pt. bpr kanayabprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/lap-tahunan-kanaya-2016... · menteri...

97
2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 1 PT. BPR KANAYA LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PT. BPR KANAYA TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN Menunjuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor : 15/3/PBI/2013 tentang transparasi kondisi keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maka bersama ini kami sampaikan Laporan Keuangan Tahunan PT. BPR Kanaya yang disusun untuk memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja opersional Perseroan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, dengan berdasarkan pada Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. A. VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA 1. VISI Perusahaan mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang dan misi yang memuat cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Visi yang jelas akan membuat setiap orang dalam organisasi memiliki kerangka berfikir yang sama baik dalam membuat strategi bisnis, menetapkan target- target, maupun dalam upaya mencapai target yang ditetapkan. Visi Bank Kanaya adalah “Menjadikan PT. BPR KANAYA yang Sehat dan Kuat didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah”. Ungkapan pernyataan visi ini mengandung harapan agar BPR Kanaya Sehat, dikelola secara profesional dan memegang teguh prinsip kehati-hatian, mempunyai daya saing yang baik, sebagai mitra kerja yang dapat dipercaya oleh segenap nasabah, pemilik dan stakeholders lainnya serta mempunyai SDM yang handal. 2. MISI Misi dari Bank Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik sehingga dipercaya nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam pengembangan usahanya sesuai program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder. Untuk mencapai Misi tersebut dengan tetap berpegang teguh pada aturan ketentuan pada usaha bisnis kepercayaan sehingga dapat tumbuh sehat secara baik maka harus didukung oelh usaha kemitraan yang memadai antara lain : a. Sebagai lembaga intermediasi antara penyimpan dan peminjam; b. Peningkatan pemasaran baik funding (dana) maupun lending (kredit); c. Peningkatan kualitas SDM yang profesional; d. Peningkatan sistem dan prosedur serta peningkatan kualitas pengawasan; e. Tetap menjaga kualitas kredit untuk mencapai target NPL maksimum 2%; f. Perbaikan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dengan berbagai langkah manajemen dengan merumuskan dalam “Action Plan”; g. Perbaikan kualitas Profitabilitas agar lebih optimal sehingga memberikan keuntungan baik stake holder maupun share holder;

Upload: vuongnhan

Post on 02-Mar-2019

261 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

1

PT. BPR KANAYA

LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

PT. BPR KANAYA

TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Menunjuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor : 15/3/PBI/2013 tentang transparasi kondisi

keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maka bersama ini kami sampaikan Laporan Keuangan

Tahunan PT. BPR Kanaya yang disusun untuk memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja

opersional Perseroan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, dengan berdasarkan pada Pedoman

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi

Bank Perkreditan Rakyat.

A. VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA

1. VISI

Perusahaan mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada

masa yang akan datang dan misi yang memuat cara untuk mencapai visi yang telah

ditetapkan. Visi yang jelas akan membuat setiap orang dalam organisasi memiliki

kerangka berfikir yang sama baik dalam membuat strategi bisnis, menetapkan target-

target, maupun dalam upaya mencapai target yang ditetapkan.

Visi Bank Kanaya adalah “Menjadikan PT. BPR KANAYA yang Sehat dan Kuat

didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah”.

Ungkapan pernyataan visi ini mengandung harapan agar BPR Kanaya Sehat, dikelola

secara profesional dan memegang teguh prinsip kehati-hatian, mempunyai daya

saing yang baik, sebagai mitra kerja yang dapat dipercaya oleh segenap nasabah,

pemilik dan stakeholders lainnya serta mempunyai SDM yang handal.

2. MISI

Misi dari Bank Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik

sehingga dipercaya nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam

pengembangan usahanya sesuai program pemerintah dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan tentunya memberi keuntungan yang maksimal bagi

stake holder.

Untuk mencapai Misi tersebut dengan tetap berpegang teguh pada aturan ketentuan

pada usaha bisnis kepercayaan sehingga dapat tumbuh sehat secara baik maka harus

didukung oelh usaha kemitraan yang memadai antara lain :

a. Sebagai lembaga intermediasi antara penyimpan dan peminjam;

b. Peningkatan pemasaran baik funding (dana) maupun lending (kredit);

c. Peningkatan kualitas SDM yang profesional;

d. Peningkatan sistem dan prosedur serta peningkatan kualitas pengawasan;

e. Tetap menjaga kualitas kredit untuk mencapai target NPL maksimum 2%;

f. Perbaikan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dengan berbagai langkah

manajemen dengan merumuskan dalam “Action Plan”;

g. Perbaikan kualitas Profitabilitas agar lebih optimal sehingga memberikan

keuntungan baik stake holder maupun share holder;

Page 2: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

2

PT. BPR KANAYA

h. Pengembangan struktur organisasi yang efektif dan efisien sehingga rasio

antara jumlah tenaga kerja, beban/biaya tenaga kerja dan volume usaha

menjadi lebih proporsional dan sehat;

i. Terus meingkatkan modal usaha bank;

j. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, pemberdayaan dengan pelimpahan

wewenang yang lebih luas serta kebijakan personalia yang lebih tegas dan adil

dalam hal “Reward and Funishment”.

3. MOTTO

Motto PT. BPR Kanaya adalah “KAMI ADA KARENA ANDA PERCAYA”. Dengan

diberikannya rasa kepercayaan yang tinggi oleh nasabah maka pelayanan dengan

sepenuh hati yang akan diberikan oleh Bank Kanaya merupakan faktor yang paling

utama.

Motto ini lah yang akan mendasari gerak langkah seluruh karyawan, pengurus,

termasuk pemilik, dalam rangka pencapaian Visi dan Misi BPR Kanaya.

4. NILAI-NILAI PERUSAHAAN

Nilai-nilai Perusahaan mencakup nilai Budaya Kerja yang diterjemahkan

dalam Tindakan Budaya Kerja yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku dan

bertindak individu-individu dalam kelompok yang dipergunakan secara terus

menerus. Semua insan Bank diharuskan bertindak sesuai nilai-nilai pokok tersebut

dalam pelaksanaan tugas. Nilai-nilai utama yang diyakini yaitu :

a. DAPAT DIPERCAYA

Dapat dipercaya artinya dengan berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan

hati nurani dan diimplementasikan dalam dunia kerja maka rasa kepercayaan

dari Nasabah akan tumbuh.

Contoh Perilaku :

1) Selalu berpikir, berkata dan berbuat baik sesuai dengan hati nurani.

2) Belajar terus menerus untuk menjadi yang terbaik dibdangnya.

b. PEDULI

Peduli artinya rasa memiliki yang tinggi dengan bersikap mengerti dan tanggap

terhadap situasi dan kondisi lingkungan serta memiliki perhatian yang tulus

terhadap kebaikan dan kemajuan sesama (Mengerti sebelum dimengerti).

Contoh Perilaku:

1) Mewujudkan kepedulian dan memberikan kontribusi positif terhadap

keadaan sosial di sekitar area dimana Bank Kanaya beroperasi;

2) Berlaku adil dan bijaksana tanpa membeda-bedakan latar belakang

nasabah;

3) Memupuk sikap siap membantu terhadap keluhan/pertanyaan yang

diajukan oleh nasabah;

4) Merespon kejadian yang terjadi disekitar kita;

5) Peka terhadap kebutuhan stakeholders kita;

6) Mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah dan mengambil langkah-

langkah untuk mengatasinya.

Page 3: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

3

PT. BPR KANAYA

c. SINERGI

Sinergi artinya menjadikan perbedaan sebagai kekuatan bersama untuk

mencapai hasil yang terbaik.

Contoh Perilaku :

1) Menghargai perbedaan sebagai kekuatan;

2) meraih hasil yang lebih baik sebagai sebuah tim melalui kekuatan dari

kemajemukan di antara kita;

3) Menciptakan sinergi dengan mencari pendapat orang lain, guna

melengkapi pemikiran saya dan mendapatkan bantuan mereka pada saat

pelaksanaan;

4) Membantu orang lain jikalau dibutuhkan.

d. FOKUS PADA HASIL

Fokus pada Hasil artinya fokus pada apa yang bisa kita lakukan maka nantinya

akan tercapai yang terbaik.

Contoh perilaku :

1) Memulai hari dengan tujuan dan mengakhiri hari dengan hasil dan

pembelajaran;

2) Bekerja dengan sepenuh hati dan pantang menyerah;

3) Fokus pada apa yang bisa kita lakukan;

4) Bekerja lebih dari apa yang diharapkan;

5) Besyukur.

B. PROFIL PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA

PT. BPR Kanaya (dahulu bernama PT BPR Citradana Simpati) didirikan di Kabupaten

Buleleng, Propinsi Bali berdasarkan Akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di

Denpasar, No. 155 tanggal 16 Januari 1992, yang telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601

HT.01.01.Th.92 tahun 1992 tentang Persetujuan atas akta pendirian Perseroan terbatas.

Izin usaha diberikan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.:

Kep141/KM.17/1993 yang memberikan izin kepada PT. BPR Citradana Simpati yang

berkedudukan di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. PT BPR

Citradana Simpati mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, yaitu melalui

Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan no. C7861 HT.01.04.Th.2000 dan

no. C-21120 HT.01.04 Th. 2005.

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 69 tanggal 19

Oktober 2009 menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT. BPR Kanaya. Selain itu

menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 1.000.000.000,- menjadi Rp 2.000.000.000,-

dan menyetujui peningkatan modal disetor dari Rp 400.000.000,- menjadi Rp

1.000.000.000,- dengan komposisi kepemilikian yaitu Ni Nyoman Ratna Widiasmini

sebanyak 900 lembar saham atau sebesar Rp 900.000.000 dan Nyonya Ketut Simpen

sebanyak 100 lembar saham atau sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 1 Oktober 2009,

Bank Indonesia memberikan persetujuan atas akuisisi saham oleh Ni Nyoman Ratna

Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen sebesar Rp 400.000.000,-.

Page 4: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

4

PT. BPR KANAYA

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 88 tanggal 18

Januari 2011 maka sesuai hasil rapat umum luar biasa para pemegang saham perseroan

diputuskan untuk melakukan perubahan atas susunan pengurus perseroan. Adapun

perubahan susunan pengurus perseroan dan penambahan modal disetor sesuai dengan

akta notaris I Putu Chandra, SH. Di Denpasar, no. 27 tanggal 10 Januari 2012.

Terdapat perubahan modal dasar perseroan, berdasarkan akta No, 77 tanggal 26 Pebruari

2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar dan telah mendapat

persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :

AHU-0004133.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 2 Maret 2016 . Modal dasar perseroan

meningkat menjadi Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) dan, modal yang

ditempatkan dan disetor menjadi Rp 12.100.000.000,- (dua belas milyar seratus juta

rupiah).

Berdasarkan akta No. 69 tanggal 12 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu

Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum

berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

: AHU-46967.40.22.2014 tanggal 15 Desember 2014. Terjadi pengesahan dan

pengangkatan kembali I Ketut Rikan dan I Made Mudarma, SH., MM masing-masing

sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Perseroan.

Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu

Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum

berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor

: AHU-AH.01.03-0035630 tanggal 30 Maret 2016. Adapun keputusan rapat yang disahkan

melalui akta ini yaitu menyetujui dan mengesahkan pemberhentian Tuan I Ketut Rikan

selaku Komisaris Utama perseroan dengan memberikan pembebasan dan pelunasan

sepenuhnya selama menjabat dan kemudian mengangkat Tuan Komang Adi Suryawan,

S.Kom selaku Komisaris Utama perseroan dengan masa jabatan 5 tahun dari tanggal 29

Maret 2016 sampai dengan 29 Maret 2021.

Jadi susunan Pengurus PT. BPR Kanaya Sebagai berikut:

Komisaris Utama : Komang Adi Suryawan, S.Kom

Komisaris : I Made Mudarma, SH, MM

Direktur Utama : I Ketut Widiarsa, SE

Direktur : Ir. Bagus Putu Arya Budhi

Jadi pada tahun 2016 susunan pengurus PT. BPR Kanaya, sudah lengkap sesuai dengan

ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha perbankan. Untuk

mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito

berjangka, tabungan dana atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

2. Memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan;

3. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,

sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Adapun ijin-ijin yang dimiliki PT. BPR Kanaya adalah :

1. Ijin Usaha Bank Perkreditan Rakyat dari Menteri Keuangan nomor : KEP - 141/KM.17/1993

Page 5: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

5

PT. BPR KANAYA

tanggal 16 Juli 1993 dari Menteri Keuangan Direktur Jenderal Moneter.

2. Tanda Daftar Perusahaan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan nomor

pendaftaran 22.01.1.64.00318 tanggal 9 September 2014 dan berlaku sampai tanggal 14

Mei 2017.

3. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) sesuai dengan SK Bupati Buleleng No.

503/29/021/SITU/KPT/2010 tanggal 2 Pebruari 2010.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.492.806.3-902.000 dari Departemen Keuangan

Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak Singaraja.

C. PROFIL KEPENGURUSAN

Adapun susunan kepengurusan PT. BPR Kanaya Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret

2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar adalah sebagai berikut :

1. DEWAN KOMISARIS

a. Komisaris Utama

Komang Adi Suryawan, Lahir di Kalibukbuk pada tanggal 02 Januari 1981. Warga

Negara Indonesia, Komisaris Utama PT. BPR Kanaya sejak 2016. Sebelumnya

beliau menjabat sebagai Komisaris di PT. BPR Karya Sari Sedana sejak tahun

2008 dan di PT. BPR Bali Sinar Menara sejak tahun tahun 2010. Beliau memulai

karirnya di Intravis Teknologi sebagai Teknisi Komputer (2002 – 2003), karirnya

berlanjut di PT. BPR Karya Sari Sedana sebagai Accounting (2005 – 2008 ) dan

beliau pernah menjadi Guru Honor di SMK TI Bali Global (2009- 2010). Beliau

mengenyam pendidikan di Lembaga Pendidikan Bali Asia (2004 – 2006) dan

lulus dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK Asia)

Malang tahun 2008 dan memperoleh gelar Sarjana Komputer. Pada tahun 2011

beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti Survailen dan

Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan oleh LSP LKM

CERTIF.

b. Komisaris

I Made Mudarma, SH, MM, Lahir di Bulian pada tanggal 13 Januari 1953. Warga

Negara Indonesia, Komisaris PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai

karirnya di Departemen Dalam Negeri Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng

sebagai Kepala Seksi Pendapatan (1990 – 2009), dan beliau pernah menjadi

Pembantu Ketua di STIE Triatma Mulya Singaraja (2009 - 2014). Beliau juga

menjabat sebagai Ketua Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Buleleng (2009

– Sekarang). Beliau mengenyam pendidikan di Universitas Wijaya Putra jurusan

Manajemen SDM tahun 2007 dan memperoleh gelar Magister Manajemen.

Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti

Survailen dan Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan

oleh LSP LKM CERTIF.

2. DIREKSI

a. Direktur Utama

I Ketut Widiarsa,S.E., Lahir di Singaraj pada tanggal 28 Maret 1972. Warga

Negara Indonesia, Direktur Utama PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai

Page 6: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

6

PT. BPR KANAYA

karirnya di Asuransi Sewu New York Life sebagai agen (1994 – 1995), karirnya

berlanjut di PT. Hero Nusa Denpasar (1995 – 1996 ) dan beliau pernah bekerja

di PT. Bank Danamon Singaraja (1996 - 2005) dan pada tahun 2005 – 2009

pernah bekerja di PT. Merta Bhuana Motor dan di Bank Tabungan Pensiun

Negara (BTPN) Singaraja (2009 – 2010). Beliau mengenyam pendidikan di

Universitas Warmadewa pada tahun 1991 - 1996 dan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang

dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

b. Direktur

Ir. Bagus Putu Arya Budhi, Lahir di Singaraja pada tanggal 18 November 1966.

Warga Negara Indonesia, Direktur PT. BPR Kanaya sejak 2011. Beliau memulai

karirnya di PT. Bank Dagang Bali Denpasar (1993 – 2004), karirnya berlanjut di

Danamon Simpan Pinjam Divisi Micro Banking PT. Bank Danamon Indonesia

Cluster Bali Area (2004 – 2007 ) kemudian pada tahun 2007 – 2008 bekerja di

Maya Pada Mitra Usaha (MMU) Denpasar dan sebagai agen di Asuransi Jiwa

Prudential PruAnugrah Denpasar. Beliau mengenyam pendidikan di Universitas

Udayana dengan Jurusan Budidaya Pertanian (1985 – 1993) dan memperoleh

gelar Insinyur. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang

dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat puluh dua) orang untuk tahun 2016

dengan pendidikan terakhir setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak 4

(empat) orang, D2 sebanyak 1 (satu) orang, D1 sebanyak 3 (tiga), SMA sebanyak 16 (enam

belas) orang, SMP sebanyak 2 (dua) orang.

D. KOMPOSISI KEPEMILIKAN PT. BPR KANAYA

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di

Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000.000,- dan telah ditempatkan dan

disetor sebesar Rp. 12.100.000.000,-. Dengan komposisii kepemilikan saham sebagai berikut.

Tabel 1.1

Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya

Lembar

Saham% Nominal

Lembar

Saham% Nominal

1 Nyoman Ratna Widiasmini 5.950 91,54 5.950.000.000 11.550 95,45 11.550.000.000

2 Nyonya Ketut Simpen 550 8,46 550.000.000 550 4,55 550.000.000 Jumlah 6.500 100,00 6.500.000.000 12.100 100 12.100.000.000

Sebelum PerubahanNama Pemegang SahamNo

Sesudah Perubahan

II. PERKEMBANGAN USAHA BPR

A. PERKEMBANGAN USAHA BANK TAHUN 2016

Perkembangan usaha PT. BPR Kanaya selama tahun 2016 cukup stabil terlihat dari

perkembangan neraca dan laba/rugi dari tahun ketahun mengalami perkembangan. Dalam

perjalanan PT. BPR Kanaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi

perekonomian Indonesia dan internasional pada tahun 2016, secara umum masih belum

menunjukkan perbaikan. Lesunya pertumbuhan ekonomi negara-negara besar di Eropa

maupun Asia membawa dampak bagi pertumbuhan PDB Indonesia. Berdasarkan data Badan

Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2016

Page 7: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

7

PT. BPR KANAYA

mencapai 5,02 % (y-o-y). Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan

kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18 % (y-o-y). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan

ekonomi dari negara-negara mitra dagang besar yang merupakan pasar utama dari komoditas

ekspor Indonesia, seperti misalnya pertumbuhan ekonomi China stagnan 6,7 %, Singapura

mengalami perlambatan dari 2,0 % menjadi 0,6 %, Korea Selatan melambat dari 3,3 % menjadi

2,7 % sedangkan ekonomi adidaya Amerika Serikat saat ini menguat dari 1,3 % menjadi 1,5 %.

Pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap terjaga yang disebabkan oleh tumbuhnya konsumsi

rumah tangga dan investasi seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan sejalan

dengan tren penurunan inflasi (tingkat harga cenderung stabil), dimana inflasi tercatat sebesar

0,9 %.

Perekonomian daerah khususnya Bali mempunyai posisi dan peran yang strategis terhadap

pembangunan ekonomi nasional serta dalam upaya menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini

didasari oleh fakta pembangunan nasional merupakan agregasi dari pembangunan daerah dan

semakin meningkatnya proporsi inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional.

Berdasarkan data dari Bank Indonesia bahwa Pertumbuhan perekonomian Provinsi Bali pada

triwulan III 2016 mencapai 6,17 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara

nasional yang hanya sebesar 5,02 persen (yoy). Namun Pencapaian perekonomian Bali

tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan II-2016 yang sebesar 6,54 persen (yoy).

Situasi dan kondisi perekonomian secara keseluruhan baik nasional, Provinsi Bali maupun

daerah Buleleng tentunya memberikan dampak bagi jalannya usaha PT. BPR. Kanaya, hal ini

dapat dilihat dari beberapa pencapaian sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja PT. BPR

Kanaya Tahun 2016 sudah sepenuhnya tercapai dengan baik dan dibandingkan dengan

periode yang sama pada tahun lalu, maka pencapaiannya mengalami pertumbuhan yang

sangat positif. Sedangkan beberapa rencana belum tercapai sesuai dengan target yang

diharapkan. Tidak tercapainya beberapa target selain disebabkan oleh faktor ekonomi, kondisi

ini juga dipengaruhi adanya persaingan yang semakin sengit antar lembaga keuangan.

Persaingan sesama BPR telah terlihat dengan adanya BPR yang hijrah ke Kota Singaraja dengan

membuka kantor kas baru. Banyaknya Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu pesaing

baik di dalam penghimpunan dana pihak ketiga maupun dalam penyaluran kredit. Disamping

pesaing lokal seperti Koperasi maupun LPD, pesaing yang lebih besar lagi adalah Bank Umum

yang mengambil pasar sekala kecil. Ini menandakan bahwa pasar retail ikut diambil oleh bank

sekala besar. Namun optimisme kami untuk meningkatkan persaingan dengan meningkatkan

sumber daya yang ada serta meningkatkan profesional kerja dengan melaksanakan Good

Coorporate Governance serta meningkatkan kinerja secara team work dengan sebaik-baiknya,

maka apa yang menjadi tujuan usaha bisa terealisasi dengan baik.

Page 8: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

8

PT. BPR KANAYA

B. IKHTISAR DATA KEUANGAN

1. Laporan Neraca dan Laba Rugi

Tabel 2.1

LAPORAN NERACA

Per 31 Desember 2016

Dalam Ribuan Rupiah

Penempatan pada Bank lain 18.459.163 13.744.370

Kredit yang diberikan 111.251.370 91.841.571

Total Aset 136.439.977 107.427.221

Dana Pihak Ketiga 49.158.403 37.321.391

Jumlah Kewajiban 116.122.550 92.372.244

Jumlah Ekuitas 20.317.427 15.054.976

TAHUN BUKU 2016 2015

Tabel 2.2

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Desember 2016

Dalam Ribuan Rupiah

Pendapatan Bunga dan Provisi 26.362.231 19.717.307 Beban Bunga 12.991.827 9.302.308 Jumlah Pendapatan Bunga-Bersih 13.370.404 10.414.999

Pendapatan Operasional Lainnya 346.357 153.552 Jumlah Pendapatan Operasional 13.716.761 10.568.551 Beban Operasional Beban Penyisihan Kerugian 1.413.737 260.149 Beban Penyusutan 308.192 134.413 Beban Pemasaran 58.930 28.192 Beban Administrasi dan Umum 4.300.119 3.705.618 Beban Operasional Lainnya 210.738 198.675 Jumlah Beban Operasional Lainnya 6.291.716 4.327.047

pendapatan Beban Non Operasional (60.577) (85.271) Laba Rugi Sebelum Pajak 7.364.468 6.156.233 Pajak Penghasilan 1.707.755 1.378.406 Laba Rugi Setelah Pajak 5.656.713 4.777.827

TAHUN BUKU 2016 2015

Ikhtisar Data keuangan pada periode 31 Desember 2016 yang mencakup Neraca

diantaranya Penempatan pada bank lain sebesar Rp. 18.459.163 ribu, Kredit yang

diberikan sebesar Rp. 111.251.370 ribu, Total Aset sebesar Rp. 136.439.977 ribu, Dana

pihak ketiga sebesar Rp. 49.158.403 ribu, Jumlah Kewajiban sebesar Rp. 116.122.550

ribu dan jumlah ekuitas yang sebesar Rp. 20.317.427 ribu. Sedangkan yang mencakup

Laba Rugi diantaranya seperti Pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 13.370.404 ribu,

Pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 346.357 ribu, Beban operasional sebesar

Rp. 6.291.716 ribu, Rugi non operasional sebesar Rp. 60.577 ribu, Laba sebelum pajak

sebesar Rp. 7.364.468 ribu dan Laba setelah pajak sebesar Rp.5.656.713 ribu. Dilihat dari

data tersebut diatas maka pertumbuhan keuangan bank berjalan sangat baik.

Page 9: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

9

PT. BPR KANAYA

2. Rasio Keuangan

a. RASIO KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP)

Tabel 2.3

Rasio Kualitas Aktiva Produktif

(1=Ribu rph)

Kurang

Lancar

I. Aktiva Produktif

A. Kredit yang diberikan 107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327 112.941.499

B. Surat - Surat Berharga - - - - -

C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) 14.783.706 - - - 14.783.706

D. Jumlah Aktiva Produktif 122.510.615 1.548.419 405.844 3.260.327 127.725.205

II Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan - 774.210 304.383 3.260.327 4.338.920

III Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan - 1.057.729 376.668 1.980.226 3.414.623

IV Sertifikat Bank Indonesia - - - - -

V Dasar Perhitungan PPAPWD *) 122.510.615 490.690 29.176 1.280.101 124.310.582

VI Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) 0,50% 10% 50% 100%

VII Jumlah PPAPWD ( V x VI ) 584.834 49.069 14.588 1.280.101 1.928.592

VIII Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk 1.928.592

IX Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. 0

X Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap

Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP 3,40%

XI Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif

terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP 100,00%

XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan 95,38% 1,37% 0,36% 2,89% 100,00%

XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL) 4,62%

XIV Prosentase NPL Netto 4,25%

*) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9

Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.

(1=Ribu rph)

Lancar Kurang Diragukan Macet Jumlah

Lancar

I. Aktiva Produktif

A. Kredit yang diberikan 90.395.126 594.807 1.231.690 1.538.577 93.760.200

B. Surat - Surat Berharga - - - - -

C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) 11.333.943 - - - 11.333.943

D. Jumlah Aktiva Produktif 101.729.069 594.807 1.231.690 1.538.577 105.094.143

II Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan - 297.404 923.768 1.538.577 2.759.748

III Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan - 551.777 1.231.690 1.280.010 3.063.477

IV Sertifikat Bank Indonesia - - - -

V Dasar Perhitungan PPAPWD *) 101.729.069 43.030 - 258.567 102.030.666

VI Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) 0,50% 10% 50% 100%

VII Jumlah PPAPWD ( V x VI ) 501.787 4.303 - 258.567 764.657

VIII Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk 764.657

IX Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. (0)

X Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap

Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP 2,63%

XI Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif

terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP 100,00%

XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan 96,41% 0,63% 1,31% 1,64% 100,00%

XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL) 3,59%

*) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9

Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.

31 DESEMBER 2015

KETERANGAN

PERBANDINGAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

Per 31 Desember 2016

KETERANGAN Lancar Diragukan Macet Jumlah

Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) per akhir Desember 2016 sebesar 3,40 %

sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 2,63 % terjadi peningkatan

sebesar 0,77 %. Rasio NPL pada Desember 2016 sebesar 4,62 % sedangkan pada

posisi Desember 2015 sebesar 3,59 %, terjadi peningkatan sebesar 1,03%.

Page 10: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

10

PT. BPR KANAYA

b. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)

Tabel 2.4 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Dua Periode Terakhir

SALDO

31-Des-2015

BOBOT

RESIKO (%)ATMR

1. AKTIVA NERACA1,1 Kas 180.943 0% - 1,2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 0% - 1,3 Kredit dengan agunan berupa SBI, tabungan dan 111.740 0% -

deposito yang diblokir pada BPR ybs. disertai dengansurat kuasa pencairan, emas dan logam mulia, sebesarnilai terendah antara agunan dan baki debet

1,4 Kredit kepada pemerintah pusat *) - 0% - 1,5 Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan 13.744.370 20% 2.748.874

serta tagihan lainnya kepada Bank lain **)1,6 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau 20% -

Pemerintah daerah1,7 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh Hak 40% -

Tanggunan pertama dengan tujuan untuk di huni *)1,8 Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN/BUMD *) 50% - 1,9 Kredit kepada pegawai/pensiun *) 50% -

1,10 Kredit kepada Usaha Mikro dan Kecil *) 90.283.382 85% 76.740.875 1,11 Kredit kepada atau yang dijamin oleh :

a. Perorangan *) - 100% - b. Koperasi *) - 100% - c. Kelompok dan perusahaan lainnya *) - 100% -

1,12 Aktiva tetap dan inventaris (Nilai Buku) 1.084.463 100% 1.084.463 1,13 Aktiva lainnya selain tersebut diatas 1.663.240 100% 1.663.240

2. JUMLAH ATMR 107.068.138 82.237.452

KETERANGAN

SALDO

31-Des-2016

BOBOT

RESIKO (%)ATMR

1. AKTIVA NERACA

1,1 Kas 158.616 0% -

1,2 - 0% -

5.543.556 0% -

1,4 - 0% -

1,5 - 15% -

18.459.164 20% 3.691.833

- 20% -

- 20% -

1,9 75.397.182 30% 22.619.155

1,10 - 50% -

1,1 - 50% -

1,1 - 50% -

1,1 27.864.922 70% 19.505.445

1,1 129.620 70% 90.734

1,2 745.890 100% 745.890

1,2 3.260.327 100% 3.260.327

1,2 5.435.195 100% 5.435.195

1,2 - 100% -

1,2 (554.495) 100% (554.495)

2. JUMLAH ATMR 136.439.977 54.794.084

Aset tetap, inventaris, dan aset tidak berwujud

Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang belum melampaui

Aset lainnya selain tersebut diatas

Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/

Kredit yang diberikan kepada usaha mikro dan kecil

Kredit dengan agunan berupa kendaraan bermotor,

Tagihan atau kredit lainnya yang tidak memenuhi kriteria

Tagihan atau kredit lainnya yang telah jatuh tempo atau

1,8 Bagian dari kredit yang dijamin oleh BUMN/BUMD yang

melakukan usaha sebagai penjamin kredit

Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/

Kredit kepada BUMN/BUMD atau kredit yang dijamin

Kredit kepada pegawai/pensiun *)

Kredit yang diberikan dengan agunan berupa emas

1,6 Penempatan pada bank lain dalam bentuk giro, deposito

berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan tagihan

1,7 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau

pemerintah daerah

KETERANGAN

Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

1,3 Kredit yang diberikan dengan agunan bersifat likuid

berupa SBI, Surat Utang yang diterbitkan oleh

pemerintah RI, tabungan dan/atau deposito yang

diblokir pada BPR yang bersangkutan berdasarkan

Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang telah melampaui

Page 11: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

11

PT. BPR KANAYA

c. PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL MINIMUM

Tabel 2.5

Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum

Dua Periode Terakhir

Saldo

31 Des 2015

BATAS

MAKS

Saldo

31 Des 2015

I. MODAL

1. MODAL INTI

1,1 Modal Disetor 8.500.000 100% 8.500.000

1,2 Agio - 100% -

1,3 Disagio -/- - 100% -

1,4 Modal Sumbangan - 100% -

1,5 Dana setoran modal - 100% -

1,6 Cadangan umum 1.700.000 100% 1.700.000

1,7 Cadangan tujuan - 100% -

1,8 Laba ditahan - 100% -

1,9 Laba tahun-tahun lalu 77.150 100% 77.150

1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/- - 100% -

1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP 4.873.610 50% 2.436.805

(maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh)

1,12 Rugi tahun berjalan -/- - 100% -

1,13 Sub Total 15.150.760 12.713.955

1,14 Good Will -/- - 100% -

1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn -/- - 100% -

1,16 JUMLAH MODAL INTI 15.150.760 12.713.955

2. MODAL PELENGKAP

2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap - 100% -

2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= ) 451.417 1,25% 451.417

2,3 Modal pinjaman - 100% -

2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) - 50% -

2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 451.417 451.417

3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) 15.602.177 13.165.372

II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) 9.868.494 9.868.494

III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL 3.296.878

IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% 16,01%

Sehat

--------------------------X 100%

------------------------------------------------------>>>>>>>> 82.237.452

Jumlah Modal

ATMR

KETERANGAN

1.134.175,00

Page 12: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

12

PT. BPR KANAYA

Saldo

31 Des 2016

BATAS

MAKS

Saldo

31 Des 2016

I. MODAL

1. MODAL INTI

1,1 Modal Disetor 12.100.000 100% 12.100.000

1,2 Agio - 100% -

1,3 Disagio -/- - 100% -

1,4 Modal Sumbangan - 100% -

1,5 Dana setoran modal - 100% -

1,6 Cadangan umum 2.420.000 100% 2.420.000

1,7 Cadangan tujuan - 100% -

1,8 Laba ditahan - 100% -

1,9 Laba tahun-tahun lalu 140.714 100% 140.714

1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/- - 100% -

1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP 5.656.713 50% 2.828.357

(maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh)

1,12 Rugi tahun berjalan -/- - 100% -

1,13 Sub Total 20.317.427 17.489.071

1,14 Good Will -/- - 100% -

1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn -/- - 100% -

1,16 JUMLAH MODAL INTI 20.317.427 17.489.071

2. MODAL PELENGKAP

2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap - 100% -

2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= ) 510.917 1,25% 510.917

2,3 Modal pinjaman - 100% -

2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) - 50% -

2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 510.917 510.917

3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) 20.828.344 17.999.988

II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) 6.575.290 6.575.290

III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL 11.424.697

IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% 32,85%

Sehat

--------------------------X 100%

------------------------------------------------------>>>>>>>> 54.794.084

Jumlah Modal

ATMR

KETERANGAN

1.134.175,00

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) per akhir Desember 2016

sebesar 32,85 %, sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 16,01 %,

terjadi peningkatan sebesar 16,84 %.

Page 13: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

13

PT. BPR KANAYA

d. LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT

Tabel 2.6

Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait

PT. BPR Kanaya

Per 31 Desember 2016

Nama Bank : PT PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah

Alamat : JL Surapati No. 168 Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)

Kota/Kabupaten: Kab. Buleleng BMPK Pihak Terkait (10%) 1.825.441 Ribuan (Rp)

Bulan Laporan: Desember 2016

Tanggal Cetak: 6 Februari 2017

Hubungan

Keterkaitan Penyediaan Agunan Penyediaan

dengan BPR Dana / BakiLikuid / Bagian Dana / Baki

Debet Yang Dijamin Debet Neto

A. Individu Peminjam

1 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 22-07-2016 9.166 - 9.166 1 -

2 I KETUT WIDIARSA DIREKTUR UTAMA 18-03-2016 212.500 - 212.500 1 -

3 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-08-2016 2.759 - 2.759 1 -

4 MADE MARJAYASA,STP KABAG KREDIT 13-03-2015 2.081 - 2.081 1 -

5 KOMANG ADI SURYAWAN KOMISARIS UTAMA 17-11-2016 4.790 - 4.790 1 -

6 I MADE MUDARMA ,SH.M.M KOMISARIS 15-05-2015 20.500 - 20.500 1 -

7 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 15-06-2015 44.718 - 44.718 1 -

8 KOMANG ADI SURYAWAN,S.KOM KOMISARIS UTAMA 14-06-2016 62.500 - 62.500 1 -

9 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 13-12-2016 5.000 - 5.000 1 -

10 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-05-2016 110.867 - 110.867 1 -

11 I MADE MUDARMA,SH.M.M KOMISARIS 22-10-2015 7.666 - 7.666 1 -

12 MADE MARJAYASA KABAG KREDIT 12-04-2016 31.200 - 31.200 1 -

13 PUTU AGUS WIDIADA SPI 08-12-2015 18.760 - 18.760 1 -

14 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 27-12-2016 5.000 - 5.000 1 -

15 I GEDE ARSAMA SPI 21-03-2016 4.375 - 4.375 1 -

16 PUTU SUKANADI SUAMI PSP 25-05-2016 360.000 - 360.000 1 -

B. Penempatan Dana Pada BPR Lain

I.JUMLAH PENYEDIAAN DANA NETTO 901.882

II.JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG MELAMPAUI BMPK *) -

JUMLAH PENYEDIAAN DANA BAKI DEBET NETO YANG DIPERHITUNGKAN DALAM PERHITUNGAN BMPK ( I - II ) 901.882

Ket

Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana

No Nama Peminjam/BankTanggal

Kualitas

Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 901.881 ribu (0,80 %)

dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak melanggar BMPK pihak

terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi per 30 November 2016 adalah

sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162

ribu. Proses pemberian kredit tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan

prosedur yang berlaku di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari

Dewan Komisaris.

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada

pihak terkait, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK

dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit.

Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait telah memenuhi

ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit,

memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.

Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan

secara berkala.

Page 14: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

14

PT. BPR KANAYA

e. LAPORAN PELANGGARAN BMPK PIHAK TIDAK TERKAIT

Tabel 2.7

Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait

PT. BPR Kanaya

Per 31 Desember 2016

Nama Bank PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah

Alamat JL. Surapati No. 168 Sgr Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)

Kota/Kabupaten Kab. Buleleng BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) 3.650.881 Ribuan (Rp)

Bulan Laporan Desember 2016 Kelompok Peminjam Tidak 5.476.322 Ribuan (Rp)

Terkait (30%)

Pelanggaran Persentase Kualitas Ket

Tanggal Penyediaan Agunan Penyediaan BMPK Pelanggaran

Dana/ Baki Likuid/ Dana /Baki Debet BMPK

Debet Bagian Yang Dijamin Netto

NIHIL

Total Pelanggaran - -

Total Keseluruhan Pelanggaran Tidak Terkait - PELANGGARAN BMPK : 0.00 %

Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana

Nama Peminjam/BankNo

Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait

Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelanggaran BMPK Pihak

Tidak Terkait.

f. LAPORAN PELAMPUAN BMPK

Tabel 2.8

Laporan Pelampuan BMPK

PT. BPR Kanaya

Per 31 Desember 2016

Nama Bank PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah

Alamat JL. Surapati No. 168 Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)

Kota/Kabupaten Kab. Buleleng Kelompok Peminjam Terkait(10%) 1.825.441 Ribuan (Rp)

Bulan Laporan Desember 2016 BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) 3.650.881 Ribuan (Rp)

Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%) 5.476.322 Ribuan (Rp)

Keterkaitan

Penyediaan Agunan Penyediaan

Dana /Baki Likuid/Bagian Dana/ Baki

Debet yang Dijamin Debet Netto

NIHIL

Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang

muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.b kami.

Laporan Pelampauan BMPK

Pada Saat Laporan

No Nama Peminjam/Bank KualitasPelampauan BMPK (Rp) Ket

Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelampauan BMPK.

Page 15: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

15

PT. BPR KANAYA

g. RASIO LOAN DEPOSIT RATIO (LDR)

Tabel 2.9

Perhitungan LDR dan Cash Ratio

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

Saldo % Saldo %

I Alat Likuid

1 Kas 158.616 1,31 180.943 1,70

2 ABA Giro 3.675.458 30,27 2.410.428 22,63

3 ABA Tabungan *) 8.308.706 68,43 8.058.943 75,67

Total Alat likuid 12.142.780 100,00 10.650.314 100,00

II Hutang Lancar

1 Kewajiban segera 786.355 1,32 538.385 1,42

2 Tabungan 4.871.553 8,17 4.454.491 11,74

3 Deposito berjangka 44.286.850 74,25 32.941.900 86,84

3 Deposito berjangka Bank Lain 9.700.000 16,26 - 0,00

Total Kewajiban Lancar 59.644.758 100,00 37.934.776 100,00

PERHITUNGAN :

Alat Likuid 20,36% 28,08%

x 100 %

Hutang Lancar SEHAT SEHAT

I Kredit yang diberikan

1 Kredit yang diberikan 112.941.499 93.760.196

2 Kredit yang diberikan kepada bank lain

Total Kredit Yang diberikan 112.941.499 93.760.196

II Dana yang diterima

1 Simpanan pihak III

- Deposito berjangka 44.286.850 33,43 32.941.900 31,59

- Tabungan 4.871.553 3,68 4.454.491 4,27

2 Pinjaman yang diterima lebih dari 3 0,00 0,00

bulan + deposito antar Bank 65.833.270 49,69 54.166.369 51,94

3 PNM - 0,00 - 0,00

4 Modal Inti + Modal Pinjaman 17.489.071 13,20 12.713.955 12,19

Total Dana 132.480.744 100,00 104.276.715 100,00

PERHITUNGAN :

Kredit yang diberikan 85,25% 89,91%

x 100 %

Dana Yang Diterima SEHAT SEHAT

LDR ( LOAN TO DEPOSIT RATIO )

POS-POS NERACA

31 Desember 2016 31 Desember 2015

% %Saldo Saldo

CASH RATIO

POS-POS NERACA

Loan Deposit Ratio (LDR) per akhir Desember 2016 sebesar 85,25 %,

sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 89,91 %, terjadi

penurunan sebesar 4,66 %. Rasio Kas pada posisi Desember 2016 sebesar

20,36 % sedangkan pada posisi Desember 2015 sebesar 28,08 %, terjadi

penurunan sebesar 7,72%.

Page 16: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

16

PT. BPR KANAYA

h. RASIO RENTABILITAS

Tabel 2.10 Perhitungan Rentabilitas

a. Return On Aset

Laba sebelum pajak 7.459.589

Rata-rata volume usaha 127.791.489

b. Return on Equity

Laba setelah pajak 5.751.834

Equity 17.999.988

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Jumlah biaya operasional 19.190.545

Jumlah pendapatan operasional 26.710.711

a. Return On Aset

Laba sebelum pajak 6.149.332

Rata-rata volume usaha 90.273.452

b. Return on Equity

Laba setelah pajak 4.873.010

Equity 13.165.372

c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Jumlah biaya operasional 13.629.607

Jumlah pendapatan operasional 19.896.526

Rasio Rentabilitas Tahun 2016

Rasio Rentabilitas Tahun 2015

37,01%

68,50%

5,84%

31,95%

71,85%

6,81%

=

X 100 % =

X 100 % =

X 100 % =

=

= =

=

X 100 % =

X 100 % =

X 100 % =

=

= =

=

X 100 % =

X 100 % =

X 100 % =

=

= =

=

X 100 % = =

X 100 % = = =

Rasio Return on Aset (ROA) per akhir Desember 2016 sebesar 5,84 %

sedangkan ROA per akhir Desember 2015 sebesar 6,81% mengalami

penurunan sebesar 0.97%. ROE dan BOPO per akhir Desember 2016 masing-

masing sebesar 31,95% dan 71,85% sedangkan ROE dan BOPO per akhir

Desember 2015 masing-masing sebesar 37,01% dan 68,50%. ROE mengalami

penurunan sebesar 5,06% sedangkan BOPO mengalami peningkatan sebesar

4,89%.

C. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2016

Sepanjang tahun 2016 Manajemen bank melakukan pengembangan bisnis untuk mendukung

proses bisnisnya agar dapat berjalan secara optimal. Beberapa kegiatan pengembangan yang

dilakukan diantaranya :

1. Meningkatkan pertumbuhan Dana dengan membuat Produk Bank

Bank terus melakukan inovasi produk dengan membuat produk-produk baru, baik

produk pada tabungan maupun produk pada kredit. Beberapa produk yang telah

diluncurkan oleh bank yaitu :

Page 17: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

17

PT. BPR KANAYA

a. Tabungan

Selain memiliki produk tabungan umum dan tabunganku, bank juga memiliki

produk tabungan yang lain tabungan paket kanaya dan tabungan simpel.

b. Kredit

1) Meningkatkan pertumbuhan kredit dengan membuat produk baru

Selain memiliki produk kredit konvensional seperti Kredit Modal Kerja (KMK),

Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumtif (KK), bank juga memiliki produk

lainnya sejak tahun 2015 yaitu Kredit Kanaya Simple-200 dan Kredit Mikro

Kanaya.

2) Menjaga Kualitas Kredit

Pengembangan kredit difokuskan pada tiga hal yaitu strategi menjaga kualitas

kredit dan pemberian fasilitas kredit, Dalam rangka menjaga kualitas kredit

telah dilakukan beberapa strategi, sehingga NPL tetap terjaga pada level 5 %.

Strategi-strategi tersebut adalah:

a) Penyusunan Analisa Kredit yang tetap memperhatikan nasabah.

b) Monitoring debitur melalui Watch List and Review Kolektibilitas setiap

bulan serta on the spot secara berkala.

c) Memelihara hubungan baik dengan debitur sehingga kondisi debitur

tetap selalu dapat termonitor dengan baik.

2. Strategi Promosi dan Pemasaran

Bank telah melakukan promosi seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara

langsung maupun tidak langsung. Adapun beberapa cara yang dilakukan oleh Bank dalam

melakukan promosi dan pemasaran adalah :

a. Periklanan (Advertising)

Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui :

1) Media sosial/internet

2) Media cetak/majalah seperti majalah Raditya

3) Melakukan pencetakan brosur dan disebarkan ke pasar-pasar, sekolah dan

pusat keramaian.

4) Pemasangan spanduk di tempat yang strategis.

b. Promosi penjualan :

Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui :

1) Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian

nasabah.

2) Pemberian bunga yang lebih untuk nasabah yang menyimpan sejumlah dana

relatif besar.

3) Pemberian sertifikat, cinderamata, hadiah, serta kenang-kenangan lainnya

kepada nasabah yang setia.

2. Pelayanan

Sesuai dengan Visi PT. BPR Kanaya yaitu “Menjadikan PT.BPR KANAYA yang Sehat dan

Kuat didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah” dan Misi dari PT. BPR

Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik sehingga dipercaya

Page 18: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

18

PT. BPR KANAYA

nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam pengembangan usahanya sesuai

program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya

memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder, maka dari itu Bank sangat

memprioritaskan pelayanan prima sebagai bagian dari tujuan perusahaan dalam

meningkatkan performance bank. Selama ini bank telah memberikan pelayanan yang

terbaik kepada nasabah dengan cara :

a. Memberikan kemudahan terutama dalam tata cara pengajuan kredit dan mudah

dipahami.

b. Memberikan konsultasi bagi nasabah dan cepat tanggap terhadap keinginan

nasabah dan tanggap terhadap permasalahan yang dimiliki oleh nasabah.

c. Melayani nasabah secara tepat dan cepat dengan kemampuan berkomunikasi yang

baik.

d. Memberikan penjelasan secara lengkap dan jelas yang berhubungan dengan bank

dan produk yang ditawarkan.

e. Memiliki sarana dan prasarana yang menunjang seperti sistem teknologi informasi

terkini. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk

menerima tamu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga

membuat nasabah merasa nyaman, betah, dan tidak bosan.

f. Memberikan rasa aman yaitu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi

artinya tetap menjaga kerahasiaan informasi data nasabah, terutama yang

berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah.

g. Memberikan pelayanan cepat dengan cara jemput bola kepada nasabah. Setiap

kolektor tabungan sudah menggunakan teknologi TAB untuk melayani nasabah.

4. Menjaga hubungan baik dengan Mitra Kerja dari Bank lain

Selama ini bank mendapat dukungan pinjaman dari mitra kerja bank lain dalam

memenuhi kebutuhan pendanaan bank dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada

nasabah dalam bentuk Linkage Program. Menjaga dan meningkatkan kepercayaan yang

telah diberikan menjadi modal penting bagi bank sehingga tetap terwujud hubungan

yang baik dengan mitra kerja bank lain. Hal ini dilakukan dengan cara :

a. Bank telah memberikan data dan informasi secara transparan dan detail kepada

mitra kerja.

b. Bank tetap menjaga rasio keuangan yang sehat

c. Bank mampu membayar kewajibannya kepada mitra kerja sesuai dengan perjanjian

yang telah ditetapkan.

5. Pengembangan Sumber Daya manusia

Pengembangan sumber daya manusia telah dilakukan oleh bank yaitu melalui pendidikan

dan pelatihan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bank. Seiring dengan

perkembangan bank yang terus tumbuh secara cepat maka bank juga dituntut untuk

meningkatkan sumber daya manusianya. Dalam hal ini bank telah melakukan perekrutan

karyawan sesuai dengan kebutuhan dan penempatannya seperti pada bidang kredit dan

penghimpunan dana pihak ketiga.

6. Meningkatkan Budaya Kepatuhan

Senantiasa selalu membuat ketentuan-ketentuan intern sebagai pelaksanaan ketentuan

yang berlaku, terutama ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Regulator

lainnya. Diharapkan dengan ketentuan yang ada maka pelanggaran dapat diminimalisasi.

Page 19: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

19

PT. BPR KANAYA

7. Meningkatkan Evaluasi

Melakukan eavaluasi rutin terhadap pelaksanaan rencana kerja, serta terus diupayakan

adanya peningkatan efektivitas kerja karyawan dan efisiensi operasional. Dengan

demikian diharapkan kondisi perusahaan akan lebih baik yang akan tercermin pada

kemampuan memperoleh laba yang semakin meningkat.

8. Komitmen Pemegang Saham terhadap Permodalan

Permodalan sangatlah penting bagi bank karena berfungsi sebagai penyangga untuk

menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya atau kemungkinan terjadinya risiko-

risiko. Besar kecilnya modal sangat berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk

melaksanakan kegiatan operasioalnya. Selain itu modal juga berfungsi untuk menjaga

kepercayaan terhadap aktivitas perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai

lembaga intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah. Modal juga berfungsi

sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum pemberian kredit (BMPK).

Dilihat dari permodalan PT. BPR Kanaya khususnya modal setor yang sebesar Rp.

12.100.000 ribu maka bank telah memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015

tentang KPMM, sedangkan modal dasar tecatat sebesar Rp. 30.000.000 ribu. Pemegang

Saham memiliki komitmen yang tinggi dalam pemenuhan modal walaupun diambil dari

laba tahun lalu, namun diharapkan kepada Pemegang Saham agar modal setor sama

dengan modal dasar bisa terwujud.

D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO BANK

Dalam mengelola lembaga keuangan ini, manajemen PT. BPR Kanaya telah menerapkan

manajemen resiko yang mencakup identifikasi resiko dan pengendalian resiko sesuai dengan

prosedur dan kebijakan operasional bank. Penerapan manajemen resiko ini diberlakukan

terhadap strategi dan kebijakan penghimpunan dana maupun penyaluran dana dari dan ke

masyarakat. Strategi dan kebijakan manajemen dalam mengelola dan mengembangkan usaha

bank tidak terlepas juga dari tujuan dan kemampuan bank, dimana tujuan yang dimaksud

adalah bagaimana bank itu bisa memperoleh profit (laba) yang diinginkan sedangkan

kemampuan yang dimaksud adalah kekuatan sumber daya manusia yang ada dan modal yang

telah disetor oleh pemilik untuk memperoleh laba (profit).

Pihak bank dalam pengelolaan dan pengembangan usahanya untuk memperoleh laba selalu

memandang bahwa untuk mencapai tujuan tersebut banyak resiko yang akan dihadapi

managemen dalam mencapai tujuan yaitu :

1. Manajemen Umum

a. Strategi dan Sasaran

Bank telah mempunyai Rencana Kerja yang mencakup seluruh aspek operasional

bank dan menggunakan rencana kerja sebagai acuan kegiatan operasional, namun

dalam pelaksanaannya belum tercapai secara keseluruhan, seperti pos tabungan

sebesar 67,57%.

b. Struktur Organisasi

Bank mempunyai batasan tugas dan wewenang yang memadai, tidak terdapat

rangkap jabatan, namun fungsi pengawasan intern baik pada bagian operasional

maupun bidang kredit perlu ditingkatkan.

Page 20: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

20

PT. BPR KANAYA

c. Sistem

Bank memiliki pedoman/kebijakan tertulis (SOP & Job Description) terkait

operasional bank. Bank juga telah melakukan perbaikan pada beberapa kebijakan

seperti SK Direksi dan Memo Internal untuk penyempurnaan sehingga dapat

digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasional.

Bank telah memiliki brankas terkunci untuk menyimpan dokumen penting, sebagai

tempat menyimpan uang, dokumen kredit dan dana. Penatausahaan kunci ruang

khasanah dan kunci brangkas sudah memadai. Pembinaan dan pengawasan

terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan karyawan telah dilakukan oleh

pemimpin, namun tetap harus ditingkatkan.

d. Kepemimpinan

Terdapat pedoman tertulis batas tugas dan wewenang Direksi, mencerminkan

independensi Direksi dalam pengambilan keputusan, namun perlu dilakukan secara

konsisten. Pemimpin bank memiliki komitmen untuk menangani permasalahan

bank yang dihadapi seperti penyelesaian temuan pemeriksaan sebelumnya. Bank

telah menerapkan tertib kerja bagi seluruh karyawannya, dan telah ditunjang

dengan sarana kerja yang cukup memadai yang mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas.

2. Manajemen Resiko

a. Risiko Likuiditas

Bank telah melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang

akan jatuh tempo, sehingga bank mampu menjaga likuiditasnya. Bank senantiasa

memelihara likuiditasnya, baik dengan pemeliharaan kas maupun penempatan

pada bank lain.

b. Risiko Kredit

Analisa kredit yang dilakukan bank belum dilakukan perhitungan kemampuan

membayar secara akurat sehingga terdapat beberapa kredit yang bermasalah

dimana debitur sebenarnya tidak mempunyai kemampuan membayar

kewajibannya setiap bulan.

Dengan adanya form aplikasi analisa yang baik dan dapat memperhitungkan

kemampuan membayar dari debitur maka diharapkan kepada Bagian Analisa Kredit

mampu untuk mengaplikasikan dengan baik.

Bank telah maksimal melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit dan

pembinaan terhadap debitur namun perlu ditingkatkan lagi. Bank telah melakukan

penilaian/appraisal dan pengikatan agunan secara notariil, namun proses

pengikatan hukum di notaris memerlukan waktu relatif lama, hal ini perlu dipantau

secara berkala oleh bank dan saat ini bank berkomitmen untuk melakukan

permintaan covernote terbaru secara berkala apabila proses penyelesaian

pengikatan di notaries terlalu lama.

Penerapan manajemen resiko kredit juga diawali dengan menerbitkan prosedur dan

kebijakan prosedur pemberian kredit yang sehat maupun Surat Keputusan Direksi

sebagai panduan untuk melakukan kegiatan operasional penyaluran kredit.

Identifikasi resiko kredit secara ekstern dapat dilakukan dengan menerapkan

prosedur pemberian kredit yang sehat yang meliputi :

Page 21: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

21

PT. BPR KANAYA

1) Tahap permohonan kredit

Membuat formulir permohonan kredit yang memuat informasi tentang

identitas nasabah, tujuan penggunaan kredit, sumber keuangan dan agunan

sebagai bahan awal untuk analisa.

2) Tahap Analisa Kredit

Melakukan verifikasi terhadap data awal yang terdapat pada formulir

permohonan dengan mengadakan wawancara langsung baik dengan calon

debitur maupun dengan relasi/tetangga calon debitur serta melakukan survey

langsung (on the sport) ke tempat calon debitur untuk mengetahui kondisi

rumah tangga calon debitur (karakter), kondisi usaha maupun keuangan calon

debitur (capacity) dan kondisi fisik agunan (collateral). Secara keseluruhan

harus memenuhi persyaratan 5 C.

3) Tahap Rapat Komite Kredit

Memutuskan permohonan kredit yang telah dianalisa, ditolak atau disetujui.

Bila disetujui, rapat komite kredit ini akan membuat keputusan kredit yang

memuat tentang penerima kredit jumlah maksimum kredit, suku bunga

kredit, jangka waktu kredit, agunan kredit, biaya-biaya kredit, sistem

pembayaran kredit dan pengikatan kredit.

4) Tahap Pengetikan Perjanjian Kredit beserta Perjanjian Ikutannya

Setiap permohonan kredit yang sudah disetujui dan disepakati oleh calon

debitur harus dituangkan dalam perjanjian kredit beserta perjanjian ikutannya

secara tertulis. Bentuk dan format perjanjian kredit beserta perjanjian

ikutannya ditetapkan sendiri oleh masing-masing bank yang sekurang-

kurangnya memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat

melindungi kepentingan bank dan memuat jumlah jangka waktu, tata cara

pembayaran kembali serta persyaratan kredit lainnya yang ditetapkan dalam

keputusan kredit.

5) Tahap Realisasi Kredit

Pada prinsipnya realisasi kredit baru dapat dilakukan setelah semua perjanjian

kredit beserta perjanjian ikutannya diketik dengan benar, lengkap serta sudah

ditandatangani oleh Pejabat Bank yang berwenang.

6) Tahap Pengarsipan Dokumen Kredit

Mengingat dokumen kredit merupakan salah satu aspek penting yang dapat

menjamin pengembalian kredit dan sangat diperlukan dalam rangka penilaian

perkembangan dan kualitas kredit, pengawasan kredit, perlindungan

kepentingan bank dan laporan ke bank Indonesia maka bank wajib

melaksanakan dokumentasi kredit dan mengatur administrasi perkreditannya

dengan baik dan tertib.

7) Tahap Pembinaan dan Pengawasan Kredit

Pada dasarnya tahap pembinaan dan pengawasan kredit sudah meliputi

tahapan pen.agihan kredit, karena tahapan penagihan kredit hanya dilakukan

jika debitur tidak melakukan pembayaran sampai dengan 2 (dua) bulan

sehingga kolektibilitas kreditnya tidak sampai menjadi golongan kurang

lancar. Mengingat perkreditan merupaka sumber pendapatan yang utama

Page 22: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

22

PT. BPR KANAYA

8) Tahap Pelunasan Kredit

Tahap ini merupakan akhir dari sistem dan prosedur tahap pemberian kredit,

akan tetapi merupakan tahap yang sangat menentukan apakah kredit akan

selesai tepat waktu atau tidak. Pada dasarnya kita harus selalu berusaha agar

semua kredit lancar dan sehat yaitu tidak ada tunggakan pokok maupun

tunggakan bunga. Tahap ini akan berhasil apabila semua tahap sebelumnya

dilaksanakan dengan baik dan benar. Jika proses dan tahap sebelumnya

dilakukan dengan benar maka tahap terakhir ini akan menjadi lancar sehingga

kita dapat memberikan penawaran kredit lagi dengan bunga yang lebih

rendah dan proses yang lebih cepat mengingat data-datanya sudah ada pada

arsip bank.

Untuk mendukung identifikasi risiko kredit ini juga diterbitkan Surat Keputusan

Direksi tentang suku bunga kredit, biaya-biaya kredit dan ketentuan tentang

agunan yang sering mengalami perubahan untuk mengikuti perkembangan pasar

maupun mengikuti tingkat persaingan antar sesama lembaga keuangan bank.

Untuk melakukan identifikasi risiko kredit secara intern, manajemen juga

menerbitkan Surat Keputusan Direksi tentang pendelegasian wewenang dibidang

kredit sehingga memudahkan manajemen melakukan pengendalian dan

pengawasan terhadap karyawan.

c. Risiko Operasional

Pedoman tertulis tentang PPAP yang dimiliki bank telah memadai dan dipahami.

Saat ini bank telah melaksanakan secara konsisten dan memantau secara berkala

khususnya terhadap nilai agunan kendaraan dan pelaporan terhadap kualitas kredit

yang berpotensi terhadap pembentukan PPAP. Hal ini terlihat dari konsistensi bank

untuk melakukan penilaian ulang terhadap nilai agunan, apabila kredit berada pada

kualitas diragukan dan macet maka nilai taksasi agunan bisa diturunkan sesuai

harga pasar terkini, apabila debitur melarikan diri dan atau agunan tidak ada atau

dibawa lari maka nilai taksasi agunan bernilai Rp. 0,-.

d. Risiko Hukum

Setiap pemberian kredit dibuatkan PK yang mengatur hak dan kewajiban kedua

belah pihak dan tidak memberatkan salah satu pihak serta telah ditandatangani

oleh kedua belah pihak. Agunan kredit bank didukung dengan dokumen yang sah.

Namun masih terdapat pengikatan yang belum sempurna (proses notaris) yang

memerlukan waktu relatif lama, namun bank telah melakukan pemantauan dengan

cara meminta covernote terbaru. Bilyet deposito dan buku tabungan yang belum

dipakai telah ditatausahakan dengan baik.

e. Risiko Pemilik dan Pengurus

Bank memiliki ketentuan/kebijakan pemisahan fungsi kepemilikan dengan

kepengurusan dan tidak terdapat campur tangan pemilik dan operasional bank

maupun kebijakan Direksi. Pemilik bank memiliki kemampuan meningkatkan

permodalan sehingga modal disetor telah sesuai dengan ketentuan. Bank memiliki

ketentuan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi. Pengawasan terhadap

pelaksanaan tugas oleh Dewan Komisaris akan ditingkatkan lagi agar kelemahan dan

pelanggaran tidak terulang kembali serta pelaksanaan rencana kerja bisa tercapai

sesuai harapan.

Page 23: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

23

PT. BPR KANAYA

E. SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem pengendalian internal merupakan proses yang dirancang oleh suatu organisasi

untuk mencapai tujuan tertentu, yang sangat dipengaruhi oleh sumber daya dan sistem

teknologi informasi. Pengendalian internal tersebut merupakan cara untuk mendeteksi

dan mencegah terjadinya fraud dan juga untuk melindungi sumber daya dalam organisasi.

Adapun komponen yang telah dibangun dan menjadidasar dalam proses pengendalian

tersebut adalah Lingkungan Pengendalian (Control Environment) yang efektif dalam

mendukung penerapan manajemen risiko. PT. BPR Kanaya menerapkan Lingkungan

Pengendalian yang efektif dimana semua karyawan mengerti mengenai tugas dan

tanggung jawab mereka, limit kewenangan mereka, mempunyai pengetahuan yang

memadai, dan mengerti serta berkomitmen untuk melakukan aktivitas yang benar dengan

cara yang benar. Pengembangan Lingkungan pengendalian dilakukan melalui internalisasi

integritas dan nilai etika, menetapkan komitmen atas kemampuan, menetapkan fungsi

dan kedudukan Direksi, SPI dan Audit Intern, menetapkan struktur organisasi, penunjukan

tugas dan kewenangan serta menyusun kebijakan sumber daya manusia. Hal-hal tersebut

dilaksanakan antara lain melalui peningkatan awareness budaya perusahaan seperti

diskusi, menyusun kode etik perusahaan dan sosialisasi kepada setiap karyawan baru.

Dewan Komisaris dan Direksi Bank berkomitmen dalam mengembangkan, memelihara

dan meningkatkan lingkungan pengendalian internal guna terciptanya lingkungan dengan

etika kerja dan integritas yang tinggi serta terciptanya suatu kultur organisasi yang

mendukung pencapaian sasaran usaha dengan risiko yang terkendali.

F. PENGELOLAAN BPR DALAM RANGKA GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Menyajikan informasi mengenai pengelolaan BPR dalam rangka Good Corporate Governance

yang mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan Aktivitas Operasional Bank antara lain :

Page 24: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

24

PT. BPR KANAYA

1. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BPR KANAYA

2. Aktivitas Utama

Sesuai dengan UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992

tentang perbankan khususnya pasal 1 ayat 4 tentang BPR. BPR adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensinal atau berdasarkan Prinsip Syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun

Aktivitas utama PT. BPR. Kanaya adalah sesuai dengan fungsi Bank Perkreditan Rakyat

yaitu menghimpun dana masyarakat berupa tabungan dan deposito serta menyalurkan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.

Selama tahun 2016, aktivitas perbankan sebagai lembaga intermediasi dirasakan sudah

membaik dan secara keseluruhan kondisi perekonomian khususnya di Bali telah

berangsur-angsur pulih. Terhadap penghimpunan dana secara keseluruhan telah

tercapai dengan baik dan begitu juga terhadap penyaluran kredit telah tercapai dengan

baik.

RUPS

Dewan Komisaris

Direksi

Kabag. Kredit Kabag. Operasional dan SDM SPI

Credit Officer

Team Leader

SME

Team Leader Mikro

Customer Service

Kasir Pemasaran Dana

Accounting Umum

Satpam

Account Officer Mikro

Collection Admin Kredit

Account Officer

Konvensional

Collection Marketing Dana

OB

Supir

Page 25: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

25

PT. BPR KANAYA

Aktivitas utama PT. BPR Kanaya yaitu :

a. Penghimpunan Dana

Struktur pendanaan operasional ditunjang dari sumbersumber dana masyarakat

berupa tabungan dan deposito. Untuk mengisi kekurangan/gap antara portofolio

pinjaman dengan dana masyarakat yang mampu dimobilisasi, digunakan dana

antarbank passiva/pinjaman dari bank umum.

1) Tabungan

PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk tabungan, diantaranya :

a) Tabungan Kanaya

Produk tabungan secara umum dinamakan Tabungan KANAYA dengan

suku bunga yang diberikan sebesar 6 % setahun.

b) Program Tabungan Paket

Program tabungan paket yang dinamakan Tabungan Paket Kanaya

dengan suku bunga 8 dan 10 % dengan jangka waktu yang bervariasi.

Tabungan Paket Kanaya diharapkan dapat tumbuh dengan baik karena

program ini bersifat untuk investasi untuk kebutuhan yang akan

direncanakan oleh para nasabah, program Tabungan Berjangka ini juga

diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya

pada pos Tabungan.

c) Tabunganku

Produk tabungan yang lainnya yaitu Tabunganku yang merupakan

tabungan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara

bersama oleh bank-bank di indonesia guna menumbuhkan budaya

menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelebihan dari

produk Tabunganku adalah tanpa biaya administrasi bulanan, setoran

awal pembukaan rekening minimum sebesar Rp. 10.000, suku bunga

sebesar 4 %, dan pergantian buku tabungan gratis. Dengan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki dari produk Tabunganku diharapkan mampu

meningkatkan minat masyarakat dalam menyisihkan uangnya untuk

menabung.

d) Tabungan Simpel

Produk tabungan yang lain berupa Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar)

yang diluncurkan sejalan dengan program pemerintah. Target dari

tabungan ini adalah kelompok pelajar/siswa yang berusia dibawah 17

tahun dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan literasi dan inklusi

keuangan. Tabungan ini dapat dilakukan hanya dengan setoran awal Rp.

5 ribu tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa diberikan bunga

namun dikonversi dengan program reward.

2) Deposito

Deposito berjangka memiliki suku bunga yang bervariatif berkisar antara 9,50

% s/d 12,00 % setahun dengan jangka waktu 1 (tiga) bulan sampai dengan 12

(dua belas) bulan. Dalam hal ini suku bunga Deposito masih ada diatas suku

bunga LPS. Kami selaku komisaris mengharapkan agar Direksi dalam

memberikan suku bunga Deposito tetap berpaku pada suku bunga yang telah

Page 26: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

26

PT. BPR KANAYA

ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hal ini tentunya untuk

menjaga hal-hal yang tidak diinginkan sehingga diharapkan dapat berjalan

dengan baik dan lancar, disamping itu untuk mengurangi biaya dana yang

tinggi.

3) Antar Bank Pasiva

Dalam meningkatkan penyaluran dana dalam bentuk kredit, PT. BPR Kanaya

juga mendapatkan pendanaan melalui Antar Bank Pasiva, yaitu melalui

pinjaman antar BPR maupun dalam bentuk linkage program bersama bank

umum.

b. Penyaluran Dana

PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk kredit yang dapat disalurkan kepada

masyarakat, diantaranya :

1) Kredit Kanaya Simpel-200

Kredit Kanaya Simple-200 adalah Pembiayaan kepada debitur untuk

menunjang kebutuhan calon debitur dengan memberikan fasilitas pinjaman

sebesar maksimal 200% dari nilai pasar jaminan dengan plafond Rp. 1.000 ribu

s/d 50.000 ribu. Jangka waktu Min. 6 bln – Max. 36 bln dan suku bunga

sebesar 2 % (flat) sedangkan bunga di bawah 2% (flat) wajib mendapatkan

persetujuan dari Direksi. Kredit ini wajib di asuransikan dengan pihak asuransi

rekanan.

2) Kredit Mikro Kanaya

Kredit Mikro Kanaya merupakan kredit konsumtif tanpa agunan kepada

nasabah yang memiliki track record baik dan kepada masyarakat umum yang

dikategorikan layak dengan tujuan pemenuhan kebutuhan konsumtif

masyarakat. Maksimum plafond per debitur sebesar Rp. 10.000 ribu dengan

Suku Bunga Kredit ditetapkan sebesar 30,00 % - 36,00 % per tahun menetap

(flat), jangka waktu kredit maksimal 24 bulan dan semua kredit KTA wajib

diikutkan asuransi kredit JAMKRIDA.

3. Teknologi Informasi

Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat

dan besarnya manfaat bagi perkembangan dunia perbankan dalam rangka untuk

meningkatkan pelayanan dan kenyamanan dalam bertransaksi, bank kami telah

menggunakan program atau aplikasi yang sudah terintregited sehingga dalam hal

pelaporan baik untuk intern maupun ekstern telah sesuai dengan aturan yang ada. Kami

juga telah melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan yang dipandang perlu

seperti halnya informasi kepada pemilik dan pengurus serta informasi laporan kepada

Bank Indonesia.

4. Jaringan Kerja dan Mitra Usaha

Sebagai lembaga intermediasi setiap bank wajib melakukan penghimpunan dana pihak

ketiga dari masyarakat, namun karena tingkat persaingan antar sesama lembaga

keuangan bank khusunya antara BPR dan bank umum dalam menarik perhatian nasabah

penabung yang sangat lebar, sehingga menyebabkan sebagian besar nasabah yang

berpengetahuan luas tentang teknologi informasi lebih condong memilih bank umum

untuk mempercayakan masalah keuangannya karena sebagian besar bank umum telah

Page 27: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

27

PT. BPR KANAYA

dilengkapai dengan jaringan teknologi informasi secara on-line, apalagi hampir seluruh

bank umum menerapkan undian berhadiah dengan hadiah yang sangat menarik dan

menggiurkan. Dengan demikian BPR akan kebagian nasabah penyimpan yang tingkat

pengetahuan dunia perbankannya relatif kurang yang secara kasat mata kemampuan

menyimpan dana juga relatif rendah. Sedangkan persaingan penghimpunan dan

deposito akan terjadi antar sesama BPR, karena suku bunga deposito antara BPR dengan

bank umum lebih tinggi suku bunga di BPR, karena sebagian besar BPR menerapkan suku

bunga deposito maksimal sesuai dengan suku bunga penjaminan dari LPS. Namun

meskipun suku bunga deposito di BPR relatif tinggi, tidak mudah untuk mendapatkan

deposan besar, karena sebagian besar deposan masih memikirkan tingkat keamanan

menyimpan uangnya di BPR. Oleh karena itu untuk mengatasi hambatan dan kendala

tersebut diatas PT. BPR Kanaya telah mengadakan mitra usaha dengan Bank Umum

dalam bentuk Linkage Program maupun dengan BPR Lain.

5. Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor

Sampai dengan tahun 2016, PT. BPR Kanaya hanya memiliki satu kantor pusat yang

beralamat di Jln. Surapati No. 168 Singaraja.

6. Kepemilikan oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham

Tabel 2.11

Kepemilikan Saham

PROSENTASE

%

1 DEWAN KOMISARIS

Komang Adi Surayawan, S.Kom Tidak Ada 0,00

I Made Mudarma, SH, MM Tidak Ada 0,00

2 DIREKSI

I Ketut Widiarsa Tidak Ada 0,00

Ir. Bagus Putu Arya Budhi Tidak Ada 0,00

3 PEMEGANG SAHAM

Nyoman Ratna Widiasmini 11.550.000 95,45

Nyonya Ketut Simpen 550.000 4,55

NO NAMA NOMINAL

7. Sumber Daya Manusia

a. Jumlah Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

keberhasilan suatu usaha, karena sumber daya manusia (karyawan) inilah yang

mengimplementasikan seluruh kebijakan manejemen perusahaan di lapangan.

Keberhasilan ataupun kegagalan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber

daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia yang baik (unggul) adalah

karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan yang relatif di atas rata-rata, minimal

D2, dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya,

berpengalaman di bidang pekerjaannya, mempunyai pengetahuan tambahan yang

sesuai dengan bidang pekerjaannya (minimal mampu mengoperasikan komputer)

dan hampir sebagian besar sudah dimiliki oleh PT. BPR Kanaya. Kegiatan

pengembangan Sumber Daya Manusia pada PT. BPR Kanaya dengan mengikut

Page 28: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

28

PT. BPR KANAYA

sertakan dalam pelatihan maupun pendidikan yang diikuti oleh Direksi maupun Staff

yang diadakan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Perbarindo, atau

instansi lainnya yang berhubungan dengan Perbankan. Berikut di bawah ini adalah

sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. BPR Kanaya :

Tabel 2.12

Sumber Daya Manusia

No Jabatan

1 Kabag. Kredit 1 Orang

2 Kabag. Operasional 1 Orang

3 SPI 2 Orang

4 Tema Leader 1 Orang

5 Head Leader 1 Orang

6 Teller 1 Orang

7 Accounting 1 Orang

8 Bagian Umum 1 Orang

9 Customer Service 2 Orang

10 C/O 2 Orang

11 Account Officer Kredit 7 Orang

12 Loan Admin Kredit 4 Orang

13 Kolektor Tabungan 7 Orang

14 Marketting Funding 1 Orang

15 Sopir 3 Orang

16 Office Boy 2 Orang

17 Satpam 2 Orang

39 Orang Total

Jumlah Karyawan

b. Sistem Penilaian Kinerja

Konsep penilaian kinerja di PT. BPR Kanaya terbagai menjadi tiga skala pengukuran,

yaitu :

1) Pengelolaan Kinerja secara corporate PT. BPR Kanaya

2) Pengelolaan Kinerja Unit

3) Pengelolaan Kinerja Individu

Pada tahun 2016, PT. BPR Kanaya telah melakukan penyempurnaan pada

pengukuran Key Performance Indicator (KPI), baik dari sisi bobot maupun aspek KPI

yang terbagi menjadi beberapa elemen perspektif penilaian.

Penyempurnaan dan penajaman KPI ini diharapkan dapat mendorong pegawai

untuk berkinerja unggul yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan

secara berkesinambungan.

Hasil pengukuran kinerja unit dapat dipantau setiap saat melalui KPI yang dapat

dijadikan sebagai dashboard oleh masing-masing unit dalam upaya mencapai target

yang telah ditetapkan oleh manajemen.

c. Kebijakan Remunerasi

Beberapa inisiasi strategis yang terkait dengan remunerasi dilakukan dengan tujuan

menarik, memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkinerja tinggi. Selama

tahun 2016 telah dilakukan beberapa penyesuaian remunerasi.

Page 29: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

29

PT. BPR KANAYA

Dalam menetapkan kebijakan remunerasi masih didasarkan atas pertimbangan

kondisi usaha BPR dan standar UMK di Kota Singaraja serta diikutsertakan dalam

BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. PT BPR Kanaya juga sudah bekerjasama

dengan DPK Manulife Indonesia membentuk Dana Pensiun untuk seluruh karyawan.

d. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sebagai bank yang memiliki pegawai dalam jumlah yang cukup besar, PT. BPR

Kanaya membutuhkan perencanaan yang matang dalam mempersiapkan program

pengembangan kompetensi pegawai. Perencanaan ini merupakan bagian dari

strategi perusahaan untuk memperkuat human capital yang berkompetensi tinggi

sehingga mampu berkompetisi pada persaingan bisnis perbankan. Inisiasi strategis

untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilakukan melalui competency

assessment, pelatihan serta metode pengembangan lainnya seperti coaching,

mentoring, serta assignments.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan dengan orientasi pada

pelayanan prima terhadap nasabah maka sumber daya manusia merupakan ujung

tombak dan kekuatan utama bagi keberhasilan suatu perusahaan karena dengan

Sumber Daya Manusia yang terdidik dan terlatih maka dapat berpengaruh terhadap

menajemen bank, untuk itu setiap karyawan dituntut untuk mampu meningkatkan

produktifitas dan profesionalisme dengan mengupayakan pendidikan baik yang

dilaksanakan oleh Bank Indonesia, lembaga lainnya seperti Perbarindo, maupun

lembaga pendidikan formal serta intern bank sendiri di samping juga melalui kursus-

kursus maupun seminar-seminar sehingga diharapkan mampu mengatasi tuntutan –

tuntutan yang terjadi secara baik dan benar. Program-program yang terkait dengan

pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan

pada semester II tahun 2016 yang meliputi :

1) Pendidikan dan pelatihan di bidang teknis perbankan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keahlian pegawai yaitu seperti Pendidikan Analis kredit dan

Account Officer.

2) Program pengembangan kapasitas pegawai yang dilakukan dengan mengikuti

seminar dan workshop.

3) Pelatihan terkait dengan transformasi organisasi dan pengembangan jaringan

seperti motivasi pemasaran, pelatihan budaya kerja termasuk budaya spiritual.

Adapun rincian dari biaya pendidikan sampai pada Semester II Tahun 2016 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Page 30: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

30

PT. BPR KANAYA

Tabel 2.13

Rincian Biaya Pendidikan

No Jenis Pelatihan/Pendidikan Nama Peserta Jabatan Penyelenggara Tanggal Jumlah Biaya Keterangan

1 Literasi Edukasi Bagus Putu Arya Budhi Drektur Perbarindo 12 Januari 2016 750

2 Pendidikan Spiritual Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 25 Januari 2016 1.750

3 Pelatihan bersama Perbarindo Bagus Putu Arya Budhi Drektur Perbarindo 22 Januari 2016 1.250

4Edukasi dan Literasi Bersamaan Ultah

Bank KanayaSeluruh Pengurus dan Karyawan

Seluruh Pengurus

dan KaryawanInternal 01 Februari 2016 15.547

Komang Adi Suryawan Komisaris Utama

Made Mudarma Komisaris

6 Motivasi Karyawan Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 19 April 2016 2.175

7 Analisa Kredit Mikro Seluruh Bagian KreditSeluruh Bagian

KreditPerbarindo 28 Mei 2016 5.750

8 In House Training Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 01 Juli 2016 5.000

9 Seminar ABB Bagus Putu Arya Budhi Direktur Andara 19 Juli 2016 429

10 In House Training Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 26 Juli 2016 5.575

11 Pendidikan Spiritual Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 29 Juli 2016 5.570

12 Edukasi dan Literasi di desa Anturan Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 01 Agustus 2016 5.000

13 Seminar Nasional Info Bank Putu Puspita Dewi Kabag. Operasional Info Bank 09 Agustus 2016 3.500

14 Pasca Imbalan Kerja DPLK Putu Agus Widiada SPI DPLK Manulife 12 Agustus 2016 800

15Edukasi dan Literasi di desa

PenimbanganSeluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 04 September 2016 6.950

16 Tax Amnesty Bagus Putu Arya Budhi Direktur

Kantor

Pelayanan

Pajak

15 September 2016 500

17Motivasi Karyawan "Kejujuran dan

Semangat Kerja"Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 26 September 2016 6.686

18 Analisa Kredit Made Marjayasa Kabag. Kredit Perbarindo 21 Oktober 2016 750

19 Mind Of Success Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 28 Oktober 2016 5.000

20 Mind Of Success Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 02 November 2016 7.035

21 Penyelesaian Kredit Bermasalah Seluruh Bagian KreditSeluruh Bagian

KreditPerbarindo 02 Desember 2016 11.500

22 Seminar Perbarindo Ketut Widiarsa Direktur Utama Perbarindo 23 Desember 2016 750

23 Tirtayatra Ke Pura Teratai Bang Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 12 Desember 2016 9.325

111.592 Jumlah Biaya Pendidikan

PerbarindoPenyegaran Sertifikasi Komisaris5 18 Maret 2016 10.000

Sesuai dengan RKT bank, pengembangan sumber daya manusia direncanakan melalui

pendidikan baik secara formal maupun informal dengan rencana anggaran pendidikan

pada Semester II tahun 2016 adalah sebesar Rp. 139.158 ribu, direncanakan tumbuh

sebesar 59,08 % dari realisasi tahun 2015. Sedangkan realisasi anggaran pendidikan pada

Semester II 2016 adalah sebesar Rp. 111.592 ribu atau tercapai 80,19 % dari target,

belum signifikan dengan komitmen direksi dalam peningkatan skill pegawai/karyawan

pada tahun 2016. Hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SDM dilakukan

secara konsisten pada setiap triwulan.

Sampai dengan Semester II tahun 2016, manajemen bank telah melakukan perekrutan

karyawan baru yang ditempatkan pada bidang pendanaan dan perkreditan namun masih

Page 31: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

31

PT. BPR KANAYA

dalam masa percobaan (masa training), hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja

bank yang disebabkan adanya peningkatan pertumbuhan kredit. Perekrutan karyawan

baru telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur bank.

8. Corporate Social Responsibility (CSR)

Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat, PT BPR Kanaya telah

melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan

(Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya seperti bantuan ke Panti Asuhan

melalui aksi Kanaya Peduli.

9. Penghargaan dari bank untuk Nasabah

Sebagai lembaga perbankan, Perusahaan terus menjaga kepercayaan masyarakat.

Nasabah merupakan prioritas utama bagi Perusahaan. Pada tahun 2016, Perusahaan

memberikan penghargaan kepada nasabah loyal berupa sertifikat. Penghargaan ini

diberikan sebagai bentuk apresiasi dalam rangka peningkatan pelayanan untuk lebih

dekat bersama nasabah.

10. Perubahan-Perubahan Penting Yang Mempengaruhi Operasional BPR

Tidak ada perubahan-perubahan penting yang dapat mempengaruhi operasional bank

PT. BPR Kanaya.

III. PERKEMBANGAN DAN TARGET PASAR TAHUN 2017

Memasuki tahun 2017, berbagai indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan perkembangan akan

cukup baik dan cenderung kondusif meskipun tidak sekuat realisasi pertumbuhan ekonomi pada

tahun 2010 hingga 2012 lalu, hal ini didasarkan dari data Bank Indonesia yang memperkirakan

bahwa pertumbuhan Indonesia pada 2017 akan berada pada kisaran 5,0 hingga 5,4 persen.

Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh permintaan domestik. Sedangkan Inflasi akan

berada di kisaran target 4 plus minus 1 persen. Berbeda dengan data dari Bank Indonesia,

pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017

berkisar 5,1 %.

Sedangkan data dari Bank Indonesia Provinsi Bali yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali

di tahun 2017 akan megalami peningkatan pada kisaran 6,2% - 6,6% (yoy). Dengan tingkat inflasi

yang masih tetap terjaga dikisaran 4,0±1%. Peningkatan ekonomi Bali seiring dengan pertumbuhan

ekonomi nasional. Industri pariwisata masih menjadi sumber pertumbuhan utama. Potensi

pengembangan pariwisata Bali dalam Tahun 2017 masih tetap terbuka. Sektor pariwisata tetap

menjadi penggerak ekonomi Bali yang saat ini mencatat pertumbuhan di atas nasional.

Berdasarkan indicator – indicator dari keadaan ekonomi nasional dan daerah Bali maka BPR Kanaya

dalam mengantisipasi perekonomian tahun 2017 menyambut dengan penuh optimis namun tetap

memperhatikan prinsip pruden, terutama pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan sumber-

sumber yang ada dengan target jangka pendek. Hal ini juga dapat dilihat dari perkembangan usaha

BPR Kanaya pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan baik pada kredit maupun

penghimpunan dana.

A. RENCANA DAN ARAH STRATEGIS BANK TAHUN 2017

1. RENCANA JANGKA PENDEK

Dalam rencana jangka pendek BPR Kanaya merumuskan 10 sasaran yang akan

dicapai pada periode 2017 yaitu:

a. Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset.

Page 32: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

32

PT. BPR KANAYA

b. Peningkatan nasabah dan peningkatan pemberian Kredit pada sektor UMKM.

c. Peningkatan dana pihak ketiga.

d. Perbaikan rasio NPL.

e. Peningkatan permodalan Bank.

g. Peningkatan kinerja dan produktifitas pegawai melalui training, pelatihan, dan

pendidikan.

h. Peningkatan internal control dengan lebih mengefektifkan fungsi pengawasan

pada unit-unit terkait.

i. Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung

kegiatan operasional Perusahaan.

j. Peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan

mempersiapkan dan penyempurnaan struktur dan infrastruktur dalam rangka

penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Manajemen Risiko.

k. Melakukan sosialiasi kepada seluruh elemen terkait dengan budaya kepatuhan,

kode etik dan budaya perusahaan.

l. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh karyawan terkait dengan kebijakan,

SOP dan peraturan-peraturan terbaru baik dari Internal Perusahaan maupun

dari Regulator.

m. Melaksanakan implementasi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (

Good Corporate Governance ) termasuk mengefektifkan fungsi Audit Internal

dan Fungsi Kepatuhan.

2. RENCANA JANGKA MENENGAH

Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset.

b. Peningkatan nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang akan

direncanakan fokus pada sektor UMKM.

c. Peningkatan pendanaan terutama dari dana pihak ketiga.

d. Peningkatan permodalan Bank.

e. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi penerapan manajemen risiko

termasuk mengefektifkan Pejabat Eksekutif yang melaksanakan penerapan

manajemen risiko.

f. Pengembangan organisasi dengan pembentukan Team leader pada unit kredit

dan dalam rangka meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan

melakukan perekrutan karyawan baru.

3. RENCANA JANGKA PANJANG

a. Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset yang akan direncanakan tercapai

sebesar Rp. 320 Milyar.

b. Peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang

difokuskan pada sektor kredit UMKM.

c. Meningkatkan peran dana pihak ketiga sebagai sumber pembiayaan kredit

utama.

d. Meningkatkan pengelolaan manajemen perusahaan sesuai dengan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

e. Terus meningkatkan permodalan bank.

f. Menjaga kinerja bank untuk tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Page 33: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

33

PT. BPR KANAYA

g. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat

memberikan kontribusi kepada bank dan memberikan pelayanan kepada

nasabah bank secara optimal dan berkesinambungan.

h. Meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan baik.

i. Pengembangan organisasi dengan melakukan perekrutan karyawan baru.

B. TARGET TAHUN 2017

1. TARGET JANGKA PENDEK

a. Target Pos-pos Pada Neraca

Dalam jangka pendek bank akan meningkatkan penyaluran kredit kepada

segmen usaha mikro dan target yang direncanakan akan tumbuh sebesar 18,00

% dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan dana pihak ketiga akan diproyeksikan

sebesar 6,4 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan laba akan diproyeksikan

sebesar 15,80 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan Aset akan

diproyeksikan sebesar 16,80 % dari realisasi tahun 2016.

b. Penurunan Rasio NPL

BPR Kanaya akan melakukan pengendalian kualitas asset khususnya

pengendalian NPL dengan lebih ketat, dengan memperhatikan sektor-sektor

yang terkena dampak dari kondisi perekonomian yang belum kondusif. Kami

juga meningkatkan kewaspadaan pengendalian NPL yang lebih baik antara lain

melalui pelaksanaan watch list yang lebih disiplin terhadap debitur yang

berpotensi mengalami downgrade. Khusus untuk penanganan relapse, kami

juga menjaga dan memonitor lebih ketat serta melakukan penanganan kredit

bermasalah dengan lebih baik, agar relapse ratio tidak melampaui batas

ambang rasio yang ditetapkan. Melalui hal tersebut, NPL dapat terjaga pada

level yang rendah dan bank akan menargetkan pada Rasio NPL sebesar 2,79 %.

Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan

pendekatan secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan

keringanan sesuai dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam

penyelesaian kredit bermasalah sebagai berikut:

1) Membuat action plan

2) Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III )

3) Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/

menyerahkan barang jaminan.

4) Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga

apabila prospek usahanya masih baik )

5) Pembentukan Cadangan Piutang Ragu- Ragu ( PPAP)

6) Penghapus bukuan/ hapus tagih

7) Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila

terjadi musibah yang menimpa debitur.

8) Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur

dalam menyelesaikan hutangnya.

Page 34: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

34

PT. BPR KANAYA

c. Peningkatan Intermediasi

Sebagai suatu lembaga keuangan, bank mempunyai kegiatan baik funding

maupun financing atau menghimpun dan menyalurkan dana. Jadi sebagai

lembaga intermediasi bank berperan menjadi perantara antara pihak yang

kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana memperlancar arus

pembayaran dimana aktivitasnya bertujuan untuk meningkatkan taraf

kehidupan rakyat.

Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam penyaluran kredit

mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian secara

keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dalam mengembangkan

portofolio kredit di Bank akan menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah

berjalan dengan tetap memperhatikan kondisi likuiditas dan kapasitas

permodalan, serta memantau perkembangan kondisi ekonomi. Dalam jangka

pendek dalam penyaluran kredit akan fokus pada usaha-usaha mikro dan kecil

(usaha yang produktif) dan berkualitas dengan tetap memperhatikan prinsip

kehati-hatian dengan cara meningkatkan keahlian dan peningkatan yang

berkelanjutan dalam proses kredit. Bank melihat bahwa aktivitas penyaluran

kredit memegang peranan penting dalam mempertahankan hubungan jangka

panjang dengan nasabah. Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang

berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan infrastruktur perkreditan di

berbagai segmen.

Dalam penghimpunan dana, maka bank terus meningkatkan pelayanannya

sampai ke desa-desa, sehingga manfaat dari tujuan untuk menyimpan dananya

dalam bentuk tabungan maupun deposito sangat dirasakan dengan tujuan

untuk mendapatkan dana murah, dan bank juga berkomitmen dalam

melaksanakan Kebijakan keuangan inklusif.

d. PEningkatan Efisiensi

Bank akan mengupayakan efisiensi biaya dengan melakukan pengendalian biaya

(cost control) dan memperhatikan anggaran yang ditetapkan. Penerapan role

model untuk menciptakan budaya efisiensi agar terus diupayakan dan

dilaksanakan secara optimal. Program-program pemasaran ke nasabah

dilakukan dengan tetap memperhatikan upaya yang efektif dan biaya yang

efisien. Untuk meningkatkan efisiensi maka bank menargetkan jangka pendek

rasio BOPO sebesar 69,24 % atau dibawah 70,00 %.

2. TARGET JANGKA MENENGAH

Target bank dalam jangka menengah selain dapat meningkatkan pertumbuhan kredit

yang diberikan dimana focus penyaluran kredit pada segmen usaha produktif

(UMKM) yang diproyeksikan ± sebesar Rp. 185 Milyar pada tahun 2019.

Meningkatkan sumber penghimpunan dana pihak ketiga yang mana diproyeksikan

hingga tahun 2019 ± sebesar Rp. 66 Milyar. Pencapaian asset hingga tahun 2019

akan diproyeksikan ± sebesar Rp. 226 Milyar. Perolehan laba berjalan yang akan

diproyeksikan hingga tahun 2019 adalah ± sebesar Rp. 10 Milyar.

Page 35: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

35

PT. BPR KANAYA

Selain itu focus bank pada jangka menengah adalah menurunkan rasio Kap dan NPL,

dimana masing-masing diproyeksikan sebesar 1,94 % dan 2,77 % sampai tahun 2019,

meningkatkan fungsi intermediasi serta meningkatkan efisiensi (target rasio BOPO

sebesar 69,83 % atau dibawah 70,00 % pada tahun 2019) juga dalam rangka

memperkuat system. Aspek penting dalam rangka memperkuat system adalah :

a. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik

b. Penerapan Manajemen Risiko dan business process,

c. Penyempurnaan kelengkapan struktur governance,

d. Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung

kegiatan operasional Perusahaan.

e. Meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan.

f. Meningkatkan budaya kepatuhan, kode etik dan budaya perusahaan.

C. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2017

1. PENINGKATAN DANA

Strategi pengembangan bisnis pendanaan akan lebih difokuskan di dalam

pertumbuhan dana baik dana tabungan maupun deposito, pertumbuhan dana

murah selain dari sisi pertumbuhan nominal juga diupayakan terjadi pertumbuhan

new account yang akan meningkatkan jumlah transaksi nasabah. Untuk itu perlu

dilakukan strategi – strategi sebagai berikut :

a. Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media

cetak.

b. Memberikan suku bunga deposito dan tabungan yang kompetitif.

c. Memberikan penghargaan kepada nasabah deposito yang mau dengan suku

bunga LPS dan jangka waktu 12 bulan.

d. Melakukan event-event atau perlombaan yang bertujuan untuk menggaet

nasabah baru.

e. Menambah tenaga marketing di bidang dana untuk melakukan penetrasi pasar.

2. PENINGKATAN KREDIT

Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, maka BPR Kanaya akan melakukan

langkah-langkah strategi sebagai berikut :

a. Tetap menjaga kualitas kredit sehingga NPL tetap terjaga pada level 2,0 %

dengan memastikan pembayaran angsuran dan/atau pokok kredit tepat waktu

serta melakukan monitoring dan pendampingan intensif debitur watchlist agar

tidak terjadi penurunan kolektibilitas.

b. Melakukan ekspansi kredit pada nasabah utama secara selektif. Di segmen

konvensional & Usaha Mikro, BPR Kanaya akan meningkatkan penyaluran kredit

kepada nasabah yang prospektif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip

kehati-hatian serta terus berupaya memperbaiki infrastruktur kredit.

c. Mengoptimalkan plafond nasabah yang sudah ada.

d. Meminta referensi dari nasabah eksis yang memiliki performance bagus.

e. BPR Kanaya akan menambah jumlah account officer sejalan dengan

pertumbuhan bisnis.

Page 36: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

36

PT. BPR KANAYA

f. Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media

cetak.

g. Memberikan suku bunga kredit yang kompetitif.

3. MEMBANGUN BUDAYA ATAS DASAR KINERJA

Pembangunan budaya atas dasar kinerja melalui implementasi nilai-nilai perusahaan,

menyempurnakan struktur organisasi dan penataan SDM, meningkatkan kompetensi

dan kapabilitas karyawan serta penyempurnaan tata kelola perusahaan.

4. PERBAIKAN RASIO KAP DAN NPL

Untuk menurunkan rasio KAP dan NPL bank, maka BPR Kanaya akan melakukan

langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan cara sebagai berikut :

a. Kolektibilitas kurang lancar, upaya-upaya yang akan dilakukan diantaranya yaitu

:

1) Mengidentifikasi kredit yang memiliki tunggakan pokok dan bunga lebih

dari 7 hari sebagai kredit dengan kategori kredit dalam perhatian khusus.

2) Meningkatkan penagihan yang kurang-kurang membayar pokok dan

bunga.

3) Menekankan yang kurang lancar menjadi lancar, dengan cara tunggakan

yang ada dibayar sebagian atau tidak melampaui tunggakan pokok atau

bunga 3 ( tiga) kali angsuran.

4) Dengan mengadakan pembinaan secara kontinyu maupun berkala dengan

jalan mendatangi langsung nasabah-nasabah tersebut serta menanyakan

sebab-sebab kelambatan pembayaran kreditnya. Melakukan klasifikasi

terhadap sebab-sebab yang ditimbulkan dan memberikan solusi sesuai

keadaan dan kemampuan nasabah.

5) Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis terhadap

langkah-langkah yang diambil oleh pihak bank.

b. Kolektibilias kredit diragukan, upaya-upaya yang harus kami lakukan antara lain

:

1) Menekan pembayaran yang diragukan dilunasi, apabila tidak bisa

diusahakan pembayaran, ditingkatkan secara bertahap dari diragukan

diturunkan menjadi kurang lancar dan juga menjadi lancer.

2) Memberikan peringatan – peringatan sesuai dengan ketentuan sampai

dengan batas akhir peringatan.

3) Menyarankan kepada nasabah agar bisa mengikuti cara /metode seperti :

a) Penjadwalan kembali ( resecheduling )

b) Persyaratan kembali ( reconditioning )

c) Penataan kembali ( restructuring ).

4) Menyarankan kepada debitur agar menjual agunannya, guna pelunasan

kreditnya yang mengalami kemacetan.

c. Kredit yang tergolong kolektibilitas Macet, upaya-upaya yang akan kami lakukan

sebagai berikut :

1) Melaporkan kepihak yang berwajib atas kelalaian membayar kredit

Page 37: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

37

PT. BPR KANAYA

2) Melakukan pengambil alihan terhadap agunannya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku,

3) Melakukan penghapusan bukuan terhadap kredit-kredit yang kecil

kemungkinannya dapat diselamatkan.

Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan pendekatan

secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan keringanan sesuai

dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam penyelesaian kredit

bermasalah sebagai berikut:

a. Membuat action plan.

b. Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III ).

c. Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/

menyerahkan barang jaminan.

d. Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga apabila

prospek usahanya masih baik ).

e. Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP).

f. Penghapus bukuan/ hapus tagih.

g. Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila terjadi

musibah yang menimpa debitur.

h. Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur dalam

menyelesaikan hutangnya.

5. PENJAGAAN LIKUIDITAS

Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas dan

komitmen kredit kepada debitur.

Upaya-upaya yang akan dilakukan agar likuiditas bank berjalan dengan baik yaitu :

a. Melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang akan jatuh

tempo, serta melakukan pemeliharaan kas maupun penempatan pada bank

lain.

b. Menjaga kondisi dana agar tidak idle dan menempatkan dalam bentuk deposito

bank lain dengan tetap menjaga cadangan likuiditas harian sesuai dengan

ketentuan.

c. Membatasi pemeliharaan saldo kas harian 1% s/d 5 % dari Dana Pihak Ketiga

(DPK).

d. Meningkatkan pengawasan terhadap pemakaian /penggunaan inventaris dan

alat-alat kantor.

e. Meningkatkan pengawasan terhadap biaya-biaya operasional lainnya.

f. Melakukan pengelolaan likuiditas dengan mengukur besarnya risiko likuiditas

yang dimiliki oleh Bank. Untuk mengukur besarnya risiko likuiditas, BPR Kanaya

menggunakan beberapa indikator, antara lain adalah secondary reserve

(cadangan likuiditas) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).

Secondary reserve (cadangan likuiditas) adalah alat likuid Bank pendukung

primary reserve dengan fungsi sebagai cadangan likuiditas terhadap kebutuhan

dana yang tidak terjadwal.

Page 38: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

38

PT. BPR KANAYA

LDR merupakan rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap total

dana pihak ketiga. LDR digunakan untuk melihat seberapa besar sumber dana

yang berasal dari dana masyarakat, yang secara kontraktual umumnya

berjangka pendek, digunakan untuk membiayai aset berupa kredit yang

umumnya tidak likuid. LDR Bank dimaksud berada diantara batas LDR yang

ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu 78% sampai 92%, yang merupakan

indikator bagi kesehatan finansial suatu Bank.

6. PENINGKATAN PROFITABILITAS

Untuk meningkatkan profitabilitas maka BPR Kanaya akan melakukan beberapa

langkah strategi sebagai berikut :

d. Meningkatkan simpanan khususnya tabungan untuk mendapatkan dana murah.

e. Meningkatkan ekspansi kredit untuk meningkatkan pendapatan bunga kredit

maupun provisi dan komisi.

f. Mengoptimalkan upaya-upaya dalam penagihan kredit khususnya terhadap

kredit-kredit bermasalah.

g. Meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan atau memberikan prioritas utama

kepada biaya-biaya yang urgen khususnya biaya dana.

7. MEMPERKUAT PERMODALAN BANK

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, SH, No. 77 tanggal 26 Februari 2016 di

Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan modal disetor

sebesar Rp. 12.100.000 ribu yang telah dicatat di Kemenkumham dengan nomor :

AHU-AH.01.03-0035630 dan surat dari Otoritas Jasa Keuangan nomor S-

84/KO.311/2016 tentang Perubahan Komposisi Kepemilikan BPR. Dengan modal

setor yang dimiliki BPR Kanaya yang sebesar Rp. 12.100.000 ribu maka bank telah

memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015 tentang KPMM.

Permodalan merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Untuk memperkuat struktur

permodalan yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap, maka BPR Kanaya

terus berkomitmen untuk menambah modal disetor melalui pembagian Laba Tahun

lalu. Pada tahun 2017 Pemegang Saham berkomitmen untuk melakukan setor modal

sebesar Rp. 2.500.000 ribu.

Page 39: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

39

PT. BPR KANAYA

IV. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN TAHUN 2016

A. NERACA

Tabel 4.1

Laporan Neraca

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

Nominal % Nominal %

ASET

1 Kas 180.943 0,17 158.616 0,12

2 Kas dalam valuta asing - - - -

3 Surat berharga - - - -

4 Pendapatan bunga yang akan diterima 1.158.641 1,08 2.935.200 2,15

5 Penempatan pada bank lain 13.744.371 12,79 18.459.163 13,53

-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 56.670 0,05 73.918 0,05

6 Kredit yang diberikan 91.841.571 85,49 111.251.370 81,54

Kredit yang diberikan baki debet 93.760.196 87,28 112.941.499 82,78

Kredit yang diberikan provisi 1.918.625 1,79 1.690.129 1,24

-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 707.987 0,66 1.854.674 1,36

7 Agunan yang diambil alih - - - -

8 Aset tetap dan inventaris 1.451.852 1,35 6.043.457 4,43

-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 367.389 0,34 611.846 0,45

9 Aset tidak berwujud 2.733 0,00 3.583 0,00

-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai - - - -

10 Aset antarkantor - - - -

11 Aset lain-lain 179.156 0,17 129.026 0,09

TOTAL ASET 107.427.221 100,00 136.439.977 100,00

KEWAJIBAN

1 Kewajiban segera 328.234 0,36 153.509 0,13

2 Utang bunga 467.945 0,51 632.846 0,54

3 Utang pajak 312.234 0,34 344.523 0,30

4 Simpanan 37.321.391 49.158.403

a. Tabungan 4.454.491 4,82 4.871.553 4,20

b. Deposito 32.866.900 35,58 44.286.850 38,14

5 Simpanan dari bank lain 6.500.000 7,04 9.700.000 8,35

6 Pinjaman diterima 47.442.440 51,36 56.133.269 48,34

7 Dana setoran modal - kewajiban - - - -

8 Kewajiban imbalan kerja - - - -

9 Pinjaman subordinasi - - - -

10 Modal pinjaman - - - -

11 Kewajiban antarkantor - - - -

12 Kewajiban lain-lain - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN 92.372.244 100,00 116.122.550 100,00

EKUITAS

1 Modal

a. Modal dasar 15.000.000 13,96 30.000.000 21,99

b. Modal yang belum disetor -/- 8.500.000 7,91 17.900.000 13,12

c. Agio - - - -

d. Disagio -/- - - - -

e. Modal sumbangan - - - -

2 Dana setoran modal - ekuitas 2.000.000 1,86 - -

3 Laba/Rugi yang belum direalisasi - - - -

4 Surplus revaluasi aset tetap - - - -

5 Saldo laba

a. Cadangan umum 1.700.000 1,58 2.420.000 1,77

b. Cadangan tujuan - - - -

c. Laba/Rugi

1) Tahun-tahun lalu

i. Laba 77.150 0,07 140.714 0,10

ii. Rugi -/- - - - -

2) Tahun berjalan

i. Laba 4.777.827 4,45 5.656.713 4,15

ii. Rugi -/- - - - -

JUMLAH EKUITAS 15.054.977 14,01 20.317.427 14,89

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 107.427.221 100,00 136.439.977 100,00

Dalam Ribuan Rupiah

NO KEWAJIBAN DAN EKUITAS

NO ASET

DESEMBER 2015 DESEMBER 2016

Realisasi Realisasi

Page 40: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

40

PT. BPR KANAYA

B. LAPORAN LABA RUGI

Tabel 4.2

Laporan Laba Rugi

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

(Dalam Ribuan Rupiah)

POS - POS Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Bunga Kontraktual 24.071.803 18.239.753

Amortisasi Provisi 1.862.193 1.193.756

Provisi 8.921 16.940

Amortisasi Biaya Transaksi -/- 7.098 12.544

Bunga penempatan pada bank lain 412.216 254.314

Jumlah Pendapatan Bunga 26.362.231 19.717.307

Beban Bunga

Bunga Kontraktual 12.991.827 9.302.308

Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi - -

Jumlah Beban Bunga 12.991.827 9.302.308

Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih 13.370.404 10.414.999

Pendapatan Operasional Lainnya 346.357 153.552

JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 13.716.761 10.568.551

Beban Operasional

Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 1.413.737 260.149

Beban Penyusutan 308.192 134.414

Beban Pemasaran 58.930 28.192

Beban Administrasi dan Umum 4.300.119 3.705.618

Beban Operasional Lainnya 210.738 198.675

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 6.291.716 4.327.048

LABA (RUGI) OPERASIONAL 7.425.045 6.241.503

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

Pendapatan Non Operasional 80.066 31.967

Beban Non Operasional 140.643 117.238

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (60.577) (85.271)

LABARUGI

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.364.468 6.156.232

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1.707.755 1.378.405

LABA (RUGI) BERSIH 5.656.713 4.777.826

Page 41: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

41

PT. BPR KANAYA

C. LAPORAN ARUS KAS

Tabel 4.3

Laporan Arus Kas

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2016 2015

Laba Neto 5.656.713 4.777.827

Koreksi laba tahun lalu 5.738 -

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi kas bersih

diperoleh dari kegiatan operasi

Penyusutan aset tetap 304.414 126.897

Penghapusan akumulasi penyusutan (59.957) (8.975)

Pembentukan PPAP 1.413.737 260.150

Kelebihan PPAP (128.302) (30.089)

Angsuran kredit (136.275) -

Penghapusbukuan kredit (224) (57.987)

Penerimaan kembali kredit hapusbuku 15.000 -

Perubahan aset dan kewajiban operasi

Pendapatan bunga yang akan diterima (1.776.559) (526.566)

Penempatan pada bank lain (1.700.000) (850.000)

Kredit yang diberikan (19.409.799) (30.101.391)

Aset lain-lain 50.130 669.136

Kewajiban segera (174.726) (112.677)

Utang bunga 164.901 384.347

Utang pajak 32.289 312.234

Simpanan Pihak ketiga non bank 11.837.012 16.775.247

Simpanan dari bank lain 3.200.000 4.500.000

Pinjaman yang Diterima 8.690.830 12.032.357

Arus kas neto dari aktivitas operasi 7.984.922 8.150.510

Arus kas dari aktivitas Investasi

Pembelian/penjualan aset tetap dan inventaris (4.591.606) (817.039)

Pembelian/penjualan aset tidak berwujud (850) (233)

Arus kas dari aktivitas Investasi (4.592.456) (817.272)

Arus kas dari aktivitas Pendanaan

Modal disetor 5.600.000 -

Dana setoran modal - ekuitas (2.000.000) 2.000.000

Cadangan Umum 720.000 400.000

Penggunaan laba ditahan (4.720.000) (4.050.000)

Arus kas neto dari aktivitas pendanaan (400.000) (1.650.000)

Kenaikan (Penurunan) Arus Kas 2.992.466 5.683.238

Kas dan setara kas pada awal periode 10.650.316 4.967.078

Kas dan setara kas pada akhir periode 13.642.782 10.650.316

(dalam ribuan rupiah)

Page 42: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

42

PT. BPR KANAYA

D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas dapat dilihat pada table perbandingan pada posisi Desember 2016

dan Desember 2015 dibawah ini :

Tabel 4.4

Laporan Perubahan Ekuitas

PT. BPR Kanaya

Modal Modal Cadangan Cadangan Belum

Disetor Sumbangan Tujuan Umum ditentukan

tujuannya

Saldo per 1 Januari 2015 6.500.000 - - 1.300.000 4.127.150 11.927.150

Tambahan Modal - - - - -

Dana Setoran Modal - ekuitas 2.000.000 - - - 2.000.000

Cadangan Umum - - - 400.000 (400.000) -

Dividen - - - - (3.650.000) (3.650.000)

Laba Tahun Berjalan - - - - 4.777.826 4.777.826

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 8.500.000 - - 1.700.000 4.854.976 15.054.976

Tambahan Modal 3.600.000 - - 3.600.000

Dana Setoran Modal - ekuitas - - - - -

Dividen (4.000.000) (4.000.000)

Cadangan Umum - - - 720.000 (720.000) -

Koreksi Laba Tahun Lalu - - - 5.738 5.738

Laba bersih selama tahun berjalan - - - 5.656.713 5.656.713

Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 12.100.000 - - 2.420.000 5.797.427 20.317.427

URAIAN

Modal Saldo Laba

Jumlah

(Dalam ribuan rupiah)

E. LAPORAN REKENING ADMINISTRATIF

Tabel 4.5

Laporan Rekening Administratif

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

(dalam ribuan rupiah)

No Deskripsi Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015Rekening-rekening Administratif

1 Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik 577.773 - 2 Pendapatan bunga dalam penyelesaian - -

a. Bunga kredit yang diberikan 1.903.217 1.091.695 b. Bunga penempatan pada bank lain - -

3 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik - - 4 Penerusan kredit (channeling) - 5 Aset produktif yang dihapusbukukan 189.288 67.790 6 Agunan dalam proses penyelesaian kredit - - 7 Lain-lain yang bersifat administratif

a. Komitmen - - b. Kontijensi - - Jumlah kontinjensi 2.670.278 1.159.485

Page 43: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

43

PT. BPR KANAYA

F. LAPORAN INFORMASI LAIN

Tabel 4.6

Laporan Informasi Lainnya

PT. BPR Kanaya

Dua Periode Terakhir

(Dalam ribuan rupiah)

KETERANGAN

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

1. Penempatan pada bank lain 18.459.163 - - - 18.459.163

2. Kredit yang diberikan -

a. Kepada BPR - - - - -

b. Kepada Bank Umum - - - - -

c. Kepada non bank - pihak terkait 898.038 - - - 898.038

d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 105.187.534 1.518.292 397.511 3.249.995 110.353.332

3. Jumlah aset produktif 124.544.735 1.518.292 397.511 3.249.995 129.710.533

4. Rasio-Rasio (%)

a. NPL net 3,44

b. KPMM 32,85

c. LDR 85,25

d. ROA 5,84

e. KAP 3,40

f. PPAP 100,00

g. BOPO 71,85

h. Cash Ratio 20,36

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

Dewan Komisaris 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini (95,45%) Pemegang Saham Pengendali

1. Komang Adi Suryawan, S.Kom 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM (4,55%) 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini

2. I Made Mudarma, SH, MM

Ultimate Shareholder

Dewan Direksi

1. I Ketut Widiarsa, SE

2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi

KETERANGAN

Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah

1. Penempatan pada bank lain 13.744.371 - - - 13.744.371

2. Kredit yang diberikan -

a. Kepada BPR - - - - -

b. Kepada Bank Umum - - - - -

c. Kepada non bank - pihak terkait 244.273 - - - 244.273

d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 88.253.577 588.592 1.221.975 1.533.154 91.597.298

3. Jumlah aset produktif 102.242.221 588.592 1.221.975 1.533.154 105.585.942

4. Rasio-Rasio (%)

a. NPL net 3,36

b. KPMM 14,00

c. LDR 89,59

d. ROA 3,47

e. KAP 3,13

f. PPAP 100,00

g. BOPO 68,48

h. Cash Ratio 20,70

PENGURUS BANK PEMILIK BANK

Dewan Komisaris 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini (91,54%) Pemegang Saham Pengendali

1. Ketut Rikan 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM (8,46%) 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini

2. I Made Mudarma, SH, MM

Ultimate Shareholder

Dewan Direksi

1. I Ketut Widiarsa, SE

2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi

Desember 2015

Desember 2016

Page 44: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

44

PT. BPR KANAYA

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENGURUS, KARYAWAN DAN PERMODALAN

1. Susunan Pengurus

Susunan pengurus berdasarkan Akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 Notaris I Putu

Chandra, SH adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris :

a. Komisaris Utama : Komang Adi Suryawan, S.Kom

b. Komisaris : I Made Mudarma, SH, MM

Direksi :

a. Direktur Utama : I Ketut Widiarsa, SE

b. Direktur : Ir. Bagus Putu Arya Budhi

Bank sudah memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi dan 2 (dua) orang komisaris.

2. Karyawan

Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat belas) orang untuk tahun 2016

dengan kualifikasi pendidikan setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak

4 (emapat) orang, setingkat SMU sebanyak 16 (enam belas) orang dan SMP sebanyak 2

(dua) orang.

3. Permodalan

Berdasarkan Akta Notaris I Putu Chandra No. 77 tanggal 26 Februari 2016 Di Denpasar

modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan disetor

sebesar Rp. 12.100.000 ribu dengan komposisi kepemilikan saham bank sebagai berikut :

Tabel 5.1

Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya

No Pemegang SahamLembar

Saham

Nominal Saham per

Lembar% Nominal

1 Nyoman Ratna Widiasmini 11.550 1.000 95,45 11.550.000

2 Nyonya Ketut Simpen 550 1.000 4,55 550.000

Jumlah 12.100 2.000 100,00 12.100.000

B. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Pokok-pokok kebijakan akuntansi bank berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang

ditetapkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau Otoritas Jasa Keuangan, peraturan

perpajakan yang berlaku serta pernyataan atau Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat.

Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting antara lain :

1. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan BPR disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat

(PA BPR) .

Page 45: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

45

PT. BPR KANAYA

Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar

akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan

adalah mata uang rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis,

kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana

diuraikan dalam kebijakan masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas

yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus

kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Kas terdiri atas kas, giro pada bank lain, tabungan pada bank atau bank lain serta

setara kas terdiri dari deposito dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.

b. Kas

Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang

masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

c. Pendapatan bunga yang akan diterima

Pendapatan bunga yang akan diterima adalah pendapatan bunga dari kredit dan

penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (Performing) yang telah diakui

sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya.

Pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar diakui secara akrual.

Pendapatan bunga tersebut diamortisasi selama jangka waktu kredit, amortisasinya

diakui sebagai pendapatan bunga kontraktual.

Jika kredit dilunasi oleh nasabah sebelum jatuh tempo, maka sisa dari pendapatan

bunga yang belum diamortisasi di akui sebagai pendapatan bunga kredit

kontraktual.

d. Penempatan pada bank lain

Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, dalam

bentuk giro pada bank umum, tabungan, deposito berjangka dan lain-lain yang

sejenis pada bank lain diakui sebesar nilai nominal .

1) Giro dan Tabungan

Dana pada bank lain yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan

cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko

perubahan nilai yang signifikan bertujuan untuk menunjang aktivitas

operasional.

2) Deposito

Penanaman dana bank pada bank lain, dalam bentuk deposito berjangka, dan

lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.

Penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian atas tabungan dan

deposito tersebut disajikan sebagai pengurang (offseting account) dari tabungan

dan deposito tersebut (jika ada penurunan nilai atau kemungkinan kerugian).

e. Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan

Page 46: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

46

PT. BPR KANAYA

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil

keuntungan.

Nilai buku awal kredit yang diberikan diakui sebesar pokok kredit dikurangi provisi

serta ditambah biaya transaksi yang ditanggung BPR.

Provisi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut

diakui sebagai penambah pendapatan bunga.

Biaya transaksi dalam rangka pemberian kredit (yang ditanggung BPR) diamortisasi

selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai pengurang

pendapatan bunga.

Kredit yang diberikan disajikan di neraca sebesar pokok kredit/baki debet dikurangi

provisi serta ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. Saldo Penyisihan

Kerugian Kredit disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang diberikan.

Penyisihan tersebut merupakn jumlah kerugian atas kredit yang diberikan, yang

ditetapkan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Kredit diklasifikasikan sebagai

non performing loan pada saat pokok kredit telah lewat jatuh tempo atau pada saat

manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga kredit tersebut

diragukan. Pendapatan bunga kredit yang telah diklasifikasikan sebagai non

performing tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat

diterima.

Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya

lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui

sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Di dalam kredit tidak termasuk

bentuk-bentuk pembiayaan yang didasarkan pada prinsip pada bank syariah.

f. Penyisihan Kerugian Kredit

Penyisihan Kerugian Kredit dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kualitas

masing-masing aset produktif. Aset produktif terdiri dari penempatan pada bank

lain diluar giro, surat berharga, kredit yang diberikan.

Penyisihan kerugian kredit yang diklasifikasikan dibentuk untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian

atau seluruh aset produktif, disajikan sebagai pos pengurang (off setting account)

dari saldo.

Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dibentuk berdasarkan Peraturan

Bank Indonesia (PBI) No. 13/26/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2012 BAB III pasal

12, perubahan atas peraturan BI No. 8/19/PBI/2006 tentang Penyisihan

Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Aktiva Produktif terdiri dari kredit yang

diberikan dan penempatan dana pada bank lain (diluar giro).

Bank wajib membentuk PPAP umum dan PPAP khusus, dengan penjelasan sebagai

berikut :

1) PPAP umum

PPAP umum ditetapkan paling kurang 0,50% dari aset produktif yang tergolong

lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia, surat ulang yang diterbitkan

oleh Pemerintah Republik Indonesia, kredit yang dijamin dengan tabungan

Page 47: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

47

PT. BPR KANAYA

dan/ atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan

surat kuasa pencairan dan logam mulia.

2) PPAP Khusus

PPAP khusus ditetapkan paling kurang sebesar :

a) 10 % dari aset produktif yang tergolong kurang lancar setelah dikurangi

dengan nilai agunan

b) 50 % dari aset produktif yang tergolong diragukan setelah dikurangi

dengan nilai agunan.

c) 100 % dari aset produktif yang tergolong macet setelah dikurangi dengan

nilai agunan.

Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam

pembentukan penyisihan penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan

adalah sebagai berikut :

a) 100% (seratus perseratus) dari agunan yang bersifat likuid, berupa

Sertifikat Bank Indonesia, tabungan dan deposito yang diblokir pada

bank yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, emas

dan logam mulia.

b) 80% (delapan perseratus) dari nilai hak tanggungan untuk agunan

berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau

hak guna bangunan (SHGB) yang diikat dengan hak tanggungan.

c) 60% (enam puluh perseratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan

berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau

hak guna bangunan (SHGB), hak pakai tanpa hak tanggungan.

d) 50% (lima puluh pereratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan

berupa tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C)

yang dilampiri surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) terakhir.

e) 50% (lima puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa

kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan diikat sesuai

ketentuan yang berlaku.

f) 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa

kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan disertaii dengan

surat kuasa menjual yang dibuat/disahkan oleh notaris.

Penghapusan kredit (hapus buku) adalah tindakan administratif BPR untuk

menghapus buku kredit macet dan neraca sebesar kewajiban debitur tanpa

menghapus hak tagih BPR kepada debitur.

Penghapusan Hak Tagih (Hapus Tagih) adalah tindakan BPR menghapus kewajiban

debitur yang tidak dapat diselesaikan.

g. Agunan yang diambil alih

Agunan yang diambil alih adalah aset yang diperoleh bank dalam rangka

penyelesaian kredit baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan

penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk

menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur telah dinyatakan macet,

dengan kewajiban untuk segera dicairkan.

Page 48: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

48

PT. BPR KANAYA

Pada saat pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih pada nilai wajar setelah

dikurangi biaya untuk menjual, maksimum sebesar kewajiban debitur. Bank tidak

boleh mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset.

Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dibukukan sebesar nilai yang

lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya

untuk menjual. Apabila agunan yang diambil alih mengalami pemulihan penurunan

nilai diakui maksimum sebesar rugi penurunan niali yang telah diakui. Pada saat

penjualan, selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dan hasil

penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional.

h. Aset Tetap dan Inventaris

Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutan dengan SAK ETAP Bab 15. Seluruh aset tetap (kecuali tanah) disusutkan

sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tersebut. Penyusutan

dihitung dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran

masa manfaat ekonomis aset tetap dengan ketetapan menteri keuangan No.

138/KMK.3/2002, sebagai berikut :

Jenis Aktiva Tetap Umur Aktiva Prosentase

Bangunan 20 tahun 5%

Kendaraan 4-8 tahun 12,50% - 25%

Inventaris golongan I 4 tahun 25%

Inventaris golongan II 8 tahun 12,5%

Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai beban

pada laporan laba rugi periode terjadinya, sedangkan pengeluaran yang

memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar member manfaat ekonomi

yang akan dating dalam bentuk peningkatan kapasitas ditambahkan pada jumlah

tercatat aset yang bersangkutan (kapitalisasi).

Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok

aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari

penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun

bersangkutan.

i. Aset tidak berwujud

Aset non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik.

Aset tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tidak

berwujud yang diperoleh secara terpisah meliputi harga beli dan biaya-biaya yang

dapat diatribusikan secara langsung sehingga siap digunakan. Aset tidak berwujud

diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya.

j. Aset lain-lain

Aset lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam

kelompok pos aset yang ada dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri.

Aset lain-lain terdiri dari :

1) Pajak dibayar dimuka

2) Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui

sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya (jangka waktu)

telah diperjanjikan sejak awal. Biaya dibayar dimuka diamortisasi secara

sistematis berdasarkan jangka waktu perjanjian.

Page 49: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

49

PT. BPR KANAYA

k. Kewajiban Segera

Kewajiban yang telah jatuh tempo dan/atau segera dapat ditagih dan harus segera

dibayar. Transaksi kewajiban segera diakui pada saat :

1) Kewajiban telah jatuh tempo; atau

2) Kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh pemiliknya baik dengan perintah

dari pemberi amanat maupun tidak.

l. Utang Bunga

Kewajiban bunga yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh

pemiliknya dan harus segera dibayar. Utang bunga diakui sebesar jumlah bunga

kontraktual, baik untuk akrual bunga maupun yang telah jatuh tempo.

m. Utang Pajak

Utang pajak adalah pajak penghasilan badan yang terutang atas penghasilan BPR.

Utang pajak merupakan selisih kurang atas kewajiban pajak penghasilan setelah

memperhitungkan angsuran pajak atau pajak dibayar dimuka. Utang pajak diakui

sebesar jumlah yang harus disetorkan ke Negara.

n. Beban ditangguhkan

Biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode

terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode selanjutnya.

Beban ditangguhkan diamortisasi secara sistematis berasarkan perkiraan terbaik

dari masa manfaatnya sejak aktiva siap digunakan.

o. Simpanan

Simpanan adalah dana dalam bentuk tabungan dan deposito yang dipercayakan

oleh masyarakat kepada bank berdassarkan perjanjian penyimpanan dana.

1) Tabungan :

Tabungan adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR pelapor

yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat yang

dipersamakan dengan itu.

Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang

dilakukan oleh penabung. Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.

Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal

tabungan. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada

pemilik tabungan.

2) Deposito Berjangka :

Deposito Berjangka adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR

pelapor yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu

tertentu sesuai dengan perjanjian. Transaksi deposito diakui sebesar nilai

nominal yang tercantum dalam bilyet deposito. Setoran deposito diakui pada

saat uang diterima. Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar

kewajiban BPR yang diperjanjikan. Kewajiban bunga deposito yang belum

jatuh tempo disajikan dalam pos utang bunga.

Page 50: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

50

PT. BPR KANAYA

p. Simpanan dari bank lain

Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, dalam bentuk

tabungan dan deposito.

1) Tabungan dari bank lain :

a) Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan

yang dilakukan oleh bank lain.

b) Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.

c) Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal

tabungan.

d) Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada bank lain

pemilik tabungan.

2) Deposito :

a) Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam

bilyet deposito.

b) Setoran deposito diakui pada saat uang diterima.

c) Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar kewajiban BPR

yang diperjanjikan.

d. Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam pos

utang bunga.

q. Pinjaman Diterima

Pinjaman diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau

pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang

ditetapkan dalam perjanjian pinjaman.

r. Pengakuan Pendapatan dan Beban

1) Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga antara lain berasal dari kredit yang diberikan dan

penempatan pada bank lain.

Pendapatan bunga meliputi antara lain pendapatan bunga kontraktual serta

amortisasi provisi dan biaya transaksi.

Pendapatan bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga dari kredit

dan penempatan pada bank lain yang non performing. Pada saat kredit

diklasifikasikan sebagai kredit non performing, maka :

a) Membatalakan bunga kredit (bunga kontraktual) yang sudah diakui

sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur

b) Bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi

(pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).

2) Beban Bunga

Beban bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis)

3) Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Penerimaan pendapat provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan

perkreditan baik yang termasuk kategori performing maupun non performing

Page 51: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

51

PT. BPR KANAYA

diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu kredit. Amortisasi

tersebut diakui sebagai penambahan pendapatan bunga.

Provisi tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu

tertentu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode terjadi

transaksi.

Beban provisi dan biaya transaksi pinjaman diterima diakui sebagai berikut:

Pembayaran biaya provisi dan biaya transaksi yang berkaitan dengan pinjaman

yang diterima diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu

pinjaman. Biaya provisi dan biaya transaksi yang belum diamortisasi disajikan

sebagai pengurang dari pinjaman yang diterima, sedangkan amortisasinya

diakui sebagai penambahan beban bunga.

s. Modal

1) Modal Dasar

Modal Dasar adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib

(bagi BPR yang berbadan hukum koperasi) yang tercantum dalam anggaran

dasar kantor pusat BPR pelapor.

2) Modal Yang Belum Disetor

Modal Yang Belum Disetor adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan

simpanan wajib yang belum disetor.

3) Dana Setoran Modal

Dana Setoran Modal adalah dana yang telah disetor secara riil ke rekening BPR

di bank umum dan diblokir untuk tujuan penambahan modal, namun belum

didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai

modal disetor seperti Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota

maupun pengesahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang.

t. Cadangan Umum

Cadangan Umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan

atau dari laba bersih (setelah dikurangi pajak) yang dimaksudkan untuk

memperkuat modal.

u. Laba/Rugi Tahun Berjalan

Laba Tahun Berjalan adalah laba atau rugi BPR pelapor pada periode tahun buku

berjalan.

p. Komitmen dan Kontinjensi

1) Komitmen

Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan

(Irrevocable) secara sepihka dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang

disepakati bersama dipenuhi.

2) Kontijensi

Kontinjensi adalah kondisi atau situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan

atau kerugian yang baru dapat diinformasikan setelah terjadinya satu peristiwa

atau lebih pada masa depan.

Page 52: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

52

PT. BPR KANAYA

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk sebesar taksiran

kerugiannya serta diakui sebagai beban dan kewajiban secara terpisah.

w. Perpajakan

Bank mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan

periode sebelumnya yang belum dibayar. Beban pajak ditentukan berdasarkan laba

kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif yang

berlaku.

x. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang

mempunyai hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP No. 28) mengenai

“Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah

signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau

tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak

mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan.

y. Kewajiban Imbalan Kerja

Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 menjelaskan bahwa imbalan

kerja terdiri dari uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian

hak dan jaminan sosial kerja. Berdasarkan SAK ETAP Bab. 23 imbalan kerja diakui

pada laporan keuangan dengan menggunakan metode imbalan yang diakui

(projected unit credit) untuk menentukan nilai kini dari kewajiban pasti dan biaya jasa

kini dan PT. BPR Kanaya sudah membentuk dana pension untuk seluruh karyawan dan

bekerjasama dengan DPLK MI (Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia)

z. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,

mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan

kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan

beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan

jumlah yang diestimasi tersebut.

Page 53: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

53

PT. BPR KANAYA

VI. PENJELASAN POS – POS NERACA

A. KAS

Kas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 158.616 ribu dan Rp 180.943

ribu

B. PENDAPATAN BUNGA YANG AKAN DITERIMA

Pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015

masing-masing Rp. 2.935.200 ribu dan Rp. 1.158.641 ribu. Pendapatan bunga yang akan

diterima merupakan pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar (performing).

C. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Akun ini terdiri dari dari saldo penempatan pada bank lain untuk periode pada tanggal 31

Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.1

Penempatan pada bank lain

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Giro pada :a. PT. Bank Andara 1.701.061 773.945 b. PT. Bank BNI 760.828 356.023 c. PT. Bank CIMB Niaga 1.126.284 1.243.814 d. PT. Bank Central Asia 87.284 36.646 Sub Total 3.675.457 2.410.428

Tabungan pada :a. PT. Bank Mandiri 2.813.575 1.179.300 b. BPR Sri Artha Lestari 491 521 c. PT. Bank Danamon 4.629.119 5.085.368 d. PT. Bank BNI 1.662.959 1.530.601 e. PT. Bank BPD 650.218 211.878 f. PT. Bank Sinar 52.344 51.275

Sub Total 9.808.706 8.058.943

Deposito pada :a. PT. Bank Andara/LDA 2.800.000 1.600.000 b. PT. Bank Mandiri 300.000 300.000 c. PT. Bank CIMB Niaga 1.875.000 1.375.000 Sub Total 4.975.000 3.275.000

Jumlah Penempatan pada bank lain 18.459.163 13.744.371 Penyisihan Kerugian 73.918 56.670

Jumlah Bersih 18.385.245 13.687.701

KeteranganDalam Ribuan Rupiah

Penempatan tersebut seluruhnya dengan kolektibilitas lancar dengan tingkat suku bunga rata-

rata per tahun untuk penempatan giro berkisar antara 1,00 - 2,50 %. Sedangkan suku bunga

deposito dengan jangka waktu 12 bulan berkisar antara 4,00 % sampai 6,75 % p.a. dan suku

bunga tabungan 0,01% - 3,75% pada tahun 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa

penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin

timbul atas penempatan pada bank lain. Tidak terdapat penempatan pada bank lain yang

memiliki keterkaitan dengan bank.

D. KREDIT YANG DIBERIKAN

Akun ini terdiri dari kredit yang diberikan untuk periode pada tanggal 31 Desember 2016 dan

tanggal 31 Desember 2015 dengan perincian sebagai berikut:

Page 54: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

54

PT. BPR KANAYA

Tabel 6.2

Kredit Yang Diberikan

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Kredit yang diberikan-pokok 112.941.499 93.760.196

Kredit yang diberikan-provisi (1.690.129) (1.918.625)

Kredit yang diberikan-biaya transaksi - -

Total 111.251.370 91.841.571

Penyisihan Kredit (1.854.674) (707.987)

Total 109.396.696 91.133.584

(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan

Kredit yang diberikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas pada

tahun 2015 dan 2014 terdiri dari :

1. Jenis

Tabel 6.3

Kredit Berdasarkan Jenis

Modal Kerja

Terkait

Tidak Terkait

Jumlah

Provisi

Nilai Buku

Peny. Penghapusan

Sub Jumlah

Investasi

Terkait

Tidak Terkait

Jumlah

Provisi

Nilai Buku

Peny. Penghapusan

Sub Jumlah

Konsumsi

Terkait

Tidak Terkait

Jumlah

Provisi

Nilai Buku

Peny. Penghapusan

Sub Jumlah

Tahun 2016

Jenis Baki Debet Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet

360.000 360.000 - - -

45.567.738 43.277.033 400.000 - 1.890.705

45.927.738 43.637.033 400.000 - 1.890.705

(306.159) (296.386) (2.500) - (7.273)

45.621.579 43.340.647 397.500 - 1.883.432

(303.995) (203.995) - - (100.000)

45.317.584 43.136.652 397.500 - 1.783.432

- - - - -

13.974.928 13.533.726 441.202 - -

13.974.928 13.533.726 441.202 - -

(282.949) (272.827) (10.122) - -

13.691.979 13.260.899 431.080 - -

(110.799) (67.669) (43.130) - -

13.581.180 13.193.230 387.950 - -

537.507 537.507 - - -

52.501.326 50.018.644 707.217 405.844 1.369.621

53.038.833 50.556.151 707.217 405.844 1.369.621

(1.101.021) (1.072.125) (17.504) (8.332) (3.060)

51.937.812 49.484.026 689.713 397.512 1.366.561

(609.228) (239.253) (4.057) (14.588) (351.330)

51.328.584 49.244.773 685.656 382.924 1.015.231

Jumlah Kredit (Baki Debet) 112.941.499 107.726.910 1.548.419 405.844 3.260.326

Jumlah Provisi (1.690.129) (1.641.338) (30.126) (8.332) (10.333)

Jumlah Baki Debet (-) Provisi 111.251.370 106.085.572 1.518.293 397.512 3.249.993

Jumlah Peny. Penghapusan (1.024.022) (510.917) (47.187) (14.588) (451.330)

Jumlah Kredit Stlh Penyisihan 110.227.348 105.574.655 1.471.106 382.924 2.798.663

Page 55: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

55

PT. BPR KANAYA

2. Sektor Ekonomi

Tabel 6.4

Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi

- -

Pertambangan dan

Penggalian- - - - -

Perikanan - - - - -

Pertanian, Perburuan

dan Kehutanan1.500.000 1.500.000 - - -

2016

JenisBaki

Lancar Kurang

Diragukan MacetDebet Lancar

-

Listrik, Gas dan Air 43.056 43.056 - - -

Industri Pengolahan 480.388 480.388

Kontruksi 1.926.682 1.926.682 - - -

Perdagangan Besar dan

Eceran43.150.255 41.833.921 400.000 - 916.334

Penyediaan Akomodasi

dan Penyediaan

Makanan

384.111 384.111 - - -

Transportasi,

Pergudangan dan

Komunikasi

760.000 760.000 - - -

Perantara Keuangan 23.236 23.236 - -

Real Estate - - - - - Administrasi

Pemerintahan,

Pertanahan dan

Jaminan Sosial

- - - - -

Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial856.323 856.323 - - -

Jasa Kemasyarakatan

sosial budaya, hiburan, 10.778.616 9.363.042 441.202 - 974.372

Jasa Perorangan yang

melayani Rumah Tangga- - - - -

Kegiatan Usaha yang

Belum Jelas Batasannya- - - - -

Bukan Lapangan Usaha -

Rumah Tangga13.591.193 13.591.193 - - -

Bukan lapangan Usaha -

Lainnya39.447.639 36.964.957 707.217 405.844 1.369.621

Jumlah Kredit (Baki

Debet)112.941.499 107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327

Jumlah Provisi (1.690.129) (1.641.338) (30.126) (8.332) (10.333)

Jumlah Baki Debet (-)

Provisi111.251.370 106.085.571 1.518.293 397.512 3.249.994

Jumlah Penyisihan

Penghapusan(1.024.022) (510.917) (47.187) (14.588) (451.330)

Jumlah kredit setelah

Penyisihan 110.227.348 105.574.654 1.471.106 382.924 2.798.664

3. Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit

Tabel 6.5

Kredit jangka waktu

(Dalam ribuan rupiah)31 Desember 2016

<= 1 tahun 156.000

1 s/d 2 tahun 41.808.515

2 s/d 5 tahun 66.233.510

lebih dari 5 tahun 4.743.474

Jumlah kredit (baki debet) 112.941.499

Jumlah provisi (1.690.129)

Jumlah baki debet (-) provisi 111.251.370

Jumlah penyisihan penghapusan (1.024.022)

Jumlah kredit setelah penyisihan 110.227.348

Keterangan

Page 56: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

56

PT. BPR KANAYA

4. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo

Tabel 6.6

Kredit berdasarkan jatuh tempo

(Dalam ribuan rupiah)31 Desember 2016

<= 1 tahun 44.965.658

1 s/d 2 tahun 3.210.400

2 s/d 5 tahun 60.194.863

lebih dari 5 tahun 4.570.578

Jumlah kredit (baki debet) 112.941.499

Jumlah provisi (1.690.129)

Jumlah baki debet (-) provisi 111.251.370

Jumlah penyisihan penghapusan (1.024.022)

Jumlah kredit setelah penyisihan 110.227.348

Keterangan

5. Tingkat Suku Bunga

Tingkat suku bunga kredit yang diberikan pada tahun 2014 sesuai dengan SK Direksi No.

047/SK-DIR/KRD/IX/2014 per tanggal 1 September 2014 mengenai Ketentuan Kredit

Umum yaitu Suku BUnga, Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim

Pembayaran Pokok, suku bunga kredit ditetapkan sebagai berikut :

a. Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga

menurun yaitu minimum 1,5% (18% p.a.) dan maksimum 3% (36% p.a.).

b. Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga

menetap (flat) yaitu minimum 1% (12% p.a.) dan maksimum 2,5% (30% p.a.).

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. BPR. Kanaya nomor: 002/SK.DIR/KRD/II/2015

tanggal 26 Februari 2015 mengenai Kententuan Kredit Tanpa Agunan yaitu Suku Bunga,

Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim Pembayaran Pokok, suku

bunga kredit ditetapkan sebesar 30%- 36% per tahun menetap (flat) dengan maksimum

plafond per debitur sebesar Rp 10.000.000,-

Berdasarkan memo internal tanggal 17 Oktober 2014 Mengenai Perubahan Surat

Keputusan Direksi No: 030/KNY/SK-DIR/V/2012 tantang ketentuan kredit untuk

pemegang saham. Pengurus dan Karyawan PT.BPR Kanaya Point 1 ( Fasilitas Pinjaman

berupa kredit tanpa Agunan ). Bagi Karyawan dan Pengurus PT. BPR Kanaya yang semula

dengan plafon minimal Rp 2.000.000,- ditingkatkan menjadi Rp 5.000.000,- dengan suku

bunga sebesar 1% flat (12%pa) dan jangka waktu kredit maksimal 36 bulan.

Jumlah kredit yang diberikan sejumlah 952 rekening, dari jumlah tersebut terdapat

kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 16 (enam belas) rekening. Kredit yang diberikan

berdasarkan penggolongan kolektibilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 6.7

Kredit berdasarkan Penggolongan Kolektibilitas

Jumlah

Rekening 31 Desember 2016 31 Desember 2016

Lancar 922 107.726.909 90.395.122

Kurang Lancar 14 1.548.419 594.807

Diragukan 6 405.844 1.231.690

Macet 10 3.260.327 1.538.577

Jumlah 952 112.941.499 93.760.196

Keterangan (Dalam ribuan rupiah)

Page 57: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

57

PT. BPR KANAYA

6. Perubahan penyisihan kerugian kredit

Ikhtisar Perubahan penyisihan kerugian kredit, adalah sebagai berikut :

Tabel 6.8

Penyisihan Kerugian

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Saldo awal 764.657 592.584

Penyisihan kerugian yang dibentuk 1.413.737 260.150

Koreksi kelebihan (128.268) (30.089)

Angsuran Kredit (136.275) (57.987)

Penghapusbukuan kredit (234) -

Pendapatan hapus buku 15.000 -

Saldo akhir tahun 1.928.617 764.658

(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan

7. Perhitungan PPAP

Perhitungan PPAP adalah sebagai berikut:

Tabel 6.9

Perhitungan PPAP

Kolektibitas Agunan Yang Dasar Perhitungan Penyisihan Kredit Yang Dapat Penyisihan Kerugian KreditDiberikan Diperhitungkan Kerugian

Lancar 107.726.909 - 107.726.909 0,50% 510.916 Kurang Lancar 1.548.419 1.057.729 490.690 10% 49.069 Diragukan 405.844 376.668 29.176 50% 14.588 Macet 3.260.327 1.980.226 1.280.101 100% 1.280.101

Jumlah 112.941.499 3.414.623 109.526.876 1.854.674

Penempatan Pada Bank Lain Diluar GiroLancar 14.783.706 - 14.783.706 0,50% 73.919 Kurang Lancar - - - - Diragukan - - - - Macet - - - -

Jumlah 14.783.706 - 14.783.706 73.919

Jumlah Penyisihan Kerugian Kredit & Penempatan Pada Bank Lain 1.928.592 Jumlah Penyisihan Kerugian yang dibentuk oleh bank 1.928.592 Jumlah kekurangan penyisihan kerugian aset produktif 0

Baki Debet %

Bank telah memiliki kebijakan tertulis mengenai pembentukan PPAP dan metode

akuntansi penyisihan yang dipergunakan bank telah sesuai dengan PA BPR.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup

untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang

diberikan. Upaya bank dalam penanganan kredit bermasalah yaitu melakukan

pemantauan, pembinaan dan penagihan yang lebih intensif terhadap kredit bermasalah,

penghapusbukuan dan hapus tagih.

E. ASET TETAP DAN INVENTARIS

Akun ini terdiri dari saldo aset tetap dan inventaris untuk periode yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut :

Page 58: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

58

PT. BPR KANAYA

Tabel 6.10 Aktiva Tetap dan Inventaris

Saldo Saldo

Awal Penambahan Pengurangan 31-Des-15

Hrg Perolehan

Tanah - 2.970.000 - 2.970.000

Bangunan - 1.261.711 - 1.261.711

Kendaraan 1.112.029 - 88.329 1.023.700

Inventaris Gol. I 217.276 446.823 - 664.099

Inventaris Gol. II 122.547 1.400 - 123.947

Jml. Hrg Perol. 1.451.852 4.679.934 88.329 6.043.457

Akum. Peny.

Bangunan - 42.057 - 42.057

Kendaraan 216.204 142.510 57.775 300.939

Inventaris Gol. I 113.112 105.071 2.080 216.103

Inventaris Gol. II 38.073 14.776 102 52.747

Jml. Akm . Peny. 367.389 304.414 59.957 611.846

Nilai Buku 1.084.463 5.431.611

Saldo Saldo

31-Des-13 Penambahan Pengurangan 31-Des-14

Hrg Perolehan

Tanah - - - -

Bangunan - - - -

Kendaraan 435.729 676.300 1.112.029

Inventaris Gol. I 128.637 99.964 11.325 217.276

Inventaris Gol. II 70.447 52.100 - 122.547

Jml. Hrg Perol. 634.813 828.364 11.325 1.451.852

Akum. Peny.

Bangunan - - -

Kendaraan 127.952 88.252 - 216.204

Inventaris Gol. I 96.827 25.260 8.975 113.112

Inventaris Gol. II 24.688 13.385 - 38.073

Jml. Akm . Peny. 249.467 126.897 8.975 367.389

Nilai Buku 385.346 1.084.463

(Dalam Ribuan Rupiah)

Mutasi

Mutasi Tahun 2014

31 Desember 2015

(Dalam Ribuan Rupiah)

31 Desember 2016

F. ASET TIDAK BERWUJUD

Akun ini terdiri dari saldo asset tidak berwujud berupa program aplikasi per tanggal 31

Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 3.583 ribu dan 2.733 ribu.

G. ASET LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari saldo aset lain-lain untuk periode tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal

31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.11 Aset Lain-lain

Page 59: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

59

PT. BPR KANAYA

H. KEWAJIBAN SEGERA

Akun ini terdiri dari saldo kewajiban segera untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.12

Kewajiban Segera

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Pph pasal 4 ayat 2 Deposito 2.098 1.874

Pph pasal 4 ayat 2 Tabungan 77.295 48.504

Pph pasal 4 ayat 2 Deviden - 240.000

Pph pasal 21 23.971 9.090

Titipan Pajak Bonus - 19.834

Tititpan Pajak Sewa - 5.000

Tititpan Iuran BPJS Kesehatan - 3.932

Tabungan Jatuh Tempo 10.013 -

Titipan Kredit 45 -

Tititpan Pajak Bonus 40.087 -

Total 153.509 328.234

Keterangan (Dalam Ribuan Rupiah)

I. UTANG BUNGA

Akun ini merupakan saldo utang bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel 6.13

Utang Bunga

J. UTANG PAJAK

Akun ini merupakan saldo utang pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015

dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 6.14

Utang Pajak

Rekonsiliasi antara laba akuntansi dengan laba pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :

Page 60: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

60

PT. BPR KANAYA

Tabel 6.15

Rekonsiliasi Laba

Dalam Ribuan Rupiah31 Desember 2016

Laba sebelum pajak penghasilan 7.364.468 Koreksi fiskal positif Beban non operasional 138.769 Jumlah koreksi positif 138.769

Penghasilan kena pajak (PKP) 7.503.237 PKP (pembulatan) 7.503.237

Perhitungan Hutang Pajak WP Badan - PPh Pasal 29Dasar Pengenaan Pajak 1. Pasal 31.e 2. Peredaran bruto 26.788.654 3. Laba sebelum pajak 7.503.237

Perhitungan Pajak Penghasilan yang terutang Peredaran opr WP setahun >4,8 M < 50 M Pph terutang setahun

1. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang memperoleh fasilitas ( 4.800.000:26.788.654)x7.503.030 1.344.433 Pajak terutang tahun 2016 (1.344.433*50%x25%) 168.054

2. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang tdk memperoleh fasilitas 7.503.237 - 1.344.433 6.158.804 Pajak terutang tahun 2016 (6.158.804*25%) 1.539.701 Pajak Terutang 1.707.755

Uang Muka PPh Pasal 25 (Jan-Nop)2016 1.363.232 Uang Muka PPh Pasal 25 (Des)2016 147.689 Utang Pajak PPh Pasal 29 Badan 2016 196.834

Keterangan

K. SIMPANAN

Akun ini terdiri dari saldo simpanan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian

sebagai berikut :

Tabel 6.16 Simpanan

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabungan 4.871.553 4.454.491 Deposito 44.286.850 32.866.900

Total 49.158.403 37.321.391

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

1. Tabungan

Tabel 6.17 Tabungan

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tabungan pihak ketiga bukan bank Tabungan umum 3.068.825 3.210.598 Tabungan paket 1.480.055 1.033.360 Tabungan simpel 38.956 - Tabunganku 283.717 210.533

Total 4.871.553 4.454.491

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

Page 61: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

61

PT. BPR KANAYA

Berdasarkan Surat keputusan direksi No. 003/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012,

suku bunga Tabunganku ditetapkan sebesar 4% per tahun, Tabungan Kanaya ditetapkan

sebesar 6% per tahun, dan tabungan paket/berjangka ditetapkan sebesar 10% per tahun.

Berdasarkan Memo Intern Nomor 076/KNY-TAB/V/2016 Tanggal 2 Mei 2016 Perihal

Produk Tabungan Simpel bahwa Produk ini merupakan produk tabungan untuk siswa

yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan

mudah dan sederhana serta fitur menarik dalam rangka Edukasi dan Inklusi keuangan

dengan mendorong budaya menabung sejak dini . Program tabungan simpel ini tidak

memberikan bunga melainkan memberikan program reward dan disesuaikan dengan

ketentuan bank baik untuk pembukaan rekening maupun pengendapan dana. Peserta

program tabungan ini yaitu siswa PAUD/ TK/ SD, siswa SMP atau SMA.

Jumlah rekening tabungan sebanyak 3.640 (tiga ribu enam ratus empat puluh), dari

jumlah rekening tersebut terdapat tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua

puluh lima).

2. Deposito

Tabel 6.18 Deposito

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Deposito pihak ketiga bukan bank 1 Bulan 575.000 835.000 3 Bulan 12.174.650 7.948.900 4 Bulan 265.000 - 6 Bulan 17.166.700 8.453.000 12 Bulan 14.105.500 15.705.000 Biaya Transaksi - (75.000)

Total 44.286.850 32.866.900

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi no. 002/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012,

tingkat suku bunga deposito yang ditetapkan bank sesuai dengan suku bunga LPS

(Lembaga Penjamin Simpanan) dan sewaktuwaktu dapat berubah sesuai dengan surat

dari LPS.

Jumlah rekening deposito berjangka sebanyak 164 (seratus enam puluh empat), dari

jumlah rekening tersebut terdapat 1 (satu) rekening deposito pihak terkait dengan bank.

L. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :

Tabel 6.19

Simpanan dari Bank Lain

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Deposito

PT. BPR Indra Chandra 5.000.000 2.000.000

PT. Bank Andara 1.000.000 500.000

PT. BPR Sri Artha Lestari - 4.000.000

PT. BPR Gianyar 500.000 -

PT. BPR Pitoby 1.700.000 -

PT. BPR Prima Dewata 1.000.000 -

PD. BPR Bank Pasar Bangli 500.000 -

Jumlah 9.700.000 6.500.000

Keterangan (Dalam Ribuan Rupiah)

Page 62: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

62

PT. BPR KANAYA

M. PINJAMAN YANG DITERIMA

Pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 6.20 Pinjaman diterima

Perjanjian Kredit

1. Pinjaman dari PT. Bank Andara

Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit Structured Non Revolving Loan dari PT.

Bank Andara dengan total Rp 10.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit

terakhir nomor: 045/PFPBA/DPS/V/2013 tanggal 29 Mei 2013, bank memperoleh jumlah

pokok fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 3.000.000 ribu dengan suku bunga 11,75%

p.a. dan dengan jangka waktu 36 bulan.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Jaminan fidusia atas seluruh tagihan atau piutang-piutang nasabah baik yang telah

ada maupun yang akan ada dengan nilai jaminan fidusia Rp 3.600.000 ribu dengan

kententuan sebagai berikut:

1) Piutang yang sumber dananya bukan dari Bank, belum menjadi jaminan dan

tidak akan dijaminkan kepada kepada pihak lain.

2) Piutang yang mempunyai tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila

piutang mengalami penurunan kualitas.

3) Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan berupa tanah dan/atau

bangunan dan/atau kendaraan bermotor, dimana untuk kendaraan harus ada

Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan internal appraisalnya

4) Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah

jaminan minimal sebesar plafond.

5) Daftar piutang wajib diperbaharui setiap bulan Maret, Juni, September, dan

Desember dengan nilai piutang tidak kurang dari 120% dari baki debet

nasabah di bank.

b. Jaminan gadai atas deposito atas nama PT. Bank Perkreditan Rakyat Kanaya atau

Nasabah yang disimpan di Bank untuk menjamin kewajiban nasabah kepada bank

dengan jumlah minimum sebesar Rp 300.000 ribu atau sebesar 10% dari pokok

Page 63: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

63

PT. BPR KANAYA

fasilitas, dengan ketentuan deposito yang dijaminkan tidak dapat dicairkan atau

diamortisasi selama fasilitas perbankan belum dilunasi oleh nasabah.

2. Pinjaman dari PT. Bank Andara

Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 99 tanggal 27 November 2015, Bank memperoleh tiga

fasilitas kredit dari PT. Bank Andara. Adapun fasillitas kredit yang diberikan antara lain:

a. Fasilitas Kredit Pertama dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp

3.000.000 ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar

Rp 583.333 ribu.

b. Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 7.000.000

ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar Rp 583.333

ribu

c. Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 5.000.000

ribu.

Jangka waktu fasilitas kredit pertama adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan

pertama yaitu tanggal 29 Mei 2016. Jangka waktu fasilitas kredit kedua adalah 48 bulan

terhitung sejak tanggal penarikan pertama yaitu pada tanggal 5 Maret 2019. Jangka

waktu fasilitas ketiga adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama. Suku

bunga kredit masing-masing sebesar 13,50% efektif pertahun.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Jaminan fidusia atas seluruh tagihan-tagihan baik yang telah ada maupun yang akan

ada kemudian hari milik debitur dengan nilai penjaminan sebesar 120% dari pokok

fasilitas kredit dengan ketentuan :

1) Piutang yang belum menjadi jaminan kepada pihak lain dan tidak akan

dijaminkan kepada pihak lain,

2) Piutang dengan tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila

piutang mengalami penurunan kualitas.

3) Piutang berupa kredit end user yang dijamin dengan jaminan berupa tanah

dan/ bangunan dan/atau kendaraan bermotor dimana khusus untuk

kendaraan harus ada BPKB dan internal appraisal saat investigasi atau kredit

end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah jaminan minimal sebesar

plafond.

4) Piutang yang dijaminkan memiliki tanggal jatuh tempo minimal enam bulan

dari tanggal pelaporan daftar jaminan piutang.

5) Nilai objeknya tidak kurang dari 120% dari baki debet nasabah kepada bank.

Nasabah wajib untuk memperbaharui daftar piutang yang dijaminkan dan

menyerahkan daftar piutang yang telah diperbaharui setiap bulan Maret,

Juni, September, Desember.

b. Gadai atas rekening deposito milik Debit dan/atau Pemberi Jaminan yang disimpan

Bank dengan penyerahan bilyet deposito dari Debitur dan/atau Pemberi Jaminan

kepada Bank dengan jumlah minimum sebesar 10% dari Pokok Fasilitas Kredit.

c. Kuasa pemblokiran dan pencairan atas deposito dan/atau rekening tabungan

dan/atau giro milik debitur dan/atau pemberi jaminan yang disimpan di Bank dari

Debitur dan/atau Pemberi Jaminan kepada Bank.

Page 64: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

64

PT. BPR KANAYA

3. Pinjaman dari PT. Bank Danamon

Bank telah memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dari PT. Bank Danamon berdasarkan

Akta perubahan (suplesi) perjanjian kredit nomor 01 tanggal 4 Oktober 2016 dengan 6

fasilitas kredit. Fasilitas kredit yang pertama adalah kredit rekening koran dengan jumlah

Rp 5.000.000 ribudengan jangka waktu dari 05 April 2013 s.d. 05 April 2016. Kedua kredit

angsuran berjangka-1 dengan jumlah Rp 1.500.000 ribu dengan jangka waktu dari 23

April 2013 sampai dengan 23 April 2018. Fasilitas ketiga adalah Kredit Angsuran

Berjangka-2 dengan nilai plafond sebesar Rp 4.000.000 ribu, jangka waktu dari 22

Pebruari 2014 sampai dengan 25 Agustus 2019. Fasilitas keempat adalah Kredit Angsuran

Berjangka -3 dengan nilai plafon Rp 2.000.000 ribu jangka waktu dari 3 Juli 2015 sampai

dengan 3 Januari 2020. Fasilitas kelima adalah Kredit Angsuran Berjangka-4 dengan nilai

plafon Rp 3.000.000 ribu dengan jangka waktu 23 Maret 2016 sampai dengan 23

September 2021. Fasilitas keenam adalah Kredit Angsuran Berjangka-5 dengan plafon Rp

2.000.000 ribu dengan jangka waktu angsuran 60 bulan ditambah jangka waktu

penarikan 6 bulan.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Sebidang Tanah Hak Milik No : 8084 terletak di Desa Pemogan seluas 332 m2 atas

nama Ketut Mertana,

b. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1089 terletak di Desa Sembiran seluas 7.500 m2 atas

nama Putu Sukanadi,

c. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1107 terletak di Desa Sembiran seluas 3.200 m2 atas

nama Putu Sukanadi,

d. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1090 terletak di Desa Sembiran seluas 1.000 m2 atas

nama Putu Sukanadi,

e. Sebidang Tanah Hak Milik No : 888m2 terletak di Desa Sembiran seluas 11.050 m2

atas nama Putu Sukanadi,

f. Sebidang Tanah Hak Milik No : 08 terletak di Desa Bungkulan seluas 2.320 m2 atas

nama Putu Sukanadi,

g. Sebidang Tanah Hak Milik No : 536 terletak di Desa Bungkulan seluas 990 m2 atas

nama Putu Sukanadi,

h. Sebidang Tanah Hak Milik No : 543 terletak di Desa Bungkulan seluas 5.300 m2 atas

nama Putu Sukanadi. Jamina tersebut sudah dibebani Hak Tanggungan.

4. Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal

kerja nomor : CRO.DPS/017/KMK/2013 tanggal 21 Pebruari 2013 dengan jumlah limit

kredit Rp 3.000.000.000, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Non Fixed Asset :

1) Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas lancar diikat fiducia notariil dengan

nilai pengikatan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor

Pendaftaran Fiducia.

2) Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai

notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.

b. Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n.

Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial.

Page 65: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

65

PT. BPR KANAYA

5. Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal

kerja nomor : CRO.DPS/0054/KMK/2014 tanggal 09 Mei 2014 dengan jumlah limit kredit

Rp 3.000.000 ribu, suku bunga 13,50% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Non Fixed Asset :

Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Lancar telah dialihakan haknya

dengan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor. W20.10320HT.04.06.TH2013/STD tanggal

22 Maret 2013 dengan total penjaminan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan harus

ditingkatkan menjadi Rp 6.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran

Fidusia.

b. Agunan Collateral :

Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai

notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.

c. Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n.

Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial

No. 21 tanggal 21 Februari 2013 dan No. 22 keduanya tertanggal 21 Februari 2013.

6. Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia

dengan total Rp 5.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir

nomor: SGR/2013.013/KKLK tanggal 12 Agustus 2013, bank memperoleh jumlah pokok

fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 1.000.000 ribu dengan suku bunga 11,50% p.a. dan

dengan jangka waktu 60 bulan.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Piutang kepada end user yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini sebesar 125%, akan

diikat secara fidusia notariil dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia.

b. Bortoch Notariil dari pemegang saham pengendali/mayoritas yakni Ibu Ni Nyoman

Ratna Widiasmini.

c. Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang disetor bertahap sesuai

penarikan termin. Akan diikat Gadai dan diblokir selama fasilitas belum lunas.

d. Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pengurus yang

berwenang di PT. BPR Kanaya.

7. Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Bank telah memperoleh 2 (dua) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia

dengan total Rp 4.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir

nomor: SGR/2015.002/KKLK tanggal 30 April 2015, bank memperoleh jumlah pokok

fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 2.000.000 ribu dengan suku bunga 14% p.a. dan

dengan jangka waktu 60 bulan.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Piutang yang dibiayai diikat Fiducia Notariil dan didaftarkan pada Kantor

Pendaftaran Fiducia. Jumlah piutang yang dijadikan jaminan minimal 125% (seratus

dua puluh lima persen) dari nilai maksimum kredit BPR.

Page 66: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

66

PT. BPR KANAYA

b. Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang

sesuai Anggaran Dasar perusahaan berikut perubahannya.

c. Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang ditarik, di setor dalam

bentuk rekening giro/taplus bisnis/deposito BNI dan diblokir serta diikat gadai.

Marginaldeposit ini akan direview setiap 3 (tiga) bulan disesuaikan dengan baki

debet pinjaman dimana review dapat dilakukan setelah seluruhkredit ditarik.

d. Personal guarantee untuk mejamin seluruh fasilitas kredit dari pemegang saham

pengendali/mayoritas dalam hal ini Ni Nyoman Ratna Widiasmini.

8. Pinjaman dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.

Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 1 berdasarkan

perjanjian kredit nomor 019/PK/CB/CL-II/131/2013 tanggal 15 Juli 2013 dengan jumlah

setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu

maksimal 60 bulan.

Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :

a. Tagihan atau piutang debitur kepada end user (peminjam).

b. Asuransi kredit dari Perum Jamkrido dan/atau perusahaan asuransi yang ditunjuk

oleh kreditur.

c. Dana tunai dalam bentuk deposito.

Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 2 berdasarkan

perjanjian kredit nomor 003/PK/CB/CL-II/131/2014 tanggal 11 Februari 2014 dengan

jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan

jangka waktu maksimal 60 bulan.

Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 3 berdasarkan

perjanjian kredit nomor 025/PK/SMME/ML-II/131/2014 tanggal 3 September 2014

dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan

jangka waktu maksimal 60 bulan.

Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 4 berdasarkan

perjanjian kredit nomor 010/PK/MSME/ML-III/131/2015 tanggal 8 Mei 2015 dengan

jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan

jangka waktu maksimal 60 bulan.

Adapun jaminan dari pinjaman transaksi khusus 2, 3, dan 4 adalah sebagai berikut :

a. Dana yang tersimpan dalam bentuk Deposito Berjangka di Kreditur.

b. Piutang/tagihan kepada peminjamnya yang berkolektibilitas 1 (satu)

c. Asuransi kredit dariPerum Jamkrindo/lembaga penjamin lainnya yang disetujui oleh

Kreditur,

N. MODAL

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 62 tanggal 14 Mei 2015 di

Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 15.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan

disetor sebesar Rp 6.500.000 ribu.

Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di

Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan

disetor sebesar Rp 12.100.000 ribu.

Page 67: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

67

PT. BPR KANAYA

Tabel 6.21

Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya

Lembar

Saham% Nominal

Lembar

Saham% Nominal

1 Nyoman Ratna Widiasmini 5.950 91,54 5.950.000.000 11.550 95,45 11.550.000.000

2 Nyonya Ketut Simpen 550 8,46 550.000.000 550 4,55 550.000.000 Jumlah 6.500 100,00 6.500.000.000 12.100 100 12.100.000.000

Sebelum PerubahanNama Pemegang SahamNo

Sesudah Perubahan

O. DANA SETORAN MODAL - EKUITAS

Akun ini merupakan saldo dana setoran modal - ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan

2015, masing-masing sebesar 0,- dan Rp 2.000.000 ribu.

Terdapat perubahan setoran modal sesuai akta nomor 44 notaris I PUTU CANDRA,SH tanggal

21 Desember 2015, sebesar Rp. 2.000.000 ribu yang terdiri dari laba ditahan, namun

penambahan setoran modal tersebut belum mendapat persetujuan/pengesahan dari Otoritas

Jasa Keuangan.

Tabel 6.22

Dana Setoran Modal – Ekuitas

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Dana Setoran Modal - Ekuitas - 2.000.000

Total - 2.000.000

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

P. SALDO LABA

Saldo laba per 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut :

Tabel 6.23

Saldo Laba

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Cadangan umum 2.420.000 1.700.000 Laba (rugi) tahun lalu 4.854.976 4.127.150 Laba (rugi) tahun berjalan 5.656.713 4.777.826 Deviden (4.000.000) (3.650.000) Cadangan umum (720.000) (400.000) Koreksi laba tahun lalu 5.738 - Jumlah belum ditentukan tujuannya 5.797.427 4.854.976

Jumlah Ekuitas 8.217.427 6.554.976

KeteranganDalam Ribuan Rupiah

Page 68: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

68

PT. BPR KANAYA

VII. PENJELASAN POS – POS LABA RUGI

A. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari

sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.1

Pendapatan Bunga

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Bunga Kredit yang diberikan Pendapatan bunga kredit 24.071.803 18.239.754 Provisi/komisi kredit 1.878.212 1.223.240 Jumlah bunga kredit 25.950.015 19.462.994 Bunga dari bank lain Giro 66.742 34.349 Tabungan 82.823 60.410 Deposito 262.651 159.554 Jumlah bunga dari bank lain 412.216 254.313

Total 26.362.231 19.717.307

KeteranganDalam Ribuan Rupiah

B. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA

Pendapatan operasional lainnya periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan

periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.2 Pendapatan Operasional Lainnya

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Pendapatan Operasional Lainnya

Denda kredit 67.607 33.813

Administrasi tabungan 30.165 26.151

Administrasi deposito 1.420 2.224

Addendum nasabah 71.894 53.329

Penukaran jaminan 40.950 6.364

Buku tabungan 10 20

Pembulatan 11 11

Pendapatan kelebihan PPAP 128.268 30.089

Penutupan deposito - 813

Lainnya 6.032 738

Total 346.357 153.552

Keterangan

Dalam Ribuan Rupiah

C. BEBAN BUNGA

Beban bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari

sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.3 Beban Bunga

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Bunga Kontraktual - Dana Pihak Ketiga Non Bank Tabungan 242.566 192.668 Deposito berjangka 4.431.294 2.505.497 Jumlah bunga simpanan 4.673.860 2.698.165

Bunga Simpanan dari bank lain Bunga kontraktual 1.308.092 719.572 Jumlah bunga simpanan dari bank lain 1.308.092 719.572 Bunga pinjaman yang diterima Bunga kontraktual 6.704.469 5.598.539 Biaya transaksi 201.294 286.032 Jumlah bunga pinjaman yang diterima 6.905.763 5.884.571 Bunga Linnya Bunga Lainnya 104.112 - Jumlah bunga lainnya 104.112 - Jumlah beban bunga 12.991.827 9.302.308

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

Page 69: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

69

PT. BPR KANAYA

D. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN

Beban penyisihan kerugian periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1

Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.4

Beban Penyisihan Kerugian

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Beban penyisihan tabungan/deposito 97.261 44.400 Beban penyisihan kredit yang diberikan 1.316.476 215.749

Jumlah 1.413.737 260.149

(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan

E. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI

Beban penyusutan dan amortisasi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan

periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.5

Beban Penyusutan dan Amortisasi

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Beban Penyusutan Aset Tetap 303.342 129.247

Beban amortisasi aset tidak berwujud 4.850 5.167

Jumlah 59.803 49.562

(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan

F. BEBAN PEMASARAN

Beban pemasaran periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari

sampai dengan 31 Desember 2015 masing masing sebesar Rp. 58.930 ribu dan Rp. 28.192 ribu.

G. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Beban administrasi dan umum untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan

periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.6

Beban Administrasi dan Umum

Page 70: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

70

PT. BPR KANAYA

H. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Beban Operasional Lainnya periode 1 januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1

januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 7.7

Beban Operasional Lainnya

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Iuran Perbarindo 11.830 11.550

Seragam kantor 71.727 44.742

Tas Kolektor/Karyawan 1.427 1.080

Jasa Akuntansi 28.050 8.750

Biaya akomodasi 5.150 3.696

Biaya tahunan OJK 65.232 38.449

Biaya FK-LJK (OJK) 900 -

Biaya Ekstranet BI 5.172 -

Biaya Aktuaria 13.750 -

Lainnya 7.500 90.408

Jumlah 210.738 198.675

(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan

I. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL

Pendapatan dan beban non operasional untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember

2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.8 Pendapatan (Beban) Non Operasional

31 Desember 2016 31 Desember 2015(8.850)

Pendapatan Non Operasional Pendapatan penjualan materai 8.270 8.241 Fee Asuransi 45.926 22.409 Keterangan Samsat 2.324 1.092 Pengembalian Uang SPJ Batal - 225 Penjualan aktiva lainnya 17.546 - Pendapatan non operasional lainnya 6.000 - Total Pendapatan Non Operasional 80.066 31.967

Beban Non Operasional Biaya RTGS 1.874 2.433 Banten/upacara 44.934 40.573 Suka duka 2.148 728 Jamuan 23.003 17.184 Sumbangan 9.795 14.313 Biaya Hut Kanaya 30.515 7.137 Denda BI 240 10.440 Bungket bunga (panel) 24.728 14.639 Lainnya 12.256 9.791 Total Beban Non Operasional 149.493 117.238

Total Pendapatan (Beban) Non Operasional (69.427) (85.271)

Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)

VIII. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, bank mengadakan transaksi dengan pihak-pihak terkait dengan

bank. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi

dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan

keuangan yaitu seperti halnya untuk transaksi-transaksi sebagai berikut :

Page 71: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

71

PT. BPR KANAYA

A. KREDIT PIHAK TERKAIT

Kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 15 (lima belas) rekening/debitur yaitu atas nama :

1. BAGUS PUTU ARYA BUDHI, No Rekening 201515065562, plafond Rp 64.000 ribu dan baki

debet Rp 44.718 suku bunga 1,5% per bulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda empat BPKB H-07047412-O DK 370XE merk

Nisan/Cedric tahun 2004 warna hitam a.n Bagus Putu Arya Budhi. Satu unit kendaraan

roda dua BPKB No. K-10797804-O, DK 7754VM, merk Honda tahun 2014 a.n Bagus Putu

Arya Budhi. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. D-8268720-O merk Kawasaki tahun

2006 a.n Ni Made Widyani.

2. PUTU AGUS WIDIADA, No Rekening 201508126023, plafond Rp 27.000 ribu dan baki

debet Rp 18.760 ribu suku bunga 2% per bulan jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda dua BPKB No. F-5004559-), DK 8395-CO

merk Honda/CBR 150R tgn 2008 a.n Ngurah Anom Widiastawa. Satu unit kendaraan roda

dua BPKB No. L-10235138, DK 5325-EV, merk Honda thn 2014 a.n Nyoman Ngurah Anom

Widiastawa. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. J-01310771-O DK 3071 DP, merk

Honda/NC12A1CF a.n Ngurah Anom Widiastawa, SE

3. MADE MARJAYASA, STP, No Rekening 201513035285, plafond Rp 5.000 ribu dan baki

debet Rp 2.081 ribu suku bunga 1,% per bulan jangka waktu 36 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa pemotongan gaji.

4. I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201515055490, plafond Rp 30.000 ribu

dan baki debet Rp 20.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan,

agunan yang dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 666.

5. I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201522105897, plafond Rp 10.000 ribu

dan baki debet Rp 7.666 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan

yang dijaminkan berupa BPKB No. L12109069-O.

6. MADE MARJAYASA ,STP, nomor rekening 201612046280, plafond Rp 36.000 ribu dan baki

debet Rp. 31.200 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000409/DEP/KNY/2015 a/n I Wayan Keladi

Rp. 25.000.000.

7. KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201614066453, plafond Rp 70.000 ribu dan

baki debet Rp 62.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan

yang dijaminkan berupa sepeda motor honda BPKB nomor K-01215692-O, sepeda motor

yamaha BPKB nomor G-1307500-O.

8. KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201617116732, plafond Rp 5.000 ribu dan

baki debet Rp 4.790 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan

yang dijaminkan berupa pemotongan gaji.

9. I KETUT WIDIARSA, nomor rekening 201618036238, plafond Rp 250.000 ribu dan baki

debet Rp 212.500 suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 2435.

10. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201622076513, plafond 10.000 ribu dan baki

debet Rp 9.166 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa kendaraan roda empat Mitsubishi/T120 SS, BPKB nomor A-9325944-

O, DK-9271 BR.

Page 72: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

72

PT. BPR KANAYA

11. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625056409, plafond 120.000 ribu dan baki

debet Rp 110.867 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 01835.

12. PUTU SUKANADI, nomor rekening 201625056411, plafond 360.000 ribu dan baki debet

Rp 360.000 ribu suku bunga 0,83% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 00069/DEP/KNY/2011 a/n Putu Sukanadi.

13. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625086569, plafond 4.200 ribu dan baki

debet Rp 2.759 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000596/DEP/KNY/2016 a/n Nyoman

Suryani.

14. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201627126799, plafond 5.000 ribu dan baki

debet Rp. 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang

dijaminkan berupa pemotongan gaji.

15. BAGUS PUTU ARYA BUDHI, nomor rekening 201613126782, plafond 5.000 ribu dan baki

debet Rp 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang

dijaminkan berupa pemotongan gaji.

16. I GEDE ARSAMA, Nomor Rekening 201621036241, plafod Rp. 7.000 ribu, dan baki debet

Rp. 4.375 ribu, suku bunga 1,50 % perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan yang

dijaminkan berupa sepeda motor merk Honda/NC11BF A/T, BPKB nomor J-05014076-O,

DK-7874-UY

B. TABUNGAN PIHAK TERKAIT

Tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua puluh lima) rekening yaitu atas nama :

Tabel 8.1 Tabungan Pihak Terkait

No. Nama Rekening Nominal

1 Ketut Sunarsih 6201000055 131 2 Putu Agus Widiada 6201000077 23.851 3 Ketut Sunarsih 6201000114 4.710 4 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000180 118 5 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000181 81 6 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000182 14 7 Bagus Putu Arya Budhi 6201000211 4.113 8 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000221 21.762 9 Ketut Sunarsih 6201000291 192

10 Putu Sukanadi 6201000566 37 11 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201001165 28 12 Putu Sukanadi 6201001207 76.952 13 I Made Mudarma 6201001666 688 14 Made Marjayasa 6202000066 3.834 15 Made Marjayasa 6202000067 3.834 16 Ni Made Sinar Miniarsih 6202000103 7.392 17 Ni Made Sinar Miniarsih 6202001346 2.053 18 Komang Adi Suryawan 6202001410 1.241 19 Putu Agus Widiada 6202002130 401 20 Ni Putu Puspita Dewi 6202002228 100 21 Ni Putu Puspita Dewi 6204000001 21 22 Ni Putu Puspita Dewi 6204000002 32 23 I Ketut Widiarsa 6204000005 10 24 Putu Agus Widiada 6204000017 385 25 I Gede Arsama 6204000027 60

Jumlah 152.040

C. DEPOSITO PIHAK TERKAIT

Deposito pihak terkait dengan bank sebanyak 1 (satu) rekening yaitu atas nama :

1. Putu Sukanadi dengan nomor rekening 00069/DEP/KNY/11, jumlah nominal sebesar Rp.

4000.000 ribu.

Page 73: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

73

PT. BPR KANAYA

IX. PENJELASAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

A. KOMITMEN

Tabel 9.1

Tagihan Komitmen

POS - POS 2016 2015

Tagihan Komitmen

- Fasilitas Pinjaman diterima yang belum digunakan - -

- - Jumlah Tagihan Komitmen

Tabel 9.2

Kewajiban Komitmen

POS - POS 2016 2015

Kewajiban Komitmen

- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 577.773 -

577.773 - Jumlah Kewajiban Komitmen

Laporan kewajiban komitmen pada tahun 2016 adalah sebesar RP. 577.773 ribu yaitu

pinjaman dari bank lain dalam bentuk Rekening Koran (RC) pada Bank Danamon.

B. KONTINJENSI

Tabel 9.3

Tagihan Kontijensi

POS - POS 2016 2015

Tagihan Kontijensi

- Pendapatan bunga dalam penyelesaian. 1.903.217 1.091.695

- Aktiva produktif yang dihapusbuku 189.288 67.790

- Lain-lain - -

2.092.505 1.159.485 Jumlah Tagihan Kontijensi

Laporan kontinjensi pos Aktiva produktif yang dihapusbukukan pada Tahun 2016 sebesar Rp.

189.288 ribu. Pada posisi Desember tahun 2015 jumlah Aktiva Produktif yang dihapusbukukan

adalah sebesar Rp. 67.790 ribu dan selama tahun 2016 bank melakukan penghapusbukuan

terhadap 4 (empat) debitur sebesar Rp. 136.498 ribu kemudian terdapat pembayaran yang

telah dihapusbuku dari debitur sebesar Rp. 15.000 ribu.

Adanya penghapusbukuan tersebut disebabkan karena kredit tersebut sudah termasuk kredit

macet (kolektibilitas 4), debiturnya sudah melarikan diri, dan agunannya juga tidak ada yaitu

dibawa lari oleh debitur serta usahanya mengalami kebangkrutan. Adapun alasan lain dari

penghapusbukuan ini adalah untuk bisa menurunkan Non Performing Loan (NPL) yang masih

terlalu tinggi. Penghapusbukuan ini juga dibackup dengan adanya dana cadangan yang

tersedia.

Pada laporan kontinjensi pos pendapatan bunga dalam penyelesaian sebesar 1.903.217 pada

tahun 2016, manajemen merencanakan untuk menekan pos tersebut serendah mungkin

melalui penagihan yang insentif terhadap kredit-kredit non lancar, namun ternyata tidak

terealisasi secara maksimal.

X. TANGGAL PENYELESAIAN LAPORAN

Manajemen bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan. Tanggal penyelesaian

laporan keuangan adalah tanggal 12 Januari 2017.

Page 74: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

74

PT. BPR KANAYA

XI. PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN TAHUNAN

A. LAPORAN KEUANGAN

1. EVALUASI REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA NERACA

TAHUN 2016 DAN REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2015

Tabel 11.1

Evaluasi Neraca REALISASI

Variance %

ASET

1 Kas 180.943 212.556 17,47 158.616 (53.940) 74,62 (22.327) (12,34)

2 Kas dalam valuta asing - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

3 Surat berharga - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

4 Pendapatan bunga yang akan diterima 1.158.641 1.737.962 50,00 2.935.200 1.197.238 168,89 1.776.559 153,33

5 Penempatan pada bank lain 13.744.371 14.175.215 3,13 18.459.163 4.283.948 130,22 4.714.792 34,30

-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 56.670 70.837 25,00 73.918 3.081 104,35 17.248 30,44

6 Kredit yang diberikan 91.841.571 107.755.209 17,33 111.251.370 3.496.161 103,24 19.409.799 21,13

-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 707.987 885.716 25,10 1.854.674 968.958 209,40 1.146.687 161,96

7 Agunan yang diambil alih - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

8 Aset tetap dan inventaris 1.451.852 2.198.666 51,44 6.043.457 3.844.791 274,87 4.591.605 316,26

-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 367.389 479.845 30,61 611.846 132.001 127,51 244.457 66,54

9 Aset tidak berwujud 2.733 - 0,00 3.583 3.583 100,00 850 31,10

-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

10 Aset antarkantor - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

11 Aset lain-lain 179.156 562.557 214,00 129.026 (433.531) 22,94 (50.130) (27,98)

TOTAL ASET 107.427.221 125.205.767 16,55 136.439.977 11.234.210 108,97 29.012.756 27,01

NO KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

1 Kewajiban segera 328.234 114.449 (65,13) 153.509 39.060 134,13 (174.725) (53,23)

2 Utang bunga 467.945 132.506 (71,68) 632.846 500.340 477,60 164.901 35,24

3 Utang pajak 312.234 282.480 (9,53) 344.523 62.043 121,96 32.289 10,34

4 Simpanan 37.321.391 45.501.046 49.158.403

5 a. Tabungan 4.454.491 7.209.146 61,84 4.871.553 (2.337.593) 67,57 417.062 9,36

6 b. Deposito 32.866.900 38.291.900 16,51 44.286.850 5.994.950 115,66 11.419.950 34,75

7 Simpanan dari bank lain 6.500.000 8.250.000 26,92 9.700.000 1.450.000 117,58 3.200.000 49,23

8 Pinjaman diterima 47.442.440 54.825.797 15,56 56.133.269 1.307.472 102,38 8.690.829 18,32

9 Dana setoran modal - kewajiban - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

10 Kewajiban imbalan kerja - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

11 Pinjaman subordinasi - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

12 Modal pinjaman - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

13 Kewajiban antarkantor - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

14 Kewajiban lain-lain - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

JUMLAH KEWAJIBAN 92.372.244 109.106.278 18,12 116.122.550 7.016.272 106,43 23.750.306 25,71

EKUITAS

1 Modal

a. Modal dasar 15.000.000 15.000.000 0,00 30.000.000 15.000.000 200,00 15.000.000 100,00

b. Modal yang belum disetor -/- 8.500.000 8.500.000 0,00 17.900.000 9.400.000 210,59 9.400.000 110,59

c. Agio - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

d. Disagio -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

e. Modal sumbangan - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

2 Dana setoran modal - ekuitas 2.000.000 2.000.000 0,00 - (2.000.000) 0,00 (2.000.000) 0,00

3 Laba/Rugi yang belum direalisasi - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

4 Surplus revaluasi aset tetap - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

5 Saldo laba

a. Cadangan umum 1.700.000 2.000.000 17,65 2.420.000 420.000 121,00 720.000 42,35

b. Cadangan tujuan - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

c. Laba/Rugi - 0,00 - 0,00

1) Tahun-tahun lalu

i. Laba 77.150 96.437 25,00 140.714 44.277 145,91 63.564 82,39

ii. Rugi -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

2) Tahun berjalan

i. Laba 4.777.827 5.503.052 15,18 5.656.713 153.661 102,79 878.886 18,40

ii. Rugi -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00

JUMLAH EKUITAS 15.054.977 16.099.489 6,94 20.317.427 4.217.938 126,20 5.262.450 34,95

#REF!

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 107.427.221 125.205.768 16,55 136.439.977 11.234.209 108,97 29.012.756 27,01

NO Pertumbuhan

(%)VarianceTahun 2016 %

PertumbuhanASET

RENCANA KERJA PENCAPAIAN RENCANA KERJA

Tahun 2015 Tahun 2016

Page 75: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

75

PT. BPR KANAYA

a. Kas

Jumlah kas tersebut adalah merupakan saldo kas yang ada per 31 Desember tahun

2016 sebesar Rp. 158.616 ribu. Penempatan kas pada akhir tahun 2016 tersebut

sebagai alat likuid belum melampaui dari target yang direncanakan yaitu sebesar

Rp. 212.556 ribu atau tercapai sebesar 74,62 % dan mengalami penurunan dari

tahun 2015 sebesar Rp. 22.327 ribu (-12,34 %).

b. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima

Pendapatan bunga yang akan diterima pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 2.935.200

ribu tercapai sebesar 168,89 % dari rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.737.962

ribu mengalami pertumbuhan dari 2015 sebesar Rp.1.776.559 ribu (153,33 %).

c. Penempatan Pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 18.459.163 ribu

yang berfungsi sebagai backup (secondary reserve) bagi penyediaan kas. Rencana

kerja tahun 2016 sebesar Rp. 14.175.215 ribu sehingga target tercapai 130,22 %,

PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 73.918 ribu tercapai sebesar 104,35% dari target

yang diharapkan sebesar Rp. 70.837 ribu. Sedangkan antara realisasi tahun 2016

terhadap realisasi Tahun 2015 penempatan pada bank lain mengalami

pertumbuhan sebesar Rp. 4.714.792 ribu atau 34,30%.

d. Kredit Yang Diberikan

Target Realisasi kredit yang diberikan tahun 2016 sebesar Rp. 107.755.209 ribu dan

terealisasi sebesar Rp. 111.251.370 ribu sehingga target tercapai sebesar 103,24 %.

Sedangkan PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 1.854.674 ribu, target yang diharapkan

sebesar Rp. 885.716 ribu tercapai 109,40% mengalami pertumbuhan sebesar Rp.

1.146.687 ribu (161,96%). Peningkatan PPAP disebabkan oelh tingginya kredit

bermasalah dan beberapa agunan kredit belum diikat secara notariil.

Sedangkan pos kredit yang diberikan pada realisasi Tahun 2016 yang sebesar Rp.

111.251.370 ribu dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp.

91.841.571 ribu maka pos kredit mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 19.409.799

ribu atau 21,13 %. Adapun Pertumbuhan Kredit yang diberikan per Triwulan dari

bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.1

Page 76: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

76

PT. BPR KANAYA

Peningkatan kredit tersebut diikuti dengan naiknya pendapatan bunga kredit yang

menjadi tulang punggung dari pencetakan laba bank. Semua ini tidak terlepas dari

strategi yang telah dijalankan oleh manajemen, dimana kredit lebih diarahkan pada

sektor retail/ UMKM yang secara umum masih mampu memberikan margin yang

lebih tinggi.

Untuk mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah maka pinjaman diberikan

kepada debitur atau calon debitur yang memiliki past performance baik, usaha yang

memiliki prospek dan jaminan yang marketable, serta selalu mengedepankan aspek

hukum di dalam pelaksanaannya.

Kredit berdasarkan jenis penggunaan seperti Kredit Modal Kerja mampu terealisasi

sebesar Rp. 44.327.738 ribu atau tercapai sebesar Rp. 16.727.738 ribu (160,61%)

dari target yang diharapkan sebesar Rp. 27.600.000 ribu dan mengalami

pertumbuhan sebesar Rp. 24.329.005 ribu (121,65%) dari Desember 2015,

Kontribusi Kredit Modal Kerja pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit

sebesar 39,25%. Kredit Investasi mampu terealisasi sebesar Rp. 13.974.928 ribu

atau tercapai 69,87 % dari target yang diharapkan sebesar Rp. 20.000.000 ribu dan

mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 613.954 ribu (4,60%) dari Desember 2015,

Kontribusi Kredit Investasi pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit

sebesar 12,37%. Kredit Konsumtif terealisasi sebesar Rp. 54.638.832 ribu atau

tercapai 87,56% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 62.400.000 ribu dan

mengalami penurunan sebesar Rp. 5.761.657 ribu (-9,54%) dari Desember 2015,

Kontribusi Kredit Konsumtif pada semester II 2016 terhadap keseleruhan kredit

sebesar 48,38%. Adapun Kontribusi Berdasarkan Jenis Penggunaan Terhadap Total

Kredit per Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.2

Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi seperti perikanan mampu terealisasi sebesar

Rp. 1.500.000 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami

pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada

sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,33%. Sektor Industri Pengolahan

mampu terealisasi sebesar Rp. 480.388 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan

dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi

yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,43%. Sektor Listrik,

Gas dan Air mampu terealisasi sebesar Rp. 43.056 ribu (100,00%) dari target yang

diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015,

kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,04%.

Sektor Konstruksi mampu terealisasi sebesar Rp. 1.926.681 ribu (253,68%) dari

target yang diharapkan sebesar Rp. 759.496 dan mengalami pertumbuhan sebesar

Page 77: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

77

PT. BPR KANAYA

Rp. 1.167.185 ribu (153,68 %) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada

sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,71%. Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran mampu terealisasi sebesar Rp. 41.550.256 ribu (218,91%) dari target yang

diharapkan sebesar Rp. 18.980.096 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp.

22.570.160 ribu (118,91%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada

sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,79%. Sektor Penyediaan Akomodasi

dan Penyediaan Minuman mampu terealisasi sebesar Rp. 384.110 ribu (100%) dari

target yang diharapkan dan mengalami 100,00% dari Desember 2015, kontribusi

yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,34%. Sektor

Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi mampu terealisasi sebesar Rp. 760.000

ribu (573,15%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 132.600 ribu dan mengalami

pertumbuhan sebesar Rp. 627.400 ribu (473,15%) dari Desember 2015, kontribusi

yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,67%. Sektor

Perantara Keuangan mampu terealisasi sebesar Rp. 23.236 ribu (100,00%) dari

target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00 % dari

Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit

sebesar 0,02%. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mampu terealisasi

sebesar Rp. 856.323 ribu (305,83%) dari target yang diharapkan sebesar Rp.

280.000 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 576.323 ribu (205,83%) dari

Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit

sebesar 0,76%. Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosbud dan Hiburan mampu terealisasi

sebesar Rp. 10.778.617 ribu (85,40%) dari target yang diharapkan sebesar Rp.

12.621.155 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.842.538 ribu (-14,60%)

dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan

kredit sebesar 9,54%. Sektor Rumah Tagga mampu terealisasi sebesar Rp.

13.591.193 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami

pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada

sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 12,03%. Sektor Bukan Lapangan Usaha

Lainnya mampu terealisasi sebesar Rp. 41.047.639 ribu (67,96%) dari target yang

diharapkan sebesar Rp. 60.400.489 ribu dan mengalami penurunan yang signifikan

sebesar Rp. 19.352.850 ribu (-32,04%) dari Desember 2015, kontribusi yang

diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,34%. Adapun

Kontribusi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi terhadap Total Kredit per Desember

2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.3

Page 78: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

78

PT. BPR KANAYA

Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya kredit yang diberikan tercapai sesuai

target yang diharapkan yaitu :

1) Pemasaran kredit dilakukan dengan gencar melalui peluncuran produk-produk

kredit yang baru.

2) Tersedianya dana digunakan secara optimal dalam penyaluran kredit, namun

dalam pemberian kreditnya masih tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,

sehingga pemilihan debitur sangat penting dilakukan untuk menjaga kualitas

kredit yang baik.

3) Sampai dengan semester iI 2016 ini bank berkomitmen untuk mengurangi

kredit bermasalah dan menurunkan rasio NPL dengan cara melakukan

penyelamatan kredit dan mengoptimalkan penagihan kredit khususnya kredit

bermasalah sehingga beberapa debitur dapat melunasi kreditnya, beberapa

debitur mengalami perbaikan menjadi lancar sehingga pelemparan kredit bisa

dilaksanakan dengan baik dengan mencari debitur baru.

e. Aset Tetap Dan Inventaris

Jumlah tersebut merupakan inventaris sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah

harga perolehan sebesar Rp. 6.043.457 ribu dan tercapai sebesar 274,87 % dari

target yang diharapkan sebesar Rp. 2.198.666 ribu dan mengalami pertumbuhan

sebesar Rp. 4.591.605 (316,26 %) dari tahun 2015. Jumlah akumulasi penyusutan

sebesar Rp. 611.846 ribu mampu tercapai sebesar 127,87 % dari target yang

diharapkan sebesar Rp. 479.845 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp.

244.457 ribu (66,54 %) dari tahun 2015.

f. Aset Lain-Lain

Pada rencana kerja tahun 2016 pada pos ini direncanakan sebesar Rp. 562.557 ribu,

terealisasi sebesar Rp. 129.026 ribu tercapai 22,94 %. Bila dibandingkan dengan

realisasi pada tahun 2015 Pos ini mengalami penurunan sebesar 50.130 atau

-27,98%.

g. Aset

Realisasi Aset sampai bulan Desember 2016 tercapai sesuai dengan target yang

diharapkan. Dimana aset yang direncanakan sebesar Rp. 125.205.767 ribu

sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 136.433.977 ribu atau

tercapai sebesar 108,97 % dari target. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi

aset Tahun 2015 yang sebesar Rp. 107.427.221 ribu mengalami pertumbuhan

sebesar Rp. 29.012.756 ribu atau 27,01 %. Adapun Pertumbuhan Aset per Triwulan

dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut

:

Page 79: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

79

PT. BPR KANAYA

Chart 11.4

h. Kewajiban Segera

Realisasi Kewajiban segera sampai bulan Desember 2016 sudah tercapai sesuai

dengan target sebesar 134,13 %, Dimana kewajiban segera yang direncanakan

sebesar Rp. 114.449 ribu sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp.

153.509 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 174.725 ribu atau -53,23%.

i. Utang Bunga

Utang bunga yang direncanakan bulan Desember 2016 sebesar Rp. 132.506 ribu

sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 632.846 ribu sehingga

tercapai sebesar 477,60 %. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015

yang sebesar Rp. 467.945 ribu mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 164.901 ribu

atau 35,24 % .

j. Utang Pajak

Realisasi Utang pajak pada Desember 2016 sebesar Rp. 344.523 ribu telah tercapai

sebesar 121,96 % dari target yang sebesar 282.480 ribu, sedangkan dibandingkan

dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 312.234 ribu mengalami

pertumbuhan sebesar Rp. 32.289 ribu atau 10,34 %.

k. Simpanan

1) Tabungan

Tabungan yang diharapkan dari pihak ketiga sampai Tahun 2016 belum

tercapai dengan baik sesuai dengan target dimana jumlah dana pihak ketiga

dalam hal ini tabungan yang telah diproyeksikan akan dapat terhimpun dana

sampai dengan bulan Desember adalah sebesar Rp. 7.209.146 ribu namun

pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 4.871.553 ribu, hal ini

menunjukkan pencapaiannya hanya sebesar 67,57 %.

Sedangkan realisasi tabungan pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi

Tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 417.062 ribu atau tumbuh

sebesar 9,36 %.

Tabungan berdasarkan jenis produk seperti Tabungan Umum mampu

terealisasi sebesar Rp. 3.068.825 ribu (65,08%) dari target yang diharapkan

sebesar Rp. 4.715.253 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 141.773

ribu (-4,42%) dari Desember 2015, Tabungan Paket Kanaya terealisasi sebesar

Rp. 1.480.054 ribu (82,99%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 1.783.360

Page 80: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

80

PT. BPR KANAYA

ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 446.694 ribu (43,23%) dari

Desember 2015, Tabunganku terealisasi sebesar Rp. 283.718 ribu (39,93%)

dari target yang diharapkan sebesar Rp.710.533 ribu dan mampu tumbuh

sebesar Rp. 73.185 ribu (34,76%) dari Desember 2015 serta Tabungan Simpel

mampu terealisasi sebesar Rp. 38.956 ribu (100,00%) dari sebelumnya tidak

ditargetkan.

Dilihat dari jumlah rekening penabung mengalami peningkatan dengan total

848 rekening dari desember 2015, namun dilihat dari besaran nominalnya

hanya mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 417.062 (9,36 %) ribu. Adapun

Kontribusi Produk Tabungan terhadap Total Tabungan per Desember 2016

dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.5

Adapun hal-hal yang menyebabkan pada pos tabungan belum tercapai sesuai

dengan target yaitu :

a) Beberapa nasabah penabung merupakan debitur (memiliki kredit di

bank), sehingga pada saat pembayaran atau pelunasan kredit dilakukan

penarikan tabungan (pendebetan tabungan).

b) Adanya kendala persaingan ketat dari lembaga keuangan lain dengan

produk-produknya yang menarik dengan berbagai fasilitas kemudahan

yang ditawarkan dan berhadiah, walaupun bank telah memiliki beberapa

produk tabungan dimana suku bunga yang diberikan juga cukup tinggi

bila dibandingkan dengan bank umum.

Adapun Pertumbuhan Tabungan per Triwulan dari bulan Desember 2015 –

Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.6

Page 81: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

81

PT. BPR KANAYA

2) Deposito

Deposito sampai bulan Desember Tahun 2016, telah terealisasi sesuai dengan

anggaran dimana jumlah dana pihak ketiga dalam hal ini Deposito yang telah

diproyeksikan akan dapat terhimpun dana sebesar Rp. 38.291.900 ribu namun

pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 44.286.850 ribu, hal ini

menunjukkan pencapaiannya sebesar 115,66 %.

Realisasi deposito pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015

mengalami pertumbuhann yaitu sebesar Rp. 11.419.950 ribu atau 34,75 %.

Dilihat dari lampiran 16 (Perkembangan DPK) bahwa jumlah rekening deposan

mengalami peningkatan dengan total 38 rekening dari desember 2015, begitu

juga apabila dilihat dari besaran nominalnya mengalami pertumbuhan yang

sangat signifikan sebesar Rp. 11.419.950 (34,75 %) ribu.

Adapun tercapainya pada pos deposito, hal ini disebabkan oleh :

a) Bank masih memberikan bunga diatas suku bunga yang ditetapkan LPS.

Simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan yang maksimal diberikan

suku bunga maksimal sebesar suku bunga yang ditetapkan oleh LPS, hal

ini disebabkan adanya persaingan antar bank dan lembaga keuangan

lainnya dalam mencari nasabah deposito ( BPR bersaing ketat dengan

koperasi dan LPD ) yang mempunyai keunggulan atau kemudahan tidak

terikat ketentuan seperti layaknya Bank Perkreditan Rakyat. Adapun suku

bunga maksimal yang diberikan kepada nasabah yaitu sebesar 12,00 %

sedangkan suku bunga yang ditetapkan LPS pada bulan Januari - Mei

2016 adalah 10,00 % dan bulan Juni 2016 adalah sebesar 9,25 %.

b) Ada beberapa deposan yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap bank,

sehingga nasabah tersebut terus menambah dan menaruh dananya

dalam bentuk deposito.

Adapun Pertumbuhan Deposito per Triwulan dari bulan Desember 2015 –

Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.7

l. Simpanan Dari Bank Lain

Realisasi Simpanan dari bank lain Desember 2016 telah tercapai sesuai dengan

target, pencapaian terealisasi hanya sebesar 117,58 % dari target, dimana simpanan

dari bank lain yang diharapkan sebesar Rp. 8.250.000 ribu namun terealisasi sebesar

Page 82: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

82

PT. BPR KANAYA

Rp. 9.700.000 ribu. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 sebesar

6.500.000 ribu mengalami pertumbuhan sebesar 3.200.000 ribu atau 49,23 %.

m. Pinjaman Diterima

Pinjaman yang diterima yang diharapkan sampai Desember 2016 sebesar

Rp.54.825.797 ribu mampu terealisasi sebesar Rp. 56.133.269 ribu pada tahun 2016

atau tercapai sebesar 102,38 % dan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015

maka pinjaman diterima mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 8.690.829 ribu atau

18,32 %.

n. Laba Tahun Berjalan

Realisasi Laba berjalan sudah tercapai sesuai dengan target yang direncanakan

dimana jumlah laba yang diproyeksikan bulan Desember Tahun 2016 adalah sebesar

Rp. 5.503.052 ribu dan mampu terealisasi yaitu sebesar Rp.5.656.713 ribu sehingga

hal ini menunjukkan bahwa pada pos Laba tercapai sebesar 102,79 %. Bila

dibandingkan dengan 2015 yang hanya terealisasi Rp 4.777.827 ribu, laba tahun ini

meningkat sebesar Rp 878.886 ribu atau 18,40 %.

Adapun hal yang menyebabkan telah tercapainya target laba Semester II tahun

2016 adalah rasa optimisme yang tinggi dalam pembuatan rencana kerja periode

semester II, hal ini didasarkan pada pencapaian laba akhir tahun 2015 dengan

mempertimbangkan bahwa keadaan perekonomian secara nasional maupun di

daerah optimis akan membaik dan dibandingkan dengan realisasi Semester II Tahun

2015, perolehan laba mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 878.886 ribu atau 18,40

%, (Lampiran 2). Adapun Pertumbuhan Laba Berjalan per Triwulan dari bulan Juni

2015 – Juni 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.8

Page 83: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

83

PT. BPR KANAYA

2. EVALUASI REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA LABA

RUGI TAHUN 2016 DAN REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2015

Tabel 11.2

Evaluasi Laporan Laba Rugi

REALISASI

DESEMBER DESEMBER PERTUMBUHAN DESEMBER

2015 2016 (%) 2016 VARIANCE %

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Bunga Kontraktual 18.239.753 22.549.692 23,63 24.071.803 1.522.111 106,75 5.832.050 31,97

Amortisasi Provisi 1.193.756 1.492.196 25,00 1.862.193 369.997 124,80 668.437 55,99

Provisi 16.940 21.174 24,99 8.921 (12.253) 42,13 (8.019) (47,34)

Amortisasi Biaya Transaksi -/- 12.544 15.680 25,00 7.098 (8.582) 45,27 (5.446) (43,42)

Bunga penempatan pada bank lain 254.314 330.608 30,00 412.216 81.608 124,68 157.902 62,09

Jumlah Pendapatan Bunga 19.717.307 24.409.350 23,80 26.362.231 1.952.881 108,00 6.644.924 33,70

Beban Bunga

Bunga Kontraktual 9.302.308 11.720.141 25,99 12.991.827 1.271.686 110,85 3.689.519 39,66

Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi -

Jumlah Beban Bunga 9.302.308 11.720.141 25,99 12.991.827 1.271.686 110,85 3.689.519 39,66

Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih 10.414.999 12.689.209 21,84 13.370.404 681.195 105,37 2.955.405 28,38

Pendapatan Operasional Lainnya 153.552 224.024 45,89 346.357 122.333 154,61 192.805 125,56

JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 10.568.551 12.913.233 22,19 13.716.761 803.528 106,22 3.148.210 29,79

Beban Operasional

Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 260.149 325.187 25,00 1.413.737 1.088.550 434,75 1.153.588 443,43

Beban Penyusutan 134.414 316.561 135,51 308.192 (8.369) 97,36 173.778 129,29

Beban Pemasaran 28.192 106.490 277,73 58.930 (47.560) 55,34 30.738 109,03

Beban Administrasi dan Umum 3.705.618 4.666.649 25,93 4.300.119 (366.530) 92,15 594.501 16,04

Beban Operasional Lainnya 198.675 253.343 27,52 210.738 (42.605) 83,18 12.063 6,07

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 4.327.048 5.668.230 31,00 6.291.716 623.486 111,00 1.964.668 45,40

LABA (RUGI) OPERASIONAL 6.241.503 7.245.003 16,08 7.425.045 180.042 102,49 1.183.542 18,96

PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL

Pendapatan Non Operasional 31.967 - (100,00) 80.066 80.066 100,00 48.099 150,46

Beban Non Operasional 117.238 146.548 25,00 140.643 (5.905) 95,97 23.405 19,96

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (85.271) (146.548) 71,86 (60.577) 85.971 41,34 24.694 (28,96)

LABA RUGI

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 6.156.232 7.098.455 15,31 7.364.468 266.013 103,75 1.208.236 19,63

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1.378.405 1.595.403 15,74 1.707.755 112.352 107,04 329.350 23,89

LABA (RUGI) BERSIH 4.777.827 5.503.052 15,18 5.656.713 153.661 102,79 878.886 18,40

KETERANGAN

RENCANA KERJA PENCAPAIAN RENCANA KERJA

PERTUMBUHANVARIANCE %

a. Pendapatan Bunga Kontraktual

Pendapatan bunga kontraktual pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan

bunga kredit, terealisasi sebesar Rp. 24.071.803 ribu dibandingkan dengan rencana

kerja tahun 2016 sebesar Rp. 22.549.692 ribu. Pendapatan bunga kontraktual telah

mencapai target sebesar Rp. 1.522.111 ribu (106,75%) sedangkan dibandingkan

dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 18.239.753 ribu mengalami

pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 5.832.050 ribu (31,97 %).

b. Pendapatan Amortisasi Provisi

Pendapatan amortisasi provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan

administrasi kredit yang diamortisasi terealisasi sebesar Rp. 1.862.193 ribu

sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.492.196 ribu. Pendapatan

Amortisasi Provisi mampu tercapai sebesar Rp. 369.997 ribu (124,80 %) dari target

yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang

sebesar Rp. 1.193.756 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 668.437

ribu (55,99 %).

Page 84: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

84

PT. BPR KANAYA

c. Pendapatan Provisi

Pendapatan provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari provisi secara langsung

diakui sebagai pendapatan terealisasi sebesar Rp. 8.921 ribu sedangkan rencana

kerja tahun 2016 sebesar Rp. 21.174 ribu. Pendapatan Provisi hanya mampu

tercapai 42,13 % dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan

realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 16.940 ribu mengalami penurunan yaitu

sebesar Rp. 8.019 ribu (-47,34 %).

d. Pendapatan Amortisasi Biaya Transaksi

Pendapatan amortisasi biaya transaksi pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp.

7.098 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 12.544 ribu.

Pendapatan ini hanya mampu tercapai 45,27 % dari target yang direncanakan

sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 12.544 ribu

mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 5.446 ribu (-43,42 %).

e. Pendapatan Bunga Penempatan Pada Bank Lain

Pendapatan bunga penempatan pada bank lain pada tahun 2016 terealisasi sebesar

Rp. 412.216 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 330.608 ribu.

Pendapatan ini hanya mampu tercapai sebesar Rp. 81.608 ribu (124,68 %) dari

target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015

yang sebesar Rp. 254.314 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 157.902

ribu (62,09 %).

f. Beban Bunga Kontraktual

Beban bunga kontraktual pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 12.991.827 ribu

dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 11.720.141 ribu,

mampu tercapai sebesar Rp. 1.271.686 ribu (110,85 %) sedangkan dibandingkan

dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 9.302.308 ribu mengalami

pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 3.689.519 ribu (39,66 %).

g. Pendapatan Operasional Lainnya

Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 346.357

ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 224.224.024

ribu, mampu tercapai sebesar Rp. 122.333 ribu (154,61 %) sedangkan dibandingkan

dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 153.552 ribu mengalami

pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 192.805 ribu (125,56 %)

h. Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif

Beban penyisihan kerugian asset produktif pada rencana kerja pada tahun 2016

ditargetkan sebesar Rp. 325.187 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 1.413.737 ribu,

atau mampu tercapai sebesar Rp. 1.088.550 ribu (434,75 %), sedangkan

dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 260.149 ribu

mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 1.153.588 ribu (443,43 %).

i. Beban Penyusutan

Beban penyusutan pada rencana kerja pada tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.

316.561 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 308.192 ribu, atau hanya mampu

tercapai sebesar 97,36 %, sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015

yang sebesar Rp. 134.414 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 173.778

ribu (129,29 %).

Page 85: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

85

PT. BPR KANAYA

j. Beban Pemasaran

Beban pemasaran pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 58.930 ribu dibandingkan

dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 106.490 ribu, hanya mampu

tercapai 55,34 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang

sebesar Rp. 28.192 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 30.738 ribu

(109,03 %).

k. Beban Administrasi Dan Umum

Beban administrasi dan umum pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 4.300.119

ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 4.666.649

ribu, hanya mampu tercapai sebesar 92,15 % sedangkan dibandingkan dengan

realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 3.705.618 ribu mengalami pertumbuhan

yaitu sebesar Rp. 594.501 ribu (16,04 %).

l. Beban Operasional Lainnya

Beban operasional lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 210.738 ribu

dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 253.343 ribu,

hanya mampu tercapai sebesar 83,18%. sedangkan dibandingkan dengan realisasi

Tahun 2015 yang sebesar Rp198.675 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp

12.063 ribu (6,07%).

m. Pendapatan Non Operasional

Pendapatan non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 80.066 ribu

dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang tidak ditargetkan maka pos ini

tercapai 100,00 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang

sebesar Rp. 31.967 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 48.099 ribu

(150,46 %).

n. Beban Non Operasional

Beban non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 140.643 ribu

dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 146.548 ribu,

tercapai sebesar 95,97 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015

yang sebesar Rp. 117.238 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 23.405

ribu (19,96 %).

o. Laba/Rugi

Laba sebelum pajak pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 7.364.468 ribu

dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 7.098.455 ribu,

tercapai sebesar 103,75 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015

yang sebesar Rp. 6.156.232 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp.

1.208.236 ribu (19,63 %) dan laba bersih tahun 2016 terealisasi sebesar Rp.

5.656.713 ribu tercapai sebesar Rp. 153.661 ribu (102,79 %) dari target yang

direncanakan yang sebesar RP. 5.503.052 ribu dan mengalami pertumbuhan

sebesar Rp. 878.886 ribu (18,40 %) dari realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp.

4.777.827 ribu.

Page 86: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

86

PT. BPR KANAYA

3. RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN BANK TAHUN 2016 dan 2015

Tabel 11.3

Rasio Keuangan dan Tingkat Kesehatan Bank Dua Periode Terakhir

% Nilai Predikat % Nilai Predikat

1 Permodalan 32,85 30 Sehat 16,01 30 Sehat

2 Rentabilitas

ROA 5,84 5 Sehat 6,81 5 Sehat

BOPO 71,85 5 Sehat 68,50 5 Sehat

ROE 31,95 Sehat 37,01 Sehat

3 Kualitas Aktiva Produktif

KAP 3,40 25 Sehat 2,63 25 Sehat

PPAP 100,00 5 Sehat 100,00 5 Sehat

NPL 4,62 Tidak Sehat 3,59 Tidak Sehat

4 Likuiditas

Cash Ratio 20,36 5 Sehat 28,08 5 Sehat

LDR 85,25 4 Sehat 89,91 3,52 Sehat

31 Desember 2016 31 Desember 2015KeteranganNo

a. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank posisi per 31

Desember 2016 dibandingkan periode sebelumnya per 31 Desember 2015 adalah

sebagai berikut :

Tabel 11.4 Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank

31 Desember 2015Target Realisasi Deviasi (%) Nominal

Modal Inti :Modal Disetor 8.500.000 12.100.000 142,35 8.500.000 3.600.000 42,35Dana Setoran Modal 2.000.000 - 0,00 - - 0,00Cadangan Umum 1.700.000 2.420.000 142,35 1.700.000 720.000 42,35Cadangan Tujuan - - 0,00 - - 0,00Laba/Rugi Tahun Lalu 96.437 140.714 145,91 77.150 63.564 82,39Laba Tahun Berjalan (50%) 2.751.526 2.828.357 102,79 2.436.805 391.552 16,07

Jumlah Modal Inti 15.047.963 17.489.071 116,22 12.713.955 4.775.116 37,56Modal Pelengkap 885.716 510.917 57,68 451.417 59.500 13,18Jumlah Modal Bank 15.933.679 17.999.988 112,97 13.165.372 4.834.616 36,72ATMR 113.723.877 54.794.084 48,18 82.237.452 (27.443.368) -33,37CAR 14,01 32,85 234,46 16,01 16,84

BMPK :BMPK untuk pihak terkait 1.593.368 1.799.999 112,97 1.316.537 483.462 36,72BMPK untuk ABA tdk. Terkait atau

individu 3.186.736 3.599.998 112,97 2.633.074 966.923 36,72BMPK untuk nasabah umum atau

kelompok 4.780.104 5.399.996 112,97 3.949.612 1.450.385 36,72

POSISI PER MUTASIKETERANGAN 31 Desember 2016

Nominal %

Jumlah modal bank berdasarkan KPMM pada semester II 2016 tercatat Rp.

17.999.988 ribu dibandingkan dengan jumlah modal bank yang ditargetkan sebesar

Rp. 15.933.679 ribu tercapai 112,97%, namun dibandingkan dengan periode

sebelumnya yang sebesar Rp. 13.165.372 ribu terdapat pertumbuhan sebesar Rp.

4.834.616 ribu (36,72 %).

ATMR bank pada Semester II 2016 sebesar Rp. 54.794.084 ribu tercapai sebesar

48,18 % dari yang ditargetkan sebesar Rp. 113.723.377 ribu, dan mengalami

penurunan sebesar Rp. 27.443.368 ribu (-33,37 %) dari periode sebelumnya sebesar

Page 87: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

87

PT. BPR KANAYA

Rp. 82.237.452 ribu. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh perbedaan

bobot risiko yang diakibatkan penggunaan perhitungan ATMR terbaru. Dengan

demikian rasio KPMM (CAR) bank pada Semester II Tahun 2016 adalah sebesar

32,85 % atau tercapai sebesar 234,46 % dari target yang diharapkan yang sebesar

14,01 %, dan terdapat pertumbuhan sebesar 16,84 % dari posisi sebelumnya yang

sebesar 16,01 %.

Berdasarkan perhitungan Ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum

(KPMM) untuk kategori Bank yang dinyatakan Sehat adalah minimum sebesar 8 %.

Sedangkan jumlah modal diperhitungkan BMPK yaitu untuk nasabah umum yang

diperhitungkan 30% dari modal sebesar Rp. 5.399.996 ribu, untuk Antar Bank Aktiva

tidak terkait yang diperhitungkan 20 % dari modal sebesar Rp. 3.599.998 ribu dan

untuk pihak terkait yang diperhitungkan 10 % dari modal sebesar Rp. 1.799.999

ribu.

Adapun Pertumbuhan Rasio CAR per Triwulan dari bulan Desember 2015 –

Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.9

b. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF

1) Perkembangan Aktiva Produktif

Perkembangan jumlah aktiva produktif pada dua periode terakhir sebagai

berikut :

Tabel 11.5 Perkembangan jumlah aktiva produktif

Nominal %

1. Kredit yang diberikan (baki debet) 110.000.000 107.726.909 87,93% 97,93 90.395.126 88,86% 17.331.783 19,17

2. Aktiva produktif yang diklasifikasikan

Kurang Lancar 519.807 1.548.419 1,26% 297,88 594.807 0,58% 953.612 160,32

Diragukan 558.690 405.844 0,33% 72,64 1.231.690 1,21% (825.846) 100,00

Macet 1.329.696 3.260.327 2,66% 245,19 1.538.577 1,51% 1.721.750 111,91

3. Antar Bank Aktiva di luar giro (lancar) 11.837.100 14.783.706 12,07% 124,89 11.333.943 11,14% 3.449.763 30,44

Total 121.837.100 122.510.615 100,00% 100,55 101.729.069 100,00% 20.781.546 20,43

RealisasiDeviasi (%)

POSISI

JENIS31 Desember 2016

Target

PERUBAHAN

Nominal %

POSISI

31 Desember 2015

Nominal %

Page 88: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

88

PT. BPR KANAYA

Jumlah aktiva produktif bank posisi per 31 Desember 2016 sebesar

Rp.122.510.615 ribu terdiri dari kredit yang diberikan-Baki Debet sebesar Rp.

107.726.909 ribu dan penempatan pada bank lain (diluar giro) sebesar Rp.

14.783.706 ribu telah mampu tercapai 100,55 % dari target yang direncanakan

yaitu sebesar Rp. 121.837.100 ribu dan dibandingkan dengan posisi

sebelumnya, jumlah aktiva produktif bank meningkat sebesar Rp. 20.781.546

ribu (20,43 %). Pertumbuhan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah

kredit yang diberikan sebesar Rp. 17.331.783 ribu (19,17 %). Porsi kredit

terhadap total aktiva produktif pada posisi per 31 Desember 2016 mencapai

87,93 % menurun dibandingkan posisi sebelumnya yang mencapai 88,86 %,

sementara disisi lain yaitu porsi antar bank aktiva (diluar giro) per Desember

2016 mencapai 12,07 % meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu mencapai

sebesar 11,14 %.

2) Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif

Perkembangan kualitas aktiva produktif pada dua periode terakhir adalah

sebagai berikut :

Tabel 11.6 Perkembangan kualitas aktiva produktif

POSISI

31 Desember 2015

Target Realisasi Deviasi (%) Nominal

Kredit yang diberikan

Lancar 107.591.807 107.726.909 100,13 90.395.123 17.331.786 19,17

Kurang Lancar 519.807 1.548.419 297,88 594.807 953.612 160,32

Diragukan 558.690 405.844 72,64 1.231.690 (825.846) 100,00

Macet 1.329.696 3.260.327 245,19 1.538.577 1.721.750 111,91

- #DIV/0!

Total AP 110.000.000 112.941.499 102,67 93.760.197 19.181.302 20,46

NPL - - -

Nominal 2.408.193 5.214.590 216,54 3.365.074 1.849.516 54,96

Rasio 2,19 4,62 210,90 3,59 1,03

Penempatan pada bank lain diluar giro - - -

Lancar 11.837.100 14.783.706 124,89 11.333.943 3.449.763 30,44

Macet - - - - - 0,00

PPAP 885.716 1.854.674 209,40 714.287 1.140.387 159,65

Jumlah 11.837.100 14.783.706 124,89 11.333.943 3.449.763 30,44

Total Aktiva Produktif 121.837.100 127.725.205 105.094.140 22.631.065 21,53

Jumlah APYD 2.008.617 4.338.920 2.759.748 1.579.172 57,22

RASIO KAP 1,65% 3,40% 2,63% 0,77%

MUTASIPOSISI

31 Desember 2016AKTIVA PRODUKTIFNominal %

Pada Semester II 2016 Rasio KAP yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang

Diklasifikasikan (APYD) sebesar Rp. 4.338.920 ribu dengan total Aktiva

Produktif (AP) yang terdiri dari Kredit yang diberikan dan penempatan pada

bank lain diluar giro sejumlah Rp. 127.725.205 ribu adalah sebesar 3,40 %

masih tergolong Sehat dibandingkan dengan target yang diharapkan yang

sebesar 1,65 % dan dibandingkan dengan posisi sebelumnya rasio KAP

meningkat sebesar 0,77 % dari 2,63%, Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada

Semester II 2016 telah memburuk, peningkatan rasio KAP ini disebabkan

karena terdapat peningkatan kredit non performing sebesar Rp. 1.849.516 ribu

(54,96%).

Page 89: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

89

PT. BPR KANAYA

Sedangkan rasio NPL yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan

(APYD) sebesar Rp. 5.214.590 ribu dengan jumlah Aktiva Produktif (AP)

sebesar Rp. 112.941.499 ribu adalah sebesar 4,62 % mengalami pencapaian

sebesar 210,90 % dari target yang diharapkan sebesar 2,19 %, sedangkan bila

dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 3,59 % maka rasio

NPL mengalami peningkatan sebesar 1,03 %, itu berarti rasio Non Performing

Loan (NPL) bank tergolong Sehat dan memburuk dari posisi per Desember

2015 %.

PPAP kredit terealisasi sebesar Rp. 1.854.674 ribu atau tercapai 209,40% dari

target yang diharapkan sebesar Rp. 885.716 ribu dan tumbuh sebesar Rp.

1.140.387 ribu (159,65%) dari Desember 2015 yang sebesar Rp. 714.287 ribu.

Adapun Perkembangan Rasio KAP dan NPL per Triwulan dari bulan Desember

2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

Chart 11.10

3) Upaya Perbaikan KAP

Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Direksi dalam perbaikan kualitas aktiva

produktif yaitu :

a) Melakukan pembinaan, intensitas penanganan problem loan dan

penagihan kepada Debitur harus berdasar loyalitas kepada perusahaan

baik kerja sama (Team Work).

b) Kesungguhan dalam kesadaran bekerja keras maupun terciptanya

akuntabilitas kinerja bank antara lain : rescue Debitur yang berprospek

baik, pengawasan kredit non lancar dan mutu penyaluran dana/kredit

baru akan dapat menurunkan rasio NPL sampai dibawah 5,00 %

sepanjang mengedepankan pentingnya prinsip kehati-hatian bank dalam

bertindak,

c) Melakukan antisipasi dengan membuatkan Action Plan, analisa kemauan

dan kemampuan bayar Debitur diyakini betul.

d) Melakukan monitoring tehadap pembayaran Debitur, apabila Debitur

belum menyelesaikan kewajibannya akan dihubungi atau diberikan surat

peringatan, melakukan restrukturisasi dan eksekusi jaminan, sehingga

permasalahan kredit non lancar tidak berlarut-larut dan semakin

menambah permasalahan baru (seperti agunan telah rusak, agunan di

bawa lari dan digadaikan kepada pihak ketiga) apalagi adanya tunggakan

Page 90: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

90

PT. BPR KANAYA

pokok dan pembengkakan tunggakan bunga yang bisa memberatkan

debitur dan kemungkinan akan merugikan bank, maka dari itu dalam hal

ini ketegasan, keberanian, kecepatan dalam pengambilan keputusan

sangat diperlukan. Maka dari itu akan menjadi perhatian khusus dari

semua pihak manajemen bank.

e) Melakukan penyelesaian terhadap kredit non lancar yang sudah tidak

dapat ditagih dan agunannya secara fisik sudah tidak ada ditindaklanjuti

dengan penghapusbukuan.

. 4) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif

Bank telah memiliki pedoman tertulis tentang pembentukan PPAP dan telah

sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/26/PBI/2012 tentang

Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang KAP

dan PPAP BPR.

Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) yang dibentuk bank

sebesar Rp. 1.928.592 ribu yang terdiri dari PPAP Kredit sebesar Rp. 1.854.674

ribu dan PPAP ABA yang sebesar Rp. 73.918 ribu. Jumlah tersebut sudah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku yaitu 100,00 %. Jumlah PPAP tersebut tercapai

sebesar 972.039 ribu (201,62%) % dari target yang direncanakan sebesar Rp.

956.553 ribu dan dibandingkan dengan periode sebelumnya jumlah PPAP

mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 1.163.935 ribu (152,22 %), dimana

jumlah sebelumnya adalah sebesar Rp. 764.657 ribu.

5) Analisis Konsentrasi Risiko

a) Pemberian fasilitas penyediaan dana kepada Debitur terkait dengan

bank

Terdapat penyediaan fasilitas kredit kepada 8 (delapan) orang Debitur

terkait dengan bank yaitu :

Tabel 11.7 Penyediaan Dana Debitur Terkait

NO NAMAHUBUNGAN

KETERKAITANBAKI DEBET

1 Komang Adi Suryawan Komisaris Utama 67.290

2 I Made Mudarma Komisaris 28.166

3 Ketut Widiarsa Direktur Utama 212.500

4 Bagus Putu Arya Budhi Direktur 49.718

5 Putu Agus Widiada SKAI 132.386

6 Made Marjayasa Kabag. Kredit 33.281

7 Ni Putu Puspita Dewi Kabag. Operasional 14.166

8 Putu Sukanadi Suami PSP 360.000

897.507 JUMLAH

Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 897.507 ribu

(0,79 %) dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak

melanggar BMPK pihak terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi

per 30 November 2016 adalah sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK

pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162 ribu. Proses pemberian kredit

tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku

di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari Dewan

Komisaris.

Page 91: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

91

PT. BPR KANAYA

b) Debitur Inti

Kredit yang diberikan kepada 25 (dua puluh lima) Debitur terbesar

berdasarkan jumlah baki debet sebesar Rp. 33.298.749 ribu (29,48 %),

dan baki debet netto sebesar Rp. 33.008.773 ribu (29,23 %). Dari 25

Debitur tersebut semuanya tergolong Lancar. Hal ini mencerminkan

penyebaran pemberian kredit telah dilakukan dengan baik dan merata.

Penyebaran pemberian kredit secara merata perlu dilakukan untuk

menghindari terkonsentrasinya risiko perkreditan. Proses pemberian

kredit tersebut pada dasarnya telah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Mengingat peranannya cukup besar, bank perlu mengelola

Debitur inti tersebut dengan baik karena memiliki potensi risiko kredit

yang cukup besar dan sangat berpengaruh terhadap kinerja bank seperti

Rasio NPL, KAP dan ROA.

c. RENTABILITAS

1) Perkembangan Laba/Rugi

Tabel 11.8 Perkembangan Laba/Rugi

Tahun Laba(Rugi) Rata-rata per bulan

Desember 2014 4.056.207 338.017

Desember 2015 4.777.827 398.152

Desember 2016 5.656.713 471.393

Dari data diatas terlihat bahwa perkembangan hasil usaha bank dihitung

secara rata-rata perbulan mengalami peningkatan yaitu pada Desember 2014

laba bank sebesar Rp 338.017 ribu, Desember 2015 sebesar Rp. 398.152 ribu

dan pada Desember 2016 sebesar Rp. 471.393 ribu.

Produktifitas perusahaan untuk mencapai laba pada periode Semester II Tahun

2016 sudah sepenuhnya terlaksana dengan baik yang tercermin bank

memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.364.468 ribu sedangkan

proyeksi laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.098.455 ribu dan realisasi laba ini

mampu tercapai dari target anggaran yaitu 103,75 %.

Tabel 11.9 Perkembangan Rasio Rentabilitas

POSISI

31 Desember 2015

Target Realisasi Deviasi (%) Nominal Nominal %

RATA-RATA ASET 125.205.767 127.791.489 102,07 90.273.452 34.932.315 38,70

PENDAPATAN OPERASIONAL 24.409.349 26.710.711 109,43 19.896.526 4.512.823 22,68

BEBAN OPERASIONAL 17.373.371 19.190.545 110,46 13.629.607 3.743.764 27,47

LABA SEBELUM PAJAK 7.098.454 7.459.589 105,09 6.149.332 949.122 15,43

LABA SETELAH PAJAK 5.503.052 5.751.834 104,52 4.873.010 630.042 12,93

EQUITY 14.162.247 17.999.988 127,10 13.165.372 996.875 7,57

ROA 5,67 5,84 102,96 6,81 (0,98)

BOPO 71,18 71,85 100,94 68,50 3,33

ROE 38,86 31,95 82,24 37,01 (5,07)

KETERANGAN 31 Desember 2016

POSISIMUTASI

Rasio Return On Asset (ROA) pada semester II 2016 tercatat sebesar 5,84 %

atau tercapai 102,96 % dari target yang direncanakan sebesar 5,67% tergolong

Page 92: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

92

PT. BPR KANAYA

Sehat yaitu rasio Laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.459.589 ribu dibandingkan

dengan rata-rata Aset periode yang sama sebesar Rp. 127.791.489 ribu dan

mengalami penurunan sebesar 0,98 % yang berarti Memburuk dari Semester

II Tahun 2015 yang sebesar 6,81 %, hal ini disebabkan karena tercapainya Laba

sebelum pajak hanya sebesar RP. 949.122 ribu (15,43 %).

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masing –

masing sebesar Rp. 19.190.545 ribu dan Rp. 26.710.711 ribu yaitu sebesar

71,85% atau tercapai 100,94% dari target yang direncanakan sebesar 71,18%

tergolong Sehat dan mengalami peningkatan yang berarti Memburuk sebesar

3,33 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar 68,50 %. Peningkatan rasio

BOPO disebabkan karena biaya operasional yang masih cukup tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa rentabilitas bank Memburuk, sebagaimana

tercermin dari menurunnya rasio ROA dan juga meningkatnya rasio BOPO.

Sedangkan rasio Return On Equity (ROE) juga tergolong Sehat, dimana jumlah

laba setelah pajak sebesar Rp. 5.751.834 ribu dibandingkan dengan jumlah

equity sebesar Rp. 17.999.988 ribu yaitu 31,95 % atau tercapai sebesar 82,24%

dari target yang direncanakan sebesar 38,86% dan mengalami penurunan yang

berarti Memburuk sebesar 5,07 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar

37,01 %. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah ekuitas.. Adapun

perkembangan Rasio ROA, BOPO dan ROE per Triwulan dari bulan Desember

2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

37,01

34,17

36,29

35,56

31,95

68,50

69,23

69,14

69,09

71,85

6,81

6,60

6,62

6,48

5,84

- 20,00 40,00 60,00 80,00

Des 15

Mar…

Jun 16

Sep 16

Des 16

Chart 11.11Perkembangan Rasio ROA, BOPO, dan ROE

RealisasiROA

RealisasiBOPO

RealisasiROE

2) Analisis Terhadap Komponen Pendapatan dan Biaya

a) Kontribusi pendapatan terhadap pendapatan operasional bank dalam 2

(dua) periode adalah didominasi oleh pendapatan bunga kontraktual

yaitu masing-masing sebesar 92,77 % dan 91,36 %. Rasio pendapatan

provisi kredit terhadap pendapatan operasional adalah masing-masing

sebesar, 6,16 % dan 7,03 %. (lampiran 2).

b) Peranan utama komponen biaya terhadap biaya operasional dalam 2

(dua) periode adalah biaya bunga kontraktual yaitu masing-masing

sebesar 66,48% dan 66,33%. Biaya Administrasi dan Umum masing-

masing yaitu sebesar 21,98% dan 19,29%. (lampiran 2). Adapun

Kontribusi Pendapatan dan Biaya Desember 2016 dapat dilihat dari ghart

sebagai berikut :

Page 93: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

93

PT. BPR KANAYA

Chart 11.12

91,36

7,031,3

Kontribusi Pendapatan Desember 2016

BungaKontraktualProvisi

PendapatanLainnya

Dengan struktur pendapatan dan biaya seperti tersebut diatas,

menunjukkan bahwa aktifitas kredit dan sumber pendanaan (tabungan

dan deposito) merupakan aktifitas utama bank yang berpengaruh

terhadap tinggi rendahnya rentabilitas bank, baik dari sisi pendapatan

bunga maupun biaya bunga. Kondisi diatas juga mencerminkan

peningkatan kredit yang diberikan berdampak positif terhadap

rentabilitas bank, hal ini tercermin dari peningkatan prosentase

pendapatan bunga kredit yang diberikan.

Untuk mengoptimalisasi perolehan laba, telah diupayakan untuk secara serius

menindak lanjuti upaya mobilisasi sumber dana dalam bentuk tabungan dan

deposito. Pada saatnya yang tepat dilakukan keseimbangan penerimaan dana

mahal dalam bentuk deposito berjangka, memanfaatkan dana likuiditas yang

idle (cash ratio stabil melalui klasifikasi cadangan sesuai kebutuhan dan safety

of fund yang ideal), efisiensi biaya yang dikeluarkan dari realisasi rugi/laba

hanya untuk hal-hal yang urgent dan wajar. Disamping itu kami juga

menekankan totalitas pegawai untuk berusaha sekuat tenaga meningkatkan

earning assets dari pemasaran kredit baru dan penagihan kredit bermasalah

(non lancar) serta peluang pendapatan dari sector fee based income (rekening

tabungan pasif, biaya administrasi tabungan).

d. LIKUIDITAS

Tabel 11.10 Perekembangan Likuiditas

Posisi per

31 Desember 2015

Target Realisasi Deviasi (%) Nominal

Jumlah Alat Likuid 11.712.770 12.142.779 103,67 10.650.313 1.492.466 14,01

Jumlah Kewajiban Lancar 45.615.495 59.644.758 130,76 37.934.776 21.709.982 57,23

Kredit Yang Diberikan 110.000.000 112.941.499 102,67 93.760.196 19.181.303 20,46

Jumlah Dana 120.919.090 132.480.744 109,56 104.276.715 28.204.029 27,05

Cash Ratio 25,68 20,36 79,29 28,08 -7,72

LDR 90,97 85,25 93,71 89,91 -4,66

Uraian

Mutasi

Nominal %

Posisi per

31 Desember 2016

1) Jumlah alat likuid bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 12.142.779 ribu

yang terdiri dari kas sebesar Rp. 158.616 ribu, penempatan pada bank lain

berupa giro sebesar Rp. 3.675.458 ribu dan Tabungan pada bank lain sebesar

Rp. 8.308.706 ribu. Jumlah alat likuid tersebut mampu tercapai 103,67% dari

target yang diharapkan sebesar Rp. 11.712.770 ribu dan mengalami

66,33

1,04

7,33

0,31

19,291,09

Kontribusi Biaya Desember 2016

BungaKontraktual

Biaya Transaksi

Beban PPAP

Beban

Pemasaran

Administrasi danUmum

Beban Lainnya

Page 94: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

94

PT. BPR KANAYA

pertumbuhan sebesar Rp. 1.492.466 ribu (14,01%) dibandingkan posisi

sebelumnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 10.650.313 ribu.

Jumlah kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang terdiri dari

kewajiban segera sebesar Rp. 786.355 ribu, tabungan sebesar Rp. 4.871.553

ribu, deposito berjangka sebesar Rp. 44.286.850 ribu dan deposito dari bank

lain sebesar Rp. 9.700.000 ribu mampu tercapai sebesar 130,76 % dari target

yang diharapkan yang sebesar Rp. 45.615.495 ribu dan mengalami

pertumbuhan sebesar Rp. 21.709.982 ribu (57,23%) dari posisi sebelumnya per

31 Desember 2015 yang hanya sebesar Rp. 37.934.776 ribu.

Likuiditas bank dihitung berdasarkan alat likuid sebesar Rp. 12.142.779 ribu

dengan kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang menunjukkan cash

ratio bank sebesar 20,36% yang masih tergolong Sehat, rasio kas tersebut

mampu tercapai sebesar 79,29 % dari target yang diharapkan sebesar 25,68 %

dan mengalami penurunan sebesar 7,72% dari Semester II Tahun 2015 yang

sebesar 28,08%.

2) Jumlah dana sebesar Rp. 132.480.744 ribu yang terdiri dari simpanan pihak

ketiga bukan bank yaitu tabungan dan Deposito sebesar Rp. 49.158.403 ribu,

pinjaman yang diterima dan simpanan dari bank lain lebih dari 3 bulan sebesar

Rp. 65.833.270 ribu serta modal inti dan modal pinjaman yang sebesar Rp.

17.489.071 ribu, mampu tercapai sebesar 109,56% dari target yang diharapkan

sebesar Rp. 120.919.090 ribu dan mengalami peningkatan sebesar 28.204.029

ribu (27,05%) dari posisi sebelumnya per 31 Desember 2015 yang sebesar Rp.

104.276.715 ribu.

Loan to Deposit Ratio (LDR) bank dari total kredit yang diberikan sebesar Rp.

112.941.499 ribu dibandingkan dengan dana yang dihimpun tercatat sebesar

Rp. 132.480.744 ribu yang menunjukkan rasio LDR sebesar 85,25% yang

tergolong Sehat, rasio LDR tersebut tercapai 93,71% dari target yang

diharapkan sebesar Rp. 90,97%. Rasio LDR mengalami penurunan sebesar

4,66% dari periode Semester II Tahun 2015 yang sebesar 89,91%.

Adapun perkembangan Rasio Kas dan LDR per Triwulan dari bulan Desember

2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :

28,08

30,28

16,42

10,19

20,36

89,91

90,46

86,84

89,07

85,25

- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Des 15

Mar 16

Jun 16

Sep 16

Des 16

Chart 11.13Perkembangan Rasio Kas dan LDR

RealisasiRasio LDR

RealisasiRasio Kas

Bank telah memiliki ketentuan intern mengenai pemeliharaan likuiditas

dengan memelihara likuiditas secara harian. Dalam upaya untuk mencegah

kesulitan likuiditasnya bank melakukan pemantauan tagihan dan kewajiban

yang akan jatuh tempo dan sampai saat ini bank belum pernah mengalami

Page 95: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

95

PT. BPR KANAYA

kesulitan likuiditas. Dalam menjaga likuiditasnya, salah satu langkah yang

ditempuh bank adalah dengan menempatkan dananya pada bank lain dalam

bentuk giro. Namun demikian, Bank harus lebih aktif melakukan pendekatan

terhadap nasabah inti untuk tetap menempatkan dananya dalam jangka

panjang serta senantiasa memperhitungkan periode yang rawan akan

penarikan dana oleh nasabah terkait dengan perayaan hari raya besar

keagamaan sehingga dapat menghindari risiko kekurangan likuiditas.

Untuk menjaga likuiditas bank yang tetap stabil, disarankan agar tetap

menjaga keseimbangan optimal antara likuiditas dan rentabilitas usaha bank

antara lain menempatkan dana idle tersebut pada bank lain dalam jangka

pendek sesuai kebutuhan likuiditas yang telah diaksep dan sesuai dengan jatuh

tempo sumber dananya, melakukan pendekatan kepada nasabah agar

senantiasa mempertahankan atau bahkan menambah simpanan tabungan dan

memperpanjang deposito yang akan jatuh tempo, melakukan penagihan kredit

dengan lebih insentif, serta meminimalkan penggunaan sistem angsuran lunas

saat jatuh tempo.

B. UPAYA YANG DIAMBIL MENYANGKUT KELANCARAN OPERASIONAL BANK

Pada tahun 2016 bank belum pernah mengalami permasalahan yang sangat

mempengaruhi kinerja dan dapat mengganggu kelancaran operasionalnya serta tetap

menumbuhkan dorongan nilai kemajuan yang hendak diraih untuk diaplikasikan dalam

bentuk target agar kesadaran pegawai konsisten melaksanakan kebijakan manajemen

yang telah direncanakan. Transparansi tugas dan kewenangan tanggung jawab perlu

dicermati bersama pentingnya dalam pelaksanaan tugas setiap hari kerja, memiliki

kebersamaan visi dan komitmen terhadap pertumbuhan dan penanganan kredit,

meningkatkan pertumbuhan volume usaha (produk, harga dan promosi) dan

berpartisipasi terhadap pekerjaannya walaupun dalam menghadapi kondisi lingkungan

makro ekonomi yang belum stabil.

Dalam meningkatkan kelancaran operasional bank, sepanjang tahun 2016 merealisasikan

beberapa kebijakan dan strategi pengembangan perusahaan, baik yang terkait dengan

peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan daya dukung operasional,

peningkatan kualitas SDM dan insfrastruktur dan pengembangan jaringan

pemasaran/pasar. BPR BDE juga secara konsisten mengimplementasikan prinsip

pengendalian/manajemen resiko, Good Corporate Governance (GCG), dan senantiasa

menjalin kemitraan secara eksternal, baik terhadap lembaga keuangan sejenis maupun

masyarakat sekitar melalui penerapan Social Corporate Responsibility (SCR).

1. Penguatan Institusi Internal

Secara internal, BPR BDE selalu melakukan upaya-upaya konkrit pengembangan

kelembagaan melalui restrukturisasi organisasi dan penguatan visi dan misi

perusahaan.

2. Pengembangan Jaringan Pemasaran

Salah satu kebijakan pengembangan jaringan pemasaran yang telah direalisasikan

PT. BPR Kanaya antara lain adalah dengan dibentuknya team leader dan perluasan

pemasaran dengan melakukan pemetaan wilayah.

Page 96: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

96

PT. BPR KANAYA

3. Peningkatan Kualitas SDM

Peningkatan kualitas SDM dilakukan sebagai langkah dalam meningkatkan layanan

nasabah.

4. Pengembangan Daya Dukung Fasilitas

Pengembangan daya dukung fasilitas dilakukan untuk meningkatkan pelayanan

pada nasabah dan keamanan data.

5. Penguatan Kerjasama Eksternal

PT. BPR Kanaya terlibat secara aktif pada berbagai kegiatan organisasional asosiatif

guna pengembangan perusahaan, khususnya kegiatan yang terkait dengan program

PERBARINDO.

6. Meningkatkan Budaya Kepatuhan

Dibandingkan dengan industri lain, industri perbankan adalah industri yang sarat

dengan ketentuan dan pengaturan (heavily regulated industries). Setiap aktivitas

dan transaksinya diatur oleh suatu ketentuan. Budaya kepatuhan adalah suatu

kondisi perilaku yang tunduk dan taat, tercermin dalam perilaku, bahasa, organisasi,

sosial,dan sebagainya.

Budaya kepatuhan merupakan elemen yang penting dalam organisasi Bank yang

diwujudkan dalam Kebijakan Kepatuhan yang memastikan penerapan prinsip

kepatuhan dan tumbuh-kembangnya budaya kepatuhan di Bank.

Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksanaannya Budaya Kepatuhan

pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Selain itu, setiap

pimpinan di semua UnitKerja bertanggung jawab langsung terhadap

pelaksanaanvkepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan

langkah-langkah perbaikan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan

koreksi. Begitu Juga setiap Kepala Bagian bertanggung jawab langsung terhadap

pelaksanaan kepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan

langkah-langkah koreksi atas ketidakpatuhan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan tindakan koreksi tersebut.

XII. PENUTUP

Demikianlah pertanggungjawaban laporan keuangan tahun 2016 yang merupakan hasil kerja keras

manajemen dan seluruh karyawan dalam rangka melaksanakan visi dan misi perusahaan yang

tertuang dalam rencana kerja tahun 2016. Semoga semua hasil yang telah kami capai selama tahun

2016 akan menjadi tolok ukur yang mampu menjadikan motivasi bagi pengurus dan seluruh

karyawan dalam rangka melaksanakan rencana kerja tahun 2017 yang akan datang. Dengan

demikian kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staff mapun

karyawan yang telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Selanjutnya demi perkembangan bank

kami dalam menghadapi era persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan peningkatan

kemampuan operasional, kami membutuhkan bimbingan dan pembinaan yang lebih intensif dan

saran yang bersifat konstruktif baik Intern Bank maupun ekstrern bank khususnya dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).

Page 97: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992

2016

Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016

97

PT. BPR KANAYA

Singaraja, 06 Maret 2017

PT. BPR. Kanaya

Direksi,

I Ketut Widiarsa, SE

Ir. Bagus Putu Arya Budhi

Direktur Utama Direktur

Mengetahui/Menyetujui

Dewan Komisaris

Komang Adi Suryawan, S.Kom

I Made Mudarma,SH.,MM

Komisaris Utama Komisaris