pt solusi tunas pratama tbk · 3 kinerja keuangan dan operasional di tahun 2016 3 rasio penyewaan...
TRANSCRIPT
Paparan Publik
PT Solusi Tunas Pratama TbkM ei 2017
1
Disclaimer
Dokumen ini disusun oleh PT Solusi Tunas Pratama, Tbk ("STP" atau "Perseroan") dan tidak diverifikasi secara independen. Tidak ada
pernyataan atau jaminan, yang dibuat secara tersurat maupun tersirat, dan tidak ada ketergantungan terhadap akurasi, kewajaran atau
kelengkapan informasi yang disajikan atau terkandung dalam dokumen ini. Baik Perseroan maupun afiliasinya, termasuk penasihat
dan/atau perwakilannya, tidak bertanggung jawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang timbul dari setiap informasi yang disajikan
atau terkandung dalam dokumen ini. Informasi yang disajikan atau yang terkandung dalam dokumen ini dapat berubah tanpa
pemberitahuan dan tidak ada jaminan terhadap keakuratan informasi yang disajikan di dalamnya.
Dokumen ini berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan pernyataan - berwawasan ke depan (forward – looking statements).
Pernyataan - pernyataan dalam dokumen ini meliputi penjelasan mengenai maksud, kepercayaan atau harapan Perseroan atau pejabat
Perseroan saat ini sehubungan dengan hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan. Pernyataanpernyataan ini dapat dikenali dengan
menggunakan kata-kata seperti "mengharapkan," "rencana," "akan," "perkiraan,“ "proyeksi," "bermaksud," "pandangan" atau kata-kata
lain yang memiliki arti yang sama. Pernyataan - berwawasan ke depan tersebut tidak menjamin kinerja Perseroan di masa depan dan
melibatkan risiko serta ketidakpastian, dan hasil aktual mungkin berbeda dari apa yang di sampaikan dalam pernyataan tersebut karena
keterlibatan berbagai faktor dan asumsi. Pereroan tidak mempunyai kewajiban untuk merevisi pernyataan - berwawasan ke depan ini
untuk mencerminkan peristiwa atau keadaan di masa depan.
Dokumen ini disiapkan untuk memberikan informasi semata dan bukan merupakan atau menjadi bagian dari suatu penawaran, ajakan
atau undangan untuk membeli surat berharga Perseroan dalam yurisdiksi manapun, maupun untuk dijadikan dasar, atau dijadikan
pegangan dalam kesepakatan, komitmen atau keputusan investasi apapun.
2
STP adalah perusahaan penyedia layanan infrastruktur jaringan yang
terintegrasi di Indonesia
Note: 1Pendapatan dari GrupTelkom mencakup Telkomsel, Mitratel, dan resellers dimana Telkomsel adalah pelanggannya
1.539
11.416
2010 2016
> 7xpenambahan di
jumlah
penyewaan
1.121
6.898
2010 2016
> 6xpenambahan di
jumlah menara
286
1.821
2010 2016
> 6xpenambahan
di pendapatan
(Rp miliar)
Memiliki portofolio yang
terkemuka dan unik:
6.349 menara dan 549microcell poles dengan
11.416 penyewaan
2.712 km jaringan serat
optik
39 lokasi indoor DAS
dengan 81 penyewaan
Marjin EBITDA
sebesar 85%
~88% pendapatan
dikontribusikan oleh
top-4 operator
telekomunikasi1
Portofolio Kinerja Perseroan Pelanggan
Penilaian Kinerja Perseroan
Jumlah
Menara
Jumlah
Penyewaan
Pendapatan
Tentang STP
3
Kinerja keuangan dan operasional di tahun 2016
Rasio penyewaan menara stabil di 1,65x3
Rasio pinjaman bersih terhadap LQA EBITDA ratio per 31 Desember 2016
menurun menjadi 4,6x2 dari 4,7x per 31 Desember 20154
Sekitar 88% pendapatan tahun 2016 tercatat berasal dari empat operator telekomunikasi
terbesar di Indonesia dengan kualitas kredit yang baik5
Kenaikan sebesar 8,8%1 year-on-year pada pendapatan 2016 menjadi Rp 1.821 miliar1
Marjin EBITDA dipertahankan di level 85.3% dengan jumlah EBITDA sebesar
Rp 1.554 miliar2
Note: 1 Proforma kinerja 2015 tidak termasuk Telkom Flexi; 2 Jumlah kas per 31 December 2016 sudah termasuk kompensasi yang diterima atas penghentian layanan Perseroan kepada
Telkom Flexi
4
Traffic mobile data diharapkan akan
bertambah 11x lipat dari tahun 2015 ke
tahun 2020
Pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia didorong oleh
meningkatnya permintaan data
Sumber: Analysys Mason, CISCO VNI Mobile Forecast Highlights, 2015-2020, IDC, InMobi – The State of App Downloads and Monetization Report: Global 2015, BMI Research – Indonesia
Telecommunications Report Q3 2016
Note: 1 1 petabyte (PB) setara dengan 1015 bytes, 1.000 terabytes (TB) atau 1.000.000 gigabytes (GB)
Rata-rata penggunaan mobile data masih tergolong rendah Penetrasi smartphone bertumbuh secara terus menerus
603 679 748 763 852
3.062 3.087
3.580
Filipina Indonesia Cina Brazil India AS Malaysia Thailand
Penggunaan data (MB)
15%20%
24%29%
34%
43%
54%
64%
72%
79%
85%
2011 2012 2013 2014 2015 2016F 2017F 2018F 2019F 2020F 2021F
71,0
816,3
2015A 2020E
>11x mobile data
traffic
(Petabytes1)
Mobile17%
Fixed83%
2015AData traffic
Mobile42%
Fixed58%
2020EData traffic
Mobile data akan mengkontribusi 42% dari total
traffic pada tahun 2020 Penetrasi smartphone diharapkan
akan mencapai 72% pada tahun 2020
31%
72%
2015A 2020E
>2x smartphone
penetration
Indonesia masih dalam tahap awal di revolusi mobile data…
5
Teknologi komunikasi di Indonesia sedang berkembang dari jaringan
3G ke 4G…
83 92 105 109 112
33 48
72 95
137
8
19
116
139
178
213
268
FY12 FY13 FY14 FY15 FY16
4G3G2G
Perkembangan jaringan 4G masih dalam tahap awal...
Jumlah BTS1 (‘000)
Berdasarkan dari pengalaman negara lain, roll-out jaringan 4G akan
membutuhkan jumlah BTS yang lebih banyak dari jaringan 3G
11.000
32.000
21.000
94.000
3G BTS 4G BTS
~2x
~3x
5.789
9.329
6.4437.355 7.293
FY12 FY13 FY14 FY15 FY16
Sumber: Company filings, Analysys Mason
Note: 1 Termasuk Telkomsel, Indosat and XL Axiata
10.176
7.394 7.095
4.146
5.584
FY12 FY13 FY14 FY15 FY16
1.700 11.600
14.50013.100 13.500
FY12 FY13 FY14 FY15 FY16
Telkomsel (Rp miliar) Indosat (Rp miliar) XL Axiata (Rp miliar)
2017E capex sebesar Rp14.8T 2017E capex sebesar Rp6-7T 2017E capex sebesar Rp7T
Penggunaan capex akan tetap tinggi karena operator telekomunikasi berinvestasi di microcell poles dan jaringan serat optik untuk
membangun jaringan 4G
6
Microcell poles dan jaringan serat optik dibutuhkan untuk fase
densifikasi/pertebalan jaringan
MCP
MCP
MCP
MCPMCPMCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
MCP
Pada fase awal roll-out 3G, operator
telekomunikasi fokus terhadap
pengembangan coverage secara
geografis
Pertumbuhan pada penetrasi
smartphone dan penggunaan OTT
services / app melemahkan
infrastruktur yang sudah ada
Dampak lebih besar di daerah-daerah
berpopulasi tinggi dimana penggunaan
data lebih terkonsentrasi
Operator telekomunikasi berinvestasi
untuk mempertebal jaringan agar
dapat memenuhi permintaan dan
menjaga kualitas pelayanan
Densifikasi/Pertebalan jaringan
membutuhkan aset yang khusus selain
menara makro, yaitu: microcell poles
dan jaringan serat optik
Fase awal roll-out 3G
Bertambahnya penggunaan data
memperkecil daya transmisi dari BTS yang
sudah terbangun Densifikasi/Pertebalan jaringan
0,20,5
1,8
3,0
3,8
4,55,0
2013A 2014A 2015E 2016E 2017E 2018E 2019E
Microcell poles dan jaringan serat optik sangat cocok digunakan untuk memenuhi pertumbuhan mobile data di Indonesia
Jumlah microcell poles yang diproyeksikan (‘000) Tantangan utama untuk jaringan makro di daerah perkotaan adalah:
Lokasi yang padat menghambat transmisi menara BTS
Kesulitan dalam mencari lahan/properti untuk membangun BTS
Microcell poles merupakan solusi yang hemat ruang, mudah dibangun
dengan harga yang lebih terjangkau untuk memberikan coverage di
daerah-daerah dengan permintaan data yang tinggi
Jaringan serat optik dapat menopang microcell poles
Sumber: Analysys Mason
“MCP” = Microcell pole
dan jaringan serat optik
7
STP telah memperkuat posisi di tengah industri menara telekomunikasi
“Space-based” “Capacity-based and services”
Macro towers
Microcell poles (hybrid)
DASFiber optic backhaul
BTS hotelData
network services
Pro
du
k d
an
la
ya
na
n k
am
iM
od
el b
isn
is
Bisnis properti yang konvensional
Hampir semua operator menara menjalankan bisnis konvensional
yang membutuhkan skala besar
Penyewaan jangka panjang dengan harga sewa yang tetap terlepas
dari teknologi, ruang lingkup atau lama penggunaan – memberikan
visibilitas pendapatan berkelanjutan
Keterbatasan ruang; contohnya: jumlah dan ukuran aset tetap yang
dapat dipasang di tiap lokasi
Model bisnis “Pay-as-you-go” berdasarkan banyaknya penggunaan
Model bisnis yang baru dengan potensi yang tinggi
Permintaan kapasitas yang didorong oleh pertumbuhan
penggunaan mobile data dan kebutuhan latencyi rendah
Dapat memberikan skala besar tanpa dibatasi oleh ruang fisik
Apakah industri ini sedang menuju model “capacity-based”?
Indosat dan XL Axiata telah membentuk perusahaan patungan untuk mengeksplorasi setiap inisiatif kerja sama jaringan yang layak
di masa mendatang
Kedua operator sedang mengeksplorasi pembangunan gabungan jaringan dengan memakai metode multi operator radio access
network
Shelter sitesMicrocell poles
(hybrid)
8
STP adalah perusahaan menara telekomunikasi yang siap menghadapi
era LTE
Note: 1 Tidak termasuk menara BTS yang hanya disewa oleh Bakrie Telecom dan Telkom Flexi
1.309
1.821
2.579
6.123 6.243 6.349
2011 2012 2013 2014 2015 2016
125 219
301 431
549
893
2.073
2.3982.541
2.712
2012 2013 2014 2015 2016
Microcell poles Jaringan serat optik (km)
Sumber pendapatan: Penyewaan BTS dan lahan Sumber pendapatan: Penyewaan BTS dan kapasitas jaringan
serat optik
11
Menara BTS Macro Aset STP yang terkait dengan jaringan serat optik
1
9
Jawa67%
Sumatera21%
Lainnya12%
67%dari jumlah menara
BTS berada di
Jawa3
(28% berada di
Jakarta)
Perusahaan pertama menara
telekomunikasi di Indonesia yang:
Mendapatkan lisensi untuk
menyewakan microcell poles
(kontrak selama 20 tahun)
Memiliki jaringan serat optik
yang menghubungkan microcell
poles (>1.500km di wilayah
Jabodetabek) untuk menopang
roll-out jaringan 3G / LTE
Jaringan serat optik yang melewati 6
juta lokasi di Jakarta, yang dapat
memenuhi pertumbuhan permintaan
data
Dapat memberi solusi yang
mencakup microcell poles, DAS dan
jaringan serat optik dengan skala
yang cukup untuk pertumbuhan dan
perkembangan di masa yang akan
datang
Peluang bisnis baru untuk
menyediakan layanan wholesale
jaringan serat optik kepada operator
TV berbayar dan penyedia
broadband untuk mencapai
pengguna di perumahan dan properti
komersial
Portolfolio aset Perseroan yang unik dan infrastruktur yang berlokasi di
daerah dengan populasi padat memberikan kami keunggulan tersendiri
Note: 1 N/A menandakan bahwa data tidak tersedia; 2 Dengan asumsi bahwa semua DAS merupakan Repeaters dengan single tenant; 3 Jawa termasuk Jawa dan Pulau Bali dan wilayah Jabodetabek
Rincian lokasi menara BTS
Perseroan memiliki portofolio yang unik: Microcell poles, DAS tenants dan jaringan serat optik
549
81
MicrocellPoles
DAS Tenants
2.712 km
Submarines
Batam – Singapore 84
Medan102
Banten – Lampung71
Greater
Jakarta1.536 Bandung
368Surabaya
68
Jatim – Kalsel 483
Jaringan serat optik darat Jaringan serat optik bawah laut
10
12%
32%
48% 46%51%
62% 62%
89%
63%
88%
68%
52% 54%49%
38% 38%
11%
37%
4Q14 1Q15 2Q15 3Q15 4Q15 1Q16 2Q16 3Q16 4Q16
Telkomsel Lainnya
Kami telah membangun relasi yang baik dengan operator Top 4
Note: 1 Exclude XL acquisition portfolio
Pelanggan utama STP terdiri dari empat operator telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan kualitas kredit yang baik dimana sekitar 88% dari total
pendapatan tahun 2016 berasal dari operator-operator tersebut
Harga sewa kami sepenuhnya mencerminkan kondisi pasar dan hampir 100% dari penyewaan kami menggunakan mata uang Rupiah1
89% dari total penyewaan akan jatuh tempo untuk pembaruan penyewaan pada tahun 2020 dan seterusnya
XL43%
Hutchison22%
Telkom Group17%
Indosat7%
Lainnya11%
Rp1.821miliar
Pendapatan
FY16
~88% dari pendapatan berasal dari
perusahan telekomunikasi Top 4
Penyewaan dari Telkomsel terus bertumbuh dengan pesatSumber pendapatan tahun 2016 berdasarkan operator
Note: 1 Sekitar US$3 juta dari pendapatan tahunan STP menggunakan mata uang AS Dollar
11
751973
1.6741.821
89
99
112
2013 2014 2015 2016
Pendapatan Pendapatan dari Flexi
604 789
1.422 1.55489
99
112
82,9%
85,9% 85,3% 85,3%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
1,800
2,000
2013 2014 2015 2016
EBITDA Pendapatan dari Flexi Marjin EBITDA
STP terus menerus memberikan pertumbuhan yang sesuai dengan
kinerja industri
(Rp miliar) (Rp miliar)
220 241 244 267
411 413 419 431 438 464 468 451 2525 25
25
28 28 28 28
1Q14 2Q14 3Q14 4Q14 1Q15 2Q15 3Q15 4Q15 1Q16 2Q16 3Q16 4Q16
Pendapatan Pendapatan dari Flexi
180 195 197 216
350 349 358 366 373 390 395 396 25 25 2525
28 28 28 28
1Q14 2Q14 3Q14 4Q14 1Q15 2Q15 3Q15 4Q15 1Q16 2Q16 3Q16 4Q16
EBITDA EBITDA dari Flexi
(Rp miliar) (Rp miliar)Akuisisi
menara dari
XL
Akuisisi
menara dari
XL
Pertumbuhan kuat dan kinerja yang baik walaupun tanpa pendapatan dari Telkom Flexi di tahun 2016
EBITDA tiap kuartal terus meningkat dalam tiga tahun terakhir
Note: 1Pendapatan proforma tahun 2015 menjadi Rp 1.674 miliar setelah penghentian penyewaan Telkom Flexi
Pengecualian
pendapatan dari
Telkom Flexi
Pengecualian
pendapatan dari
Telkom Flexi
12
Komitment untuk deleveraging dengan tidak adanya utang jangka
pendek yang akan jatuh tempo
Note: 1Jumlah kas per 31 December 2016 sudah termasuk kompensasi yang diterima atas penghentian layanan Perseroan kepada Telkom Flexi; 2 Utang Bruto adalah total utang (jangka
pendek dan jangka panjang, utang obligasi dan tidak termasuk utang pemegang saham) sebelum dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi yang diukur menggunakan kurs lindung
nilai; 3 Pinjaman bersih adalah pinjaman bruto setelah dikurangi kas; 4 Telah melakukan pembiayaan kembali atas pinjaman sindikasi tahun 2015 yang berupa pinjaman berjangka AS$ 225 juta
dan Rp1.050 miliar , dan juga fasilitas revolving Rp580 miliar
4,7x 4,7x4,5x
4,2x4,2x
4,6x
5,0x4,9x 4,8x
4,6x 4,7x4,9x
3Q15 4Q15 1Q16 2Q16 3Q16 4Q16
8.104 7.270
(485)1(449)
Utang TanpaLindung Nilai
Aset Lindung Nilai Kas dan SetaraKas
Net Debt
(Rp miliar)
Pinjaman Bruto / LQA EBITDA2 Pinjaman Bersih / LQA EBITDA3
5,1x (0,2x) (0,3x) 4,6x
# LQA EBITDA Multiple
Pergerakan Pinjaman Bersih 4Q16
Profil deleveraging STP Profil jatuh tempo utang STP (% dari total)
Kami memiliki kebijakan manajemen risiko yang sangat disiplin
Ketentuan lindung nilai dilakukan untuk melindungi Perseroan
dari risiko pergerakan valas dan suku bunga
89% dari total utang memiliki lindung nilai terhadap risiko dari
pergerakan suku bunga
87% dari total utang menggunakan mata uang AS Dollar,
dimana:
100% dari pokok pinjaman memiliki lindung nilai
terhadap risiko dari pergerakan valas
57% dari bunga memiliki lindung nilai terhadap risiko
dari pergerakan valas
2019E50%42020E
50%
100%Dari total utang
Jatuh tempo pada tahun
2019 and seterusnya
1
1313
Appendix A
Strategi
Pertumbuhan
Kami
14
Kami melaksanakan strategi kami dengan menerapkan 4 pilar
pertumbuhan
PRUDENT & SELECTIVE
BUILD-TO-SUITR O L L O U T
D I S C I P L I N E D
AP P R O AC H TO
M&A-DRIVENG RO WTH
E X PAN S I O N O F
DATAN E T W O R K / LT E
I NFRAS TRUCTURE
S E RV I C E S
C O N T I N U E D
COLOCATIONO N E X I S T I NG
P O R T F O L I O
1515
Appendix B
Ikthisar
Keuangan
16
Laporan laba rugi
2013 2014 2015 2016
(Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit)
Pendapatan 840.097 1.071.929 1,785,853 1.821.446
Beban Pokok Pendapatan
Penyusutan dan Amortisasi (103.818) (117.791) (186.766) (228.250)
Beban Pokok Pendapatan Lainnya (70.809) (90.841) (137.331) (130.218)
Jumlah (174.627) (208.632) (324.097) (358.468)
Laba Bruto 665.469 863.297 1.461.756 1.462.978
Marjin Laba Bruto (%) 79,2% 80,5% 81,9% 85,3%
Beban Usaha
Penyusutan dan Amortisasi (7.634) (10.217) (16.279) (22.486)
Beban Usaha Lainnya (76.146) (92.930) (114.782) (137.546)
Jumlah (83.780) (103.147) (131.061) (160.032)
Laba Usaha 581.689 760.150 1.330.695 1.302.946
Marjin Laba Usaha (%) 69,2% 70,9% 74,5% 72,8%
Kenaikan (Penurunan) Nilai Wajar Properti Investasi 91.665 (383.566) 3.610 (202.872)
Penghasilan Bunga 12.401 15.784 31.342 15.697
Beban Keuangan (285.456) (440.086) (992.016) (1.005.066)
Lain-lain - Bersih (132.170) (460.166) (131.616) 298.645
Laba (Rugi) Sebelum Pajak 268.128 (507.884) 242.015 409.350
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (70.519) 127.840 (105.140) (172.221)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 197.609 (380.044) 136.875 237.129
Diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk 197.596 (380.044) 136.875 237.129
- Kepentingan Nonpengendali 14 - - -
Laporan laba rugi (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lainnya)
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
17
Laporan posisi keuangan (Aset)
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
2013 2014 2015 2016
(Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit)
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 525.226 1.318.888 229.325 184.996
Piutang Usaha – Pihak Ketiga 193.888 100.415 279.237 958.050
Aset Keuangan Lancar Lainnya 240.593 132.796 246.478 573.649
Persediaan 51.095 70.458 54.644 47.852
Pajak Dibayar di Muka 224.302 742.199 730.279 566.362
Uang Muka dan Beban Dibayar di Muka 134.366 144.938 277.609 235.921
Jumlah Aset Lancar 1.369.470 2.509.694 1.817.572 2.566.830
Aset Tidak Lancar
Beban Dibayar di Muka – Setelah Dikurangi Bagian Lancar 303.097 476.320 503.945 573.551
Properti Investasi 3.783.891 9.304.749 9.542.252 9.667.972
Aset Tetap 345.319 479.036 525.836 550.270
Aset Tak Berwujud 129.303 124.417 119.532 121.495
Aset Pajak Tangguhan - - - 125
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 379.793 484 1.229.610 539.051
Jumlah Aset Tidak Lancar 4.941.403 10.385.006 11.921.175 11.452.464
Jumlah Aset 6.310.873 12.894.700 13.738.747 14.019.294
Laporan posisi keuangan (Aset, dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
Laporan posisi keuangan (Liabilitas)
2013 2014 2015 2016
(Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit)
Liabilitias Jangka Pendek
Utang Usaha
- Pihak Berelasi 18.007 3.562 293 17.227
- Pihak Ketiga 17.120 29.012 31.684 51.728
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 209 8.450 523 454
Utang Pajak 5.306 11.343 32.857 19.489
Akrual 102.672 116.339 211.919 172.969
Pendapatan Ditangguhkan 110.215 565.129 250.459 732.401
Utang Bank Jangka Pendek - 1.741.600 - -
Utang Sindikasi Jangka Pendek - - - 100.000
Bagian Lancar atas Utang Jangka Panjang 308.485 3.732.000 304.180 -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 562.014 6.207.435 831.915 1.094.268
Liabilitas Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang 2.656.440 4.153.169 3.754.404 3.846.124
Utang Obligasi - - 4.056.000 3.967.221
Utang terhadap Pihak Berelasi 471.243 471.243 - -
Liabilitas Pajak Tangguhan 318.876 187.384 264.041 402.508
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 7.826 12.792 17.851 20.789
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.454.385 4.824.588 8.092.296 8.236.642
Jumlah Liabilitas 4.016.399 11.032.023 8.924.211 9.330.910
Laporan posisi keuangan (Liabilitas, dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
19
Laporan posisi keuangan (Ekuitas)
2013 2014 2015 2016
(Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit)
Ekuitas
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 79.429 79.436 113.758 113.758
Tambahan Modal Disetor – Bersih 1.229.780 1.230.128 3.589.495 3.589.711
Saldo Laba 933.803 553.131 690.484 925.598
Penghasilan Komprehensif Lainnya 51.462 (18) 420.799 59.257
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk 2.294.474 1.862.677 4.814.536 4.688.384
- Kepentingan Nonpengendali - - -
Jumlah Ekuitas 2.294.474 1.862.677 4.814.536 4.688.384
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 6.310.873 12.894.700 13.738.747 14.019.294
Laporan posisi keuangan (Ekuitas, dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan
20
Laporan arus kas
2013 2014 2015 2016
(Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit) (Telah diaudit)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Penerimaan Kas dari Pelanggan 603.107 1.432.225 1.201.587 1.622.474
Pembayaran kepada Pemasok dan Beban Usaha (371.175) (740.265) (215.098) (219.457)
Penerimaan Bunga 12.401 15.784 31.342 15.697
Pembayaran Beban Pajak (58.660) (33.731) (50.418) (1.032)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 185.673 674.013 967.413 1.417.682
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Aset Tetap – Bersih (181.791) (161.375) (92.682) (77.611)
Pembayaran Sewa Lahan (168.616) (247.332) (209.993) (215.769)
Properti Investasi - Net (1.402.830) (5.884.799) (292.856) (308.910)
Uang Muka Konstruksi -- (8.681) (48.388) 74
Lainnya (13) -- (20.000) 20.000
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi (1.753.250) (6.302.187) (663.919) (577.315)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Perolehan Bersih dari Pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas II -- -- 1.931.016 --
Perolehan dari Pelaksanaan Waran Seri I 284.590 355 172 --
Transaksi Pendanaan 1.836.130 6.906.903 (6.107.864) 85.982
Penerimaan dari Penerbitan Obligasi -- -- 3.859.800 --
Pembayaran Beban Keuangan (336.037) (498.368) (1.072.118) (973.885)
Lainnya 44.858 11.404 -- --
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan1.829.541
6.420.294 (1.388.994) (887.903)
Penuran (Kenaikan) Bersih Kas dan Setara Kas 261.964 792.120 (1.085.500) (47.536)
Dampak Selisih Kurs Pada Kas dan Setara Kas (64) 1.542 (4.063) 3.207
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 263.326 525.226 1.318.888 229.325
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 525.226 1.318.888 229.325 184.996
Laporan arus kas (dalam jutaan Rupiah)
Sumber: Laporan Keuangan Perseroan