pt. semen gresik.docx
TRANSCRIPT
BAB I
PROFIL PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.
I.1. Sejarah singkat P.T. Semen Gresik
Sejarah dan perkembangan P.T. Semen Gresik dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu masa perintisan, masa persiapan, dan masa pelaksanaan pembangunan.
I.1.1. Masa Perintisan
Masa perintisan dimulai pada tahun 1935 hingga tahun 1938 ketika
seorang sarjana Belanda bernama Ir. Van Ess mengadakan penelitian geologis di
sekitar Gresik. Hasil survei menunjukkan adanya deposit batugamping dalam
jumlah besar. Penemuan ini mendorong pemerintah Belanda untuk mendirikan
pabrik semen. Sayangnya, survei tersebut tidak berkelanjutan karena pecahnya
perang dunia ke dua.
Pada tahun 1950 Moh. Hatta, wakil presiden RI saat itu, mendorong
pemerintah untuk merealisasikan pendirian pabrik semen yang sempat terhenti.
Hasil penyelidikan ulang—Dr. A Kraeff, seorang sarjana Jerman—yang
dilakukan menunjukkan prospek pendirian pabrik semen di Gresik sangat baik.
Dilaporkan bahwa deposit batugamping yang ada diperkirakan mampu memenuhi
produksi pabrik semen dengan kapasitas 250.000 ton per tahun selama 60 tahun.
Pada tanggal 26 Maret 1953, dengan akta notaris Raden Meester Soewandi nomor
41 Jakarta, didirikanlah badan hukum NV Semen Gresik.
I.1.2. Masa Persiapan
Realisasi pembangunan pabrik Semen Gresik tersebut oleh pemerintah
diserahkan kepada BIN (Bank Industri Negara). Dengan penugasan tersebut, BIN
mulai mengadakan persiapan-persiapan terutama yang menyangkut penyediaan
pembiayaan lokal yang berupa rupiah.
Sedangkan untuk pembiayaan valuta asing digunakan kredit Bank USA.
Konsultan untuk persiapan pelaksanaan pembangunan pabrik ini adalah White
Engas dan McDonald Co. yang ditugaskan untuk menentukan lokasi sekaligus
merancang pembangunan pabrik.
I.1.3. Masa Pelaksanaan Pembangunan
Pembangunan fisik pabrik dimulai pada bulan April 1955. Pembangunan
tahap pertama pabrik dimaksudkan untuk membangun pabrik yang memiliki tanur
pembakaran yang berkapasitas 250.000 ton per tahun dengan kemungkinan
perluasan di masa yang akan datang.
Pada tahun 1961, pabrik Semen Gresik mengadakan perluasan yang
pertama dengan menambah satu tanur pembakaran sehingga kapasitas produksi
meningkat menjadi 375.000 ton per tahun.
Pada tanggal 1 April 1960 status NV Semen Gresik berubah menjadi Perusahaan
Negara, yaitu P.N. Semen Gresik. Dan terakhir, tanggal 24 Oktober 1969 status
berubah lagi menjadi P.T. Semen Gresik (Persero) hingga sekarang.
Pada tahun 1972, pabrik Semen Gresik mengadakan perluasan yang
kedua dengan menambah satu buah Kiln sehingga kapasitasnya meningkat
menjadi 500-600 ribu ton per tahun. Keempat Kiln di atas adalah untuk proses
basah.
Pada tahun 1979 dilakukan perluasan ketiga dengan menambah dua buah
Kiln proses kering sehingga produksi menjadi 1,5 juta ton per tahun. Pada tahun
1988 dilakukan konversi bahan bakar dari minyak ke batubara sebagai upaya
untuk menekan biaya bahan bakar. Optimalisasi pabrik Semen Gresik dilakukan
pada tahun 1992 dengan dilakukannya penggantian suspension preheater dari
gepol ke cyclone sehingga kapasitas terpasang pabrik Semen Gresik unit I dan II
menjadi 1,8 juta ton per tahun.
Pada tanggal 19 November 1994 ditandatangani kerja sama perjanjian
antara P.T. Semen Gresik dengan Fuller International untuk pembangunan
perluasan keempat, yaitu pabrik Semen Gresik unit III di Tuban (Tuban I), yang
berkapasitas 2,3 juta ton per tahun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 24
September 1994.
Salah satu alasan didirikannya unit III ini adalah karena struktur geografis
kota Tuban dan sekitarnya, yaitu pegunungan kapur yang dimungkinkan
dilakukannya penggalian bahan baku hingga seratus tahun mendatang. Dengan
didirikannya pabrik Tuban III ini maka total kapasitas produksi menjadi 6,3 juta
ton per tahun. Unit pabrik I dan II terletak di desa Sidomoro kabupaten Gresik,
sedangkan unit III terletak di desa Sumberarum, kecamatan Kerek, kabupaten
Tuban. Pada masa ini pabrik yang beroperasi adalah unit III, sedangkan unit I dan
II digunakan untuk finishing dan analisis (laboratorium) saja.
Bulan September 1995 P.T. Semen Gresik (Persero) melakukan penjualan
sahamnya untuk kedua kalinya kepada masyarakat, sehingga komposisi
kepemilikan berubah menjadi 65% milik pemerintah dan 35% masyarakat.
Namun, pada saat ini komposisi kepemilikan saham P.T. Semen Gresik adalah
sebagai berikut pemerintah RI 45%, masyarakat 35%, dan Cemex 20%.
Berkat disiplin dan kerja sama yang baik di antara pegawai maka tanggal
29 Mei 1996, P.T. Semen Gresik (Persero) memperoleh sertifikat ISO 9002 untuk
unit I, II, dan III di Gresik dan Tuban.
Setelah kemerdekaan Indonesia 1945 memberi gagasan kepada
pemerintah Indonesia pada tahun 1951 diterima. Maka kemudian diadakan
penyelidikan oleh Dr. A. Kraeff—seorang sarjana Jerman—secara lebih intensif.
Pada tahun 1953 Bank Industri Negara (Bapindo) ditugasi oleh pemerintah RI
untuk merealisasikan pabrik semen pertama di Indonesia. Untuk itu dilakukan hal-
hal sebagai berikut:
1. Dibentuk badan hukum NV Semen Gresik dengan akta notaris No. 14 dari
Raden Meester Soerandi di Jakarta. Ir. Ibrahim bin Muhammad Zahiyer
(pegawai tinggi kementrian perekonomian) kemudian diangkat menjadi
komisaris dan direktur utama.
2. Berikut perkembangan yang dialami oleh P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk.:
-Pada tanggal 7 Agustus 1957 dilakukan peresmian pabrik di Gresik oleh
Presiden Soekarno. Pabrik tersebut berkapasitas 250.000 ton per tahun.
-Tahun 1961 dilakukan perluasan pertama pabrik dengan kapasitas 125.000 ton
per tahun. Kapasitas terpasang mencapai 375.000 ton per tahun.
-Tahun 1969 terjadi perubahan status P.T. Semen Gresik dari BUMN menjadi
P.T. (Persero).
-Tahun 1972 dilakukan perluasan kedua pabrik dengan kapasitas 125.000 ton
per tahun yang diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli.
-Tahun 1979 dilakukan perluasan ketiga dengan kapasitas 1 juta ton per tahun
yang diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh menteri perindustrian
A.R. Soehoed. Kapasitas terpasang menjadi 1,5 juta ton per tahun.
-Tahun 1988 dilakukan konversi bahan bakar operasi dari minyak ke batubara
untuk menekan ongkos produksi.
-Tahun 1991 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mulai go public dan listing
pada tanggal 8 Juli dengan kepemilikan saham 73,1% pemerintah serta 26,9%
masyarakat.
-Tahun 1992 terjadi penggantian suspension preheater dari gepol ke cyclone
untuk meningkatkan kapasitas menjadi 2,3 juta ton per tahun. Kapasitas
terpasang menjadi 4,1 juta ton per tahun.
-Tahun 1994 dilakukan persemian pabrik Tuban I dengan kapasitas 2,3 juta ton
per tahun. Kapasitas terpasang menjadi 4,1 juta ton per tahun.
-Tahun 1995 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mengadakan konsolidasi
dengan P.T. Semen Padang dan P.T. Semen Tonasa untuk bekerja sama
dalam bidang pemasaran, distribusi, proyek dan investasi, sumber daya
manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi, logistik taua
inventory serta pengawasan intern dan hukum. Kapasitas terpasang menjadi
8,5 juta ton per tahun.
-Bulan September 1995 dilakukan penawaran umum terbatas I (Right Issue I)
untuk mengubah kepemilikan saham menjadi negara 65% dan masyarakat
35%.
-Tanggal 29 Mei 1996 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. memperoleh sertifikat
sistem manajemen mutu ISO 9002.
-Tanggal 10 September 1996 dilakukan peresmian Pabrik Semen Tonasa IV
yang berkapasitas terpasang 2,3 juta ton per tahun. Maka kapasitas terpasang
P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. mencapai 10,8 juta ton per tahunnya.
-Tanggal 17 April 1997 dilakukan peresmian pabrik Tuban II dengan kapasitas
2,3 juta ton per tahun, sehingga kapasitas terpasang mencapai 13,1 juta ton
per tahun.
- Tanggal 20 Maret 1998 dilakukan peresmian pabrik Tuban III, sehingga
kapasitas produksi P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. meningkat menjadi 14,9
juta ton per tahun.
-Tanggal 17 September 1998 pemerintah melepas kepemilikan sahamnya di
P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. melalui penawaran terbuka sebesar 14%
kepada mitra strategis yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V., sebuah
perusahaan semen dunia yang berpusat di Mexico. Komposisi kepemilikan
saham menjadi 51% pemerintah, 24% masyarakat, dan 14% Cemex.
- Bulan Februari 1999 dilakukan peresmian Pabrik Semen Indarung V yang
berkapasitas 2,3 juta ton per tahun. Kapasitas terpasang P.T. Semen Gresik
(Persero) Tbk. menjadi 17,2 juta ton per tahunnya.
-Tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi
51% pemerintah, 23,5% masyarakat, dan 25,5% Cemex.
- Tanggal 21 Maret 2001 P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. menerima
sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001.
I.2. VISI MISI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk
I.2.1. VISI
Menjadi perusahaan persemenan bertaraf internasional yang terkemuka
dan mampu meningkatkan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan
(stakeholders).
I.2.1. MISI
Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang
berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi yang ramah
lingkungan.
Mewujudkan manajemen perusahaan yang berstandar internasional
dengan menjunjung tinggi etika bisnis, semangat kebersamaan, dan bertindak
proaktif, efisien serta inovatif dalam berkarya.
Memiliki keunggulan bersaing dalam pasar semen domestik dan internasional.
Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategik untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stakeholders) terutama pemegang saham, karyawan dan masyarakat
sekitar.
I.3. STRUKTUR ORGANISASI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) Tbk.
Pimpinan Dari PT.Semen Gresik
GAMBAR 1.1
Struktur Organisasi
1. Dewan Komisaris
- Komisaris Utama
Dedi Aditya Sumanagara, dilahirkan pada tanggal 05 Oktober 1947,
diangkat sebagai Komisaris Utama Semen Gresik pada 2008. Masa jabatan
yang sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada 2013.
Beliau juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia (2004-
2009. Beliau menjadi Direktur Pengembangan PT Aneka Tambang (1994-
1997) dan Direktur Utama PT Aneka Tambang (1997-2008). Meraih gelar
Sarjana Teknik Geologi dari Institut Teknologi Bandung.
-Komite SAMRI
Setia Purwaka, dilahirkan pada tanggal 28 Februari 1950, diangkat
sebagai Komite Samri Semen Gresik pada 2005. Masa jabatan yang
sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada 2010. Beliau juga
menjabat secara struktural di dalam Pemerintahan sebagai “Kepala Rumah
Tangga Kepresidenan” sejak 24 Maret 2009. Sebelumnya menjabat
Inspektur Jendral Depkominfo terhitung 5 Juli 2007. Jabatan Beliau lainnya,
Deputi I/Politik Dalam Negeri, Kementrian Koordinator Polhukam (2005-
sekarang). Sebelumnya menjadi Staf Ahli Padnas – Kementrian Koordinator
Polhukam (2001-2005), Paban VI Skomsos TNI (1999-2001) dan Sespro
Kassospol ABRI (1996-1999). Meraih gelar Magister Manajemen dari
STIE-Jakarta dan Sarjana Sosial Politik dari STI Sospol Jakarta.
-Komite audit
Hadi Waluyo, dilahirkan pada tanggal 03 April 1950 ,lulusan
AKABRI 1972 pensiun pada tahun 2006 dengan pangkat LETJEND
beberapa jabatan yang pernah dipegangnya antara lain AS OPS Kodam
V/BRAWIJAYA 1995 dan RINDAM V/BRAWIJAYA 1996, PABANLAT
SOPSAD 1997, DIRLAT KODIKLAT TNI-AD 1998, WAASOPS KASAD
1998, DANPUSTER TNI AD 1999 PANGDAM VI/TPR 2000-2002
ASOPS KASAD 2003 dan KODIKLAT TNI AD dan PANGKOSTRAD
(2004-2006) pendidikan militer SESKOAD 1985 SESKOGA 1994
LEMHANAS 1998 mendapat gelar sarjana ilmu politik 1994 pada
Universitas Terbuka dan pernah menjabat Komisaris Utama PT Mandala
Airlines (2004-2006) ditunjuk menjadi komite audit SG pada RUPS 2011
yang akan berakhir pada RUPS.
-Komite GCG
Sumaryanto Widayatin, dilahirkan pada tanggal 13 Desember 1954.
Saat ini menjabat Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi &
Investasi (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat
Pelatihan Jasa Konstruksi (PUSLATJAKONS) BPSDM Departemen
Kimpraswil (2003-2005), Kepala Pusat Pengembangan Investasi,
BAPEKIN Departemen Kimpraswil (2001-2003), Direktur Investasi Dunia
Usaha & Masyarakat pada Departemen Kimbangwil (2000-2001), Kepala
Subdit Jalan, Dit.Bintek pada Departemen PU (1999-2000), Kepala Subdit
Jalan Tol, Dit. Binkot pada Departemen PU (1997-1999). Meraih gelar S1
Teknik Sipil dari ITB (1979) dan S2 bidang Transportasi dari Purdue
University, USA (1989).
-Komisaris Independen
Achmad Jazidie, dilahirkan pada tanggal 19 Februari 1959, diangkat
sebagai Komisaris Independen Semen Gresik pada 2007. Masa jabatan yang
sekarang sebagai Komisaris Perseroan akan berakhir pada 2012. Beliau juga
menjadi Dosen Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya. Kepala Proyek Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan bidang ICT di ITS (2006-sekarang). Sebelumnya menjadi
Pembentu Rektor III ITS (2003-2007), Komisaris PT ITS Kemitraan (2006-
2007), Profesor tamu di Saga University, Jepang (2004) dan Kepala
Program Publik University Link System – Jawa Timur (2003-2007). Meraih
gelar Doktor Rekayasa Industri dan Sistem dari Hiroshima University,
Jepang dan Master bidang Rekayasa Informasi dari Universitas yang sama,
serta Sarjana Teknik Elektro dari ITS.
-Komite nomisari
M. Chatib Basri, dilahirkan pada tanggal 22 agustus 1965.
mendapatkan gelar Master of Economic Development di Australia National
University (1996), mendapatkan gelar PhD dari Australia National
University dalam Ilmu Ekonomi (2001). Beliau menjabat sebagai peneliti di
LPEM (1992), Dosen FEUI (1995-2001). Dalam selang waktu 1997-2001
menjabat sebagai asisten peneliti yang bekerja untuk Prof. Hal Hill di
departemen ilmu ekonomi Australia National University. Beliau sebagai
peneliti tamu untuk The Institute of South East Asian Studies di Singapura
(2001) . Dan menjabat sebagai Associate Director for Research bagi LPEM
(2001-sekarang)
2. Dewan Direksi
-Direktur Utama
Dwi Soetjipto, lahir pada tanggal 10 November 1955, diangkat
sebagai Direktur Utama Semen Gresik pada 2005. Beliau mengelola
keseluruhan aspek operasional dari Semen Gresik Group. Masa jabatan
yang sekarang sebagai Direktur akan berakhir pada 2015. Bergabung
dengan Semen Gresik Group pada 1981 dan memiliki pengalaman luas
dalam industri semen. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen
Litbang Semen Padang (1990-1995), Direktur Litbang Semen Padang
(1995-2003), dan Direktur Utama Semen Padang (2003-2005). Beliau juga
menjabat Komisaris Utama PT Igasar (1998-2003). Koordinator Bidang
Diklat dari Institut Semen dan Beton Indonesia (2000-sekarang). Meraih
gelar Doktor Bidang Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta, Magister
Manajemen dari Universitas Andalas, Padang dan Sarjana Teknik Kimia
dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. (Gaji Dirut)
-Direktur Keuangan
Ahyanizzaman, lahir pada tanggal 06 Juli 1966, diangkat menjadi
Direktur Keuangan pada RUPSLB 11 Maret 2011, sebelumnya menjabat
sebagai Kepala Divisi Keuangan (2006-2010), Kepala Divisi Keuangan dan
Akuntansi (2010-2011) PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Mengawali karir di
PT Semen Gresik (Persero) Tbk mulai tahun 1991. Lulusan S1 akuntansi
Universitas Airlangga Surabaya.
-Direktur Litbang Dan Operasional
Suharto, lahir pada tanggal 18 Oktober 1951, diangkat menjadi
Direktur Litbang dan Operasional pada 2005. Beliau bertanggung jawab
atas kegiatan teknik mesin, penjaminan kualitas dan pengadaan dari Semen
Gresik Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan
berakhir 2010. Beliau bergabung dengan Semen Gresik pada 1979.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Departemen Produksi III Pabrik
Tuban (2000-2002) dan Kepala Kompartemen Pabrik Tuban (2002-2005).
Menjabat Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan/Wakil
Manajemen (2000) dan Komisaris PT IKSG (2002-2005). Sarjana Teknik
Mesin dari Institute Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya. (Gaji
DirLitbang
-Direktur Pemasaran
Irwan Suarly, lahir pada tanggal 04 Februari 1967, diangkat sebagai
Direktur Pemasaran pada tahun 2006. Dicalonkan oleh pemegang saham
Perseroan yaitu Blue Valley Holdings PTe. Ltd. Beliau bertanggung jawab
atas kegiatan pemasaran, transportasi dan distribusi dari Semen Gresik
Group. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan
berakhir pada 2011. Sebelum bergabung dengan Semen Gresik, menjabat
sebagai Commercial General Manager for International Market (1997-1998)
dan Sales & Marketing Director (1998-2004) dari PT Riau Andalas Kertas
dan Operasional Manager PT Great Pineapple (1993-1997). Meraih gelar
Master of Business Administration dari Institut PPM, Jakarta dan Bachelor
Degree in Business Administration dari University of Iowa. (Gaji
DirPemasaran
-Direktur Produksi
Suparni, lahir pada tanggal 13 Desember 1958, diangkat sebagai
Direktur Produksi pada 2007. Beliau bertanggung jawab untuk kegiatan
pemeliharaan dan produksi dari Semen Gresik Group. Masa jabatan yang
sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2012. Bergabung
dengan Semen Gresik pada 1986. Sebelumnya menjadi Kepala
Kompartemen Produksi Pabrik Tuban 2007 dan Kepala Departemen
Pengembangan Perusahaan (2006-2007). Kepala Produksi II Pabrik Tuban
(2002-2006). Lulusan Insinyur Listrik dari ITS Surabaya. (Gaji
DirProduksi)
-Direktur Sumber Daya Manusia
Bambang Sugeng SI, lahir pada tanggal 12 Oktober 1957, diangkat
sebagai direktur Sumber Daya Manusia pada RUPSLB 11 Maret 2011.
Sebelumnya menjadi Kepala Divisi Hukum dan Manajemen Risiko (2006-
2011), menjabat sebagai komisaris di Varia Usaha Beton (2006-2011).
Beliau mengawali karirnya di PT Semen Gresik (Persero) Tbk mulai tahun
1987. Lulusan S1 Teknik Fisika ITS Surabaya dan S2 Magister Hukum
Universitas Narotama Surabaya.
-Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
Erizal Bakar, lahir pada tanggal 19 Agustus 1955 , diangkat sebagai
Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi pada RUPSLB 11 Maret 2011.
Beliau mulai berkarir di PT Semen Padang, 1983-2005. Menjabat posisi
Direktur Pemasaran di PT Semen Tonasa, 2005-2011. Beliau menyelesaikan
jenjang strata 1-nya di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung
tahun 1982, dan melanjutkan ke jenjang S2 Magister Manajemen
Universitas Andalas Sumatera Barat tahun 2004.
GAMBAR 1.2
DEWAN KOMISARIS
GAMBAR 1.3
DEWAN DIREKSI
I.4. SISTEM MENAJEMEN PT SEMEN GRESIK (PERSERO)Tbk.
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi pasar bebas, maka SGG telah
menerapkan sistem manajemen dan mendapatkan beberapa sertifikat sebagai
berikut:
Sistem Manajemen Mutu SNI 19-9001-2001 dan ISO 9001:2000, sertifikat
No. ID03/0267 dari SGS sejak Mei 1996.
Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, sertifikat no GB01/19418
dari SGS sejak Februari 2001.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sejak 1999
dan OHSAS 18001:2007 sejak bulan November 2007 dari SGS.
Memperoleh Sertifikat Akreditasi Laboratorium Pengujian Bahan dari KAN
yang telah menerapkan secara konsisten ISO/IEC 17025:2000 sejak November
2002 dan ISO/IEC 17025:2005 sejak Maret 2007.
API Monogram Sertifikat no. 10A-0044 dari American Petroleum Institute
New York.
Semua Sistem Manajemen di atas diimplementasikan dengan mensyaratkan
Management Continous Improvement dan penerapan Sub Sistem Manajemen
meliputi :
a. Gugus Kendali Mutu (GKM)
b. 5 R
c. Sistem Saran (SS)
d. Total Productive Maintenance (TPM)
e. TMM (Tim Midle Manegement)
f. SGGAI (Sement Gresik Group award on Inovasi
I.5 JENIS – JENIS PRODUK
SEMEN LPORTLAND TIPE I
Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus, antara lain bangunan
SEMEN PORTLAND II
Semen Portland II adalah semen yang mempunyai ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, beton, massa dan bendungan.
perumahan, gedung-gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.
SEMEN PORTLAND TIPE III
Semen jenis ini merupakan semen yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan penyelesaian secepat mungkin, seperti pembuatan jalan raya bebas hambatan, bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
SEMEN PORTLAND TIPE V
Semen Portland Tipe V dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konstruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga nuklir.
SPECIAL BLENDED CEMENT (SBC)
Adalah semen khusus yang diciptakan untuk pembangunan megaproyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) dan sesuai digunakan untuk bangunan di lingkungan air laut, dikemas dalam bentuk curah.
SUPER MASONRY CEMENT (SMC)
Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton hollow brick, paing block dan tegel.
PORTLANDT POZZOLAN CEMENT (PPC)
Adalah bahan pengikat hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum, dan bahan pozzolan. Digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas
PORTLAND COMPOSITE CEMENT (PCC)
Adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak, gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganic. Kegunaan semen jenis ini sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu
hidrasi sedang, seperti : jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa, bendungan, bangunan irigasi, dan fondasi pelat penuh.
bata, plesetan bangunan khusus seperti beton para-cetak, beton para-tekan dan paving block.
OIL WELL CEMENT (OWC) CLASS G HRC
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai “Basic OWC”. Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur tertentu.
SEMEN THANG LONG PCB40
Portland cement blender (PCB40) sesuai dengan TCVN 6260:19979. Semen Thang Long PCB40 dapat meningkatkan daya kerja concrete, meningkatkan daya tahan terhadap penyerapan air, erosi lingkungan dan bertahan lama, dan sangat cocok untuk iklim di Vietnam.
Selain sifat-sifat yang unggul tersebut, semen Thang Long memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sangat Halus. Berwarna abu-abu sesuai selera pelanggan. Setting Time: Initial Time:sekitar 120-170 menit. Final Time: setelah 3 – 4 jam.
Cocok untuk pekerjaan konstruksi. Mutu yang stabil. Cement Strength selalu melampaui standar untuk
menghemat jumlah pemakaian semen. Daya tahan tinggi terhadap sulfat untuk konstruksi bawah tanah dan bawa air.
Emisi panas yang rendah saat setting Time, bermanfaat untuk konstruksi yang luas yang menggunakan bata ringan (concrete blocks).
BAB II
CADANGAN
Daerah penambangan batugamping diusahakan oleh P.T. Semen Gresik (Persero)
Tbk. di daerah Temandang dan sekitarnya yang menempati areal seluas 797,44 Ha
dengan ketinggian 30 sampai 115 m.
Lokasi Pabrik Tuban P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk.:
Pabrik unit I dan II di desa Sukomoro, Kebomas, Gresik, Jawa Timur.
Pabrik unit III di desa Sumberarum, Kerek, Tuban, Jawa Timur yang terdiri dari 3
pabrik yang sudah beroperasi dan pabrik Tuban IV yang sampai saat ini masih dalam
penyelesaian proyek dan belum dioperasikan.
Studi geologi terhadap batugamping meliputi :
Geomorfologi
Secara umum keadaan morfologi daerah di sekitar kuari dapat dibagi menjadi dua
bagian :
1. Satuan morfologi dataran rendah, daerah ini mempunyai ketinggian 5-30 meter di
atas muka laut. Morfologi daerah ini terbentuk oleh endapan aluvial yang terdiri dari
daerah lumpur, lanau, lempung yang berwarna coklat kekuningan.
2. Satuan morfologi perbukitan bergelombang lemah, daerah ini mempunyai ketinggian
30-115 m dpl. Daerah ini adalah perbukitan landai yang miring ke utara dengan
kemiringan 3o-5o terbentuk oleh satuan Batugamping Terumbu Lembah Sungai
Kering dengan arah utara-selatan dan sejajar. Sungai-sungai pongpongan ada di
sebelah timur kuari batugamping.
Geografi
Secara regional daerah penambangan termasuk Cekungan Rembang bagian timur.
Sedimentasi di cekungan ini berkembang sejak Zaman Miosen sampai Resen. Struktur
antiklin dan sinklin terbentuk di beberapa tempat dan secara umum sumbu
perlipatannya berarah timur-barat. Akibat adanya perlipatan tersebut terjadilah struktur
sesar, baik sesar geser maupun sesar normal. Terutama pada batuan yang bersifat getas.
Di samping itu perlipatan tersebut juga mengakibatkan terjadinya kekar
melintang, memanjang, maupun diagonal. Kekar-kekar tersebut berkembang baik di
puncak antiklin dan di lembah sinklin. Pada bagian sayap-sayap antiklin dan sinklin
kurang berkembang.
Batuan tertua adalah Formasi Tawon yang berumur miosen bawah. Selanjutnya
adalah Formasi Ngrayon yang berakhir pada awal miosen tengah. Formasi tersebut
kedap air kemudian diendapkan berturut-turut Formasi Bolo, Wonocolo, dan kemudian
Lodala yang berakhir pada Zaman Miosen Atas. Diatas formasi tersebut, secara tidak
selaras, diendapkan berturut-turut Formasi Paciran, Medu, dan Lidah mulai dari Zaman
Pliosen-Plesitosen. Cekungan Rembang ini terdiri dari batugamping pejal dan
dolomitan. Formasi Batuan Lidah bersifat lempung terletak tidak selaras di atas Formasi
Mundu.
Stuktur Geologi
Struktur geologi daerah ini termasuk pada fisiografi Cekungan Rembang bagian
timur. Endapan batugamping di daerah ini miring ke arah utara dengan jurus N235oE
sampai N250oE dengan kemiringan 10o sampai 15o. Di beberapa tempat terdapat
struktur kekar gerus berpasangan. Sesar normal terdapat di sepanjang Sungai
Pongpongan bagian barat adalah daerah yang relatif naik sedangkan yang bagian timur
adalah daerah yang relatif turun.
Dari hasil pengamatan secara geologi ini maka Direncanakan penambangan
batugamping dilakukan di empat kuari, sebagai berikut:
• Kuari Tuban I dengan jumlah cadangan 114.978.000 ton (1996- 2038)
• Kuari Tuban II dengan jumlah cadangan 128.670.000 ton (1997-2039)
• Kuari Tuban III dengan jumlah cadangan 157.305.000 ton (1997-2038)
• Kuari Tuban IV dengan jumlah cadangan 161.886.000 ton (1998-2039)
BAB III
PENAMBANGAN
III.1. Penjadwalan Penambangan (Mine Scheduling)
Mine scheduling atau penjadwalan penambangan merupakan strategi yang
diterapkan pada suatu kegiatan penambangan dengan menentukan daerah-daerah
yang akan ditambang berkaitan dengan faktor-faktor pembatas, terutama faktor
waktu. Dalam hal ini, faktor waktu yang dimaksudkan adalah yang terkait dengan
cuaca dan musim.
Karena batugamping di P.T. Semen Gresik sepenuhnya ditambang dengan
metode penambangan terbuka, maka faktor cuaca menjadi sangat berpengaruh.
Kehadiran hujan (terutama pada musim penghujan) membatasi kegiatan
penambangan, sehingga tidak semua daerah pada kuari batugamping dapat
ditambang. Tentu saja untuk tetap memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas
batugamping sesuai dengan yang telah disyaratkan, maka penambangan pada saat
kering (kemarau) juga akan terbatas pula pada daerah yang tidak bisa ditambang
pada musim hujan.
Jadi secara umum, mine scheduling terkait dengan kualitas batugamping
(kondisi kimia) dan sifat fisiknya yang berkenaan dengan keberadaan air (dari
hujan) untuk memenuhi kebutuhan crusher sebanyak 9.890.000 ton batu gamping
per tahunnya.
III.1.1. Kondisi Fisik
Iklim di kuari Tuban tergolong tropis dengan dua macam musim, yaitu
musim hujan (sekitar bulan November sampai April) dan kemarau.
Hujan mempengaruhi kondisi fisik batugamping yang akan ditambang. Pada
musim penghujan, terdapat air yang lebih banyak dari kondisi normal, hingga
mencapai 10% (kondisi normal 3 hingga 4%). Selain itu, keberadaan air hujan
juga mengakibatkan lapisan tanah atas atau top soil—yang berada pada lapisan
di atas lapisan gamping atau yang mengisi rekahan-rekahan pada cap rock—
menjadi lengket, sehingga dapat mengganggu kinerja crusher. Batugamping low
grade—yang mengandung CaO dibawah 52%—juga akan lengket bila terkena
air berlebih.
Kondisi kemarau memang agak memudahkan proses penambangan
karena tidak dibatasi kondisi fisik batugamping, namun perlu diingat bahwa
diharapkan seluruh areal batugamping dapat ditambang. Oleh karena itu,
diperlukan strategi penjadwalan penambangan agar—disamping terpenuhinya
target produksi (dalam ton)—juga termanfaatkannya seluruh sumberdaya yang
tersedia.
Dengan dasar itulah, maka mine scheduling di kuari batugamping Tuban
dilakukan sebagai berikut:
1.Musim hujan; penambangan dilakukan di daerah yang tidak dilalui air
(limpasan) dalam jumlah besar atau daerah batugamping low grade.
2.Musim kemarau; penambangan dilakukan di daerah-daerah sebagai berikut:
a. Daerah cap rock,
b. Daerah yang apabila hujan, menjadi daerah limpasan air dalam jumlah
besar, dan
c. Daerah klastik, yaitu daerah yang mengandung pedel atau batugamping
yang low grade.
III.1.1.2. Kondisi Kimia
Secara kualitas, batugamping di kuari Tuban dapat digolongkan
menjadi tiga kelompok utama:
1. Batugamping High Grade;
2. Batugamping Medium Grade; dan
3. Batugamping Low Grade.
Pengolongan ini didasarkan atas kandungan CaO dalam batugamping.
Kalsium-oksida atau CaO merupakan unsur paling dominan yang menyusun
batugamping, sehingga dijadikan patokan kualitasnya.
Batugamping high grade (kadar tinggi) mengandung CaO yang lebih
besar dari 54% beratnya (kadarnya bisa mencapai angka 56%). Batugamping
jenis ini memiliki sifat fisik yang keras dan tidak menyerap banyak air.
Batugamping medium grade (kadar sedang) mengandung CaO 52
sampai 54% berat. Sedangkan kelompok low grade (kadar rendah) adalah
batugamping yang mengandung CaO yang lebih rendah dari 52%. Biasanya,
batugamping yang mengandung CaO di bawah 50% dinamakan pedel, namun
pengelompokannya disatukan dengan batugamping low grade.
Batugamping tipe ini (low grade) memiliki sifat yang relatif lunak
karena mengandung CaO yang lebih rendah dan mengandung silika yang
lebih tinggi dari kedua kelompok sebelumnya. Karena lunak, maka
batugamping tipe ini mudah menyerap air dalam jumlah yang relatif lebih
banyak.
Dalam proses pembuatan semen, dibutuhkan batugamping dengan
kualitas tertentu seperti yang telah disyaratkan untuk crusher, yaitu
mengandung kadar CaO di atas 52% tapi juga tidak lebih dari 54%.
Persebaran kualitas batugamping yang tidak merata ini jugalah yang akan
mempengaruhi perencanaan penambangan.
III.1.2. Kegiatan Penambangan
Kegiatan penambangan dilakukan oleh anak perusahaan P.T. Semen
Gresik, yaitu P.T. United Tractors Semen Gresik atau disingkat UTSG. Sistem
penambangan menggunakan penambangan terbuka dengan sistem jenjang
tunggal atau single bench, yaitu awal penambangannya dilakukan pada level
tertinggi (115 m) sampai garis dasar 30 m dari permukaan laut. Adapun
tahapan penambangannya meliputi:
1. Tahap Persiapan meliputi pembersihan semak yang menggunakan alat
bulldozer tipe D115 karena lapisan penutup batugamping ini terlalu tipis,
yaitu 0,1–0,5 meter sehingga tidak dilakukan stripping.
2. Kegiatan Pembongkaran. Untuk membongkar batugamping
menggunakan metode pemboran dan peledakan. Pemboran dilakukan
dengan menggunakan CRP jenis ROC buatan Atlas Copco dengan
diameter bit 3,5 inchi, kedalaman lubang tembak 6 meter, dengan jarak
burden 3 meter, dan spasi 3,5 meter. Kegiatan peledakan menggunakan
cara listrik dengan delay detonator untuk mengatur peledakan dan cara
non listrik (NONEL). Bahan peledak menggunakan ANFO dan
powergel. Balsting machine adalah tipe T500 yang mampu meledakkan
500 buah detonator. Peledakan menghasilkan boulder dengan jumlah
yang cukup besar yang kemudian diatasi dengan alat pemecah batu
(Stone Breaker) dengan mesin penggerak tipe PC200.
3. Kegiatan Pemuatan. Batugamping yang telah terbongkar, diangkut ke
alat angkut dengan menggunakan alat muat jenis Front Shovel tipe
PC650 dengan kapasitas munjung 3,8 m3. Dengan rata-rata tiga kali
pengisian maka muatan dumptruck telah penuh. Sedangkan alat muat
yang digunakan di daerah stock yard memakai jenis wheel loader
WA500 dengan kapasitas 4 m3.
4. Kegiatan Pengangkutan. Untuk mengangkut batugamping dari kuari
menuju stock yard atau ke crusher digunakan alat angkut jenis dumptruck
tipe CWA dan CWB dengan kapasitas muatan sebesar 20 ton.
Kuari batugamping Tuban terletak 5 km di sebelah tenggara pabrik
pengolahan semen P.T. Semen Gresik (Persero) Tbk. Luas area 797,44 ha pada
ketinggian bervariasi antara 30 sampai 115 m di atas permukaan laut. Kuari
terletak di desa Temandang dan Pongpongan, Kecamatan Merakurak,
Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur.
Direncanakan penambangan batugamping dilakukan di empat kuari, sebagai
berikut:
Kuari Tuban I dengan jumlah cadangan 114.978.000 ton (1996-2038)
Kuari Tuban II dengan jumlah cadangan 128.670.000 ton (1997-2039)
Kuari Tuban III dengan jumlah cadangan 157.305.000 ton (1997-2038)
Kuari Tuban IV dengan jumlah cadangan 161.886.000 ton (1998-2039)
Target produksi tahunan mencapai 4.600.000 ton, dengan kebutuhan
batugamping 3.074.600 ton per tahunnya.
Sistem penambangan yang diterapkan adalah sistem penambangan
terbuka, sehingga sangat bergantung pada kondisi iklim dan cuaca. Hal ini
akan mempengaruhi perencanaan penambangan dan penjadwalan, serta
membutuhkan penanganan sistem penyaliran yang baik.
III.1.2. Sistem Penambangan
Cara penambangan batugamping dilakukan dengan pemberaian
menggunakan bahan peledak, pemuatan, dan pengangkutan ke crusher. Sistem
penambangannya memakai sistem single bench. Artinya, kegiatan penambangan
dilakukan tahap demi tahap per bench (jenjang). Ketebalan rata-rata tiap bench
sekitar 6 (enam) meter, namun hal ini dapat bervariasi sesuai dengan kondisi
lapangan. Disyaratkan pula penambangan dilakukan pada jarak 50 meter dari
batas patok, dengan kemiringan bench sekitar 70o. Untuk mempermudah, proses
penambangannya diusahakan dilakukan dari atas ke bawah.
Gambar 3. 1 Ilustrasi jenjang pada penambangan batugamping
Untuk mempermudah penamaan daerah yang akan diberai atau dimuat
pada proses penambangan, maka di kuari Tuban digunakan sistem blok. Areal
kuari tambang batugamping dibagi dalam kotak-kotak atau blok dengan dimensi
100 x 100 meter dan diberi nama A, B, C, dan seterusnya arah barat ke timur,
serta 1, 2, 3, dan seterusnya dari arah utara ke selatan (lihat Lembar Peta 2).
Blok-blok penambangan ditentukan miring lebih kurang N 27o E untuk
menyesuaikan kegiatan penambangan dengan batas pertambangan yang telah
ditentukan. Di samping itu, eksplorasi—yang juga dilakukan sistem blok—
membentuk kemiringan yang sama. Dan secara kebetulan terdapat pula sumbu
antiklin dengan sumbu perlipatan pada arah tegak lurus (arah barat timur).
BAB IV
PENGOLAHAN
Langkah Utama Proses Produksi Semen pada PT. Semen Gresik
1. Penggalian/Quarrying
Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah
yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials)
seperti batu gamping, kapur, dll., dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau
material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat. Batu
gamping dan tanah liat dikeruk atau diledakkan dari penggalian dan kemudian
diangkut ke alat penghancur.
2. Penghancuran
Penghancur bertanggung jawab terhadap pengecilan ukuran primer bagi material
yang digali.
3. Pencampuran Awal
Material yang dihancurkan melewati alat analisis on-line untuk menentukan
komposisi tumpukan bahan.
4. Penghalusan dan Pencampuran Bahan Baku: Sebuah belt conveyor mengangkut
tumpukan yang sudah dicampur pada tahap awal ke penampung, dimana
perbandingan berat umpan disesuaikan dengan jenis klinker yang diproduksi.
Material kemudian digiling sampai kehalusan yang diinginkan.
5. Pembakaran dan Pendinginan Klinker
Campuran bahan baku yang sudah tercampur rata diumpankan ke pre-heater, yang
merupakan alat penukar panas yang terdiri dari serangkaian siklon ketika terjadi
perpindahan panas antara umpan campuran bahan baku dengan gas panas dari kiln
yang berlawanan arah. Kalsinasi parsial terjadi pada pre‐heater ini dan berlanjut
dalam kiln, ketika bahan baku berubah menjadi agak cair dengan sifat seperti semen.
Pada kiln yang bersuhu 1350-1400 °C, bahan berubah menjadi bongkahan padat
berukuran kecil yang dikenal dengan sebutan klinker, kemudian dialirkan ke
pendingin klinker, tempat udara pendingin akan menurunkan suhu klinker hingga
mencapai 100 °C.
6. Penghalusan Akhir:
Dari silo klinker, klinker dipindahkan ke penampung klinker dengan dilewatkan
timbangan pengumpan, yang akan mengatur perbandingan aliran bahan terhadap
bahan-bahan aditif. Pada tahap ini, ditambahkan gipsum ke klinker dan diumpankan
ke mesin penggiling akhir. Campuran klinker dan gipsum untuk semen jenis 1 dan
campuran klinker, gipsum dan posolan untuk semen jenis P dihancurkan dalam
sistem tertutup dalam penggiling akhir untuk mendapatkan kehalusan yang
dikehendaki. Semen kemudian dialirkan dengan pipa menuju silosemen.
BAB V
PEMASARAN
V.1. Komunikasi Pemasaran
Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan ekuitas merk
dan loyalitas pelanggan guna mempertahankan posisi market leader. Untuk
mendapatkan umpan balik dari konsumen guna meningkatkan mutu produk dan
layanan yang di masa mendatang, Perseroan melakukan survey pasar secara
periodik untuk mendapatkan gambaran yang lengkap dari pasar meliputi:
1. Tingkat kepuasan konsumen.
2. Identifikasi perubahan pola permintaan konsumen, dan
3. Mengetahui posisi produk merk Perseroan di benak konsumen.
Survey juga dilakukan untuk menentukan media yang paling efektif untuk
digunakan sebagai sarana meningkatkan loyalitas dan brand image.
Perkembangan teknologi dan media sosial mempengaruhi perubahan perilaku
konsumen untuk lebih leluasa mencari informasi produk secara interaktif,
sehingga peran komunitas diyakini sebagai media yang cukup efektif untuk
menggerakkan preferensi pelanggan terhadap produk tertentu. Oleh karenanya,
survey juga dilakukan untuk menentukan media yang paling efektif untuk
digunakan sebagai sarana meningkatkan loyalitas dan brand image. Berdasarkan
hasil survey tersebut, Perseroan memilih beberapa media untuk melakukan
kegiatan komunikasi pemasaran, yakni: televisi, media promo outdoor (billboard,
neon box, baliho, papan namatoko), media cetak (koran, majalah, tabloid, poster,
dan radio.)
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan, kemudian fokus pada
pengembangan media yang mengarah pada pembentukan komunitas dan loyalitas
pelanggan. Selama tahun 2012, Perseroan kemudian melakukan aktivitas atau
program komunikasi pemasaran sebagai berikut :
1. Penayangan iklan di stasiun televisi Nasional.
2.Iklan televisi di jaringan fokus media di gedung-gedung perkantoran, pusat
perbelanjaan dan hotel di Jawa dan Bali.
3.Melalui majalah nasional setiap bulan dan juga komunikasi produk ke
masyarakat luas tentang aplikasi penggunaan produk dalam program “rumah
kokoh” di surat kabar dan tabloid setiap dua minggu sekali.
4.Pemasangan billboard dan pemasangan shop sign untuk toko di wilayah pemasaran Perseroan.
Menghadapi persaingan yang terus meningkat dan dalam rangka antisipasi
peningkatan kemampuan produksi, Perseroan semakin memfokuskan program
komunikasi pemasaran terhadap nilai produk dengan mengoptimalkan
penggunaan media elektronik, media cetak, dan media luar ruang. Untuk
menciptakan kelompok-kelompok pelanggan (pengguna) dan masyarakat yang
loyal di setiap daerah, perseroan membentuk komunitas pengguna dan
mengembangkan komunikasi yang melibatkan partisipasi aktif dari pengguna dan
masyarakat. Selain itu, untuk mengikat loyalitas pelanggan, terutama saluran
distribusi produk dalam jangka panjang Perseroan telah melaksanakan. Untuk
membantu meningkatkan efisiensi tingkat persediaan. Perseroan mengembangkan
sistem informasi persediaan di gudang distributor yang terintegrasi dengan dengan
sistem informasi Perseroan.
V.2. Pelayanan Pelanggan
Untuk membangun komunikasi dua arah dengan pelanggan dan sekaligus
untuk meningkatkan mutu layanan kepada konsumen, Perseroan melakukan
berbagai hal, mencakup:
1.Membuka layanan pengaduan pelanggan melalui beberapa saluran, yakni
melalui telepon bebas pulsa, surat, email dan SMS baik dari end user, toko
maupun distributor.
2.Menerbitkan bulletin sebagai media komunikasi dengan Saluran Distribusi PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
3.Pemberian cinderamata kepada pimpinan distributor yang sedang merayakan
ulang tahun. Perseroan menyelesaikan seluruh 23 (dua puluh tiga) keluhan
pelanggan yang disampaikan sepanjang tahun 2012, dengan menerapkan
berbagai tindakan, mencakup:
4.Semua keluhan pelanggan yang masuk diterima dengan baik, dicatat dan segera
direspon.
5.Berkoordinasi dengan tim pelayanan teknis untuk melakukan kunjungan dan
klarifikasi ke pelanggan yang menyampaikan keluhan.
6.Apabila diperlukan, tim pelayanan teknis, dengan fasilitas Mobile Lab.
Melakukan uji sample yang dikeluhkan di lapangan.
7.Melakukan evaluasi dan penyelesaian keluhan.
GAMBAR 5.1
Mekanisme Pelayanan Pelanggan Keliling
V.3. Kebijakan Perlindungan Konsumen
Perseroan menerapkan kebijakan untuk melindungi keamanan pelanggan
dalam menggunakan produknya. Untuk melindungi keamanan dan keselamatan
pelanggan dari risiko cedera, Perseroan menerapkan hal-hal berikut:
1.Informasi produk Semen disampaikan melalui kemasan zak semen serta melalui
brosur khusus yang dibagikan secara periodik ke semua channel pelanggan
meliputi Distributor, Toko, Pabrikan & Ready Mix Concrete, Tukang dan
Rumah Tangga.
2.Kemasan zak selain memuat informasi mengenai ketentuan penggunaan produk,
juga memuat informasi perlindungan konsumen dengan mencantumkan tata cara
penyimpanan semen yang benar di sisi belakang zak Semen.
3.Informasi secara detail terhadap penjagaan keamanan dan keselamatan
(handling dan penyimpanan semen) telah tersedia di Buku Rumah Kokoh
Semen Gresik serta Brosur Semen yang secara periodik dibagikan kepada semua
channel pelanggan meliputi Distributor, Toko, Pabrikan & Ready Mix Concrete,
Tukang dan Rumah Tangga. Perseroan juga menerapkan ketentuan informasi
produk, disampaikan secara proporsional di dalam brosur yang memuat
informasi sebagai berikut:
Ketentuan takaran penggunaan Semen.
Informasi standar mutu Semen.
Informasi kegunaan, kelebihan dan manfaat penggunaan produk.
Handling dan penyimpanan Semen.
Logo Produk sebagai ikon produk semen yang berkualitas.
V.4. Program Promosi
Perseroan menyelenggarakan serangkaian program promosi, yakni:
Program Rumah Kokoh Award
Program aktivasi merek yang dikemas untuk dapat berinteraksi secara langsung
dengan konsumen (end user), terhadap objek bangunan (rumah tinggal) yang
didaftarkan oleh individu atau end user. Penilaian dilakukan melalui beberapa
faktor meliputi umur rumah, kualitas bangunan, lay out, arsitektur visual, green
concept, serta kesesuaian terhadap tata aturan yang ditetapkan Pemerintah
seperti tersedianya fasilitas resapan, lahan penghijauan dsb. Selain untuk tujuan
pembentukan komunitas dan loyalitas pelanggan, program ini mengarah kepada
stimulasi pembentukan efek positif word of mouth serta pencitraan & penguatan
merek.
Program Pesta Tukang
Program loyalitas yang dikemas untuk dapat berinteraksi secara langsung
dengan komunitas tukang yang telah terbentuk, dilaksanakan dalam bentuk
gathering dan penguatan product knowledge.