pt nusantara infrastructure tbk dan anak perusahaan

61
PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008 Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia)

Upload: others

Post on 05-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan KonsolidasiUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008Dan Laporan Auditor Independen(Mata Uang Indonesia)

Page 2: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
Page 3: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLaporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008

(Mata Uang Indonesia)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca Konsolidasi..................................................................................................................... 1 - 3

Laporan Laba Rugi Konsolidasi.................................................................................................. 4 - 5

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.................................................................................... 6

Laporan Arus Kas Konsolidasi ................................................................................................... 7 - 8

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............................................................................ 9 - 56

Page 4: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Auditor Independen

Laporan No. AR/L-067/10

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT Nusantara Infrastructure Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) dan Anak Perusahaantanggal 31 Desember 2009 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi danlaporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalahtanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat ataslaporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh auditor independen lain yang dalamlaporannya bertanggal 20 Februari 2009, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporankeuangan konsolidasi tersebut.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperolehkeyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan,atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat olehmanajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditkami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Nusantara Infrastructure Tbk dan Anak Perusahaantanggal 31 Desember 2009 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir padatanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 2008, Perusahaandan Anak Perusahaan menyajikan transaksi derivatif tidak secara bersih (netto). Sesuai dengan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 10 mengenai “Transaksi dalam Mata Uang Asing“, aset dankewajiban derivatif di neraca disajikan secara bersih (netto) untuk masing-masing kontrak. Oleh karena itu,laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah disajikankembali untuk mencerminkan penerapan standar akuntansi tersebut. Kami telah mengaudit penyesuaian yangditerapkan untuk penyajian kembali laporan keuangan konsolidasi atas transaksi derivatif tersebut seperti yangdijelaskan dalam Catatan 32. Menurut pendapat kami, penyesuaian tersebut adalah wajar dan telah diterapkanserta disajikan dengan semestinya. Namun kami tidak mengadakan perikatan untuk melaksanakan audit,review atau prosedur apapun terhadap laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan untuktahun 2008, kecuali atas penyesuaian tersebut, sehingga kami tidak menyatakan pendapat atau bentukkeyakinan lain atas laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 secara keseluruhan.

KANTOR AKUNTAN PUBLIKANWAR & REKAN

Agustinus Sugiharto, CPANIAP No. 07.1.0991

8 Maret 2010

Page 5: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008(Disajikan kembali-lihat Catatan 2k, 5

Catatan 2009 dan 32)

ASET

ASET LANCAR2c,2d,

Kas dan setara kas 2o,3,28,30 7.928.964.864 108.803.990.135Investasi jangka pendek 2e,4 22.000.000.000 -Aset derivatif – bersih 2k,5,29d,32 - 29.738.653.210Piutang usaha 2c,2f,6,28 35.569.266.276 83.641.473.315Piutang lain-lain – pihak ketiga 2f,7,29b 3.154.101.046 42.508.739.698Pajak pertambahan nilai

dibayar di muka 5.943.518.520 14.924.462.924Uang muka dan biaya dibayar

di muka 2g,8 13.750.393.327 1.341.569.915Bank yang dibatasi penggunaannya 2d,9 1.231.895.324 -

JUMLAH ASET LANCAR 89.578.139.357 280.958.889.197

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan – bersih 2m,13b 24.145.741.695 5.955.635.989Aset tetap – setelah

dikurangi akumulasi penyusutansebesar Rp 241.148.270.026 padatahun 2009 dan Rp 192.970.562.015pada tahun 2008 2h,2j,2r,10 1.101.204.005.891 1.047.637.137.695

Properti investasi – setelah dikurangiakumulasi penyusutan sebesarRp 2.301.142.137 pada tahun 2009dan Rp 1.314.938.364 padatahun 2008 2i,2j,11 17.422.933.328 18.409.137.101

Aset lain-lain 182.260.002 2.657.389.740

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.142.954.940.916 1.074.659.300.525

JUMLAH ASET 1.232.533.080.273 1.355.618.189.722

Page 6: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008(Disajikan kembali-lihat Catatan 2k, 5

Catatan 2009 dan 32)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN LANCAR

Hutang usaha 12Pihak hubungan istimewa 28,29a 934.533.818 16.910.903.519Pihak ketiga 2.740.841.213 19.276.276.211

Hutang lain-lain - pihak ketiga 691.194.504 349.710.676Beban masih harus dibayar 2.635.912.495 485.977.197Hutang pajak 13a 3.155.263.033 1.639.149.773Pendapatan diterima di muka 2p,14 1.472.374.948 1.586.549.404Hutang bank jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 15,30 2.123.148.142 29.684.897.210

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 13.753.268.153 69.933.463.990

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

Hutang bank jangka panjang setelahdikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun 15,30 851.637.120.608 872.155.768.251

Hutang hubungan istimewa 2c,28 439.606.683 439.606.682Kewajiban pajak tangguhan – bersih 2m,13b - 2.334.926.684Kewajiban diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 2l,16 2.598.583.245 2.170.472.504Hutang jangka panjang lainnya 5.501.440.000 5.501.440.000

JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 860.176.750.536 882.602.214.121

JUMLAH KEWAJIBAN 873.930.018.689 952.535.678.111

Page 7: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2008(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008(Disajikan kembali-lihat Catatan 2k, 5

Catatan 2009 dan 32)

HAK PEMEGANG SAHAMMINORITAS ATAS ASETBERSIH ANAKPERUSAHAAN YANGDIKONSOLIDASIKAN 2b,17 40.896.310.966 43.584.460.981

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 35 per sahamModal dasar - 40.514.285.714 sahamModal ditempatkan dan disetor

penuh - 10.128.571.429 saham 18 354.500.000.015 354.500.000.015Tambahan modal disetor - bersih 19 6.659.372.521 6.659.372.521Selisih nilai transaksi

restrukturisasi entitas sepengendali 2n,20 14.554.372.439 14.554.372.439Defisit (58.006.994.357) (16.215.694.345)

JUMLAH EKUITAS - BERSIH 317.706.750.618 359.498.050.630

JUMLAH KEWAJIBAN DANEKUITAS - BERSIH 1.232.533.080.273 1.355.618.189.722

Page 8: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008

PENDAPATAN BERSIH 2p,21 190.498.578.123 189.622.110.859

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2p,22 38.847.535.623 79.725.720.643

LABA KOTOR 151.651.042.500 109.896.390.216

BEBAN USAHA 2pBeban jasa tol

Pengumpul jalan tol 23 8.068.531.142 4.598.313.253Pelayanan pemakai jalan tol 24 3.041.675.525 1.312.185.321Pemeliharaan aset jalan tol 25 53.011.349.421 32.814.710.661

Umum dan administrasi 26 25.450.694.646 19.116.964.304

Jumlah Beban Usaha 89.572.250.734 57.842.173.539

LABA USAHA 62.078.791.766 52.054.216.677

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2pPenghasilan jasa giro dan bunga deposito 4.788.909.871 7.025.673.207Penghasilan iklan 944.943.116 620.804.131Laba (rugi) penjualan aset tetap 2h,10 210.000.000 (234.778.828)Rugi selisih kurs - bersih 2o (20.168.359) (2.656.782)Beban bunga – bersih (130.622.538.689) (62.968.261.986)Lain-lain - bersih (225.423.075) 8.347.439.165

Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (124.924.277.136) (47.211.781.093)

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN)PAJAK PENGHASILAN (62.845.485.370) 4.842.435.584

Page 9: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2009 2008

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2m,13bKini (2.309.278.509) (1.873.183.000)Tangguhan 20.525.032.389 3.222.134.342

JUMLAH MANFAAT PAJAKPENGHASILAN – BERSIH 18.215.753.880 1.348.951.342

LABA (RUGI) SEBELUM HAKPEMEGANG SAHAM MINORITASATAS RUGI BERSIH ANAKPERUSAHAAN YANGDIKONSOLIDASIKAN (44.629.731.490) 6.191.386.926

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITASATAS RUGI BERSIH ANAKPERUSAHAAN YANGDIKONSOLIDASIKAN 2b 2.838.431.478 194.465.450

LABA (RUGI) BERSIH (41.791.300.012) 6.385.852.376

Laba (rugi) bersih per saham 2q,27 (4,13) 0,63

Page 10: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal Saham

TambahanModal

Disetor - Bersih

Selisih NilaiTransaksi

RestrukturisasiEntitas

Sepengendali Defisit

JumlahEkuitas –

Bersih

Saldo 1 Januari 2008 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (22.601.546.721) 353.112.198.254

Laba bersih tahun 2008 - - - 6.385.852.376 6.385.852.376

Saldo 31 Desember 2008 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (16.215.694.345) 359.498.050.630

Rugi bersih tahun 2009 - - - (41.791.300.012) (41.791.300.012)

Saldo 31 Desember 2009 354.500.000.015 6.659.372.521 14.554.372.439 (58.006.994.357) 317.706.750.618

Page 11: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

7

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 226.307.803.322 127.103.720.200Pembayaran kepada pemasok (57.430.892.300) (85.927.878.577)Penerimaan restitusi pajak 9.052.465.942 -Pembayaran pajak penghasilan (1.564.037.161) (2.250.707.500)Pembayaran untuk operasi lainnya (29.844.318.871) (24.702.481.956)Pembayaran beban bunga dan keuangan (129.496.938.598) (60.982.420.458)

Kas Bersih yang Diperoleh dari(Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 17.024.082.334 (46.759.768.291)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASIPenjualan aset tetap 210.000.000 63.860.586Penurunan (kenaikan) aset lainnya - (1.414.033.589)Penambahan uang muka proyek (13.274.920.694) -Perolehan investasi jangka pendek (22.000.000.000) -Perolehan aset tetap (101.350.849.327) (466.170.875.471)

Kas Bersih yang Digunakan untukAktivitas Investasi (136.415.770.021) (467.521.048.474)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenurunan (kenaikan) piutang lain-lain 39.000.000.000 (39.000.000.000)Penerimaan hutang bank - 662.244.371.702Pembayaran hutang sewa pembiayaan - (9.420.800)Pembayaran hutang jangka panjang - (1.560.000.000)Kenaikan bank yang dibatasi penggunaannya (1.231.895.324) -Pembayaran realisasi transaksi derivatif (5.319.034.856) -Pembayaran pokok hutang bank (13.932.407.404) (11.469.133.002)

Kas Bersih yang Diperoleh dariAktivitas Pendanaan 18.516.662.416 610.205.817.900

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KASDAN SETARA KAS (100.875.025.271) 95.925.001.135

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 108.803.990.135 12.878.989.000

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 7.928.964.864 108.803.990.135

Page 12: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

8

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2009 2008

AKTIVITAS YANG TIDAKMEMPENGARUHI ARUS KAS

Reklasifikasi akun uang muka keakun aset tetap (lihat Catatan 8) 842.346.000 -

Penambahan aset tetap melaluihutang usaha (lihat Catatan 12) 65.450.000 19.276.276.211

Page 13: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Nusantara Infrastructure Tbk (Perusahaan) didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris AbdullahAshal, S.H., No. 3 tanggal 1 September 1995 dengan nama PT Sawitia Bersama Darma. AktaPendirian Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. C2 17.375.HT.01.01.TH.95 tanggal 28 Desember 1995 dan telahdiumumkan dalam Berita Negara No. 15, Tambahan No. 1140 tanggal 20 Februari 2001. BerdasarkanAkta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 23 tanggal 10 Juni 1998, nama Perusahaan berubah menjadiPT Wahana Tradindo Jaya. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 4 tanggal6 Februari 2001, nama Perusahaan kemudian berubah menjadi PT Metamedia Technologies.Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang dinyatakan dengan AktaNotaris Fathiah Helmi, S.H., No. 56 tanggal 22 Februari 2001, Perusahaan merubah statusnyamenjadi perusahaan terbuka yang diumumkan dalam Berita Negara No. 6, Tambahan No. 649tanggal 18 Januari 2002. Berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 59 tanggal 21 Juni 2006di Jakarta, nama Perusahaan berubah menjadi PT Nusantara Infrastructure Tbk dan telahmendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. C-19480 HT.01.04.TH.2006 tanggal 4 Juli 2006.

Selanjutnya, Anggaran Dasar Perusahaan kembali mengalami beberapa perubahan, terakhir denganAkta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 12 tanggal 8 April 2009 mengenai perubahan seluruh isiAnggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat KeputusanNo. AHU-24807.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 5 Juni 2009.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutamabergerak dalam bidang jasa, perdagangan dan pembangunan yang berhubungan dengan bidangusaha infrastruktur, pertambangan, minyak dan gas bumi. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalahmelakukan investasi pada beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol diJakarta dan Makassar (Sulawesi Selatan). Perusahaan memulai kegiatan operasinya secarakomersial pada tanggal 2 Januari 2000.

Kantor Pusat Perusahaan terletak di Menara Global Lantai 23, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 27,Jakarta.

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalahsebagai berikut:

Komisaris Utama (Independen) : John Scott YoungerKomisaris : Drs. Cahyo Winarto

Junianto Tri Prijono

Direktur Utama : Muhammad Ramdani BasriDirektur : Omar Danni Hasan

Ruswin Nazsir

Page 14: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

1. UMUM (lanjutan)

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagaiberikut:

2009 2008Ketua : John Scott Younger Titus Wahyu DewantoAnggota : Tavip Santoso Sutirta Budiman

Pamela Lin Hardjosoesilo Widialatina

Gaji, tunjangan dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada Dewan Direksi Perusahaan adalahsebesar Rp 3.354.986.000 dan Rp 1.439.022.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Sedangkan gaji, tunjangan dan kompensasi lainnyayang diberikan kepada Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebesar Rp 490.000.000 danRp 390.000.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009dan 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki olehPerusahaan dan Anak Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 111 dan 103 orang (tidakdiaudit).

Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah Omar Danni Hasan yangditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 095/DIR-NI/VI/08 tanggal 18 Juni 2008.

c. Struktur Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rincian Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:

2009

Anak PerusahaanPersentaseKepemilikan

BidangUsaha

TempatKedudukan

Tahun AwalKegiatanKomersil Jumlah Aset

Kepemilikan LangsungPT Bosowa Marga

Nusantara 98,54Pengelolaan

Jalan Tol Makassar 1998 280.057.699.349

PT Bintaro SerpongDamai 88,93

PengelolaanJalan Tol Tangerang 1999 806.890.618.927

Kepemilikan TidakLangsung

PT Jalan Tol SeksiEmpat 98,85

PengelolaanJalan Tol Makassar 2006 577.097.283.023

Page 15: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

1. UMUM (lanjutan)

c. Struktur Anak Perusahaan (lanjutan)

2008

Anak PerusahaanPersentaseKepemilikan

BidangUsaha

TempatKedudukan

Tahun AwalKegiatanKomersil Jumlah Aset

Kepemilikan LangsungPT Bosowa Marga

Nusantara 98,54Pengelolaan

Jalan Tol Makassar 1998 259.130.172.649

PT Bintaro SerpongDamai 88,93

PengelolaanJalan Tol Tangerang 1999 867.414.424.485

Kepemilikan TidakLangsung

PT Jalan Tol Seksi Empat 98,85Pengelolaan

Jalan Tol Makassar 2008 581.889.740.486

d. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan PengawasPasar Modal (BAPEPAM) dengan Surat No. S-1609/PM/2001 untuk melakukan Penawaran UmumPerdana kepada masyarakat sejumlah 60.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominalRp 100 dan pada harga penawaran Rp 200 per saham dengan disertai penerbitan 60.000.000 WaranSeri I yang diberikan secara cuma-cuma. Waran Seri I tersebut dapat dikonversi menjadi saham padaharga pelaksanaan Rp 200. Masa pelaksanaan Waran adalah sejak tanggal 18 Januari 2002 sampaidengan tanggal 17 Juli 2002. Bila Waran tidak dilaksanakan sampai dengan batas akhir masapelaksanaannya, maka Waran tersebut menjadi kadaluarsa tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampaidengan tanggal 17 Juli 2002, tidak ada Waran Seri I yang dikonversikan menjadi saham.

Pada tanggal 18 Juli 2001, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa EfekIndonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlakuumum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan olehIkatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dari KeputusanKetua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai “Pedoman PenyajianLaporan Keuangan“ yang kemudian diubah dengan Lampiran 4 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAMNo. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Jalan Tol“.

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan aruskas konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disajikan dengan menggunakan konsepbiaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkanpengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Page 16: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah mata uangRupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, diatas 50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaanyang dikonsolidasi telah dieliminasi. Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas ekuitasbersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Pemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih AnakPerusahaan yang Dikonsolidasikan“ pada neraca konsolidasi.

c. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak YangMempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubunganistimewa adalah:

(1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, ataudikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasukholding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(2) perusahaan asosiasi (associated company);(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak

suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dariperorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yangdapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinyadengan Perusahaan);

(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untukmerencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggotadewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orangtersebut; dan

(5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secaralangsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atausetiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakupperusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang sahamutama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemenkunci yang sama dengan Perusahaan.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telahdiungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi.

d. Setara Kas

Deposito berjangka dan penempatan dana yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan ataukurang sejak tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban ataupinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya diklasifikasikan sebagai “Setara kas“.

Page 17: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Setara Kas (lanjutan)

Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai escrow account sehubungan restrukturisasi hutangbank disajikan sebagai “Bank yang Dibatasi Penggunaannya”.

e. Investasi Jangka Pendek

Sesuai dengan PSAK No. 50 tentang “Akuntansi Investasi Efek Tertentu“, investasi jangka pendekpada efek dan surat-surat berharga diklasifikasikan ke dalam salah satu di kelompok berikut ini dandiukur pada nilai wajarnya:

1. Untuk diperdagangkan (trading) dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan (kerugian) yangbelum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laba rugi konsolidasitahun berjalan.

2. Tersedia untuk dijual (available for sale) dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagaikomponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saat realisasi.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaanakun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

g. Biaya Dibayar Di muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus (straight line method).

h. Aset Tetap

Pemilikan Langsung

Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 16 (Revisi2007) tentang “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994) tentang “Aktiva Tetap dan AktivaLain-lain” serta PSAK No. 17 (1994) tentang “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK ini,Perusahaan dan Anak Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagaikebijakan akuntansi atas aset tetapnya.

Perusahaan dan Anak Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untukpengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporankeuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkanaset tetap yang diperoleh dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dibukukan berdasarkan nilaikesepakatan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jikamemenuhi kriteria pengakuan.

Page 18: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Aset Tetap (lanjutan)

Pemilikan Langsung (lanjutan)

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sejak asettersebut siap digunakan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutandengan rincian sebagai berikut:

TahunAset tetap jalan tol

Jalan dan jembatan tol 20-35 tahunSarana pelengkap 4-10 tahunBangunan 20 tahun

Aset tetap selain jalan tolBangunan 20 tahunMesin dan peralatan 5 tahunKendaraan 4-5 tahunPeralatan kantor 5 tahun

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun danpengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku secara prospektif.

Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagaiaset yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan dan Anak Perusahaan akanmendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biayaperolehan aset dapat diukur dengan handal. Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidakmemenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Asettetap dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akandatang yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang muncul daripenghentian pengakuan aset tetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasilpenjualan bersih) dimasukkan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Jalan tol terdiri dari jalan dan jembatan serta bangunan pelengkap dan sarana pelengkap jalan tol.Jalan tol disajikan sebagai aset tetap dan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan jalan tolmeliputi biaya konstruksi jalan tol dan biaya-biaya lain yang berhubungan langsung denganpembangunan jalan tol yang bersangkutan, termasuk biaya pembangunan jalan akses ke jalan tol,jalan alternatif dan fasilitas umum yang disyaratkan, dan biaya bunga yang timbul selama masakonstruksi atas pinjaman dana yang digunakan untuk pembangunan jalan tol yang bersangkutan (lihatCatatan 2r).

Jalan tol dikeluarkan dari neraca konsolidasi jika jalan tol diserahkan (dikuasakan) kepada pihak lainatau jika Pemerintah mengubah status jalan tol menjadi jalan non tol atau tidak ada manfaat ekonomiyang diharapkan dari penggunaannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian ataupelepasan jalan tol diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasitahun berjalan.

Aset dalam Penyelesaian

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dari aset tetap dan dinyatakan sebesar biayaperolehan. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke akunmasing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut secara substansial selesaidikerjakan dan siap digunakan.

Page 19: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Aset Tetap (lanjutan)

Aset dalam Penyelesaian (lanjutan)

Adapun biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan jalan dan fasilitas lainnya yangsecara fisik masih dalam tahap pelaksanaan dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalampenyelesaian. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi sebagai aset jalan tol pada saat proyekselesai dikerjakan.

Biaya pembangunan jalan meliputi biaya kontraktor, biaya konsultan supervisi, biaya penunjangproyek, bagi hasil selama masa konstruksi, provisi bank, biaya bunga dan biaya pinjaman lain(lihat Catatan 2r) yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai prosespembangunan aset tertentu, serta biaya lainnya yang berkaitan dengan pembangunan jalan.

i. Properti Investasi

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, properti investasi disajikan sebagai bagian dari aset tetap, dandinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.13 (Revisi 2007), “PropertiInvestasi” yang menggantikan PSAK No.13 (Revisi 1994), “Akuntansi untuk Investasi”. BerdasarkanPSAK ini, Perusahaan harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakanakuntansi atas properti investasi. Perusahaan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untukpengukuran properti investasinya. Sehubungan dengan itu, laporan keuangan konsolidasi untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah direklasifikasi guna menyesuaikan denganpenyajian sehubungan dengan penerapan PSAK ini.

Properti investasi terdiri dari bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan rental ataukenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaanbarang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasipenyusutan dan penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari propertiinvestasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasukbiaya harian penggunaan properti investasi.

Properti investasi berupa bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca konsolidasi) pada saatpelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidakmemiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Labaatau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan labarugi konsolidasi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaannya,yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lainatau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, danhanya jika, terdapat perubahan penggunaannya, yang ditunjukan dengan dimulainya penggunaannyaoleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Page 20: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Penurunan Nilai Aset

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan dan AnakPerusahaan untuk menelaah aset atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahankeadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimatedrecoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.

k. Instrumen Derivatif

Instrumen derivatif diakui sebagai aset atau kewajiban menurut perjanjian dan disajikan sebesar nilaiwajar. Nilai wajar dihitung berdasarkan rata-rata nilai beli dan nilai jual terakhir untuk kurs uang kertasasing dan/atau kurs transaksi yang diumumkan Bank Indonesia masing-masing pada akhir tahun.Selisih antara kurs berjangka menurut perjanjian dengan kurs spot pada tanggal transaksi dicatatsebagai premi dan diamortisasi secara proposional selama jangka kontrak instrumen derivatif. Suatuderivatif disajikan sebagai bagian lancar bila direalisasi atau diselesaikan kurang dari 12 bulan.Berdasarkan PSAK No. 10 tentang “Transaksi dalam Mata Uang Asing“, aset dan kewajiban derivatifdalam neraca disajikan secara bersih (netto) untuk masing-masing kontrak.

Terkait dengan lindung nilai atas nilai wajar yang memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, labaatau rugi yang timbul dari penilaian instrumen lindung nilai pada nilai wajarnya diakui dalam laporanlaba rugi konsolidasi. Laba atau rugi atas transaksi yang dilindungi nilainya yang berhubungandengan risiko lindung nilai disesuaikan terhadap nilai tercatat dari saldo transaksi yang dilindunginilainya dan laba rugi tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Perubahan nilai wajarderivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Anak Perusahaan mengadakan kontrak swap dalam mata uang asing untuk mengelola risikoperubahan nilai tukar mata uang asing dan untuk tujuan lindung nilai atas risiko perubahan nilai wajaryang disebabkan oleh risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berkaitan dengan pinjamandalam mata uang asing. Berdasarkan PSAK No.55 tentang “Akuntansi Instrumen Derivatif danAktivitas Lindung Nilai”, penggunaan akuntansi lindung nilai mengharuskan beberapa persyaratantertentu dipenuhi antara lain mengenai dokumentasi sejak tanggal mulainya lindung nilai.

Instrumen derivatif yang ada pada Anak Perusahaan tersebut tidak memenuhi persyaratan tersebutdan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi.

l. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Perusahaan dan Anak Perusahaan mencadangkan imbalan pasca kerja imbalan pasti untukkaryawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaanyang disisihkan sehubungan dengan program imbalan pasti ini.

Page 21: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

Perhitungan imbalan pasca kerja dilakukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilaikini kewajiban imbalan pasti diakui dengan garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yangdiprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabilaimbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diakui sebagai beban denganmetode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti pada neraca konsolidasi merupakan nilai kinikewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakuiserta biaya jasa lalu yang belum diakui.

m. Perpajakan

Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46.“Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajakdalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbuldari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan konsolidasi dengandasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semuaperbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yangboleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kenapajak pada masa datang. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih untuktiap-tiap entitas yang dikonsolidasikan.

Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggalneraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajaktangguhan diselesaikan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugikonsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterimaatau jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan tersebutditetapkan. Aset (kewajiban) pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlakuatau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbedadari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajibanpajak tangguhan.

Page 22: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”,pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendalitidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendalidan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, kewajiban atauinstrumen lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkandicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuankepemilikan (pooling of interest).

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaanyang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periodeperbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadisejak awal periode laporan keuangan komparatif disajikan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasiantara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai“Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada neraca konsolidasi.

Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saatadanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; peristiwa kuasi reorganisasi,hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasanaset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisihtransaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak ketiga.

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saattransaksi dilakukan. Pada tanggal neraca konsolidasi, aset dan kewajiban moneter dalam mata uangasing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku yang terakhir diumumkan oleh BankIndonesia untuk tahun berjalan. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan padalaporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Pada tanggal tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs yang digunakan untuk 1 Dolar AmerikaSerikat masing-masing adalah sebesar Rp 9.400 dan 10.950.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang “Jalan”, wewenang penyelenggaraan jalantol berada pada Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). BerdasarkanUndang-undang tersebut, pengusahaan jalan tol dilakukan oleh Pemerintah dan/atau badan usahayang memenuhi persyaratan dan pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol.

Pendapatan dari hasil pengoperasian jalan tol diakui pada saat penjualan karcis tol dan/atau jasatelah diberikan. Penghasilan sewa iklan diakui sesuai periode yang telah berjalan dalam periode yangbersangkutan. Penerimaan di muka untuk periode yang belum berjalan diakui sebagai pendapatanditerima di muka dan disajikan di neraca konsolidasi sebagai kewajiban.

Page 23: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

Pendapatan usaha lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan semen dan bahanbaku semen yang diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan sewa gedung yangdiakui sesuai dengan masa manfaatnya.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

q. Laba (Rugi) Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 mengenai “Laba per Saham“, laba (rugi) bersih per saham dihitungdengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selamaperiode yang bersangkutan.

r. Biaya Pinjaman

Sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 1997) tentang “Biaya Pinjaman”, biaya-biaya (termasuk bunga,amortisasi diskonto atau premium, amortisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman danselisih kurs atas biaya pinjaman) yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untukmembiayai pembangunan proyek jalan tol, dikapitalisasi sebagai bagian dari aset dalam penyelesaianselama periode pembangunan.

s. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunanlaporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan adalah segmen usaha sedangkan segmensekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalammenghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasaterkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalansegmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakandalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itumemiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasipada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

t. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahaset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggallaporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Page 24: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2009 2008

KasRupiah 552.431.914 102.798.579

BankRupiah

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28)BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 14.789.067

Pihak ketigaPT Bank Mega Tbk 1.022.018.049 3.442.127.910PT Bank Mega Syariah 595.404.457 -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 180.426.359 74.719.913PT Bank Central Asia Tbk 26.891.758 21.012.338PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 21.225.433 362.940.555PT Bank CIMB Niaga Tbk 12.586.666 103.100.313PT Bank Danamon Indonesia Tbk 8.811.927 427.504.634PT Bank Victoria International Tbk 4.673.039 -Citibank N.A 1.212.205 -PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 2.546.533

Dolar Amerika SerikatPT Bank Pan Indonesia Tbk

($AS 26.277,38 pada tahun 2009 dan$AS 5.880,38 pada tahun 2008) 247.007.372 64.390.161

PT Bank CIMB Niaga Tbk($AS 762,32 pada tahun 2009 dan$AS 873,98 pada tahun 2008) 7.165.808 9.570.081

PT Bank Mega Tbk($AS 11.326,79) - 124.028.350

Sub – jumlah 2.146.532.950 4.646.729.855

Deposito BerjangkaRupiah

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28)BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000

Pihak ketigaPT Bank Mega Tbk 4.130.000.000 6.300.000.000PT Bank Victoria International Tbk 1.000.000.000 -PT Bank Bukopin Tbk - 33.000.000.000PT Bank International Indonesia Tbk - 30.000.000.000PT Bank Kesawan Tbk - 15.000.000.000Citibank, N.A - 10.000.000.000PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.800.000.000

Page 25: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)2009 2008

Deposito Berjangka (lanjutan)Dolar Amerika Serikat

Pihak ketigaPT Bank Mega Tbk ($AS 200.000) - 2.190.000.000

Sub – jumlah 5.230.000.000 98.390.000.000

Penempatan dana jangka pendek - 5.664.461.701

Jumlah 7.928.964.864 108.803.990.135

Tingkat bunga deposito berjangka berkisar antara 7% - 9% per tahun dan 7,25% - 14,5% per tahun,masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009, penempatan dana dalam deposito merupakan deposito berjangka hari(breakable) yang jatuh tempo di berbagai tanggal pada bulan Januari 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2008, penempatan dana jangka pendek merupakan penempatan dana padaPT Samuel Sekuritas Indonesia (pihak ketiga) dengan tingkat bunga 13,5% per tahun dan pada tahun2009 penempatan tersebut telah dicairkan seluruhnya.

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

Pada tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan dan Marco Polo Capital Ltd (Marco), pihak ketiga, yangmerupakan perusahaan yang berkedudukan di British Virgin Island, mengadakan perjanjian Sub-Participant di mana Perusahaan membeli obligasi yang dimiliki oleh Marco sebesar Rp 22.000.000.000.Obligasi tersebut diterbitkan oleh PT Putra Berlian Kencana (PBK), pihak ketiga, dengan nilai nominalsebesar Rp 42.000.000.000, di mana porsi obligasi yang dibeli oleh Perusahaan tersebut (sub-participantinterest) setara dengan 52,38% dari obligasi yang diterbitkan oleh PBK. Jangka waktu obligasi adalahsampai dengan tanggal 1 April 2010 dengan imbal hasil sebesar 10% per tahun. Perusahaan memiliki hakopsi untuk menjual (put option) obligasi tersebut sewaktu-waktu kepada Marco pada harga perolehannya.

PBK memiliki penyertaan atas 7,09% saham PT Metropolitan Kentjana, pihak ketiga, yang merupakanpemilik dari mal dan apartemen Pondok Indah.

Seluruh penempatan tersebut dikelompokkan sebagai investasi jangka pendek.

Page 26: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

5. TRANSAKSI DERIVATIF

Pada tanggal 25 September 2008, PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, menandatanganikontrak swap mata uang asing dengan PT Bank Mega Tbk (Bank Mega), hal ini berkaitan denganpinjaman dalam mata uang asing dari Bank Mega (lihat Catatan 29d). Nilai swap mata uang asingsebesar $AS 21.447.721,18 dengan kurs kontrak berjangka sebesar Rp 9.573,20 dan kurs spot padatanggal transaksi sebesar Rp 9.374 serta akan jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2009. Pada tanggal31 Desember 2008 (Disajikan kembali lihat - Catatan 2k dan 32), Anak Perusahaan mengakui kewajibanbersih atas nilai wajar kontrak swap sebesar Rp 29.738.653.210, yang disajikan sebagai “Aset Derivatif -bersih” pada neraca konsolidasi.

Pada tanggal 5 Januari 2009, kontrak swap mata uang asing telah jatuh tempo dan Anak Perusahaantelah menyelesaikan kontrak tersebut dengan menyerahkan dana sebesar Rp 205.319.034.856 danmenerima dana sebesar $AS 21.447.221,18 dari Bank Mega.

Dengan diselesaikannya kontrak tersebut maka aset dan kewajiban derivatif Anak Perusahaan telahterealisasi. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat lagi saldo yang timbul dari transaksi derivatif.

Keuntungan bersih atas transaksi derivatif sebesar Rp 4.623.056.332 dibukukan ke dalam laporan labarugi konsolidasi tahun 2009.

6. PIUTANG USAHA

a. Rincian piutang usaha berdasarkan nama pelanggan adalah sebagai berikut:

2009 2008

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28)PT Semen Bosowa Maros 31.824.389.085 -

Pihak ketiga:PT Ciwadan Jaya Lines 2.651.744.057 1.491.000.000PT FBRT Corporindo 633.479.167 909.479.167UD Cahaya Solo - 10.077.805.421CV Wijaya - 7.309.748.630PT Jaya Logam - 7.276.452.000PT Panaikang Jaya Perkasa - 5.544.514.000PT Cipta Mandiri Selaras - 5.517.787.000PT Mitra Muda Padaelo - 4.667.736.500PT Pratama Inti Jaya - 4.248.579.000Toko Setia - 2.030.400.000CV Sinar Matra - 1.624.014.000Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500.000.000) 459.653.967 32.943.957.597

Sub – jumlah 3.744.877.191 83.641.473.315

Bersih 35.569.266.276 83.641.473.315

Page 27: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

b. Rincian piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2009 2008

Belum jatuh tempo - 45.962.858.249Lewat jatuh tempo

1 – 30 hari 32.383.043.052 32.445.525.89531 – 60 hari 2.453.744.057 1.364.550.00061 – 90 hari 732.479.167 2.772.250.000> 90 hari - 1.096.289.171

Bersih 35.569.266.276 83.641.473.315

Seluruh piutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah dan manajemen berkeyakinan bahwa saldopiutang usaha tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas akunpiutang usaha dari pihak ketiga.

7. PIUTANG LAIN-LAIN – PIHAK KETIGA

Akun ini terdiri dari:2009 2008

PT Nusantara Global Capital (lihat Catatan 29b) - 39.000.000.000Piutang bunga pinjaman dan deposito - 1.671.659.375Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 3.154.101.046 1.837.080.323

Jumlah 3.154.101.046 42.508.739.698

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo piutang lain-lain tersebut dapat tertagih seluruhnya sehingga tidakdiperlukan pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Uang muka pekerjaan dalam pelaksanaan 13.115.846.744 -Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000.000) 634.546.583 1.341.569.915

Jumlah 13.750.393.327 1.341.569.915

Page 28: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)

Akun uang muka pekerjaan dalam pelaksanaan terkait dengan kegiatan konstruksi jalan tol yangdilakukan oleh PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan (lihat Catatan 10).

9. BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Akun ini merupakan rekening escrow PT Bumi Serpong Damai, PT Bosowa Marga Nusantara danPT Jalan Tol Seksi Empat, Anak Perusahaan, pada PT Bank Mega Tbk (Bank Mega), sehubungandengan pinjaman yang diperoleh Anak Perusahaan dari Bank Mega yang digunakan untuk menampungpendapatan tol harian dan digunakan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian restrukturisasi pinjamanAnak Perusahaan dari Bank Mega (lihat Catatan 15).

10. ASET TETAP

Akun ini terdiri dari:

2009

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Nilai Tercatat

Aset tetap jalan tolJalan dan jembatan tol 1.060.239.000.185 56.962.577.092 - 1.117.201.577.277Sarana pelengkap 51.699.412.062 2.315.821.000 - 54.015.233.062Bangunan 11.683.551.757 200.000.000 - 11.883.551.757

Aset dalam penyelesaian 108.881.729.601 42.515.559.685 - 151.397.289.286

Sub-jumlah 1.232.503.693.605 101.993.957.777 - 1.334.497.651.382

Aset tetap selain jalan tolBangunan 1.035.873.363 - - 1.035.873.363Mesin dan peralatan 2.153.714.521 - - 2.153.714.521Kendaraan 1.562.342.775 - 514.069.120 1.048.273.655Peralatan kantor 3.352.075.446 264.687.550 - 3.616.762.996

Sub-jumlah 8.104.006.105 264.687.550 514.069.120 7.854.624.535

Jumlah 1.240.607.699.710 102.258.645.327 514.069.120 1.342.352.275.917

Akumulasi Penyusutan

Aset tetap jalan tolJalan dan jembatan tol 180.222.773.227 42.002.795.636 - 222.225.568.863Sarana pelengkap 5.339.926.526 5.036.583.569 - 10.376.510.095Bangunan 1.479.973.827 1.043.338.215 - 2.523.312.042

Sub-jumlah 187.042.673.580 48.082.717.420 - 235.125.391.000

Aset tetap selain jalan tolBangunan 334.273.216 55.027.462 - 389.300.678Mesin dan peralatan 2.101.332.779 22.411.434 - 2.123.744.213Kendaraan 1.514.629.130 34.503.750 514.069.120 1.035.063.760Peralatan kantor 1.977.653.310 497.117.065 - 2.474.770.375

Sub-jumlah 5.927.888.435 609.059.711 514.069.120 6.022.879.026

Jumlah 192.970.562.015 48.691.777.131 514.069.120 241.148.270.026

Nilai Buku 1.047.637.137.695 1.101.204.005.891

Page 29: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

10. ASET TETAP (lanjutan)

2008

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Nilai TercatatPemilikan Langsung

Aset tetap jalan tolJalan dan jembatan tol 552.453.568.081 873.992.206 - 506.911.439.898 1.060.239.000.185Sarana pelengkap 4.890.647.786 56.905.000 256.852.060 47.008.711.336 51.699.412.062Bangunan 3.009.890.044 172.978.267 615.862.442 9.116.545.888 11.683.551.757

Aset dalam penyelesaian 188.320.857.965 483.597.568.758 - (563.036.697.122) 108.881.729.601

Sub-jumlah 748.674.963.876 484.701.444.231 872.714.502 - 1.232.503.693.605

Aset tetap selain jalan tolBangunan 1.035.873.363 - - - 1.035.873.363Mesin dan peralatan 2.151.014.520 2.700.001 - - 2.153.714.521Kendaraan 1.444.627.775 319.970.800 319.970.800 117.715.000 1.562.342.775Peralatan kantor 2.929.038.795 423.036.651 - - 3.352.075.446

Sub-jumlah7.560.554.453 745.707.452 319.970.800 117.715.000 8.104.006.105

Sewa PembiayaanKendaraan 117.715.000 - - (117.715.000) -

Jumlah 756.353.233.329 485.447.151.683 1.192.685.302 - 1.240.607.699.710

Akumulasi PenyusutanPemilikan Langsung

Aset tetap jalan tolJalan dan jembatan tol 151.540.149.798 28.682.623.429 - - 180.222.773.227Sarana pelengkap 4.267.553.719 1.329.224.866 256.852.059 - 5.339.926.526Bangunan 1.414.284.328 386.451.188 320.761.689 - 1.479.973.827

Sub-jumlah 157.221.987.845 30.398.299.483 577.613.748 - 187.042.673.580

Aset tetap selain jalan tolBangunan 279.245.754 55.027.462 - - 334.273.216Mesin dan peralatan 2.078.021.682 23.311.097 - - 2.101.332.779Kendaraan 1.406.081.061 68.569.561 21.331.386 61.309.894 1.514.629.130Peralatan kantor 1.537.313.718 440.339.592 - - 1.977.653.310

Sub-jumlah 5.300.662.215 587.247.712 21.331.386 61.309.894 5.927.888.435

Sewa PembiayaanKendaraan 56.405.104 4.904.790 - (61.309.894) -

Jumlah 162.579.055.164 30.990.451.985 598.945.134 - 192.970.562.015

Nilai Buku Bersih 593.774.178.165 1.047.637.137.695

Pengurangan aset tetap meliputi transaksi penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008

Harga jual 210.000.000 63.860.586Nilai buku - 298.639.414

Laba (rugi) penjualan aset tetap 210.000.000 (234.778.828)

Page 30: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

10. ASET TETAP (lanjutan)

Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008 pada laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Beban jasa tolBeban pengumpul jalan tol (lihat Catatan 23) 1.485.460.722 603.336.772Beban pelayanan pemakai jalan tol (lihat Catatan 24) 389.339.406 82.317.524Beban pemeliharaan aset jalan tol (lihat Catatan 25) 45.930.958.241 29.678.191.647

Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 26) 886.018.762 626.606.042

Jumlah 48.691.777.131 30.990.451.985

Pada tahun 2008, PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, melakukan kegiatan konstruksi untukpenambahan lajur Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tingkatpresentase penyelesaian proyek terhadap estimasi keseluruhan nilai proyek masing-masing adalahsekitar 94% dan 68%. Proyek ini telah diselesaikan secara keseluruhan pada bulan Januari 2010.

Pada tanggal 26 September 2008, proyek Jalan Tol Seksi IV di Makassar telah diresmikan dan telahdimulai kegiatan operasi komersialnya. Aset dalam penyelesaian sehubungan dengan proyek tersebutsebesar Rp 563.036.697.122 telah direklasifikasi ke akun Aset Tetap – Jalan Tol.

Jumlah kapitalisasi biaya pinjaman ke nilai tercatat Aset Tetap Jalan Tol untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar nihil danRp 15.494.404.620 (lihat Catatan 15).

Sebagian ruas jalan tol Pondok Aren - Serpong berada di atas tanah yang disewa dari PT Kereta Api(Persero) dengan nilai sebesar Rp 458.062.000 (lihat Catatan 29j).

Aset tetap Anak Perusahaan kecuali perlengkapan dan peralatan kantor telah diasuransikan melaluiPT Asuransi Bosowa Periskop (pihak hubungan istimewa), PT Asuransi Umum Mega, dan PT AsuransiTri Pakarta terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungansebesar Rp 354.300.082.944 dan Rp 102.275.000.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaanberkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugianyang timbul atas risiko tersebut.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetappada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Page 31: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

11. PROPERTI INVESTASI

Akun ini terdiri dari:

2009

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya PerolehanBangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465

Akumulasi PenyusutanBangunan 1.314.938.364 986.203.773 - 2.301.142.137

Nilai Buku 18.409.137.101 17.422.933.328

2008

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya PerolehanBangunan 19.724.075.465 - - 19.724.075.465

Akumulasi PenyusutanBangunan 328.734.591 986.203.773 - 1.314.938.364

Nilai Buku 19.395.340.874 18.409.137.101

Properti investasi ini merupakan unit office space yang terletak di gedung Menara Karya, Kuningan,Jakarta dengan luas keseluruhan 1.221,08 m

2dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik atas

satuan unit rumah susun non-hunian atas nama Perusahaan. Office space tersebut disewakan kepadapihak ketiga.

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008dibebankan pada beban umum dan administrasi masing-masing sebesar Rp 986.203.773 (lihat Catatan26).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, seluruh properti investasi ini digunakan sebagai jaminan atashutang bank (Catatan 15a).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, properti investasi Perusahaan telah diasuransikan melaluiPT Asuransi Umum Mega dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar $AS 2.212.000.Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinankerugian yang timbul atas properti investasi.

Berdasarkan penelaahan manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008.

Page 32: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

12. HUTANG USAHA

a. Rincian hutang usaha berdasarkan nama pemasok adalah sebagai berikut:

2009 2008

Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28)PT Otto Rental 934.533.818 -PT Semen Bosowa Maros - 16.910.903.519

Sub-jumlah 934.533.818 16.910.903.519

Pihak ketigaPT Hoptec Indonesia 353.970.578 1.478.970.580PT Menara Indra Utama 320.650.000 1.908.700.000PT Citra Paramula Sejati 96.447.815 1.429.250.000PT Yasa Patria Perkasa - 2.346.990.858PT Harfiah Graha Perkasa - 715.075.790Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500 juta) 1.969.772.820 11.397.288.983

Sub-jumlah 2.740.841.213 19.276.276.211

Jumlah 3.675.375.031 36.187.179.730

b. Rincian hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

2009 2008

Belum jatuh tempo 934.533.818 16.910.903.520Lewat jatuh tempo:

1 – 30 hari - -31 – 60 hari - -Lebih dari 60 hari 2.740.841.213 19.276.276.210

Jumlah 3.675.375.031 36.187.179.730

13. PERPAJAKAN

a. Hutang Pajak

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Pajak penghasilan:Pasal 4 ayat 2 80.676.503 6.874.035Pasal 21 107.490.878 139.593.778Pasal 23 300.066.808 312.797.667Pasal 29 1.925.125.641 1.179.884.293

Page 33: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

2009 2008

a. Hutang Pajak (lanjutan)

Pajak bumi dan bangunan 741.903.203 -

Jumlah 3.155.263.033 1.639.149.773

b. Pajak Penghasilan Badan

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan sebagaimana yangdisajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak serta akumulasirugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008adalah sebagai berikut:

2009 2008

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilanberdasarkan laporan laba rugi konsolidasi (62.845.485.370) 4.842.435.584

Dikurangi rugi sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan - Anak Perusahaan (68.788.938.445) (11.682.697.132)

Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan -Perusahaan 5.943.453.075 16.525.132.716

Beda Temporer:Imbalan kerja karyawan 80.932.604 60.477.643Penyusutan aset tetap (1.873.969) 22.357.505

Beda Permanen:Pajak 1.465.986.375 596.792.582Gaji dan tunjangan 354.299.387 124.814.020Jamuan dan sumbangan 69.363.394 168.893.930Asuransi 42.585.006 -Penghasilan yang telah dikenakan

pajak yang bersifat final (8.160.825.576) (10.122.119.515)Lain-lain 986.203.773 -

Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan -tahun berjalan 780.124.069 7.376.348.881

Akumulasi rugi fiskal awal tahun (1.100.937.436) (7.151.527.609)Penyesuaian 260.706.415 (1.325.758.708)

Akumulasi rugi fiskal - akhir tahun (60.106.952) (1.100.937.436)

Page 34: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan taksiran hutang pajak penghasilan untuk tahun yangberakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Beban pajak penghasilan tahun berjalanPerusahaan - -Anak Perusahaan 2.309.278.509 1.873.183.000

Beban pajak penghasilan kini berdasarkan laporankonsolidasi – tahun berjalan 2.309.278.509 1.873.183.000

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:Perusahaan - -Anak Perusahaan 384.152.868 693.298.707

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 384.152.868 693.298.707

Taksiran hutang pajak penghasilan 1.925.125.641 1.179.884.293

Perusahaan tidak terhutang pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2009 dan 2008 karena masih berada dalam posisi rugi fiskal.

Jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2009 tersebut akan dilaporkan dalam SuratPemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak PerusahaanMasuk Bursa (KPP-PMB). Sedangkan jumlah taksiran rugi fiskal Perusahaan untuk tahun 2008 telahsesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yangdisampaikan kepada Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP-PMB).

Anak Perusahaan telah menerima:- Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-5.0002/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal

29 Januari 2009, tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masaFebruari sampai dengan Mei 2008. Pengembalian kelebihan pembayaran yang diterima adalahsebesar Rp 5.208.391.515.

- Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.KEP-5.0014/WPJ.15/KP.0203/2009 tanggal16 Juni 2009, mengenai pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai masapajak Agustus 2008 sebesar Rp 3.844.074.427.

Pada tanggal 2 September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan”telah diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebutjuga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarifbertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010dan seterusnya.

Page 35: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Rincian aset (kewajiban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

2009

Saldo Awal

Manfaat(Beban)Pajak

TangguhanTahun

BerjalanSebelum

PerubahanTarif

DampakPerubahanTarif Pajak

Manfaat(Beban)

PajakTangguhan

TahunBerjalanSetelah

PerubahanTarif Saldo Akhir

Aset PajakTangguhan

PerusahaanKewajiban

diestimasi atasimbalan kerjakaryawan 68.082.584 22.661.129 (14.349.576) 8.311.553 76.394.137

Aset tetap 7.039.180 (524.712) (10.067.159) (10.591.871) (3.552.691)Akumulasi rugi

fiskal 336.040.861 (218.434.740) (102.579.383) (321.014.123) 15.026.738

Sub Jumlah 411.162.625 (196.298.323) (126.996.118) (323.294.441) 87.868.184

Anak PerusahaanKewajiban

diestimasi atasimbalan kerjakaryawan 345.413.223 (42.329.584) (53.033.557) (95.363.141) 250.050.082

Aset tetap 886.048.848 (425.867.220) (185.511.514) (611.378.734) 274.670.114Sewa

pembiayaan (33.940.530) - 33.940.530 33.940.530 -Selisih penilaian

kembali asettetap (1.228.362.128) 1.146.471.319 81.890.809 1.228.362.128 -

Akumulasi rugifiskal 5.575.313.951 20.874.630.933 (3.165.786.592) 17.708.844.341 23.284.158.292

Sub Jumlah 5.544.473.364 21.552.905.448 (3.288.500.324) 18.264.405.124 23.808.878.488

Jumlah 5.955.635.989 21.356.607.125 (3.415.496.442) 17.941.110.683 23.896.746.672

Aset (Kewajiban)PajakTangguhan

Anak PerusahaanKewajiban

diestimasi atasimbalan kerjakaryawan 258.692.324 139.539.462 (75.030.193) 64.509.269 323.201.593

Sewa pembiayaan (753.750) - 753.750 753.750 -

Aset tetap (2.592.865.258) (24.173.879) 2.542.832.567 2.518.658.687 (74.206.570)

Sub Jumlah (2.334.926.684) 115.365.583 2.468.556.124 2.583.921.706 248.995.023

Jumlah - Bersih 3.620.709.305 21.471.972.708 (946.940.318) 20.525.032.389 24.145.741.695

Page 36: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

2008

Saldo Awal

Manfaat (Beban)Pajak TangguhanTahun Berjalan Saldo Akhir

Aset Pajak TangguhanPerusahaanKewajiban diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 49.939.291 18.143.293 68.082.584Aset tetap 331.928 6.707.252 7.039.180Penyesuaian atas rugi fiskal (397.727.612) 397.727.612 -Akumulasi rugi fiskal 2.548.945.526 (2.212.904.665) 336.040.861

Jumlah 2.201.489.133 (1.790.326.508) 411.162.625

Anak PerusahaanKewajiban diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 317.786.705 27.626.518 345.413.223Aset pajak tangguhan atas selisih

penilaian kembali asset tetapyang diperhitungkan (1.228.362.128) - (1.228.362.128)

Aset tetap 835.879.555 50.169.293 886.048.848Sewa pembiayaan (31.114.290) (2.826.240) (33.940.530)Akumulasi rugi fiskal 423.847.904 5.151.466.047 5.575.313.951

Sub Jumlah 318.037.746 5.226.435.618 5.544.473.364

Jumlah 2.519.526.879 3.436.109.110 5.955.635.989

Kewajiban Pajak TangguhanAnak PerusahaanKewajiban diestimasi atas

imbalan kerja karyawan 251.264.244 7.428.080 258.692.324Aset tetap (2.371.462.410) (221.402.848) (2.592.865.258)Sewa pembiayaan (753.750) - (753.750)

Sub Jumlah (2.120.951.916) (213.974.768) (2.334.926.684)

Jumlah - Bersih 398.574.963 3.222.134.342 3.620.709.305

Perusahaan dan Anak Perusahaan memperhitungkan kerugian fiskal sebagai aset pajak tangguhankarena terdapat keyakinan bahwa akumulasi rugi fiskal tersebut akan dapat dipulihkan dengan labakena pajak pada masa mendatang.

Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarifpajak efektif dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dan beban pajakpenghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Page 37: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

2009 2008

Laba (rugi) sebelum manfaat (beban)pajak penghasilan menurutlaporan laba rugi konsolidasi (62.845.485.370) 4.842.435.584

Beban pajak penghasilan dengantarif efektif yang berlaku 17.803.053.045 (1.452.730.675)

Beda permanen:Pengaruh pajak atas beda permanen 213.169.836 2.801.682.017Dampak penyesuaian perubahan

tarif pajak penghasilan 199.530.999 -

Jumlah manfaat pajak penghasilan - bersih 18.215.753.880 1.348.951.342

14. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, akun ini merupakan pendapatan yang diterima di muka daripihak ketiga atas sewa lahan milik PT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan, atas pemasanganpapan iklan dan pemanfaatan komersial lainnya.

15. HUTANG BANK

Akun ini terdiri dari:

2009 2008

PT Bank Mega TbkRupiah 816.970.145.290 628.927.244.053Dolar Amerika Serikat ($AS 21.383.378,02) - 234.147.989.308

PT Bank Syariah Mega Indonesia 36.790.123.460 38.765.432.100

Jumlah 853.760.268.750 901.840.665.461

Dikurangi bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun 2.123.148.142 29.684.897.210

Bagian jangka panjang 851.637.120.608 872.155.768.251

Page 38: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

15. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk

Perusahaan

Pada tanggal 19 Juli 2007, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari PT Bank MegaTbk (Bank Mega) untuk pembiayaan pembelian office space di Menara Karya dengan maksimal kreditsebesar Rp 14.000.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.

Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 1 (satu) tahun dan dibayar denganangsuran bulanan serta akan berakhir pada bulan Agustus 2017.

Jaminan atas pinjaman ini adalah office space di Gedung Menara Karya dan buy back guarantee dariPT Karyadeka Pancamurni, pihak ketiga (lihat Catatan 11).

Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 13.008.333.332 dan Rp 13.766.666.666 dengan bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun sebesar Rp 641.666.662 dan Rp 699.999.997 masing masing pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008.

Perjanjian hutang antara Perusahaan dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yangmengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk:

1. Menarik modal2. Memberikan pinjaman3. Mengubah struktur permodalan, mengubah Anggaran Dasar dan pengurus Perusahaan4. Membagi dividen5. Melakukan penyertaan modal, pengambilalihan saham atau melakukan investasi pada

perusahaan lain, termasuk tidak terbatas pada, Anak Perusahaan dan afiliasinya6. Bertindak sebagai penjamin atas kewajiban pembayaran pihak lain atau menyebabkan

dijaminkannya barang jaminan kepada pihak lain

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada Perusahaanmengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untukpembiayaan kembali proyek jalan tol dengan maksimal kredit sebesar Rp 230.000.000.000 dengantingkat suku bunga 12,5% per tahun untuk jangka waktu 8 tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalahseluruh tagihan jalan tol Serpong-Pondok Aren dan gadai seluruh saham Perusahaan di BSD.

Pada tanggal 24 September 2008, BSD dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahandalam perjanjian pinjaman bertanggal 28 Januari 2008, sebagai berikut:

1. Menambah fasilitas pinjaman baru sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000)dengan tingkat bunga sebesar 9% per tahun dan jangka waktu selama 8 tahun. Fasilitastambahan ini harus dilakukan swap minimal sebesar 60% (lihat Catatan 29d) dari pinjaman yangdiperoleh dalam mata uang asing hingga fasilitas tambahan dilunasi. Pencairan fasilitastambahan ini dilakukan pada tanggal 25 September 2008. Dengan adanya perubahan ini, makakomposisi pinjaman menjadi:

Page 39: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

15. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

- Term loan 1 sebesar Rp 230.000.000.000 dan,- Term loan 2 sebesar $AS 21.447.721,18 (setara Rp 200.000.000.000).

2. Merubah tingkat bunga term loan 1 menjadi sebesar 15%3. Menambah jaminan pinjaman dengan hak pengelolaan jalan tol Serpong – Pondok Aren (lihat

Catatan 29f)

Berdasarkan Surat No. 001/CRB-2/09 tanggal 5 Januari 2009 mengenai Perubahan Fasilitas Kredit,Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan perjanjian pinjaman tanggal 24 September 2008 denganmerubah fasilitas pinjaman term loan 2 dari semula $AS 21.447.221,18 menjadi sebesarRp 200.000.000.000.

Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan I dan term loan II pada tanggal 31 Desember 2009masing-masing adalah sebesar Rp 215.092.592.597 dan Rp 198.400.000.000 dengan bagian yangjatuh tempo dalam waktu satu tahun masing-masing sebesar nihil. Sedangkan saldo hutang bankuntuk fasilitas term loan I dan term loan II pada tanggal 31 Desember 2008 masing-masing adalahsebesar Rp 222.191.358.027 dan $AS 21.383.378 atau setara dengan Rp 234.147.989.308 denganbagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun masin-masing sebesar Rp 16.327.160.500 dan$AS 257.372,65 atau setara dengan Rp 2.818.230.539.

Perjanjian hutang antara BSD dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskanBSD memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk:

1. Melakukan penarikan modal2. Melakukan perubahan usaha3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan

usaha dan peleburan usaha4. Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain5. Merubah struktur permodalan, anggaran dasar dan pemegang saham6. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 069/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan RestrukturisasiKredit, Bank Mega dan BSD menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut:

- Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012.- Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi

11 tahun.- Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi

14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Dengan pengaturanpembayaran bunga sebesar :• 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan,• 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga September

2013.

Page 40: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

15. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku diBank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BSDmengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)

Pada tanggal 26 Februari 2007, BMN mendapatkan fasilitas kredit Term Loan dari Bank Mega untukpelunasan fasilitas kredit pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan maksimal kredit sebesarRp 45.700.000.000 dan tingkat suku bunga 14,00% per tahun.

Pinjaman ini mempunyai masa tenggang (grace period) selama 3 (tiga) bulan dan dibayar denganangsuran setiap triwulan serta akan berakhir pada bulan September 2013.

Pada tanggal 15 Juni 2007, BMN dan Bank Mega menyetujui perubahan dan/atau tambahan dalamperjanjian pinjaman bertanggal 26 Februari 2007 sebagai berikut:

a. Perubahan mengenai definisi perjanjian jaminanb. Mengubah dan menambah ketentuan mengenai jaminanc. Menambah ketentuan mengenai kejadian pelanggaran

Jaminan atas pinjaman ini adalah hasil tagihan jalan tol seksi I dan II, seluruh tagihan yang telah adadan yang akan ada, saham BMN yang dimilki oleh Perusahaan, seluruh hasil penerimaan PT JalanTol Seksi Empat (JTSE), Anak Perusahaan, yang akan ada atas penerimaan jalan tol (tol fee) seksiempat Makassar, seluruh tagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham-saham JTSE yangdimiliki masing-masing oleh BMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, sertajaminan lain sebagaimana yang akan diminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu.

Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 40.470.275.178 dan Rp 42.970.275.178 dengan bagian yang jatuh tempodalam waktu satu tahun sebesar nihil dan Rp 1.250.000.000 masing masing pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008.

Perjanjian hutang antara BMN dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskanBMN memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, diantaranya untuk:

1. Penarikan modal2. Perubahan usaha3. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran hutang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan

usaha dan peleburan usaha4. Memberikan pinjaman5. Menggadaikan dan mengalihkan saham6. Membagi dividen kepada pemegang saham

Page 41: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

15. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) (lanjutan)

Berdasarkan Surat No. 070/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan RestrukturisasiKredit, Bank Mega dan BMN menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut:- Memberikan grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012.- Merubah Jangka waktu fasilitas kredit Term loan menjadi 10 tahun.- Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi

14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Dengan pengaturanpembayaran bunga sebesar :• 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan,• 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga

September 2013.- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di

Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada BMNmengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

PT Jalan Tol Seksi Empat

Pada tanggal 15 Juni 2007, PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE) mendapat fasilitas kredit dari BankMega yang terdiri dari term loan dalam jumlah pokok tidak lebih dari Rp 280.000.000.000 di manaterdiri dari term loan sebesar Rp 245.000.000.000 dan Interest During Construction (IDC) sebesarRp 35.000.000.000, serta Surat Keterangan Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) maksimal sebesarRp 200.000.000 sub-limit dengan fasilitas term loan. Fasilitas kredit ini digunakan untukpembangunan Jalan Tol Makassar Seksi IV dan pengadaan bahan baku serta dikenakan tingkat sukubunga 14% per tahun.

Jangka waktu pinjaman adalah 11 (sebelas) tahun dengan masa tenggang (grace period) selama2 (dua) tahun.

Jaminan atas pinjaman ini adalah seluruh hasil penerimaan jalan tol seksi I dan II Makassar, seluruhtagihan BMN yang telah ada dan akan ada, saham BMN yang dimiliki oleh Perusahaan, seluruh hasilpenerimaan JTSE yang akan ada atas penerimaan jalan tol (toll fee) seksi IV Makassar, seluruhtagihan JTSE yang telah ada dan yang akan ada, saham JTSE yang dimiliki masing-masing olehBMN dan PT Bosowa Investama, pihak hubungan istimewa, dan jaminan lain sebagaimana akandiminta oleh Bank Mega dari waktu ke waktu.

Berdasarkan Perubahan I Perjanjian Kredit yang dinyatakan dalam Akta No. 19 tanggal 10 Desember2007 dari Notaris Mahmud Said, S.H., Bank Mega menyetujui peningkatan pagu fasilitas Term Loansebesar Rp 70.000.000.000 sehingga maksimum kredit menjadi sebesar Rp 350.000.000.000 yangterdiri dari:

Page 42: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

15. HUTANG BANK (lanjutan)

a. PT Bank Mega Tbk (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Jalan Tol Seksi Empat (lanjutan)

- Term loan sebesar Rp 306.000.000.000; dan- IDC sebesar Rp 44.000.000.000

Selanjutnya, berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit No.467/CRB-2/08 tanggal2 Juli 2008 dari Bank Mega, JTSE mendapat persetujuan pengalihan sisa plafon IDC sebesarRp 28.505.595.380 menjadi term loan, sehingga rincian pinjaman menjadi sebagai berikut:- Term loan sebesar Rp 334.505.595.380; dan- IDC sebesar Rp 15.494.404.620

Saldo hutang bank untuk fasilitas term loan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 349.998.944.183 dengan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satutahun sebesar nihil dan Rp 2.000.000.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008.

Perjanjian hutang antara JTSE dan Bank Mega memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskanJTSE memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Mega, di antaranya untuk:

1. Penarikan modal2. Perubahan anggaran dasar, struktur modal, pemegang saham dan pengurus3. Perubahan usaha4. Pailit, penundaan kewajiban pembayaran utang, pembubaran, penggabungan, pengambilalihan

usaha dan peleburan usaha5. Memberikan pinjaman6. Menggadaikan dan mengalihkan saham7. Membagi dividen kepada pemegang saham

Berdasarkan Surat No. 68/CRBD/09 tanggal 28 Agustus 2009 mengenai Persetujuan RestrukturisasiKredit, Bank Mega dan JTSE menyetujui perubahan kondisi fasilitas kredit sebagai berikut:

- Memperpanjang grace period mulai bulan September 2009 hingga Desember 2012.- Merubah jangka waktu fasilitas kredit term loan menjadi 13 tahun.- Merubah tingkat suku bunga fasilitas kredit term loan 1 dan term loan 2 masing-masing menjadi

14% per tahun mulai 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010. Dengan pengaturanpembayaran bunga sebesar :• 12% per tahun dibayarkan pada 1 September 2009 hingga 31 Agustus 2010 dan,• 2% per tahun ditangguhkan dan akan dibayarkan mulai September 2010 hingga

September 2013.- Suku bunga setelah tanggal 31 Agustus 2010 akan mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku di

Bank Mega.

Pada tanggal 9 Oktober 2009, Bank Mega telah memberikan persetujuan tertulis kepada JTSEmengenai pencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 43: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

15. HUTANG BANK (lanjutan)

b. PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

Pada tanggal 28 Januari 2008, BSD memperoleh fasilitas pinjaman Al-Musyarakah dari BSMI denganjumlah maksimum sebesar Rp 40.000.000.000. Pinjaman ini dikenai nisbah bagi hasil sebesar13,25% dari pendapatan kotor BSD dengan jangka waktu maksimal 8 tahun. Pinjaman ini digunakanuntuk pembiayaan kembali proyek jalan tol dan dijamin dengan seluruh tagihan pendapatan jalan tolSerpong Pondok Aren serta gadai atas seluruh saham milik Perusahaan di BSD. Pencairan atasfasilitas kredit ini dilakukan pada tanggal 1 Februari 2008.

Saldo hutang bank untuk fasilitas pinjaman Al-Musyarakah pada tanggal 31 Desember 2009 dan2008 masing-masing sebesar Rp 36.790.123.460 dan Rp 38.765.432.100 dengan bagian yang jatuhtempo dalam waktu satu tahun sebesar Rp 1.481.481.480 dan Rp 2.839.506.174.

Perjanjian hutang antara BSD dan BSMI memuat beberapa pembatasan, yang mengharuskan BSDmemperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BSMI, di antaranya untuk:

1. Memberikan dan memperoleh pinjaman2. Mengubah struktur permodalan dan anggaran dasar3. Membagi dividen4. Menjual dan mengalihkan saham5. Bertindak sebagai penjamin atas kewajiban pihak lain6. Melakukan penggabungan usaha, pengambilalihan dan peleburan usaha

Pada tanggal 12 Oktober 2009, BSMI telah memberikan persetujuan tertulis kepada BSD mengenaipencabutan pembatasan perihal pembagian dividen kepada pemegang saham.

Beban bunga dan bagi hasil atas hutang bank yang dibayarkan oleh Perusahaan dan Anak Perusahaanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalahsebesar Rp 129.192.955.956 dan Rp 62.624.524.320.

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajibandiestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukanoleh PT Rileos Pratama yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 18 Januari 2010 dan2 Februari 2009 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:

2009 2008

Umur pensiun normal (tahun) 55 55Kenaikan gaji (per tahun) 10% 10%Tingkat bunga diskonto (per tahun) 11% 13%

Page 44: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

16. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Perubahan pada kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2009 2008

Saldo awal penyisihan 2.170.472.504 1.995.444.205Beban selama periode berjalan

Beban pengumpul jalan tol (lihat Catatan 23) 291.143.895 86.901.673Beban pelayanan pemakai jalan tol (lihat Catatan 24) 104.454.656 33.227.110Beban pemeliharaan aset jalan tol (lihat Catatan 25) 34.252.223 10.223.726Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 26) 475.657.541 342.284.970

Pembayaran selama tahun berjalan (477.397.574) (297.609.180)

Saldo akhir kewajiban 2.598.583.245 2.170.472.504

17. HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANGDIKONSOLIDASIKAN

Akun ini merupakan hak pemegang saham minoritas atas aset bersih PT Bosowa Marga Nusantara danPT Bintaro Serpong Damai, Anak Perusahaan yang dikonsolidasi.

18. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, berdasarkan DaftarPemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo (Biro Administrasi Efek), adalahsebagai berikut:

2009

Jumlah SahamDitempatkandan Disetor Persentase

Pemegang Saham Penuh Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 5.718.929.762 56,46% 200.162.541.670PT Panin Life Tbk 892.857.000 8,82% 31.249.995.000Credit Suisse, Singapura 451.873.000 4,46% 15.815.555.000UBS AG, Singapura 415.933.214 4,11% 14.557.662.490PT Galang Nusantara 285.375.000 2,82% 9.988.125.000Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 2.363.603.453 23,33% 82.726.120.855

Jumlah 10.128.571.429 100,00% 354.500.000.015

Page 45: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

18. MODAL SAHAM (lanjutan)

2008

Jumlah SahamDitempatkandan Disetor Persentase

Pemegang Saham Penuh Pemilikan Jumlah

PT Bosowa Trading Internasional 5.718.929.762 56,47% 200.162.541.670PT Panin Life Tbk 892.857.000 8,82% 31.249.995.000UBS AG, Singapura 715.933.214 7,07% 25.057.662.490PT Bosowa Utama 623.131.447 6,15% 21.809.600.645PT Tuju Wali Wali 287.654.210 2,84% 10.067.897.350PT Galang Nusantara 285.375.000 2,82% 9.988.125.000Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 1.604.690.796 15,83% 56.164.177.860

Jumlah 10.128.571.429 100,00% 354.500.000.015

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat Komisaris dan Direksi yang memiliki sahamPerusahaan.

19. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Pengeluaran 60.000.000 saham Perusahaan padapenawaran umum perdana tahun 2001 6.000.000.000 6.000.000.000

Tambahan modal disetor - agio saham 1.958.166.045 1.958.166.045Biaya emisi saham (1.298.793.524) (1.298.793.524)

Jumlah 6.659.372.521 6.659.372.521

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

Pada bulan April 2006, PT Nusantara Konstruksi Indonesia (NKI) mengakuisisi PT Bosowa MargaNusantara (BMN) dari PT Tuju Wali-Wali dan PT Bosowa Utama, pihak yang mempunyai hubunganistimewa, pada harga pembelian sebesar Rp 30.825.000.000 dengan nilai buku sebesarRp 3.598.904.099.

Pada bulan yang sama, NKI mengakuisisi PT Bintaro Serpong Damai (BSD) dari PT Bosowa TradingInternasional, pihak hubungan istimewa, pada harga pembelian sebesar Rp 280.000.000.000 dengan nilaibuku sebesar Rp 362.227.511.407.

Page 46: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)

Berdasarkan Akta Penggabungan NKI ke dalam Perusahaan No. 14 tanggal 14 September 2006, dariNotaris Fathiah Helmi, S.H., NKI telah melakukan penggabungan usaha dengan Perusahaan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sebesar Rp 14.554.372.439 dicatat dalam akun “SelisihNilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas padaneraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2009 2008

PT Bosowa Marga Nusantara (27.585.986.311) (27.585.986.311)PT Bintaro Serpong Damai 42.140.358.750 42.140.358.750

Jumlah 14.554.372.439 14.554.372.439

21. PENDAPATAN BERSIH

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Pendapatan usaha jalan tol:Ruas Serpong – Pondok Aren 81.922.836.500 75.932.404.500Ruas Tallo – Bandara Hasanuddin (Makassar) 35.546.691.600 8.106.315.800Ruas Pelabuhan Soekarno Hatta – Pettarani (Makassar) 29.262.866.300 20.521.999.900

Sub - jumlah 146.732.394.400 104.560.720.200

Pendapatan usaha lainnya:Penjualan bahan baku semen (lihat Catatan 29c) 40.466.183.723 -Pendapatan sewa (lihat Catatan 11) 3.300.000.000 3.150.000.000Penjualan semen (lihat Catatan 29a) - 81.911.390.659

Sub - jumlah 43.766.183.723 85.061.390.659

Jumlah 190.498.578.123 189.622.110.859

Rincian pendapatan berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut:

2009 2008

Pihak ketiga 150.032.394.400 107.710.720.200Pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28) 40.466.183.723 81.911.390.659

Jumlah 190.498.578.123 189.622.110.859

Page 47: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

21. PENDAPATAN BERSIH (lanjutan)

Pendapatan jalan tol dihitung dari jumlah kendaraan yang lewat dikalikan dengan tarif menurut golongankendaraan . Tarif tol yang ditetapkan didasarkan pada:

- Undang-undang No. 38 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang No. 13 Tahun 1980 tentangJalan.

- Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2005 sebagai pengganti PP No. 8 Tahun 1990 dan PP No.40 Tahun 2001.

Undang-undang dan PP tersebut merupakan landasan hukum perhitungan/penyesuaian tarif tol yangkemudian ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

Berdasarkan PP No. 15 Tahun 2005, Pasal 66 Ayat (1) dinyatakan: "Tarif dihitung berdasarkankemampuan bayar pengguna jalan tol, besar keuntungan biaya operasi kendaraan, dan kelayakaninvestasi unsur-unsur kelayakan investasi" dan Pasal 66 Ayat (2): "Besar keuntungan biaya operasikendaraan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dihitung berdasarkan pada selisih biaya operasikendaraan dan nilai waktu pada jalan tol dengan lintas alternatif jalan umum yang ada".

Rincian tarif tol terjauh adalah sebagai berikut:

No RuasGolongan

I II III IV V

1. Serpong – Pondok Aren 4.000 7.500 9.000 11.000 13.5002. Ramp Tallo Barat (Makassar) 2.000 2.500 2.500 2.500 3.0003. Ujung pandang tahap I

(Makassar) 2.500 3.000 4.000 5.000 6.0004. Ramp Parangloe (Makassar) 3.000 4.500 6.500 8.000 9.5005. Biringkanaya (Makassar) 6.000 9.000 12.500 15.500 18.500

Pendapatan kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih konsolidasiuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah dari PT Semen Bosowa Maros, pihakhubungan istimewa (lihat Catatan 28), sebesar Rp 40.466.183.723 (21%). Sedangkan untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2008 tidak ada pendapatan satu pihak tertentu yang melebihi 10%dari jumlah pendapatan bersih konsolidasi.

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari:

2009 2008

Bahan baku semen 38.847.535.623 -Semen - 79.725.720.643

Jumlah 38.847.535.623 79.725.720.643

Page 48: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan)

Pembelian kepada satu pihak tertentu yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih konsolidasi untuktahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah dari PT Bosowa Mining sebesarRp 31.348.925.484 (16,46%) dan PT Bosowa Resources sebesar Rp 7.498.610.139 (3,94%), keduanyamerupakan pihak hubungan istimewa (lihat Catatan 28). Sedangkan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2008 adalah dari PT Semen Bosowa Maros, pihak hubungan istimewa (lihatCatatan 28) sebesar Rp 79.725.720.643 (42,04%).

23. BEBAN PENGUMPUL JALAN TOL

Akun ini terdiri dari:

2009 2008

Gaji dan tunjangan 3.590.809.282 2.533.617.929Bahan bakar, listrik dan air 1.806.596.078 1.133.834.711Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 10) 1.485.460.722 603.336.772Sewa 563.784.545 33.750.000Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 16) 291.143.895 86.901.673Administrasi dan perlengkapan tol 260.535.324 160.078.018Pemeliharaan aset tetap 70.201.296 46.794.150

Jumlah 8.068.531.142 4.598.313.253

24. BEBAN PELAYANAN PEMAKAI JALAN TOL

Akun ini terdiri dari:

2009 2008

Gaji dan tunjangan 1.335.434.835 828.355.335Sewa 719.440.000 -Bahan bakar, listrik dan air 425.406.200 285.930.775Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 10) 389.339.406 82.317.524Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 16) 104.454.656 33.227.110Pemeliharaan aset tetap 63.461.428 62.251.001Lain-lain 4.139.000 20.103.576

Jumlah 3.041.675.525 1.312.185.321

Page 49: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

25. BEBAN PEMELIHARAAN ASET JALAN TOL

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 10) 45.930.958.241 29.678.191.647Pemeliharaan jalan tol 5.466.822.978 2.313.608.160Gaji dan tunjangan 716.808.328 276.237.083Sewa 451.171.920 360.171.920Bahan bakar, listrik dan air 411.335.731 176.278.125Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 16) 34.252.223 10.223.726

Jumlah 53.011.349.421 32.814.710.661

26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari:2009 2008

Gaji dan kesejahteraan karyawan 10.407.765.567 6.899.222.680Pajak dan iuran 3.830.048.586 2.782.662.490Jasa profesional 2.787.279.885 1.358.395.303Sewa 1.154.042.333 1.161.505.269Penyusutan

Properti investasi (lihat Catatan 11) 986.203.773 986.203.773Aset tetap (lihat Catatan 10) 886.018.762 626.606.042

Representasi dan sumbangan 959.652.500 881.863.287Transportasi dan perjalanan dinas 596.999.787 835.749.559Akomodasi, rapat dan keanggotaan 483.613.811 330.539.635Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 16) 475.657.541 342.284.970Kantor 320.851.201 322.234.459Utilitas 311.312.103 261.151.182Promosi dan iklan 250.920.307 51.591.126Dokumentasi dan publikasi 156.807.000 800.451.380Pencatatan saham 150.000.000 124.394.827Perbaikan dan pemeliharaan 65.037.543 103.802.220Lain-lain 1.628.483.947 1.248.306.102

Jumlah 25.450.694.646 19.116.964.304

27. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

Perhitungan laba (rugi) bersih per saham adalah sebagai berikut:

2009 2008

Laba (rugi) bersih menurut laporan laba rugi konsolidasi (41.791.300.012) 6.385.852.376Jumlah rata-rata tertimbang saham tahun berjalan 10.128.571.429 10.128.571.429

Laba (rugi) bersih per saham (4,13) 0,63

Page 50: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihakyang mempunyai hubungan istimewa.

Rincian saldo akun yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewaadalah sebagai berikut:

Persentase TerhadapJumlah Aset/

Kewajiban/Pendapatan/Beban yang

Bersangkutan

2009 2008 2009 2008Kas dan Setara KasBank

BPR Syariah Dana Moneter 19.109.877 14.789.067 0,0016% 0,0009%Deposito berjangka

BPR Syariah Dana Moneter 100.000.000 100.000.000 0,0081% 0,0065%

Jumlah 119.109.877 114.789.067 0,0097% 0,0074%

Piutang UsahaPT Semen Bosowa Maros 31.824.389.085 - 2,58% -

Hutang UsahaPT Otto Rental 934.533.818 - 0,1069% -PT Semen Bosowa Maros - 16.910.903.519 - 1,4605%Jumlah 934.533.818 16.910.903.519 0,1069% 1,4605%

Hutang hubungan istimewaPT Semen Bosowa Maros 289.596.023 289.596.023 0,0331% 0,0250%PT Bosowa Berlian Motor 70.000.000 - 0,0080% -PT Bosowa Lloyd 50.152.129 50.152.129 0,0057% 0,0044%Lain-lain ( masing-masing di bawah

Rp 50.000.000) 29.858.531 99.858.530 0,0034% 0,0086%Jumlah 439.606.683 439.606.682 0,0502% 0,0380%

Pendapatan bersihPenjualan bahan baku semen

PT Semen Bosowa Maros 40.466.183.723 81.911.390.659 21,24% 43,20%

Beban Pokok PendapatanPembelian bahan baku semen

PT Bosowa Mining 31.348.925.484 - 16,46% -PT Bosowa Resources 7.498.610.139 - 3,94% -

Pembelian semenPT Semen Bosowa Maros - 79.725.720.643 - 42,04%

Jumlah 38.847.535.623 79.725.720.643 20,39% 42,04%

Hutang kepada pihak hubungan istimewa merupakan transaksi pemberian pinjaman modal kerja danpembayaran biaya yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak-pihak hubungan istimewa tersebut. Hutangtersebut diberikan tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian tertentu.

Sifat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut:

Page 51: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Pihak Hubungan Istimewa Transaksi

BPR Syariah Dana Moneter Jasa perbankanPT Bosowa Llyod Hutang piutang antar perusahaanPT Semen Bosowa Maros Penjualan bahan baku semen,

pembelian semen dan hutang piutang antar perusahaanPT Bosowa Berlian Motor Hutang piutang antar perusahaanPT Otto Rental Sewa kendaraan operasionalPT Bosowa Mining Pembelian bahan baku semenPT Asuransi Bosowa Periskop Jasa asuransiPT Bosowa Resources Pembelian bahan baku semen

Seluruh pihak-pihak hubungan istimewa tersebut memiliki kesamaan pemegang saham denganPerusahaan dan Anak Perusahaan.

29. KONTINJENSI SERTA PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

Dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadakanbeberapa perjanjian penting dengan pihak-pihak sebagai berikut:

Perusahaan

a. Berdasarkan Perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 8 Oktober 2006, Perusahaan mengadakanperjanjian kerjasama dengan PT Semen Bosowa Maros (SBM), pihak hubungan istimewasehubungan dengan pendistribusian serta pemasaran semen merk Bosowa untuk seluruh wilayahpemasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan jumlah tiap bulannya kurang lebih 40.000ton untuk wilayah pemasaran dalam negeri dan 30.000 ton untuk wilayah pemasaran luar negeri.

Laba penjualan untuk wilayah dalam negeri adalah sebesar Rp 5.000 per ton sedangkan untukwilayah luar negeri adalah sebesar $AS 0,50 per ton. Beban operasional karyawan SBM akanditanggung oleh Perusahaan sebesar Rp 100 per ton penjualan yang diakumulasi setiap bulannya.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 15 Oktober 2006 sampai dengan tanggal14 Oktober 2007 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkankesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 15 Oktober 2007.

Selanjutnya, berdasarkan addendum perjanjian No.001/NI SBM/Dist/2006 tanggal 15 Oktober 2008,Perusahaan dan SBM melakukan perpanjangan kerjasama distribusi semen yang akan berakhir padatanggal 14 Oktober 2009.

b. Pada tanggal 10 Oktober 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian pinjaman kepadaPT Nusantara Global Capital, pihak ketiga, dengan jumlah maksimal Rp 50 miliar untuk modal kerjaperusahaan tersebut dalam rangka pembelian semen dari PT Semen Bosowa Maros, pihakhubungan istimewa. Pinjaman ini dikenakan bunga 22% per tahun. Piutang ini seluruhnya telahdilunasi pada tanggal 11 Agustus 2009.

Page 52: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

29. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

c. Pada tanggal 24 September 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama denganPT Bosowa Mining (BM) dan PT Bosowa Resources (BR), pihak hubungan istimewa, sehubungandengan pembelian material dasar semen untuk seluruh wilayah pemasaran baik dalam negerimaupun luar negeri dengan jumlah dan harga yang telah disepakati oleh Perusahaan, BM dan BR.

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal 25 September 2009 sampai dengan tanggal24 September 2010 dan dapat diperpanjang kembali selama 1 tahun berikutnya berdasarkankesepakatan para pihak.

Anak Perusahaan

PT Bintaro Serpong Damai (BSD)

d. Pada tanggal 25 September 2008, BSD mengadakan perjanjian transaksi valuta asing dengan PTBank Mega Tbk dengan nilai maksimum sebesar $AS 21.447.721,18 per 3 (tiga) bulan denganjangka waktu selama 1 (satu) tahun. Penyelesaian transaksi valuta asing $AS menjadi Rupiah hanyadapat dilaksanakan dengan cara pergerakan dana sepenuhnya.

e. BSD mengadakan Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan Jalan Tol dengan PT Jasa Marga (Persero)Tbk (Jasa Marga), sebagai pemegang hak Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, sebagaimana dinyatakandalam Akta No.183 tanggal 19 Desember 1996 dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Dalamperjanjian ini, Jasa Marga menunjuk dan memberi wewenang kepada BSD sebagai pengembangtunggal untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas nama Jasa Marga sertamenyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggung sendiri oleh BSDselama 27 tahun, termasuk masa pembangunannya. Selama masa operasi, BSD wajib membayarkepada Jasa Marga sejumlah persentase tertentu dari hasil jalan tol setiap bulannya. Jasa Margatelah memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat KeputusanNo.S543/MK.16/1996 tanggal 25 Oktober 1996 untuk mengadakan Perjanjian tersebut. Pada akhirmasa penyelenggaraan jalan tol, Perusahaan akan menyerahkan seluruh jalan tol tersebut kepadaJasa Marga.

f. Pada tanggal 19 Mei 1998, BSD dan Jasa Marga mengadakan Kerjasama Pengoperasian danPemeliharaan Jalan Tol Pondok Aren-Serpong. Berdasarkan perjanjian tersebut, BSD menyerahkanpelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol kepada Jasa Marga dan sehubungan denganitu, BSD akan menerima pembagian pendapatan jalan tol. Untuk kapasitas di bawah 120.000kendaraan per hari, tarif pembagiannya adalah sebagai berikut:

BSD Jasa MargaPeriode perjanjian

Di bawah 10 tahun 81,75% 18,25%10 – 15 tahun 77,75% 22,25%16 – 20 tahun 72,75% 27,25%Di atas 20 tahun 69,75% 30,25%

Page 53: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

29. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

Pembagian pendapatan jalan tol untuk kapasitas di atas 120.000 kendaraan adalah sebesar 50%setelah dikurangi biaya operasi dan pemeliharaan sebesar 18,25%.

Perjanjian ini berlaku sampai dengan berakhirnya kerjasama penyelenggaraan jalan tol.

g. Sesuai dengan keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 06.465/IX/BANI/Ktdtanggal 4 September 2006, pengoperasian gerbang Tol Pondok Aren Barat dan pemeliharaan jalantol Pondok Aren – Serpong dilakukan oleh BSD, berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2006.

Jalan Tol Pondok Aren - Serpong yang dibangun dan dioperasikan oleh BSD merupakan bagian dariJalan Tol Jakarta - Serpong, sedangkan pembangunan Jalan Tol Pondok Aren-Ulujami (KebayoranLama, Jakarta) yang merupakan lanjutan dari Jalan Tol Pondok Aren - Serpong dilaksanakan olehJasa Marga.

h. Berdasarkan Surat Permohonan Arbitrase No. 070/R&A Srt.G/I/06 tanggal 18 Januari 2006 yangtelah didaftarkan di Sekretariat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 217/I/ARB Bani/2006 tanggal23 Januari 2006, BSD telah mengajukan permohonan arbitrase ke Badan Arbitrase NasionalIndonesia untuk membatalkan Perjanjian Kerjasama Pengoperasian dan Pemeliharaan Jalan TolPondok Aren Serpong No. 004/SPK DIR/1998 serta menuntut ganti kerugian sebesarRp 2.100.000.000. Hasil dari perkara arbitrase tersebut sudah diputuskan dalam surat PutusanBadan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No. 217/I/ARB BANI/2006 tanggal 31 Agustus 2006.

Berdasarkan keputusan di atas, BSD dan Jasa Marga sepakat untuk merubah lingkup pengoperasianmenjadi sebagai berikut:

Jasa Marga:a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Ranji (Pondok Aren Timur)b. Pelayanan lalu lintas dan keamanan pengguna jalan tol, serta pengamanan aset

BSD:a. Pengoperasian gerbang tol Pondok Aren Baratb. Pemeliharaan jalan tol Pondok Aren-Serpong

Selain itu, BSD dan Jasa Marga ditetapkan untuk menunjuk konsultan penilai independen gunamelakukan penghitungan ulang atas Bagi Hasil pengelolaan Jalan Tol Pondok Aren.

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, hasil penghitungan ulang yang dilakukan olehPT Hutama Penilai, penilai independen, masih dalam proses dan dampaknya terhadap pendapatanBSD belum dapat ditentukan.

Page 54: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

29. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Bintaro Serpong Damai (BSD) (lanjutan)

i. Pada tanggal 17 April 1997, BSD dan PT Kereta Api (Persero) (PTKA) mengadakan perjanjian sewatanah milik PTKA seluas 39.597.404,50 m2 selama 5 tahun dari tanggal 17 April 1997 sampai dengantanggal 17 April 2002. Perjanjian tersebut dapat diperpanjang kembali sesuai kesepakatan keduabelah pihak. Berdasarkan addendum perpanjangan perjanjian sewa tanah tanggal 23 Maret 2007,kedua belah pihak setuju untuk memperpanjang jangka waktu sewa sampai dengan tanggal 16Oktober 2011.

PT Bosowa Marga Nusantara (BMN)

j. Dalam Keputusannya No. 276/KPTS/1994 tanggal 26 Agustus 1994, Menteri Pekerjaan UmumRepublik Indonesia telah memberikan izin kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (Jasa Marga) untukmenyelenggarakan tol Ujung Pandang dalam ikatan usaha patungan dengan BMN.

Berdasarkan Akta No. 322 tanggal 29 Agustus 1994 dari Notaris Mestariany Habie, S.H., BMNmengoperasikan jalan tol selama 30 (tiga puluh) tahun untuk tahap pertama sedangkan tahap keduaakan diatur kemudian dengan ketentuan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sejak dioperasikannyajalan tol, baik sebagian atau seluruhnya.

BMN setuju bahwa setelah berakhirnya masa penyelenggaraan jalan tol, maka jalan tol dan fasilitasyang berada dalam daerah milik jalan langsung dengan serta merta kembali kepada Jasa Marga.Jasa Marga berhak untuk mengoperasikan dan memelihara jalan tol tanpa wajib menyerahkannyaatau membayarkannya kepada BMN.

Perjanjian kontrak kerjasama tersebut berlaku untuk tol seksi I, II dan III. Sampai dengan tanggallaporan auditor independen, pekerjaan tol seksi III belum berjalan.

Berdasarkan Surat Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor JL. 01.03-Mn/518 tanggal21 September 2005, dan pengumuman pemenang tender investasi jalan tol dari DepartemenPekerjaan Umum nomor JL.01.03-PB/69 tanggal 27 September 2005, ditetapkan bahwa pemenangtender investasi jalan tol ruas Makassar seksi IV adalah BMN.

Berdasarkan Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan dan Peraturan Pemerintah No. 25tentang jalan tol, Pemerintah telah menyerahkan sebagian wewenang jalan tol kepada DepartemenPekerjaan Umum diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berkaitan dengan pengaturan,pengusahaan dan pengawasan yang sebelumnya dikelola oleh Jasa Marga.

Atas hal tersebut di atas, BMN diwajibkan untuk mengganti Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP)menjadi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).

Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, PPJT tersebut juga masih dalam tahap prosespenggantian.

Page 55: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

29. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

PT Jalan Tol Seksi Empat (JTSE)

k. JTSE mengadakan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol dengan Departemen Pekerjaan UmumRepublik Indonesia (DPU), sebagai pemegang hak Jalan Tol Ruas Makassar Seksi IV, dengan SuratPerjanjian bernomor 190/PPJT/V/Mn/2006 tanggal 29 Mei 2006. Dalam perjanjian ini, DPU menunjukdan memberikan kepada JTSE, hak untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol atas namapemerintah dan menyelenggarakan manajemen jalan tol dengan risiko dan biaya yang ditanggungsendiri oleh JTSE dengan masa konsesi selama 35 tahun, termasuk masa pembangunannya.Selama masa operasi, JTSE wajib melaksanakan pemeliharaan dan menyediakan asuransi sebagaiperlindungan aset jalan tol. Selain hal tersebut JTSE selama masa konsesi dapat memanfaatkanruang milik jalan tol untuk penempatan iklan, utilitas dan/atau bangunan utilitas. Pada akhir masapengusahaan jalan tol, JTSE akan menyerahkan jalan tol tersebut kepada Badan Pengatur Jalan Tol(BPJT).

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing serta konversinya ke dalam mata uang Rupiahdengan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yangditetapkan oleh Bank Indonesia pada masing-masing tanggal neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

2009

Mata Uang Asing Setara Mata Uang RupiahAset

Kas dan setara kas $AS 27.039,70 254.173.180

2008

Mata Uang Asing Setara Mata Uang RupiahAset

Kas dan setara kas $AS 218.081,15 2.387.988.592

Kewajiban$AS 21.383.378,02 234.147.989.308Hutang Bank

Jumlah kewajiban dalam matauang asing – bersih $AS 21.165.296,87 231.760.000.716

Jika aset bersih dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal31 Desember 2009 tersebut dijabarkan dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesiapada tanggal 8 Maret 2009 (tanggal laporan auditor independen) sebesar Rp 9.200/$AS 1, maka asetmoneter bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mengalami penurunan sebesar Rp 5.407.940.

Page 56: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Terhadap saldo hutang bank dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2008, manajemenPerusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan kebijakan lindung nilai dalam bentuk instrumenderivatif sebagai bagian dari manajemen risiko terhadap eksposur risiko kerugian selisih kurs mata uangasing (lihat Catatan 5).

31. INFORMASI SEGMEN

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja segmendan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, Perusahaan dan Anak Perusahaanmenggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografis sebagai segmen sekunder(lihat Catatan 2s).

Informasi konsolidasi menurut segmen usaha sebagai segmen primer adalah sebagai berikut:

2009

Jasa Sewa danDistribusi

Bahan BakuSemen

Jasa PengelolaJalan Tol Eliminasi Konsolidasi

Segmen usahaPendapatan 43.766.183.723 146.732.394.400 - 190.498.578.123

Beban segmen 51.796.496.989 83.223.289.368 (6.600.000.000) 128.419.786.357

Laba (rugi) usaha (8.030.313.266 ) 63.509.105.032 6.600.000.000 62.078.791.766

Penghasilan lain-lain (27.994.071.142 ) 2.223.839.846 40.811.458.645 15.041.227.349Beban lain-lain (5.443.621.162 ) (134.521.883.323 ) - (139.965.504.485)

Rugi sebelum manfaatpajak penghasilan (41.468.005.570 ) (68.788.938.445 ) 47.411.458.645 (62.845.485.370)

Manfaat (beban)`pajakpenghasilan (323.294.441 ) 18.539.048.321 - 18.215.753.880

Rugi sebelum hakpemegang sahamminoritas atas rugi bersihAnak Perusahaan yangdikonsolidasikan (41.791.300.011 ) (50.249.890.124 ) 47.411.458.645 (44.629.731.490)

Hak pemegang sahamminoritas atas rugi bersihAnak Perusahaan yangdikonsolidasikan - 2.838.431.478 - 2.838.431.478

Rugi bersih (41.791.300.011 ) (47.411.458.646 ) 47.411.458.645 (41.791.300.012)

Informasi lainnyaAset segmen 558.611.998.178 1.444.681.596.631 (770.760.514.536) 1.232.533.080.273Kewajiban segmen 240.905.247.559 930.430.741.387 (297.405.970.257) 873.930.018.689Perolehan aset tetap 191.483.050 102.067.162.277 - 102.258.645.327Beban penyusutan 1.237.444.658 48.440.536.246 - 49.677.980.904

Page 57: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2008

Jasa Sewa danDistribusi

SemenJasa Pengelola

Jalan Tol Eliminasi Konsolidasi

Segmen usahaPendapatan 85.061.390.659 104.560.720.200 - 189.622.110.859

Beban segmen 86.731.931.045 55.675.963.137 (4.840.000.000 ) 137.567.894.182

Laba (rugi) usaha (1.670.540.386 ) 48.884.757.063 4.840.000.000 52.054.216.677

Penghasilan lain-lain 14.401.445.822 (7.006.577.000 ) 15.777.006.388 23.171.875.210Beban lain-lain (4.554.726.551 ) (65.828.929.752 ) - (70.383.656.303)

Laba (rugi) dari aktivitasnormal sebelum manfaat(beban) pajakpenghasilan 8.176.178.885 (23.950.749.689 ) 20.617.006.388 4.842.435.584

Manfaat (beban) pajakpenghasilan (1.790.326.508 ) 3.139.277.850 - 1.348.951.342

Laba (rugi) sebelum hakminoritas atas rugi bersihAnak Perusahaan yangdikonsolidasikan 6.385.852.377 (20.811.471.839 ) 20.617.006.388 6.191.386.926

Hak pemegang sahamminoritas atas rugi bersihAnak Perusahaan yangdikonsolidasikan - 194.465.450 - 194.465.450

Laba (rugi) bersih 6.385.852.377 (20.617.006.389 ) 20.617.006.388 6.385.852.376

Informasi lainnyaAset segmen 800.537.976.187 1.709.712.263.435 (1.154.632.049.900 ) 1.355.618.189.722Kewajiban segmen 441.039.925.558 964.696.106.512 (453.200.353.959 ) 952.535.678.111Perolehan aset tetap 436.253.900 485.010.897.783 - 485.447.151.683Beban penyusutan 1.222.078.768 30.754.576.990 - 31.976.655.758

Informasi konsolidasi menurut segmen geografis sebagai segmen sekunder adalah sebagai berikut:

2009

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 125.689.020.223 64.809.557.900 - 190.498.578.123Aset segmen 1.365.502.617.105 637.790.977.705 (770.760.514.537) 1.232.533.080.273

2008

Jabotabek Makassar Eliminasi Konsolidasi

Pendapatan 160.993.795.159 28.628.315.700 - 189.622.110.859Aset segmen 1.873.130.650.887 842.442.913.135 (1.154.632.049.9007) 1.560.941.514.122

Page 58: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

32. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI TAHUN 2008

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2j atas laporan keuangan konsolidasi pada tahun 2008,Perusahaan dan Anak Perusahaan menyajikan transaksi derivatif tidak secara bersih (netto). Sesuaidengan PSAK No. 10 mengenai “Transaksi dalam Mata Uang Asing “, aset dan kewajiban derivatif dalamneraca harus disajikan secara bersih (netto) untuk masing-masing kontrak. Sebagai akibat dari penerapanstandar akuntansi tersebut, maka laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember2008 telah disajikan kembali dengan perubahan-perubahan sebagai berikut:

2008Dilaporkan Sebelumnya Disajikan Kembali

Aset derivatif 235.061.977.610 29.738.653.210

Kewajiban derivatif 205.323.324.400 -

33. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun pada laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasiuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Rincian reklasifikasi akun tersebut adalahsebagai berikut:

Dari Akun Ke Akun Jumlah Alasan

Aset tetap – selain jalan tol Aset tetap – jalan tol 1.188.813.334Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Akumulasi penyusutan asettetap – selain jalan tol

Akumulasi penyusutanaset tetap – jalan tol 526.174.232

Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Aset tetap Properti investasi 18.409.137.101Untuk penerapan PSAK No. 13(Revisi 2007)

Aset lain-lain Aset tetap 4.264.218.264Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Beban umum dan administrasiBeban pengumpul jalan

tol 123.750.000Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Beban penyusutan jalan tolkerjasama operasi

Beban umum danadministrasi 21.920.850.638

Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Beban gaji dan kesejahteraankaryawan

Beban umum danadministrasi 1.830.755.490

Untuk menyesuaikan dengan sifat akundan transaksi

Page 59: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

34. REVISI DAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampaidengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tetapi belumefektif adalah sebagai berikut:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010:

a. PSAK No. 26 (Revisi 2008) tentang “Biaya Pinjaman”. PSAK ini menentukan biaya pinjaman yangdapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasiandikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.

b. PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. PSAK iniberisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harusdiungkapkan.

c. PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK inimengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dankontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan.

d. Pencabutan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 1 tentang “Pencabutan PSAK 32:Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37:Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol”. PPSAK ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkanPSAK 32, PSAK 35, dan PSAK 37.

e. PPSAK No. 3 tentang “Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah”.PPSAK ini berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 54.

f. PPSAK No. 5 tentang “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55(1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK ini menetapkan dasar-dasarbagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapatdibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuanganentitas lain.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang “Laporan Arus Kas”. PSAK ini memberikan pengaturan atasinformasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yangmengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing)selama suatu periode.

c. PSAK No. 4 (Revisi 2009) tentang “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan KeuanganTersendiri”. PSAK ini akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangankonsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dandalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitasasosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

Page 60: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

34. REVISI DAN PENCABUTAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)

d. PSAK No. 5 (Revisi 2009) tentang “Segmen Operasi”. Berdasarkan PSAK ini, Informasi segmendiungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dandampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di manaentitas beroperasi.

e. PSAK No. 15 (Revisi 2009) tentang “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. PSAK ini akan diterapkan untukakuntansi investasi dalam entitas asosiasi, menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk InvestasiDalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas AnakPerusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

f. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, danKesalahan”. PSAK ini menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi,bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi,perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

g. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini menetapkan prosedur-proseduryang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai,rugi penurunan nilai harus diakui.

h. PSAK No. 57 (Revisi 2009) tentang “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK inibertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensidan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatanatas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlahyang terkait dengan informasi tersebut.

i. PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yangDihentikan”. PSAK ini bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, sertapenyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi danPencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiPerusahaan dan Anak Perusahaan.

35. TANGGUNG JAWAB ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan laporankeuangan konsolidasi ini yang diselesaikan pada tanggal 8 Maret 2010.

Page 61: PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT NUSANTARA INFRASTRUCTURE TBKDAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2009

Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2008(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57