pt bw plantation tbk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi perusahaan karena...

171
The Milestone of Future Developments Laporan Tahunan 2009 Annual Report

Upload: votuyen

Post on 12-Aug-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 A

nnual Rep

ortT

he

Mile

sto

ne

of F

utu

re D

ev

elo

pm

en

tsP

T BW

PLA

NTATIO

N TB

k.

The Milestone of Future Developments

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

PT. BW Plantation Tbk.Menara Batavia, Lt.22, Jl. KH Mas Mansyur Kav 126, Jakarta 10220 Indonesia

Telp : +6221 574 7428, Fax : +6221 574 7429www.bwplantation.com

Page 2: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 3: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 1PT BW Plantation Tbk

Pada tanggal 27 Oktober 2009, PT BW Plantation telah mencapai babak baru dalam perjalanannya. Pada tanggal tersebut, Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan. Hal ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit Indonesia ditentukan. Mulai dari sini sampai ke masa depan, Perusahaan akan terus melakukan pertumbuhan & pengembangan untuk meningkatkan nilai Perusahaan.

On October 27th, PT BW Plantation Tbk reached a new milestone. On that date, the Company conducted Initial Public Offering. This was an important historical landmark for the Company, marking the progress of its business sustainability and role within the domestic palm oil industry. Form here on out, the Company will continue to make growth and development to increase the Company’s value.

The Milestone of FutureDevelopments

Tonggak Perkembangan Masa Depan

Page 4: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

2 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Kinerja 2009The Performance of 2009

Page 5: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 3PT BW Plantation Tbk

Memperluas, mengembangkan, meningkatkan; PT BW Plantation Tbk tumbuh menjadi entitas bisnis yang melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien demi memberi yang terbaik bagi pemegang saham, pemangku kepentingan, karyawan, masyarakat, dan lingkungan.

Expanding, developing, improving; PT BW Plantation Tbk continues its growth as a business entity with efficient and effective performance to provide the very best for its shareholders, stakeholders, employees, the communities and nature.

Page 6: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

4 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

December 31, Keterangan

Konsolidasi (dalam jutaan rupiah) Consolidated (in billion IDR)

Description

Hasil-hasil Operasi

Pendapatan Usaha

Laba Kotor

Laba Usaha

Laba Bersih

Laba per Saham

Jumlah Saham Beredar

Laba Bersih per Saham

(dalam Rupiah penuh)

Posisi Keuangan

Modal Kerja Bersih

Aktiva Lancar

Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap

Jumlah Aktiva

Jumlah Kewajiban Lancar

Jumlah Kewajiban

Jumlah Ekuitas

Rasio Keuangan

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aktiva

Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas

Rasio Lancar

Rasio Kewajiban Berbunga terhadap Ekuitas

Rasio Kewajiban terhadap Aktiva

Informasi Keuangan Lainnya

Pertumbuhan Penjualan

Margin Laba Kotor

Margin Laba Usaha

Margin Laba Bersih

Laba sebelum Beban Bunga,Pajak dan

Penyusutan

Operational Result

Net Sales

Gross Profit

Operating Profit

Net Income

Earnings per Share

Outstanding Shares

Earnings per Share

(full amount)

Financial Position

Net Working Capital

Current Assets

Plantation Assets & Fixed Assets

Total Assets

Total Current Liabilities

Total Liabilities

Total Shareholders’ Equity

Financial Ratios

Return on Assets

Return on Equity

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Liability to Asset Ratio

Other Financial Information

Sales Growth

Gross Profit Margin

Operating Profit Margin

Net Margin

Income Before Interest,Tax and

Depreciation (EBITDA)

94.641

27.015

18.737

922

33.330.000

0,81

-47.843

37.222

237.001

336.191

85.065

171.919

164.272

0,3%

0,6%

43,8%

68,8%

104,7%

175,0%

28,5%

19,8%

1,0%

33.702

139.148

42.722

28.138

10.914

33.330.000

9,63

-58.308

56.721

276.004

457.421

115.029

251.287

206.134

2,4%

5,3%

49,3%

97,5%

121,9%

47,0%

30,7%

20,2%

7,8%

43.210

340.552

206.624

172.156

86.552

40.776.160

74,77

-108.875

111.366

422.082

578.401

220.241

483.026

95.374

15,0%

90,8%

50,6%

338,4%

506,5%

144,7%

60,7%

50,6%

25,4%

187.590

513.699

306.038

244.940

119.810

3.140.081.600

40,62

-242.041

109.625

747.602

1016.499

351.666

743.341

273.156

11,8%

43,9%

31,2%

180,6%

272,1%

50,8%

59,6%

47,7%

23,3%

267.985

584.109

365.016

258.839

167.467

4.037.082.440

50,67

63.094

402.771

1.000.766

1.622.885

339.677

717.425

905.459

10.3%

18.5%

118.6%

60,0%

44.2%

13,7%

62.5%

44.3%

28.7%

289.581

2005 2006 2007 2008 2009

iKHTiSarKeUanGanFinancial Highlight

Kinerja Saham Shares Highlights

30Des‘09

16Des‘09

12Des‘09

09Des‘09

02Des‘09

24Nov‘09

17Nov‘09

10Nov‘09

03Nov‘09

27Okt‘09

600

580

560

540

520

500

480

Har

ga P

enut

upan

Clos

ing

Pric

e

Page 7: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 5PT BW Plantation Tbk

iKHTiSar OperaSiOnal

Operational Highlights

Area TertanamPlanted Area

Hektar

Hectare

Tertanam Planted

Inti Nucleus

Plasma Plasma

TM Mature

Inti Nucleus

Plasma Plasma

TBM Immature

Inti Nucleus

Plasma Plasma

Peningkatan

Growth

50,0%

47,9%

103,0%

3,6%

3,8%

0,0%

92,3%

86,5%

365,4%

2008

27.627

26.570

1.057

13.160

12.401

759

14.467

14.169

298

2009

41.448

39.302

2.146

13.634

12.875

759

27.814

26.427

1.387

Harga dan volume PenjualanSales Price and Volume

CPO

PK

FFB

CPO (dalam ton in tonnes)

PK (dalam ton in tonnes)

FFB (dalam ton in tonnes)

Harga rata-rata/t (000)Avg. Price/t (000)

Volume PenjualanSales Volume

Peningkatan

Growth

-10, 7%

-25,7%

tidak tersedia not available

36,6%

25,5%

tidak tersedia not available

2008

6.850

3.112

1.238

65.884

11.646

21.157

2009

6.117

2.311

-

89.965

14.615

-

36,8%Peningkatan Produksi CPOCPO Production Growth

50,0%Peningkatan area tertanamPlanted area growth

36,6%Peningkatan volume penjualan CPOGrowth of CPO sales volume

ProduksiProduction

PRODUCTION

FFB

CPO

PK

EFFICIENCY

FFB Yield

CPO Extraction Rate

PK Extraction Rate

CPO Yield

FFA

25,2%

36,8%

23,5%

20.7%

-1.3%

-12.2%

30.0%

0.0%

2008

282.058

66.824

11.803

22.7

23.1

4.1

5.1

3.0

Tonne

Tonne

Tonne

Tonne/Ha

%

%

Tonne/Ha

% Average

2009

353.139

91.382

14.581

27.4

22.8

3.6

6.7

3.0

SatuanUnit

PeningkatanGrowth

Page 8: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

6 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Page 9: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 7PT BW Plantation Tbk

Pemegang saham terhormat,Kami selaku Dewan Komisaris memandang tahun 2009 sebagai sebuah awal baru yang membanggakan dan penuh tantangan bagi PT BW Plantation Tbk. Pada tahun tersebut, tepatnya pada 27 Oktober 2009, Perusahaan melaksanakan penawaran umum perdana saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Ini merupakan landasan kokoh untuk mengembangkan kiprah Perusahaan dalam industri kelapa sawit nasional di masa depan.

Dewan Komisaris sangat menyadari landasan tersebut dibangun di tengah tantangan percepatan ekspansi yang dihadapi Perusahaan dan dalam kondisi perekonomian yang masih berkecamuk akibat krisis keuangan global. Meski demikian, respons pasar terhadap keberadaan Perusahaan di bursa saham yang tercermin dari harga saham Perusahaan di atas harga penawaran umum perdana sangatlah memuaskan.

Untuk mempertahankan reaksi positif ini, Dewan Komisaris menggariskan berbagai kebijakan untuk mengoptimalkan, mengembangkan dan meningkatkan kinerja Perusahaan di semua aspek kegiatan operasionalnya mulai dari kapasitas produksi hingga riset dan pengembangan. Kesemuanya bertujuan untuk mempertahankan profitabilitas yang selama ini telah dicapai melalui pengendalian biaya yang efisien.

Dear shareholders,As the Board of Commissioners, we view the year 2009 as a satisfying and challenging new beginning for PT BW Plantation Tbk. On October 27th, 2009, the Company carried out its initial public offering in Indonesia Stock Exchange. This was the solid foundation for the Company to further advance its endeavor within the domestic palm oil industry in the future.

The Board of Commissioners fully realizes that the aforementioned foundation was built amidst the accelerating expansion of the Company in the middle of global economic turbulence. Nevertheless, the stock market’s response was positive indicated by the Company’s share price that was higher than its initial point.

To sustain such momentum, Board of Commissioners outlined several policies to optimize, develop and improve the Company’s performance on all fronts, from production capacity to research and development. The purpose is solely to maintain profitability achieved through efficient cost management.

lapOran Dewan KOmiSariS

Board of Commissioners Report

Respons pasar terhadap keberadaan Perusahaan di bursa saham yang tercermin dari harga saham Perusahaan di atas harga penawaran umum perdana sangatlah memuaskan.

The stock market’s response was positive indicated by the Company’s share price that was higher than its initial point.

Page 10: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

8 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Pembenahan tata kelola pun telah dan akan terus digalakkan sejalan dengan status perusahaan terbuka yang kini disandang PT BW Plantation Tbk. Penyebaran informasi yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan telah dijalankan menjelang dan setelah penawaran umum perdana. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat nilai dan kredibilitas Perusahaan di mata para pemangku kepentingan.

Atas nama Dewan Komisaris, kami berterima kasih kepada pemegang saham, manajemen dan seluruh karyawan yang telah mendukung keberlangsungan kegiatan usaha Perusahaan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam perjalanan PT BW Plantation Tbk sebagai kebanggaan kita bersama.

Good Corporate Governance improvement has been and will always be enforced in line with public company status held by PT BW Plantation Tbk. Unambiguous and accountable information disclosure has been performed since prior to initial public offering. This is a part of the effort to strengthen the Company’s value and credibility in the eyes of the stakeholders.

On behalf of the Board of Commissioners, we would like to extend our gratitude towards the shareholders, management and employees for their full support to ensure the sustainability of the Company’s business. May the Almighty God provide us with guidance to continue the stride of PT BW Plantation Tbk as our pride and joy.

Tjipto WidodoKomisaris Utama

President Commissioner

Tjipto Widodo

Page 11: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 9PT BW Plantation Tbk

1. Tjipto Widodo, Komisaris Utama President Commissioner2. Phoebe Widodo, Komisaris Commissioner3. Stephen Kurniawan Sulistyo, Komisaris Independen Independent Commissioner

213

Page 12: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

10 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

lapOran DireKSi Board of Directors Report

Pemegang saham terhormat,Tahun 2009 merupakan tahun pencapaian luar biasa bagi PT BW Plantation Tbk. Di tengah melemahnya harga jual rata-rata minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO), pada awal tahun hingga semester I tahun 2009 Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi yang meningkat 13,7% menjadi Rp 584,1 miliar dibandingkan pedapatan usaha konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 513,7 miliar. Perusahan juga berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi tahun 2009 sebesar Rp 167,5 miliar yang meningkat 39,8% dibandingkan laba bersih konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 119,8 miliar.

Prestasi memuaskan tersebut merupakan akumulasi dari semua peningkatan yang dijalankan Perusahaan di seluruh aspek kegiatan operasionalnya pada tahun 2009. Beberapa di antaranya adalah perluasan total lahan perkebunan tertanam hingga menjadi 41.448 hektar. Dikombinasikan dengan penerapan standar terbaik industri dalam teknik pengelolaan perkebunan berikut efisiensi pengendalian biaya produksi dan pengolahan kelapa sawit, kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) lahan inti Perusahaan meningkat 25,2% pada tahun 2009 menjadi 353.139 ton atau 27,4 ton per hektar dibandingkan 282.058 ton atau 22,7 ton per hektar pada tahun 2008.

Hal ini pada akhirnya memicu peningkatan produksi CPO menjadi 91.382 ton dan produksi PK menjadi 14.581 ton. Keduanya mengalami peningkatan masing-masing 36,8% dan 23,5% dibandingkan produksi tahun 2008 yaitu 66.824 ton CPO dan 11.803 ton PK.

PT BW Plantation Tbk juga berhasil memperoleh dana segar dari investor melalui Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) Perusahaan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2009. Sebanyak 90% dari hasil IPO tersebut digunakan untuk melakukan ekspansi di lahan. Selain itu IPO turut menandai pelaksanaan tata kelola perusahaan yang semakin transparan dan dapat dipertanggungjawabkan demi meningkatkan nilai Perusahaan di mata investor.

Berbagai kemajuan tersebut tidak bisa dilepaskan dari peran pengelolaan yang terpadu. Sepanjang tahun 2009, Perusahaan menerapkan praktik-praktik terbaik terkait Tata Kelola Perusahaan. Di antaranya adalah standarisasi prosedur dan penyusunan pedoman perilaku (Code of Conduct) yang melandasi proses kegiatan bisnis, baik dengan pihak internal maupun eksternal. Perusahaan juga telah mengangkat Sekretaris Perusahaan untuk

Dear shareholders,The year 2009 was the year of outstanding achievements. Amidst the decreasing average selling price of crude palm oil (CPO), the Company booked Rp 584.1 billions in consolidated net sales during the beginning of 2009 to the first quarter of 2009, a 13.7% increase over the consolidated net sales of 2008 which was Rp 513.7 billions. The Company also gained Rp 167.5 billions in consolidated net income in 2009, a 39.8% increase over the consolidated net income of 2008, which amounted to Rp 119.8 billions.

This achievement was the accumulation of all improvements the Company applied throughout its operational activities in 2009. Among which was the expansion of cultivated areas, now totaling at 41,448 hectares. Combined with the implementation of the highest standard of industry as well as oil palm processing and plantation’s cost management efficiency, the Company’s nucleus areas’ fresh fruit bunches (FFB) production capacity rose 25.2% to 353,139 tons or equal to 27.4 tons per hectare in 2009, compared to 282,058 tons or equal to 22.7 tons per hectare in 2008.

This led to an increase of CPO’s and PK’s production to 91,382 tons and 14,581 tons respectively, each was 36.8% and 23.5% higher than the production of 2008, which were 66,824 tons of CPO and 11,803 tons of PK.

Moreover, PT BW Plantation Tbk also secured funding from Initial Public Offering (IPO) on October 27th, 2009. Approximately 90% of the proceeds will be used to expand the Company’s plantation. IPO also marked the implementation of transparent and accountable good corporate governance as an added value for the investors.

Those results were inseparable from the concept of integrated management. The year 2009 saw the best practices of Good Corporate Governance performed by the Company. Chiefs among them were procedural standardization and the formulation of Code of Conduct as the basis for all business conducts with internal and external parties. The Company also established the position of Corporate Secretary to coordinate the application of

Page 13: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 11PT BW Plantation Tbk

Page 14: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

12 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

mengoordinasikan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan serta menjembatani hubungan dengan para pemangku kepentingan seperti Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan publik.

Sebagai warga negara yang baik, PT BW Plantation Tbk menjunjung tinggi tanggung jawab sosialnya. Kepada para karyawan dan masyarakat di sekitar area perkebunan, Perusahaan menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang keselamatan kerja, kesehatan dan pendidikan sebagai upaya peningkatan taraf hidup. Pemeliharaan lingkungan pun menjadi prioritas melalui sistem pembukaan lahan tanpa bakar, kegiatan penanaman dengan sistem terasering untuk lahan bergelombang, serta pemeliharaan dan pengendalian hama dengan sistem terpadu.

Untuk ke depannya, PT BW Plantation Tbk akan terus memperluas dan melanjutkan penanaman lahan perkebunan yang dimilikinya. Langkah ini akan diiringi efisiensi pengolahan perkebunan dan ekspansi pabrik untuk mengantisipasi kenaikan produksi. Kegiatan riset dan pengembangan pun akan terus digiatkan demi menemukan solusi-solusi yang produktif dan ramah lingkungan bagi seluruh kegiatan operasional Perusahaan.Atas semua keberhasilan dan demi rencana-rencana ini, kami selaku Direksi Perusahaan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan dan mitra kerja atas dukungannya serta para pemegang saham atas kepercayaan yang diberikan pada kami. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk atas langkah-langkah yang akan dijalankan PT BW Plantation di masa depan.

Good Corporate Governance and to bridge the relationship with stakeholders such as Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency, Indonesia Stock Exchange, and the general public.

As a good citizen, PT BW Plantation Tbk upholds its corporate social responsibility. For the employees and the surrounding communities, The Company provides safety equipments in addition to health and education facilities as means to improve their quality of life. Prioritizing nature preservation, the Company employs zero burning land clearing system as well as terraced plantation for uneven land as well as integrated pests management system.

Going forward, PT BW Plantation Tbk will continue to further expand and cultivate the land it owns. This will be in line with plantation management efficiency and mill expansion to anticipate production increment. Research and development will also be invigorated to find better, more productive and eco-friendlier solutions for all of the Company’s operational activities.For all these achievements and plans, on behalf of the Board of Directors, we would like to thank all employees and partners for their support as well as the shareholders for their confidence in us. May the Almighty God guide PT BW Plantation Tbk now and in the future.

Abdul Halim bin AshariPresiden DirekturPresident Director

Abdul Halim bin Ashari

Page 15: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 13PT BW Plantation Tbk

1. Abdul Halim bin Ashari, Presiden Direktur President Director2. Iman Faturachman, Direktur Operasi dan Keuangan Operational and Finance Director3. Alex Fernandes Benyamin, Direktur Administrasi dan Support Director of Administration and Support4. Handy Pradhitya Tjhan, Direktur Hubungan Umum Director of General Affairs5. Said Alghan, Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi) Business Development Director (Unaffiliated)

2 1 345

Sepanjang tahun 2009 Perusahaan mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi yang meningkat 13,7% menjadi Rp 584,1 miliar dibandingkan pendapatan usaha konsolidasi tahun 2008 sebesar Rp 513,7 miliar.The Company booked Rp 584.1 billions in consolidated net sales of 2009, a 13.7% increase compare to the consolidated net sales of 2008 which was Rp 513.7 billions.

Page 16: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

14 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

TOnGGaK pencapaian Milestone of Achievement

1998

PT Bumilanggeng Perdanatrada didirikan pada tanggal 15 November dengan Akta No. 27

PT Bumilanggeng Perdanatrada was established on November 15th in accordance with Act No. 27

1991

PT Bumihutani Lestari didirikan pada tanggal 1 Maret dengan Akta No. 5

PT Bumihutani Lestari was established on 1st March in accordance with Act No. 5

1995

PT Sawit Sukses Sejahtera didirikan pada tanggal 8 Mei dengan Akta No. 625

PT Sawit Sukses Sejahtera was established on 8th May in accordance with Act No. 625

1996

PT Wana Catur Jaya Utama didirikan pada tanggal 18 Oktober dengan Akta No. 63

PT Wana Catur Jaya Utama was established on 18th October in accordance with Act No. 63

1987

PT Bumilanggeng Perdanatrada melaksanakan penanaman perkebunan seluas 722 hektar

PT Bumilanggeng Perdanatrada cultivated 722 hectares of land

1998

• PT Adhyaksa Dharmasatya didirikan pada tanggal 16 Oktober dengan Akta No. 78

• PT Bumihutani Lestari melaksanakan penanaman perkebunan seluas 1.323 hektar

• PT Adhyaksa Dharmasatya was established on 16th October in accordance with Act No. 78

• PT Bumihutani Lestari cultivated 1,323 hectares of land

2000

PT Bumi Perdana Prima International didirikan pada tanggal 6 November dengan Akta No. 13

PT Bumi Perdana Prima International was established on 6th November in accordance with Act No. 13

2004

PT Bumi Perdana Prima International memulai pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) di bulan September dengan kapasitas produksi 45 ton tandan buah segar (TBS) per jam

PT Bumi Perdana Prima International commissioned crude palm oil (CPO) mill in September with production capacity of 45 tons of fresh fruit bunches (FFB) per hour

2006

PT Adhyaksa Dharmasatya melaksanakan penanaman perkebunan seluas 500 hektar

PT Adhyaksa Dharmasatya cultivated 500 hectares of land

1998

1996

PT Wana Catur Jaya Utama didirikan pada tanggal 18 Oktober dengan Akta No. 63

PT Wana Catur Jaya Utama was established on 18th October in accordance with Act No. 63

1987

Page 17: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 15PT BW Plantation Tbk

2007

• PT Bumihutani Lestari memulai pembangunan PKS kedua milik PT BW Plantation Tbk di bulan Mei dengan kapasitas produksi 45 ton TBS per jam

• PT Bumi Perdana Prima International mengubah nama menjadi PT BW Plantation yang menjadi induk bagi lima anak perusahaan yaitu PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestari , PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Sawit Sukses Sejahtera dan PT Wana Catur Jaya Utama

• PT Wana Catur Jaya Utama melaksanakan penanaman perkebunan seluas 600 hektar

• PT Bumihutani Lestari commenced construction of PT BW Plantation Tbk’s second CPO mill in May with production capacity of 45 tons of FFB per hour

• PT Bumi Perdana Prima International changed its name to PT BW Plantation consolidating all of its five subsidiaries namely PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestari , PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Sawit Sukses Sejahtera and PT Wana Catur Jaya Utama

• PT Wana Catur Jaya Utama cultivated 600 hectares of land

2009

• Perluasan kapasitas produksi PKS kedua dari 45 ton per jam menjadi 60 ton TBS per jam

• Menjadi perusahaan terbuka melalui pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Oktober

2008

• Pabrik kelapa sawit kedua PT BW Plantation Tbk mulai dikerjakan pada bulan Maret dan terletak di wilayah perkebunan PT Bumihutani Lestari

• PT Sawit Sukses Sejahtera melaksanakan penanaman perkebunan seluas 300 hektar

• Akuisisi PT Satria Manunggal Sejahtera dan PT. Agrolestari Kencana Makmur di bulan Juli, masing-masing memiliki izin lokasi seluas 10.000 hektar dan 21.000 hektar

• PT BW Plantation Tbk’s 2nd CPO mill commissioned in March, located at PT Bumihutani Lestari’s estate

• PT Sawit Sukses Sejahtera cultivated 300 hectares of land

• Acquired PT Satria Manunggal Sejahtera and PT Agrolestari Kencana Makmur in July; each possessed location permits of 10,000 hectares and 21,000 hectares, respectively.

PT Wana Catur Jaya Utama melaksanakan penanaman perkebunan seluas 600 hektar

PT Bumihutani Lestari commenced construction of PT BW Plantation Tbk’s second CPO mill in May with production capacity of 45 tons of FFB per

PT Bumi Perdana Prima International changed its name to PT BW Plantation consolidating all of its five subsidiaries namely PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Bumihutani Lestari , PT Adhyaksa Dharmasatya, PT Sawit Sukses Sejahtera and PT Wana Catur Jaya

PT Wana Catur Jaya Utama cultivated 600 hectares of land

• PT BW Plantation Tbk’s 2nd CPO mill commissioned in March, located at PT Bumihutani Lestari’s estate

• PT Sawit Sukses Sejahtera cultivated 300 hectares of land

• Acquired PT Satria Manunggal Sejahtera and PT Agrolestari Kencana Makmur in July; each possessed location permits of 10,000 hectares and 21,000 hectares, respectively.

• Expanded the 2nd CPO mill capacity from 45 tons per hour to 60 tons FFB per hour

• Became a public company through the listing of Company’s shares in Indonesia Stock Exchange (IDX) on October 27th

Page 18: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

16 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

prOfil perUSaHaanCompany Profile

Budaya, kemampuan, komitmen; PT BW Plantation Tbk telah menempuh perjalanan panjang hingga kini menjadi sebuah perusahaan terbuka, perjalanan yang ditempuh dengan tekad untuk menjadi yang terdepan dalam industri yang digelutinya.

Heritage, capability, commitment; PT BW Plantation Tbk journeyed far and wide to become a public company, a journey fueled by the will to become the most prominent player in the industry.

Page 19: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 17PT BW Plantation Tbk

Page 20: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

18 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

SeKilaS TenTanG perUSaHaanCompany at a Glance

PT BW Plantation TBK didirikan dengan nama PT Bumi Perdana Prima International berdasarkan Akta Pendirian No. 13, tanggal 6 November 2000, yang dibuat di hadapan Notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-25665 HT.01.01.Th.2000 tanggal 22 Desember 2000, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090511744208 di kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat tanggal 12 September 2002 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 2003, Tambahan No. 7449.

Pada tanggal 3 Desember 2007, PT Bumi Perdana Prima International berganti nama menjadi PT BW Plantation TBK sesuai perubahan Anggaran Dasar serta maksud dan tujuan Perusahaan.Alamat kantor pusat Perusahaan adalah sebagai berikut:• Menara Batavia, Lt.22 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta

10220• Nomor telepon : (021)574 – 7428• Nomor fax: (021) 574 – 7429• Website: www.bwplantation.com

PT BW Plantation TBK bergerak di bidang industri dan perkebunan kelapa sawit dengan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan inti sawit (Palm Kernel/PK) sebagai produk utama. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan mengedepankan pelestarian lingkungan, keselamatan, keunggulan kualitas, dan penerapan teknologi tinggi yang didukung oleh tenaga profesional andal berpengalaman. Hal ini sejalan dengan komitmen untuk menjadi produsen minyak sawit yang dinamis dan memiliki integritas demi memberikan yang terbaik bagi pemegang saham dan masyarakat sekitar perkebunan.

Total luas lahan yang dimiliki Perusahaan adalah 95.182 hektar, terdiri atas 7 perkebunan kelapa sawit yang masing-masing dikelola oleh anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

PT BW Plantation TBK was established under the name of PT Bumi Perdana Prima International based on Article No. 13 dated November 6th, 2000, of Notary Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights’ Decree No. C-25665 HT.01.01.Th.2000 dated December 22nd, 2000, and registered under Companies Listing No. TDP 090511744208 at Companies Registration Office of Central Jakarta Municipality on September 12th, 2002 and published in Official Gazette No. 68 dated August 26th, 2003, Addendum No. 7449.

On December 3rd, 2007, PT Bumi Perdana Prima International’s name was changed into PT BW Plantation TBK in line with the revision of Articles of Association as well as the shifting vision and mission of the Company.The Company’s address is as follows:• Menara Batavia, Lt.22 Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126

Jakarta 10220• Phone number: (021)574 – 7428• Fax number: (021) 574 – 7429• Website: www.bwplantation.comPT BW Plantation TBK involves in oil palm plantation and industry, producing crude palm oil (CPO) and palm kernel (PK). Emphasizing on nature preservation, quality and high tech application, the Company is supported by skillful and experienced professionals. This is in conjunction with the commitment to become a dynamic oil palm plantation company with the integrity to provide the best result for shareholders and communities in the surrounding vicinity of the plantations.

The Company owns a total of 95,182 hectares of land, consist of 7 oil palm plantations, each managed by the Compay’s subsidiaries with the following details:

Perkebunan milik Perseroan per tanggal 31 Desember 2009Perkebunan milik Perseroan per tanggal 31 Desember 2009

Anak Perusahaan Perseroan

Subsidiaries

LokasiLocation

Kalimantan Tengah Central Borneo

Kalimantan Tengah Central Borneo

Kalimantan Tengah Central Borneo

Kalimantan Timur East Borneo

Kalimantan Tengah Central Borneo

Kalimantan Barat West Borneo

Kalimantan Barat West Borneo

8,877

12,846

5,465

24,504

12,490

10,000

21,000

95,182

5,333

7,542

12,875

3,391

4,521

5,122

9,817

3,576

26,427

8,724

12,063

5,122

9,817

3,576

-

-

39,302

607

152

759

702

685

1,387

1,309

152

-

685

-

-

-

2,146

TM TBM Total TanamTotal Tanam

Total TanamTotal Tanam

TM TBM

Total LahanTotal Area

Inti (dalam hektar)Inti (dalam hektar)

Plasma (dalam hektar)Plasma (dalam hektar)

PT Bumilanggeng Perdanatrada

PT Bumihutani Lestari

PT Adhyaksa Dharmasatya

PT Sawit Sukses Sejahtera

PT Wana Catur Jaya Utama

PT Satria Manunggal Sejahtera

PT Agrolestari Kencana MakmurTotal

Total

Page 21: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 19PT BW Plantation Tbk

Perusahaan memiliki 2 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 105 ton per jam yang ditunjang sepenuhnya oleh kelengkapan infrastruktur perkebunan dan pengolahan kelapa sawit mulai dari jalan, gudang, dermaga, serta sarana dan prasarana penunjang lain seperti penelitian dan pengembangan. Kombinasi dari semua fasilitas dan infrastruktur di atas serta kemampuan manajemen dalam pengolahan kelapa sawit dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk menghasilkan produk berkualitas terbaik.

Menginjak usia 10 tahun, PT BW Plantation TBK telah melaksanakan terobosan besar dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2009. Langkah ini diharapkan berperan besar dalam meningkatkan kapasitas, pencapaian, dan pengembangan Perusahaan di masa mendatang.

The Company has 2 palm oil mill (MCC) with a total production capacity of 105 tons per hour which fully supported by the plantation infrastructure such as roads, warehouses, piers, to research and development facilities. The combination of all the facilities and infrastructure above and management capabilities in the processing of palm oil are utilized optimally to produce the best quality products.

Entering its tenth year of establishment, PT BW Plantation TBK went public through the listing of its shares at Indonesian Stock Market on October 27th, 2009. This effort is expected to play a major role in expanding the Company’s capacity, achievements, and growth.

I N D O N E S I A

PROP. KALIMANTAN SELATAN

PROP. KALIMANTAN TIMUR

SSS

PROP. KALIMANTAN TENGAH

PROP. KALIMANTAN BARAT

Pontianak

Palangkaraya

Banjarmasin

Samarinda

Equator

MA

LA

YS

IA

TI

MU

R

ADS

AKM

SMS

BHL

BLP

WJU

BHL Mill

BW Plantation Mill

Page 22: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

20 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

STrUKTUr OrGaniSaSiOrganizational Structure

Direktur Utama

DepartemenSumber Daya Manusia

DepartemenKeuangan

DepartemenPengembangan Usaha

DepartemenRumah Tangga & Umum

Kantor Pusat

DepartemenAkuntansi

DepartemenTanaman Baru

DepartemenRumah Tangga & Umum

Kebun & Pabrik

DepartemenAnggaran

DepartemenPemasaran

DepartemenOperasional Kebun

DepartemenOperasional Pabrik

DepartemenRiset & Pengembangan

DepartemenPembelian

DepartemenPerijinan & Pengembangan

Komunitas

DirekturAdministrasi dan Support

DirekturOperasi dan Keuangan

DirekturPengembangan Usaha

DirekturHubungan Umum

Internal Audit

Kontrol Bisnis Proses

Investor Relation

Departemen hukum

Sekretaris Perusahaan

Dewan Komisaris

KOmpOSiSi pemeGanG SaHamShareholders Composition

BW Investindo

Fendalton Investments

Mitra Energi Global

Wahana Platinum Indonesia

Public

Total

1.570.040.800

942.024.480

141.454.080

157.004.080

1.226.559.000

4.037.082.440

38.89%

23.33%

3.50%

3.89%

30.39%

100%

Jumlah sahamNumber of shares

Pemegang SahamShareholders

PersentaseBW

InvestindoFendalton

InvestmentsMitra

EnergiGlobal

WahanaPlatinumIndonesia

Public

38.89 % 23.33 % 3.50 % 3.89 % 30.39 %

Page 23: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 21PT BW Plantation Tbk

prOfil Dewan KOmiSariS

Board of Commissioners Profiles

Tjipto Widodo, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan sejak Desember 2007. Saat ini beliau turut menjabat sebagai Komisaris Utama PT Fortuna Cipta Sejahtera, dan PT Damai Indah Timber; sebagai Komisaris pada PT Bumihutani Lestari, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, PT Anugerah Alam Barito, serta PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang. Selain itu juga juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Pacific Granitama, PT Sawit Sukses Sejahtera, PT Wana Catur Jaya Utama dan PT BW Investindo serta sebagai Direktur pada PT Fajarindo Persada Raya. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari California State University of Los Angeles, USA pada tahun 1993.

Phoebe Widodo, Komisaris

Warga Negara Indonesia, 43 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tanggal Desember 2007. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur pada PT Sumatra Timber Utama Damai dan PT BW Investindo. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari University of Southern California, USA pada tahun 1988 dan gelar MBA dari Northrop University, USA pada tahun 1990.

Stephen Kurniawan Sulistyo, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan sejak Februari 2008. Pernah menjabat sebagai Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (2004-Februari 2008), dan PT Bhakti Investama Tbk (2003-Februari 2008); serta Direktur Utama PT Global Informasi Bermutu (2004-Februari 2008). Memperoleh gelar Bachelor of Science Business Administration dari California State University, Northridge, USA pada tahun 1988.

Tjipto Widodo, President Commissioner

Indonesian citizen, 39 years old. Tjipto Widodo has been the President Commissioner of the Company since December 2007. Currently he is also the President Commissioner of PT Fortuna Cipta Sejahtera, and PT Damai Indah Timber; a Commissioner of PT Bumihutani Lestari, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa, PT Anugerah Alam Barito and PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang. Furthermore, he is also the current President Director of PT Pacific Granitama, PT Sawit Sukses Sejahtera, PT Wana Catur Jaya Utama and PT BW Investindo, as well as a Director of PT Fajarindo Persada Raya. Mr. Widodo gained a Bachelor of Science degree from California State University of Los Angeles, USA in 1993.

Phoebe Widodo, Commissioner

Indonesian citizen, 43 years old. Phoebe Widodo has been a Commissioner of the Company since December 2007. In addition, she also serves as Director of PT Sumatra Timber Utama Damai and PT BW Investindo. She received a Bachelor of Science degree from the University of Southern California, USA in 1988 as well as Master of Business Administration degree from Northrop University, USA in 1990.

Stephen Kurniawan Sulistyo, Independent Commissioner

Indonesian citizen, 45 years old.Stephen Kurniawan Sulistyo has been an Independent Commissioner of the Company since February 2008. Throughout his career, he held various positions such as Director for PT Media Nusantara Citra Tbk (2004-February 2008) and PT Bhakti Investama Tbk (2003-February 2008). He received Bachelor of Science Business Administration degree from California State University, Northridge, USA in 1988.

Page 24: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

22 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Abdul Halim bin Ashari, Direktur Utama

Warga Negara Malaysia, 55 tahun. Menjabat sebagai Presiden Direktur Utama Perseroan sejak Desember 2007. Sebelum bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2002, beliau memulai kariernya sebagai Assistant Manager di Kulim (M) Berhad pada tahun 1978. Bergabung dengan Boustead Holdings Berhad pada tahun 1981, dengan posisi terakhir sebagai Presiden Direktur dari PT Boustead Management Services di Indonesia. Beberapa program pelatihan manajemen pernah di ikuti seperti Harvard Business School dan sebagainya.

Iman Faturachman, Direktur Keuangan

Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak Desember 2007. Sebelum bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2004, beliau memulai kariernya pada Departemen Supervisor, Finance & Accounting di PT Imeco Investama pada tahun 1986, kemudian menduduki jabatan sebagai Manager – Investment Banking Group PT Bank International Indonesia (1989-1992), Finance Manager PT Bumi Serpong Damai (1992-1993), serta berbagai posisi manajerial di PT Bank Artha Graha dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President (1995-2004). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Manajemen dari Universitas Katholik Parahyangan, Bandung pada tahun 1986 dan gelar MBA di bidang keuangan dari Institut Manajemen Prasetya Mulya, Jakarta pada tahun 1989.

Abdul Halim bin Ashari, President Director

Malaysian citizen, 55 years old.Abdul Halim Ashari has been the President Director of the BW Plantationsince December 2007. Prior to joining the Company in 2002, he began his career as an Assistant Manager with Kulim (M) Berhad in 1978. He joined Boustead Holdings in 1981 with the last position there as the President Director of PT Boustead Management Services based in Indonesia. He has attended the Senior Management Training Program at Harvard Business School among others.

Iman Faturachman, Finance Director

Indonesian citizen, 50 years old. Iman Faturachman has been the Finance Director of the Company since December 2007. Long before he joined the Company in 2004, his career began within Supervisor, Finance & Accounting Division of PT Imeco Investama in 1986. He served as Manager – Investment Banking Group PT Bank International Indonesia (1989-1992), Finance Manager of PT Bumi Serpong Damai (1992-1993), and held various managerial positions in PT Bank Artha Graha with the last one being Senior Vice President (1995-2004). He received a Master of Business Administration degree with a specialization in management from Parahyangan Catholic University in 1986 and a Masters of Business Administration degree with a specialization in finance from Prasetya Mulya Management Institute, Jakarta in 1989.

prOfil DireKSi Board of Directors Profiles

Page 25: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 23PT BW Plantation Tbk

Alex Fernandes Benyamin, Direktur Administrasi dan Support

Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Support Perseroan sejak Juli 2009. Beliau memulai kariernya di PT BAT Indonesia Tbk pada tahun 1981 serta pernah menjabat sebagai Direktur di Modern Grup (1991 – 1996) dan Bumi Raya Plantation (2000 - 2005), kemudian menjadi advisor proyek pengembangan Sumatera Selatan di PT London Sumatera Plantation Tbk. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta pada tahun 1981.

Handy Pradhitya Tjhan, Direktur Hubungan Umum

Warga Negara Indonesia, 40 tahun.Menjabat sebagai Direktur Hubungan Umum Perseroan sejak Desember 2007. Bergabung dengan grup Perusahaan pada tahun 2006, saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Pelayaran Sandidewa Samudera, Direktur PT BW International dan PT Intan Fajar. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari STIE YAI, Jakarta pada tahun 1995.

Said Alghan, Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi)

Warga Negara Indonesia, 53 tahun.Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perusahaan sejak Februari 2008. Memulai kariernya sebagai konsultan sumber daya alam PT EXSA. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Pakuan Bogor (1985-1987); Direktur PT Andalan Mitra Wahana (1987-1990), PT Andira Agro (Bangun Tjipta Group) (1996-2000), PT Nirmala Abdi Damai (Wesco Group) (2000-2004), PT Meta Epsi Agro (Medco Group) (1993-1996); General Manager PT Astra Agro Lestari (1990-1993); serta Konsultan Manajemen Perkebunan Kelapa Sawit (2004-2007). Memperoleh gelar Insinyur Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980.

Alex Fernandes Benyamin, Director of Administration and Support

Indonesian citizen, 51 years old. Alex Fernandes Benyamin has been the Director of Administration and Support of the Company since July 2009. His career began in PT BAT Indonesia Tbk in 1981. He held the position of Director in Modern Group (1991 – 1996) and Bumi Raya Plantation (2000 - 2005), and later as Project Development Advisor for PT London Sumatera Plantation Tbk. Mr. Benyamin gained a Bachelor of Laws degree from Krisna Dwipayana University, Jakarta in 1981.

Handy Pradhitya Tjhan, Director of General Affairs

Indonesian citizen, 40 years old.Handy Pradhitya Tjhan has been the Director of General Affairs of the Company since December 2007. Joined the Company in 2006, currently he also serves as a Commissioner of PT Pelayaran Sandidewa Samudera as well as a Director of PT BW International and PT Intan Fajar. Mr. Tjhan received a Bachelor of Economics degree, with a specialization in accounting from STIE YAI, Jakarta in 1995.

Said Alghan, Business Development Director (Unaffiliated)

Indonesian citizen, 53 years old.Said Alghan has been the Business Development Director of the Company since February 2008. He began his career as natural resources consultant for PT EXSA. He previously held various important positions such as the Dean of Engineering Faculty of Pakuan University, Bogor (1985-1987); a Director of PT Andalan Mitra Wahana (1987-1990), PT Andira Agro (Bangun Tjipta Group) (1996-2000), PT Meta Epsi Agro (Medco Group) (1993-1996) and PT Nirmala Abdi Damai (Wesco Group) (2000-2004); General Manager of PT Astra Agro Lestari (1990-1993); as well as Oil Palm Plantation Management Consultant (2004-2007. He gained a Bachelor of Agricultural Science from Bogor Agricultural Institute in 1980.

Page 26: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

24 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

SUmber Daya manUSia Human Resources

Sumber daya manusia merupakan tulang punggung PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Kesadaran inilah yang mendorong Perusahaan untuk meningkatkan taraf hidup, kuantitas serta kualitas sumber daya manusianya secara terencana dan berkelanjutan. Di saat yang sama, Perusahaan menjunjung tinggi kepatuhan terhadap peraturan di bidang ketenagakerjaan, Upah Minimum Regional (UMR), serta Peraturan Perusahaan.

Komposisi Karyawan Perusahaan

Jumlah Direksi dan karyawan Perusahaan sampai dengan tanggal 30 Desember 2009 seluruhnya berjumlah 100 orang. Berikut adalah jumlah dan komposisi karyawan Perusahaan berdasarkan jenjang jabatan, usia dan tingkat pendidikan:

Human resources is the backbone of PT BW Plantation Tbk’s and its subsidiaries’ operational activities. The Company therefore is committed to meticulously and continuously improve employees’ quality of life and performance. The Company also upholds compliance towards employment regulations, Regional Minimum Wages, as well as Company’s Regulations.

Company’s Employees Composition

The total number of Company’s Directors and employees per December 31st, 2009, is 100 people. The number and the composition of the employees based on position, age, and educational level is as follows:

Page 27: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 25PT BW Plantation Tbk

Komposisi karyawan menurut jenjang jabatanEmployees composition based on position

Komposisi karyawan menurut tingkat pendidikanEmployees composition based on educational level

Komposisi karyawan menurut status karyawanEmployees Composition based on employment status

Jabatan

Direksi

Eksekutif Senior

Manajer Senior

Manajer

Asisten/Supervisor

Staf

Non Staf

Jumlah

Position

Directors

Senior Executive

Senior Manager

Manager

Assistant/Supervisor

Staff

Non Staff

Total

2006

2

-

1

4

3

7

51

68

2007

3

7

3

4

10

16

9

52

2008

5

11

2

9

26

17

18

88

2009

5

11

4

13

31

20

16

100

December 31,

Komposisi karyawan menurut jenjang usiaEmployees composition based on educational level

Usia

18 - 25

26 - 35

36 - 45

46 - 55

> 56

Jumlah

Age

18 - 25

26 - 35

36 - 45

46 - 55

> 56

Total

2006

22

29

17

-

-

68

2007

5

18

22

5

2

52

2008

11

34

30

9

4

88

2009

8

40

36

11

5

100

December 31,

Pendidikan

Pasca Sarjana

Sarjana

Sarjana Muda / Diploma

SLTA

SLTP dan Lainnya

SD

Jumlah

Educational level

Postgraduate

Bachelor

Non Degree

High school

Junior high school

Elementary school

Total

2006

-

11

6

29

9

13

68

2007

-

33

4

10

5

0

52

2008

6

48

10

21

3

0

88

2009

7

54

9

26

4

0

100

December 31,

Status

Karyawan Tetap

Karyawan Kontrak

Jumlah

Employment status

Full time

Contingent

Total

2006

17

51

68

2007

43

9

52

2008

70

18

88

2009

84

16

100

December 31,

Page 28: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

26 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Komposisi Karyawan Anak Perusahaan

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, jumlah karyawan Anak Perusahaan adalah 6.721 orang. Berikut adalah jumlah dan komposisi karyawan Anak Perusahaan berdasarkan jenjang jabatan, usia dan tingkat pendidikan:

Subsidiaries’ Employees Composition

The total number of subsidiaries’ employees per December 31st, 2009, is 6,721 people. The number and the composition of the employees based on position, age, and educational level is as follows:

Komposisi karyawan menurut jenjang jabatanEmployees composition based on position

Komposisi karyawan menurut status karyawanEmployees Composition based on employment status

Jabatan

Eksekutif Senior

Manajer Senior

Manajer

Asisten/Supervisor

Staf

Non Staf

Jumlah

Position

Senior Executive

Senior Manager

Manager

Assistant/Supervisor

Staff

Non Staff

Total

2006

3

1

12

35

22

1.559

1.632

2007

0

1

6

33

15

1.908

1.963

2008

4

1

12

59

20

3.737

3.833

2009

5

20

40

130

25

6.501

6.721

December 31,

Status

Karyawan Tetap

Karyawan Kontrak

Karyawan Harian Lepas

Jumlah

Employment status

Full time

Contingent

Daily freelance

Total

2006

73

1.559

1.632

2007

55

1.908

1.963

2008

96

3.737

3.833

2009

297

4.284

2.140

6.721

December 31,

Komposisi karyawan menurut tingkat pendidikanEmployees composition based on educational level

Pendidikan

Sarjana

Sarjana Muda / Diploma

SLTA

SLTP dan Lainnya

SD

Jumlah

Educational level

Bachelor

Non Degree

High school

Junior high school

Elementary school

Total

2006

67

6

525

957

77

1.632

2007

45

10

605

1.155

148

1.963

2008

67

60

640

667

2.399

3.833

2009

159

88

991

1.252

4.231

6.721

December 31,

Komposisi karyawan menurut jenjang usiaEmployees composition based on educational level

Usia

18 - 25

26 - 35

36 - 45

46 - 55

> 56

Jumlah

Age

18 - 25

26 - 35

36 - 45

46 - 55

> 56

Total

2006

439

282

675

229

7

1.632

2007

506

372

821

255

9

1.963

2008

1.141

1.518

849

246

79

3.833

2009

1.839

2.592

1.629

512

149

6.721

December 31,

Page 29: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 27PT BW Plantation Tbk

Peningkatan Kompetensi Karyawan Mengingat ketatnya persaingan dalam industri kelapa sawit, sumber daya manusia yang kompeten dan andal merupakan kunci untuk menjadi yang terdepan. Atas dasar inilah Perusahaan mengimplementasikan dua jenis program pelatihan yaitu:• Pelatihan agronomi Pelatihan wajib bagi karyawan baru setingkat D3 dan/atau S1

yang berlangsung selama 12 bulan untuk membekali mereka dengan pengetahuan agronomi yang dibutuhkan dalam industri kelapa sawit. Pada tahun 2009, angkatan pertama peserta pelatihan ini telah menyelesaikan pendidikannya.

• Pelatihan eksternal Pelatihan yang dijalankan dengan mengirimkan staf untuk

belajar di institusi tertentu guna mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan agar kinerja mereka sesuai dengan standar industri kelapa sawit.

Employees Performance Improvement Amidst the escalating competition among palm oil companies, competent and reliable human resources is the key to become the market leader. For this reason, the Company implements two following training programs:• Agronomy training The obligatory 12 months training for new employees

with D3 and or S1 degree to provide them with agronomic knowledge required within the industry. The first batch already concluded their training in 2009.

• External training The Company sends its staff to learn at certain

institutions to gain the required knowledge in order to perform in line with the standard of the industry.

Peningkatan Taraf Hidup Karyawan

Kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan secara langsung dan tak langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan. Berikut adalah berbagai fasilitas dan kemudahan yang disediakan Perusahaan bagi karyawan demi meningkatkan taraf hidup mereka:a. Poliklinik, tenaga medis serta layanan kesehatan yang

mencakup rawat inap, rawat jalan, dan melahirkan (termasuk caesar) bagi karyawan dan keluarga

b. Fasilitas pinjaman karyawanc. Bonusd. Kendaraan dinas mulai dari jabatan manajere. Tunjangan cuti tahunan dan hari rayaf. Perumahan dan instalasi air bersih bagi karyawan di

perkebunang. Asuransi kecelakaanh. Rumah ibadahi. Bus sekolahj. Penitipan anakk. Balai pertemuanl. Sarana olahragam. Jamsostek

Employees’ Quality of Life Improvement

Employees’ prosperity and quality of life are directly and indirectly tied to the overall Company’s performance. The following facilities and conveniences are bestowed upon the employees by the Company to improve their overall quality of life:

a. Polyclinic, medical staffs, as well as medical services which include inpatients and outpatients treatment as well as childbirth (including Caesarean section procedure) for employees and their family

b. Loansc. Bonusd. Company cars for managerse. Paid family and holiday leavef. Housing and clean water installations for employees at

the plantationg. Accident insuranceh. Houses of worshipi. School busj. Baby day carek. Meeting halll. Sport facilitiesm. Employees Social Security

Page 30: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

28 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

anaK perUSaHaan Subsidiaries

1. PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)

PT Bumilanggeng Perdanatrada didirikan dengan Akta Pendirian No. 27, tanggal 15 November 1989, yang dibuat di hadapan Notaris Abdul Latief, SH, di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4515.HT.01.01.TH.92 tanggal 30 Mei 1992 dan telah didaftarkan dalam buku register Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor 1772/1992 tanggal 9 Juli 1992 dan diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 28 Agustus 1992, Tambahan No. 4115.

BLP berkedudukan di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997. Kegiatan usaha utamanya adalah perkebunan, pertanian, perdagangan, industri dan pengangkutan kelapa sawit yang berpusat di Desa Sei Bedaun Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.BLP memiliki Hak Guna Usaha sebesar 8.877 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan tertanam sebesar 8.724 hektar dimana lahan yang sudah menghasilkan sebesar 5.333 hektar. BLP juga mengelola 1.309 hektar plasma dimana sebesar 607 hektar merupakan lahan yang sudah menghasilkan.

2. PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)

PT Adhyaksa Dharmasatya didirikan dengan Akta Pendirian No. 78, tanggal 16 Oktober 1998, yang dibuat di hadapan Notaris Irawan Soerodjo, SH, di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-2675 HT.01.01.TH.99, tanggal 12 Februari 1999, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Pusat di bawah Pendaftaran No. 1276/BH.09.06 tanggal 31 Mei 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 5 Desember 2000, Tambahan No. 97.

ADS berkedudukan di Komplek Duta Merlin Blok C-44, Jl. Gajah Mada No. 3-5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jakarta 10130 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, perkebunan ADS berlokasi di Desa Tanjung Jorong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kota Waringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.

ADS memiliki total lahan sebesar 5.465 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan tertanam sebesar 5.122 hektar.

1. PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)

PT Bumilanggeng Perdanatrada was established based on Article No. 27 dated November 27th, 1989, of Notary Abdul Latief, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice’s Decree No C2-4515.HT.01.01.TH.92 dated May 30th, 1992, and registered at Central Jakarta Courts under the Registry Number 1772/1992 dated July 9th, 1992 and published in Official Gazette No. 69 dated August 28th, 1992, Addendum No. 4115.

BLP’s office is located at Menara Batavia 22nd floor, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 and started its commercial activities in 1997. Its main businesses are oil palm plantation, processing, shipping and trade. Its plantation is located in Sei Bedaun Village, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Borneo. Right to cultivate.Possessing right to cultivate 8,877 hectares of land, as of December 31st, 2009, BLP cultivated 8,724 hectares of planted areas, 5,333 hectares of which contained mature trees. BLP also cultivates 1,309 hectares of plasma areas, 607 hectares of which contains mature trees.

2. PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)

PT Adhyaksa Dharmasatya was established based on Article No. 78 dated October 16th, 1998, of Notary Irawan Soerodjo, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice’s Decree No. C-2675 HT.01.01.TH.99 dated February 12th, 1999, and registered under Companies Listing No. 1276/BH.09.06 at Companies Registration Office of Central Jakarta on May 31st, 2000 and published in Official Gazette No. 97 dated December 5th, 2000, Addendum No. 97.

ADS is headquartered at Komplek Duta Merlin Blok C-44, Jl. Gajah Mada No. 3-5, Petojo Utara, Gambir, Central Jakarta, Jakarta 10130 and started its commercial activities in 2005. As an oil palm plantation company, ADS’ main plantation is located in Tanjung Jorong Village, Parenggean District, Kota Waringin Timur Regency, Central Borneo.

ADS owns a total of 5,465 hectares of land. As of December 31st, 2009, its total planted areas were 5,122 hectares.

Page 31: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

3. PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)

PT Wana Catur Jaya Utama was established on Article No. 63 dated October 18th, 1996, of Notary H. Azhar Alia, SH, in Jakarta and amended by Article No. 6 dated July 10th, 2005 of Notary Aliya S. Azhar, SH, MH. M.Kn in Depok. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights’ Decree No. C-20473 HT.01.01.TH.2005 dated July 25th, 2005, and registered under Companies Listing No. 1166/BH.09.05/V/2007 at Companies Registration Office of Central Jakarta Municipality on May 14th, 2007 and published in Official Gazette No. 16 dated February 22nd, 2008, Addendum No. 2022.

WJU is headquartered at Menara Batavia 22nd floor, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 and started its commercial activities in 2006. As an oil palm plantation company, WJU’s main plantation is located in Pujon Village, Kapuas Tengah District, Kapuas Regency, Central Borneo.

WJU owns a total of 12,490 hectares of land. As of December 31st, 2009, its total planted areas were 3,576 hectares.

4. PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)

PT Sawit Sukses Sejahtera was established based on Article No. 625 dated May 8th, 1995 of Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH, in Jakarta. The article underwent several amendments with the final one being Article No. 3 dated May 3rd, 1999 of Notary Harra Mieltuani Lubis, SH, CN., in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice’s Decree No. C-10393 HT.01.01.TH.99 dated June 2nd, 1999 and registered under Companies Listing No. 2609/BH0905/XII/2000 at Companies Registration Office on December 12th, 2000 and published in Official Gazette No. 27 dated April 3rd, 2001, Addendum No. 2084.

SSS’ office is located at Menara Batavia 22nd floor, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 and started its commercial activities in 1997. As an oil palm plantation company, SSS’ main plantation is located in Senyiur Muara Ancalong Village, Kutai Timur, East Borneo.

SSS owns a total of 24,504 hectares of land. As of December 31st, 2009, its total planted areas were 9,817 hectares, along with 685 hectares of plasma areas it cultivated and managed.

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 29PT BW Plantation Tbk

3. PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)

PT Wana Catur Jaya Utama didirikan dengan Akta Pendirian No. 63, tanggal 18 Oktober 1996, yang dibuat di hadapan Notaris H. Azhar Alia, SH, di DKI Jakarta yang kemudian diubah dengan Akta No. 6, tanggal 10 Juli 2005, yang dibuat di hadapan Notaris Aliya S. Azhar, SH, MH. M.Kn di Depok. Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-20473 HT.01.01.TH.2005 tanggal 25 Juli 2005 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dengan No. 1166/BH.09.05/V/2007 tanggal 14 Mei 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 22 Februari 2008, Tambahan No. 2022.

WJU berkedudukan di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2006. Kegiatan usaha utama WJU adalah perkebunan kelapa sawit yang terletak di Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah.

WJU memiliki total lahan sebesar 12.490 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan tertanam sebesar 3.576 hektar.

4. PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)

PT Sawit Sukses Sejahtera didirikan dengan Akta Pendirian No. 625, tanggal 8 Mei 1995 yang dibuat di hadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini mengalami beberapa perubahan dan yang terakhir adalah Akta No.3 tanggal 3 Mei 1999, yang dibuat di hadapan Notaris Harra Mieltuani Lubis, SH, CN., di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-10393 HT.01.01.TH.99 tanggal 2 Juni 1999, didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan dengan No. 2609/BH0905/XII/2000 tanggal 12 Desember 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 3 April 2001, Tambahan No. 2084.

SSS berkantor di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997. Bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, kebun SSS terletak di Desa Senyiur Muara Ancalong, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

SSS memiliki total lahan sebesar 24.504 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan tertanam sebesar 9.817 hektar, ditambah 685 hektar lahan plasma yang juga ditanami dan dikelola SSS.

Page 32: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

30 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

5. PT Bumihutani Lestari (BHL)

PT Bumihutani Lestari didirikan dengan Akta Pendirian No. 5, tanggal 1 Maret 1991, yang dibuat di hadapan Notaris Gde Kertayasa, SH, di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2.3719.HT.01.01-Th’94, tanggal 28 Februari 1994, yang yang telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor 24/CN/1998/PN.JKT.PST tanggal 12 Juni 1998 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25, tanggal 25 Maret 2008, Tambahan No. 3491.

BHL berkedudukan di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998. Bergerak dalam usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, kebun dan pabrik BHL berlokasi di Desa Punden, Kecamatan Cempagu serta Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupatan Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah.

BHL memiliki total lahan sebesar 12.846 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan tertanam sebesar 12.063 hektar. Dari angka tersebut, 7.542 hektar telah menghasilkan. BLP juga mengelola 152 hektar plasma lahan yang sudah menghasilkan

6. PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS)

PT Satria Manunggal Sejahtera didirikan dengan Akta Pendirian No. 2, tanggal 2 Januari 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Surjadi, SH, di Jakarta. Akta ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-02719.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 21 Januari 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Pekanbaru di bawah No. 3047/BH.04.01/I/2008, tanggal 31 Januari 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 64 tanggal 8 Agustus 2008. Tambahan No. 14360.

SMS berkantor di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan sampai saat ini belum beroperasi secara komersial. Kegiatan usaha utama SMS adalah perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Kecamatan Pinoh Utara, Ella Hilir dan Menukung, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

SMS memiliki total lahan sebesar 10.000 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, SMS belum melakukan penanaman.

5. PT Bumihutani Lestari (BHL)

PT Bumihutani Lestari was established based on Article No. 5 dated March 1st, 1991 of Notary Gde Kertayasa, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice’s Decree No. C2.3719.HT.01.01-Th’94 dated February 28th, 1994, and registered at Central Jakarta Courts under the Number 24/CN/1998/PN.JKT.PST dated June 12th, 1998, and published in Official Gazette No. 25 dated March 25th, 2008, Addendum No. 3491.

Headquartered in Menara Batavia 22nd floor, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220, BHL started its commercial activities in 1998. Its scope of business is oil palm plantation and processing, with its main plantation and factory located in Punden Village, Cempagu District as well as in Mirah Kalanaman Village, Katingan Tengah District, Katingan Regency, Central Borneo.

BHP owns a total of 12,846 hectares of land. As of December 31st, 2009, its total planted areas were 12,063 hectares; 7,542 of which contained mature trees. BHP also cultivates 152 hectares of plasma areas contains mature trees.

6. PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS)

PT Satria Manunggal Sejahtera was established based on Article No. 2 dated January 2nd, 2008, of Notary Surjadi, SH, in Jakarta. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights’ Decree No. AHU-02719.AH.01.01 Year 2008 dated January 2008 and registered under Companies Listing No. 3047/BH.04.01/I/2008 at Companies Registration Office of Pekanbaru City on January 31st, 2008, and published in Official Gazette No. 64 dated August 8th, 2008, Addendum No. 14360.

SMS’ office is located at Menara Batavia 22nd floor, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 and has yet to begin its commercial activities. As an oil palm plantation company, SMS’ main plantation is located in Pinoh Utara District, Ella Hilir District and Menukung District, Melawi Regency, West Borneo.

SMS owns a total of 10,000 hectares of land. As of December 31st, 2009, it has yet to start cultivation.

Page 33: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 31PT BW Plantation Tbk

7. PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM)

PT Agrolestari Kencana Makmur didirikan dengan Akta Pendirian No. 12, tanggal 6 Oktober 2007, dibuat di hadapan Notaris Fery Bakti, SH, di Pekanbaru. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03525.HT.01.01-TH 2007 tanggal 16 November 2007, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Pekanbaru dengan No. Pendaftaran 2983/BH.04.01/XII/2007, tanggal 3 Desember 2007, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Republik Indonesia No. 64, tanggal 8 Agustus 2008, Tambahan No. 14356.

AKM berkedudukan di Menara Batavia Lantai 22, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 dan sampai saat ini belum beroperasi secara komersial. Sesuai kegiatan usahanya yaitu perkebunan kelapa sawit, AKM memiliki perkebunan yang berlokasi di Kecamatan Sayan dan Tanah Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

AKM memiliki total lahan sebesar 21.000 hektar. Pada tanggal 31 Desember 2009, AKM belum melakukan penanaman.

7. PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM)

PT Agrolestari Kencana Makmur was established based on Article No. 12 dated October 6th, 2007, of Notary Fery Bakti, SH, in Pekanbaru. The deed was ratified by the Minister of Justice and Human Rights’ Decree No. C-03525.HT.01.01-TH 2007 dated November 16th, 2007, and registered under Companies Listing No. 2983/BH.04.01/XII/2007 at Companies Registration Office of Pekanbaru City on December 3rd, 2007 and published in Official Gazette No. 64 dated August 8th, 2003, Addendum No. 14356.

AKM is headquartered at Menara Batavia Lantai 22nd, Jalan KH Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220 and has yet to begin its commercial activities. In line with its main business of oil palm plantation, AKM owned an oil palm plantation in Kecamatan Sayan District and Tanah Pinoh District, Melawi Regency, West Borneo.

AKM owns a total of 21,000 hectares of land. As of December 31st, 2009, it has yet to start cultivation.

Page 34: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

32 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Cergas, akurat, hati-hati; PT BW Plantation menjalankan bisnisnya dengan presisi dan keahlian, menggunakan metode berorientasi hasil yang dijalankan tenaga berpengalaman and profesional yang bertekad memaksimalkan potensi Perusahaan.

Swift, accurate, mindful; PT BW Plantation Tbk runs its business with precision and finesse, utilizing the result-oriented methods performed by experienced and professional staffs dedicated to fully maximize the Company’s full potential.

analiSa Dan pembaHaSanmanajemenManagement Discussion and Analysis

Page 35: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 33PT BW Plantation Tbk

Page 36: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

34 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

KeGiaTanUSaHaBusiness Activity

PT BW Plantation Tbk merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan kelapa sawit, Produk utamanya adalah minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan inti kelapa sawit (palm kernel/PK). Produk-produk tersebut diekstrak dari tandan buah segar (TBS) hasil panen perkebunan. Proses penanaman, panen dan pengolahan kelapa sawit merupakan keseluruhan kegiatan usaha Perusahaaan.

PT BW Plantation Tbk is an oil palm plantation and processing company. Its main products are crude palm oil (CPO) and palm kernel (PK). These products are extracted from fresh fruit bunches (FFB) harvested by the Company. The whole process of oil palm cultivation, harvesting, and processing form the entirety of the Company’s business activity.

Page 37: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 35PT BW Plantation Tbk

Sekilas Kelapa SawitTanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) memerlukan iklim tropis yang lembab dengan temperatur antara 24 hingga 32C sepanjang tahun, sinar matahari dan curah hujan yang cukup. Kelapa sawit menghasilkan tandan buah yang masing-masing mengandung antara 1.000 hingga 3.000 biji buah dan beratnya rata-rata dapat mencapai antara 5 hingga 40 kilogram tergantung usia dari tanaman sawit tersebut. Buah kelapa sawit terdiri dari mesocarp yang menghasilkan CPO dan PK.

Rata-rata usia ekonomis normal tanaman kelapa sawit adalah 25 tahun dan dapat mencapai 35 tahun untuk varietas hibrida unggul. Tanaman kelapa sawit mencapai usia produktif secara komersial sekitar tiga tahun setelah ditanam. Umumnya tanaman kelapa sawit mencapai usia prima pada umur 7 hingga 18 tahun.

PenanamanPerusahaan membutuhkan sekitar 200 benih untuk dapat memperoleh jumlah kecambah yang mencukupi untuk menanami 1 hektar lahan, dengan mempertimbangkan thinning dan seleksi yang diperlukan sebelum penanaman untuk memastikan hanya tanaman kelapa sawit yang baik yang ditanam. Perusahaan membeli sebagian besar kebutuhan bibit, yang terdiri dari material bibit hibrida unggul, dari ASD De Costa Rica, S.A. di Kosta Rika, juga dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (dahulu Marihat), PT Socfindo dan PT Sampoerna Agro Tbk. di Indonesia. Perusahaan berencana untuk meningkatkan proporsi benih lokal di masa datang.

Bibit-bibit tersebut umumnya diambil sendiri oleh pegawai Perusahaan dari kebun benih di Indonesia, dan pengemasan serta pengiriman bibit-bibit tersebut diawasi secara ketat. Setelah tiba di tempat pra-pembibitan Perusahaan, benih-benih tersebut

Oil Palm IntroductionThe oil palm (Elaeis guineensis) requires a humid tropical climate with temperatures ranging from 24 to 32C throughout the year, ample sunshine and sufficient rainfall. The trees produce FFB, each contains between 1,000 to 3,000 fruitlets and can weighs between 5 to 40 kilograms on average depending on the age of the trees. Each fruitlet consists of a mesocarp, from which CPO is derived, and a kernel.

The average economic life span of a normal oil palm tree is 25 years and can extend up to 35 years for the compact hybrid varieties. Oil palm trees first reach commercial maturity approximately 3 years after planting in the field, generally reaching their prime in 7th through 18th year.

CultivationThe Company requires approximately 200 seeds to have sufficient viable seedlings to plant one hectare of land, taking into consideration the thinning and culling required prior to planting to ensure only vigorous growing palms are planted. The Company purchases the majority of its seed requirements, comprising of compact hybrid seed materials, from ASD De Costa Rica, S.A in Costa Rica, as well as from the Indonesian Oil Palm Research Institute (formerly Marihat), PT Socfindo and PT Sampoerna Agro Tbk in Indonesia. The Company plan to increase the proportion of seeds that we source locally in the future.

For most of the time, the seeds are typically collected by the Company’s own personnel from germination stations in Indonesia, and the packing and transportation of the merchandise is diligently monitored. Upon arrival at the Company’s pre-nursery site, the

Page 38: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

36 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

langsung ditanamkan di kantong pra-pembibitan di mana benih-benih tersebut dirawat sekitar 3 bulan. Kecambah-kecambah tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kebun pembibitan, dengan tanah yang telah diseleksi, disaring, dan dicampur dengan pupuk, di mana kecambah-kecambah tersebut dirawat selama 7 hingga 24 bulan sebelum siap untuk ditanam di kebun kelapa sawit.

Perusahaan biasanya menanam tanaman kelapa sawit muda dengan pola segitiga dengan jarak sekitar 8,8 meter, yang hasilnya adalah populasi tanaman sekitar 148 pohon per hektar. Pola tanam segitiga memungkinkan pemanfaatan nutrisi tanah dan ketersediaan ruang serta cahaya untuk pertumbuhan mahkota tanaman sawit yang lebih besar.

Tanaman kelapa sawit umumnya mulai menghasilkan bakal bunga pada usia antara 14 hingga 16 bulan yang nantinya akan berkembang menjadi TBS. Tetapi, Perusahaan membuang bakal bunga ini sampai tanaman kelapa sawit mencapai usia 24 bulan, di mana sesudah periode tersebut, bakal bunga dipelihara untuk berkembang menjadi TBS matang sekitar 6 bulan kemudian. Proses pembuangan bakal bunga ini disebut ablation dan dilakukan agar tanaman kelapa sawit pada awalnya lebih berkonsentrasi pada pertumbuhan vegetatif, yang akan menghasilkan tanaman kelapa sawit yang lebih produktif setelahnya. Dalam periode sebelum produksi, pemeliharaan tanaman kelapa sawit muda sangat penting, dan Perusahaan memantau proses ini dengan ketat. Dalam periode ini, Perusahaan berupaya memastikan bahwa:• Pupuk yang diberikan jumlahnya tepat dan terjadwal;• Area di sekitar tanaman muda bebas dari gulma (tumbuhan

pengganggu yang dapat bersaing dengan tanaman kelapa sawit untuk pupuk, air dan sinar matahari);

• Pertumbuhan vegetatif diukur untuk memonitor apakah asupan nutrisi diserap secara efisien;

• Bakal bunga dibuang setiap dua bulan;• Tanaman/kacangan penutup tanah ditanam untuk melindungi

kelembaban lahan dan menghambat pertumbuhan ilalang atau gulma; dan

• Hama dan penyakit tanaman dimonitor secara ketat dan permasalahan yang timbul diatasi secara langsung.

germinated seeds are planted immediately into pre-nursery bags where they are nurtured for approximately three months. Thereafter, the seedlings are transplanted into the main nursery, where the soil is selected, sieved and mixed with fertilizer, where it is nurtured for another 7 to 24 months before it is ready for field planting.

The Company’s generally plants the young oil palm trees in a triangular pattern approximately 8.8 meters apart, which results in a planting density of approximately 148 trees per hectare. The triangular planting pattern facilitates greater utilization of the ground for nutrition and of available space and light for crown development.

Oil palm trees generally begin to produce inflorescences (flower buds) at the age of between 14 to 16 months that can later develop into FFB. However, these inflorescences are removed until the palm attains the age of 24 months, after which they are kept and develop into a ripe FFB approximately six month later. This process of removal of inflorescences is referred to as ablation and is carried out to allow the palm to concentrate on its vegetative growth initially, which results in a more productive palm subsequently. During the period prior to production, proper maintenance of the young oil palm trees is essential, and we closely monitor the process. During such period, the Company tries to ensure that:

• The correct amount of fertilizer is applied in a timely manner;• The area surrounding each young oil palm tree is cleaned and

kept free from parasitic plants (which may compete with the oil palm tree for fertilizer, water and sunlight);

• Vegetative growth is measured to monitor whether the nutrient inputs have been efficiently absorbed;

• the inflorescences are removed once every two months;• Leguminous cover crop is established (to discourage the

growth of parasitic plants); and• Pests and diseases are closely monitored and incidences are

promptly attended to.

Page 39: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 37PT BW Plantation Tbk

Aplikasi PemupukanPerusahaan beroperasi secara efisien melalui sistem pemupukan yang berlaku untuk perkebunan Perusahaan dan Perusahaan membeli kebutuhan pupuk dari Malaysia dan produsen lokal dengan harga dasar dalam mata uang dolar Amerika. Perusahaan menggunakan pupuk organik seperti pupuk Urea, rock phospate, muriate potash dan kieserite sebagai pengganti nutrisi untuk penyerapan nutrisi tanaman menghasilkan (TM). Perusahaan melakukan analisa tanah untuk setiap 25 sampai dengan 30 hektar blok TM untuk mendeteksi defisiensi nutrisi dan keseimbangan nutrisi secara keseluruhan. Hasil tersebut digunakan untuk menganulir rekomendasi pupuk untuk setiap blok. Hal ini untuk memastikan imbal maksimum dari investasi pupuk Perusahaan. Perusahaan melakukan pemupukan hanya dua atau tiga kali dalam satu tahun.

Perusahaan juga menggunakan kembali limbah PKS dan janjang kosong (empty fruit bunches) sebagai pengganti pupuk. Perkebunan CPO dan PKS biasanya memproduksi limbah PKS dan janjang kosong dalam jumlah yang besar. Limbah PKS dan janjang kosong adalah bahan yang baik untuk nutrisi tanaman, yang diaplikasikan Perusahaan ke perkebunan sebagai pupuk organik. Dengan cara ini Perusahaan mengurangi biaya pemupukan dan mengurangi kadar polusi limbah kepada lingkungan sekitar.

PanenPanen dilakukan sepanjang tahun dan tidak ada musim panen yang spesifik. Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah sepanjang tahun tanpa banyak perubahan, walaupun demikian produksi buah dapat berubah akibat pengaruh perubahan iklim.

Memanen tandan buah pada tingkat kematangan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan produksi. Tujuan dari teknik panen yang baik adalah untuk mencapai jumlah minyak dengan kualitas yang optimal dengan cara yang paling ekonomis. Hal ini melibatkan penentuan titik optimal kematangan ekonomis dari TBS, interval panen yang sesuai, metode pengumpulan buah dan cara buah tersebut dikirimkan ke PKS. Praktik yang diterapkan di lapangan sangat memengaruhi kualitas akhir minyak kelapa sawit, terutama terkait dengan kandungan asam lemak bebas (free fatty acid/FFA), yang menentukan tingkat premi yang dibayarkan untuk aspek kualitas ini. Tingkat hasil ekstraksi CPO (oil extraction rate/OER) yang dicapai PKS sangat dipengaruhi oleh kematangan buah, karena kandungan minyak dari buah meningkat tajam sejak warna TBS berubah dari hitam menjadi oranye kemerahan hingga mencapai kematangan penuh. Pemanen kembali setiap 7 hingga 10 hari ke titik yang sama untuk memeriksa tanaman kelapa sawit dan memanen TBS yang telah matang.

Perusahaan selalu berupaya untuk memperbaiki efisiensi dan produktifitas dalam memanen TBS, dan mengurangi biaya produksi, melalui sejumlah inisiatif, meliputi penggunaan sistem otomatis.

Fertilizer ApplicationThe Company operates an efficient best-practice fertilization system for oil palm trees and purchases all of its fertilizer from Malaysian and local producers at prices based on US dollars. The Company applies organic fertilizers such as urea, rock phosphate, muriate of potash and kieserite to replenish the large amounts of nutrients absorbed by mature oil palm trees. The Company conducts leaf and soil analysis on each 25 to 30 hectare block of mature oil palm trees to detect any nutrient deficiencies and to measure the overall nutrient balance. These results are used to tailor the fertilizer recommendations for each planted block, thus ensuring maximum returns from fertilizer investments. The Company applies fertilizer only two or three times during each year.

In addition, the Company also reuses by-products from its mills as fertilizer substitute. Oil palm plantations and mills generally produce large quantities of palm oil mill effluent and empty fruit bunches. As these by-products are good sources of plant nutrients, they are recycled organic fertilizers. By reusing mill byproducts in this manner, the Company lowers its fertilizing costs and reduces the amount of polluting effluent released into the environment.

HarvestingHarvesting takes place throughout the year and there is no specific harvesting season. The oil palms bear fruit all year long without much seasonality, although fruit production may be subject to change due to climatic variations.

Harvesting fruit bunches at the correct state of maturity is of critical importance in maximizing yield. The objective of a good harvesting technique is to obtain the maximum amount of good quality oil in the most economical manner. This involves the selection of the point of optimum economic maturity of FFB, appropriate intervals between harvesting rounds, methods of fruit collection and means by which the fruit is transported to the mill. Field practice exerts considerable influence on final oil quality, particularly with respect to free fatty acid (FFA) content, which determines the level of premium payable for this aspect of quality. The extraction rate obtained by a mill is significantly affected by the ripeness of the fruit, since the oil content of fruit increases rapidly from the time that FFB color begins to change from black to reddish-orange until full ripeness is achieved. The Company’s harvesters return every seven to 10 days to the same plot to check the palms and harvest any ripe FFB.

The Company seeks to improve efficiency and productivity in harvesting FFB, and reduce production costs, through a variety of initiatives which include introducing an automated system.

Page 40: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

38 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Kegiatan pemanen yang cukup berat adalah pengumpulan TBS yang telah dipotong dan buah-buah yang terlepas dari tandannya ke tempat pengumpulan. Perusahaan telah menerapkan sistem mekanisasi pengumpulan TBS dengan menggunakan traktor mini yang dilengkapi dengan scissors lift gandeng. Dengan sistem ini, TBS yang dipanen dimasukkan ke dalam scissors lift gandeng, yang membawa TBS ke truk di tempat pengumpulan di jalur masuk kebun. Truk kemudian mengantar TBS ke PKS. Hal ini memperbaiki efisiensi dan mengurangi beban fisik bagi pemanen dalam mengumpulkan hasil panen dari dasar pohon ke titik pengumpulan, sehingga akan meningkatkan produktifitas dari pemanen. Perusahaan juga sudah mengimplementasikan bin transport system untuk mengirimkan TBS dari tempat pengumpulan ke PKS pada perkebunan BLP dan merencanakan untuk mengimplementasikan sistem yang sama pada perkebunan BHL pada kuartal keempat tahun 2009. Sistem ini tidak saja mengurangi jumlah truk yang digunakan, tetapi juga mengurangi penanganan ganda TBS yang dapat meningkatkan OER ketika TBS diproses. Perusahaan juga menerapkan sistem panen “blok”, di mana pemanen ditempatkan di area-area tertentu di kebun secara tetap sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi pengumpulan hasil panen.

Program Penanaman KembaliPerusahaan melakukan penanaman kembali ketika produksi ekonomis di bawah 13 hingga 15 ton TBS per hektar per tahun, tergantung pada harga CPO yang berlaku saat itu. Hal ini biasanya dilakukan pada saat usia tanaman kelapa sawit sekitar 25 tahun. Perusahaan belum melakukan program penanaman kembali di masa lalu dan memperkirakan tidak akan melakukannya dalam waktu dekat karena tanaman kelapa sawit Perusahaan belum mencapai akhir dari usia ekonomisnya.

Pengolahan Minyak Kelapa SawitPerusahaan menghasilkan CPO dan PK di dua PKS yang berlokasi di area di BLP dan BHL. Kedua PKS ini memiliki kapasitas produksi XXX per tahun.

The most physically strenuous part of a harvester’s job is to evacuate the cut bunches and loose fruit to the collection point. The Company has adopted an in-field mechanically-assisted FFB evacuation system by using mini tractors each with a scissors lift trailer attached. In this system, harvested FFB are put into scissor lift trailers, which carry the crop to trucks at the at the collection points at the access tracks. Trucks then transport the crop to the mill. This improves efficiency and reduces the physical demands on the harvester in evacuating the harvested crop from the palm base to the designated collection point, thus increasing the productivity of the harvesters. The Company has also implemented a bin collection system at its BLP Plantation to transport FFB from the collection points to the mill, and plan to implement a similar system at our BHL Plantation in the fourth quarter of 2009. This system not only reduces the utilization of trucks but also reduces double handling of the FFB which enhances the oil extraction rate when processing the crop. Other improvements include the training of harvesters to achieve more consistent harvesting ripeness standards and to ensure that all loose fruits are collected. In addition, the Company also instituted a “block” harvesting system, in which certain harvesters are dedicated to a certain area of the plantation as a means to enhance the efficiency of crop recovery.

Replanting ProgramPlantations generally are replanted when the economic yield is below 13 to 15 tones of FFB per mature hectare annually, depending on prevailing prices for CPO. This generally occurs when the oil palm tree is approximately 25 years old. The Company has not had replanting in the past and do not expect to commence any replanting program in the near future because the oil palm trees at our plantations have not reached the end of their economic life.

Pam Oil ProcessingThe Company produces CPO and PK at its two CPO mills located in BLP’s and BHL’s areas. The production capacity of these mills are XXX per year.

Page 41: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 39PT BW Plantation Tbk

TBS dari perkebunan diangkut ke PKS dengan menggunakan truk angkutan TBS. TBS yang diterima PKS ditempatkan pada Stasiun Penerimaan TBS. Selanjutnya TBS tersebut di bawa ke stasiun rebusan dengan menggunakan lori-lori (kereta pengangkutan/cage), di stasiun rebusan TBS direbus dan diberikan tekanan/pressure bersamaan dengan lori-lori tersebut. Setelah matang TBS dibawa ke thresher (stasiun bantingan) untuk dipisahkan antara buah yang terlepas (loose fruit) dengan janjang kosong (empty bunch). Janjang kosong akan dibawa ke tempat penampungan kemudian janjang kosong tersebut akan digunakan sebagai pupuk di kebun Perusahaan. Buah yang terlepas (loose fruit) dari janjangnya selanjutnya masuk proses pencacahan (digesting) pada stasiun digester. Setelah buah dicacah dilanjutkan ke stasiun screwpress untuk dipisahkan antara minyak, serabut dan kernel. Minyak yang dihasilkan dari stasiun screwpress ini dimurnikan dan dipisahkan dari kotoran pada stasiun proses pemurnian minyak dimana hasilnya adalah CPO dan limbah. Serabut dari proses screwpress dibawa ke tungku pemanas (boiler) dan digunakan sebagai bahan bakar. Kernel dari stasiun screwpress dilanjutkan ke stasiun proses pengumpulan kernel (kernel recovery) untuk dipisahkan antara inti kernel, cangkang dan serabut. Untuk serabut dan kernel dibawa ke tungku pemanas (boiler) dan digunakan sebagai bahan bakar. Kernel yang telah dipisahkan dikumpulkan secara tersendiri.

FFB from plantations are transported to our processing facility by trucks. At the processing facility, FFB are received at the loading-ramp, and then transported to the pressurized sterilizer with cages. Cooked FFB is then processed using the thresher to loosen the fruits from bunches. The loose fruits are then digested and screw-pressed to separate the oils from the kernels and fibers. Oils are further processed at the refinery to produce CPO, free from effluent.

Empty fruit bunches are used as fertilizer at our plantation. Fibers from the screw-press station are channeled into boilers and used as fuel. Kernels from screw-press station are transported into kernel recovery stations which are used to separate kernels from their shells and fibers. The shell and fibber from the kernels is also used as fuel for the boilers.

Penerimaan TBS

CPO

Janjang kosong

P K S

Serabut

T B S Penampungan

Perebusan

Limbah

Cangkang

Kernel

Pengempaan(Tresher)

Pelumatan(Digester)

Peras (Screw Press)

ProsesPengumpulan

Kernel

Proses Pemurnian

minyak

Proses ProduksiProduction Process

Page 42: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

40 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Program PlasmaSesuai dengan kebijakan Pemerintah, perusahaan perkebunan kelapa sawit dianjurkan untuk mengembangkan perkebunan baru untuk dikelola oleh warga sekitar perkebunan. Bantuan ini dikenal sebagai Program Plasma. Inti program ini adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk warga sekitar pemilik perkebunan oleh pengembang perkebunan. Setelah perkebunan selesai dikembangkan, perkebunan Plasma akan diserahkan kepada warga sekitar di bawah supervisi pengembang. Dalam Program Plasma, warga mempunyai kewajiban untuk menjual dan pengembang mempunyai komitmen untuk membeli. Formula harga TBS yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia ditentukan oleh hasil pengurangan biaya yang ditanggung pengembang pada saat proses pengolahan dan penjualan TBS.

Pengendalian KualitasPerusahaan telah mengadopsi prosedur pengendalian kualitas di setiap tahap dari pemanenan dan proses produksi untuk menjaga kualitas minyak kelapa sawit Perusahaan. Di kebun, Perusahaan hanya memanen TBS ketika jumlah buah yang lepas dari TBS mencapai jumlah tertentu, yang merupakan indikasi kematangan dan kesiapan untuk panen. Perusahaan telah memberlakukan prosedur untuk memastikan bahwa, semaksimal mungkin, pemanen mengumpulkan semua buah yang terlepas. Petugas pengendali kualitas Perusahaan memeriksa buah-buah yang terlepas dan TBS sebelum dikirimkan ke PKS. Jarak yang dekat antara PKS dan kebun Perusahaan memungkinkan Perusahaan untuk mengirimkan TBS dan buah yang terlepas dengan cepat ke PKS untuk meminimalkan pembentukan FFA yang mengurangi kualitas dari CPO.

Untuk mempertahankan kualitas CPO, Perusahaan mewajibkan pengiriman TBS dan buah yang terlepas ke PKS dalam waktu kurang dari 24 jam setelah dipanen dan diproses dalam waktu kurang dari 48 jam sejak dipanen. Sebagai tambahan, tim pengawas pengendali kualitas Perusahaan di setiap PKS memonitor kualitas dari produk Perusahaan, efisiensi proses produksi dan minyak kelapa sawit yang hilang dalam proses ekstraksi.

Plasma ProgramIn accordance with the Plantation Law, oil palm plantation companies that develop new plantations may be required to have certain portions that are operated by local small landholders. The core of Plasma Program is oil palm plantation development by plantation companies for the people in surrounding vicinities. Once established, the plasma plantations are transferred to the small landholders who then operate the plasma plantations under the supervision of the developer. Under the Plasma Program, the small landholder is obliged to sell their FFB and the developer is committed to buy at prices set by the Indonesian government based on the Company’s cost deduction during the FFB processing and selling.

Quality ControlThe Company has adopted quality control procedures at each stage of the harvesting and production process to maintain the quality of its palm oil. In the fields, the Company harvests the FFB only when an appropriate quantity of the fruits becomes detached from the FFB, which indicates ripeness and readiness for harvesting. Quality control personnel inspect the loose fruits and the FFB prior to sending them to the processing mills. Due to the proximity of processing mills to plantations, the Company is able to promptly transport FFB and loose fruits to processing mills to minimize build up of free fatty acids, which reduces the quality of the CPO.

To maintain the quality of CPO, the Company requires that FFB and loose fruits be transported to mills within 24 hours of harvesting and processed within 48 hours of harvesting. The Company’s quality control inspection teams at each of CPO processing facilities monitor the quality of products, the efficiency of the production process and the oil loss during the extraction process.

Page 43: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 41PT BW Plantation Tbk

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan memiliki dua pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas produksi sebesar 105 ton tandan buah segar (TBS) per jam, atau sekitar 630.000 ton TBS per tahun. Pada tahun 2009, kebun inti Perusahaan menghasilkan 353.139 ton TBS atau setara 27,4 ton TBS per hektar. Perusahaan memproses sebanyak 401.039 ton TBS dari kebun inti dan Plasma ditambah dengan pembelian TBS dari pihak ketiga, yang menghasilkan 91.382 ton minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan 14.581 ton inti kelapa sawit (palm kernel/PK).

As of December 31st, 2009, PT BW Plantation Tbk owns two palm oil mills with the total production capacity of 105 tons of fresh fruit bunches (FFB) per hour, equal to 630,000 tons of FFB annually. In 2009, the Company’s nucleus areas produced 353,139 tons of FFB, equal to 27.4 tons per hectare. Combined with FFB purchased from plasma areas as well as third parties, the Company processed 401,039 tons of FFB, producing a total of 91,382 tons of crude palm oil (CPO) and 14,581 tons of palm kernels (PK).

baHaSan Kinerja OperaSiOnal

Discussion on Operation Performance

TBS (produksi) (1)

TBS (diproses) (2)

CPO(2)

PK(2)

Tabel volume produksi TBS, CPO dan PK untuk tiap tahun Table for TBS, CPO and PK Production Volume for every year

(1) tidak termasuk lahan plasma(1) not included plasma area(2) dari TBS yang dihasilkan kebun inti Perseroan, lahan Plasma dan pembelian dari pihak ketiga(2) from FFB produced by the Company ‘s nucleus area, plasma area and purchased by third party

2006

151.876

128.528

29.984

5.424

2006

116.144

95.297

21.923

4.025

2007

239.504

205.084

47.149

8.308

2008

282.058

289.574

66.824

11.803

2009

353.139

401.039

91.382

14.581

Tabel komposisi tanaman 2009 2009 Plants Composition table

TM (matture)Anak Perusahaan SubsidiariesPrima

Prime

5.184

6.898

-

-

-

-

-

12.082

759

12.841

Muda

Young

149

644

-

-

-

-

-

793

-

793

Tua

Old

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Total TM

Total matture

5.333

7.542

-

-

-

-

-

12.875

759

13.634

TBM

Immature

3.391

4.521

5.122

9.817

3.576

-

-

26.427

1.387

27.814

BLP

BHL

ADS

SSS

WJU

SMS

AKM

Total lahan inti ditanami

Lahan Plasma

TOTAL

Total

8.742

12.063

5.122

9.817

3.576

-

-

39.302

2.146

41.448

BLP

BHL

ADS

SSS

WJU

SMS

AKM

Total planted nucleus area

Plasma Area

TOTAL

FFB (produced) (1)

FFP (processed) (2)

CPO(2)

PK(2)

Page 44: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

42 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Tabel berikut menyajikan rata-rata OER perusahaanBelow stated the average of the Company OER

Growing Maturity Profile at NucleusGrowing Maturity Profile at Nucleus

Komposisi produksi TBS perusahaanComposition of Company’s FFB Production

CPO

PK

BLP

BHL

ADS

Plasma

Total

2006

23,3

4,2

2006

69.411

82.465

-

49.908

156.784

2007

23,0

4,1

2007

108.069

131.435

-

6.541

246.045

2008

23,1

4,1

2008

128.884

153.175

-

13.161

295.220

2009

22,8

3,6

2009

153.631

147.612

1.895

14.607

367.745

December 31,

December 31,

Sebagai pembanding, pada tahun 2008, kebun inti Perusahaan menghasilkan 282.058 ton TBS atau setara 22,7 ton TBS per hektar. Perusahaan memproses sebanyak 289.574 ton TBS dari kebun inti dan Plasma ditambah dengan pembelian TBS dari pihak ketiga, yang menghasilkan 66.824 ton CPO dan 11.803 ton PK.

Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan penanaman lahan baru sebanyak 13.821 hektar yang terdiri atas penanaman di lahan inti Perusahaan sebanyak 12.732 hektar dan penanaman di lahan plasma sebanyak 1.089 hektar. Penambahan lahan tertanam selama tahun 2009 tersebut meningkatkan total lahan tertanam Perusahaan menjadi 41.448 hektar yang terdiri atas 39.302 lahan tertanam inti dan 2.146 lahan tertanam plasma. Dari keseluruhan lahan tertanam tersebut, jumlah lahan berisi tanaman menghasilkan adalah 13.634 hektar yang terdiri atas 12.875 hektar lahan inti dan 759 hektar lahan plasma. Umur rata-rata tanaman menghasilkan adalah 9,6 tahun.

As a comparison, in 2008 the Company produced 282,058 tons of FFB, equal to 22.7 tons per hectare. In that year alone, combined with FFB purchased from plasma areas as well as third parties, the Company processed 289,574 tons of FFB, producing a total of 66,824 tons of CPO and 11,803 tons of PK.

In 2009, the Company cultivated 13,821 hectares of new areas consisted of 12,732 hectares of nucleus areas and 1,089 hectares of plasma areas. This led to the increase of the Company’s total planted areas to 41,448 hectares; consist of 39,302 hectares of nucleus areas and 2,146 hectares of plasma areas. From the total number above, 13,634 hectares of which contained mature trees, divided into 12,875 hectares of nucleus areas and 759 hectares of plasma areas with the average mature trees aged around 9.6 years.

Lahan Inti TertanamNucleus Planted AreaTotal Area – 39,302ha

Profil Usia TM pada Lahan IntiAge Profile of Nucleus Mature AreaTotal Area – 12,875ha

1,636ha and 4,095ha come into maturity in 2010 and 2011 respectively

Early Prime Age – Averaging 9.6 years old

Usia Prima Dini – Rata-rata usia 9,6 tahun

1,636ha dan 4,095ha akan menghasilkan pada tahun 2010 dan 2011

Prime 94%, 12.082ha

TM Mature33%, 12.875ha

Young 6%, 793ha

TBM Immature67%, 26.427ha

Page 45: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 43PT BW Plantation Tbk

baHaSan Kinerja KeUanGan

Discussion on Financial Performance

Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha Perusahaan pada tahun 2009 sebesar Rp 584,1 miliar, meningkat 13,7% dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 513,7 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan CPO dan PK Perusahaan meskipun terdapat penurunan harga jual rata-rata kedua komoditas tersebut.

Pada tahun 2009, volume penjualan CPO Perusahaan sebesar 89.965 ton, meningkat 36,6% dibandingkan volume penjualan CPO tahun 2008 sebesar 65.884 ton. Volume penjualan PK tahun 2009 sebesar 14.615 ton, meningkat 25,5% dibandingkan volume penjualan PK tahun 2008 sebesar 11.646 ton.

Harga jual rata-rata CPO sepanjang tahun 2009 sebesar Rp 6.117.000/ton, menurun 10,7% dibandingkan harga jual rata-rata CPO sepanjang tahun 2008 sebesar Rp 6.850.000/ton. Sedangkan harga jual rata-rata PK sepanjang tahun 2009 sebesar Rp 2.311.000/ton, menurun 25,7% dibandingkan harga jual rata-rata PK selama tahun 2008 sebesar Rp 3.112.000/ton.

Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp 219,1 miliar, meningkat 5,5% dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar Rp 207,7 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya biaya pembelian TBS dari pihak ketiga sebanyak 131,3% dan meningkatnya beban tidak langsung sebesar 23,5%.

Selama tahun 2009, Perusahaan melakukan pembelian bahan baku TBS dari pihak ketiga sebanyak 33.293 ton, meningkat 116,2% dibandingkan tahun 2008 sebanyak 15.401 ton.

Margin beban pokok Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar 37,5% atau mengalami penurunan dibandingkan dengan margin beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar 40,4%. Hal ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2009 Perusahaan telah melakukan pengendalian biaya secara efisien. Laba Kotor

Laba kotor Perusahaan meningkat sebesar Rp 59,0 miliar atau 19,3% menjadi Rp 365,0 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari Rp 306,0 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Net Sales

The Company’s net sales in 2009 reached Rp 584.1 billions, a 13.7% increase over Rp 513.7 billions from that of 2008. This was due to the increase of CPO and PK sales volume even though their average selling prices experienced a slight drop.

The year 2009 saw the rise of CPO’s sales volume to 89,965 tons, a 36.6% increase over 65,884 tons from that of 2008. A similar story occurred in term of the Company’s PK sales volume as it reached 14,615 tons, a 25.5% increase over 11,646 tons from that of 2008.

The average selling price of CPO in 2009 was Rp 6,117,000/ton, a 10.7% drop over that of 2008 which was Rp 6,850,000/ton. The average selling price of PK also plummeted to Rp 2,311,000/ton; 25.7% lower than that of 2008 which was Rp 3,112,000/ton.

Cost of Goods Sold

The Company’s cost of goods sold for year ended on December 31st, 2009 was Rp 219.1 billions, a 5.5% increase over Rp 207.7 billions from year ended on December 31st, 2008 This was influenced by the 131.3% increase in third parties’ FFB purchase cost as well as 23.5% increase in indirect costs.

Throughout 2009, the Company purchased 33,293 tons of FFB from third parties, a 116.2% increase over 15.401 tons from that of 2008.

The cost of goods sold margin for year ended on December 31st, 2009 was 37.5%, lower than that of the year ended in December 31st, 2008 which was 40.4%. This was due to efficient cost management performed by the Company.

Gross Profit

The Company’s gross profit experienced a Rp 59.0 billions increase to Rp 365.0 billions for year ended on December 31st, 2009. This was 19.3% higher than Rp 306.0 billions from year ended on December 31st, 2008.

Page 46: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

44 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Persentase margin laba kotor meningkat menjadi 62,5% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari 59,6% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dan efisiensi pengendalian beban perkebunan.

Beban Penjualan

Beban penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp 7,0 miliar, meningkat 62,4% dibandingkan tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar Rp 4,3 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya volume produk yang dijual Perusahaan selama tahun 2009.

Margin beban penjualan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar 1,2% atau mengalami peningkatan dibandingkan margin beban penjualan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar 0,8%.

Beban Umum dan Administrasi

Beban Umum dan Administrasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp 99,2 miliar, meningkat 74,6% dibandingkan tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar Rp 56,8 miliar. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena meningkatnya beban biaya sejalan dengan ekspansi usaha Perusahaan, termasuk peningkatan gaji dan tunjangan sebesar Rp 29,6 miliar yang sebagian untuk bonus yang dibayarkan pada tahun 2009 dan bonus saham yang dibayarkan Perusahaan kepada beberapa karyawan sehubungan dengan Penawaran Umum Perusahaan. Di samping itu, peningkatan depresiasi dan amortisasi sebesar Rp 3,8 miliar dan peningkatan beban lain-lain umum dan administrasi sebesar Rp 5,7 miliar juga memberikan kontribusi peningkatan beban umum dan admistrasi selama tahun 2009.

Margin beban umum dan administrasi Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar 17,0% atau mengalami peningkatan dibandingkan tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebesar 11,1%.

Laba Usaha

Laba usaha Perusahaan meningkat sebesar Rp 14,0 miliar atau 5,7% menjadi Rp 258,8 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari Rp 244,9 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Persentase margin laba usaha Perusahaan menurun menjadi 44,3% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari 47,7% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Penurunan margin laba usaha tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban umum dan administrasi dan beban penjualan Perusahaan.

The gross profit margin rose to 62.5% for year ended on December 31st, 2009, compared to 59.6% for year ended on December 31st, 2008. This increase was influenced by the rise of sales volume and plantation’s cost management efficiency.

Operating Expenses

The operating expenses of the Company for year ended on December 31st, 2009 was Rp 7.0 billions, a 62.4% increase over Rp 4.3 billions from year ended on December 31st, 2008. This was due the increasing sales volume of Company’s products.

The operating expenses margin for year ended on December 31st, 2009 was 1.2%, a slight increase over 0.8% from year ended on December 31st, 2008.

General and Administrative Expenses

The Company’s general and administrative expenses for year ended on December 31st, 2009 was Rp 99.2 billions, 74.6% higher than that of year ended on December 31st, 2008 which was Rp 56.8 billions. This was due to increasing expenses required to accommodate the Company’s expansion which included salary and benefit rise amounted to Rp 29.6 billions in the form of bonus and shares bonus paid in 2009 to several employees related to Initial Public Offering. In addition, the increasing depreciation and amortization amounted to Rp 3.8 billions as well other general and administrative expenses amounted to Rp 5.7 billions also triggered the overall increase of general and administrative expenses in 2009.

The general and administrative expenses margin for year ended on December 31st, 2009 was 17.0%, higher than that of year ended on December 31st, 2008 which was 11.1%.

Income From Operations

The Company’s income from operations for year ended on December 31st, 2009 experienced a Rp 14.0 billions increase to Rp 258.8 billions. This was 5.7% higher than Rp 244.9 billions from year ended on December 31st, 2009.

The income from operations margin for year ended on December 31st, 2009 was 44.3%, lower from that of year ended on December 31st, 2008 which was 47.7%. This was due to the increasing general and administrative expenses as well as operating expenses.

Page 47: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 45PT BW Plantation Tbk

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga Perusahaan meningkat sebesar Rp 2,8 miliar, atau 339,1% menjadi Rp 3,6 miliar pada tahun 2009 dari sebelumnya Rp 819 juta pada tahun 2008. Peningkatan drastis ini disebabkan oleh peningkatan rata-rata deposito Perusahaan selama tahun 2009 karena adanya sisa dana hasil Penawaran Umum Perusahaan sejak akhir Oktober 2009.

Keuntungan (kerugian) selisih kurs mata uang asing

Keuntungan bersih pada selisih kurs mata uang asing Perusahaan adalah sebesar Rp 39,8 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, dibandingkan dengan kerugian bersih selisih kurs mata uang asing sebesar Rp 40,6 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Hal ini terutama disebabkan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada 31 Desember 2009 dimana kurs tengah yang digunakan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 9.400 dibandingkan dengan kurs tengah yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 10.950

Beban bunga dan beban keuangan lainnya

Beban bunga Perusahaan dan beban keuangan lainnya meningkat sebesar Rp 18,6 miliar atau 80,5% menjadi Rp 41,7 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari sebelumnya Rp 23,1 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya hutang bank jangka pendek dan jangka panjang pada tahun 2009 dan peningkatan rata-rata tingkat suku bunga bank.

Lain-lain Bersih

Lain-lain bersih Perusahaan adalah beban sebesar Rp 12,8 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dibandingkan dengan beban lain-lain bersih sebesar Rp 1,8 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh amortisasi aset tidak berwujud terkait dengan akuisisi SMS dan AKM pada bulan Juli tahun 2008.

Beban Pajak

Beban pajak Perusahaan meningkat sebesar Rp 19,9 miliar atau 32,9% menjadi Rp 78,2 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari sebelumnya sebesar Rp 60,4 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan sebelum pajak pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008.

Interest Income

The Company’s 2009 interest income experienced a Rp 2.8 billions increase to Rp 3.6 billions. This was 339.1% higher than that of 2008 which was merely Rp 819 millions. This was triggered by the increment of the Company’s deposits caused by the remaining funds from Initial Public Offering in late October 2009.

Net Gain (loss) On Foreign Exchange

The Company’s net gain on foreign exchange for year ended on December 31st, 2009 was Rp 39.8 billions, compared to net loss on foreign exchange for year ended on December 31st, 2008 which was Rp 40.6 billions. The increase was due to the fact that rupiah strengthened considerably against US dollar at Rp 9,400 per dollar being the middle exchange rate on December 31st, 2009 compared to Rp 10,950 per dollar being the middle exchange rate on December 31st, 2008.

Interest Expense and Other Financial Expenses

The Company’s interest expense and other financial expenses increased by Rp 18.6 billions or 80.5% to Rp 41.7 billions in the year ended on December 31st, 2009. In year ended on December 31st, 2008, the number was merely Rp 23.1 billions. This increase was primarily caused by the increase of both short term bank loans and the average bank’s interest.

Others – Net

Others – net was an expense of Rp 12.8 billions in the year ended on December 31st, 2009. Compared to other expenses – net of the year ended on December 31st, 2008 which was Rp 1.8 billions, the increase was primarily caused by amortization of intangible assets related to the acquisition of SMS and AKM in July 2008.

Tax Expenses

The Company’s tax expenses for year ended on December 31st, 2009 experienced a Rp 19.9 billions increase to Rp 78.2 billions. This was 32.9% higher than that of year ended December 31st, 2008 which was Rp 60.4 billions. The catalyst for this condition was the increase of income before tax for 2009 compared to 2008.

Page 48: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

46 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Laba Bersih

Laba bersih Perusahaan meningkat sebesar Rp 47,7 miliar atau 39,7% menjadi Rp 167,5 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari Rp 119,8 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Margin laba bersih Perusahaan meningkat menjadi 28,7% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dari 23,3% pada tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Aset

Pada tanggal 31 Desember 2009, aset konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp 1,623 triliun, meningkat 59,6% dibandingkan aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 1,016 triliun. Hal ini dipicu oleh meningkatnya aset lancar konsolidasi dari Rp 109,6 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp 402,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 yang terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas konsolidasi dari sisa dana hasil penawaran umum saham perdana Perusahaan yang belum digunakan oleh Perusahaan. Di samping itu, aset tidak lancar konsolidasi juga meningkat dari Rp 906,9 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp 1,220 triliun pada tanggal 31 Desember 2009 yang terutama disebabkan peningkatan tanaman belum menghasilkan seiring dengan penambahan penanaman baru sebanyak 13.821 hektar selama tahun 2009.

Kewajiban

Pada tanggal 31 Desember 2009, kewajiban konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp 717,4 miliar, menurun 3,6% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 743,3 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang usaha kepada pihak ketiga akibat pembayaran yang dilakukan selama tahun 2009 dan penurunan kurs tengah yang digunakan Perusahaan pada 31 Desember 2009 dibandingkan dengan kurs tengah yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2008 terhadap pinjaman dalam mata uang US Dollar.

Ekuitas

Pada tanggal 31 Desember 2009, Ekuitas konsolidasi Perusahaan adalah sebesar Rp 905,5 miliar, meningkat 231,5% dibandingkan Ekuitas konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp 273,2 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan Agio Saham karena adanya Penawaran Umum Saham Perusahaan pada tanggal 27 Oktober 2009.dengan penerbitan saham baru Perusahaan sebanyak 897.000.840 lembar saham. Disamping itu, ekuitas konsolidasi Perusahaan juga memperoleh tambahan atas laba bersih Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 sebesar Rp 167,5 miliar.

Net Income

The net income for year ended on December 31st, 2009 experienced a Rp 47.7 billions increase to Rp 167.5 billions. This was 39.7% higher than Rp 119.8 billions from year ended on December 31st, 2008.

The Company’s net income margin for year ended on December 31st, 2009, was 28.7%, an increase from 23.3% of the year ended on December 31st, 2008.

Assets

As of December 31st, 2009, the Company’s consolidated assets were Rp 1.623 trillions, a 59.6% increase over that of December 31st, 2008 which was Rp 1.016 trillions. This was caused by the increase of consolidated current assets from Rp 109.6 billions from year ended December 31st, 2008 to Rp 402.7 billions per December 31st, 2009 which in turn was triggered by the increase of consolidated cash and cash equivalents from the remaining unused funds of Initial Public Offering. In addition, consolidated non current assets also rose from Rp 906.9 billions of the year ended in December 31st, 2008 to Rp 1.220 trillions of the year ended on December 31st, 2009, following the cultivation of 13,821 hectares of new areas.

Liability

As of December 31st, 2009, the Company’s consolidated liabilities were Rp 717.4 billions, a 3.6% lower than that of December 31st, 2008 which was Rp 743.3 billions. This was influenced by the decrease of both payables to third parties and middle exchange rate per December 31st, 2009 compared to that of December 31st, 2008 viewed from the perspective of loans in US dollar.

Equity

As of December 31st, 2009, the Company’s consolidated equity amounted to Rp 905.5 billions, a 231.5% increase from that of Rp 273.2 billions on December 31st, 2008. This was due to capital injected and paid by the Company and stock agio related to Initial Public Offering on October 27th, 2009 with 897,000,840 shares issued by the Company. The Company’s consolidated equity also gained additional net income amounted to Rp 167.5 billions for year ended on December 31st, 2009.

Page 49: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 47PT BW Plantation Tbk

Likuiditas dan Sumber Pendanaan

Sumber likuiditas utama Perusahaan berasal dari kas yang dihasilkan kegiatan operasi dan fasilitas pinjaman bank, juga modal dari para pemegang saham atas Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan selama tahun 2009. Perusahaan memperkirakan bahwa kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi dan fasilitas pinjaman bank, bersama-sama dengan dana yang diterima dari penawaran umum ini, akan tetap menjadi sumber likuiditas utama Perusahaan.

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi menurun sebesar Rp 29,8 miliar menjadi Rp 152,6 miliar pada tahun 2009 dari Rp 182,3 miliar pada tahun 2008, terutama disebabkan oleh meningkatnya pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya serta peningkatan pembayaran pajak penghasilan Perusahaan dan anak Perusahaan selama tahun 2009. Walaupun demikian penerimaan kas dari pelanggan tahun 2009 meningkat 37,9 miliar menjadi Rp 579,5 miliar dibandingkan tahun 2008 sebesar Rp 541,6 miliar. Hal ini seiring dengan peningkatan penjualan CPO.

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2009 sebesar Rp 334,3 milyar mengalami penurunan 17,7% dibandingkan dengan kas bersih digunakan untuk investasi pada tahun 2008 sebesar Rp 406,0 milyar. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan pada pembayaran akuisisi anak perusahaan yang dilakukan pada tahun 2008. Selama tahun 2009 Perusahaan menggunakan kas terutama untuk pembayaran atas biaya pengembangan tanaman perkebunan sebesar Rp 222,0 milyar, perolehan aktiva tetap sebesar Rp 55,2 milyar, serta pembayaran kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp 43,3 milyar.

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tahun 2009 sebesar Rp 482,1 miliar meningkat 130,2% dibandingkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2008 sebesar Rp 209,4 miliar. Peningkatan tersebut terutama diperoleh melalui Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan pada 27 Oktober 2009 yang menghasilkan tambahan modal disetor bersih sebesar Rp 451,5 miliar. Di samping itu, selama tahun 2009 Perusahaan juga memperoleh pinjaman bersih setelah dipotong pembayaran cicilan Perusahaan sebesar Rp 36,3 miliar yang digunakan oleh Perusahaan untuk ekspansi penanaman di lahan milik Perusahaan.

Liquidity and Capital Resources

The Company’s primary source of liquidity has been cash generated from operations and bank credit facilities, as well as equity contributed by shareholders through Initial Public Offering in 2009. The Company expects that cash generated from operations and bank credit facilities, together with the proceeds of the Initial Offering, will continue to be its primary source of liquidity.

Net cash provided by operating activities

Net cash provided by operating activities decreased by Rp 29.8 billions to Rp 152.6 billions in 2009 from Rp 182.3 billions in 2008, primarily due to an increase in payables towards suppliers, employees and other parties as well as corporate income tax of both the Company and its subsidiaries. On the other hand, the Company’s receivables increased by Rp 37.9 billions to Rp 579.5 billions compared to Rp 541.6 billions from 2008 in line with the increase of CPO sales volume.

Net cash used in investing activities

In 2009, net cash used in investing activities was Rp 334.3 billions, a 17.7% decrease from that of 2008 which was Rp 406.0 billions. This was due to lower expense on subsidiaries acquisition in 2008. The Company utilized its cash to finance the expansion of its plantation, amounted to Rp 222.0 billions. Fixed assets income for 2009 was Rp 55.2 billions and payments to related party were Rp 43.3 billions.

Net cash provided by financing activities

Net cash provided by financing activities in 2009 was Rp 428.1 billions, 130.2% higher than that of 2008 which was Rp 209.4 billions. The increase was triggered by the proceeds of Initial Public Offering on October 27th, 2009 from which the Company gained paid-up capital of Rp 451.5 billions. In addition, the Company also secured net loans which amounted to Rp 36.3 billions after installment payments cut for the purpose of plantation expansion.

Page 50: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

48 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

prOSpeK USaHa perUSaHaan Business Prospect

Tinjauan Umum Industri Minyak Kelapa Sawit

Minyak sawit merupakan salah satu minyak yang paling banyak diperdagangkan di dunia, mencapai 56% dari ekspor minyak dan lemak dunia pada tahun 2008. Pasar ekspor utama untuk minyak sawit adalah Eropa, Cina, India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Afrika Utara, Turki, Rusia, Brasil, Meksiko, Jepang, dan Amerika Serikat.

Negara penghasil minyak sawit utama adalah Malaysia dan Indonesia, yang masing-masing menghasilkan sekitar 17.7 dan 19.2 juta tons atau sekitar 41% dan 45% dari jumlah produksi dunia pada tahun 2008. Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbesar dan dalam dekade terakhir, kontribusinya terhadap produksi CPO dunia meningkat dari 31% pada tahun 1998 menjadi 45% pada tahun 2008.

Produksi minyak sawit dunia telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama kurun waktu 10 tahun, dengan pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat, dari 17 juta ton pada tahun 1998 menjadi 43 juta ton pada tahun 2008. Pertumbuhan produksi terutama

Palm Oil Industry Overview

Palm oil is one the world’s most traded oils, accounting for 56% of world exports of oils and fats in 2008. The major export destinations for palm oil include Europe, China, India, Pakistan, Iran, Iraq, Jordan, Saudi Arabia, United Arab Emirates, North Africa, Turkey, Russia, Brazil, Mexico, Japan and the USA.

The major crude palm oil producing countries are Malaysia and Indonesia. Malaysia and Indonesia produced approximately 17.7 and 19.2 million tonnes, respectively, of crude palm oil in 2008, contributing 41% and 45%, of the world’s total. Indonesia is the world’s largest producer of crude palm oil and its contribution to the world total has been consistently rising over the past decade, from 31% in 1998 to 45% in 2008.

World production of palm oil experienced a phenomenal growth over the past 10 years, more than doubling from 17 million tonnes in 1998 to 43 million tonnes in 2008. The growth in production has been primarily driven by attractive prices, increasing profitability

Page 51: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 49PT BW Plantation Tbk

dipicu oleh harga yang menarik, besarnya laba yang dihasilkan dari pengusahaan sawit, pesatnya pertumbuhan konsumsi dunia (yang diakibatkan pertumbuhan populasi penduduk dunia, pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola dan kebiasaan makan), dan tingginya pertumbuhan popularitas minyak sawit dibandingkan dengan minyak dan lemak lainnya. Keberhasilan industri minyak sawit juga berhubungan dengan beragamnya penggunaan minyak sawit, baik untuk penggunaan di bidang makanan dan non-makanan.

Industri Kelapa Sawit Indonesia

Industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia terdiri dari perusahaan perkebunan milik negara, perusahaan perkebunan swasta, dan perusahaan-perusahaan independen lainnya serta petani-petani kecil.

Hingga beberapa saat lalu, perusahaan-perusahaan perkebunan milik Pemerintah adalah produsen minyak sawit terbesar di Indonesia. Beberapa tahun terakhir, industri minyak sawit di Indonesia telah berevolusi dari usaha yang didominasi perusahaan Pemerintah menjadi usaha yang didominasi oleh swasta. Pemerintah sendiri tengah dalam proses memprivatisasi beberapa perkebunan tertentu. Investasi yang meningkat dari perusahaan Malaysia terlihat selama dua tahun terakhir. Persentase perkebunan swasta dalam hal total porduksi minyak sawit meningkat secara cepat.

Perusahaan-perusahaan swasta diwakili oleh grup-grup besar, seperti Sucofindo, Golden Agri (Sinar Mas Grup), Astra Agro Lestari, Asian Agri, Minamas (Sime Darby Grup), Indo Agri Resources-London Sumatera, dan Ciliandra Group.

Konsumsi domestik dan ekspor minyak sawit Indonesia

Indonesia, dengan populasi penduduk terbesar ke empat di dunia dan memiliki tingkat konsumsi minyak dan lemak sebesar 23,5 kilogram per kapita di tahun 2008, memiliki kontribusi sebesar 11% dari total konsumsi minyak sawit dunia di tahun 2008.

Tabel berikut ini menunjukkan konsumsi dari CPO dan minyak inti sawit (PKO) di Indonesia untuk tahun 1998 sampai 2008 sesuai infomasi dari Oil World analisis dan penelitian pasar global.

of oil palm cultivation, rapidly rising world consumption (due to the increase in world population, economic growth and changes in diets and eating habits) and the growing popularity of palm oil compared to other competing oils and fats. The success of palm oil can also be linked to its versatile use for both food and non-food purposes.

Indonesian Palm Oil Industry

The Indonesian oil palm plantation industry is composed of Government-owned plantation companies, private sector plantation companies and other independent companies and small landholders.

Until recently the Government-owned plantation companies as a group were the largest producers of crude palm oil in Indonesia. However, over the last few years, the palm oil industry in Indonesia has evolved from primarily Government-owned enterprises to private ownership. In addition, the Government is in the process of privatizing certain of its own oil palm plantations. Increasing investments from Malaysian companies have been noted during the past two years. The share of private plantations in total palm oil production is on a rapidly rising trend.

The private companies are represented by large business groups such as Sucofindo, Golden Agri, Astra Agro Lestari, Asian Agri, Minamas (Sime Darby Group), Indo Agri Resources-London Sumatra and Ciliandra Group.

Domestic Consumption and Exports of Indonesian Palm Oil

Indonesia, as the fourth largest population in the world and per capita consumption of oils and fats of 23.5 kilograms in 2008, accounted for approximately 11% of world consumption of palm oil in 2008.

The table below presents the consumption of crude palm oil and palm kernel oil in Indonesia for the years 1998 to 2008 according to information provided by Oil World global market research and analysis:

Page 52: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

50 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Harga Minyak Sawit

Minyak sawit, baik dalam bentuk mentah atau sudah diolah, adalah komoditas yang diperdagangkan secara kompetitif di pasar komoditas dunia dan melibatkan banyak pembeli dan penjual. Tidak ada satu pun produsen, atau kelompok produsen, yang mempunyai kekuatan untuk memengaruhi harga CPO.

Harga CPO dan berbagai produk turunannya ditentukan atau dipengaruhi oleh harga internasional yang cenderung berfluktuasi. Harga CPO umumnya didasarkan atau dihubungkan dengan harga pasar Rotterdam, Malaysian Commodity Derivatives Exchange (BMD) di Kuala Lumpur, dan Chicago Board of Trade (di mana produk futures untuk kedelai dan minyak kedelai diperdagangkan)

Palm Oil Prices

Palm oil, either in its crude form or in any of its processed form, is a commodity traded in a worldwide competitive market involving a large number of sellers and buyers. No single producer, or group of producers, is by itself, currently able to influence crude palm oil prices.

Prices of crude palm oil, as well as the various derivative products, are determined or otherwise affected by international market prices that tend to fluctuate. Crude palm oil prices are based on or linked to market prices as determined by the Rotterdam market, the BMD and the Chicago Board of Trade (where soybeans and soybean oil futures are traded).

Walaupun memiliki pasar domestik yang besar, konsumsi domestik CPO di Indonesia berada jauh di bawah tingkat produksinya yang mengakibatkan tingginya tingkat persediaan CPO untuk diekspor. Sesuai dengan proyeksi pertumbuhan pada produksi minyak sawit domestik, produsen Indonesia diperkirakan akan meningkatkan penjualan produk minyak sawit kepada populasi yang lebih besar baik di pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Dengan peningkatan produksi CPO pada angka 13% per tahun selama 5 tahun terakhir, tingkat ekspor diperkirakan akan meningkat di masa mendatang.

Tabel berikut menunjukkan pertumbuhan produksi CPO yang luar biasa di Indonesia untuk tahun 1998 hingga 2008 dan juga pertumbuhan yang lebih tinggi lagi dari volume ekspor sesuai hasil riset dan analisa Oil World analisa dan penelitian pasar global.

Despite a substantial domestic market, domestic consumption of palm oil in Indonesia is well below the production level, which has contributed to a significant surplus of crude or processed palm oils available for export. Given the projected growth in domestic production of palm oil, Indonesian producers are expected to increasingly sell their palm oil products to the growing population in both the domestic and overseas markets. With annual production growing at 13% annually in the latest five years, exports of palm oil have accelerated.

The table below shows the staggering growth of Indonesian palm oil production for the years 1998 to 2008 as well as the even sharper growth of the export volume, according to information provided by Oil World global market research and analysis:

Produksi dan Ekspor CPO IndonesiaIndonesian Palm Oil Production and Exports

Produksi

Ekspor

CAGR(1)

1998-2008

13,6%

20,5%

1998

5.4

2.3

2001

8.1

5.0

2006

16.1

12.5

1999

6.3

3.3

2004

12.4

9.0

2002

9.4

6.5

2007

17.3

12.7

2000

7.1

4.1

2005

14.1

10.4

2003

10.6

7.4

2008

19.2

14.6

(dalam jutaan ton/ in metric tonnes)

(1) Rata-rata pertumbuhan majemuk tahunan.Sumber: Oil World Data Bank.

Konsumsi CPO dan PKO di IndonesiaConsumption of Crude Palm Oil and Palm Kernel Oil in Indonesia

CPO

PKO

CAGR (1)

1998-2008

4,8%

18,2%

1998

2.8

0.11

2001

2.9

0.21

2006

3.7

0.44

1999

3.0

0.08

2004

3.3

0.40

2002

3.0

0.26

2007

4.1

0.48

2000

3.0

0.16

2005

3.5

0.40

2003

3.2

0.31

2008

4.5

0.58

(1) Rata-rata pertumbuhan majemuk tahunan.Sumber: Oil World Data Bank.

(dalam jutaan ton/ in metric tonnes)

Page 53: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 51PT BW Plantation Tbk

Harga pasar CPO sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dan terkadang tidak dapat diprediksi (seperti perubahan cuaca atau keputusan politik) dan dapat mengakibatkan ketidakstabilan harga di pasar internasional. Faktor-faktor utama yang menentukan harga CPO adalah:

• Permintaan dan pasokan dunia atas CPO;• Permintaan dan pasokan akan minyak nabati lainnya, terutama

minyak kedelai dan minyak biji sesawi;• Permintaan dan pasokan dunia atas kedelai;• Pertumbuhan yang cepat di pasar bahan bakar bio adalah

perkembangan baru yang penting;• Persediaan dan rasio persediaan terhadap konsumsi (stock-

usage ratio) untuk CPO, minyak soya, minyak dan lemak lainnya;

• Kebijakan Pemerintah seperti tarif impor dan ekspor termasuk tarif pajak ekspor Indonesia, atau tarif impor di India dan Cina, tetapi juga menghitung promosi produksi dan/atau konsumsi

• Harga minyak nabati lainnya dan harga minyak mineral serta turunannya;

• Perkembangan ekonomi sebagaimana halnya pertumbuhan pendapatan (GDP), tingkat bunga dan fluktuasi nilai tukar mata uang;

• Tingkat pertumbuhan populasi; dan• Kondisi cuaca dan pengaruh alam lainnya.

Tanaman kelapa sawit yang usia komersialnya hingga kira-kira 25 tahun, dan tidak dapat mudah beradaptasi dengan perubahan permintaan dan harga pasar. Sementara tanaman tahunan lainnya, seperti kedelai, dapat lebih mudah mengikuti perubahan harga. Pada saat umur kelapa sawit mencapai tiga tahun, kelapa sawit diharapkan dapat terus menghasilkan TBS tanpa terpengaruh harga pasar. Karena itu secara historis perubahan persediaan CPO cenderung jauh tertinggal dari perubahan harga, tidak seperti halnya tanaman penghasil minyak tahunan, seperti kedelai, biji sesawi, dan biji bunga matahari yang luas areal tanamnya berubah setiap tahun mengikuti perkembangan harga.

Harga rata-rata CPO di Rotterdam selama 30 tahun terakhir hingga tahun 2005 (sebelum terjadinya ledakan harga CPO) adalah US$ 466 per ton, sesuai informasi dari Oil World analisis dan peneliti pasar global.

Tajamnya peningkatan harga minyak mineral mentah dan tingginya permintaan CPO serta minyak nabati lainnya telah mendorong harga pada harga tertinggi secara historis pada tahun 2006, 2007, dan 2008.

Dikarenakan prospektif akan tingkat pertumbuhan konsumsi minyak nabati dunia (kedelai, biji sesawi, CPO dan yang lainnya) sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui (yang bertambah seiring dengan pertumbuhan konsumsi makanan di dunia) dan prospektif akan kenaikan harga energi, harga CPO rata-rata 5 tahunan diperkirakan tetap berada jauh di atas harga rata – rata 30 tahunan CPO (1976 – 2005) untuk 30 tahun ke depan.

Market prices for crude palm oil are influenced by a number of factors that are interrelated and sometimes unpredictable (like changes in weather or political decisions) and could cause intense price volatility in the world market. The followings are principal price determining factors:

• World demand for and supply of palm oil;• World demand for and supply of other vegetable oils, most

notably soybean oil and rapeseed oil;• World demand for and supply of soybeans;• The rapidly emerging bio-fuel market is an important new

development;• Stocks and stocks-usage ratios of palm oil, other oils & fats,

soybeans;• Government policies such as import and export tariffs,

including Indonesian export taxes or Indian and Chinese import tariffs, but also measures promoting production and/or consumption;

• Prices of other vegetable oils and prices of crude mineral oil and derivatives;

• Economic developments such as income growth (GDP), interest and currency fluctuations;

• Population growth;• Weather conditions and other natural influences.

The perennial palm oil, with a commercial life span of approximately 25 years, cannot easily adjust to changes in market movements of demand and prices. While annual crops, such as soybeans, can more readily adjust to price changes, once a palm oil tree reaches maturity at the age of three, it can be expected to continue to produce FFB, irrespective of market price. Accordingly, the adjustment of the supply of crude palm oil has historically lagged behind changes in price compared with annual oil-producing crops, such as soybeans, rapeseeds and sunflower seeds, for which changes in the areas planted each year closely track changes in price.

The average price for crude palm oil in Rotterdam during the 30 years ending 2005 (before the latest price explosion began) was US$466 per metric tonne according to information provided by Oil World market research and analysis.

The recent sharp increase in prices of crude mineral oil and in the demand for palm oil and other vegetable oils has increased prices well above historical levels in 2006, 2007 and 2008.

Due to the prospective increase in world consumption of vegetable oils (soybean, rapeseed, palm oils and others) as a renewable source of energy (which comes in addition to the rising global demand for food) and the prospective increase in energy prices, the five-year average prices of palm oil are expected to remain far above the 30-year average (1976-2005) in the next 30 years.

Page 54: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

52 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

PT BW Plantation Tbk sangat menyadari bahwa industri perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang digelutinya memiliki risiko tersendiri. Sampai saat ini Perusahaan telah mengidentifikasi berbagai risiko utama yang dihadapinya dan memasukkannya ke dalam beberapa kategori sebagai berikut:

Risiko Terkait Industri CPO

1. Fluktuasi Harga Internasional

Harga jual produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) Perusahaan mengacu kepada harga CPO di pasar internasional. Dalam gambaran yang lebih luas, harga CPO di pasar internasional dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:• Permintaan dan pasokan produk CPO dan jenis minyak nabati

lainnya, terutama minyak kedelai.• Tingkat produksi CPO dunia dan minyak nabati lainnya yang

dipengaruhi terutama oleh kondisi cuaca dan luas daerah perkebunan dalam pengembangan.

• Konsumsi dunia dan cadangan CPO dan minyak nabati lainnya.

• Perkembangan ekonomi dunia.

Penurunan pada harga internasional untuk produk-produk tersebut dan penurunan yang signifikan pada harga produk Perusahaan yang pada akhirnya dapat berpengaruh negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan.

2. Pajak Ekspor dan Pajak Impor

Meski saat ini PT BW Plantation Tbk belum mengekspor CPO, pajak ekspor yang ditetapkan Pemerintah bisa menjadi kendala tersendiri saat Perusahaan menjalankan rencananya. Hal ini terkait fakta bahwa tidak ada jaminan Pemerintah tidak akan menaikan pajak ekspor untuk CPO, menaikan harga dasar atau menetapkan larangan ekspor CPO di masa depan. Kesemua hal tersebut dapat berpengaruh terhadap harga jual produk di pasar domestik dan pada akhirnya berdampak negatif terhadap usaha Perusahaan.

Tarif impor, pajak dan larangan impor lainnya yang diberlakukan negara importir dapat memengaruhi permintaan terhadap CPO dan produk turunan kelapa sawit lainnya. Hal ini akan mendorong menguatnya permintaan terhadap minyak nabati subtitusi dengan pajak yang lebih rendah seperti minyak kedelai. Dalam jangka panjang, hal ini berujung pada menurunnya permintaan terhadap dan harga produk-produk Perusahaan.

PT BW Plantation Tbk firmly believes that oil palm plantation and processing industry that it operates in possesses its own set of risks. The Company already identified several main risks it faces and grouped them into the following categories:

Risks Related to CPO Industry

1. The Fluctuation of International Price

The prices of Company’s crude palm oil (CPO) products are based on international prices. The international prices, in turn, are influenced by the following factors:• The supply and demand for CPO products and other kinds of

vegetable oils, soybean oil in particular.• World production level of CPO and other vegetable oils, which

tends to be affected principally by global weather conditions and area of land under cultivation;

• World consumption and stock level of CPO and other vegetable oils; and

• The world economy generally.

Downward fluctuations of international prices for these products and a significant reduction of The Company’s products prices could have a material adverse effect on our business, cash flows, results of operations, financial condition and prospects.

2. Export and Import Tax

Although PT BW Plantation Tbk currently do not export CPO, taxes and other factors, such as Indonesian export taxes and other Government regulations might become an obstacle when the company finally realizes its export plan. This is due to the fact that there can be no assurance that the Government will not increase the export tax for CPO, further increase the base price or prohibit the export of CPO in the future. Changes in Government regulations regarding the palm oil industry may negatively affect the Company’s business.In addition, import tariffs and taxes and other import restrictions imposed by importing countries can affect the demand for CPO and derivative products, and can increase the demand for other vegetable oils such as soybean oil, at a lesser tax rate. In long term, the competitiveness of imported CPO and derivative products can be adversely affected, which can affect the demand for, and the price of, the Company’ products.

baHaSan riSiKO USaHa Discussion on Business Risk

Page 55: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 53PT BW Plantation Tbk

3. Kelebihan Pasokan Minyak Kelapa Sawit

Dalam 8 tahun terakhir, banyak perkebunan kelapa sawit baru yang dibuka di Indonesia dan Malaysia. Pada saat tanaman kelapa sawit di kebun-kebun tersebut mencapai usia prima, kemungkinan akan terjadi peningkatan produksi dan ketersediaan CPO secara signifikan, terutama di Indonesia. Jika tidak ada peningkatan dalam permintaan untuk pasokan yang meningkat ini, harga dan hasil operasi Perusahaan dapat terpengaruh secara negatif oleh penurunan harga CPO sebagai akibat kelebihan pasokan.

Risiko Terkait Usaha Perusahaan

1. Kebijakan dan Peraturan Pemerintah

Peraturan perundang-undangan pertanahan yang selalu berubah dan berkembang di Indonesia serta kurangnya keseragaman dalam sistem kepemilikan hak atas tanah dapat menghalangi atau memperlambat Perusahaan dalam mengoptimalkan lahan yang ada serta mendapatkan lahan yang cocok untuk ekspansi usaha perkebunan di masa depan. Kondisi demikian juga rentan terhadap sengketa dengan pemilik sebelumnya atau pemilik ilegal.

Izin Lokasi dan Hak Guna Usaha yang telah dikantongi Perusahaan juga dapat terpengaruh oleh risiko ini. Tidak tertutup kemungkinan perubahan peraturan perundang-undangan akan menyebabkan Perusahaan gagal memperoleh perpanjangan Izin Lokasi dan Hak Guna Usaha yang sangat vital untuk kelangsungan kegiatan operasional perkebunan kelapa sawit.

3. Palm Oil Oversupply

In the last 8 years the number of new oil palm plantations in Indonesia and Malaysia grew drastically. As these plantations reach prime age, there may be a significant increase in the production and availability of CPO, particularly in Indonesia. If there is no corresponding rise in demand for this increased supply, the Company’s sales and thus its results of operations may be adversely affected by a decrease in prices of CPO resulting from an over-supply.

Risks Related to Company’s Business

1. Government’s Policies and Regulations

The developing and ever-changing nature of Indonesian property law, and the lack of a consistent title system in Indonesia, could potentially hinder the Company’s progress in optimizing the existing land and disable its capability in acquiring new land. In particular, rights to plantation land that have been formed from the land of many small landholders or lands belonging to the indigenous people commonly give rise to disputes with former or illegal landowners.The existing Location Permit and Right To Cultivate might also suffer from this condition. There can be no assurance that regulations amendment might not lead to failure in extending the Company’s Location Permit and Business Use Right which are very crucial in oil palm industry.

Page 56: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

54 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

2. Tingginya Tingkat Pinjaman

Rencana penanaman dan belanja modal Perusahaan akan memerlukan penambahan pinjaman Perusahaan. Pinjaman yang cukup substansial akan memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan Perusahaan di masa depan. Hal ini mengharuskan keberadaan arus kas yang cukup kuat untuk menutupi pembayaran pinjaman saat ini dan mengantisipasi tambahan pinjaman di masa yang akan datang.

Pada akhirnya, arus kas dari operasi sebagian besar akan digunakan untuk pembayaran pinjaman sehingga dana tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan usaha. Sebagai tambahan, pinjaman Perusahaan juga memiliki beberapa konsekuensi sebagai berikut:

• Perusahaan rentan terhadap kondisi ekonomi yang negatif;• Tidak terpenuhinya batasan dalam fasilitas pinjaman atau

kejadian kelalaian lainnya, dapat menyebabkan percepatan pembayaran terhadap saldo hutang, yang mengharuskan Perusahaan untuk membayar seluruh saldo hutang tersebut dan eksekusi lahan perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang termasuk dalam jaminan yang diberikan dalam hutang tersebut;

• Kepatuhan Perusahaan pada ketentuan-ketentuan tertentu di pinjaman mungkin tidak sepenuhnya dalam kendali Perusahaan;

• Kepatuhan Perusahaan pada ketentuan-ketentuan tertentu di instrumen hutang berpotensi membatasi besarnya dana yang dapat dipinjam oleh Perusahaan dan kemampuan Perusahaan dalam penjualan aset;

• Fleksibilitas Perusahaan pada perencanaan untuk perubahan pada kegiatan usaha dan industri mungkin menjadi terbatas;

• Sebagai hasil dari provisi cross default pada perjanjian hutang maka kelalaian (event of default) pada salah satu perjanjian hutang Perusahaan dapat menyebabkan kelalaian pada perjanjian hutang lainnya.

Perusahaan tidak dapat menjamin bahwa pinjaman yang substansial dan pembatasan-pembatasan tersebut tidak berdampak secara material dan negatif terhadap kemampuan Perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya di masa depan atau kebutuhan dana atau menjalankan aktivitas usaha lainnya, atau dapat berdampak negatif pada usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perusahaan.

3. Faktor-Faktor Eksternal

Jumlah pohon kelapa sawit yang telah memasuki usia produktif dan mencapai puncak usia produktif sangat memengaruhi produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang dapat dihasilkan dari perkebunan Perusahaan dari tahun ke tahun. Selain itu, faktor-faktor berikut dapat mengurangi produksi TBS yang dapat dihasilkan Perusahaan:• Pola cuaca lokal dan global yang kurang menguntungkan

seperti kurangnya curah hujan dan musim kemarau berkepanjangan;

2. High Rate of Debt

The Company’s planting plans and capital expenditure plans may incur additional debt which will play a crucial role for the Company’s future venture. As a result of this substantial debt, the Company will require substantial cash flow to meet its obligations under its current and anticipated debt.

On the other hand, a substantial part of cash flow from operations will not be available for business. In addition, the Company’s debt also has the following consequences:

• Exposure to adverse general economic conditions could increase;

• Any failure to comply with the covenants contained in debt instruments or the occurrence of any other event of default under those instruments could lead to an acceleration of all amounts outstanding thereunder, which would require that the Company immediately repay those amounts, and the Company’s plantation land and mill would be confiscated as parts of the collateral.

• Compliance with certain provisions in debt instruments may not be entirely within the Company’s control;

• Financial and other restrictive covenants in debt instruments limit the amount of additional funds the Company can borrow and its ability to consummate asset sales;

• Flexibility in planning for, or reacting to, changes in business and industry may be limited; and

• As a result of the possible application of cross default provisions in debt agreements, a default under one of our debt agreements could constitute an event of default under other debt agreements.

The Company could not ensure that its substantial debt and these restrictions will not materially and adversely affect its ability to finance future operations or capital needs or to engage in other business activities, or otherwise adversely affect the Company’s business, financial condition, results of operations and prospects.

3. External Factors

The number of oil palm trees which have reached commercial and peak maturity affects the amount of fresh fruit bunches (FFB) the Company is able to harvest at its plantations from year to year. In addition, the following factors, most of which are outside the Company’s control, may affect the available supply of FFB or the Company’s operations in general:• Unfavorable local and global weather patterns, in particular,

insufficient rainfalls and prolonged dry weather conditions;

Page 57: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 55PT BW Plantation Tbk

• Bencana alam;• Kerusakan pada PKS;• Hama tanaman dan penyakit;• Kabut akibat kebakaran hutan yang dapat mengakibatkan

perkebunan Perusahaan kurang mendapatkan cahaya matahari yang pada akhirnya menahan pertumbuhan dan perkembangan tanaman;

• Demonstrasi dari lembaga lingkungan hidup, LSM atau perorangan yang dapat merusak panen dan rencana penanaman. Aktivitas ini turut berpotensi memberikan pemberitaan dan pencitraan negatif terhadap perkebunan Perusahaan; dan

• Pembakaran yang dilakukan oleh pihak ketiga dalam melakukan pembersihan lahan dekat dengan area perkebunan Perusahaan atau pembakaran liar atau hal lain yang dapat menyebabkan kebakaran dan merusak perkebunan Perusahaan.

4. Lonjakan Harga Bahan Baku

Sebagian besar dari bahan baku seperti benih, pupuk dan bahan-bahan kimia lainnya yang diperlukan Perusahaan untuk beroperasi merupakan produk impor. Perusahaan memperkirakan permintaan terhadap dan harga produk-produk tersebut akan meningkat seiring dengan ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Malaysia dan negara-negara lainnya

Perusahaan juga menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama untuk mengoperasikan mesin-mesin berat di pabrik dan untuk kegiatan transportasi mulai dari perkebunan hingga ke tangan konsumen. Harga bahan bakar berfluktuasi berdasarkan kondisi di luar kontrol Perusahaan, termasuk perkembangan geopolitik, permintaan dan pasokan untuk bahan bakar, kegiatan oleh Oil Petroleum Exporting Countries atau OPEC dan negara produksi minyak bumi, dan hal lainnya. Peningkatan harga yang besar dari produk-produk ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perusahaan.

Risiko Terkait Kondisi Keamanan, Sosial dan Politik Indonesia

Rentetan peristiwa terkait kondisi keamanan, sosial dan politik yang terjadi baik di dalam dan di luar negeri secara langsung dan tak langsung berimbas terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perusahaan. Kebijakan politik luar negeri negara-negara barat, terorisme, penaikan harga bahan-bahan pokok, penurunan subsidi, pemilu dan demonstrasi sebagai reaksi atas hal-hal tersebut telah, sedang dan akan selalu terjadi. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap dapat investasi dan kepercayaan pada, dan kinerja dari, ekonomi Indonesia dan pada akhirnya pada usaha dan harga pasar saham Perseroan.

• Natural disasters;• Mill’s malfunctions;• Crop’s diseases or pests;• Haze from forest fires, which will prevent trees on plantations

from receiving adequate sunshine, thus hampering their growth and development;

• Protest from environmental groups, non governmental organisation or interested individuals may disturb the harvesting and plantation plan. These activities may generate negative press about the Company’s plantation; and

• Use of fire by the third parties in carrying out land clearing activities nearby the Company’s plantation area or committing arson or subterfuge that cause fires and damage in the Company’s plantations.

4. Raw Materials’ Price Hike

A substantial portion of the raw materials the Company requires for its operations consists of germinated seeds, fertilizer and other chemicals, most of which are imported. The Company expects that demand for these products will increase as oil palm plantations continue to expand in Indonesia, Malaysia and other countries which may lead to increases in their overall prices.

The Company also uses fuel, primarily diesel, particularly to operate its heavy machineries at the mill and its fleet of transportation to ensure the products reached customers’ hands. The price of fuel fluctuates based on events outside the Company’s control, including geopolitical developments, supply and demand for oil and gas, actions by Oil Petroleum Exporting Countries, or OPEC, and other oil and gas producers, among others. Any significant or sustained increase in the prices of these products could materially and adversely affect Company’s business, financial condition, results of operations and prospects.

Risks Related To Indonesia’s Security, Social, and Politic Climate

Security, social and politic related events happened in Indonesia and other countries are directly or indirectly, materially and adversely affect Company’s businesses, financial conditions, results of operations and prospects. Western nations’ foreign policies, terrorism, daily needs’ price hike, fuel subsidy reductions, elections, and demonstrations ensued thereof had been, are, and will always be happening. These potentially had negative effects on investment and the market’s trust towards and performance of Indonesia’s economic condition which will eventually affect the Company’s performance and share’s price.

Page 58: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

56 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

TaTa KelOla perUSaHaanGood Corporate Governance

Page 59: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 57PT BW Plantation Tbk

Patuh, akuntabel, bertanggung jawab; PT BW Plantation Tbk mengedepankan praktik-praktik kerja yang bersih dan jujur sesuai komitmennya untuk menjunjung etika bisnis dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Compliant, accountable, responsible; PT BW Plantation Tbk enforces clean and honest practices in line with its commitment to uphold business ethic and compliance towards rules and regulations.

Page 60: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

58 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

ViSi Dan miSi Vision and Mission

VISI

Menjadi perusahaan produsen minyak kelapa sawit yang dinamis.

Misi

• Menerapkan teknik modern yang terbaik dengan integritas dan profesionalitas yang tinggi

• Menerapkan bisnis yang berwawasan lingkungan dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

• Memiliki biaya operasional yang efisien untuk meningkatkan laba bagi perusahaan dan para pemegang saham.

• Memiliki perkembangan usaha yang baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.

• Memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

Vision

To be recognized as a dynamic oil palm plantation company.

Mission

• To adopt best practices incorporating innovative management techniques with the highest level of integrity and professionalism.

• To operate in an environmental friendly manner while delivering the best quality products and services.

• To be cost effective thereby improving profit margins and enhancing shareholder’s value.

• To explore growth, both in the short term and long term.• To support community development in all areas of

operations.

Page 61: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 59PT BW Plantation Tbk

penerapan GcG

Implementation of Good Corporate Governance

Berawal dari kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan Bapepam-LK, praktik dan landasan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) di PT BW Plantation TBK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi, misi dan objektif perusahaan serta menjadi budaya keseharian dalam operasional.

Komitmen untuk terus meningkatkan nilai-nilai Perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip GCG yang dihayati dan dilaksanakan melalui partisipasi aktif segenap jajaran Perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dimaksud adalah Transparansi, Kemandirian dan Integritas, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kewajaran.

Kebijakan Good Corporate Governance yang diterapkan PT BW Plantation Tbk, antara lain berkaitan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sistem Audit, Sekretaris Perusahaan, pihak yang berkepentingan (Stakeholders), serta memperhatikan keterbukaan, kerahasiaan, etika bisnis dan anti korupsi, donasi, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan, tentang proteksi kesehatan, keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan, kesetaraan kesempatan kerja, keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi.

Sampai 31 Desember 2009, Perusahaan telah menyusun Pedoman standarisasi prosedur dan penyusunan pedoman perilaku (Code of Conduct) serta mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Untuk ke depannya, Perusahaan akan membentuk Komite Audit demi memperkuat budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik.

Berawal dari kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan Bapepam-LK, praktik dan landasan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) di PT BW Plantation TBK merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya pencapaian visi, misi dan objektif perusahaan serta menjadi budaya keseharian dalam operasional.

Komitmen untuk terus meningkatkan nilai-nilai Perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip GCG yang dihayati dan dilaksanakan melalui partisipasi aktif segenap jajaran Perusahaan. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dimaksud adalah Transparansi, Kemandirian dan Integritas, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Kewajaran.

Kebijakan Good Corporate Governance yang diterapkan PT BW Plantation Tbk, antara lain berkaitan dengan Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Sistem Audit, Sekretaris Perusahaan, pihak yang berkepentingan (Stakeholders), serta memperhatikan keterbukaan, kerahasiaan, etika bisnis dan anti korupsi, donasi, kepatuhan pada peraturan perundang-undangan, tentang proteksi kesehatan, keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan, kesetaraan kesempatan kerja, keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi.

Sampai 31 Desember 2009, Perusahaan telah menyusun Pedoman standarisasi prosedur dan penyusunan pedoman perilaku (Code of Conduct) serta mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Untuk ke depannya, Perusahaan akan membentuk Komite Audit demi memperkuat budaya tata kelola yang baik dan meningkatkan kepercayaan publik.

Page 62: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

60 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Saat ini Dewan Komisaris PT BW Plantation TB beranggotakan tiga orang yang bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dewan Komisaris berwenang mengawasi serta memastikan bahwa Direksi selalu mengedepankan kepentingan pemegang saham dan kebutuhan Perusahaan, serta memastikan terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik secara efektif dan efisien. Jumlah anggota Dewan Komisaris ini tidak menutup kemungkinan akan bertambah, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan serta kepentingan Perusahaan.

Komposisi Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 55/2009:

Tjipto Widodo, Komisaris UtamaPhoebe Widodo, KomisarisStephen Kurniawan Sulistyo, Komisaris Independen

Tugas Dewan Komisaris:

• Menggelar Rapat Internal Dewan Komisaris.• Menggelar Rapat Gabungan Komisaris-Direksi.

Kewenangan Dewan Komisaris:

• Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP), rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan berikut perubahan dan revisinya, serta menyampaikan laporan berkala dan laporan-laporan lainnya dari Direksi.

• Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perusahaan serta menyampaikan hasil evaluasi serta pendapat kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

• Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan dan wajib melaporkan gejala kemunduran kepada Rapat Umum Pemegang Saham disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

• Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai persoalan lain yang dianggap penting bagi Perusahaan.

• Melaksanakan tugas-tugas pengawasan lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

• Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum Pemegang Saham apabila terjadi penurunan kinerja Perusahaan

• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

The Board of Commissioners of PT BW Plantation Tbk currently consists of three key persons elected by and answer to the Shareholders General Meeting. Board of Commissioners are responsible of and possesses full authorization in supervising and ensuring that the Directors prioritize the interests of the shareholders and the needs of the Company, as well as ensuring that the Good Corporate Governance is implemented in an effective and efficient manner. The number of the Board of Commissioners members will possibly increase along with the development, growth and interests of the Company.

The Composition of the Board of Commissioners as of December 31st, 2009 based on Deed No. 55/2009:

Tjipto Widodo, President CommissionerPhoebe Widodo, CommissionerStephen Kurniawan Sulistyo, Komisaris Independen

The Board of Commissioners’ Duties:

• Holding the Board of Commissioners’ Internal Meeting.• Holding the Joint Board Meeting.

The Board of Commissioners’ Authorities:

• To provide advices and recommendations at the General Shareholders Meeting regarding Company’s Long Term Goals, Company’s Strategic Business Plans and Annual Budget including changes and amendments and to submit periodical as well as other reports made by the Directors.

• To supervise the implementation of business plan and budget as well as to submit evaluation results along with recommendations during the General Shareholders Meeting.

• To monitor the Company’s progress and to report the Company’s decline to the General Shareholders Meeting along with recommendations and necessary actions to be done.

• To provide advices and recommendations at the Shareholders General Meeting regarding other necessary company-related issues.

• To conduct other supervisory roles as mandated by the General Shareholders Meeting.

• To report performance decline immediately to the General Shareholders Meeting.

• To check, review and sign the annual report prepared by the Directors.

Uraian TUGaS Dan wewenanG Dewan KOmiSariSDuties and Authorities of Board of Commissioners

Page 63: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 61PT BW Plantation Tbk

Saat ini Direksi PT BW Plantation TBK beranggotakan lima orang: Direktur Utama, Direktur Keuangan, Direktur Administrasi dan Support, Direktur Hubungan Umum, dan Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi). Tidak tertutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan serta kepentingan perusahaan. Pelaksanaan tata kelola perusahaan, kepatuhan terhadap peraturan internal dan peraturan perundangan yang berlaku, serta kepedulian akan lingkungan harus selalu dijunjung tinggi oleh Direksi dalam melakukan aktivitasnya untuk memenuhi keinginan pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Komposisi Direksi per tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 55/2009:

Abdul Halim bin Ashari, Direktur UtamaIman Faturachman, Direktur KeuanganAlex Fernandes Benyamin, Direktur Administrasi dan SupportHandy Pradhitya Tjhan, Direktur Hubungan UmumSaid Alghan, Direktur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi)

Tugas Direksi:

Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya memanajemen PT BW Plantation Tbk untuk kepentingan dan usaha dalam mencapai maksud dan tujuan Perusahaan berdasarkan itikad baik dan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Kewenangan Direksi:

Direksi berhak mewakili PT BW Plantation Tbk di dalam dan di luar pengadilan serta melakukan segala tindakan dan perbuatan terkait manajemen serta mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan, dengan pembatasan-pembatasan tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

The Board of Directors consists of five key persons; a President Director, a Finance Director and a Director of Administration and Support, a Director of General Affairs, Business Development Director (Unaffiliated). There is a possibility that the number of the directors could grow along with the Company’s expansion, growth and interests. The Board of Directors must always uphold the practice of good corporate governance, the compliance towards the internal regulations and laws, as well as the commitment to preserve the nature in managing PT BW Plantation Tbk’s operation to meet the expectation of shareholders and stakeholders.

The Composition of Board of Directors as of December 31st, 2009 based on Deed No. 55/2009:

Abdul Halim bin Ashari, President DirectorIman Faturachman, Finance DirectorAlex Fernandes Benyamin, Director of Administration and SupportHandy Pradhitya Tjhan, Director of General AffairsSaid Alghan, Business Development Director (Unaffiliated)

The Board of Directors’ Duties:

The Board of Directors must abide by the rules and regulations in Indonesia and fully responsible in managing PT BW Plantation Tbk in order to best serve the Company’s interests and goals.

The Board of Directors’ Authorities:

Every member of the Board of Directors has the right to represent the PT BW Plantation Tbk in and outside of court of law, and is encouraged to always perform in good faith when it comes to managing the Company’s businesses including in entering a legally binding agreement with other parties on behalf of the Company or when legally binding other parties in any agreement with the Company in line with the Company’s articles of association.

Uraian TUGaS Dan wewenanG DireKSi

Duties and Authorities of Board of Directors

Page 64: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

62 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Uraian TUGaS Dan TanGGUnG jawab SeKreTariS perUSaHaan Duties and Responsibilities of Corporate Secretary

Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.002/Pres-Dir/BWP/2009 tanggal 30 Juni 2009, Kelik Irwantono diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan yang mempunyai fungsi sebagai penghubung antara Perseroan dengan Bapepam dan LK, Bursa Efek Indonesia, institusi lainnya yang terkait dan masyarakat.

Profil Sekretaris Perusahaan

Tugas Sekretaris Perusahaan:

• Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan lembaga regulator pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI);

• Menyampaikan informasi penting mengenai kegiatan Perseroan kepada publik, regulator pasar modal, dan pihak-pihak yang berkepentingan;

• Memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan arah dan tindakan yang diambil tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Mengoordinasikan rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta RUPS.

In line with Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s Regulation No. IX.I.4 regarding the Establishment of Corporate Secretary, Kelik Irwanto was appointed as Corporate Secretary based on Directors’ Decree No. 002/Pres-Dir/BWP/2009 dated June 30th, 2009. The Corporate Secretary acts as a mediator between the Company and its stakeholders such as Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency, Indonesia Stock Exchange, and the general public.

Corporate Secretary’s Profile

Corporate Secretary’s Duties:

• Acting as a mediator between the Company and stock market regulators: Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency and Indonesia Stock Exchange;

• Disclosing substantial information related to the Company’s business to general public, stock market regulators and stakeholders;

• Providing inputs to Board of Directors to ensure the course and the action of Company are in line with the Company’s Article of Association and laws and regulations;

• Coordinating Board of Directors’ meetings, Board of Commissioners’ meetings, Joint Board meeting and General Shareholders Meetings.

Kelik Irwantono, Sekretaris Perusahaan

Warga Negara Indonesia, 38 tahun. Bergabung di Perseroan sejak September 2007, kemudian menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak Agustus 2009. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Auditor Eksternal di Kantor Akuntan Publik Hans Tuanakotta & Mustofa (Member firm of Deloitte Touch) (1996-2001), Head of Corporate Accounting di PT Bimantara Citra Tbk (2001-2002) dan Head of Finance & Accounting di PT Media Nusantara Citra Tbk (2003-2007). Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pada tahun 1996.

Kelik Irwantono, Corporate Secretary

Indonesian citizen, 38 years old.Kelik Irwantono joined the company in 2007 and was appointed the Corporate Secretary in August 2009. Prior to joining the Company, he held several positions as an External Auditor with Hans Tuanakotta & Mustofa Public Accountant (Member of Deloitte Touch) (1996-2001) ; Head of Corporate Accounting at PT Bimantara Citra Tbk (2001-2002) and as Head of Finance & Accounting at PT Media Nusantara Citra Tbk (2001-2007). He obtained a Bachelor of Economics degree, specialization in accounting from Gadjah Mada University, Yogyakarta in 1996.

Page 65: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 63PT BW Plantation Tbk

Sistem pengendalian internal PT BW Plantation Tbk dijalankan oleh Divisi Kontrol Business Process dan Divisi Internal Audit. Perusahaan juga memiliki Standard Operating Procedures (SOP) dan Standar Etika (Code of Conduct) sebagai fondasi yang kuat dalam lingkungan pengendalian internal Perusahaan. Terkait dengan pengadaan manajemen risiko dan pengendalian internal yang memadai terkait risiko keuangan, Direksi melalui Direktur Utama dan Direktur Keuangan membuat surat pernyataan pertanggungjawaban atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi; bahwa laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; serta semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi dimuat secara lengkap dan benar dan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.

Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

Nilai-nilai PT BW Plantation Tbk dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha dijabarkan dalam Pedoman Perilaku yang merupakan pedoman bagi seluruh elemen Perusahaan. Pedoman Perilaku tersebut disusun sebagai panduan praktis dan berfungsi sebagai pedoman perilaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan karyawan dalam berinteraksi dengan pihak lain; dan juga berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan keputusan. Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi, nilai-nilai, dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan sehubungan dengan persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia; keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan perkebunan; kesempatan kerja yang adil; benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar; hadiah dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan dengan pemasok; perdagangan internasional; kerahasiaan informasi, pengawasan dan penggunaan aset; perlindungan terhadap kekayaan intelektual; dan pelaporan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan

Internal control system of PT BW Plantation Tbk are conducted by Business Process Control Division and Internal Audit Division. The Company is also equipped with Standard Operating Procedures (SOP) and Code of Conduct as the firm foundations of internal control. To ensure adequate internal control and risk management regarding financial risks, the Board of Directors through President Director and Director of Finance is responsible of formulating and presenting consolidated financial report; ensuring the consolidated financial report is in line with general accounting principles; and ensuring that all information within consolidated financial report are presented completely and correctly, impartial as well as free of incorrect material facts or information.

Code of Conduct

PT BW Plantation Tbk’s values and business ethics are detailed in Code of Conduct, a guideline for all members of the Company. The Code of Conduct was formulated as a practical guide for the Board of Commissioners and Directors as well as the employees in interacting with other parties; also as the basis of decision making. The Code of Conduct is the elaborated form of the Company’s vision, missions, values, and good practices related to equality and human rights; the plantations’ Health, Safety and Environment aspect; equal work opportunity; conflict of interest; unfair payment; gifts and entertainments; relationship with the Government; relationship with suppliers; international trade; information confidentiality; assets control and supervision; intellectual property protection; and whistle-blowing related to Code of Conduct breach.

penGawaSan Dan penGenDalian inTernal

Internal Control and Supervision

Page 66: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

64 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Divisi Kontrol Business Process

Divisi Kontrol Business Proses bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama dan berperan sebagai pengawas atas proses bisnis Perusahaan agar berjalan sesuai Standar Prosedur Operasi yang ada. Di samping itu Divisi Kontrol Business Process juga memastikan bahwa praktik perkebunan di Perusahaan maupun data-data terkait hasil produksi maupun pengembangan penanaman di perkebunan Perusahaan telah sesuai dengan yang dilaporkan oleh Direktorat Operasional Perusahaan.

AUDIT INTERNAL

Pelaksanaan Internal Audit merupakan salah satu pilar pendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan Tata Kelola Perusahaan. Pada prosesnya, pelaksanaan audit internal juga melakukan penilaian risiko atas seluruh proses bisnis yang ada di Perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan dari setiap proses bisnis tersebut, risiko-risiko utama dalam setiap proses bisnis, serta KPI setiap proses bisnis. Dalam melakukan penilaian risiko, fungsi audit internal adalah mengoordinasikan aktivitasnya dengan proses pengelolaan risiko untuk memperoleh input mengenai penilaian risiko yang dihasilkan oleh proses pengelolaan risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan Perusahaan dalam mencapai tujuan untuk menghasilkan CPO dan PK berkualitas tinggi dan biaya produksi yang efisien.

Internal Audit juga berperan membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis dan disiplin melalui evaluasi dan perbaikan keefektifan pengendalian, manajemen risiko, dan proses yang baik, bersih, serta transparan. Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan melaksanakan audit berbasis Standar Operating Procedures Perusahaan. Audit Internal secara berkala melaporkan kepada Direktur Utama berbagai evaluasi terhadap pengelolaan perkebunan maupun praktik bisnis di Perusahaan. Di samping itu, apabila diperlukan secara khusus, Audit Internal dapat melakukan audit berdasarkan permintaan dari manajemen Perusahaan.

Business Process Control Division

Answering directly to President Director, Business Process Control Division’s main task is to supervise the Company’s business process and to ensure it is in line with Standard Operating Procedures. The Division also must ascertain the practices applied in Company’s plantations and their cultivation and production data matched the ones reported by the Company’s Operational Division.

INTERNAL AUDIT

The implementation Internal Audit is one of the main pillars of internal control, risk management as well as Good Corporate Governance. Internal Audit also performs risk assessment throughout the Company’s business process by evaluating the purpose of each process, main risks of each process as well as Key Performance Indicator (KPI) of each process. During risk assessment, Internal Audit synchronizes its activities with risk management process in order to gain input regarding risk assessment produced from risk management process. Risk management process is required to realize the Company’s potential of producing high quality CPO and PK at low cost.

Internal Audit also assists the Company in reaching its goals through evaluations and improvements on internal control, risk management and clean and transparent practices. Internal Audit answers directly to President Director and performs audits based on Standard Operating Procedure. Internal Audit periodically reports to President Director regarding evaluations on plantations’ management and the Company’s business practices. On special occasion, if required, Internal Audit could perform audit based on management’s request.

perKara HUKUm Legal Disputes

Sepanjang tahun 2009, PT BW Plantation Tbk dan anak perusahaannya tidak terlibat dalam perkara hukum apa pun.

There were no legal disputes involving PT BW Plantation Tbk and its subsidiaries in 2009.

Page 67: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 65PT BW Plantation Tbk

Pengelolaan risiko PT BW Plantation Tbk dijalankan berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga melaksanakan fungsi pengawasan melalui Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan membentuk Internal Audit serta memiliki Komisaris Independen dan memiliki Direktur Non-Afiliasi.

Dalam menghadapi risiko-risiko utama seperti yang telah dijelaskan pada Bahasan Risiko Usaha, Perusahaan menerapkan manajemen risiko sebagai berikut:

• Penerapan pengelolaan lingkungan hidup yang lebih ketatSeluruh kegiatan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Terkait penanaman, Perusahaan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan berupaya menerapkan metode biologis dalam pengendalian hama dan pencegahan penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Ekstraksi minyak kelapa sawit (CPO) tidak melibatkan penggunaan bahan kimia sama sekali dan hanya terdiri dari proses-proses mekanis, seperti penguapan, pemerasan, dan pemisahan. Semua limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit (PKS) digunakan sebagai bahan bakar boiler atau didaur ulang sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.

• Mengatasi ketersediaan tenaga pekerja kontrak untuk usaha perkebunan

Perusahaan melakukan pendekatan yang lebih persuasif kepada agen tenaga kerja demi memperoleh tenaga pekerja kontrak dengan cepat. Perusahaan juga memberikan fasilitas yang memadai dan insentif yang cukup besar terhadap para pekerja untuk menarik lebih banyak pekerja kontrak agar bergabung dengan Perseroan.

• Mengatasi kenaikan bahan bakarPerusahaan menggunakan pembangkit listrik tenaga uap untuk mencukupi kebutuhan energi di area pabrik dan perkebunan. Untuk menggerakkan pembangkit tersebut, Perusahaan menggunakan bahan bakar dari cangkang dan serabut kelapa sawit hasil dari sisa pengolahan pabrik kelapa sawit.

• Mengatasi dampak bencana alam dan kebakaranPerusahaan telah mengasuransi semua asetnya. Perseroan juga melakukan peninjauan secara berkala terhadap besarnya nilai pertanggungan dari aset tersebut untuk menjaga kewajaran nilai pertanggungannya.

PT BW Plantation Tbk applies its risk management based on Good Corporate Governance. The Company also supervises its operation through Internal Monitoring Unit and established Internal Audit as well as appointed Independent Commissioner and Unaffiliated Director.

To counter risk factors discussed on Discussion on Business Risks, the Company performs the following risk management:

• Applying stricter environmental managementThe preservation of nature is the main core of the Company’s operational activities. New lands are opened without the use of fire. During cultivation, the use of pesticide is kept to a minimum as the Company strives to prioritize biological methods in controlling pests and preventing diseases. Crude palm oil extraction is completely free of chemical compounds as it only incorporates mechanical process such as evaporation, extortion, and separation. Solid waste from the mill are used as boiler fuel or recycled as fertilizer in the form of empty fruit bunches.

• Providing Contingent Employees

The Company implements persuasive approach to employment agencies to get contingent employees quickly. The Company also provides adequate facilities and incentives to attract more contingent employees.

• Anticipating Fuel Price HikeThe Company utilizes thermal power station to generate electricity required by the mill and plantation. The reactor is powered by fuel made of oil palm shell and fiber waste from oil palm processing.

• Anticipating Natural Disasters and FireAll of Company’s assets had been insured. The Company also periodically reviewed its assets’ insured values to maintain their equity.

penGelOlaan riSiKO perUSaHaan

Company Risk Management

Page 68: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

66 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Perancangan, Pengujian, Solusi; PT BW Plantation Tbk bergantung kepada ilmu pengetahuan untuk menghasilkan produk terbaik, menjaga kelestarian lingkungan, serta memberikan manfaat terbaik bagi semua pihak.

Engineering, Examination, Solution; PT BW Plantation Tbk depends on science to produce the best product, preserve the nature, and provide the utmost benefit for all.

peneliTian Dan penGembanGanResearch and Development

Page 69: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 67PT BW Plantation Tbk

Page 70: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Divisi Penelitian dan Pengembangan memegang peranan yang sangat penting sebagai unit pendukung manajemen dan operasional dalam usaha untuk meningkatkan produksi, pengendalian lingkungan dan memaksimalkan laba. Aktivitas Penelitian dan Pengembangan Perusahaan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

• Pemberian dan penyediaan rekomendasi operasional agronomi

Divisi Penelitian dan Pengembangan secara berkala memberikan rekomendasi dan masukan terkait proses produksi. Salah satunya adalah rekomendasi pemupukan yang bersifat spesifik lahan untuk semua kebun dengan tujuan memaksimalkan produksi. Rekomendasi ini diberikan secara blok per blok dan sesuai dengan kebutuhan hara tanaman sehingga akhirnya dapat memperkecil jarak antara potensi produksi dan produksi aktual. Percobaan-percobaan pemupukan akan terus dilakukan untuk mempelajari lebih detail tentang respons dan pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi serta kultur teknis produksi yang berkesinambungan.

• Perlindungan Tanaman

Konsep dan strategi perlindungan tanaman di Perusahaan dilakukan dengan sistem Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu, mengutamakan pelestarian lingkungan berkesinambungan. Sejalan dengan konsep “kembali ke alam” dengan cara pemeliharaan vegetasi tanaman melalui penanaman tanaman bermanfaat seperti Antigonon Leptosus, Turnera subulata dan Cassia cobanensis sehingga dapat merangsang dan meningkatkan populasi predator dan parasit alami sehingga dapat mengendalikan hama pemakan daun secara berkesinambungan. Konsep hayati lainnya yang diterapkan adalah pengendalian hama tikus dengan menggunakan burung hantu dan penggunaan sex aggregate pheromone untuk mengendalian serangan Kumbang tanduk.Terkait pengendalian gulma, Perusahaan telah memanfaatkan lalat Brasil untuk menanggulangi gulma Chromolaena odorata dan mengembangbiakkan tanaman tali putri untuk mencegah gulma Assistasia dan Mikania.

Research and Development Division plays a crucial role of supporting the management and operational activities in increasing the capacity of production, preserving the nature, and maximizing profit. In 2009, the Company conducted the following Research and Development activities:

• Providing Agronomic Operational Recommendations

Research and Development Division periodically provides recommendations and inputs related to production process. One of them is site specific fertilizer recommendation in order to maximize production. This recommendation is performed per block basis in line with plants nutrient requirements which will eventually shorten the gap between production projection and actual production. Further experiments will be conducted to learn more about the result and the effect of fertilization on growth and production as well as continuous production culture technique.

• Conserving Plants

The Company’s plants conservation concept and strategy are performed based on Integrated Pest and Disease Management system, focusing solely on the purpose of continuous nature preservation. In line with “back to nature” concept through the implementation of Management of Vegetation, the Company nurtures beneficial plants such as Antigonon Leptosus, Turnera subulata and Cassia cobanensis to induce the growth of natural predators and parasites to control leaves eater pests. Other form of biological pest control is utilizing owls to minimize the threat of rats as well as sex aggregate pheromone to undermine horned beetles’ attacks.

In term of weed control, the Company employs gall-fly to lower the risk of Chromolaena odorata as well as nurtures cuscuta sp to quell Assistasia and Mikania.

68

Page 71: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 69PT BW Plantation Tbk

• Teknologi GPS/GIS

Aplikasi dan implementasi teknologi GPS-GIS melalui pencitraan satelit (satellite imagery) dalam manajemen operasional dan kebun memberikan informasi data yang relevan seperti pemetaan kebun secara lengkap dan komprehensif yang meliputi data tentang distribusi blok kebun dan tahun tanam, komposisi dan jaringan jalan, drainase dan bangunan. Aplikasi teknologi ini juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya ketidakseragaman tanaman, menentukan dan menghitung jumlah pokok serta kerapatan tanaman sehingga dapat membantu dalam program penyisipan dan pelengkapan tanaman.

• Survei Lahan

Divisi R&D juga menyediakan informasi, evaluasi dan analisa kesesuaian tanah-lahan dan kelayakan tanaman melalui pelaksanaan survei tanah secara detail dan semi detail untuk kebun-kebun Perusahaan dan juga areal atau lokasi pengembangan baru. Evaluasi ini meliputi proyeksi produksi tanaman, identifikasi faktor-faktor pembatas produksi dan praktik kultur teknis tanaman serta input-input teknologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil produksi yang diharapkan.

• Pemanfaatan Limbah

Terkait konsep ramah lingkungan yang berkesinambungan, Perusahaan juga telah memanfaatkan dan memaksimalkan penggunaan limbah yang dihasilkan oleh pabrik sawit dengan mendaur ulang sisa hasil olahan sebagai pupuk organik sehingga secara tidak langsung mengurangi penggunaan dan ketergantungan terhadap pupuk anorganik.

• Applying GPS/GIS Technology

The GPS-GIS technology through satellite imagery has been applied within operational and plantation management, providing relevant, complete and comprehensive data regarding field blocks distribution and planting year, street composition and network, as well as drainage and buildings. The technology also capable of indicating heterogeneous plants, calculating and determining the actual number and the plants density which will be crucial in supplying and completing of blocks.

• Surveying Soil

Research and Development Division also provides information, evaluation, and analysis related to land and plantation quality as well as plants adequacy through detailed and semi-detailed survey towards the Company’s plantations and new lands. The evaluations include plants production capacity projection, production hindrances identification, and plants technical culture as well as required technological inputs to achieve production result expectation.

• Utilizing and Optimizing Waste

Regarding the concept of continuous eco-friendliness, the Company also utilizes and optimizes waste produced by the mill by recycling it into organic fertilizer and thus reducing the dependency and the usage of inorganic fertilizer.

Page 72: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

70 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Amal, Kepedulian, Kasih Sayang; PT BW Plantation Tbk menghargai komunitas tempatnya beroperasi dan berupaya memberikan timbal balik dengan mengerahkan sumber dayanya untuk bantuan kemanusiaan, pengembangan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.

Charity, Care, Compassion; PT BW Plantation Tbk values the community it operates in and as such, strive to give something back by applying its resources for humanitarian aid, community development, and quality of life improvement.

TanGGUnG jawab SOSial perUSaHaanCorporate Sosial Responsibilities

Page 73: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 71PT BW Plantation Tbk

Page 74: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

72 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, PT BW Plantation Tbk memiliki komitmen tinggi untuk mendukung dan melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Komitmen tersebut dilandasi oleh hal-hal sebagai berikut:• Tuntutan global terhadap penerapan CSR;• CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata kelola

perusahaan yang baik;• Meningkatnya perhatian masyarakat luas terhadap etika dan

akuntabilitas bisnis;• Perusahaan merupakan anggota dari Roundtable on

Sustainable Palm Oil (RSPO) yang menggalakkan penerapan CSR;

• Harapan bahwa Perusahaan dan lingkungan sekitarnya dapat tumbuh bersama secara berdampingan.

Melalui pelaksanaan CSR, Perusahaan memastikan kelangsungan bisnisnya mencakup aspek-aspek perekonomian, sosial dan pelestarian lingkungan hidup serta membawa manfaat baik bagi Perusahaan maupun para pemangku kepentingan

Kegiatan CSR Perusahaan Sepanjang Tahun 2009:

Pelaksanaan tanggung jawab sosial PT BW Plantation Tbk dikelola oleh Divisi Environment, Health, and Safety (EHS). Divisi ini bertanggung jawab memastikan bahwa pengalokasian sumber daya Perusahaan bagi masyarakat sehubungan dengan program CSR tepat guna, efektif dan efisien.

Cakupan Program CSR Perusahaan:

1. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu prioritas utama dalam program CSR yang dijalan Perusahaan. Tujuannya adalah memberikan akses lebih luas terhadap arus informasi dan teknologi informasi yang lebih baik melalui pelaksanaan pelatihan formal dan non-formal.

As a part of the community, PT BW Plantation Tbk is committed to uphold and implement its Corporate Social Responsibility (CSR) programs. The commitment is founded on the following basis:

• The global demand on CSR implementation;• CSR is an essential part of Good Corporate Governance;• The increasing general public’s concern regarding business

ethic and accountability;• The Company is a member of Roundtable on Sustainable Palm

Oil (RSPO) which enforces CSR;• The desire to see the Company and its surrounding vicinities

grow together in harmony.

Through the implementation of CSR, the Company’s business sustainability embodies the aspects of economy, social and nature preservation which benefit both the Company and stakeholders.

PT BW Plantation Tbk’s 2009 CSR Activities:

PT BW Plantation Tbk’s CSR activities are performed by Environment, Health and Safety (EHS) Division. The Division ensures the allocation of Company’s resources related to CSR programs reach their intended target effectively and efficiently.

The Scope of Company’s CSR Programs:

1. EDUCATION

Education is one of the main priorities of the Company’s CSR activities. The purpose is to provide more access to better information and information technology through formal and non-formal trainings.

Page 75: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 73PT BW Plantation Tbk

Program pendidikan yang dilakukan Perusahaan selama tahun 2009:• Membangun infrastruktur pendidikan termasuk penyediaan

fasilitas kendaraan antar jemput bagi masyarakat sekitar perkebunan BLP dan BHL.

• Pemberian bantuan 40 unit komputer pada beberapa sekolah dasar di Kalimantan Tengah.

2. KESEHATAN

Perusahaan secara aktif mendukung berbagai upaya peningkatan standar kehidupan masyarakat dengan menciptakan kondisi kehidupan yang sehat serta kondusif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Program kesehatan yang dijalankan Perusahaan sepanjang tahun 2009:• Membangun fasilitas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

termasuk menyediakan dokter dan tenaga medis lainnya di areal sekitar BLP dan BHL

• Membangun fasilitas Tempat Penitipan Anak untuk memberikan perawatan terbaik bagi anak-anak saat orang tua mereka bekerja di areal perkebunan Perusahaan

Education programs performed by the Company in 2009:

• Building educational infrastructures which include school bus facility for communities in the surrounding areas of BLP and BHL.

• Donating 40 units of personal computers for several elementary schools in Central Borneo.

2. HEALTH

The Company actively supports all efforts to improve the quality of life by creating a healthy living condition that is conducive towards the communities’ economic growth.

Health programs performed by the Company in 2009:• Building community’s health center and providing doctors

and other medical staffs in the surrounding areas of BLP and BHL

• Building baby day care facility to provide the best quality treatment for the children while their parents work at the plantation.

3. LINGKUNGAN HIDUP

Seluruh kegiatan operasional Perusahaan dilaksanakan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup. Perusahaan tidak melakukan pembakaran sebagai metode untuk membuka lahan baru. Terkait penanaman, Perusahaan selalu meminimalkan penggunaan pestisida dan berupaya menerapkan metode biologis dalam pengendalian hama dan pencegahan penyakit, guna meminimalkan dampak yang merugikan lingkungan. Ekstraksi minyak kelapa sawit (CPO) tidak melibatkan penggunaan bahan kimia sama sekali dan hanya terdiri dari proses-proses mekanis, seperti penguapan, pemerasan, dan pemisahan. Semua limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit (PKS) digunakan sebagai bahan bakar boiler atau didaur ulang sebagai pupuk dalam bentuk tandan buah kosong.

3. ENVIRONMENT

The preservation of nature is the main core of the Company’s operational activities. New lands are opened without the use of fire. During cultivation, the use of pesticide is kept to a minimum as the Company strives to prioritize biological methods in controlling pests and preventing diseases. Crude palm oil extraction is completely free of chemical compounds as it only incorporates mechanical process such as evaporation, extortion, and separation. Solid waste from the mill are used as boiler fuel or recycled as fertilizer in the form of empty fruit bunches.

Page 76: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

74 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

perTanGGUnGjawaban TerHaDap lapOran TaHUnan 2009

4. BANTUAN KEMANUSIAAN

Pada tahun 2009, Perusahaan memberikan sumbangan secara langsung kepada korban banjir di Situ Gintung, Jakarta dan korban gempa bumi di Padang, Sumatera Barat. Bantuan kemanusiaan ini adalah bentuk kepedulian Perusahaan dan bertujuan untuk meringankan penderitaan para korban.

5. LAIN-LAIN

PT BW Plantation Tbk selama tahun 2009 juga telah memberikan bantuan modal kerja bagi masyarakat di sekitar perkebunan Perusahaan demi meningkatkan taraf hidup mereka. Untuk memasyarakatkan olahraga, Perusahaan membangun fasilitas olahraga bagi masyarakat sekitar perkebunan dan menjadi sponsor bagi Persatuan Sepakbola Palangkaraya Kalimantan Tengah. Perusahaan juga membangun rumah ibadah di sekitar perkebunan Perusahaan, yang bertujuan meningkatkan akhlak dan moral karyawan dan masyarakat.

4. DISASTER RELIEF

In 2009, the Company directly provided disaster relief for the earthquake victims in Padang, West Sumatra and flood victims in Situ Gintung, Jakarta. This humanitarian aid was the Company’s way of showing its empathy and to ease the suffering of the victims.

5. OTHERS

Throughout 2009, the Company provided working capital for communities in its surrounding areas to improve their quality of life. The Company also built sporting infrastructures and provided sponsorship for Palangkaraya Soccer Club, Central Borneo to integrate sport as an important part of daily living of the people in the Company’s surrounding vicinities. In addition, the Company also established houses of worship to bolster the employees and communities’ faith and moral.

Page 77: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 75PT BW Plantation Tbk

perTanGGUnGjawaban TerHaDap lapOran TaHUnan 2009

Responsibility for 2009 Annual Report

Laporan Tahunan 2009 ini berikut perhitungan tahunan/laporan keuangan dan informasi terkait di dalamnya dipersiapkan oleh PT BW Plantation Tbk.

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT BW Plantation Tbk membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Informasi keuangan yang dilaporkan di sini disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan pada bagian-bagian tertentu mencakup beberapa perkiraan yang dibuat berdasarkan estimasi maupun penilaian terbaik oleh Direksi PT BW Plantation Tbk.

Tjipto WidodoKomisaris Utama

President Commissioner

Abdul Halim bin AshariPresiden DirekturPresident Director

Said AlghanDirektur Pengembangan Usaha (Tidak Terafiliasi)

Business Development Director (Unaffiliated)

Handy Pradhitya TjhanDirektur Hubungan UmumDirector of General Affairs

Stephen Kurniawan SulistyoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Iman FaturachmanDirektur Operasi dan Keuangan

Operational and Finance Director

Phoebe WidodoKomisaris

Commissioner

Alex Fernandes BenyaminDirektur Administrasi dan Support

Director of Administration and Support

This 2009 Annual Report includes the annual financial statements/financial report and other information related to the contents thereof is prepared by PT BW Plantation Tbk.

All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT BW Plantation Tbk have affixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the execution of their duties for the year ended on December 31st, 2009.

The financial information reported is organized and based on the accounting principles generally accepted in Indonesia and in certain sections encompasses a number of approximations which are based on estimations and the best judgments of the Board of Directors of PT BW Plantation Tbk.

Tjipto WidodoKomisaris Utama

President Commissioner

Abdul Halim bin AshariPresiden DirekturPresident Director

Said AlghanHandy Pradhitya Tjhan

Stephen Kurniawan SulistyoKomisaris Independen

Independent Commissioner

Iman FaturachmanDirektur Operasi dan Keuangan

Operational and Finance Director

Phoebe WidodoKomisaris

Commissioner

Alex Fernandes BenyaminDirektur Administrasi dan Support

Director of Administration and Support

Page 78: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

76 Laporan Tahunan 2009 Annual Report PT BW Plantation Tbk

lapOran KeUanGanFinancial Report

Page 79: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 Annual Report 77PT BW Plantation Tbk

PT BW PLANTATION Tbk.

Laporan Keuangan Konsolidasi dan Informasi Tambahan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan 2008dan Laporan Auditor Independen

Consolidated Financial Statements and Supplementary Information for the years ended December 31, 2009 and 2008and Independent Auditors’ Report

Page 80: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 81: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BW PLANTATION Tbk AND ITS SUBSIDIARIES DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS Halaman/

Page Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT BW

Plantation Tbk dan Anak Perusahaan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008/

Directors’ Statement on the Consolidated Financial Statements of PT BW Plantation Tbk and Its Subsidiaries for the Years Ended December 31, 2009 and 2008

Laporan Auditor Independen/Independent Auditors’ Report 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended

Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity

6

Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements

8

Lampiran/Attachment INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI - Laporan Keuangan Tersendiri Induk

Perusahaan - Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/

CONSOLIDATING SUPPLEMENTARY INFORMATION – Parent Company Financial Statements – As of December 31, 2009 and 2008 and for the years then ended

Neraca Induk Perusahaan/Parent Company Balance Sheets I.1 Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Income I.3 Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Changes in Equity

I.4

Laporan Arus Kas Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Cash Flows I.5

Page 82: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 83: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 84: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 85: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan PT BW Plantation Tbk and Its SubsidiariesNeraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets 31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008

Catatan/2009 Notes 2008

Rp 000 Rp 000

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 318.389.684 2c,2f,3,29 18.166.419 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 2g,4,13 Trade accounts receivablePihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2d,28 16.593.000 Related partiesPihak ketiga 34.124.841 23.674 Third parties

Piutang lain-lain - Pihak ketiga 10.078.445 2g,5 10.267.634 Other accounts receivable - Third parties

Persediaan 32.140.378 2h,2p,6,13 45.144.712 Inventories

Biaya dibayar dimuka 2.023.536 2i 2.198.917 Prepaid expenses

Aset lancar lain-lain 6.014.100 2c,7,29 17.230.653 Other current assets

Jumlah Aset Lancar 402.770.984 109.625.009 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Noncurrent Assets

Piutang tidak lancar lain-lain - Pihak yang mempunyaihubungan istimewa 25.408.450 2d,2g,5,28 12.431.162 Other noncurrent receivables - Related parties

Aset pajak tangguhan 7.336.832 2u,26 5.571.913 Deferred tax assets

Piutang plasma 17.539.826 2j 15.582.236 Due from plasma projects

Tanaman perkebunan 2l,2s,8,13,22 PlantationsTanaman telah menghasilkan - setelah dikurangi Mature plantations - net of accumulated

akumulasi penyusutan Rp 46.953.713 ribu tahun 2009 amortization of Rp 46,953,713 thousanddan Rp 38.186.148 ribu tahun 2008 128.387.770 115.587.979 in 2009 and Rp 38,186,148 thousand in 2008

Tanaman belum menghasilkan 571.460.549 372.062.012 Immature plantations

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan 2m,2n,2p,9,13,16,17,22,23 Property, plant and equipment - net of accumulated sebesar Rp 78.808.503 ribu tahun 2009 dan depreciation of Rp 78,808,503 thousand in 2009Rp 57.615.358 ribu tahun 2008 300.919.030 259.952.594 and Rp 57,615,358 thousand in 2008

Aset tidak lancar lainnya Other noncurrent assetsPembibitan 35.317.006 2k,13 29.663.626 NurseryBiaya tangguhan hak atas tanah - bersih 30.456.004 2o 6.234.698 Deferred charges on landrights - netAset tidak berwujud - bersih 60.073.700 1c,2b 75.125.700 Intangible asset - netUang muka pembangunan plasma 9.784.616 2j - Advances for development of plasma projectsLain-lain 33.430.434 2u,10,26 14.661.893 Others

Jumlah Aset Tidak Lancar 1.220.114.217 906.873.813 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 1.622.885.201 1.016.498.822 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang See accompanying notes to consolidated financial statements which are tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

Page 86: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan PT BW Plantation Tbk and Its SubsidiariesNeraca Konsolidasi Consolidated Balance Sheets31 Desember 2009 dan 2008 (Lanjutan) December 31, 2009 and 2008 (Continued)

Catatan/2009 Notes 2008

Rp 000 Rp 000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Kewajiban Lancar Current Liabilities

Hutang bank jangka pendek 93.337.075 2c,13,29 101.415.937 Short-term bank loans

Hutang usaha - pihak ketiga 81.655.110 2c,11,29 121.849.127 Trade accounts payable - third parties

Hutang pajak 48.784.938 2u,12,26 51.844.174 Taxes payable

Biaya yang masih harus dibayar 7.635.458 2c,29 5.283.708 Accrued expenses

Uang muka diterima 32.474.866 14 19.620.763 Advances received

Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuhtempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:Hutang bank jangka panjang 68.448.130 2c,13,29 46.438.820 Long-term bank loansKewajiban sewa pembiayaan 7.257.740 2n,16 5.110.478 Finance lease liabilitiesPinjaman diterima jangka panjang 84.599 17 102.912 Long-term borrowings

Jumlah Kewajiban Lancar 339.677.916 351.665.919 Total Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar Noncurrent Liabilities

Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagianyang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:Hutang bank jangka panjang 354.380.148 2c,13,29 331.973.340 Long-term bank loansKewajiban sewa pembiayaan 7.159.990 2n,16 8.069.916 Finance lease liabilitiesPinjaman diterima jangka panjang 89.222 17 173.821 Long-term borrowings

Kewajiban pajak tangguhan 5.668.773 2u,26 6.178.781 Deferred tax liabilities

Cadangan imbalan pasti pasca kerja 5.599.412 2t,25 4.488.309 Defined-benefit post-employment reserve

Kewajiban tidak lancar lain-lain Other noncurrent liabilitiesPihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2d,15,28 30.290.484 Related partiesPihak ketiga 4.850.000 1c 10.500.000 Third parties

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 377.747.545 391.674.651 Total Noncurrent Liabilities Jumlah Kewajiban 717.425.461 743.340.570 Total Liabilities

Hak Minoritas atas Aset Bersih Minority Interests in Net Assets of the Anak Perusahaan - 2b 2.000 Subsidiaries

Ekuitas Equity

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per share Modal dasar - 9.000.000.000 saham Authorized - 9,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor - 4.037.082.440 saham Issued and paid up - 4,037,082,440 shares in

tahun 2009 dan 3.140.081.600 saham tahun 2008 403.708.244 18 314.008.160 2009 and 3,140,081,600 shares in 2008

Tambahan modal disetor - bersih 375.136.319 2q,19 - Additional paid-in capital - net

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas Difference in value arising from restructuring sepengendali (175.082.430) 2b,20 (175.082.430) transactions among entities under common control

Saldo laba 301.697.607 134.230.522 Retained earnings

Jumlah Ekuitas 905.459.740 273.156.252 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.622.885.201 1.016.498.822 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang See accompanying notes to consolidated financial statements which are tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

Page 87: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan PT BW Plantation Tbk and Its SubsidiariesLaporan Laba Rugi Konsolidasi Consolidated Statements of IncomeUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

Catatan/2009 Notes 2008

Rp 000 Rp 000

PENDAPATAN USAHA 584.109.004 2d,2r,21,28 513.699.019 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 219.093.024 2r,22 207.660.503 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 365.015.980 306.038.516 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESPenjualan 6.993.220 2r,23 4.306.818 SellingUmum dan administrasi 99.183.576 2d,2r,2t,23,25,28 56.791.028 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 106.176.796 61.097.846 Total Operating Expenses

LABA USAHA 258.839.184 244.940.670 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH OTHER INCOME (EXPENSES)Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 39.830.282 2c (40.648.973) Gain (loss) on foreign exchange - netPendapatan bunga 3.598.141 3 818.662 Interest income Beban bunga (41.650.260) 2s,24 (23.069.269) Interest expenseLain-lain - bersih (12.807.023) (1.783.075) Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (11.028.860) (64.682.655) Other Expenses - Net

LABA SEBELUM PAJAK 247.810.324 180.258.015 INCOME BEFORE TAX

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 2u,26 TAX EXPENSE (BENEFIT)Kini 82.620.166 59.163.366 Current taxTangguhan (2.274.927) 1.284.769 Deferred tax

Jumlah Beban Pajak 80.345.239 60.448.135 Total Tax Expense

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN BERSIH ANAK PERUSAHAAN 167.465.085 119.809.880 NET LOSS OF THE SUBSIDIARIES

HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH ANAK MINORITY INTEREST IN NET LOSS OF THE PERUSAHAAN 2.000 2b - SUBSIDIARIES

LABA BERSIH 167.467.085 119.809.880 NET INCOME

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE(Dalam Rupiah Penuh) 50,67 2v,27 40,62 (in full Rupiah)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang See accompanying notes to consolidated financial statements which are tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. an integral part of the consolidated financial statements.

- 5 -

Page 88: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan PT BW Plantation Tbk and Its SubsidiariesLaporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Consolidated Statements of Changes in EquityUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

Selisih Nilai TransaksiRestrukturisasi

Dari EntitasSepengendali/

Difference in ValueArising from

Modal Disetor Tambahan Modal RestructuringLainnya/ Disetor - Bersih/ Transactions Among

Catatan/ Modal Disetor/ Other Paid-In Additional Paid-In Entities Under Saldo Laba/ Jumlah Ekuitas/Notes Capital Stock Capital Capital - Net Common Control Retained Earnings Total Equity

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Saldo per 1 Januari 2008 40.766.160 135.269.400 - (175.082.430) 94.420.642 95.373.772 Balance as of January 1, 2008

Konversi modal disetor lainnya menjadi Conversion of other paid-in capital to modal disetor 18 135.269.400 (135.269.400) - - - - capital stock

Tambahan modal disetor 18 57.972.600 - - - - 57.972.600 Paid-up capital

Kapitalisasi laba ditahan menjadi Capitalization of retained earnings to capitalmodal disetor 18 80.000.000 - - - (80.000.000) - stock

Laba bersih tahun berjalan - - - - 119.809.880 119.809.880 Net income during the year

Saldo per 31 Desember 2008 314.008.160 - - (175.082.430) 134.230.522 273.156.252 Balance as of December 31, 2008

Peningkatan modal sehubungan dengan Additional paid-up capital from penawaran umum saham perdana 18,19 87.278.084 - 392.751.378 - - 480.029.462 initial public offering of shares

Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikan saham Additional paid-up capital fromkaryawan (ESA) 18,19,30 2.422.000 - 10.899.000 - - 13.321.000 employee stock allocation (ESA)

Biaya emisi saham 2q,19 - - (28.514.059) - - (28.514.059) Shares issuance costs

Laba bersih tahun berjalan - - - - 167.467.085 167.467.085 Net income during the year

Saldo per 31 Desember 2009 403.708.244 - 375.136.319 (175.082.430) 301.697.607 905.459.740 Balance as of December 31, 2009

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part ofdari laporan keuangan konsolidasi the consolidated financial statements

- 6 -

Page 89: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk dan Anak Perusahaan PT BW Plantation Tbk and Its SubsidiariesLaporan Arus Kas Konsolidasi Consolidated Statements of Cash FlowsUntuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

2009 2008Rp 000 Rp 000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 579.454.940 541.595.073 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya (281.716.927) (244.399.785) Cash payments to suppliers, employees and others

Kas dihasilkan dari operasi 297.738.013 297.195.288 Cash generated from operationsPembayaran beban bunga (46.250.893) (52.915.395) Payment of interestPembayaran pajak penghasilan (98.911.496) (61.931.342) Payment of corporate income tax

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 152.575.624 182.348.551 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 3.598.141 818.662 Interest receivedKenaikan piutang plasma (1.957.590) (3.225.110) Increase in due from plasma projectsPembayaran atas akuisisi anak perusahaan (5.650.000) (67.000.000) Payment for acquisition of subsidiariesPembayaran atas uang muka pembangunan plasma (9.784.616) - Payments for advances for development of plasma projectsPembayaran kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (43.267.772) (25.967.138) Payments to related partiesPerolehan aset tetap (55.248.230) (74.388.224) Acquisitions of property, plant and equipmentPembayaran atas biaya pengembangan tanaman perkebunan (222.010.466) (236.252.583) Payments for additional development costs of plantations

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (334.320.533) (406.014.393) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan dari penawaran umum perdana saham 451.515.403 57.972.600 Proceeds from initial public offering of sharesPerolehan hutang bank jangka panjang 22.406.808 124.638.773 Proceeds from long-term bank loansPerolehan hutang bank jangka pendek 13.930.448 34.899.323 Proceeds from short term bank loansPembayaran pinjaman diterima (102.912) (52.391) Payment of borrowingsPembayaran kewajiban sewa pembiayaan (5.674.015) (8.085.279) Payment of finance lease liabilities

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 482.075.732 209.373.026 Net Cash Provided by Financing Activities

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 300.330.823 (14.292.816) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 18.166.419 31.877.795 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEARPengaruh perubahan kurs mata uang asing (107.558) 581.440 Effect on foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 318.389.684 18.166.419 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESAktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi

kas dan setara kas: Noncash investing and financing activities:Peningkatan modal sehubungan dengan program

kepemilikkan saham karyawan 13.321.000 - Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA)Cadangan penurunan nilai aset tidak berwujud 11.199.400 - Allowance for decline in value of intangible assetsKapitalisasi biaya pinjaman ke tanaman belum menghasilkan 4.608.807 31.300.469 Capitalization of borrowing costs to immature plantationsPerolehan aset sewa pembiayaan 6.911.351 18.803.503 Acquisition of property, plant and equipment through capital leasePerolehan aset tetap dari pinjaman diterima - 329.124 Acquisition of property, plant and equipment through borrowingsKonversi modal disetor lainnya menjadi modal disetor - 135.269.400 Conversion of other paid-in capital to capital stockKapitalisasi laba ditahan menjadi modal ditempatkan/disetor - 80.000.000 Capitalization of retained earnings to capital stock

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang See accompanying notes to consolidated financial statements which are tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. an integral part of the consolidated financial statements.

- 7-

Page 90: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 8 -

1. Umum 1. General

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT BW Plantation Tbk (Perusahaan) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 Nopember 2000 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5665.HT.01.01.Th.2001 tanggal 22 Desember 2000 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 68 tanggal 26 Agustus 2003.

PT BW Plantation Tbk (the Company) was established based on Notarial Deed No. 13 dated November 6, 2000 of Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., notary public in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his decision letter No. C2-5665.HT.01.01.Th.2001 dated December 22, 2000 and was published in the State of Gazette of Republic of Indonesia No. 68 dated August 26, 2003.

Anggaran Dasar Perusahaan terakhir mengalami perubahan berdasarkan Akta No. 54 tanggal 10 Juli 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, dimana pemegang saham Perusahaan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

The Company’s Articles of Association have been recently amended based on Notarial Deeds No. 54 dated July 10, 2009 of Aulia Taufani, S.H., notary public in Jakarta concerning an Extraordinary Stockholders’ Meeting wherein the Company’s stockholders approved the following:

1. Rencana Perusahaan untuk

melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya sampai dengan 30% (tiga puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah IPO.

1. The Company’s plan to conduct the Initial Public Offering (IPO) for a maximum of 30% of the issued and paid up capital after IPO.

2. Divestasi seluruh saham Perusahaan

yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global kepada masyarakat melalui IPO.

2. The divestment plan of all of the Company’s shares owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global to public through IPO.

3. Sehubungan dengan butir 1. dan 2.

di atas, maka struktur IPO adalah: • Sebanyak 314.008.160 saham

merupakan seluruh saham yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global; dan

• Sebanyak 897.000.840 saham merupakan pengeluaran saham baru Perusahaan

3. In relation to 1. and 2. above, the IPO’s structure as follows: • Total of 314,008,160 shares to be

owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global, and

• Total of 897,000,840 shares

will be the new issuance of Company’s shares

Page 91: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 9 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

a. Establishment and General Information (Continued)

4. Penegasan kembali atas rencana

Perusahaan untuk mengeluarkan saham kepada karyawan Perusahaan melalui program ESOP (Employee’s Stock Option Program) dan ESA (Employee Stocks Allocation).

4. The Company’s plan of issuing shares to the Company’s employees through the Employee’s Stock Option Program and the Employee Stocks Allocation.

5. Perubahan status Perusahaan

menjadi Perseroan Terbatas Terbuka dan karenanya merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sehubungan dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sekarang Bapepam dan LK).

5. The Company’s status as a Listed Company, thus, approval on changes in the Company’s Articles of Association in relation with the initial public offering of the Company’s shares to be in accordance with the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently Bapepam–LK).

Perubahan anggaran dasar Perusahaan di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36889.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 3 Agustus 2009.

The amendments in the Company’s Articles of Association have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-36889.AH.01.02.Tahun 2009, dated August 3, 2009.

Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri dan pertanian.

In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing and agricultural businesses.

Perusahaan dan anak perusahaan (selanjutnya dinyatakan sebagai ”Grup”) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha Grup meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan dan lain-lain. Bidang usaha Grup meliputi perkebunan kelapa sawit dan hasil olahan kelapa sawit antara lain produk perkebunan dan lain sebagainya. Produk tersebut mencakup produk hasil kelapa sawit antara lain minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti sawit (kernel).

The Company and its subsidiaries (hereinafter refered to as the ”Group”) are incorporated and conduct their operations in Indonesia. The scope of the activities of the Group mainly comprise of plantation development, agriculture, trading, and refining of plantation products, among others. The Group currently engages in palm plantation and its products consist of refined palm products such as crude palm oil and palm kernel.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004.

The Company started its commercial operations in 2004.

Page 92: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 10 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum

(Lanjutan) a. Establishment and General Information

(Continued) Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusatnya terletak di Menara Batavia Lantai 22, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. Pabrik pengolahan kelapa sawit Perusahaan dan anak perusahaan berada di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimatan Tengah. Sedangkan perkebunan anak perusahaan berlokasi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimatan Tengah; Kabupaten Kutai, Propinsi Kalimantan Timur; dan Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat.

The Company is domiciled in Jakarta and its office is located at Menara Batavia 22th Floor, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220. The refinery factories of the Company and its subsidiaries are located in Kotawaringin Barat Regency and Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimatan Province. Meanwhile, the subsidiaries’ plantations are located in Kotawaringin Timur Regency and Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimatan Province; Kutai Regency, East Kalimantan Province; and Melawi Regency, West Kalimatan Province.

Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah lahan perkebunan Perusahaan dan anak perusahaan seluas 95.182 hektar. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami seluas 39.302 hektar.

As of December 31, 2009, the total area of Group’s plantations is approximately 95,182 hectares and the planted area is approximately 39,302 hectares.

b. Penawaran Umum Perdana Efek b. Initial Public Offering of Shares

Pada tanggal 19 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) melalui surat No. S-9236/BL/2009 untuk penawaran umum perdana atas 1.211.009.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan dengan harga penawaran Rp 550 per saham. Saham-saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2009.

On October 19, 2009, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam – LK) in his letter No. S-9236/BL/2009 of the initial public offering of 1,211,009,000 shares with a par value of Rp 100 per share and offering price of Rp 550 per share. On October 27, 2009, the Company’s shares were listed at the Indonesia Stock Exchange.

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan c. Consolidated Subsidiaries

Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan sebagai berikut:

The Company has ownership interests in the following subsidiaries:

Tahun

Jenis Usaha/ Berdiri/ Jumlah AsetDomisili/ Nature of Year of Persentase Pemilikan/ (Sebelum Eliminasi)/Domicile Business Incorporation Percentage of Ownership Total Assets (Before Elimination)

% Rp 000 Rp 000

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

1989 99,99 387.053.114 342.006.470

Palm plantation

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

1998 99,99 167.910.807 128.320.684

Palm plantation

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

1996 99,99 118.339.352 82.582.976

Palm plantation

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

1995 99,99 195.458.313 66.532.408

Palm plantation

Anak Perusahaan/Subsidiary

PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP)

PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS)

PT Wana Catur Jaya Utama (WJU)

PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS)

Page 93: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 11 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

(Lanjutan) c. Consolidated Subsidiaries (Continued)

Tahun

Jenis Usaha/ Berdiri/ Jumlah AsetDomisili/ Nature of Year of Persentase Pemilikan/ (Sebelum Eliminasi)/Domicile Business Incorporation Percentage of Ownership Total Assets (Before Elimination)

% Rp 000 Rp 000

Kalimantan Perkebunan dan pengolahan minyak

kelapa sawit/

1991 99,99 659.587.454 499.660.627

Palm plantation and manufacturing of

crude palm oil

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

2007 99,50 514.381 465.887

Palm plantation

Kalimantan Perkebunan kelapa sawit/

2008 99,60 3.773.133 419.565

Palm plantation

1) Kepemilikan tidak langsung melalui BLP/Indirect ownership through BLP

Anak Perusahaan/Subsidiary

PT Agrolestari Kencana Makmur (AKM) 2)

PT Satria Manunggal Sejahtera (SMS) 2)

PT Bumihutani Lestari (BHL) 1)

SMS

Pada tanggal 11 Juli 2008, Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan SMS yang telah memperoleh Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit berdasarkan Keputusan Bupati Melawi No. 500/194 tahun 2007 dengan lokasi di Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat seluas 10.000 hektar dari PT Agro Inti Lestari, pihak ketiga. Nilai investasi akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.000.000 ribu (yang mewakili persentase kepemilikan sebesar 99,60%). Perusahaan telah membayar sebesar Rp 2.825.000 ribu tahun 2009 dan Rp 21.800.000 ribu tahun 2008 dan sisanya dicatat sebagai “Kewajiban Tidak Lancar Lain-lain”. Penentuan nilai akuisisi SMS adalah berdasarkan laporan penilaian saham dari PT Corfina Mitrakreasi, penilai independen, pada tanggal 6 Juli 2008. Berdasarkan laporan penilaian saham dengan pendekatan nilai buku yang disesuaikan (Adjusted Net Book Value Approach) tersebut, nilai pasar wajar atas aset SMS yang dapat diidentifikasi pada tanggal 30 Juni 2008 adalah berkisar pada angka sebesar Rp 16,25 milyar sampai dengan Rp 28,25 milyar yang sebagian besar adalah ijin diatas dimana Perusahaan akan mulai memanfaatkannya pada tahun 2010. Pada tanggal akusisi SMS, Perusahaan mengakui aset tidak berwujud sebesar Rp 24.751.000 ribu yang merupakan penyesuaian nilai wajar dari aset SMS yang dapat didentifikasi. Aset tidak berwujud akan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun sejak dapat digunakan.

SMS On July 11, 2008, the Company acquired SMS from PT Agro Inti Lestari, third party, which already has palm plantation license based on the Decision Letter by Chief of Melawi Regency No. 500/194/tahun 2007 located at Melawi Regency, West Kalimantan Province with a total area of 10,000 hectares. The Company acquired an ownership interest of 99.60% in SMS, for Rp 25,000,000 thousand. The Company has paid Rp 2,825,000 thousand in 2009 and Rp 21,800,000 thousand in 2008 and the remaining balance was recorded as “Other Noncurrent Liability”. The acquisition value of SMS was determined based on stock valuation report of PT Corfina Mitrakreasi, an independent appraiser, dated July 6, 2008. Based on the said report which was prepared using the Adjusted Net Book Value Approach, the fair value of identifiable net assets of SMS as of June 30, 2008 ranges between Rp 16.25 billion to Rp 28.25 billion mainly relating to the above mentioned license which the Company plans to utilize starting in 2010. Accordingly, at date of acquisition of SMS, the Company has recognized an intangible asset amounting to Rp 24,751,000 thousand representing the fair value adjustment of the identifiable net assets of SMS. The intangible asset is to be amortized over twenty (20) years from the time it is available for use.

Page 94: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 12 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan (Lanjutan)

c. Consolidated Subsidiaries (Continued)

SMS (Lanjutan) SMS (Continued)

Jumlah aset dan kewajiban SMS pada saat akuisisi adalah sebagai berikut:

The total assets and liabilities of SMS on acquisition date were as follows:

Rp 000

Aset lancar - Current assetsAset tidak lancar 250.000 Noncurrent assetsJumlah kewajiban - Total liabilities

AKM Pada tanggal 11 Juli 2008, Perusahaan mengakuisisi anak perusahaan AKM yang telah memperoleh Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit berdasarkan Keputusan Bupati Melawi No. 500/194 tahun 2007 dengan lokasi di Kabupaten Melawi, Propinsi Kalimantan Barat seluas 21.000 hektar dari PT Agro Inti Lestari, pihak ketiga. Nilai investasi akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 52.500.000 ribu (yang mewakili persentase kepemilikan sebesar 99,50%). Perusahaan telah membayar sebesar Rp 2.825.000 ribu tahun 2009 dan Rp 45.200.000 ribu tahun 2008 dan sisanya dicatat sebagai “Kewajiban Tidak Lancar Lain-lain”. Penentuan nilai akuisisi AKM adalah berdasarkan laporan penilaian saham dari PT Corfina Mitrakreasi, penilai independen, pada tanggal 6 Juli 2008. Berdasarkan laporan penilaian saham dengan pendekatan nilai buku yang disesuaikan (Adjusted Net Book Value) tersebut, nilai pasar wajar atas aset AKM yang dapat diidentifikasi pada tanggal 30 Juni 2008 adalah berkisar pada angka sebesar Rp 33,80 milyar sampai dengan Rp 59 milyar yang sebagian besar adalah ijin diatas dimana Perusahaan akan mulai memanfaatkannya pada tahun 2010. Pada tanggal akusisi AKM, Perusahaan mengakui aset tidak berwujud sebesar Rp 52.301.000 ribu yang merupakan penyesuaian nilai wajar dari aset AKM yang dapat diidentifikasi. Aset tidak berwujud akan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun sejak dapat digunakan.

AKM On July 11, 2008, the Company acquired AKM from PT Agro Inti Lestari, third party, which already has palm plantation license based on the Decision Letter by Chief of Melawi Regency No. 500/194/tahun 2007 located at Melawi Regency, West Kalimantan Province with a total area of 21,000 hectares. The Company acquired an ownership interest of 99.50% in AKM, for Rp 52,500,000 thousand. The Company has paid Rp 2,825,000 thousand in 2009 and Rp 45,200,000 thousand in 2008 and the remaining balance was recorded as “Other Noncurrent Liability”. The acquisition value of AKM was determined based on stock valuation report of PT Corfina Mitrakreasi, an independent appraiser, dated July 6, 2008. Based on the said report which was prepared using the Adjusted Net Book Value Approach, the fair value of net identifiable assets of AKM as of June 30, 2008 ranges between Rp 33.80 billion to Rp 59 billion mainly relating to the above mentioned license which the Company plans to utilize starting in 2010. Accordingly, at date of acquisition of AKM, the Company has recognized an intangible asset amounting to Rp 52,301,000 thousand representing the fair value adjustment of AKM’s identifiable net assets. The intangible asset is to be amortized over twenty (20) years from the time it is available for use.

Jumlah aset dan kewajiban AKM pada saat akuisisi adalah sebagai berikut:

The total assets and liabilities of AKM on acquisition date were as follows:

Rp 000

Aset lancar - Current assetsAset tidak lancar 200.000 Noncurrent assetsJumlah kewajiban - Total liabilities

Page 95: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 13 -

1. Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

d. Karyawan, Direktur dan Komisaris d. Employees, Directors and Commissioners

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan Akta No. 54 dan 55 tanggal 10 Juli 2009 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta adalah sebagai berikut :

As of December 31, 2009, based on Notarial Deed No. 54 and 55 dated July 10, 2009 of Aulia Taufani, S.H., notary public in Jakarta, the Company’s management consists of the following:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama : Tjipto Widodo : President CommissionerKomisaris : Phoebe Widodo : CommissionerKomisaris Independen : Stephen Kurniawan Sulistyo : Independent Commissioner

: :Dewan Direksi Board of DirectorsDirektur Utama : Abdul Halim bin Ashari : President DirectorDirektur : Iman Faturachman : Directors

: Handy Pradhitya Tjhan :: Alexander Fernades Benyamin :: Said Alghan :

Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah remunerasi komisaris dan direksi adalah sebesar Rp 15.462.708 ribu dan Rp 6.526.602 ribu masing-masing selama tahun 2009 dan 2008.

The salaries and other compensation benefits paid to the Company’s Directors and Commissioners amounted to Rp 15,462,708 thousand and Rp 6,526,602 thousand for the years ended December 31, 2009 and 2008, respectively.

Jumlah karyawan tetap (tidak diaudit) per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah 292 dan 222 karyawan.

As of December 31, 2009 and 2008, total number of permanent employees (unaudited) is 292 and 222, respectively.

Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT BW Plantation Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 22 Februari 2010 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.

The Board of Directors had completed the consolidated financial statements of PT BW Plantation Tbk and its subsidiaries on February 22, 2010, and was responsible for the consolidated financial statements.

Page 96: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 14 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies

a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi

a. Basis of Consolidated Financial Statement Preparation and Measurement

Laporan keuangan konsolidasi telah disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Sekarang Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran Kedua Badan Pengawas Pasar Modal No. SE-02/PM/2002 Lampiran 27 Desember 2002.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and the regulations of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) (currently Bapepam–LK) No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 and Circular Letter of the Capital Market Supervisory Agency No. SE-02/PM/2002 Appendix 13 dated December 27, 2002. Such consolidated financial statements are an English translation of the Company and its subsidiaries’ statutory report in Indonesia, and are not intended to present the consolidated financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasi.

The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Kecuali dinyatakan khusus, angka-angkanya adalah dalam ribuan Rupiah (Rp).

The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Unless otherwise stated, all figures presented in the consolidated financial statements are stated in thousands of Rupiah (Rp).

Page 97: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 15 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

b. Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha

b. Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination

Prinsip Konsolidasi Principles of Consolidation Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya sebagaimana yang diungkapkan pada Catatan 1c, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan, atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries as summarized in Note 1c, wherein the Company has direct or indirect ownership interest of more than 50% of the voting rights of the subsidiary’s capital stock, or is able to govern the financial and operating policies of an enterprise so as to benefit from its activities. A subsidiary is excluded from consolidation when the control in such subsidiary is intended to be temporary because the subsidiary is acquired and held exclusively with a view to its subsequent disposal in the near future; or when the subsidiary operates under long-term restrictions which significantly impair its ability to transfer funds to the Company.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu periode tertentu, maka hasil usaha yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

When an entity either began or ceased to be controlled during the year, the results of operations of that entity are included in the consolidated financial statements only from the date that the control commenced up to the date that the control ceased.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Intercompany balances and transactions, including unrealized gains or losses on intercompany transactions, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiaries as one business entity.

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

The consolidated financial statements are prepared using uniform accounting policies for like transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary’s financial statements are prepared using accounting policies other than those adopted in the consolidated financial statements, appropriate adjustments are made to the subsidiary’s financial statements.

Page 98: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 16 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

b. Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)

b. Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination (Continued)

Prinsip Konsolidasi (Lanjutan) Principles of Consolidation (Continued) Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut.

Minority interest represents the minority stockholders’ proportionate share in the net income and equity of the subsidiaries which are not wholly owned, which is presented based on the percentage of ownership of the minority stockholders in the subsidiaries.

Akuntansi Penggabungan Usaha Accounting for Business Combination Atas transaksi kepemilikan saham yang merupakan restrukturisasi perusahaan sepengendali (penyatuan kepemilikan), sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam kelompok tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun kewajiban yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi tersebut untuk periode terjadinya restrukturisasi dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah restrukturisasi telah terjadi sejak awal periode laporan keuangan yang disajikan.

For the ownership of share transaction, which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004) “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control”, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control would not result in a gain or loss to the group companies or to the individual entity within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method. In applying the pooling of interest method, the components of the financial statements for the period, during which the restructuring transactions occurred and for other periods presented, for comparison purposes, are presented in such as manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the earliest period presented.

Page 99: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 17 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

b. Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan)

b. Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination (Continued)

Akuntansi Penggabungan Usaha (Lanjutan) Accounting for Business Combination

(Continued) Saldo ”selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali” diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi dalam laporan keuangan pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo ”Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” baru.

The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions of entities under common control” account is taken to the consolidated statements of income as realized gain or loss as a result of (1) lost of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownership instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set-off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.

Akusisi anak perusahaan dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22 “Akuntansi Penggabungan Usaha”. Berdasarkan metode pembelian, selisih lebih biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi pada tanggal akusisi, diakui sebagai goodwill. Aset dan kewajiban yang diperoleh, dibukukan secara terpisah pada tanggal akuisisi jika besar kemungkinan bahwa segala manfaat terkait pada masa depan akan mengalir ke atau dari perusahaan pengakuisisi; dan tersedianya suatu ukuran yang andal sehubungan dengan biaya perolehan atau nilai wajarnya.

Acquisition of subsidiaries from third parties is accounted for using the purchase method in accordance with PSAK No. 22 “Accounting for Business Combinations”. Under the purchase method, the excess of the acquisition cost over the fair values of the identifiable net assets acquired at the date of acquisition is recognized as goodwill. Assets and liabilities acquired are recognized separately as at date of acquisition when it is probable that any associated future economic benefits will flow to or from the acquirer; and a reliable measure is available of their cost or fair value.

c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing c. Foreign Currency Transactions and

Balances

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company and its subsidiaries are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.

Page 100: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 18 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

d. Transaksi Hubungan Istimewa d. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

Related parties consist of the following:

1. Perusahaan, yang melalui satu atau

lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

1. Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi; 2. Associated companies; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara

langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4. Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan

substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5. Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company, and companies that have a common member of key management with that of the Company.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

Page 101: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 19 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

e. Penggunaan Estimasi e. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.

f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents

Kas terdiri dari kas dan bank. Cash consists of cash on hand and in banks.

Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturity of three months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.

g. Piutang g. Accounts Receivable

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing any allowance for doubtful accounts. Accounts deemed uncollectible are written-off.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan manajemen atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

An allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable account at the end of the year.

h. Persediaan h. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kondisi bisnis normal, dikurangi estimasi biaya yang dikeluarkan untuk penjualan tersebut. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.

Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average cost method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale. Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values.

Page 102: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 20 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

i. Biaya Dibayar Dimuka i. Prepaid Expenses Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

j. Piutang Plasma j. Due from Plasma Projects

Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang sementara dibiayai Perusahaan termasuk pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Akun ini disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi jumlah yang disetujui yang telah diterima dari petani plasma dan penyisihan piutang tak tertagih.

Costs incurred for developing plasma plantations which are temporarily funded by the Company and include advances to farmers for fertilizing and other agricultural production costs. These costs will be billed to plasma farmers and are presented net of the agreed amount of the receivables from plasma farmers and allowance for doubtful accounts.

Penyisihan piutang tak tertagih dihitung dari kelebihan jumlah biaya pengembangan dan jumlah yang disetujui oleh petani plasma.

The allowance for doubtful accounts is estimated based on the excess of accumulated developments costs and the amounts agreed by the plasma farmers.

k. Pembibitan k. Nursery

Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit, dan pemeliharaan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman Belum Menghasilkan” pada saat siap ditanam.

Costs incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated costs are transferred to “Immature Plantations” account at the time of planting.

l. Tanaman Perkebunan l. Plantations

Tanaman Telah Menghasilkan Mature Plantations

Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan menurut manajemen. Pada umumnya, tanaman kelapa sawit dinyatakan menghasilkan pada awal tahun ke-4 (empat). Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan saat reklasifikasi dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus (straight-line method) selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan, tanaman kelapa sawit diamortisasi selama dua puluh (20) tahun.

Immature plantations are reclassified to the mature plantations account when the immature plantations are considered matured by management. In general, an oil plam plantation is considered mature at the beginning of the fourth (4) year. Mature plantations are stated at cost at the time of reclassification from immature plantation and amotized using the straight-line method over the estimated productive years of the plantations, such as oil palm plantations of over twenty (20) years.

Biaya penyusutan tanaman telah menghasilkan dibebankan kepada beban pokok penjualan.

Depreciation expense of mature plantations is charged to cost of goods sold.

Page 103: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 21 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

l. Tanaman Perkebunan (Lanjutan) l. Plantations (Continued)

Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, dan pemeliharaan, alokasi biaya tidak langsung berdasarkan luas hektar yang dikapitalisasi, biaya pinjaman, biaya selisih kurs atas pinjaman yang diterima dari pendanaan tanaman belum menghasilkan, dan biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan sepanjang nilai tercatat tanaman belum menghasilkan tersebut tidak melampaui nilai yang lebih rendah antara biaya pengganti (replacement cost) dan jumlah yang mungkin diperoleh kembali (recoverable amount). Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.

Immature plantations are stated at cost which include accumulated costs of planting, fertilizing and maintaining the plantation, allocation of indirect costs capitalized based on hectares, borrowing costs and foreign exchange costs on such borrowings obtained to fund the immature plantations and other indirect overhead costs up to the time the trees are ready for harvest for as long as the carrying value of such immature plantation do not exceed the lower of replacement cost and the recoverable amount. Immature plantations are not amortized.

Tanaman belum menghasilkan direklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan pada saat mulai menghasilkan.

Immature plantations are reclassified to mature plantations on maturity.

m. Aset Tetap m. Property, Plant and Equipment

Aset tetap pemilikan langsung, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Direct acquisitions of property, plant and equipment, except for land, are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is stated at cost less any impairment in value and is not depreciated.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and non-refundable taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows:

Page 104: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 22 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

m. Aset Tetap (Lanjutan) m. Property, Plant and Equipment (Continued)

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana : 20 : Buildings and improvementsMesin : 4-20 : MachineriesKendaraan dan alat-alat berat : 5-8 : Vehicles and heavy equipmentPeralatan dan perabotan : 4 : Furniture, fixtures and equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

The carrying values of property, plant and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.

When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from derecognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statement of income in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The asset’s residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Aset dalam penyelesaian merupakan aset tetap dalam pembangunan yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai secara substansial dan siap digunakan sesuai tujuannya.

Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost, and is not depreciated. The accumulated costs are reclassified to the respective property, plant and equipment account and depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.

Page 105: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 23 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

n. Sewa n. Leases Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan (sebagai lessee) diakui sebagai aset pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban, dan beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi.

Leases which transfer to the Company or its subsidiaries (as lessee) substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Leased payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly to consolidated statements of income.

Aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat (useful life) aset tersebut, kecuali apabila terdapat ketidakpastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara masa sewa (lease term) atau masa manfaat (useful life). Sedangkan, pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of income on a straight-line basis over the lease term.

Aset sewaan disusutkan berdasarkan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset tetap – pemilikan langsung.

Leased assets are depreciated using the same method and estimated useful lives used for directly acquired property and equipment.

o. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah o. Deferred Charges on Landrights

Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tangguhan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Tangguhan” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. Amortisasi dimulai pada saat pengurusan legal hak atas tanah telah selesai.

Costs related to the legal processing or extension of landrights were deferred and recorded separately from acquisition of land. The deferred costs are recorded as “Deferred Charges” in consolidated balance sheet and are being amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights which is shorter than the economic life of the land. The amortization begins when the legal processing of landrights is substantially complete.

Page 106: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 24 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

p. Penurunan Nilai Aset p. Impairment of Assets Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset.

An assessment by management of the asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible write-down to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the asset value is impaired.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

An impairment loss is recognized only if the carrying amount of an asset exceeds the recoverable amount. An asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the asset is not impaired anymore.

Penurunan (pemulihan) nilai aset dibebankan (dikreditkan) atas laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) current year’s operations.

q. Biaya Emisi Saham q. Shares Issuance Costs

Biaya emisi saham dikurangkan dari bagian tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

Shares issuance costs are deducted from the additional paid in capital and are not amortized.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition

Penjualan local diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan.

Revenue from sales are recognized when goods are delivered to the customers.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

s. Biaya Pinjaman s. Borrowing Costs

Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds.

Biaya pinjaman diakui sebagai beban pada saat terjadinya biaya pinjaman tersebut, kecuali biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan pengembangan tanaman belum menghasilkan yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan.

Borrowing costs are recognized as an expense in the period in which they are incurred, except for those borrowing costs which are directly attributable to the development of immature plantations which are capitalized to immature plantations.

Page 107: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 25 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

s. Biaya Pinjaman (Lanjutan) s. Borrowing Costs (Continued)

Apabila pinjaman hanya digunakan untuk memperoleh suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi dengan pendapatan bunga yang diperoleh dari investasi sementara atas dana pinjaman diterima yang belum digunakan.

If the borrowing is specifically used for the purpose of acquiring a qualifying asset, the total borrowing costs eligible for capitalization are all borrowing costs incurred on that borrowing during the period, less any interest earned from temporary investment on the unused borrowings.

Kapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya perolehan suatu aset dimulai apabila pengeluaran untuk aset tersebut telah mulai dilakukan; biaya pinjaman sedang terjadi; dan aktivitas yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pembangunan atau memproduksi aset tertentu sedang berlangsung.

Capitalization of borrowing costs as part of the acquisition cost of an asset commences when expenditures for the asset are being incurred; borrowing costs are being incurred; and activities that are necessary to prepare the construction or the production of the qualifying asset are in progress.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama aktivitas pembangunan ataupun produksi ditangguhkan atau ditunda, sedangkan kapitalisasi biaya pinjaman tersebut diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi aset tertentu sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai.

Capitalization of borrowing costs is suspended if during extended periods the active development or production of the qualifying asset is interrupted, while capitalization of borrowing costs ceases when all the activities necessary to acquire, build or produce the qualifying asset for its intended use or sale are substantially complete.

t. Imbalan Kerja t. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Short-term employee benefits

Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated balance sheets and as an expense in the consolidated statements of income.

Imbalan pasca-kerja

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

Post-employment benefits

Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service cost, and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service, until the benefits become vested.

Page 108: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 26 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

u. Pajak Penghasilan u. Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases and the carryforward tax benefit of unused tax losses (fiscal losses). Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be applied.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the consolidated statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.

Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau kembali pada tanggal neraca dan nilai tercatat tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai untuk kompensasi tersebut.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each balance sheet date and is reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilized. Any such reduction is reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable income would be available.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi atas dasar kompensasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated balance sheets, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan dan anak perusahaan, ketika hasil banding ditentukan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company and its subsidiaries, when the result of the appeal is determined.

Page 109: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 27 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan

Keuangan Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting and

Financial Reporting Policies (Continued)

v. Laba per Saham v. Earnings per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.

w. Kompensasi Berbasis Saham w. Stock - Based Compensation

Sesuai dengan SAK 53, “Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham”, beban kompensasi diakui dengan metode akrual selama periode pengakuan hak kompensasi (vesting period) berdasarkan nilai wajar seluruh opsi saham pada tanggal pemberian kompensasi (grant date).

In accordance with SAK 53, “Accounting for stock-based Compensation”, compensation expenses are accrued during the vesting period based on the fair values of all stock options as of the grant date.

x. Informasi Segmen x. Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha, sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements. The primary segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan (distingushable component) dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services, and that is subjected to risks and returns that are different from those of other business segments.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical segment is a distinguishable component of the Group that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environments.

Page 110: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 28 -

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Kas 800.336 192.642 Cash on hand

Bank Cash in banksPihak ketiga: Third partiesRupiah Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 44.411.919 13.955.363 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 987.210 235.563 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Kesawan Tbk 586.635 105.977 PT Bank Kesawan TbkPT Bank Victoria Tbk 280.684 - PT Bank Victoria TbkPT Bank Agroniaga Tbk 173.599 175.765 PT Bank Agroniaga TbkPT Bank Permata Tbk 162.050 - PT Bank Permata TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 134.607 108.969 PT Bank Artha Graha Internasional TbkPT Bank Central Asia Tbk 33.512 33.177 PT Bank Central Asia TbkCitibank N.A., Jakarta 5.805 - Citibank N.A., Jakarta PT Bank Windu Kentjana International Tbk 2.268 - PT Bank Windu Kentjana International TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 961 961 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Jumlah 46.779.250 14.615.775 Subtotal

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) U.S. Dollar (Note 29)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 530.603 3.296.083 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Kesawan Tbk 62.502 13.864 PT Bank Kesawan TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 59.185 48.055 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Jumlah 652.290 3.358.002 Subtotal

Jumlah - Bank 47.431.540 17.973.777 Total - Cash in banks

Deposito DepositsPihak ketiga Third partiesRupiah Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 180.000.000 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Victoria Tbk 50.000.000 - PT Bank Victoria TbkPT Bank Windu Kentjana International Tbk 30.157.808 - PT Bank Windu Kentjana International TbkPT Bank Capital Indonesia Tbk 10.000.000 - PT Bank Capital Indonesia Tbk

Jumlah - Deposito 270.157.808 - Total - Deposits

Jumlah 318.389.684 18.166.419 Total

Deposito berjangka waktu 7 hari sampai dengan tiga (3) bulan dengan tingkat bunga rata-rata per tahun sebesar 6,10% - 8,50%.

Deposits have terms of seven days until three (3) months with average interest rate of 6.10% - 8.50% per annum.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo kas dalam mata uang asing masing-masing adalah sebesar US$ 69.392 dan US$ 306.667 (Catatan 29).

As of December 31, 2009 and 2008, cash denominated in foreign currency amounted to US$ 69,392 and US$ 306,667, respectively (Note 29).

Page 111: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 29 -

4. Piutang Usaha 4. Trade Accounts Receivable

Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut:

The details of trade accounts receivable are as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

a. Berdasarkan pelanggan a. By debtor

Pihak yang mempunyai hubunganistimewa (Catatan 28) Related party (Note 28)PT Bumi Nusantara Lestari International - 16.593.000 PT Bumi Nusantara Lestari International

Pihak ketiga Third partiesPT Wilmar Nabati Indonesia 34.124.841 - PT Wilmar Nabati IndonesiaPT Bangun Jaya Alam Permai - 13.717 PT Bangun Jaya Alam PermaiPT Aman Jaya Perdana - 9.957 PT Aman Jaya PerdanaJumlah 34.124.841 23.674 Total

Jumlah 34.124.841 16.616.674 Total

b. Berdasarkan umur b. By age

Belum jatuh tempo 34.124.841 16.609.130 CurrentJatuh tempo Past due

31 - 60 hari - 7.544 31 - 60 days

Jumlah 34.124.841 16.616.674 Total

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Management believes that all the above trade accounts receivable are collectible, thus no allowance for doubtful accounts was provided as of December 31, 2009 and 2008.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank anak perusahaan (Catatan 13).

Trade accounts receivable are used as collateral on subsidiaries’ bank loans (Note 13).

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi yang signifikan pada piutang usaha dari pihak ketiga.

Management believes that there is no significant concentration of credit risk on trade accounts receivable from third parties.

Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

Trade accounts receivable from related parties have terms and conditions similar to those granted to third parties.

5. Piutang Lain-lain 5. Other Accounts Receivable

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Lancar CurrentPihak ketiga Third parties

CV Kapuas Jaya 4.115.900 6.115.900 CV Kapuas JayaKaryawan 849.320 525.346 EmployeesLain-lain (masing-masing dibawah

Rp 15.000 ribu) 5.113.225 3.626.388 Others (below Rp 15,000 thousand each)

Jumlah 10.078.445 10.267.634 Total

Page 112: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 30 -

5. Piutang Lain-lain (Lanjutan) 5. Other Accounts Receivable (Continued)

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Tidak lancar NoncurrentPihak hubungan istimewa (Catatan 28) Related parties (Note 28)

PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang 25.408.450 11.088.768 PT Sumber Cahaya Hasil GemilangPT Wanaasri Fajarindo Perkasa - 1.316.526 PT Wanaasri Fajarindo PerkasaLain-lain (masing-masing dibawah

Rp 15.000 ribu) - 25.868 Others (below Rp 15,000 thousand each)

Jumlah 25.408.450 12.431.162 Total

Jumlah 35.486.895 22.698.796 Total

Piutang lain-lain pihak hubungan istimewa merupakan penjualan atas bahan baku tidak langsung dan kegiatan operasional lain Perusahaan dan anak perusahaan dengan pihak terkaitnya.

Other accounts receivable from related parties arise mainly from sale of indirect materials and other operational related activities of the Group with its related parties.

Piutang lain-lain tidak dijamin, tidak memiliki bunga dan tidak memiliki jadwal pembayaran tertentu.

These receivables from related parties are unsecured, non-interest bearing and have no definite repayment terms.

Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Management believes that all the above receivables are collectible, thus no allowance for doubtful accounts was provided as of December 31, 2009 and 2008.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

Transactions with related parties were done under terms and conditions similar to those done with third parties.

6. Persediaan 6. Inventories

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Pupuk dan pestisida 13.152.973 26.221.969 Fertilizer and pesticidesBarang jadi 9.299.380 8.439.639 Finished goodsSuku cadang 3.239.426 1.839.070 SparepartsMinyak dan oli 2.197.839 3.724.929 Gasoline and lubricantLain-lain 4.250.760 4.919.105 Others

Jumlah 32.140.378 45.144.712 Total

Barang jadi terdiri dari minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan inti sawit (kernel).

Finished goods consist of crude palm oil and kernel.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, persediaan tidak diasuransikan.

As of December 31, 2009 and 2008, the inventories are not insured.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari persediaan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (amount recoverable).

Management believes that the carrying value of inventories does not exceed its replacement cost or recoverable amounts from the sale or use of the assets.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13).

Inventories are used as collateral on the bank loans (Note 13).

Page 113: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 31 -

7. Aset Lancar Lain-lain 7. Other Current Assets

Aset lancar lain-lain sebagian besar merupakan uang muka pembelian bibit.

These represent mostly advances for purchase of seedings.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo aset lancar lain-lain dalam mata uang asing masing-masing sebesar nihil dan US$ 1.111.255 (Catatan 29).

As of December 31, 2009 and 2008, the balance of other current assets in foreign currency amounted to nil and US$ 1,111,255, respectively (Note 29).

8. Tanaman Perkebunan 8. Plantations

Tanaman perkebunan merupakan tanaman kelapa sawit yang terdiri dari:

Plantations are palm plantations which consist of:

Tanaman Telah Menghasilkan Mature Plantations

1 Januari 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2009/January 1, 2009 Additions Deductions Reclassification December 31, 2009

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Biaya perolehan/At cost 153.774.127 - - 21.567.356 175.341.483Akumulasi amortisasi/

Accumulated amortization 38.186.148 8.767.565 - - 46.953.713

Nilai buku/Net book value 115.587.979 128.387.770

Changes during 2009Perubahan selama 2009/

1 Januari 2008/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2008/January 1, 2008 Additions Deductions Reclassification December 31, 2008

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Biaya perolehan/At cost 135.702.986 - - 18.071.141 153.774.127Akumulasi amortisasi/

Accumulated amortization 30.341.421 7.844.727 - - 38.186.148

Nilai buku/Net book value 105.361.565 115.587.979

Changes during 2008Perubahan selama 2008/

Beban amortisasi tanaman telah menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar Rp 8.767.565 ribu untuk tahun 2009 serta Rp 7.844.727 ribu untuk tahun 2008 (Catatan 22).

Amortization of mature plantations charged to cost of goods sold amounted to Rp 8,767,565 thousand in 2009 and Rp 7,844,727 thousand in 2008 (Note 22).

Rincian luas lahan yang ditanami atas tanaman telah menghasilkan menurut lokasi operasi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of planted area of mature plantations based on the Group’s operational locations are as follows:

2009 2008

(dalam hektar)/ (dalam hektar)/(in hectares) (in hectares)

Katingan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kotawaringin Timur Regency, Kalimatan Kalimatan Tengah 7.542 7.068 Tengah Province

Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kumai, Kotawaringin Barat Regency, Kalimatan Kalimatan Tengah 5.333 5.333 Tengah Province

Jumlah 12.875 12.401 Total

LocationLokasi

Page 114: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 32 -

8. Tanaman Perkebunan (Lanjutan) 8. Plantations (Continued)

Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plantations

Mutasi tanaman belum menghasilkan adalah sebagai berikut:

The movement of immature plantations account is as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Saldo awal tahun 372.062.012 135.395.934 Balance at beginning of the yearPenambahan biaya 220.965.893 254.737.219 Additional costsReklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan (21.567.356) (18.071.141) Reclassification to mature plantations

Saldo akhir tahun 571.460.549 372.062.012 Balance at the end of the year

Penambahan biaya termasuk biaya pinjaman atas hutang bank masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 4.608.807 ribu dan Rp 31.300.469 ribu.

Additional costs include capitalized borrowing costs on loans amounting to Rp 4,608,807 thousand and Rp 31,300,469 thousand in 2009 and 2008, respectively.

Rincian luas lahan yang ditanami atas tanaman belum menghasilkan menurut lokasi operasi Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of planted area of immature plantations based on the Company and its subsidiaries’ locations are as follows:

2009 2008

(dalam hektar)/ (dalam hektar)/(in hectares) (in hectares)

Kabupaten Kotawaringin Timur Kotawaringin Timur RegencyKecamatan Parenggean 5.122 3.468 Parenggean DistrictKecamatan Katingan 4.521 4.995 Katingan District

Kabupaten Kotawaringin Barat Kotawaringin Barat RegencyKecamatan Kumai 3.391 2.655 Kumai District

Kabupaten Kapuas Kapuas RegencyKecamatan Kapuas Tengah 3.576 2.253 Kapuas Tengah District

Kabupaten Kutai Kutai RegencyKecamatan Tabang 9.817 798 Tabang District

Jumlah 26.427 14.169 Total

LocationLokasi

Tanaman perkebunan digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 13).

The plantations are used as collateral for bank loans (Note 13).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, perkebunan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran, wabah penyakit dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), pihak ketiga, dengan nilai polis pertanggungan masing-masing sebesar Rp 42.857.800 ribu dan Rp 18.850.200 ribu.

As of December 31, 2009 and 2008, certain plantations are covered by insurance against losses from fire, plant disease and other property risks under the blanket policies with PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), third party, with an insurance coverage totaling to Rp 42,857,800 thousand and Rp 18,850,200 thousand, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses that might arise from certain risks on the assets insured.

Page 115: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 33 -

8. Tanaman Perkebunan (Lanjutan) 8. Plantations (Continued)

Tanaman Belum Menghasilkan (Lanjutan) Immature Plantations (Continued)

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman perkebunan tidak melebihi nilai pengganti (replacement cost) atau nilai pemulihan aset (recoverable amount) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, oleh karena itu, tanaman perkebunan tidak perlu dilakukan pencadangan kerugian.

Management believes that the carrying value of plantations does not exceed the replacement costs or recoverable amounts from the sale or use of the assets as of December 31, 2009 and 2008, thus, there is no write-down of plantations’ values is necessary.

9. Aset Tetap 9. Property, Plant and Equipment

1 Januari 2009/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2009/January 1, 2009 Additions Deductions Reclassification December 31, 2009

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Nilai tercatat/At costPemilikan langsung/Direct acquisitions

Tanah/Land 7.968.871 1.111.000 - - 9.079.871Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements 105.808.535 2.377.533 - 12.637.425 120.823.493Mesin/Machineries 112.907.582 1.511.611 - 118.415 114.537.608Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 39.684.632 10.142.752 - - 49.827.384Peralatan dan perabot/ Furniture, fixtures and equipment 8.545.425 2.914.001 - - 11.459.426

Jumlah/Subtotal 274.915.045 18.056.897 - 12.755.840 305.727.782Aset sewa pembiayaan/Leased assets

Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 21.725.907 6.911.351 - - 28.637.258

Aset dalam penyelesaian/Constructions in progress

Bangunan dan prasarana/ Building and land improvements 20.927.000 37.072.918 - (12.637.425) 45.362.493

Mesin/Machineries - 118.415 - (118.415) -

Jumlah/Total 317.567.952 62.159.581 - - 379.727.533

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciationPemilikan langsung/Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements 9.859.323 5.248.644 - - 15.107.967Mesin/Machineries 15.462.870 6.178.304 - - 21.641.174Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 26.500.248 4.904.249 - - 31.404.497Peralatan dan perabot/ Furniture,fixtures and equipment 3.934.297 1.743.474 - - 5.677.771

Jumlah/Total 55.756.738 18.074.671 - - 73.831.409Aset sewa pembiayaan/Leased assets

Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 1.858.620 3.118.474 - - 4.977.094

Jumlah/Total 57.615.358 21.193.145 - - 78.808.503

Nilai Buku/Net Book Value 259.952.594 300.919.030

Changes during 2009Perubahan selama 2009/

Page 116: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 34 -

9. Aset Tetap (Lanjutan) 9. Property, Plant and Equipment (Continued)

1 Januari 2008/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Desember 2008/January 1, 2008 Additions Deductions Reclassification December 31, 2008

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Nilai tercatat/At costPemilikan langsung/Direct acquisitions

Tanah/Land 7.968.871 - - - 7.968.871Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements 46.601.651 35.220.479 - 23.986.405 105.808.535Mesin/Machineries 57.835.182 2.051.371 - 53.021.029 112.907.582Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 32.609.867 4.400.181 - 2.674.584 39.684.632Peralatan dan perabot/ Furniture, fixtures and equipment 4.349.819 4.195.606 - - 8.545.425

Jumlah/Subtotal 149.365.390 45.867.637 - 79.682.018 274.915.045Aset sewa pembiayaan/Leased assets

Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 5.596.988 18.803.503 - (2.674.584) 21.725.907

Aset dalam penyelesaian/Constructions in progress

Bangunan dan prasarana/ Building and land improvements 26.739.430 18.173.975 - (23.986.405) 20.927.000

Mesin/Machineries 42.345.293 10.675.736 - (53.021.029) -

Jumlah/Total 224.047.101 93.520.851 - - 317.567.952

Akumulasi penyusutan/Accumulated depreciationPemilikan langsung/Direct acquisitions

Bangunan dan prasarana/ Buildings and land improvements 6.165.720 3.693.603 - - 9.859.323Mesin/Machineries 10.863.347 4.599.523 - - 15.462.870Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 22.053.358 3.650.415 - 796.475 26.500.248Peralatan dan perabot/ Furniture,fixtures and equipment 2.848.885 1.085.412 - - 3.934.297

Jumlah/Total 41.931.310 13.028.953 - 796.475 55.756.738Aset sewa pembiayaan/Leased assets

Kendaraan dan alat berat/ Vehicles and heavy equipment 791.189 1.863.906 - (796.475) 1.858.620

Jumlah/Total 42.722.499 14.892.859 - - 57.615.358

Nilai Buku/Net Book Value 181.324.602 259.952.594

Changes during 2008Perubahan selama 2008/

Page 117: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 35 -

9. Aset Tetap (Lanjutan) 9. Property, Plant and Equipment (Continued)

Penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:

Depreciation is allocated as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Beban pokok penjualan (Catatan 22) 13.618.267 11.092.142 Cost of goods sold (Note 22)Beban umum dan administrasi (Catatan 23) 7.574.878 3.800.717 General and administrative expense (Note 23)

Jumlah 21.193.145 14.892.859 Total

Sebagian aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13), kewajiban sewa pembiayaan (Catatan 16) dan pinjaman diterima jangka panjang (Catatan 17).

Certain property and equipment are used as collateral on bank loans (Notes 13), finance lease liabilities (Note 16), and long-term borrowings (Note 17).

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset tetap telah diasuransikan terhadap kerugian atas kebakaran, kehilangan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis kepada beberapa perusahaan asuransi, seluruhnya pihak ketiga, diantaranya PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata dan PT Mitsui Sumitomo Indonesia dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 181.426.292 ribu dan Rp 193.975.291 ribu.

As of December 31, 2009 and 2008, property, plant and equipment are insured against losses from fire, theft and other property risks under blanket policies with certain insurance companies, among others, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Wahana Tata and PT Mitsui Sumitomo Indonesia, third parties, for a total coverage of Rp 181,426,292 thousand and Rp 193,975,291 thousand, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses that might arise from such risks on the property, plant and equipment insured.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of December 31, 2009 and 2008.

10. Aset Tidak Lancar Lainnya – Lain-lain 10. Other Noncurrent Assets – Others Aset lain-lain sebagian besar merupakan perolehan Hak Guna Usaha dalam proses. Pada tanggal 31 Desember 2009, aset tidak lancar lainnya – lain-lain termasuk estimasi tagihan pajak Perusahaan sebesar Rp 15.304.434 ribu (Catatan 26).

These mainly represent expenses related to processing of landrights. As of December 31, 2009, other noncurrent assets – others includes estimated claims for tax amounted to Rp 15,304,434 thousand (Note 26).

Page 118: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 36 -

11. Hutang Usaha – Pihak Ketiga 11. Trade Accounts Payable – Third Parties

Akun ini terutama merupakan hutang atas pembelian produk kelapa sawit, pupuk dan peralatan perkebunan lainnya, dengan rincian sebagai berikut:

This account mainly consists of amounts due to suppliers for purchases of oil palm products, fertilizers and other plantation supplies, with details as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

a. Berdasarkan pemasok a. By supplier

PT Pupuk Hikay 32.114.839 34.080.056 PT Pupuk HikayPT Bukit Intan Indoperkasa 6.906.328 - PT Bukit Intan IndoperkasaPT Kalsum Prima Lestari 6.407.487 5.137.250 PT Kalsum Prima LestariPT Tunas Jaya 3.243.954 2.521.587 PT Tunas JayaCV Rimba Lestari 2.656.993 5.633.594 CV Rimba LestariPT Akasia Rimba 2.542.243 767.746 PT Akasia RimbaCV Sikembar Putra 1.493.136 - CV Sikembar PutraUD Gas Diesel 1.043.251 1.405.317 UD Gas DieselCV Sigit Putra 946.083 655.000 CV Sigit PutraPT Agritama Multisarana 877.132 - PT Agritama MultisaranaUD Megah Mandiri 782.365 779.855 UD Megah MandiriDarwanto 675.060 697.037 DarwantoPT Ronauli Sumberkarya Lestari 548.571 1.097.677 PT Ronauli Sumberkarya LestariPT Taiko Persada Indoprima - 20.945.501 PT Taiko Persada IndoprimaPT Gresik - 7.235.249 PT GresikPT Bangkit Giat Usaha Mandiri - 5.965.595 PT Bangkit Giat Usaha MandiriPT Gerindo Surya Makmur - 3.217.487 PT Gerindo Surya MakmurPT Suka Maju Metalido Mandiri - 2.037.614 PT Suka Maju Metalido MandiriPT Karya Dewi Putra - 1.585.984 PT Karya Dewi PutraPT Agrotani Unggul Lestari - 1.114.065 PT Agrotani Unggul Lestari PT Banjar Agro Sejahtera - 1.088.622 PT Banjar Agro SejahteraPT Hataco Prima Abadi - 933.010 PT Hataco Prima AbadiPT Gerry Surya Barokah - 821.976 PT Gerry Surya BarokahPT Prima Trading - 692.248 PT Prima TradingLain-lain (masing-masing dibawah

Rp 500.000 ribu) 21.417.668 23.436.657 Others (below Rp 500,000 thousand each)

Jumlah 81.655.110 121.849.127 Total

b. Berdasarkan umur b. By age

Belum jatuh tempo 24.850.746 23.205.545 CurrentJatuh tempo Past due

Dibawah 30 hari 12.654.294 18.377.810 Below 30 days31 - 60 hari 12.757.346 26.452.156 31 - 60 days61 - 90 hari 31.217.509 12.393.879 61 - 90 daysDiatas 90 hari 175.215 41.419.737 Above 90 days

Jumlah 81.655.110 121.849.127 Total

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo hutang usaha dalam mata uang asing masing-masing sebesar US$ 3.211.651 dan US$ 2.017.244 (Catatan 29).

As of December 31, 2009 and 2008, the balance of trade accounts payable in foreign currency amounted to US$ 3,211,651 and US$ 2,017,244, respectively (Note 29).

Page 119: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 37 -

12. Hutang Pajak 12. Taxes Payable

2009 2008Rp 000 Rp 000

Pajak penghasilan badan: Corporate income taxes:Perusahaan - 39.609 The Company

Anak perusahaan The subsidiariesBLP 3.091.293 394.894 BLPBHL 28.365.340 17.597.620 BHL

Jumlah (Catatan 26) 31.456.633 18.032.123 Total (Note 26)

Pajak penghasilan: Income taxes:Pasal 21 4.630.260 3.345.861 Article 21Pasal 23 230.683 277.395 Article 23Pasal 25 5.961.143 20.372.549 Article 25Pasal 26 117.803 118.076 Article 26

Jumlah 10.939.889 24.113.881 Total

Pajak Pertambahan Nilai - bersih 6.388.416 9.698.170 Value Added Tax - net

Jumlah 48.784.938 51.844.174 Total

Besarnya pajak penghasilan terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.

The filing of tax returns is based on the Company and its subsidiaries’ own calculation of tax liabilities (self assessment). Based on the Third Amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the Tax Authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.

13. Hutang Bank 13. Bank Loans

2009 2008Rp 000 Rp 000

Hutang bank jangka pendek Short-term bank loansPihak ketiga Third parties

Rupiah RupiahPT Bank CIMB Niaga Tbk 8.301.524 9.500.000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Agroniaga Tbk 4.984.551 4.984.187 PT Bank Agroniaga TbkPT Bank Kesawan Tbk 8.000.000 3.000.000 PT Bank Kesawan TbkJumlah 21.286.075 17.484.187 Total

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) U.S. Dollar (Note 29)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 58.280.000 67.890.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Kesawan Tbk 9.400.000 10.950.000 PT Bank Kesawan TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 4.371.000 5.091.750 PT Bank Artha Graha Internasional TbkJumlah 72.051.000 83.931.750 Total

Jumlah - hutang bank jangka pendek 93.337.075 101.415.937 Total - short-term bank loans

Page 120: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 38 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

2009 2008Rp 000 Rp 000

Hutang bank jangka panjang Long term bank loansBagian hutang bank jangka panjang yang

akan jatuh tempo dalam 1 tahun Current portion of long term bank loansRupiah Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 42.357.812 11.757.812 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Agroniaga Tbk 1.220.868 3.272.926 PT Bank Agroniaga TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 733.676 - PT Bank Artha Graha Internasional TbkPT Bank Jasa Jakarta 370.000 1.010.464 PT Bank Jasa JakartaPT Bank Kesawan Tbk 97.020 235.908 PT Bank Kesawan TbkJumlah 44.779.376 16.277.110 Total

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) U.S. Dollar (Note 29)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 15.194.931 26.876.710 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkMaybank International (L) Ltd. 5.640.000 3.285.000 Maybank International (L) Ltd.PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 2.833.823 - PT Bank Artha Graha Internasional TbkJumlah 23.668.754 30.161.710 Total

Jumlah 68.448.130 46.438.820 Total

Bagian kewajiban jangka panjang setelah dikurangi dengan bagian yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun Long term bank loans - net current portionRupiah Rupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 115.603.890 31.361.702 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 11.738.824 12.472.500 PT Bank Artha Graha Internasional TbkPT Bank Kesawan Tbk 2.680.758 4.208.536 PT Bank Kesawan TbkPT Bank Agroniaga Tbk - 1.211.790 PT Bank Agroniaga TbkPT Bank Jasa Jakarta - 370.000 PT Bank Jasa JakartaJumlah 130.023.472 49.624.528 Total

Dolar Amerika Serikat (Catatan 29) U.S. Dollar (Note 29)PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 142.957.100 178.203.362 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkPT Bank Artha Graha Internasional Tbk 42.389.576 52.680.450 PT Bank Artha Graha Internasional TbkMaybank International (L) Ltd. 39.010.000 51.465.000 Maybank International (L) Ltd.Jumlah 224.356.676 282.348.812 Total

Jumlah 354.380.148 331.973.340 Total

Jumlah hutang bank jangka panjang 422.828.278 378.412.160 Total long term liabilities

Jumlah 516.165.353 479.828.097 Total

Page 121: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 39 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:

Details of the bank loans are as follows:

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI)

a. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan

dari BNI adalah sebagai berikut: a. The loan facilities received by the Company

from BNI consist of the following:

1. Fasilitas Kredit Investasi (KI) pada tanggal 24 Januari 2003, dengan jumlah maksimum sebesar US$ 4.713.205 yang terbagi atas KI Pokok sebesar US$ 4.510.279 dan KI IDC (Interest During Construction) sebesar US$ 202.926. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 6 tahun termasuk masa tenggang selama 2 tahun dengan pembayaran angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Desa Bedaun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah termasuk bangunan (pabrik dan perumahan) dan prasarana, mesin dan alat berat, kendaraan, dan inventaris.

1. Investment loan facility obtained on January 24, 2003, with maximum loan amounting to US$ 4,713,205 which consists of US$ 4,510,279 principal and US$ 202,926 IDC (Interest During Construction). The facility has a term of 6 years including a 2-year grace period and to be paid in quarterly installments (principal and interest). The facility was used to finance the construction of palm oil factory at Bedaun Countryside, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, including its buildings (factory and housing) and other infrastructures, machineries and heavy equipment, vehicles and other equipment.

Tingkat bunga per tahun pada tahun 2008 adalah sebesar 9,00%-10,50%.

The interest rates per annum in 2008 is 9.00%-10.50%.

Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Desember 2008.

The facilities have been fully paid in December 2008.

2. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) pada

tanggal 22 Februari 2005, dengan jumlah maksimum kredit sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas kredit ini digunakan untuk tambahan modal kerja.

2. Working Capital Loan facility obtained on February 22, 2005, with maximum loan amounting to US$ 1,000,000. The facility was used as additional working capital.

Pada tanggal 28 Juni 2007, Perusahaan menerima tambahan fasilitas KMK sebesar US$ 3.200.000, sehingga fasilitas KMK menjadi sebesar US$ 4.200.000. Fasilitas ini telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir tanggal 21 Februari 2010 dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Maret 2010.

On June 28, 2007, the Company obtained additional Working Capital Loan facility amounting to US$ 3,200,000, thus, the total loan facility for working capital amounted to US$ 4,200,000. The maturity of the loan has been extended several times with the latest extension made on February 21, 2010 and will mature on March 21, 2010.

Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini adalah sebesar 9,50%-10,00% dan 8,50%-10,00% untuk tahun 2009 dan 2008.

The interest rate per annum is 9.50%-10.00% for 2009 and 8.50%-10.00% for 2008.

Page 122: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 40 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

a. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan

dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan) a. The loan facilities received by the Company

from BNI consist of the following: (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 4.200.000.

Outstanding loans at December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 4,200,000.

Fasilitas kredit dari BNI dijamin dengan aset tetap milik Perusahaan berupa sebidang tanah seluas 64,52 hektar termasuk bangunan yang terletak di Desa Bedaun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, persediaan (Catatan 6), mesin, peralatan dan kendaraan (Catatan 9); jaminan perusahaan dari anak perusahaan, BLP dan WJU, serta jaminan pribadi dari Tjipto Widodo (Catatan 28). Fasilitas kredit ini juga dijamin dengan sebidang tanah milik BLP seluas 7.576,48 ha termasuk bangunan dan prasarana yang terletak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, serta sebidang tanah atas nama Tjipto Widodo seluas 989 m2 yang terletak di Bekasi, Jawa Barat (Catatan 28).

The loan facilities from BNI are secured by property, plant and equipment owned by the Company i.e. a parcel of land measuring 64.52 hectares including its building located at Bedaun Countryside, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, inventories (Note 6), machineries, equipment and vehicles (Note 9); corporate guarantee of the subsidiaries, BLP and WJU, and personal guarantee of Tjipto Widodo (Note 28). The loan facilities are also secured by a parcel of land, measuring 7,576.48 hectares including its future building and other infrastructures located at Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, and a parcel of land owned by Tjipto Widodo measuring 989 square meters located at Bekasi, West Jawa (Note 28).

b. Fasilitas kredit yang diterima BLP, anak

perusahaan, dari BNI adalah: b. The loan facilities received by BLP, a

subsidiary, from BNI consist of the following:

1. Kredit Investasi sebesar US$ 6.290.000 yang diterima pada tanggal 28 September 2006. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 7 tahun 9 bulan dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dibayar setiap triwulan dimulai pada bulan Desember 2006. Fasilitas kredit ini digunakan untuk membiayai kembali (refinancing) kebun kelapa sawit seluas 5.002 hektar dari jumlah luas lokasi keseluruhan seluas 7.576,48 hektar yang berlokasi di Desa Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah, termasuk bangunan BLP dan perumahan serta prasarana, mesin dan alat berat, kendaraan dan inventaris.

1. An Investment Loan Facility amounting to US$ 6,290,000. This facility has a term of 7 years and 9 months and is due on June 30, 2014. Loan installment is to paid quarterly starting December 2006. The purpose of the facility is to refinance acquisitions of palm plantations measuring 5,002 hectares from total 7,576.48 hectares located at Bedaun Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, including BLP’s building and housing, infrastructures, machinery and heavy equipment, vehicles and equipment.

Page 123: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 41 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

b. Fasilitas kredit yang diterima BLP, anak

perusahaan, dari BNI adalah: (Lanjutan) b. The loan facilities received by BLP, a

subsidiary, from BNI consist of the following: (Continued)

Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah 9,50%-10,50% dan 9,00%-10,50%.

The interest rates per annum are 9.50%-10.50% in 2009 and 9.00%-10.50% in 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 5.215.462 dan US$ 5.844.458.

Outstanding loans at December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 5,215,462 and US$ 5,844,458, respectively.

2. Kredit Modal Kerja Aflopend dengan

fasilitas maksimum Rp 60.000.000 ribu yang diterima pada tanggal 7 April 2009. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 30 Juni 2012 dengan masa tenggang selama 3 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian pupuk. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 54.000.000 ribu. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 adalah sebesar 12,50%-14,00%.

2. A Nonrevolving Working Capital Facility obtained on April 7, 2009 with maximum loanable amount of Rp 60,000,000 thousand. The loan facility has a three (3) months grace period and will mature on June 30, 2012. This facility was used to finance the purchase of fertilizers. The outstanding loan at December 31, 2009 amounted to Rp 54,000,000 thousand. The interest rates per annum in 2009 range from 12.50%-14.00%.

Kedua fasilitas kredit dari BNI dijamin dengan aset milik BLP berupa sebidang tanah kosong seluas 7.576,48 hektar yang terletak di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah termasuk bangunan, benda tetap dan perkebunan kelapa sawit yang akan ada diatasnya (Catatan 8 dan 9); persediaan (Catatan 6); serta jaminan perusahaan dari Perusahaan, BHL dan PT Pranabumi Pratama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28).

Both facilities obtained from BNI are secured by the assets owned by BLP consisting of a parcel of vacant land with area of 7,576.48 hectares which is located in Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province, including buildings to be constructed thereon and palm plantation (Notes 8 and 9); inventories (Note 6); and corporate guarantees from the Company, BHL and PT Pranabumi Pratama, related parties (Note 28).

Page 124: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 42 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

c. Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak

perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut:

c. Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows:

1. Kredit Investasi 1 yang diterima pada

tanggal 24 Juni 2004 dengan jumlah kredit maksimum sebesar US$ 5.432.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 6 tahun termasuk masa tenggang 1 tahun yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) hutang kepada Springates Private Limited, Singapura atas pembangunan kebun kelapa sawit seluas 6.283 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Tingkat bunga per tahun adalah 9,50%-10,50% untuk tahun 2009 dan 9,00%-10,50% untuk tahun 2008.

1. Investment Loan Facility 1 obtained on June 24, 2004 with a maximum loan amount of US$ 5,432,000. The facility has a 6 - year term including 1 year grace period and to be paid in quarterly installments. The facility was used to refinance the loans from Springates Private Limited, Singapore for the acquisition of palm plantations measuring 6,283 hectares located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province. The interest rates per annum range from 9.50%-10.50% for 2009 and 9.00%-10.50% for 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 685.876 dan US$ 2.057.636.

Outstanding loans at December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 685,876 and US$ 2,057,636, respectively.

2. Kredit Investasi 2 yang diterima pada

tanggal 24 Juni 2004 dengan fasilitas maksimum Rp 52.910.171 ribu. Fasilitas ini terdiri dari:

2. Investment Loan Facility 2 obtained on June 24, 2004 with maximum loanable amount of Rp 52,910,171 thousand. The facility consists of:

• Kredit Investasi Pokok sebesar

Rp 45.819.743 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman kredit masing-masing adalah sebesar Rp 26.960.078 ribu dan Rp 37.142.242 ribu.

• Kredit Investasi IDC sebesar

Rp 7.090.428 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar Rp 4.401.624 ribu dan Rp 5.977.272 ribu.

• Principal loan amounting to Rp 45,819,743 thousand. As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to Rp 26,960,078 thousand and Rp 37,142,242 thousand, respectively.

• IDC amounting to Rp 7,090,428

thousand. As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to Rp 4,401,624 thousand and Rp 5,977,272 thousand, respectively.

Page 125: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 43 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

c. Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

c. Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued)

Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 8,5 tahun termasuk masa tenggang selama 4 tahun yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas kredit ini digunakan untuk pembiayaan kembali perkebunan seluas 633 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah dan dalam bentuk pembangunan tanaman (area completing) baru seluas 2.500 hektar, pengadaan bangunan perumahan dan bangunan perusahaan, mesin-mesin dan peralatan, prasarana, pembelian kendaraan dan alat-alat berat. Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar 12,50%-14,50% dan 13,50%-14,50%.

The facility has a term of 8.5 years including a 4 - year grace period and to be paid in quarterly installments. The facility was used to refinance plantations measuring 633 hectares located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province, construction of new manufacturing plant measuring 2,500 hectares, housing to be used also as office space, machinery and equipment, improvements, purchase of vehicles and heavy equipment. The interest rates per annum in 2009 and 2008 are 12.50%-14.50% and 13.50%-14.50%, respectively.

3. Kredit Investasi 3 diterima pada tanggal

28 Juni 2007 dengan maksimum kredit sebesar US$ 7.534.434. Fasilitas ini terdiri dari:

3. Investment Loan Facility 3 obtained on June 28, 2007 with maximum loanable amount of US$ 7,534,434. The facility consists of:

• Kredit Investasi Pokok sebesar

US$ 7.132.487. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 6.867.469 dan US$ 6.999.469.

• Kredit IDC sebesar US$ 401.947.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 389.947 dan US$ 401.947.

• Principal loan amounting to US$ 7,132,487. As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to US$ 6,867,469 and US$ 6,999,469, respectively.

• IDC amounting to US$ 401,947.

As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to US$ 389,947 and US$ 401,947, respectively.

Page 126: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 44 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

c. Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

c. Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued)

Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 7,5 tahun termasuk masa tenggang sampai tanggal 28 Februari 2009 yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan pabrik kelapa sawit yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah, Propinsi Kalimantan Tengah. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 9,50%-10,50% dan 9,00%-10,50%.

The loan facility has a term of 7.5 years including a grace period until February 28, 2009 and to be paid in quarterly installments. The facility was used to finance the construction of palm factory located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency, Central Kalimantan Province. The interest rates per annum in 2009 and 2008 are 9.50%-10.50% and 9.00% - 10.50%, respectively.

4. Kredit Investasi 4 yang diterima pada

tanggal 28 Juni 2007 memiliki maksimum kredit sebesar US$ 6.270.105. Fasilitas ini terdiri dari:

4. Investment Loan Facility 4 obtained on June 28, 2007 with maximum loanable amount of US$ 6,270,105. The facility consists of:

• Kredit Investasi Pokok sebesar

US$ 5.367.372. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah US$ 3.381.000.

• Principal loan amounting to US$ 5,367,372. As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to US$ 3,381,000.

• Kredit IDC investasi sebesar

US$ 902.733. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 284.930 dan US$ 44.263.

• IDC amounting to US$ 902,733. As of December 31, 2009 and 2008, outstanding loans amounted to US$ 284,930 and US$ 44,263, respectively.

Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 10,5 tahun termasuk masa tenggang sampai tanggal 28 Februari 2012 yang dibayar dengan angsuran secara triwulanan. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perkebunan seluas 3.000 hektar yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimantan Tengah, pengadaan bangunan, alat-alat berat, kendaraan dan inventaris. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 9,50%-10,50% dan 10,50%.

The facility has a term of 10.50 years including a grace period until February 28, 2012 and to be paid in quarterly installments. The facility was used to finance the acquisition of plantations measuring 3,000 hectares, located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province including its building, heavy equipment, vehicles and equipment. The interest rates per annum in 2009 range from 9.50%-10.50% and 10.50% in 2008.

Page 127: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 45 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

c. Fasilitas kredit yang diterima BHL, anak

perusahaan, dari BNI adalah sebagai berikut: (Lanjutan)

c. Loan facilities obtained by BHL, a subsidiary, from BNI were as follows: (Continued)

5. Kredit Modal Kerja dengan fasilitas

maksimum US$ 2.000.000 yang diterima pada tanggal 13 Juni 2008. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo tanggal 12 Februari 2010 dan digunakan untuk tambahan modal kerja biaya produksi, pembelian dan pengolahan TBS dari luar Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah sebesar US$ 2.000.000. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 9,50%-10,00%.

5. Working Capital Loan facility obtained on June 13, 2008, with maximum loanable amount of US$ 2,000,000. The facility was used as additional working capital for production, purchase and manufacture of fresh fruit bunches and will be due on February 12, 2010. Outstanding loan at December 31, 2009 and 2008 amounted to US$ 2,000,000. The interest rates per annum in 2009 and 2008 are 9.50%-10.00%.

6. Kredit Modal Kerja Aflopend dengan

fasilitas maksimum Rp 75.000.000 ribu yang diterima pada tanggal 7 April 2009. Fasilitas ini jatuh tempo tanggal 30 Juni 2012 dengan masa tenggang selama 3 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai pembelian pupuk. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 72.600.000 ribu. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 adalah sebesar 12,50%-14,00%.

6. Non-revolving working capital facility obtained on April 7, 2009, with maximum facility of Rp 75,000,000 thousand. The loan facility has a three (3) months grace period and will mature on June 30, 2012. This facility is used to finance the purchase of fertilizers. The outstanding loan at December 31, 2009 amounted to Rp 72,600,000 thousand. The interest rates per annum in 2009 range from 12.50%-14.00%.

Seluruh fasilitas kredit yang diterima BHL dari BNI dijamin dengan aset milik BHL berupa piutang usaha (Catatan 4); persediaan (Catatan 6); bibit; tanah dan perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Tengah serta Desa Damar Makmur dan Tumbang Sanak, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, sebidang tanah hak guna bangunan yang terletak di Desa Pundu, Kecamatan Campaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, alat-alat berat, mesin dan peralatan pabrik (Catatan 8 dan 9); serta jaminan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa jaminan perusahaan dari Perusahaan, jaminan pribadi dari Tjipto Widodo, dan gadai seluruh saham BHL yang dimiliki oleh PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama (Catatan 28).

All loan facilities obtained by BHL from BNI are secured by assets owned by BHL including trade accounts receivable (Note 4); inventories (Note 6); nursery; land and palm plantation located at Mirah Kalanaman Countryside, Katingan Tengah District, Kotawaringin Tengah Regency and Damar Makmur and Tumbang Sanak Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province, a parcel of land located at Pundu Countryside, Campaga Hulu District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province, heavy equipment, machineries, and factory equipment (Notes 8 and 9); and are guaranteed by the Company, personal guarantee by Tjipto Widodo, and BHL’s shares owned by PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama, related parties (Note 28).

Page 128: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 46 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero) Tbk (BNI) (Continued)

Pinjaman Perusahaan dan anak perusahaan dari BNI mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan dan anak perusahaan (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, mengubah status hukum perusahaan, melakukan investasi, membagikan dividen, perubahan pengurus dan pemilikan saham, membubarkan diri, melakukan akuisisi tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BNI. Pada tanggal 22 April 2008 dan 11 Agustus 2009, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, BNI telah memberikan surat pembebasan (waiver) atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, perubahan susunan manajemen dan pemilikan saham, pembagian dividen, melakukan investasi serta menerima pinjaman dari bank lain. Disamping itu, membebaskan beberapa pembatasan, BNI menambahkan persyaratan baru tentang Cross Default.

The loans obtained by the Company and its subsidiaries from BNI, contain negative covenants which among others, restrict the Company and its subsidiaries to obtain or grant loans, act as guarantor, change the legal status of the company, to invest, distribute dividends, change in management and share ownership, conduct liquidation, conduct acquisitions without obtaining prior approval from BNI. On April 22, 2008 and August 11, 2009, in relation with the Company’s plan of Initial Public Offering, BNI has waived some negative covenants such as change in Articles of Association, change in the composition of management and share ownership, distribute dividends, invest and obtain loans from other banks. Besides some waivers, BNI has added new condition of Cross Default.

Disamping pembatasan di atas, Perusahaan dan anak perusahaan diwajibkan untuk mempertahankan rasio keuangan seperti rasio lancar (current ratio) tidak kurang dari 1 kali, rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio) tidak lebih dari 2,6 kali. Pada tanggal 31 Desember 2009, rasio lancar Perusahaan, BLP dan BHL masing-masing adalah sebesar 3,85; 0,26; dan 0,25 kali, sedangkan rasio hutang terhadap modal masing-masing adalah sebesar 0,28; 0,89; dan 1,22 kali.

Besides the above mentioned negative covenants, the Company and its subsidiaries are required to maintain financial ratios such as a current ratio of not less than 1 and a debt to equity ratio of not over than 2.6. As of December 31, 2009, the current ratios of the Company, BLP and BHL are 3.85; 0.26; and 0.25, respectively, meanwhile the debt to equity ratios are 0.28; 0.89; and 1.22, respectively.

Meskipun BLP dan BHL belum memenuhi rasio keuangan yang diwajibkan dan mematuhi semua pembatasan dari BNI, anak perusahaan belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari BNI.

Despite of noncompliance by BLP and BHL with the required financial ratios and certain negative covenants from BNI, the subsidiaries have not received a statement of default from BNI.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan dan anak perusahaan telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BNI dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries have regularly paid all maturing principal and interest installments.

Page 129: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 47 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 6 Oktober 2003, BLP, anak perusahaan, menerima fasilitas kredit dari CIMB sebesar maksimum Rp 10.000.000 ribu terdiri atas:

On October 6, 2003, BLP, a subsidiary, obtained loan facilities with a total maximum loanable amount of Rp 10,000,000 thousand from CIMB which consist of the following:

a. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 1

(PTK 1) sebesar Rp 3.500.000 ribu yang digunakan untuk membiayai piutang dagang Perusahaan. Jangka waktu fasilitas adalah 1 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2004;

a. Pinjaman Transaksi Khusus 1 (PTK 1) amounting to Rp 3,500,000 thousand which was used to finance trade receivables. The term of the facility is 1 year with maturity date of October 6, 2004;

b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK 2) sebesar Rp 6.500.000 ribu yang digunakan untuk pembiayaan piutang dagang. Jangka waktu fasilitas adalah 3 tahun 3 bulan termasuk masa tenggang selama 3 bulan yang dibayar dengan angsuran bulanan.

b. Pinjaman Transaksi Khusus 2 (PTK 2) amounting to Rp 6,500,000 thousand was used to finance trade receivables. The term of the facility is 3 years and 3 months including a 3-months grace period and to be paid in monthly installments.

Pembayaran atas Fasilitas PTK 2 akan menambah jumlah Fasilitas PTK 1.

Loan payments for PTK 2 are added to the maximum loan facility of PTK 1.

PTK 2 telah dilunasi tanggal 6 Januari 2007. PTK 2 was paid on January 6, 2007.

Pada tanggal 13 Desember 2004, CIMB memberi tambahan Fasilitas Pinjaman Tetap sebesar Rp 5.000.000 ribu dengan mengalihkan Fasilitas PTK 1 menjadi Fasilitas Pinjaman Tetap yang bersaldo Rp 4.500.000 ribu, serta memperpanjang Fasilitas PTK 2 (saldo pinjaman saat itu sebesar Rp 5.500.000 ribu) selama 1 tahun lagi. Dengan adanya perubahan tersebut, fasilitas kredit menjadi:

On December 13, 2004, CIMB granted another Rp 5,000,000 thousand loan facility “Fixed Loan Facility” as replacement for the balance of PTK 1 amounting to Rp 4,500,000 thousand. Moreover, it also extended the maturity of PTK 2 (outstanding balance of Rp 5,500,000 thousand) for one more year. The amendments are as follows:

a. Fasilitas Pinjaman Tetap dengan jumlah

maksimum sebesar Rp 9.500.000 ribu. a. Fixed Loan Facility, with a maximum loan

amounting to Rp 9,500,000 thousand. b. Fasilitas PTK 2 dengan jumlah maksimum

sebesar Rp 5.500.000 ribu. Fasilitas ini telah dilunasi tanggal 6 Januari 2007.

b. PTK 2 maximum loanable amount of Rp 5,500,000 thousand. This facility was paid on January 6, 2007.

Fasilitas PT sebesar Rp 9.500.000 ribu digunakan untuk modal kerja BLP dan mempunyai jangka waktu 1 tahun. Fasilitas ini telah diperpanjang terakhir pada tanggal 20 Maret 2009, dimana fasilitas ini dialokasikan menjadi:

The Fixed Loan facility amounting to Rp 9,500,000 thousand was used for working capital of BLP and has a tenure of 1 year. This facility has further been extended on March 20, 2009, whereas the facility is allocated as follows:

a. Fasilitas Pinjaman Tetap (PT) sebesar

Rp 8.150.000 ribu. a. Fixed Loan Facility amounting to

Rp 8,150,000 thousand. b. Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK)

sebesar Rp 1.350.000 ribu. b. Pinjaman Transaksi Khusus (PTK)

amounting to Rp 1,350,000 thousand.

Page 130: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 48 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Continued)

Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 13 Desember 2009.

These two loans facilities matured on December 13, 2009.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan masih dalam tahap negosiasi dengan CIMB atas perpanjangan Fasilitas Pinjaman Tetap, sedangkan Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus telah dilunasi pada Januari 2010.

As of date of completion of the financial statements, the Company is still in negotiating with CIMB for the extension of the maturity date of the Fixed Loan Facility, while Pinjaman Transaksi Khusus was paid in January 2010.

Fasilitas Kredit dari CIMB dijamin dengan piutang usaha BLP (Catatan 4), jaminan perusahaan dari PT Wanaasri Fajarindo dan aset milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa berupa tanah yang terletak di Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta atas nama Sardjono Widodo dan tanah yang terletak di Jl. Kompleks Perumahan Tering Hill Kelurahan Nongsa Kecamatan Nongsa, Batam, Propinsi Kep. Riau atas nama Ng Soat Lie (Catatan 28).

The loan facility is secured by trade receivables (Note 4), corporate guarantee by PT Wanaasri Fajarindo and assets owned by related parties including the land located at Kelurahan Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta under name of Sardjono Widodo and the land located at Jl. Kompleks Perumahan Tering Hill Kelurahan Nongsa District Nongsa, Batam, Kep. Riau Province under the name of Ng Soat Lie (Note 28).

Tingkat bunga per tahun untuk Fasilitas Pinjaman Tetap pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah berkisar antara 15,25%-17,00%, dan 11,50%-16,00%, sementara untuk Fasilitas PTK adalah berkisar antara 15,25%-15,75%.

The interest rates per annum for Fixed Loan Facility are 15.25%-17.00%, and 11.50%-16.00% in 2009 and 2008, respectively, while for PTK Facility in 2009 range from 15.25%-15.75%.

Saldo pinjaman pada CIMB adalah masing-masing sebesar Rp 8.150.000 ribu dan Rp 151.524 ribu untuk fasilitas PT dan PTK pada tanggal 31 Desember 2009 serta Rp 9.500.000 ribu untuk fasilitas PT pada tanggal 31 Desember 2008.

As of December 31, 2009, outstanding Fixed Loans and PTK facility amounted to Rp 8,150,000 thousand and Rp 151,524 thousand, respectively, and the outstanding Fixed Loans as of December 31, 2008 amounted to Rp 9,500,000 thousand.

Pinjaman BLP dari CIMB mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjaminkan aset, merubah sifat dan kegiatan usaha, membagikan dividen, melakukan merger dan akuisisi tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari CIMB. Pada tanggal 8 Mei 2008, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, CIMB telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.

The loans obtained by BLP from CIMB, contain negative covenants which among others, restrict BLP to obtain or grant loans, pledge the assets, change the nature and activities of the business, distribute dividends, conduct merger and acquisition without obtaining prior approval from CIMB. On May 8, 2008, in relation with the Company’s plan of Initial Public Offering, CIMB has waived some negative covenants such as restriction on changing the Articles of Association, distribution of dividends and obtaining loan from other banks.

Disamping pembatasan di atas, BLP diminta untuk menempatkan dana pada rekeningnya di CIMB minimal sebesar Rp 400.000 ribu. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo kas BLP pada CIMB adalah sebesar Rp 987.210 ribu dan Rp 235.563 ribu.

Beside those covenants, BLP is required to place its funds at CIMB with a minimal amount of Rp 400,000 thousand. As of December 31, 2009 and 2008, cash balance at CIMB amounted to Rp 987,210 thousand and Rp 235,563 thousand, respectively.

Page 131: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 49 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (Continued)

Meskipun BLP belum mematuhi semua pembatasan dari CIMB, BLP belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari CIMB.

Despite of noncompliance by BLP with the required financial ratios and certain negative covenants from CIMB, BLP has not received a statement of default from CIMB.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, BLP telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada CIMB dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, BLP has regularly paid all maturing principal and interest installments.

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI)

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI)

Pada tanggal 29 Agustus 2006, ADS, anak perusahaan, menerima pinjaman berupa :

On August 29, 2006, ADS, a subsidiary, obtained the following loans:

a. Fasilitas Fixed Loan (FL) dengan jumlah

maksimum sebesar US$ 6.125.000. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu 84 bulan (7 tahun) termasuk masa tenggang selama 24 bulan (2 tahun) terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2006 dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Agustus 2013. Fasilitas ini digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit yang berlokasi di Desa Tanjung Jurong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah.

a. Fixed Loan Facility with maximum loanable amount of US$ 6,125,000. The facility has a term of 84 months (7 years) including a 24-months (2 years) grace period starting August 29, 2006 and will mature on August 29, 2013. The facility was used to finance the acquisition of palm plantations located at Tanjung Jurong Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province.

Pada tanggal 11 Desember 2008, fasilitas diatas diubah dimana masa tenggang sampai dengan 29 Agustus 2010 serta melakukan konversi atas sebagian saldo pinjaman sebesar US$ 1.000.000 menjadi Rupiah sebesar Rp 12.472.500 ribu.

On December 11, 2008, the terms of the loan facility above were amended wherein the grace period has been extended until August 29, 2010 and US$ 1,000,000 of the outstanding loan was converted into Rupiah amount of Rp 12,472,500 thousand.

Saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 4.811.000 dan Rp 12.472.500 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

The outstanding loans amounted to US$ 4,811,000 and Rp 12,472,500 thousand as of December 31, 2009 and 2008.

b. Fasilitas Revolving Loan (RL) dengan

jumlah maksimum sebesar US$ 465.000. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu dua belas (12) bulan dan telah diperpanjang beberapa kali dengan perpanjangan terakhir tanggal 29 Agustus 2009 dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Agustus 2010. Fasilitas ini digunakan melunasi IDC dari Fasilitas Fixed Loan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 465.000.

b. Revolving Loan (RL) Facility with maximum loanable amount of US$ 465,000. The facility has an initial term of twelve (12) months and has been extended several times with the latest extension made on August 29, 2009 and with maturity date on August 29, 2010. The facility was used to settle the IDC Fixed Loan Facility. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loans amounted to US$ 465,000.

Page 132: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 50 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI) (Lanjutan)

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (BAGI) (Continued)

Tingkat bunga per tahun untuk fasilitas kredit dalam mata uang dolar Amerika Serikat adalah sebesar 10,00%-12,00% pada tahun 2009 dan 10,00% pada tahun 2008, sedangkan tingkat bunga rata-rata per tahun untuk fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah masing-masing sebesar 15,50%-18,50% dan 18,00% pada tahun 2009 dan 2008.

The interest rates per annum for facilities in U.S. Dollar currency are 10.00%-12.00% in 2009 and 10.00% in 2008, while the average interest rates per annum for Rupiah currency range from 15.50%-18.50% and 18.00% in 2009 and 2008, respectively.

Kedua fasilitas kredit di atas dijamin dengan aset milik ADS berupa peralatan kebun serta sebidang tanah kosong yang akan dibangun perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Tanjung Jurong, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah (Catatan 9) serta jaminan pribadi dari Iman Faturachman dan aset milik pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28) berupa empat (4) bidang tanah atas nama PT Intan Fajar yang terletak di Desa Nongsa, Batam, Provinsi Kepulauan Riau dan dua (2) bidang tanah atas nama Iman Faturachman yang terletak di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur, Propinsi Kalimantan Tengah.

Both facilities above are secured by assets consisting of plant equipment and a parcel of land located at Tanjung Jurong Countryside, Parenggean District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province (Note 9), personal guarantee of Iman Faturachman, and assets of related parties (Note 28) consisting of four (4) parcels of land under the name of PT Intan Fajar located at Countryside Nongsa, Batam, Kepulauan Riau Province and two (2) parcels of land under the name of Iman Faturachman located at Pundu Countryside, Cempaga District, Kotawaringin Timur Regency, Central Kalimantan Province.

Pinjaman ADS dari BAGI mencakup persyaratan yang membatasi hak ADS (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, menyatakan pailit, menjaminkan aset, melakukan merger dan mengubah anggaran dasar tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BAGI. Pada tanggal 25 Maret 2008, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, BAGI telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada ADS atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar dan pembagian dividen.

The loans obtained by ADS from BAGI, contains negative covenants which among others, restrict the Company and its subsidiaries to obtain or grant loans, act as guarantor, conduct liquidation, pledge the assets, conduct merger and change the Articles of Asociation without obtaining prior approval from BAGI. On March 25, 2008, in relation with the Company’s plan of Initial Public Offering, BAGI has waived some negative covenants such as restriction in changing in the Articles of Association and distribution of dividends.

Disamping pembatasan di atas, ADS diwajibkan untuk memelihara rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari 2,5 kali. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, rasio hutang terhadap modal ADS adalah sebesar 24,94 dan 14,82.

Besides the above mentioned negative covenants, ADS is required to maintain a debt to equity ratio of not over than 2.5. As of December 31, 2009 and 2008, the debt to equity ratio of ADS are 24.94 and 14.82, respectively.

Meskipun ADS belum memenuhi rasio keuangan yang diwajibkan dan mematuhi semua pembatasan dari BAGI, ADS belum pernah menerima pernyataan wanprestasi (default) dari BAGI.

Despite of noncompliance by ADS with the required financial ratio and certain negative covenants from BAGI, ADS has not received a statement of default from BAGI.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, ADS telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BAGI dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, ADS has regularly paid all maturing principal and interest installments.

Page 133: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 51 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan) PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan)

Perusahaan menerima fasilitas kredit dari Bank Kesawan dalam bentuk sebagai berikut:

The Company obtained the following loan facilities from Bank Kesawan:

a. Pada tanggal 21 November 2006, Fasilitas

Fixed Loan dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 2 tahun dengan pembayaran angsuran bulanan dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 November 2008. Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2008 adalah sebesar 8,00%. Fasilitas ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 29 November 2008.

a. Fixed Loan Facility obtained on November 21, 2006, with maximum loanable amount of US$ 1,000,000. The facility has a term of two (2) years and to be paid in monthly installments until November 29, 2008. The interest rates per annum for 2008 is 8.00%. The facility has been fully paid on November 29, 2008.

b. Pada tanggal 21 November 2006, Fasilitas

Demand Loan Revolving dengan jumlah maksimum sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas mempunyai jangka waktu 1 tahun, dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar 6,50%-8,50% dan 8,50%. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar US$ 1.000.000.

b. Revolving Demand Loan facility obtained on November 21, 2006, with maximum loanable amount of US$ 1,000,000. The facility has an initial term of 1 year and was extended until July 31, 2010. The interest rates per annum for 2009 and 2008 are 6.50%- 8.50% and 8.50%, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loans amounted to US$ 1,000,000.

c. Pada tanggal 31 Juli 2008, Fasilitas

Demand Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 3.000.000 ribu yang kemudian ditingkatkan lagi pada tanggal 27 Februari 2009 sebesar Rp 5.000.000 ribu sehingga seluruhnya menjadi Rp 8.000.000 ribu. Fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 31 Juli 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 31 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 14,00%-17,50% dan 14,00%-16,50%. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 8.000.000 ribu dan Rp 3.000.000 ribu.

c. Demand Loan Facility obtained on July 31, 2008, with a maximum loanable amount of Rp 3,000,000 thousand, which was increased on February 27, 2009 by Rp 5,000,000 thousand, thus increasing the total loanable amount to Rp 8,000,000 thousand. The facility has matured on July 31, 2009 and has been extended until July 31, 2010. The interest rate per annum for 2009 and 2008 are 14.00%-17.50% and 14.00%-16.50%, respectively. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loans amounted to Rp 8,000,000 thousand and Rp 3,000,000 thousand, respectively.

d. Pada tanggal 31 Juli 2008, Fasilitas Fixed

Loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 5.000.000 ribu. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 31 Agustus 2011. Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar 14,00%-17,50% dan 14,00%-16,50%. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah sebesar Rp 2.777.778 ribu dan Rp 4.444.444 ribu.

d. Fixed Loan Facility on July 31, 2008, with maximum loanable amount of Rp 5,000,000 thousand. The facility has a term of three (3) years and will mature on August 31, 2011. The interest rates per annum for 2009 and 2008 range from 14.00%-17.50% and 14.00%-16.50%, respectively. As of December 31, 2009 and December 31, 2008, the outstanding loans amounted to Rp 2,777,778 thousand and Rp 4,444,444 thousand, respectively.

Page 134: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 52 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan) (Lanjutan)

PT Bank Kesawan Tbk (Bank Kesawan) (Continued)

Fasilitas Fixed Loan sebesar US$ 1.000.000 serta Demand Loan masing-masing sebesar US$ 1.000.000 dan Rp 8.000.000 ribu yang diterima Perusahaan digunakan untuk modal kerja pabrik kelapa sawit, sedangkan fasilitas Fixed Loan sebesar Rp 5.000.000 ribu digunakan untuk pembelian unit ruang kantor Perusahaan lantai 7 di Menara Batavia.

The Fixed Loan facility amounting to US$ 1,000,000 and Demand Loan facilities amounting to US$ 1,000,000 and Rp 8,000,000 thousand were used as working capital for the palm oil factory, while the Fixed Loan facility amounting to Rp 5,000,000 thousand was used for the acquisition of the Company’s office space at 7th floor in Menara Batavia.

Fasilitas kredit dari Bank Kesawan dijamin dengan dua (2) unit kantor yang berlokasi di Menara Batavia Jl. KH. Mas Mansyur Kav. 126, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta atas nama Perusahaan yang terletak di lantai 7 dan 22 (Catatan 9) dan PT Sumatera Timber Usaha Damai yang terletak di lantai 18 (Catatan 28).

The loan facilities from Bank Kesawan are secured with two (2) units of offices located at Menara Batavia Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126, Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang District, Jakarta, under the name of the Company which are located at 7th and 22nd floor (Note 9) and PT Sumatera Timber Usaha Damai which are located at 18th floor (Note 28).

Pinjaman Perusahaan dari Bank Kesawan mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, merubah anggaran dasar, perubahan susunan manajemen, membagikan dividen, menyatakan pailit, melakukan investasi, melakukan penggabungan usaha tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Kesawan. Pada tanggal 5 Agustus 2009, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, Bank Kesawan telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada Perusahaan atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, perubahan susunan manajemen, melakukan akuisisi, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.

The loans obtained by the Company from Bank Kesawan, contain negative covenants which among others, restrict the Company to obtain or grant loans, change the Articles of Association, change the composition of management, distribute dividends, conduct liquidation, conduct investment and merger without obtaining prior approval from Bank Kesawan. On August 5, 2009, in relation with the Company’s plan Initial Public Offering, Bank Kesawan has waived some negative covenants such as restriction on changing the Articles of Association, changing management, conducting acquisition, distribution of dividends and obtaining loans from other banks.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Bank Kesawan dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, the Company has regularly paid all maturing principal and interest installments.

Page 135: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 53 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro) PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro)

Pada tanggal 7 April 2006, BLP, anak perusahaan, menerima fasilitas kredit dari Bank Agro dalam bentuk:

On April 7, 2006, BLP, a subsidiary, obtained loan facilities from Bank Agro as follows:

a. Pinjaman Tetap Reguler (PTR) sebesar

Rp 5.000.000 ribu yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu selama satu (1) tahun dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 7 April 2010.

a. Regular Fixed Loan Facility amounting to Rp 5,000,000 thousand for working capital. The facility has a term of one (1) year and was extended several times, the latest of which is until April 7, 2010.

b. Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) sebesar

Rp 11.000.000 ribu yang digunakan untuk pembangunan kebun kelapa sawit seluas 907 hektar yang berlokasi di Desa Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Propinsi Kalimantan Tengah. Jangka waktu fasilitas PTA adalah empat (4) tahun sampai dengan 7 April 2010.

b. Fixed Installment Loan amounting to Rp 11,000,000 thousand which was used for palm plantation measuring 907 hectares located at Kumai Hulu Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency, Central Kalimantan Province. The facility has a term of four (4) years until April 7, 2010.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan sebidang tanah perkebunan kelapa sawit BLP seluas 1.300,12 hektar serta jaminan pribadi dari Eddy Simon dan jaminan perusahaan dari PT Pranabumi Pratama (Catatan 28).

Loan facilities are secured by a parcel of palm plantation measuring 1,300.12 hectares, personal guarantee by Eddy Simon, and corporate guarantee from PT Pranabumi Pratama (Note 28).

Tingkat bunga per tahun untuk tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing berkisar antara 17,00%-18,00% dan 15,00%-18,00% untuk fasilitas PTR serta 17,50%-18,00% dan 15,00%-16,50% untuk fasilitas PTA.

The interest rates per annum for 2009 and 2008 are 17.00%-18.00% and 15.00%-18.00%, respectively, for Regular Fixed Loan Facility, and 17.50%-18.00% and 15.00%-16.50%, respectively, for Fixed Installment Loan.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman PTR masing-masing adalah sebesar Rp 4.984.551 ribu dan Rp 4.984.187 ribu, sedangkan Fasilitas PTA masing-masing adalah sebesar Rp 1.220.868 ribu dan Rp 4.484.716 ribu.

As of December 31, 2009 and 2008, Regular Fixed Loan Facility has outstanding balance of Rp 4,984,551 thousand and Rp 4,984,187 thousand, while Fixed Installment Loan has outstanding balance of Rp 1,220,868 thousand and Rp 4,484,716 thousand, respectively.

Pinjaman BLP dari Bank Agro mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP (negative covenants) antara lain untuk menerima atau memberikan pinjaman, menjadi penjamin, menyatakan pailit dan memindahtangankan barang agunan tanpa memperoleh persetujuan tertulis dari Bank Agro. Pada tanggal 18 April 2008, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, Bank Agro telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP atas beberapa pembatasan yaitu terkait dengan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen serta menerima pinjaman dari bank lain.

The loans obtained by BLP from Bank Agro, contain negative covenants which among others, restrict BLP to obtain or grant loans, acts as guarantor, conduct liquidation and transfer the collaterals without obtaining prior approval from Bank Agro. On April 18, 2008, in relation with the Company’s plan of Initial Public Offering, Bank Agro has waived some negative covenants such as restrictions on changing the Articles of Association, distribution of dividends and obtaining loans from other banks.

Page 136: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 54 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro) (Lanjutan)

PT Bank Agroniaga Tbk (Bank Agro) (Continued)

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, BLP telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Bank Agro dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, BLP has regularly paid all maturing principal and interest installments.

Maybank International (L) Ltd., Labuan, Malaysia (Maybank)

Maybank International (L) Ltd., Labuan, Malaysia (Maybank)

Pada tanggal 18 April 2007, BLP dan BHL, anak perusahaan, menerima fasilitas sebagai berikut:

On April 18, 2007, BLP and BHL, subsidaries, obtained term loan facilities from Maybank as follows:

a. Fasilitas Term Loan (TL) untuk BLP dengan

jumlah maksimum sebesar US$ 2.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu tujuh (7) tahun termasuk masa tenggang 2 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dilunasi dengan dua puluh (20) kali cicilan. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai ekspansi kebun BLP di Kalimantan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 1.900.000 dan US$ 2.000.000.

a. Term loan of BLP with a maximum loan amount of US$ 2,000,000. The facility has a term of seven (7) years including a 2-year grace period and will be due on June 30, 2014. The loan shall be paid in twenty (20) quarterly payments. The facility was used to finance the expansion of plantation in Kalimantan. As of December 31, 2009 and 2008, the oustanding balance of this loan amounted to US$ 1,900,000 and US$ 2,000,000, respectively.

b. Fasilitas kredit Term Loan (TL) untuk BHL

dengan jumlah maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu tujuh (7) tahun termasuk masa tenggang 2 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2014. Angsuran kredit dilunasi dengan dua puluh (20) kali cicilan sebesar US$ 150.000 per kuartal. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai ekspansi kebun BHL di Kalimantan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman adalah masing-masing sebesar US$ 2.850.000 dan US$ 3.000.000.

b. Term loan of BHL with maximum loanable amount of US$ 3,000,000. The facility has a term of seven (7) years including a 2-year grace period and will be due on June 30, 2014. The installment shall be paid in twenty (20) quarterly payments of US$ 150,000. The facility was used to finance the expansion of BHL’s plantation in Kalimantan. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding balance of this loan amounted to US$ 2,850,000 and US$ 3,000,000, respectively.

Tingkat bunga per tahun kedua fasilitas kredit ini untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 3,00%-6,00% dan 7,10%-7,50%.

The interest rates per annum for both facilities in 2009 and 2008 ranges from 3.00%-6.00% and 7.10%-7.50%, respectively.

Kedua fasilitas kredit dari Maybank diatas dijamin dengan tiga (3) bidang tanah seluas 6.087m2 dan bangunan diatasnya atas nama Tjipto Widodo (2.249m2), Sudjono Halim (1.788m2) dan Sardjono Widodo (2.050m2) yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Jambi; dua (2) bidang tanah seluas 1.131m2 atas nama Sardjono Widodo yang berlokasi di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta; tiga (3) unit tug boat dan tiga (3) unit barge milik Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria dan PT Pelayaran Sandidewa; gadai saham BLP dan BHL yang dimiliki oleh PT Wanaasri Fajarindo Perkasa; serta jaminan pribadi dari Budiono Widodo, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28).

Both loan facilities from Maybank are secured by three (3) parcels of land measuring 6,087 square meters (sqm) including its building under the name of Tjipto Widodo (2,249 sqm), Sudjono Halim (1,788 sqm) and Sardjono Widodo (2,050 sqm) located at Soekarno Hatta, Jambi; two (2) parcels of land measuring 1,131 sqm under the name of Sardjono Widodo located at Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta; three (3) units of tug boats and three (3) units of barges owned by Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine and PT Pelayaran Sandidewa; pledge of shares of BLP and BHL owned by PT Wanaasri Fajarindo Perkasa; and personal guarantee by Budiono Widodo, related parties (Note 28).

Page 137: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 55 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

Maybank International (L) Ltd., Labuan, Malaysia (Maybank) (Lanjutan)

Maybank International (L) Ltd., Labuan, Malaysia (Maybank) (Continued)

Pinjaman BLP dan BHL dari Maybank mencakup persyaratan yang membatasi hak BLP dan BHL (negative covenants) antara lain untuk melakukan negative pledge atas aset, melakukan perubahan anggaran dasar, membagikan dividen, melakukan perubahan bisnis dan melakukan investasi tanpa memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Maybank.

The loans obtained by BLP and BHL from Maybank, contain negative covenants which among others, restrict BLP and BHL to conduct negative pledge of the assets, change the Articles of Association, distribute dividends, change the business activities and investment without obtaining prior approval from Maybank.

Pada tanggal 29 April 2008, sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Perusahaan, Maybank telah memberikan surat pembebasan (waiver) kepada BLP dan BHL atas pembatasan yaitu terkait pembagian dividen. Disamping itu, BLP dan BHL diminta untuk mempertahankan rasio hutang terhadap modal tidak lebih dari 2 kali. Pada tanggal 31 Desember 2009, rasio hutang terhadap modal BLP dan BHL adalah masing-masing sebesar 0,89 dan 1,22.

On April 29, 2008, in relation with the Company’s plan of Initial Public Offering, Maybank has waived some negative covenants to BHL and BLP such as with respect to distribution of dividends. Besides some waivers, BLP and BHL are required to maintain a debt to equity ratio of not over than 2. On December 31, 2009, the debt to equity ratios of BLP and BHL are 0.89 and 1.22, respectively.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, BLP dan BHL telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada Maybank dengan tepat waktu.

Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, BLP and BHL have regularly paid all maturing principal and interest installments.

PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) a. Fasilitas kredit yang diterima Perusahaan

dari BJJ adalah sebagai berikut: a. The loan facilities received by the Company

from BJJ consist of the following:

1. Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan menerima fasilitas kredit dari BJJ sebesar Rp 1.718.400 ribu untuk pembelian satu (1) unit mobil dengan harga sebesar Rp 2.148.000 ribu. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu selama 2 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juli 2009. Tingkat bunga yang dibebankan adalah tingkat bunga tetap sebesar 5,25% per tahun dengan cicilan bulanan termasuk pokok dan bunga sebesar Rp 79.118 ribu. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 18 Juni 2009, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman ini adalah Rp 501.084 ribu.

1. On August 24, 2007, the Company obtained a loan facility from BJJ amounting to Rp 1,718,400 thousand to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle costing Rp 2,148,000 thousand. The facility has a term of two (2) years and will be due on July 24, 2009. The interest was fixed at 5.25% per annum and to be paid in monthly installment of principal and interest totaling to Rp 79,118 thousand. This loan facility has been repaid on June 18, 2009, while as of December 31, 2008, the outstanding balance of the loan amounted to Rp 501,084 thousand.

Page 138: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 56 -

13. Hutang Bank (Lanjutan) 13. Bank Loans (Continued)

PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) (Lanjutan) PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) (Continued)

2. Pada tanggal 25 Oktober 2007, Perusahaan menerima fasilitas kredit dari BJJ sebesar Rp 1.480.000 ribu untuk pembelian satu (1) unit mobil dengan harga sebesar Rp 1.850.000 ribu. Fasilitas kredit ini mempunyai jangka waktu selama tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2010. Tingkat bunga yang dibebankan adalah tingkat bunga tetap sebesar 6,50% per tahun dengan cicilan bulanan termasuk pokok dan bunga sebesar Rp 49.127 ribu per bulan. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, saldo pinjaman ini adalah masing-masing sebesar Rp 370.000 ribu dan Rp 863.333 ribu.

2. On October 25, 2007, the Company obtained a loan facility from BJJ amounting to Rp 1,480,000 thousand to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle costing Rp 1,850,000 thousand. The facility has a term of three (3) years and will be due on September 25, 2010. The interest was fixed at 6.50% per annum with monthly installment of principal and interest totaling to Rp 49,127 thousand. As of December 31, 2009 and 2008, the outstanding loan amounted to Rp 370,000 thousand and Rp 863,333 thousand, respectively.

b. Pada tanggal 16 Januari 2008, BLP, anak

perusahaan mengambil alih sisa fasilitas kredit dari BJJ yang diberikan kepada karyawan BLP sebesar Rp 77.792 ribu untuk pembelian satu (1) unit mobil. Dalam pengambilalihan tersebut, BLP juga melakukan pembayaran sebesar Rp 107.088 ribu kepada karyawan. Fasilitas kredit akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2009. Tingkat bunga yang dibebankan adalah tingkat bunga tetap sebesar 7,25% per tahun dengan cicilan bulanan termasuk pokok dan bunga sebesar Rp 4.862 ribu. Fasilitas ini telah dilunasi pada tanggal 7 Mei 2009, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008, saldo pinjaman ini adalah sebesar Rp 16.047 ribu.

b. On January 16, 2008, BLP, a subsidiary, has taken over the remaining loan facility from BJJ amounting to Rp 77,792 thousand which was previously granted to BLP’s employee to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle. As such, BLP has also paid its employee amounting to Rp 107,088 thousand. This facility will mature on June 1, 2009. The interest was fixed at 7.25% per annum with monthly installment payment for principal and interest totaling to Rp 4,862 thousand. This loan facility has been repaid on May 7, 2009, while as of December 31, 2008, the outstanding loan amounted to Rp 16,047 thousand.

Fasilitas kredit yang diterima dari BJJ dijamin dengan kendaraan yang dibiayai oleh BJJ.

Loans facilities from BJJ are secured by the vehicles financed by BJJ.

Tidak terdapat pembatasan dalam fasilitas kredit yang diterima dari BJJ. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, Perusahaan dan BLP telah memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada BJJ dengan tepat waktu.

There are no negative covenants on loan facilities from BJJ. Up to the date of issuance of the consolidated financial statements, the Company and BLP have regularly paid all maturing principal and interest installments.

Page 139: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 57 -

14. Uang Muka Diterima 14. Advances Received

2009 2008Rp 000 Rp 000

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 22.116.286 10.731.173 PT Sinar Mas Agro Resources and Technology TbkPT Tunas Baru Lampung Tbk 10.145.256 - PT Tunas Baru Lampung TbkPT Sinar Alam Permai 152.113 4.509.388 PT Sinar Alam PermaiImran 59.975 - ImranPT Aman Jaya Perdana 1.236 - PT Aman Jaya PerdanaPT Multimas Nabati Asahan - 3.603.089 PT Multimas Nabati AsahanCV Sinar Laut - 777.113 CV Sinar Laut

Jumlah 32.474.866 19.620.763 Total

Uang muka diterima merupakan uang muka sehubungan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit (kernel).

These represent advances received in relation to sales of crude palm oil and kernel.

15. Kewajiban Tidak Lancar Lain-lain 15. Other Noncurrent Liabilities

2009 2008Rp 000 Rp 000

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28) Related parties (Note 28)PT BW Investindo - 25.249.832 PT BW InvestindoPT Wanaasri Fajarindo Perkasa - 3.508.311 PT Wanaasri Fajarindo PerkasaPT Seberindawana Sejahtera - 499.275 PT Seberindawana SejahteraPT Bumi Nusantara Lestari International - 349.664 PT Bumi Nusantara Lestari InternationalPT Fortuna Cipta Sejahtera - 128.433 PT Fortuna Cipta SejahteraPT Prima Damai Indah Timber - 28.210 PT Prima Damai Indah TimberPT Anugerah Alam Barito - 26.759 PT Anugerah Alam BaritoLain-lain - 500.000 Others

Jumlah - 30.290.484 Total

Pada tanggal 31 Desember 2008, akun ini merupakan pinjaman sementara dari pihak hubungan istimewa sehubungan dengan pembelian peralatan dan perlengkapan dalam rangka pengembangan perkebunan kelapa sawit.

As of December 2008, these represent borrowings from related parties for purchase of tools and equipment in relation to the development of palm plantation.

Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat kewajiban lancar lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

As December 31, 2009, there were no other noncurrent liabilities to related parties.

16. Kewajiban Sewa Pembiayaan 16. Finance Lease Liabilities

Perusahaan melakukan perjanjian leasing dengan PT Dipostar Finance, pihak ketiga, berkaitan dengan perolehan kendaraan dan alat berat dengan jangka waktu tiga (3) tahun dengan tingkat bunga 5,06% sampai dengan 11,82% per tahun.

The Company entered into lease agreements with PT Dipostar Finance, a third party, for the lease of vehicles and heavy equipment and have lease terms of three (3) years and interest rates from 5.06% to 11.82% per annum.

Kewajiban sewa pembiayaan tersebut dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang dibiayai (Catatan 9).

The lease liabilities are secured by the related leased assets (Note 9).

Page 140: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 58 -

16. Kewajiban Sewa Pembiayaan (Lanjutan) 16. Finance Lease Liabilities (Continued)

Nilai tunai pembayaran sewa pembiayaan minimum masa datang (future minimum lease payments) dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

Based on the lease agreements, the future minimum lease payments are as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Jatuh tempo pada: Payments due in:2009 - 6.033.334 20092010 9.100.059 5.363.140 20102011 5.933.502 2.778.313 20112012 2.094.181 - 2012Jumlah 17.127.742 14.174.787 TotalDikurangi bagian bunga (2.710.012) (994.393) Less interestJumlah nilai tunai 14.417.730 13.180.394 Present value of minimum lease paymentsBagian kewajiban sewa pembiayaan yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun (7.257.740) (5.110.478) Less current portion of lease liabilities

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun - bersih 7.159.990 8.069.916 Long-term portion - net

17. Pinjaman Diterima Jangka Panjang 17. Long-term Borrowings

Merupakan pinjaman diterima atas pembiayaan kendaraan, dengan rincian sebagai berikut:

These represent borrowings in relation with vehicles financing as follows:

2009 2008Rp 000 Rp 000

PT Toyota Astra Financial Services 100.009 147.320 PT Toyota Astra Financial ServicesPT Astra Sedaya Finance 73.812 129.413 PT Astra Sedaya Finance

Jumlah 173.821 276.733 TotalBagian pinjaman diterima yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun (84.599) (102.912) Less current portion of borrowings

Bagian jangka panjang - bersih 89.222 173.821 Long-term portion - net

PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) PT Toyota Astra Financial Services (TAFS)

SSS, anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pembiayaan dari TAFS untuk pembelian kendaraan dengan fasilitas sebesar Rp 158.174 ribu pada tahun 2008 dengan jangka waktu tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2011. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga per tahun sebesar 13,70%.

SSS, a subsidiary, obtained a financing facility from TAFS in 2008 totaling to Rp 158,174 thousand and has a term of three (3) years and will mature on April 9, 2011. Interest rate per annum is at 13.70%.

PT Astra Sedaya Finance (ASF) PT Astra Sedaya Finance (ASF)

Pada tahun 2008, Perusahaan mengambil alih sisa fasilitas pembiayaan dari ASF yang diberikan kepada karyawan sebesar Rp 170.950 ribu untuk pembelian satu unit mobil. Fasilitas pembiayaan akan jatuh tempo pada tanggal 1 April 2011 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 6,50%.

In 2008, the Company has taken over the remaining financing facility from ASF amounting to Rp 170,950 thousand which was previously granted to its employee to finance the acquisition of one (1) unit of vehicle. This facility will mature on April 1, 2011 and with interest rate per annum at 6.50%.

Fasilitas pinjaman diterima jangka panjang dijamin dengan kendaraan yang dibiayai (Catatan 9).

The long-term borrowings facilities are secured by the financed vehicles (Note 9).

Page 141: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 59 -

18. Modal Saham 18. Capital Stock

Susunan kepemilikan saham Perusahaan dan rincian saham adalah sebagai berikut:

The stockholders of the Company and details of its capital stock are as follows:

Persentase Jumlah modalkepemilikan/ disetor/

Jumlah saham/ Percentage of Total paid-upNumber of shares ownership capital stock

% Rp 000

PT BW Investindo 1.570.040.800 38,89% 157.004.080 PT BW InvestindoFendalton Investments Pte Ltd 942.024.480 23,33% 94.202.448 Fendalton Investments Pte LtdPT Wahana Platinum Indonesia 157.004.080 3,89% 15.700.408 PT Wahana Platinum IndonesiaPT Mitra Energi Global 141.454.080 3,50% 14.145.408 PT Mitra Energi GlobalFortis Ekuitas 93.404.000 2,31% 9.340.400 Fortis Ekuitas RBC (Asia) Ltd-Clients A/C 85.950.000 2,13% 8.595.000 RBC (Asia) Ltd-Clients A/CSSB D26J ACF The Emm Umbrella Funds 74.200.000 1,84% 7.420.000 SSB D26J ACF The Emm Umbrella FundsCitibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF 52.794.000 1,31% 5.279.400 Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABFMasyarakat 920.211.000 22,80% 92.021.100 Public

Jumlah 4.037.082.440 100,00% 403.708.244 Total

2009

Kepemilikan saham Perusahaan oleh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi adalah sebagai berikut:

The ownership of shares owned by members of the Boards of Commissioners and Directors as follows:

Persentase Jumlah modalkepemilikan/ disetor/

Jumlah saham/ Percentage of Total paid-upNumber of shares ownership capital stock

% Rp 000

Tjipto Widodo 3.027.500 0,07 302.750 Tjipto WidodoPhoebe Widodo 3.027.500 0,07 302.750 Phoebe WidodoAbdul Halim Bin Ashari 3.027.500 0,07 302.750 Abdul Halim Bin AshariIman Faturachman 1.816.500 0,04 181.650 Iman FaturachmanAlexander Fernandes Benyamin 1.816.500 0,04 181.650 Alexander Fernandes BenyaminHandy Pradhitya Tjhan 1.816.500 0,04 181.650 Handy Pradhitya TjhanSaid Alghan 1.816.500 0,04 181.650 Said Alghan

Jumlah 16.348.500 0,37 1.634.850 Total

2009

Pada tanggal 10 Juli 2009, diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang didokumentasikan dalam Akta No. 54 dan 55 dari Aulia Taufani, S.H., notaris di Jakarta, dimana pemenang saham Perusahaan menyetujui perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka dengan mengubah seluruh Anggaran Dasar, dimana struktur penawaran umum perdana saham (IPO) adalah terdiri atas 314.008.160 saham merupakan saham yang dimiliki oleh PT Surya Cipta Sejahtera dan PT Cahaya Cipta Global, serta sebanyak 897.000.840 saham merupakan pengeluaran saham baru Perusahaan. Sebanyak 2% atau 24.220.000 saham dari jumlah yang ditawarkan kepada masyarakat (1.211.009.000 saham), merupakan pengeluaran saham kepada karyawan Perusahaan melalu program Employee Stock Allocation (ESA).

On July 10, 2009, the Company held the Extraordinary Stockholders’ Meeting, which resolutions were documented in Notarial Deed No. 54 and 55 of Aulia Taufani, S.H., notary public in Jakarta, wherein the stockholders resolved to change the Company’s status from a private company to a public company, to change all provisions in the Company’s Articles of Association, as well as the structure of Initial Public Offering (IPO) consisting of total shares of 314,008,160 shares owned by PT Surya Cipta Sejahtera and PT Cahaya Cipta Global, and new issuance of 897,000,840 shares and 2% or 24,220,000 shares of the total shares which are offered to public (1,211,009,000 shares) represent the shares to be issued to the Company’s employees through the Employee Stock Allocation (ESA) program.

Page 142: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 60 -

18. Modal Saham (Lanjutan) 18. Capital Stock (Continued)

Hasil penerbitan saham dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan telah diterima seluruhnya oleh Perusahaan pada bulan Oktober 2009.

The result of the issuance of shares from initial public offering has been received by the Company on October 2009.

Persentase Jumlah modalkepemilikan/ disetor/

Jumlah saham/ Percentage of Total paid-upNumber of shares ownership capital stock

% Rp 000

PT BW Investindo 1.570.040.800 50,00 157.004.080 PT BW InvestindoFendalton Investment Pte.Ltd. 942.024.480 30,00 94.202.448 Fendalton Investment Pte.Ltd.PT Cahaya Cipta Global 157.004.080 5,00 15.700.408 PT Cahaya Cipta GlobalPT Mitra Energi Global 157.004.080 5,00 15.700.408 PT Mitra Energi GlobalPT Surya Cipta Sejahtera 157.004.080 5,00 15.700.408 PT Surya Cipta SejahteraPT Wahana Platinum Indonesia 157.004.080 5,00 15.700.408 PT Wahana Platinum Indonesia

Jumlah 3.140.081.600 100,00 314.008.160 Total

2008

Pada tanggal 6 Februari 2008, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 160.000.000 ribu menjadi Rp 353.200.000 ribu dan modal ditempatkan serta disetor dari Rp 40.766.160 ribu menjadi Rp 234.008.160 ribu termasuk konversi modal disetor lainnya sebesar Rp 135.269.400. Transaksi ini telah dinotarialkan dalam Akta No. 7 tanggal 6 Februari 2008 dari Muhammad Hanafi S.H., notaris di Jakarta Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-07237.AH.01.02.TH.2008 tanggal 14 Februari 2008.

On February 6, 2008, an Extraordinary Stockholders’ Meeting was held to approve the increase in the authorized capital stock from Rp 160,000,000 thousand to Rp 353,200,000 thousand and in the issued and paid up capital from Rp 40,766,160 thousand to Rp 234,008,160 thousand which included the conversion of other paid in capital amounting to Rp 135,269,400 thousand. This transaction has been documented in Notarial Deed No. 7 dated February 6, 2008 of Muhammad Hanafi S.H., notary in Jakarta. The changes had been approved by Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-07.237.AH.01.02.TH.2008 dated February 14, 2008.

Pada tanggal 18 Februari 2008, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar saham dan peningkatan modal saham dasar dari Rp 353.200.000 ribu menjadi Rp 900.000.000 ribu, peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari Rp 234.008.160 ribu menjadi Rp 314.008.160 ribu dimana peningkatan sebesar Rp 80.000.000 ribu berasal dari kapitalisasi laba ditahan. Transaksi ini telah dinotarilkan dalam Akta No. 67 dan 68 tanggal 18 Februari 2008 dari Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-10.257.AH.01. 02.TH.2008 tanggal 29 Februari 2008.

On February 18, 2008, an Extraordinary Stockholders’ Meeting was held, wherein the stockholders agreed to the stock split from Rp 1,000 to Rp 100 par value share per and the increase in authorized capital stock from Rp 353,200,000 thousand to Rp 900,000,000 thousand and in the issued and paid up capital from Rp 234,008,160 thousand to Rp 314,008,160 thousand. The increase in the issued and paid up capital amounting to Rp 80,000,000 thousand resulted from the capitalization of retained earnings. The Extraordinary Stockholders’ Meeting had been documented in Notarial Deed Nos. 67 and 68 both dated February 18, 2008 of Sutjipto, S.H., notary public in Jakarta. The changes had been approved by the Minister of Law and the Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-10.257.AH.01.02. TH.2008 dated February 29, 2008.

Page 143: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 61 -

18. Modal Saham (Lanjutan) 18. Capital Stock (Continued)

Berikut adalah mutasi saham Perusahaan: The following is the movement of the Company’s

capital stock:

Jumlah saham/ Saldo/Number of shares Balance

Rp 000

Saldo tanggal 1 Januari 2008 40.766.160 40.766.160 Balance as of January 1, 2008

Tanggal 6 Februari 2008 February 6, 2008Konversi modal disetor lainnya menjadi Conversion of other paid-in capital to

modal ditempatkan/disetor 135.269.400 135.269.400 capital stockPenambahan modal disetor 57.972.600 57.972.600 Paid-up capital

Jumlah 234.008.160 234.008.160 Total

Tanggal 18 Februari 2008 February 18, 2008Penurunan nilai nominal saham dari Rp 1.000 per Stock split from Rp 1,000 per share to

saham menjadi Rp 100 per saham 2.340.081.600 234.008.160 Rp 100 per shareKonversi laba ditahan menjadi modal Conversion of retained earnings to capital

ditempatkan/disetor 800.000.000 80.000.000 stock

Saldo tanggal 31 Desember 2008 3.140.081.600 314.008.160 Balance as of December 31, 2008

Tanggal 27 Oktober 2009 October 27, 2009Peningkatan modal sehubungan dengan Additional paid-up capital from initial

penawararan umum saham perdana 872.780.840 87.278.084 public offeringPeningkatan modal sehubungan dengan

program kepemilikan saham karyawan Additional paid-up capital from EmployeePerusahaan (Catatan 30) 24.220.000 2.422.000 Stock Allocation (ESA) (Note 30)

Saldo tanggal 31 Desember 2009 4.037.082.440 403.708.244 Balance as of December 31, 2009

19. Tambahan Modal Disetor - Bersih 19. Additional Paid-in Capital - Net

Akun ini merupakan tambahan modal disetor terkait dengan penawaran saham perdana dengan rincian sebagai berikut:

This accounts represent additional paid-in capital in connection with the sale of the Company’s shares through public offering with details as follows:

2009

Rp 000

Penerimaan dari penerbitan 872.780.840 saham 480.029.462 Proceeds from issuance of 872,780,840 sharesJumlah tambahan modal disetor (87.278.084) Amount recorded as paid-up capital stockPeningkatan sehubungan dengan program Additional paid-up capital from

kepemilikan saham karyawan (ESA) (Catatan 30) 10.899.000 Employee Stock Allowance (ESA) (Note 30)Biaya emisi saham (28.514.059) Share issuance costs

Saldo per tanggal 31 Desember 2009 375.136.319 Balance as of December 31, 2009

Page 144: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 62 -

20. Akuisisi Anak Perusahaan 20. Acquisition of Subsidiaries

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Difference in Value Arising From Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control

PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) Berdasarkan Akta Notaris No. 44 dan 45 tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham BLP sebanyak 106.573.747 lembar saham dari PT Paranabumi Pratama sebesar Rp 159.746.717 ribu dan sebanyak 52.669.900 lembar saham dari Eddy Simon sebesar Rp 78.859.283 ribu.

Based on Notarial Deed Nos. 44 and 45, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 106,573,747 shares of BLP from PT Paranabumi Pratama for Rp 159,746,717 thousand and 52,669,900 shares of BLP from Eddy Simon for Rp 78,859,283 thousand.

PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS) PT Sawit Sukses Sejahtera (SSS) Berdasarkan Akta Notaris No. 50 dan 51 tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham SSS sebanyak 15.095.201 lembar saham dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa sebesar Rp 7.120.000 ribu dan sebanyak 1.865.698 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 880.000 ribu.

Based on Notarial Deed Nos. 50 and 51, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 15,095,201 shares of SSS from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa for Rp 7,120,000 thousand and 1,865,698 shares of SSS from PT Pranabumi Pratama for Rp 880,000 thousand.

PT Wana Catur Jaya Utama (WJU) PT Wana Catur Jaya Utama (WJU) Berdasarkan Akta Notaris No. 53 dan 54, tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham WJU sebanyak 40 lembar saham dari PT Fajarindo Dwitama sebesar Rp 160.000 ribu dan 9 lembar saham dari PT Suwico Perkasa sebesar Rp 36.000 ribu. Selanjutnya berdasarkan Akta Notaris No. 57 tanggal 31 Desember 2007, Perusahaan melakukan penambahan modal ditempatkan dan disetor WJU sebesar Rp 9.800.000 ribu sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar Rp 9.849.000 ribu.

Based on Notarial Deed Nos. 53 and 54, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 40 shares of WJU from PT Fajarindo Dwitama for Rp 160,000 thousand and 9 shares of WJU from PT Suwico Perkasa for Rp 36,000 thousand. Meanwhile, based on Notarial Deed No. 57, dated December 31, 2007, the Company acquired shares of WJU amounting to Rp 9,800,000 thousand, thus, increasing the investment to Rp 9,849,000 thousand.

PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS) PT Adhyaksa Dharmasatya (ADS) Berdasarkan Akta Notaris No. 47 dan 48, tanggal 28 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakusisi saham ADS sebanyak 6.679.999 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 3.200.000 ribu dan sebanyak 10.020.000 lembar saham dari Eddy Simon sebesar Rp 4.800.000 ribu.

Based on Notarial Deed Nos. 47 and 48, dated December 28, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary public in Jakarta, the Company acquired 6,679,999 shares of ADS from PT Pranabumi Pratama for Rp 3,200,000 thousand and 10,020,000 shares of ADS from Eddy Simon for Rp 4,800,000 thousand.

PT Bumihutani Lestari (BHL) PT Bumihutani Lestari (BHL) Berdasarkan Akta Notaris No. 29 dan 30 tanggal tanggal 14 Desember 2007 dari Muhammad Hanafi, S.H., notaris di Jakarta, BLP mengakusisi 95.428.240 lembar saham BHL dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa sebesar Rp 150.260.000 ribu dan 29.871.821 lembar saham dari PT Pranabumi Pratama sebesar Rp 47.040.000 ribu.

Based on Notarial Deed No. 29 and 30, dated December 14, 2007 of Muhammad Hanafi, S.H., notary public in Jakarta, BLP acquired 95,428,240 shares of BHL from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa for Rp 150,260,000 thousand and 29,871,821 shares of BHL from PT Pranabumi Pratama for Rp 47,040,000 thousand.

Page 145: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 63 -

20. Akuisisi Anak Perusahaan (Lanjutan) 20. Acquisition of Subsidiaries (Continued)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (Lanjutan)

Difference in Value Arising From Restructuring Transactions Among Entities Under Common Control (Continued)

PT Bumihutani Lestari (BHL) (Lanjutan) PT Bumihutani Lestari (BHL) (Continued) Akuisisi BHL, BLP, WJU, ADS dan SSS pada tahun 2007 dilakukan oleh entitas sepengendali, oleh karena itu akuisisi tersebut dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku dalam transaksi entitas sepengendali sebesar Rp 175.082.430 ribu dicatat dalam akun ”Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasi.

The acquisition of BHL, BLP, WJU, ADS and SSS in 2007 constituted a restructuring transaction among entities under common control, thus, this acquisition was accounted for in a manner similar to the pooling of interest method. The difference between the transfer price and book value resulting from restructuring transactions between entities under common control amounted to Rp 175,082,430 thousand was recorded as “Difference in value arising of restructuring transactions of entities under common control” and presented as part of equity in the consolidated balance sheets.

Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Sepengendali/Harga Difference in Value Arising from

Pengalihan/ Nilai Buku/ Restructuring Transaction AmongTransfer Price Net Book Value Entities Under Common Control

Rp '000 Rp '000 Rp '000

BLP 238.606.000 164.451.192 74.154.808ADS 8.000.000 12.266.683 (4.266.683)WJU 9.996.000 7.778.792 2.217.208SSS 8.000.000 (4.712.233) 12.712.233BHL (melalui BLP/through BLP ) 197.300.000 107.035.136 90.264.864

Jumlah 461.902.000 286.819.570 175.082.430

Anak Perusahaan/Subsidiaries

21. Penjualan Bersih 21. Net Sales

Akun ini merupakan penjualan atas persediaan sebagai berikut:

This account represents sales of the following inventories:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Minyak kelapa sawit 550.329.541 451.272.831 Crude palm oilInti kernel 33.779.463 36.241.490 KernelTandan buah segar - 26.184.698 Fresh fruit bunches

Jumlah 584.109.004 513.699.019 Total

Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar nihil dan 2,93% (Catatan 28).

The sales made to related parties accounted for nil in 2009 and 2.93% in 2008, of the total net sales in 2009 and 2008, respectively (Note 28).

Page 146: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 64 -

21. Penjualan Bersih (Lanjutan) 21. Net Sales (Continued)

Rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The above sales in 2009 and 2008 include sales to the following customers which represent more than 10% of the net sales of the respective years:

2009 2008

Rp 000 Rp 000Pihak ketiga Third parties

PT Sinar Mas Agro Resources and PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 267.384.487 79.584.303 Technology Tbk

PT Sinar Alam Permai 143.050.758 212.166.142 PT Sinar Alam PermaiPT Wilmar Nabati Indonesia 93.875.275 - PT Wilmar Nabati IndonesiaPT Multimas Nabati Asahan - 76.356.443 PT Multimas Nabati Asahan

Jumlah 504.310.520 368.106.888 Total

22. Beban Pokok Penjualan 22. Cost of Goods Sold

Berikut ini adalah rincian beban pokok penjualan: The details of cost of goods sold are as follows:

2009 2008Rp '000 Rp '000

Pabrikasi ManufacturingBiaya produksi Production costs

Pembelian bahan baku - bersih 31.869.002 13.780.959 Purchase of raw materials - netBeban langsung 7.605.705 6.932.685 Direct costsPenyusutan dan amortisasi 8.031.734 5.865.675 Depreciation and amortizationBeban tidak langsung 4.687.294 4.907.107 Indirect costs

Persediaan barang jadi Finished goodsSaldo awal 8.439.639 11.157.918 Beginning balanceSaldo akhir (9.299.380) (8.439.639) Ending balance

51.333.994 34.204.705

Perkebunan PlantationsBeban langsung Direct costs

Panen 30.081.375 34.341.550 HarvestingPemupukan 39.096.980 50.480.348 FertilizingPemeliharaan 21.882.270 20.995.828 MaintenancePembelian TBS (Tandan Buah Segar) Purchase of FFB (Fresh Fruit Bunches)

Plasma 14.795.728 16.378.252 from Plasma Penyusutan 15.135.175 13.377.711 DepreciationBeban tidak langsung 46.767.502 37.882.109 Indirect costs

167.759.030 173.455.798

Jumlah 219.093.024 207.660.503 Total

Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat pembelian dari pemasok tunggal yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah pembelian.

There were no purchases from an individual supplier which represent more than 10% of the total purchases in 2009 and 2008.

Page 147: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 65 -

23. Beban Usaha 23. Operating Expenses

Beban Penjualan Selling Expenses Beban penjualan terdiri dari biaya pengangkutan kelapa sawit dan kernel.

Sellng expenses represent expenses for transportation of CPO and Kernel during the year.

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses

2009 2008Rp 000 Rp 000

Gaji dan tunjangan 54.701.529 25.117.544 Salaries and benefitsPenyusutan dan amortisasi 7.574.878 3.800.717 Depreciation and amortizationRepresentasi 5.128.509 4.669.552 RepresentationPerjalanan dinas 2.951.596 3.231.793 Travel and transportationPemeliharaan kendaraan 2.274.293 679.855 Vehicles maintenancePerijinan dan pajak 1.997.907 1.527.422 Licences and taxPengembangan karyawan 1.951.583 1.096.161 Employees' developmentAdministrasi bank 1.924.057 501.259 Bank charges

Defined-benefit post-employment expense Imbalan pasti pasca-kerja (Catatan 25) 1.805.996 2.062.420 (Note 25)Jasa profesional 1.791.703 3.268.414 Professional feesListrik dan air 1.568.736 1.207.839 UtilitiesAdministrasi kantor 982.305 705.131 Office administrationTelekomunikasi 854.492 580.618 TelecommunicationAsuransi 685.007 620.915 InsuranceSewa 485.175 931.536 RentalKomputer 255.406 165.853 ComputerLain-lain 12.250.404 6.623.999 Others

Jumlah 99.183.576 56.791.028 Total

Pada tahun 2009 dan 2008, sebesar 1,05% dan 0,35% dari jumlah beban umum dan administrasi dibayarkan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28).

In 2009 and 2008, 1.05% and 0.35%, respecively, of the total general and administrative expenses pertains to transactions with related parties, (Note 28).

24. Beban Bunga 24. Interest Expense

Beban bunga merupakan beban bunga dari hutang bank, sewa pembiayaan dan pinjaman diterima jangka panjang.

Interest expense represents interest on bank loans, finance lease liabilities and long-term borrowings.

25. Imbalan Pasca-Kerja 25. Post-Employment Benefits

Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni KEP-150/MEN/2000 (KepMen 150) yang berlaku sejak tahun 2000 dan kemudian disesuaikan menjadi Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

The amount of post-employment benefits is determined based on the outstanding regulation KEP-150/MEN/2000 (KepMen 150) which took effect in 2000 and was adjusted into Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.

Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Adi Langgeng Rahayu, aktuaris independen, tertanggal 15 Februari 2010.

The latest actuarial valuation report, dated February 15, 2010, on the defined post-employment benefits was from PT Adi Langgeng Rahayu, an independent actuary.

Page 148: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 66 -

25. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) 25. Post-Employment Benefits (Continued)

Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut masing-masing sebanyak 292 pada tahun 2009 serta 224 pada tahun 2008.

Number of eligible employees is 292 in 2009 and 224 in 2008.

Rekonsiliasi nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada neraca konsolidasi adalah sebagai berikut:

A reconciliation of present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of defined-benefit post-employment reserve presented in the consolidated balance sheets is as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak Present value of unfunded defined-benefitdidanai 5.555.756 6.134.666 reserve

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui 43.656 (1.646.357) Unrecognized actuarial gain (loss)

Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 5.599.412 4.488.309 Defined-benefit post-employment reserve

Rincian dari beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The details of the defined-benefit post-employment expense are as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Beban jasa kini 1.151.422 1.261.753 Current service costsBeban bunga 642.919 659.676 Interest costsKerugian aktuarial 11.655 140.991 Actuarial losses

Jumlah 1.805.996 2.062.420 Total

Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

Movements of defined-benefit post employment reserve are as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Saldo cadangan imbalan pasti pasca-kerjaawal tahun 4.488.309 2.888.775 Balance at beginning of the year

Defined-benefit post-employment expense Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan 1.805.996 2.062.420 during the yearPembayaran imbalan pasti pasca-kerja tahun

berjalan (694.893) (462.886) Payments made during the year

Saldo cadangan imbalan pasti pasca-kerjaakhir tahun 5.599.412 4.488.309 Balance at end of the year

Beban imbalan pasti pasca-kerja tahun berjalan disajikan dalam akun “Beban umum dan administrasi” (Catatan 23) dalam laporan laba rugi konsolidasi.

Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 23) in the consolidated statements of income.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan imbalan pasti pasca-kerja yang diakui pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah memadai dan memenuhi ketentuan sesuai Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.

Management believes that defined-benefit post-employment reserve as of December 31, 2009 and 2008 is adequate and in compliance with the requirements of Law No. 13/2003 dated March 25, 2003.

Page 149: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 67 -

25. Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan) 25. Post-Employment Benefits (Continued)

Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits costs are as follows:

Usia pensiun normal : 60 tahun/60 years : Normal pension ageTingkat kenaikan gaji : 10% per tahun/10% per annum : Salary increase rateTingkat bunga diskonto : 10% per tahun/10% per annum : Discount rateTingkat pengunduran diri : 5% per tahun sampai dengan 39 tahun, 3% per tahun antara

usia 40 sampai dengan 44 tahun, 2% per tahun antara usia 45 sampai dengan 49 tahun, 1% per tahun antara usia 50 sampai dengan 59 tahun, lalu menurun menjadi 0% per tahun diatas usia 60 tahun/5% per annum at age up to 39 years old, 3%

per annum at age 40 up to 44 years old, 2% per annum at age 45 up to 49 years old, 1% per annum at age 50 up to 59 years old, then decrease to 0% per annum at age up to 60 years old

: Withdrawal rate/resignation rate

26. Pajak Penghasilan 26. Income Tax

Beban (penghasilan) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

Tax expense (benefit) of the Company and its subsidiaries consists of the following:

2009 2008

Rp 000 Rp 000Beban pajak kini Current tax expense

Perusahaan 18.019.615 31.281.595 CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BLP 12.441.913 7.049.485 BLPBHL 52.158.638 20.832.286 BHL

Jumlah 82.620.166 59.163.366 Total

Beban (penghasilan) pajak tangguhan Deferred tax expense (benefit)Perusahaan (1.868.289) (225.262) CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BLP (32.957) 610.853 BLPBHL 1.391.238 3.798.916 BHLADS (88.965) (661.589) ADSWJU (1.776.091) (834.009) WJUSSS 100.137 (1.404.140) SSS

Jumlah (2.274.927) 1.284.769 Subtotal

Jumlah 80.345.239 60.448.135 Total

Page 150: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 68 -

26. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 26. Income Tax (Continued)

Pajak kini Current tax Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laba rugi konsolidasi dengan laba fiskal Induk Perusahaan adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax per consolidated statements of income and taxable income of the Company is as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Laba sebelum pajak menurut laporan laba Income before tax per consolidated statementsrugi konsolidasi 247.810.324 180.258.015 of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan - bersih 207.754.889 80.653.430 Income before tax of the subsidiaries - net

Laba sebelum pajak Perusahaan 40.055.435 99.604.585 Income before tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences:Cadangan penurunan nilai 11.199.400 - Allowance for decline in valuePerbedaan penyusutan dan amortisasi Difference in fiscal and commercial

fiskal dan komersial (4.502.937) (4.398.208) depreciation and amortizationImbalan pasti pasca-kerja 965.183 601.320 Defined-benefit post-employment expenseJumlah 7.661.646 (3.796.888) Net

Perbedaan tetap: Permanent differences:Representasi 2.695.302 2.234.513 RepresentationPendapatan bunga yang sudah

dikenakan pajak final (3.170.891) (349.488) Interest income already subjected to final taxLain-lain 17.114.276 6.637.594 OthersJumlah 16.638.687 8.522.619 Net

Laba kena pajak Perusahaan 64.355.768 104.330.316 Taxable income of the Company

Beban pajak kini 18.019.615 31.281.595 Current tax expense

Rincian beban dan hutang pajak kini Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Current tax expense and payable are computed as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000Beban pajak kini Current tax expense

Perusahaan 18.019.615 31.281.595 CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BLP 12.441.913 7.049.485 BLPBHL 52.158.638 20.832.286 BHL

Jumlah 82.620.166 59.163.366 Total

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid taxesPajak penghasilan pasal 25 Income tax article 25Perusahaan 33.324.049 31.241.986 CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BLP 9.350.620 6.654.591 BLPBHL 23.793.298 3.234.666 BHL

Jumlah 66.467.967 41.131.243 Total

Hutang pajak kini 16.152.199 18.032.123 Current tax payable

Estimasi tagihan pajak - Perusahaan (Catatan 10 15.304.434 - Estimated claims for tax - Company (Note 10)

Total hutang pajak kini Total current tax payablePerusahaan - 39.609 CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BLP 3.091.293 394.894 BLPBHL 28.365.340 17.597.620 BHL

Hutang pajak kini (Catatan 12) 31.456.633 18.032.123 Current tax payable (Note 12)

Total - bersih 16.152.199 18.032.123 Total - net

Page 151: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 69 -

26. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 26. Income Tax (Continued)

Pajak tangguhan Deferred tax Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

The details of the Company and its subsidiaries’ deferred tax assets and liabilities are as follows:

Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan)

dalam laporan dalam laporanlaba rugi konsolidasi/ laba rugi konsolidasi/Credited (charged) Credited (charged)

to consolidated to consolidatedstatement of statement of

1 Januari 2008/ income for 31 Desember 2008/ income for 31 Desember 2009/January 1, 2008 the year December 31, 2008 the year December 31, 2009

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Perusahaan/the CompanyImbalan pasti pasca-kerja/

Defined-benefit post employment reserve 121.562 50.541 172.103 329.261 501.364 Penyusutan dan amortisasi/

Depreciation and amortization (4.132.846) 174.721 (3.958.125) (1.260.822) (5.218.947) Cadangan penurunan nilai.

Allowance for decline in value - - - 2.799.850 2.799.850

(4.011.284) 225.262 (3.786.022) 1.868.289 (1.917.733)

Anak perusahaan/SubsidiariesRugi fiskal/Fiscal losses 5.331.124 780.067 6.111.191 1.994.817 8.106.008 Imbalan pasti pasca-kerja/

Defined-benefit post employment reserve 745.070 116.939 862.009 36.480 898.489 Aset sewa pembiayaan/Leased assets (1.266.046) 227.355 (1.038.691) (1.416.393) (2.455.084) Penyusutan dan amortisasi/

Depreciation and amortization (120.963) (2.634.392) (2.755.355) (208.266) (2.963.621)

4.689.185 (1.510.031) 3.179.154 406.638 3.585.792

Bersih/Net 677.901 (1.284.769) (606.868) 2.274.927 1.668.059

Berikut ini adalah perincian aset dan kewajiban pajak tangguhan per entities:

The details of deferred tax assets and liabilities for each entity are as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets

Anak perusahaan SubsidiariesSSS 2.771.022 2.871.159 SSSADS 1.955.710 1.866.745 ADSWJU 2.610.100 834.009 WJU

Jumlah 7.336.832 5.571.913 Total

Kewajiban pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:Perusahaan 1.917.733 3.786.022 The CompanyAnak perusahaan Subsidiaries

BHL 2.659.748 1.268.511 BHLBLP 1.091.292 1.124.248 BLP

Jumlah 5.668.773 6.178.781 Total

Page 152: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 70 -

26. Pajak Penghasilan (Lanjutan) 26. Income Tax (Continued)

Pajak tangguhan (Lanjutan) Deferred tax (Continued) Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Undang-undang revisi berlaku efektif 1 Januari 2009 tersebut mengatur perubahan tarif pajak penghasilan badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi tarif tunggal sebesar 28% untuk tahun pajak 2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak 2010 dan seterusnya. Perusahaan dan anak perusahaan telah menghitung dampak perubahan tarif pajak tersebut dalam perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2009 yakni masing-masing sebesar Rp 229.849 ribu dan Rp 548.359 ribu, sedangkan per 31 Desember 2008 yakni masing-masing sebesar Rp 957.762 ribu - bersih dan Rp 612.327 ribu - bersih, dan membukukannya sebagai bagian dari beban pajak pada laporan laba rugi konsolidasi.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised law which is effective on January 1, 2009 stipulates changes in corporate income tax rates from progressive tax rates to a flat rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company and its subsidiaries have recorded the impact of changes in tax rates in the calculation of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2009 amounting to Rp 229,849 thousand - net and Rp 548,359 thousand - net, and as of December 31, 2008 amounting to Rp 957,762 thousand - net and Rp 612,327 thousand - net, respectively, as part of tax expense in the consolidated statements of income.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of income is as follows:

2009 2008

Rp 000 Rp 000

Laba sebelum pajak menurut laporan laba Income before tax per consolidated statementsrugi konsolidasi 247.810.324 180.258.015 of income

Laba sebelum pajak anak perusahaan -bersih 207.754.889 80.653.430 Income before tax of the subsidiaries - net

Laba sebelum pajak Perusahaan 40.055.435 99.604.585 Income before tax of the Company

Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku 11.215.522 29.863.875 Tax expense at effective tax rates

Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Tax effects of permanent differences:Representasi 754.684 670.354 RepresentationPendapatan bunga yang sudah Interest income already subjected to final

dikenakan pajak penghasilan final (887.849) (104.846) income taxLain-lain 4.791.997 1.991.278 OthersJumlah bersih 4.658.832 2.556.786 Net

Jumlah 15.874.354 32.420.661 SubtotalKoreksi atas aset pajak tangguhan 47.123 (406.566) Adjustment on deferred tax assetsPengaruh perubahan tarif pajak penghasilan 229.849 (957.762) Effect of changes in tax rates

Beban pajak Perusahaan 16.151.326 31.056.333 Tax expense of the CompanyBeban pajak anak perusahaan 64.193.913 29.391.802 Tax expense of the subsidiaries

Beban pajak 80.345.239 60.448.135 Total tax expense

Page 153: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 71 -

27. Laba per Saham Dasar 27. Basic Earnings per Share

Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:

The calculation of basic earnings per share is as follows:

2009 2008

Laba bersih (dalam Rp 000) 167.467.085 119.809.880 Net income (in Rp 000)

Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar Weighted average number of shares outstandingsepanjang tahun 3.304.736.549 2.949.486.752 during the year

Laba bersih per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 50,67 40,62 Basic earnings per share (in full Rupiah)

Perhitungan rata-rata tertimbang jumlah saham beredar telah memperhitungkan efek dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 234.800.160 ribu menjadi Rp 314.008.160 ribu melalui kapitalisasi laba ditahan serta nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar saham.

The weighted average number of shares outstanding includes the effect of increase in paid-up capital from Rp 234,800,160 thousand to Rp 314,008,160 thousand through capitalization of retained earnings and the effect of stock split from Rp 1,000 to Rp 100 per share.

28. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa 28. Nature of Relationship and Transactions with

Related Parties

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dilakukan dengan ketentuan dan persyaratan yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga.

In the normal course of business, the Company and its subsidiaries have transactions with related parties. Those transactions have the same price, terms and conditions as those transactions done with third parties.

Sifat Hubungan Istimewa Nature of Relationship

Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

The nature of relationship and significant transactions with related parties are as follows:

a. PT BW Investindo merupakan pemegang

saham Perusahaan. a. PT BW Investindo is stockholders of the

Company.

b. Tjipto Widodo dan Iman Faturachman merupakan Komisaris Utama dan Direktur Perusahaan.

b. Tjipto Widodo and Iman Faturachman are President Commissioner and Director of the Company, respectively.

c. Eddy Simon, Sardjono Widodo, Budiono

Widodo, Sudjono Halim, Susanto dan Ng Soat Lie merupakan pihak yang mempunyai hubungan keluarga dengan pemegang saham.

c. Eddy Simon, Sardjono Widodo, Budiono Widodo, Sudjono Halim, Susanto and Ng Soat Lie are close family members of the Company’s stockholders.

Page 154: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 72 -

28. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa

(Lanjutan) 28. Nature of Relationship and Transactions with

Related Parties (Continued) Sifat Hubungan Istimewa (Lanjutan)

Nature of Relationship (Continued)

d. PT Bumi Nusantara Lestari International,

PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, PT Anugerah Alam Barito, PT Fortuna Cipta Sejahtera, PT Prima Damai Indah Timber, PT Seberindawana Sejahtera, PT Sumatera Timber Utama Damai, PT Manor Gold Investment, PT Pelayaran Kencana Gloria, PT Pelayaran Sandidewa Samudera, PT Intan Fajar, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama sebagian pengurusnya sama dengan manajemen Perusahaan dan anak perusahaan.

d. PT Bumi Nusantara Lestari International, PT Sumber Cahaya Hasil Gemilang, PT Anugerah Alam Barito, PT Fortuna Cipta Sejahtera, PT Prima Damai Indah Timber, PT Seberindawana Sejahtera, PT Sumatera Timber Utama Damai, PT Manor Gold Investment Ltd., PT Pelayaran Kencana Gloria, PT Pelayaran Sandidewa Samudera, PT Intan Fajar, PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama have common key management personnel with that of the Company and its subsidiaries.

Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Transactions with Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain:

In the normal course of business, the Company and its subsidiaries entered into certain transactions with related parties involving the following:

2009 2008 2009 2008Rp 000 Rp 000 % %

Aset AssetsPiutang usaha Trade accounts receivable

PT Bumi Nusantara Lestari International - 16.593.000 - 1,63 PT Bumi Nusantara Lestari International

Piutang lain-lain Other accounts receivablePT Sumber Cahaya Hasil Gemilang 25.408.450 11.088.768 1,57 1,09 PT Sumber Cahaya Hasil GemilangPT Wanaasri Fajarindo Perkasa - 1.316.526 - 0,13 PT Wanaasri Fajarindo PerkasaLain-lain (masing-masing dibawah Others (below Rp 15,000 thousand

Rp 15.000 ribu) - 25.868 - 0,00 each)

Jumlah 25.408.450 12.431.162 1,57 1,22 Total

Kewajiban LiabilitiesKewajiban tidak lancar lain-lain Other noncurrent liabilities

PT BW Investindo - 25.249.832 - 3,40 PT BW InvestindoPT Wanaasri Fajarindo Perkasa - 3.508.311 - 0,47 PT Wanaasri Fajarindo PerkasaPT Seberindawana Sejahtera - 499.275 - 0,07 PT Seberindawana SejahteraPT Bumi Nusantara Lestari International - 349.664 - 0,05 PT Bumi Nusantara Lestari InternationalPT Fortuna Cipta Sejahtera - 128.433 - 0,02 PT Fortuna Cipta SejahteraPT Prima Damai Indah Timber - 28.210 - 0,00 PT Prima Damai Indah TimberPT Anugerah Alam Barito - 26.759 - 0,00 PT Anugerah Alam BaritoLain-lain (masing-masing dibawah Others (below Rp 15,000 thousand

Rp 15.000 ribu) - 500.000 - 0,07 each)

Jumlah - 30.290.484 - 4,08 Total

Percentage to Jumlah/Amount Total Assets/Liabilities

Persentase terhadap Jumlah Aset / Kewajiban/

Page 155: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 73 -

28. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa

(Lanjutan) 28. Nature of Relationship and Transactions with

Related Parties (Continued) Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)

Transactions with Related Parties (Continued)

2009 2008 2009 2008Rp 000 Rp 000 % %

Penjualan SalesPT Bumi Nusantara Lestari International PT Bumi Nusantara Lestari International

Minyak kelapa sawit - 14.386.363 - 2,80 Crude palm oilInti sawit - 698.182 - 0,13 Kernel

Jumlah - 15.084.545 - 2,93 Total

Beban umum dan administrasi General and administrative expensesPT Manor Gold Investment Ltd. 1.041.500 200.058 1,05 0,35 PT Manor Gold Investment Ltd.

Persentase terhadap Jumlah Pendapatan/Beban/

Percentage to Jumlah/Amount Total Revenues/Expenses

Beberapa hutang bank dijamin oleh: - Tanah dan bangunan milik PT Intan Fajar,

PT Sumatera Timber Usaha Damai, Tjipto Widodo, Sardjono Widodo, Ng Soat Lie, Sudjono Halim, dan Iman Faturachman.

- Tug boats dan barges milik Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine dan PT Pelayaran Sandidewa.

- Jaminan pribadi dari Eddy Simon, Budiono Widodo, Imam Faturachman dan Tjipto Widodo.

- Jaminan perusahaan dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama.

- Saham dari PT Wanaasri Fajarindo Perkasa dan PT Pranabumi Pratama.

Certain bank loans are secured by: - Land and building owned by PT Intan Fajar,

PT Sumatera Timber Usaha Damai, Tjipto Widodo, Sardjono Widodo, Ng Soat Lie, Sudjono Halim and Iman Faturahman.

- Tug boats and barges owned by Susanto, PT Pelayaran Kencana Gloria Marine and PT Pelayaran Sandidewa.

- Personal guarantees from Eddy Simon, Budiono Widodo, Imam Faturachman and Tjipto Widodo.

- Corporate guarantees from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama.

- Shares from PT Wanaasri Fajarindo Perkasa and PT Pranabumi Pratama.

29. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata

Uang Asing 29. Monetary Assets and Liabilities Denominated

in Foreign Currency

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam Dolar Amerika Serikat sebagai berikut:

As of December 31, 2009 and 2008, the Company and its subsidiaries have monetary assets and liabilities in U.S. Dollar as follows:

Dolar Dolar Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp

U.S. Dollar Equivalent in Rp U.S. Dollar Equivalent in RpRp 000 Rp 000

Aset AssetsKas dan setara kas (Catatan 3) 69.392 652.290 306.667 3.358.002 Cash and cash equivalents (Note 3)Aset lancar lain-lain (Catatan 7) - - 1.111.255 12.168.242 Other current assets (Note 7)Total aset 652.290 15.526.244 Total assets

2009 2008

Page 156: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 74 -

29. Aset dan Kewajiban Moneter dalam Mata

Uang Asing (Lanjutan) 29. Monetary Assets and Liabilities Denominated

in Foreign Currency (Continued)

Dolar Dolar Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp Amerika Serikat/ Ekuivalen Rp

U.S. Dollar Equivalent in Rp U.S. Dollar Equivalent in RpRp 000 Rp 000

Kewajiban LiabilitiesHutang usaha (Catatan 11) 3.211.651 30.189.522 2.017.244 22.088.822 Trade accounts payable (Note 11)Hutang bank jangka pendek

(Catatan 13) 7.665.000 72.051.000 7.665.000 83.931.750 Short-term bank loans (Note 13)Biaya masih harus dibayar 81.850 769.390 88.148 965.221 Accrued expenses Hutang bank jangka panjang

(Catatan 13) 26.385.684 248.025.430 28.539.774 312.510.522 Long-term bank loans (Note 13)Jumlah kewajiban 351.035.342 419.496.315 Total liabilities

Kewajiban bersih (350.383.052) (403.970.071) Net liabilities

2009 2008

Kurs tengah yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing adalah Rp 9.400 dan Rp 10.950 per 1 Dolar Amerika Serikat.

At December 31, 2009 and 2008, the conversion rates used by the Company and its subsidiaries were Rp 9,400 and Rp 10,950, respectively, per US$ 1.

30. Program Kompensasi Berbasis Saham 30. Stock-Based Compensation Program Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang didokumentasikan dalam Akta No. 55 tanggal 10 Juli 2009, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH, pengganti dari Sutjipto SH, Notaris di Jakarta para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengeluarkan saham kepada karyawan dalam program Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Program (ESOP).

Based on the Company’s Extraordinary Stockholders’ Meeting held on July 10, 2009, which resolution was documented in Notarial Deed No. 55 of Aulia Taufani, SH, notary public in Jakarta, the Stockholders resolved to allocate shares of stock of the Company to the employees through the Employee Stock Allocation (ESA) and Employee Stock Option Program (ESOP).

Employee Stock Allocation (ESA) Employee Stock Allocation (ESA) Sehubungan dengan penawaran umum perdana saham Perusahaan, pada tahun 2009, Perusahaan memberikan bonus saham kepada karyawan tetap pada level manager, direksi dan komisaris Perusahaan (kecuali komisaris independen) dan anak perusahaan (“Peserta Program ESA) yang tercatat dalam daftar kepegawaian pada tanggal 31 Agustus 2009 melalui Program ESA sebagai pengganti bonus tunai. Alokasi bonus saham karyawan yang akan diberikan kepada masing-masing karyawan yang ditentukan oleh direksi Perusahaan berdasarkan jabatan, prestasi dan masa kerja dari Karyawan yang bersangkutan.

In relation with the Company's initial public offering, in 2009, stock bonuses were granted to the Company and its subsidiaries’ permanent employees at the managerial level, directors and commissioners, except for independent commissioner (the ESA Program Participants), as registered in the Company’s employee list as of August 31, 2009 through the ESA program as replacement for the annual cash bonuses being given by the Company. The stocks given to the ESA Program Participants were determined by the Directors based on position, performance and the service period of the employees.

Page 157: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 75 -

30. Program Kompensasi Berbasis Saham

(Lanjutan) 30. Stock-Based Compensation Program

(Continued)

Employee Stock Allocation (ESA) (Lanjutan) Employee Stock Allocation (ESA) (Continued) Besarnya Bonus Saham Karyawan yang dialokasikan adalah 2% dari saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana dan dilaksanakan pada harga penawaran umum sebesar Rp 550. Saham-saham ini memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal seperti saham-saham lain Perusahaan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak suara dan pembagian dividen. Bonus Saham Karyawan tersebut tidak dapat diperjualbelikan maupun dipindahtangankan selama satu (1) bulan sejak Tanggal Pencatatan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (“Periode Lock-up Saham Bonus“) dengan pertimbangan memberikan kesempatan kepada karyawan keleluasaan untuk merealisasikan Bonus Saham Karyawan yang diterima. Pendanaan atas Bonus Saham Karyawan tersebut seluruhnya menjadi beban Perusahaan. Jumlah bonus saham yang diberikan kepada karyawan pada tahun 2009 adalah sebanyak 24.220.000 saham atau sebesar Rp 13.321.000 ribu (Catatan 18 dan 19) dan termasuk dalam beban umum dan administrasi pada laporan laba-rugi konsolidasi tahun 2009.

The Employee Stock Allocation represents two percent (2%) of the shares offered in the Initial Public Offering and were exercised at the public offering price of Rp 550. These shares give the stockholder the same rights and equal in all respects as other shares that the Company has issued and fully paid, including voting and dividend distribution rights. Employee Stock Bonus may not be sold or transferred for one (1) month from the date of listing of the Company’s Shares in Indonesia Stock Exchange ("Lock-Up Period”) to allow employees the flexibility to realize Employee Stock Bonus received. The funding for Employee Stock Bonus was entirely borne by the Company. Total amount of Stock Bonuses granted to employees in 2009 totaled to 24,220,000 shares or Rp 13,321,000 thousand (Notes 18 and 19) and is included in General and administrative expenses in the 2009 consolidated statement of income.

Employee Stock Ownership Program (ESOP) Employee Stock Ownership Program (ESOP) ESOP merupakan opsi yang diberikan oleh Perusahaan kepada staf, manajer, Direksi dan Komisaris Perusahaan dan anak perusahaan kecuali Komisaris Independen (“Peserta Program ESOP”), dimana Peserta Program ESOP akan diberikan opsi untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh Perusahaan dalam kurun waktu tertentu pada harga tertentu yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sesuai dengan peraturan Pasar Modal. Opsi tersebut akan diberikan berdasarkan kriteria jabatan, prestasi dan masa kerja dari Peserta Program ESOP yang bersangkutan.

Under the ESOP, the Company will grant options to its staff, managers, Directors and Commissioners of the Company and its subsidiaries except for independent commissioner (the ESOP Program Participants), to buy new Company’s shares which will be issued by the Company during a certain period at a certain price to be determined by the Company in accordance with the Capital Market regulations. The options to be given will be based on the position of the employees, performance and the length of service provided to the Company by the ESOP Program Participant.

Berdasarkan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.D.4 yang memberikan batas maksimum sebesar lima persen (5%) saham baru yang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalam periode tiga (3) tahun tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham lama (HMETD), program ESOP memberikan opsi untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh Perusahaan sebesar lima persen (5%) dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum Perdana. Peserta Program ESOP dapat menukarkan opsinya menjadi saham Perusahaan dalam suatu periode tertentu yaitu dua (2) kali dalam satu tahun.

In accordance with the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. IX.D.4 which provides a maximum limit of five percent (5%) of new shares which may be issued by public companies over a 3 (three)-year period, without granting the pre-emptive rights to the existing stockholders (right issues), the ESOP program provides that the options to be issued shall be equal to a maximum of five percent (5%) of the Company’s issued and paid-up capital after the Initial Public Offering. The ESOP Program Participants can exercise their options to buy the Company’s share during a certain period i.e. twice a year.

Page 158: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 76 -

30. Program Kompensasi Berbasis Saham

(Lanjutan) 30. Stock-Based Compensation Program

(Continued) Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Lanjutan)

Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Continued)

Penerbitan dan pengeluaran hak opsi kepada Peserta Program ESOP akan dilaksanakan dalam tiga (3) tahap yaitu:

The issuance and distribution of shares option to the ESOP Program Participants will be implemented in three (3) phases:

a. Tahap I Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal ulang tahun pertama sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

a. Phase I Thirty percent (30%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants on the first anniversary date of the Company’s listing in the Indonesia Stock Exchange.

b. Tahap II Tiga puluh persen (30%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal ulang tahun kedua sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di BEI.

b. Phase II Thirty percent (30%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants on the second anniversary date of the Company’s listing in the Indonesia Stock Exchange.

c. Tahap III Empat puluh persen (40%) dari opsi Saham Program ESOP akan diterbitkan dan dikeluarkan kepada Peserta Program ESOP pada tanggal ulang tahun ketiga sejak tanggal pencatatan saham Perusahaan di BEI.

c. Phase III Forty percent (40%) of the ESOP options will be issued and distributed to the ESOP Program Participants on the third anniversary date of the Company’s listing in the Indonesia Stock Exchange.

Peserta dalam Program ESOP akan diumumkan oleh Direksi Perusahaan paling lambat empat belas (14) Hari Kalender sebelum diterbitkannya hak opsi pada setiap tahap sebagaimana yang dijelaskan di atas. Setiap hak opsi akan berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun sejak tanggal diterbitkannya.

The Participants in the ESOP program will be announced by the Company’s Board of Directors not later than fourteen (14) calendar days prior to the issuance of option rights at each phase as described above. Each option will be valid for a period of five (5) years from the issuance date.

Opsi ESOP akan dikenakan masa tunggu pelaksanaan hak opsi (vesting period) selama satu (1) tahun sejak diterbitkan, dimana Peserta Program ESOP belum dapat menggunakan hak opsinya untuk membeli saham baru Perusahaan. Masa pelaksanaan hak opsi (exercise period), dimana Peserta Program ESOP akan melaksanakan opsi ESOP mereka, akan ditentukan oleh Komite Khusus ESOP dan setiap periode tertentu yang akan merupakan jangka waktu pelaksanaan hak opsi (window exercise) dan akan dibuka sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun dimana setiap window exercise memiliki jangka waktu tiga puluh (30) Hari Bursa.

The ESOP Options are subject to a vesting period of one (1) from the issuance date, during which, the ESOP Participants may not exercise their ESOP Options to buy the Company’s stocks. The exercise period, during which the ESOP Participants may exercise their ESOP Options, will be determined by the ESOP Special Committee and each exercise window period will be opened for a maximum of twice a year, each for a period of thirty (30) consecutive days of trading on the Indonesia Stock Exchange.

Page 159: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 77 -

30. Program Kompensasi Berbasis Saham

(Lanjutan) 30. Stock-Based Compensation Program

(Continued) Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Lanjutan)

Employee Stock Ownership Program (ESOP) (Continued)

Harga pelaksanaan hak opsi (exercise price) akan mengacu pada Peraturan Pencatatan No. 1-A, sebagaimana terlampir dalam Keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 butir V.2.2 yang mensyaratkan harga pelaksanaan sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu dua puluh lima (25) Hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum laporan ke Bursa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan V.2.1.

The exercise price of option rights will be determined in accordance with Listing Regulation No. 1-A, as attached in the Decree of the Board of Directors of the Indonesia Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated July 19, 2004 point V.2.2, which requires the exercise price to be at least 90% of the average closing price of the Shares during a period of twenty five (25) consecutive days of trading on the Indonesian Stock Exchange before the report referred to in the provision V.2.1.

Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan belum menyelesaikan rencana pelaksanaan ESOP. Dengan demikian, harga pelaksanaan opsi saham yang sekurang-kurangnya 90% dari rata-rata harga penutupan saham Perusahaan selama dua puluh lima (25) Hari Bursa berturut-turut sebelum pengajuan rencana pelaksanaan ESOP tidak dapat ditentukan. Dengan tidak adanya harga pelaksanaan ini, pada tanggal 31 Desember 2009 manajemen tidak dapat mengestimasikan nilai wajar opsi saham ini sebagai dasar untuk mengakui beban kompensasi pada tahun 2009.

As of the December 31, 2009, the Company has not yet finalized the implementation plan of the ESOP. As such the exercise price of the stock options, which should be at least 90% of an average closing price of the shares of stock of the Company for twenty five (25) consecutive Exchange Days prior to the submission of the implementation plan cannot be determined. As such, in the absence of this exercise price, as of December 31, 2009, the management is not able to reliably estimate the fair value of these share options as basis for accruing the compensation expense in 2009.

31. Ikatan dan Perjanjian Penting 31. Commitments and Agreements

a. Pada tanggal 24 April 2004, BLP dan KUD

Bedaun Maju Bersama Desa Sei Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kota Waringin Barat, menandatangani perjanjian kerjasama atas pembiayaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit, pembelian dan pengelolaan secara teknis serta hasil dan penggantian manajemen perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh KUD Bedaun Maju Bersama Desa Sei Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.

a. On April 24, 2004 BLP and KUD Dedaun Maju Bersama Sei Bedaun Contryside, Kumai Disrict, Kota Waringin Barat Regency, signed the cooperation agreement on financing and development of the palm plantation, purchase and management of the technical tuition and also result and displace the management oil palm plantation owned by member KUD Bedaun Maju Bersama Sei Bedaun Countryside, Kumai District, Kotawaringin Barat Regency.

Luas areal perkebunan kelapa sawit yang telah dan masih akan dikembangkan atas nama KUD Beadun Maju Bersama seluas 607 ha.

The palm plantation area which has an area of 607 hectares and is still being developed in behalf of KUD Bedaun Maju Bersama.

Page 160: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 78 -

31. Ikatan dan Perjanjian Penting (Lanjutan) 31. Commitments and Agreements (Continued)

b. Pada tanggal 26 Januari 2008, BHL dan

KUD Petak Sambelum yang berlokasi di Desa Mirah Kalanaman, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Propinsi Kalimatan Tengah, menandatangani perjanjian kerja sama yang berkaitan dengan pembiayaan, pengelolaan keuangan, pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa sawit, pembelian dan pengelolaan hasil Tandan Buah Segar (TBS), bimbingan teknis dan alih manajemen sesuai pola kemitraan.

b. On January 26, 2008, BHL and KUD Petak Sambelum located in Mirah Kalanaman Countryaside, Katingan Tengah District, Katingan Regency, Central Kalimantan Province, signed the cooperation agreement on financing, cash management, development and management of the palm plantation, purchase and management of the Fresh Fruit Bunches, guidance on technical aspects and management transfer in accordance with the partnership pattern.

Luas areal kebun kelapa sawit yang sedang dibangun atas nama Koperasi Petak Sambelum adalah 152 hektar.

The palm plantation which is being developed on behalf of KUD Petak Sambelum has an area of 152 hectares.

32. Informasi Segmen 32. Segment Information

Segmen Usaha Primary Segments

Saat ini Perusahaan dan anak perusahaan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dan pabrikasi. Usaha ini merupakan dasar dari laporan utama atas segmen dari Perusahaan dan anak perusahaan, yakni sebagai berikut :

The Company is presently engaged in plantations and manufacturing businesses. These business activities are the basis on which the Company and its subsidiaries report their primary segment information as follows:

Jumlah sebelumEliminasi/

Perkebunan/ Pabrikasi/ Total Before Eliminasi/ Konsolidasi/Plantations Manufacturing Elimination Elimination Consolidation

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

PENDAPATAN USAHA/NET SALESPenjualan eksternal/External sales - 584.109.004 584.109.004 - 584.109.004 Penjualan antar-segmen/Inter-segment sales 124.875.854 - 124.875.854 (124.875.854) -

Jumlah pendapatan/Total revenues 124.875.854 584.109.004 708.984.858 (124.875.854) 584.109.004

HASIL/RESULTSHasil segmen/Segment results 21.333.235 237.505.949 258.839.184 - 258.839.184

Pendapatan bunga/Interest income 141.202 3.456.939 3.598.141 - 3.598.141 Keuntungan selisih kurs - bersih/Gain on foreign exchange - net 15.444.346 24.385.936 39.830.282 - 39.830.282 Beban bunga/Interest expense (15.434.474) (26.215.786) (41.650.260) - (41.650.260) Lain-lain - bersih/Others - net 1.495.866 (14.302.889) (12.807.023) - (12.807.023) Beban pajak/Tax expense (10.644.037) (69.701.202) (80.345.239) - (80.345.239) Hak minoritas atas rugi bersih anak perusahaan/ Minority interest in net loss of the subsidiaries - - - 2.000 2.000

Laba bersih/Net income 12.336.138 155.128.947 167.465.085 2.000 167.467.085

Neraca konsolidasi/Consolidated balance sheet *Segmen aset/Segment assets 862.314.473 1.740.798.100 2.603.112.573 (1.002.868.638) 1.600.243.935 Segmen kewajiban/Segment liabilities 681.212.602 547.291.425 1.228.504.027 (565.532.277) 662.971.750

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATIONPengeluaran modal/Capital expenditures 242.044.587 41.080.887 283.125.474 - 283.125.474 Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization 14.940.901 15.019.809 29.960.710 - 29.960.710

2009

Page 161: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 79 -

32. Informasi Segmen (Lanjutan) 32. Segment Information (Continued)

Segmen Usaha (Lanjutan) Primary Segments (Continued)

Jumlah sebelumEliminasi/

Perkebunan/ Pabrikasi/ Total Before Eliminasi/ Konsolidasi/Plantations Manufacturing Elimination Elimination Consolidation

Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000 Rp '000

PENDAPATAN USAHA/NET SALESPenjualan eksternal/External sales 26.184.698 487.514.321 513.699.019 - 513.699.019 Penjualan antar-segmen/Inter-segment sales 134.043.237 - 134.043.237 (134.043.237) -

Jumlah pendapatan/Total revenues 160.227.935 487.514.321 647.742.256 (134.043.237) 513.699.019

HASIL/RESULTSHasil segmen/Segment results 83.156.193 161.784.477 244.940.670 - 244.940.670

Pendapatan bunga/Interest income 469.174 349.488 818.662 - 818.662 Keuntungan selisih kurs - bersih/Gain on foreign exchange - net (32.503.332) (8.145.641) (40.648.973) - (40.648.973) Beban bunga/Interest expense (16.681.891) (6.387.378) (23.069.269) - (23.069.269) Lain-lain - bersih/Others - net (33.548) (1.749.527) (1.783.075) - (1.783.075) Beban pajak/Tax expense (29.391.804) (31.056.331) (60.448.135) - (60.448.135)

Laba bersih/Net income 5.014.792 114.795.088 119.809.880 - 119.809.880

Neraca konsolidasi/Consolidated balance sheet *Segmen aset/Segment assets 949.400.376 599.605.444 1.549.005.820 (538.078.911) 1.010.926.909 Segmen kewajiban/Segment liabilities 751.175.252 207.727.508 958.902.760 (273.585.145) 685.317.615

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATIONPengeluaran modal/Capital expenditures 300.995.641 28.458.926 329.454.567 - 329.454.567 Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortization 14.946.153 8.097.950 23.044.103 - 23.044.103

2008

* Aset segmen tidak termasuk pajak dibayar

dimuka dan aset pajak tangguhan, sedangkan kewajiban segmen tidak termasuk hutang pajak dan kewajiban pajak tangguhan.

* Segment assets exclude prepaid taxes and deferred tax assets while segment liabilities exclude taxes payable and deferred tax liabilities.

Penjualan antar segmen didasari perjanjian dari kedua belah pihak.

Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.

Segmen Geografis Geographical Segments

Segmen sekunder Perusahaan dan anak perusahaan tidak disajikan disebabkan seluruh lokasi usaha berada di Kalimantan.

The secondary segment of the Company and its subsidiaries was not presented because all of its business activities are located in Kalimantan.

Page 162: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 80 -

33. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan

Baru 33. Prospective Accounting Pronouncements

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan (konsolidasi), Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) serta mencabut beberapa PSAK tertentu. Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:

As of date of completion of the consolidated financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK) and has rescinded certain accounting standards (PPSAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010

Periods beginning on or after January 1, 2010

PSAK PSAK

1. PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman

2. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

3. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

1. PSAK 26 (Revised 2008), Borrowing Cost 2. PSAK 50 (Revised 2006), Financial

Instruments: Presentation and Disclosures 3. PSAK 55 (Revised 2006), Financial

Instruments: Recognition and Measurement

PPSAK PPSAK

1. PPSAK 1, Pencabutan PSAK 32, Akuntansi Kehutanan; PSAK 35, Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37, Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

2. PPSAK 2, Pencabutan PSAK 41, Akuntansi Waran dan PSAK 43, Akuntansi Anjak Piutang

3. PPSAK 3, Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Hutang-Piutang Bermasalah

4. PPSAK 4, Pencabutan PSAK 31, Akuntansi Perbankan; PSAK 42, Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49, Akuntansi Reksa Dana

5. PPSAK 5, Pencabutan ISAK 6, Interpretasi paragraf 12 dan 16 dari PSAK 55 (1999) mengenai Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing

1. PPSAK 1, Deletion of PSAK 32, Accounting for Forestry; PSAK 35, Accounting for Revenues from Telecommunication Services, and PSAK 37, Accounting for Toll Road Operations

2. PPSAK 2, Deletion of PSAK 41, Accounting for Warrants and PSAK 43, Accounting for Factoring

3. PPSAK 3, Deletion of PSAK 54, Accounting for the Restructuring of Troubled Debt

4. PPSAK 4, Deletion of PSAK 31, Accounting for Banks; PSAK 42, Accounting for Security Companies, and PSAK 49, Accounting for Mutual Funds

5. PPSAK 5, Deletion of ISAK 6, Interpretation of paragraph 12 and 16 of PSAK 55 (1999) regarding Derivative Instruments Embedded in Foreign Currency Contracts

Page 163: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 81 -

33. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan

Baru (Lanjutan) 33. Prospective Accounting Pronouncements

(Continued)

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011

Periods beginning on or after January 1, 2011

PSAK PSAK

1. PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan

Keuangan 1. PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of

Financial Statements

2. PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas 2. PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows

3. PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.

3. PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

4. PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi. 4. PSAK 5 (Revised 2009), Operating

Segments

5. PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa

5. PSAK 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures

6. PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi

dalam Ventura Bersama 6. PSAK 12 (Revised 2009), Investments in

Joint Ventures

7. PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi

7. PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates

8. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak

Berwujud 8. PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets

9. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan 9. PSAK 23 (Revised 2010), Revenues 10. PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

10. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

11. PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai

Aset 11. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of

Assets

12. PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

12. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

13. PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

13. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

Page 164: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW PLANTATION TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 31 Desember 2009 dan 2008 serta untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT BW PLANTATION TBK AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements

December 31, 2009 and 2008 and For the Years then Ended

- 82 -

33. Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan

Baru (Lanjutan) 33. Prospective Accounting Pronouncements

(Continued)

Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)

Periods beginning or after January 1, 2011 (Continued)

ISAK ISAK

1. ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus 1. ISAK 7 (Revised 2009), Consolidation-

Special Purpose Entities

2. ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa

2. ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities

3. ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan 3. ISAK 10, Customer Loyalty Program

4. ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada

Pemilik 4. ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to

Owners

5. ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

5. ISAK 12, Jointly Controlled Entities-Nonmonetary Contributions by Venturers

6. ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web 6. ISAK 14 (2010), Website Cost Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan (konsolidasi) dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.

The Company and its subsidiaries are still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and have not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.

********

Page 165: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit
Page 166: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk PT BW Plantation TbkInformasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan* Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets*31 Desember 2009 dan 2008 December 31, 2009 and 2008

2009 2008Rp 000 Rp 000

ASET ASSETS

Aset Lancar Current Assets

Kas dan setara kas 295.414.873 13.291.776 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - Pihak ketiga 24.224.841 - Trade accounts receivable - Third parties

Piutang lain-lain - Pihak ketiga 62.246 74.029 Other accounts receivable - Third parties

Persediaan 5.720.399 3.970.645 Inventories

Biaya dibayar dimuka 482.409 328.496 Prepaid expenses

Lain-lain 2.138.881 7.441.485 Others

Jumlah Aset Lancar 328.043.649 25.106.431 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Noncurrent Assets

Piutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubunganistimewa 319.043.363 132.036.239 Other noncurrent accounts receivable - related parties

Investasi pada anak perusahaan 350.644.776 218.281.200 Investments in subsidiaries

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Property, plant and equipment - net of accumulated sebesar Rp 25.939.996 ribu tahun 2008 dan depreciation of Rp 25,939,996 thousand in 2009Rp 19.373.567 ribu tahun 2007 94.388.293 92.417.394 and Rp 19,373,567 thousand in 2008

Uang muka investasi 31.073.400 31.073.400 Advances for investment

Aset tidak lancar lainnya: Other noncurrent assetsBiaya tangguhan hak atas tanah - bersih 3.968.474 4.001.765 Deferred charges on landrights - netLain-lain 15.304.434 6.424.149 Others

Jumlah Aset Tidak Lancar 814.422.740 484.234.147 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 1.142.466.389 509.340.578 TOTAL ASSETS

*Menggunakan metode ekuitas *Using equity method

- I.1 -

Page 167: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk PT BW Plantation TbkInformasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan* Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets*31 Desember 2009 dan 2008 (Lanjutan) December 31, 2009 and 2008 (Continued)

2009 2008Rp 000 Rp 000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Kewajiban Lancar Current Liabilities

Hutang bank jangka pendek 56.880.000 59.940.000 Short-term bank loans

Hutang usaha Trade accounts payablePihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.644.465 8.405.581 Related partyPihak ketiga 889.008 353.956 Third parties

Hutang pajak 11.723.527 24.670.798 Taxes payable

Biaya yang masih harus dibayar 400.514 399.847 Accrued expenses

Uang muka diterima 10.145.256 4.380.202 Advances received

Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuhtempo dalam waktu satu tahun: Current portion of long-term liabilities:Hutang bank jangka panjang 467.020 1.230.325 Long-term bank loansPinjaman diterima 30.383 55.601 Borrowings

Jumlah Kewajiban Lancar 85.180.173 99.436.310 Total Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar Noncurrent Liabilities

Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagianyang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Long-term liabilities - net of current portion:Hutang bank jangka panjang 2.680.758 4.578.536 Long-term bank loansPinjaman diterima 43.429 73.812 Borrowings

Hutang lain-lain - pihak yang mempunyai hubunganistimewa 140.329.099 116.769.372 Other noncurrent liabilities - related parties

Kewajiban pajak tangguhan 1.917.732 3.786.021 Deferred tax liabilities

Cadangan imbalan pasti pasca kerja 2.005.458 1.040.275 Defined-benefit post-employment reserve

Lain-lain 4.850.000 10.500.000 Others

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 151.826.476 136.748.016 Total Noncurrent Liabilities Jumlah Kewajiban 237.006.649 236.184.326 Total Liabilities

Ekuitas Equity

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - Rp 100 par value per shareModal dasar - 9.000.000.000 saham Authorized - 9,000,000,000 sharesModal ditempatkan dan disetor - 4.037.082.440 saham Issued and paid up - 4,037,082,440 shares in 2009

tahun 2009 dan 3.140.081.600 tahun 2008 403.708.244 314.008.160 and 3,140,081,600 shares in 2008

Tambahan modal disetor - bersih 375.136.319 - Additional paid-in capital - net

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas Difference in value arising from restructuring sepengendali (175.082.430) (175.082.430) transactions among entities under common control

Saldo laba 301.697.607 134.230.522 Retained earnings

Jumlah Ekuitas 905.459.740 273.156.252 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1.142.466.389 509.340.578 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*Menggunakan metode ekuitas *Using equity method

- I.2 -

Page 168: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk PT BW Plantation TbkInformasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan* Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Income*Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

2009 2008Rp 000 Rp 000

PENDAPATAN USAHA 246.133.042 300.284.173 NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN 133.191.517 153.109.331 COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 112.941.525 147.174.842 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESPenjualan 1.289.480 1.243.473 SellingUmum dan administrasi 64.190.585 32.320.028 General and administrative

Jumlah Beban Usaha 65.480.065 33.563.501 Total Operating Expenses

LABA USAHA 47.461.460 113.611.341 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH OTHER INCOME (EXPENSES)Bagian laba anak perusahaan 147.415.576 53.187.929 Equity in net income of subsidiariesKeuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 7.661.993 (8.145.641) Gain (loss) on foreign exchange - netPendapatan bunga 3.170.891 349.488 Interest income Beban bunga (7.108.276) (6.387.378) Interest expenseLain-lain - bersih (14.983.233) (1.749.526) Others - net

Pendapatan Lain-lain - Bersih 136.156.951 37.254.872 Other Income - Net

LABA SEBELUM PAJAK 183.618.411 150.866.213 INCOME BEFORE TAX

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK TAX EXPENSE (BENEFIT)Kini 18.019.615 31.281.595 Current taxTangguhan (1.868.289) (225.262) Deferred tax

16.151.326 31.056.333

LABA BERSIH 167.467.085 119.809.880 NET INCOME

*Menggunakan metode ekuitas *Using equity method

- I.3 -

Page 169: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk PT BW Plantation TbkInformasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan* Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Changes in Equity*Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

Selisih Nilai TransaksiRestrukturisasi

Dari EntitasSepengendali/

Difference in ValueArising from

Modal Disetor Tambahan Modal RestructuringLainnya/ Disetor - Bersih/ Transactions among

Modal Disetor/ Other Paid-In Additional Paid-in Entities Under Saldo Laba/ Jumlah Ekuitas/Capital Stock Capital Capital - Net Common Control Retained Earnings Total Equity

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Saldo per 1 Januari 2008 40.766.160 135.269.400 - (175.082.430) 94.420.642 95.373.772 Balance as of January 1, 2008

Konversi modal disetor lainnya menjadi Conversion of other paid-in capital to modal ditempatkan/disetor 135.269.400 (135.269.400) - - - - capital stock

Tambahan modal disetor 57.972.600 - - - - 57.972.600 Paid-up capital

Konversi laba ditahan menjadi modal Conversion of retained earnings to capitalditempatkan/disetor 80.000.000 - - - (80.000.000) - stock

Laba bersih tahun berjalan - - - - 119.809.880 119.809.880 Net income during the year

Saldo per 31 Desember 2008 314.008.160 - - (175.082.430) 134.230.522 273.156.252 Balance as of December 31, 2008

Peningkatan modal sehubungan dengan Additional paid-up capital from initial publicpenawaran umum saham perdana 87.278.084 - 392.751.378 - - 480.029.462 offering

Peningkatan modal sehubungan dengan program kepemilikan saham Additional paid-up capital fromkaryawan (ESA) 2.422.000 - 10.899.000 - - 13.321.000 employee stock allocation (ESA)

Biaya emisi saham - - (28.514.059) - - (28.514.059) Stock issuance costs

Laba bersih tahun berjalan - - - - 167.467.085 167.467.085 Net income during the year

Saldo per 31 Desember 2009 403.708.244 - 375.136.319 (175.082.430) 301.697.607 905.459.740 Balance as of December 31, 2009

*) Menggunakan metode ekuitas *) Using equity method

- I.4 -

Page 170: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

PT BW Plantation Tbk PT BW Plantation TbkInformasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan* Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Cash Flows*Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2009 dan 2008 For the Years Ended December 31, 2009 and 2008

2009 2008Rp 000 Rp 000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari pelanggan 227.673.255 299.374.427 Cash receipts from customersPembayaran kepada pemasok, karyawan dan lainnya (158.113.975) (156.293.501) Cash payments to suppliers, employees and others

Kas dihasilkan dari operasi 69.559.280 143.080.926 Cash generated from operationsPembayaran beban bunga (6.851.251) (6.387.378) Payment of interestPembayaran pajak penghasilan (46.169.054) (45.398.870) Payment of corporate income tax

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 16.538.975 91.294.678 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESPenerimaan bunga 3.170.891 349.488 Interest receivedPembayaran kepada pihak ketiga (5.638.217) (17.306) Payments to third partiesPerolehan aset tetap (8.537.328) (28.458.926) Acquisitions of property, plant and equipmentPembayaran kepada pihak yang mempunyai

hubungan istimewa (163.447.397) (55.836.247) Payments to related partiesPembayaran atas akuisisi anak perusahaan - bersih (5.650.000) (67.000.000) Payment for acquisition of a subsidiary - net

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (180.102.051) (150.962.991) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIESPerolehan dari penawaran umum perdana saham 451.515.403 57.972.600 Proceeds from initial public offering of shares of stockPerolehan dari modal disetor lainnya - - Proceeds from additional other paid-up capitalPembayaran hutang bank (5.776.684) (3.489.814) Payments of bank loans

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 445.738.719 54.482.786 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 282.175.643 (5.185.527) NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 13.291.776 18.290.532 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEARPengaruh perubahan kurs mata uang asing (52.546) 186.771 Effect on foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 295.414.873 13.291.776 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURESAktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi

kas dan setara kas: Non cash financing activities:Peningkatan modal sehubungan dengan program

kepemilikkan saham karyawan 13.321.000 - Additional paid-up capital from employee stock allocation (ESA)Konversi modal disetor lainnya menjadi modal disetor - 135.269.400 Conversion of other paid-in capital to capital stockKapitalisasi laba ditahan menjadi modal ditempatkan/disetor - 80.000.000 Capitalization of retained earnings to capital stock

*Menggunakan metode ekuitas *Using equity method

- I.5 -

Page 171: PT BW PLANTATION TBk. · ini merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi Perusahaan karena dari sinilah keberlanjutan usaha dan peningkatan perannya dalam industri kelapa sawit

Laporan Tahunan 2009 A

nnual Rep

ortT

he

Mile

sto

ne

of F

utu

re D

ev

elo

pm

en

tsP

T BW

PLA

NTATIO

N TB

k.

The Milestone of Future Developments

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

PT. BW Plantation Tbk.Menara Batavia, Lt.22, Jl. KH Mas Mansyur Kav 126, Jakarta 10220 Indonesia

Telp : +6221 574 7428, Fax : +6221 574 7429www.bwplantation.com