kepada pemegang saham - (48.645) - Pembayaran dividen entitas anak kepada kepentingan non pengendali (54) - - Penurunan piutang kepada pihak berelasi - 1.100 6.471 Pembayaran hutang angsuran pembelian aset tetap (8.983) (3.465) (16.150) Penambahan kepentingan nonpengendali atas pendirian entitas anak baru 695 - - Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 1.083.620 1.284.430 23.841

Kenaikan bersih kas dan bank 144.824 98.068 131.523 Kas dan bank awal tahun 492.915 394.847 263.324 Kas dan bank akhir tahun 637.739 492.915 394.847

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama periode 2014 adalah sebesar Rp968.790 juta. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp14.077.330 juta, penerimaan kas operasional lainnya sebesar Rp24.800 juta, Penerimaan penghasilan keuangan sebesar Rp23.942 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp14.571.356, pembayaran kas untuk beban usaha sebesar Rp263.328 juta, pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp115.502 juta, dan pembayaran beban keuangan sebesar Rp144.676 juta. Perubahan arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 terutama disebabkan karena dalam mengoperasikan usahanya Perseroan membeli barang dagangan secara tunai, khususnya untuk voucher dan telepon selular.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp663.399 juta. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp9.392.618 juta, penerimaan kas operasional lainnya sebesar Rp14.494 juta, Penerimaan penghasilan keuangan sebesar Rp16.335 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp9.744.246 juta, pembayaran kas untuk beban usaha sebesar Rp131.042 juta, pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp140.201 juta, dan pembayaran beban keuangan sebesar Rp71.357 juta. Perubahan arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 terutama disebabkan karena dalam mengoperasikan usahanya Perseroan membeli barang dagangan secara tunai, khususnya untuk voucher dan telepon selular.

Page 50: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

35

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp126.705 juta. Arus kas masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp8.181.620 juta, penerimaan kas operasional lainnya sebesar Rp30.957 juta, Penerimaan penghasilan keuangan sebesar Rp2.540 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok sebesar Rp7.751.261 juta, pembayaran kas untuk beban usaha sebesar Rp164.548juta, pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp143.867 juta, dan pembayaran beban keuangan sebesar Rp28.736 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi selama periode 2014 adalah sebesar Rp29.994 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas investasi digunakan untuk penambahan aset tetap sebesar Rp14.304 juta dan Perolehan investasi entitas asosiasi sebesar Rp1.750 juta. Arus kas masuk dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp8.481 juta dan pencairan pada deposito dan bank garansi sebesar Rp140.000 juta dan penempatan pada deposito dan bank garansi sebesar Rp102.433 juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp522.963 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas investasi digunakan untuk penambahan aset tetap sebesar Rp63.663 juta, penempatan pada deposito dan bank garansi sebesar Rp208.291 juta dan pembayaran atas pembelian saham entitas anak sebesar Rp266.498 juta. Arus kas masuk dari aktivitas investasi berasal dari penjualan aset tetap sebesar Rp15.489 juta. Perubahan arus kas dari aktivitas investasi pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 terutama disebabkan oleh akuisisi tiga Entitas Anak yang dilakukan oleh Perseroan di tahun 2013.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp19.023 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas investasi digunakan untuk penambahan aset tetap sebesar Rp20.964 juta dan penempatan pada deposito dan bank garansi sebesar Rp15 Juta. Arus kas masuk dari aktivitas investasi berasal dari penerimaan penjualan aset tetap sebesar Rp1.956 juta.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama periode 2014 adalah sebesar Rp1.083.620 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas pendanaan digunakan untuk pembayaran hutang bank jangka panjang sebesar Rp7.380 juta, Pembayaran dividen entitas anak kepada kepentingan Non pengendali sebesar Rp54 juta, dan pembayaran hutang angsuran pembelian aset tetap sebesar Rp8.983 juta. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan kenaikan modal saham melalui pelaksanaan waran sebesar Rp288.762 juta, penambahan kenaikan modal saham melalui penerbitan saham baru sebesar Rp518.238 juta, kenaikan hutang bank jangka pendek – bersih sebesar Rp292.042 juta, penerimaan hutang bank jangka panjang sebesar Rp300 juta, dan penambahan kepentingan nonpengendali atas pendirian entitas anak baru sebesar Rp695 juta.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp1.284.430 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas pendanaan digunakan untuk pembayaran hutang bank jangka panjang sebesar Rp39.980 juta, pembayaran dividen kepada pemegang saham sebesar Rp48.645 juta, dan pembayaran hutang angsuran pembelian aset tetap sebesar Rp3.465 juta. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan kenaikan modal saham melalui pelaksanaan waran sebesar Rp32.702 juta, kenaikan hutang bank jangka pendek – bersih sebesar Rp1.327.391 juta, penerimaan hutang bank jangka panjang sebesar Rp15.327 juta, dan penurunan piutang kepada pihak berelasi sebesar Rp1.100 juta.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp23.841 juta. Arus kas keluar untuk aktivitas pendanaan digunakan untuk pembayaran hutang bank jangka panjang sebesar Rp36.980 juta dan pembayaran hutang angsuran pembelian aset tetap sebesar Rp16.150 juta. Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan berasal dari penambahan kenaikan modal saham melalui pelaksanaan waran sebesar Rp5.275 juta, penambahan kenaikan modal saham melalui penerbitan saham baru sebesar Rp406.991 juta, dan penurunan piutang kepada pihak berelasi sebesar Rp6.471 juta.

Page 51: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

36

7. Manajemen Risiko

Risiko ketergantungan pada pengecer/agen penjual

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap pengecer/agen penjual tertentu, Perseroan berencana menjalin kerja sama dengan pengecer/agen penjual sebanyak mungkin namun tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan memantau kinerja mereka secara berkala.

Risiko perubahan teknologi telepon selular

Teknologi telepon selular berkembang dengan sangat pesat dalam satu dekade terakhir. Supaya produk dan layanan Perseroan tetap kompetitif, Perseroan dilengkapi dengan tim business development yang akan membantu mengikuti perkembangan teknologi dan mengindentifikasi teknologi terbaik untuk produk Perseroan.

Risiko perubahan selera konsumen

Selera konsumen akan selalu berubah sejalan dengan perkembangan teknologi, fitur dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Perseroan melihat hal ini sebagai tantangan untuk memperbaharui dan meningkatkan daya saing produknya secara aktif dan berkesinambungan.

Risiko perubahan peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi dan perdagangan telepon selular

Perseroan senantiasa memantau undang-undang, peraturan, kebijakan yang berlaku, dan senantiasa berkomunikasi dengan pemangku kepentingan utama, para pembuat kebijakan, asosiasi telekomunikasi, dan masyarakat luas.

Risiko persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular

Perseroan menyadari persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat ketat terutama sejak ACFTA mulai berlaku. Agar dapat tetap kompetitif dengan merek telepon selular lainnya, produk Perseroan akan selalu dilengkapi dengan fitur terbaru, konten yang menarik, dan layanan purna jual serta dibandrol dengan harga terjangkau yang didukung strategi pemasaran yang tepat.

Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing

Perseroan mengikat kontrak jangka panjang dengan para vendor dan hanya memilih sedikit vendor dalam pengadaan produk, khususnya untuk merek lokal yang dikembangkan Perseroan. Sedangkan untuk merek global, Perseroan terus berupaya untuk menjadi authorized dealer dari vendor-vendor global tersebut, sehingga pasok produk tetap tidak terpengaruh dengan adanya fluktuasi kurs.

Risiko pola pembelian konsumen yang musiman

Pola pembelian musiman selalu terlihat pada produk konsumtif seringkali menyebabkan terjadinya fluktuasi pada arus kas. Untuk menyiasati hal tersebut, Perseroan telah mengembangkan strategi pemasaran guna menstimulasi permintaan pasar ketika mulai melemah, seperti memperkenalkan produk/ layanan atau paket baru dan mengemas ulang produk lama dengan konten menarik.

Risiko ketidakmampuan memasarkan inovasi produk dan layanan baru

Perseroan senantiasa melakukan market research sebelum melakukan pemasaran atas inovasi produk dan layanan baru sebelum meluncurkannya ke pasar. Dengan demikian, risiko untuk tidak berhasilnya kegiatan pemasaran Perseroan dapat dihindari.

Risiko penurunan kualitas produk Perseroan

Kualitas merupakan merupakan faktor penting yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas. Untuk menjamin kualitas produk Perseroan, Perseroan telah menempatkan karyawan di negara China untuk melakukan pemeriksaan kualitas. Barang tersebut kemudian diperiksa kembali di gudang Perseroan sebelum dijual ke masyarakat. Jika barang tersebut rusak ketika digunakan, Perseroan akan melakukan penggantian secepatnya.

Risiko perubahan manajemen dan karyawan inti Perseroan

Sumber daya manusia merupakan aset Perseroan terpenting, maka kesejahteraan dan kenyamanan karyawan akan selalu menjadi prioritas. Sistem manajemen Perseroan bersifat fleksibel, partisipatif dan terbuka sehingga memungkinkan setiap karyawan berkembang secara maksimal. Perseroan percaya gaji dan paket tunjangan karyawan secara umum kompetitif dibanding dengan milik kompetitor

Page 52: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

37

VI. RISIKO USAHA

Sebelum melakukan investasi pada obligasi Perseroan, para calon investor harus memperhatikan risiko-risiko yang disebutkan di bawah ini, beserta dengan informasi-informasi lainnya yang terdapat pada bagian-bagian lain dalam Prospektus ini. Perseroan telah mengungkapkan seluruh faktor risiko yang mempengaruhi Perseroan dan Entitas Anak dan industrinya yang secara material yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak secara negatif. Risiko-risiko sebagaimana disebutkan di bawah ini merupakan semua risiko yang dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak. Dalam kondisi tersebut di atas, calon investor mungkin dapat mengalami kerugian atas seluruh atau sebagian investasinya. Setiap calon investor dalam Penawaran Umum ini harus memperhatikan seluruh fakta yang dibuat dan diatur dalam peraturan hukum yang berlaku.

Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak telah mengurutkan risiko usaha sesuai dengan bobot risiko, dimulai dari risiko utama Perseroan.

I. RISIKO-RISIKO YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. Risiko ketergantungan pada pengecer/agen penjual

Sebagai distributor telepon selular dan pulsa, Perseroan dan Entitas Anak sangat tergantung pada keaktifan dan hasil pengecer/agen penjual dalam menjual produk Perseroan. Penurunan hasil penjualan produk Perseroan dan Entitas Anak pada pengecer/agen penjualan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak.

2. Risiko perubahan teknologi telepon selular

Telepon selular merupakan salah satu perangkat elektronik yang mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan dengan teknologi yang lebih maju dan berbeda dengan produk-produk yang dijual oleh Perseroan dan Entitas Anak saat ini, dapat berdampak secara material dan negatif dan secara langsung mempengaruhi penjualan produk Perseroan dan mengakibatkan persediaan yang tidak dapat dijual. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

3. Risiko perubahan selera konsumen

Dengan adanya berbagai macam merek dan fitur telepon selular yang terus bertambah dapat mempengaruhi selera konsumen Perseroan untuk pindah ke merek lain jika Perseroan tidak secara aktif memperbaharui produknya. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

4. Risiko perubahan peraturan pemerintah di bidang telekomunikasi dan perdagangan telepon selular

Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang banyak diatur oleh peraturan Pemerintah. Saat ini, Perseroan melakukan kegiatan utama di bidang perdagangan alat-alat telekomunikasi yaitu telepon selular. Jika terjadi perubahan peraturan Pemerintah di bidang telekomunikasi yang berhubungan dengan telepon selular, kemungkinan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

5. Risiko persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular

Persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat tinggi. Berbagai merek telepon selular secara bebas sudah dijual di pasar termasuk telepon selular milik Perseroan. Dengan semakin banyaknya merek yang ditawarkan secara bebas di masyarakat dapat mempengaruhi besarnya pangsa pasar Perseroan. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

6. Risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing

Perseroan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar valuta asing di mana pembelian produk kepada pemasok dilakukan dalam mata uang asing dengan jumlah yang signifikan sedangkan pendapatan usaha Perseroan dalam mata uang Rupiah. Selain itu, Perseroan juga memiliki pinjaman dalam mata uang asing di dalam menjalankan kegiatan usahanya. Melemahnya nilai tukar Rupiah dapat berdampak material negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.

7. Risiko pola pembelian konsumen yang musiman

Permintaan terhadap telepon selular memiliki pola pembelian musiman seperti hari libur/ hari raya, teknologi baru yang diperkenalkan oleh produsen maupun pesaing, kondisi perekonomian dan ketersediaan produk dengan harga wajar. Pola pembelian musiman tersebut dapat berdampak secara material dan negatif terhadap arus kas Perseroan.

Page 53: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

38

8. Risiko ketidakmampuan memasarkan inovasi produk dan layanan baru

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian penjualan Perseroan adalah kemampuan Perseroan mengembangkan dan memasarkan produk serta layanan baru sesuai trend yang berlaku. Jika Perseroan tidak mampu menyediakan produk tersebut, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan pangsa pasar dan daya saing sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan menimbulkan dampak secara material dan negatif terhadap pendapatan dan prospek Perseroan.

9. Risiko penurunan kualitas produk Perseroan

Perseroan tidak memproduksi sendiri produk telepon selularnya, sehingga terdapat kemungkinan terjadinya penurunan kualitas produk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan daya saing Perseroan, sehingga dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

10. Risiko perubahan manajemen dan karyawan inti Perseroan

Kinerja Perseroan saat ini tidak terlepas dari prestasi kerja yang telah dilakukan oleh manajemen dan karyawan inti Perseroan. Jika terjadi perubahan kendali atau perubahan manajemen dan karyawan inti Perseroan, maka terdapat kemungkinan terjadinya perubahan secara material dan negatif pada kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan.

II. RISIKO INVESTASI

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:

1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang.

2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

Manajemen Perseroan telah mengungkapkan seluruh risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan.

Page 54: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

39

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 26 Mei 2015 atas Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan (partner penanggung jawab: Freddy, CPA), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, selain dari hal-hal berikut:

Pada tanggal 17 Juni 2015, Perseroan dan Entitas Anak (PT Telesindo Shop - TS, PT Mitra Telekomunikasi Selular - MTS, PT Perdana Mulia Makmur - PMM, PT Poin Multi Media Nusantara - PMMN dan PT Simpatindo Multi Media - SMM) telah mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari Bank sindikasi senilai Rp1.875.000.000.000 dan AS$47.000.000. Bank sindikasi yang memberikan fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Limited (Cabang Jakarta) dan Standard Chartered Bank (Dubai International Financial Centre). Tujuan fasilitas adalah untuk pendanaan kebutuhan modal kerja dan pembayaran outgoing facilities. Bunga pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar base interest rate dan margin 4,42% per tahun, sedangkan bunga pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sebesar base interest rate dan margin 2,22% per tahun untuk onshore lender dan 2,00% per tahun untuk offshore lender. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah 36 bulan sejak tanggal perjanjian. Jaminan yang diberikan antara lain: Rekening Bank, Piutang Usaha, Persediaan dan Saham-saham Perusahaan di TS, SMM, MTS, PMMN dan PMMN.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan dan Entitas Anak telah mencairkan fasilitas pinjaman dalam mata uang Rupiah.

Page 55: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

40

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut hukum Negara Republik Indonesia, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tiphone Mobile Indonesia No.62 tanggal 25 Juni 2008 dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham) dengan Surat Keputusan No.AHU-41619.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0059568 AH.01.09 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal 23 September 2008 Tambahan No. 18732.

Dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, anggaran dasar Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.161 tanggal 25 Agustus 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat persetujuan dari Menkumham No.AHU-43171.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 25 Agustus 2011, telah diberitahukan kepada Menkuhman RI sebagaimana telah diterima dan dicatat dengan No. AHU-AH.01.02-28295. Tahun 2011 tanggal 6 September 2011 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan No: AHU-0072228.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 6 September 2011 (“Akta No.161/2011”).

Pada tahun 2014 Perseroan melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor dengan cara Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMTHMETD”) sebanyak 638.051.347 (enam ratus tiga puluh delapan juta lima puluh satu ribu tiga ratus empat puluh tujuh) saham yang seluruhnya diambil bagian oleh PINS, PMTHMETD tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No. 125.tanggal 14 Oktober 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn. pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham RI sebagaimana telah diterima pada tanggal 10 November 2014 dengan No. AHU-08295.40.21.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0116798.40.80.2014 tanggal 10 November 2014 (“Akta No.125/2014”).

Tempat kedudukan Perseroan berubah dari Jakarta Selatan menjadi Jakarta Barat berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphome Mobile Indonesia Tbk No. 131 tanggal 18 Juli 2014 dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn. pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham RI dengan nomor AHU-06579.40.20.2014 tanggal 15 Agustus 2014, telah diberitahukan kepada Menkumham RI yang diterima pemberitahuan tersebut dibawah No. AHU-05171.40.21.2014 tanggal 15 Agustus 2014 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0076081.40.80.2014 tanggal 15 Agustus 2014.

Anggaran Dasar Perseroan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia No. 199 tanggal 23 Oktober 2014 dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn. pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang diberitahukan kepada Menkumham RI yang diterima pemberitahuan tersebut dibawah No. AHU-08699.40.21.2014 tanggal 20 November 2014 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0121160.40.80.2014 tanggal 20 November 2014, yang pada pokoknya tentang Perubahan Pasal 11 mengenai Direksi, Perubahan Pasal 12 ayat 5 dan ayat 6 mengenai pembatasan tugas dan kewenangan Direksi, Pasal 14 mengenai Komisaris, Pasal 23 mengenai Kuorum, Hak Suara dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dan Pasal 26 mengenai Pengubahan Anggaran Dasar.

Kegiatan usaha utama Perseroan adalah perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak.

Perseroan saat ini fokus untuk melakukan penjualan handset merk Tiphone. Sementara masing-masing Entitas Anak memiliki fokus kegiatan usaha yang berbeda-beda. TS, EUI dan SMM melakukan penjualan voucher. MTS melakukan penjualan handset merk blackberry dan Iphone, PMMN dan PMM melakukan penjualan handset merk Samsung, SAM dan SUMA fokus pada pengembangan aplikasi dan konten.

Sejak pendiriannya Perseroan telah mengalami berbagai kejadian penting diantaranya pada tahun 1997 nama Telesindo Shop pertama kali diperkenalkan yang merupakan hasil kerja sama dengan Telkomsel, kemudian pada tahun 2001 perusahaan telekomunikasi Singapura, Singapore Telecom (SingTel) melakukan penyertaan saham ke Telkomsel yang ikut memicu ekspansi yang agresif ke pasar telepon seluler dan pada tahun 2001 ini juga PT Telesindo Shop berdiri. Kemudian pada tahun 2008 Perseroan memperkenalkan merk ponsel local “Tiphone” untuk pertama kalinya ke masyarakat. Pada tanggal 12 Januari 2012 Perseroan resmi mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia dengan kode saham TELE. Kemudian pada tanggal 18 September 2014 PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Telkom (Persero) Tbk resmi menjadi pemegang saham Perseroan dengan menguasai sekitar 25% dari jumlah saham beredar.

Page 56: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

41

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan saham pada Entitas Anak dan Entitas Asosiasi sebagai berikut:

No Nama

Perusahaan Domisili

Kegiatan Usaha Utama

Status Kepemilikan

Langsung (%)

Kepemiikan Tidak

Langsung (%)

Status Operasional

Tahun Penyertaan

Tahun Pendirian

1. SUS Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,00 - beroperasi 2010 2010 2. SUMA Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2010 2010 3. TS Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2011 2001 4. EUI Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - tidak

beroperasi 2011 2006

5. MTS Jakarta perdagangan Enitas Anak 99,99 - beroperasi 2013 2009 6. PMMN Bandung perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2014 2013 7. PMM Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,99 - beroperasi 2013 2010 8. SAM Jakarta perdagangan Dimiliki oleh

SUMA - 51 belum

beroperasi 2011 2011

9. SMM Jakarta perdagangan Entitas Anak 99,50 - beroperasi 2015 2002

2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan

Riwayat kepemilikan saham Perseroan setelah Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2011 sampai dengan Prospektus ini diterbitkan dapat dilihat pada keterangan dibawah ini.

Tahun 2011

Berdasarkan Akta No,161/2011 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No. 54 tanggal 6 Februari 2012 dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham RI dan diterima pemberitahuan tersebut dengan No. AHU-AH.01.10-08071 tanggal 6 Maret 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-002031.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 6 Maret 2012, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan setelah dilakukannya penawaran umum saham perdana dalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 3.000.000.000 300.000.000.000 56,0748 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 18,6916 - Masyarakat 1.350.000.000 135.000.000.000 25,2336

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.350.000.000 535.000.000.000 100

Saham Dalam Portepel 10.650.000.000 1.065.000.000.000

Tahun 2013

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No. 190 tanggal 17 Mei 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 28 Mei 2013 dengan No. AHU-AH.01.10-20735 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0049431.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 28 Mei 2013, telah dilakukan pengeluaran saham baru dari portepel Perseroan sebanyak 30.887.350 (tiga puluh juta delapan ratus delapan puluh tujuh ribu tiga ratus lima puluh) saham yang merupakan saham-saham hasil pelaksanaan Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham; sehingga struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 2.500.000.000 250.000.000.000 46,4607 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 18,5863 - Masyarakat 1.880.887.350 188.088.735.000 34,9550

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.380.887.350 538.088.735.000 100

Saham Dalam Portepel 10.619.112.650 1.061.911.265.000

Page 57: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

42

Tahun 2014

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No. 116 tanggal 17 Juni 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 15 Juni 2014 dengan No. AHU-04333.40.21.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0072474.40.80.2014 tanggal 15 Juni 2014, telah dilakukan pengeluaran saham baru dari portepel Perseroan sebanyak 999.626.120 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus dua puluh enam ribu seratus dua puluh) saham yang merupakan saham-saham hasil pelaksanaan Waran Seri I yang diterbitkan Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana Saham; sehinga struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 2.500.000.000 250.000.000.000 39,1818 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 15,6727 - Masyarakat 2.880.513.470 288.051.347.000 45,1455

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.380.513.470 638.051.437.000 100

Saham Dalam Portepel 9.619.486.530 961.948.653.000

Berdasarkan Akta No.125/2014 modal ditempatkan dan disetor Perseroan mengalami peningkatan yang terjadi karena:

- pelaksanaan Waran Seri I Perseroan yang diterbitkan Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana saham sebanyak 17.669.800 (tujuh belas juta enam ratus enam puluh sembilan ribu delapan ratus) saham; dan

- pelaksanaan PMTHMETD sebanyak 638.051.347 (enam ratus tiga puluh delapan juta lima puluh satu ribu tiga ratus empat puluh tujuh) saham;

dimana PINS membeli seluruh saham hasil pelaksanaan Waran Seri I dalam jumlah tersebut diatas melalui pasar negosiasi dan mengambil seluruh saham yang diterbitkan melalui PMTHMETD ;

Sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 2.728.700.000 272.870.000.000 38,7807 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 14,2121 - PT PINS Indonesia 1.754.641.247 175.464.124.700 24,9372 - Masyarakat 1.552.893.370 155.289.337.000 22,0700

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.036.234.617 703.623.461.700 100

Saham Dalam Portepel 9.619.486.530 961.948.653.000

Tahun 2015

Struktur Permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham dengan kepemilikan 5% ke atas dengan struktur permodalan tersebut adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita selaku Biro Administrasi Efek Perseroan per 31 April 2015 adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(lembar) (Rp)

Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Usaha Cipta Sejahtera 2.728.700.000 272.870.000.000 38,3288 - PT PINS Indonesia 1.754.641.247 175.464.124.700 24,6466 - PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 14,0465 - Prudential 420.938.900 42.093.890.000 5,9127 - Masyarakat 1.214.917.670 121.491.767.000 17,0654

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 7.119.197.817 711.919.781.700 100,0000

Saham Dalam Portepel 8.880.802.183 888.080.218.300

Page 58: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

43

3. Kepengurusan Dan Pengawasan Perseroan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia No. 199 tanggal 23 Oktober 2014 dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn. pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid,S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang diberitahukan kepada Menkumham RI yang diterima pemberitahuan tersebut dibawah No. AHU-42316.40.22.2014 tanggal 20 November 2014 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0121160.40.80.2014 tanggal 20 November 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hengky Setiawan, S.E., M.M. Komisaris : Ferry Setiawan Komisaris : Ir. H. Mustapa Wangsaatmadja Komisaris Independen : Drs. Lukman Hadikusumo Komisaris Independen : Achmad Herlanto Anggono Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur : Rukmono Cahyadi Direktur Pemasaran : Andry Ryanto Direktur (merangkap Direktur Independen) : Meijaty Jawidjaja Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS

Hengky Setiawan – Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, 45 tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata 1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara jurusan Akuntansi pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Telesindo Shop (2001-sekarang), Direktur PT Setia Utama Investama (2008-sekarang), Direktur PT Setia Utama Towerindo (2008-sekarang), Direktur PT Akses Makmur Bersama (2010-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Prima Langgeng Towerindo (2009).

Ferry Setiawan – Komisaris Warga Negara Indonesia, 41 tahun.

Menyelesaikan pendidikan dengan gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Setia Utama Media Aplikasi (2011), Direktur Perseroan (2009), Direktur PT Esa Utama Inti Persada (2008), Direktur PT Pulsa Inti Nasional (2008), Direktur Utama PT Excel Utama Indonesia (2006), Direktur PT Setia Utama Telecom (2002)

Mustapa Wangsaatmadja – Komisaris Warga Negara Indonesia, 55 tahun.

Menyelesaikan pendidikan dengan gelar Sarjana Teknik jurusan Elektro Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung, serta meraih gelar Master of Engineering & Science dari ATRI-Curtin University of Technology Perth Western Australia pada tahun 1996. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak Oktober 2014. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT PINS Indonesia sejak 1 April 2014. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris PT Admedika (2012- 2014), Head of Department of Technology Recitation – MASTEL (2010-2012), Komisaris PT Gratika (2010–2012), Head of Engineering Program – IAE ITB (2009-2013), VP Innovation Strategy & Synergy Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (2012 – 2014), ead of R&D Center Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (2007 – 2012) dan Engineer Data Proccesing PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (1990).

Page 59: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

44

Lukman Hadikusumo – Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 67 tahun

Lulus dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada tahun 1977 dengan memperoleh gelar Sarjana Bisnis Administrasi. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Financial Consultant di PT Global Teleshop (2000-2006), President Director di PT Perkasa Finance (1994-2000), Direktur hingga menjadi President Director di Bank Bumiputera (1989- 1994), money market group head di Citibank, NA, money market manager di PT Indovest (1978-1982), money market officer di Bank Dagang Negara (1968-1978).

Achmad Herlanto Anggono – Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 58 tahun

Menyelesaikan pendidikan dengan gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1984 jurusan Teknik Mesin, serta meraih gelar Master Business Administration di bidang Corporate Finance dari Graduate School of Management, Rutgers University at Newark, New Jersey USA tahun 1993. Diangkat sebagai Komisaris Independen sejak Oktober 2014. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit dan Manajemen Risiko Bank ANZ, Bank Mizuo dan PT Energi Mega Persada Tbk. Sebelumnya beliau banyak berkarir di bidang perminyakan dan industri otomotif dari tahun 1985 sampai 1988. Kemudian tahun 1988-2007 bekerja di bidang perbankan dan pernah menjabat sebagai Direktur Compliance and Risk Management pada Bank Maybank Indocorp. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di Bank Bapindo,mulai dari credit officer (1988 -1991), supporting consultant (1994 -1996), Account Manager (1996 – 1997) hingga sekretaris eksekutif (1997 – 1998). Beliau banyak terlibat dalam riset mengenai Business Risk and Venture Capital, Risk Management dan Corporate Finance. Beliau kini bergabung dalam kelompok ahli Financial Operations Management SBM ITB, dengan spesialisasi bidang Risk Management dan Risk Based Auditing.

DIREKSI

Tan Lie Pin – Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 51 tahun.

Menyelesaikan pendidikan Diploma 3 dari Universitas Jayabaya tahun 1983 jurusan Akuntansi. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2011. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan (2011), Deputy Direktur Pengembangan Bisnis pada PT Telesindo Shop (2009-2011), Country Manager (Koordinator Wilayah) PT Telechoice Indonesia (2005-2008), Direktur Penjualan PT Teletama Artha Mandiri (2004-2005), Direktur Pemasaran Selular Group (2000-2004), Kepala Pengembangan Bisnis, Manajer Pemasaran dan Manajer Ritel, Manajer Pemasaran PT Bima Sakti Usindo Perkasa (1999), Manajer Penjualan pada PT Bahagia Pratama Utama (1995- 1997) serta sebagai Customer Service Manager PT Bahagia Pratama Utama (1993-1994).

Rukmono Cahyadi – Direktur Pengembangan Bisnis Warga Negara Indonesia, 48 tahun.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik jurusan teknik elektro dari Universitas Gajah Mada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya beliau menjabat sebagai GM Sales Regional Sales Jawa Tengah dan Yogyakarta PT Telkomsel (2012-2014), GM Product Pricing PT Telkomsel (2011-2012), GM Device Management PT Telkomsel (2009-2011), GM Sales Regional Sumatera bagian Utara PT Telkomsel (2007-2009), GM Sales Regional Sumatera bagian Tengah PT Telkomsel (2006-2007), Manager Channel Management Area Jawa Bali PT Telkomsel (2005-2006), Project Seluler, Planning & Engineering PT Telkomsel (1996-1997), staff kantor daerah telekomunikasi PT Telkom (1992-1994).

Page 60: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

45

Andry Ryanto –Direktur Pemasaran Warga Negara Indonesia, 42 tahun.

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Malangkucecwara Malang (1993). Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai General Manager PT Telesindo Shop Balikpapan (2004-2012), Branch Manager PT Telesindo Shop Bandung (2002-2003), Sales Manager PT Cahaya Hyundai (2001 2002), Koordinator Sales di PT Auto Cipta Karya Isuzu (1998-2000), Sales Eksekutif PT Auto Cipta Karya Isuzu (1995-1997), Marketing PT Bank Dagang Nasional Indonesia Surakarta (1993-1994).

Meiyati Jawidjaja– Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, 43 tahun.

Menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 1 dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1994 jurusan akuntansi. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat Manajer Keuangan & Akuntansi pada PT Telesindo Shop (2008-2011), Manajer Audit Naramitra Tema, Manajer Audit PT Paragon (2000-2001), Kepala Audit Internal pada PT Primaswadana Perkasa Finance (1997-2000), Manajer Keuangan PT Rasa Indoselera (1997), Manajer Akunting pada PT Gapura Kriya Lestari (1996), Kepala Divisi pada PT Maju Persada Triguna dan Bina Kaya Trijasa (1993-1996).

Penunjukkan seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Lampiran I Perubahan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A butir III.1.5 tanggal 20 Januari 2014, tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat dan telah memenuhi persyaratan sebagai Direktur Independen.

Remunerasi

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Kebijakan penentuan Remunerasi Perseroan lebih berorientasi kepada pay for performance yang menghargai prestasi dan kinerja yang dicapai oleh manajemen Perseroan.

Remunerasi, yaitu gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris per 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp12.891 juta, Rp12.573 juta dan Rp7.595 juta dan Direksi per 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp14.476 juta, Rp9.414 juta dan Rp9.784 juta.

Komite Remunerasi dan Nominasi

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Perseroan wajib memiliki fungsi Nominasi dan Remunerasi (“POJK No.34/2014”). Dalam rangka pemenuhan terhadap ketentuan POJK No.34/2014 tersebut, pelaksanaan fungsi Nominasi dan Remunerasi Perseroan saat ini dilaksanakan oleh Dewan Komisaris. Komite Audit

Perseroan telah membentuk komite audit berdasarkan surat No: 002/KEP/BOC/V/2012 tertanggal 29 Mei 2012, sesuai dengan Peraturan Bursa Efek No.I-A Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat dan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.5 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Adapun susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

Ketua : Lukman Hadikusumo Anggota : Erry Firmansyah Anggota : Muhammad Noer Qomari

Page 61: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

46

Erry Firmansyah Anggota

Warga Negara Indonesia, 59 Tahun, lahir di Bandung, 18 September 1955.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana dibidang Ekonomi dari Universitas Indonesia, pada tahun 1981.

Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012– sekarang. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk. (2009–sekarang), Presiden Komisaris PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (2009-sekarang), Komisaris PT Trisurya Lintas Energy (2009-sekarang), Komisaris PT Elang Mahkota Energy Tbk (2009-sekarang), Komisaris PT Makmur Sejahtera Wisesa (2009-sekarang), Komisaris PT Elnusa (2009-sekarang), Komisaris PT Eagle Capital (2009-sekarang), Komisaris PT Astra International Tbk (2009-sekarang), Komisaris PT Pefindo (2009-sekarang), Komisaris PT Berau Coal Energy Tbk (2009-sekarang), Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero) (2009-2012), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (1998-2002), Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998), Direktur Eksekutif PT Lippo Land Development (1995-1998), Direktur PT AON Indonesia (1992-1997), Senior Vice President Lippo Group (1991-1992), Vice President/Finance Director Lippo Group PT Lippo Land Development (1990-1991), Senior Manager PT Sumarno Pabottingi-Mgt Consultant (1985-1990), Finance Accounting Manager PT Dwi Satya Utama (1984-1985), Auditor Drs. Hadi Sutanto Office / Correspondent Price Waterhouse (1982-1984). Muhammad Noer Qomari Anggota Warga Negara Indonesia, 56 Tahun, lahir pada 10 November 1958.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana dibidang Akuntansi dari Universitas Brawijaya, pada tahun 1985 dan meraih gelar master jurusan marketing & business strategy dari Asean Institute of Management pada tahun 1995.

Menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2012 – sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur, Sorporate Banking Group Head PT Bank Niaga Tbk (2007-2008), Wakil Direktur Risk Asset Management Head PT Bank Niaga Tbk (2005-2007), Wakil Direktur Corporate Banking Group Head PT Bank Niaga Tbk (2003-2004), Wakil Direktur Jakarta Consumer Bank Area Manager PT Bank Niaga Tbk (2002-2003), Wakil Direktur Consumer Finance Group Head PT Bank Niaga Tbk (2000-2002), Direktur Utama PT Niaga Management Coy Jakarta (2000), Asisten Wakil Direktur Commercial Services & Funding Banking Head PT Bank Niaga Tbk (1997-1999), Asisten Wakil Direktur Commercial Banking Head PT Bank Niaga Tbk (1996-1997), Asisten Wakil Dierktur Regional Banking Head PT Bank Niaga Tbk (1995-1996), Senior Manager Branch Manager PT Bank Niaga Tbk (1993-1994), Manager Marketing Division Head PT Bank Niaga Tbk (1991-1992), Manager Team Leader Credit Inspector Head Office PT Bank Niaga Tbk (1987-1991), Kepala Unit Accounting & Finance Department (1983-1985).

Sesuai dengan Charter Komite Audit Perseroan, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit adalah sebagai berikut:

1. Membantu Direksi melakukan proses penunjukan calon auditor independen yang akan melaksanakan integrated audit pada Perseroan. Auditor independen untuk Entitas Anak yang dikonsolidasi ditunjuk dan ditetapkan oleh Entitas Anak yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan anggaran dasarnya tetapi harus dikonsultasikan dengan Komite Audit untuk menilai aspek independensi calon auditor independen;

2. Melakukan oversight atas proses integrated audit pada Perseroan dan proses audit pada Entitas Anak yang laporan keuangannya dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan;

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor independen; 4. Memberikan pre-approval untuk jasa-jasa non-audit yang akan ditugaskan kepada auditor independen; 5. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dipublikasikan Perseroan seperti laporan keuangan,

proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; 6. Memonitor kecukupan usaha manajemen untuk membangun dan mengoperasikan pengendalian internal yang efektif,

khususnya pengendalian internal atas pelaporan keuangan; 7. Memonitor efektivitas Internal Audit Perseroan; 8. Memonitor pelaksanaan tindak lanjut temuan auditor internal oleh Direksi; 9. Menyediakan sarana untuk menerima, menelaah dan rnenindaklanjuti pengaduan yang mencakup Perseroan dan

Entitas Anak yang dikonsolidasi;

Page 62: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

47

10. Memonitor kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraluran perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan usaha Perseroan;

11. Memonitor efektivitas kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko yang dibuat dan dijalankan manajemen; 12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Piagam Unit Audit Internal Dan Unit Audit Internal

Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.7 tentang Pembentukan Dan Pedoman Peyusunan Piagam Unit Audit Internal pada tanggal 22 Juni 2011. Perseroan telah menunjuk Erwin Gunawan Tjandra selaku Ketua Unit Audit Internal melalui Surat Penunjukan No.106/TMI/HRD/INT/2014 tertanggal 26 Juni 2014. Adapun susunan Unit Audit Internal Perseroan adalah sebagai berikut:

Ketua : Erwin Gunawan Tjandra Anggota : Susworo

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dan Piagam Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Tugas dan tanggung jawab serta Wewenang Unit Audit Internal Perseroan sesuai dengan Piagam Unit Audit Internal tertanggal 24 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

Tugas dan tanggung jawab: 1. Menyusun rencana kerja audit tahunan termasuk anggaran dasar dan sumber dayanya dan berkoordinasi dengan

komite audit Perseroan; 2. Melakukan special audit atas permintaan dari manajemen; 3. Menggunakan analisa resiko untuk mengembangkan rencana audit; 4. Membantu direksi dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan dengan melakukan pemeriksaan dan

penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

5. Berpartisipasi sebagai penasehat dalam merancang suatu system; 6. Meyakinkan semua harta Perseroan sudah dilaporkan dan dijaga dari kerusakan dan kehilangan; 7. Menilai kualitas prestasi unit kerja di lingkungan Perseroan dengan memberikan saran perbaikan dan informasi yang

obyektif tentang keiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen; 8. Melaksanakan audit operasional dan ketaatan atas kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memastikan bahwa

kebijakan, rencana serta prosedur Perseroan dan hukum yang berlaku telah dijalankan sebagaimana mestinya; 9. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris atas

temuan yang signifikan sebagai hasil dari pemeriksan yang dilakukan; 10. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. Wewenang: 1. Mengakses catatan atau informasi yang relevan tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya

yang terkait dengan pelaksanaan tugas; 2. Melakukan verifikasi dan uji kehadalan terhadap informasi yang diperoleh, dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas; 3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan direksi, dewan komisari melalui Komite Audit; 4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan eksternal auditor; 5. Meminta saran dan pendapat dari pihak ketiga atau tenaga ahli jika diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Corporate Secretary

Direksi Perseroan telah mengangkat Semuel Kurniawan untuk menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, efektif terhitung sejak tanggal 24 Juni 2011 sebagaimana termuat dalam Surat Keputusan Direksi tanggal 24 Juni 2011. Pembentukan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik. Perseroan telah menunjuk Semuel sebagai Corporate Secretary yang menjalankan tugas-tugas Sekretaris Perusahaan, antara lain: (i) mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal; (ii) memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; (iii) memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; (iv) sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK, Bursa Efek Indonesia dan masyarakat.

Page 63: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

48

4. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum (KH agar disesuaikan dengan tanggapan)

4.1 PT UPAYA CIPTA SEJAHTERA (“UCS”)

Riwayat Singkat

UCS berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Upaya Cipta Sejahtera No.255 tanggal 29 Januari 2010, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor:AHU-09267.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 19 Februari 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0013696.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 19 Februari 2010 serta telah dilakukan pengurusan sehubungan dengan kewajiban pengumuman dalam BNRI dan Tambahannya sebagaimana dibuktikan dengan Formulir Kiriman Uang BNI tertanggal 27 Juli 2010, diterangkan mengenai pengiriman uang dari Notaris Dr Irawan Soerodjo, S.H. kepada Ditjen AHU sehubungan dengan pembayaran biaya BNRI.

Anggaran Dasar UCS telah mengalami perubahan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Upaya Cipta Sejahtera No.221 tanggal 22 Juli 2010, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-37357.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056424.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010.

JL. Hayam Wuruk No.43, Jakarta 11160 Tel. (62-21) 299 99999, Fax. (62-21) 298 28282

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan UCS ialah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali di bidang hukum dan pajak.

Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham UCS berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Upaya Cipta Sejahtera No.221 tanggal 22 Juli 2010, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor:AHU-37357.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056424.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010; serta diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 26 Juli 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-18810 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0055826.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Juli 2010, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 150.000.000 150.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Hengky Setiawan 18.750.000 18.750.000.000 50,00

- Welly Setiawan 18.750.000 18.750.000.000 50,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 37.500.000 37.500.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 112.500.000 112.500.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Upaya Cipta Sejahtera No.221 tanggal 22 Juli 2010, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 26 Juli 2010 dengan No.AHU-AH.01.10-18810 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0055826.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 26 Juli 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi UCS adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Welly Setiawan Direksi Direktur : Hengky Setiawan

Page 64: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

49

4.2 PT ESA UTAMA INTI PERSADA (“EUIP”)

Riwayat Singkat

EUIP berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Esa Utama Inti Persada No.63 tanggal 24 April 2008, dibuat dihadapan David, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian telah memperoleh pengesahan dari Menkumham RI berdasarkan surat keputusan No.AHU-22463.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 02 Mei 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0032927.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Mei 2008.

EUIP berkantor pusat di Jl.Sukarjo Wiryopranoto No.1B, Jakarta 11150 Tel. (62-21) 299 99999, Fax. (62-21) 298 28282

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan EUIP adalah berusaha dalam bidang perdagangan. Permodalan Struktur permodalan dan susunan terakhir pemegang saham EUIP adalah berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Esa Utama Inti Persada No.63 tanggal 24 April 2008, dibuat dihadapan David, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian telah memperoleh pengesahan dari Menkumham RI berdasarkan surat keputusan No.AHU-22463.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 02 Mei 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0032927.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Mei 2008.

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 100.000 100.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Ferry Setiawan 59.994 59.994.000.000 99,99

- Lie Hoa Joen 6 6.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 60.000 60.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 40.000 40.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Esa Utama Inti Persada No.12 tertanggal 28 Nopember 2013, dibuat di hadapan Suswantotua Sihombing, S.H., pengganti dari David, S.H.., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 8 Januari 2014 dengan No.AHU-AH.01.10-00719 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0001525.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014, susunan Direksi dan Dewan Komisaris EUIP adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris : Lie Hoa Joen Direksi: Direktur : Ferry Setiawan

4.3 PT PINS INDONESIA (“PINS”)

Riwayat Singkat

PINS berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Selatan, dengan anggaran dasar sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT PINS Indonesia No.24 tertanggal 24 februari 2014, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Keputusan No.AHU-11275.AH.01.02.Tahun 2014 tertanggal 14 Maret 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0022321.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 14 Maret 2014. PINS berkantor pusat di Plaza Kuningan, Menara Utara lantai 3 Jl. HR. Rasuna Said Kav. C 11- C14, Jakarta Selatan 12940 Telepon (021) 52025650 dan No Fax (021) 52920156

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan PINS adalah berusaha dalam bidang perdagangan.

Page 65: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

50

Permodalan Struktur permodalan dan susunan terakhir pemegang saham PINS adalah berdasarkan Akta Penegasan Keputusan Para Pemegang Saham PT Pramindo Ikat Nusantara No.06 tertanggal 5 Mei 2009, dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menkumham dengan Keputusan No.AHU-31254.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 7 Juli 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0040718.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 7 Juli 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tanggal 15 September 2009, Tambahan No.24374, yaitu:

Keterangan Nilai Nominal Rp 22.800,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 11.800.000 269.040.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) 11.799.999 269.039.977.200 99,99

- Adek Julianwar 1 22.800 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 11.800.000 269.040.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel - -

Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT PINS Indonesia No.5 tertanggal 10 April 2014, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 9 Mei 2014 dengan No.AHU-07449.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-07499.40.22.2014 tanggal 9 Mei 2014, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PINS adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Sukardi Silalahi Komisaris : Mohammad Firdaus Komisaris : Martinus Wisnu Adji Direksi: Direktur Utama : Mustapa Wangsaatmadja Direktur : Hermawan Koesmanaputra Direktur : Abdi Mulyana Ginting Direktur : Benny Artono

5. Sumber Daya Manusia

Manajemen menyadari pentingnya peran sumber daya manusia sebagai mitra utama dalam mendukung kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan kemampuan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik terutama dalam situasi persaingan usaha yang semakin ketat.

Guna meningkatkan produktivitas kerja, Perseroan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapat pendidikan dan pelatihan baik sebagai sarana penyegaran maupun sebagai tambahan pengetahuan dan keterampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus-kursus tertentu sesuai bidang tugasnya masing-masing baik di dalam maupun di luar negeri.

Perseroan juga memperhatikan sepenuhnya bahwa keberhasilan Perseroan sangat ditentukan oleh kualitas karyawannya. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan telah memperkenalkan sejumlah program retensi bagi karyawan yang berprestasi, terutama bagi mereka yang menangani bisnis ritel. Program dimaksud antara lain membuat rencana karir yang lebih baik dan transparan bagi karyawan, mengadakan berbagai program pelatihan, serta program insentif yang lebih baik maupun gaji dan tunjangan yang besarannya sesuai dengan posisi/ prestasi karyawan. Program serupa juga ditawarkan oleh Perseroan untuk menarik calon karyawan baru yang handal untuk ditempatkan di luar kota-kota besar dan daerah terpencil dimana gerai Perseroan berada.

Di pasar yang sangat kompetitif seperti di Indonesia, dibutuhkan karyawan berpengetahuan yang fokus terhadap pelanggan agar usaha Perseroan dapat bertahan dan berkembang secara berkesinambungan. Perseroan senantiasa memberikan pelatihan kepada para karyawan, mengikutsertakan mereka secara rutin ke berbagai seminar dan lokakarya guna meningkatkan pengetahuan mereka tentang produk dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan layanan.

Tim sumberdaya manusia Perseroan berupaya agar lingkungan kerja di Perseroan tetap kondusif, dan karyawan merasa dihargai serta mendapat penghargaan yang layak atas kesetiaan maupun kerja keras mereka. Karyawan kontrakpun memiliki standar kerja yang tinggi sebagaimana karyawan tetap, dan Perseroan menawarkan paket insentif yang setara.

Pada tanggal 30 April 2015, Perseroan memiliki 118 orang karyawan.

Page 66: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

51

a. Komposisi Karyawan

Berikut ini adalah tabel komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 30 April 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 menurut jabatan, jenjang pendidikan, kelompok usia, dan status kerja.

Data komposisi karyawan Perseroan

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 9 9 5 6 Manager 19 16 25 31 Supervisor 9 10 9 9 Staff 74 90 75 65 Non Staff 7 7 12 17

Jumlah 118 132 126 128

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana 2 1 3 3 Sarjana 49 55 84 83 Diploma 10 9 13 18 Non Akademi 57 67 26 24

Jumlah 118 132 126 128

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 1 7 8 1 21 – 30 66 77 60 46 31 – 40 30 27 44 63 41 – 50 11 12 12 14 >= 51 10 9 2 4

Jumlah 118 132 126 128

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 64 70 94 79 Pegawai Kontrak 54 62 32 49

Jumlah 118 132 126 128 Data komposisi karyawan PT Telesindo Shop

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 2 2 2 2 Manager 73 64 43 56 Supervisor 205 205 115 144 Staff 1.692 1.967 1.419 1.687 Non Staff 116 131 507 269

Jumlah 2.088 2.369 2.086 2.158

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana 1 1 2 2 Sarjana 262 124 100 155 Diploma 160 61 913 1.044 Non Akademi 1.665 2.183 1.071 957

Jumlah 2.088 2.369 2.086 2.158

Page 67: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

52

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 224 108 295 224 21 – 30 1.391 1.622 1.336 1.438 31 – 40 408 560 417 453 41 – 50 54 71 37 38 >= 51 11 8 1 5

Jumlah 2.088 2.369 2.086 2.158

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 630 1.336 1.271 1.509 Pegawai Kontrak 1.458 1.033 815 649

Jumlah 2.088 2.369 2.086 2.158

Data komposisi karyawan PT Excel Utama Indonesia*

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi - 1 3 3 Manager - 9 30 25 Supervisor - 14 96 86 Staff - 93 787 937 Non Staff - 11 38 36

Jumlah - 128 954 1.087

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana - - 2 2 Sarjana - 35 553 302 Diploma - 4 335 332 Non Akademi - 89 64 451

Jumlah - 128 954 1.087

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 - 16 73 126 21 – 30 - 72 674 758 31 – 40 - 39 185 185 41 – 50 - 1 21 17 >= 51 - - 1 1

Jumlah - 128 954 1.087

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap - 45 597 616 Pegawai Kontrak - 83 357 471

Jumlah - 128 954 1.087

Catatan: *) sejak bulan Oktober 2014 PT Excel Utama Indonesia sudah tidak beroperasi.

Page 68: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

53

Data komposisi karyawan PT Setia Utama Media Aplikasi

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 2 2 2 2 Manager 2 2 3 1 Supervisor 1 1 - - Staff 1 1 2 2 Non Staff - - - -

Jumlah 6 6 7 5

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana 1 1 1 1 Sarjana 5 5 3 3 Diploma - - - 1 Non Akademi - - 3 -

Jumlah 6 6 7 5

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 - - - - 21 – 30 - - - 1 31 – 40 3 3 3 2 41 – 50 3 3 4 2 >= 51 - - - -

Jumlah 6 6 7 5

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 6 6 6 5 Pegawai Kontrak - - 1 -

Jumlah 6 6 7 5

Data komposisi karyawan PT Setia Utama Services

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 1 2 2 2 Manager 2 2 - - Supervisor 2 1 - - Staff 30 33 36 46 Non Staff 2 2 4 5

Jumlah 37 40 42 53

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana 2 1 1 1 Sarjana 1 2 1 1 Diploma - 5 - - Non Akademi 34 32 40 51

Jumlah 37 40 42 53

Page 69: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

54

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 - 3 5 17 21 – 30 22 27 25 21 31 – 40 10 5 7 11 41 – 50 5 4 5 4 >= 51 - 1 - -

Jumlah 37 40 42 53

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 35 37 40 42 Pegawai Kontrak 2 3 2 11

Jumlah 37 40 42 53

Data komposisi karyawan PT Mitra Telekomunikasi Selular

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 2 2 2 3 Manager 1 3 3 3 Supervisor 2 - - - Staff 14 14 32 18 Non Staff - 1 - -

Jumlah 19 20 37 24

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana - - - - Sarjana 2 4 2 7 Diploma 3 3 5 2 Non Akademi 14 13 30 15

Jumlah 19 20 37 24

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 - - 1 3 21 – 30 12 11 21 9 31 – 40 6 7 10 7 41 – 50 - 1 5 5 >= 51 1 1 - -

Jumlah 19 20 37 24

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 7 7 12 15 Pegawai Kontrak 12 13 15 9

Jumlah 19 20 37 24

Page 70: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

55

Data komposisi karyawan PT Poin Multi Media Nusantara

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Direksi 2 4 2 Manager 5 3 2 Supervisor 8 7 7 Staff 29 30 27 Non Staff 1 1 1

Jumlah 45 45 39

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Pasca Sarjana 2 1 - Sarjana 13 15 12 Diploma 9 8 27 Non Akademi 21 21 -

Jumlah 45 45 39

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

< 20 - - - 21 – 30 20 22 23 31 – 40 17 15 10 41 – 50 7 7 5 >= 51 1 1 1

Jumlah 45 45 39

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Pegawai Tetap 30 30 25 Pegawai Kontrak 15 15 14

Jumlah 45 45 39

Data komposisi karyawan PT Perdana Mulia Makmur

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Direksi 2 1 2 Manager 6 10 1 Supervisor 11 45 - Staff 220 181 188 Non Staff - 2 -

Jumlah 239 239 191

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Pasca Sarjana 2 1 - Sarjana 44 41 15 Diploma 18 18 6 Non Akademi 175 179 170

Jumlah 239 239 191

Page 71: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

56

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 31 Maret 31 Desember

2015 2014 2013

< 20 14 27 29 21 – 30 147 146 118 31 – 40 75 62 40 41 – 50 2 3 2 >= 51 1 1 2

Jumlah 239 239 191

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013

Pegawai Tetap 35 86 191 Pegawai Kontrak 204 153 -

Jumlah 239 239 191

Data komposisi karyawan PT Simpatindo Multi Media*

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April

2015

Direksi 2 Manager 22 Supervisor 98 Staff 856 Non Staff 881

Jumlah 1.003

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April

2015

Pasca Sarjana 1 Sarjana 180 Diploma 103 Non Akademi 719

Jumlah 1003

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April

2015

< 20 84 21 – 30 602 31 – 40 270 41 – 50 45 >= 51 2

Jumlah 1.003

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April

2015

Pegawai Tetap 271 Pegawai Kontrak 732

Jumlah 1.003

Catatan: *) Perseroan baru melakukan penyertaan modal pada PT Simpatindo Multi Media di tahun 2015.

Page 72: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

57

Data komposisi karyawan PT Suma Aplikasi Market

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jabatan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Direksi 4 2 2 2 Manager - 1 1 1 Supervisor - - - - Staff - 2 2 2 Non Staff - - - -

Jumlah 4 5 5 5

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang Pendidikan”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pasca Sarjana - 1 1 1 Sarjana 3 3 3 3 Diploma 1 1 1 1 Non Akademi - - - -

Jumlah 4 5 5 5

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Kelompok Usia”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

< 20 - - - - 21 – 30 - 1 1 1 31 – 40 - 2 2 2 41 – 50 4 2 2 2 >= 51 - - - -

Jumlah 4 5 5 5

Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Status”

Tahun 30 April 31 Desember

2015 2014 2013 2012

Pegawai Tetap 4 5 5 5 Pegawai Kontrak - - - -

Jumlah 4 5 5 5

b. Fasilitas Kesejahteraan Sosial

Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan sistem kompensasi kepada karyawan yang berbasis kinerja. Selain itu, Perseroan juga memberikan beberapa tunjangan kepada karyawan antara lain:

Asuransi kesehatan

Asuransi kecelakaan

Mengikut sertakan karyawannya dalam program Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)

Tunjangan Hari Raya (THR)

Cuti

Fasilitas perjalanan dinas

Perseroan telah memenuhi kewajiban pembayaran kepada karyawannya sesuai dengan Upah Minimum Propinsi/Upah Minimum Regional yang berlaku.

Dalam hal pengangkatan karyawan baru, Perseroan menerapkan standarisasi rekrutmen dan seleksi karyawan baru untuk dapat memenuhi kebutuhan Perseroan.

Page 73: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

58

Perseroan memiliki Peraturan Perusahaan yang telah memperoleh pengesahan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.KEP.938/PHIJSK-PKKAD/PP/XI/2013 tertanggal 04 November 2013 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk, yang menerangkan mengenai pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama Perseroan dan mulai berlaku sejak tanggal 30 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 29 Agustus 2015 yang secara garis besar mengatur hal-hal berikut:

Hubungan kerja seperti tata cara penerimaan karyawan, status karyawan, pengangkatan karyawan tetap, promosi-mutasi-demosi;

Kehadiran dan absensi seperti waktu kerja normal, kerja lembur, absensi karyawan, cuti tanggungan perusahaan;

Pengupahan seperti sistem penggajian, struktur gaji, PPh 21, Jamsostek, dan kenaikan gaji;

Benefit karyawan seperti rawat jalan, rawat inap, persalinan, kacamata, pemeriksaan kesehatan berkala, pakaian seragam, peralatan keselamatan kerja, bantuan sosial;

Tata tertib karyawan baik meliputi tata tertib umum, citra dan rahasia perusahaan, disiplin K3, disiplin kehadiran, berikut sanksi atas pelanggaran tata tertib tersebut;

Pemutusan hubungan kerja, baik mengenai jenis pemutusan hubungan kerja, tata cara pemutusan hubungan kerja, dan kompensasi pemutusan hubungan kerja.

6. Struktur Organisasi

Direktur Pengembangan

Bisnis

Direktur Utama

Dewan Komisaris

Direktur Pemasaran Direktur Keuangan

Senior Vice

President

Audit

Internal

Senior Vice

President

Sekretaris

Perusahaan

Senior Vice

President

Pengembangan

Bisnis

Senior Vice

President

Pengembangan

Produk

Senior Vice

President

Pemasaran

Senior Vice

President

Manajemen

Channel

Senior Vice

President

Anggaran &

Kontrol

Senior Vice

President

Akuntansi

Senior Vice

President

Tresuri &

Perpajakan

Senior Vice

President

Teknologi

Informasi

Senior Vice

President

Sumber Daya

Manusia

Senior Vice

President

Urusan Umum

Senior Vice

President

Logistik

Page 74: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

59

7. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan antara Perseroan dan Entitas Anak dengan Pemegang Saham berbentuk Badan Hukum

7.1 Diagram Kepemilikan

PT Upaya Cipta

Sejahtera

PT PINS

Indonesia

PT Esa Utama

Inti PersadaMasyarakat

Perseroan

PT Telesindo

Shop

PT Excel Utama

Indonesia

PT Setia Utama

Service

PT Setia Utama

Media Aplikasi

PT Mitra

Telkomunikasi

Selular

PT Poin Multi

Media Nusantara

PT Perdana Mulia

Makmur

38,3920% 24,6468% 14,0466% 16,2500 %

99,95% 99,90% 99,00% 99,90%

99,99% 99,99% 99,99%

PT Prudential

Life Assurance

5,7517%

PT Simpatindo

Multi Media

99,50%

Hengky Setiawan Welly Setiawan

50,00% 50,00%

Ferry Setiawan Lie Hoa Joen

99,99% 0,01%

Adek JulianwarPT Telekomunikasi

Indonesia Tbk

(Persero)

99,99% 0,01%

7.2 Hubungan Pengurus dan Pengawasan

Nama Perseroan PINS EUIP UCS SUS SUMA TS EUI SAM MTS PMMN PMM SMM

Hengky Setiawan KU - - D K K D - - - D K -

Ferry Setiawan K - D - - - - D KU - K D -

Ir. H. Mustapa Wangsaatmadja

K DU - - - - - - - - - - -

Drs Lukman Hadikusumo

KI - - - - - - - - - - - -

Achmad Herlanto Anggono

KI - - - - - - - - - - - -

Tan Lie Pin DU - - - - - - - DU K - - -

Rukmono Cahyadi

D - - - - - - - - - - - -

Andry Ryanto D - - - - - - - - - - - -

Meijaty Jawidjaja DI - - - - - - - - - - - -

Farid Manan - - - - DU - - - - - - - -

Rama Bernardi - - - - D - - - - - - - -

Welly Setiawan - - - K - D K K - - - - -

Kamto Tarjono - - - - - - - - D - - - -

Jack Budiman - - - - - - - - K - - - -

Lim Siang Eng - - - - - - - D - - - - -

Ricky Lim - - - - - - - - - D - - -

Susanty - - - - - - - - - - - - D

Bardidi Nardjojo - - - - - - - - - - - - K

Page 75: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

60

8. Keterangan Singkat Tentang Entitas Anak

8.1 PT SETIA UTAMA SERVICE (“SUS”)

Riwayat Singkat

SUS didirikan semula dengan dengan nama PT Karya Anugerah Pertiwi berdasarkan Akta No. 241 tanggal 23 Juli 2010 dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-37508.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 28 Juli 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056671.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.66 tanggal 19 Agustus 2011, Tambahan No.24993 (“Akta Pendirian SUS”).

Anggaran Dasar tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang juga merupakan perubahan nama menjadi PT Setia Utama Service adalah berdasarkan Akta Berita Acara PT. Karya Anugerah Pertiwi No.29 tertanggal 28 Februari 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-19994.A11.01.02.Tahun 2011 tertanggal 20 April 2011 dan didaftarkan dalam daftar Perusahaan dengan No.AHU-0031721.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 20 April 2011,

SUS beralamat di :

Jl.Sukarjo Wiryopranoto No.1C, Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari Jakarta Barat 11150 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan SUS berdasarkan anggaran dasar adalah perusahaan investasi yang bergerak dalam bidang pembangunan, umum, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh SUS adalah jasa reparasi telepon selular (service centre). Permodalan

Berdasarkan Akta Pendirian SUS dan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Karya Anugerah Pertiwi No.05 tanggal 01 September 2010 yang dibuat oleh DR. Irawan Soerodjo,SH., MSi., Notaris di Jakarta, dengan perincian sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 1.000 1.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Tiphone Mobile Indonesia 990 990.000.000 99,00

- Rama Bernardi 10 10.000.000 10,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 1.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel - -

Page 76: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

61

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Penegasan No.12 tertanggal 17 Nopember 2011, dibuat di hadapan Tri Wulan Delima Sari, S.H., pengganti dari David, S.H., Notaris di Jakarta , yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima pada tanggal 18 Januari 2012 dengan No.AHU-AH.01.10-01789 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0004764.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012, diterangkan mengenai penegasan keputusan RUPSLB SUS yang tertuang dalam Akta Berita Acara PT. Setia Utama Services No.23 tertanggal 17 Oktober 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi SUS saat ini adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris : Hengky Setiawan Direksi: Direktur : Rama Bernardi* Catatan: *) Berdasarkan Akta Kematian No.02/KM/JU/2015 tertanggal 5 Januari 2015 yang dikeluarkan oleh Suku Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Utara dinyatakan bahwa Rama Bernadi telah meninggal dunia pada tanggal 24 Desember 2014. Berdasarkan pasal 15 ayat 3 Anggaran Dasar SUS yang mengatur “dalam hal Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan”, maka sampai dengan pengangkatan direksi baru SUS dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa SUS, SUS diurus dan diwakili oleh Dewan Komisaris. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan SUS yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & rekan. Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 2.672 965 1.346 Jumlah Liabilitas 4.703 6.106 9.760 Jumlah Ekuitas -2.031 -5.141 -8.414

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah asset SUS adalah sebesar Rp1.346 juta, terjadi peningkatan sebesar 39,48% atau setara dengan Rp 381 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp965 juta. Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp9.760 juta mengalami peningkatan 59,84% dibandingkan dengan 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp6.106 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas SUS pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp-8.414 juta, mengalami penurunan sebesar 63,66% atau setara dengan Rp3.273 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp-5.141 juta.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah aset SUS sebesar Rp965 juta, terjadi penurunan sebesar 63,88% atau setara dengan Rp1.707 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp2.672 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas SUS pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp-5.141 juta, mengalami penurunan sebesar 153,13% atau setara dengan Rp3.110 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp-2.031 juta. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha 1.012 1.088 661 beban usaha 133 179 108 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

(1.093) (3.110) (3.274)

Page 77: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

62

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan usaha SUS pada 31 Desember 2014 yaitu sebesar Rp661 juta mengalami penurunan sebesar 39,25% atau setara dengan Rp427 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp1.088 juta. Sedangkan, beban usaha pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp108 juta mengalami penurunan sebesar 39,66% atau setara dengan Rp71 juta dibandingkan pada 31 Desember 2013.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pada 31 Desember 2013, beban usaha SUS adalah sebesar Rp179 juta mengalami penurunan sebesar 34,59% atau setara dengan Rp46 juta dibandingkan pada 31 Desember 2013. Sedangkan, laba (rugi) komprehensif tahun berjalan pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp-3.110 juta, mengalami penurunan sebesar 184,54% atau setara dengan Rp2.017 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp-1.093 juta.

8.2 PT SETIA UTAMA MEDIA APLIKASI (“SUMA”)

Riwayat Singkat

SUMA didirikan semula dengan nama PT Bintang Citra Cemerlang berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Bintang Citra Cemerlang No.240 tertanggal 23 Juli 2010, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-37507.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 28 Juli 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056670.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.66 tanggal 19 Agustus 2011, Tambahan No.24992 (“Akta Pendirian SUMA”).

Anggaran Dasar SUMA telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir yang juga mengatur mengenai perubahan nama menjadi PT Setia Utama Media Aplikasi adalah berdasarkan Akta Berita Acara PT. Bintang Citra Cemerlang No.4 tertanggal 3 Maret 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-15690.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 28 Maret 2011, didaftarkan dalam daftar Perusahaan No.AHU-0025113.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 28 Maret 2011

SUMA beralamat di :

Jl.Sukarjo Wiryopranoto No.1B Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat 11150 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan SUMA berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh SUMA adalah jasa pengadaan konten telepon selular (content provider). Permodalan Sruktur permodalan dan susunan pemegang saham SUMA adalah berdasarkan Akta Pendirian SUMA, dengan perincian sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 1.000 1.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Tiphone Mobile Indonesia 999 999.000.000 99,90

- PT Upaya Cipta Sejahtera 1 1.000.000 0,10

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000 1.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel - -

Page 78: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

63

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Setia Utama Media Aplikasi No.124 tertanggal 15 Juni 2011, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 1 Juli 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-20466 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0053407.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 1 Juli 2011, Komisaris dan Direksi SUMA saat ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: Komisaris : Hengky Setiawan Direksi: Direktur : Welly Setiawan Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan SUMA yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

SUMA memiliki penyertaan pada perusahaan lain dengan kepemilikan di atas 50% (lima puluh persen) di mana SUMA memiliki pengendalian atas perusahaan tersebut yaitu PT SAM Aplikasi Market (“SAM”). Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 2.151 1.677 3.698 Jumlah Liabilitas 1.252 2.231 6.503 Jumlah Ekuitas 899 -554 -2.805

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah aset SUMA adalah sebesar Rp3.698 juta, terjadi peningkatan sebesar 120,51% atau setara dengan Rp2.021 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.677 juta. Jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp6.503 juta mengalami peningkatan sebesar 191,48% atau setara dengan Rp4.272 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2013 sebesar Rp 2.231 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas SUMA pada 31 Desember 2014 sebesar Rp-2.805 juta, terjadi penurunan sebesar 406,32% dibandingkan dengan 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp-554 juta.

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Jumlah liabilitas SUMA pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.231 juta mengalami peningkatan sebesar 78,19% atau setara dengan Rp979 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.252 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas SUMA pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp-554 juta, menurun sebesar 161,62% atau sebesar Rp1.453 juta dibandingkan dengan jumlah ekuitas SUMA pada 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp899 juta. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha - - - beban usaha 784 1.011 2.242 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

-590 -1.454

-2.250

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Beban usaha SUMA pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.242 juta mengalami peningkatan sebesar 121,76% atau setara dengan Rp1.231 juta. Sedangkan, Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan pada 31 Desember 2014 sebesar Rp-2.250 juta , mengalami penurunan sebesar 54,75% atau sebesar Rp-796 juta dibandingkan dengan Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp-1.454 juta.

Page 79: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

64

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pada 31 Desember 2013, Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan adalah sebesar Rp -1.454 juta mengalami penurunan sebesar 146,44% atau sebesar Rp864 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp-590 juta.

8.2.1 PT SUMA Aplikasi Market (“SAM”)

Riwayat Singkat

SAM adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Suma Aplikasi Market No.47 tertanggal 21 September 2011, dibuat di hadapan Dr Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-10688.AH.01.01.Tahun 2012 tertanggal 28 Februari 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0017655.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 28 Februari 2012 (“Akta Pendirian SAM”).

SAM beralamat di : Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 2A Kel. Kebon Kelapa, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat 10120 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan SAM berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, Pertanian, jasa dan konsultasi. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh SAM adalah jasa pengadaan konten telepon selular (content provider)

Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SAM adalah berdasarkan Akta Pendirian yaitu:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- SUMA 1.275 1.275.000.000 51

- Jack Budiman 1.225 1.225.000.000 49

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.500 2.500.000.000 100

Saham Dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SAM pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pendirian SAM, adalah:

Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur : Kamto Tarjono Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ferry Setiawan Komisaris : Jack Budiman

Page 80: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

65

8.3 PT TELESINDO SHOP (“TS”)

Riwayat Singkat

TS didirikan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Telesindo Shop No.6 tanggal 8 Mei 2001, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham dengan Surat Keputusan No.C-09545 HT.01.01.TH.2001.Tahun 2001 tanggal 28 September 2001, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat pada tanggal 23 Oktober 2001 di bawah No.TDP 090215122670, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.16 tanggal 22 Februari 2001, Tambahan No.1944

Anggaran Dasar TS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Telesindo Shop No.18 tertanggal 21 Februari 2012, dibuat oleh David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-16162.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 28 Maret 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0026938.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 28 Maret 2012 (“Akta No.18/2012”).

TS beralamat di :

Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.3 A Kel. Maphar Kec. Taman Sari, Jakarta Barat 11150 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282 Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan TS berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi yang mencakup voucher isi ulang pulsa telepon selular, kartu telepon pra bayar dan paca bayar, telepon selular dan aksesoris. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh TS adalah perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular, kartu telepon pra bayar dan paca bayar, telepon selular dan aksesoris. Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham TS adalah berdasarkan Akta No. 18/2012, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 459.950 459.950.000.000 99,990

- PT Setiautama Investasi 25 25.000.000 0,005

- PT Telesindo Investama 25 25.000.000 0,005

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 460..000 460.000.000.000 100,000

Saham Dalam Portepel 540.000 540.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Telesindo Shop No.5 tertanggal 19 September 2013, dibuat oleh David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 21 Nopember 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-49752 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0109824.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 21 Nopember 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi TS saat ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: Komisaris : Welly Setiawan Direksi: Direktur : Hengky Setiawan

Page 81: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

66

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan TS yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 835.102 1.406.858 1.906.766 Jumlah Liabilitas 160.102 599.062 961.429 Jumlah Ekuitas 675.000 807.796 945.337

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, jumlah aset TS adalah sebesar Rp1.906.766 juta mengalami peningkatan sebesar 35,53% atau setara dengan Rp499.908 juta dibandingkan dengan jumlah aset TS pada 31 Desember 2013. Sedangkan, jumlah liabilitas TS pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp961.429 juta mengalami peningkatan sebesar 60,49% atau setara dengan Rp362.367 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas TS pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp599.062 juta. Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada 31 Desember 2013, jumlah aset adalah sebesar Rp1.406.858 juta mengalami peningkatan sebesar 68,47% atau setara dengan Rp571.756 juta dibandingkan dengan jumlah aset TS pada 31 Desember 2012. Sedangkan, jumlah liabilitas TS pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp599.062 juta mengalami peningkatan sebesar 274,18% atau setara dengan Rp438.960 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas TS pada 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp160.102 juta. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha 6.256.231 6.677.919 7.739.441 beban usaha 5.951.654 6.357.344 7.363.937 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

138.012 132.796 136.825

8.4 PT EXCEL UTAMA INDONESIA (“EUI”)

Riwayat Singkat

EUI didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Excel Indonesia No.68 tertanggal 31 Agustus 2006, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.W7-03741 HT.01.01-TH.2006 tertanggal 14 Desember 2006 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara pada tanggal 27 Desember 2006 di bawah No.1884/BH.09.01/XII/2006.

Anggaran Dasar EUI telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa EUI No. 207 tertanggal 23 Mei 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-26147.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 24 Mei 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0041882.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 24 Mei 2011 (“Akta No. 207/2011”).

EUI beralamat di :

Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.2 D Kel. Kebon Kelapa Kec. Gambir Jakarta 10120 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Page 82: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

67

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan EUI berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang usaha perdagangan dan distribusi perangkat telekomunikasi yang mencakup voucher isi ulang pulsa telepon selular, kartu telepon pra bayar dan paca bayar, telepon selular dan aksesoris. Hingga tanggal Prospektus ini, EUI sedang tidak menjalankan kegiatan operasional.

Permodalan

Struktur permodalan EUI adalah berdasarkan Akta No. 207/2011 juncto Akta Berita Acara EUI No.228 tertanggal 26 Mei 2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 30 Mei 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-16324, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU-0043477.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011, yaitu sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 100,00 per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 999.000.000 99.900.000.000 99,90

- Ferry Setiawan 1.000.000 100.000.000 0,10

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Excel Utama Indonesia No.123 tanggal 15 Juni 2011 yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi.,Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 1 Juli 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-20465, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU-0053406.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 1 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi EUI saat ini adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris : Welly Setiawan Direksi: Direktur : Ferry Setiawan Direktur : Lim Siang Eng Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan EUI yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 198.369 288.974 195.168 Jumlah Liabilitas 66.340 137.350 76.323 Jumlah Ekuitas 132.029 151.624 118.845

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, jumlah aset EUI adalah sebesar Rp195.168 juta mengalami penurunan sebesar 32,46% atau setara dengan Rp93.806 juta dibandingkan dengan jumlah aset EUI pada 31 Desember 2013. Sedangkan, jumlah liabilitas EUI pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp76.323 juta mengalami penurunan sebesar 44,43% atau setara dengan Rp61.027 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas EUI pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp137.350 juta.

Page 83: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

68

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada 31 Desember 2013, jumlah aset adalah sebesar Rp288.974 juta mengalami peningkatan sebesar 45,67% atau setara dengan Rp90.605 juta dibandingkan dengan jumlah aset EUI pada 31 Desember 2012. Sedangkan, jumlah liabilitas EUI pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp137.350 juta mengalami peningkatan sebesar 107,04% atau setara dengan Rp71.010 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas TS pada 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp66.340 juta.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha 1.588.708 1.524.067 1.620.574 beban usaha 1.499.135 1.435.450 1.536.153 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

18.408 19.595 20.721

8.5 PT MITRA TELEKOMUNIKASI SELULAR (“MTS”)

Riwayat Singkat

MTS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Mitra Telekomunikasi Selular No23 tanggal 26 Februari 2009 yang dibuat dihadapan Mohammad Rifat Tadjoedin, S H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-15605.AH.01.01 Tahun 2009 tanggal 24 April 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0019968.AH.01.09 tanggal 24 April 2009.

Anggaran Dasar MTS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Acara PT Mitra Telekomunikasi Selular No. 55 tertanggal 23 Juli 2013, dibuat oleh Jimmy H.L.T.,S.H.,M.H.,M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana diterima dan dicatat pada tanggal 30 Agustus 2013. dengan No. AHU-45811.AH.01.02 Tahun 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0131649.40.80.2014 tanggal 18 Desember 2014.

MTS beralamat di :

Jl.Sukarjo Wiryopranoto No.1B, Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat 11150 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan MTS berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang usaha perdagangan keagenan, pengadaan, pembangunan, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan, reboisasi, peternakan, perikanan, industri, jasa, konsultan, pengangkutan, perbengkelan dan percetakan. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh MTS adalah perdagangan telepon seluler. Permodalan Struktur permodalan MTS adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mitra Telekomunikasi Selular No.55 tertanggal 23 Juli 2013, dibuat di hadapan Dr.Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-45811.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 30 Agustus 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0081745.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 30 Agustus 2013, yaitu:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 140.000 140.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 69.999 69.999.000.000 99,99

- Irwan 1 1.000.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 70.000 70.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 70.000 70.000.000.000

Page 84: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

69

Pengurusan dan Pengawasan Susunan Komisaris dan Direksi MTS berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mitra Telekomunikasi Selular No.70 tertanggal 26 Nopember 2014, dibuat di hadapan Dr.Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 16 Desember 2014 dengan No.AHU-47748.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0131649.40.80.2014 tanggal 16 Desember 2014, adalah: Dewan Komisaris: Komisaris :Tan Lie Pin Direksi: Direktur :Ricky Lim Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan MTS yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Morhan & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 609.981 492.967 488.316 Jumlah Liabilitas 561.786 383.555 377.494 Jumlah Ekuitas 609.981 109.411 110.822

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah liabilitas MTS adalah sebesar Rp492.967 juta, terjadi penurunan sebesar 31,73% atau setara dengan Rp178.231 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp561.786 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas MTS pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp109.411 juta, menurun sebesar 82,06% atau sebesar Rp500.570 dibandingkan dengan jumlah ekuitas 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp609.981 juta.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha 296.529 445.590 301.634 beban usaha 253.662 366.714 245.561 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

21.368 36.714 40.822

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pada 31 Desember 2014, pendapatan usaha MTS adalah sebesar Rp301.634 juta, mengalami penurunan sebesar 32,31% atau setara dengan Rp143.956 juta dibandingkan dengan pendapatan usaha 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp445.590 juta. Sedangkan, beban usaha MTS pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp245.561 juta mengalami penurunan sebesar 33,04% atau setara dengan Rp121.153 juta dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp366.714 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pada 31 Desember 2013, MTS memiliki pendapatan usaha sebesar Rp445.590 juta, mengalami peningkatan sebesar 50,27% atau setara dengan Rp149.061 dibandingkan dengan pendapatan usaha pada tahun 2012. Beban usaha MTS pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp366.714 juta mengalami peningkatan sebesar 44,57% atau setara dengan Rp113.052 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp253.662 juta. Sedangkan, Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan MTS pada 31 Desember 2013 sebesar Rp36.714 juta mengalami peningkatan sebesar 71,82% atau sebesar Rp15.346 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp21.368 juta.

Page 85: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

70

8.6 PT Poin Multi Media Nusantara (“PMMN”)

Riwayat Singkat

PMMN didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Poin Multi Media Nusantara No. 89 tanggal 8 Februari 2013 yang dibuat dihadapan Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung. Akta pendirian ini telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-13350.AH.01.01 Tahun 2013 tanggal 15 Maret 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0022949.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 15 Maret 2013.

Anggaran Dasar PMMN telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara No.155 tertanggal 28 Juni 2013, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-41651.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 31 Juli 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0073718.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 31 Juli 2013 (“Akta No. 155/2013”).

PMMN beralamat di :

Istana Pasteur Regency CRA No.33 Bandung 40161 No. Telp: (022) 86065349 Faksimili: (021) 86065302 Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan PMMN berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang usaha perdagangan. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh PMMN adalah perdagangan telepon seluler. Permodalan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PMMN adalah berdasarkan Akta No. 155/2013 dan Akta Berita Acara No.18 tertanggal 1 Desember 2014, dibuat oleh Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H.,M.Kn,, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana diterima dan dicatat pada tanggal 12 Desember 2014 dengan No. AHU-46719.40.22.2014 Tahun 2014 didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0130788.40.80.2014 tanggal 12 Desember 2014, yaitu sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100.000,- per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 800.000 80.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 199.998 19.999.800.000 99,98

- Hengky Setiawan 2 200.000 0,02

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 200.000 20.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 600.000 60.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PMMN pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Poin Multi Media Nusantara No.18 tertanggal 1 Desember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Desember 2014 dengan No.AHU-46719.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0130788.40.80.2014 tanggal 12 Desember 2014, adalah: Dewan Komisaris: Komisaris : Ferry Setiawan Direksi: Direktur : Hengky Setiawan

Page 86: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

71

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan PMMN yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Morhan & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset - 255.751 361.232 Jumlah Liabilitas - 224.975 317.910 Jumlah Ekuitas - 30.775 43.322

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Jumlah aset PMMN pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp361.232, mengalami peningkatan sebesar 41,24% atau setara dengan Rp105.481 juta dibandingkan dengan jumlah aset PMMN pada 31 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liablitas PMMN adalah sebesar Rp317.910 juta, terjadi peningkatan sebesar 41,31% atau setara dengan Rp92.935 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp224.975 juta. Sedangkan, jumlah ekuitas PMMN pada 31 Desember 2014 sebesar Rp43.322 juta mengalami peningkatan sebesar 40,77% atau setara dengan Rp12.547 juta dibandingkan jumlah ekuitas pada 31 Desember 2013.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan usaha - 747.476 1.507.343 beban usaha - 729.335 1.476.485 laba (rugi) komprehensif tahun berjalan

- 10.686 12.546

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Jumlah pendapatan usaha PMMN pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.507.343 juta mengalami peningkatan sebesar 101,66% atau setara dengan Rp759.867 juta dibandingkan dengan jumlah pendapatan 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp747.476 juta. Sedangkan beban usaha PMMN pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.476.485 juta mengalami peningkatan sebesar 102,44% atau setara dengan Rp747.150 juta dibandingkan dengan beban usaha PMMN pada tahun 2013.

8.7 PT Perdana Mulia Makmur (“PMM”)

Riwayat Singkat

PMM didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Perdana Mulia Makmur No.53 tertanggal 21 April 2010, dibuat di hadapan Agung Prabowo, S.H., C.N., pengganti dari Raden Johanes Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-24588.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 14 Mei 2010 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0036406.AH.01.09 tanggal 14 Mei 2010.

Anggaran Dasar PMM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.81 tertanggal 9 September 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-09155.40.20.2014 Tahun 2014 tertanggal 7 Oktober 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0102640.4080.2014 Tahun 2014 tanggal 7 Oktober 2014. PMM beralamat di :

Jl.Gajah Mada No.27A, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat 11140 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Page 87: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

72

Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan PMM berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang usaha perdagangan, pembangunan, industri, pertambangan, pengangkutan, pertanian, percetakan, perbekalan dan jasa. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh PMM adalah perdagangan telepon seluler.

Permodalan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham PMM adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.99 tertanggal 10 September 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan ditegaskan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.374 tertanggal 21 Nopember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 3 Desember 2014 dengan No.AHU-44704.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0126395.40.80.2014 tanggal 3 Desember 2014, yaitu:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 144.000 144.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 35.999 35.999.000.000 99,997

- Ferry Setiawan 1 1.000.000 0,003

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 36.000 36.000.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 600.000 60.000.000.000

Pengurusan dan Pengawasan Susunan Komisaris dan Direksi PMM Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.374 tertanggal 21 Nopember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 3 Desember 2014 dengan No.AHU-44704.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0126395.40.80.2014 tanggal 3 Desember 2014, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris :Hengky Setiawan Direksi: Direktur :Ferry Setiawan Ikhtisar Data Keuangan Penting

Berikut adalah ikhtisar keuangan PMM yang diambil dari laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Morhan & rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Jumlah Aset 174.887 496.178 1.003.810 Jumlah Liabilitas 164.537 442.285 929.740 Jumlah Ekuitas 10.350 53.894 74.070

Posisi per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan 31 Desember 2013

Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah aset PMM adalah sebesar Rp1.003.810 juta terjadi peningkatan sebesar 102,31% atau setara dengan Rp507.632 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp496.178 juta. Sedangkan, jumlah liabilitas PMM adalah sebesar Rp929.740 juta mengalami peningkatan sebesar 110,21% atau setara dengan Rp487.455 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas PMM pada 31 Desember 2013.

Page 88: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

73

Posisi per 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31 Desember 2012

Pada tanggal 31 Desember 2013 jumlah aset PMM adalah sebesar Rp174.887 juta terjadi peningkatan sebesar 183,71% atau setara dengan Rp321.291 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp174.887 juta. Sedangkan, jumlah liabilitas PMM pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp442.285 juta mengalami peningkatan sebesar 168,81% atau setara dengan Rp277.748 juta dibandingkan dengan jumlah liabilitas PMM pada 31 Desember 2012 sebesar Rp164.537 juta. Jumlah Ekuitas PMM pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp53.894 juta, meningkat sebesar 420,71% atau sebesar Rp43.544 juta.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember 31 Desember 31 Desember

2012 2013 2014

Pendapatan - Bersih 837.538 1.650.694 2.957.379 beban pokok penjualan 794.561 1.610.729 2.846.737 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan

5.498 10.458 20.176

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Pendapatan usaha PMM pada 31 Desember 2014 sebesar Rp2.957.379 juta, terjadi peningkatan sebesar 79,16% atau setara dengan Rp1.306.685 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2013. Sedangkan, beban usaha PMM pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.846.737 juta mengalami peningkatan sebesar 76,74% atau setara dengan Rp1.236.008 juta. Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan PMM pada 31 Desember 2014 sebesar Rp20.176 juta mengalami peningkatan sebesar 92,92% atau sebesar Rp9.718 juta dibandingkan pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp10.458 juta.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Pendapatan usaha PMM pada 31 Desember 2014 sebesar Rp2.957.379 juta, terjadi peningkatan sebesar 79,16% atau setara dengan Rp1.306.685 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2013. Sedangkan, beban usaha PMM pada 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.846.737 juta mengalami peningkatan sebesar 76,74% atau setara dengan Rp1.236.008 juta. Laba (Rugi) Komprehensif Tahun berjalan PMM pada 31 Desember 2014 sebesar Rp20.176 juta mengalami peningkatan sebesar 92,92% atau sebesar Rp9.718 juta dibandingkan pada 31 Desember 2013 yaitu sebesar Rp10.458 juta.

8.8 PT Simpatindo Multi Media (“SMM”)

Riwayat Singkat

SMM adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.28 tertanggal 29 Oktober 2002, dibuat di hadapan Mohamad Rifat Tadjoedin S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C-07934 HT.01.01.TH.2003 tertanggal 11 April 2003 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juni 2003 di bawah No.1608/BH.09.05/VI/2003. Anggaran Dasar SMM telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Simpatindo Multi Media No.115 tertanggal 24 Maret 2015, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-0785749.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 14 April 2015 dan diadftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-2985652.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 14 April 2015 (“Akta No. 115/2015”).

SMM beralamat di :

Telesindo Tower Jl. Gajah Mada No. 27 A Kelurahan Krukut Kecamatan Tamansari Jakarta Barat 11140 No. Telp: (021) 2999-9999 Faksimili: (021) 2982-8282

Page 89: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

74

Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan SMM berdasarkan anggaran dasar adalah berusaha dalam bidang usaha perdagangan. Kegiatan usaha yang telah dijalankan oleh SMM adalah perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular, kartu telepon pra bayar dan paca bayar.

Permodalan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMM berdasarkan Akta No. 115/2015 adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- per saham

Jumlah Saham Rupiah %

Modal Dasar 200.000 200.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- Perseroan 50.000 50.000.000.000 99,502

- PT Gemilang Selular Multimedia 249 249.000.000 0,496

- Susanty 1 1.000.000 0,002

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.250 50.250.000.000 100,00

Saham Dalam Portepel 149.750 14.970.500.000

Pengurusan dan Pengawasan

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMM pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Simpatindo Multi Media No.71 tertanggal 31 Oktober 2014, dibuat di hadapan Dr Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, The, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 23 Maret 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0018229 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0033779.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 23 Maret 2015, adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur : Susanty Dewan Komisaris Komisaris : Bardidi Nardjojo

9. Transaksi Dengan Pihak Terafiliasi

Dibawah ini adalah ringkasan transaksi yang dilakukan Perseroan dan Entitas Anak dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Adapun manfaat dan dampak yang diperoleh dari adanya transaksi ini adalah sebagai berikut:

Manfaat: 1. Sebagai Dasar hukum dan Panduan bagi para pihak dalam menjalankan hak dan kewajibannya; 2. Memberikan batasan hak dan kewajiban para pihak; 3. Memberikan antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan kejadian yang akan terjadi dikemudian hari sebagai akibat

pelaksanaan kontrak; 4. Memberikan solusi terhadap masalah yang akan terjadi; 5. Mengamankan hak-hak Perseroan; 6. Memberikan perlindungan hukum dalam hal Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; 7. Mengetahui hak dan kewajiban para pihak.

Dampak: 1. Perjanjian memberikan perlindungan hukum mengenai tugas dan tanggung jawab para pihak sehingga kegiatan usaha

Perseroan dapat berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat/kesepakatan para pihak; 2. Tercapainya maksud dan tujuan dari kegiatan usaha Perseroan; 3. Memberikan kepastian hukum bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya; 4. Menjamin iklim kegiatan usaha perseroan dalam rangka pengembangan usaha Perseroan yang sesuai dengan prinsip

pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance)

Page 90: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

75

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak yang terafiliasi yaitu PT Setia Utama Properti (SUP) sehubungan dengan penyewaan ruangan kantor oleh SUP kepada Perseroan dan Entitas Anak, di mana SUP selaku pemiliki bangunan kantor Telesindo Tower yang terletak di Jl. Gajah Mada No. 27 A, mengadakan transaksi sewa menyewa dengan Perseroan dan Entitas Anak selaku penyewa, yang pada pokoknya mengatur sebagai berikut:

Transaksi Dengan PT Setia Utama Properti (SUP)

Penyewa Masa Berlaku Sewa Harga Sewa/bulan Domisili Hukum Objek Sewa Perseroan 1-2-2015 s/d 31-1-2016 Rp.130.295.455,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 2,3,5,9,12,16 dan

Ruang Meeting TS 1-2-2015 s/d 31-1-2016 Rp. 417.681.818,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 2, 3, 5, 9, 12, 15, 16

dan Ruang Meeting SUMA 1-2-2015 s/d 31-1-2016 Rp. 48.477.818,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 2,3,9 dan 12 SMM 1-3-2015 s/d 29-2-2016 Rp.121.704.545,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 10 MTS 1-2-2015 s/d 31-1-2016 Rp.43.977.270,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 2,3,5 dan12 SUS 1-2-2015 s/d 31-1-2016 Rp.29.659.091,- Pengadilan Negeri Jakarta Barat Lantai 2,3 dan 9

Sifat Hubungan Afiliasi : Hengky Setiawan selaku Komisaris Utama Perseroan juga merupakan pemegang saham SUP dan menjabat sebagai Direktur SUP

Hak dan Kewajiban Perseroan/Entitas Anak

: Perseroan/Entitas Anak tidak diperbolehkan untuk mengalihkan,menyewa kembali atau dengan cara lain memindahkan Hak Sewa atas Ruang Sewa atau sebagian daripadanya.

Perseroan/Entitas Anak tidak boleh memohon penetapan uang sewa maksimum atau surat ijin.

Perseroan/Entitas Anak harus memberikan ganti rugi dan membebaskan Pihak Terafiliasi dari semua kerugian dan kerusakan Ruang Sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Terafiliasi

: Pihak Terafiliasi menyerahkan Ruang Sewa kepada Perseroan/Entitas Anak dalam keadaan kosong beserta dengan seperangkat kunci.

Pihak Terafiliasi mengasuransikan Gedung,Fasilitas Umum,mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki oleh Pihak Terafiliasi untuk kepentingannya sendiri

Perseroan/Entitas anak setelah melakukan kewajiban dengan Pihak Terafiliasi dapat menggunakan dan menikmati Ruang Sewa secara nyaman, tanpa adanya ganggua atau haangan dari Pihak Terafiliasi

Kemungkinan Perpanjangan Perjanjian

: Tidak diatur.

Page 91: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

76

Hal-hal yang menimbulkan pemutusan perjanjian

: Kelalaian Pembayaran : Uang Sewa atau jumlah-jumlah yang jatuh tempo dan harus dibayarkan berdasarkan Perjanjian telah tertunggak dan tidak dibayarkan selama 14 hari setelah tuntutan pembayaran.

Pelanggaran Ketentuan : Terjadi pelanggaran atau tidak dilaksanakannya atau tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan berdasarkan Perjanjian dan pelanggaran tersebut terus terjadi selama 14 hari setelah penerimaan pemberitahuan tertulis mengenai pelanggaran tersebut.

Pelanggaran Ketentuan Lain : Perseroan/Entitas Anak lalai atau gagal untuk melaksanakan dan memenuhi ketentuan-ketentuan,ketetapan-ketetapan atau syarat-syarat yang berkaitan dengan Perjanjian ini dan pelanggaran tersebut terus terjadi selama 14 hari setelah penerimaan pemberitahuan tertulis mengenai pelanggaran tersebut.

Kepailitan dan Likuidasi : Perseroan/Entitas Anak dinyatakan Pailit atau mengadakan Likuidasi.

Penyitaan Hak Milik : Sebagian besar hak milik Perseroan/Entitas Anak disita untuk pelaksanaan proses hukum lebih lanjut.

Kelalaian Penyerahan : Perseroan/Entitas Anak tidak menyerahkan Ruang Sewa secara damai datau sebagaimana mestinya kepada Pemberi Sewa setelah berakhirnya atau pengakhiran lebih awal Jangka Waktu Sewa dan hal tersebut terus terjadi selama 7 hari sejak tanggal pengakhiran tersebut.

Seluruh perjanjian dan transaksi afiliasi yang diungkapkan di atas dilakuakan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang wajar yang berlaku di pasar.

10. Ikatan Dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga

Berikut adalah Perjanjian Kredit yang dibuat oleh Perseroan dan Entitas Anak, dimana Perseroan dan Entitas Anak bertindak selaku debitur. Adapun manfaat dan dampak yang diperoleh Perseroan dan Entitas Anak dengan adanya Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga ini adalah sebagai berikut:

Manfaat: 1. Sebagai Dasar hukum dan Panduan bagi para pihak dalam menjalankan hak dan kewajibannya; 2. Memberikan batasan hak dan kewajiban para pihak; 3. Memberikan antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan kejadian yang akan terjadi dikemudian hari sebagai akibat

pelaksanaan kontrak; 4. Memberikan solusi terhadap masalah yang akan terjadi; 5. Mengamankan hak-hak Perseroan; 6. Memberikan perlindungan hukum dalam hal Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; 7. Mengetahui hak dan kewajiban para pihak.

Page 92: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

77

Dampak: 1. Perjanjian memberikan perlindungan hukum mengenai tugas dan tanggung jawab para pihak sehingga kegiatan usaha

Perseroan dapat berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat/kesepakatan para pihak; 2. Tercapainya maksud dan tujuan dari kegiatan usaha Perseroan; 3. Memberikan kepastian hukum bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya; 4. Menjamin iklim kegiatan usaha perseroan dalam rangka pengembangan usaha Perseroan yang sesuai dengan prinsip

pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance)

Perjanjian Kredit

1. Perjanjian Kredit antara Perseroan, TS, MTS, PMM, PMMN, SMM dengan Bank Sindikasi

Facility Agreement tertanggal 17 Juni 2015 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: Para Pihak : Arranger

PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank CIMB Niaga, Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

PT HSBC Securities Indonesia

Standard Chartered Bank

Agen

PT Bank Central Asia Tbk

Agen Jaminan

PT CIMB Niaga, Tbk

Kreditur

PT Bank Central Asia, Tbk

PT Bank CIMB Niaga, Tbk

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Centre

Debitur

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perseroan)

PT Telesindo Shop (TS)

PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)

PT Perdana Mulia Makmur (PMM)

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN)

PT Simpatindo Multi Media (SMM)

Fasilitas : Fasilitas A : Rp1.875.000.000.000,00 (satu triliun delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) berupa fasilitas revolving loan Fasilitas B : US$47,000,000 (empat puluh tujuh juta Dollar Amerika Serikat) berupa fasilitas revolving loan

Kewajiban Para Debitur : Setiap Debitur setuju dan mengakui secara tidak dapat ditarik kembali dan tanpa syarat bahwa kewajiban-kewajibannya adalah bersifat tanggung renteng.

Tujuan : Setiap Debitur akan menggunakan jumlah yang dipinjam berdasarkan Fasilitas untuk: a. membiayai keperluan modal kerja Debitur; dan b. membayar kembali fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

- Fasilitas yang diterima Perseroan dari PT Bank Central Asia Syariah dengan total pokok jumlah terutang Rp30.000.000,000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, MTS dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporatiom Limited, Cabang Jakarta dengan total pokok jumlah terutang Rp550.000.000.000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, TS, dan MTS dari Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Center dengan total pokok jumlah terutang US$100,000,000

- Fasilitas yang diterima SMM dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah Rp200.000.000.000.

Page 93: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

78

Penggunaan Fasilitas : - Setiap Debitur dapat menggunakan Fasilitas dengan menyampaikan permohonan kepada Agen 3 hari kerja sebelum tanggal penggunaan yang diinginkan.

- Jumlah pinjaman yang diajukan tidak boleh melebihi jumlah Fasilitas yang tersedia dan minimum sejumlah Rp125.000.000.000 (dan jika lebih tinggi, dalam kelipatan Rp25.000.000.000) untuk Fasilitas A dan minimum sejumlah US$5,000,000 untuk Fasilitas B, atau jika lebih rendah,sesuai Fasilitas yang tersedia.

Tanggal Jatuh Tempo : 36 (tiga puluh enam) bulan setelah tanggal Perjanjian Pelunasan Lebih Awal : Debitur yang menerima pinjaman dapat (dengan pemberitahuan 5 hari kerja sebelumnya)

melunasi lebih awal pada suatu tanggal Periode Bunga yang berlaku seluruh atau sebagian setiap pinjaman (di mana dalam hal pelunasan untuk suatu bagian pinjaman, adalah suatu jumlah pinjaman minimum sebesar Rp45.000.000.000 dalam hal Fasilitas A atau USD yang setara dengan Rp15.000.000.000 dalam hal Fasilitas B (dan jika lebih tinggi, dalam kelipatan Rp10.000.000.000) dalam hal Fasilitas A atau setara dengan USD dalam hal Fasilitas B) dengan ketentuan pelunasan lebih awal dari Fasilitas A dan Fasilitas B dapat dibuat pro rata antara Fasilitas A dan Fasilitas B.

Pembatasan Tindakan Perseroan (Negative Covenant)

: Debitur dilarang: a. menjaminkan keseluruhan atau sebagian asetnya; b. menjual, mengalihkan atau dengan cara lain melepaskan setiap asetnya yang disertai

dengan ketentuan bahwa aset-aset tersebut dapat disewa atau diperoleh kembali oleh Debitur;

c. menjual, mengalihkan atau dengan cara lain melepaskan setiap hak tagihnya dengan ketentuan regres;

d. menimbulkan kewajiban utang selain Permitted Financial Indebtedness yaitu: - Hutang yang timbul dari Perjanjian ini; - Hutang yang timbul dan berasal dari Outgoing Facilities (PT Bank BCA Syariah,

HSBC Cabang Jakarta, Standard Chartered Bank Dubai International Financial Centre, dan PT Bank Permata Tbk) dengan ketentuan Outgoing Facilities dilunasi secara penuh oleh Debitur dengan menggunakan Pinjaman berdasarkan Perjanjian ini.

- Hutang yang timbul dari perjanjian dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT CIMB Niaga Autofinance, PT Bank Central Asia Tbk, Standard Chartered Bank (Jakarta Branch)

- Hutang yang timbul dari Bilateral Loans (yaitu fasilitas yang didapat berdasarkan Bilateral Facility Agreements sebagai berikut: Facility Letter tertanggal 24 Juni 2013 antara TS dan Standard Chartered Bank, Jakarta Branch sebesar Rp400.000.000.000 dan US$2,000,000; uncommitted facility letter tertanggal 28 November 2014 antara PMM dan PMMN dan Standard Chartered Bank, Jakarta sebesar Rp200.000.000; Perjanjian Fasilitas Modal Kerja lainnya dibawah perjanjian bilateral yang jumlahnya tidak melebihi dari Rp600.000.000.000), Kredit Modal Kerja Tertentu, Capex loan (Rp38.000.000.000) dengan syarat sebagai berikut : Total Nilai dari hutang dari Bilateral Loans,Kredit Modal Kerja Tertentu dan Capex Loans tidak lebih dari Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah)

- Utang yang disubordinasikan - Obligasi yang diterbitkan oleh anggota grup perusahaan Debitur dengan syarat

sebagai berikut: (i). total jumlah Obligasi yang diterbitkan oleh anggota grup perusahaan Debitur

setelah tanggal Perjanjian tidak lebih dari Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) tanpa izin tertulis sebelumnya dari Agen; dan

(ii). hasil penerbitan obligasi digunakan untuk pelunasan lebih awal yang diwajibkan secara prorata untuk Fasilitas A dan Fasilitas B.

Bunga : Fasilitas A : JIBOR + 4,42 % per tahun. Fasilitas B: LIBOR + 2,2 % per tahun (Onshore Lender) dan 2 % (Offshore Lender) per tahun.

Page 94: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

79

Jaminan : Jaminan Gadai atas Rekening yang dimiliki oleh Perseroan, TS, MTS, PMM, dan PMMN, Simpatindo, Jaminan Fidusia atas Persediaan barang dan tagihan yang dimiliki oleh Perseroan, MTS, PMM, PMMN, SMM,TS serta gadai atas saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan dalam MTS, PMM, dan PMMN, SMM.

Hukum yang Berlaku : Hukum Inggris Penyelesaian Sengketa : Singapore International Arbitration Centre

2. Perjanjian Kredit antara Perseroan dengan PT Bank BCA Syariah Indonesia

Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan No.600 tertanggal 29 April 2014, dibuat di hadapan Siti Nur Isminingsih, S.H., Notaris di Kota Bekasi, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1) PT Bank BCA Syariah Indonesia selaku Bank 2) Perseroan selaku Nasabah

Tujuan : Pembelian stok barang dagangan teleon selular hanya khusus merek LG, Samsung dan Sony

Jenis dan Limit : Line PMK Musyarakah Rp. 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar Rupiah) Jangka Waktu : Masa Penarikan Fasilitas Pembiayaan 12 Bulan terhitung sejak tanggal 29 April 2014

sedangkan jangka waktu Fasilitas Pembiayaan berdasarkan Akad Realisasi Pembiayaan yaitu maksimal 6 (enam) bulan secara sekaligus setiap realisasi

Jaminan : - Persediaan barang dagangan ( telpon seluler merk LG, Samsung, Blackberry dan Sony) minimal Rp. 39.000.000.000,-

- Cash Collateral dengan nilai minimal sebesar Rp. 3.000.000.000,-

3. Perjanjian Kredit antara Perseroan dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk

Fasilitas Pinjaman Investasi tertanggal 20 Desember 2013 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1) PT Tiphone Mobile Indonesia,Tbk (“Kreditur”) 2) PT Bank Cimb Niaga,Tbk (“Debitur”)

Fasilitas dan Jumlah : - Fasilitas Pinjaman Investasi I (PI I) sebesar Rp22.800.000.000,00 atau maksimal 80% dari harga pembelian tanah dan gudang atau 80% dari nilai pasar tanah dan gudang

- Fasilitas Pinjaman Investasi II (PI II) sampai jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp4.500.000.000,00 (empat miliar limaratus juta rupiah)

Tujuan Penggunaan : - Fasilitas PI I digunakan untuk pembelian gudang di jalan pluit karangkarya II Nomor 21 Blok B Utara Kaveling nomor 4, yang akan digunakan untuk penempatan inventaris perusahaan dari LG, Samsung, Iphone Tiphone, Aksesoris dan lainnya.

- Fasilitas PI II digunakan untuk pembiayaan renovasi gudang yang dibeli dan dibiayai oleh kreditur.

Jangka Waktu Fasilitas Kredit

: - Fasilitas PI I selama 60 bulan sejak tanggal 12 desember 2013 sampai dengan tanggal 12 desember 2018. Jangka waktu tersebut tanpa Grace Period

- Fasilitas PI II selama 60 bulan sejak tanggal pencairan kredit yang akan ditentukan kemudian, dengan Availability Period 6 bulan sejak pencairan fasilitas PI II.

Jatuh Tempo Fasilitas Kredit

: - Fasilitas PI I sejak tanggal 12 desember 2013 sampai dengan tanggal 12 desember 2018.

- Fasilitas PI II 60 Bulan terhitung setelah tanggal pencairan kredit dilakukan. Bunga : Bunga Fasilitas PI I dan PI II adalah 13% per tahun Jaminan : Tanah seluas 1.500m2 tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor

4365/Penjaringan, atas nama Heryan Rimba. Jadwal Pembayaran Kembali

: - Pembayaran kembali Fasilitas PI I dilakukan dengan cara angsuran selama 60 kali angsuran, selama 60 bulan, yang dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 25 pada setiap bulannya, dengan jumlah angsuran pokok perbulannya adalah sebesar Rp380.000.000,00 dimana jumlah tersebut belum termasuk kewajiban pembayaran bunga. Seluruh hutang wajib dibayar kembali dengan lunas penuh dan sebagaimana mestinya oleh debitur selambat lambatnya pada tanggal jatuh tempo fasilitas kredit.

- Pembayaran kembali Fasilitas PI II dilakukan dengan cara angsuran selama 60 kali angsuran, selama 60 bulan, yang dibayarkan selambat-lambatnya tanggal 25 pada setiap bulannya, dengan jumlah angsuran pokok perbulannya adalah sebesar Rp75.000.000,00 dimana jumlah tersebut belum termasuk kewajiban pembayaran bunga. Seluruh hutang wajib dibayar kembali dengan lunas penuh dan sebagaimana mestinya oleh debitur selambat lambatnya pada tanggal jatuh tempo fasilitas kredit.

Page 95: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

80

4. Perjanjian Kredit antara TS dengan Standard Chartered Bank

Surat Fasilitas (tanpa Komitmen) tertanggal 24 Juni 2013 No.JKT/APC/3907 yang telah diubah dengan Surat Fasilitas (tanpa Komitmen) tertanggal 17 Juli 2014 No.JKT/APC/4204 dan Surat Fasilitas (tanpa Komitmen) tertanggal 18 Februari 2015 No.JKT/APC/4367, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : a. Standard Chartered Bank selaku Kreditur; dan b. PT Telesindo Shop selaku penerima pinjaman.

Jenis-Jenis Fasilitas : a. Fasilitas Import Invoice Financing 1 dengan pagu fasilitas Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar Rupiah).

b. Fasilitas Import Letter of Credit dengan pagu fasilitas USD 3,500,000 (tiga juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat).

c. Fasilitas Import Invoice Financing 2 dengan pagu fasilitas USD 3,500,000 (tiga juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat).

d. Gabungan Fasilitas 2 dan 3 dengan pagu Fasilitas USD3,500,000 (tiga juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat).

Syarat dan Ketentuan : 1. Fasilitas Import

Invoice Financing 1 Tersedia hanya dalam mata uang Rupiah.

Tujuan : Hanya untuk membiayai Purchase Order yang berasal dari Telkom dan Telkomsel (“PO”).

Jangka waktu : Maksimum 60 (enam puluh) hari.

Bunga : Cost of Fund dari Bank ditambah 2,5% (dua koma lima persen) per tahun. Biaya Fasilitas : 0,5% (nol koma lima persen) per tahun dari nilai Fasilitas

Pembayaran : Pembayaran secara penuh pada tanggal jatuh tempo diterima dengan mendebet rekening Penerima Pinjaman yang ada di Bank.

2. Fasilitas Import Letter of Credit

: Tersedia hanya dalam mata uang Dollar Amerika Serikat.

Tujuan : Untuk penerbitan dokumen letter of credit yang tidak dapat dibatalkan baik yang dijamin ataupun tidak dijamin dengan barang-barang, termasuk letter of credit sight/usance, dengan tujuan jual beli telepon selular terkait dengan kegiatan usaha Penerima Pinjaman dengan akseptasi terhadap letter of credit untuk melepas dokumen impor diterbitkan terkait fasilitas Import Letter of Credit yang dijamin atau tidak dijamin.

Jangka waktu : Maksimum 180 (seratus delapan puluh) hari.

Biaya Penerbitan : 0,125% (nol koma seratus dua puluh lima persen) per kwartal dengan biaya minimal USD75.00 (tujuh puluh lima Dollar Amerika Serikat).

Biaya perubahan : 0,125% per kwartal dengan biaya minimal USD75.00 (tujuh puluh lima Dollar Amerika Serikat). (untuk kenaikan jumlah dan perpanjangan jangka waktu) USD75.00 (tujuh puluh lima Dollar Amerika Serikat). untuk perubahan lainnya.

Biaya apabila terdapat perbedaan : USD100.00 (seratus Dollar Amerika Serikat).

Biaya Akseptasi : Minimum 1 % (satu persen) per tahun, dengan biaya minimal USD 75.00 (tujuh puluh lima Dollar Amerika Serikat).

3. Fasilitas Import Invoice Financing 2

: Tiap penarikan harus dalam mata uang yang relevan dengan nilai mata uang yang tercantum pada faktur (invoice) yang disetujui kecuali apabila peminjam meminta pembayaran dalam mata uang yang berbeda dan Bank akan memberikan persetujuan, dalam hal dimana penarikan akan dikonversikan kedalam mata uang yang telah disetujui dengan nilai tukar yang ditentukan oleh Bank.

Tujuan : Untuk mengakomodasi pembiayaan bagi Penerima Pinjaman dengan dasar Letter of Credit atas unjuk.

Jangka waktu : Maksimum 30 hari.

Page 96: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

81

Bunga : Cost of Fund dari Bank ditambah 2,75% (dua koma tujuh puluh lima persen) per tahun.

Biaya Fasilitas : 0,5% (nol koma lima persen) per tahun dari nilai Fasilitas

Pembayaran: Pembayaran dilakukan pada saat jatuh tempo oleh Penerima Pinjaman.

Dokumen-Dokumen Jaminan

: Dokumen-Dokumen Jaminan yang diberikan atau akan diberikan oleh Penerima Pinjaman:

a. Fidusia atas barang persediaan senilai Rp.223.600.000.000,- (dua ratus dua puluh tiga miliar enam ratus juta Rupiah)

b. Fidusia atas Piutang senilai Rp.120.400.000.000,- (seratus dua puluh miliar empat ratus juta Rupiah)

c. Fidusia atas barang persediaan senilai Rp.33.600.000.000,- (tiga puluh tiga miliar enam ratus juta Rupiah)

d. Fidusia atas Piutang senilai Rp.22.400.000.000,- (dua puluh dua miliar empat ratus juta Rupiah)

e. Gadai atas Deposito senilai Rp.40.000.000.000,- (empat puluh miliar Rupiah) akan dijaminkan dalam dua tahap.

f. Gadai atas Deposito dan/atau rekening senilai USD.525.000.00 (lima ratus dua puluh lima ribu Dollar Amerika Serikat)

Periode ketersedian Fasilitas

: Sampai dengan 30 Juni 2014 (“periode ketersediaan”). Pada saat berakhirnya periode ketersediaan, Surat Fasilitas ini akan diperpanjang secara otomatis untuk basis periode setiap 12 (dua belas) bulan, kecuali ditentukan lain oleh Bank dari waktu ke waktu.

Catatan: Berdasarkan Surat Standard Chartered Bank tertanggal 25 Juni 2015, diterangkan bahwa Standard Chartered Bank sedang dalam proses untuk memperpanjang fasilitas dengan tambahan debitur yaitu PMM dan PMMN.

Ketentuan-Ketentuan Tambahan

: a. Menjaga ISCR (didefinisikan sebagai EBITDA atas biaya bunga) pada minimal 1,5 (satu koma lima). EBITDA diartikan sebagai penjualan dikurangi COGS dan SGA (kecuali depresiasi dan amortisasi)

b. Menjaga Net Debt/Equity pada maksimal 2.0. Net Debt didefinisikan sebagai total hutang bank (termasuk leasing) dikurangi dana tunai.

c. Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah tanggal laporan.

d. Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal laporan. Laporan keuangan untuk kwartal keempat merujuk pada laporan keuangan yang telah diaudit.

e. Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% (lima puluh koma satu persen) pada PT Tiphone Mobile, Tbk dan Penerima Pinjaman.

f. Hengky Setiawan menjabat sebagai anggota dewan direksi dan/atau dewan komisaris pada PT Tiphone Mobile Tbk dan Penerima Pinjaman.

g. Welly Setiawan menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman.

h. Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah akhir kwartal. Laporan kwartal keempat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.

i. Subordinasi pinjaman dari pemegang saham dan manajemen (apabila ada) j. Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital

market (termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan PT Tiphone Mobile, Tbk dan/atau Penerima Pinjaman.

k. Penerima Pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah) per kwartal pada revenue collection account.

Page 97: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

82

5. Perjanjian Kredit antara TS dengan PT Bank Central Asia Tbk

Fasilitas Kredit Investasi tertanggal 11 Desember 2012 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : PT Telesindo Shop (“Debitur”) PT Bank Central Asia Tbk (“Kreditur”)

Jumlah Kredit : Rp5.000.000.000,00 Jangka Waktu : 3 Tahun Bunga : 11% per annum Provisi : 1% per annum Jaminan : 1 (satu) unit tanah bangunan (ruko) di Jl. Jend. Sudirman no 17 RT 036 RW 10, Klandasan

Ilir, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, SHM No.2578 atas nama Hendarmin Muljono

6. Perjanjian Kredit antara SMM dengan PT Bank Permata Tbk

Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.122 tertanggal 19 September 2012 juncto Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 122 tanggal 18 Desember 2012 juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Nomor 268 tanggal 29 Juli 2013 juncto Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 52 tanggal 18 Desember 2013, seluruhnya dibuat dihadapan Drs. Gunawan Tedjo, S.H..M.H. Notaris di Jakarta, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : 1) PT Bank Permata Tbk selaku kreditur 2) SMM selaku debitur

Jenis dan Limit : Fasilitas Pre Shipment Financing-1 :Rp. 200.000.000.000,00 Fasilitas Pre Shipment Financing-2 :Rp. 85.000.000.000,00

Jangka Waktu : PSF-1 : sampai dengan 19 September 2015 PSF-2 : sampai dengan 19 September 2015

Bunga PSF-1 :12,75% PSF-2 :12,75 %

Jaminan : Jaminan Fidusia atas Persediaan Barang dan/atau Piutang Dagang yang timbul berkaitan dengan penjualan persediaan barang tersebut yang tercatat atas nama Nasabah dengan nilai penjaminan minimum sebesar Rp. 335.000.000.000,-

Jaminan Perorangan/Personal Guarantee dari Tuan Hengky Setiawan, senilai hutang pokok, bunga, denda berikut biaya-biaya lain yang akan timbul dikemudian hari.

PSF-1 Jaminan Gadai Deposito-1 atas nama perusahaan dan/atau Pemegang Saham dan/atau Manajemen Perusahaan senilai Rp. 40.000.000.0000,- (Empat puluh milyar Rupiah)

PSF-2 Jaminan Gadai Deposito-2 atas nama perusahaan dan/atau Pemegang Saham dan/atau Manajemen Perusahaan senilai Rp. 20.000.000.000,- (Dua puluh milyar Rupiah)

Pembatasan : Nasabah wajib mendapat persetujuan tertulis dari Bank, apabila akan melakukantindakan-tindakan berikut yang menurut pendapat Bank dapat mempengaruhi kewajiban pembayaran Nasabah kepada Bank, yaitu : - Bertindak sebagai penjamin terhadap hutang pihak lain, kecuali hutang dagang yang dibuat

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. - Mengubah sifat dan kegiatan usaha yang sedang dijalankan atau melakukan kegiatan

usaha diluar kegiatan usahanya sehari-hari - Menjaminkan, mengalihkan, menyewakan, menyerahkan kepada pihak lain atas Barang

Jaminan - Memberikan pinjaman maupun fasilitas keuangan kepada pihak lain kecuali pinjaman

dalam jangka pendek dan dalam rangka menunjang kegiatan usahanya sehari-hari. - Melakukan investasi yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar Nasabah kepada

Bank - Melakukan tindakan yang dapat menyebabkan atau terganggunya kewajiban pembayaran

seluruh kewajiban yang terhutang kepada Bank. - Khusus untuk Nasabah perusahaan berlaku pula ketentuan :

1. Melakukan pembubaran, penggabungan usaha/merger dan atau peleburan/konsolidasi dengan perusahaan lain atau memperoleh sebagiab besar dari asset atau saham dari perusahaan lain atau bentuk perubahan usaha lainnya.

Page 98: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

83

2. Mengubah susunan dan jumlah kepemilikan pemegang saham perseroan tertutup dan atau pemegang saham pengendali perusahaan terbuka (kecuali BUMN)

3. Membayar atau menyatakan dapat dibayarkan suatu deviden atau pembagian keuntungan berupa apapun juga atas saham-saham yang dikeluarkan nasabah. Catatan: Sehubungan dengan pembatasan pembagian dividen tersebut, PT Bank Permata Tbk telah memberikan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan pembagian dividen dalam perjanjian kredit antara PT Bank Permata Tbk selaku kreditur dengan PT Simpatindo Multi Media (SMM) selaku debitur berdasarkan Surat PT Bank Permata Tbk No.152/SK/MMRegJkt1/CR/WB/VI/2015 tertanggal 9 Juni 2015, yang menerangkan bahwa PT Bank Permata Tbk dapat menyetujui pembagian dividen SMM dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

kolektibilitas SMM dalam kondisi lancar dan tidak ada tunggakan kewajiban pokok bunga, maupun biaya-biaya lainnya;

tidak terdapat pelanggaran/breach atas covenant dalam Perjanjian Kredit; Rasio pinjaman terhadap modal (debt to equity) maksimal 9.0x setelah pembagian dividen

4. Membayar atau membayar kembali tagihan-tagihan atau piutang-piutang berupa apapun juga yang sekarang telah dan atau dikemudian hari akan diberikan oleh para pemegang saham Nasabah kepada Nasabah baik berupa jumlah pokok, bunga, bunga denda dan lain-lain jumlah uang yang wajib dibayar

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

7. Perjanjian Kredit antara PMM dan PMMN dengan Standard Chartered Bank

Facility Letter (Uncommitted) tertanggal 28 November 2014 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : Standard Chartered Bank (“Bank/Pemberi Pinjaman”)

PT Perdana Mulia Makmur (PMM) PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) (“Penerima Pinjaman”)

Fasilitas : Fasilitas import invoice financing sebesar Rp200.000.000.000,00

Pertanggungjawaban bersama

: - Masing-masing Penerima Pinjaman secara bersama-sama dan sendiri-sendiri bertanggungjawab dengan Para Penerima pinjaman lainnya atas semua jumlah yang harus dibayarkan atau terutang kepada Bank berdasarkan setiap Fasilitas (yang ditimbulkan oleh Penerima Pinjaman tersebut atau bukan). Masing-masing Penerima Pinjaman selanjutnya setuju bahwa Bank tidak diwajibkan untuk melakukan penyerahan apa pun kepada Para Penerima Pinjaman lainnya terkait dengan penggunaan setiap fasilitas oleh Penerima Pinjaman manapun.

- Kewajiban-kewajiban dan pertanggungjawaban masing-masing Penerima Pinjaman tidak akan dipengaruhi oleh (i) setiap waktu atau kelonggaran yang diberikan kepada atau susunan dengan setiap Penerima Pinjaman lainnya atau setiap pihak lain (ii) setiap perubahan, variasi atau pengakhiran darin perjanjian atau pengaturan apa pun dengan setiap Penerima Pinjaman lainnya atau setiap pihak lain (iii) setiap pelepasan, atau setiap kelalaian untuk memperoleh, menyempurnakan atau memberlakukan, setiap hak atau jaminan terhadap setiap Penerima Pinjaman atau setiap pihak lain atau (iv)setiap tidak dapat dilaksanakannya atau ketidakabsahan dari setiap kewajiban dari setiap Penerima Pinjaman atau setiap pihak lain.

Tujuan : Untuk pembayaran faktur yang dikeluarkan oleh supplier-supplier yang telah disetujui bank

Jangka Waktu : Paling lama 2 bulan

Permintaan Pembiayaan

: Maksimum periode penyerahan untuk permintaan pembiayaan adalah 30 hari setelah tanggal jatuh tempo faktur (untuk faktur dengan tanggal jatuh tempo) atau 30 hari setelah tanggal faktur dimulai (untuk faktur tanpa tanggal jatuh tempo)

Bunga : Cost of Fund dari Bank ditambah 2,5% per tahun

Page 99: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

84

Jaminan : - Gadai atas deposito berjangka dengan jumlah Rp40.000.000.000 setiap saat - Penyerahan hak sebagai jaminan fidusia atas tagihan - Penyerahan hak sebagai jaminan fidusia atas barang persediaan (jumlah total nilai Fidusia

atas piutang dan Fidusia atas barang persediaan adalah sejumlah Rp200.000.000.000,00 setiap saat)

Hukum yang Berlaku : Hukum Indonesia

Penyelesaian Sengketa : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Perjanjian Pembiayaan

1. Perjanjian Pembiayaan antara Perseroan dengan PT CIMB Niaga Auto Finance

Fasilitas Pembiayaan Konsumen tertanggal 11 Desember 2013 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Para Pihak : PT Tiphone Mobile Indonesia,Tbk (“Kreditur”)

PT Cimb Niaga Auto Finance (“Debitur”)

Objek Pembiayaan : 1 (satu) unit server HP – 1 Unit Field Controller

Harga Objek Pembiayaan

: Rp7.491.680.000,00 Harga dalam US$ - US$ 668,900 (Setelah Diskon) Kurs 1 US$ = Rp11.200,00

Nilai Pembiayaan : Rp5.412.738.800,00

Angsuran per bulan : Rp181.641.000,00

Jangka Waktu : 36 Bulan

Tingkat Bunga : 13,5% efektif per tahun selama perjanjian pembiayaan konsumen berlangsung

Pengakhiran sebelum jatuh tempo

: - Jika dilakukan ≤ 1 (satu) tahun setelah tanggal pembiayaan dikenakan biaya 5% (persen) dari sisa kewajiban pokok hutang + tunggakan lainnya (jika ada)

- Jika dilakukan >1 (satu) tahun setelah tanggal pembiayaan dikenakan biaya 3% (persen) dari sisa kewajiban pokok hutang + tunggakan lainnya jika ada.

Page 100: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

85

11. Perizinan Penting Perseroan

Perseroan telah memperoleh perijinan penting yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya sebagai berikut:

A. Surat Keterangan Domisili dan Surat Keterangan Tempat Usaha

Surat Keterangan Domisili Perusahaan No.179/1.824.1/VIII/2014 tertanggal 7 Agustus 2014, dikeluarkan oleh Lurah Krukut, yang menerangkan bahwa Perseroan berdomisili di Gedung Telesindo Tower, Jl. Gajah Maada No.27A, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat dan berlaku sampai dengan tanggal 7 Agustus 2015.

B. Nomor Pokok Wajib Pajak dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. : 01.773.461.7-054.000. 2. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No: PEM-279/WPJ.07/KP.0803/2014 yang dikeluarkan oleh Kantor

Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa pada tanggal 20 Februari 2014. C. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Tanda Daftar Perusahaan No.09.05.1.46.64458 tertanggal 26 Juli 2013, dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Pusat, yang berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2018.

D. Surat Izin Usaha Perdagangan

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar No.01099-01/PB/P1/1.824.271 tertanggal 12 Juni 2013, dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta, yang menerangkan pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan kepada Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut:

3. Kekayaan Bersih: Rp1.107.746.000.000,- 4. Kelembagaan: Distributor, Eksportir, Importir 5. Kegiatan Usaha (KBLI): 4649, 4651, 452 6. Barang/Jasa Dagangan Utama: Barang Elektronik, Komputer dan Suku Cadangnya, Alat Telekomunikasi (Telepon

Genggam) 7. Pendaftaran ulang: 12 Juni 2018

E. Angka Pengenal Importir – Umum (API-U)

Angka Pengenal Importir Umum (API-U) No. 090201216-P tertanggal 5 November 2012, dikeluarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta, dan wajib melakukan registrasi setiap 5 (lima) tahun sekali.

12. Perkara Hukum Yang Dihadapi Oleh Perseroan, Entitas Anak, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, Serta Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Anak

Hingga tanggal Prospektus ini, TS (Entitas Anak) dengan lokasi usaha di Balikpapan sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia dalam penyelidikan No.14/Lid-L/II/2015 tentang dugaan pelanggaran Undang-undang No.5 Tahun 1999 terkait penjualan produk Telkomsel oleh distributor resmi di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mana masih dalam penyelidikan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia. Penyelidikan di hadapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha tersebut tidak berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta rencana Penawaran Umum ini.

Selain penyelidikan di hadapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha terhadap TS tersebut di atas, Perseroan dan Entitas Anak serta Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak tidak terlibat perkara perdata dan pidana di pengadilan negeri, perkara tata usaha negara di pengadilan tata usaha negara, sengketa arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan arbitrase lainnya, perkara kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang dan sengketa Hak Kekayaan Intelektual di Pengadilan Niaga, sengketa pajak di Pengadilan Pajak, perselisihan hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial, sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, tindak pidana yang dilaporkan di hadapan instansi kepolisian, maupun perkara atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak serta rencana Penawaran Umum ini.

Page 101: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

86

13. Keterangan Mengenai Aset Perseroan Dan Entitas Anak

Perseroan memiliki aset tetap berupa bidang tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan sebagai berikut:

No. Nomor HGB

Tanggal Dikeluarkan

Sertifikat

Nomor dan Tanggal Gambar Situasi/

Surat Ukur

Luas (m2)

Tanggal Berakhirnya Hak

Lokasi

1. 2538 31 Maret 2010 00017/2010 4 Maret 2010

65 3 Oktober 2031 Jl. KH. Zainul Arifin No.26 RT.001/015

2. 2537 31 Maret 2010 00016/2010 4 Maret 2010

76 3 Oktober 2031 Jl. KH. Zainul Arifin No.26 A RT.001/015

3. 2536 31 Maret 2010 00015/2010 4 Maret 2010

87 3 Oktober 2031 Jl. KH. Zainul Arifin No.26 AA RT.001/015

4. 4365 31 Agustus 1994 20045/1995 27 Mei 1994

1.500 16 Agutsus 2034 Kelurahan Penjaringan

Hak Atas Merek Perseroan

Merek Kelas Barang/Jasa Masa Berlaku

No. Pendaftaran Dari Hingga

TIPHONE 9 18 Oktober 2011

18 Oktober 2021 IDM000413725

Kendaraan Bermotor milik Perseroan Roda 4

No. Pol Merek Type No. Rangka No. Mesin

B 9208 PCC Daihatsu Granmax (MOKO) MHKP3BA1JBK020833 DH21013 B 9416 PCA Mitsubishi COL L300 MHML0PU39AK039794 4D56CF26055 B 9894 PCA Mitsubishi COL L300 MHML0PU39AK047535 4D56CF74300 B 1173 PKJ Daihatsu Xenia MHKV1AA2JAK087282 DP31407 B 1620 VK Daihatsu Gran Max MHKV3BA3JAK011758 DG82949 B 9207 PCC Daihatsu Granmax (MOKO) MHKT3BA1JBK009784 DH53917

Roda 2

No. Pol Merek Type No. Rangka No. Mesin

B 6039 PWA Honda NC11CF1C AT MH1JFG110DK038609 JFG1E1036277

A. Aset TS

TS memiliki tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama TS sebagai berikut:

No. Nomor HGB

Tanggal Dikeluarkan Sertifikat

Lokasi

Nomor dan Tanggal

Gambar Situasi/ Surat Ukur

Luas (m2)

Tanggal Berakhirnya Hak

1. 7351 21 Juli 1999 Jl. Walet Permai 5 Blok L 2, Kapuk 7671/1997 31 Desember 1997

391 18 Maret 2027

2. 1591 10 September 2001 Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.1 12/1790/1982 18 Maret 1982

70 9 September 2021

3. 2452 18 Juli 2007 Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.2 E 00053/2007 27 Juli 2005

55 18 Juli 2037

4. 1564 23 April 2001 Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.1 A 14/2001 12 April 2001

73 31 Mei 2021

5. 2451 18 Juli 2007 Jl. Sukarjo wiryopranoto No.2 C 00005/2007 31 Januari 2007

55 18 Juli 2037

Page 102: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

87

Hak milik atas satuan rumah susun yang dimiliki TS adalah sebagai berikut:

No. Nomor HMSRS

Tanggal Dikeluarkan

Sertifikat Lokasi

Nomor dan Tanggal

Gambar Situasi/ Surat Ukur

Luas (m2)

Tanggal Berakhirnya Hak

1. 5787/IV 14 Mei 2002 Cempaka Mas Lt. 4 Blok D No. 4/218 4722/2002 26 April 2002

6,65 25 Oktober 2025

2. 1575/IV [tanpa tanggal] PGC Lt. 3 No. 3/107 1575/2004 4,81 2022 3. 1596/III/B3 24 Juni 2005 ITC Permata Hijau Lt. 3 No. 3/B3/2 1357/2005

23 Mei 2005 7,48 27 Juni 2031

4. 448/III 25 Agustus 2001 ITC Fatmawati Lt. 2 No. 2/23 634/2001 17 September 2001

8,68 26 Oktober 2017

5. 810/Mega Bekasi Hypermall

28 Mei 2004 Mega Bekasi Hypermall Lt. Ground No. 420

810/Margajaya 24 Mei 2004

9,375 21 Februari 2014

6. 1574/IV [tanpa tanggal] PGC Lt. 3 No. 3/106 1574/2004 5,15 2022 7. 2735/III 27 Juni 200X ITC Kuningan LT. 3 No. B 13/02 1767/2003

8 Mei 2003 7,71 10 September

2027 8. 2742/III 26 Juni 2003 ITC Kuningan LT. 3 No. 13/09 1774/2003

8 Mei 2003 5,58 10 November

2027

9. 1595/III/B3 24 Juni 2005 ITC Permata Hijau Lt. 3 No. 3/B3/1 1356/2005 23 Mei 2005

7,84 27 Juni 2031

10. 443 9 Mei 2003 Jl. Purnawarman No. 13&15 Lantai LGB 09

132/Babakan Ciamis/2003 30 Januari 2003

15,36 6 Mei 2032

Hak Atas Merek TS

Perseroan telah menerima hibah dan pemindahan serta penyerahan Hak Atas Merek berdasarkan Akta Hibah dan Pemindahan serta Penyerahan Hak Atas Merek “Telesindo Shop” No. 120 tanggal 16 Februari 2015, dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, Notaris Pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan, dibuat oleh dan antara Hengky Setiawan & Welly Setiawan (Pihak Pertama) dengan Perseroan (Pihak Kedua), yang pada pokoknya mengatur hal-hal sebagai berikut :

1) Pihak Pertama menghibahkan dan memindahkan serta menyerahkan hak atas merek kepada Pihak Kedua, sebagai berikut :

Nomor Pendaftaran

Kelas Merek Tanggal Pendaftaran Merek Tanggal Berakhirnya

IDM000356647 NCL9 35 Telesindo Shop 24 Mei 2012 10 tahun sejak 1 Desember 2010

2) Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua, bahwa apa yang dihibahkan dan dipindahkan serta diserahkan haknya

kepada Pihak Kedua dalam akta ini adalah benar miliknya Pihak Pertama, hak-hak tersebut di atas benar ada, serta tidak dalam sengketa atau perkara, tidak dijadikan jaminan kepada pihak lain dalam bentuk apapun juga, tidak telah dihibahkan/dijual lebih dahulu atau dialihkan kepada pihak lain dengan cara apapun juga, serta tidak ada pihak lain yang turut mempunyainya, bebas dari segala ikatan perjanjian dengan pihak lain, sehingga Pihak Pertama dengan ini membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan apapun juga dari pihak manapun mengenai hal-hal terserbut diatas

3) Pihak Pertama menerangkan dengan ini, memberikan keleluasaan kepada Pihak Kedua untuk menggunakan ha katas Merek Telesindo Shop tersebut sesuai kehendak Pihak Kedua dan hanya Pihak Kedua yang berhak untuk menggunakan hak atas Merek Telesindo Shop tersebut.

4) Pihak Pertama dengan ini menyatakan hibah sebagaimana dalam dimaksud dalam akta ini membebaskan Pihak Kedua dari perhitungan apapun termasuk legititimatie portie bilamana terjadi peristiwa hukum atas Pihak Pertama.

5) Atas Hibah dan pemindahan serta penyerahan hak dalam akta ini tidak dapat ditarik oleh para calon ahli waris lainnya (ahli waris) karena adanya kewajiban membayar Pihak Pertama kepada ahli waris yang lain.

6) Segala akibat yang timbul dari akta ini kedua belah pihak telah memilih tempat tinggal kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta.

Catatan : Hak Atas Merek yang dihibahkan sesuai dengan Sertifikat Merek yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tanggal pendaftaran merek : 24 Mei 2012 dan berlaku selama 10 Tahun sejak tanggal 1 Desember 2010.

Page 103: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

88

14. Asuransi

Beberapa harta kekayaan tertentu dari Entitas Anak Perseroan yaitu TS, dan PMMN telah diasuransikan atas resiko gempa bumi dan Property All Risk pada asuransi PT Asuransi Sinar Mas dengan jumlah pertanggungan yang memadai untuk masing-masing objek pertanggungan tersebut dan hingga Prospektus ini dterbitkan masih berlaku.

Berikut adalah penutupan asuransi atas TS dan PMMN.

TELESINDO SHOP Property All Risk Insurance Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinarmas Nomor Polis : 22.114.2014.01180 Tertanggung : PT Telesindo Shop Jenis Pertanggungan : Property All Risk Insurance Total Premi + Administration Cost : Rp14.614.400,00 Periode Pertanggungan : 19 Agustus 2014 sampai dengan 19 Agustus 2015

No Lokasi Pertanggungan Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan 1. Jalan Jend. Sudirman No. 17 RT 036 RW 10, Landasan

Ilir, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur Ruko/ Kantor Bangunan : 7.200.000.000,-

Property All Risk

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinarmas Nomor Polis : 22.114.2014.01114 Tertanggung : PT Telesindo Shop Jenis Pertanggungan : Property All Risk Insurance Total Premi + Administration Cost : Rp23.149.839,36 Periode Pertanggungan : 17 Mei 2014 sampai dengan 17 Mei 2016

No Lokasi Pertanggungan Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan 1. ITC Roxy Mas Lantai 1 Blok 1 No.74, Jl. K.H Wahid

Ashari, Jakarta Pusat Toko/Departemen Store Bangunan: Rp1.200.000.000,-

2. ITC Kuningan Lantai 3 No. B13/9 dan B13/2 Jl. Prof. Dr.

Satrio Jakarta Selatan. Toko/Departemen Store Bangunan: Rp748.000.000,-

3. ITC Fatmawati, Komplek Pertokoan Duta Mas Lantai 2

No.2/23, Jakarta Selatan. Toko/Departemen Store Bangunan: Rp300.000.000,-

4. ITC Cempaka Mas Mega Grosir Lt. 4 Blok D No. 218 Jl.

Letjend Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran, Jakarta Pusat

Toko/Departemen Store Bangunan: Rp254.000.000,-

5. Bandung Elektronik Center Blok LG B. 09 Jl. Punawarman No. 13-15, Kel Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung, Bandung.

Toko/Departemen Store Bangunan: Rp806.000.000,-

6. Grand ITC Permata Hijau Lt. 3 No. B3/1-2 Blok B3, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Toko/Departemen Store Bangunan: Rp660.000.000,-

7. Komplek Plaza Sinar Merdeka Mas Blok E-1 No. 1, Jalan Merdeka No. 53 Tangerang

Toko/Departemen Store Bangunan: Rp200.000.000,-

8. Jl. Walet Permai 5 Blok L2/26 No. 3, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara

Kantor Bangunan: Rp1.859.900.000,-. Perabotan: Rp797.100.000,-

Catatan : Data tersebut diatas mengacu pada Surat Keterangan tertanggal 26 Mei 2015 yang menerangkan bahwa polis sedang dalam proses penerbitan.

Property All Risk Insurance

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinar Mas Nomor Polis : 22.114.2014.01631 Tertanggung : PT Telesindo Shop Jenis Pertanggungan : Property All Risk Insurance Total Premi + Administration Cost : Rp7.127.000,00 Periode Pertanggungan : 29 November 2014 sampai dengan 25 November 2015

Page 104: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

89

Polis Standar Gempa

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinarmas Nomor Polis : 34.114.2014.01865 Tertanggung : PT Telesindo Shop Jenis Pertanggungan : Asuransi Gempa Bumi Total Premi + Administration Cost : Rp6.511.000,00 Periode Pertanggungan : 19 Agustus 2014 sampai dengan 19 Agustus 2015

No Lokasi Pertanggungan Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan 1. Jl. Sukoharjo Wiryopranoto No.1, Kel. Maphar, Kec.

Taman Sari, Jakarta Barat Kantor Bangunan: Rp3.500.000.000,-

Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinarmas Nomor Polis : 34.114.2014.02514 Tertanggung : PT Telesindo Shop Jenis Pertanggungan : Asuransi Gempa Bumi Total Premi + Administration Cost : Rp5.275.000,00 Periode Pertanggungan : 29 November 2014 sampai dengan 29 November 2015

No Lokasi Pertanggungan Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan 1. Jl. Sukoharjo Wiryopranoto No.1, Kel. Maphar, Kec.

Taman Sari, Jakarta Barat Kantor Bangunan: Rp3.500.000.000,-

PMMN Property All Risk Insurance

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinar Mas Nomor Polis : 22.114.2015.00196 Tertanggung : PT Poin Multi Media Nusantara Jenis Pertanggungan : Property All Risk Insurance Total Premi + Administration Cost : Rp.192.169.565,00 Periode Pertanggungan : 30 Januari 2015 sampai dengan 30 Januari 2016 Asuransi Gempa Bumi

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Sinar Mas Nomor Polis : 34.114.2015.00427 Tertanggung : PT Poin Multi Media Nusantara Jenis Pertanggungan : Earthquake Total Premi + Administration Cost : Rp. 157.750.000,00 Periode Pertanggungan : 30 Januari 2015 sampai dengan 30 Januari 2016

No Lokasi Pertanggungan Obyek Pertanggungan Nilai Pertanggungan 1. Jl. Istana Pasteur Regency CRA No.33, Sukaraja,

Cicendo, Bandung

Gudang HP Inventaris Kantor: Rp150.000.000,-

Stock HP Samsung Grand: Rp105.000.000.000,-

Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahan-perusahaan asuransi tersebut. Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan asuransi yang dimiliki telah memadai untuk menutupi risiko yang ada.

Page 105: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

90

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. Umum

Perseroan didirikan pada tanggal 25 Juni 2008 di Jakarta dengan tujuan memperjualbelikan telepon selular bermerek lokal dengan desain terbaru dan fitur terlengkap dengan harga yang kompetitif dibandingkan produk-produk sejenis lainnya. Telepon selular bermerek Tiphone telah mengalami beberapa fase perubahan dari ponsel kartu sim ganda menjadi ponsel televisi hingga ponsel fase Qwerty yang diluncurkan pada akhir tahun 2009 yang mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Untuk meningkatkan pertumbuhan secara anorganik Perseroan telah mengakuisisi PT Telesindo Shop (TS) dan PT Excel Utama Indonesia (EUI) sejak awal tahun 2011. Hal ini dapat memperkuat jalur distribusi dan pertumbuhan kinerja keuangan Perseroan. Selain itu Perseroan juga memiliki Entitas Anak yang bergerak dibidang jasa reparasi telepon selular yaitu PT Setia Utama Service (SUS) serta Entitas Anak yang bergerak di bidang jasa pengadaan konten telepon selular (content provider) yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi (SUMA). Dengan sinergi positif antara Perseroan dan Anak Perusahan akan dapat meningkatkan kinerja Perseroan.

Pada tahun 2012, Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Selain itu, pada tahun 2013 untuk melebarkan usahanya, Perseroan mengakuisisi beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi smartphone maupun importer smartphone yaitu, PT Mitra Telekomunikasi Selular Indonesia (MTS) yang merupakan distributor dan importir produk Apple, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) yang merupakan distributor produk smartphone Samsung untuk daerah Bandung, Jawa Barat dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM) yang merupakan distributor produk smartphone Samsung untuk daerah Jakarta dan sekitarya.

Pada tahun 2014, PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk membeli sekitar 25% saham Perseroan. Hal ini memudahkan Perseroan dalam strateginya untuk bertumbuh dan memperkuat pangsa pasar di sektor telekomunikasi.

Perseroan telah dikenal dalam industri telekomunikasi Indonesia dalam menyediakan berbagai pilihan produk dan layanan komunikasi selular. Kegiatan usaha Perseroan dilakukan melalui jalur distribusi dan ritel. Disamping itu Perseroan juga mendistribusikan produk melalui katalog bank nasional dan internasional di Indonesia kepada nasabah kartu kredit dan perbankan bank-bank tersebut. Dengan jaringan distribusi yang luas yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, Perseroan menyediakan layanan distribusi dengan infrastruktur yang terus berkembang bagi para produsen perangkat telekomunikasi selular dan operator jaringan selular.

Perseroan dan Entitas Anak merancang, merakit, dan menjual perangkat telekomunikasi (telepon selular) khususnya merk Tiphone dan aksesorisnya serta menjual perangkat telekomunikasi (telepon selular) dari berbagai produsen internasional. Selain dari pada itu, Perseroan juga menawarkan produk-produk operator seperti paket perdana kartu SIM prabayar dan voucher (pulsa isi ulang) dari berbagai operator selular di Indonesia seperti PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan Telkom Flexi yang merupakan grup PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan menjadi yang terbaik, Perseroan tak hanya fokus dalam menggelar bisnis utamanya, Perseroan juga memerhatikan pentingnya layanan tambahan bagi kemudahan dan kenyamanan konsumen. Untuk itu Perseroan melengkapi layanannya dengan menyediakan produk telepon selular merek internasional, disamping merek Tiphone, berserta aksesorisnya. Perseroan juga menawarkan jasa perbaikan perangkat keras dan lunak, penjualan suku cadang, serta galeri produk yang didukung dengan konsep toko retail terbaru.

Hingga bulan Desember tahun 2014, Perseroan telah menjadi distributor untuk sejumlah merek ponsel ternama, seperti Samsung, LG, HTC, Apple. Keseriusan Perseroan untuk menjadi distributor terdepan ditunjukkan dengan melakukan sejumlah langkah strategis, seperti menjalin kerjasama distribusi produk ponsel LG dengan cakupan nasional, serta melakukan akuisisi pada sejumlah distributor besar, seperti mengakuisisi PT Mitra Telekomunikasi Selular yang merupakan importir dan distributor produk Apple, serta mengakuisisi PT Poin Multimedia Nusantara sebagai distributor Samsung di wilayah Bandung.

Perseroan tidak melakukan perubahan kegiatan usaha utama sejak didirikan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan.

Page 106: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

91

Beberapa Prestasi Nasional yang telah diraih Perseroan dan Entitas Anak sampai dengan saat ini adalah:

a) Prestasi Perseroan - The Best Bundling Qwerty Local Phone 2009 dari Telkomsel untuk produk Tiphone tipe T88. - The Best Bundling Program dalam ajang The Golden Ring Award 2010 untuk produk Tiphone tipe T68 atas

prestasinya sebagai vendor pertama yang melakukan bundling dengan 2 operator sekaligus, yaitu Telkomsel dan TelkomFlexi.

- Local Brand Awards 2010 – Editors Choice dan Readers Choice dari Kompas Gramedia Group untuk produk Tiphone tipe E88.

- Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia 2010 atas rekor vendor handphone dan Lembaga Pendidikan yang berkolaborasi membuat Handphone Pendidikan Pertama di Indonesia yaitu produk Tiphone tipe T88.

- The Best Mobile Phone Bundling Program dalam ajang Golden Ring Award 2011 untuk produk Tiphone A85 dengan Telkomsel.

- Best New Comer Samsung Experience Shop ITC Cempaka Mas 2 pada Valued Partner Summit 2014 untuk Megafon. - Peringkat I Program Racing MKios Data Dobel Untung Tahun 2014, Regional Western Jabodetabek, untuk PT

Telesindoshop WOK Tangerang Selatan. - Juara I Program Racing MKios Data Dobel Untung, Regional Western Jabodetabek, Periode September 2014, untuk

PT Telesindoshop WOK Tangerang Selatan. - The Best Growth of Midas in January 2014, in recognition and appreciation for outstanding achievement, hardwork,

and dedication to sales & customer care Jatim Region untuk PT Telesindoshop WOK Madura. - Best II untuk PT Telesindo Shop WOK Palu, pada The Best KPI Performance Q1 2014, Mitra Authorized Distributor

Regional Sulawesi. - Best I untuk PT Telesindo Shop WOK Palu, pada The Best KPI Performance Q2 2014, Mitra Authorized Distributor

Regional Sulawesi. - Best I Authorized Dealer kepada PT Telesindo Shop, dari Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk. - Respectable Telkomsel Android United Partner 2014 untuk PT Tiphone Mobile Indonesia dari TAU Partnership. - The Best Growth Achievement Juni 2014 untuk WOK Garut Selatan, dari Telkomsel. - The Best Region 2013 untuk PT Telesindo Shop WOK Madura, dari Telkomsel. - 2nd Best Recharge Data Area Sumatera untuk PT Telesindo Shop pada Authorized Distributor Reward 2013

Telkomsel. - 1st Best Reseller Produktif Area Pamasuka untuk PT Telesindo Shop pada Authorized Distributor Reward 2013

Telkomsel. - 2nd Best Telkomsel Distribution Centre Region Jawa Tengah untuk PT Telesindo Shop pada Authorized Distributor

Reward 2013 Telkomsel. - The Best Effective Distribution untuk PT Telesindo Shop Palu dan Kotamobagu pada Authorized Distributor Reward

2013 Telkomsel. - The Best Reseller Data untuk PT Telesindo Shop Batam 3 dan Palembang 2 pada Authorized Distributor Reward

2013 Telkomsel. - The Best Growth Outlet Register untuk PT Telesindo Shop Kutai Kertanegara pada Authorized Distributor Reward

2013 Telkomsel. - 3rd Best Telkomsel Distribution Centre Region Kalimantan untuk PT Telesindo Shop pada Authorized Distributor

Reward 2013 Telkomsel. - 1st Best Reseller Produktif Area Sumatera dan Jawa-Bali untuk PT Telesindo Shop pada Authorized Distributor

Reward 2013 Telkomsel.

b) Prestasi TS - The Best Authorized Dealer Telkom Flexi Regional Commerce I Sumatera Semester I – 2011 dari Telkom Flexi, tahun

2011 - Terbaik I Transaksi Pulsa Isi Ulang Semester I – 2011 dari Telkom Flexi, tahun 2011 - Superbrand 2010-2011 dari Superbrands. - Peraih KPI (Key Performance Indicator) Terbaik Platinum untuk Regional Commerce I Sumatera dari Telkom Flexi,

Agustus 2010. - Pencapaian Nilai KPI (Key Performance Indicator) Istimewa Kelas Platinum untuk Regional Commerce I Sumatera

dari Telkom Flexi, Agustus 2010. - The Best Performance Authorized Dealer Triwulan 2 – 2010 untuk Regional Commerce II dari Telkom Flexi, 2010. - Perusahaan dengan Pertumbuhan Terbesar Distribusi Voucher Isi Ulang Pulsa dari REBI (Rekor Bisnis Tesa, Harian

Seputar Indonesia), tahun 2010 - Best Performance Authorized Distributor untuk Regional Sulawesi dari Telkosel, Juni 2010 - Best Contributor Authorized Distributor dari Telkomsel, Mei 2010 - The Best Authorized Dealer Flexi Kategori Platinum untuk Regional Commerce I Sumatera dari Telkom Flexi, Maret

2010.

Page 107: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

92

- Authorized Dealer Flexi 2008-2009 untuk Divisi Regional II Jakarta dari Telkom Flexi, Februari 2009. - The Best Channel Award 2008 kategori Authorized Dealer Platinum dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, tahun

2008. - 1st Winner The Best Multi Region Authorized Dealer 2006-2007 dari Telkomsel, Oktober 2007.

c) Prestasi EUI - The Most Supportive Dealer untuk tingkat nasional dari PT Excelcomindo Pratama Tbk, tahun 2007. - The Best Dealer 2007 Category National dari PT Excelcomindo Pratama Tbk, tahun 2007. - The Most Supportive Dealer untuk west region dari PT Excelcomindo Pratama Tbk, tahun 2007. - The Most Supportive Dealer untuk central region dari PT Excelcomindo Pratama Tbk, tahun 2007. - The Best West Region, Dealer 2nd untuk west region, Medan dari PT Excelcomindo Pratama Tbk, tahun 2009. - The Best KPI Dealer Award April - July 2010 untuk west region, Padang dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT

Excelcomindo Pratama Tbk), tahun 2010. - The Best KPI Dealer Award April - July 2010 untuk east region, Madura dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT

Excelcomindo Pratama Tbk), tahun 2010. - The Best KPI Dealer Region Banten untuk regional Jakarta, Bogor dan Tangerang dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT

Excelcomindo Pratama Tbk), tahun 2010. - The Best Performance 2010, YESS WE ACHIEVED 18,2 T untuk central region dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT

Excelcomindo Pratama Tbk), tahun 2010. - The Best KPI Dealer Award 2010 untuk west region, Palembang dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo

Pratama Tbk), tahun 2010. - The Best Growth Revenue 2010 2nd untuk west region, Curup, Bengkulu dari PT XL Axiata Tbk (dahulu PT

Excelcomindo Pratama Tbk), tahun 2010.

2. Kegiatan Usaha Perseroan

Sebagai salah satu penyedia jasa one stop service di bidang Telekomunikasi, Perseroan memiliki 4 (empat) lini bisnis utama yang mendukung pertumbuhan usaha yaitu: 1) Penjualan voucher (isi ulang) dan kartu perdana, 2) Penjualan Telepon Selular, 3) Pusat Layanan Purna Jual/ Service Center, dan 4) Pembuatan konten pada telepon selular.

Sejak Perseroan mengakuisisi TS dan EUI, mayoritas pendapatan konsolidasi Perseroan berasal dari penjualan voucher selain dari penjualan ponsel. Namun Perseroan juga melihat adanya perkembangan bisnis konten dan layanan purna jual untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan sehingga akan menjadikan Perseroan dan Entitas Anak sebagai penyedia perangkat dan jasa terintegrasi di industri telekomunikasi.

Adapun kontribusi pendapatan masing-masing lini bisnis usaha Perseroan terhadap total penjualan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember

2010 2011 2012 2013 2014

Voucher dan kartu perdana 5.333.188 5.993.492 7.628.817 8.115.995 8.799.042 Telepon selular 835.098 919.704 477.538 2.171.273 5.425.872 Komisi 22.472 73.722 87.132 196.044 363.626 Jasa service 637 1.327 1.012 1.313 1.151

Jumlah 6.191.395 6.988.245 8.194.499 10.484.625 14.589.691 Sumber: Perseroan

Untuk voucher isi pulsa telepon selular, TS dan EUI memiliki ketergantungan terhadap PT Telekomunikasi Selular dan PT XL Axiata Tbk selaku pemasok produk tersebut. TS dan EUI telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan operator-operator tersebut yang keterangannya ada di Bab Keterangan Tentang Perseroan Dan Entitas Anak sub bab Ikatan Dan Perjanjian Penting Dengan Pihak Ketiga.

Page 108: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

93

a) Voucher (Pulsa Isi Ulang) Dan Kartu Perdana

Perseroan memiliki TS dan EUI yang kegiatan usahanya terutama bergerak dalam bidang distribusi voucher dan kartu perdana pra bayar. Pendapatan Perseroan dari hasil penjualan voucher dan kartu perdana per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp8.799.042 juta atau sebesar 60,31% dari total pendapatan Perseroan. Produk isi pulsa yang diperdagangkan Perseroan berasal dari operator PT Telekomunikasi Selular dan Telkom Flexi yang merupakan grup PT Telekomunikasi Indonesia Tbk serta PT XL Axiata Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk) dimana Perseroan melalui TS dan EUI merupakan authorized distributor produk kedua operator tersebut.

Sebagai salah satu langkah pengembangan bisnis Perseroan dan peningkatan pangsa pasar di produk voucher dan kartu Perdana, pada tanggal 24 Maret 2015 Perseroan telah mengakuisisi PT Simpatindo Multi Media, salah satu perusahaan distribusi voucher dan kartu perdana untuk Telkomsel, melalui akuisisi tersebut Perseroan memperkirakan dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk voucher dari Telkomsel dari semula sebesar 12% pada tahun 2014 menjadi 20% untuk tahun 2015.

Sejak bulan Desember tahun 2014, sesuai dengan kebijakan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (“Telkom”) yang tidak lagi melanjutkan kegiatan operasional Telkom Flexi, Perseroan tidak lagi menjual voucher Telkom Flexi, adapun existing pengguna Telkom Flexi telah diberi kesempatan oleh Telkom untuk migrasi menjadi pengguna Telkomsel.

Perseroan masih harus menyelesaikan proses migrasi dari Telkom Flexi ke Telkomsel yang telah dilakukan sejak tahun 2014 lalu. Migrasi ini memberikan peluang kepada Perseroan untuk meningkatkan pendapatan dari bisnis voucher. Perseroan berharap pada tahun 2015, bisnis voucher tetap memberikan kontribusi terbesar, yakni sekitar 70% dari total pendapatan Perseroan, di samping penjualan smartphone.

Pada tahun 2014 lalu, PT PINS Indonesia, anak perusahaan Telkom, telah menjadi salah satu pemegang saham Perseroan. Dengan masuknya PINS Indonesia,Perseroan akan fokus dalam pendistribusian produk-produk Telkom, khususnya Telkomsel. Untuk itu, sejak bulan Oktober 2014 PT Excel Utama Indonesia sudah tidak lagi menjual produk voucher dan kartu perdana XL Axiata (tidak beroperasi).

Adapun tabel penjualan voucher dan kartu perdana selama 5 tahun terkahir untuk masing-masing operator adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2010 2011 2012 2013 2014*

Telkomsel 3.943.617 4.450.127 5.830.981 6.609.780 7.119.991 XL Axiata 1.191.410 1.236.283 1.588.708 1.524.067 1.594.539 Telkom Flexi 198.161 274.082 296.260 178.192 173.764

Jumlah 5.333.188 5.960.492 7.715.949 8.312.039 8.888.294 *catatan: Sejak Desember 2014, Perseroan tidak lagi menjual voucher Telkom Flexi Sumber: Perseroan

Denominasi nilai pulsa isi ulang yang dipasarkan mulai dari Rp10.000,00 sampai Rp100.000,00 untuk yang berbentuk fisik. Sedangkan untuk yang berbentuk elektrik denominasi nilai pulsa isi ulang yang dipasarkan mulai dari Rp5.000,00 sampai Rp100.000,00. Keperluan untuk komunikasi untuk saat sekarang merupakan hal penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan harga hanya Rp5.000,00 orang dapat berkomunikasi, hal ini memungkinkan semakin banyak masyarakat Indonesia khususnya, dapat dengan mudah melakukan komunikasi juga ditunjang dengan harga telepon selular yang terjangkau.

Page 109: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

94

b) Penjualan Telepon Selular

Pada saat ini, Perseroan memasarkan dan memproduksi produk telepon selular dengan merk “Tiphone”, Perseroan tidak memiliki ketergantungan pada pemasok tertentu untuk produk telepon selular yang dipasarkan oleh Perseroan. Kebanyakan pemasok berasal dari China, nama-nama pemasok telepon selular adalah Shenzhen Esure Technology, Shenzhen Kenxinda Technology, Shenzhen Ruital Comunications Technology, Huizhou Qiaoxing Famous Science & Tech, Matrix Technology (China) Co, Ltd dan lain-lain. Perseroan bebas untuk menentukan pemasok telepon selular yang akan dipasarkan. Dalam hal untuk menjaga kualitas telepon selular yang akan dibeli, Perseroan telah menerapkan pengawasan kualitas (quality control) terhadap produk tersebut sebelum dikirim.

Selain memasarkan produk telepon selular dengan merk “Tiphone”, sejak tahun 2013 melaui akuisisi untuk melebarkan usahanya, Perseroan mengakuisisi beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi smartphone maupun importer smartphone yaitu, PT Mitra Telekomunikasi Selular Indonesia (MTS) yang merupakan distributor dan importir produk Apple, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) yang merupakan distributor produk smartphone Samsung untuk daerah Bandung, Jawa Barat dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM) yang merupakan distributor produk smartphone Samsung untuk daerah Jakarta dan sekitarya. Keseriusan Perseroan untuk menjadi distributor terdepan juga ditunjukkan dengan melakukan sejumlah langkah strategis, seperti menjalin kerjasama distribusi produk ponsel LG dengan cakupan nasional

Adapun produk-produk Telepon seluar yang saat ini dipasarkan dan didistribusikan oleh Perseroan adalah mencakup merk-merek ponsel sebagai berikut:

Perkembangan penjualan Telepon Seluler Perseroan dan Entitas Anak untuk masing-masing produk adalah sebagai berikut:

Sumber: Perseroan

Seluruh produk telepon selular Tiphone telah memiliki Sertifikasi yang dikeluarkan oleh Direktur Standardisasi a.n. Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Departemen Komunikasi dan Informatika sebagaimana telah diungkapkan pada Bab VII Sub Bab Perjanjian serta dilengkapi dengan buku panduan berbahasa Indonesia sebagaimana dipersyaratkandalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.19/M-DAG/PER/5/2009 tentang pendaftaran petunjuk penggunaan (manual) dan kartu jaminan/garansi purna jual dalam Bahasa Indonesia bagi produk telematika dan elektronika yang diterbitkan pada 26 Mei 2009.

Ponsel merek Tiphone diproduksi di negara China dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditentukan oleh Perseroan. Untuk menghindari risiko ketergantungan, Perseroan tidak memiliki perjanjian eksklusifitas dengan pemasok tertentu. Keunggulan ponsel China merek Tiphone terletak pada fitur, model dan harga yang terjangkau serta dukungan layanan purna jual. Seiring dengan berkembangnya fungsi telepon selular sebagai alat komunikasi menjadi aksesori fashion, maka Perseroan dituntut untuk selalu mengikuti trend-trend terbaru.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2010 2011 2012 2013 2014

Samsung* 1.675.793 - - - 248.890 LG 80.729 - - - - Apple/I-phone 390.002 296.529 323.126 237.220 36.692 Lain-lain (Tiphone,BB ) 24.749 268.142 596.578 597.878 68.212

Jumlah 2.171.273 564.671 919.704 835.098 353.794

Page 110: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

95

c) Konten

Menurut Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika No./PER/M/KOMINFO/2/201 tentang Konten Multimedia, definisi konten adalah substansi atau muatan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang mencakup seluruh suara, tulisan, gambar baik diam maupun bergerak atau bentuk audio visual lainnya, sajian-sajian dalam bentuk program, atau gabungan sebagiannya dan/ atau keseluruhannya.

Konten telah berkembang menjadi salah satu fokus utama dalam bisnis penjualan telepon selular. Hal ini terlihat pada persaingan antar merek-merek ponsel terkenal untuk menawarkan dan berbagai aplikasi handal di dalamnya. Peranan konten menjadi semakin penting ketika pembeli dihadapkan dengan produk-produk yang sangat mirip seperti halnya ponsel China. Selain memberikan nilai tambah pada produk baru, konten yang menarik dapat digunakan untuk memacu penjualan produk lama atau kurang laku melalui pengemasan ulang (repackaging).

Perseroan berharap dapat mengembangkan konten-konten menarik yang akan dikembangkan oleh salah satu Entitas Anak, yaitu SUMA baik itu melalui pengembangan secara internal maupun melalui kerjasama dengan pengembang konten yang sudah berpengalaman di bidangnya. Di samping konten untuk produk Tiphone, SUMA juga mengembangkan konten untuk dijual kepada pihak lain (perusahaan dan/atau individu).

Sebagian produk Tiphone dijalankan dengan sistem operasi java yang bersifat tertutup (proprietary) sehingga tidak cocok (incompatible) dengan aplikasi atau konten berbasis lain. Akibatnya, pemakai seringkali cepat merasa bosan karena keterbatasan pilihan aplikasi atau konten. Pengembangan konten diperlukan untuk menjaga agar produk Tiphone yang sudah ada tetap relevan dan menarik.

Pasar yang menjadi sasaran produk konten adalah pemakai telepon selular dari semua segmen baik itu low, middle, high, tablet dan smart phone. Perseroan melalui Entitas Anak akan selalu berusaha memberikan nilai tambah kepada setiap pengguna ponsel Tiphone melalui penambahan konten/aplikasi.

Konten yang dikembangkan adalah sebagai berikut: - TIS (T-internet Service)

Konten ini berisi 5 (lima) aplikasi berbasis android, dengan unlimited data package (pemakaian data tanpa batas) selama 1 (satu) bulan berlangganan. Konten-konten tersebut adalah: - T-book → aplikasi jaringan sosial facebook - T-messenger → aplikasi chatting (percakapan) - T-market → aplikasi online store (toko penyedia aplikasi) yang dikhususkan hanya untuk aplikasi lokal - T-mail → aplikasi push mail (meneruskan email) - Opera mini browser → aplikasi browsing (pencarian data internet)

- Eschool Mobile Learning Konten ini berisi informasi kegiatan sekolah anak yang dapat dipantau oleh orang tua/wali dan guru. Informasi yang diberikan dapat berupa soal-soal latihan, pengumuman kegiatan belajar, posisi keberadaan anak dan interaksi sosial.

- Location Base Service Konten ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi posisi dari seseorang yang akan di lacak berdasarkan dari informasi sinyal antena pemancar jaringan operator terdekat. Juga mendapat informasi secara terperinci dari waktu ke waktu mengenai keberadaan seseorang.

- AM-store Konten ini berisi aplikasi-aplikasi lokal untuk semua sistem operasi telepon selular yang berbayar.

d) Pusat Layanan Purna Jual/ Service Center

Salah satu faktor yang membedakan produk Tiphone dengan ponsel merek lokal lainnya adalah layanan purna jual yang dikemas dengan konsep one-stop shopping. Pusat layanan purna jual Tiphone menawarkan jasa perbaikan perangkat keras maupun lunak kepada konsumen, penjualan suku cadang dan galeri produk dimana konsumen dapat mencoba menggunakan produk-produk Tiphone sebelum kemudian memutuskan untuk membeli.

Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan akan turut mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap produk Perseroan. Karenanya, setiap karyawan khususnya yang berhadapan langsung dengan konsumen harus melalui sistem perekrutan yang selektif dan berpartisipasi dalam program pelatihan secara berkesinambungan. Setiap Service Center juga sangat memperhatikan pemilihan desain ruangan, layout warna, dan ornamen.

Pusat layanan purna jual Tiphone dibagi 2 jenis, yaitu collection point dan service point. Collection point merupakan tempat layanan pelanggan dalam rangka jasa perbaikan perangkat keras maupun lunak Tiphone yang dibeli konsumen dengan cara mengumpulkan perangkat tersebut yang kemudian dikirim ke service point terdekat. Jumlah collection point yang tersebar sesuai dengan jumlah outlet TS. Sedangkan service point merupakan tempat perbaikan perangkat keras maupun lunak Tiphone dengan fasilitas lengkap telah tersedia sebanyak 14 (empat belas) outlet yang tersebar di kota Jakarta, Bandung,

Page 111: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

96

Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Pontianak, Makasar, Batam dan Bali. Ke depan, Perseroan melalui SUS berencana menyediakan layanan purna jual yang lengkap melalui kerja sama dengan para dealer yang mengelola gerai di kota-kota besar di Indonesia.

Medan, Palembang, Surabaya, Semarang, Balikpapan, Pontianak, Makasar, Batam dan Bali. Ke depan, Perseroan melalui SUS berencana menyediakan layanan purna jual yang lengkap melalui kerja sama dengan para dealer yang mengelola gerai di kota-kota besar di Indonesia.

Jasa perbaikan yang dilakukan Perseroan memiliki 4 kategori level yang akan diuraikan sebagai berikut: - level 0 → perbaikan bersifat kosmetik - level 1 → perbaikan bersifak mekanikal - level 2 → perbaikan bersifat elektrikal pasif - level 3 → perbaikan rangkaian elektrikal aktif

Pada collection point, jasa yang diberikan hanya pada level 0, sedangkan level 1 sampai dengan 3 harus dikerjakan pada service point. Penyediaan layanan purna jual telah sesuai dengan ketentuan Permendag No 19/2009, di mana produsen dan importir produk telematika dan elektronik wajib memberikan pelayanan purna jual selama masa dan pasca garansi.

3. Penjualan, Pemasaran dan Distribusi

3.1 Telepon Selular

Perseroan dalam memasarkan produk Telepon Selular ke konsumen didukung berbagai saluran distribusi. Sampai saat ini, saluran distribusi yang telah dijajaki meliputi saluran distribusi dealer, retail dan modern. Pemilihan saluran distribusi didasarkan pada konsentrasi pasar secara geografis, sifat dan nilai barang, kualitas pelayanan serta profitabilitas. o Saluran Distribusi Dealer

Saluran distribusi dealer terdiri dari master dealer atau pengecer skala besar yang memiliki kerjasama dengan jaringan dealer maupun toko kecil. Beberapa faktor penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan master dealer adalah skala jaringan yang luas dan kemampuan finansial yang kuat. Penunjukan master dealer harus juga memperhatikan aspek geografis agar setiap master dealer memiliki ruang lingkup dan kapasitas pasar yang layak. Jumlah master dealer di satu wilayah pemasaran disesuaikan dengan potensi pasar, namun selalu lebih dari satu untuk memperkecil risiko ketergantungan pada penjualan dealer tertentu. Atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan peranan master dealer menjadi lebih kondusif, efektif dan efisien serta persaingan tidak sehat antar master dealer dapat dihindari.

Syarat dan ketentuan penjualan dengan sistem beli putus berlaku sama untuk semua master dealer, meliputi harga dan paket insentif berupa hadiah atau uang tunai bagi mereka yang berhasil mencapai atau bahkan melampaui target. Pengecualian hanya diperbolehkan apabila ada dealer yang berkomitmen mengambil seluruh quota produk yang menjadikannya distributor tunggal produk tertentu tersebut.

o Saluran Distribusi Ritel

Saluran distribusi ritel mengoperasikan sejumlah jaringan gerai milik sendiri. Berdasarkan perjanjian kerjasama dengan distributor tersebut, produk Tiphone akan tersedia pada setiap gerainya. Syarat dan ketentuan penjualan dalam perjanjian tersebut sama seperti pada saluran distribusi dealer. Perseroan juga menyalurkan produk melalui PT Telesindo Shop, perusahaan distributor voucher dan telepon seluler dengan gerai yang tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia.

o Saluran Distribusi Modern

Kegiatan distribusi melalui saluran distribusi modern dilakukan melalui retailer besar. Selain menjual produk regular, saluran distribusi modern diarahkan untuk menjual produk eksklusif. Jenis produk yang dijual tersebut memiliki tipe, model dan/ atau konten berbeda yang telah disesuaikan dengan karakteristik pasarnya. Selain keuntungan yang dinikmati oleh penyalur sebagai agen tunggal, Perseroan dapat lebih mudah mengawasi tingkat harga eceran yang dibebankan kepada konsumen dan kegiatan periklanan. Hak eksklusifitas juga membantu penyalur lebih fokus dalam hal penjualan maupun promosi. Beban kegiatan promosi untuk pemasaran produk ekslusif ini ditanggung bersama.

Page 112: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

97

Alur Proses Pemasaran Telepon Selular

PrincipalAuthorized Dealers

Dealers

1 2

34

Sumber: Perseroan

Catatan:

1. Principal bersama dengan Perseroan berdiskusi mengenai spesifikasi dan rencana pemasaran telepon seluler 2. Perseroan selaku authorized dealer berdiskusi dengan dealer terkait telepon selular yang akan dipasarkan 3. Dealer akan memberikan purchase order kepada Perseroan 4. Purchase order disampaikan kepada principal yang diikuri dengan distribusi telepon seluler

Alur Proses Distribusi Telepon Selular

PrincipalAuthorized Dealers

Kantor Cabang

Sub Dealers pihak Ketiga

Toko Retail

Dealers

Pelanggan

80%

20%

Sumber: Perseroan

Catatan:

1. Perseroan merupakan authorized dealers untuk produk telepon seluler Apple, Samsung, Blackberry, LG dan Tiphone; 2. Telepon seluler dengan market share yang besar akan didistribusikan dengan sistem soft cluster, sedangkan untuk

telepon seluler dengan market share yang kecil seperti LG dan HTC tidak akan menggunakan system cluster; 3. 80% telepon seluler akan didistribusikan melalui sub dealer pihak ketiga, sedangkan 20% lainnya akan dijual pada took

retail Perseroan; - Sub dealer pihak ketiga ditunjuk untuk memenuhi permintaan pasar tradisional, yang sampai dengan saat ini masih

mendominasi pasar sebesar 80% - Toko retail akan memenuhi permintaan pasar modern, dengan total permintaan sebesar 20%

4. Sub dealer pihak ketiga dan toko retail akan langsung menjual telepon seluler ke pelanggan.

Page 113: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

98

3.2 Voucher (Pulsa Isi Ulang) Dan Kartu Perdana

Untuk distribusi voucher dan kartu perdana didominasi oleh agen penjual/pengecer (reseller/retailer), dimana Perseroan memiliki kurang lebih 180.000 reseller/retailer aktif. Persentase distribusi voucher dan kartu perdana Telkomsel adalah sebagai berikut, 80% untuk sub dealer dan 20% untuk 3rd party sub dealer. Adapun jalur distribusi voucher isi ulang dan kartu perdana adalah sebagai berikut:

Alur Proses Distribusi Voucher dan Kartu Perdana

OperatorAuthorized Dealers

Sub DealersCanvasser dan

CollectorsRetail Stores

Sub Dealers pihak Ketiga

Reseller

Pelanggan

Cluster

80%

20%

Sumber: Perseroan

Catatan:

1. Perseroan memperoleh voucher dan kartu perdana sesuai dengan product mix yang ditetapkan oleh operator untuk memastikan seluruh produk dapat diserap oleh pasar.

2. Perseroan, sebagai authorized dealer kemudian menyalurkan voucher dan kartu perdana kepada sub dealer yang dimiliki oleh Perseroan dan sub dealer pihak ketiga. Sebagian besar voucher dan kartu perdana akan disalurkan kepada sub dealer yang dimiliki oleh Perseroan untuk memastikan pengendalian atas voucher yang didistribusikan ke pasar.

3. Sub dealer pihak ketiga akan menyalurkan voucher dan kartu perdana kepada reseller, sedangkan sub dealer Perseroan akan menyalurkan voucher dan kartu perdana kepada retail stores Perseroan dan reseller pihak ketiga sebelum akhirnya dijual kepada pelanggan

4. Canvasser dan Collectors berfungsi untuk menerima pembayaran dan memantau kinerja reseller serta menjadi pintu bagi reseller baru untuk masuk menggantikan reseller lama yang tidak memiliki kinerja optimal

Alur Proses Pembayaran Voucher dan kartu perdana

OperatorAuthorized Dealers Canvasser dan

CollectorsReseller Pelanggan

Uang Muka

Uang Mukauntuk 1 minggu,

atau piutangusaha

Uang Tunai

Sumber: Perseroan

Catatan:

1. Perseroan dapat memperoleh voucher dan kartu perdana setelah melakukan pembayaran uang muka terlebih dahulu kepada operator

2. Voucher dan kartu perdana didistribusikan kepada reseller dan retail stores yang dimiliki oleh Perseroan, khusus untuk reseller, voucher dan kartu perdana baru dapat didistribusikan setelah reseller melakukan uang muka pembayaran minimal 1 minggu dimuka, untuk reseller tertentu Perseroan juga menerapkan kebijakan pencatatan sebagai piutang usaha atas voucher yang didistribusikan kepada reseller.

3. Reseller akan melakukan pembayaran kepada Perseroan setelah menerima pembayaran dari pelanggan

Gambar di atas merupakan jalur distribusi voucher dan kartu perdana yang dilakukan TS dan SMM. Saat ini TS dan SMM masing-masing memiliki 20 dan 9 cluster untuk mendukung penjualan pulsa isi ulang. TS dan SMM mendistrbusikan pulsa isi ulang ke sub dealer, lalu dari sub dealer didistribusikan ke reseller/retailer dan dari reseller/retailer didistribusikan ke konsumen.

Perseroan dan Entitas Anak memerlukan kebutuhan investasi untuk menunjang kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak yang antara lain adalah pembelian rumah toko (ruko) untuk kantor operasional di cluster-cluster Entitas Anak, kendaraan, sistem elektronik voucher dan komputer. Perseroan melihat bahwa masih terdapat peluang perluasan wilayah pemasaran dan pasar, mengingat Indonesia memiliki wilayah yang luas dan telekomunikasi merupakan sektor yang vital terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.

Page 114: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

99

4. Daftar Kantor Cabang TS dan SMM

Saat ini jalur distribusi Perseroan untuk voucher telah mencakup hampir seluruh kota besar di Indonesia, TS memiliki 20 cluster sedangkan SMM memiliki 9 cluster yang tersebar. Cluster adalah kawasan kelola atau wilayah kerja yang telah disepakati bersama operator. Dengan cakupan daerah yang luas maka diharapkan penjualan pulsa semakin besar. Perseroan merencanakan akan menambah cluster baru untuk meningkatkan penjualan pulsa.

Perseroan sendiri saat ini tidak memiliki kantor cabang, hanya memiliki kantor operasional. Berikut daftar kantor cabang yang dimiliki TS dan SMM.

- Cluster TS

Regional Cluster

Sumatera Bagian Utara Medan Sibolga

Sumatera Bagian Tengah Pekanbaru Padang Batam

Sumatera Bagian Selatan Palembang Jambi

Jabotabek Tangerang selatan Pandeglang

Jawa barat Cileunyi Garut utara

Jateng Tegal Jatim Madura Balinusra Kupang Kalimantan Balikpapan Kutai kertanegara Ketapang Sulawesi Palu Kotamubagu Papua Jayapura Sumber: Perseroan

- Cluster SMM

Regional Cluster

Jakarta Metro Inner (Tangerang dan Depok) Serang (Kabupaten Tangerang)

Jawa Barat Bandung Inner Jawa Timur Malang Bali Nusa Tenggara Gianyar

Atambua Kalimantan Utara Tarakan Kalimantan Sampit Sumatera Selatan Muara Banyuasin Sumber: Perseroan

Page 115: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

100

5. Prospek Usaha

Pada tahun 2015, Perseroan akan masih akan fokus dalam pengembangan jaringan distribusi agar bisa meningkatkan pendapatan dari bisnis voucher. Pada tahun ini, bisnis voucher masih akan menjadi kontributor terbesar pendapatan Perseroan, yakni diperkirakan sekitar 70%. Proses migrasi dari Telkom Flexi ke Telkomsel yang sudah berlangsung sejak tahun 2014 dan kini telah mencapai lebih dari 40 kota, akan terus dilakukan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja penjualan voucher dan kartu perdana.

Sisanya Perseroan akan fokus dalam penjualan ponsel, khususnya segmen smartphone yang terus meningkat belakangan ini. Untuk penjualan smartphone, Perseroan masih akan mengandalkan brand Samsung yang tahun 2014 lalu memberikan kontribusi pendapatan cukup signifikan. Namun, Perseroan juga perlu mengantisipasi mulai turunnya pendapatan Samsung secara global yang bisa memberikan dampak terhadap penjualan di Indonesia. Selain Samsung, Perseroan juga akan meningkatkan penjualan brand lain seperti iPhone, Sony dan BlackBerry.

Perseroan juga tetap memasarkan ponsel merek sendiri, Tiphone. Tahun depan, Perseroan berharap dapat meningkatkan penjualan Tiphone dua kali lipat dari penjualan tahun ini dan memberikan kontribusi sampai 3% sampai 5% dari total pendapatan Perseroan. Hal ini didorong oleh program migrasi layanan dari Telkom Flexi ke Telkomsel yang menggunakan brand Tiphone. Perseroan juga memiliki rencana untuk mendirikan pabrik perakitan ponsel pada tahun 2015. Saat ini Perseroan masih dalam tahap pengajuan proses izin meminta keringanan pajak komponen impor sehingga upaya pembangunan pabrik dapat berjalan lancar. Rencananya, Perseroan akan mendirikan empat lini untuk produksi ponsel, dengan kapasitas 3000 unit per hari.

6. Strategi Usaha Dan rencana Pengembangan

o Mengembangkan Loyalitas Pelanggan Dan Hubungan Jangka Panjang Melalui Service Excellence

Perseroan menekankan tingkat layanan yang personal bagi pelanggan, dengan tujuan untuk mengembangkan hubungan pelanggan jangka panjang dan memperkuat tingkat kesetiaan pelanggan. Perseroan senantiasa mempelajari pola pembelian pelanggan pada semua gerai/outlet Perseroan dan menempatkan jumlah tenaga penjual yang memadai, guna memberikan layanan yang ramah, efektif, personal dan responsif dengan tujuan untuk membedakan Perseroan dengan pesaing.

o Perluasan Jaringan Usaha (Network) dengan menambah jumlah pengecer/agen penjual yang berfokus pada konsentrasi area yang diberikan oleh prinsipal

Perseroan berencana memperluas jaringan pengecer di daerah-daerah yang menjadi konsentrasi area (cluster) untuk meningkatkan volume penjualan seperti yang ditargetkan oleh prinsipal. Perseroan berencana menambah jumlah tenaga penjual.

o Perluasan Jaringan Usaha (Network) Dengan Menambah Jumlah Gerai TMI Dengan Berfokus Pada Kota-Kota Besar Di Indonesia

Perseroan berencana untuk memperluas cakupan nasional dengan pemilihan lokasi pada daerah-daerah yang strategis. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan memfokuskan dirinya pada kota-kota besar di Indonesia, tingkat penjualan dengan keuntungan yang memadai dapat senantiasa ditingkatkan. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bagi Perseroan untuk terus mengembangkan jumlah gerai/outlet di luar kota-kota besar tersebut apabila dirasakan adanya potensi untuk tumbuh pada kota-kota lain.

o Senantiasa Berusaha Untuk Menjadi Yang Terdepan Dalam Hal Layanan Jasa Telekomunikasi

Seiring dengan pertumbuhan kegiatan usaha Perseroan, dalam rangka memenuhi permintaan dan tuntutan pelanggan, Perseroan berencana memfokuskan kegiatan pengembangan usaha strategis untuk menjadi penyedia layanan komunikasi selular yang komprehensif bagi pelanggannya. Strategi ini meliputi pengadaan Mobile Virtual Network Operator (MVNO), serta melakukan penjualan paket (bundling) airtime dan telepon selular. Selain itu, Perseroan berencana mengembangkan layanan berbasis internet yang memiliki nilai tambah, antara lain Voice Over Internet Protocol (VOIP) dan penyediaan sambungan internet (internet service provider atau ISP). Perseroan percaya bahwa penjualan konten merupakan produk yang sedang berkembang dan menjanjikan sehingga Perseroan secara bertahap meningkatkan persentase penjualan konten yang memberikan marjin yang lebih tinggi.

Page 116: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

101

o Berusaha Untuk Terus Memperluas Jaringan Usahanya Melalui Penawaran Diversifikasi Produk Dan Layanan

Sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan dan dalam upaya memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang terutama pada industri telekomunikasi dimana perubahan senantiasa terjadi dalam waktu yang relatif singkat, Perseroan akan terus mencari peluang-peluang usaha lainnya yang berhubungan dengan bidang telekomunikasi dan multimedia. Memperkenalkan produk-produk yang beraneka ragam (diversifikasi produk dan layanan) terutama pada jenis produk dan layanan yang memberikan laba pendapatan yang lebih besar senantiasa akan terus diupayakan oleh Perseroan. Hal ini dilakukan sesuai dengan visi Perseroan untuk senantiasa memberikan layananan yang lengkap dan terintegrasi kepada pelanggannya melalui TMI ”One Stop Service Center”. Hal ini akan dilakukan diantaranya dengan melakukan launching telePay, sebuah alat pembayaran elektronik untuk mendukung sistem pembayatan e-commerce, serta Tele Protection yang merupakan voucher prepaid berbasis asuransi.

o Kerjasama dengan Telkom Group sebagai pemegang saham

Dengan sinergi yang dilakukan oleh Perseroan melalui pengambilalihan saham Perseroan sebesar 25% oleh PT PINS Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Perseroan berencana untuk mengembangkan bisnis melalui beberapa inistiatif strategi dengan memanfaatkan kerja sama dengan Telkom Group. Hal ini akan dilakukan pada beberapa bsinis Perseroan diantaranya penjualan voucher yang akan difokuskan kepada voucher Telkomsel; penjualan handset yang akan bekerja sama dengan PT PINS Indonesia; pembuatan bundling service, spin card dan Wi-Fi hotspot corner yang akan bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan PT Telkomsel serta sinergi branchless banking yang akan bekerja sama dengan PT Finnet.

o Melakukan rebranding bisnis retail Perseroan

Perseroan akan mengalihkan reseller/retailer voucher Perseroan menjadi toko retail multibrand handset. Terdapat 5 tipe toko retail dengan berbagai macam konsep untuk memaksimalkan pendapatan dan branding Perseroan. Toko-toko tersebut juga akan tetap menjual voucher dan menjadi service pick-up point untuk reparasi telepon genggam. Adapun 5 tipe toko retail yang dimaksud yaitu sebagai berikut: - Tipe A: toko retail Tipe A akan berlokasi di tempat-tempat dengan pendapatan menengah keatas, diekspektasikan untuk

menjual handset tipe menengah keatas dengan marjin lebih rendah - Tipe B: toko retail Tipe B akan dilokasikan di jalan-jalan utama, juga akan berfungsi sebagai pusat distribusi - Tipe C: toko retail Tipe C berupa kios-kios kecil di mall - Tipe D: toko retail Tipe D berupa kios-kios kecil yang bukan berlokasi di mall - Tipe E: toko retail Tipe E berupa shop-in-shop untuk membantu Perseroan meningkatan keberadaan di lokasi-lokasi

tertentu

7. Persaingan

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan menghadapi persaingan yang datang dari para distributor lokal. Dalam penjualan telepon selular untuk produk lokal pesaing utama Perseroan adalah sebagai berikut: - PT Metrotech Jaya Komunika (Nexian). - Mito Mobile Inc (MITO). - PT CSL Indonesia (CSL Blueberry). - Maxtron. Dalam penjualan telepon selular untuk produk internasional pesaing utama Perseroan adalah sebagai berikut: - PT Erajaya Swasembada Tbk - PT Global Teleshop Tbk - PT Trikomsel Oke Tbk Dalam penjualan pulsa isi ulang, pesaing Perseroan adalah sebagai berikut: - CV Akardaya Mandiri - PT Selular Media Infotama - Koperasi Telkomsel - PT Global Distributor - PT Fajar Sejahtera Mandiri

Perseroan berkeyakinan tetap mampu bersaing karena memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif dibandingkan distributor-distributor telepon selular dan pulsa isi ulang lainnya. Dengan sinerginya penjualan telepon selular, penyedia konten, jasa purna jual dan distribusi pulsa menjadi keunggulan yang tidak dipunyai pesaing-pesaing Perseroan.

Page 117: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

102

8. Hak Atas Kekayaan Intelektual

Hak Atas Merek Perseroan

Merek Kelas Barang/Jasa Masa Berlaku

No. Pendaftaran Dari Hingga

TIPHONE 9 18 Oktober 2011

18 Oktober 2021

IDM000413725

Hak Atas Merek TS

Perseroan telah menerima hibah dan pemindahan serta penyerahan Hak Atas Merek berdasarkan Akta Hibah dan Pemindahan serta Penyerahan Hak Atas Merek “Telesindo Shop” No. 120 tanggal 16 Februari 2015, dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn, Notaris Pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan, dibuat oleh dan antara Hengky Setiawan & Welly Setiawan (Pihak Pertama) dengan Perseroan (Pihak Kedua), yang pada pokoknya mengatur hal-hal sebagai berikut :

1) Pihak Pertama menghibahkan dan memindahkan serta menyerahkan hak atas merek kepada Pihak Kedua, sebagai berikut :

Nomor Pendaftaran

Kelas Merek Tanggal Pendaftaran Merek Tanggal Berakhirnya

IDM000356647 NCL9 35 Telesindo Shop 24 Mei 2012 10 tahun sejak 1 Desember 2010

2) Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua, bahwa apa yang dihibahkan dan dipindahkan serta diserahkan haknya

kepada Pihak Kedua dalam akta ini adalah benar miliknya Pihak Pertama, hak-hak tersebut di atas benar ada, serta tidak dalam sengketa atau perkara, tidak dijadikan jaminan kepada pihak lain dalam bentuk apapun juga, tidak telah dihibahkan/dijual lebih dahulu atau dialihkan kepada pihak lain dengan cara apapun juga, serta tidak ada pihak lain yang turut mempunyainya, bebas dari segala ikatan perjanjian dengan pihak lain, sehingga Pihak Pertama dengan ini membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan apapun juga dari pihak manapun mengenai hal-hal terserbut diatas

3) Pihak Pertama menerangkan dengan ini, memberikan keleluasaan kepada Pihak Kedua untuk menggunakan ha katas Merek Telesindo Shop tersebut sesuai kehendak Pihak Kedua dan hanya Pihak Kedua yang berhak untuk menggunakan hak atas Merek Telesindo Shop tersebut.

4) Pihak Pertama dengan ini menyatakan hibah sebagaimana dalam dimaksud dalam akta ini membebaskan Pihak Kedua dari perhitungan apapun termasuk legititimatie portie bilamana terjadi peristiwa hukum atas Pihak Pertama.

5) Atas Hibah dan pemindahan serta penyerahan hak dalam akta ini tidak dapat ditarik oleh para calon ahli waris lainnya (ahli waris) karena adanya kewajiban membayar Pihak Pertama kepada ahli waris yang lain.

6) Segala akibat yang timbul dari akta ini kedua belah pihak telah memilih tempat tinggal kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta.

Catatan : Hak Atas Merek yang dihibahkan sesuai dengan Sertifikat Merek yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tanggal pendaftaran merek : 24 Mei 2012 dan berlaku selama 10 Tahun sejak tanggal 1 Desember 2010. 9. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)

Sejalan dengan tujuan Perseroan, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan nilai dan citra positif dari Perseroan agar lebih baik. Perseroan berkomitmen melaksanakan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance - GCG) dengan prinsip dasar keadilan, transparansi, pertanggungjawaban, kewajiban dan kemandirian agar Perseroan dapat mengambil keputusan yang bijak dan penuh kehati-hatian (prudent) dari segi risiko dalam kegiatan usahanya untuk menciptakan nilai bagi para pemegang saham, menciptakan produk dan menyediakan jasa yang bernilai bagi pelanggan, memberikan kesempatan lapangan pekerjaan yang menarik bagi karyawan dan menciptakan nilai bagi pihak yang berkepentingan (stakeholder) lainnya. Tata Kelola Perusahaan pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengawasan dan pengendalian perusahaan yang mendukung etika kerja dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, integritas dalam pelaporan keuangan, manajemen risiko yang layak, dan tindakan karyawan dan perusahaan yang tepat.

Untuk menerapkan GCG, Perseroan telah mempersiapkan perangkat-perangkat yang diperlukan antara lain: Dewan Komisaris yang termasuk 2 (dua) Komisaris Independen, Dewan Direksi yang termasuk 1 (satu) satu orang Direktur Tidak Terafiilasi serta Sekretaris Perusahaan. Perseroan juga telah membentuk Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris untuk melakukan pengawasan terhadap aspek kepatuhan terhadap prinsip-prinsip GCG. Selain itu Perseroan telah membentuk Pengendalian Internal (Internal Audit) Fungsi Internal Audit akan melakukan penelaahan dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai persiapan pelaporan keuangan dan keterbukaan informasi, sistem untuk pengendalian internal dan sistem untuk manajemen risiko.

Page 118: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

103

Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, mengawasi komunikasi dengan institusi-institusi yang merupakan stakeholder Perseroan, menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen Direksi, daftar pemegang saham dan Nota Kesepahaman dengan institusi lain.

Komite Audit diangkat dan bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris dengan tugas antara lain memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: - Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi

dan informasi keuangan lainnya; - Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; - Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh tim auditor eksternal dan internal; - Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan menerapkan manajemen

risiko untuk dilaksanakan Direksi Perseroan; - Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan - Perseroan sebagai perusahaan publik; - Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Perseroan akan mengembangkan sistem pengendalian internal yang terpadu dengan telah dibentuknya divisi Internal Audit yang independen, yang berwenang dalam penyusunan standar operasional audit dan penerapan maupun pemeriksaan di semua bagian dari Perseroan.

10. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility)

Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan besar bersama masyarakat Indonesia, Perseoran berkomitmen untuk terus membina hubungan baik dan berinteraksi dengan para pelanggan, pemegang saham, investor, karyawan, pemasok, pemerintah, serta komponen masyarakat dari seluruh lapisan. Komitmen ini telah ada sejak Perseroan didirikan.

Wujud dari komitmen ini adalah mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) secara nyata untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan harmonis dengan masyarakat, serta berpartisipasi secara aktif dalam percepatan pembangunan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat luas.

Selama 3 (tiga) tahun terakhir Perseroan dan Entitas Anak telah mengeluarkan dana untuk kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan sebesar Rp500 juta untuk tahun 2012 dalam bentuk bantuan bencana banjir Jakarta, Rp500 juta untuk tahun 2013 dalam bentuk bantuan korban bencana Gunung Merapi dan Sinabung dan Rp410 juta untuk tahun 2014 dalam bentuk bantuan bencana banjir Jakarta dan bantuan korban bencana Gunung Sinabung.

Page 119: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

104

X. EKUITAS

Tabel berikut ini menunjukkan posisi Ekuitas Perseroan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar, Sugiharto & Rekan (partner penanggung jawab: Freddy, CPA dan Anwar, CPA masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013), sedangkan untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan (partner penanggung jawab: Anwar, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 dan partner penanggung jawab: Morhan Tirtonadi, CPA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010) berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam, semua hal yang material, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 31 Desember

2014 2013 2012 2011 2010

EKUITAS

Modal ditempatkan dan disetor penuh 704.205 547.251 536.702 400.000 200.000

Tambahan modal disetor – bersih 947.725 297.679 275.525 - -

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 40 - - - -

Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisaasi entitas pengendali - - - - 203.608

Seslisih nilai transaksi restrukturisaasi entitas pengendali - - - (39) -

Saldo laba:

- Telah ditentukan penggunaannya 1.600 600 100 100 -

- Belum ditentukan penggunaannya 844.846 540.971 295.215 91.613 51.726

Sub - jumlah 2.498.416 1.386.501 1.107.542 491.674 455.334 Kepentingan nonpengendali 755 211 204 182 195

Jumlah Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746 419.856 455.529

Tidak terdapat perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan terakhir.

Page 120: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

105

XI. PERPAJAKAN

A. Perpajakan Untuk Pemegang Obligasi

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Pebruari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final :

a. atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (“BUT”); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi.

b. atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

c. atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan BUT; dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain BUT. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

d. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK sebesar 5,00% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10,00% untuk tahun 2021 dan seterusnya.

Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak:

1. dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan

2. bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.

B. Pemenuhan Perpajakan Oleh Perseroan

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (“PPh”), Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dan Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku.

CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN INI.

Page 121: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

106

XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat secara kesanggupan penuh (full commitment) Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah). Susunan dan jumlah porsi penjaminan dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut:

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan (Rp)

Persentase (%)

1 PT Bahana Securities 500.000.000.000 100,00

Total 500.000.000.000 100,00

Selanjutnya Penjamin Emisi Obligasi yang ikut dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada dikemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Emisi Obligasi.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang juga bertindak sebagai Penjamin Emisi Obligasi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Perseroan telah melakukan Masa Penawaran Awal Obligasi yang dimulai pada tanggal 17 Juni 2015 dan ditutup pada tanggal 24 Juni 2015.

Page 122: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

107

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam penawaran umum ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik KAP Anwar, Sugiharto & Rekan

Permata Kuningan Building 5th Floor

Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C

Jakarta 12980 - Indonesia

Telp : (021) 83780750

Faks : (021) 83780735

Nama STTD : Freddy

Nomor STTD : 20/PM.22/STTD-AP/2014 Tanggal STTD : 19 Desember 2014 Surat Perintah Kerja : 002/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 Pedoman Kerja : Standar Profesional Akuntan Publik (“SPAP”) Nama & Nomor Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. Reg. IAPI 1958 dan

No. Reg. Izin AP.0992

Tugas Pokok: Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia

(“IAPI”). Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar

diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan

bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas

Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam

pengungkapan laporan keuangan.

Konsultan Hukum Irma & Solomon

Sequis Center 1st Floor

Jl. Jend Sudirman Kav.71

Jakarta 12190, Indonesia

Telp : (021) 5290 3951

Faks : (021) 5290 3958 Nama STTD : Mathilda Irma Untadi, S.H. dan Sihar Solomon, S.H. Nomor STTD : No.383/PM/STTD-KH/2001 dan No.564/PM/STTD-KH/2005 Tanggal STTD : 23 Juli 2001 dan 25 Agustus 2005 Surat Perintah Kerja : 001/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Nama & Nomor Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (200131 dan 200609)

Tugas Pokok: Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Page 123: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

108

Wali Amanat PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega Jl. Kapt. Tendean 12-14 A

Jakarta 12790 Telp : (021) 7917 5000 Faks : (021) 799 0720 Nama STTD : PT Bank Mega Nomor STTD : 20/STTD-WA/PM/2000 Tanggal STTD : 2 Agustus 2000 Surat Perintah Kerja : 003/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 Pedoman Kerja : Undang-Undang Pasar Modal

Tugas Pokok: Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai

pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi, dengan

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi

serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Notaris Hasbullah Abdul Rasyid,SH. M.kn.

Gedung The H Tower Lantai 20 Suite A Jl H.R. Rasuna Said Kav. C.20 Jakarta 12940 Telp : (021) 2953 3377 Faks : (021) 522 0993 Nomor STTD : 322/BL/STTD-N/2010 Tanggal STTD : 28 Juni 2010 Surat Perintah Kerja : 004/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 Pedoman Kerja : Undang-undang dan Kode Etik Notaris Nama & Nomor Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia No. 014/Pengda/Suket/I/2010

Tugas Pokok: Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone

Tahap I Tahun 2015, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang dan Perjanjian

Penjaminan Emisi Obligasi, serta akta-akta pengubahannya.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

PT Bank Mega Tbk tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan.

PT Bank Mega Tbk., selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 menyatakan bahwa selama menjadi Wali Amanat, PT Bank Mega Tbk., tidak akan :

1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah nilai Obligasi yang diwaliamanati.

2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

3. Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini, Perseroan akan menunjuk Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal untuk Obligasi Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada).

Page 124: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

109

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Page 125: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm

Sequis Center 1st fl Jl. Jend. Sudirman 71

Jakarta 12190 Indonesia T. +6221 52903957 F. +6221 52903958

E. [email protected]

www.inslaw.co.id

No.007ADD3/PH-TMI/MI-SS-NA-LW/VI/2015 Jakarta, 26 Juni 2015 Kepada Yang Terhormat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk Gedung Telesindo Tower Jl.Gajah Mada No.27A Jakarta Barat PERIHAL: Pendapat Hukum terhadap PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk sehubungan

dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015

Sehubungan dengan rencana PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk, berkedudukan di Jakarta Barat (selanjutnya disebut ”Perseroan”), untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) di mana dalam Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 dengan jumlah pokok Obligasi Tahap I sebesar Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun secara kesanggupan penuh (full commitment), yang diterbitkan tanpa warkat dan ditawarkan dengan nilai 100% (seratus perseratus) dari jumlah pokok Obligasi (“PUB I Tahap I”); kami Konsultan Hukum Irma & Solomon, selaku konsultan hukum independen dan anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) dengan Nomor Anggota 200131 dan Nomor Anggota 200609 telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat No.001/LGL-SP/TMI/IV/2015 tanggal 2 April 2015 untuk melakukan pemeriksaan dari segi hukum (“Pemeriksaan Hukum”) dan memberikan pendapat dari segi hukum (“Pendapat Hukum”) mengenai aspek-aspek hukum dari Perseroan dan aspek hukum PUB I Tahap I sesuai dengan peraturan dan ketentuan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia, khususnya mengenai Pasar Modal. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk membayar utang Perseroan, TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM dengan bank sindikasi. Pelunasan utang dapat dilakukan melalui

Page 126: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 2  

Perseroan ataupun melalui Entitas Anak. Apablia pelunasan utang dilakukan melalui Entitas Anak, maka aliran dana hasil Penawaran Umum ini akan diberikan oleh Perseroan kepada TS, MTS, PMM, PMMN dan SMM melalui pinjaman dengan syarat dan ketentuan yang wajar yang berlaku di pasar. Apabila jangka waktu pengembalian pinjaman lebih pendek dari jangka waktu Obligasi maka dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja. Adapun tingkat bunga yang diberikan adalah setara dengan tingkat bunga Obligasi ini, dengan rincian utang sebagai berikut:

Pihak Nilai Pokok Pinjaman Jaminan Tujuan Penggunaan

Pinjaman Nilai Pinjaman

Yang Akan Dilunasi

Tingkat Bunga

Jatuh Tempo

Arranger - PT Bank Central Asia,

Tbk - PT Bank CIMB Niaga,

Tbk - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

- PT HSBC Securities Indonesia

- Standard Chartered Bank

Agen - PT Bank Central Asia

Tbk Agen Jaminan - PT CIMB Niaga, Tbk Kreditur - PT Bank Central Asia,

Tbk - PT Bank CIMB Niaga,

Tbk - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

- Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Centre

Debitur - PT Tiphone Mobile

Indonesia Tbk (Perseroan)

- PT Telesindo Shop (TS)

- PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS)

- PT Perdana Mulia Makmur (PMM)

- PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN)

- PT Simpatindo Multi Media (SMM)

Rp1.875.000.000.000 (satu triliun delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) berupa fasilitas revolving loan

Jaminan Gadai atas Rekening yang dimiliki oleh Perseroan, TS, MTS, PMM, dan PMMN, Simpatindo, Jaminan Fidusia atas Persediaan barang dan tagihan yang dimiliki oleh Perseroan, MTS, PMM, PMMN, SMM,TS serta gadai atas saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan dalam MTS, PMM, dan PMMN, SMM.

a. membiayai keperluan modal kerja Debitur; dan

b. membayar kembali fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

- Fasilitas yang diterima Perseroan dari PT Bank Central Asia Syariah dengan total pokok jumlah terutang Rp30.000.000,000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, MTS dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporatiom Limited, Cabang Jakarta dengan total pokok jumlah terutang Rp550.000.000.000.

- Fasilitas yang diterima Perseroan, PMM, PMMN, TS, dan MTS dari Standard Chartered Bank, Dubai International Financial Center dengan total pokok jumlah terutang US$100,000,000

- Fasilitas yang diterima SMM dari PT Bank Permata Tbk dengan jumlah Rp200.000.000.000.

Rp500.000.000.000 JIBOR + 4,42 % per tahun.

36 (tiga puluh enam) bulan setelah tanggal Perjanjian

I. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN HUKUM

A. Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum, kami telah melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang kami peroleh hingga tanggal 26 Juni 2015 berupa:

1. Akta Pendirian Perseroan;

Page 127: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 3  

2. Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan, Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa lainnya, serta Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sejak Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan pada tahun 2011 (“Penawaran Umum Saham Perdana”);

3. surat-surat izin usaha yang wajib dimiliki sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

4. bukti-bukti kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan baik harta tetap maupun harta bergerak;

5. perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak lain;

6. dokumen-dokumen yang menerangkan mengenai gugatan dalam perkara perdata atau tuntutan dalam perkara pidana di pengadilan negeri yang wilayah hukumnya mencakup domisili Perseroan, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara yang wilayah hukumnya mencakup domisili Perseroan, permohonan kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan niaga, sengketa yang terdaftar di Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan Pajak, baik yang melibatkan atau diajukan oleh/terhadap Perseroan ataupun anggota Direksi dan Komisaris Perseroan dalam jabatannya selaku Direktur dan Komisaris Perseroan, dan perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang menyangkut Perseroan maupun sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan;

7. sehubungan dengan penyertaan Perseroan pada perusahaan-perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan baik langsung maupun tidak langsung dengan prosentase kepemilikan melebihi 50% (lima puluh persen) ("Anak Perusahaan”) yang mencakup: a. Akta Pendirian Anak Perusahaan; b. Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa mengenai

perubahan Anggaran Dasar Anak Perusahaan, Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa lainnya, serta Akta-akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sejak Penawaran Umum Saham Perdana;

c. surat-surat izin usaha yang wajib dimiliki sehubungan dengan kegiatan usaha Anak Perusahaan;

d. bukti-bukti kepemilikan atas harta kekayaan Anak Perusahaan baik harta tetap maupun harta bergerak;

e. perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Anak Perusahaan dengan pihak lain;

f. dokumen-dokumen yang menerangkan mengenai gugatan dalam perkara perdata atau tuntutan dalam perkara pidana di pengadilan negeri yang wilayah hukumnya mencakup domisili Anak Perusahaan, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara yang wilayah hukumnya mencakup domisili Anak Perusahaan, permohonan kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan niaga, sengketa yang terdaftar di Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan Pajak, baik yang melibatkan atau diajukan oleh/terhadap Anak Perusahaan ataupun anggota Direksi dan Komisaris Anak Perusahaan dalam jabatannya selaku Direktur dan Komisaris Anak Perusahaan, dan perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang menyangkut Anak Perusahaan maupun sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul

Page 128: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 4  

dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Anak Perusahaan;

8. dokumen lain yang dianggap perlu dan berguna. 9. Keterangan-keterangan dan pernyataan-pernyataan, baik yang diberikan

secara tertulis maupun lisan, dari Direksi Perseroan atau pihak lain yang berwenang di Perseroan.

10. Selain pemeriksaan atas hal-hal di atas, kami juga melakukan pemeriksaan

fisik atas lokasi kantor yang dipergunakan Perseroan menjalankan kegiatan usahanya.

Selain pemeriksaan diatas, untuk fakta-fakta hukum sejak pendirian Perseroan sampai dengan tanggal Laporan Pemeriksaan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana, khususnya fakta-fakta hukum mengenai akta pendirian, akta-akta perubahan anggaran dasar, akta-akta perubahan pemegang saham maupun akta-akta perubahan susunan direksi dan komisaris Perseroan; kami mengacu pada Laporan Pemeriksaan Dari Segi Hukum No.93ADD/LPH-TMI/MI-SS-MWS/XI/2011 tertanggal 30 Nopember 2011, No.93ADD2/LPH-TMI/MI-SS-MWS/XII/2011 tertanggal 9 Desember 2011, dan No.93ADD3/LPH-TMI/MI-SS-MWS/XII/2011 tertanggal 23 Desember 2011 yang dikeluarkan oleh Konsultan Hukum SSU & Partners.

Adapun perkembangan serta tambahan informasi dari hasil pemeriksaan konsultan hukum terdahulu kami sampaikan dalam Laporan Pemeriksaan Hukum kami ini.

B. Pemeriksaan Hukum ini tidak hanya kami lakukan dengan cara pemeriksaan dan

penafsiran terhadap apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut, tetapi juga terhadap substansi dari dokumen-dokumen tersebut. Apabila tidak terdapat dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang melibatkan atau mengikat Perseroan, Anak Perusahaan dan atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan perlu, kami mendasarkan kepada fakta-fakta yang mendukung hubungan hukum yang nyata sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek, dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di Republik Indonesia bagi transaksi atau hubungan hukum yang dimaksud.

II. ASUMSI-ASUMSI

Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum dan memberikan Pendapat Hukum ini, kami mendasarkan pada asumsi-asumsi bahwa:

A. Dokumen-dokumen yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah

otentik, dan apabila dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya, maka fotokopi atau salinan tersebut adalah benar dan akurat serta sesuai dengan aslinya;

B. Tanda tangan yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang diberikan atau

diperlihatkan kepada kami, baik asli maupun fotokopi atau salinannya, adalah tanda tangan otentik dari pihak yang disebutkan dalam dokumen itu serta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan pihak-pihak tersebut mempunyai dan telah memperoleh kewenangan untuk menandatangani dokumen-dokumen tersebut;

Page 129: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 5  

C. Dokumen-dokumen, fakta-fakta, keterangan-keterangan, dan pernyataan-

pernyataan, baik tertulis maupun lisan, yang diberikan atau diperlihatkan oleh pihak yang berwenang dari Perseroan kepada kami adalah benar, akurat, dan sesuai dengan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan material sampai dengan tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini;

D. Pihak-pihak yang mengadakan perikatan dengan Perseroan atau para pejabat

pemerintah yang mengeluarkan surat-surat keterangan atau perizinan kepada Perseroan, berwenang melakukan tindakan-tindakan tersebut.

III. KUALIFIKASI

Pendapat Hukum ini diberikan sesuai dengan hukum Negara Republik Indonesia dan tidak berkenaan atau ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi negara lain.

IV. PENDAPAT HUKUM

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, fakta-fakta, keterangan-keterangan, dan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum, ketentuan perundang-undangan serta asumsi-asumsi yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini, kami sampaikan Pendapat Hukum yang menggantikan Pendapat Hukum No.007/PH-TMI/MI-SS-NEK-LW/V/2015 tanggal 4 Mei 2015, No.007ADD/PH-TMI/MI-SS-NEK-LW/V/2015 tanggal 29 Mei 2015, dan No.007ADD2/PH-TMI/MI-SS-NEK-LW/VI/2015 tanggal 10 Juni 2015 sebagai berikut: Pendapat Hukum atas Perseroan 1. Perseroan adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang

didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Tiphone

Mobile Indonesia No.62 tertanggal 25 Juni 2008, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-41619.AH.01.01.Tahun 2008 tertanggal 16 Juli 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0059568.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.77 tanggal 23 September 2008, Tambahan No.18732.

Perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No.199 tertanggal 23 Oktober 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 20 Nopember 2014 dengan No.AHU-08699.40.21.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0121160.40.80.2014 tanggal 20 Nopember 2014.

Ketentuan-ketentuan dalam Anggaran dasar Perseroan telah sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan (“UUPT”) dan Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik,

Page 130: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 6  

Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008.

Pendirian Perseroan dan perubahan anggaran dasar Perseroan berdasarkan akta-akta perubahan anggaran dasar yang dibuat setelah pendirian Perseroan telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan serta memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Maksud dan tujuan Perseroan hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah

berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, real estate, industri, percetakan, pertanian, pengangkutan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. kegiatan usaha utama :

- Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi

perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, bertindak sebagai agen, grosir, waralaba, commision house, leveransir, suplier, distributor dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagai jenis barang dagangan baik barang-barang hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain, terutama barang elektronik, alat telekomunikasi antara lain telepon seluler (handphone) berikut suku cadang, asesoris dan pulsa;

b. kegiatan usaha penunjang :

1) Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai

pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung, konstruksi, lapangan, jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan/irigasi, landasan, dermaga, pemasangan instalasi-instalasi listrik (elektrikal), gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner, sistem pengaman dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin (mekanikal);

2) Menjalankan usaha-usaha di bidang real estate, termasuk jual beli

bangunan serta hak atas tanahnya, mengelola dan melakukan persewaan atas bangunan-bangunan, perkantoran, perumahan, apartemen, kondominium, ruang pertokoan, mengelola bangunan parkir dan bangunan pergudangan;

3) Menjalankan usaha-usaha di bidang industri, yang meliputi berbagai

macam industri antara lain industri elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman, pengolahan hasil perikanan (coldstorage), keramik, kulit, karet, kertas, tekstil, pakaian jadi (garmen), kimia, farmasi dan obat-obatan, kosmetika, alat kesehatan,

Page 131: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 7  

meubel (furniture), kendaraan bermotor termasuk mesin-mesin dan suku cadangnya, alat-alat rumah tangga, kerajinan;

4) Menjalankan usaha-usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan

penerbitan buku-buku, desain dan cetak grafis, sablon, offset; 5) Menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian, termasuk agrobisnis,

agroindustri yang meliputi pembibitan, budidaya dan pengolahan pasca panen industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan, hortikultura, kehutanan;

6) Menjalankan usaha-usaha di bidang pengangkutan (transportasi) darat,

termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;

7) Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi berbagai

macam jasa antara lain jasa persewaan dan pengelolaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, periklanan, persewaan kendaraan bermotor, jasa komputer dan internet termasuk pembuatan paket program komputer (software), pelatihan komputer, instalasi dan perbaikan/perawatan komputer, jaringan komputer, Uninterruptible Power Supply, panel kontrol serta alat telekomunikasi, jasa teknologi informasi termasuk multimedia, desain sistem informasi, e-commerce, pengolahan data, jasa penyediaan makanan dan minuman, catering, jasa boga, perawatan dan kebersihan (cleaning service), kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.

Pengungkapan maksud dan tujuan Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Perseroan telah menjalankan usahanya sesuai dengan anggaran dasarnya dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

4. Struktur permodalan Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan

adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk No.125 tertanggal 14 Oktober 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 10 Nopember 2014 dengan No.AHU-08295.40.21.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0116798.40.80.2014 tanggal 10 Nopember 2014, yaitu:

Permodalan Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 16.000.000.000 1.600.000.000.000 Modal Ditempatkan 7.036.234.617 703.623.461.700 Modal Disetor 7.036.234.617 703.623.461.700 Portepel 8.963.765.383 896.376.538.300

5. Sesuai struktur permodalan Perseroan di atas, susunan pemegang saham

Page 132: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 8  

Perseroan dengan kepemilikan sebesar 5% (lima persen) atau lebih, berdasarkan Daftar Pemegang Saham per tanggal 30 April 2015, yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek adalah:

Pemegang saham Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp)

%

PT Upaya Cipta Sejahtera 2.728.700.000 272.870.000.000 38,3288 PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 100.000.000.000 14,0465 PT PINS Indonesia 1.754.641.247 175.464.124.700 24,6466 PT Prudential Life Assurance 420.938.900 42.093.890.000 5,9127 Masyarakat 1.214.917.670 121.491.767.000 17,0654

Jumlah 7.119.197.817 711.919.781.700 100

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tersebut di atas adalah sah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Kesinambungan struktur permodalan Perseroan sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

6. PT Upaya Cipta Sejahtera (“UCS”) selaku pemegang saham utama Perseroan

adalah perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

PT Esa Utama Inti Persada selaku pemegang saham utama Perseroan adalah perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia

7. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada saat Pendapat Hukum

ini dikeluarkan adalah sebagai berikut:

Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur (tidak terafiliasi) : Meijaty Djawidjaja Direktur : Andry Ryanto Direktur : Rukmono Cahyadi Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hengky Setiawan Komisaris : Ferry Setiawan Komisaris : Mustapa Wangsaatmadja Komisaris Independen : Lukman Hadi Kusumo Komisaris Independen : Achmad Herlanto Anggono

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan di bidang pasar modal yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Page 133: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 9  

Masing-masing anggota Direksi dan Komisaris tersebut telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan telah mengangkat Direktur Independen sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No.I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Perseroan telah mengangkat Komite Audit sesuai dengan Peraturan No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012; dan memiliki Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan telah memenuhi kewajiban untuk memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Unit Audit Internal sesuai dengan Peraturan No.IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008.

8. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat

Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 4 Mei 2015:

a. Perseroan maupun aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

b. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

c. Perseroan tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

d. Perseroan tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

e. Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; f. Perseroan tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang

tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia;

g. Perseroan tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia;

h. Perseroan tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia;

Page 134: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 10  

i. Perseroan tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

j. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris Perseroan tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris Perseroan tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material.

9. Perseroan telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan

kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

10. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan,

Perseroan telah:

a. melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan; c. memiliki Peraturan Perusahaan; d. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

11. Kepemilikan Perseroan atas hak atas tanah dan hak atas kekayaan intelektual

yang digunakan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya telah didukung dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen kepemilikan yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Aset-aset Perseroan baik berupa benda tetap maupun bergerak tersebut, hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan tidak sedang menjadi obyek sengketa; serta tidak sedang dijaminkan, kecuali HGB No.4365 yang djaminkan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk serta barang-barang persediaan Perseroan yang sedang dijaminkan kepada PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, Bank

Page 135: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 11  

HSBC, dan Standard Chartered Bank (“Bank Sindikasi”) untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, MTS, PMM, PMMN dan SMM kepada Bank Sindikasi; serta kepada PT Bank BCA Syariah Indonesia untuk menjamin pelunasan utang Perseroan kepada PT Bank BCA Syariah Indonesia. Penjaminan atas harta kekayaan Perseroan tersebut tidak bersifat material bagi Perseroan serta telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

12. Perseroan memiliki penyertaan pada perusahaan lain dengan kepemilikan di

atas 50% (lima puluh persen) di mana Perseroan memiliki pengendalian atas perusahaan-perusahaan tersebut (“Anak Perusahaan”) yaitu:

a. PT Telesindo Shop ("TS"), sebanyak 459.950 saham atau sebesar

Rp459.950.000.000,00 yang merupakan 99,9% dari modal ditempatkan dan modal disetor TS.

b. PT Excel Utama Indonesia ("EUI"), sebanyak 999.000.000 saham atau

sebesar Rp99.900.000.000,00 yang merupakan 99,9% dari modal ditempatkan dan modal disetor EUI.

c. PT Setia Utama Services ("SUS"), sebanyak 990 saham atau sebesar

Rp990.000.000,00 yang merupakan 99% dari modal ditempatkan dan modal disetor SUS.

d. PT Setia Utama Media Aplikasi ("SUMA"), sebanyak 999 saham atau

sebesar Rp999.000.000,00 yang merupakan 99,99% dari modal ditempatkan dan modal disetor SUMA.

SUMA memiliki penyertaan pada perusahaan lain dengan kepemilikan di atas 50% (lima puluh persen) di mana SUMA memiliki pengendalian atas perusahaan tersebut yaitu: - PT Suma Aplikasi Market ("SAM"), sebanyak 1.275 saham atau

sebesar Rp1.275.000.000,00 yang merupakan 51,9% dari modal ditempatkan dan modal disetor SAM.

e. PT Simpatindo Multi Media ("SMM"), sebanyak 50.000 saham atau

sebesar Rp50.000.000.000,00 yang merupakan 99,502% dari modal ditempatkan dan modal disetor SMM.

f. PT Mitra Telekomunikasi Selular ("MTS"), sebanyak 69.999 saham atau

sebesar Rp69.999.000.000,00 yang merupakan 99,99% dari modal ditempatkan dan modal disetor MTS.

g. PT Perdana Mulia Makmur ("PMM"), sebanyak 35.999 saham atau

sebesar Rp35.999.000.000,00 yang merupakan 99,99% dari modal ditempatkan dan modal disetor PMM.

h. PT Poin Multi Media Nusantara ("PMMN"), sebanyak 199.998 saham atau

sebesar Rp19.999.800.000,00 yang merupakan 99,999% dari modal ditempatkan dan modal disetor PMMN.

Penyertaan Perseroan pada Anak Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 136: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 12  

Saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan dalam Anak Perusahaan hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak menjadi obyek perkara atau sengketa. Saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan dalam Anak Perusahaan hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain, kecuali saham-saham dalam TS, MTS, PMM, PMMN, dan SMM yang dijaminkan kepada Bank Sindikasi untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMM, PMMN, dan SMM kepada Bank Sindikasi. Penjaminan atas saham-saham yang dimiliki oleh Perseroan tersebut tidak bersifat material bagi Perseroan serta telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

13. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, aset-aset atau harta kekayaan Perseroan berupa bangunan dan alat-alat pada bangunan yang dimiliki oleh Perseroan telah diasuransikan dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai.

14. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain sehubungan

dengan kegiatan usaha Perseroan serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha Perseroan telah dibuat secara sah, mengikat Perseroan dan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I.

Pendapat Hukum atas Anak Perusahaan TS TS adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Telesindo Shop No.6 tertanggal 8 Mei 2001, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.C-09545 HT.01.01.TH.2001 tertanggal 28 September 2001 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat pada tanggal 23 Oktober 2001 di bawah No.1345/BH.05.02/X/2001. Anggaran Dasar TS telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Telesindo Shop No.18 tertanggal 21 Februari 2012, dibuat oleh David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-16162.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 28 Maret 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0026938.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 28 Maret 2012 (“Akta 18/2012”). Perubahan-perubahan anggaran dasar TS telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 137: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 13  

Struktur permodalan TS pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 18/2012, yaitu:

Permodalan

Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 1.000.000 1.000.000.000.000 Modal Ditempatkan 460.000 460.000.000.000 Modal Disetor 460.000 460.000.000.000 Modal dalam Portepel 540.000 540.000.000.000

Susunan pemegang saham TS dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang saham

Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Perseroan 459.950 459.950.000.000 99,9 PT Telesindo Investama 25 25.000. 000 0,5 PT Setia Utama Investama 25 25.000.000 0,5

Jumlah 460.000 460.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham TS adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar TS. Kesinambungan struktur permodalan Perseroan sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Kesinambungan struktur permodalan TS sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Maksud dan tujuan TS hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, real estate, industry, percetakan, agrobisnis, pertambangan, jasa dan angkutan. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, TS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Melakukan perdagangan, termasuk dagang impor, ekspor dan antar pulau

(interinsulair), bertindak selaku agen/perwakilan, agen tunggal, grossier, leveransir, distributor dan supplier (penyalur) dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan pihak lain atas dasar komisi;

2. Menjadi pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana, pelaksana, maupun penyeleggara pembuatan rumah-rumah, gedung-gedung, jalanan, jembatan, pengairan (irigasi) serta pembuatan taman hias, kolam ikan, dekorasi ruangan/kamar dan lain sebagainya serta pemasangan instalasi-instalasi listrik dan mekanika, diesel, air minum, gas dan telekomunikasi;

3. Menjalankan usaha real estate, termasuk jual beli bangunan serta hak atas tanahnya, mengelola dan melakukan persewaan atas bangunan-bangunan perkantoran, perumahan, apartemen, kondominium, ruang pertokoan, mengelola bangunan parkir, dan bangunan pergudangan;

4. Mendirikan industry pembuatan mebel, alat-alat rumah tangga, bahan-bahan bangunan, tekstil dan makanan serta minuman;

5. Mendirikan percetakan, penerbitan, dan penjilidan; 6. Membuka dan mengelola peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan

perhutanan;

Page 138: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 14  

7. Menjalankan usaha dalam bidang pertambangan umum termasuk penambangan

pasir laut, batu bara dan sebagainya; 8. Menyediakan jasa dan pelayanan termasuk pula jasa/pelayanan periklanan,

kebersihan (cleaning service), pemeliharaan dan perawatan segala macam gedung dan rumah tinggal, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;

9. Menyelenggarakan transportasi dan pengangkutan umum di darat dengan

menggunakan bus dan truk;

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh TS hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan TS sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar TS serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki TS. TS telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan, TS telah: a. melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan; c. memiliki Peraturan Perusahaan; d. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris TS pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Telesindo Shop No.5 tertanggal 19 September 2013, dibuat oleh David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 21 Nopember 2013 dengan No.AHU-AH.01.10-49752, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0109824.AH.01.09 Tahun 2013 tanggal 21 Nopember 2013, adalah: Direksi Direktur : Hengky Setiawan Dewan Komisaris Komisaris : Welly Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris TS tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar TS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat

Page 139: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 15  

Pernyataan Direksi TS tertanggal 4 Mei 2015:

1. TS maupun aset-aset yang dimiliki oleh TS tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. TS maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh TS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. TS tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. TS tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap TS tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan TS tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. TS tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. TS tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. TS tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa

Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. TS tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas Persaingan

Usaha Republik Indonesia, kecuali terhadap TS dengan lokasi usaha di Balikpapan yang menjadi Terlapor dalam penyelidikan No.14/Lid-L/II/2015 tentang dugaan pelanggaran Undang-undang No.5 Tahun 1999 terkait penjualan produk Telkomsel oleh distributor resmi di Balikpapan, Kalimantan Timur, yang mana hingga tanggal Surat Pernyataan ini masih dalam penyelidikan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

9. TS tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. TS maupun perizinan dan aset-aset TS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha TS.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris TS tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris TS tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, TS memiliki beberapa hak guna bangunan yang hingga tanggal pendapat hukum ini tidak sedang dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak menjadi obyek sengketa dengan pihak manapun, sedangkan aset-aset TS berupa barang persediaan sedang dijaminkan kepada Standard Chartered Bank untuk

Page 140: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 16  

menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMM, dan PMMN kepada Standard Chartered Bank. Kepemilikan dan atau penguasaan atas harta kekayaan tersebut adalah benar dan sah dan telah didukung pula oleh dokumen-dokumen kepemilikan yang sah, sedangkan penjaminan tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh TS dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha TS serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha TS telah dibuat secara sah, mengikat TS dan sesuai dengan anggaran dasar TS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I, kecuali kewajiban untuk meminta persetujuan tertulis dari Standard Chartered Bank atas rencana PUB I Tahap I yang sedang dalam proses untuk dimintakan oleh Perseroan. EUI EUI adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Excel Utama Indonesia No.68 tertanggal 31 Agustus 2006, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.W7-03741 HT.01.01-TH.2006 tertanggal 14 Desember 2006 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara pada tanggal 27 Desember 2006 di bawah No.1884/BH.09.01/XII/2006. Anggaran Dasar EUI telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Excel Utama Indonesia No. 207 tertanggal 23 Mei 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-26147.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 24 Mei 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0041882.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 24 Mei 2011 (“Akta 207/2011”). Perubahan-perubahan anggaran dasar EUI telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Struktur permodalan EUI pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 207/2011, yaitu:

Permodalan Nilai Nominal Rp100,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan 1.000.000.000 100.000.000.000 Modal Disetor 1.000.000.000 100.000.000.000 Modal dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000

Susunan pemegang saham EUI dengan struktur permodalan di atas berdasarkan Akta Berita Acara PT Excel Utama Indonesia No.228 tertanggal 26 Mei 2011, dibuat di

Page 141: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 17  

hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 30 Mei 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-16324, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU-0043477.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011 adalah sebagai berikut:

Pemegang saham

Nilai Nominal Rp100,00 per saham Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Ferry Setiawan 1.000.000 100.000.000 0,1 Perseroan 999.000.000 99.900.000.000 99,9

Jumlah 1.000.000.000 100.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham EUI adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar EUI. Kesinambungan struktur permodalan EUI sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Maksud dan tujuan EUI hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan; menjalankan usaha dalam bidang distribusi, leveransir, dan supplier; menjalankan usaha dalam bidang jasa; dan menjalankan usaha dalam bidang keagenan. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, EUI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Berdagang bermacam-macam alat telekomunikasi termasuk segala

kelengkapannya serta peralatan yang berhubungan dengan alat-alat telekomunikasi, termasuk melakukan perdagangan ekspor-impor, interinsulair dan lokal, baik atas perhitungan sendiri meupun atas perhitungan dengan pihak lain secara komisi;

2. Menjadi distributor, leveransir dan supplier dari bermacam-macam alat telekomunikasi termasuk segala kelengkapannya serta segala peralatan yang berhubungan dengannya;

3. Melakukan kegiatan dalam bidang jasa yang berhubungan dengan alat-alat telekomunikasi yang meliputi antara lain jasa perbaikan alat-alat telekomunikasi dan bidang jasa lain yang berhubungan dengan alat-alat telekomunikasi;

4. Menjadi agen dari bermacam-macam alat-alat telekomunikasi termasuk segala kelengkapannya serta segala peralatan yang berhubungan dengannya dari perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh EUI hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan EUI sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar EUI serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki EUI. EUI telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan: a. EUI telah melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

Page 142: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 18  

b. EUI telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan;

c. berdasarkan keterangan dari EUI, EUI sedang melakukan pengurusan

pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan; Mengacu pada ketentuan Undang Undang Nomor 7 tahun 1981 mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dalam hal EUI lalai melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 UU 7/1981, maka terhadap Direksi EUI dapat dikenakan pasal 10 UU 7/1981 yang mengatur bahwa “Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- .(satu juta rupiah).

d. EUI telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris EUI pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Excel Utama Indonesia No.123 tertanggal 15 Juni 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo,S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 1 Juli 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-20465, dan didaftarkan pada Daftar Perseroan No.AHU-0053406.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 1 Juli 2011, adalah: Direksi Direktur Utama : Ferry Setiawan Direktur : Lim Siang Eng Dewan Komisaris Komisaris : Welly Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris EUI tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar EUI dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi EUI tertanggal 4 Mei 2015:

1. EUI maupun aset-aset yang dimiliki oleh EUI tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. EUI maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh EUI tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. EUI tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

Page 143: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 19  

4. EUI tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap EUI tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan EUI tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. EUI tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. EUI tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. EUI tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa

Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. EUI tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas Persaingan

Usaha Republik Indonesia; 9. EUI tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. EUI maupun perizinan dan aset-aset EUI tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha EUI.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris EUI tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris EUI tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, EUI tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan. Hinggal Pendapat Hukum ini EUI sedang tidak melakukan kegiatan operasional dan tidak membuat perjanjian dengan pihak lain. SUS SUS adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Karya Anugerah Pertiwi No.241 tertanggal 23 Juli 2010, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-37508.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 28 Juli 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056671.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.66 tanggal 19 Agustus 2011, Tambahan No.24993 (“Akta Pendirian SUS”). Anggaran Dasar SUS telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara PT Karya Anugerah Pertiwi No.29 tertanggal 28 Februari 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Page 144: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 20  

dengan Keputusan No.AHU-19994.A11.01.02.Tahun 2011 tertanggal 20 April 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0031721.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 20 April 2011.

Perubahan-perubahan anggaran dasar SUS telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Struktur permodalan SUS pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta Pendirian SUS, yaitu:

Permodalan

Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 1.000 1.000.000.000 Modal Ditempatkan 1.000 1.000.000.000 Modal Disetor 1.000 1.000.000.000 Modal dalam Portepel - -

Susunan pemegang saham SUS berdasarkan struktur permodalan di atas berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Karya Anugerah Pertiwi No.5 tanggal 1 September 2010, dibuat oleh Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Perseroan 990 990.000.000 99 Rama Bernadi 10 10.000.000 1

Jumlah 1.000 1.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham SUS adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar SUS. Kesinambungan struktur permodalan SUS sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Maksud dan tujuan SUS hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, SUS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai

pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung, konstruksi, lapangan, jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan/irigasi, landasan, dermaga, pemasangan instalasi-instalasi listrik (elektrikal), gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner, sistem pengamanan dan dalam bidang teknik sipil, elektro mesin (mekanikal);

2. menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, bertindak sebagai agen, ritel, grosir, waralaba, commision house, leveransir, suplier, distributor dan sebagai

Page 145: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 21  

perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagai jenis barang dagangan baik barang-barang hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain, serta perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate yaitu penjualan dan pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran, gedung pertokoan, unit-unit ruangan apartemen, ruangan kondominium, ruangan kantor, ruangan pertokoan;

3. menjalankan usaha-usaha di bidang industri yang meliputi berbagai macam industri antara lain industri elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman, pengolahan hasil perikanan (coldstorage), keramik, kulit, karet, kertas, tekstil, pakaian jadi (garmen), kimia, farmasi dan obat-obatan, kosmetika, alat kesehatan, meubel (furniture), kendaraan bermotor termasuk mesin-mesin dan suku cadangnya, alat-alat rumah tangga, kerajinan;

4. menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi darat, termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;

5. menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian, termasuk agroindustri yang meliputi pembibitan, budidaya dan pengolahan pasca panen industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan, hortikultura, kehutanan;

6. menjalankan usaha-usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan buku-buku, desain dan cetak grafis, sablon, offset;

7. menjalankan usaha-usaha di bidang perbengkelan, yang meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan, perbaikan (maintenance) dan showroom kendaraan bermotor, berbagai jenis mesin-mesin dan alat-alat berat;

8. menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi berbagai macam jasa antara lain persewaan dan pengelolaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, periklanan, persewaan kendaraan bermotor, jasa komputer dan internet termasuk pembuatan paket program komputer (software), pelatihan komputer, instalasi dan perbaikan/perawatan komputer, jaringan komputer, Uninterruptible Power Supply, panel kontrol serta alat telekomunikasi, jasa teknologi informasi termasuk multimedia, desain sistem informasi, e-commerce, pengolahan data, jasa penyediaan makanan dan minuman, catering, jasa boga, perawatan dan kebersihan (cleaning service), kecuali jasa di bidang hukum dan pajak

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh SUS hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan SUS sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar SUS serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki SUS. SUS telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan, SUS telah: a. melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan; c. memiliki Peraturan Perusahaan;

Page 146: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 22  

d. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SUS pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Penegasan No.12 tertanggal 17 Nopember 2011, dibuat di hadapan Tri Wulan Delima Sari, S.H., pengganti dari David, S.H., Notaris di Jakarta , yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima pada tanggal 18 Januari 2012 dengan No.AHU-AH.01.10-01789 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0004764.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 18 Januari 2012, mengenai penegasan keputusan RUPSLB SUS yang tertuang dalam Akta Berita Acara PT. Setia Utama Services No.23 tertanggal 17 Oktober 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, adalah: Direksi Direktur : Rama Bernadi Dewan Komisaris Komisaris : Hengky Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris SUS tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar SUS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi SUS tertanggal 4 Mei 2015:

1. SUS maupun aset-aset yang dimiliki oleh SUS tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. SUS maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh SUS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. SUS tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. SUS tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap SUS tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan SUS tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. SUS tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. SUS tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. SUS tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. SUS tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. SUS tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

Page 147: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 23  

10. SUS maupun perizinan dan aset-aset SUS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha SUS.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris SUS tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris SUS tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SUS tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh SUS dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha SUS serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha SUS telah dibuat secara sah, mengikat SUS dan sesuai dengan anggaran dasar SUS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I. SUMA SUMA adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Bintang Citra Cemerlang No.240 tertanggal 23 Juli 2010, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-37507.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 28 Juli 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0056670.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 28 Juli 2010, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.66 tanggal 19 Agustus 2011, Tambahan No.24992 (“Akta Pendirian SUMA”). Anggaran Dasar SUMA telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara PT. Bintang Citra Cemerlang No.4 tertanggal 3 Maret 2011, dibuat di hadapan David, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-15690.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 28 Maret 2011, didaftarkan dalam daftar Perusahaan No.AHU-0025113.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 28 Maret 2011. Perubahan-perubahan anggaran dasar SUMA telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Struktur permodalan SUMA pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta Pendirian SUMA, yaitu:

Page 148: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 24  

Permodalan Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 1.000 1.000.000.000,- Modal Ditempatkan 1.000 1.000.000.000,- Modal Disetor 1.000 1.000.000.000,- Modal dalam Portepel - -

Susunan pemegang saham SUMA dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Perseroan 999 999.000.000,- 99,99 UCS 1 1.000.000,- 0,01

Jumlah 1.000 1.000.000.000,- 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham SUMA adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar SUMA. Kesinambungan struktur permodalan SUMA sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Maksud dan tujuan SUMA hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, industri, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, SUMA dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai

pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung, konstruksi, lapangan, jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan/irigasi, landasan, dermaga, pemasangan instalasi-instalasi listrik (elektrikal), gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner, sistem pengamanan dan dalam bidang teknik sipil, elektro mesin (mekanikal);

2. menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi perdagangan

impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, bertindak sebagai agen, ritel, grosir, waralaba, commision house, leveransir, suplier, distributor dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagai jenis barang dagangan baik barang-barang hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain, serta perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate yaitu penjualan dan pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran, gedung pertokoan, unit-unit ruangan apartemen, ruangan kondominium, ruangan kantor, ruangan pertokoan;

3. menjalankan usaha-usaha di bidang industri yang meliputi berbagai macam industri antara lain industri elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman, pengolahan hasil perikanan (coldstorage), keramik, kulit, karet, kertas, tekstil, pakaian jadi (garmen), kimia, farmasi dan obat-

Page 149: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 25  

obatan, kosmetika, alat kesehatan, meubel (furniture), kendaraan bermotor termasuk mesin-mesin dan suku cadangnya, alat-alat rumah tangga, kerajinan;

4. menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi darat, termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;

5. menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian, termasuk agroindustri yang meliputi pembibitan, budidaya dan pengolahan pasca panen industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan, hortikultura, kehutanan;

6. menjalankan usaha-usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan buku-buku, desain dan cetak grafis, sablon, offset;

7. menjalankan usaha-usaha di bidang perbengkelan, yang meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan, perbaikan (maintenance) dan showroom kendaraan bermotor, berbagai jenis mesin-mesin dan alat-alat berat;

8. menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi berbagai macam jasa antara lain persewaan dan pengelolaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, periklanan, persewaan kendaraan bermotor, jasa komputer dan internet termasuk pembuatan paket program komputer (software), pelatihan komputer, instalasi dan perbaikan/perawatan komputer, jaringan komputer, Uninterruptible Power Supply, panel kontrol serta alat telekomunikasi, jasa teknologi informasi termasuk multimedia, desain sistem informasi, e-commerce, pengolahan data, jasa penyediaan makanan dan minuman, catering, jasa boga, perawatan dan kebersihan (cleaning service), kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh SUMA hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan SUMA sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar SUMA serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki SUMA. SUMA telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan, SUMA telah: a. melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan; c. memiliki Peraturan Perusahaan; d. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SUMA pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Setia Utama Media Aplikasi No.124 tertanggal 15 Juni 2011, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal

Page 150: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 26  

1 Juli 2011 dengan No.AHU-AH.01.10-20466 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0053407.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 1 Juli 2011, adalah: Direksi Direktur : Ferry Setiawan Dewan Komisaris Komisaris : Hengky Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris SUMA tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar SUMA dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi SUMA tertanggal 4 Mei 2015:

1. SUMA maupun aset-aset yang dimiliki oleh SUMA tidak sedang terlibat atau

menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. SUMA maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh SUMA tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. SUMA tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. SUMA tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap SUMA tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan SUMA tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. SUMA tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. SUMA tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. SUMA tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. SUMA tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. SUMA tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh

instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. SUMA maupun perizinan dan aset-aset SUMA tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha SUMA.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris SUMA tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris SUMA tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di

Page 151: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 27  

Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SUMA tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh SUMA dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha SUMA serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha SUMA telah dibuat secara sah, mengikat SUMA dan sesuai dengan anggaran dasar SUMA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I.

SAM SAM adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Suma Aplikasi Market No.47 tertanggal 21 September 2011, dibuat di hadapan Dr Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-10688.AH.01.01.Tahun 2012 tertanggal 28 Februari 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0017655.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 28 Februari 2012 (“Akta Pendirian SAM”). Perubahan-perubahan anggaran dasar SAM telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Struktur permodalan SAM pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 207/2011, yaitu:

Permodalan

Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan 2.500 2.500.000.000 Modal Disetor 2.500 2.500.000.000 Modal dalam Portepel 7.500 7.500.000.000

Susunan pemegang saham SAM dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Setia Utama Media Aplikasi 1.275 1.275.000.000 51 Jack Budiman 1.225 1.225.000.000 49

Jumlah 2.500 2.500.000.000 100

Page 152: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 28  

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham SAM adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar SAM. Kesinambungan struktur permodalan SAM sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Maksud dan tujuan SAM hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pengangkutan darat, perbengkelan, percetakan, Pertanian, jasa dan konsultasi. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, SAM dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan : a. bertindak sebagai pengembang; b. menyelenggarakan usaha real estat, industrial estat dan kegiatan-kegiatan

terkait; c. pemborong pada umumnya (general contractor); d. pemasangan komponen bangunan berat (heavy lifting); e. pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara-dermaga; f. pemasangan instalasi-instalasi; g. pengembangan wilayah pemukiman; h. pemborong bidang pertambangan minyak, gas dan panas bumi; i. pemborong bidang pertambangan umum; j. pemborong bidang telekomunikasi; k. pemborong bidang petrokimia; l. pemborong bidang sarana-pra sarana jaringan telekomunikasi, konstruksi

besi dan baja.

2. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan antara lain : a. bertindak sebagai agen, grosir dari barang-barang engineering; b. distributor atau perwakilan dari badan, perusahaan barang engineering

(teknik); c. distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan; d. ekspor dan impor barang-barang engineering; e. ekspor dan impor perdagangan alat tulis kantor (ATK), bahan bakar minyak

tanah dan gas, bahan bakar padat, bahan bangunan dan material,bahan kimia, bahan pertanian, farmasi dan obat-abatan, hasil hutan dan bumi, hasil hutan dan tanaman industri, hasil industri kayu,dan tripleks, hasil perkebunan, kosmetika dan kecantikan, logam dan baja, makanan-minuman, mesin, mesin pendingin, meubel/furnitur, minyak pelumas, obat-obatan tradisional, peralatan informatika dan multimedia, peralatan kesehatan, peralatan listrik dan elektronik, peralatan pengolahan air bersih dan limbah, peralatan perforasi, peralatan perikanan, peralatan pertanian dan perkebunan, peralatan telekomunikasi, peralatan transmisi telekomunikasi, plastic dan fibre, reefer container (peti kemas berpencingin), sparepart dan aksesoris mobil-motor, tekstil, hasil-hasil pertambangn baik logam dan non logam;

f. grossier, supplier, leveransier dan commission house, penjualan bahan bakar kendaraan bermotor, penyalur bahan bakar minyak tanah, solar dan gas;

g. perdagangan peralatan transmisi telekomunikasi, perdagangan supermarket/hypermarket (toserba/swalayan);

h. perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property; i. penyalur bahan bakar SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum); j. perdagangan besar lokal;

3. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang industri, antara lain:

Page 153: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 29  

a. industri air mineral (air minum), teknologi mineral, wood working dan furniture, aksesoris kendaraan bermotor, alat angkutan, alat pemotong, alat peraga, alat ukur, alat-alat kesehatan, bahan bakar padat, bahan makanan dan minuman, batubata dan genteng, beton siap pakai dan prestressing, fabrikasi peralatan listrik dan elektronik, farmasi dan obat-obatan, garmen dan pakaian jadi, gas dan LPG, gula, haspel (gulungan kabel), kaca, karet dan barang-barang dari karet, karet mentah (alam), karoseri dan komponen serta perakitan kendaraan bermotor, kayu, kebutuhan rumah tangga, keramik, kertas, kimia (chemical), komputer dan peripheral, logam dan baja, makanan kesehatan, makanan-minuman dan pengalengan/pembotolan (amatil), manufacturing dan fabrikasi, material bangunan, mesin-mesin, minyak pelumas, perkakas dan perabotan, pipa, radio televise, hasil-hasil hutan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan;

b. industri peralatan kedokteran, alat ukur navigasi, keselamatan (safety equipment), kosmetika dan kecantikan, listrik, rumah tangga, teknik dan mekanikal, transmisi telekomunikasi;

4. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pengangkutan darat (pipa/pipanisasi), ekspedisi dan pergudangan, transportasi pengangkutan dan penumpang;

5. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang perbengkelan, showroom, pemasangan dan penjualan aksesoris kendaraan, pengecatan kendaraan bermotor, penyediaan suku cadang alat-alat berat/pesawat ringan, perawatan, pemeliharaan dan perbaikan, termasuk alat-alat berat;

6. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang percetakan antara lain : a. memperdayakan hasil-hasil dari penerbitan; b. penjilidan, kartonase dan pengepakan; c. pencetakan dokumen, majalah, bulletin, tabloid, kartu nama, undangan, kop

surat, kwitansi, brosur, pamflet, kalender; d. desain dan cetak grafis; e. Offset; dan f. sablon;

7. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang pertanian antara lain: a. agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian); b. industri pertanian; c. kehutanan; d. pembenihan dan budidaya biota air tawar/laut; e. penangkapan dan pengembangbiakan satwa; f. perikanan darat/laut dan pertambakan; g. perkebunan kopi, tanaman industri, tanaman keras (palawija), tanaman

pangan; h. peternakan unggas, hewan potong dan peternakan lainnya; i. ruang pemrosesan telur (eggs frozen processing plant);

8. Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang jasa antara lain: a. jasa perawatan dan pemeliharaan (cleaning service) untuk bangunan-

bangunan seperti perumahan, gedung-gedung perkantoran, apartemen-apartemen, kondominium dan pertokoan termasuk juga perawatan dan pemeliharaan kapal-kapal laut, kapal-kapal terbang dan kendaraan umum;

b. jasa pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan mesin-mesin serta peralatan/alat bantu teknikal, mekanikal, elektronik, timbangan khusus dan peralatan laboratorium, termasukjuga computer baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware);

c. jasa bidang konstruksi pertambangan; d. jasa agen property; e. jasa hiburan (entertainment) dengan mengadakan pertunjukan-pertunjukan

seni musik, tari, drama, dan pameran;

Page 154: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 30  

f. jasa penyewaan peralatan tangki timbun, peralatan perkebunan dan pertanian, peralatan perkawinan, dan barang-barang teknik, elektronik lainnya;

g. jasa komputer grafik dan kreatif photo studio; h. jasa periklanan, promosi dan pemasaran, reklame dan hubungan

kemasyarakatan; i. jasa telekomunikasi umum; j. ekspedisi dan pergudangan (bukan veem) k. jasa penunjang dalam bidang pertambangan minyak dan gas bumi, batu

bara, emas dan timah, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak; 9. Berusaha dalam bidang konsultasi manajemen, bisnis maupun administrasi,

konsultasi dalam bidang industri, konsultasi dalam bidang perkebunan, konsultasi bidang pengelolaan manajemen perusahaan, konsultasi bidang pendidikan, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan property real estate dan analisa dampak lingkungan (amdal), interior, eksterior dan pertamanan.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh SAM hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan SAM sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar SAM serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki SAM. SAM telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SAM belum mempekerjakan karyawan, sehingga SAM belum diwajibkan melakukan kewajiban-kewajiban di bidang ketenagakerjaan berupa pembayaran gaji, pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan, keikutsertaan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, maupun pembuatan Peraturan Perusahaan. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SAM pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pendirian SAM, adalah: Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur : Kamto Tarjono Dewan Komisaris Komisaris Utama : Ferry Setiawan Komisaris : Jack Budiman Anggota Direksi dan Komisaris SAM tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar SAM dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi SAM tertanggal 4 Mei 2015:

1. SAM maupun aset-aset yang dimiliki oleh SAM tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada

Page 155: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 31  

Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. SAM maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh SAM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. SAM tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. SAM tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap SAM tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan SAM tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. SAM tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. SAM tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. SAM tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. SAM tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. SAM tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. SAM maupun perizinan dan aset-aset SAM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha SAM.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris SAM tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris SAM tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SAM tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SAM belum melakukan kegiatan operasional dan belum membuat perjanjian dengan pihak lain. SMM SMM adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.28 tertanggal 29 Oktober 2002, dibuat di hadapan Mohamad Rifat Tadjoedin S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak

Page 156: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 32  

Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.C-07934 HT.01.01.TH.2003 tertanggal 11 April 2003 dan Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 30 Juni 2003 di bawah No.1608/BH.09.05/VI/2003.

Anggaran Dasar SMM telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Simpatindo Multi Media No.115 tertanggal 24 Maret 2015, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-0785749.AH.01.02.Tahun 2015 tertanggal 14 April 2015 dan diadftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-2985652.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 14 April 2015 (“Akta 115/2015”).

Perubahan-perubahan anggaran dasar SMM telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Struktur permodalan SMM pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 115/2015, yaitu:

Permodalan Nilai nominal Rp1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 200.000 200.000.000.000 Modal Ditempatkan 50.250 50.250.000.000 Modal Disetor 50.250 50.250.000.000 Portepel 149.750 149.750.000.000

Susunan pemegang saham SMM dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Nilai nominal Rp1.000,00 per saham Jumlah Saham

Jumlah Nominal (Rp) %

Perseroan 50.000 50.000.000.000 99,502 PT Gemilang Selular Multimedia 249 25.000.000.000 0,496 Susanty 1 1.000.000 0,002

Jumlah 50.250 50.250.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham SMM adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar SMM. Kesinambungan struktur permodalan SMM sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Maksud dan tujuan SMM hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan jasa. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, SMM dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Menjalankan perdagangan umum baik atas perhitungan sendiri maupun atas

perhitungan dan tanggungan pihak lain secara komisioner, termasuk perdagangan import, export, lokal dan interinsulair;

Page 157: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 33  

2. Menjadi agen, grossier, distributor, supplier dan leveransir dari berbagai perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri, kecuali usaha dalam bidang agen perjalanan;

3. Berusaha dalam bidang real estate yang meliputi antara lain developer, kontraktor, perencanaan, pelaksanaan, sewa kantor dan pemborongan pada umumnya, diantaranya pada bangunan-bangunan, jalan-jalan, jembatan-jembatan, taman-taman, kolam renang, lapangan golf, interior/dekorasi, instalasi listrik, telekomunikasi, gas, air/irigasi serta pekerjaan-pekerjaan penggalian, pengurugan dan pemerataan tanah dan pemasangan/penimbun pipa;

4. Mengusahakan jasa-jasa konsultasi teknik maupun manajemen dan jasa-jasa lain pada umumnya, kecuali jasa hukum, pariwisata dan pajak;

5. Menjalankan usaha dalam bidang perkebunan, pertanian, kehutanan, hutan tanaman industri, reboisasi dan penghijauan, antara lain membuat pembibitan tanaman hutan mutu tinggi, membuat kebun benih sumber biji mutu tinggi baik untuk tanaman hutan maupun tanaman lainnya. Mendirikan fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan biji tanaman hutan maupun tanaman lainnya, termasuk juga usaha pengolahan hasil-hasil perkebunan, pertamanan dan hasil hutan.

6. Menjalankan usaha dalam bidang peternakan, perikanan darat dan/atau perikanan laut, termasuk juga usaha tambak udang, ikan dan rumput laut, baik secara tradisional maupun secara modern;

7. Menjalankan usaha dalam bidang industry (pabrik) dari segala bahan yang dapat diproduksi di dalam negeri, termasuk juga kerajinan tangan (home industry);

8. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan umum di darat baik untuk penumpang dan/atau barang, termasuk pula usaha pergudangan;

9. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang service station dan reparasi dari berbagai kendaraan bermotor;

10. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang percetakan dan penerbitan pada umumnya.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh SMM hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan SMM sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar SMM serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki SMM. SMM telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan: a. berdasarkan keterangan dari SMM, SMM sedang melakukan pengurusan

pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan; Mengacu pada ketentuan Undang Undang Nomor 7 tahun 1981 mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dalam hal SMM lalai melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 UU 7/1981, maka terhadap Direksi SMM dapat dikenakan pasal 10 UU 7/1981 yang mengatur bahwa “Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- .(satu juta rupiah).

Page 158: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 34  

b. SMM telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan;

c. berdasarkan keterangan dari SMM, SMM sedang melakukan pengurusan

pengesahan Peraturan Perusahaan; Mengacu pada ketentuan Undang Undang Nomor 7 tahun 1981 mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dalam hal SMM lalai melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 UU 7/1981, maka terhadap Direksi SMM dapat dikenakan pasal 10 UU 7/1981 yang mengatur bahwa “Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- .(satu juta rupiah).”

d. SMM telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMM pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Simpatindo Multi Media No.71 tertanggal 31 Oktober 2014, dibuat di hadapan Dr Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, The, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 23 Maret 2015 dengan No.AHU-AH.01.03-0018229 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0033779.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 23 Maret 2015, adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Susanty Dewan Komisaris Komisaris : Bardidi Nardjojo Anggota Direksi dan Komisaris SMM tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar SMM dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi SMM tertanggal 4 Mei 2015:

1. SMM maupun aset-aset yang dimiliki oleh SMM tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. SMM maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh SMM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. SMM tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. SMM tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap SMM tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban

Page 159: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 35  

Pembayaran Utang, dan SMM tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. SMM tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. SMM tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. SMM tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. SMM tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. SMM tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. SMM maupun perizinan dan aset-aset SMM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha SMM.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris SMM tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris SMM tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material.

Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, SMM tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan, sedangkan barang-barang persediaan yang dimiliki oleh SMM sedang dijaminkan kepada PT Bank Permata Tbk untuk menjamin pelunasan utang SMM kepada PT Bank Permata Tbk dan kepada Bank Sindikasi untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMMN, PMMN, dan SMM kepada Bank Sindikasi, di mana penjaminan tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh SMM dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha SMM serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha SMM telah dibuat secara sah, mengikat SMM dan sesuai dengan anggaran dasar SMM dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I. MTS MTS adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitra Telekomunikasi Selular No.23 tertanggal 26 Februari 2009, dibuat di hadapan Mohamad Rifat Tadjoedin, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-15605.AH.01.01.Tahun 2009 tertanggal 24 April 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0019968.AH.01.09 tanggal 24 April 2009.

Page 160: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 36  

Anggaran Dasar MTS telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mitra Telekomunikasi Selular No.70 tertanggal 26 Nopember 2014, dibuat di hadapan Dr.Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-13054.40.20.2014 tertanggal 18 Desember 2014, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0131649.40.80.2014 tanggal 18 Desember 2014.

Perubahan-perubahan anggaran dasar MTS telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Struktur permodalan MTS pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mitra Telekomunikasi Selular No.55 tertanggal 23 Juli 2013, dibuat di hadapan Dr.Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-45811.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 30 Agustus 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0081745.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 30 Agustus 2013, yaitu:

Permodalan Nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 140.000 140.000.000.000 Modal Ditempatkan 70.000 70.000.000.000 Modal Disetor 70.000 70.000.000.000 Portepel 70.000 70.000.000.000

Susunan pemegang saham MTS dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Perseroan 69.999 69.999.000.000 99,99 Irwan 1 1.000.000 0,01

Jumlah 70.000 70.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham MTS adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar MTS. Kesinambungan struktur permodalan MTS sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Maksud dan tujuan MTS hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah perdagangan, keagenan, pengadaan, pembangunan, pertambangan, perkebunan, pertanian, kehutanan, reboisasi, peternakan, perikanan, industri, jasa, konsultan, pengangkutan, perbengkelan, dan percetakan. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, MTS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. menjalankan perdagangan umum, terutama berdagang alat-alat telepon genggam (hand phone), assesoris dan alat-alat penunjang lainnya, baik atas perhitungan

Page 161: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 37  

sendiri maupun atas perhitungan dan tanggungan pihak lain secara komisioner, termasuk perdagangan import, export, lokal dan interinsulair;

2. menjadi agen, grossier, distributor, supplier dan leveransir dari berbagai

perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri, kecuali usaha dalam bidang agen perjalananl

3. menjalankan usaha dalam bidang pengadaan segala macam barang dan/atau

alat-alat pabrik, industri, dan pembangunan; 4. berusaha dalam bidang real estate yang meliputi antara lain developer, kontraktor,

perencanaan, pelaksanaan, sewa kantor dan pemborongan pada umumnya, di antaranya pada bangunan-bangunan, jalan-jalan, jembatan-jembatan, taman-taman, kolam renang, lapangan golf, interior/dekorasi, instalasi listrik, telekomunikasi, gas, air/irigasi serta pekerjaan-pekerjaan penggalian, pengurugan dan pemerataan tanah dan pemasangan/penimbunan pipa;

5. bertindak sebagai eksploirator, eksploitator, membangun sarana dan prasarana

pertambangan, dan sarana-sarana lain yang diperlukan termasuk usaha pengolahan dari hasil pertambangan tersebut serta memasarkan hasil-hasil pengolahannya baik di dalam maupun di luar negeri;

6. menjalankan usaha dalam bidang perkebunan, pertanian, kehutanan, hutan

tanaman industri, reboisasi dan penghijauan, antara lain membuat pembibitan tanaman hutan mutu tinggi, membuat kebun benih sumber biji mutu tinggi baik untuk tanaman hutan maupun tanaman lainnya, mendirikan fasilitas penyimpanan dan pemeliharaan biji tanaman hutan dan biji tanaman lainnya, termasuk juga usaha pengolahan hasil-hasil perkebunan, pertamanan dan hasil hutan;

7. menjalankan usaha dalam bidang peternakan, perikanan darat dan/atau

perikanan laut, termasuk juga usaha tambak udang, ikan dan rumput laut, baik secara tradisional maupun secara modern;

8. mendirikan industri garment dan pakaian jadi, tekstil, manufacturing dan fabrikasi,

furniture (meubel), daur ulang, kerajinan tangan, perkakas dan perabotan, material bangunan, industri pengolahan kayu dan tripleks, serta memasarkan hasil-hasilnya, baik di dalam maupun di luar negeri;

9. mengusahakan usaha-usaha di bidang jasa, termasuk jasa periklanan, promosi

dan pemasaran (komunikasi pemasaran), reklame dan hubungan kemasyarakatan dan komunikasi pemasaran melalui media komersial, televisi, radio, surat kabar, meliputi billboard, logo, brosur, desain grafis, dan desain pengepakan, pembuatan dan pemasangan berbagai jenis poster dan gambar, penyebaran pelebaran, pemasaran Kartu Istimewa (privilege card) dan melakukan pemeriksaan, penelitian dan research pasar serta kegiatan usaha terkait, jasa telekomunikasi umum, jasa pengelolaan gedung perkantoran, taman rekreasi/hiburan, gedung bioskop, pasar swalayan, amusemen center, gedung perparkiran dan kawasan industri, jasa sarana penunjang perusahaan konstruksi, kecuali jasa hukum dan pajak;

10. menjadi konsultan dalam bidang arsitek, design dan interior, teknik, pembangunan

perencanaan dan pengawasan pembangunan, perdagangan, ekonomi, industri dan olahraga, listrik, elektronik, pendidikan, periklanan, reklame dan sumber daya manusia;

Page 162: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 38  

11. menjalankan usaha-usaha dalam bidang pengangkutan umum di darat baik untuk

penumpang dan/atau barang, termasuk pula usaha perdagangan dan pendistribusian barang logistic;

12. melakukan pemeliharaan dan perawatan serta perbaikan untuk segala macam

bus, truk, maupun sedan, dan jenis kendaraan lainnya; 13. melakukan percetakan, meliputi desain dan cetak grafis, pembuatan design untuk

gambar-gambar, simbol, logo, kartu nama untuk keperluan pribadi (perorangan) maupun perusahaan (corporate) dan juga untuk kepentingan-kepentingan penting (event nasional maupun internasional) serta kegiatan penunjang lainnya yang terkait, serta penerbitan, penjilidan segala macam buku, termasuk pengepakan dan kartonage.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh MTS hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan MTS sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar MTS serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki MTS. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan: a. MTS telah melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. MTS telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan; c. berdasarkan keterangan dari MTS, MTS sedang melakukan pengurusan

pengesahan Peraturan Perusahaan; Mengacu pada ketentuan Undang Undang Nomor 7 tahun 1981 mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dalam hal MTS lalai melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 UU 7/1981, maka terhadap Direksi MTS dapat dikenakan pasal 10 UU 7/1981 yang mengatur bahwa “Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- .(satu juta rupiah).”;

d. MTS telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

MTS telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris MTS pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Mitra Telekomunikasi Selular No.70 tertanggal 26 Nopember 2014, dibuat di hadapan Dr.Fulgensius Jimmy Hardjo Lukito, Tjhe, S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah

Page 163: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 39  

diterima dan dicatat pada tanggal 16 Desember 2014 dengan No.AHU-47748.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0131649.40.80.2014 tanggal 16 Desember 2014, adalah: Direksi Direktur : Ricky Lim Dewan Komisaris Komisaris : Tan Lie Pin Anggota Direksi dan Komisaris MTS tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar MTS dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi MTS tertanggal 4 Mei 2015:

1. MTS maupun aset-aset yang dimiliki oleh MTS tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. MTS maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh MTS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. MTS tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. MTS tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap MTS tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan MTS tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. MTS tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. MTS tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. MTS tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. MTS tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. MTS tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. MTS maupun perizinan dan aset-aset MTS tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha MTS.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris MTS tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris MTS tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di

Page 164: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 40  

Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, MTS tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan, sedangkan barang-barang persediaan yang dimiliki oleh MTS sedang dijaminkan kepada Bank Sindikasi untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMMN, PMMN, dan SMM kepada Bank Sindikasi. Penjaminan tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh MTS dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha MTS serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha MTS telah dibuat secara sah, mengikat MTS dan sesuai dengan anggaran dasar MTS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I. PMM PMM adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Perdana Mulia Makmur No.53 tertanggal 21 April 2010, dibuat di hadapan Agung Prabowo, S.H., C.N., pengganti dari Raden Johanes Sarwono, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-24588.AH.01.01.Tahun 2010 tertanggal 14 Mei 2010 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0036406.AH.01.09 tanggal 14 Mei 2010. Anggaran Dasar PMM telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.81 tertanggal 9 September 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan-perubahan anggaran dasar PMM telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Struktur permodalan PMM pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Perdana Mulia Makmur No.112 tertanggal 13 September 2013, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-49653.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 24 September 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0089388.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 24 September 2013, yaitu:

Page 165: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 41  

Permodalan Nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 144.000 144.000.000.000 Modal Ditempatkan 36.000 36.000.000.000 Modal Disetor 36.000 36.000.000.000 Portepel 108.000 108.000.000.000

Susunan pemegang saham PMM dengan struktur permodalan di atas adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Nilai nominal Rp. 1.000.000,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Ardiansyah 3.920 3.920.000.000 10,89 Hian Tian alias Sofian 80 80.000.000 0,22 PT Aneka Jaya Kencana 32.000 32.000.000.000 88,89

Jumlah 36.000 36.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham PMM adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar PMM. Kesinambungan struktur permodalan PMM sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Maksud dan tujuan PMM hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian, pertambangan, pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan jasa. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, PMM dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estat), kawasasn industri (industrial estat), gedung-gedung, apartemen, kondominium, dan perkantoran; pembangunan gedung dan konstruksi, jembatan, jalan, dan taman, bendungan, pengairan, serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air minum, telekomunikasi dan pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan bangunan;

2. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan yang meliputi perdagangan ekspor dan impor, antar pulau/daerah serta lokal untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain, serta bertindak sebagai agen, grossir, distributor supplier, leveransir, waralaba, commission house, dan sebagai perwakilan dari badan badan perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;

3. Menjalankan usaha industri pada umumnya, termasuk mengusahakan home industri dan kerajinan tangan serta memasarkannya di dalam maupun di luar negeri;

4. Menjalankan usaha-usaha di bidang pertambangan yang meliputi pertambangan batu bara, nikel, timah dan logam, emas, perak, bijih uranium dan thorium, pasir besi dan bijih besi, penggalian batu tambang, tanah liat, granit, gamping, dan pasir, termasuk tambang non migas, eksplorasi dan eksploitasi air mineral, pengeboran serta teknologi dan perforasi;

5. Menjalankan usaha-usaha di bidang transportasi dengan menggunakan angkutan truk, bis, sedan, serta angkutan darat lainnya, termasuk angkutan dengan saluran pipa, serta ekspedisi dan pergudangan.

Page 166: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 42  

6. Menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian termasuk Agroindustri yang meliputi budidaya dan pengolahan pasca panen, pembibitan (hatchery); Industri pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan holtikutura; Menjalankan usaha di bidang peternakan; Melakukan penangkapan ikan dan pengolahan hasil-hasil laut terpadu meliputi usaha-usaha penangkapan, pengumpulan, pemeliharaan (pembudidayaan), pembibitan dan pengolahan ikan laut, dan ikan air tawar, udang, kodok, rumput laut, kerang, cumi-cumi, reptilia serta memasarkan hasil-hasil usaha tersebut; Menjalankan usaha pertambakan termasuk pembibitan dan budidaya ikan maupun udang, mengimpor bahan baku tambahan, mesin-mesin, alat perlengkapan, suku cadang dan lain-lain peralatan yang diperlukan untuk mendirikan dan memproduksi hasil-hasilnya;

7. Melakukan usaha percetakan yang meliputi pemberdayaan hasil-hasil dari penerbitan, termasuk penjilidan dan Penerbitan buku-buku;

8. Menjalankan usaha-usaha di bidang perbengkelan yang meliputi kegiatan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan, kendaraan bermotor dan berbagai jenis mesin-mesin termasuk rekondisi dan modifikasi, serta usaha-usaha showroom mobil dan motor;

9. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang jasa yang meliputi jasa, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak, termasuk jasa periklanan dan jasa konsultasi manajemen sumber daya manusia; Melakukan jasa pengelolaan taman rekreasi/hiburan, pasar swalayan, termasuk pengelolaan gedung serta pemeliharaan gedung-gedung, perkantoran, dan mengusahakan gedung perparkiran dan pengelolaan kawasan industri.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh PMM hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan PMM sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar PMM serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki PMM. PMM telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan: a. berdasarkan keterangan dari PMM, PMM sedang melakukan pengurusan

pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan; Mengacu pada ketentuan Undang Undang Nomor 7 tahun 1981 mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (“UU 7/1981”), dalam hal PMM lalai melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1 UU 7/1981, maka terhadap Direksi PMM dapat dikenakan pasal 10 UU 7/1981 yang mengatur bahwa “Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- .(satu juta rupiah).

b. PMM telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan; c. PMM telah memiliki Peraturan Perusahaan;

Page 167: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 43  

d. PMM telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PMM pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Perdana Mulia Makmur No.374 tertanggal 21 Nopember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 3 Desember 2014 dengan No.AHU-44704.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0126395.40.80.2014 tanggal 3 Desember 2014, adalah: Direksi Direktur : Ferry Setiawan Dewan Komisaris Komisaris : Hengky Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris PMM tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar PMM dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi PMM tertanggal 4 Mei 2015:

1. PMM maupun aset-aset yang dimiliki oleh PMM tidak sedang terlibat atau menjadi

obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. PMM maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh PMM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

3. PMM tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. PMM tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap PMM tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan PMM tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. PMM tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. PMM tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. PMM tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. PMM tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. PMM tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi

kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

Page 168: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 44  

10. PMM maupun perizinan dan aset-aset PMM tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha PMM.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris PMM tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris PMM tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, PMM tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan, sedangkan aset-aset PMM berupa barang persediaan sedang dijaminkan kepada Bank Sindikasi untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMMN, PMMN, dan SMM kepada Bank Sindikasi. Penjaminan tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh PMM dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha PMM serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha PMM telah dibuat secara sah, mengikat PMM dan sesuai dengan anggaran dasar PMM dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I.

PMMN PMMN adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Poin Multi Media Nusantara No.89 tertanggal 8 Februari 2013, dibuat di hadapan Dr Ranti Fauza Mayana, S.H., Notaris di Bandung, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-13350.AH.01.01.Tahun 2013 tertanggal 15 Maret 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0022949.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 15 Maret 2013. Anggaran Dasar PMMN telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara No.155 tertanggal 28 Juni 2013, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No.AHU-41651.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 31 Juli 2013, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0073718.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 31 Juli 2013 (“Akta 155/2013”).

Page 169: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 45  

Perubahan-perubahan anggaran dasar PMMN telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Struktur permodalan PMMN pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 155/2013, yaitu:

Permodalan Nilai nominal Rp. 100.000,00 per saham

Saham Jumlah Nominal (Rp)

Modal Dasar 800.000 80.000.000.000 Modal Ditempatkan 200.000 20.000.000.000 Modal Disetor 200.000 20.000.000.000 Portepel 600.000 60.000.000.000

Susunan pemegang saham PMMN dengan struktur permodalan di atas berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Poin Multi Media Nusantara No.18 tertanggal 1 Desember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Desember 2014 dengan No.AHU-46719.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0130788.40.80.2014 tanggal 12 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Pemegang saham Nilai nominal Rp. 100.000,00 per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %

Hengky Setiawan 2 200.000 0,001 Perseroan 199.998 19.999.800.000 99,999

Jumlah 200.000 20.000.000.000 100

Riwayat struktur permodalan dan perubahan susunan pemegang saham PMMN adalah sah dan telah dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Anggaran Dasar PMMN. Kesinambungan struktur permodalan PMMN sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Maksud dan tujuan PMMN hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berusaha dalam bidang perdagangan. Untuk melaksanakan maksud dan tujuan tersebut di atas, PMMN dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1. Perdagangan besar lokal 2. Perdagangan komputer dan alat elektronika 3. Perdagangan peralatan transmisi telekomunikasi 4. Perdagangan cash dan credit serta jual beli dengan angsuran 5. Perdagangan peralatan mekanikal/elektrikal/telekomunikasi/navigasi 6. Perdagangan dan export import alat-alat fotografi 7. Grossier, leveransier, supplier/distributor dan peragenan dari perusahaan-

perusahaan dalam dan/atau luar negeri 8. Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan Kegiatan usaha yang dijalankan oleh PMMN hingga tanggal Pendapat Hukum ini tidak bertentangan dengan maksud dan tujuan PMMN sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar PMMN serta sesuai dengan izin-izin yang dimiliki PMMN.

Page 170: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 46  

PMMN telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya serta memenuhi kewajiban sehubungan dengan izin-izin tersebut, dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan, PMMN: a. sedang dalam proses melakukan pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No.7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan;

b. telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan; c. sedang dalam proses memiliki Peraturan Perusahaan; d. telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum sebagaimana diatur dalam

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.7 tahun 2013 tanggal 18 Oktober 2013 tentang Upah Minimum.

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PMMN pada tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PT Poin Multi Media Nusantara No.18 tertanggal 1 Desember 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Desember 2014 dengan No.AHU-46719.40.22.2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0130788.40.80.2014 tanggal 12 Desember 2014, adalah: Direksi Direktur : Hengky Setiawan Dewan Komisaris Komisaris : Ferry Setiawan Anggota Direksi dan Komisaris PMMN tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar PMMN dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi PMMN tertanggal 4 Mei 2015:

1. PMMN maupun aset-aset yang dimiliki oleh PMMN tidak sedang terlibat atau

menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. PMMN maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh PMMN tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

Page 171: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 47  

3. PMMN tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. PMMN tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap PMMN tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan PMMN tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. PMMN tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. PMMN tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat

pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; 7. PMMN tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; 8. PMMN tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha Republik Indonesia; 9. PMMN tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh

instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

10. PMMN maupun perizinan dan aset-aset PMMN tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha PMMN.

Berdasarkan pemeriksaan hukum yang dilakukan dengan didukung oleh Surat Pernyataan Direksi dan Komisaris PMMN tertanggal 4 Mei 2015, masing-masing Direksi dan Komisaris PMMN tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, PMMN tidak memiliki aset berupa hak guna bangunan, sedangkan barang-barang persediaan yang dimiliki oleh PMMN sedang dijaminkan kepada Bank Sindikasi untuk menjamin pelunasan utang Perseroan, TS, MTS, PMMN, PMMN, dan SMM kepada Bank Sindikasi. Penjaminan tersebut telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh PMMN dengan pihak lain sehubungan dengan kegiatan usaha PMMN serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha PMMN telah dibuat secara sah, mengikat PMMN dan sesuai dengan anggaran dasar PMMN dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, tidak mengandung pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik dalam Perseroan, tidak saling bertentangan satu sama lain serta tidak mengandung pembatasan sehubungan dengan PUB I Tahap I.

Pendapat Hukum atas Rencana PUB I Tahap I 1. Untuk memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan yang mensyaratkan Direksi

Page 172: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 48  

untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sehubungan dengan rencana PUB I Tahap I, Direksi Perseroan telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang keputusannya tertuang dalam Akta No.198 tertanggal 23 Oktober 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. Dengan diperolehnya persetujuan tersebut, maka Perseroan telah memperoleh persetujuan korporasi yang diperlukan dalam rangka PUB I Tahap I.

2. Rencana PUB I Tahap I dan penggunaan dana hasil PUB I Tahap I tidak bertentangan

dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain, serta tidak terdapat pembatasan (negative covenant) yang diatur dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain yang membatasi atau menghalangi rencana PUB I Tahap I dan penggunaan dana hasil PUB I Tahap I.

3. Perseroan memenuhi ketentuan persyaratan sebagai pihak sebagaimana dimaksud

dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.36/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (”POJK 36/2014”).

4. Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu

PT Bahana Securities. 5. Perseroan tidak memiliki hubungan kredit dan hubungan afiliasi dengan

PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat. 6. Peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tiphone adalah A-(idn) (Single A Minus) yaitu

berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Fitch Ratings Indonesia serta idA (Single A) berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, dimana hasil peringkat tersebut telah memenuhi ketentuan Pasal 5 POJK 36/2014.

7. Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT Fitch Ratings Indonesia

dan PT Pemeringkat Efek Indonesia. 8. Aspek hukum dalam Prospektus dalam rangka PUB I Tahap I telah benar dan telah

sesuai dengan pemeriksaan hukum yang telah dilakukan oleh Perseroan. 9. Dalam rangka PUB I Tahap I, telah dibuat dan ditandatangani:

a. Akta Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone

Tahap I No.196 tertanggal 30 April 2015 juncto Akta Addendum Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I No.209 tertanggal 26 Mei 2015 dan Akta Addendum II Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I No.300 tertanggal 25 Juni 2015, ketiganya dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh Emiten;

b. Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.197 tertanggal 30 April 2015 juncto Akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.210 tertanggal 26 Mei 2015 dan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.296 tertanggal 25 Juni 2015, ketiganya dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah

Page 173: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 49  

Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Bank Mega Tbk selaku Wali Amanat;

c. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.198 tanggal 30 April 2015 juncto Akta Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.204 tanggal 26 Mei 2015 dan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.297 tanggal 25 Juni 2015, ketiganya dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dengan PT Bahana Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi;

d. Akta Pengakuan Hutang Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No.299 Tanggal 25 Juni 2015, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta;

e. Akta Perjanjian Agen Pembayaran No.199 tanggal 30 April 2015 juncto Akta

Addendum Perjanjian Agen Pembayaran No.298 tanggal 25 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI);

f. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No.S-02385/BEI.PG2/05-2015 tanggal 5

Mei 2015, dibuat oleh dan antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Perseroan. Penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan secara sah dan mengikat

Perseroan, tidak melanggar atau tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan, perjanjian-perjanjian lainnya yang mengikat Perseroan, ketentuan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Perjanjian perwaliamanatan tersebut di atas telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No.VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

Page 174: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

IRMA & SOLOMON Law Firm 50  

Demikian Pendapat Hukum ini kami buat sesuai dengan prinsip keterbukaan, serta berdasarkan data-data dan dokumen-dokumen yang kami peroleh sebagaimana layaknya Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan kami bertanggung jawab atas Pendapat Hukum ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Irma & Solomon

Mathilda Irma Untadi, S.H. Sihar Solomon Siahaan, S.H. STTD No.383/PM/STTD-KH/2001 STTD No.564/PM/STTD-KH/2005 Tembusan: 1. Yang Terhormat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan 2. Yang Terhormat Direksi PT Bahana Securities.

Page 175: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

173

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Page 176: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor
Page 177: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor
Page 178: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor
Page 179: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1

Catatan 2014 2013 2012

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2g,2h,2i,3,

4,33,35,36b 637.739 492.915

394.847

Piutang usaha 2g,2h,3,

5,33,35,36b

Pihak ketiga 1.481.873 1.213.996 250.024 Pihak berelasi 2f,32 160.508 86.963 170.070

Piutang lain-lain 2g,2h,3,

35,36b

Pihak ketiga 6 383.197 212.258 16 Pihak berelasi 2f,32 - - 1.100Persediaan 2j,8 948.683 661.328 277.069Pajak dibayar di muka 2q,18a 4.067 15.305 -Biaya dibayar di muka 7 31.788 13.626 6.342Uang muka 9 Pihak berelasi 2f,32 21.664 - 15.000 Pihak ketiga 771.358 139.618 87.972

Jumlah Aset Lancar 4.440.877 2.836.009 1.202.440

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 2q,3,18c 8.815 5.007 4.362Aset tetap - bersih 2l,2m,3,11 144.647 156.187 105.284Goodwill 2d,3,12 202.880 202.880 -Investasi pada entitas

asosiasi

2k,10

1.750 -

-

Aset lain-lain 2g,2h,13,35,

36b

218.575 255.256

46.531

Jumlah Aset Tidak Lancar

576.667

619.330 156.177

JUMLAH ASET 5.017.544 3.455.339 1.358.617

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 180: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2

Catatan 2014 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank jangka pendek 2g,3,14,35,

36c 1.724.433 1.432.391

105.000

Utang usaha 2g,3,

15,33,35,36c

Pihak ketiga 594.745 533.062 263 Pihak berelasi 2f,32 78.250 - -

Utang lain-lain 2g,3,33,35,

36c

Pihak ketiga 10.194 - - Pihak berelasi 2f,32 15.400 1.993 -Utang pajak 2q,3,18b 28.524 33.844 59.571

Beban masih harus dibayar 2g,3,16,35,

36c

2.228

2.727

1.899Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Utang bank 2g,3,19,35,

36c

7.460

7.380

39.980 Utang angsuran pembelian aset tetap

2g,3,17,35,36c

4.356

9.554

9.728

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2.465.590 2.020.951

216.441

LIABILITAS JANGKA

PANJANG

Liabilitas jangka panjang –

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

2g,3,19,35,36c

Utang bank 2g,3,17,35,

36c

15.782 22.942

14.995 Utang angsuran pembelian aset tetap

2g,3,19,35,36c

808 4.045

7.336Liabilitas imbalan kerja

jangka panjang

2o,3,20

36.193 20.689

12.099

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

52.783

47.676 34.430

JUMLAH LIABILITAS 2.518.373 2.068.627 250.871

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 181: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3

Catatan 2014 2013 2012

EKUITAS

Ekuitas Yang Dapat

Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Modal saham

Nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012

Modal dasar – 16.000.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012

Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.042.052.117 saham pada tanggal 31 Desember 2014, 5.472.508.880 saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 5.367.015.400 saham pada tanggal 31 Desember 2012

21

704.205

547.251

536.702Tambahan modal disetor - bersih

2s,22

947.725

297.679 275.525

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan

40

-

-

Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya

23

1.600

600

100

Belum ditentukan penggunaannya

844.846

540.971

295.215

Sub-jumlah 2.498.416 1.386.501 1.107.542

Kepentingan Nonpengendali

755

211 204

Jumlah Ekuitas 2.499.171 1.386.712 1.107.746

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

5.017.544

3.455.339

1.358.617

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 182: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4

Catatan 2014 2013 2012

PENDAPATAN BERSIH 2p,25 14.589.691 10.484.625 8.194.499

BEBAN POKOK PENDAPATAN

2p,26

(13.770.529) (9.856.140 ) (7.742.184)

LABA KOTOR 819.162 628.485 452.315

Beban umum dan administrasi

2p,27

(270.793) (162.283 ) (141.885)

Beban penjualan 2p,27 (40.930) (29.179 ) (22.983) Pendapatan usaha lainnya – bersih

2p,28

25.211

11.429

10.839

LABA USAHA 532.650 448.452 298.286

Penghasilan keuangan 2p,29 23.942 16.335 2.541Beban keuangan 2p,30 (144.676) (71.357 ) (28.736)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

411.916 393.430

272.091

MANFAAT (BEBAN)

PAJAK PENGHASILAN

2q,18c

Kini (110.956) (98.949) (70.392) Tangguhan 3.808 425 1.925

JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH

(107.148) (98.524 ) (68.467)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN

304.768 294.906

203.624

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Selisih kurs penjabaran

laporan keuangan

50 -

-

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

304.818

294.906

203.624

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 183: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5

Catatan 2014 2013 2012

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik entitas induk 304.875 294.901 203.602 Kepentingan nonpengendali

(107) 5

22

JUMLAH 304.768 294.906 203.624

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN – DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik entitas induk 304.915 294.901 203.602 Kepentingan nonpengendali

(97) 5

22

JUMLAH 304.818 294.906 203.624

LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ENTITAS INDUK

2r,31

Saham dasar 50 54 38 Saham dilusian 43 49 37

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 184: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba

Modal SahamTambahan

Modal Disetor

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan Telah DitentukanPenggunaannya

Belum DitentukanPenggunaannya Jumlah

Kepentingan Nonpengendali

Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2012 400.000 (39) - 100 91.613 491.674 182 491.856 Tambahan modal saham

melalui penawaran saham umum perdana

135.000 271.991 - - - 406.991 - 406.991 Tambahan modal saham

melalui pelaksanaan waran

1.702 3.573 - - - 5.275 - 5.275 Laba komprehensif

tahun berjalan

- - - - 203.602 203.602 22 203.624

Saldo 31 Desember 2012 536.702 275.525 - 100 295.215 1.107.542 204 1.107.746 Tambahan modal saham

melalui pelaksanaan waran

10.549 22.154 - - - 32.703 - 32.703 Pembentukan cadangan - - - 500 (500) - - - Dividen tunai - - - - (48.645) (48.645) - (48.645) Dampak akuisisi entitas anak - - - - - - 2 2 Laba komprehensif

tahun berjalan

- - - - 294.901 294.901 5 294.906

Saldo 31 Desember 2013 547.251 297.679 - 600 540.971 1.386.501 211 1.386.712

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 185: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Saldo Laba

Modal SahamTambahan

Modal Disetor

Selisih Kurs Penjabaran Laporan

Keuangan Telah DitentukanPenggunaannya

Belum DitentukanPenggunaannya Jumlah

Kepentingan Nonpengendali

Jumlah Ekuitas

Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran

93.149 195.613 - - - 288.762 - 288.762

Penambahan setoran modal 63.805 454.433 - - - 518.238 - 518.238 Pembentukan cadangan - - - 1.000 (1.000 ) - - - Dampak pendirian entitas anak

baru

- - - - - - 695 695 Dividen entitas anak - - - - - - (54) (54 ) Laba bersih tahun berjalan - - - - 304.875 304.875 (107) 304.768 Pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan

- - 40 - - 40 10 50

Saldo 31 Desember 2014 704.205 947.725 40 1.600 844.846 2.498.416 755 2.499.171

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 186: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2014 2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 14.077.330 9.392.618 8.189.474 Pembayaran kas kepada pemasok (14.571.356) (9.744.246 ) (7.751.261) Pembayaran kas untuk beban usaha (263.328) (131.042 ) (172.402) Pembayaran pajak penghasilan badan (115.502) (140.201 ) (143.867) Penerimaan kas operasi lainnya 24.800 14.494 30.957 Penerimaan penghasilan keuangan 23.942 16.335 2.540 Pembayaran beban keuangan (144.676) (71.357 ) (28.736)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Operasi (968.790) (663.399 ) 126.705

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aset tetap 8.481 15.489 1.956 Perolehan aset tetap (14.304) (63.663 ) (20.964) Perolehan investasi entitas asosiasi (1.750) - - Penempatan pada deposito dan bank garansi (102.433) (208.291 ) (15) Pencairan pada deposito dan bank garansi 140.000 - - Pembayaran atas pembelian saham entitas anak - (266.498 ) -

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 29.994

(522.963 ) (19.023)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan kenaikan modal saham melalui

pelaksanaan waran

288.762

32.702 5.275

Penambahan kenaikan modal saham melalui penerbitan saham baru

518.238

- 406.991

Kenaikan (penurunan) utang bank jangka pendek – bersih

292.042

1.327.391 (341.766)

Pembayaran utang bank jangka panjang (7.380) (39.980 ) (36.980) Penerimaan utang bank jangka panjang 300 15.327 - Pembayaran dividen kepada pemegang saham - (48.645 ) - Pembayaran dividen entitas anak kepada

kepentingan nonpengendali

(54) - -

Penurunan piutang dari pihak berelasi - 1.100 6.471 Pembayaran utang angsuran pembelian aset

tetap

(8.983) (3.465 ) (16.150) Penambahan kepentingan nonpengendali atas

pendirian entitas anak baru

695

- -

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 1.083.620

1.284.430 23.841

KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK 144.824 98.068 131.523

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 492.915 394.847 263.324

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 637.739 492.915 394.847

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 187: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris David, S.H., No. 62 tanggal 25 Juni 2008. Akta Pendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU 41619.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 77, tanggal 23 September 2008. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 199 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., pada tanggal 23 Oktober 2014, antara lain mengenai jumlah, masa jabatan serta tugas dan wewenang Direksi, serta jumlah dan masa jabatan Komisaris. Akta ini telah menerima Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-08699.40.21.2014 tanggal 20 November 2014. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut: 1. Perdagangan telepon selular dan aksesoris. 2. Perdagangan voucher isi ulang pulsa telepon selular. 3. Perdagangan kartu telepon prabayar dan pasca bayar. 4. Pengadaan jasa konten telepon selular. 5. Pengadaan jasa reparasi telepon selular Kantor Pusat Perusahaan terletak di Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada No. 27A, Jakarta Barat. Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009. Entitas Induk dan Entitas Induk terakhir Perusahaan adalah PT Upaya Cipta Sejahtera. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Tiphone Mobile Indonesia (TMI).

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 198 dan 199 tanggal 23 Oktober 2014, akta ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-08699.40.21.2014 tertanggal 20 November 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hengky Setiawan Komisaris : Ferry Setiawan Komisaris : Mustapa Wangsaatmadja Komisaris Independen : Lukman Hadikusumo Komisaris Independen : Achmad Herianto Anggono Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur : Meijaty Jawidjaja Direktur : Andry Ryanto Direktur : Rukmono Cahyadi Berdasarkan akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 305 tanggal 30 Mei 2013, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Page 188: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

1. UMUM (lanjutan)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Hengky Setiawan Komisaris : Ferry Setiawan Komisaris Independen : Lukman Hadikusumo

Direksi Direktur Utama : Tan Lie Pin Direktur : Meijaty Jawidjaja Direktur : Andry Ryanto

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Ketua : Lukman Hadikusumo Anggota : Erry Firmansyah Anggota : Muhammad Noer Qomari

Adapun susunan unit audit internal Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2014 2013 2012 Ketua : Erwin Gunawan Tjandra Rosalia Mulyanti Rosalia Mulyanti Anggota : Susworo Jonatan Jonatan Personel manajemen kunci Perusahaan meliputi seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi (namun tidak termasuk Komisaris Independen). Manajemen kunci tersebut memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Dewan komisaris 12.891 12.573 7.595Direksi 14.476 9.414 9.784Jumlah 27.367 21.987 17.379 Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) pada Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Perusahaan 70 94 79Entitas Anak 1.198 2.142 2.187Jumlah 1.268 2.236 2.266

Page 189: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

1. UMUM (lanjutan)

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1. Pada tanggal 29 Desember 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui surat No. S-13982/BL/2011 untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sebanyak 1.350.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham serta harga penawaran Rp 310 (nilai penuh) per saham dan waran seri I sejumlah 1.323.000.000. Penawaran Umum Efek Perusahaan dimulai pada tanggal 2 Januari 2012 dan ditutup pada tanggal 5 Januari 2012, dengan struktur penawaran umum sebagai berikut: Jumlah saham yang ditawarkan: Sebanyak 1.350.000.000 Saham Biasa Atas Nama. Rasio saham dibandingkan waran: 50 : 49. Persentase Penawaran Umum: 25,23% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum. Nilai Nominal: Rp 100 (nilai penuh). Harga Penawaran: Rp 310 (nilai penuh). Jumlah Penawaran Umum: Rp 418.500.000.000 (nilai penuh).

2. Berdasarkan Akta No. 161 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., tanggal 24 Juni 2014, Perusahaan akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) maksimal sebesar 10% dari jumlah saham yang beredar atau 638.051.347 lembar. Pada tanggal 15 September 2014, Perusahaan melalui surat No. 0160/LGL-SX/TMI/IX/2014 melaporkan keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan kepada publik terkait: - Pada tanggal 11 September 2014, PT PINS Indonesia (PINS) telah melakukan perjanjian

jual beli saham Perusahaan dengan pemegang saham berikut: Boquete Group SA, Interventures Capital Pte. Ltd., PT Sinarmas Asset Management dan Top Dollar Investment Ltd. Saham yang diperjualbelikan sejumlah total 1.116.589.900 saham dengan nilai total Rp 876.702.

- Pada tanggal 18 September 2014, PINS telah melakukan eksekusi atas PMT-HMETD Perusahaan sebanyak 638.051.347 saham dengan nilai pelaksanaan sebesar Rp 812,22 (nilai penuh) per saham dengan total Rp 518.238.

Pada tanggal 18 September 2014, PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek melalui surat No. 463/SG-CA/BEI-TELE/IX/2014 melaporkan kepada PT Bursa Efek Indonesia tentang pelaksanaan PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham.

d. Struktur Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, entitas anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:

Page 190: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

1. UMUM (lanjutan)

d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)

Entitas Anak Tempat

Kedudukan Bidang Usaha

Tahun BeroperasiKomersial

Persentase Kepemilikan Efektif

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi

2014 2013 2012 2014 2013 2012

Kepemilikan Langsung

PT Telesindo Shop

Jln. Sukarjo Wiryopranoto

No. 3-3A, Jakarta, 11160

Perdagangan 2001 99,95% 99,95% 99,95% 1.906.606 1.406.858 835.101

PT Excel Utama Indonesia

Jln. Sukarjo Wiryopranoto

No. 2D, Jakarta, 10120

Perdagangan 2008 99,90% 99,90% 99,90% 195.168 288.974 192.460

PT Setia Utama Services

Jln. Sukarjo Wiryopranoto

No. 1C, Jakarta, 10120

Jasa servis 2010 99,00% 99,00% 99,00% 1.346 965 2.672

PT Setia Utama Media Aplikasi

Jln. Sukarjo Wiryopranoto

No. 1B, Jakarta, 10120

Jasa Konten 2011 99,90% 99,90% 99,00% 3.698 1.676 925

PT Mitra Telekomunikasi Selular

Thamrin Residences

Office Park Blok R/C No. 2, Jakarta

Perdagangan 2009 99,99% 99,99% - 488.314 492.964 -

PT Poin Multi Media Nusantara

Istana Pasteur Regency

CRA No. 33, Bandung

Perdagangan 2013 99,99% 99,99% - 361.232 256.720 -

PT Perdana Mulia Makmur

Telesindo Tower, Jln. Gajah Mada

No. 27A, Jakarta

Perdagangan 2010 99,99% 99,99% - 1.003.810 496.178 -

Kepemilikan Tidak Langsung

PT SUMA Aplikasi Market

Jln. Sukarjo Wiryopranoto

No. 2A, Jakarta, 10120

Jasa KontenBelum

beroperasi51% 51% 51% 2.500 2.500 2.500

Telesindo Shop (M) Sdn, Bhd

64 D off Jalan Putra 5330,

Kuala Lumpur, Malaysia

Perdagangan 2014 80% - - 4.952 - -

Pendirian Entitas Anak Telesindo Shop (M) Sdn Bhd (TSM) Berdasarkan Akta Syarikat Malaysia tahun 1965 tanggal 8 Oktober 2013 dengan Pendaftaran No.1065432-W, PT Telesindo Shop (TS), entitas anak, telah membentuk Telesindo Shop (M) Sdn. Bhd. (TSM) yang beroperasi di Malaysia. Modal saham TSM telah ditempatkan secara penuh pada tanggal 23 Mei 2014. TS memiliki kepemilikan 80% di TSM.

Page 191: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

1. UMUM (lanjutan)

d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akuisisi Entitas Anak PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 23 tanggal 9 Juli 2013, para pemegang saham MTS menyetujui penjualan 1.499 lembar saham, mewakili 99,93% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Gemilang Selular Multimedia, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 1.499.

Akta ini menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.30191 tanggal 22 Juli 2013. Pembelian saham MTS dari PT Gemilang Selular Multimedia dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 3.738. Berdasarkan Akta Notaris Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., No. 55 tanggal 23 Juli 2013, MTS mengubah anggaran dasarnya, salah satu isinya peningkatan modal disetor, sehingga Perusahaan memiliki penyertaan sebesar 99,9%. Akta ini sudah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-45811.AH.01.02 tahun 2013 pada tanggal 30 Agustus 2013. PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 30 tanggal 5 Agustus 2013, para pemegang saham PMMN menyetujui penjualan 199.998 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham, yang dimiliki oleh PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga transaksi yang disetujui adalah Rp 45.000. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.10.39809 tanggal 25 September 2013. Pembelian saham PMMN dari PT Cakrawala Bintang Negara, Tn. Kurnia Jaya dan Tn. Charli Nagar dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 22.989. PT Perdana Mulia Makmur (PMM) Berdasarkan Rapat Pemegang Saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak, yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 2 Oktober 2013, para pemegang saham PMM menyetujui penjualan 35.999 lembar saham mewakili 99,99% pemilikan saham yang dimiliki oleh PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian, pihak ketiga, kepada Perusahaan. Harga beli yang disetujui adalah Rp 219.999. Akta ini telah menerima pemberitahuan perubahan data dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. AHU-AH.01.1043593 tanggal 23 Oktober 2013. Pembelian saham PMM dari PT Aneka Jaya Kencana, Tn. Ardiansyah dan Tn. Hian Tian Alias Sofian dibukukan dengan menggunakan metode pembelian yang menimbulkan goodwill sebesar Rp 176.153.

Page 192: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

1. UMUM (lanjutan)

d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) PT Excel Utama Indonesia (EUI) Sehubungan dengan pengakhiran kerjasama PT Excel Utama Indonesia, entitas anak, (EUI) dengan PT XL Axiata Tbk (XL) sebagaimana tertuang dalam surat tanggal 23 September 2014 (lihat Catatan 34), EUI yang sebelumnya bergerak dalam bidang perdagangan produk (pulsa) XL akan merubah bidang usahanya. Manajemen berkeyakinan bahwa usaha yang akan dijalankan di masa yang akan datang dapat melanjutkan kelangsungan usaha sehingga tidak terdapat permasalahan atas kelangsungan hidup EUI.

e. Faktor Musiman dalam Operasi Perusahaan dan entitas anaknya mengalami lonjakan permintaan pada bulan tertentu seperti menjelang perayaan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Imlek.

f. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 20 Februari 2015.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya (bersama-sama disebut sebagai “Grup”) telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, khususnya Peraturan No.VIII.G.7, Lampiran dari Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tetang “Penyajian Laporan Keuangan”. Dasar pengukuran yang digunakan adalah berdasarkan biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, kecuali penerapan ISAK baru yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 seperti yang diungkapkan dalam Catatan ini. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual. Laporan arus kas konsolidasian disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Page 193: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik dan pertimbangan atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi. Hal-hal yang melibatkan pertimbangan atau kompleksitas yang lebih tinggi atau hal-hal di mana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3 atas laporan keuangan konsolidasian.

c. Pencabutan dan Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan

Berikut ini adalah ISAK baru dan Pencabutan PSAK (PPSAK) yang wajib berlaku untuk periode pelaporan yang dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014:

ISAK No. 27 tentang “Pengalihan Aset dari Pelanggan”. ISAK No. 28 tentang “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”. ISAK No. 29 tentang “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada

Tambang Terbuka”. PPSAK No. 12 tentang “Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.

Grup telah mengevaluasi bahwa penerbitan ISAK baru dan PPSAK di atas tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

d. Dasar Konsolidasian

i. Entitas Anak Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) di mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode di mana pengendalian masih berlangsung. Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Beban akuisisi terkait dibebankan pada saat terjadinya. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada pihak yang diakuisisi, Grup mengakui kepentingan nonpengendali sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.

Page 194: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Dasar Konsolidasian (lanjutan)

i. Entitas Anak (lanjutan) Selisih imbalan yang dialihkan, jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi yang melebihi nilai wajar bagian Grup atas aset bersih yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Transaksi antar Perusahaan, saldo dan keuntungan dan kerugian antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi antar Grup. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.

ii. Kepentingan Nonpengendali Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki sepenuhnya diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika itu mengakibatkan saldo defisit. Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas jumlah tercatat aset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan atas transaksi dengan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas. Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan jumlah tercatat tersebut diakui dalam laba rugi. Jumlah tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi.

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing i. Mata Uang Fungsional dan Penyajian

Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah, sedangkan entitas anak dan entitas lainnya di dalam Grup menentukan mata uang fungsionalnya sendiri, dan pos-pos dalam laporan keuangan masing-masing entitas diukur dengan menggunakan mata uang fungsional tersebut. Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Laporan keuangan dari operasi luar negeri dijabarkan dari mata uang fungsional ke dalam Rupiah dan perbedaan kurs yang dihasilkan disajikan dalam “pendapatan komprehensif lain – selisih kurs penjabaran laporan keuangan” pada bagian ekuitas sampai pelepasan investasi neto.

Page 195: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

ii. Transaksi dan Saldo

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke mata uang mata uang fungsional dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku saat itu. Pos non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan nilai historis tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs yang timbul atas penyelesaian pos-pos moneter dan penjabaran kembali pos-pos moneter diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, suatu pihak dianggap berelasi jika salah satu pihak memiliki kemampuan untuk mengendalikan (dengan cara kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung) atau mempunyai pengaruh signifikan (dengan cara partisipasi dalam kebijakan keuangan dan operasional) atas pihak lain dalam mengambil keputusan keuangan dan operasional. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasian.

g. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, yang sesuai. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan dan jika diperbolehkan dan sesuai, serta mengevaluasinya pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diakui apabila Grup memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansi tanggal transaksi yaitu tanggal di mana Grup berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (fair value through profit or loss) (FVTPL). Adapun aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 196: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Setelah pengakuan awal, pengukuran aset keuangan tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikelompokkan. Aset keuangan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kategori sebagai berikut: i. Aset keuangan yang diukur pada FVTPL merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan

sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti mempertimbangkan bahwa aset keuangan atau liabilitas keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar sebagaimana didokumentasikan di dalam manajemen risiko atau strategi investasi Grup) untuk diukur pada kelompok ini.

Aset keuangan dalam kelompok ini selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut (termasuk bunga dan dividen) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.

ii. Pinjaman yang diberikan dan piutang (loans and receivables) merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain.

iii. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non-derivatif

dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.

iv. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan non-derivatif yang tidak dikelompokkan ke dalam tiga kategori di atas. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual selanjutnya diukur pada nilai wajar. Perubahan nilai wajar aset keuangan ini diakui sebagai pendapatan komprehensif, kecuali kerugian akibat penurunan nilai atau perubahan nilai tukar dan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus disajikan sebagai penyesuaian reklasifikasi dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini.

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Grup telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko dan manfaat yang terkait kepada entitas lain.

Page 197: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Liabilitas Keuangan Grup mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Ketika liabilitas keuangan yang ada saat ini diganti atau dimodifikasi oleh pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, perubahan atau modifikasi tersebut diakui sebagai penghentian pengakuan liabilitas lama dan pengakuan liabilitas baru di mana selisih yang timbul antara jumlah tercatat dari masing-masing liabilitas diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar dan utang angsuran pembelian aset tetap. Utang bank Utang bank pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi yang terjadi. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selisih antara hasil yang diterima (setelah dikurangi biaya transaksi) dengan nilai penyelesaian pinjaman diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang usaha dan lain-lain Utang usaha dan lain-lain pada awalnya diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penawaran pasar untuk aset dan harga yang ditawarkan atas liabilitas yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya tanpa dikurangi biaya transaksi. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang memiliki pengetahuan memadai dan berkeinginan, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penetapan harga opsi.

Page 198: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Penurunan Nilai Aset Keuangan Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai. i. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,

kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan pos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

ii. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan, investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal dicatat pada biaya perolehan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.

iii. Untuk kelompok aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasikan dari ekuitas ke laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi komprehensif konsolidasian.

i. Kas dan Bank

Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya.

j. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan meliputi seluruh biaya yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini, di mana ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Page 199: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Persediaan (lanjutan) Ketika persediaan dijual, jumlah tercatat persediaan tersebut diakui sebagai beban pada tahun di mana pendapatan terkait diakui. Penyisihan penurunan nilai persediaan karena keusangan, kerusakan, kehilangan dan lambatnya perputaran ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto pada akhir tahun. Penyisihan penurunan nilai persediaan ke nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan diakui sebagai beban pada periode penurunan nilai atau kerugian terjadi. Jumlah setiap pemulihan penyisihan penurunan nilai persediaan karena kenaikan nilai realisasi bersih, diakui sebagai pengurangan terhadap jumlah persediaan yang diakui sebagai beban pada periode terjadinya pemulihan tersebut.

k. Investasi Pada Entitas Asosiasi Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Perusahaan atau entitas anak mempunyai pengaruh signifikan, biasanya mempunyai kepemilikan saham antara 20% sampai dengan 50%. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi termasuk goodwill yang teridentifikasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, penerimaan dividen dari investee dan dikurangi dengan kerugian penurunan nilai sejak tanggal perolehan.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sesuai dengan jumlah kepentingan Perusahaan dalam entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi, disesuaikan jika diperlukan, untuk menjamin konsistensi kebijakan akuntansi dengan yang digunakan oleh Grup.

l. Aset Tetap

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset terdiri dari harga pembelian dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya pengurusan legal awal untuk hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan biaya ini tidak disusutkan. Biaya yang berkaitan dengan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama periode hak atas tanah atau manfaat ekonomi tanah, mana yang lebih pendek. Biaya setelah perolehan awal termasuk dalam jumlah tercatat aset atau diakui sebagai aset yang terpisah, mana yang lebih tepat, ketika terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Grup dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti dihentikan pengakuannya pada tahun di mana pada saat penggantian tersebut terjadi. Seluruh biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 200: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung menggunakan metode garis lurus untuk mencatat jumlah penyusutan selama estimasi manfaat ekonomi sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20 Kendaraan 8 Peralatan kantor 4 Nilai residu, masa manfaat ekonomi dan metode penyusutan aset tetap ditelaah setiap akhir tahun keuangan atas pengaruh dari setiap perubahan estimasi akuntansi yang berlaku prospektif. Jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali jika jumlah tercatat aset lebih besar dari jumlah yang dapat terpulihkan tersebut. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai. Aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dan siap untuk digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal aset tersebut siap digunakan. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika jumlah tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

Page 201: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa jumlah tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

n. Sewa Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan sewa atau mengandung sewa dilakukan berdasarkan substansi dari perjanjian pada tanggal awal sewa dan hasil evaluasi apakah 1) pemenuhan perjanjian tersebut bergantung pada penggunaan suatu aset atau sekelompok aset dan 2) perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Ketika sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka suatu sewa diklasifikasi sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan metode garis lurus selama masa sewa.

o. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Grup menyediakan liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan Indonesia No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang telah dibuat untuk program imbalan pasti ini. Grup juga mengakui liabilitas dan beban ketika karyawan telah memberikan jasa dan Grup memperoleh manfaat ekonomi yang timbul dari layanan tersebut. Perhitungan liabilitas imbalan kerja jangka panjang dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan setiap akhir periode pelaporan. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui Grup dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.

Page 202: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

o. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang (lanjutan) Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diamortisasi sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan kerja jangka panjang di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau piutang atas penjualan barang dari aktivitas normal Grup. Pendapatan disajikan setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan harga dan diskon serta setelah eliminasi pendapatan intra Grup. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tertentu berikut harus dipenuhi sebelum pengakuan pendapatan diakui: i. Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan handphone

Pendapatan dari penjualan voucher, kartu perdana dan handphone diakui pada saat risiko dan hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Hal ini terjadi pada saat barang dikirimkan dan pelanggan telah menerima barang.

ii. Pendapatan komisi dan jasa perbaikan Pendapatan komisi dan jasa perbaikan diakui pada saat jasa telah diberikan.

iii. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

q. Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan terdiri dari jumlah beban pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui sebagai pendapatan atau beban dan termasuk dalam laba rugi untuk periode berjalan, kecuali pajak yang timbul dari transaksi atau kejadian yang diakui di luar laba rugi. Pajak terkait dengan pos yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan pajak terkait dengan pos yang diakui langsung di ekuitas, diakui langsung di ekuitas. i. Pajak penghasilan kini

Pajak terutang kini didasarkan pada laba kena pajak tahun berjalan. Pendapatan kena pajak berbeda dari laba yang dilaporkan dalam masing-masing laporan laba rugi komprehensif perusahaan dalam Grup karena tidak termasuk pos-pos dari pendapatan atau beban yang dapat dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun lainnya dan selanjutnya tidak termasuk pos-pos yang tidak dapat dikenakan pajak atau dikurangkan dari pajak. Liabilitas pajak kini masing-masing entitas di dalam Grup dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

Page 203: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Pajak Penghasilan (lanjutan)

i. Pajak penghasilan kini (lanjutan) Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.

ii. Pajak penghasilan tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan konsolidasian. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, kecuali bagi liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (a) pengakuan awal goodwill; atau (b) pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dari transaksi yang (i) bukan transaksi kombinasi bisnis, dan (ii) pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan, dan rugi fiskal belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang (a) bukan transaksi kombinasi bisnis dan; (b) tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan jumlah tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Grup mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus, jika dan hanya jika, (a) memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset dan liabilitas pajak kini dan (b) aset serta liabilitas pajak tangguhan tersebut terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan Grup diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/atau, jika Grup mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.

r. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham (LPS) dasar dihitung dengan membagi laba bersih selama periode dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung manakala Perusahaan memiliki instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

Page 204: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

s. Tambahan Modal Disetor – Bersih Tambahan modal disetor merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi efek ekuitas. Biaya emisi efek ekuitas merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan efek ekuitas sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan efek ekuitas, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kombinasi usaha entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode pooling of interest. Selisih antara harga transfer dengan nilai tercatat aset bersih yang diperoleh dicatat sebagai bagian dari "Tambahan modal disetor".

t. Segmen Operasi Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk akun-akun yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada setiap akhir periode pelaporan. Namun, hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, ketidakpastian atas asumsi serta estimasi tersebut dapat menimbulkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada tahun berikutnya. Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan berikut, selain yang telah tercakup dalam estimasi, yang memiliki dampak signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah terpenuhi. Aset dan liabilitas keuangan diakui dan dikelompokkan sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasian. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional mungkin memerlukan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, entitas dapat bertransaksi di lebih dari satu mata uang dalam kegiatan usahanya sehari-hari.

Page 205: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Pertimbangan yang Dibuat dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan pajak tertentu yang penentuan akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Ketika hasil pajak yang dikeluarkan berbeda dengan jumlah yang awalnya diakui, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan penyisihan pajak tangguhan pada periode di mana penentuan tersebut dilakukan. Jumlah tercatat utang pajak penghasilan dan aset pajak tangguhan Grup masing-masing diungkapkan di dalam Catatan 18b dan 18c laporan keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum dikompensasi sejauh besar kemungkinan bahwa laba fiskal akan tersedia untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasikan. Penentuan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui berdasarkan perbedaan waktu dan laba fiskal di masa mendatang bersama-sama dengan strategi perencanaan pajak masa depan membutuhkan pertimbangan signifikan dari manajemen. Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Masa manfaat Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, suatu kisaran yang umumnya diperkirakan dalam industri sejenis. Perubahan dalam pola pemakaian dan tingkat perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis serta nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk diubah/direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Grup pada tanggal laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di dalam Catatan 11 atas laporan keuangan konsolidasian. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Penilaian penurunan untuk aset non-keuangan, selain goodwill dilakukan ketika indikator penurunan nilai tertentu yang hadir. Sedangkan untuk goodwill, pengujian penurunan nilai wajib dilakukan minimal setiap tahun terlepas dari apakah atau tidak ada indikasi penurunan nilai. Menentukan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut. Setiap perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dalam menentukan nilai wajar material dapat mempengaruhi penilaian nilai dipulihkan dan kerugian penurunan nilai yang dihasilkan bisa memiliki dampak material terhadap hasil usaha. Jumlah tercatat aset tetap dan goodwill pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012 diungkapkan di dalam Catatan 11 dan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.

Page 206: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

3. PERTIMBANGAN, ASUMSI DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dengan jumlah yang diestimasi diperlakukan sesuai dengan kebijakan sebagaimana diatur dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian. Sementara manajemen Grup berpendapat bahwa asumsi yang digunakan adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dari hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan secara material dapat mempengaruhi perkiraan jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan beban imbalan kerja karyawan. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang Grup diungkapkan pada Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasian. Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji penurunan nilainya setiap tahun. Jumlah tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diungkapkan di dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasian.

4. KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari:

2014 2013 2012

Kas Rupiah 302.995 333.638 165.686 Ringgit 115 - -

Sub-jumlah 303.110 333.638 165.686

Bank Rupiah PT Bank Permata Tbk 100.077 4 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 82.374 47.359 15.482 PT Bank Central Asia Tbk 53.412 60.181 195.144 PT Bank DBS Indonesia 26.082 342 608 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 25.958 12.674 237 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 12.604 15.041 10.655 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9.530 9.311 3.290 PT Bank CIMB Niaga Tbk 6.718 10.610 318 The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd, cabang Jakarta 4.861 - - PT Bank Sinarmas Tbk 3.463 260 2.823 Standard Chartered Bank, cabang Jakarta 1.154 771 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 287 - 31 PT Bank Central Asia Syariah 124 - - Citibank N.A, cabang Jakarta - 2.445 360 Lainnya (dibawah Rp 100) 243 67 93

Page 207: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

4. KAS DAN BANK (lanjutan) 2014 2013 2012

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk 7.386 107 77 Lainnya (dibawah Rp 100) 89 105 43 Ringgit Malaysia Malayan Banking Berhad 267 - -

Sub-jumlah 334.629 159.277 229.161

Jumlah 637.739 492.915 394.847

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, tidak terdapat saldo kas dan bank yang ditempatkan kepada pihak berelasi.

5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Pihak berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo 160.508 86.963 170.070 Pihak ketiga 1.481.873 1.213.996 250.024

Jumlah 1.642.381 1.300.959 420.094

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Rupiah 1.641.523 1.300.959 420.094 Ringgit 858 - -

Jumlah 1.642.381 1.300.959 420.094

Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Belum jatuh tempo 843.255 534.601 176.322 Lewat jatuh tempo Kurang dari 30 hari 431.034 432.236 121.274 31 sampai 60 hari 207.235 172.638 49.990 61 sampai 90 hari 35.627 37.249 51.368 Lebih dari 90 hari 125.230 124.235 21.140

Jumlah 1.642.381 1.300.959 420.094

Page 208: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akun piutang usaha dari pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, piutang usaha dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 14 dan 19).

6. PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA

2014 2013 2012

PT Gemilang Selular Multimedia 334.386 129.090 - PT Pulsa Inti Nasional 1.039 - - Karyawan 506 - - PT Mitra Elga Prima - 51.733 - Lain-lain 47.266 31.435 16

Jumlah 383.197 212.258 16

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai dan saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, tidak terdapat piutang lain-lain yang dijaminkan.

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

2014 2013 2012

Sewa 23.741 11.601 5.587 Asuransi 1.728 472 222 Iklan 971 947 455 Operasional 32 6 - Lain-lain 5.316 600 78

Jumlah 31.788 13.626 6.342

8. PERSEDIAAN

2014 2013 2012

Telepon selular 680.009 447.638 92.549 Kartu perdana dan voucher isi ulang 268.039 213.504 184.289 Suku cadang 635 186 231

Jumlah 948.683 661.328 277.069

Page 209: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

8. PERSEDIAAN (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, persediaan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank BCA Syariah dan PT Bank Sinarmas Tbk (lihat Catatan 14 dan 19). Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama tahun berjalan pada tahun 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 13.770.529, Rp 9.856.140 dan Rp 7.742.184. Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh risiko yang menyebabkan kerusakan kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Sinar Mas Syariah dan PT Asuransi Mitra Maparya, pihak ketiga, dengan nilai keseluruhan pertanggungan sebesar Rp 900.250, Rp 661.100 dan Rp 230.100. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang mungkin timbul. Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 sehingga tidak diperlukan adanya penyisihan atas penurunan nilai persediaan.

9. UANG MUKA Akun ini merupakan uang muka atas pembelian telepon selular dan pulsa kepada pemasok yang dengan rincian sebagai berikut:

2014 2013 2012

Pihak berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo 21.664 - - PT Mitra Telekomunikasi Selular - - 15.000

Pihak ketiga PT Telekomunikasi Selular 231.804 102.090 - Commtiva Technology limited 192.751 - - HTC Corporation Ltd. 134.516 - - Megafone Ltd. 76.997 - - Shenzen Kenxinda Technology Co. Ltd. 76.055 - 40.669 Shenzen Esure Technology 59.235 13.900 33.622 PT XL Axiata Tbk - 2.095 505 Winme International Co. Ltd. - - 4.590 ZTE Corporation - - 2.918 Lain-lain - 21.533 5.668

Jumlah 793.022 139.618 102.972

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Akun ini pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan penyertaan saham pada PT Unggul Makmur Bersama kepemilikan sebesar 25%. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, PT Unggul Makmur Bersama belum memulai aktivitas usahanya.

Page 210: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

11. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2014

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 9.669 - 1.349 - 8.320Bangunan 93.165 4.447 4.211 9.100 102.501Kendaraan 55.118 1.734 1.989 - 54.863Peralatan kantor 40.253 8.672 - - 48.925

Sub-jumlah 198.205 14.853 7.549 9.100 214.609 Aset dalam penyelesaian

Bangunan 9.100 - - (9.100) -

Jumlah Biaya Perolehan 207.305 14.853 7.549 - 214.609 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan 8.687 5.384 569 - 13.502Kendaraan 20.063 6.694 914 - 25.843Peralatan kantor 22.368 8.249 - - 30.617

Jumlah Akumulasi Penyusutan 51.118 20.327 1.483 - 69.962

Nilai Buku Bersih 156.187 144.647

2013

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi * Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 7.701 619 8.264 9.613 9.669Bangunan 48.073 33.681 6.562 17.973 93.165 Kendaraan 49.757 5.819 1.605 1.147 55.118 Peralatan kantor 29.101 9.442 25 1.735 40.253

Sub-jumlah 134.632 49.561 16.456 30.468 198.205 Aset dalam penyelesaian

Bangunan 7.200 9.100 - (7.200) 9.100

Jumlah Biaya Perolehan 141.832 58.661 16.456 23.268 207.305

Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan 5.206 3.533 516 464 8.687Kendaraan 13.904 6.835 811 135 20.063Peralatan kantor 17.438 4.647 12 295 22.368

Jumlah Akumulasi Penyusutan 36.548 15.015 1.339 894 51.118

Nilai Buku Bersih 105.284 156.187

Page 211: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

11. ASET TETAP (lanjutan) 2012

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Kepemilikan langsung

Tanah 7.701 - - - 7.701Bangunan 28.109 7.250 - 12.714 48.073Kendaraan 32.514 20.011 2.768 - 49.757Peralatan kantor 23.320 5.728 - 53 29.101

Sub-jumlah 91.644 32.989 2.768 12.767 134.632 Aset dalam penyelesaian

Piranti Lunak 53 - - 53 Bangunan 12.714 7.200 - (12.714) 7.200

Jumlah Biaya Perolehan 104.411 40.189 2.768 (12.767) 141.832 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung

Bangunan 3.333 1.873 - - 5.206Kendaraan 10.236 5.457 1.789 - 13.904Peralatan kantor 13.299 4.139 - - 17.438

Jumlah Akumulasi Penyusutan 26.868 11.469 1.789 - 36.548

Nilai Buku Bersih 77.543 105.284

* termasuk didalamnya dampak akuisisi entitas anak Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, jumlah beban depresiasi masing-masing Rp 20.327, Rp 15.015 dan Rp 11.469 (lihat Catatan 27). Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 aset tetap berupa kendaraan dan bangunan telah diasuransikan melalui PT Central Sejahtera Insurance, PT Asuransi Mitra Maparya, PT Asuransi Central Asia dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap seluruh risiko dengan total pertanggungan masing-masing sebesar Rp 97.859, Rp 92.105 dan Rp 43.809. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Rincian keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Hasil penjualan aset tetap 8.481 15.489 1.956 Nilai buku aset tetap (6.066 ) (15.117 ) (979)

Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 28) 2.415 372 977

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, sebagian tanah dan bangunan tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, dan sebagian aset tetap kendaraan dijaminkan ke utang angsuran pembelian aset tetap (lihat Catatan 17 dan 19). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun aset dalam penyelesaian merupakan bangunan yang masih dalam tahap penyelesaian dengan persentase masing-masing sebesar 95%. Menurut estimasi manajemen, akun ini dapat diselesaikan maksimum pada tahun 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat tidak ada hambatan dalam kelanjutan penyelesaian proyek ini.

Page 212: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

12. GOODWILL

Untuk mengembangkan portofolio produk, selama tahun 2013, Perusahaan telah mengakuisisi 99,99% kepemilikan saham PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM).

Nama Entitas Anak Bulan Perolehan 31 Desember 2014 dan 2013

PT Mitra Telekomunikasi Selular Juli 2013 3.738 PT Poin Multi Media Nusantara Agustus 2013 22.989 PT Perdana Mulia Makmur Oktober 2013 176.153 202.880

PT MTS PT PMMN PT PMM Total

Kas dan bank 4.341 2.737 10.380 17.458 Piutang usaha 144.094 87.820 284.827 516.741 Piutang lain-lain 338.577 4.849 503 343.928 Persediaan 30.360 73.883 146.637 250.880 Pajak dibayar di muka 37.573 7.071 7.486 52.130 Biaya dibayar di muka 399 54 3.141 3.594 Aset pajak tangguhan 152 - - 152 Aset tetap - bersih 192 32 16.786 17.010

Jumlah 555.686 176.447 469.761 1.201.894

Hutang usaha 3.073 153.409 367.988 524.471 Hutang bank 495.000 - 55.809 550.809 Hutang pajak 29.010 658 192 29.860 Hutang lain-lain - 38 1.926 1.963 Uang muka penjualan 30.236 331 - 30.567 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 607 - - 607

Liabilitas 557.926 154.436 425.914 1.138.276

Aset (liabilitas) neto (2.239) 22.011 43.846 63.618

Goodwill yang timbul dari akuisisi 3.738 22.989 176.153 202.880

Total imbalan yang dibayarkan 1.499 45.000 219.999 266.498

Nilai Wajar pada Tanggal Akuisisi

Goodwill sebesar Rp 202.880 mencerminkan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi tersebut dan daftar pelanggan, yang tidak diakui secara terpisah. Goodwill diuji penurunan nilai setiap tahun dan/ atau ketika keadaan yang menunjukkan nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Uji penurunan nilai untuk goodwill Perusahaan didasarkan pada nilai pakai perhitungan yang menggunakan model arus kas diskonto. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penurunan goodwill.

Page 213: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

13. ASET LAIN-LAIN

2014 2013 2012

Deposito dan bank yang dibatasi penggunaanya – Rupiah 216.403 253.976 46.000

Bank garansi 853 846 531 Aset lainnya 1.319 434 -

Jumlah 218.575 255.256 46.531

Pada tahun 2014, 2013 dan 2012, tingkat bunga deposito masing-masing berkisar antara 7% - 8%, 6% - 7% dan 6%. Deposito dan bank yang dibatasi penggunaanya merupakan milik Perusahaan, PT Telesindo Shop, PT Excel Utama Indonesia, PT Mitra Telekomunikasi Selular, PT Poin Multi Media Nusantara dan PT Perdana Mulia Makmur, entitas anak, yang ditempatkan pada PT Bank DBS Indonesia, The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd, Standard Chartered Bank, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk dan PT Bank BCA Syariah sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh Grup. Bank garansi merupakan jaminan kepada beberapa pemasok antara lain PT Telekomunikasi Selular, PT XL Axiata Tbk dan PT Sony Indonesia Selular (lihat Catatan 34). Tidak ada deposito dan bank yang dibatasi penggunaannya serta bank garansi yang ditempatkan pada pihak berelasi.

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK

2014 2013 2012

PT Bank DBS Indonesia Uncommitment Revolving Credit

Facility

360.000 360.000 60.000 Term Loan 223.332 282.994 -

The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd

Fasilitas kredit 561.188 - -Standard Chatered Bank

Annual Renewable Revolving Credit Facility

400.000 200.000 -

PT Bank CIMB Niaga Tbk Demand loan 99.913 99.397 -

PT Bank International Indonesia Tbk Promes berulang 50.000 490.000 -

PT Bank BCA Syariah Revolving 30.000 - -

PT Bank Sinarmas Tbk Demand loan - - 45.000

Jumlah 1.724.433 1.432.391 105.000

Page 214: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank DBS Indonesia (DBS) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp. Admin., M.Com., Perusahaan dan TS memperoleh fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 360.000 dengan jatuh tempo selama 1 tahun serta tingkat suku bunga 9,50%, 9,75% dan 10,00% per tahun masing-masing untuk jangka waktu pembayaran 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. Berdasarkan Akta No. 6 Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., tertanggal 1 April 2014 tentang “Perubahan Keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan”, menerangkan hal-hal sebagai berikut: Fasilitas lama beserta seluruh syarat dan ketentuan yang mengaturnya sudah tidak berlaku. Sehingga fasilitas perbankan yang tersedia adalah sebagai berikut: - Term Loan Facility (Fasilitas TL 2 atau Fasilitas TL) dengan jumlah maksimum Rp 267.999 untuk

mendukung capital expenditure Perusahaan.

- Uncommitted Revolving Credit Facility (Fasilitas RCF atau Fasilitas Uncommitted) dengan jumlah maksimum Rp 360.000.

Perusahaan dan TS memperoleh perpanjangan jangka waktu fasilitas sebagai berikut: - Fasilitas TL 2 akan berakhir tiga (3) tahun sejak penandatanganan Perjanjian Perubahan ini atau

tanggal lain di mana Fasilitas TL 2 diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.

- Fasilitas Uncommitted akan berakhir pada tanggal 23 Maret 2015 atau tanggal lain dimana Fasilitas Uncommitted diakhiri lebih awal sesuai ketentuan yang telah disepakati.

Untuk penarikan Fasilitas Perbankan, Nasabah harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: - Perusahaan menjaminkan 68.500 sahamnya di PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas

anak.

- Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Perdana Mulia Makmur (PMM), entitas anak.

- Perusahaan menjaminkan seluruh sahamnya di PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), entitas anak.

- MTS menjaminkan deposito sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 13). Fasilitas pinjaman kredit digunakan Perusahaan dan TS untuk pembiayaan modal kerja dan dijamin dengan: - Fidusia atas persediaan milik TS yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-

toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 200.000 (lihat Catatan 8).

- Fidusia atas persediaan milik Perusahaan, yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 30.000 (lihat Catatan 8).

Page 215: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)

- Fidusia atas piutang milik TS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 110.000 (lihat

Catatan 5).

- Fidusia atas piutang milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 20.000 (lihat Catatan 5).

- Gadai atas 99.950 saham TS yang dimiliki oleh Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-

kurangnya Rp 99.950.

- Gadai atas saham-saham Perusahaan di MTS, PMM dan PMMN dengan jumlah lembar saham akan ditentukan kemudian dengan nilai penjaminan maksimum Rp 124.499.

- Cessie atas rekening-rekening bank milik Perusahaan yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.

- Cessie atas rekening-rekening bank milik TS yang dibuka di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah pokok fasilitas, bunga biasa dan bunga tunggakan, denda dan biaya-biaya lainnya.

- Gadai atas deposito milik TS yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya

sebesar Rp 36.000 (lihat Catatan 13).

- Gadai atas deposito milik Perusahaan yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 1.500 (lihat Catatan 13).

Perjanjian pinjaman dengan DBS memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan dan TS memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS, di antaranya adalah sebagai berikut:

Pembatasan positif - Mempertahankan posisinya sebagai majority shareholder dari MTS, PMM dan PMMN.

- Mempertahankan 100% dari nilai saham yang digadaikan atas MTS dan/atau PMM dan/atau

PMMN, jika modal yang disetor (paid up capital) mengakibatkan tambahan saham untuk diterbitkan.

Pembatasan negatif - Menambah modal yang disetor (paid up capital) kepada MTS dan/atau PMM dan/atau PMMN.

- Meminjamkan aset apapun ke pihak lain, kecuali aset yang sudah dijaminkan pada saat

pemberian fasilitas (negative pledge).

- Pari-passu terhadap kreditur lain dari debitur.

- Cross default antara debitur, entitas anak (jika ada) dan Perusahaan berelasinya.

- Melakukan transaksi secara aktif di rekening debitur di DBS, dan secara rutin melakukan pemindahan saldo dari rekening TS dan Perusahaan di PT Bank Central Asia Tbk ke rekening TS dan Perusahaan di DBS.

Page 216: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)

Pembatasan negatif (lanjutan)

- Melakukan penambahan/penerimaan fasilitas perbankan atau penerbitan jaminan kepada pihak ketiga.

- Melakukan perubahan jenis usaha.

- Melakukan perubahan bentuk dan/atau status hukum debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain bank) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumen-instrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perusahaan terhadap TS.

- Memindahtangankan sebagian besar aset (major asset) atau aset penting (material asset) atau TS

dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun kepada pihak ketiga.

- Melakukan pembayaran dividen. Setelah go public (IPO), pembayaran dividen diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis kepada DBS mengacu pada tidak terjadinya Cidera Janji (Event of Default) debitur.

- Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat, baik secara langsung maupun

tidak langsung, bahwa pemilik saham mayoritas debitur dan pengawasan pengurus debitur dilakukan oleh Hengky Setiawan dan Welly Setiawan, pihak berelasi, baik secara bersama-sama maupun secara sendiri-sendiri.

- Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun

yang diperoleh debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk dan entitas anak debitur terhadap fasilitas perbankan apabila terjadi peristiwa Cidera Janji (Event of Default).

- Tidak terjadi penurunan kondisi keuangan yang material/signifikan dari debitur.

- Menyampaikan surat pemberitahuan kepada DBS dalam waktu 30 hari, untuk perubahan komposisi, Dewan Komisaris, Direksi atau perubahan atas Anggaran Dasar TS.

- Menyerahkan kepada DBS fotokopi mutasi rekening operasional TS di PT Bank Central Asia Tbk setiap bulan, segera tetapi tidak lama dari 14 hari setelah akhir bulan.

- Menyerahkan laporan piutang dan persediaan setiap akhir triwulan, tidak lebih lama dari 90 hari setelah berakhirnya triwulan berjalan, kecuali pada triwulan keempat.

- Menyerahkan kepada DBS laporan keuangan audit debitur tetapi tidak lama dari 180 hari setelah berakhirnya tahun buku berjalan.

- DBS akan diberikan kesempatan pertama untuk berpartisipasi/tidak tergantung kepada penawaran harga yang bisa diterima, dalam membantu aktivitas korporasi debitur termasuk dan tidak terbatas pada entitas anak dan perusahaan afiliasi debitur.

Page 217: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan dan PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank DBS Indonesia (DBS) (lanjutan)

Pembatasan negatif (lanjutan)

- Menjaga rasio-rasio keuangan namun tidak terbatas kepada Perusahaan dan TS, antara lain: a. Debt Service Coverage Ratio (EBITDA / (Biaya bunga + Current Portion of Long Term Debt)):

minimum 1,00x

b. Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / Biaya bunga): minimum 1,50x

c. Jumlah utang bank bersih (Net Debt)* / Jumlah Ekuitas : maksimum 2

*Jumlah utang bank bersih (Net Debt) = Jumlah utang bank – kas dan bank. Berdasarkan Surat keterangan No. 017/SKL-DBSI/II/1-2/2015 menerangkan bahwa terhitung pada tanggal 27 Januari 2015, Perusahaan dan TS tidak lagi berutang dengan DBS atas fasilitas RCF dan pada tanggal 12 Februari 2015 fasilitas term loan di DBS telah dilunasi. Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140519/U/140613 pada tanggal 12 Juni 2014 dan Perubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi No.JAK/141000/U/140912 tanggal 15 Oktober 2014, Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM mendapatkan fasilitas kredit dari HSBC dengan ketentuan sebagai berikut: Limit Gabungan 1 Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp 550.000. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: a. Limit Gabungan 2

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp 350.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh TMI. 1. Pembiayaan Supplier 1

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembayaran handset LG Electronic. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Page 218: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan)

The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan)

2. Pembiayaan Supplier 2

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembayaran handset HTC. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

3. Pembiayaan Supplier 3

Nilai maksimal dari fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

b. Pembiayaan Supplier 4

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 150.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Page 219: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan) c. Limit Gabungan 3

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan oleh MTS. Sub limit dalam fasilitas ini adalah: 1. Pembiayaan Supplier 5

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 120.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Blackberry. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 80% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

2. Pembiayaan Supplier 6

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 100.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Apple. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang diunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

3. Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda.

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Page 220: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan)

4. Pinjaman Impor

Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 40.000. Fasilitas ini diberikan untuk pembiayaan handset Huawei. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang Dolar Amerika Serikat yang setara. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 30 hari. Pencairan fasilitas ini akan digunakan untuk membayar setiap jumlah terutang dari Fasilitas Kredit Berdokumen/Fasilitas Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda dengan total jangka waktu tidak melebihi 120 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun (Rupiah) dan 5,5% per tahun (Dolar Amerika Serikat) dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun (Rupiah) dan 11,10% per tahun (Dolar Amerika Serikat) yang akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Total penggunaan dalam Fasilitas Limit Gabungan 3 tidak dapat melebihi Rp 300.000.

d. Pembiayaan Supplier 7 Nilai maksimal fasilitas ini adalah Rp 300.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan PMMN. Fasilitas ini diberikan untuk pembelian telepon selular Samsung. Besarnya pembiayaan yang dapat diberikan adalah maksimal 100% dari nilai tagihan yang ditunjukkan. Jangka waktu pembiayaan maksimal 60 hari. Bunga akan dibebankan secara harian sebesar 3,00% per tahun dibawah Best Lending Rate (BL1) dari Bank yang saat ini adalah 14,57% per tahun dan akan berfluktuasi yang harus dibayarkan secara bulanan.

Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Jaminan Fidusia atas piutang dari Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM sebesar Rp 275.000. (lihat

Catatan 5).

b. Jaminan Fidusia atas persediaan dari Perusahaan, PPMN, MTS dan PMM, sebesar Rp 275.000 (lihat Catatan 8).

Page 221: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan) The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan)

c. Para debitur setuju bahwa bank dari waktu ke waktu dan sebelum fasilitas pembiayaan diterbitkan,

mendebet rekening giro yang ditatausahakan atas nama debitur dengan uang senilai 15% dari nilai fasilitas (lihat Catatan 13).

Perjanjian pinjaman antara Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM dengan HSBC memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan, PMMN, MTS dan PMM memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HSBC, di antaranya adalah sebagai berikut:

Kesepakatan Umum 1. Debitur manapun tidak dapat, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu, persetujuan

mana tidak akan diberikan tanpa alasan yang wajar: a. menyatakan atau melakukan pembayaran dividen atau membagikan modal atau kekayaaan

kepada pemegang saham dan/atau direksi;

b. membuat, menanggung atau mengijinkan adanya suatu penjaminan atas aset tidak bergerak, gadai, hak tanggungan atau hak jaminan apapun juga atas properti, aset atau pendapatannya baik yang saat ini atau yang akan diperoleh di kemudian hari;

c. membuat, mengadakan atau mengizinkan/ menyetujui suatu utang atau kewajiban apapun (termasuk kewajiban sewa atau jaminan) kecuali untuk (a) utang yang timbul berdasarkan pada perjanjian ini dan (b) utang dagang yang timbul dalam praktik bisnis sehari-hari; atau

d. memberikan suatu pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau orang lain siapapun juga kecuali untuk kredit yang diberikan secara independen dan lugas dalam praktik bisnis sehari-hari.

2. Para debitur masing-masing setuju untuk mensubordinasi seluruh pinjaman dari pemegang saham mereka masing-masing yang saat ini ada dan yang akan timbul di kemudian hari terhadap fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Bank.

3. Para debitur masing-masing tidak diperbolehkan untuk melakukan perubahan terhadap susunan manajemen perusahaannya tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank.

4. Para debitur masing-masing diharuskan untuk mengkreditkan hasil penjualannya kepada Bank minimal 10% dari total penjualan.

5. Para debitur harus memastikan bahwa Hengky Setiawan, pihak berelasi dan pihak terkait lainnya akan secara langsung ataupun tidak langsung menjaga kepemilikan mayoritas sahamnya pada masing-masing debitur tidak kurang dari 50,1%.

6. Para debitur harus memastikan bahwa jaminan dalam Perjanjian ini akan setiap saat berada

dalam kedudukan pari passu dengan kreditur modal kerja yang akan ada di masa yang akan datang.

7. Para debitur harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank dalam waktu 60 (enam puluh) hari dalam hal adanya pemutusan kontrak dengan para Principals.

8. Para debitur harus memperbaharui kontrak yang berkaitan dengan semua pembiayaan berkaitan dengan sewa pembiayaan dengan para principles.

Page 222: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan, PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak (lanjutan)

The Hongkong And Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) (lanjutan)

Kesepakatan Finansial Setiap Debitur akan menjaga: a. Rasio lancar pada minimal 1,1 kali.

b. “EBITDA” dibagi Bunga pada minimal 1,5 kali.

c. Rasio Gearing Eksternal pada maksimal 2 kali.

d. Rasio perputaran persediaan barang maksimal 60 hari. Perjanjian ini berlaku satu selama 1 tahun sejak tanggal perjanjian.

Perusahaan PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 121/MSRH-BCAS/IV/14 yang telah diaktakan dengan Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan No. 600 dari Notaris Siti Nur Isminingsih, S.H., keduanya tertanggal 29 April 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Line PMK Musyarakah dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 30.000 dengan jatuh tempo selama 6 bulan serta Nisbah bagi hasil sebesar 99,02% untuk nasabah dan 0,98% untuk bank. Tujuan fasilitas ini untuk pembelian stock barang dagangan telepon selular dan dijamin dengan: - Persediaan barang dagangan (telepon selular merek LG, Samsung dan Sony) milik Perusahaan

dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp 39.000 (lihat Catatan 8).

- Jaminan tunai milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar Rp 3.000 (lihat Catatan 13).

PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak Standard Chartered Bank (SC) Berdasarkan Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/3907 tanggal 24 Juni 2013, TS memperoleh fasilitas kredit Rp 400.000 yang terdiri dari Import Invoice Financing Facility Rp 200.000 dan Annual Renewable Revolving Facility Rp 200.000 dengan periode jatuh tempo sampai dengan 30 Juni 2014 serta tingkat suku bunga Import Invoice Financing Facility dan Annual Renewable Revolving Facility adalah cost of fund dari bank ditambah 2,5% dan 2,75% pertahun. Fasilitas ini dijamin dengan: - Jaminan fidusia atas persediaan TS senilai Rp 223.600 (lihat Catatan 8).

- Jaminan fidusia atas piutang TS senilai Rp 120.400 (lihat Catatan 5).

- Jaminan fidusia atas persediaan Perusahaan senilai Rp 33.600 (lihat Catatan 8).

Page 223: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak (lanjutan) Standard Chartered Bank (SC) (lanjutan)

- Jaminan fidusia atas piutang Perusahaan senilai Rp 22.400 (lihat Catatan 5).

- Gadai atas deposito senilai Rp 40.000 (lihat Catatan 13). Perjanjian pinjaman antara TS dengan SC memuat beberapa ketentuan tambahan sebagai berikut: - Interest Service Coverage Ratio (EBITDA / biaya bunga): minimum 1,5.

- Debt to Equity Ratio: maksimum 2.

- Menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit dalam waktu 180 hari setelah tanggal laporan.

- Menyerahkan laporan keuangan interim (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu

90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.

- Hengky Setiawan, Welly Setiawan, Ferry Setiawan dan pasangannya masing-masing, pihak

berelasi, menjaga kepemilikan saham langsung dan/atau tidak langsung sebesar tidak kurang dari 50,1% pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.

- Hengky Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan

Komisaris pada Perusahaan dan Penerima Pinjaman.

- Welly Setiawan, pihak berelasi, menjabat sebagai anggota Dewan Direksi dan/atau Dewan Komisaris pada Penerima Pinjaman.

- Menyerahkan daftar piutang (termasuk periode jatuh tempo) dan barang persediaan per kwartal (dari kwartal pertama hingga kwartal ketiga) dalam waktu 90 hari setelah tanggal laporan. Laporan untuk kwartal ke empat akan diserahkan bersamaan dengan diserahkannya laporan keuangan yang telah diaudit.

- Subordinasi pinjaman dari pemegang saham dan manajemen (apabila ada).

- Bank memiliki hak untuk ditawarkan terlebih dahulu dalam hal transaksi debt capital market

(termasuk bond/syndication/club loan) termasuk juga transaksi hedging yang melibatkan Perusahaan dan/atau Penerima Pinjaman.

- Penerima pinjaman harus mengkreditkan secara langsung/tidak langsung sebesar Rp 50.000 per

kwartal pada revenue collection account.

Berdasarkan Perubahan atas Surat Fasilitas Uncommitted (Tanpa Komitmen) No. JKT/APC/4204 tanggal 17 Juli 2014, beberapa syarat dan ketentuan dirubah sebagai berikut: fasilitas kredit Import Invoice Financing Facility sebesar Rp 400.000 dan memperpanjang jangka waktu jatuh tempo fasilitas sampai dengan 30 Juni 2015. Tujuan fasilitas ini untuk membiayai Purchase Order (PO) ke PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Suku bunga sebesar cost of fund dari bank ditambah 2,75% per tahun.

Page 224: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Perdana Mulia Makmur (PMM), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 11 Juni 2012 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan Fasilitas Pinjaman Rekening Koran dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 64.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 10% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juni 2013. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 2844 atas nama PMM, terletak

di Ruko Mangga Dua Square blok D-29, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.

b. Tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 639 atas nama Fonaria Wijaya, terletak di Jl. Anjasmoro Raya No. 28, Karangayu, Semarang Barat, Semarang.

c. Personal Guarantee atas nama pemegang saham.

d. Deposito yang ditempatkan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk senilai Rp 7.515 atas nama PMM.

Pinjaman tersebut telah diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 15 September 2014 berdasarkan Akta Perubahan ke-7 Perjanjian Kredit No. 14 dari Dewi Ramasari, S.H., Notaris di Tangerang, PMM mendapatkan perpanjangan dan pembaruan fasilitas kredit dari CIMB dengan jumlah maksimal kredit menjadi sebesar Rp 100.000. Pinjaman ini digunakan PMM untuk membiayai operasional harian PMM. Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar 12% per tahun dan jangka waktu pinjaman adalah selama sembilan (9) bulan yang akan jatuh tempo pada tanggal 22 Februari 2015. Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Persediaan barang dagang PMM senilai Rp 75.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan

isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 8).

b. Piutang dagang milik PMM dengan nilai penjaminan senilai Rp 25.000 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 5).

c. Dana milik debitur yang ditempatkan dalam deposito berjangka sebesar Rp 25.000 yang diikat dengan perjanjian gadai dalam bentuk dan isi yang disetujui oleh kreditur (lihat Catatan 13).

Pada tanggal 27 Januari 2015, PMM melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB.

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit No. 012/SK/SME-BDG/XI/2013 pada tanggal 25 November 2013, PMMN mendapatkan fasilitas kredit dari CIMB dengan maksimal kredit sebesar Rp 60.000. Pinjaman ini digunakan PMMN untuk membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 13% per tahun. Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada tanggal 30 November 2014.

Page 225: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN), Entitas Anak (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)

Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Gadai deposito CIMB atas nama PMMN sebesar Rp 15.000 (lihat Catatan 13).

b. Fidusia atas persediaan PMMN berupa handphone Samsung beserta aksesoris senilai Rp 45.000,

terletak di Istana Dakota Pasteur CRA 33, Bandung (lihat Catatan 8). Pada tanggal 7 Januari 2015, PMMN melakukan pelunasan atas utang kepada CIMB. PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 14 Februari 2011 dari Notaris Lieyono, S.H., EUI memperoleh fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dari BII dengan jumlah pembiayaan maksimum sebesar Rp 70.000, dengan penarikan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 50.000. Fasilitas kredit ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0177/Global Banking – Corp. Banking2 tanggal 20 Juni 2014. EUI memperoleh persetujuan atas pendanaan dari BII, berupa: - Fasilitas Pinjaman Promes Berulang (PPB) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 50.000.

Jangka waktu 31 Mei 2014 sampai dengan 31 Mei 2015, dengan tingkat bunga 12,75% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: - Gadai atas deposito milik EUI yang disimpan di bank dengan nilai penjaminan sebesar Rp 10.000

(lihat Catatan 13).

- Fidusia atas persediaan dan/atau piutang usaha milik EUI dengan nilai total Rp 125.000 (lihat Catatan 5 dan 8).

- Personal Guarantee atas nama Hengky Setiawan dan Ferry Setiawan, pihak berelasi.

- Top Up Guarantee dari pemilik dan pemegang saham untuk top up kekurangan dana dalam kaitannya dengan pembayaran utang termasuk semua pokok, bunga, dan biaya, dalam bentuk injeksi ekuitas atau subordinasi pinjaman pemegang saham.

Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI. EUI telah melunasi pinjaman ini pada tanggal 5 Januari 2015.

PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 14 tanggal 12 Januari 2011 dari Notaris Dahlia, S.H., EUI memperoleh fasilitas kredit Demand Loan (Revolving) dari Sinarmas dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 45.000 dan jangka waktu selama 12 bulan serta tingkat suku bunga 14% per tahun. Fasilitas kredit ini telah mengalami perubahan berdasarkan perubahan perjanjian kredit No. OL.103/2011/CM.CR-AO/TA tanggal 30 Desember 2011 mengenai perubahan jangka waktu menjadi sampai dengan tanggal 12 Januari 2013 dan tingkat suku bunga menjadi 13% per tahun. Saldo utang bank kepada Sinarmas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan Rp 45.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan dijamin dengan:

Page 226: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank Sinarmas Tbk (Sinarmas) (lanjutan) - Stock barang berupa pulsa (baik elektronik maupun voucher fisik) dan kartu perdana minimum

sebesar Rp 46.000 (lihat Catatan 8).

- Personal Guarantee atas nama Ferry Setiawan pihak berelasi.

- Gadai saham atas nama PT Excel Utama Indonesia sebesar 100%.

Perjanjian pinjaman antara EUI dengan Sinarmas memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan EUI memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Sinarmas, di antaranya adalah sebagai berikut: - Penambahan utang/pinjaman kepada kreditur lain.

- Pinjaman kepada pemegang saham.

- Pelunasan utang/pinjaman pemegang saham.

- Pembayaran bunga atas pinjaman pemegang saham.

- Melakukan perubahan atas susunan pemegang saham.

- Melakukan penarikan atas modal yang sudah disetor penuh. Sinarmas telah memberikan persetujuan kepada EUI melalui Surat No. SKL.938/2011/CM/CR-AO/TA tertanggal 12 Agustus 2011, antara lain: - Rencana penawaran umum perdana saham kepada masyarakat (Initial Public Offering)

Perusahaan.

- Penghapusan sebagian negative covenant.

- Perubahan susunan pemegang saham EUI.

- Pembagian dividen. Tidak ada rasio keuangan yang harus dipenuhi oleh EUI. Pada tanggal 10 Januari 2013, EUI melakukan pelunasan atas utang kepada Sinarmas.

Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. S.2014.0195/Global Banking tanggal 26 Juni 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BII, sebagai berikut:

- Invoice Financing Buyer sebesar Rp 350.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk

membiayai pembelian dan/atau pemesanan produk handset/gadget dari supplier atau principal yang memiliki perjanjian langsung dengan Perusahaan. Tingkat suku bunga yang diberikan adalah 12% per tahun.

- FX Line sebesar $AS 500.000. Pinjaman ini digunakan Perusahaan untuk memitigasi risiko kurs.

Pinjaman ini memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan dan akan berakhir pada tanggal 31 Mei 2015.

Page 227: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

14. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Perusahaan dan PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), Entitas Anak PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Jaminan atas pinjaman ini antara lain: a. Deposito sebesar Rp 125.000 (lihat Catatan 13).

b. Piutang dagang dan/atau persediaan Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp 500.000 (lihat

Catatan 5 dan 8).

c. Personal Guarantee dari Hengky Setiawan, pihak berelasi.

d. Perjanjian dari Hengky Setiawan, pihak berelasi, untuk membayar kekurangan dalam pembayaran pokok, bunga dan biaya administrasi dalam bentuk pinjaman pemegang saham.

e. Saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Upaya Cipta Sejahtera sebesar Rp 105.000 dengan Top Up Guarantee jika total nilai saham 10% di bawah nilai tersebut.

Semua fasilitas yang diperoleh Perusahaan merupakan pemindahan fasilitas dari PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), entitas anak, dengan ketentuan sebagai berikut: - Setup limit fasilitas Perusahaan.

- Outstanding fasilitas PPB1 dan PPB2 atas nama MTS dipindahkan ke fasilitas Invoice Financing

Buyer Perusahaan dan tidak diperlukan underlying document untuk pemindahan tersebut.

- Penutupan limit fasilitas MTS efektif dilakukan setelah pemindahan outstanding ke Perusahaan. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas utang BII pada akhir Desember 2014.

15. UTANG USAHA

2014 2013 2012

Pihak berelasi (lihat Catatan 32) PT Setia Utama Towerindo 78.250 - -

Pihak ketiga PT Samsung Electronics Indonesia

537.889 486.052 -

PT LG Electronics Indonesia 54.775 24.729 -Apple South Asia Ltd. - 17.323 -PT Indo Pacific Cemerlang - 4.274 -PT Cahaya Megah Pradana - 684 -Lainnya 2.081 - 263

Sub-jumlah 594.745 533.062 263

Jumlah 672.995 533.062 263

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Rupiah 672.979 515.739 263Ringgit Malaysia 16 - -Dolar Amerika Serikat - 17.323 -

Jumlah 672.995 533.062 263

Page 228: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

15. UTANG USAHA (lanjutan)

Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2014 2013 2012

Belum jatuh tempo 309.578 197.233 118 Lewat jatuh tempo Kurang dari 30 hari 215.358 229.217 92 31 sampai 60 hari 114.409 42.645 53 61 sampai 90 hari 33.650 63.967 -

Jumlah 672.995 533.062 263

Beberapa pemasok - pihak ketiga, mendapatkan jaminan berupa bank garansi (lihat Catatan 13).

16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

2014 2013 2012

Honorarium jasa profesional 1.214 855 570Gaji 617 1.136 477Sewa 387 - -Utilitas - 31 410Lainnya 10 705 442

Jumlah 2.228 2.727 1.899

Seluruh saldo beban masih harus dibayar adalah dalam mata uang Rupiah.

17. UTANG ANGSURAN PEMBELIAN ASET TETAP Grup mengadakan perjanjian utang angsuran pembelian aset tetap berupa kendaraan (lihat Catatan 11) dengan PT BCA Finance, PT BII Finance Center dan PT Bank Index Selindo, pihak ketiga. Jangka waktu utang angsuran tersebut antara 2-3 tahun dengan tingkat bunga sebesar 7% sampai 11% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, rincian pembayaran minimum pada masa yang akan datang berdasarkan perjanjian utang angsuran tersebut adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Utang angsuran 5.371 14.678 18.702Dikurangi bagian bunga (207) (1.079 ) (1.638)

Nilai kini pembayaran minimum 5.164 13.599 17.064Dikurangi bagian jangka pendek (4.356) (9.554 ) (9.728)

Bagian jangka panjang 808 4.045 7.336

18. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka

Akun ini pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seluruhnya merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang berasal dari entitas anak yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.

Page 229: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang Pajak

2014 2013 2012 Perusahaan Pajak Penghasilan (PPh)

Pasal 4 (2) 52 - -Pasal 21 458 690 576Pasal 23 13 113 263Pasal 25 4.231 1.209 1.380Pasal 29 3.510 11.698 44

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 302 3.270 11.575

Sub-jumlah 8.566 16.980 13.838

2014 2013 2012 Entitas Anak Pajak Penghasilan (PPh)

Pasal 4 (2) 574 448 39Pasal 21 420 1.292 778Pasal 23 16 621 876Pasal 25 4.622 4.373 2.989Pasal 29 7.542 7.172 19.605

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 6.784 2.958 19.729Denda pajak - - 1.717

Sub-jumlah 19.958 16.864 45.733

Jumlah 28.524 33.844 59.571

c. Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

411.916 393.430 272.091Laba sebelum pajak penghasilan

entitas anak

(211.418 ) (281.887 ) (206.823)

Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan

200.498 111.543 65.268

Beda temporer Imbalan kerja jangka panjang 4.813 618 606

Beda permanen Jamuan dan sumbangan 515 333 211Beban perizinan - 260 -Beban pajak 4.399 54 1.199Penghasilan bunga yang telah

dikenakan PPh final

(3.734 ) (57 ) (122) Pendapatan dividen (92.858 ) - -Lain-lain 2.008 (1.223 ) (1.034)

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan

115.641 111.528 66.128

Page 230: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran utang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Beban pajak penghasilan kini : Perusahaan 28.910 27.882 16.532Entitas Anak 82.046 71.067 53.860

Beban pajak penghasilan kini 110.956 98.949 70.392

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka :

Perusahaan 25.400 16.184 16.488Entitas Anak 74.504 63.895 34.255

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka

99.904 80.079 50.743

Taksiran utang pajak

penghasilan Pasal 29 :

Perusahaan 3.510 11.698 44Entitas Anak 7.542 7.172 19.605

Jumlah 11.052 18.870 19.649

Perhitungan manfaat pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Perusahaan Imbalan kerja jangka panjang 1.203 154 152

Entitas Anak

Imbalan kerja jangka panjang 2.605 1.677 1.246Rugi fiskal - (1.406 ) 527

Sub-jumlah 2.605 271 1.773

Jumlah manfaat pajak penghasilan tangguhan

3.808 425 1.925

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, laba kena pajak dari hasil rekonsiliasi di atas menjadi dasar bagi manajemen Grup dalam pengisian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Badan.

Page 231: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Rincian aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Perusahaan Liabilitas imbalan kerja jangka

panjang

1.697 494 340

Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja jangka

panjang

7.118 4.513 2.685Akumulasi rugi fiskal - - 1.337

Jumlah aset pajak tangguhan 8.815 5.007 4.362

Pada tahun 2014, 2013 dan 2012, Perusahaan dan entitas anak (PT Telesindo Shop dan PT Excel Utama Indonesia) memperoleh Surat Tagihan Pajak (STP) untuk tahun pajak 2013, 2012, 2011, 2010 dan 2009 sebagai berikut:

2014

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit

Tanggal Jatuh Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Telesindo Shop, Entitas Anak

00008/140/13/038/14 PPh Pasal 4

ayat 2 Desember

2013 10 April 2014 09 Mei 2014 166.624 14 Mei 2014

00006/103/12/038/14 PPh Pasal 23 November s/d

Desember 2012

10 April 2014 09 Mei 2014 45.003.616 16 Mei 2014

00007/103/12/038/14 PPh Pasal 23 Januari s/d

Oktober 2012 11 April 2014 10 Mei 2014 7.353.682 16 Mei 2014

00025/107/12/038/14 PPN Maret s/d Desember

2012 10 April 2014 09 Mei 2014 25.720.000 14 Mei 2014

00033/107/12/038/14 PPN Maret 2012 12 Juni 2014 11 Juli 2014 707.648.813 10 Juli 2014

00134/107/13/038/14 PPN Maret 2013 16 Juni 2014 15 Juli 2014 7.020.000 10 Juli 2014

00127/107/13/038/14 PPN Mei 2013 12 Juni 2014 11 Juli 2014 8.788.015 10 Juli 2014

00128/107/13/038/14 PPN Juli 2013 12 Juni 2014 11 Juli 2014 2.486.784 10 Juli 2014

00132/107/13/038/14 PPN Agustus 2013 13 Juni 2014 12 Juli 2014 9.694.075 10 Juli 2014

00133/107/13/038/14 PPN September

2013 13 Juni 2014 12 Juli 2014 1.817.933 10 Juli 2014

00131/107/13/038/14 PPN Oktober 2013 12 Juni 2014 11 Juli 2014 568.313 10 Juli 2014

00130/107/13/038/14 PPN November

2013 12 Juni 2014 11 Juli 2014 1.736.500 10 Juli 2014

00129/107/13/038/14 PPN Desember

2013 12 Juni 2014 11 Juli 2014 24.815.899 10 Juli 2014

PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak

00002/106/12/074/14 PPh Pasal 25 2012 15 Januari

2014 14 Februari

2014 1.000.000

11 Februari 2014

2013

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit

Tanggal Jatuh

Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Telesindo Shop, Entitas Anak

00077/107/13/038/13 PPN April 2013 23 September 2013

22 Oktober 2013 84.564

10 Oktober 2013

PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak

00174/107/12/073/13 PPN Januari 2012

6 Desember 2013

05 Januari 2014 146.120.000

30 Desember 2013

00175/107/12/073/13 PPN Februari 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014 132.000.000

30 Desember 2013

Page 232: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

2013 (lanjutan)

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit Tanggal

Jatuh Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak (lanjutan)

00176/107/12/073/13 PPN Maret 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014

149.906.989 30 Desember

2013

00177/107/12/073/13 PPN April 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014

39.846.000 30 Desember

2013

00178/107/12/073/13 PPN Mei 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014

30.600.000 30 Desember

2013 00179/107/12/073/13 PPN Juni 2012 6 Desember

2013 05 Januari

2014 20.576.735 30 Desember

2013

00180/107/12/073/13 PPN Juli 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014 100.344.590

30 Desember 2013

00181/107/12/073/13 PPN Agustus 2012 6 Desember 2013

05 Januari 2014 84.000.000

30 Desember 2013

00182/107/12/073/13 PPN September 2012

6 Desember 2013

05 Januari 2014 85.781.839

30 Desember 2013

00183/107/12/073/13 PPN Desember 2012

6 Desember 2013

05 Januari 2014 2.747.274

30 Desember 2013

00012/140/12/073/13 PPh Pasal 4 ayat 2

Oktober - Desember

2012

6 Desember 2013

05 Januari 2014 6.941.684

30 Desember 2013

00011/140/12/073/13 PPh Pasal 4

ayat 2 Agustus 2012 6 Desember

201305 Januari

2014 2.483.333 30 Desember

2013

00010/140/12/073/13 PPh Pasal 4

ayat 2 Mei - Juni

2012 6 Desember

201305 Januari

2014 6.790.091 30 Desember

2013

00009/140/12/073/13 PPh Pasal 4

ayat 2 Maret 2012 6 Desember

201305 Januari

2014 1.244.444 30 Desember

2013

2012

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit Tanggal

Jatuh Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Tiphone Mobile Indonesia, Perusahaan

00092/106/12/073/12 PPH 25 Mei 2012 22 November 2012 21 Desember

2012 781.215.140 21 Desember 2012

00093/106/12/073/12 PPH 25 Juni 2012 22 November 201221 Desember

2012767.264.869

21 Desember 2012

00094/106/12/073/12 PPH 25 Juli 2012 22 November 201221 Desember

2012753.314.599

21 Desember 2012

00091/106/12/073/12 PPH 25 April 2012 22 November 201221 Desember

2012795.165.410

21 Desember 2012

00084/106/11/073/12 PPH 25 2011 22 November 201221 Desember

20121.423.763.550

21 Desember 2012

00007/106/11/074/12 PPH 25/29 Januari – Desember

2011 19 Januari 2012 18 Februari 2012 3.750.346.936 20 Februari 2012

00001/122/10/074/12 PPH 22 Januari – Desember

2010 19 Januari 2012 18 Februari 2012 883.601.250 20 Februari 2012

00005/106/10/074/12 PPH 25/29 2010 19 Januari 2012 18 Februari 2012 643.916.574 20 Februari 2012

00001/127/10/074/12 PPN (IMPOR) 2010 19 Januari 2012 18 Februari 2012 3.534.404.298 20 Februari 2012

00015/107/10/074/12 PPN 2010 12 Maret 2012 11 April 2012 1.104.180.520 11 April 2012

00019/106/11/038/12 Pajak Penghasilan April 2011 29 Februari 2012 30 Maret 2012 171.428.404 26 Maret 2012

00018/106/11/038/12 Pajak Penghasilan Mei 2011 27 Februari 2012 26 Maret 2012 151.162.326 26 Maret 2012

00025/106/11/038/12 Pajak Penghasilan Juni 2011 14 Maret 2012 13 April 2012 130.284.886 11 April 2012

00024/106/11/038/12 Pajak Penghasilan Juli 2011 14 Maret 2012 13 April 2012 109.407.445 11 April 2012

00028/106/11/038/12 Pajak Penghasilan Agustus 2011 26 April 2012 25 Mei 2012 88.530.005 25 Mei 2012

00033/107/10/038/12 PPN Januari 2010 20 Januari 2012 19 Februari 2012 590.845.852 31 Januari 2012

00010/107/10/038/12 PPN Februari 2010 19 Januari 2012 18 Februari 2012 376.715.212 31 Januari 2012

00059/107/10/038/12 PPN Maret 2010 28 Mei 2012 27 Juni 2012 333.154.400 10 Juli 2012

00058/107/10/038/12 PPN April 2010 28 Mei 2012 27 Juni 2012 539.839.667 9 Agustus 2012

00075/107/10/038/12 PPN Mei 2010 27 Juni 2012 26 Juli 2012 469.328.163 25 Juli 2012

00076/107/10/038/12 PPN Juni 2010 28 Juni 2012 27 Juli 2012 477.914.887 25 Juli 2012

00074/107/10/038/12 PPN Juli 2010 27 Juni 2012 26 Juli 2012 279.970.391 25 Juli 2012

Page 233: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

2012 (lanjutan)

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit Tanggal

Jatuh Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Tiphone Mobile Indonesia, Perusahaan (lanjutan)

00086/107/10/038/12 PPN Agustus 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 398.859.863 9 Agustus 2012

00087/107/10/038/12 PPN September 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 262.398.284 9 Agustus 2012

00088/107/10/038/12 PPN Oktober 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 242.911.925 9 Agustus 2012

00074/107/10/038/12 PPN Juli 2010 27 Juni 2012 26 Juli 2012 279.970.391 25 Juli 2012

00086/107/10/038/12 PPN Agustus 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 398.859.863 9 Agustus 2012

00087/107/10/038/12 PPN September 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 262.398.284 9 Agustus 2012

00088/107/10/038/12 PPN Oktober 2010 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 242.911.925 9 Agustus 2012

00011/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Januari 2009 28 Mei 2012 27 Juni 2012 6.403.200 18 Juli 2012

00012/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Februari 2009 28 Mei 2012 27 Juni 2012 4.285.291 18 Juli 2012

00013/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Maret 2009 28 Mei 2012 27 Juni 2012 1.554.342 18 Juli 2012

00018/103/09/038/12 PPH Pasal 23 April 2009 29 Juni 2012 28 Juli 2012 1.386.714 13 Juli 2012

00017/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Mei 2009 28 Juni 2012 27 Juli 2012 106.800 06 Juli 2012

00014/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Juni 2009 27 Juni 2012 26 Juli 2012 1.008.467 06 Juli 2012

00016/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Juli 2009 27 Juni 2012 26 Juli 2012 112.520 06 Juli 2012

PT Telesindo Shop, Entitas Anak

00015/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Agustus 2009 27 Juni 2012 26 Juli 2012 636.132 06 Juli 2012

00019/103/09/038/12 PPH Pasal 23 September 2009 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 1.669.384 25 Juli 2012

00020/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Oktober 2009 18 Juli 2012 17 Agustus 2012 179.044 25 Juli 2012

00021/103/09/038/12 PPH Pasal 23 Desember 2009 30 Agustus 2012 29 September

2012 1.637.920 14 September 2012

00117/107/10/038/12 PPN November - Desember

2010 13 November 2012

12 Desember 2012

530.311.532 10 Desember 2012

00012/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 November 2009

25 September 2012 24 Oktober 2012 31.180.800 18 Oktober 2012

00014/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Oktober 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 29.524.046 12 Oktober 2012

00015/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 September 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 10.262.864 12 Oktober 2012

00013/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Agustus 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 7.296.000 12 Oktober 2012

00009/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 April 2009 30 Agustus 2012 29 September

2012 9.370.000 14 September 2012

00010/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Mei 2009 31 Agustus 2012 29 September

2012 10.325.000 14 September 2012

00011/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Juni 2009 31 Agustus 2012 29 September

2012 12.342.000 14 September 2012

00008/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Juli 2009 30 Agustus 2012 29 September

2012 16.480.200 14 September 2012

00016/140/09/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Desember 2009 12 November 2012 29 September

2012 18.558.400 07 Desember 2012

00009/103/10/038/12 PPH Pasal 23 Maret 2010 30 Agustus 2012 29 September

2012 2.076.535 14 September 2012

00107/106/11/038/12 Pajak

Penghasilan 2011 26 September 2012 25 Oktober 2012 2.459.581.808 18 Oktober 2012

00033/107/09/038/12 PPN September 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 494.594.264 18 Oktober 2012

00031/107/09/038/12 PPN Mei 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 184.011.471 18 Oktober 2012

00032/107/09/038/12 PPN April 2009 25 September 2012 24 Oktober 2012 82.237.737 18 Oktober 2012

00029/107/09/038/12 PPN Februari 2009 30 Agustus 201229 September

2012 142.627.991 24 September 2012

00028/107/09/038/12 PPN November 2009 30 Agustus 201229 September

2012 1.186.896.580 24 September 2012

00030/107/09/038/12 PPN Desember 2009 30 Agustus 2012 29 September

2012 600.505.681 24 September 2012

00037/107/09/038/12 PPN Oktober 2009 12 November 201211 Desember

2012 394.261.850 10 Desember 2012

00038/107/09/038/12 PPN Juni - Agustus 2009 12 November 201211 Desember

2012 883.821.940 10 Desember 2012

00036/107/09/038/12 PPN Maret 2009 12 November 201211 Desember

2012 127.820.782 10 Desember 2012

00021/140/10/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Oktober 2010 12 November 201211 Desember

2012 3.384.000 07 Desember 2012

00023/140/10/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Juli - September 2010 12 November 2012 11 Desember

2012 13.899.920 07 Desember 2012

Page 234: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

2012 (lanjutan)

No. Surat Keterangan Tahun Pajak Tanggal Terbit Tanggal

Jatuh Tempo

Jumlah (Nilai Penuh)

Tanggal Pembayaran

PT Telesindo Shop, Entitas Anak (lanjutan)

00020/140/10/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 April - Juni 2010 12 November 201211 Desember

2012 25.222.000 07 Desember 2012

00022/140/10/038/12 PPH Pasal 4 ayat

2 Januari - Maret 2010 12 November 201211 Desember

2012 9.368.000 07 Desember 2012

00232/107/11/038/12 PPN Oktober - Desember 2011

12 November 201211 Desember

2012 1.170.065.712 10 Desember 2012

00234/107/11/038/12 PPN Juli - September 2011 2011 12 November 2012

11 Desember 2012 409.676.661 10 Desember 2012

00233/107/11/038/12 PPN Januari - Maret 2011 12 November 201211 Desember

2012 345.751.447 10 Desember 2012

00236/107/11/038/12 PPN April - Juni 2011 12 November 2012 11 Desember

2012 448.626.452 10 Desember 2012

00084/106/12/038/12 Pajak

Penghasilan Juni - Juli 2012 29 November 2012

28 Desember 2012

195.172.823 19 Desember 2012

00114/106/12/038/12 Pajak

Penghasilan April - Mei 2012 18 Desember 2012 17 Januari 2013 281.916.299 09 Januari 2013

PT Excel Utama Indonesia, Entitas Anak

00224/107/11/073/12

PPN Januari 2011 07 Desember 2012 06 Januari 2013 130.116.549 02 Januari 2013

00221/107/11/073/12 PPN Februari 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 119.661.089 02 Januari 2013

00220/107/11/073/12 PPN Maret 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 201.437.099 02 Januari 2013

00225/107/11/073/12 PPN April 2011 07 Desember 2012 06 Januari 2013 90.387.815 02 Januari 2013

00219/107/11/073/12 PPN Mei 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 168.738.619 02 Januari 2013

00216/107/11/073/12 PPN Juni 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 98.666.956 02 Januari 2013

00217/107/11/073/12 PPN Juli 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 123.625.291 02 Januari 2013

00226/107/11/073/12 PPN Agustus 2011 07 Desember 2012 06 Januari 2013 146.307.652 02 Januari 2013

00218/107/11/073/12 PPN September 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 99.547.561 02 Januari 2013

00222/107/11/073/12 PPN Oktober 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 108.492.412 02 Januari 2013

00215/107/11/073/12 PPN November 2011 06 Desember 2012 05 Januari 2013 59.843.145 02 Januari 2013

00227/107/11/073/12 PPN Desember 2011 07 Desember 2012 06 Januari 2013 88.393.918 02 Januari 2013

00013/106/10/074/12 PPH 25 2010 14 Februari 2012 13 Maret 2012 410.315.646 14 Maret 2012

00051/106/11/074/11 PPH 25 April - September

2011 28 Desember 2011 27 Januari 2012 1.893.084.858 01 Februari 2012

00014/107/10/074/12 PPN Januari - Desember

2010 22 Februari 2012 21 Maret 2012 1.619.480.134 21 Maret 2012

00008/107/10/074/12 PPN Januari - Desember

2010 08 Februari 2012 07 Maret 2012 264.493.949 05 Maret 2012

19. UTANG BANK JANGKA PANJANG

2014 2013 2012

PT Bank CIMB Niaga Tbk 18.620 22.799 -PT Bank Central Asia Tbk 4.622 7.523 -PT Bank DBS Indonesia - - 54.975

Jumlah 23.242 30.322 54.975

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

(7.460 ) (7.380 ) (39.980)

Bagian jangka panjang 15.782 22.942 14.995

Page 235: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 097/OL/HECB-JKTIV/149/XII/13 tanggal 20 Desember 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Investasi 1 dan 2 dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan jumlah plafon masing-masing sebesar Rp 22.800 dan Rp 4.500. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian dan/atau renovasi gudang dengan periode jatuh tempo sampai bulan Desember 2018 dan dikenakan bunga 13% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan: - Hak tanggungan peringkat 1 sebesar Rp 28.500 atas gudang (lihat Catatan 11).

- Hak tanggungan peringkat 2 sebesar Rp 5.700 atas gudang setelah renovasi selesai.

- Jaminan perorangan atas nama Hengky Setiawan, pihak berelasi.

PT Bank DBS Indonesia (DBS) Berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas No. 094/III/DBSIIBG-JKT/2011 tanggal 16 Maret 2011 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Kredit No. 40 tanggal 23 Maret 2011 dari Notaris Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp., Admin., M.Com., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Term Loan (TL) dari PT Bank DBS Indonesia (DBS) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu 3 tahun serta tingkat suku bunga 10% per tahun. Fasilitas ini digunakan oleh Perusahaan untuk mengakuisisi dan penambahan modal PT Telesindo Shop (TS) - Entitas Anak.

Utang bank ini dijamin dengan jaminan yang sama yang digunakan dalam mendapatkan utang bank jangka pendek berupa fasilitas kredit fasilitas kredit Revolving Credit Facility (RCF) yang diperoleh TS dari DBS (lihat Catatan 14). Perjanjian pinjaman antara Perusahaan dengan DBS juga memuat beberapa pembatasan yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari DBS seperti yang diungkapkan pada perjanjian pinjaman antara TS dengan DBS (lihat Catatan 14). Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari DBS melalui Surat No. Ref. 424/VII/DBSI IBG JKT/2011 tertanggal 21 Juli 2011, antara lain: - Melakukan pengeluaran saham baru Perusahaan yang akan ditawarkan kepada masyarakat

melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.

- Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan pasar modal.

- Melakukan perubahan struktur permodalan Perusahaan (khususnya perubahan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan) dan susunan pemegang saham Perusahaan dengan masuknya pemegang saham publik melalui Penawaran Umum perdana saham kepada masyarakat.

- Melakukan perubahan susunan dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Selain itu, setelah Perusahaan melakukan IPO maka berdasarkan perjanjian fasilitas No. 40 tanggal 23 Maret 2011, Perusahaan berkewajiban memberitahukan secara tertulis kepada DBS atas rencana pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 236: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Telesindo Shop (TS), Entitas Anak PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. 01194 tanggal 3 Mei 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan jumlah pembiayaan sebesar Rp 5.000, dengan periode jatuh tempo sampai tanggal 2 Mei 2016 dan bunga setara 11% per tahun. Fasilitas ini dijamin sebidang tanah dan bangunan diuraikan dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 853 terletak dalam Provinsi Kalimatan Timur, Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kelurahan Klandasa Ilir, di Jl. Jendral Sudirman No. 17 RT 036 RW 10, seluas 391 m2 (lihat Catatan 11). Berdasarkan Surat Perjanjian kredit No. 02825 tanggal 23 Oktober 2013, TS memperoleh fasilitas kredit investasi Rp 3.700, dengan periode jatuh tempo sampai tangal 23 Oktober 2016 dengan bunga setara 12% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan sebidang tanah dan bangunan sebagaimana diuraikan dalam SHGB No. 110, terletak di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan, Kecamatan Pekalongan Barat, Kelurahan Kramatsari, Jl. Gajah Mada No 19 seluas 540 m2 (lihat Catatan 11).

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, Grup mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang berdasarkan perhitungan aktuaris independen yaitu PT Sakura Aktualita Indonesia dengan laporannya masing-masing bertanggal 9 Februari 2015, 26 Februari 2014 dan 15 Maret 2013, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

2014 2013 2012

Umur pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahunKenaikan gaji 9% 9% 9 – 10%Tingka bunga diskonto 8,5% 9% 6%Tingkat mortalitas 100% TMI II - 2011 100% TMI II - 2011 100% TMI - 2011 Sensitivitas dari keseluruhan kewajiban pensiun terhadap perubahan asumsi dasar tertimbang pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014

Perubahan Asumsi Dampak pada

Keseluruhan Kewajiban

Tingkat bunga diskonto Penurunan menjadi 8% Kenaikan menjadi Rp 17.929 Kenaikan menjadi 10% Penurunan menjadi Rp 11.038Tingka kenaikan gaji Penurunan menjadi 8% Penurunan menjadi Rp 14.325 Kenaikan menjadi 10% Kenaikan menjadi Rp 20.331

2013

Perubahan Asumsi Dampak pada

Keseluruhan Kewajiban

Tingkat bunga diskonto Penurunan menjadi 8% Kenaikan menjadi Rp 15.858 Kenaikan menjadi 10% Penurunan menjadi Rp 10.051Tingka kenaikan gaji Penurunan menjadi 8% Penurunan menjadi Rp 12.690 Kenaikan menjadi 10% Kenaikan menjadi Rp 17.759

Page 237: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

2012

Perubahan Asumsi Dampak pada

Keseluruhan Kewajiban

Tingkat bunga diskonto Kenaikan menjadi 5% Kenaikan menjadi Rp 19.397 Kenaikan menjadi 7% Kenaikan menjadi Rp 13.804 Tingka kenaikan gaji Kenaikan menjadi 8% Kenaikan menjadi Rp 13.809 Kenaikan menjadi 10% Kenaikan menjadi Rp 19.320 Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Saldo awal 15.574 16.297 10.611Biaya jasa kini 12.959 6.747 4.840Biaya bunga 3.067 1.386 851Keuntungan (kerugian) aktuarial 2.447 (9.459 ) (5)Penambahan melalui kombinasi

bisnis

- 603 -

Saldo Akhir 34.047 15.574 16.297 Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Biaya jasa kini 12.959 6.747 4.840Biaya bunga 3.067 1.386 851Amortisasi keuntungan aktuaria (522 ) (146 ) (5)

Saldo Akhir 15.504 7.987 5.686 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Nilai kini liabilitas imbalan pasti 34.047 15.574 16.297Keuntungan aktuarial yang belum

diakui

2.146 5.115 (4.198)

Jumlah 36.193 20.689 12.099 Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Saldo awal 20.689 12.099 6.413Beban selama tahun berjalan

(lihat Catatan 27)

15.504 7.987 5.686Penambahan melalui kombinasi

bisnis

- 603 -

Jumlah 36.193 20.689 12.099

Page 238: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Jumlah untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan empat tahun sebelumnya sehubungan dengan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2014 2013 2012 2011 2010Nilai kini liabilitas imbalan pasti 34.047 15.574 16.297 17.263 4.062Aset program - - - - -

Defisit 34.047 15.574 16.297 17.263 4.062

Penyesuaian pengalaman liabilitas program (1.611) 2.243 (568) (329) (112)

21. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

2014 (Dalam Nilai Penuh)

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase Kepemilikan

Jumlah Modal Saham

PT Upaya Cipta Sejahtera 2.728.700.000 38,75% 272.870.000.000PT PINS Indonesia 1.754.641.247 24,92% 175.464.124.700PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 14,20% 100.000.000.000PT Prudential Life Assurance 357.681.300 5,08% 35.768.130.000Masyarakat (masing-masing di bawah

5%)

1.201.029.570 17,05% 120.102.957.000

Jumlah 7.042.052.117 100,00% 704.205.211.700

2013 (Dalam Nilai Penuh)

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase Kepemilikan

Jumlah Modal Saham

PT Upaya Cipta Sejahtera 2.500.000.000 45,68% 250.000.000.000 PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 18,27% 100.000.000.000 Masyarakat (masing-masing di bawah

5%)

1.972.508.880 36,05% 197.250.888.000

Jumlah 5.472.508.880 100,00% 547.250.888.000

2012 (Dalam Nilai Penuh)

Pemegang Saham Jumlah SahamPersentase Kepemilikan

Jumlah Modal Saham

PT Upaya Cipta Sejahtera 3.000.000.000 55,90% 300.000.000.000PT Esa Utama Inti Persada 1.000.000.000 18,63% 100.000.000.000 Masyarakat (masing-masing di bawah

5%)

1.367.015.400 25,47% 136.701.540.000

Jumlah 5.367.015.400 100,00% 536.701.540.000 Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 125 tertanggal 14 Oktober 2014 dengan pengesahan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-08295.40.21.2014 tertanggal 10 November 2014 menyatakan bahwa: - Perusahaan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan dalam akta

tersendiri yang dibuat di hadapan notaris sehubungan dengan pelaksanaan waran sebanyak 17.699.800 lembar saham menjadi saham dan PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham.

Page 239: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

21. MODAL SAHAM (lanjutan)

- Menyetujui PT PINS Indonesia masuk menjadi pemegang saham Perusahaan melalui pasar negosiasi dan pelaksanaan PMT-HMETD dengan komposisi saham sebanyak 1.754.641.247 dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 175.464.

Berdasarkan Akta No. 190 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., notaris di Jakarta, pada tanggal 17 Mei 2013, yang telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AHA.01.10-20735 tanggal 28 Mei 2013, para pemegang saham: - Menyetujui untuk mengeluarkan dan menjual saham dalam portofolio Perusahaan melalui

penawaran umum kepada masyarakat dengan jumlah maksimum sebanyak 2.675.000.000 saham baru dan penerbitan waran seri I dengan jumlah maksimum 1.337.500.000 waran yang diberikan kepada masyarakat yang membeli saham baru dalam penawaran umum.

- Menyetujui dan menyatakan melepaskan haknya untuk membeli terlebih dahulu atas penawaran atau penjualan saham baru dalam rangka Penawaran Umum kepada masyarakat melalui Pasar Modal.

- Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perusahaan setelah Penawaran Umum saham kepada masyarakat.

- Menerangkan jumlah saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam rangka Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak 30.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 3.089, sehingga jumlah seluruh saham yang dikeluarkan sebanyak 5.380.887.350 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 538.089, dengan rincian sebagai berikut:

- Sebanyak 5.350.000.000 saham atau sebesar Rp 535.000 merupakan modal yang telah ditempatkan dan disetor.

- Sebanyak 30.887.350 saham atau sebesar Rp 3.089 merupakan saham yang telah dikeluarkan Perusahaan dalam rangka pelaksanaan Waran Seri I yang diterbitkan Perusahaan pada saat Penawaran Umum saham Perusahaan kepada masyarakat.

Sehingga modal ditempatkan yang telah diambil bagian dan disetor penuh adalah sebagai berikut:

- PT Upaya Cipta Sejahtera sejumlah 2.500.000.000 saham atau sebesar Rp 250.000. - PT Esa Utama Inti Persada (EUIP) sejumlah 1.000.000.000 saham atau sebesar Rp 100.000. - Masyarakat sejumlah 1.880.887.350 saham atau sebesar Rp 188.089.

PT Upaya Cipta Sejahtera (UCS) pada tanggal 5 Februari 2013 melakukan penjualan saham Perusahaan sebanyak 500.000.000 lembar saham dengan tujuan transaksi likuiditas saham di pasar modal.

Pengelolaan Modal

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah memastikan bahwa manajemen mempertahankan peringkat kredit yang baik dan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

Rasio utang terhadap modal dihitung berdasarkan pembagian antara liabilitas bersih dengan jumlah modal. Liabilitas bersih antara lain meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, utang pajak, utang angsuran pembelian aset tetap dan beban masih harus dibayar dikurangi dengan kas dan bank. Jumlah modal meliputi seluruh ekuitas seperti yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

2014 2013 2012

Jumlah liabilitas 2.518.373 2.068.627 250.871Dikurangi kas dan bank 637.739 492.915 394.847

Liabilitas bersih

1.880.634 1.575.712 (143.976)

Ekuitas bersih

2.499.171 1.386.712 1.107.746

Rasio utang terhadap modal 0,753 1,136 -0,130

Page 240: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

2014 2013 2012

Agio atas saham Penawaran umum perdana 283.500 283.500 283.500Pelaksanaan waran seri I

2014 195.613 - -2013 21.534 21.534 -2012 4.193 4.193 3.573

Penambahan setoran modal 454.433 - -Beban emisi saham (11.509 ) (11.509 ) (11.509)Selisih restrukturisasi kombinasi

bisnis entitas sepengendali

(39 ) (39 ) (39)

Jumlah 947.725 297.679 275.525

Hingga 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, Waran Seri I yang telah dikonversi menjadi saham masing-masing berjumlah 1.054.000.770, 122.508.880 dan 17.015.400. Pada 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 terdapat 268.999.230, 1.200.491.120 dan 1.305.984.600 Waran Seri I yang belum dikonversi. Jangka waktu konversi Waran Seri I sampai dengan 11 Januari 2017.

Penambahan setoran modal pada tahun 2014 berasal dari transaksi PMT-HMETD sebanyak 638.051.347 lembar saham (lihat Catatan 1c).

23. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan Akta No. 160 tanggal 24 Juni 2014 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2013, yaitu sebesar Rp 1.000 ditetapkan sebagai dana cadangan.

Berdasarkan Akta No. 304 tanggal 30 Mei 2013 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., yang pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-34604 tanggal 23 Agustus 2013, para pemegang saham telah menyetujui tentang penentuan dan persetujuan atas penggunaan keuntungan yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku 2012, yaitu sebesar Rp 500 ditetapkan sebagai dana cadangan.

24. DIVIDEN Berdasarkan Akta No. 304 tanggal 30 Mei 2013 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., para pemegang saham setuju untuk mendistribusikan dividen tunai untuk keuntungan tahun buku 2012 sebesar Rp 9 (nilai penuh) untuk 1 saham. Dividen yang dibayarkan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 48.645.

25. PENDAPATAN BERSIH

2014 2013 2012

Voucher dan kartu perdana 8.799.042 8.115.995 7.628.817Telepon selular 5.425.872 2.171.273 477.538Fee voucher dan kartu perdana (lihat Catatan 34)

363.626

196.044 87.132

Jasa perbaikan 1.151 1.313 1.012

Jumlah 14.589.691 10.484.625 8.194.499

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, Grup melakukan transaksi penjualan dengan PT Setia Utama Towerindo pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 32.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, tidak terdapat pendapatan dari pelanggan yang jumlahnya di atas 10% dari jumlah pendapatan bersih.

Page 241: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2014 2013 2012

Persediaan awal 661.328 277.069 275.182Pembelian 14.057.884 10.240.399 7.744.071Barang tersedia untuk dijual 14.719.212 10.517.468 8.019.253Persediaan akhir (lihat Catatan 8) (948.683) (661.328 ) (277.069)

Jumlah 13.770.529 9.856.140 7.742.184 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup melakukan transaksi pembelian dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, sebagaimana diungkapkan pada Catatan 32. Rincian nama pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif pembelian bersih selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

PT Telekomunikasi Selular dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

6.678.113

6.244.388

4.561.459

PT Samsung Electronics Indonesia 3.865.360 1.602.844 -PT XL Axiata Tbk 1.457.526 1.435.450 1.432.208Lain-lain (maisng-masing di bawah 10%) 2.056.885 957.717 1.750.404

Jumlah 14.057.884 10.240.399 7.744.071

27. BEBAN USAHA

2014 2013 2012

Beban Umum dan Administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan 145.610 105.588 91.454Sewa 25.214 8.440 6.990Beban pajak 22.001 2.319 2.186Penyusutan (lihat Catatan 11) 20.327 15.015 11.469Imbalan kerja karyawan (lihat

Catatan 20)

15.504 7.987

5.686Internet, telepon, air dan listrik 8.706 5.528 4.261Perlengkapan 6.058 3.876 1.832Pemeliharaan dan perawatan 5.757 3.067 3.339Asuransi 4.780 1.065 718Jasa profesional 4.322 1.888 1.857Jamuan dan sumbangan 4.188 2.107 2.351Transportasi dan perjalanan dinas 2.375 1.205 4.901Pelatihan dan rapat 1.904 1.024 -Perizinan 1.805 912 703Alat tulis dan cetakan 1.243 1.683 494Lain-lain 999 579 3.644

Sub-jumlah 270.793 162.283 141.885

Beban Penjualan Promosi 30.706 19.573 5.695Pengiriman 3.646 3.537 1.190Pameran 1.741 984 6.151Komisi tenaga pemasaran 1.369 1.779 -Sponsorship 893 457 -

Page 242: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

27. BEBAN USAHA (lanjutan)

2014 2013 2012

Beban Penjualan (lanjutan) Perbaikan 495 1.039 -Brosur dan leaflet 317 461 7.381Lain-lain 1.763 1.349 2.566

Sub-jumlah 40.930 29.179 22.983

Jumlah 311.723 191.462 164.868

28. PENDAPATAN USAHA LAINNYA - BERSIH Rincian pendapatan usaha lainnya adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Fee manajemen 21.383 10.987 7.474Laba penjualan aset tetap (lihat

Catatan 11)

2.415 372

977Lain-lain - bersih 1.413 70 2.388

Jumlah 25.211 11.429 10.839 Perusahaan mempunyai perjanjian fee manajemen dengan PT Telekomunikasi Selular (lihat Catatan 34).

29. PENDAPATAN KEUANGAN Penghasilan keuangan diperoleh dan dihasilkan dari jasa giro dan deposito (lihat Catatan 4 dan 13).

30. BEBAN KEUANGAN

2014 2013 2012

Beban bunga pinjaman 136.584 71.123 27.825Beban administrasi bank 8.081 234 911Lain-lain 11 - -

Jumlah 144.676 71.357 28.736

31. LABA BERSIH PER SAHAM Perhitungan laba bersih per saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Laba bersih tahun berjalan diatribusikan kepada entitas induk

304.875

294.901

203.602

Jumlah rata-rata saham tertimbang: Laba bersih per saham dasar 6.044.176.665 5.398.711.457 5.317.603.956Laba bersih per saham dilusian 7.052.469.953 6.055.701.549 5.577.687.542

Laba bersih per saham:

Dasar 50 54 38Dilusian 43 49 37

Page 243: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usahanya, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

2014 2013 2012

Piutang usaha PT Setia Utama Towerindo 160.508 86.963 170.070

Piutang lain-lain

PT Mitra Telekomunikasi Selular - - 1.100

Uang muka PT Setia Utama Towerindo 21.664 - -PT Mitra Telekomunikasi Selular - - 15.000

Jumlah 182.172 86.963 186.170Jumlah persentase dari jumlah aset 3,63% 2,51% 13,70%

Utang usaha

PT Setia Utama Towerindo 78.250 - -

Utang lain-lain PT Setia Utama Towerindo 15.400 - -

Jumlah 93.650 - -Jumlah persentase dari jumlah

liabilitas

3,72% -

-

Pendapatan PT Setia Utama Towerindo 291.127 505.832 340.702

Persentase dari jumlah pendapatanbersih

2,00%

4,82%

4,16%

Pembelian

PT Setia Utama Towerindo 208.051 515.392 -

Persentase dari jumlah pembelianbersih

1,48%

5,03%

-

Beban Sewa PT Setia Utama Property 10.287 - -

Persentase dari jumlah beban umum dan administrasi

3,80%

-

- Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Sifat Hubungan Transaksi

PT Setia Utama Towerindo Memiliki beberapa Direktur dan Komisaris yang sama

Piutang usaha, uang muka, utangusaha, utang lain-lain, penjualan dan pembelian

PT Mitra Telekomunikasi Selular Memiliki beberapa

Direktur dan Komisaris yang sama

Piutang lain-lain dan Uang muka

PT Setia Utama Property Memiliki beberapa

Direktur dan Komisaris yang sama

Beban Sewa

Page 244: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

32. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, di mana persyaratan tersebut tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, kompensasi untuk manajemen kunci yang meliputi anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut:

2014 2013 2012

Imbalan kerja jangka pendek 27.367 21.987 17.379Imbalan pasca kerja 4.077 2.984 2.482

Jumlah 31.444 24.971 19.861

Persentase dari jumlah pendapatan bersih

0,22%

0,24% 0,24%

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

2014 $AS (nilai

penuh) MYR (nilai

penuh)

Setara Rp

Kas dan bank 600.819 107.477 7.857Piutang usaha - 240.767 858Utang usaha - 4.432 16Utang lain-lain - 77.659 277

2013 $AS (nilai penuh) Setara Rp

Kas dan bank 17.393 212Utang usaha 1.421.225 17.323

2012 $AS (nilai penuh) Setara Rp

Kas dan bank 12.342 120 Dalam menjabarkan aset dan liabilitas moneter yang didenominasi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah, Grup menggunakan kurs sebagai berikut:

2014 2013 2012

Dolar Amerika Serikat 12.440 12.189 9.670Ringgit Malaysia 3.562 - -

Page 245: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING

Perusahaan a. Pada tanggal 10 Februari 2014, Perusahaan menandatangani Master Agreement dengan

Commtiva Technology Limited. Dalam perjanjian kerjasama tersebut disepakati bahwa Perusahaan akan menjadi distributor Commtiva Technology Limited, dan berdasarkan Perubahan Perjanjian Master Agreement tanggal 28 Februari 2014, antara Perusahaan, PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) dan Commtiva Technology Limited selanjutnya Commtiva Technology Limited menyetujui Perusahaan dan MTS sebagai importir dari produk yang telah disepakati yaitu mobile phone dengan merk dagang Blackberry dengan tipe tertentu di wilayah Indonesia.

b. Pada tanggal 17 April 2013, Perusahaan telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan

PT LG Electronics Indonesia dimana Perusahaan telah ditunjuk menjadi distributor nasional produk PT LG Electronics. Perjanjian ini berlaku sampai 11 April 2015.

c. Berdasarkan perjanjian Penunjukan Distributor No. 0131/LGL-PKS/TMI/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013 antara Perusahaan dengan PT Setia Utama Towerindo, pihak berelasi, disepakati bahwa Perusahaan akan menunjuk PT Setia Utama Towerindo sebagai distributor dan memberi wewenang kepada distributor untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet sesuai dengan syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian. Penunjukan distributor oleh Perusahaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian bersifat non-eksklusif, di mana Perusahaan berhak menunjuk distributor atau pihak ketiga lain untuk memasarkan, mendistribusikan dan/atau menjual barang di outlet-outlet distributor atau pihak ketiga tersebut yang berada dalam wilayah penjualan yang sama dengan outlet, baik sebelum maupun sesudah perjanjian ditandatangani maupun dalam hal perjanjian telah berakhir.

Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan

terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak. d. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. C13 0327 Asia ver. 1 tanggal 24 Juni 2013 yang dibuat

oleh Perusahaan dan HTC Corporation mengenai hak non-transferable dan non-exclusive untuk mengimpor produk dan menjual dan mendistribusikan produk. Perjanjian ini berlangsung selama satu tahun, kemudian akan diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun jika tidak ada keberatan dari para pihak.

e. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara Perusahaan dengan

PT Setia Utama Property (SUP), pihak berelasi, Perusahaan menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 637 m2 dengan biaya sewa sebesar Rp 143.325 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015.

f. Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tanggal 19 Mei 2014, antara Perusahaan dengan PT PINS

Indonesia, PT UCS, PT EUIP dan PT Sinarmas Sekuritas memuat beberapa persyaratan di antaranya adalah rencana penyertaan saham Perusahaan pada PT Simpatindo Multi Media (SMM) dengan estimasi nilai Rp 500.000.

g. Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 198 tertanggal 23 Oktober

2014 tentang Pernyataan Keputusan Rapat, menyatakan antara lain: - Menyetujui penerbitan obligasi, sukuk, dan/atau surat utang lainnya dengan nilai maksimum

sebesar Rp 2.000.000 (dua triliun rupiah) atau nilai lain yang setara serta penjaminan atas aset Perusahaan dengan nilai (apabila dipersyaratkan dalam hal tersebut) melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh harta kekayaan Perusahaan.

Page 246: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

- Menyetujui rencana Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sindikasi (Syndicated Loan) sebesar Rp 2.500.000 (dua triliun lima ratus milyar rupiah) atau nilai lain yang setara serta (apabila dipersyaratkan dalam hal tersebut) penjaminan atas aset Perusahaan dengan nilai melebihi 50% (lima puluh persen) dari seluruh harta kekayaan Perusahaan.

- Atas penerbitan obligasi, sukuk dan/atau surat utang lainnya serta rencana kredit sindikasi,

Perusahaan terlebih dahulu wajib menyampaikan analisa-analisa based-on regulation, business and technology. Perusahaan diharapkan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan menjaga rasio keuangannya.

h. Pada tanggal 22 Desember 2014, Perusahaan menandatangani “Memorandum of

Understanding” dengan Parragon Paper Limited sehubungan dengan pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam PT Simpatindo Multi Media (SMM). Harga beli atas transaksi ini sebesar $AS 32.000.000.

Perusahaan, TS, MTS, PMMN dan PMM, Entitas Anaknya a. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tanggal 18 Desember 2014 Perusahan, Telesindo Shop (TS),

PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS), PT Perdana Mulia Makmur (PMM) dan PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) memperoleh fasilitas kredit sebesar $AS 100.000.000 dari Standard Chartered Bank Dubai International Financial Center dengan jangka waktu 6 bulan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 3,9% ditambah dengan LIBOR. Tujuan fasilitas ini untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan membayar pinjaman yang jatuh tempo.

PT Telesindo Shop (TS) a. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.131/HK810/DTF-A1026000/2011 tanggal 1 April 2011

yang dibuat oleh dan antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Telkom menyerahkan pekerjaan Distribusi dan Penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan

Spreading dan Canvasing; - AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan

pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;

- Telkom dan AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang

ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini; - Telkom dan AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan

penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce IV yang meliputi representative office Semarang, Yogyakarta dan Solo.

b. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL.011-AD/HK-810/DTF-A1024000/2011 tanggal 1 April

2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Autorized Dealer (AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan produk Flexi Trendy serta kegiatan

Spreading dan Canvasing;

Page 247: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

- Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;

- Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang

ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini; - Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan

penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce 2 Jakarta yang meliputi empat sub representative office;

- Dalam rangka focus area operasi Mitra AD, Telkom menetapkan area cluster yang ditetapkan

dalam nota kesepakatan terpisah. c. Berdasarkan perjanjian kerjasama tanggal 15 Oktober 2010 yang dibuat oleh dan antara PT Mitra

Karsa Utama dengan TS, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: - PT Mitra Karsa Utama (pihak kedua) akan menyediakan tenaga kerja untuk TS (pihak

pertama) yang akan menjadi tenaga Canvasser, Supervisor Sales, Administrasi, IT Support, Finance, Accounting dan Staf HRD yang melayani pekerjaan yang sudah ditentukan Pihak Pertama dengan mengindahkan Standard Operating Procedures (SOP) yang berlaku.

- Perjanjian kerjasama “Pengkaryaaan dan Pengunaan Jasa” terakhir kali diperpanjang, pada

tanggal 14 November 2012 dengan nomor perjanjian No. PKS/MKU-TMI/III/11/2012. d. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. TEL. 411/HK-810/DTF-A1053000/2011 tanggal 1 April

2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang distribusi dan penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan

Spreading dan Canvasing; - Mitra menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan

pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra serta kegiatan Spreading dan Canvasing;

- Telkom dan Mitra sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang

ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian ini; - Telkom dan Mitra sepakat bahwa Mitra diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan

penjualan produk flexi di wilayah operasi regional commerce I untuk area Se-Sumatra, yang meliputi Commerce Area; Medan (termasuk Aceh dan Sumut), Pekanbaru (termasuk Padang), Batam, Palembang dan Bandar Lampung.

e. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. K.Tel.46/ HK-820/DTF-A1029000/2011 tanggal 11 April

2011 yang dibuat oleh dan antara Telkom dengan TS tentang penjualan produk flexi melalui Authorized Dealer (Mitra AD), yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Telkom menyerahkan pekerjaan distribusi dan penjualan Produk Flexi Trendy serta kegiatan

Spreading dan Canvasing;

Page 248: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

- Mitra AD menerima penyerahan pekerjaan tersebut dari Telkom dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaan distribusi dan penjualan melalui jaringan distribusi Mitra AD serta kegiatan Spreading dan Canvasing;

- Telkom dan Mitra AD sepakat untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai persyaratan yang

ditetapkan dan telah disepakati bersama dalam perjanjian kerjasama PKS ini; - Telkom dan Mitra AD sepakat bahwa Mitra AD diwajibkan untuk melaksanakan distribusi dan

penjualan Produk Flexi di wilayah operasi commerce regional VII yang meliputi commerce area Makassar, Manado, Maluku dan Papua.

f. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 346/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 April

2010 yang dibuat oleh dan antara PT Aplikanusa Lintasarta dengan Telkom Divisi Telkom Flexi dan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi

komunitas sesuai dengan program regional commerce 2 Jakarta yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C. Tel.74/YN 000/DTF-A1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.

- Program Flexi Komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas,

dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.

- AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas

Lintasarta. - AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun. g. Berdasarkan perjanjian kerjasama No. Tel. 679/HK840/DTF-A10204000/2010 tanggal 28 Juni

2010 yang dibuat oleh dan antara Telkom Divisi Telkom Flexi dengan TS (AD) tentang layanan flexi komunitas, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Layanan Flexi Akuisisi Komunitas adalah program layanan flexi yang diperuntukkan akuisisi

komunitas sesuai dengan program Regional Commerce 2 yang ditetapkan dengan nota Dinas GM Telkom Flexi Reg. 2 Jakarta No. C.Tel. 74/YN 000/DTF-A1024000/2010 tentang Program Akuisisi Komunitas dalam Sukses Jari 2010.

- Layanan Flexi komunitas akan digunakan oleh Coca Cola Jakarta. - Program Flexi komunitas hanya diberlakukan untuk pelanggan korporasi atau komunitas,

dengan jaminan berupa PKS (Perjanjian Kerja Sama) yang ditandatangani oleh pejabat/penanggung jawab komunitas.

- AD akan menyediakan handset bundling Flexi yang akan digunakan untuk komunitas Coca

Cola Jakarta sebanyak minimal 500 unit dengan merek ZTE Type GC 990 (hight end) dan Type ZTE S 130 (low end).

- AD akan memberikan jaminan purna jual selama masa garansi 1 tahun.

Page 249: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

h. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 0035/LGL/PKS/TS/II/2012 tanggal 2 Januari 2012 yang dibuat oleh dan PT Samsung Electronics Indonesia dengan TS tentang hak distribusi dan penjualan produk Samsung melalui Authorized Dealer (Mitra) dengan jangka angka waktu sampai 31 Desember 2012. Perjanjian ini akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.

i. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Kemitraan “GraPARI” yang dibuat oleh dan antara

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan TS, dengan perjanjian sebagai berikut:

No. Perjanjian Tanggal Nama Gerai Tipe Lokasi

PKS.0010/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI Lembang

Tipe T-20 Jl. Raya Lembang No. 241, Lembang 40391

PKS.0011/LG.05/RJ.01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI

Garut Tipe T-20

Jl. Pramuka Ruko IBC D-19, Garut 44111

PKS.0033/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI

Sunda Tipe T-20 Jl. Sunda No. 16, Bandung 40112

PKS.0026/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI Majalaya

Tipe T-20 Ruko Permata Majalaya Blok B No.2 Jl Tengah 3 Majalaya 60882

PKS.0065/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI Cikupa

Tipe T-20

Ruko Belgie Blok B.05 B No. 1 Citra Raya Square II, Perumahan Citra Raya Cikupa, Jl Raya Serang Km 14,7 Tangerang 15710

PKS.0067/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI Ciputat

Tipe T-20 Jl. Ir. H. Juanda No. 50, Ruko Ciputat Indah Permai Blok A No. 3 Ciputat, Tangerang Selatan

PKS.0066/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI Labuan

Tipe T-20 Jl. Perintis Kemerdekaan No. 24 C-D Teluk, Labuan-Banten

PKS.0050/LG.05/RJ-01/I/2014 28 Januari 2014 GraPARI

Sawah Besar Tipe T-20

Jl. Sukarjo Wiryopranoto No.3 & 3A, Sawah Besar - Jakarta Barat

PKS.022/LG.05/RS.01/II/2014 05 Februari 2014 GraPARI Medan

Krakatau Tipe T-40 Jl. Gunung Krakatau No. 191, Medan

PKS.371/LG.05/RS.01/XII/2013 3 Desember 2013GraPARI Perawang

Tipe T-20 Jln. Raya Perawang No. 79, Km. 6 Kec. Tualang Perawang 28772.

PKS.372/LG.05/RS.01/XII/2013 3 Desember 2013GraPARI Panam

Tipe T-40 Jln. HR. Soebrantas KM. 10.5 Komp. MTC Giant Blok A18 Panam - Pekanbaru.

PKS.384/LG.05/AR.001/XI/2013 3 Desember 2013GraPARI Sutomo

Tipe T-20 Jln. Sutomo No. 7-9 Gaharu Medan Timur, Kotamadya Medan 20235.

PKS.385/LG.05/AR.001/XI/2013 3 Desember 2013GraPARI Tarutung

Tipe T-20 Jln. Mayjend DI. Panjaitan No. 143, Taput, Tarutung.

PKS,386/LG.05/AR.001/XI/2013 3 Desember 2013GraPARI

Gunung SitoliTipe T-9

Jln. Diponegoro No. 113 Kelurahan Ilir Kota Gunung Sitoli.

PKS.097/LG.05/RS-01/XII/2013 3 Desember 2013GraPARI

Palembang Tipe T-20

Jln. Basuki Rahmat No 48K Ario Kemuning Palembang.

PKS.098/LG.05/RS-01/XII/2013 3 Desember 2013GraPARI

Inner Jambi Tipe T-40

Jln. Hayam Wuruk No. 109/19 - RT. 09 Kel. Talang Jauh Depan Menara Air Kec. Jelutung Jambi 36133.

PKS.100/LG.05/RS-01/XII/2013 3 Desember 2013GraPARI Manggar

Tipe T-9 Jln .Jend. Sudirman No.414 Manggar Belitung Timur 33472.

PKS.542/LG.05/AR.004/XI/2013 25 November

2013

GraPARIkios Balikpapan

Inner Tipe T-40

Ruko Puri Blok-A7, Mall Balikpapan Baru

PKS.547/LG.05/AR.004/XI/2013 25 November

2013 GraPARI Ketapang

Tipe T-40 Jln. Pangeran Diponegoro No. 22A Kel. Tengah, Ketapang 78812.

PKS.573/LG.05/AR.004/XI/2013 25 November

2013 GraPARI

Tenggarong Tipe T-40

Jln. Patin No. 80, Rt. 06, Kel. Timbau Tenggarong.

Page 250: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

72

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

No. Perjanjian Tanggal Nama Gerai Tipe Lokasi

PKS.541/LG.05/AR.004/XI/2013 25 November 2013GraPARI

Handil Tipe T-40

Jln. M. Hatta Rt.004 Handil 3 75261

PKS.548/LG.05/AR.004/XI/2013 25 November 2013GraPARI

Kota Bangun Tipe T-20

Jln. Sri Bangun Rt. 19 Depan Terminal Baru Kota Bangun.

PKS.506/LG.05/AR.004/XI/2013 4 November 2013 GraPARI Toli-toli

Tipe T-20 Jln. Usman Binol No. 25

PKS.504/LG.05/AR.004/XI/2013 4 November 2013 GraPARI

Parigi Tipe T-9 / Type T-9

Jln. Transsulawesi Parigi

PKS.505/LG.05/AR.004/XI/2013 4 November 2013 GraPARI

Poso Tipe T-20 Jln. Pulau Sumatera Poso

PKS.503/LG.05/AR.004/XI/2013 4 November 2013 GraPARI Abepura

Tipe T-40 Jln. Raya Sentani - Padang Bulan Jayapura - Papua 99351.

PKS.219/LG.05/AR.003/XII/2013 12 Desember 2013GraPARI

Bima Tipe T-9

Jln. Soekarno hatta 171 Bima – NTB.

PKS.096/LG.05/AR/003/X/2013 1 Oktober 2013 GraPARI

Bangkalan Tipe T-20

Jln Trunojoyo no 39C, Bangkalan.

PKS.113/LG.05/AR.003/X/2013 1 Oktober 2013 GraPARI

Plasa Marina Tipe T-40

Plaza Marina Lt.1/F-1, Jln. Raya Margorejo Surabaya.

PKS.130/LG.05/AR.003/X/2013 1 Oktober 2013 GraPARI

Pamekasan Tipe T-20 Jln. Masigit No.3, Pamekasan

PKS.125/LG.05/RG-360/XII/2013

12 Desember 2013GraPARI Pemalang

Tipe T-20 Jln. Jend. Sudirman Komp. Ruko Swalayan Pemalang Permai Blok F, Pemalang.

PKS.129/LG.05/RG-360/XII/2013

12 Desember 2013GraPARI Batang

Tipe T-9 Jln. Cokronegoro No. 17, Limpung – Batang.

PKS. 132/LG.05/RG-360/XII/2013

12 Desember 2013GraPARI

Pekalongan Tipe T-40

Jln. Merdeka No.3 D Pekalongan.

PKS. 1112/LG.05/RJ-01/XII/2014

2 Desember 2014GraPARI Bintaro

Tipe T-40 Ruko Victoria Blok AA No. 6 Jln. Bintaro Utama Sektor 3A, Tangerang

PKS. 1113/LG.05/RJ-01/XII/2014

2 Desember 2014GraPARI

RangkasbitungTipe T-20

Rangkas Bitung Plaza, Jln. R.T. Hardiwinangun, Ruko Rabinsa Blok A No. 16, Kel. Muara Ciujung Timur, Kec. Rangkas Bitung, Kab. Lebak, 42314

Menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut: Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi selular digital dengan Global System for

Mobile Communications (GSM) bermaksud untuk mengoptimalkan pelayanan dan potensi pelanggan di arena tertentu dan Telkomsel mengadakan kerjasama dengan TS untuk membentuk saluran distribusi langsung yang berfungsi juga sebagai Kantor Pelayanan, yang disebut dengan GraPARI. Perjanjian tersebut mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut:

- Telkomsel dan TS sepakat untuk bekerjasama dalam mengelola GraPARI yang meliputi

kegiatan penjualan dan melakukan pendistribusian kembali. - Kewajiban Telkomsel adalah memberikan dukungan kepada TS berupa dukungan investasi

dan dukungan operasional. - TS berkewajiban untuk melakukan investasi awal, kewajiban operasional, kewajiban

Pemenuhan dan Maintain SDM GraPARIkios.

Page 251: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

73

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

- Para pihak sepakat dalam melakukan kerjasama GraPARI akan berfokus pada lokasi yang telah ditentukan dan Perusahaan menjamin bahwa lokasi tersebut adalah benar merupakan milik yang sah atau berada dibawah penguasaan Perusahaan secara sah menurut hukum dan menjamin mampu menguasai lokasi tersebut dalam periode waktu minimal 2 tahun.

- Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu dua (2) tahun. - TS wajib mengambil produk Telkomsel, apabila diwajibkan produk penjualan lainnya dengan

ketentuan yang telah diatur. - Penerimaan pembayaran tagihan kartuHalo, service charging dari pelanggan maupun

pembayaran lain hanya dapat dilakukan jika menggunakan aplikasi layanan Telkomsel. - Fee operasional akan diberikan oleh Telkomsel kepada TS dalam hal adanya Fee

Manajemen, Fee penjualan, Fee pelayanan dan Fee kinerja Triwulan. - Telkomsel menunjuk Service Management atau manajer sebagai penanggung jawab kegiatan

layanan dan penjualan GraPARI, General Manager Sales and Customer Care Regional sebagai Pembina dan Pengawas Operasional GraPARI yang dikelola TS.

- Selama berlangsungnya perjanjian ini Telkomsel berhak untuk menempatkan material

promosi guna kepentingan promosi di GraPARI, TS diperkenakan untuk melakukan promosi sendiri jika Telkomsel telah memberikan izin secara tertulis terlebih dahulu.

j. Pada tanggal 11 Juni 2013, TS menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan

Telkomsel sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk Telkomsel. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 (“Masa Percobaan”). Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan ketentuan TS telah memenuhi persyaratan dan kinerja berdasarkan hasil evaluasi Telkomsel.

Dalam hal TS tidak dapat memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka

Telkomsel berhak secara mutlak untuk tidak memperpanjang Perjanjian ini dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel dimana Perusahaan tidak dapat mempermasalahkan putusan Telkomsel tersebut atas dasar apapun. Dalam hal Perusahaan memenuhi persyaratan dan kinerja selama masa percobaan, maka Perjanjian ini dapat diperpanjang sampai tanggal 30 September 2015 dengan surat pemberitahuan dari Vice President dan Marketing Area Telkomsel.

Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh Perusahaan dan Telkomsel adalah sebagai berikut:

No. No. Perjanjian Cluster

1 PKS.167/LG.05/AR.001/VI/2013 Batam 3

2 PKS.166/LG.05/AR.001/VI/2013 Pekanbaru Outer

3 PKS.0394/LG.05/RS-02/VI/2013 Tanggerang Selatan

4 PKS.406/LG.05/RS.02/V/2013 Pandeglang

5 PKS.317/LG.05/AR.04/VI/2013 Balikpapan

Page 252: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

74

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

No. No. Perjanjian Cluster

6 PKS.318/LG.05/AR.04/VI/2013 Ketapang

7 PKS.319/LG.05/AR.04/VI/2013 Kutai Kertanegara

8 PKS.091/LG.05/AR.001/VI/2013 Medan 3

9 PKS.090/LG.05/AR.001/VI/2013 Sibolga

10 PKS.0377/LG.05/RS-02/VI/2013 Cileunyi

11 PKS.0376/LG.05/RS-02/VI/2013 Garut Utara

12 PKS.051/LG.05/AR.001/VI/2013 Palembang 2

13 PKS.050/LG.05/AR.001/VI/2013 Jambi 1

14 PKS.293/LG.05/AR.004/VI/2013 Palu

15 PKS.310/LG.05/AR.004/V/2013 Jayapura Inner

16 PKS.292/LG.05/AR.004/VI/2013 Kotamobagu

17 PKS.015/LG.05/AR.003/VI/2013 Madura (Bangkalan Sampang, Pemekasan, Sumenep)

18 PKS.049/LG.05/RG-360/VI/2013 Tegal

19 PKS.169/LG.05/AR.003/VI/2013 Kupang

Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: − Telkomsel akan menjual kartu prabayar dan pulsa prabayar kepada TS sesuai dengan

kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tangung jawab TS di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.

− Telkomsel akan menetapkan target penjualan untuk produk telkomsel termasuk namun tidak

terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu.

− Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, TS harus

tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan dalam perjanjian ini serta aturan lain yang akan ditentukan kemudian.

− Para pihak sepakat untuk saling kerjasama dalam melakukan pendistribusian dan penjualan

produk Telkomsel sebagaimana yang diatur dalam perjanjian ini serta menjalankan program promosi, edukasi dan sosialisasi produk Telkomsel ke Outlet dan pengguna yang telah dan/atau akan menggunakan produk dan/atau layanan Telkomsel yang berada di wilayah operasional kerja Perusahaan.

Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 26 bulan yang terhitung efektif

sejak tanggal 1 Juli 2013 dan berakhir pada 30 September 2015.

Page 253: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

75

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Telesindo Shop (TS) (lanjutan)

k. Perjanjian kerjasama No. 051-CAM/PKPSM/II/13 tanggal 1 Februari 2013 yang dibuat Perusahaan dengan PT Sony Indonesia tentang kerjasama penjualan untuk mobile phone merek dagang Sony dengan segala macam tipe. Perusahaan setuju memberikan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan/atau jaminan tunai (cash deposit) kepada pihak pertama. Perjanjian berlaku satu tahun dan akan terus berlaku kecuali diakhiri berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak.

l. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara TS dengan SUP, pihak

berelasi, TS menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 2.042 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 459.450 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015.

PT Excel Utama Indonesia (EUI) a. Berdasarkan perjanjian No. 1248.A/XVI.L3. 4446/XL/I/2008 tanggal 25 Januari 2008 dan

perpanjangannya No. 1500.A/XVI.L3.4701/ XL/III/2010 tanggal 5 Maret 2008, PT Excel Utama Indonesia (EUI), Entitas Anak, mengadakan kerjasama dengan PT XL Axiata Tbk (XL) (dahulu PT Excelcomindo Pratama Tbk), dalam rangka penjualan produk XL dan atas penjualan tersebut, EUI akan memperoleh diskon dan komisi. Perjanjian tersebut berlaku pada tanggal 1 Juli 2008 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010 dan dapat diperpanjang.

b. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan penjualan

dan distribusi produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama dan distribusi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).

Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut:

No. No. Perjanjian / Agreement No. Tanggal Cluster

1 021/XL WEST/RSON-PKS.PDG/VI/2012 02 Januari 2012 Bangkalan / Madura2 019/XL-PT EUI/PONTIANAK/2012 02 Januari 2012 Pontianak

3 026/XL-PT Excel Utama Indonesia Karawang/J2-BCK-KRWG-01/XII/2012

01 Desember 2012 Karawang

4 008/XL WEST/PKS-AMD.STR/II/2014 27 Februari 2014 Siantar 5 021/XL WEST/PKS-AMD.PDG/II/2014 27 Februari 2014 Padang 6 026/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014 27 Februari 2014 Jambi 7 027/XL WEST/PKS-AMD.JMB/II/2014 27 Februari 2014 Muaro Bungo 8 033/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014 27 Februari 2014 Sekayu 9 036/XL WEST/PKS-AMD.PLB/II/2014 27 Februari 2014 Palembang

10 037/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 27 Februari 2014 Bengkulu 11 039/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 27 Februari 2014 Kotabumi 12 038/XL WEST/PKS-AMD.PLG/II/2014 27 Februari 2014 Lampung

Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: - XL akan menjual kartu prabayar, kartu pasca bayar, pulsa isi ulang elektronik, dan pulsa isi

ulang fisik kepada EUI sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pasar yang menjadi tanggung jawab EUI di mana alokasi produk akan diberitahukan secara periodik atau setiap saat jika diperlukan melalui korespondensi.

Page 254: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

76

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan)

XL akan menetapkan target penjualan untuk produk XL termasuk namun tidak terbatas kepada kartu prabayar dan pulsa prabayar serta pendistribusiannya yang akan ditetapkan dari waktu ke waktu.

- Untuk pendistribusian, penjualan kartu prabayar serta penjualan pulsa prabayar, EUI harus

tunduk pada tata cara pengambilan dan penjualan yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan penjualan kartu prabayar.

Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif

sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. Jangka waktu tersebut dapat otomatis diperpanjang untuk 12 (dua belas) bulan berikutnya dan seterusnya selama tidak ada permohonan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.

c. EUI menandatangani beberapa perjanjian kerjasama dengan XL sehubungan dengan promosi

produk XL. Berdasarkan perjanjian tersebut, EUI dan XL sepakat untuk melakukan kerjasama program edukasi dan sosialisasi produk XL berdasarkan wilayah kerja yang disepakati (cluster).

Beberapa perjanjian yang dilakukan oleh EUI dan XL adalah sebagai berkut:

No. No. Perjanjian / Agreement No. Tanggal / Date Cluster 1 023/JABO1/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Jakarta Pusat 2 017/JABO1/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Karawaci 3 038/NORTH2/MDS STORE/7/2012 26 Juli 2012 Pontianak 4 001/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Semarang 5 003/CENTRAL/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Magelang 6 042/CENTRAL WEST/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Padang 7 044/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Jambi 8 046/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Palembang 9 047/SOUTH WEST/MDS STORE/7/2012 25 Juli 2012 Palembang

Berdasarkan perjanjian tersebut, pola kemitraan yang diatur adalah sebagai berikut: - XL dan EUI sepakat untuk saling bekerjasama dalam program edukasi dan sosialisasi produk

XL langsung kepada konsumen serta promosi produk XL kepada konsumen yang telah dan/atau akan menggunakan layanan XL (“Pelanggan”) yang ditawarkan dan dijual melalui outlet dealer yang berada di lokasi sebagaimana disebutkan.

- Bahwa dalam pelaksanaan program promosi tersebut XL memberikan 3 pilihan paket program

promosi yang dapat dipilih oleh Dealer, yang terdiri dari: a) Paket Ultima b) Paket Optima c) Paket Minima. - Untuk program edukasi dan sosialisasi produk XL, EUI harus tunduk pada tata cara edukasi

dan sosialisasi yang ditetapkan dalam syarat-syarat dan ketentuan serta aturan lain yang berhubungan dengan promosi produk XL.

Seluruh perjanjian tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yang terhitung efektif

sejak tanggal ditandatanganinya perjanjian tersebut. XL dapat memperpanjang jangka waktu perjanjian dengan persetujuan tertulis antara XL dan EUI.

Page 255: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

77

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Excel Utama Indonesia (EUI) (lanjutan)

d. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 1 Februari 2014 antara EUI dengan SUP, pihak berelasi, EUI menyewa ruang gedung Telesindo Tower pada lantai 2, 3, 5, 7, 9, 12 dan 15 dengan luas 1.212 m2 dan biaya sewa sebesar Rp 272,7 per bulan yang dibayar secara bulanan tanpa perlu membayar security deposit. Jangka waktu sewa gedung tersebut selama satu tahun mulai tanggal 1 Februari 2014 sampai dengan tanggal 31 Januari 2015.

e. Pada tanggal 23 September 2014, EUI menerima surat tanggapan dari XL atas penegasan

mengenai kesediaan pelepasan EUI dan pemutusan hubungan kerjasama berdasarkan Perjanjian Kerjasama Distribusi Produk XL. Terkait beberapa pertimbangan, XL berhak untuk mengakhiri kerjasama dengan EUI untuk 5 cluster: Jakarta Pusat, Karawang, Tangerang, Semarang dan Cianjur. Pengakhiran perjanjian akan berlaku efektif pada tanggal 1 November 2014. Proses pengalih kelolaan seluruh cluster EUI akan dimulai pada awal Oktober 2014. Selama masa alih kelola, Perusahaan masih berkewajiban untuk melaksanakan semua kewajibannya dan berhak untuk menerima haknya sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) a. MTS dan PT Setia Utama Distrindo melakukan perjanjian kerjasama pada tanggal 15 Maret

2013, yaitu perjanjian kerjasama tersebut dibuat atas dasar penunjukan kepada pihak kedua sebagai distribution center untuk mobile phone dengan merek dagang Apple iPhone dengan segala tipe dengan area distribusi yang masuk dalam wilayah Indonesia. Perjanjian ini berlaku selama dua tahun dari tanggal 15 April 2013 hingga 15 April 2015, perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya.

b. Berdasarkan perjanjian PKS.016./LG.05/PD-00/1/2013 tertanggal 7 Januari 2013, MTS dengan

Telkomsel mengadakan Perjanjian Kerjasama Impor, Distribusi, dan Penjualan Produk Apple iPhone di Indonesia, yaitu program bundle penjualan handphone yang telah dilengkapi dengan kartu SimPATI yang disediakan oleh Telkomsel dan didistribusikan oleh Perusahaan, Telkomsel akan melakukan pembelian Apple iPhone dari MTS untuk keperluan Loyalty Program Telkomsel, dengan harga dasar sebagaimana tercantum dalam perjanjian Apple.

Jangka waktu perjanjian ini adalah selama Perjanjian Apple berlangsung dan akan tetap

berlaku hingga hak dan kewajiban dari para pihak telah selesai dilaksanakan. c. Pada tanggal 20 Desember 2012, MTS menunjuk tiga pihak sebagai distributor produk Apple

iPhone di Indonesia, yaitu: - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Perusahaan) - PT Telesindo Shop - PT Simpatindo Multi Media Perjanjian ini berlaku selama 2 tahun dari tanggal 20 Desember 2012 hingga 20 Desember

2014 dan akan berakhir dengan sendirinya jika salah satu pihak tidak menjalankan kewajibannya.

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) a Pada tanggal 4 Februari 2013 terjadi kesepakatan antara CV Point Multi Media (CV PMM),

pihak berelasi, dengan PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 2 Januari 2013 sampai dengan tanggal 1 Januari 2014. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

Page 256: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

78

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Poin Multi Media Nusantara (PMMN) (lanjutan)

- SEIN memberikan hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.

- CV PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan

penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - CV PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. Pada tanggal 24 Mei 2013, PMMN telah mengajukan permohonan kepada SEIN tentang

penagihan dari yang sebelumnya kepada CV PMM menjadi kepada PMMN. Pada tanggal 1 Juli 2014, terjadi kesepakatan antara PMMN dengan SEIN sehubungan dengan

penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- SEIN memberikan kepada PMMN hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk

handphone, tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan kertentuan yang diatur dalam perjanjian.

- PMMN sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan

penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - PMMN dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. b. Pada tanggal 28 November 2014, PMMN memperoleh fasilitas dari Standard Chartered Bank

sesuai dengan surat perjanjian kredit JKT/FCA/4320 dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 95.752 dengan tingkat suku bunga 10,29% yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, PMMN belum menggunakan fasilitas kredit tersebut.

PT Perdana Mulia Makmur (PMM) a. Pada tanggal 1 Januari 2014 terjadi kesepakatan antara PMM dengan PT Samsung Electronics

Indonesia (SEIN) sehubungan dengan penjualan dan distribusi produk SEIN. Periode perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan tanggal 1 Januari 2015. Perjanjian ini menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

- SEIN memberikan kepada PMM hak non-eksklusif untuk mendistribusikan produk handphone,

tablet dan handheld di wilayah Republik Indonesia sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian.

- PMM sepakat memasarkan produk, atas nama dan tanggungan sendiri, mempromosikan

penjualan dan mengadaptasikan fungsi dan risiko kegiatan usaha. - PMM dilarang menjual produk selain produk yang dibeli dari SEIN. Pada tanggal 1 Juli 2014, perjanjian ini telah diperpanjang sampai 1 Juli 2015.

Page 257: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

79

34. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

PT Perdana Mulia Makmur (PMM) (lanjutan)

b. Pada tanggal 28 November 2014, PMM memperoleh fasilitas dari Standard Chartered Bank sesuai dengan surat perjanjian kredit No. JKT/FCA/4320 dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 200.000 dengan tingkat suku bunga 10,29% yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 September 2015. Pada tanggal 31 Desember 2014, PMM belum menggunakan fasilitas kredit tersebut.

c. Pada tanggal 31 Juli 2013, PMM telah menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan dealer

dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB), di mana CIMB bersedia untuk menyediakan fasilitas perbankan kepada para dealer PMM melalui media transaksi perbankan elektronik.

Berdasarkan perjanjian tersebut, para pihak telah menyetujui untuk menandatangani Perjanjian

Kerjasama Pembiayaan Dealer dimana CIMB akan mendapatkan sistem aplikasi “BizChannel” dari CIMB dan para dealer PMM yang telah disetujui oleh CIMB untuk memperoleh fasilitas kredit akan menerima fasilitas e-chain Financing yang merupakan aplikasi tambahan pada “BizChannel” yang dapat menghubungkan rekening PMM dengan rekening dealer dan memungkinkan PMM dapat mendebet dana pada rekening dealer.

Maksimum plafond kredit yang diterima oleh masing-masing dealer adalah sebesar Rp 3.000.

Fasilitas tersebut dikenakan bunga 10% per tahun dan memiliki jangka waktu selama 12 bulan dan dapat diperpanjang kembali sesuai hasil evaluasi bank.

Pada tanggal 27 Januari 2015, fasilitas tersebut sudah tidak berlaku.

35. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Kecuali untuk utang angsuran pembelian aset tetap, manajemen menganggap bahwa jumlah tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya dikarenakan jangka waktu yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, nilai wajar utang angsuran pembelian aset tetap adalah masing-masing sebesar Rp 3.327, Rp 5.876 dan Rp 7.003. Nilai wajar utang angsuran pembelian aset tetap diestimasikan sebesar nilai kini atas arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga saat ini yang tersedia untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Jumlah tercatat utang bank telah diukur sebesar nilai wajarnya karena aset keuangan tersebut dikenakan tingkat bunga mengambang dengan frekuensi repricing secara teratur.

Grup tidak memiliki aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal31 Desember 2014, 2013 dan 2012.

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun Internasional. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko keuangan yang dirangkum di bawah ini, dengan rincian sebagai berikut:

Page 258: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

80

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

a. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu

instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko ini sebagian besar timbul dari pinjaman bank.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, manajeman menelaah berbagai suku bunga yang

ditawarkan kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum melakukan perikatan utang.

Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, jika suku bunga 50 basis poin lebih rendah/

tinggi dengan semua variabel konstan, laba setelah pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 akan menjadi tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 6.670, Rp 3.485 dan Rp 2.901.

b. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa pihak lain tidak dapat memenuhi kewajiban atas suatu

instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Tujuan Grup adalah untuk mencapai pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan seraya meminimalkan kerugian yang timbul atas eksposur peningkatan risiko kredit. Grup melakukan transaksi penjualan hanya dengan pihak ketiga yang memiliki nama baik dan terpercaya.

Kebijakan Grup mengatur bahwa seluruh pelanggan yang akan melakukan transaksi penjualan

secara kredit harus melalui proses verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus dengan tujuan untuk memastikan bahwa eksposur Grup terhadap risiko kredit macet tidak signifikan.

Tabel di bawah menunjukkan analisis umur aset keuangan yang jatuh tempo tetapi tidak

dilakukan penurunan nilai aset keuangan yang Grup miliki pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

2014 Telah jatuh tempo tetapi tidak

mengalami penurunan nilai

Belum

jatuh tempo

ataupun penurunan

nilai < 3 Bulan

> 3 Bulan dan < 1 Tahun

> 1 Tahun

Penurunan nilai

Cadangan

Jumlah

Kas dan bank 637.739 - - - - - 637.739Piutang usaha 843.255 673.896 125.230 - - - 1.642.381Piutang lain-lain

– pihak ketiga 383.197 - - - - - 383.197

Aset lain-lain 218.575 - - - - - 218.5756Jumlah 2.082.766 673.896 125.230 - - - 2.881.892

Page 259: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

81

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

b. Risiko Kredit (lanjutan)

2013 Telah jatuh tempo tetapi tidak

mengalami penurunan nilai

Belum

jatuh tempo

ataupun penurunan

nilai < 3 Bulan

> 3 Bulan

dan < 1 Tahun

> 1 Tahun

Penurunan nilai

Cadangan

Jumlah

Kas dan bank 492.915 - - - - - 492.915Piutang usaha 534.601 642.123 124.235 - - - 1.300.959Piutang lain-lain

- pihak ketiga 212.258 - - - - - 212.258Aset lain-lain 255.256 - - - - - 255.256

Jumlah 1.495.030 642.123 124.235 - - - 2.261.388

2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak

mengalami penurunan nilai

Belum

jatuh tempo

ataupun penurunan

nilai < 3 Bulan

> 3 Bulan

dan < 1 Tahun

> 1 Tahun

Penurunan nilai

Cadangan

Jumlah

Kas dan bank 394.847 - - - - - 394.847Piutang usaha 420.094 - - - - - 420.094Piutang lain-lain

- pihak ketiga 1.116 - - - - - 1.116Aset lain-lain 46.531 - - - - - 46.531

Jumlah 862.588 - - - - - 862.588

Piutang usaha dan piutang lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai adalah

dengan debitur kredit dengan catatan pembayaran yang baik. Kas dan bank dan aset lain-lain yang belum jatuh tempo ataupun penurunan nilai ditempatkan pada lembaga keuangan yang resmi dan memiliki reputasi baik.

c. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat arus kas Grup menunjukkan bahwa pendapatan

jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek. Manajemen risiko yang telah diterapkan Grup adalah sebagai berikut: 1) Secara periodik melakukan penagihan kepada pelanggan agar melakukan pembayaran tepat

waktu. 2) Mengusahakan pembelian secara kredit dan mengurangi pembelian secara tunai.

Tabel di bawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran

kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012.

Page 260: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

82

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

c. Risiko Likuiditas (lanjutan)

2014 1 sampai 3

bulan 3 sampai 12 bulan

1 sampai 5 tahun Jumlah

Biaya transaksi Dilaporkan

Utang bank 685.110 1.046.783 15.782 1.747.675 - 1.747.675 Utang usaha

Pihak berelasi 78.250 - - 78.250 - 78.250 Pihak ketiga 594.745 - - 594.745 - 594.745

Utang lain-lain Pihak berelasi 15.400 - - 15.400 - 15.400 Pihak ketiga 10.194 - - 10.194 - 10.194

Beban masih harus dibayar 2.228 - - 2.228 - 2.228

Utang angsuran pembelian aset tetap 1.730 2.751 890 5.371 (207) 5.164

Jumlah 1.387.657 1.049.534 16.672 2.453.863 (207) 2.453.656

2013 1 sampai 3

bulan 3 sampai 12 bulan

1 sampai 5 tahun Jumlah

Biaya transaksi Dilaporkan

Utang bank 635.992 803.779 22.942 1.462.713 - 1.462.713 Utang usaha

Pihak berelasi - - - - - - Pihak ketiga 533.062 - - 533.062 - 533.062

Utang lain-lain Pihak berelasi - - - - - - Pihak ketiga 1.993 - - 1.993 - 1.993

Beban masih harus dibayar 2.727 - - 2.727 - 2.727

Utang angsuran pembelian aset tetap 2.577 7.735 4.366 14.678 (1.079) 13.599

Jumlah 1.176.351 811.514 27.308 2.015.173 (1.079) 2.014.094

2012 1 sampai 3

bulan 3 sampai 12 bulan

1 sampai 5 tahun Jumlah

Biaya transaksi Dilaporkan

Utang bank 54.995 89.985 14.995 159.975 - 159.975 Utang usaha

Pihak berelasi - - - - - - Pihak ketiga 263 - - 263 - 263

Beban masih harus dibayar 1.899 - - 1.899 - 1.899

Utang angsuran pembelian aset tetap 2.664 7.998 8.040 18.702 (1.638) 17.064

Jumlah 59.821 97.983 23.035 180.839 (1.638) 179.201

Page 261: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

83

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Selain risiko-risiko keuangan, Direksi Grup juga telah menelaah risiko-risiko usaha yang dirangkum di bawah ini.

a. Risiko Perubahan Teknologi Telepon Seluler Telepon selular merupakan salah satu perangkat elektronik yang mengalami perkembangan

sangat pesat. Perubahan dengan teknologi yang lebih maju dan berbeda dengan produk-produk yang dijual oleh Grup saat ini, dapat berdampak secara material dan negatif dan secara langsung mempengaruhi penjualan produk Grup dan mengakibatkan persediaan yang tidak dapat dijual. Risiko ini dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

b. Risiko Perubahan Selera Konsumen Dengan adanya berbagai macam merek dan fitur telepon selular yang terus bertambah dapat

mempengaruhi selera konsumen Grup untuk pindah ke merek lain jika Perusahaan tidak secara aktif memperbaharui produknya. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

c. Risiko Perubahan Peraturan Pemerintah di Bidang Telekomunikasi dan Perdagangan

Telepon Selular Bidang telekomunikasi merupakan salah satu bidang yang banyak diatur oleh peraturan

Pemerintah. Saat ini, Grup melakukan kegiatan utama di bidang perdagangan alat-alat telekomunikasi yaitu telepon selular. Jika terjadi perubahan peraturan Pemerintah di bidang telekomunikasi yang berhubungan dengan telepon selular, kemungkinan berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

d. Risiko Persaingan Usaha di Bidang Penjualan Telepon Seluler Persaingan usaha di bidang penjualan telepon selular sangat tinggi. Berbagai merek telepon

selular secara bebas sudah dijual di pasar termasuk telepon selular milik Grup. Dengan semakin banyaknya merek yang ditawarkan secara bebas di masyarakat dapat mempengaruhi besarnya pangsa pasar Grup. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

e. Risiko Pola Pembelian Konsumen yang Musiman Permintaan terhadap telepon selular memiliki pola pembelian musiman seperti hari libur/hari

raya, teknologi baru yang diperkenalkan oleh produsen maupun pesaing, kondisi perekonomian dan ketersediaan produk dengan harga wajar. Pola pembelian musiman tersebut dapat berdampak secara material dan negatif terhadap arus kas Grup.

f. Risiko Ketidakmampuan Memasarkan Inovasi Produk dan Layanan Baru Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian penjualan Grup adalah kemampuan

Grup mengembangkan dan memasarkan produk serta layanan baru sesuai trend yang berlaku. Jika Grup tidak mampu menyediakan produk tersebut, hal ini dapat menimbulkan risiko kehilangan pangsa pasar dan daya saing sehingga mempengaruhi tingkat pertumbuhan dan menimbulkan dampak secara material dan negatif terhadap pendapatan dan prospek Grup.

Page 262: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

84

36. KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

g. Risiko Penurunan Kualitas Produk Grup Grup tidak memproduksi sendiri produk telepon selularnya, sehingga terdapat kemungkinan

terjadinya penurunan kualitas produk. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya pangsa pasar dan daya saing Grup, sehingga dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

h. Risiko Menjaga Tingkat Pertumbuhan yang Wajar Kinerja Grup sampai saat ini telah mencatatkan laju pertumbuhan yang pesat sejalan dengan

perkembangan di industri telekomunikasi. Kemampuan Perusahaan untuk menjaga tingkat pertumbuhan yang wajar di masa mendatang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan kondisi dan trend yang tidak diantisipasi maupun internal seperti kesalahan dan/atau keterlambatan manajemen dalam mengambil keputusan penting serta ketidakcukupan modal kerja. Hal ini dapat berdampak secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Grup.

i. Risiko Kegagalan Pengembangan Unit Usaha Baru, yaitu PT Setia Utama Media Aplikasi Perusahaan berencana mengembangkan unit usaha konten melalui salah satu entitas anak, yaitu

PT Setia Utama Media Aplikasi. Konten yang dikembangkan diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada ponsel merek Tiphone, namun tidak ada jaminan bahwa konten baru tersebut akan selalu diterima dengan baik mengingat cepatnya perubahan selera pasar dan meningkatnya persaingan dalam bisnis penyediaan konten. Kegagalan ini dapat mengakibatkan penurunan nilai investasi, berkurangnya daya saing Grup serta hilangnya peluang bisnis sehingga dapat mempengaruhi secara material dan negatif terhadap tingkat pertumbuhan, kinerja keuangan dan prospek Grup.

j. Risiko Ketergantungan pada Pengecer/Agen Penjual Sebagai distributor telepon selular, Perusahaan sangat tergantung pada keaktifan dan hasil

pengecer/agen penjual dalam menjual produk Perusahaan. Penurunan hasil penjualan produk Perusahaan pada pengecer/agen penjualan dapat berdampak secara material dan negatif terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.

k. Risiko Perubahan Manajemen dan Karyawan Inti Perusahaan Kinerja Perusahaan saat ini tidak terlepas dari prestasi kerja yang telah dilakukan oleh

manajemen dan karyawan inti Perusahaan. Jika terjadi perubahan kendali atau perubahan manajemen dan karyawan inti Perusahaan, maka terdapat kemungkinan terjadinya perubahan secara material dan negatif pada kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perusahaan.

l. Risiko Perubahan Keadaan Ekonomi Indonesia Penurunan keadaan perekonomian Indonesia dapat berdampak pula terhadap kelangsungan

usaha Perusahaan. Jika perekonomian Indonesia menjadi lemah dapat berdampak pada daya beli konsumen. Risiko ini secara material dan negatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Grup.

Page 263: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

85

37. SEGMEN OPERASI

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimiliki, manajemen Grup berpendapat bahwa pelaporan segmen adalah segmen usaha berdasarkan jenis kegiatan usaha.

Informasi menurut segmen produk adalah sebagai berikut:

2014 Telepon

Selular VoucherJasa

Perbaikan Media

Aplikasi Eliminasi Jumlah

Pendapatan bersih 6.101.409 8.914.330 661 - (426.709) 14.589.691Beban pokok

pendapatan 5.721.019 8.475.843 376 - (426.709) 13.770.529Laba kotor 380.390 438.487 285 - - 819.162Beban usaha -

bersih 98.044 182.412 3.814 2.242 - 286.512

Laba (rugi) usaha 282.346 256.075 (3.529) (2.242) - 532.650 Aset Aset segmen 4.632.877 1.993.977 1.346 2.471 (1.613.127) 5.017.544 Liabilitas Liabilitas segmen 2.437.381 983.902 9.760 6.501 (919.171) 2.518.373 Informasi segmenLainnya

Penyusutan 7.557 12.334 193 243 - 20.327

2013 Telepon

Selular VoucherJasa

Perbaikan Media

Aplikasi Eliminasi Jumlah

Pendapatan bersih 2.394.536 8.201.986 1.089 - (112.986) 10.484.625Beban pokok

pendapatan 2.176.153 7.792.794 179 - (112.986) 9.856.140Laba kotor 218.383 409.192 910 - - 628.485Beban usaha -

bersih 23.714 158.689 2.995 1.001 (6.366) 180.033

Laba (rugi) usaha 194.669 250.503 (2.085) (1.001) 6.366 448.452 Aset Aset segmen 2.765.093 1.695.832 965 1.726 (1.008.277) 3.455.339 Liabilitas Liabilitas segmen 1.636.926 736.412 6.106 3.506 (314.323) 2.068.627 Informasi segmenLainnya

Penyusutan 2.896 11.635 218 266 - 15.015

Page 264: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

86

37. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

2012 Telepon

Selular VoucherJasa

Perbaikan Media

Aplikasi Eliminasi Jumlah

Pendapatan bersih 400.892 7.844.939 1.011 - (52.343) 8.194.499Beban pokok

pendapatan 343.706 7.450.790 31 - (52.343) 7.742.184Laba kotor 57.186 394.149 980 - - 452.315Beban usaha -

bersih (170.729) 109.787 2.452 784 211.735 154.029

Laba (rugi) usaha 227.915 284.362 (1.472) (784) (211.735) 298.286 Aset Aset segmen 1.228.393 1.033.470 2.672 926 (906.844) 1.358.617 Liabilitas Liabilitas segmen 120.853 226.441 4.703 1.252 (102.378) 250.871 Informasi segmenLainnya

Penyusutan 990 10.061 189 229 - 11.469

38. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS

2014 2013 2012

Aktivitas Yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas:

Perolehan aset tetap melalui utang angsuran pembelian aset tetap

549 4.464

19.226

Reklasifikasi aset dalam

penyelesaian

9.100 7.200

12.767

39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Perusahaan a. Berdasarkan Sale, Purchase And Assignment of Warrant Agreement tanggal 22 Januari 2015,

Perusahaan dan Parragon Paper Limited sepakat atas pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam PT Simpatindo Multi Media (SMM). Harga pembelian waran ini sebesar $AS 32.000.000.

b. Berdasarkan Notice of Exercise of Warrant tanggal 22 Januari 2015, Perusahaan menyatakan

niatnya untuk melaksanakan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam SMM. c. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang saham SMM tanggal 22 Januari 2015, para pemegang

saham SMM memutuskan:

Page 265: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

87

39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

- Menyetujui pelaksanaan waran oleh Perusahaan atas saham baru dengan mengambil bagian atas saham SMM sebanyak 50.000 saham SMM yang mewakili 99,5% dari jumlah sama yang ditempatkan dan disetor penuh dalam SMM.

- Menyetujui dan mengesahkan peningkatan modal dasar SMM, yang awalnya berjumlah 1.000 lembar menjadi 200.000 lembar.

- Menyetujui dan mengesahkan peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada SMM, yang awalnya berjumlah 250 lembar menjadi 50.250 lembar.

- Menegaskan persetujuan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali dari pemegang saham lama (PT Gemilang Selular Multimedia dan Susanty) untuk tidak mengambil bagian dan berpartisipasi dalam peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan bahwa peningkatan modal ditempatkan dan disetor akan diambil seluruhnya dan secara penuh oleh Perusahaan.

- Menyetujui dan mengesahkan perubahan pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) Anggaran Dasar SMM sebagai akibat dari peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor.

- Menyetujui dan mengesahkan susunan pemegang saham SMM pasca keputusan ini menjadi sebagai berikut:

Pemegang saham

Jumlah saham

Persentase kepemilikan

Jumlah modal saham

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk 50.000 99,503% 50.000.000.000PT Gemilang Selular Multimedia 249 0,496% 249.000.000Susanty 1 0,001% 1.000.000

Jumlah 50.250 100,000% 50.250.000.000

- Menyetujui tindakan dari, dan memberikan wewenang kepada direksi Perseroan untuk

menghadap di hadapan notaris dengan maksud menuangkan sebagian atau seluruh keputusan ini, serta melakukan tindakan-tindakan lain yang dianggap perlu sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas.

d. Berdasarkan Surat dengan Nomor 009/LGL-SX/TMI/I/2015 tanggal 26 Januari 2015, Perusahaan

menyampaikan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka pemenuhan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dengan informasi atas hal-hal sebagai berikut:

- Perusahaan telah menandatangani Sale, Purchase and Assignment of Warrant Agreement

tertanggal 22 Januari 2015 dengan Parragon Paper Limited sehubungan dengan pembelian dan pengalihan waran atas penerbitan 50.000 saham baru dalam SMM.

- Perusahaan juga telah mengeksekusi waran untuk memperoleh 50.000 saham baru dalam SMM berdasarkan pemberitahuan pelaksanaan waran kepada SMM tertanggal 22 Januari 2015.

- Harga pembelian waran tersebut adalah sebesar $AS 32.000.000. - Perusahaan memiliki 50.000 saham dalam SMM yang merupakan 99,5% dari seluruh saham

yang diterbitkan SMM. - Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2. Perusahaan, TS, PMMN dan PMM Pada Januari 2015, Perusahaan, TS, PMMN dan PMM mencairkan fasilitas pinjaman dari Standard

Chartered Bank Dubai International Financial Center sebesar $AS 100.000.000. Pencairan pinjaman tersebut sebagian besar digunakan untuk pelunasan utang DBS, CIMB dan BII pada bulan Januari dan Februari 2015 (lihat Catatan 14).

Page 266: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

88

39. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)

Pada tanggal 21 Mei 2015, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan mengambil keputusan antara lain:

a. Persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014. b. Penetapan penggunaan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2014: - Membagikan dividen tunai senilai Rp 10 (nilai penuh) untuk setiap saham kepada para

pemegang saham Perusahaan. - Penyisihan laba bersih tahun buku 2014, sebesar Rp 4.000 sebagai dana cadangan.

Pada tanggal 21 Mei 2015, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) dengan mengambil keputusan antara lain menyetujui rencana Perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, baik secara bilateral maupun sindikasi, dengan nilai lebih dari 50% dari harta kekayaan Perusahaan serta penjaminan aset dan/atau harta kekayaan Perusahaan dengan nilai lebih dari 50% dari harta kekayaan Perusahaan.

Akta Notarial atas RUPST dan RUPSLB masih dalam proses.

40. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan disusun dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum berkelanjutan I tahap I obligasi Perusahaan di Bursa Efek Indonesia serta tidak ditujukan dan tidak diperkenankan untuk digunakan untuk tujuan lain.

41. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk tujuan penawaran umum terbatas efek bersifat utang Perusahaan dan reviu pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian dengan beberapa perubahan dan penambahan pengungkapan dalam laporan arus kas konsolidasian dan Catatan 1, 8, 11, 15, 25, 27, 28, 29, 39, 40 dan 41 atas laporan keuangan konsolidasian serta informasi tambahan laporan keuangan tersendiri Entitas Induk.

42. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan baru ataupun revisi yang akan berlaku efektif atas laporan keuangan untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015 sebagai berikut:

- PSAK No. 1 (Revisi 2013) tentang “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No. 4 (Revisi 2013) tentang “Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” - PSAK No. 24 (Revisi 2013) tentang “Imbalan Kerja” - PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak Penghasilan” - PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian” - PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” - PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” - PSAK No. 65 tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”

Page 267: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

89

42. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

- PSAK No. 67 tentang “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK No. 68 tentang “Pengukuran Nilai Wajar - ISAK No. 26 tentang “Pengukuran Kembali Derivatif Melekat” Grup masih mengevaluasi dampak dari penerbitan standar akuntansi keuangan baru ataupun revisi di

atas dan belum dapat menentukan dampak yang timbul terkait dengan hal tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Page 268: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

1

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk

(ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2014 2013 2012

ASET ASET LANCAR Kas dan bank 132.289 11.121 29.452 Piutang usaha Pihak berelasi 91.057 86.963 170.161 Pihak ketiga 195.056 221.915 - Piutang lain-lain Pihak berelasi 715.424 82.744 52.357 Pihak ketiga 40.175 - - Biaya dibayar di muka 1.259 1.679 629 Persediaan 151.210 141.119 78.142 Uang muka 368.466 30.071 81.799

Jumlah Aset Lancar 1.694.936 575.612 412.540

ASET TIDAK LANCAR Investasi pada Entitas Anak 896.837 896.837 561.839 Aset pajak tangguhan 1.698 494 340 Aset tetap – bersih 44.535 44.288 11.184 Aset lain-lain 33.558 1.500 -

Jumlah Aset Tidak Lancar 976.628 943.119 573.363

JUMLAH ASET 2.671.564 1.518.731 985.903

Page 269: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

2

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk

(ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2014 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek 454.931 282.994 - Hutang usaha – pihak ketiga 111.724 30.065 263 Hutang lain-lain 157.533 230.303 50.000 Hutang pajak 8.566 16.980 13.838 Beban masih harus dibayar 393 155 151 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank 4.560 4.480 39.980 Hutang angsuran pembelian aset tetap 262 244 209

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 737.969 565.221 104.441

LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang – setelah dikurangi yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Hutang bank 14.060 18.320 14.995 Hutang angsuran pembelian aset tetap 68 327 56 Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 6.791 1.978 1.360

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 20.919 20.625 16.411

JUMLAH LIABILITAS 758.888 585.846 120.852

Page 270: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

3

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk (ENTITAS INDUK SAJA)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS (lanjutan) EKUITAS Modal saham Nilai nominal Rp 100 (nilai penuh) per saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Modal dasar – 16.000.000.000 (nilai penuh) saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Modal ditempatkan dan disetor penuh – 7.042.052.117 (nilai penuh) saham pada tanggal 31 Desember 2014 5.472.508.880 (nilai penuh) saham pada tanggal 31 Desember 2013 704.205 547.251 536.702 Agio saham – bersih 947.725 297.679 275.564 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 1.600 600 100 Belum ditentukan penggunaannya 259.146 87.355 52.685

JUMLAH EKUITAS – BERSIH 1.912.676 932.885 865.051

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS - BERSIH 2.671.564 1.518.731 985.903

Page 271: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

4

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk

(ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 2013 2012

PENJUALAN – BERSIH 889.367 1.056.762 400.892 HARGA POKOK PENJUALAN 727.988 937.315 343.706

LABA KOTOR 161.379 119.447 57.186 Beban umum dan administrasi 40.160 23.767 28.737 Beban penjualan 2.457 11.105 - Pendapatan usaha lainnya (83.198 ) (31.067) -

LABA USAHA 201.960 115.642 28.449

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 3.734 57 122 Beban keuangan (5.196 ) (4.156) (8.055 ) Lain-lain – bersih - - 44.711

Jumlah Beban Lain-lain – Bersih (1.462 ) (4.099) 36.778

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 200.498 111.543 65.227

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini (28.910 ) (27.882) (16.532 ) Tangguhan 1.203 154 152

JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN TAHUN BERJALAN - BERSIH (27.707 ) (27.728) (16.380 )

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA - - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 172.791 83.815 48.847

Page 272: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

5

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk

(ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo Laba

Modal Saham Agio Saham Telah

Ditentukan Penggunaannya

Belum Ditentukan

Penggunaannya

Jumlah ekuitas –

Bersih

Saldo 1 Januari 2012 400.000 - 100 3.838 403.938 Tambahan modal saham melalui penawaran umum perdana 135.000 271.991 - - 406.991 Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran 1.702 3.573 - - 5.275 Laba komprehensif tahun 2012 - - - 48.847 48.847 Saldo 31 Desember 2012 536.702 275.564 100 52.685 865.051 Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran 10.549 22.115 - - 32.664 Dividen - - - (48.645) (48.645) Pembentukan cadangan - - 500 (500) - Laba komprehensif tahun berjalan - - - 83.815 83.815 Saldo 31 Desember 2013 547.251 297.679 600 87.355 932.885 Penambahan setoran modal 63.805 454.433 - - 518.238 Tambahan modal saham melalui pelaksanaan waran 93.149 195.613 - - 288.762 Dividen - - - - - Pembentukan cadangan - - 1.000 (1.000) - Laba komprehensif tahun berjalan - - - 172.791 172.791 Saldo 31 Desember 2014 704.205 947.725 1.600 259.146 1.912.676

Page 273: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

Lampiran

6

PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk

(ENTITAS INDUK SAJA) LAPORAN ARUS KAS

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2014, 2013 Dan 2012

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2014 2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 239.276 918.045 443.081 Pembayaran kas kepada pemasok (719.099) (727.210) (316.247 ) Pembayaran kas untuk beban usaha (296.746) (44.059) (25.752 ) Pembayaran untuk pajak penghasilan badan (37.324) (24.740) (40.872 ) Penerimaan kas operasi lainnya - - 6.034 Penerimaan bunga 3.734 57 122 Pembayaran untuk beban keuangan (5.196) (4.156) (8.055 )

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (815.355) 117.937 58.311

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penurunan (kenaikan) aset lain-lain (300) - 1.166 Penempatan pada deposito (31.758) (1.500) - Perolehan aset tetap (5.935) (34.914) (2.460 ) Investasi pada entitas sepengendali - (334.998) (359.900 )

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (37.993) (371.412) (361.194 )

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan modal saham melalui

pelaksanaan waran 288.762 32.664 5.275 Penambahan modal saham melalui

penerbitan saham baru 518.238 - 406.991 Kenaikan (penurunan)

hutang angsuran pembelian aset tetap (241) 306 (17 ) Pembayaran dividen - (48.645) Kenaikan (penurunan) hutang bank 167.757 250.819 (36.980 ) Kenaikan piutang kepada pihak berelasi - - (8.401 ) Kenaikan (penurunan) hutang kepada pihak berelasi - - (41.152 )

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 974.516 235.144 325.716

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 121.168 (18.331) 22.833

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 11.121 29.452 6.619

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 132.289 11.121 29.452

Page 274: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

272

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI

1. Umum

Obligasi Berkelanjutan dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp2.000.000.000.000,- (dua triliun rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Berkelanjutan dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone”, yang terdiri dari beberapa tahap dan akan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Obligasi yang ditawarkan yaitu Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah), yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014, dengan nama "Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015”, dan selanjutnya akan dicatatkan pada Bursa Efek.

Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan dibawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam perjanjian tersebut.

Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI pada Daftar Pemegang Rekening pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dimana 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender atau 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI.

Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.

Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

2. Syarat-syarat Obligasi

Jumlah Pokok dan Bunga Obligasi

Obligasi ini diterbitkan dengan jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah) yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment), berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,0% (sebelas persen) per tahun.

Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.

Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut :

Bunga Ke Tanggal Bunga Ke Tanggal

1 10 Oktober 2015 7 10 April 2017

2 10 Januari 2016 8 10 Juli 2017

3 10 April 2016 9 10 Oktober 2017

4 10 Juli 2016 10 10 Januari 2018

5 10 Oktober 2016 11 10 April 2018

6 10 Januari 2017 12 10 Juli 2018

Page 275: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

273

Penghitungan bunga

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dari tanggal emisi dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Cara dan Tempat Pelunasan Pinjaman Pokok dan Pembayaran Bunga Obligasi

Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Pembayaran kepada Pemegang Obligasi dianggap lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI. Dengan demikian, Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran atas Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi.

Harga Penawaran Obligasi

Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan

Satuan pemindahbukuan adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.

Obligasi Merupakan Bukti Hutang

a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.

Pendaftaran Obligasi di KSEI

a. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

b. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Penarikan Obligasi

Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

Pengalihan Obligasi

Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.

Page 276: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

274

Wali Amanat

PT Bank Mega Tbk telah ditunjuk sebagai Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan, alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut :

PT Bank Mega Tbk. Menara Bank Mega Lt.16 Jl. Kapten Tandean Kav.12-14A Jakarta 12790 Telp. (021) 79175000 (Hunting) Faks.(021) 7990720 Up. : Capital Market Services

Prosedur Pemesanan

Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XIX Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi.

Pemeringkatan

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27

Oktober 2000 dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember

2012, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Fitch. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat

utang jangka panjang sesuai dengan surat No. 64/DIR/RAT/IV/2015 tanggal 22 April 2015 dari Fitch, Obligasi Berkelanjutan

telah mendapat peringkat:

A-(idn)

(Single A Minus)

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat No. 749/PEF-Dir/V/2015 tanggal 19 Mei 2015 dari Pefindo, Obligasi Berkelanjutan telah mendapat peringkat:

(id)A (Single A)

Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan dan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan oleh Perseroan.

Perseroan wajib menyampaikan peringkat tahunan atas Obligasi kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Obligasi yang diterbitkan, sebagaimana diatur dalam Peraturan no. IX.C.11.

Untuk keterangan lebih lanjut engenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini.

Rating Rationale

Berdasarkan Surat dari Fitch No.64/DIR/RAT/IV/2015 disebutkan bahwa peringkat Perseroan mencerminkan hubungan bisnis yang strategis dengan PT Telekomunikasi Selular Tbk (Telkomsel), dimana Perseroan menguasai sekitar 20% pangsa pasar distribusi voucher isi ulang Telkomsel. Peringkat dibatasi oleh intensitas modal kerja untuk bisnis handsets; proyeksi Perseroan menunjukkan peningkatan modal kerja akan banyak mengkonsumsi arus kas operasional dalam empat tahun ke depan. Profil kredit Perseroan juga dipengaruhi oleh ekspektasi Fitch atas peningkatan resiko inventori handsets karena kompetisi di segmen low-end akan tetap tinggi.

Prospek peringkat Perseroan yang diberikan oleh Pefindo adalah “Stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat yang dimiliki oleh Perseroan dalam distribusi voucher isi ulang dengan adanya keuntungan dari sinergi dengan Telkom Group, jaringan distribusi yang luas dan arus pendapatan yang stabil. Peringkat dibatasi dengan struktur modal agresif yang dimiliki Perseroan, langkah-langkah untuk menjaga kualitas arus kas yang moderat serta tingginya persaingan dalam perdagangan telepon selular.

Hak-Hak Pemegang Obligasi

a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

Page 277: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

275

c. Apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan harus membayar denda sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi atas jumlah yang terutang. Denda tersebut dihitung harian (berdasarkan jumlah hari yang terlewat yaitu 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20 % (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

3. Pembatasan-pembatasan dan Kewajiban-kewajiban Perseroan

1. Sebelum dilunasinya Jumlah Terhutang, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwaPerseroan tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal hal di bawah ini :

a. Memberikan pinjaman kepada pihak manapun atau mengijinkan Entitas Anak memberikan pinjaman kepada pihak manapun, kecuali: i. pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; ii. pinjaman baru kepada pegawai, koperasi pegawai, yayasan untuk program kesejahteraan pegawai dan pensiunan

Perseroan dan/atau pegawai, koperasi pegawai, yayasan untuk program kesejahteraan pegawai Entitas Anak dan pensiunan serta Pinjaman koperasi dan Bina Lingkungan, PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

iii. pinjaman yang dilakukan sehubungan dengan kegiatan usahanya sehari-hari yang wajar dan lazim; iv. pinjaman kepada Entitas Anak Perseroan.

b. Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau memberikan persetujuan kepada Entitas Anak untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan, kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan :

- Perusahaan dengan bidang usahanya sejenis

- Tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan

- Tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi

- Semua syarat dan kondisi Obligasi dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lain yang berkaitan tetap berlaku dan mengikat sepenuhnya perusahaan penerus (surving company) dan dalam hal Perseroan bukan merupakan perusahaan penerus, maka seluruh kewajiban Obligasi telah dialihkan secara sah kepada perusahaan penerus, dan perusahaan penerus tersebut memiliki aktiva dan kemampuan yang memadai untuk menjamin pembayaran Obligasi.

c. Menjual atau mengalihkan aset tetap Perseroan yang merupakan lebih dari 20% (dua puluh persen) kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau gabungan transakasi dalam 1 (satu) tahun berjalan baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dengan cara apapun, baik yang sekarang ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari kepada pihak ketiga manapun kecuali: i. menjual atau mengalihkan aset tetap sehubungan dengan pertimbangan efektifitas dan efisiensi usaha Perseroan;

atau ii. pembaharuan aset tetap yang telah usang karena pemakaian atau habis disusutkan berdasarkan prinsip akuntansi

yang berlaku di Indonesia; atau iii. pengalihan kepada Entitas Anak Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, sepanjang dilakukan sesuai praktek

kegiatan usaha Perseroan yang wajar; atau d. Melakukan peminjaman utang baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan

Obligasi, kecuali utang baru tersebut untuk kegiatan usaha sehari-hari Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

e. Menjaminkan dan/atau menggadaikan baik sebagian maupun seluruh harta kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada, kecuali agunan atau jumlah yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan dengan ketentuan bahwa apabila aktiva yang dijaminkan tersebut telah dilepaskan maka aktiva tersebut tidak dapat diikat lagi. Dalam hal Wali Amanat menyetujui permohonan Perseroan untuk menjaminkan sebagian atau seluruh harta kekayaan Perseroan terhadap utang-utang yang ditarik oleh Perseroan, maka jaminan-jaminan yang sama juga wajib diberikan untuk Pemegang Obligasi, untuk keperluan mana Perseroan dan Wali Amanat wajib membuat dan menandatangani perjanjian jaminan yang berkaitan.

Page 278: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

276

f. Mengubah kegiatan usaha utama Perseroan. g. Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan.

2. Persetujuan tertulis dari Wali Amanat sebagaimana disebut pada ayat 1 huruf a. sampai dengan huruf g Perjanjian

Perwaliamanatan tunduk pada ketentuan sebagai berikut : a. Persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan Perseroan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja

setelah permohonan Perseroan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan

c. Jika dalam tanggapannya Wali Amanat meminta tambahan data atau dokumen pendukung lainnya, maka Wali Amanat wajib memberikan ijin atau penolakan dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data atau dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Wali Amanat tidak memberikan tanggapan apapun maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.

3. Kewajiban Kewajiban Perseroan: Selama Bunga Obligasi dan Pokok Obligasi belum dilunasi seluruhnya, Perseroan berkewajiban untuk : a. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan perjanjian lainnya sehubungan dengan Emisi

Obligasi ini. b. Menyetorkan dana yang diperlukan untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi yang

jatuh tempo kepada Agen Pembayaran yang harus telah diterima (in good funds) selambat lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Sehubungan dengan pembayaran dana tersebut di atas, Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan kepada Wali Amanat bukti pengiriman uang tersebut pada hari yang sama. Apabila sampai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan dana tersebut, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian tersebut. Denda yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibagikan secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran.

c. Memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi tahunan terakhir yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : i. Memelihara perbandingan antara Kewajiban Keuangan (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) berbanding

dengan Ekuitas (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) atau disebut Debt to Equity Ratio setiap saat tidak lebih dari 2 : 1 (dua berbanding satu); -Yang dimaksud dengan “Kewajiban Keuangan” adalah seluruh kewajiban yang menimbulkan beban bunga dan/atau bagi hasil dalam rangka penerbitan instrumen/pinjaman syariah bagi Perseroan. -Yang dimaksud dengan Ekuitas adalah total ekuitas sebagaimana yang tercantum pada laporan keuangan Perseroan.

ii. Memelihara perbandingan antara EBITDA (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) dengan Beban Bunga (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) tidak kurang dari 2,5 : 1 (dua koma lima berbanding satu). -Yang dimaksud dengan “Beban Bunga” adalah beban bunga yang tercantum dalam laporan keuangan (konsolidasi) tahunan Perseroan dikurangi beban bunga hutang pajak revaluasi aset.

iii. Mempertahankan Debt Service Coverage Ratio (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) minimal sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen). Yang dimaksud dengan Debt Service Coverage Ratio adalah perbandingan antara EBITDA dengan jumlah beban bunga yang ditambah dengan bagian-bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun

d. Mempertahankan dan menjaga kedudukan Perseroan sebagai perseroan terbatas dan badan hukum dan mempertahankan semua hak dan izin yang bersifat material terhadap kegiatan usaha Perseroan yang sekarang dimiliki oleh Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan segera memohon izin tersebut bilamana izin tersebut berakhir atau diperlukan untuk menjalankan usahanya.

e. Memelihara sistem akuntansi dan pengawasan biaya sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia.

f. Segera memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat setelah terjadinya hal-hal sebagai berikut: i) Perseoan menerima dokumen lengkap tentang adanya perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan

Dewan Komisaris Perseoan, perubahan pemegang saham utama serta pembagian deviden kepada pemegang saham Perseoan;

ii) adanya perkara pidana, perdata, administrasi, arbitrase dan perburuhan yang melibatkan Perseoan yang secara material dapat mempengaruhi kemampuan Perseoan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan seluruh Dokumen Emisi.

iii) setiap terjadi kejadian atau keadaan penting pada Perseoan yang dapat secara material berdampak negatif terhadap pemenuhan kewajiban Perseoan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 279: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

277

iv) Setiap melakukan pengeluaran Obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang memiliki kedudukan hutang yang sama dengan kedudukan hutang Obligasi.

v) setiap melakukan pinjaman dan/atau penerbitan instrumen hutang. g. Membayar semua kewajiban pajak, retribusi dan kewajiban Perseoan lainnya kepada Pemerintah Republik

Indonesia. h. Menyampaikan kepada Wali Amanat :

i. salinan dari laporan laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan, kepada Bursa Efek dimana saham atau Obligasi Perseoan dicatatkan dan kepada KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada pemegang saham dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan laporan tersebut diserahkan kepada pihak pihak yang disebutkan di atas.

ii. salinan resmi akta akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseoan.

iii. Laporan keuangan konsolidasian tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selambat lambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

iv. Laporan keuangan (konsolidasi) tengah tahunan yang telah disahkan oleh Direksi Perseoan: 1. Jika tidak disertai laporan akuntan; atau 2. Jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; atau 3. Jika disertai dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan; dengan ketentuan laporan-laporan tersebut akan disampaikan kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

v. Laporan keuangan (konsolidasi) triwulanan yang telah disahkan oleh Direksi Perseroan: 1. Jika tidak disertai laporan akuntan; atau 2. Jika disertai dengan laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; atau 3. Jika disertai dengan laporan keuangan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan; dengan ketentuan laporan-laporan tersebut akan disampaikan kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

vi. Laporan-laporan lain yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan;

vii. Segera setelah penutupan laporan keuangan tahunan dan/atau semesteran, surat pernyataan yang ditandatangani oleh Direksi Perseoan tentang kejadian kejadian pada masalah dan/atau keterangan yang dapat mempengaruhi kepentingan Pemegang Obligasi termasuk akan tetapi tidak terbatas pada : 1. Pernyataan mengenai tidak adanya pelanggaran terhadap pembatasan pembatasan dan kewajiban-

kewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian-Perwaliamanatan, atau jika ada pelanggaran, uraian mengenai bentuk pelanggaran tersebut;

2. Pernyataan bahwa Perseoan telah mentaati dan melaksanakan seluruh pembatasan pembatasan dan kewajiban-kewajiban sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan atausesuai dengan persyaratan Obligasi;

3. Pernyataan mengenai tidak adanya kejadian yang telah dan/atauakan menyebabkan Obligasi menjadi cidera janji sehingga sanksi sanksi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian yang berhubungan dengan penerbitan menjadi berlaku dan harus dilaksanakan;

4. Pernyataan mengenai tidak adanya kejadian yang secara materiil mempengaruhi Perseroan sehubungan dengan penerbitan Obligasi, atau jika ada, uraian mengenai kejadian kejadian tersebut;

5. Pernyataan mengenai tidak adanya perubahan yang berarti dalam bidang usaha Perseroan yang tidak dilaporkan sejak penerbitan Obligasi yang pertama kali, atau jika ada, uraian mengenai Kejadian-kejadian tersebut.

i. Segera memberikan kepada Wali Amanat, data, dokumen dan/atau keterangan keterangan yang sewaktu waktu diminta oleh Wali Amanat yang berkaitan dengan operasi, keadaan keuangan dan aset Perseroan dengan ketentuan bahwa keterangan-keterangan tersebut tidak bertentangan ketentuan perundang-undangan khususnya ketentuan di bidang pasar modal.

j. Memelihara harta kekayaan Perseroan agar tetap dalam keadaan baik dan senantiasa mengasuransikannya kepada perusahaan asuransi yang mempunyai reputasi baik dengan syarat dan ketentuan yang biasa dilakukan oleh Perseroan yang berlaku umum pada bisnis yang sejenis.

k. Memberikan ijin kepada Wali Amanat untuk sewaktu waktu pada Hari Kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan, dan melakukan pemeriksaan atas perizinan perizinan dan catatan keuangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan Perseroan wajib memberikan keterangan dan data yang diminta oleh Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali Amanat dan peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal.

Page 280: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

278

l. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi termasuk pembaharuannya dan menyampaikan fotocopy Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali Amanat.

m. Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : KEP-712/BL/2012 Tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (selanjutnya disebut Peraturan Nomor IX.C.11), yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan.

4. Pembelian Kembali Obligasi

Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga

pasar. b. pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek. c. pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. d. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkanPerseroan tidak dapat memenuhi

ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan. e. pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana

dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. f. pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari pihak yang tidak terafiliasi. g. rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan paling lambat 2

(dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. h. pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi.

Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai.

i. rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, palingsedikit memuat informasi tentang : 1) periode penawaran pembelian kembali; 2) jumlah dana maksimal yang digunakan untuk pembelian kembali; 3) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; 4) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; 5) tata cara penyelesaian transaksi; 6) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; 7) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; 8) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan 9) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi;

j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

k. Perseroan wajib menjaga kerahasian atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi;

l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf i Pasal ini, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Jumlah pembelian kembali Obligasi tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi yang beredar dalam

periode 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 2) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan, kecuali Afiliasi tersebut

terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah; dan 3) Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali.

dan wajib dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (dua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

m. Perseroan wajib melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Wali Amanat, serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi tersebut meliputi antara lain : 1) jumlah nominal Obligasi yang telah dibeli; 2) rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; 3) Harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan 4) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi.

n. dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali obligasi dilakukan dengan mendahulukan obligasi yang tidak dijamin.

o. dalam hal terdapat lebih dari satu obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut

Page 281: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

279

p. dalam hal terdapat jaminan atas seluruh obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali obligasi tersebut; dan

q. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan : 1) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak

memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

2) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh Bunga Obligasi serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

5. Kelalaian Perseroan

1. Dalam hal terjadi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam : a. Ayat 2 huruf a dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 10 (sepuluh) Hari Kerja

setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau;

b. Ayat 2 huruf b sampai dengan huruf e dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat yang tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 90 (sembilan puluh) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut;

-Maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, atas biaya Perseroan. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. -Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. -RUPO dapat mengagendakan pembahasan langkah-langkah yang harus diambilterhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka sesuai dengan keputusan RUPO Obligasi menjadi jatuh tempo dan Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan. Dalam keadaan tersebut diatas Perseroan dan/atau Entitas Anak dan/atau Afiliasinya dilarang membeli kembali atau membeli sebagian Obligasi.

2. Kelalaian atau cidera janji yang dimaksud adalah salah satu atau lebih dari kejadian kejadian atau hal hal tersebut di bawah ini : a. Perseroan tidak membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada

Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau b. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam

Perjanjian Perwaliamanatan yang secara material dapat berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan;

c. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; atau

d. Apabila Keterangan keterangan dan jaminan-jaminan Perseroan tentang keadaan atau status keuangan Perseroan dan/atau pengelolaan Perseroan yang termaktub dalam Dokumen Emisi secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, yang mana ketidaksesuaian atau ketidakbenaran tersebut disebabkan karena adanya kesengajaan atau itikad buruk dari Perseroan; atau

e. Perseroan dan/atau Entitas Anak (jika ada) dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang oleh satu atau lebih kreditur Perseroan,(cross default) yang berupa pinjaman (debt), baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian utang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali);

3. Apabila : a. pihak yang berwenang secara hukum menyita atau mengambil alih dengan cara apapun termasuk melakukan

nasionalisasi, semua atau sebagian harta benda Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban kewajiban dalam Dokumen Emisi; atau

b. Perseroan dibubarkan karena sebab apapun; atau c. Perseroan dinyatakan dalam keadaan pailit; atau d. adanya suatu Penundan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Entitas

Anak yang dijamin langsung oleh Perseroan yang telah memperoleh keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap dari Pengadilan Niaga yang berwenang.

Page 282: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

280

maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.

4. Perseroan berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Wali Amanat dan/atau membebaskan Wali Amanat dari setiap dan semua gugatan, kerugian, biaya, tanggungan dan ongkos lain apapun yang diderita oleh Wali Amanat termasuk biaya Konsultan Hukum yang disetujui oleh Perseroan sehubungan dengan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Dokumen Emisi kecuali yang diakibatkan oleh kelalaian Wali Amanat.

6. Rapat Umum Pemegang Obligasi (“RUPO”)

Untuk penyelenggaraan RUPO, korum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Repubik Indonesia serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan : 1. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain :

a. mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi bersifat utang mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4

b. menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

c. memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan;

d. mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan Bapepam dan LK nomor: VI.C.4

e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan : a. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh

persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia), mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat;

b. Perseroan; c. Wali Amanat; dan d. Otoritas Jasa Keuangan.

3. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a, b dan d Pasal ini, wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

4. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

5. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPO. a. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran

nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. b. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling

sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. c. Pemanggilan RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau

ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum.

d. Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: - tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; - agenda RUPO; - pihak yang mengajukan usulan RUPO; - Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan - korum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.

e. RUPO kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.

Page 283: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

281

6. Tata cara RUPO : a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan

menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam

Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat

dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO.

e. Setiap Obligasi sebesar Rp1,00 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya.

f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan Nomor : KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain.

g. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran.

h. Sebelum pelaksanaan RUPO : - Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya (tidak termasuk

Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) kepada Wali Amanat. - Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh

Perseroan dan Afiliasinya. - Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat

surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan.

i. RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat.

j. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. k. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat

berita acara RUPO. l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh

Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakan RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO.

7. Dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 6 huruf g Perjanjian Perwaliamantan, korum dan pengambilan keputusan: a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana

dimaksud dalam butir 1) Pasal ini diatur sebagai berikut : 1) Bila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut :

i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

ii) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

iv) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi

yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

ii) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

Page 284: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

282

iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

iv) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

3) Apabila RUPO dimintakan oleh Otoritas Jasa Keuangan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut : i) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi

yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

ii) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

iii) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

iv) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

v) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Obligasi yang

masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

2) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

4) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.

8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil. 10. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali

Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi.

11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan.

Page 285: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

283

12. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi,dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani addendum PerjanjianPerwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO

13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek.

14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di Pasar Modal tersebut yang berlaku

7. Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi

Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan dan/atau

penambahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan dan setelah perubahan tersebut dilakukan, memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada dan setelah Tanggal Emisi, maka perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPO dan perubahan dan/ataupenambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan kecuali ditentukan lain dalam peraturan/perubahan terhadap Perjanjian Perwaliamanatan berdasarkan peraturan baru yang berkaitan dengan kontrak perwaliamanatan.

8. Pemberitahuan

Semua pemberitahuan dari pihak Perseroan kepada Wali Amanat Obligasi dan sebaliknya dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut dibawah ini secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili.

Perseroan

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk

Telesindo Tower

Jl. Gajah Mada No. 27 A

Krukut, Taman Sari

Jakarta Barat, 11140

Tel. (62-21) 299 99999

Fax. (62-21) 298 28282

Website : www.tiphonemobile.com

Wali Amanat Obligasi PT Bank Mega Tbk.

Menara Bank Mega Lt.16 Jl. Kapten Tandean Kav.12-14A

Jakarta 12790 Telp. (021) 79175000 (Hunting)

Faks.(021) 7990720 Up. : Capital Market Services

9. Hukum yang berlaku

Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Indonesia.

Page 286: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

284

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI

1. Hasil Pemeringkatan

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Fitch. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat No. 64/DIR/RAT/IV/2015 tanggal 22 April 2015 dari Fitch, Obligasi Berkelanjutan telah mendapat peringkat:

A-(idn) (Single A Minus)

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat No. 749/PEF-Dir/V/2015 tanggal 19 Mei 2015 dari Pefindo, Obligasi Berkelanjutan telah mendapat peringkat:

(id)A (Single A)

Sesuai ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas Efek tersebut belum lunas.

2. Rating Rationale

Berdasarkan Surat dari Fitch No.64/DIR/RAT/IV/2015 disebutkan bahwa peringkat Perseroan mencerminkan hubungan bisnis yang strategis dengan PT Telekomunikasi Selular Tbk (Telkomsel), dimana Perseroan menguasai sekitar 20% pangsa pasar distribusi voucher isi ulang Telkomsel. Peringkat dibatasi oleh intensitas modal kerja untuk bisnis handsets; proyeksi Perseroan menunjukkan peningkatan modal kerja akan banyak mengkonsumsi arus kas operasional dalam empat tahun ke depan. Profil kredit Perseroan juga dipengaruhi oleh ekspektasi Fitch atas peningkatan resiko inventori handsets karena kompetisi di segmen low-end akan tetap tinggi.

Faktor pendukung peringkat: - Arus Kas yang Stabil dari Telkomsel - Modal Kerja yang Intensif - Pasar Handset yang Kompetitif Faktor penghambat peringkat: - Likuiditas yang Lemah Prospek peringkat Perseroan yang diberikan oleh Pefindo adalah “Stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar yang kuat yang dimiliki oleh Perseroan dalam distribusi voucher isi ulang dengan adanya keuntungan dari sinergi dengan Telkom Group, jaringan distribusi yang luas dan arus pendapatan yang stabil. Peringkat dibatasi dengan struktur modal agresif yang dimiliki Perseroan, langkah-langkah untuk menjaga kualitas arus kas yang moderat serta tingginya persaingan dalam perdagangan telepon selular.

3. Skala Pemeringkatan Efek Utang Jangka Panjang

Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek hutang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi.

idAAA Efek Hutang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Hutang dengan peringkat tertinggi dari Fitch yang didukung

oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban

finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA Efek Hutang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit dibawah peringkat tertinggi, didukung oleh

kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang

diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA Efek Hutang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia

lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup

peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

Page 287: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

285

idBBB Efek Hutang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas

Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan,

namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

idBB Efek Hutang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibanding

entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang

diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

idB Efek Hutang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun Obligor

masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan

keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi

kewajiban finansialnya.

idCCC Efek Hutang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Hutang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban

finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.

idD Efek Hutang dengan peringkat idD menandakan Efek Hutang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti

berusaha.

Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari "AA" hingga "CCC". Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati.

Perseroan dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Fitch sebagai Perusahaan Pemeringkat Efek dalam Penawaran Umum Obligasi I Tiphone ini.

PERSEROAN WAJIB MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS OBLIGASI KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN OBLIGASI YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11.

Page 288: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

286

XVIII. ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar seperti tersebut dibawah ini merupakan uraian Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.161 tanggal 18 Agustus 2011 dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH., MSi., Notaris di Jakarta dan telah mendapat Persetujuan dari Menkumham dengan No.AHU-4371.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 25 Agustus 2011 dan memenuhi ketentuan Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.J.1. Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, adalah sebagai berikut :

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT TIPHONE MOBILE INDONESIA Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup

disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Barat.

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2

Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah :

Berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, real estate, industri, percetakan, pertanian, pengangkutan dan jasa.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : i. Kegiatan usaha utama :

- Menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, bertindak sebagai agen, grosir, waralaba, commision house, leveransir, suplier, distributor dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagai jenis barang dagangan baik barang-barang hasil produksi sendiri maupun hasil produksi perusahaan lain, terutama barang elektronik, alat telekomunikasi antara lain telepon selular (handphone) berikut suku cadang, aksesoris dan pulsa;

ii. Kegiatan usaha penunjang : a. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, bertindak sebagai pengembang yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan dan pemborongan pada umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial estate), gedung-gedung, apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun, serta pembangunan gedung, konstruksi, lapangan, jembatan, jalan, taman, bendungan, pengairan/irigasi, landasan, dermaga, pemasangan instalasi-instalasi listrik (elektrikal), gas, air minum, telekomunikasi, air conditioner, sistem pengaman dan dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin (mekanikal);

b. Menjalankan usaha-usaha di bidang real estate, termasuk jual beli bangunan serta hak atas tanahnya, mengelola dan melakukan persewaan atas bangunan-bangunan, perkantoran, perumahan, apartemen, kondominium, ruang pertokoan, mengelola bangunan parkir dan bangunan pergudangan;

c. Menjalankan usaha-usaha di bidang industri, yang meliputi berbagai macam industri antara lain industri elektronika, termasuk komputer, alat komunikasi, industri makanan dan minuman, pengolahan hasil perikanan (coldstorage), keramik, kulit, karet, kertas, tekstil, pakaian jadi (garmen), kimia, farmasi dan obat-obatan, kosmetika, alat kesehatan, meubel (furniture), kendaraan bermotor termasuk mesin-mesin dan suku cadangnya, alat-alat rumah tangga, kerajinan;

d. Menjalankan usaha-usaha di bidang percetakan, meliputi penjilidan dan penerbitan buku-buku, desain dan cetak grafis, sablon, offset;

Page 289: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

287

e. Menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian, termasuk agrobisnis, agroindustri yang meliputi pembibitan, budidaya dan pengolahan pasca panen industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut, perkebunan, hortikultura, kehutanan;

f. Menjalankan usaha-usaha di bidang pengangkutan (transportasi) darat, termasuk angkutan untuk barang maupun penumpang, ekspedisi dan pergudangan;

g. Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, yang meliputi berbagai macam jasa antara lain jasa persewaan dan pengelolaan bangunan-bangunan, ruangan-ruangan kantor dan ruangan-ruangan pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, jasa konsultasi manajemen dan administrasi, periklanan, persewaan kendaraan bermotor, jasa komputer dan internet termasuk pembuatan paket program komputer (software), pelatihan komputer, instalasi dan perbaikan/perawatan komputer, jaringan komputer, Uninterruptible Power Supply, panel kontrol serta alat telekomunikasi, jasa teknologi informasi termasuk multimedia, desain sistem informasi, e-commerce, pengolahan data, jasa penyediaan makanan dan minuman, catering, jasa boga, perawatan dan kebersihan (cleaning service), kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.

M O D A L

Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. 800.000.000.000,00 (delapan ratus milyar Rupiah), terbagi atas 8.000.000.000 (delapan milyar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau sejumlah 2.000.000.000 (dua milyar) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar Rupiah), yang telah diambilbagian oleh para pemegang saham.

3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut;

b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut;

b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

Page 290: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

288

d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (d) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

f. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek :

i. ditujukan kepada karyawan Perseroan; ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah

dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham; iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat Umum

Pemegang Saham; dan/atau iv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku

di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (g) di atas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya.

6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu telah menyetujui pengeluaran efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:

a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari

modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi;

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini.

9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

Page 291: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

289

10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10 % (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

S A H A M

Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

5. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut.

7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan di bidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

SURAT SAHAM

Pasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham.

3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham; e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

Page 292: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

290

5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

6. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

7. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulis tersebut.

8. Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif, sekurang-kurangnya mencantumkan :

a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis; c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah sepadan dan dapat

pertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis.

PENGGANTI SURAT SAHAM

Pasal 7

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham.

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas hilangnya surat saham

tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang cukup oleh Direksi

Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di tempat dimana saham

Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan.

5. Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi.

6. Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

7. Ketentuan dalam Pasal 7 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis.

Page 293: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

291

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 8

1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan

Perseroan.

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :

a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau fidusia atas saham dan tanggal

pembebanan saham tersebut, serta; e. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan.

7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan.

PENITIPAN KOLEKTIF

Pasal 9

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan

Page 294: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

292

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 295: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

293

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10

1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan pemindahan hak itu

dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

3. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif, dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas.

4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan.

5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Catatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau kuasa mereka yang sah, atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi.

6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.

7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.

8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud.

10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut.

11. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

12. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal ini.

13. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

14. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 296: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

294

D I R E K S I Pasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh direksi terdiri dari 4 (empat) orang anggota Direksi, salah seorang diantaranya dapat

diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih diangkat wakil Direktur Utama dan lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan Masa Jabatan Direksi adalah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan mereka, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentiannya kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham . Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Direksi yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.

9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

10. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggung-jawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

11. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut.

13. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila :

a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 297: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

295

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 12

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai

maksud dan tujuannya.

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

3. Tugas pokok Direksi adalah :

a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib disampaikan kepada

Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5, ayat 6 dan ayat 7 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

5. Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut :

i. harus mendapat persetujuan dari seluruh Dewan Direksi yaitu:

a. Laporan penggunaan cash (cash flow report) serta management report;

b. Perubahan struktur organisasi Perseroan dibawah Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;

c. Penyusunan rencana usaha (business plan) dan RKAP Perseroan;

d. Mendirikan dan/atau mengakuisisi perusahaan baru;

e. Pengambilan keputusan diluar Kegiatan Usaha Perseroan;

f. Pembuatan, perubahan atau pengakhiran perjanjian yang bersifat strategis;

g. Perubahan kebijakan kepegawaian Perseroan;

h. Peningkatan kebijakan insentif untuk karyawan Perseroan;

i. Pembayaran tunai atau distribusi aset ke salah satu pemegang saham Perseroan atau Entitas Anak Perseroan, kecuali terkait dengan distribusi handset, voucher pulsa, dan/atau sewa lokasi usaha;

j. Pelaksanaan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalan Peraturan Bappepam dan LK nomer IX.E.1.

k. Pengeluaran Perseroan diluar RKAP sampai dengan 10% (sepuluh persen);

l. Pemakaian kas Perseroan atau pengeluaran atau pemindahbukuan dana dari rekening Perseroan dengan nilai melebihi R1.000.000.000 (satu milyar Rupiah) per 1 (satu) rangkaian transaksi yang berhubungan, diluar pembayaran gaji dan pembayaran kepada Prinsipal dan/atau Operator yang bersifat rutin;

m. Penunjukan kantor auditor independen dengan ketentuan bahwa kantor auditor independen yang ditunjuk harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

ii. harus mendapat persetujuan dari seluruh Dewan Komisaris yaitu:

a. Menandatangani perjanjian kredit;

b. Menjaminkan aset sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak;

c. Melakukan penanaman modal dalam suatu proyek yang tidak terkait dengan Kegiatan Usaha Perseroan;

d. Menghapus bukukan piutang macet;

e. Mendirikan dan/atau mengakuisisi perusahaan baru, atau divestasi perusahaan;

f. Melakukan transaksi yang mengakibatkan terjadinya deviasi lebih dari 10% (sepuluh persen) dari RKAP/annual budget

Page 298: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

296

iii. harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan yaitu:

a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);

b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri

c. membeli atau dengan cara apapun memperoleh harta tidak bergerak/tetap;

d. mengikat Perseroan sebagai penjamin;

e. menjual dan/atau melepaskan aset tidak bergerak/tetap untuk jumlah sampai dengan senilai 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan Perseroan;

f. menjaminkan harta kekayaan Perseroan dengan nilai sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari jumlah harta kekayaan Perseroan dalam 1 (satu) tahun buku, dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 pasal ini;

iv. harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 pasal ini, yaitu:

a. menjual dan/atau melepaskan asset tidak bergerak/tetap untuk jumlah atau senilai 50% (lima puluh persen) atau lebih, dari jumlah kekayaan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang telah diaudit;

b. membeli atau dengan cara apapun memperoleh asset tidak bergerak/tetap untuk jumlah atau senilai 50% (lima puluh persen) atau lebih, dari jumlah Kekayaan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang telah diaudit

6. i. Untuk menjalankan perbuatan hukum tersebut di bawah ini:

a. Mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; Atau

b. Menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain;

Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

ii. Untuk menjalankan perbuatan hukum tersebut di bawah ini:

a. Merubah Komposisi Direksi dan/atau Dewan Komisaris; b. Membayar dan Membagikan deviden; c. Mendapatkan pinjaman (selain dari bank atau perusahaan pembiayaan) dengan nilai lebih dari 50% (lima puluh

persen) dari harta kekayaan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang telah diaudit; d. Melakukan peningkatan modal Perseroan; e. Menerbitkan saham atau pinjaman yang dapat dikonversi menjadi saham; f. Melakukan pendirian Entitas Anak atau penyertaan saham dan pembubaran Entitas Anak atau melepaskan

penyertaan saham dalam Entitas Anak Perseroan atau melepaskan penyertaan saham dalam badan usaha lain di dalam maupun di luar negeri yang nilainya melebihi 50% (lima puluh persen) dari kekayaan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang telah diaudit;

g. Membuat atau menyetujui pembayaran tunai atau distribusi aset ke salah satu pemegang saham Perseroan atau afiliasi Perseroan yang nilainya lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah aset Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan terakhir yang telah diaudit

Direksi harus mendapat persetujuan dari

Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang mewakili lebih dari 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh sekurangnya 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Direksi mengumumkan perbuatan hukum untuk melepaskan hak atas atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan, termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6, dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, apabila pengumuman tersebut disyaratkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 299: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

297

8. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar ini.

9. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan, dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 8 Pasal ini.

10. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan; b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan

kepada pihak ketiga, maka seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

11. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar.

12. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak sah.

13. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

14. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DIREKSI Pasal 13

1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota

Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.

3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengan telegram, telex, facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, sepanjang seluruh anggota Direksi (atau penggantinya, tergantung kasusnya) dapat, dengan tertulis, mengabaikan persyaratan ini atau setuju dengan panggilan yang lebih pendek.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan disertai dengan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan diskusi dalam rapat.

5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan di dalam wilayah Republik Indonesia. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.

Page 300: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

298

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

DEWAN KOMISARIS Pasal 14

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh direksi terdiri dari 5 orang anggota Dewan Komisaris, salah seorang diantaranya

dapat diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih diangkat wakil Komisaris Utama dan lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku dibidang pasar modal di Indonesia.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Umum Tahunan yang ke 5 (lima), setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentiannya kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

Page 301: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

299

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akan diadakannya pemanggilan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

10. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut.

12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :

a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar ini dan

peraturan perundang-undangan lainnya.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Pasal 15

1. Dewan Komisaris bertugas :

a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi dan memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

b. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

c. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

e. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

2. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban :

a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan; b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran yang

menyolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan.

d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu yang diperlukan mengenai

perkembangan Perseroan.

Page 302: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

300

3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.

4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dan/atau Komite dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan.

6. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.

7. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

8. Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Perseroan wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang khusus diadakan untuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama.

10. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Pasal 16

1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama berhalangan oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tanda terima yang layak, atau dengan telegram, telefax, faksimile yang segera ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, dan tempat rapat serta acara rapat yang telah ditentukan sebelumnya atas hal-hal yang akan dibicarakan dengan cara terperinci dan disertai dengan dokumen-dokumen yang akan digunakan dalam rapat.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Page 303: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

301

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut.

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan satu suara.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus dibuat Risalah Rapat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan sebagai pengesahannya harus ditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

13. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12 Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN

Pasal 17

1. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup.

2. Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.

5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Page 304: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

302

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 18

1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah :

a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran Dasar ini. b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini.

2. Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti kedua-duanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN

Pasal 19

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.

2. Dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan :

a. Direksi wajib mengajukan Laporan Keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telah diperiksa oleh Akuntan Publik yang harus diajukan untuk mendapat persetujuan dan pengesahan Rapat;

b. Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tata usaha keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai perkembangan Perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan dan perubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat;

c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; d. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan penunjukkan akuntan

publik yang terdaftar; e. Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris

Perseroan; f. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

3. Pengesahaan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

4. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.

5. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

6. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

Page 305: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

303

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA Pasal 20

1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan

Komisaris dan/atau Pemegang Saham.

2. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris. Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal-hal yang hendak dibicarakan disertai alasannya.

3. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 setelah lewat waktu 60 (enam puluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiri Rapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

4. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus memperhatikan penetapan Pengadilan Negeri yang memberi izin tersebut.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 21

1. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di :

a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham-saham Perseroan dicatatkan;

dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

2. Sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum diberikannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, mengumumkan kepada para pemegang saham dengan cara memasang iklan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, bahwa akan diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada para pemegang saham dengan pemuatan iklan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atau tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan tempat, hari, tanggal dan waktu maupun acara rapat, dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus disertai pemberitahuan bahwa neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Harus diberitahukan juga bahwa salinan-salinan neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu dapat diperoleh dari Perseroan atas permintaan tertulis dari pemegang saham, permintaan mana harus diterima di kantor pusat Perseroan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bersangkutan diselenggarakan.

5. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan dimanapun juga dalam wilayah Republik Indonesia.

Page 306: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

304

6. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika:

a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan; dan

b. Usul tersebut diterima oleh Direksi sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 22

1. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan

Komisaris. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, yang demikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuatlah risalah rapat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.

KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN Pasal 23

1. a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaran Efek Bersifat

Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

b. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumuman tentang akan diadakannya pemanggilan Rapat.

c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama kecuali mengenai persyaratan korum sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemangilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum.

Page 307: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

305

d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yang memiliki paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

e. Dalam hal korum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan korum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan.

3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

4. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara.

5. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.

6. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

7. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju sekurangnya 70% (tujuh puluh persen) dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

8. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama

dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan; b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per

dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 8b Pasal ini tidak tercapai, maka dalam Rapat Umum

Pemegang Saham kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan

d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 8c Pasal ini tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, termasuk jumlah suara untuk mengambil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang belaku di bidang Pasar Modal.

9. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan.

Page 308: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

306

11. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila :

a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh Entitas Anaknya secara langsung atau tidak langsung, atau saham

Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan;

c. hal-hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

12. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut :

a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara Rapat yang bersangkutan; dan

b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersama-sama yang memiliki sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh pemegang saham dengan hak suara yang sah; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PENGGUNAAN LABA Pasal 24

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah

disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham. Ketentuan pengumuman dalam Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini, berlaku secara mutatis mutandis bagi pengumuman tersebut.

3. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatan bersih seperti tersebut dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dapat diberikan tantieme kepada anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan, yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

4. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akan diperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus. Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan.

Page 309: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

307

PENGGUNAAN DANA CADANGAN Pasal 25

1. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan

usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Penyisihan laba bersih untuk Dana cadangan dilakukan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan.

4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Setiap bunga dan keuntungan lainya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan laba rugi Perseroan.

PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 26

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 70% (tujuh puluh persen) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, didalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju yang mewakili sekurangnya 70% (tujuh puluh persen) bagian dari jumlahsuara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta Notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini korum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat. Dalam hal korum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, korum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 310: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

308

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 27

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal,

maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat.

2. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas korum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal korum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, korum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI

Pasal 28

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas korum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Dalam hal korum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, korum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.

Page 311: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

309

3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain.

4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan penetapan Pengadilan.

5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham yang mereka miliki masing-masing.

8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaan setelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.

10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi : a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan; b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan; c. Pembayaran kepada para kreditor; d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)

Pasal 29

Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini.

PERATURAN PENUTUP

Pasal 30

Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka Rapat Umum Pemegang Saham yang akan memutuskannya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 312: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

310

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

1. Pemesan Yang Berhak

Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.

2. Pemesanan Pembelian Obligasi

Pemesanan Pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (”FPPO”) yang dicetak untuk keperluan ini dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh Pemesan. Pemesanan wajib diterima oleh manajer penjatahan, dalam hal ini Bahana Securities, apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: - pemesanan dilakukan dengan menggunakan formulir pemesanan asli; dan - pemesanan disampaikan melalui perusahaan efek yang menjadi anggota sindikasi Penjamin Emisi Obligasi.

3. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi

Pemesanan pembelian Obligasi dengan jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.

4. Masa Penawaran Obligasi

Masa Penawaran Obligasi dimulai pada tanggal 1 Juli 2015 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 6 Juli 2015 pukul 16.00 WIB.

5. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi

Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Obligasi yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XXII Prospektus pada tempat dimana Pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO.

6. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi

Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.

7. Penjatahan Obligasi

Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing, dan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 8 Juli 2015. Penjatahan Obligasi ini mengikuti Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Laporan Hasil Penawaran Umum yang disampaikan kepada OJK tersebut harus disertai dengan Laporan Penjatahan yang dipersiapkan oleh Manajer Penjatahan sesuai dengan Formulir No. IX.A.7-1 Lampiran Peraturan No. IX.A.7.

Setiap pihak dilarang baik langsung atau tidak langsung untuk mengajukan lebih dari satu pemesanan efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Manajer Penjatahan, akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan No. IX.A.7 Tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

Page 313: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

311

8. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, Pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi selambat-lambatnya tanggal 10 Juli 2015 (in good funds). Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi harus segera melaksanakan pembayaran kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi selambat-lambatnya tanggal 10 Juli 2015 (in good funds) ditujukan pada rekening di bawah ini.

PT Bahana Securities Nama Bank : CIMB Niaga

Cabang: Graha CIMB Niaga No. Rekening: 064-01-11426-004

Atas nama: PT Bahana Securities

Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban Pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.

9. Distribusi Obligasi Secara Elektronik

Pada Tanggal Emisi yaitu 10 Juli 2015, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

10. Pendaftaran Obligasi pada Penitipan Kolektif

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0012/PO/KSEI/0314 tanggal 26 Maret 2014 sebagaimana diubah dengan Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0018/PI-PO/KSEI/0615 tanggal 25 Juni 2015, yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk

didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya Tanggal Emisi.

b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek.

c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening.

d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran bunga, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi.

e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran bunga maupun pelunasan pokok yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran bunga dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas bunga adalah Pemegang Rekening yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga (P-4).

f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan memperlihatkan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi di Rekening Efek pada Hari Kerja ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh KSEI mulai hari pertama setelah berakhirnya RUPO.

Page 314: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

312

g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.

11. Penundaan Masa Penawaran Obligasi atau Pembatalan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif atau membatalkan Penawaran Umum apabila terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

i) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut ii) bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan

usaha Perseroan; dan/atau iii) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan formulir nomor : IX.A.2-11 lampiran 11.

Keputusan Perseroan untuk menunda ataupun membatalkan Penawaran Umum tersebut harus diberitahukan kepada OJK serta mengumumkannya dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya.

Apabila Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi berakhir karena sebab sebagaimana dalam Pasal 17.1 huruf (a) dan (b) serta Pasal 17.2 huruf (a) dan (b) Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, maka Perseroan tidak berkewajiban membayar imbalan jasa Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi yang harus dibayarkan menurut Pasal 13 Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, dalam hal suatu pemesanan Obligasi ditolak sebagian atau seluruhnya, atau dalam hal terjadi Pembatalan Penawaran Umum:

a. Jika pesanan Obligasi sudah dibayar maka uang pemesanan harus dikembalikan oleh Manajer Penjatahan kepada para pemesan Obligasi paling lambat 2 (dua) hari kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut.

b. Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pemesanan Obligasi telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Obligasi kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

c. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi/Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 2% (dua persen) di atas tingkat Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender;

d. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1 (satu) persen di atas tingkat Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender;

e. Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Pembatalan Penawaran Umum maka Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi;

f. Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan oleh tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi;

g. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan karenanya harus dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan.

12. Lain-Lain

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Page 315: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

313

XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT OBLIGASI

A. Wali Amanat Obligasi

Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi. Perseroan dengan PT Bank Mega Tbk. selaku Wali Amanat. telah menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan. Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi adalah PT Bank Mega Tbk. yang telah terdaftar di OJK dengan No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000 sesuai dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan No VI.C.4. dan telah menandatangani Surat Pernyataan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelahaan uji tuntas dengan surat No. 0394/CAMS-WA/15 tanggal 28 April 2015.

Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IV.C.4, dan telah menandatangani Surat Pernyataan bahwa Wali Amanat telah melakukan penelahaan uji tuntas dengan surat No. 0394/CAMS-WA/15 tanggal 28 April 2015, Wali Amanat saat ini tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan dan selama menjadi Wali Amanat tidak akan mempunyai hubungan afiliasi dengan perseroan sesuai dengan surat pernyataan Wali Amanat No. No. 0393/CAMS-WA/15 tanggal 28 April 2015, Wali Amanat tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam Peraturan VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan, selain itu Wali Amanat juga tidak akan merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan efek bersifat utang, sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang efek yang diterbitkan oleh Perseroan sesuai dengan surat pernyataan Wali Amanat sesuai dengan surat pernyataan Wali Amanat No. 0395/CAMS-WA/15 tanggal 28 April 2015.

1. Riwayat Singkat

PT Bank Mega Tbk didirikan dengan nama PT Bank Karman berkedudukan di Surabaya. berdasarkan Akta Pendirian No. 32 tanggal 15 April 1969 yang kemudian diperbaiki berdasarkan Akta Perubahan No. 47 tanggal 26 November 1969. dimana kedua akta tersebut dibuat di hadapan Mr. Oe Siang Djie. Notaris di Surabaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.J.A.5/8/1 tanggal 16 Januari 1970. didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah No. 94/1970 tanggal 4 Februari 1970 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 13 tanggal 13 Februari 1970. Tambahan No. 55. Anggaran Dasar PT Bank Karman kemudian telah beberapa kali mengalami perubahan.

PT Bank Karman memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. D.15.6.5.48 tanggal 14 Agustus 1969. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 25 tanggal 18 Januari 1992. dibuat oleh Eddy Widjaja. S.H.. Notaris di Surabaya. nama PT Bank Karman diubah menjadi PT Mega Bank dan domisili diubah menjadi di Jakarta. akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-1345 HT.01.04.TH.92 tanggal 12 Februari 1992. didaftarkan di dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 741/1992 tanggal 9 Maret 1992 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 5 Mei 1992. Tambahan No. 2009. Perubahan nama PT Mega Bank ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. S.611/MK.13/1992 tanggal 23 April 1992.

Perubahan Anggaran Dasar PT Mega Bank dalam rangka penawaran umum (go public) untuk disesuaikan dengan UUPM dan peraturan pelaksanaannya tercantum dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 17 Januari 2000. dibuat di hadapan Imas Fatimah. SH. Notaris di Jakarta. akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-682HT.01.04-TH.2000 tanggal 21 Januari 2000. dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 077/RUB.09.03/II/2000 tanggal 3 Februari 2000 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 20 tanggal 10 Maret 2000. Tambahan No. 1240/2000. Perubahan tersebut termasuk perubahan nama dan status PT Mega Bank sehingga sejak tanggal persetujuan Menteri Hukum dan Perundang-undangan tersebut nama PT Mega Bank berganti menjadi PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank devisa berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.3/1/KEP.DGS/2001 tanggal 31 Januari 2001.

Page 316: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

314

Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk telah diubah seluruhnya untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. sebagaimana termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk No. 3 tanggal 5 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Masjuki. SH. pada waktu itu pengganti dari Imas Fatimah. SH. Notaris di Jakarta. akta mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-45346.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Juli 2008. serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 50 tanggal 23 Juni 2009. Tambahan No. 16490.

Anggaran dasar PT Bank Mega Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Mega Tbk tertanggal 27 Mei 2015 No. 21, dibuat dihadapan Dharma Akhyuzi, SH, Notaris di Jakarta, yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar-nya telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0935760 tanggal 29 Mei 2015.

2. Permodalan

Susunan Pemegang Saham PT Bank Mega Tbk per tanggal 30 April 2015 berdasarkan laporan bulanan yang diterbitkan dan disampaikan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek kepada PT Bank Mega Tbk berdasarkan surat No. DE/V/2015-1270 tanggal 4 Mei 2015 adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal Per

Saham (Rp)

Jumlah Nilai Saham

(Rp) (%)

Modal Dasar 27.000.000.000 500 13.500.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

- PT Mega Corpora 4.026.599.755 500 2.013.299.877.500 57,82

- Publik (masing masing di bawah 5%) 2.937.175.451 500 1.468.587.725.500 42,18

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.963.775.206 500 3.481.887.603.000 100,00

Portepel 20.036.224.794 500 10.018.112.397.000

3. Pengurusan Dan Pengawasan

Susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi Bank Mega berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Mega Tbk tertanggal No. 10 tanggal 12 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Dharma Akhyuzi, SH, Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Yungky Setiawan*) Komisaris (Independen) : Achjadi Ranuwisastra Komisaris (Independen) : Lambock V. Nahattands*) Komisaris : Darmadi Sutanto*)

Direksi Direktur Utama : Kostaman Thayib Direktur : Max Kembuan Direktur : Madi Darmadi Lazuardi Direktur : Tati Hartawan Direktur : Indivara Erni Direktur : YB Hariantono Direktur : Martin Mulwanto Direktur : Wiweko Probojakti**) Direktur : Lay Diza Larentie**) Direktur Independen : Yuni Lastianto Catatan: *) Pengangkatan Yungky Setiawan, Darmadi Sutanto dan Lambock V. Nahattands masing-masing sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris (Independen) tersebut berlaku terhitung sejak saat yang bersangkutan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan. **) Pengangkatan Wiweko Probojakti dan Lay Diza Larentie masing-masing sebagai Direktur tersebut berlaku terhitung sejak saat yang bersangkutan telah lulus uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dari Otoritas Jasa Keuangan.

Page 317: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

315

4. Kegiatan Usaha

Selaku bank umum, PT Bank Mega Tbk menjalankan usaha di dalam bidang perbankan dalam arti seluas-luasnya dengan visi menjadi kebanggaan bangsa dan misi menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. PT Bank Mega Tbk juga terdaftar sebagai Wali Amanat berdasarkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat No. 20/STTD-WA/PM/2000 tanggal 2 Agustus 2000.

Berbagai macam jasa pelayanan telah dilengkapi, diantaranya dengan penyediaan Jasa Mega Transactional Banking, Mega Internet Banking, Jasa Pasar Modal (Wali Amanat, Jasa Kustodian, Agen Jaminan, Agen Fasilitas), Kredit Konsumer, Kredit Komersial, Kredit Korporasi, International Transaction (Remittance, Collection, Trade Finance), Treasury/Global Service (Foreign Exchange Transaction, Money Market, Marketable Securities, SBI), Mega Visa Card, Debit and ATM Card (MegaPass), Mega Payroll, Mega Call, Mega SDB, Mega O, Mega Cash, Mega Ultima, Program Free Talk, Pembayaran Tagihan Listrik serta peluncuran produk-produk simpanan.

Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT Bank Mega Tbk berpegang teguh pada asas profesionalisme, keterbukaan, dan kehati-hatian dengan didukung struktur permodalan yang kuat dan fasilitas perbankan terkini. 5. Kantor Cabang PT Bank Mega Tbk

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, pada akhir 30 Desember 2014 PT Bank Mega Tbk telah memiliki Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas sebanyak 344 cabang. 6. Pengalaman Wali Amanat

Dalam perkembangan pasar modal selama 3 Tahun terakhir (2012-2015). PT Bank Mega Tbk ikut berperan aktif antara lain bertindak sebagai:

A. Wali Amanat (Trustee):

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012

Obligasi Panorama Transportasi I Tahun 2012

Obligasi Indofood Sukses Makmur VI Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap I Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2012

Obligasi Medco Energi Internasional III Tahun 2012

Obligasi Indomobil Wahana Trada I Tahun 2012

Obligasi Bank Victoria III Tahun 2012

Obligasi Subordinasi Bank Victoria II Tahun 2012

Obligasi Serasi Autoraya III Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I SMART Tahap I Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap I Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan USD Medco Energi Internasional I Tahap III Tahun 2012

Obligasi I CIMB Niaga Auto Finance Tahun 2012

Obligasi Aneka Gas Industri II Tahun 2012

Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012

Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2012

Obligasi I AKR Corporindo Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap

Obligasi Berkelanjutan I Danareksa Tahap I Tahun 2012

Obligasi I Bima Multi Finance Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013

Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Medco Energi Internasional Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Bank BTN Tahap II Tahun 2013

Obligasi TPS Food I Tahun 2013

Page 318: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

316

Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Lautan Luas Tahap I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap I Tahun 2013

Obligasi Subordinasi Bank Mayapada III Tahun 2013

Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013

Obligasi Batavia Prosperindo Finance I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap I Tahun 2013

Obligasi II PNM Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap I Tahun 2013 Seri S

Obligasi Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Indonesia Tahap III Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap II Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I Verena Multi Finance Tahap III Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I Indomobil Finance Indonesia Tahap IV Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I Mandiri Tunas Finance Tahap II Tahun 2014

Obligasi Indofood Sukses Makmur VII Tahun 2014

Obligasi I Pupuk Indonesia Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T

Obligasi Berkelanjutan I PNM Tahap I Tahun 2014

Obligasi Subordinasi Bank Mayapada IV Tahun 2014

Obligasi Subordinasi Bank Capital I Tahun 2014

Obligasi Berkelanjutan I OCBC NISP Tahap II Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan I ROTI Tahap II Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan II BFI Finance Indonesia Tahap II Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan II Pegadaian Tahap III Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap II Tahun 2015

Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015 B. Agen Jaminan (Security Agent):

Obligasi Panorama Transportasi I Tahun 2012

Obligasi TPS Food I Tahun 2013

Sukuk Ijarah TPS Food I Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Panorama Sentrawisata Tahap I Tahun 2013

Obligasi PT Intiland Development Tahun 2013

Obligasi Berkelanjutan I Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2013

Page 319: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

317

7. Tugas Pokok Wali Amanat

Sesuai dengan Peraturan VI.C.4 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan. tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah: a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi. baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian

Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak

menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan. tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi,

c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dan

d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada OJK.

8. Penggantian Wali Amanat

Berdasarkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab antara lain sebagai berikut: a. ijin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut; b. pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal; c. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau

oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia;

d. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang;

e. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau keputusan RUPO dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

f. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

g. atas permintaan para Pemegang Obligasi; h. timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat; i. timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.3; atau j. atas permintaan Wali Amanat. dalam hal Wali Amanat mengundurkan diri atau Perseroan tidak membayar imbalan jasa

Wali Amanat. 9. Ikhtisar Data Keuangan Penting Wali Amanat

Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting PT Bank Mega Tbk yang merupakan informasi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 diambil dari laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono. Suherman & Surja firma anggota Ernst & Young Global Limited (penanggung jawab: Sinarta), auditor independen dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dalam laporannya masing-masing tertanggal 12 Maret 2015 dan 28 Februari 2014.

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT BANK MEGA Tbk & ENTITAS ANAK

Per 31 Desember 2014 dan 2013

(dalam jutaan Rupiah)

POS - POS 31 Desember

2014 2013

Total Aset 66.647.891 66.475.698 Total Liabilitas 59.691.216 60.357.193 Total Ekuitas 6.956.675 6.118.505 Total Liabilitas dan Ekuitas 66.647.891 66.475.698

* Disajikan secara neto

Page 320: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

318

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PT BANK MEGA Tbk. & ENTITAS ANAK

Untuk Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(dalam jutaan Rupiah)

POS-POS 31 Desember

2014 2013

Pendapatan (Beban) Bunga Bersih 2.745.049 2.696.051 Pendapatan Operasional Selain Bunga 1.400.281 1.209.680 Beban Operasional Selain Bunga (3.499.950) (3.297.871) Pendapatan Operasional - Neto 645.380 607.860 Pendapatan Non Operasional - Neto 52.601 24.690 Laba (Rugi) Tahun Berjalan Sebelum Pajak 697.981 632.550 Pajak penghasilan (98.743) (107.770) Laba (RugiI) Tahun Berjalan 599.238 524.780 Pendapatan Komprehensif Lain 238.932 23.636 Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 838.170 548.416 Laba Bersih Per Saham 86 75

PT BANK MEGA Tbk Direksi

S.E & O.

Alamat PT Bank Mega Tbk adalah sebagai berikut: Menara Bank Mega, Lantai 16

Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 A Jakarta 12790

Telepon: (021) 79175000 Faksimili: (021) 7990720

Up. Capital Market Services

Page 321: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

319

XXI. AGEN PEMBAYARAN OBLIGASI

Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap I Tahun 2015 No. 199 tanggal 30 Aoril 2015 yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, SH. M.Kn, Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan KSEI.

Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bank berikutnya.

Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Jakarta Stock Exchange Ist Tower, 5th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Tel. (021) 529-91099

Faks. (021) 529-91199

Page 322: PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK · Perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon genggam dan jasa purna jual melalui Entitas Anak Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor

320

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi

dan Penjamin Emisi Obligasi di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Bahana Securities Graha Niaga, Lantai 19

Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 58 Jakarta 12190

Telepon : (021) 250 5081 Faksimili : (021) 522 5869

e-mail: [email protected] Website: www.bahana.co.id