pt. bpr kanayabprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/lap-tahunan-kanaya-2016... · menteri...
TRANSCRIPT
![Page 1: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/1.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
1
PT. BPR KANAYA
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN
PT. BPR KANAYA
TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN
Menunjuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor : 15/3/PBI/2013 tentang transparasi kondisi
keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maka bersama ini kami sampaikan Laporan Keuangan
Tahunan PT. BPR Kanaya yang disusun untuk memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja
opersional Perseroan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, dengan berdasarkan pada Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi
Bank Perkreditan Rakyat.
A. VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA
1. VISI
Perusahaan mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada
masa yang akan datang dan misi yang memuat cara untuk mencapai visi yang telah
ditetapkan. Visi yang jelas akan membuat setiap orang dalam organisasi memiliki
kerangka berfikir yang sama baik dalam membuat strategi bisnis, menetapkan target-
target, maupun dalam upaya mencapai target yang ditetapkan.
Visi Bank Kanaya adalah “Menjadikan PT. BPR KANAYA yang Sehat dan Kuat
didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah”.
Ungkapan pernyataan visi ini mengandung harapan agar BPR Kanaya Sehat, dikelola
secara profesional dan memegang teguh prinsip kehati-hatian, mempunyai daya
saing yang baik, sebagai mitra kerja yang dapat dipercaya oleh segenap nasabah,
pemilik dan stakeholders lainnya serta mempunyai SDM yang handal.
2. MISI
Misi dari Bank Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik
sehingga dipercaya nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam
pengembangan usahanya sesuai program pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan tentunya memberi keuntungan yang maksimal bagi
stake holder.
Untuk mencapai Misi tersebut dengan tetap berpegang teguh pada aturan ketentuan
pada usaha bisnis kepercayaan sehingga dapat tumbuh sehat secara baik maka harus
didukung oelh usaha kemitraan yang memadai antara lain :
a. Sebagai lembaga intermediasi antara penyimpan dan peminjam;
b. Peningkatan pemasaran baik funding (dana) maupun lending (kredit);
c. Peningkatan kualitas SDM yang profesional;
d. Peningkatan sistem dan prosedur serta peningkatan kualitas pengawasan;
e. Tetap menjaga kualitas kredit untuk mencapai target NPL maksimum 2%;
f. Perbaikan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dengan berbagai langkah
manajemen dengan merumuskan dalam “Action Plan”;
g. Perbaikan kualitas Profitabilitas agar lebih optimal sehingga memberikan
keuntungan baik stake holder maupun share holder;
![Page 2: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/2.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
2
PT. BPR KANAYA
h. Pengembangan struktur organisasi yang efektif dan efisien sehingga rasio
antara jumlah tenaga kerja, beban/biaya tenaga kerja dan volume usaha
menjadi lebih proporsional dan sehat;
i. Terus meingkatkan modal usaha bank;
j. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, pemberdayaan dengan pelimpahan
wewenang yang lebih luas serta kebijakan personalia yang lebih tegas dan adil
dalam hal “Reward and Funishment”.
3. MOTTO
Motto PT. BPR Kanaya adalah “KAMI ADA KARENA ANDA PERCAYA”. Dengan
diberikannya rasa kepercayaan yang tinggi oleh nasabah maka pelayanan dengan
sepenuh hati yang akan diberikan oleh Bank Kanaya merupakan faktor yang paling
utama.
Motto ini lah yang akan mendasari gerak langkah seluruh karyawan, pengurus,
termasuk pemilik, dalam rangka pencapaian Visi dan Misi BPR Kanaya.
4. NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Nilai-nilai Perusahaan mencakup nilai Budaya Kerja yang diterjemahkan
dalam Tindakan Budaya Kerja yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku dan
bertindak individu-individu dalam kelompok yang dipergunakan secara terus
menerus. Semua insan Bank diharuskan bertindak sesuai nilai-nilai pokok tersebut
dalam pelaksanaan tugas. Nilai-nilai utama yang diyakini yaitu :
a. DAPAT DIPERCAYA
Dapat dipercaya artinya dengan berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan
hati nurani dan diimplementasikan dalam dunia kerja maka rasa kepercayaan
dari Nasabah akan tumbuh.
Contoh Perilaku :
1) Selalu berpikir, berkata dan berbuat baik sesuai dengan hati nurani.
2) Belajar terus menerus untuk menjadi yang terbaik dibdangnya.
b. PEDULI
Peduli artinya rasa memiliki yang tinggi dengan bersikap mengerti dan tanggap
terhadap situasi dan kondisi lingkungan serta memiliki perhatian yang tulus
terhadap kebaikan dan kemajuan sesama (Mengerti sebelum dimengerti).
Contoh Perilaku:
1) Mewujudkan kepedulian dan memberikan kontribusi positif terhadap
keadaan sosial di sekitar area dimana Bank Kanaya beroperasi;
2) Berlaku adil dan bijaksana tanpa membeda-bedakan latar belakang
nasabah;
3) Memupuk sikap siap membantu terhadap keluhan/pertanyaan yang
diajukan oleh nasabah;
4) Merespon kejadian yang terjadi disekitar kita;
5) Peka terhadap kebutuhan stakeholders kita;
6) Mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah dan mengambil langkah-
langkah untuk mengatasinya.
![Page 3: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/3.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
3
PT. BPR KANAYA
c. SINERGI
Sinergi artinya menjadikan perbedaan sebagai kekuatan bersama untuk
mencapai hasil yang terbaik.
Contoh Perilaku :
1) Menghargai perbedaan sebagai kekuatan;
2) meraih hasil yang lebih baik sebagai sebuah tim melalui kekuatan dari
kemajemukan di antara kita;
3) Menciptakan sinergi dengan mencari pendapat orang lain, guna
melengkapi pemikiran saya dan mendapatkan bantuan mereka pada saat
pelaksanaan;
4) Membantu orang lain jikalau dibutuhkan.
d. FOKUS PADA HASIL
Fokus pada Hasil artinya fokus pada apa yang bisa kita lakukan maka nantinya
akan tercapai yang terbaik.
Contoh perilaku :
1) Memulai hari dengan tujuan dan mengakhiri hari dengan hasil dan
pembelajaran;
2) Bekerja dengan sepenuh hati dan pantang menyerah;
3) Fokus pada apa yang bisa kita lakukan;
4) Bekerja lebih dari apa yang diharapkan;
5) Besyukur.
B. PROFIL PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA
PT. BPR Kanaya (dahulu bernama PT BPR Citradana Simpati) didirikan di Kabupaten
Buleleng, Propinsi Bali berdasarkan Akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di
Denpasar, No. 155 tanggal 16 Januari 1992, yang telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601
HT.01.01.Th.92 tahun 1992 tentang Persetujuan atas akta pendirian Perseroan terbatas.
Izin usaha diberikan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.:
Kep141/KM.17/1993 yang memberikan izin kepada PT. BPR Citradana Simpati yang
berkedudukan di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. PT BPR
Citradana Simpati mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, yaitu melalui
Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan no. C7861 HT.01.04.Th.2000 dan
no. C-21120 HT.01.04 Th. 2005.
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 69 tanggal 19
Oktober 2009 menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT. BPR Kanaya. Selain itu
menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 1.000.000.000,- menjadi Rp 2.000.000.000,-
dan menyetujui peningkatan modal disetor dari Rp 400.000.000,- menjadi Rp
1.000.000.000,- dengan komposisi kepemilikian yaitu Ni Nyoman Ratna Widiasmini
sebanyak 900 lembar saham atau sebesar Rp 900.000.000 dan Nyonya Ketut Simpen
sebanyak 100 lembar saham atau sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 1 Oktober 2009,
Bank Indonesia memberikan persetujuan atas akuisisi saham oleh Ni Nyoman Ratna
Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen sebesar Rp 400.000.000,-.
![Page 4: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/4.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
4
PT. BPR KANAYA
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 88 tanggal 18
Januari 2011 maka sesuai hasil rapat umum luar biasa para pemegang saham perseroan
diputuskan untuk melakukan perubahan atas susunan pengurus perseroan. Adapun
perubahan susunan pengurus perseroan dan penambahan modal disetor sesuai dengan
akta notaris I Putu Chandra, SH. Di Denpasar, no. 27 tanggal 10 Januari 2012.
Terdapat perubahan modal dasar perseroan, berdasarkan akta No, 77 tanggal 26 Pebruari
2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar dan telah mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor :
AHU-0004133.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 2 Maret 2016 . Modal dasar perseroan
meningkat menjadi Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) dan, modal yang
ditempatkan dan disetor menjadi Rp 12.100.000.000,- (dua belas milyar seratus juta
rupiah).
Berdasarkan akta No. 69 tanggal 12 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu
Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
: AHU-46967.40.22.2014 tanggal 15 Desember 2014. Terjadi pengesahan dan
pengangkatan kembali I Ketut Rikan dan I Made Mudarma, SH., MM masing-masing
sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Perseroan.
Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu
Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum
berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
: AHU-AH.01.03-0035630 tanggal 30 Maret 2016. Adapun keputusan rapat yang disahkan
melalui akta ini yaitu menyetujui dan mengesahkan pemberhentian Tuan I Ketut Rikan
selaku Komisaris Utama perseroan dengan memberikan pembebasan dan pelunasan
sepenuhnya selama menjabat dan kemudian mengangkat Tuan Komang Adi Suryawan,
S.Kom selaku Komisaris Utama perseroan dengan masa jabatan 5 tahun dari tanggal 29
Maret 2016 sampai dengan 29 Maret 2021.
Jadi susunan Pengurus PT. BPR Kanaya Sebagai berikut:
Komisaris Utama : Komang Adi Suryawan, S.Kom
Komisaris : I Made Mudarma, SH, MM
Direktur Utama : I Ketut Widiarsa, SE
Direktur : Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Jadi pada tahun 2016 susunan pengurus PT. BPR Kanaya, sudah lengkap sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha perbankan. Untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito
berjangka, tabungan dana atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2. Memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan;
3. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
Adapun ijin-ijin yang dimiliki PT. BPR Kanaya adalah :
1. Ijin Usaha Bank Perkreditan Rakyat dari Menteri Keuangan nomor : KEP - 141/KM.17/1993
![Page 5: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/5.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
5
PT. BPR KANAYA
tanggal 16 Juli 1993 dari Menteri Keuangan Direktur Jenderal Moneter.
2. Tanda Daftar Perusahaan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan nomor
pendaftaran 22.01.1.64.00318 tanggal 9 September 2014 dan berlaku sampai tanggal 14
Mei 2017.
3. Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) sesuai dengan SK Bupati Buleleng No.
503/29/021/SITU/KPT/2010 tanggal 2 Pebruari 2010.
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.492.806.3-902.000 dari Departemen Keuangan
Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak Singaraja.
C. PROFIL KEPENGURUSAN
Adapun susunan kepengurusan PT. BPR Kanaya Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret
2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar adalah sebagai berikut :
1. DEWAN KOMISARIS
a. Komisaris Utama
Komang Adi Suryawan, Lahir di Kalibukbuk pada tanggal 02 Januari 1981. Warga
Negara Indonesia, Komisaris Utama PT. BPR Kanaya sejak 2016. Sebelumnya
beliau menjabat sebagai Komisaris di PT. BPR Karya Sari Sedana sejak tahun
2008 dan di PT. BPR Bali Sinar Menara sejak tahun tahun 2010. Beliau memulai
karirnya di Intravis Teknologi sebagai Teknisi Komputer (2002 – 2003), karirnya
berlanjut di PT. BPR Karya Sari Sedana sebagai Accounting (2005 – 2008 ) dan
beliau pernah menjadi Guru Honor di SMK TI Bali Global (2009- 2010). Beliau
mengenyam pendidikan di Lembaga Pendidikan Bali Asia (2004 – 2006) dan
lulus dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK Asia)
Malang tahun 2008 dan memperoleh gelar Sarjana Komputer. Pada tahun 2011
beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional
Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti Survailen dan
Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan oleh LSP LKM
CERTIF.
b. Komisaris
I Made Mudarma, SH, MM, Lahir di Bulian pada tanggal 13 Januari 1953. Warga
Negara Indonesia, Komisaris PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai
karirnya di Departemen Dalam Negeri Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng
sebagai Kepala Seksi Pendapatan (1990 – 2009), dan beliau pernah menjadi
Pembantu Ketua di STIE Triatma Mulya Singaraja (2009 - 2014). Beliau juga
menjabat sebagai Ketua Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Buleleng (2009
– Sekarang). Beliau mengenyam pendidikan di Universitas Wijaya Putra jurusan
Manajemen SDM tahun 2007 dan memperoleh gelar Magister Manajemen.
Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti
Survailen dan Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan
oleh LSP LKM CERTIF.
2. DIREKSI
a. Direktur Utama
I Ketut Widiarsa,S.E., Lahir di Singaraj pada tanggal 28 Maret 1972. Warga
Negara Indonesia, Direktur Utama PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai
![Page 6: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/6.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
6
PT. BPR KANAYA
karirnya di Asuransi Sewu New York Life sebagai agen (1994 – 1995), karirnya
berlanjut di PT. Hero Nusa Denpasar (1995 – 1996 ) dan beliau pernah bekerja
di PT. Bank Danamon Singaraja (1996 - 2005) dan pada tahun 2005 – 2009
pernah bekerja di PT. Merta Bhuana Motor dan di Bank Tabungan Pensiun
Negara (BTPN) Singaraja (2009 – 2010). Beliau mengenyam pendidikan di
Universitas Warmadewa pada tahun 1991 - 1996 dan memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang
dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
b. Direktur
Ir. Bagus Putu Arya Budhi, Lahir di Singaraja pada tanggal 18 November 1966.
Warga Negara Indonesia, Direktur PT. BPR Kanaya sejak 2011. Beliau memulai
karirnya di PT. Bank Dagang Bali Denpasar (1993 – 2004), karirnya berlanjut di
Danamon Simpan Pinjam Divisi Micro Banking PT. Bank Danamon Indonesia
Cluster Bali Area (2004 – 2007 ) kemudian pada tahun 2007 – 2008 bekerja di
Maya Pada Mitra Usaha (MMU) Denpasar dan sebagai agen di Asuransi Jiwa
Prudential PruAnugrah Denpasar. Beliau mengenyam pendidikan di Universitas
Udayana dengan Jurusan Budidaya Pertanian (1985 – 1993) dan memperoleh
gelar Insinyur. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang
dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat puluh dua) orang untuk tahun 2016
dengan pendidikan terakhir setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak 4
(empat) orang, D2 sebanyak 1 (satu) orang, D1 sebanyak 3 (tiga), SMA sebanyak 16 (enam
belas) orang, SMP sebanyak 2 (dua) orang.
D. KOMPOSISI KEPEMILIKAN PT. BPR KANAYA
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di
Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000.000,- dan telah ditempatkan dan
disetor sebesar Rp. 12.100.000.000,-. Dengan komposisii kepemilikan saham sebagai berikut.
Tabel 1.1
Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
Lembar
Saham% Nominal
Lembar
Saham% Nominal
1 Nyoman Ratna Widiasmini 5.950 91,54 5.950.000.000 11.550 95,45 11.550.000.000
2 Nyonya Ketut Simpen 550 8,46 550.000.000 550 4,55 550.000.000 Jumlah 6.500 100,00 6.500.000.000 12.100 100 12.100.000.000
Sebelum PerubahanNama Pemegang SahamNo
Sesudah Perubahan
II. PERKEMBANGAN USAHA BPR
A. PERKEMBANGAN USAHA BANK TAHUN 2016
Perkembangan usaha PT. BPR Kanaya selama tahun 2016 cukup stabil terlihat dari
perkembangan neraca dan laba/rugi dari tahun ketahun mengalami perkembangan. Dalam
perjalanan PT. BPR Kanaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi
perekonomian Indonesia dan internasional pada tahun 2016, secara umum masih belum
menunjukkan perbaikan. Lesunya pertumbuhan ekonomi negara-negara besar di Eropa
maupun Asia membawa dampak bagi pertumbuhan PDB Indonesia. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2016
![Page 7: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/7.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
7
PT. BPR KANAYA
mencapai 5,02 % (y-o-y). Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan
kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18 % (y-o-y). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
ekonomi dari negara-negara mitra dagang besar yang merupakan pasar utama dari komoditas
ekspor Indonesia, seperti misalnya pertumbuhan ekonomi China stagnan 6,7 %, Singapura
mengalami perlambatan dari 2,0 % menjadi 0,6 %, Korea Selatan melambat dari 3,3 % menjadi
2,7 % sedangkan ekonomi adidaya Amerika Serikat saat ini menguat dari 1,3 % menjadi 1,5 %.
Pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap terjaga yang disebabkan oleh tumbuhnya konsumsi
rumah tangga dan investasi seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan sejalan
dengan tren penurunan inflasi (tingkat harga cenderung stabil), dimana inflasi tercatat sebesar
0,9 %.
Perekonomian daerah khususnya Bali mempunyai posisi dan peran yang strategis terhadap
pembangunan ekonomi nasional serta dalam upaya menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini
didasari oleh fakta pembangunan nasional merupakan agregasi dari pembangunan daerah dan
semakin meningkatnya proporsi inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia bahwa Pertumbuhan perekonomian Provinsi Bali pada
triwulan III 2016 mencapai 6,17 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara
nasional yang hanya sebesar 5,02 persen (yoy). Namun Pencapaian perekonomian Bali
tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan II-2016 yang sebesar 6,54 persen (yoy).
Situasi dan kondisi perekonomian secara keseluruhan baik nasional, Provinsi Bali maupun
daerah Buleleng tentunya memberikan dampak bagi jalannya usaha PT. BPR. Kanaya, hal ini
dapat dilihat dari beberapa pencapaian sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja PT. BPR
Kanaya Tahun 2016 sudah sepenuhnya tercapai dengan baik dan dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun lalu, maka pencapaiannya mengalami pertumbuhan yang
sangat positif. Sedangkan beberapa rencana belum tercapai sesuai dengan target yang
diharapkan. Tidak tercapainya beberapa target selain disebabkan oleh faktor ekonomi, kondisi
ini juga dipengaruhi adanya persaingan yang semakin sengit antar lembaga keuangan.
Persaingan sesama BPR telah terlihat dengan adanya BPR yang hijrah ke Kota Singaraja dengan
membuka kantor kas baru. Banyaknya Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu pesaing
baik di dalam penghimpunan dana pihak ketiga maupun dalam penyaluran kredit. Disamping
pesaing lokal seperti Koperasi maupun LPD, pesaing yang lebih besar lagi adalah Bank Umum
yang mengambil pasar sekala kecil. Ini menandakan bahwa pasar retail ikut diambil oleh bank
sekala besar. Namun optimisme kami untuk meningkatkan persaingan dengan meningkatkan
sumber daya yang ada serta meningkatkan profesional kerja dengan melaksanakan Good
Coorporate Governance serta meningkatkan kinerja secara team work dengan sebaik-baiknya,
maka apa yang menjadi tujuan usaha bisa terealisasi dengan baik.
![Page 8: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/8.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
8
PT. BPR KANAYA
B. IKHTISAR DATA KEUANGAN
1. Laporan Neraca dan Laba Rugi
Tabel 2.1
LAPORAN NERACA
Per 31 Desember 2016
Dalam Ribuan Rupiah
Penempatan pada Bank lain 18.459.163 13.744.370
Kredit yang diberikan 111.251.370 91.841.571
Total Aset 136.439.977 107.427.221
Dana Pihak Ketiga 49.158.403 37.321.391
Jumlah Kewajiban 116.122.550 92.372.244
Jumlah Ekuitas 20.317.427 15.054.976
TAHUN BUKU 2016 2015
Tabel 2.2
LAPORAN LABA RUGI
Per 31 Desember 2016
Dalam Ribuan Rupiah
Pendapatan Bunga dan Provisi 26.362.231 19.717.307 Beban Bunga 12.991.827 9.302.308 Jumlah Pendapatan Bunga-Bersih 13.370.404 10.414.999
Pendapatan Operasional Lainnya 346.357 153.552 Jumlah Pendapatan Operasional 13.716.761 10.568.551 Beban Operasional Beban Penyisihan Kerugian 1.413.737 260.149 Beban Penyusutan 308.192 134.413 Beban Pemasaran 58.930 28.192 Beban Administrasi dan Umum 4.300.119 3.705.618 Beban Operasional Lainnya 210.738 198.675 Jumlah Beban Operasional Lainnya 6.291.716 4.327.047
pendapatan Beban Non Operasional (60.577) (85.271) Laba Rugi Sebelum Pajak 7.364.468 6.156.233 Pajak Penghasilan 1.707.755 1.378.406 Laba Rugi Setelah Pajak 5.656.713 4.777.827
TAHUN BUKU 2016 2015
Ikhtisar Data keuangan pada periode 31 Desember 2016 yang mencakup Neraca
diantaranya Penempatan pada bank lain sebesar Rp. 18.459.163 ribu, Kredit yang
diberikan sebesar Rp. 111.251.370 ribu, Total Aset sebesar Rp. 136.439.977 ribu, Dana
pihak ketiga sebesar Rp. 49.158.403 ribu, Jumlah Kewajiban sebesar Rp. 116.122.550
ribu dan jumlah ekuitas yang sebesar Rp. 20.317.427 ribu. Sedangkan yang mencakup
Laba Rugi diantaranya seperti Pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 13.370.404 ribu,
Pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 346.357 ribu, Beban operasional sebesar
Rp. 6.291.716 ribu, Rugi non operasional sebesar Rp. 60.577 ribu, Laba sebelum pajak
sebesar Rp. 7.364.468 ribu dan Laba setelah pajak sebesar Rp.5.656.713 ribu. Dilihat dari
data tersebut diatas maka pertumbuhan keuangan bank berjalan sangat baik.
![Page 9: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/9.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
9
PT. BPR KANAYA
2. Rasio Keuangan
a. RASIO KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP)
Tabel 2.3
Rasio Kualitas Aktiva Produktif
(1=Ribu rph)
Kurang
Lancar
I. Aktiva Produktif
A. Kredit yang diberikan 107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327 112.941.499
B. Surat - Surat Berharga - - - - -
C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) 14.783.706 - - - 14.783.706
D. Jumlah Aktiva Produktif 122.510.615 1.548.419 405.844 3.260.327 127.725.205
II Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan - 774.210 304.383 3.260.327 4.338.920
III Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan - 1.057.729 376.668 1.980.226 3.414.623
IV Sertifikat Bank Indonesia - - - - -
V Dasar Perhitungan PPAPWD *) 122.510.615 490.690 29.176 1.280.101 124.310.582
VI Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) 0,50% 10% 50% 100%
VII Jumlah PPAPWD ( V x VI ) 584.834 49.069 14.588 1.280.101 1.928.592
VIII Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk 1.928.592
IX Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. 0
X Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap
Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP 3,40%
XI Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif
terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP 100,00%
XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan 95,38% 1,37% 0,36% 2,89% 100,00%
XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL) 4,62%
XIV Prosentase NPL Netto 4,25%
*) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9
Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.
(1=Ribu rph)
Lancar Kurang Diragukan Macet Jumlah
Lancar
I. Aktiva Produktif
A. Kredit yang diberikan 90.395.126 594.807 1.231.690 1.538.577 93.760.200
B. Surat - Surat Berharga - - - - -
C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) 11.333.943 - - - 11.333.943
D. Jumlah Aktiva Produktif 101.729.069 594.807 1.231.690 1.538.577 105.094.143
II Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan - 297.404 923.768 1.538.577 2.759.748
III Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan - 551.777 1.231.690 1.280.010 3.063.477
IV Sertifikat Bank Indonesia - - - -
V Dasar Perhitungan PPAPWD *) 101.729.069 43.030 - 258.567 102.030.666
VI Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) 0,50% 10% 50% 100%
VII Jumlah PPAPWD ( V x VI ) 501.787 4.303 - 258.567 764.657
VIII Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk 764.657
IX Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. (0)
X Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap
Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP 2,63%
XI Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif
terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP 100,00%
XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan 96,41% 0,63% 1,31% 1,64% 100,00%
XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL) 3,59%
*) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9
Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.
31 DESEMBER 2015
KETERANGAN
PERBANDINGAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Per 31 Desember 2016
KETERANGAN Lancar Diragukan Macet Jumlah
Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) per akhir Desember 2016 sebesar 3,40 %
sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 2,63 % terjadi peningkatan
sebesar 0,77 %. Rasio NPL pada Desember 2016 sebesar 4,62 % sedangkan pada
posisi Desember 2015 sebesar 3,59 %, terjadi peningkatan sebesar 1,03%.
![Page 10: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/10.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
10
PT. BPR KANAYA
b. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM)
Tabel 2.4 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Dua Periode Terakhir
SALDO
31-Des-2015
BOBOT
RESIKO (%)ATMR
1. AKTIVA NERACA1,1 Kas 180.943 0% - 1,2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 0% - 1,3 Kredit dengan agunan berupa SBI, tabungan dan 111.740 0% -
deposito yang diblokir pada BPR ybs. disertai dengansurat kuasa pencairan, emas dan logam mulia, sebesarnilai terendah antara agunan dan baki debet
1,4 Kredit kepada pemerintah pusat *) - 0% - 1,5 Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan 13.744.370 20% 2.748.874
serta tagihan lainnya kepada Bank lain **)1,6 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau 20% -
Pemerintah daerah1,7 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh Hak 40% -
Tanggunan pertama dengan tujuan untuk di huni *)1,8 Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN/BUMD *) 50% - 1,9 Kredit kepada pegawai/pensiun *) 50% -
1,10 Kredit kepada Usaha Mikro dan Kecil *) 90.283.382 85% 76.740.875 1,11 Kredit kepada atau yang dijamin oleh :
a. Perorangan *) - 100% - b. Koperasi *) - 100% - c. Kelompok dan perusahaan lainnya *) - 100% -
1,12 Aktiva tetap dan inventaris (Nilai Buku) 1.084.463 100% 1.084.463 1,13 Aktiva lainnya selain tersebut diatas 1.663.240 100% 1.663.240
2. JUMLAH ATMR 107.068.138 82.237.452
KETERANGAN
SALDO
31-Des-2016
BOBOT
RESIKO (%)ATMR
1. AKTIVA NERACA
1,1 Kas 158.616 0% -
1,2 - 0% -
5.543.556 0% -
1,4 - 0% -
1,5 - 15% -
18.459.164 20% 3.691.833
- 20% -
- 20% -
1,9 75.397.182 30% 22.619.155
1,10 - 50% -
1,1 - 50% -
1,1 - 50% -
1,1 27.864.922 70% 19.505.445
1,1 129.620 70% 90.734
1,2 745.890 100% 745.890
1,2 3.260.327 100% 3.260.327
1,2 5.435.195 100% 5.435.195
1,2 - 100% -
1,2 (554.495) 100% (554.495)
2. JUMLAH ATMR 136.439.977 54.794.084
Aset tetap, inventaris, dan aset tidak berwujud
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang belum melampaui
Aset lainnya selain tersebut diatas
Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/
Kredit yang diberikan kepada usaha mikro dan kecil
Kredit dengan agunan berupa kendaraan bermotor,
Tagihan atau kredit lainnya yang tidak memenuhi kriteria
Tagihan atau kredit lainnya yang telah jatuh tempo atau
1,8 Bagian dari kredit yang dijamin oleh BUMN/BUMD yang
melakukan usaha sebagai penjamin kredit
Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/
Kredit kepada BUMN/BUMD atau kredit yang dijamin
Kredit kepada pegawai/pensiun *)
Kredit yang diberikan dengan agunan berupa emas
1,6 Penempatan pada bank lain dalam bentuk giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan tagihan
1,7 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau
pemerintah daerah
KETERANGAN
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
1,3 Kredit yang diberikan dengan agunan bersifat likuid
berupa SBI, Surat Utang yang diterbitkan oleh
pemerintah RI, tabungan dan/atau deposito yang
diblokir pada BPR yang bersangkutan berdasarkan
Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang telah melampaui
![Page 11: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/11.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
11
PT. BPR KANAYA
c. PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL MINIMUM
Tabel 2.5
Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum
Dua Periode Terakhir
Saldo
31 Des 2015
BATAS
MAKS
Saldo
31 Des 2015
I. MODAL
1. MODAL INTI
1,1 Modal Disetor 8.500.000 100% 8.500.000
1,2 Agio - 100% -
1,3 Disagio -/- - 100% -
1,4 Modal Sumbangan - 100% -
1,5 Dana setoran modal - 100% -
1,6 Cadangan umum 1.700.000 100% 1.700.000
1,7 Cadangan tujuan - 100% -
1,8 Laba ditahan - 100% -
1,9 Laba tahun-tahun lalu 77.150 100% 77.150
1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/- - 100% -
1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP 4.873.610 50% 2.436.805
(maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh)
1,12 Rugi tahun berjalan -/- - 100% -
1,13 Sub Total 15.150.760 12.713.955
1,14 Good Will -/- - 100% -
1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn -/- - 100% -
1,16 JUMLAH MODAL INTI 15.150.760 12.713.955
2. MODAL PELENGKAP
2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap - 100% -
2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= ) 451.417 1,25% 451.417
2,3 Modal pinjaman - 100% -
2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) - 50% -
2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 451.417 451.417
3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) 15.602.177 13.165.372
II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) 9.868.494 9.868.494
III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL 3.296.878
IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% 16,01%
Sehat
--------------------------X 100%
------------------------------------------------------>>>>>>>> 82.237.452
Jumlah Modal
ATMR
KETERANGAN
1.134.175,00
![Page 12: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/12.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
12
PT. BPR KANAYA
Saldo
31 Des 2016
BATAS
MAKS
Saldo
31 Des 2016
I. MODAL
1. MODAL INTI
1,1 Modal Disetor 12.100.000 100% 12.100.000
1,2 Agio - 100% -
1,3 Disagio -/- - 100% -
1,4 Modal Sumbangan - 100% -
1,5 Dana setoran modal - 100% -
1,6 Cadangan umum 2.420.000 100% 2.420.000
1,7 Cadangan tujuan - 100% -
1,8 Laba ditahan - 100% -
1,9 Laba tahun-tahun lalu 140.714 100% 140.714
1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/- - 100% -
1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP 5.656.713 50% 2.828.357
(maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh)
1,12 Rugi tahun berjalan -/- - 100% -
1,13 Sub Total 20.317.427 17.489.071
1,14 Good Will -/- - 100% -
1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn -/- - 100% -
1,16 JUMLAH MODAL INTI 20.317.427 17.489.071
2. MODAL PELENGKAP
2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap - 100% -
2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= ) 510.917 1,25% 510.917
2,3 Modal pinjaman - 100% -
2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) - 50% -
2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti) 510.917 510.917
3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) 20.828.344 17.999.988
II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) 6.575.290 6.575.290
III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL 11.424.697
IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% 32,85%
Sehat
--------------------------X 100%
------------------------------------------------------>>>>>>>> 54.794.084
Jumlah Modal
ATMR
KETERANGAN
1.134.175,00
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) per akhir Desember 2016
sebesar 32,85 %, sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 16,01 %,
terjadi peningkatan sebesar 16,84 %.
![Page 13: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/13.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
13
PT. BPR KANAYA
d. LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT
Tabel 2.6
Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait
PT. BPR Kanaya
Per 31 Desember 2016
Nama Bank : PT PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah
Alamat : JL Surapati No. 168 Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)
Kota/Kabupaten: Kab. Buleleng BMPK Pihak Terkait (10%) 1.825.441 Ribuan (Rp)
Bulan Laporan: Desember 2016
Tanggal Cetak: 6 Februari 2017
Hubungan
Keterkaitan Penyediaan Agunan Penyediaan
dengan BPR Dana / BakiLikuid / Bagian Dana / Baki
Debet Yang Dijamin Debet Neto
A. Individu Peminjam
1 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 22-07-2016 9.166 - 9.166 1 -
2 I KETUT WIDIARSA DIREKTUR UTAMA 18-03-2016 212.500 - 212.500 1 -
3 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-08-2016 2.759 - 2.759 1 -
4 MADE MARJAYASA,STP KABAG KREDIT 13-03-2015 2.081 - 2.081 1 -
5 KOMANG ADI SURYAWAN KOMISARIS UTAMA 17-11-2016 4.790 - 4.790 1 -
6 I MADE MUDARMA ,SH.M.M KOMISARIS 15-05-2015 20.500 - 20.500 1 -
7 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 15-06-2015 44.718 - 44.718 1 -
8 KOMANG ADI SURYAWAN,S.KOM KOMISARIS UTAMA 14-06-2016 62.500 - 62.500 1 -
9 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 13-12-2016 5.000 - 5.000 1 -
10 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-05-2016 110.867 - 110.867 1 -
11 I MADE MUDARMA,SH.M.M KOMISARIS 22-10-2015 7.666 - 7.666 1 -
12 MADE MARJAYASA KABAG KREDIT 12-04-2016 31.200 - 31.200 1 -
13 PUTU AGUS WIDIADA SPI 08-12-2015 18.760 - 18.760 1 -
14 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 27-12-2016 5.000 - 5.000 1 -
15 I GEDE ARSAMA SPI 21-03-2016 4.375 - 4.375 1 -
16 PUTU SUKANADI SUAMI PSP 25-05-2016 360.000 - 360.000 1 -
B. Penempatan Dana Pada BPR Lain
I.JUMLAH PENYEDIAAN DANA NETTO 901.882
II.JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG MELAMPAUI BMPK *) -
JUMLAH PENYEDIAAN DANA BAKI DEBET NETO YANG DIPERHITUNGKAN DALAM PERHITUNGAN BMPK ( I - II ) 901.882
Ket
Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana
No Nama Peminjam/BankTanggal
Kualitas
Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 901.881 ribu (0,80 %)
dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak melanggar BMPK pihak
terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi per 30 November 2016 adalah
sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162
ribu. Proses pemberian kredit tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari
Dewan Komisaris.
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada
pihak terkait, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK
dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit.
Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit,
memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku.
Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara berkala.
![Page 14: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/14.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
14
PT. BPR KANAYA
e. LAPORAN PELANGGARAN BMPK PIHAK TIDAK TERKAIT
Tabel 2.7
Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait
PT. BPR Kanaya
Per 31 Desember 2016
Nama Bank PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah
Alamat JL. Surapati No. 168 Sgr Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)
Kota/Kabupaten Kab. Buleleng BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) 3.650.881 Ribuan (Rp)
Bulan Laporan Desember 2016 Kelompok Peminjam Tidak 5.476.322 Ribuan (Rp)
Terkait (30%)
Pelanggaran Persentase Kualitas Ket
Tanggal Penyediaan Agunan Penyediaan BMPK Pelanggaran
Dana/ Baki Likuid/ Dana /Baki Debet BMPK
Debet Bagian Yang Dijamin Netto
NIHIL
Total Pelanggaran - -
Total Keseluruhan Pelanggaran Tidak Terkait - PELANGGARAN BMPK : 0.00 %
Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana
Nama Peminjam/BankNo
Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait
Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelanggaran BMPK Pihak
Tidak Terkait.
f. LAPORAN PELAMPUAN BMPK
Tabel 2.8
Laporan Pelampuan BMPK
PT. BPR Kanaya
Per 31 Desember 2016
Nama Bank PT BPR KANAYA Dalam Ribuan Rupiah
Alamat JL. Surapati No. 168 Modal KPMM 18.254.406 Ribuan (Rp)
Kota/Kabupaten Kab. Buleleng Kelompok Peminjam Terkait(10%) 1.825.441 Ribuan (Rp)
Bulan Laporan Desember 2016 BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) 3.650.881 Ribuan (Rp)
Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%) 5.476.322 Ribuan (Rp)
Keterkaitan
Penyediaan Agunan Penyediaan
Dana /Baki Likuid/Bagian Dana/ Baki
Debet yang Dijamin Debet Netto
NIHIL
Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang
muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.b kami.
Laporan Pelampauan BMPK
Pada Saat Laporan
No Nama Peminjam/Bank KualitasPelampauan BMPK (Rp) Ket
Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelampauan BMPK.
![Page 15: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/15.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
15
PT. BPR KANAYA
g. RASIO LOAN DEPOSIT RATIO (LDR)
Tabel 2.9
Perhitungan LDR dan Cash Ratio
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
Saldo % Saldo %
I Alat Likuid
1 Kas 158.616 1,31 180.943 1,70
2 ABA Giro 3.675.458 30,27 2.410.428 22,63
3 ABA Tabungan *) 8.308.706 68,43 8.058.943 75,67
Total Alat likuid 12.142.780 100,00 10.650.314 100,00
II Hutang Lancar
1 Kewajiban segera 786.355 1,32 538.385 1,42
2 Tabungan 4.871.553 8,17 4.454.491 11,74
3 Deposito berjangka 44.286.850 74,25 32.941.900 86,84
3 Deposito berjangka Bank Lain 9.700.000 16,26 - 0,00
Total Kewajiban Lancar 59.644.758 100,00 37.934.776 100,00
PERHITUNGAN :
Alat Likuid 20,36% 28,08%
x 100 %
Hutang Lancar SEHAT SEHAT
I Kredit yang diberikan
1 Kredit yang diberikan 112.941.499 93.760.196
2 Kredit yang diberikan kepada bank lain
Total Kredit Yang diberikan 112.941.499 93.760.196
II Dana yang diterima
1 Simpanan pihak III
- Deposito berjangka 44.286.850 33,43 32.941.900 31,59
- Tabungan 4.871.553 3,68 4.454.491 4,27
2 Pinjaman yang diterima lebih dari 3 0,00 0,00
bulan + deposito antar Bank 65.833.270 49,69 54.166.369 51,94
3 PNM - 0,00 - 0,00
4 Modal Inti + Modal Pinjaman 17.489.071 13,20 12.713.955 12,19
Total Dana 132.480.744 100,00 104.276.715 100,00
PERHITUNGAN :
Kredit yang diberikan 85,25% 89,91%
x 100 %
Dana Yang Diterima SEHAT SEHAT
LDR ( LOAN TO DEPOSIT RATIO )
POS-POS NERACA
31 Desember 2016 31 Desember 2015
% %Saldo Saldo
CASH RATIO
POS-POS NERACA
Loan Deposit Ratio (LDR) per akhir Desember 2016 sebesar 85,25 %,
sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 89,91 %, terjadi
penurunan sebesar 4,66 %. Rasio Kas pada posisi Desember 2016 sebesar
20,36 % sedangkan pada posisi Desember 2015 sebesar 28,08 %, terjadi
penurunan sebesar 7,72%.
![Page 16: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/16.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
16
PT. BPR KANAYA
h. RASIO RENTABILITAS
Tabel 2.10 Perhitungan Rentabilitas
a. Return On Aset
Laba sebelum pajak 7.459.589
Rata-rata volume usaha 127.791.489
b. Return on Equity
Laba setelah pajak 5.751.834
Equity 17.999.988
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Jumlah biaya operasional 19.190.545
Jumlah pendapatan operasional 26.710.711
a. Return On Aset
Laba sebelum pajak 6.149.332
Rata-rata volume usaha 90.273.452
b. Return on Equity
Laba setelah pajak 4.873.010
Equity 13.165.372
c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Jumlah biaya operasional 13.629.607
Jumlah pendapatan operasional 19.896.526
Rasio Rentabilitas Tahun 2016
Rasio Rentabilitas Tahun 2015
37,01%
68,50%
5,84%
31,95%
71,85%
6,81%
=
X 100 % =
X 100 % =
X 100 % =
=
= =
=
X 100 % =
X 100 % =
X 100 % =
=
= =
=
X 100 % =
X 100 % =
X 100 % =
=
= =
=
X 100 % = =
X 100 % = = =
Rasio Return on Aset (ROA) per akhir Desember 2016 sebesar 5,84 %
sedangkan ROA per akhir Desember 2015 sebesar 6,81% mengalami
penurunan sebesar 0.97%. ROE dan BOPO per akhir Desember 2016 masing-
masing sebesar 31,95% dan 71,85% sedangkan ROE dan BOPO per akhir
Desember 2015 masing-masing sebesar 37,01% dan 68,50%. ROE mengalami
penurunan sebesar 5,06% sedangkan BOPO mengalami peningkatan sebesar
4,89%.
C. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2016
Sepanjang tahun 2016 Manajemen bank melakukan pengembangan bisnis untuk mendukung
proses bisnisnya agar dapat berjalan secara optimal. Beberapa kegiatan pengembangan yang
dilakukan diantaranya :
1. Meningkatkan pertumbuhan Dana dengan membuat Produk Bank
Bank terus melakukan inovasi produk dengan membuat produk-produk baru, baik
produk pada tabungan maupun produk pada kredit. Beberapa produk yang telah
diluncurkan oleh bank yaitu :
![Page 17: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/17.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
17
PT. BPR KANAYA
a. Tabungan
Selain memiliki produk tabungan umum dan tabunganku, bank juga memiliki
produk tabungan yang lain tabungan paket kanaya dan tabungan simpel.
b. Kredit
1) Meningkatkan pertumbuhan kredit dengan membuat produk baru
Selain memiliki produk kredit konvensional seperti Kredit Modal Kerja (KMK),
Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumtif (KK), bank juga memiliki produk
lainnya sejak tahun 2015 yaitu Kredit Kanaya Simple-200 dan Kredit Mikro
Kanaya.
2) Menjaga Kualitas Kredit
Pengembangan kredit difokuskan pada tiga hal yaitu strategi menjaga kualitas
kredit dan pemberian fasilitas kredit, Dalam rangka menjaga kualitas kredit
telah dilakukan beberapa strategi, sehingga NPL tetap terjaga pada level 5 %.
Strategi-strategi tersebut adalah:
a) Penyusunan Analisa Kredit yang tetap memperhatikan nasabah.
b) Monitoring debitur melalui Watch List and Review Kolektibilitas setiap
bulan serta on the spot secara berkala.
c) Memelihara hubungan baik dengan debitur sehingga kondisi debitur
tetap selalu dapat termonitor dengan baik.
2. Strategi Promosi dan Pemasaran
Bank telah melakukan promosi seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun beberapa cara yang dilakukan oleh Bank dalam
melakukan promosi dan pemasaran adalah :
a. Periklanan (Advertising)
Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui :
1) Media sosial/internet
2) Media cetak/majalah seperti majalah Raditya
3) Melakukan pencetakan brosur dan disebarkan ke pasar-pasar, sekolah dan
pusat keramaian.
4) Pemasangan spanduk di tempat yang strategis.
b. Promosi penjualan :
Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui :
1) Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian
nasabah.
2) Pemberian bunga yang lebih untuk nasabah yang menyimpan sejumlah dana
relatif besar.
3) Pemberian sertifikat, cinderamata, hadiah, serta kenang-kenangan lainnya
kepada nasabah yang setia.
2. Pelayanan
Sesuai dengan Visi PT. BPR Kanaya yaitu “Menjadikan PT.BPR KANAYA yang Sehat dan
Kuat didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah” dan Misi dari PT. BPR
Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik sehingga dipercaya
![Page 18: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/18.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
18
PT. BPR KANAYA
nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam pengembangan usahanya sesuai
program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya
memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder, maka dari itu Bank sangat
memprioritaskan pelayanan prima sebagai bagian dari tujuan perusahaan dalam
meningkatkan performance bank. Selama ini bank telah memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah dengan cara :
a. Memberikan kemudahan terutama dalam tata cara pengajuan kredit dan mudah
dipahami.
b. Memberikan konsultasi bagi nasabah dan cepat tanggap terhadap keinginan
nasabah dan tanggap terhadap permasalahan yang dimiliki oleh nasabah.
c. Melayani nasabah secara tepat dan cepat dengan kemampuan berkomunikasi yang
baik.
d. Memberikan penjelasan secara lengkap dan jelas yang berhubungan dengan bank
dan produk yang ditawarkan.
e. Memiliki sarana dan prasarana yang menunjang seperti sistem teknologi informasi
terkini. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk
menerima tamu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga
membuat nasabah merasa nyaman, betah, dan tidak bosan.
f. Memberikan rasa aman yaitu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi
artinya tetap menjaga kerahasiaan informasi data nasabah, terutama yang
berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah.
g. Memberikan pelayanan cepat dengan cara jemput bola kepada nasabah. Setiap
kolektor tabungan sudah menggunakan teknologi TAB untuk melayani nasabah.
4. Menjaga hubungan baik dengan Mitra Kerja dari Bank lain
Selama ini bank mendapat dukungan pinjaman dari mitra kerja bank lain dalam
memenuhi kebutuhan pendanaan bank dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada
nasabah dalam bentuk Linkage Program. Menjaga dan meningkatkan kepercayaan yang
telah diberikan menjadi modal penting bagi bank sehingga tetap terwujud hubungan
yang baik dengan mitra kerja bank lain. Hal ini dilakukan dengan cara :
a. Bank telah memberikan data dan informasi secara transparan dan detail kepada
mitra kerja.
b. Bank tetap menjaga rasio keuangan yang sehat
c. Bank mampu membayar kewajibannya kepada mitra kerja sesuai dengan perjanjian
yang telah ditetapkan.
5. Pengembangan Sumber Daya manusia
Pengembangan sumber daya manusia telah dilakukan oleh bank yaitu melalui pendidikan
dan pelatihan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bank. Seiring dengan
perkembangan bank yang terus tumbuh secara cepat maka bank juga dituntut untuk
meningkatkan sumber daya manusianya. Dalam hal ini bank telah melakukan perekrutan
karyawan sesuai dengan kebutuhan dan penempatannya seperti pada bidang kredit dan
penghimpunan dana pihak ketiga.
6. Meningkatkan Budaya Kepatuhan
Senantiasa selalu membuat ketentuan-ketentuan intern sebagai pelaksanaan ketentuan
yang berlaku, terutama ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Regulator
lainnya. Diharapkan dengan ketentuan yang ada maka pelanggaran dapat diminimalisasi.
![Page 19: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/19.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
19
PT. BPR KANAYA
7. Meningkatkan Evaluasi
Melakukan eavaluasi rutin terhadap pelaksanaan rencana kerja, serta terus diupayakan
adanya peningkatan efektivitas kerja karyawan dan efisiensi operasional. Dengan
demikian diharapkan kondisi perusahaan akan lebih baik yang akan tercermin pada
kemampuan memperoleh laba yang semakin meningkat.
8. Komitmen Pemegang Saham terhadap Permodalan
Permodalan sangatlah penting bagi bank karena berfungsi sebagai penyangga untuk
menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya atau kemungkinan terjadinya risiko-
risiko. Besar kecilnya modal sangat berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk
melaksanakan kegiatan operasioalnya. Selain itu modal juga berfungsi untuk menjaga
kepercayaan terhadap aktivitas perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah. Modal juga berfungsi
sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum pemberian kredit (BMPK).
Dilihat dari permodalan PT. BPR Kanaya khususnya modal setor yang sebesar Rp.
12.100.000 ribu maka bank telah memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015
tentang KPMM, sedangkan modal dasar tecatat sebesar Rp. 30.000.000 ribu. Pemegang
Saham memiliki komitmen yang tinggi dalam pemenuhan modal walaupun diambil dari
laba tahun lalu, namun diharapkan kepada Pemegang Saham agar modal setor sama
dengan modal dasar bisa terwujud.
D. STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO BANK
Dalam mengelola lembaga keuangan ini, manajemen PT. BPR Kanaya telah menerapkan
manajemen resiko yang mencakup identifikasi resiko dan pengendalian resiko sesuai dengan
prosedur dan kebijakan operasional bank. Penerapan manajemen resiko ini diberlakukan
terhadap strategi dan kebijakan penghimpunan dana maupun penyaluran dana dari dan ke
masyarakat. Strategi dan kebijakan manajemen dalam mengelola dan mengembangkan usaha
bank tidak terlepas juga dari tujuan dan kemampuan bank, dimana tujuan yang dimaksud
adalah bagaimana bank itu bisa memperoleh profit (laba) yang diinginkan sedangkan
kemampuan yang dimaksud adalah kekuatan sumber daya manusia yang ada dan modal yang
telah disetor oleh pemilik untuk memperoleh laba (profit).
Pihak bank dalam pengelolaan dan pengembangan usahanya untuk memperoleh laba selalu
memandang bahwa untuk mencapai tujuan tersebut banyak resiko yang akan dihadapi
managemen dalam mencapai tujuan yaitu :
1. Manajemen Umum
a. Strategi dan Sasaran
Bank telah mempunyai Rencana Kerja yang mencakup seluruh aspek operasional
bank dan menggunakan rencana kerja sebagai acuan kegiatan operasional, namun
dalam pelaksanaannya belum tercapai secara keseluruhan, seperti pos tabungan
sebesar 67,57%.
b. Struktur Organisasi
Bank mempunyai batasan tugas dan wewenang yang memadai, tidak terdapat
rangkap jabatan, namun fungsi pengawasan intern baik pada bagian operasional
maupun bidang kredit perlu ditingkatkan.
![Page 20: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/20.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
20
PT. BPR KANAYA
c. Sistem
Bank memiliki pedoman/kebijakan tertulis (SOP & Job Description) terkait
operasional bank. Bank juga telah melakukan perbaikan pada beberapa kebijakan
seperti SK Direksi dan Memo Internal untuk penyempurnaan sehingga dapat
digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasional.
Bank telah memiliki brankas terkunci untuk menyimpan dokumen penting, sebagai
tempat menyimpan uang, dokumen kredit dan dana. Penatausahaan kunci ruang
khasanah dan kunci brangkas sudah memadai. Pembinaan dan pengawasan
terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan karyawan telah dilakukan oleh
pemimpin, namun tetap harus ditingkatkan.
d. Kepemimpinan
Terdapat pedoman tertulis batas tugas dan wewenang Direksi, mencerminkan
independensi Direksi dalam pengambilan keputusan, namun perlu dilakukan secara
konsisten. Pemimpin bank memiliki komitmen untuk menangani permasalahan
bank yang dihadapi seperti penyelesaian temuan pemeriksaan sebelumnya. Bank
telah menerapkan tertib kerja bagi seluruh karyawannya, dan telah ditunjang
dengan sarana kerja yang cukup memadai yang mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas.
2. Manajemen Resiko
a. Risiko Likuiditas
Bank telah melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang
akan jatuh tempo, sehingga bank mampu menjaga likuiditasnya. Bank senantiasa
memelihara likuiditasnya, baik dengan pemeliharaan kas maupun penempatan
pada bank lain.
b. Risiko Kredit
Analisa kredit yang dilakukan bank belum dilakukan perhitungan kemampuan
membayar secara akurat sehingga terdapat beberapa kredit yang bermasalah
dimana debitur sebenarnya tidak mempunyai kemampuan membayar
kewajibannya setiap bulan.
Dengan adanya form aplikasi analisa yang baik dan dapat memperhitungkan
kemampuan membayar dari debitur maka diharapkan kepada Bagian Analisa Kredit
mampu untuk mengaplikasikan dengan baik.
Bank telah maksimal melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit dan
pembinaan terhadap debitur namun perlu ditingkatkan lagi. Bank telah melakukan
penilaian/appraisal dan pengikatan agunan secara notariil, namun proses
pengikatan hukum di notaris memerlukan waktu relatif lama, hal ini perlu dipantau
secara berkala oleh bank dan saat ini bank berkomitmen untuk melakukan
permintaan covernote terbaru secara berkala apabila proses penyelesaian
pengikatan di notaries terlalu lama.
Penerapan manajemen resiko kredit juga diawali dengan menerbitkan prosedur dan
kebijakan prosedur pemberian kredit yang sehat maupun Surat Keputusan Direksi
sebagai panduan untuk melakukan kegiatan operasional penyaluran kredit.
Identifikasi resiko kredit secara ekstern dapat dilakukan dengan menerapkan
prosedur pemberian kredit yang sehat yang meliputi :
![Page 21: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/21.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
21
PT. BPR KANAYA
1) Tahap permohonan kredit
Membuat formulir permohonan kredit yang memuat informasi tentang
identitas nasabah, tujuan penggunaan kredit, sumber keuangan dan agunan
sebagai bahan awal untuk analisa.
2) Tahap Analisa Kredit
Melakukan verifikasi terhadap data awal yang terdapat pada formulir
permohonan dengan mengadakan wawancara langsung baik dengan calon
debitur maupun dengan relasi/tetangga calon debitur serta melakukan survey
langsung (on the sport) ke tempat calon debitur untuk mengetahui kondisi
rumah tangga calon debitur (karakter), kondisi usaha maupun keuangan calon
debitur (capacity) dan kondisi fisik agunan (collateral). Secara keseluruhan
harus memenuhi persyaratan 5 C.
3) Tahap Rapat Komite Kredit
Memutuskan permohonan kredit yang telah dianalisa, ditolak atau disetujui.
Bila disetujui, rapat komite kredit ini akan membuat keputusan kredit yang
memuat tentang penerima kredit jumlah maksimum kredit, suku bunga
kredit, jangka waktu kredit, agunan kredit, biaya-biaya kredit, sistem
pembayaran kredit dan pengikatan kredit.
4) Tahap Pengetikan Perjanjian Kredit beserta Perjanjian Ikutannya
Setiap permohonan kredit yang sudah disetujui dan disepakati oleh calon
debitur harus dituangkan dalam perjanjian kredit beserta perjanjian ikutannya
secara tertulis. Bentuk dan format perjanjian kredit beserta perjanjian
ikutannya ditetapkan sendiri oleh masing-masing bank yang sekurang-
kurangnya memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat
melindungi kepentingan bank dan memuat jumlah jangka waktu, tata cara
pembayaran kembali serta persyaratan kredit lainnya yang ditetapkan dalam
keputusan kredit.
5) Tahap Realisasi Kredit
Pada prinsipnya realisasi kredit baru dapat dilakukan setelah semua perjanjian
kredit beserta perjanjian ikutannya diketik dengan benar, lengkap serta sudah
ditandatangani oleh Pejabat Bank yang berwenang.
6) Tahap Pengarsipan Dokumen Kredit
Mengingat dokumen kredit merupakan salah satu aspek penting yang dapat
menjamin pengembalian kredit dan sangat diperlukan dalam rangka penilaian
perkembangan dan kualitas kredit, pengawasan kredit, perlindungan
kepentingan bank dan laporan ke bank Indonesia maka bank wajib
melaksanakan dokumentasi kredit dan mengatur administrasi perkreditannya
dengan baik dan tertib.
7) Tahap Pembinaan dan Pengawasan Kredit
Pada dasarnya tahap pembinaan dan pengawasan kredit sudah meliputi
tahapan pen.agihan kredit, karena tahapan penagihan kredit hanya dilakukan
jika debitur tidak melakukan pembayaran sampai dengan 2 (dua) bulan
sehingga kolektibilitas kreditnya tidak sampai menjadi golongan kurang
lancar. Mengingat perkreditan merupaka sumber pendapatan yang utama
![Page 22: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/22.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
22
PT. BPR KANAYA
8) Tahap Pelunasan Kredit
Tahap ini merupakan akhir dari sistem dan prosedur tahap pemberian kredit,
akan tetapi merupakan tahap yang sangat menentukan apakah kredit akan
selesai tepat waktu atau tidak. Pada dasarnya kita harus selalu berusaha agar
semua kredit lancar dan sehat yaitu tidak ada tunggakan pokok maupun
tunggakan bunga. Tahap ini akan berhasil apabila semua tahap sebelumnya
dilaksanakan dengan baik dan benar. Jika proses dan tahap sebelumnya
dilakukan dengan benar maka tahap terakhir ini akan menjadi lancar sehingga
kita dapat memberikan penawaran kredit lagi dengan bunga yang lebih
rendah dan proses yang lebih cepat mengingat data-datanya sudah ada pada
arsip bank.
Untuk mendukung identifikasi risiko kredit ini juga diterbitkan Surat Keputusan
Direksi tentang suku bunga kredit, biaya-biaya kredit dan ketentuan tentang
agunan yang sering mengalami perubahan untuk mengikuti perkembangan pasar
maupun mengikuti tingkat persaingan antar sesama lembaga keuangan bank.
Untuk melakukan identifikasi risiko kredit secara intern, manajemen juga
menerbitkan Surat Keputusan Direksi tentang pendelegasian wewenang dibidang
kredit sehingga memudahkan manajemen melakukan pengendalian dan
pengawasan terhadap karyawan.
c. Risiko Operasional
Pedoman tertulis tentang PPAP yang dimiliki bank telah memadai dan dipahami.
Saat ini bank telah melaksanakan secara konsisten dan memantau secara berkala
khususnya terhadap nilai agunan kendaraan dan pelaporan terhadap kualitas kredit
yang berpotensi terhadap pembentukan PPAP. Hal ini terlihat dari konsistensi bank
untuk melakukan penilaian ulang terhadap nilai agunan, apabila kredit berada pada
kualitas diragukan dan macet maka nilai taksasi agunan bisa diturunkan sesuai
harga pasar terkini, apabila debitur melarikan diri dan atau agunan tidak ada atau
dibawa lari maka nilai taksasi agunan bernilai Rp. 0,-.
d. Risiko Hukum
Setiap pemberian kredit dibuatkan PK yang mengatur hak dan kewajiban kedua
belah pihak dan tidak memberatkan salah satu pihak serta telah ditandatangani
oleh kedua belah pihak. Agunan kredit bank didukung dengan dokumen yang sah.
Namun masih terdapat pengikatan yang belum sempurna (proses notaris) yang
memerlukan waktu relatif lama, namun bank telah melakukan pemantauan dengan
cara meminta covernote terbaru. Bilyet deposito dan buku tabungan yang belum
dipakai telah ditatausahakan dengan baik.
e. Risiko Pemilik dan Pengurus
Bank memiliki ketentuan/kebijakan pemisahan fungsi kepemilikan dengan
kepengurusan dan tidak terdapat campur tangan pemilik dan operasional bank
maupun kebijakan Direksi. Pemilik bank memiliki kemampuan meningkatkan
permodalan sehingga modal disetor telah sesuai dengan ketentuan. Bank memiliki
ketentuan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi. Pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas oleh Dewan Komisaris akan ditingkatkan lagi agar kelemahan dan
pelanggaran tidak terulang kembali serta pelaksanaan rencana kerja bisa tercapai
sesuai harapan.
![Page 23: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/23.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
23
PT. BPR KANAYA
E. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem pengendalian internal merupakan proses yang dirancang oleh suatu organisasi
untuk mencapai tujuan tertentu, yang sangat dipengaruhi oleh sumber daya dan sistem
teknologi informasi. Pengendalian internal tersebut merupakan cara untuk mendeteksi
dan mencegah terjadinya fraud dan juga untuk melindungi sumber daya dalam organisasi.
Adapun komponen yang telah dibangun dan menjadidasar dalam proses pengendalian
tersebut adalah Lingkungan Pengendalian (Control Environment) yang efektif dalam
mendukung penerapan manajemen risiko. PT. BPR Kanaya menerapkan Lingkungan
Pengendalian yang efektif dimana semua karyawan mengerti mengenai tugas dan
tanggung jawab mereka, limit kewenangan mereka, mempunyai pengetahuan yang
memadai, dan mengerti serta berkomitmen untuk melakukan aktivitas yang benar dengan
cara yang benar. Pengembangan Lingkungan pengendalian dilakukan melalui internalisasi
integritas dan nilai etika, menetapkan komitmen atas kemampuan, menetapkan fungsi
dan kedudukan Direksi, SPI dan Audit Intern, menetapkan struktur organisasi, penunjukan
tugas dan kewenangan serta menyusun kebijakan sumber daya manusia. Hal-hal tersebut
dilaksanakan antara lain melalui peningkatan awareness budaya perusahaan seperti
diskusi, menyusun kode etik perusahaan dan sosialisasi kepada setiap karyawan baru.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank berkomitmen dalam mengembangkan, memelihara
dan meningkatkan lingkungan pengendalian internal guna terciptanya lingkungan dengan
etika kerja dan integritas yang tinggi serta terciptanya suatu kultur organisasi yang
mendukung pencapaian sasaran usaha dengan risiko yang terkendali.
F. PENGELOLAAN BPR DALAM RANGKA GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Menyajikan informasi mengenai pengelolaan BPR dalam rangka Good Corporate Governance
yang mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan Aktivitas Operasional Bank antara lain :
![Page 24: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/24.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
24
PT. BPR KANAYA
1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
PT. BPR KANAYA
2. Aktivitas Utama
Sesuai dengan UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992
tentang perbankan khususnya pasal 1 ayat 4 tentang BPR. BPR adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensinal atau berdasarkan Prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun
Aktivitas utama PT. BPR. Kanaya adalah sesuai dengan fungsi Bank Perkreditan Rakyat
yaitu menghimpun dana masyarakat berupa tabungan dan deposito serta menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman.
Selama tahun 2016, aktivitas perbankan sebagai lembaga intermediasi dirasakan sudah
membaik dan secara keseluruhan kondisi perekonomian khususnya di Bali telah
berangsur-angsur pulih. Terhadap penghimpunan dana secara keseluruhan telah
tercapai dengan baik dan begitu juga terhadap penyaluran kredit telah tercapai dengan
baik.
RUPS
Dewan Komisaris
Direksi
Kabag. Kredit Kabag. Operasional dan SDM SPI
Credit Officer
Team Leader
SME
Team Leader Mikro
Customer Service
Kasir Pemasaran Dana
Accounting Umum
Satpam
Account Officer Mikro
Collection Admin Kredit
Account Officer
Konvensional
Collection Marketing Dana
OB
Supir
![Page 25: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/25.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
25
PT. BPR KANAYA
Aktivitas utama PT. BPR Kanaya yaitu :
a. Penghimpunan Dana
Struktur pendanaan operasional ditunjang dari sumbersumber dana masyarakat
berupa tabungan dan deposito. Untuk mengisi kekurangan/gap antara portofolio
pinjaman dengan dana masyarakat yang mampu dimobilisasi, digunakan dana
antarbank passiva/pinjaman dari bank umum.
1) Tabungan
PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk tabungan, diantaranya :
a) Tabungan Kanaya
Produk tabungan secara umum dinamakan Tabungan KANAYA dengan
suku bunga yang diberikan sebesar 6 % setahun.
b) Program Tabungan Paket
Program tabungan paket yang dinamakan Tabungan Paket Kanaya
dengan suku bunga 8 dan 10 % dengan jangka waktu yang bervariasi.
Tabungan Paket Kanaya diharapkan dapat tumbuh dengan baik karena
program ini bersifat untuk investasi untuk kebutuhan yang akan
direncanakan oleh para nasabah, program Tabungan Berjangka ini juga
diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya
pada pos Tabungan.
c) Tabunganku
Produk tabungan yang lainnya yaitu Tabunganku yang merupakan
tabungan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara
bersama oleh bank-bank di indonesia guna menumbuhkan budaya
menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelebihan dari
produk Tabunganku adalah tanpa biaya administrasi bulanan, setoran
awal pembukaan rekening minimum sebesar Rp. 10.000, suku bunga
sebesar 4 %, dan pergantian buku tabungan gratis. Dengan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki dari produk Tabunganku diharapkan mampu
meningkatkan minat masyarakat dalam menyisihkan uangnya untuk
menabung.
d) Tabungan Simpel
Produk tabungan yang lain berupa Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar)
yang diluncurkan sejalan dengan program pemerintah. Target dari
tabungan ini adalah kelompok pelajar/siswa yang berusia dibawah 17
tahun dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan literasi dan inklusi
keuangan. Tabungan ini dapat dilakukan hanya dengan setoran awal Rp.
5 ribu tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa diberikan bunga
namun dikonversi dengan program reward.
2) Deposito
Deposito berjangka memiliki suku bunga yang bervariatif berkisar antara 9,50
% s/d 12,00 % setahun dengan jangka waktu 1 (tiga) bulan sampai dengan 12
(dua belas) bulan. Dalam hal ini suku bunga Deposito masih ada diatas suku
bunga LPS. Kami selaku komisaris mengharapkan agar Direksi dalam
memberikan suku bunga Deposito tetap berpaku pada suku bunga yang telah
![Page 26: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/26.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
26
PT. BPR KANAYA
ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hal ini tentunya untuk
menjaga hal-hal yang tidak diinginkan sehingga diharapkan dapat berjalan
dengan baik dan lancar, disamping itu untuk mengurangi biaya dana yang
tinggi.
3) Antar Bank Pasiva
Dalam meningkatkan penyaluran dana dalam bentuk kredit, PT. BPR Kanaya
juga mendapatkan pendanaan melalui Antar Bank Pasiva, yaitu melalui
pinjaman antar BPR maupun dalam bentuk linkage program bersama bank
umum.
b. Penyaluran Dana
PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk kredit yang dapat disalurkan kepada
masyarakat, diantaranya :
1) Kredit Kanaya Simpel-200
Kredit Kanaya Simple-200 adalah Pembiayaan kepada debitur untuk
menunjang kebutuhan calon debitur dengan memberikan fasilitas pinjaman
sebesar maksimal 200% dari nilai pasar jaminan dengan plafond Rp. 1.000 ribu
s/d 50.000 ribu. Jangka waktu Min. 6 bln – Max. 36 bln dan suku bunga
sebesar 2 % (flat) sedangkan bunga di bawah 2% (flat) wajib mendapatkan
persetujuan dari Direksi. Kredit ini wajib di asuransikan dengan pihak asuransi
rekanan.
2) Kredit Mikro Kanaya
Kredit Mikro Kanaya merupakan kredit konsumtif tanpa agunan kepada
nasabah yang memiliki track record baik dan kepada masyarakat umum yang
dikategorikan layak dengan tujuan pemenuhan kebutuhan konsumtif
masyarakat. Maksimum plafond per debitur sebesar Rp. 10.000 ribu dengan
Suku Bunga Kredit ditetapkan sebesar 30,00 % - 36,00 % per tahun menetap
(flat), jangka waktu kredit maksimal 24 bulan dan semua kredit KTA wajib
diikutkan asuransi kredit JAMKRIDA.
3. Teknologi Informasi
Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat
dan besarnya manfaat bagi perkembangan dunia perbankan dalam rangka untuk
meningkatkan pelayanan dan kenyamanan dalam bertransaksi, bank kami telah
menggunakan program atau aplikasi yang sudah terintregited sehingga dalam hal
pelaporan baik untuk intern maupun ekstern telah sesuai dengan aturan yang ada. Kami
juga telah melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan yang dipandang perlu
seperti halnya informasi kepada pemilik dan pengurus serta informasi laporan kepada
Bank Indonesia.
4. Jaringan Kerja dan Mitra Usaha
Sebagai lembaga intermediasi setiap bank wajib melakukan penghimpunan dana pihak
ketiga dari masyarakat, namun karena tingkat persaingan antar sesama lembaga
keuangan bank khusunya antara BPR dan bank umum dalam menarik perhatian nasabah
penabung yang sangat lebar, sehingga menyebabkan sebagian besar nasabah yang
berpengetahuan luas tentang teknologi informasi lebih condong memilih bank umum
untuk mempercayakan masalah keuangannya karena sebagian besar bank umum telah
![Page 27: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/27.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
27
PT. BPR KANAYA
dilengkapai dengan jaringan teknologi informasi secara on-line, apalagi hampir seluruh
bank umum menerapkan undian berhadiah dengan hadiah yang sangat menarik dan
menggiurkan. Dengan demikian BPR akan kebagian nasabah penyimpan yang tingkat
pengetahuan dunia perbankannya relatif kurang yang secara kasat mata kemampuan
menyimpan dana juga relatif rendah. Sedangkan persaingan penghimpunan dan
deposito akan terjadi antar sesama BPR, karena suku bunga deposito antara BPR dengan
bank umum lebih tinggi suku bunga di BPR, karena sebagian besar BPR menerapkan suku
bunga deposito maksimal sesuai dengan suku bunga penjaminan dari LPS. Namun
meskipun suku bunga deposito di BPR relatif tinggi, tidak mudah untuk mendapatkan
deposan besar, karena sebagian besar deposan masih memikirkan tingkat keamanan
menyimpan uangnya di BPR. Oleh karena itu untuk mengatasi hambatan dan kendala
tersebut diatas PT. BPR Kanaya telah mengadakan mitra usaha dengan Bank Umum
dalam bentuk Linkage Program maupun dengan BPR Lain.
5. Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor
Sampai dengan tahun 2016, PT. BPR Kanaya hanya memiliki satu kantor pusat yang
beralamat di Jln. Surapati No. 168 Singaraja.
6. Kepemilikan oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
Tabel 2.11
Kepemilikan Saham
PROSENTASE
%
1 DEWAN KOMISARIS
Komang Adi Surayawan, S.Kom Tidak Ada 0,00
I Made Mudarma, SH, MM Tidak Ada 0,00
2 DIREKSI
I Ketut Widiarsa Tidak Ada 0,00
Ir. Bagus Putu Arya Budhi Tidak Ada 0,00
3 PEMEGANG SAHAM
Nyoman Ratna Widiasmini 11.550.000 95,45
Nyonya Ketut Simpen 550.000 4,55
NO NAMA NOMINAL
7. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
keberhasilan suatu usaha, karena sumber daya manusia (karyawan) inilah yang
mengimplementasikan seluruh kebijakan manejemen perusahaan di lapangan.
Keberhasilan ataupun kegagalan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber
daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia yang baik (unggul) adalah
karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan yang relatif di atas rata-rata, minimal
D2, dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya,
berpengalaman di bidang pekerjaannya, mempunyai pengetahuan tambahan yang
sesuai dengan bidang pekerjaannya (minimal mampu mengoperasikan komputer)
dan hampir sebagian besar sudah dimiliki oleh PT. BPR Kanaya. Kegiatan
pengembangan Sumber Daya Manusia pada PT. BPR Kanaya dengan mengikut
![Page 28: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/28.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
28
PT. BPR KANAYA
sertakan dalam pelatihan maupun pendidikan yang diikuti oleh Direksi maupun Staff
yang diadakan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Perbarindo, atau
instansi lainnya yang berhubungan dengan Perbankan. Berikut di bawah ini adalah
sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. BPR Kanaya :
Tabel 2.12
Sumber Daya Manusia
No Jabatan
1 Kabag. Kredit 1 Orang
2 Kabag. Operasional 1 Orang
3 SPI 2 Orang
4 Tema Leader 1 Orang
5 Head Leader 1 Orang
6 Teller 1 Orang
7 Accounting 1 Orang
8 Bagian Umum 1 Orang
9 Customer Service 2 Orang
10 C/O 2 Orang
11 Account Officer Kredit 7 Orang
12 Loan Admin Kredit 4 Orang
13 Kolektor Tabungan 7 Orang
14 Marketting Funding 1 Orang
15 Sopir 3 Orang
16 Office Boy 2 Orang
17 Satpam 2 Orang
39 Orang Total
Jumlah Karyawan
b. Sistem Penilaian Kinerja
Konsep penilaian kinerja di PT. BPR Kanaya terbagai menjadi tiga skala pengukuran,
yaitu :
1) Pengelolaan Kinerja secara corporate PT. BPR Kanaya
2) Pengelolaan Kinerja Unit
3) Pengelolaan Kinerja Individu
Pada tahun 2016, PT. BPR Kanaya telah melakukan penyempurnaan pada
pengukuran Key Performance Indicator (KPI), baik dari sisi bobot maupun aspek KPI
yang terbagi menjadi beberapa elemen perspektif penilaian.
Penyempurnaan dan penajaman KPI ini diharapkan dapat mendorong pegawai
untuk berkinerja unggul yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan
secara berkesinambungan.
Hasil pengukuran kinerja unit dapat dipantau setiap saat melalui KPI yang dapat
dijadikan sebagai dashboard oleh masing-masing unit dalam upaya mencapai target
yang telah ditetapkan oleh manajemen.
c. Kebijakan Remunerasi
Beberapa inisiasi strategis yang terkait dengan remunerasi dilakukan dengan tujuan
menarik, memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkinerja tinggi. Selama
tahun 2016 telah dilakukan beberapa penyesuaian remunerasi.
![Page 29: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/29.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
29
PT. BPR KANAYA
Dalam menetapkan kebijakan remunerasi masih didasarkan atas pertimbangan
kondisi usaha BPR dan standar UMK di Kota Singaraja serta diikutsertakan dalam
BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. PT BPR Kanaya juga sudah bekerjasama
dengan DPK Manulife Indonesia membentuk Dana Pensiun untuk seluruh karyawan.
d. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebagai bank yang memiliki pegawai dalam jumlah yang cukup besar, PT. BPR
Kanaya membutuhkan perencanaan yang matang dalam mempersiapkan program
pengembangan kompetensi pegawai. Perencanaan ini merupakan bagian dari
strategi perusahaan untuk memperkuat human capital yang berkompetensi tinggi
sehingga mampu berkompetisi pada persaingan bisnis perbankan. Inisiasi strategis
untuk meningkatkan kompetensi pegawai dilakukan melalui competency
assessment, pelatihan serta metode pengembangan lainnya seperti coaching,
mentoring, serta assignments.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan dengan orientasi pada
pelayanan prima terhadap nasabah maka sumber daya manusia merupakan ujung
tombak dan kekuatan utama bagi keberhasilan suatu perusahaan karena dengan
Sumber Daya Manusia yang terdidik dan terlatih maka dapat berpengaruh terhadap
menajemen bank, untuk itu setiap karyawan dituntut untuk mampu meningkatkan
produktifitas dan profesionalisme dengan mengupayakan pendidikan baik yang
dilaksanakan oleh Bank Indonesia, lembaga lainnya seperti Perbarindo, maupun
lembaga pendidikan formal serta intern bank sendiri di samping juga melalui kursus-
kursus maupun seminar-seminar sehingga diharapkan mampu mengatasi tuntutan –
tuntutan yang terjadi secara baik dan benar. Program-program yang terkait dengan
pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan
pada semester II tahun 2016 yang meliputi :
1) Pendidikan dan pelatihan di bidang teknis perbankan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keahlian pegawai yaitu seperti Pendidikan Analis kredit dan
Account Officer.
2) Program pengembangan kapasitas pegawai yang dilakukan dengan mengikuti
seminar dan workshop.
3) Pelatihan terkait dengan transformasi organisasi dan pengembangan jaringan
seperti motivasi pemasaran, pelatihan budaya kerja termasuk budaya spiritual.
Adapun rincian dari biaya pendidikan sampai pada Semester II Tahun 2016 dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :
![Page 30: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/30.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
30
PT. BPR KANAYA
Tabel 2.13
Rincian Biaya Pendidikan
No Jenis Pelatihan/Pendidikan Nama Peserta Jabatan Penyelenggara Tanggal Jumlah Biaya Keterangan
1 Literasi Edukasi Bagus Putu Arya Budhi Drektur Perbarindo 12 Januari 2016 750
2 Pendidikan Spiritual Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 25 Januari 2016 1.750
3 Pelatihan bersama Perbarindo Bagus Putu Arya Budhi Drektur Perbarindo 22 Januari 2016 1.250
4Edukasi dan Literasi Bersamaan Ultah
Bank KanayaSeluruh Pengurus dan Karyawan
Seluruh Pengurus
dan KaryawanInternal 01 Februari 2016 15.547
Komang Adi Suryawan Komisaris Utama
Made Mudarma Komisaris
6 Motivasi Karyawan Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 19 April 2016 2.175
7 Analisa Kredit Mikro Seluruh Bagian KreditSeluruh Bagian
KreditPerbarindo 28 Mei 2016 5.750
8 In House Training Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 01 Juli 2016 5.000
9 Seminar ABB Bagus Putu Arya Budhi Direktur Andara 19 Juli 2016 429
10 In House Training Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 26 Juli 2016 5.575
11 Pendidikan Spiritual Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 29 Juli 2016 5.570
12 Edukasi dan Literasi di desa Anturan Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 01 Agustus 2016 5.000
13 Seminar Nasional Info Bank Putu Puspita Dewi Kabag. Operasional Info Bank 09 Agustus 2016 3.500
14 Pasca Imbalan Kerja DPLK Putu Agus Widiada SPI DPLK Manulife 12 Agustus 2016 800
15Edukasi dan Literasi di desa
PenimbanganSeluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 04 September 2016 6.950
16 Tax Amnesty Bagus Putu Arya Budhi Direktur
Kantor
Pelayanan
Pajak
15 September 2016 500
17Motivasi Karyawan "Kejujuran dan
Semangat Kerja"Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 26 September 2016 6.686
18 Analisa Kredit Made Marjayasa Kabag. Kredit Perbarindo 21 Oktober 2016 750
19 Mind Of Success Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 28 Oktober 2016 5.000
20 Mind Of Success Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 02 November 2016 7.035
21 Penyelesaian Kredit Bermasalah Seluruh Bagian KreditSeluruh Bagian
KreditPerbarindo 02 Desember 2016 11.500
22 Seminar Perbarindo Ketut Widiarsa Direktur Utama Perbarindo 23 Desember 2016 750
23 Tirtayatra Ke Pura Teratai Bang Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Internal 12 Desember 2016 9.325
111.592 Jumlah Biaya Pendidikan
PerbarindoPenyegaran Sertifikasi Komisaris5 18 Maret 2016 10.000
Sesuai dengan RKT bank, pengembangan sumber daya manusia direncanakan melalui
pendidikan baik secara formal maupun informal dengan rencana anggaran pendidikan
pada Semester II tahun 2016 adalah sebesar Rp. 139.158 ribu, direncanakan tumbuh
sebesar 59,08 % dari realisasi tahun 2015. Sedangkan realisasi anggaran pendidikan pada
Semester II 2016 adalah sebesar Rp. 111.592 ribu atau tercapai 80,19 % dari target,
belum signifikan dengan komitmen direksi dalam peningkatan skill pegawai/karyawan
pada tahun 2016. Hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SDM dilakukan
secara konsisten pada setiap triwulan.
Sampai dengan Semester II tahun 2016, manajemen bank telah melakukan perekrutan
karyawan baru yang ditempatkan pada bidang pendanaan dan perkreditan namun masih
![Page 31: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/31.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
31
PT. BPR KANAYA
dalam masa percobaan (masa training), hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja
bank yang disebabkan adanya peningkatan pertumbuhan kredit. Perekrutan karyawan
baru telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur bank.
8. Corporate Social Responsibility (CSR)
Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat, PT BPR Kanaya telah
melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan
(Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya seperti bantuan ke Panti Asuhan
melalui aksi Kanaya Peduli.
9. Penghargaan dari bank untuk Nasabah
Sebagai lembaga perbankan, Perusahaan terus menjaga kepercayaan masyarakat.
Nasabah merupakan prioritas utama bagi Perusahaan. Pada tahun 2016, Perusahaan
memberikan penghargaan kepada nasabah loyal berupa sertifikat. Penghargaan ini
diberikan sebagai bentuk apresiasi dalam rangka peningkatan pelayanan untuk lebih
dekat bersama nasabah.
10. Perubahan-Perubahan Penting Yang Mempengaruhi Operasional BPR
Tidak ada perubahan-perubahan penting yang dapat mempengaruhi operasional bank
PT. BPR Kanaya.
III. PERKEMBANGAN DAN TARGET PASAR TAHUN 2017
Memasuki tahun 2017, berbagai indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan perkembangan akan
cukup baik dan cenderung kondusif meskipun tidak sekuat realisasi pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2010 hingga 2012 lalu, hal ini didasarkan dari data Bank Indonesia yang memperkirakan
bahwa pertumbuhan Indonesia pada 2017 akan berada pada kisaran 5,0 hingga 5,4 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh permintaan domestik. Sedangkan Inflasi akan
berada di kisaran target 4 plus minus 1 persen. Berbeda dengan data dari Bank Indonesia,
pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017
berkisar 5,1 %.
Sedangkan data dari Bank Indonesia Provinsi Bali yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali
di tahun 2017 akan megalami peningkatan pada kisaran 6,2% - 6,6% (yoy). Dengan tingkat inflasi
yang masih tetap terjaga dikisaran 4,0±1%. Peningkatan ekonomi Bali seiring dengan pertumbuhan
ekonomi nasional. Industri pariwisata masih menjadi sumber pertumbuhan utama. Potensi
pengembangan pariwisata Bali dalam Tahun 2017 masih tetap terbuka. Sektor pariwisata tetap
menjadi penggerak ekonomi Bali yang saat ini mencatat pertumbuhan di atas nasional.
Berdasarkan indicator – indicator dari keadaan ekonomi nasional dan daerah Bali maka BPR Kanaya
dalam mengantisipasi perekonomian tahun 2017 menyambut dengan penuh optimis namun tetap
memperhatikan prinsip pruden, terutama pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan sumber-
sumber yang ada dengan target jangka pendek. Hal ini juga dapat dilihat dari perkembangan usaha
BPR Kanaya pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan baik pada kredit maupun
penghimpunan dana.
A. RENCANA DAN ARAH STRATEGIS BANK TAHUN 2017
1. RENCANA JANGKA PENDEK
Dalam rencana jangka pendek BPR Kanaya merumuskan 10 sasaran yang akan
dicapai pada periode 2017 yaitu:
a. Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset.
![Page 32: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/32.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
32
PT. BPR KANAYA
b. Peningkatan nasabah dan peningkatan pemberian Kredit pada sektor UMKM.
c. Peningkatan dana pihak ketiga.
d. Perbaikan rasio NPL.
e. Peningkatan permodalan Bank.
g. Peningkatan kinerja dan produktifitas pegawai melalui training, pelatihan, dan
pendidikan.
h. Peningkatan internal control dengan lebih mengefektifkan fungsi pengawasan
pada unit-unit terkait.
i. Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung
kegiatan operasional Perusahaan.
j. Peningkatan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan
mempersiapkan dan penyempurnaan struktur dan infrastruktur dalam rangka
penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Manajemen Risiko.
k. Melakukan sosialiasi kepada seluruh elemen terkait dengan budaya kepatuhan,
kode etik dan budaya perusahaan.
l. Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh karyawan terkait dengan kebijakan,
SOP dan peraturan-peraturan terbaru baik dari Internal Perusahaan maupun
dari Regulator.
m. Melaksanakan implementasi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (
Good Corporate Governance ) termasuk mengefektifkan fungsi Audit Internal
dan Fungsi Kepatuhan.
2. RENCANA JANGKA MENENGAH
Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset.
b. Peningkatan nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang akan
direncanakan fokus pada sektor UMKM.
c. Peningkatan pendanaan terutama dari dana pihak ketiga.
d. Peningkatan permodalan Bank.
e. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi penerapan manajemen risiko
termasuk mengefektifkan Pejabat Eksekutif yang melaksanakan penerapan
manajemen risiko.
f. Pengembangan organisasi dengan pembentukan Team leader pada unit kredit
dan dalam rangka meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan
melakukan perekrutan karyawan baru.
3. RENCANA JANGKA PANJANG
a. Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset yang akan direncanakan tercapai
sebesar Rp. 320 Milyar.
b. Peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang
difokuskan pada sektor kredit UMKM.
c. Meningkatkan peran dana pihak ketiga sebagai sumber pembiayaan kredit
utama.
d. Meningkatkan pengelolaan manajemen perusahaan sesuai dengan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
e. Terus meningkatkan permodalan bank.
f. Menjaga kinerja bank untuk tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
![Page 33: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/33.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
33
PT. BPR KANAYA
g. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat
memberikan kontribusi kepada bank dan memberikan pelayanan kepada
nasabah bank secara optimal dan berkesinambungan.
h. Meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan baik.
i. Pengembangan organisasi dengan melakukan perekrutan karyawan baru.
B. TARGET TAHUN 2017
1. TARGET JANGKA PENDEK
a. Target Pos-pos Pada Neraca
Dalam jangka pendek bank akan meningkatkan penyaluran kredit kepada
segmen usaha mikro dan target yang direncanakan akan tumbuh sebesar 18,00
% dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan dana pihak ketiga akan diproyeksikan
sebesar 6,4 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan laba akan diproyeksikan
sebesar 15,80 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan Aset akan
diproyeksikan sebesar 16,80 % dari realisasi tahun 2016.
b. Penurunan Rasio NPL
BPR Kanaya akan melakukan pengendalian kualitas asset khususnya
pengendalian NPL dengan lebih ketat, dengan memperhatikan sektor-sektor
yang terkena dampak dari kondisi perekonomian yang belum kondusif. Kami
juga meningkatkan kewaspadaan pengendalian NPL yang lebih baik antara lain
melalui pelaksanaan watch list yang lebih disiplin terhadap debitur yang
berpotensi mengalami downgrade. Khusus untuk penanganan relapse, kami
juga menjaga dan memonitor lebih ketat serta melakukan penanganan kredit
bermasalah dengan lebih baik, agar relapse ratio tidak melampaui batas
ambang rasio yang ditetapkan. Melalui hal tersebut, NPL dapat terjaga pada
level yang rendah dan bank akan menargetkan pada Rasio NPL sebesar 2,79 %.
Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan
pendekatan secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan
keringanan sesuai dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam
penyelesaian kredit bermasalah sebagai berikut:
1) Membuat action plan
2) Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III )
3) Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/
menyerahkan barang jaminan.
4) Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga
apabila prospek usahanya masih baik )
5) Pembentukan Cadangan Piutang Ragu- Ragu ( PPAP)
6) Penghapus bukuan/ hapus tagih
7) Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila
terjadi musibah yang menimpa debitur.
8) Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur
dalam menyelesaikan hutangnya.
![Page 34: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/34.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
34
PT. BPR KANAYA
c. Peningkatan Intermediasi
Sebagai suatu lembaga keuangan, bank mempunyai kegiatan baik funding
maupun financing atau menghimpun dan menyalurkan dana. Jadi sebagai
lembaga intermediasi bank berperan menjadi perantara antara pihak yang
kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana memperlancar arus
pembayaran dimana aktivitasnya bertujuan untuk meningkatkan taraf
kehidupan rakyat.
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam penyaluran kredit
mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian secara
keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dalam mengembangkan
portofolio kredit di Bank akan menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah
berjalan dengan tetap memperhatikan kondisi likuiditas dan kapasitas
permodalan, serta memantau perkembangan kondisi ekonomi. Dalam jangka
pendek dalam penyaluran kredit akan fokus pada usaha-usaha mikro dan kecil
(usaha yang produktif) dan berkualitas dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian dengan cara meningkatkan keahlian dan peningkatan yang
berkelanjutan dalam proses kredit. Bank melihat bahwa aktivitas penyaluran
kredit memegang peranan penting dalam mempertahankan hubungan jangka
panjang dengan nasabah. Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang
berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan infrastruktur perkreditan di
berbagai segmen.
Dalam penghimpunan dana, maka bank terus meningkatkan pelayanannya
sampai ke desa-desa, sehingga manfaat dari tujuan untuk menyimpan dananya
dalam bentuk tabungan maupun deposito sangat dirasakan dengan tujuan
untuk mendapatkan dana murah, dan bank juga berkomitmen dalam
melaksanakan Kebijakan keuangan inklusif.
d. PEningkatan Efisiensi
Bank akan mengupayakan efisiensi biaya dengan melakukan pengendalian biaya
(cost control) dan memperhatikan anggaran yang ditetapkan. Penerapan role
model untuk menciptakan budaya efisiensi agar terus diupayakan dan
dilaksanakan secara optimal. Program-program pemasaran ke nasabah
dilakukan dengan tetap memperhatikan upaya yang efektif dan biaya yang
efisien. Untuk meningkatkan efisiensi maka bank menargetkan jangka pendek
rasio BOPO sebesar 69,24 % atau dibawah 70,00 %.
2. TARGET JANGKA MENENGAH
Target bank dalam jangka menengah selain dapat meningkatkan pertumbuhan kredit
yang diberikan dimana focus penyaluran kredit pada segmen usaha produktif
(UMKM) yang diproyeksikan ± sebesar Rp. 185 Milyar pada tahun 2019.
Meningkatkan sumber penghimpunan dana pihak ketiga yang mana diproyeksikan
hingga tahun 2019 ± sebesar Rp. 66 Milyar. Pencapaian asset hingga tahun 2019
akan diproyeksikan ± sebesar Rp. 226 Milyar. Perolehan laba berjalan yang akan
diproyeksikan hingga tahun 2019 adalah ± sebesar Rp. 10 Milyar.
![Page 35: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/35.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
35
PT. BPR KANAYA
Selain itu focus bank pada jangka menengah adalah menurunkan rasio Kap dan NPL,
dimana masing-masing diproyeksikan sebesar 1,94 % dan 2,77 % sampai tahun 2019,
meningkatkan fungsi intermediasi serta meningkatkan efisiensi (target rasio BOPO
sebesar 69,83 % atau dibawah 70,00 % pada tahun 2019) juga dalam rangka
memperkuat system. Aspek penting dalam rangka memperkuat system adalah :
a. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik
b. Penerapan Manajemen Risiko dan business process,
c. Penyempurnaan kelengkapan struktur governance,
d. Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung
kegiatan operasional Perusahaan.
e. Meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan.
f. Meningkatkan budaya kepatuhan, kode etik dan budaya perusahaan.
C. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2017
1. PENINGKATAN DANA
Strategi pengembangan bisnis pendanaan akan lebih difokuskan di dalam
pertumbuhan dana baik dana tabungan maupun deposito, pertumbuhan dana
murah selain dari sisi pertumbuhan nominal juga diupayakan terjadi pertumbuhan
new account yang akan meningkatkan jumlah transaksi nasabah. Untuk itu perlu
dilakukan strategi – strategi sebagai berikut :
a. Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media
cetak.
b. Memberikan suku bunga deposito dan tabungan yang kompetitif.
c. Memberikan penghargaan kepada nasabah deposito yang mau dengan suku
bunga LPS dan jangka waktu 12 bulan.
d. Melakukan event-event atau perlombaan yang bertujuan untuk menggaet
nasabah baru.
e. Menambah tenaga marketing di bidang dana untuk melakukan penetrasi pasar.
2. PENINGKATAN KREDIT
Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, maka BPR Kanaya akan melakukan
langkah-langkah strategi sebagai berikut :
a. Tetap menjaga kualitas kredit sehingga NPL tetap terjaga pada level 2,0 %
dengan memastikan pembayaran angsuran dan/atau pokok kredit tepat waktu
serta melakukan monitoring dan pendampingan intensif debitur watchlist agar
tidak terjadi penurunan kolektibilitas.
b. Melakukan ekspansi kredit pada nasabah utama secara selektif. Di segmen
konvensional & Usaha Mikro, BPR Kanaya akan meningkatkan penyaluran kredit
kepada nasabah yang prospektif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip
kehati-hatian serta terus berupaya memperbaiki infrastruktur kredit.
c. Mengoptimalkan plafond nasabah yang sudah ada.
d. Meminta referensi dari nasabah eksis yang memiliki performance bagus.
e. BPR Kanaya akan menambah jumlah account officer sejalan dengan
pertumbuhan bisnis.
![Page 36: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/36.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
36
PT. BPR KANAYA
f. Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media
cetak.
g. Memberikan suku bunga kredit yang kompetitif.
3. MEMBANGUN BUDAYA ATAS DASAR KINERJA
Pembangunan budaya atas dasar kinerja melalui implementasi nilai-nilai perusahaan,
menyempurnakan struktur organisasi dan penataan SDM, meningkatkan kompetensi
dan kapabilitas karyawan serta penyempurnaan tata kelola perusahaan.
4. PERBAIKAN RASIO KAP DAN NPL
Untuk menurunkan rasio KAP dan NPL bank, maka BPR Kanaya akan melakukan
langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan cara sebagai berikut :
a. Kolektibilitas kurang lancar, upaya-upaya yang akan dilakukan diantaranya yaitu
:
1) Mengidentifikasi kredit yang memiliki tunggakan pokok dan bunga lebih
dari 7 hari sebagai kredit dengan kategori kredit dalam perhatian khusus.
2) Meningkatkan penagihan yang kurang-kurang membayar pokok dan
bunga.
3) Menekankan yang kurang lancar menjadi lancar, dengan cara tunggakan
yang ada dibayar sebagian atau tidak melampaui tunggakan pokok atau
bunga 3 ( tiga) kali angsuran.
4) Dengan mengadakan pembinaan secara kontinyu maupun berkala dengan
jalan mendatangi langsung nasabah-nasabah tersebut serta menanyakan
sebab-sebab kelambatan pembayaran kreditnya. Melakukan klasifikasi
terhadap sebab-sebab yang ditimbulkan dan memberikan solusi sesuai
keadaan dan kemampuan nasabah.
5) Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis terhadap
langkah-langkah yang diambil oleh pihak bank.
b. Kolektibilias kredit diragukan, upaya-upaya yang harus kami lakukan antara lain
:
1) Menekan pembayaran yang diragukan dilunasi, apabila tidak bisa
diusahakan pembayaran, ditingkatkan secara bertahap dari diragukan
diturunkan menjadi kurang lancar dan juga menjadi lancer.
2) Memberikan peringatan – peringatan sesuai dengan ketentuan sampai
dengan batas akhir peringatan.
3) Menyarankan kepada nasabah agar bisa mengikuti cara /metode seperti :
a) Penjadwalan kembali ( resecheduling )
b) Persyaratan kembali ( reconditioning )
c) Penataan kembali ( restructuring ).
4) Menyarankan kepada debitur agar menjual agunannya, guna pelunasan
kreditnya yang mengalami kemacetan.
c. Kredit yang tergolong kolektibilitas Macet, upaya-upaya yang akan kami lakukan
sebagai berikut :
1) Melaporkan kepihak yang berwajib atas kelalaian membayar kredit
![Page 37: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/37.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
37
PT. BPR KANAYA
2) Melakukan pengambil alihan terhadap agunannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku,
3) Melakukan penghapusan bukuan terhadap kredit-kredit yang kecil
kemungkinannya dapat diselamatkan.
Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan pendekatan
secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan keringanan sesuai
dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam penyelesaian kredit
bermasalah sebagai berikut:
a. Membuat action plan.
b. Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III ).
c. Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/
menyerahkan barang jaminan.
d. Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga apabila
prospek usahanya masih baik ).
e. Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP).
f. Penghapus bukuan/ hapus tagih.
g. Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila terjadi
musibah yang menimpa debitur.
h. Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur dalam
menyelesaikan hutangnya.
5. PENJAGAAN LIKUIDITAS
Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas dan
komitmen kredit kepada debitur.
Upaya-upaya yang akan dilakukan agar likuiditas bank berjalan dengan baik yaitu :
a. Melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang akan jatuh
tempo, serta melakukan pemeliharaan kas maupun penempatan pada bank
lain.
b. Menjaga kondisi dana agar tidak idle dan menempatkan dalam bentuk deposito
bank lain dengan tetap menjaga cadangan likuiditas harian sesuai dengan
ketentuan.
c. Membatasi pemeliharaan saldo kas harian 1% s/d 5 % dari Dana Pihak Ketiga
(DPK).
d. Meningkatkan pengawasan terhadap pemakaian /penggunaan inventaris dan
alat-alat kantor.
e. Meningkatkan pengawasan terhadap biaya-biaya operasional lainnya.
f. Melakukan pengelolaan likuiditas dengan mengukur besarnya risiko likuiditas
yang dimiliki oleh Bank. Untuk mengukur besarnya risiko likuiditas, BPR Kanaya
menggunakan beberapa indikator, antara lain adalah secondary reserve
(cadangan likuiditas) dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Secondary reserve (cadangan likuiditas) adalah alat likuid Bank pendukung
primary reserve dengan fungsi sebagai cadangan likuiditas terhadap kebutuhan
dana yang tidak terjadwal.
![Page 38: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/38.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
38
PT. BPR KANAYA
LDR merupakan rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap total
dana pihak ketiga. LDR digunakan untuk melihat seberapa besar sumber dana
yang berasal dari dana masyarakat, yang secara kontraktual umumnya
berjangka pendek, digunakan untuk membiayai aset berupa kredit yang
umumnya tidak likuid. LDR Bank dimaksud berada diantara batas LDR yang
ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu 78% sampai 92%, yang merupakan
indikator bagi kesehatan finansial suatu Bank.
6. PENINGKATAN PROFITABILITAS
Untuk meningkatkan profitabilitas maka BPR Kanaya akan melakukan beberapa
langkah strategi sebagai berikut :
d. Meningkatkan simpanan khususnya tabungan untuk mendapatkan dana murah.
e. Meningkatkan ekspansi kredit untuk meningkatkan pendapatan bunga kredit
maupun provisi dan komisi.
f. Mengoptimalkan upaya-upaya dalam penagihan kredit khususnya terhadap
kredit-kredit bermasalah.
g. Meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan atau memberikan prioritas utama
kepada biaya-biaya yang urgen khususnya biaya dana.
7. MEMPERKUAT PERMODALAN BANK
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, SH, No. 77 tanggal 26 Februari 2016 di
Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan modal disetor
sebesar Rp. 12.100.000 ribu yang telah dicatat di Kemenkumham dengan nomor :
AHU-AH.01.03-0035630 dan surat dari Otoritas Jasa Keuangan nomor S-
84/KO.311/2016 tentang Perubahan Komposisi Kepemilikan BPR. Dengan modal
setor yang dimiliki BPR Kanaya yang sebesar Rp. 12.100.000 ribu maka bank telah
memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015 tentang KPMM.
Permodalan merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Untuk memperkuat struktur
permodalan yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap, maka BPR Kanaya
terus berkomitmen untuk menambah modal disetor melalui pembagian Laba Tahun
lalu. Pada tahun 2017 Pemegang Saham berkomitmen untuk melakukan setor modal
sebesar Rp. 2.500.000 ribu.
![Page 39: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/39.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
39
PT. BPR KANAYA
IV. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN TAHUN 2016
A. NERACA
Tabel 4.1
Laporan Neraca
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
Nominal % Nominal %
ASET
1 Kas 180.943 0,17 158.616 0,12
2 Kas dalam valuta asing - - - -
3 Surat berharga - - - -
4 Pendapatan bunga yang akan diterima 1.158.641 1,08 2.935.200 2,15
5 Penempatan pada bank lain 13.744.371 12,79 18.459.163 13,53
-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 56.670 0,05 73.918 0,05
6 Kredit yang diberikan 91.841.571 85,49 111.251.370 81,54
Kredit yang diberikan baki debet 93.760.196 87,28 112.941.499 82,78
Kredit yang diberikan provisi 1.918.625 1,79 1.690.129 1,24
-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 707.987 0,66 1.854.674 1,36
7 Agunan yang diambil alih - - - -
8 Aset tetap dan inventaris 1.451.852 1,35 6.043.457 4,43
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 367.389 0,34 611.846 0,45
9 Aset tidak berwujud 2.733 0,00 3.583 0,00
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai - - - -
10 Aset antarkantor - - - -
11 Aset lain-lain 179.156 0,17 129.026 0,09
TOTAL ASET 107.427.221 100,00 136.439.977 100,00
KEWAJIBAN
1 Kewajiban segera 328.234 0,36 153.509 0,13
2 Utang bunga 467.945 0,51 632.846 0,54
3 Utang pajak 312.234 0,34 344.523 0,30
4 Simpanan 37.321.391 49.158.403
a. Tabungan 4.454.491 4,82 4.871.553 4,20
b. Deposito 32.866.900 35,58 44.286.850 38,14
5 Simpanan dari bank lain 6.500.000 7,04 9.700.000 8,35
6 Pinjaman diterima 47.442.440 51,36 56.133.269 48,34
7 Dana setoran modal - kewajiban - - - -
8 Kewajiban imbalan kerja - - - -
9 Pinjaman subordinasi - - - -
10 Modal pinjaman - - - -
11 Kewajiban antarkantor - - - -
12 Kewajiban lain-lain - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN 92.372.244 100,00 116.122.550 100,00
EKUITAS
1 Modal
a. Modal dasar 15.000.000 13,96 30.000.000 21,99
b. Modal yang belum disetor -/- 8.500.000 7,91 17.900.000 13,12
c. Agio - - - -
d. Disagio -/- - - - -
e. Modal sumbangan - - - -
2 Dana setoran modal - ekuitas 2.000.000 1,86 - -
3 Laba/Rugi yang belum direalisasi - - - -
4 Surplus revaluasi aset tetap - - - -
5 Saldo laba
a. Cadangan umum 1.700.000 1,58 2.420.000 1,77
b. Cadangan tujuan - - - -
c. Laba/Rugi
1) Tahun-tahun lalu
i. Laba 77.150 0,07 140.714 0,10
ii. Rugi -/- - - - -
2) Tahun berjalan
i. Laba 4.777.827 4,45 5.656.713 4,15
ii. Rugi -/- - - - -
JUMLAH EKUITAS 15.054.977 14,01 20.317.427 14,89
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 107.427.221 100,00 136.439.977 100,00
Dalam Ribuan Rupiah
NO KEWAJIBAN DAN EKUITAS
NO ASET
DESEMBER 2015 DESEMBER 2016
Realisasi Realisasi
![Page 40: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/40.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
40
PT. BPR KANAYA
B. LAPORAN LABA RUGI
Tabel 4.2
Laporan Laba Rugi
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
(Dalam Ribuan Rupiah)
POS - POS Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga Kontraktual 24.071.803 18.239.753
Amortisasi Provisi 1.862.193 1.193.756
Provisi 8.921 16.940
Amortisasi Biaya Transaksi -/- 7.098 12.544
Bunga penempatan pada bank lain 412.216 254.314
Jumlah Pendapatan Bunga 26.362.231 19.717.307
Beban Bunga
Bunga Kontraktual 12.991.827 9.302.308
Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi - -
Jumlah Beban Bunga 12.991.827 9.302.308
Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih 13.370.404 10.414.999
Pendapatan Operasional Lainnya 346.357 153.552
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 13.716.761 10.568.551
Beban Operasional
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 1.413.737 260.149
Beban Penyusutan 308.192 134.414
Beban Pemasaran 58.930 28.192
Beban Administrasi dan Umum 4.300.119 3.705.618
Beban Operasional Lainnya 210.738 198.675
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 6.291.716 4.327.048
LABA (RUGI) OPERASIONAL 7.425.045 6.241.503
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan Non Operasional 80.066 31.967
Beban Non Operasional 140.643 117.238
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (60.577) (85.271)
LABARUGI
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.364.468 6.156.232
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1.707.755 1.378.405
LABA (RUGI) BERSIH 5.656.713 4.777.826
![Page 41: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/41.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
41
PT. BPR KANAYA
C. LAPORAN ARUS KAS
Tabel 4.3
Laporan Arus Kas
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 2016 2015
Laba Neto 5.656.713 4.777.827
Koreksi laba tahun lalu 5.738 -
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi kas bersih
diperoleh dari kegiatan operasi
Penyusutan aset tetap 304.414 126.897
Penghapusan akumulasi penyusutan (59.957) (8.975)
Pembentukan PPAP 1.413.737 260.150
Kelebihan PPAP (128.302) (30.089)
Angsuran kredit (136.275) -
Penghapusbukuan kredit (224) (57.987)
Penerimaan kembali kredit hapusbuku 15.000 -
Perubahan aset dan kewajiban operasi
Pendapatan bunga yang akan diterima (1.776.559) (526.566)
Penempatan pada bank lain (1.700.000) (850.000)
Kredit yang diberikan (19.409.799) (30.101.391)
Aset lain-lain 50.130 669.136
Kewajiban segera (174.726) (112.677)
Utang bunga 164.901 384.347
Utang pajak 32.289 312.234
Simpanan Pihak ketiga non bank 11.837.012 16.775.247
Simpanan dari bank lain 3.200.000 4.500.000
Pinjaman yang Diterima 8.690.830 12.032.357
Arus kas neto dari aktivitas operasi 7.984.922 8.150.510
Arus kas dari aktivitas Investasi
Pembelian/penjualan aset tetap dan inventaris (4.591.606) (817.039)
Pembelian/penjualan aset tidak berwujud (850) (233)
Arus kas dari aktivitas Investasi (4.592.456) (817.272)
Arus kas dari aktivitas Pendanaan
Modal disetor 5.600.000 -
Dana setoran modal - ekuitas (2.000.000) 2.000.000
Cadangan Umum 720.000 400.000
Penggunaan laba ditahan (4.720.000) (4.050.000)
Arus kas neto dari aktivitas pendanaan (400.000) (1.650.000)
Kenaikan (Penurunan) Arus Kas 2.992.466 5.683.238
Kas dan setara kas pada awal periode 10.650.316 4.967.078
Kas dan setara kas pada akhir periode 13.642.782 10.650.316
(dalam ribuan rupiah)
![Page 42: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/42.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
42
PT. BPR KANAYA
D. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas dapat dilihat pada table perbandingan pada posisi Desember 2016
dan Desember 2015 dibawah ini :
Tabel 4.4
Laporan Perubahan Ekuitas
PT. BPR Kanaya
Modal Modal Cadangan Cadangan Belum
Disetor Sumbangan Tujuan Umum ditentukan
tujuannya
Saldo per 1 Januari 2015 6.500.000 - - 1.300.000 4.127.150 11.927.150
Tambahan Modal - - - - -
Dana Setoran Modal - ekuitas 2.000.000 - - - 2.000.000
Cadangan Umum - - - 400.000 (400.000) -
Dividen - - - - (3.650.000) (3.650.000)
Laba Tahun Berjalan - - - - 4.777.826 4.777.826
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 8.500.000 - - 1.700.000 4.854.976 15.054.976
Tambahan Modal 3.600.000 - - 3.600.000
Dana Setoran Modal - ekuitas - - - - -
Dividen (4.000.000) (4.000.000)
Cadangan Umum - - - 720.000 (720.000) -
Koreksi Laba Tahun Lalu - - - 5.738 5.738
Laba bersih selama tahun berjalan - - - 5.656.713 5.656.713
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 12.100.000 - - 2.420.000 5.797.427 20.317.427
URAIAN
Modal Saldo Laba
Jumlah
(Dalam ribuan rupiah)
E. LAPORAN REKENING ADMINISTRATIF
Tabel 4.5
Laporan Rekening Administratif
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
(dalam ribuan rupiah)
No Deskripsi Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015Rekening-rekening Administratif
1 Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik 577.773 - 2 Pendapatan bunga dalam penyelesaian - -
a. Bunga kredit yang diberikan 1.903.217 1.091.695 b. Bunga penempatan pada bank lain - -
3 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik - - 4 Penerusan kredit (channeling) - 5 Aset produktif yang dihapusbukukan 189.288 67.790 6 Agunan dalam proses penyelesaian kredit - - 7 Lain-lain yang bersifat administratif
a. Komitmen - - b. Kontijensi - - Jumlah kontinjensi 2.670.278 1.159.485
![Page 43: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/43.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
43
PT. BPR KANAYA
F. LAPORAN INFORMASI LAIN
Tabel 4.6
Laporan Informasi Lainnya
PT. BPR Kanaya
Dua Periode Terakhir
(Dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
1. Penempatan pada bank lain 18.459.163 - - - 18.459.163
2. Kredit yang diberikan -
a. Kepada BPR - - - - -
b. Kepada Bank Umum - - - - -
c. Kepada non bank - pihak terkait 898.038 - - - 898.038
d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 105.187.534 1.518.292 397.511 3.249.995 110.353.332
3. Jumlah aset produktif 124.544.735 1.518.292 397.511 3.249.995 129.710.533
4. Rasio-Rasio (%)
a. NPL net 3,44
b. KPMM 32,85
c. LDR 85,25
d. ROA 5,84
e. KAP 3,40
f. PPAP 100,00
g. BOPO 71,85
h. Cash Ratio 20,36
PENGURUS BANK PEMILIK BANK
Dewan Komisaris 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini (95,45%) Pemegang Saham Pengendali
1. Komang Adi Suryawan, S.Kom 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM (4,55%) 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini
2. I Made Mudarma, SH, MM
Ultimate Shareholder
Dewan Direksi
1. I Ketut Widiarsa, SE
2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi
KETERANGAN
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
1. Penempatan pada bank lain 13.744.371 - - - 13.744.371
2. Kredit yang diberikan -
a. Kepada BPR - - - - -
b. Kepada Bank Umum - - - - -
c. Kepada non bank - pihak terkait 244.273 - - - 244.273
d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 88.253.577 588.592 1.221.975 1.533.154 91.597.298
3. Jumlah aset produktif 102.242.221 588.592 1.221.975 1.533.154 105.585.942
4. Rasio-Rasio (%)
a. NPL net 3,36
b. KPMM 14,00
c. LDR 89,59
d. ROA 3,47
e. KAP 3,13
f. PPAP 100,00
g. BOPO 68,48
h. Cash Ratio 20,70
PENGURUS BANK PEMILIK BANK
Dewan Komisaris 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini (91,54%) Pemegang Saham Pengendali
1. Ketut Rikan 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM (8,46%) 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini
2. I Made Mudarma, SH, MM
Ultimate Shareholder
Dewan Direksi
1. I Ketut Widiarsa, SE
2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Desember 2015
Desember 2016
![Page 44: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/44.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
44
PT. BPR KANAYA
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENGURUS, KARYAWAN DAN PERMODALAN
1. Susunan Pengurus
Susunan pengurus berdasarkan Akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 Notaris I Putu
Chandra, SH adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris :
a. Komisaris Utama : Komang Adi Suryawan, S.Kom
b. Komisaris : I Made Mudarma, SH, MM
Direksi :
a. Direktur Utama : I Ketut Widiarsa, SE
b. Direktur : Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Bank sudah memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi dan 2 (dua) orang komisaris.
2. Karyawan
Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat belas) orang untuk tahun 2016
dengan kualifikasi pendidikan setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak
4 (emapat) orang, setingkat SMU sebanyak 16 (enam belas) orang dan SMP sebanyak 2
(dua) orang.
3. Permodalan
Berdasarkan Akta Notaris I Putu Chandra No. 77 tanggal 26 Februari 2016 Di Denpasar
modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan disetor
sebesar Rp. 12.100.000 ribu dengan komposisi kepemilikan saham bank sebagai berikut :
Tabel 5.1
Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
No Pemegang SahamLembar
Saham
Nominal Saham per
Lembar% Nominal
1 Nyoman Ratna Widiasmini 11.550 1.000 95,45 11.550.000
2 Nyonya Ketut Simpen 550 1.000 4,55 550.000
Jumlah 12.100 2.000 100,00 12.100.000
B. IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pokok-pokok kebijakan akuntansi bank berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau Otoritas Jasa Keuangan, peraturan
perpajakan yang berlaku serta pernyataan atau Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat.
Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting antara lain :
1. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan BPR disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat
(PA BPR) .
![Page 45: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/45.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
45
PT. BPR KANAYA
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar
akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan
adalah mata uang rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis,
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas
yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus
kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
Kas terdiri atas kas, giro pada bank lain, tabungan pada bank atau bank lain serta
setara kas terdiri dari deposito dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.
b. Kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang
masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
c. Pendapatan bunga yang akan diterima
Pendapatan bunga yang akan diterima adalah pendapatan bunga dari kredit dan
penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (Performing) yang telah diakui
sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya.
Pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar diakui secara akrual.
Pendapatan bunga tersebut diamortisasi selama jangka waktu kredit, amortisasinya
diakui sebagai pendapatan bunga kontraktual.
Jika kredit dilunasi oleh nasabah sebelum jatuh tempo, maka sisa dari pendapatan
bunga yang belum diamortisasi di akui sebagai pendapatan bunga kredit
kontraktual.
d. Penempatan pada bank lain
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, dalam
bentuk giro pada bank umum, tabungan, deposito berjangka dan lain-lain yang
sejenis pada bank lain diakui sebesar nilai nominal .
1) Giro dan Tabungan
Dana pada bank lain yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan bertujuan untuk menunjang aktivitas
operasional.
2) Deposito
Penanaman dana bank pada bank lain, dalam bentuk deposito berjangka, dan
lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.
Penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian atas tabungan dan
deposito tersebut disajikan sebagai pengurang (offseting account) dari tabungan
dan deposito tersebut (jika ada penurunan nilai atau kemungkinan kerugian).
e. Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
![Page 46: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/46.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
46
PT. BPR KANAYA
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil
keuntungan.
Nilai buku awal kredit yang diberikan diakui sebesar pokok kredit dikurangi provisi
serta ditambah biaya transaksi yang ditanggung BPR.
Provisi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut
diakui sebagai penambah pendapatan bunga.
Biaya transaksi dalam rangka pemberian kredit (yang ditanggung BPR) diamortisasi
selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai pengurang
pendapatan bunga.
Kredit yang diberikan disajikan di neraca sebesar pokok kredit/baki debet dikurangi
provisi serta ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. Saldo Penyisihan
Kerugian Kredit disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang diberikan.
Penyisihan tersebut merupakn jumlah kerugian atas kredit yang diberikan, yang
ditetapkan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Kredit diklasifikasikan sebagai
non performing loan pada saat pokok kredit telah lewat jatuh tempo atau pada saat
manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga kredit tersebut
diragukan. Pendapatan bunga kredit yang telah diklasifikasikan sebagai non
performing tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat
diterima.
Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya
lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui
sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Di dalam kredit tidak termasuk
bentuk-bentuk pembiayaan yang didasarkan pada prinsip pada bank syariah.
f. Penyisihan Kerugian Kredit
Penyisihan Kerugian Kredit dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kualitas
masing-masing aset produktif. Aset produktif terdiri dari penempatan pada bank
lain diluar giro, surat berharga, kredit yang diberikan.
Penyisihan kerugian kredit yang diklasifikasikan dibentuk untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian
atau seluruh aset produktif, disajikan sebagai pos pengurang (off setting account)
dari saldo.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dibentuk berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia (PBI) No. 13/26/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2012 BAB III pasal
12, perubahan atas peraturan BI No. 8/19/PBI/2006 tentang Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Aktiva Produktif terdiri dari kredit yang
diberikan dan penempatan dana pada bank lain (diluar giro).
Bank wajib membentuk PPAP umum dan PPAP khusus, dengan penjelasan sebagai
berikut :
1) PPAP umum
PPAP umum ditetapkan paling kurang 0,50% dari aset produktif yang tergolong
lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia, surat ulang yang diterbitkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia, kredit yang dijamin dengan tabungan
![Page 47: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/47.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
47
PT. BPR KANAYA
dan/ atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan
surat kuasa pencairan dan logam mulia.
2) PPAP Khusus
PPAP khusus ditetapkan paling kurang sebesar :
a) 10 % dari aset produktif yang tergolong kurang lancar setelah dikurangi
dengan nilai agunan
b) 50 % dari aset produktif yang tergolong diragukan setelah dikurangi
dengan nilai agunan.
c) 100 % dari aset produktif yang tergolong macet setelah dikurangi dengan
nilai agunan.
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam
pembentukan penyisihan penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan
adalah sebagai berikut :
a) 100% (seratus perseratus) dari agunan yang bersifat likuid, berupa
Sertifikat Bank Indonesia, tabungan dan deposito yang diblokir pada
bank yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, emas
dan logam mulia.
b) 80% (delapan perseratus) dari nilai hak tanggungan untuk agunan
berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau
hak guna bangunan (SHGB) yang diikat dengan hak tanggungan.
c) 60% (enam puluh perseratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan
berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau
hak guna bangunan (SHGB), hak pakai tanpa hak tanggungan.
d) 50% (lima puluh pereratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan
berupa tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C)
yang dilampiri surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) terakhir.
e) 50% (lima puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa
kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan diikat sesuai
ketentuan yang berlaku.
f) 30% (tiga puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa
kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan disertaii dengan
surat kuasa menjual yang dibuat/disahkan oleh notaris.
Penghapusan kredit (hapus buku) adalah tindakan administratif BPR untuk
menghapus buku kredit macet dan neraca sebesar kewajiban debitur tanpa
menghapus hak tagih BPR kepada debitur.
Penghapusan Hak Tagih (Hapus Tagih) adalah tindakan BPR menghapus kewajiban
debitur yang tidak dapat diselesaikan.
g. Agunan yang diambil alih
Agunan yang diambil alih adalah aset yang diperoleh bank dalam rangka
penyelesaian kredit baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan
penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk
menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur telah dinyatakan macet,
dengan kewajiban untuk segera dicairkan.
![Page 48: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/48.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
48
PT. BPR KANAYA
Pada saat pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih pada nilai wajar setelah
dikurangi biaya untuk menjual, maksimum sebesar kewajiban debitur. Bank tidak
boleh mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset.
Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dibukukan sebesar nilai yang
lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya
untuk menjual. Apabila agunan yang diambil alih mengalami pemulihan penurunan
nilai diakui maksimum sebesar rugi penurunan niali yang telah diakui. Pada saat
penjualan, selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dan hasil
penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional.
h. Aset Tetap dan Inventaris
Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dengan SAK ETAP Bab 15. Seluruh aset tetap (kecuali tanah) disusutkan
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tersebut. Penyusutan
dihitung dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran
masa manfaat ekonomis aset tetap dengan ketetapan menteri keuangan No.
138/KMK.3/2002, sebagai berikut :
Jenis Aktiva Tetap Umur Aktiva Prosentase
Bangunan 20 tahun 5%
Kendaraan 4-8 tahun 12,50% - 25%
Inventaris golongan I 4 tahun 25%
Inventaris golongan II 8 tahun 12,5%
Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai beban
pada laporan laba rugi periode terjadinya, sedangkan pengeluaran yang
memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar member manfaat ekonomi
yang akan dating dalam bentuk peningkatan kapasitas ditambahkan pada jumlah
tercatat aset yang bersangkutan (kapitalisasi).
Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok
aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun
bersangkutan.
i. Aset tidak berwujud
Aset non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik.
Aset tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tidak
berwujud yang diperoleh secara terpisah meliputi harga beli dan biaya-biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung sehingga siap digunakan. Aset tidak berwujud
diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya.
j. Aset lain-lain
Aset lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam
kelompok pos aset yang ada dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri.
Aset lain-lain terdiri dari :
1) Pajak dibayar dimuka
2) Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui
sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya (jangka waktu)
telah diperjanjikan sejak awal. Biaya dibayar dimuka diamortisasi secara
sistematis berdasarkan jangka waktu perjanjian.
![Page 49: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/49.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
49
PT. BPR KANAYA
k. Kewajiban Segera
Kewajiban yang telah jatuh tempo dan/atau segera dapat ditagih dan harus segera
dibayar. Transaksi kewajiban segera diakui pada saat :
1) Kewajiban telah jatuh tempo; atau
2) Kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh pemiliknya baik dengan perintah
dari pemberi amanat maupun tidak.
l. Utang Bunga
Kewajiban bunga yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh
pemiliknya dan harus segera dibayar. Utang bunga diakui sebesar jumlah bunga
kontraktual, baik untuk akrual bunga maupun yang telah jatuh tempo.
m. Utang Pajak
Utang pajak adalah pajak penghasilan badan yang terutang atas penghasilan BPR.
Utang pajak merupakan selisih kurang atas kewajiban pajak penghasilan setelah
memperhitungkan angsuran pajak atau pajak dibayar dimuka. Utang pajak diakui
sebesar jumlah yang harus disetorkan ke Negara.
n. Beban ditangguhkan
Biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode
terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode selanjutnya.
Beban ditangguhkan diamortisasi secara sistematis berasarkan perkiraan terbaik
dari masa manfaatnya sejak aktiva siap digunakan.
o. Simpanan
Simpanan adalah dana dalam bentuk tabungan dan deposito yang dipercayakan
oleh masyarakat kepada bank berdassarkan perjanjian penyimpanan dana.
1) Tabungan :
Tabungan adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR pelapor
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat yang
dipersamakan dengan itu.
Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang
dilakukan oleh penabung. Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.
Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal
tabungan. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada
pemilik tabungan.
2) Deposito Berjangka :
Deposito Berjangka adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR
pelapor yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian. Transaksi deposito diakui sebesar nilai
nominal yang tercantum dalam bilyet deposito. Setoran deposito diakui pada
saat uang diterima. Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar
kewajiban BPR yang diperjanjikan. Kewajiban bunga deposito yang belum
jatuh tempo disajikan dalam pos utang bunga.
![Page 50: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/50.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
50
PT. BPR KANAYA
p. Simpanan dari bank lain
Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, dalam bentuk
tabungan dan deposito.
1) Tabungan dari bank lain :
a) Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan
yang dilakukan oleh bank lain.
b) Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.
c) Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal
tabungan.
d) Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada bank lain
pemilik tabungan.
2) Deposito :
a) Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam
bilyet deposito.
b) Setoran deposito diakui pada saat uang diterima.
c) Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar kewajiban BPR
yang diperjanjikan.
d. Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam pos
utang bunga.
q. Pinjaman Diterima
Pinjaman diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau
pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam perjanjian pinjaman.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
1) Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga antara lain berasal dari kredit yang diberikan dan
penempatan pada bank lain.
Pendapatan bunga meliputi antara lain pendapatan bunga kontraktual serta
amortisasi provisi dan biaya transaksi.
Pendapatan bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga dari kredit
dan penempatan pada bank lain yang non performing. Pada saat kredit
diklasifikasikan sebagai kredit non performing, maka :
a) Membatalakan bunga kredit (bunga kontraktual) yang sudah diakui
sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur
b) Bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi
(pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).
2) Beban Bunga
Beban bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis)
3) Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi
Penerimaan pendapat provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan
perkreditan baik yang termasuk kategori performing maupun non performing
![Page 51: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/51.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
51
PT. BPR KANAYA
diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu kredit. Amortisasi
tersebut diakui sebagai penambahan pendapatan bunga.
Provisi tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu
tertentu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode terjadi
transaksi.
Beban provisi dan biaya transaksi pinjaman diterima diakui sebagai berikut:
Pembayaran biaya provisi dan biaya transaksi yang berkaitan dengan pinjaman
yang diterima diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu
pinjaman. Biaya provisi dan biaya transaksi yang belum diamortisasi disajikan
sebagai pengurang dari pinjaman yang diterima, sedangkan amortisasinya
diakui sebagai penambahan beban bunga.
s. Modal
1) Modal Dasar
Modal Dasar adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib
(bagi BPR yang berbadan hukum koperasi) yang tercantum dalam anggaran
dasar kantor pusat BPR pelapor.
2) Modal Yang Belum Disetor
Modal Yang Belum Disetor adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan
simpanan wajib yang belum disetor.
3) Dana Setoran Modal
Dana Setoran Modal adalah dana yang telah disetor secara riil ke rekening BPR
di bank umum dan diblokir untuk tujuan penambahan modal, namun belum
didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai
modal disetor seperti Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota
maupun pengesahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang.
t. Cadangan Umum
Cadangan Umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan
atau dari laba bersih (setelah dikurangi pajak) yang dimaksudkan untuk
memperkuat modal.
u. Laba/Rugi Tahun Berjalan
Laba Tahun Berjalan adalah laba atau rugi BPR pelapor pada periode tahun buku
berjalan.
p. Komitmen dan Kontinjensi
1) Komitmen
Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan
(Irrevocable) secara sepihka dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang
disepakati bersama dipenuhi.
2) Kontijensi
Kontinjensi adalah kondisi atau situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan
atau kerugian yang baru dapat diinformasikan setelah terjadinya satu peristiwa
atau lebih pada masa depan.
![Page 52: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/52.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
52
PT. BPR KANAYA
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk sebesar taksiran
kerugiannya serta diakui sebagai beban dan kewajiban secara terpisah.
w. Perpajakan
Bank mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan
periode sebelumnya yang belum dibayar. Beban pajak ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif yang
berlaku.
x. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP No. 28) mengenai
“Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah
signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau
tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
y. Kewajiban Imbalan Kerja
Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 menjelaskan bahwa imbalan
kerja terdiri dari uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian
hak dan jaminan sosial kerja. Berdasarkan SAK ETAP Bab. 23 imbalan kerja diakui
pada laporan keuangan dengan menggunakan metode imbalan yang diakui
(projected unit credit) untuk menentukan nilai kini dari kewajiban pasti dan biaya jasa
kini dan PT. BPR Kanaya sudah membentuk dana pension untuk seluruh karyawan dan
bekerjasama dengan DPLK MI (Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia)
z. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,
mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan
kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan
beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan
jumlah yang diestimasi tersebut.
![Page 53: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/53.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
53
PT. BPR KANAYA
VI. PENJELASAN POS – POS NERACA
A. KAS
Kas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 158.616 ribu dan Rp 180.943
ribu
B. PENDAPATAN BUNGA YANG AKAN DITERIMA
Pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015
masing-masing Rp. 2.935.200 ribu dan Rp. 1.158.641 ribu. Pendapatan bunga yang akan
diterima merupakan pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar (performing).
C. PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Akun ini terdiri dari dari saldo penempatan pada bank lain untuk periode pada tanggal 31
Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.1
Penempatan pada bank lain
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Giro pada :a. PT. Bank Andara 1.701.061 773.945 b. PT. Bank BNI 760.828 356.023 c. PT. Bank CIMB Niaga 1.126.284 1.243.814 d. PT. Bank Central Asia 87.284 36.646 Sub Total 3.675.457 2.410.428
Tabungan pada :a. PT. Bank Mandiri 2.813.575 1.179.300 b. BPR Sri Artha Lestari 491 521 c. PT. Bank Danamon 4.629.119 5.085.368 d. PT. Bank BNI 1.662.959 1.530.601 e. PT. Bank BPD 650.218 211.878 f. PT. Bank Sinar 52.344 51.275
Sub Total 9.808.706 8.058.943
Deposito pada :a. PT. Bank Andara/LDA 2.800.000 1.600.000 b. PT. Bank Mandiri 300.000 300.000 c. PT. Bank CIMB Niaga 1.875.000 1.375.000 Sub Total 4.975.000 3.275.000
Jumlah Penempatan pada bank lain 18.459.163 13.744.371 Penyisihan Kerugian 73.918 56.670
Jumlah Bersih 18.385.245 13.687.701
KeteranganDalam Ribuan Rupiah
Penempatan tersebut seluruhnya dengan kolektibilitas lancar dengan tingkat suku bunga rata-
rata per tahun untuk penempatan giro berkisar antara 1,00 - 2,50 %. Sedangkan suku bunga
deposito dengan jangka waktu 12 bulan berkisar antara 4,00 % sampai 6,75 % p.a. dan suku
bunga tabungan 0,01% - 3,75% pada tahun 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa
penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin
timbul atas penempatan pada bank lain. Tidak terdapat penempatan pada bank lain yang
memiliki keterkaitan dengan bank.
D. KREDIT YANG DIBERIKAN
Akun ini terdiri dari kredit yang diberikan untuk periode pada tanggal 31 Desember 2016 dan
tanggal 31 Desember 2015 dengan perincian sebagai berikut:
![Page 54: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/54.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
54
PT. BPR KANAYA
Tabel 6.2
Kredit Yang Diberikan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Kredit yang diberikan-pokok 112.941.499 93.760.196
Kredit yang diberikan-provisi (1.690.129) (1.918.625)
Kredit yang diberikan-biaya transaksi - -
Total 111.251.370 91.841.571
Penyisihan Kredit (1.854.674) (707.987)
Total 109.396.696 91.133.584
(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan
Kredit yang diberikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas pada
tahun 2015 dan 2014 terdiri dari :
1. Jenis
Tabel 6.3
Kredit Berdasarkan Jenis
Modal Kerja
Terkait
Tidak Terkait
Jumlah
Provisi
Nilai Buku
Peny. Penghapusan
Sub Jumlah
Investasi
Terkait
Tidak Terkait
Jumlah
Provisi
Nilai Buku
Peny. Penghapusan
Sub Jumlah
Konsumsi
Terkait
Tidak Terkait
Jumlah
Provisi
Nilai Buku
Peny. Penghapusan
Sub Jumlah
Tahun 2016
Jenis Baki Debet Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
360.000 360.000 - - -
45.567.738 43.277.033 400.000 - 1.890.705
45.927.738 43.637.033 400.000 - 1.890.705
(306.159) (296.386) (2.500) - (7.273)
45.621.579 43.340.647 397.500 - 1.883.432
(303.995) (203.995) - - (100.000)
45.317.584 43.136.652 397.500 - 1.783.432
- - - - -
13.974.928 13.533.726 441.202 - -
13.974.928 13.533.726 441.202 - -
(282.949) (272.827) (10.122) - -
13.691.979 13.260.899 431.080 - -
(110.799) (67.669) (43.130) - -
13.581.180 13.193.230 387.950 - -
537.507 537.507 - - -
52.501.326 50.018.644 707.217 405.844 1.369.621
53.038.833 50.556.151 707.217 405.844 1.369.621
(1.101.021) (1.072.125) (17.504) (8.332) (3.060)
51.937.812 49.484.026 689.713 397.512 1.366.561
(609.228) (239.253) (4.057) (14.588) (351.330)
51.328.584 49.244.773 685.656 382.924 1.015.231
Jumlah Kredit (Baki Debet) 112.941.499 107.726.910 1.548.419 405.844 3.260.326
Jumlah Provisi (1.690.129) (1.641.338) (30.126) (8.332) (10.333)
Jumlah Baki Debet (-) Provisi 111.251.370 106.085.572 1.518.293 397.512 3.249.993
Jumlah Peny. Penghapusan (1.024.022) (510.917) (47.187) (14.588) (451.330)
Jumlah Kredit Stlh Penyisihan 110.227.348 105.574.655 1.471.106 382.924 2.798.663
![Page 55: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/55.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
55
PT. BPR KANAYA
2. Sektor Ekonomi
Tabel 6.4
Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi
- -
Pertambangan dan
Penggalian- - - - -
Perikanan - - - - -
Pertanian, Perburuan
dan Kehutanan1.500.000 1.500.000 - - -
2016
JenisBaki
Lancar Kurang
Diragukan MacetDebet Lancar
-
Listrik, Gas dan Air 43.056 43.056 - - -
Industri Pengolahan 480.388 480.388
Kontruksi 1.926.682 1.926.682 - - -
Perdagangan Besar dan
Eceran43.150.255 41.833.921 400.000 - 916.334
Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan
Makanan
384.111 384.111 - - -
Transportasi,
Pergudangan dan
Komunikasi
760.000 760.000 - - -
Perantara Keuangan 23.236 23.236 - -
Real Estate - - - - - Administrasi
Pemerintahan,
Pertanahan dan
Jaminan Sosial
- - - - -
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial856.323 856.323 - - -
Jasa Kemasyarakatan
sosial budaya, hiburan, 10.778.616 9.363.042 441.202 - 974.372
Jasa Perorangan yang
melayani Rumah Tangga- - - - -
Kegiatan Usaha yang
Belum Jelas Batasannya- - - - -
Bukan Lapangan Usaha -
Rumah Tangga13.591.193 13.591.193 - - -
Bukan lapangan Usaha -
Lainnya39.447.639 36.964.957 707.217 405.844 1.369.621
Jumlah Kredit (Baki
Debet)112.941.499 107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327
Jumlah Provisi (1.690.129) (1.641.338) (30.126) (8.332) (10.333)
Jumlah Baki Debet (-)
Provisi111.251.370 106.085.571 1.518.293 397.512 3.249.994
Jumlah Penyisihan
Penghapusan(1.024.022) (510.917) (47.187) (14.588) (451.330)
Jumlah kredit setelah
Penyisihan 110.227.348 105.574.654 1.471.106 382.924 2.798.664
3. Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit
Tabel 6.5
Kredit jangka waktu
(Dalam ribuan rupiah)31 Desember 2016
<= 1 tahun 156.000
1 s/d 2 tahun 41.808.515
2 s/d 5 tahun 66.233.510
lebih dari 5 tahun 4.743.474
Jumlah kredit (baki debet) 112.941.499
Jumlah provisi (1.690.129)
Jumlah baki debet (-) provisi 111.251.370
Jumlah penyisihan penghapusan (1.024.022)
Jumlah kredit setelah penyisihan 110.227.348
Keterangan
![Page 56: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/56.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
56
PT. BPR KANAYA
4. Berdasarkan sisa umur jatuh tempo
Tabel 6.6
Kredit berdasarkan jatuh tempo
(Dalam ribuan rupiah)31 Desember 2016
<= 1 tahun 44.965.658
1 s/d 2 tahun 3.210.400
2 s/d 5 tahun 60.194.863
lebih dari 5 tahun 4.570.578
Jumlah kredit (baki debet) 112.941.499
Jumlah provisi (1.690.129)
Jumlah baki debet (-) provisi 111.251.370
Jumlah penyisihan penghapusan (1.024.022)
Jumlah kredit setelah penyisihan 110.227.348
Keterangan
5. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga kredit yang diberikan pada tahun 2014 sesuai dengan SK Direksi No.
047/SK-DIR/KRD/IX/2014 per tanggal 1 September 2014 mengenai Ketentuan Kredit
Umum yaitu Suku BUnga, Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim
Pembayaran Pokok, suku bunga kredit ditetapkan sebagai berikut :
a. Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga
menurun yaitu minimum 1,5% (18% p.a.) dan maksimum 3% (36% p.a.).
b. Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga
menetap (flat) yaitu minimum 1% (12% p.a.) dan maksimum 2,5% (30% p.a.).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. BPR. Kanaya nomor: 002/SK.DIR/KRD/II/2015
tanggal 26 Februari 2015 mengenai Kententuan Kredit Tanpa Agunan yaitu Suku Bunga,
Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim Pembayaran Pokok, suku
bunga kredit ditetapkan sebesar 30%- 36% per tahun menetap (flat) dengan maksimum
plafond per debitur sebesar Rp 10.000.000,-
Berdasarkan memo internal tanggal 17 Oktober 2014 Mengenai Perubahan Surat
Keputusan Direksi No: 030/KNY/SK-DIR/V/2012 tantang ketentuan kredit untuk
pemegang saham. Pengurus dan Karyawan PT.BPR Kanaya Point 1 ( Fasilitas Pinjaman
berupa kredit tanpa Agunan ). Bagi Karyawan dan Pengurus PT. BPR Kanaya yang semula
dengan plafon minimal Rp 2.000.000,- ditingkatkan menjadi Rp 5.000.000,- dengan suku
bunga sebesar 1% flat (12%pa) dan jangka waktu kredit maksimal 36 bulan.
Jumlah kredit yang diberikan sejumlah 952 rekening, dari jumlah tersebut terdapat
kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 16 (enam belas) rekening. Kredit yang diberikan
berdasarkan penggolongan kolektibilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 6.7
Kredit berdasarkan Penggolongan Kolektibilitas
Jumlah
Rekening 31 Desember 2016 31 Desember 2016
Lancar 922 107.726.909 90.395.122
Kurang Lancar 14 1.548.419 594.807
Diragukan 6 405.844 1.231.690
Macet 10 3.260.327 1.538.577
Jumlah 952 112.941.499 93.760.196
Keterangan (Dalam ribuan rupiah)
![Page 57: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/57.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
57
PT. BPR KANAYA
6. Perubahan penyisihan kerugian kredit
Ikhtisar Perubahan penyisihan kerugian kredit, adalah sebagai berikut :
Tabel 6.8
Penyisihan Kerugian
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Saldo awal 764.657 592.584
Penyisihan kerugian yang dibentuk 1.413.737 260.150
Koreksi kelebihan (128.268) (30.089)
Angsuran Kredit (136.275) (57.987)
Penghapusbukuan kredit (234) -
Pendapatan hapus buku 15.000 -
Saldo akhir tahun 1.928.617 764.658
(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan
7. Perhitungan PPAP
Perhitungan PPAP adalah sebagai berikut:
Tabel 6.9
Perhitungan PPAP
Kolektibitas Agunan Yang Dasar Perhitungan Penyisihan Kredit Yang Dapat Penyisihan Kerugian KreditDiberikan Diperhitungkan Kerugian
Lancar 107.726.909 - 107.726.909 0,50% 510.916 Kurang Lancar 1.548.419 1.057.729 490.690 10% 49.069 Diragukan 405.844 376.668 29.176 50% 14.588 Macet 3.260.327 1.980.226 1.280.101 100% 1.280.101
Jumlah 112.941.499 3.414.623 109.526.876 1.854.674
Penempatan Pada Bank Lain Diluar GiroLancar 14.783.706 - 14.783.706 0,50% 73.919 Kurang Lancar - - - - Diragukan - - - - Macet - - - -
Jumlah 14.783.706 - 14.783.706 73.919
Jumlah Penyisihan Kerugian Kredit & Penempatan Pada Bank Lain 1.928.592 Jumlah Penyisihan Kerugian yang dibentuk oleh bank 1.928.592 Jumlah kekurangan penyisihan kerugian aset produktif 0
Baki Debet %
Bank telah memiliki kebijakan tertulis mengenai pembentukan PPAP dan metode
akuntansi penyisihan yang dipergunakan bank telah sesuai dengan PA BPR.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang
diberikan. Upaya bank dalam penanganan kredit bermasalah yaitu melakukan
pemantauan, pembinaan dan penagihan yang lebih intensif terhadap kredit bermasalah,
penghapusbukuan dan hapus tagih.
E. ASET TETAP DAN INVENTARIS
Akun ini terdiri dari saldo aset tetap dan inventaris untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut :
![Page 58: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/58.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
58
PT. BPR KANAYA
Tabel 6.10 Aktiva Tetap dan Inventaris
Saldo Saldo
Awal Penambahan Pengurangan 31-Des-15
Hrg Perolehan
Tanah - 2.970.000 - 2.970.000
Bangunan - 1.261.711 - 1.261.711
Kendaraan 1.112.029 - 88.329 1.023.700
Inventaris Gol. I 217.276 446.823 - 664.099
Inventaris Gol. II 122.547 1.400 - 123.947
Jml. Hrg Perol. 1.451.852 4.679.934 88.329 6.043.457
Akum. Peny.
Bangunan - 42.057 - 42.057
Kendaraan 216.204 142.510 57.775 300.939
Inventaris Gol. I 113.112 105.071 2.080 216.103
Inventaris Gol. II 38.073 14.776 102 52.747
Jml. Akm . Peny. 367.389 304.414 59.957 611.846
Nilai Buku 1.084.463 5.431.611
Saldo Saldo
31-Des-13 Penambahan Pengurangan 31-Des-14
Hrg Perolehan
Tanah - - - -
Bangunan - - - -
Kendaraan 435.729 676.300 1.112.029
Inventaris Gol. I 128.637 99.964 11.325 217.276
Inventaris Gol. II 70.447 52.100 - 122.547
Jml. Hrg Perol. 634.813 828.364 11.325 1.451.852
Akum. Peny.
Bangunan - - -
Kendaraan 127.952 88.252 - 216.204
Inventaris Gol. I 96.827 25.260 8.975 113.112
Inventaris Gol. II 24.688 13.385 - 38.073
Jml. Akm . Peny. 249.467 126.897 8.975 367.389
Nilai Buku 385.346 1.084.463
(Dalam Ribuan Rupiah)
Mutasi
Mutasi Tahun 2014
31 Desember 2015
(Dalam Ribuan Rupiah)
31 Desember 2016
F. ASET TIDAK BERWUJUD
Akun ini terdiri dari saldo asset tidak berwujud berupa program aplikasi per tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 3.583 ribu dan 2.733 ribu.
G. ASET LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari saldo aset lain-lain untuk periode tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal
31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.11 Aset Lain-lain
![Page 59: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/59.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
59
PT. BPR KANAYA
H. KEWAJIBAN SEGERA
Akun ini terdiri dari saldo kewajiban segera untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.12
Kewajiban Segera
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Pph pasal 4 ayat 2 Deposito 2.098 1.874
Pph pasal 4 ayat 2 Tabungan 77.295 48.504
Pph pasal 4 ayat 2 Deviden - 240.000
Pph pasal 21 23.971 9.090
Titipan Pajak Bonus - 19.834
Tititpan Pajak Sewa - 5.000
Tititpan Iuran BPJS Kesehatan - 3.932
Tabungan Jatuh Tempo 10.013 -
Titipan Kredit 45 -
Tititpan Pajak Bonus 40.087 -
Total 153.509 328.234
Keterangan (Dalam Ribuan Rupiah)
I. UTANG BUNGA
Akun ini merupakan saldo utang bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 6.13
Utang Bunga
J. UTANG PAJAK
Akun ini merupakan saldo utang pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 6.14
Utang Pajak
Rekonsiliasi antara laba akuntansi dengan laba pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
![Page 60: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/60.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
60
PT. BPR KANAYA
Tabel 6.15
Rekonsiliasi Laba
Dalam Ribuan Rupiah31 Desember 2016
Laba sebelum pajak penghasilan 7.364.468 Koreksi fiskal positif Beban non operasional 138.769 Jumlah koreksi positif 138.769
Penghasilan kena pajak (PKP) 7.503.237 PKP (pembulatan) 7.503.237
Perhitungan Hutang Pajak WP Badan - PPh Pasal 29Dasar Pengenaan Pajak 1. Pasal 31.e 2. Peredaran bruto 26.788.654 3. Laba sebelum pajak 7.503.237
Perhitungan Pajak Penghasilan yang terutang Peredaran opr WP setahun >4,8 M < 50 M Pph terutang setahun
1. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang memperoleh fasilitas ( 4.800.000:26.788.654)x7.503.030 1.344.433 Pajak terutang tahun 2016 (1.344.433*50%x25%) 168.054
2. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang tdk memperoleh fasilitas 7.503.237 - 1.344.433 6.158.804 Pajak terutang tahun 2016 (6.158.804*25%) 1.539.701 Pajak Terutang 1.707.755
Uang Muka PPh Pasal 25 (Jan-Nop)2016 1.363.232 Uang Muka PPh Pasal 25 (Des)2016 147.689 Utang Pajak PPh Pasal 29 Badan 2016 196.834
Keterangan
K. SIMPANAN
Akun ini terdiri dari saldo simpanan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 6.16 Simpanan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Tabungan 4.871.553 4.454.491 Deposito 44.286.850 32.866.900
Total 49.158.403 37.321.391
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
1. Tabungan
Tabel 6.17 Tabungan
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Tabungan pihak ketiga bukan bank Tabungan umum 3.068.825 3.210.598 Tabungan paket 1.480.055 1.033.360 Tabungan simpel 38.956 - Tabunganku 283.717 210.533
Total 4.871.553 4.454.491
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
![Page 61: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/61.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
61
PT. BPR KANAYA
Berdasarkan Surat keputusan direksi No. 003/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012,
suku bunga Tabunganku ditetapkan sebesar 4% per tahun, Tabungan Kanaya ditetapkan
sebesar 6% per tahun, dan tabungan paket/berjangka ditetapkan sebesar 10% per tahun.
Berdasarkan Memo Intern Nomor 076/KNY-TAB/V/2016 Tanggal 2 Mei 2016 Perihal
Produk Tabungan Simpel bahwa Produk ini merupakan produk tabungan untuk siswa
yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan
mudah dan sederhana serta fitur menarik dalam rangka Edukasi dan Inklusi keuangan
dengan mendorong budaya menabung sejak dini . Program tabungan simpel ini tidak
memberikan bunga melainkan memberikan program reward dan disesuaikan dengan
ketentuan bank baik untuk pembukaan rekening maupun pengendapan dana. Peserta
program tabungan ini yaitu siswa PAUD/ TK/ SD, siswa SMP atau SMA.
Jumlah rekening tabungan sebanyak 3.640 (tiga ribu enam ratus empat puluh), dari
jumlah rekening tersebut terdapat tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua
puluh lima).
2. Deposito
Tabel 6.18 Deposito
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Deposito pihak ketiga bukan bank 1 Bulan 575.000 835.000 3 Bulan 12.174.650 7.948.900 4 Bulan 265.000 - 6 Bulan 17.166.700 8.453.000 12 Bulan 14.105.500 15.705.000 Biaya Transaksi - (75.000)
Total 44.286.850 32.866.900
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi no. 002/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012,
tingkat suku bunga deposito yang ditetapkan bank sesuai dengan suku bunga LPS
(Lembaga Penjamin Simpanan) dan sewaktuwaktu dapat berubah sesuai dengan surat
dari LPS.
Jumlah rekening deposito berjangka sebanyak 164 (seratus enam puluh empat), dari
jumlah rekening tersebut terdapat 1 (satu) rekening deposito pihak terkait dengan bank.
L. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari :
Tabel 6.19
Simpanan dari Bank Lain
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Deposito
PT. BPR Indra Chandra 5.000.000 2.000.000
PT. Bank Andara 1.000.000 500.000
PT. BPR Sri Artha Lestari - 4.000.000
PT. BPR Gianyar 500.000 -
PT. BPR Pitoby 1.700.000 -
PT. BPR Prima Dewata 1.000.000 -
PD. BPR Bank Pasar Bangli 500.000 -
Jumlah 9.700.000 6.500.000
Keterangan (Dalam Ribuan Rupiah)
![Page 62: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/62.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
62
PT. BPR KANAYA
M. PINJAMAN YANG DITERIMA
Pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 6.20 Pinjaman diterima
Perjanjian Kredit
1. Pinjaman dari PT. Bank Andara
Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit Structured Non Revolving Loan dari PT.
Bank Andara dengan total Rp 10.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit
terakhir nomor: 045/PFPBA/DPS/V/2013 tanggal 29 Mei 2013, bank memperoleh jumlah
pokok fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 3.000.000 ribu dengan suku bunga 11,75%
p.a. dan dengan jangka waktu 36 bulan.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Jaminan fidusia atas seluruh tagihan atau piutang-piutang nasabah baik yang telah
ada maupun yang akan ada dengan nilai jaminan fidusia Rp 3.600.000 ribu dengan
kententuan sebagai berikut:
1) Piutang yang sumber dananya bukan dari Bank, belum menjadi jaminan dan
tidak akan dijaminkan kepada kepada pihak lain.
2) Piutang yang mempunyai tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila
piutang mengalami penurunan kualitas.
3) Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan berupa tanah dan/atau
bangunan dan/atau kendaraan bermotor, dimana untuk kendaraan harus ada
Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan internal appraisalnya
4) Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah
jaminan minimal sebesar plafond.
5) Daftar piutang wajib diperbaharui setiap bulan Maret, Juni, September, dan
Desember dengan nilai piutang tidak kurang dari 120% dari baki debet
nasabah di bank.
b. Jaminan gadai atas deposito atas nama PT. Bank Perkreditan Rakyat Kanaya atau
Nasabah yang disimpan di Bank untuk menjamin kewajiban nasabah kepada bank
dengan jumlah minimum sebesar Rp 300.000 ribu atau sebesar 10% dari pokok
![Page 63: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/63.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
63
PT. BPR KANAYA
fasilitas, dengan ketentuan deposito yang dijaminkan tidak dapat dicairkan atau
diamortisasi selama fasilitas perbankan belum dilunasi oleh nasabah.
2. Pinjaman dari PT. Bank Andara
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 99 tanggal 27 November 2015, Bank memperoleh tiga
fasilitas kredit dari PT. Bank Andara. Adapun fasillitas kredit yang diberikan antara lain:
a. Fasilitas Kredit Pertama dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp
3.000.000 ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar
Rp 583.333 ribu.
b. Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 7.000.000
ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar Rp 583.333
ribu
c. Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 5.000.000
ribu.
Jangka waktu fasilitas kredit pertama adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan
pertama yaitu tanggal 29 Mei 2016. Jangka waktu fasilitas kredit kedua adalah 48 bulan
terhitung sejak tanggal penarikan pertama yaitu pada tanggal 5 Maret 2019. Jangka
waktu fasilitas ketiga adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama. Suku
bunga kredit masing-masing sebesar 13,50% efektif pertahun.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Jaminan fidusia atas seluruh tagihan-tagihan baik yang telah ada maupun yang akan
ada kemudian hari milik debitur dengan nilai penjaminan sebesar 120% dari pokok
fasilitas kredit dengan ketentuan :
1) Piutang yang belum menjadi jaminan kepada pihak lain dan tidak akan
dijaminkan kepada pihak lain,
2) Piutang dengan tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila
piutang mengalami penurunan kualitas.
3) Piutang berupa kredit end user yang dijamin dengan jaminan berupa tanah
dan/ bangunan dan/atau kendaraan bermotor dimana khusus untuk
kendaraan harus ada BPKB dan internal appraisal saat investigasi atau kredit
end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah jaminan minimal sebesar
plafond.
4) Piutang yang dijaminkan memiliki tanggal jatuh tempo minimal enam bulan
dari tanggal pelaporan daftar jaminan piutang.
5) Nilai objeknya tidak kurang dari 120% dari baki debet nasabah kepada bank.
Nasabah wajib untuk memperbaharui daftar piutang yang dijaminkan dan
menyerahkan daftar piutang yang telah diperbaharui setiap bulan Maret,
Juni, September, Desember.
b. Gadai atas rekening deposito milik Debit dan/atau Pemberi Jaminan yang disimpan
Bank dengan penyerahan bilyet deposito dari Debitur dan/atau Pemberi Jaminan
kepada Bank dengan jumlah minimum sebesar 10% dari Pokok Fasilitas Kredit.
c. Kuasa pemblokiran dan pencairan atas deposito dan/atau rekening tabungan
dan/atau giro milik debitur dan/atau pemberi jaminan yang disimpan di Bank dari
Debitur dan/atau Pemberi Jaminan kepada Bank.
![Page 64: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/64.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
64
PT. BPR KANAYA
3. Pinjaman dari PT. Bank Danamon
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dari PT. Bank Danamon berdasarkan
Akta perubahan (suplesi) perjanjian kredit nomor 01 tanggal 4 Oktober 2016 dengan 6
fasilitas kredit. Fasilitas kredit yang pertama adalah kredit rekening koran dengan jumlah
Rp 5.000.000 ribudengan jangka waktu dari 05 April 2013 s.d. 05 April 2016. Kedua kredit
angsuran berjangka-1 dengan jumlah Rp 1.500.000 ribu dengan jangka waktu dari 23
April 2013 sampai dengan 23 April 2018. Fasilitas ketiga adalah Kredit Angsuran
Berjangka-2 dengan nilai plafond sebesar Rp 4.000.000 ribu, jangka waktu dari 22
Pebruari 2014 sampai dengan 25 Agustus 2019. Fasilitas keempat adalah Kredit Angsuran
Berjangka -3 dengan nilai plafon Rp 2.000.000 ribu jangka waktu dari 3 Juli 2015 sampai
dengan 3 Januari 2020. Fasilitas kelima adalah Kredit Angsuran Berjangka-4 dengan nilai
plafon Rp 3.000.000 ribu dengan jangka waktu 23 Maret 2016 sampai dengan 23
September 2021. Fasilitas keenam adalah Kredit Angsuran Berjangka-5 dengan plafon Rp
2.000.000 ribu dengan jangka waktu angsuran 60 bulan ditambah jangka waktu
penarikan 6 bulan.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Sebidang Tanah Hak Milik No : 8084 terletak di Desa Pemogan seluas 332 m2 atas
nama Ketut Mertana,
b. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1089 terletak di Desa Sembiran seluas 7.500 m2 atas
nama Putu Sukanadi,
c. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1107 terletak di Desa Sembiran seluas 3.200 m2 atas
nama Putu Sukanadi,
d. Sebidang Tanah Hak Milik No : 1090 terletak di Desa Sembiran seluas 1.000 m2 atas
nama Putu Sukanadi,
e. Sebidang Tanah Hak Milik No : 888m2 terletak di Desa Sembiran seluas 11.050 m2
atas nama Putu Sukanadi,
f. Sebidang Tanah Hak Milik No : 08 terletak di Desa Bungkulan seluas 2.320 m2 atas
nama Putu Sukanadi,
g. Sebidang Tanah Hak Milik No : 536 terletak di Desa Bungkulan seluas 990 m2 atas
nama Putu Sukanadi,
h. Sebidang Tanah Hak Milik No : 543 terletak di Desa Bungkulan seluas 5.300 m2 atas
nama Putu Sukanadi. Jamina tersebut sudah dibebani Hak Tanggungan.
4. Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal
kerja nomor : CRO.DPS/017/KMK/2013 tanggal 21 Pebruari 2013 dengan jumlah limit
kredit Rp 3.000.000.000, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Non Fixed Asset :
1) Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas lancar diikat fiducia notariil dengan
nilai pengikatan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fiducia.
2) Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai
notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.
b. Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n.
Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial.
![Page 65: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/65.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
65
PT. BPR KANAYA
5. Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal
kerja nomor : CRO.DPS/0054/KMK/2014 tanggal 09 Mei 2014 dengan jumlah limit kredit
Rp 3.000.000 ribu, suku bunga 13,50% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Non Fixed Asset :
Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Lancar telah dialihakan haknya
dengan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor. W20.10320HT.04.06.TH2013/STD tanggal
22 Maret 2013 dengan total penjaminan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan harus
ditingkatkan menjadi Rp 6.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran
Fidusia.
b. Agunan Collateral :
Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai
notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.
c. Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n.
Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial
No. 21 tanggal 21 Februari 2013 dan No. 22 keduanya tertanggal 21 Februari 2013.
6. Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia
dengan total Rp 5.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir
nomor: SGR/2013.013/KKLK tanggal 12 Agustus 2013, bank memperoleh jumlah pokok
fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 1.000.000 ribu dengan suku bunga 11,50% p.a. dan
dengan jangka waktu 60 bulan.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Piutang kepada end user yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini sebesar 125%, akan
diikat secara fidusia notariil dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
b. Bortoch Notariil dari pemegang saham pengendali/mayoritas yakni Ibu Ni Nyoman
Ratna Widiasmini.
c. Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang disetor bertahap sesuai
penarikan termin. Akan diikat Gadai dan diblokir selama fasilitas belum lunas.
d. Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pengurus yang
berwenang di PT. BPR Kanaya.
7. Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bank telah memperoleh 2 (dua) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia
dengan total Rp 4.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir
nomor: SGR/2015.002/KKLK tanggal 30 April 2015, bank memperoleh jumlah pokok
fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 2.000.000 ribu dengan suku bunga 14% p.a. dan
dengan jangka waktu 60 bulan.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Piutang yang dibiayai diikat Fiducia Notariil dan didaftarkan pada Kantor
Pendaftaran Fiducia. Jumlah piutang yang dijadikan jaminan minimal 125% (seratus
dua puluh lima persen) dari nilai maksimum kredit BPR.
![Page 66: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/66.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
66
PT. BPR KANAYA
b. Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang
sesuai Anggaran Dasar perusahaan berikut perubahannya.
c. Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang ditarik, di setor dalam
bentuk rekening giro/taplus bisnis/deposito BNI dan diblokir serta diikat gadai.
Marginaldeposit ini akan direview setiap 3 (tiga) bulan disesuaikan dengan baki
debet pinjaman dimana review dapat dilakukan setelah seluruhkredit ditarik.
d. Personal guarantee untuk mejamin seluruh fasilitas kredit dari pemegang saham
pengendali/mayoritas dalam hal ini Ni Nyoman Ratna Widiasmini.
8. Pinjaman dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk.
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 1 berdasarkan
perjanjian kredit nomor 019/PK/CB/CL-II/131/2013 tanggal 15 Juli 2013 dengan jumlah
setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu
maksimal 60 bulan.
Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut :
a. Tagihan atau piutang debitur kepada end user (peminjam).
b. Asuransi kredit dari Perum Jamkrido dan/atau perusahaan asuransi yang ditunjuk
oleh kreditur.
c. Dana tunai dalam bentuk deposito.
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 2 berdasarkan
perjanjian kredit nomor 003/PK/CB/CL-II/131/2014 tanggal 11 Februari 2014 dengan
jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan
jangka waktu maksimal 60 bulan.
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 3 berdasarkan
perjanjian kredit nomor 025/PK/SMME/ML-II/131/2014 tanggal 3 September 2014
dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan
jangka waktu maksimal 60 bulan.
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 4 berdasarkan
perjanjian kredit nomor 010/PK/MSME/ML-III/131/2015 tanggal 8 Mei 2015 dengan
jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan
jangka waktu maksimal 60 bulan.
Adapun jaminan dari pinjaman transaksi khusus 2, 3, dan 4 adalah sebagai berikut :
a. Dana yang tersimpan dalam bentuk Deposito Berjangka di Kreditur.
b. Piutang/tagihan kepada peminjamnya yang berkolektibilitas 1 (satu)
c. Asuransi kredit dariPerum Jamkrindo/lembaga penjamin lainnya yang disetujui oleh
Kreditur,
N. MODAL
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 62 tanggal 14 Mei 2015 di
Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 15.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan
disetor sebesar Rp 6.500.000 ribu.
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di
Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan
disetor sebesar Rp 12.100.000 ribu.
![Page 67: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/67.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
67
PT. BPR KANAYA
Tabel 6.21
Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
Lembar
Saham% Nominal
Lembar
Saham% Nominal
1 Nyoman Ratna Widiasmini 5.950 91,54 5.950.000.000 11.550 95,45 11.550.000.000
2 Nyonya Ketut Simpen 550 8,46 550.000.000 550 4,55 550.000.000 Jumlah 6.500 100,00 6.500.000.000 12.100 100 12.100.000.000
Sebelum PerubahanNama Pemegang SahamNo
Sesudah Perubahan
O. DANA SETORAN MODAL - EKUITAS
Akun ini merupakan saldo dana setoran modal - ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015, masing-masing sebesar 0,- dan Rp 2.000.000 ribu.
Terdapat perubahan setoran modal sesuai akta nomor 44 notaris I PUTU CANDRA,SH tanggal
21 Desember 2015, sebesar Rp. 2.000.000 ribu yang terdiri dari laba ditahan, namun
penambahan setoran modal tersebut belum mendapat persetujuan/pengesahan dari Otoritas
Jasa Keuangan.
Tabel 6.22
Dana Setoran Modal – Ekuitas
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Dana Setoran Modal - Ekuitas - 2.000.000
Total - 2.000.000
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
P. SALDO LABA
Saldo laba per 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut :
Tabel 6.23
Saldo Laba
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Cadangan umum 2.420.000 1.700.000 Laba (rugi) tahun lalu 4.854.976 4.127.150 Laba (rugi) tahun berjalan 5.656.713 4.777.826 Deviden (4.000.000) (3.650.000) Cadangan umum (720.000) (400.000) Koreksi laba tahun lalu 5.738 - Jumlah belum ditentukan tujuannya 5.797.427 4.854.976
Jumlah Ekuitas 8.217.427 6.554.976
KeteranganDalam Ribuan Rupiah
![Page 68: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/68.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
68
PT. BPR KANAYA
VII. PENJELASAN POS – POS LABA RUGI
A. PENDAPATAN BUNGA
Pendapatan bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.1
Pendapatan Bunga
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Bunga Kredit yang diberikan Pendapatan bunga kredit 24.071.803 18.239.754 Provisi/komisi kredit 1.878.212 1.223.240 Jumlah bunga kredit 25.950.015 19.462.994 Bunga dari bank lain Giro 66.742 34.349 Tabungan 82.823 60.410 Deposito 262.651 159.554 Jumlah bunga dari bank lain 412.216 254.313
Total 26.362.231 19.717.307
KeteranganDalam Ribuan Rupiah
B. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan operasional lainnya periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2 Pendapatan Operasional Lainnya
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Pendapatan Operasional Lainnya
Denda kredit 67.607 33.813
Administrasi tabungan 30.165 26.151
Administrasi deposito 1.420 2.224
Addendum nasabah 71.894 53.329
Penukaran jaminan 40.950 6.364
Buku tabungan 10 20
Pembulatan 11 11
Pendapatan kelebihan PPAP 128.268 30.089
Penutupan deposito - 813
Lainnya 6.032 738
Total 346.357 153.552
Keterangan
Dalam Ribuan Rupiah
C. BEBAN BUNGA
Beban bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.3 Beban Bunga
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Bunga Kontraktual - Dana Pihak Ketiga Non Bank Tabungan 242.566 192.668 Deposito berjangka 4.431.294 2.505.497 Jumlah bunga simpanan 4.673.860 2.698.165
Bunga Simpanan dari bank lain Bunga kontraktual 1.308.092 719.572 Jumlah bunga simpanan dari bank lain 1.308.092 719.572 Bunga pinjaman yang diterima Bunga kontraktual 6.704.469 5.598.539 Biaya transaksi 201.294 286.032 Jumlah bunga pinjaman yang diterima 6.905.763 5.884.571 Bunga Linnya Bunga Lainnya 104.112 - Jumlah bunga lainnya 104.112 - Jumlah beban bunga 12.991.827 9.302.308
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
![Page 69: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/69.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
69
PT. BPR KANAYA
D. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN
Beban penyisihan kerugian periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.4
Beban Penyisihan Kerugian
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Beban penyisihan tabungan/deposito 97.261 44.400 Beban penyisihan kredit yang diberikan 1.316.476 215.749
Jumlah 1.413.737 260.149
(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan
E. BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
Beban penyusutan dan amortisasi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.5
Beban Penyusutan dan Amortisasi
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Beban Penyusutan Aset Tetap 303.342 129.247
Beban amortisasi aset tidak berwujud 4.850 5.167
Jumlah 59.803 49.562
(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan
F. BEBAN PEMASARAN
Beban pemasaran periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015 masing masing sebesar Rp. 58.930 ribu dan Rp. 28.192 ribu.
G. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
Beban administrasi dan umum untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.6
Beban Administrasi dan Umum
![Page 70: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/70.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
70
PT. BPR KANAYA
H. BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Beban Operasional Lainnya periode 1 januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1
januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :
Tabel 7.7
Beban Operasional Lainnya
31 Desember 2016 31 Desember 2015
Iuran Perbarindo 11.830 11.550
Seragam kantor 71.727 44.742
Tas Kolektor/Karyawan 1.427 1.080
Jasa Akuntansi 28.050 8.750
Biaya akomodasi 5.150 3.696
Biaya tahunan OJK 65.232 38.449
Biaya FK-LJK (OJK) 900 -
Biaya Ekstranet BI 5.172 -
Biaya Aktuaria 13.750 -
Lainnya 7.500 90.408
Jumlah 210.738 198.675
(Dalam Ribuan Rupiah)Keterangan
I. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
Pendapatan dan beban non operasional untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember
2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.8 Pendapatan (Beban) Non Operasional
31 Desember 2016 31 Desember 2015(8.850)
Pendapatan Non Operasional Pendapatan penjualan materai 8.270 8.241 Fee Asuransi 45.926 22.409 Keterangan Samsat 2.324 1.092 Pengembalian Uang SPJ Batal - 225 Penjualan aktiva lainnya 17.546 - Pendapatan non operasional lainnya 6.000 - Total Pendapatan Non Operasional 80.066 31.967
Beban Non Operasional Biaya RTGS 1.874 2.433 Banten/upacara 44.934 40.573 Suka duka 2.148 728 Jamuan 23.003 17.184 Sumbangan 9.795 14.313 Biaya Hut Kanaya 30.515 7.137 Denda BI 240 10.440 Bungket bunga (panel) 24.728 14.639 Lainnya 12.256 9.791 Total Beban Non Operasional 149.493 117.238
Total Pendapatan (Beban) Non Operasional (69.427) (85.271)
Keterangan(Dalam Ribuan Rupiah)
VIII. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, bank mengadakan transaksi dengan pihak-pihak terkait dengan
bank. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi
dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan
keuangan yaitu seperti halnya untuk transaksi-transaksi sebagai berikut :
![Page 71: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/71.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
71
PT. BPR KANAYA
A. KREDIT PIHAK TERKAIT
Kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 15 (lima belas) rekening/debitur yaitu atas nama :
1. BAGUS PUTU ARYA BUDHI, No Rekening 201515065562, plafond Rp 64.000 ribu dan baki
debet Rp 44.718 suku bunga 1,5% per bulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda empat BPKB H-07047412-O DK 370XE merk
Nisan/Cedric tahun 2004 warna hitam a.n Bagus Putu Arya Budhi. Satu unit kendaraan
roda dua BPKB No. K-10797804-O, DK 7754VM, merk Honda tahun 2014 a.n Bagus Putu
Arya Budhi. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. D-8268720-O merk Kawasaki tahun
2006 a.n Ni Made Widyani.
2. PUTU AGUS WIDIADA, No Rekening 201508126023, plafond Rp 27.000 ribu dan baki
debet Rp 18.760 ribu suku bunga 2% per bulan jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda dua BPKB No. F-5004559-), DK 8395-CO
merk Honda/CBR 150R tgn 2008 a.n Ngurah Anom Widiastawa. Satu unit kendaraan roda
dua BPKB No. L-10235138, DK 5325-EV, merk Honda thn 2014 a.n Nyoman Ngurah Anom
Widiastawa. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. J-01310771-O DK 3071 DP, merk
Honda/NC12A1CF a.n Ngurah Anom Widiastawa, SE
3. MADE MARJAYASA, STP, No Rekening 201513035285, plafond Rp 5.000 ribu dan baki
debet Rp 2.081 ribu suku bunga 1,% per bulan jangka waktu 36 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa pemotongan gaji.
4. I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201515055490, plafond Rp 30.000 ribu
dan baki debet Rp 20.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan,
agunan yang dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 666.
5. I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201522105897, plafond Rp 10.000 ribu
dan baki debet Rp 7.666 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan
yang dijaminkan berupa BPKB No. L12109069-O.
6. MADE MARJAYASA ,STP, nomor rekening 201612046280, plafond Rp 36.000 ribu dan baki
debet Rp. 31.200 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000409/DEP/KNY/2015 a/n I Wayan Keladi
Rp. 25.000.000.
7. KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201614066453, plafond Rp 70.000 ribu dan
baki debet Rp 62.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan
yang dijaminkan berupa sepeda motor honda BPKB nomor K-01215692-O, sepeda motor
yamaha BPKB nomor G-1307500-O.
8. KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201617116732, plafond Rp 5.000 ribu dan
baki debet Rp 4.790 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan
yang dijaminkan berupa pemotongan gaji.
9. I KETUT WIDIARSA, nomor rekening 201618036238, plafond Rp 250.000 ribu dan baki
debet Rp 212.500 suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 2435.
10. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201622076513, plafond 10.000 ribu dan baki
debet Rp 9.166 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa kendaraan roda empat Mitsubishi/T120 SS, BPKB nomor A-9325944-
O, DK-9271 BR.
![Page 72: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/72.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
72
PT. BPR KANAYA
11. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625056409, plafond 120.000 ribu dan baki
debet Rp 110.867 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 01835.
12. PUTU SUKANADI, nomor rekening 201625056411, plafond 360.000 ribu dan baki debet
Rp 360.000 ribu suku bunga 0,83% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 00069/DEP/KNY/2011 a/n Putu Sukanadi.
13. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625086569, plafond 4.200 ribu dan baki
debet Rp 2.759 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000596/DEP/KNY/2016 a/n Nyoman
Suryani.
14. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201627126799, plafond 5.000 ribu dan baki
debet Rp. 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang
dijaminkan berupa pemotongan gaji.
15. BAGUS PUTU ARYA BUDHI, nomor rekening 201613126782, plafond 5.000 ribu dan baki
debet Rp 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang
dijaminkan berupa pemotongan gaji.
16. I GEDE ARSAMA, Nomor Rekening 201621036241, plafod Rp. 7.000 ribu, dan baki debet
Rp. 4.375 ribu, suku bunga 1,50 % perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan yang
dijaminkan berupa sepeda motor merk Honda/NC11BF A/T, BPKB nomor J-05014076-O,
DK-7874-UY
B. TABUNGAN PIHAK TERKAIT
Tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua puluh lima) rekening yaitu atas nama :
Tabel 8.1 Tabungan Pihak Terkait
No. Nama Rekening Nominal
1 Ketut Sunarsih 6201000055 131 2 Putu Agus Widiada 6201000077 23.851 3 Ketut Sunarsih 6201000114 4.710 4 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000180 118 5 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000181 81 6 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000182 14 7 Bagus Putu Arya Budhi 6201000211 4.113 8 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201000221 21.762 9 Ketut Sunarsih 6201000291 192
10 Putu Sukanadi 6201000566 37 11 Ni Nyoman Ratna Widiasmini 6201001165 28 12 Putu Sukanadi 6201001207 76.952 13 I Made Mudarma 6201001666 688 14 Made Marjayasa 6202000066 3.834 15 Made Marjayasa 6202000067 3.834 16 Ni Made Sinar Miniarsih 6202000103 7.392 17 Ni Made Sinar Miniarsih 6202001346 2.053 18 Komang Adi Suryawan 6202001410 1.241 19 Putu Agus Widiada 6202002130 401 20 Ni Putu Puspita Dewi 6202002228 100 21 Ni Putu Puspita Dewi 6204000001 21 22 Ni Putu Puspita Dewi 6204000002 32 23 I Ketut Widiarsa 6204000005 10 24 Putu Agus Widiada 6204000017 385 25 I Gede Arsama 6204000027 60
Jumlah 152.040
C. DEPOSITO PIHAK TERKAIT
Deposito pihak terkait dengan bank sebanyak 1 (satu) rekening yaitu atas nama :
1. Putu Sukanadi dengan nomor rekening 00069/DEP/KNY/11, jumlah nominal sebesar Rp.
4000.000 ribu.
![Page 73: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/73.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
73
PT. BPR KANAYA
IX. PENJELASAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
A. KOMITMEN
Tabel 9.1
Tagihan Komitmen
POS - POS 2016 2015
Tagihan Komitmen
- Fasilitas Pinjaman diterima yang belum digunakan - -
- - Jumlah Tagihan Komitmen
Tabel 9.2
Kewajiban Komitmen
POS - POS 2016 2015
Kewajiban Komitmen
- Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 577.773 -
577.773 - Jumlah Kewajiban Komitmen
Laporan kewajiban komitmen pada tahun 2016 adalah sebesar RP. 577.773 ribu yaitu
pinjaman dari bank lain dalam bentuk Rekening Koran (RC) pada Bank Danamon.
B. KONTINJENSI
Tabel 9.3
Tagihan Kontijensi
POS - POS 2016 2015
Tagihan Kontijensi
- Pendapatan bunga dalam penyelesaian. 1.903.217 1.091.695
- Aktiva produktif yang dihapusbuku 189.288 67.790
- Lain-lain - -
2.092.505 1.159.485 Jumlah Tagihan Kontijensi
Laporan kontinjensi pos Aktiva produktif yang dihapusbukukan pada Tahun 2016 sebesar Rp.
189.288 ribu. Pada posisi Desember tahun 2015 jumlah Aktiva Produktif yang dihapusbukukan
adalah sebesar Rp. 67.790 ribu dan selama tahun 2016 bank melakukan penghapusbukuan
terhadap 4 (empat) debitur sebesar Rp. 136.498 ribu kemudian terdapat pembayaran yang
telah dihapusbuku dari debitur sebesar Rp. 15.000 ribu.
Adanya penghapusbukuan tersebut disebabkan karena kredit tersebut sudah termasuk kredit
macet (kolektibilitas 4), debiturnya sudah melarikan diri, dan agunannya juga tidak ada yaitu
dibawa lari oleh debitur serta usahanya mengalami kebangkrutan. Adapun alasan lain dari
penghapusbukuan ini adalah untuk bisa menurunkan Non Performing Loan (NPL) yang masih
terlalu tinggi. Penghapusbukuan ini juga dibackup dengan adanya dana cadangan yang
tersedia.
Pada laporan kontinjensi pos pendapatan bunga dalam penyelesaian sebesar 1.903.217 pada
tahun 2016, manajemen merencanakan untuk menekan pos tersebut serendah mungkin
melalui penagihan yang insentif terhadap kredit-kredit non lancar, namun ternyata tidak
terealisasi secara maksimal.
X. TANGGAL PENYELESAIAN LAPORAN
Manajemen bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan. Tanggal penyelesaian
laporan keuangan adalah tanggal 12 Januari 2017.
![Page 74: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/74.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
74
PT. BPR KANAYA
XI. PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN TAHUNAN
A. LAPORAN KEUANGAN
1. EVALUASI REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA NERACA
TAHUN 2016 DAN REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2015
Tabel 11.1
Evaluasi Neraca REALISASI
Variance %
ASET
1 Kas 180.943 212.556 17,47 158.616 (53.940) 74,62 (22.327) (12,34)
2 Kas dalam valuta asing - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
3 Surat berharga - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
4 Pendapatan bunga yang akan diterima 1.158.641 1.737.962 50,00 2.935.200 1.197.238 168,89 1.776.559 153,33
5 Penempatan pada bank lain 13.744.371 14.175.215 3,13 18.459.163 4.283.948 130,22 4.714.792 34,30
-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 56.670 70.837 25,00 73.918 3.081 104,35 17.248 30,44
6 Kredit yang diberikan 91.841.571 107.755.209 17,33 111.251.370 3.496.161 103,24 19.409.799 21,13
-/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 707.987 885.716 25,10 1.854.674 968.958 209,40 1.146.687 161,96
7 Agunan yang diambil alih - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
8 Aset tetap dan inventaris 1.451.852 2.198.666 51,44 6.043.457 3.844.791 274,87 4.591.605 316,26
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 367.389 479.845 30,61 611.846 132.001 127,51 244.457 66,54
9 Aset tidak berwujud 2.733 - 0,00 3.583 3.583 100,00 850 31,10
-/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
10 Aset antarkantor - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
11 Aset lain-lain 179.156 562.557 214,00 129.026 (433.531) 22,94 (50.130) (27,98)
TOTAL ASET 107.427.221 125.205.767 16,55 136.439.977 11.234.210 108,97 29.012.756 27,01
NO KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
1 Kewajiban segera 328.234 114.449 (65,13) 153.509 39.060 134,13 (174.725) (53,23)
2 Utang bunga 467.945 132.506 (71,68) 632.846 500.340 477,60 164.901 35,24
3 Utang pajak 312.234 282.480 (9,53) 344.523 62.043 121,96 32.289 10,34
4 Simpanan 37.321.391 45.501.046 49.158.403
5 a. Tabungan 4.454.491 7.209.146 61,84 4.871.553 (2.337.593) 67,57 417.062 9,36
6 b. Deposito 32.866.900 38.291.900 16,51 44.286.850 5.994.950 115,66 11.419.950 34,75
7 Simpanan dari bank lain 6.500.000 8.250.000 26,92 9.700.000 1.450.000 117,58 3.200.000 49,23
8 Pinjaman diterima 47.442.440 54.825.797 15,56 56.133.269 1.307.472 102,38 8.690.829 18,32
9 Dana setoran modal - kewajiban - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
10 Kewajiban imbalan kerja - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
11 Pinjaman subordinasi - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
12 Modal pinjaman - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
13 Kewajiban antarkantor - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
14 Kewajiban lain-lain - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
JUMLAH KEWAJIBAN 92.372.244 109.106.278 18,12 116.122.550 7.016.272 106,43 23.750.306 25,71
EKUITAS
1 Modal
a. Modal dasar 15.000.000 15.000.000 0,00 30.000.000 15.000.000 200,00 15.000.000 100,00
b. Modal yang belum disetor -/- 8.500.000 8.500.000 0,00 17.900.000 9.400.000 210,59 9.400.000 110,59
c. Agio - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
d. Disagio -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
e. Modal sumbangan - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
2 Dana setoran modal - ekuitas 2.000.000 2.000.000 0,00 - (2.000.000) 0,00 (2.000.000) 0,00
3 Laba/Rugi yang belum direalisasi - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
4 Surplus revaluasi aset tetap - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
5 Saldo laba
a. Cadangan umum 1.700.000 2.000.000 17,65 2.420.000 420.000 121,00 720.000 42,35
b. Cadangan tujuan - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
c. Laba/Rugi - 0,00 - 0,00
1) Tahun-tahun lalu
i. Laba 77.150 96.437 25,00 140.714 44.277 145,91 63.564 82,39
ii. Rugi -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
2) Tahun berjalan
i. Laba 4.777.827 5.503.052 15,18 5.656.713 153.661 102,79 878.886 18,40
ii. Rugi -/- - - 0,00 - - 0,00 - 0,00
JUMLAH EKUITAS 15.054.977 16.099.489 6,94 20.317.427 4.217.938 126,20 5.262.450 34,95
#REF!
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 107.427.221 125.205.768 16,55 136.439.977 11.234.209 108,97 29.012.756 27,01
NO Pertumbuhan
(%)VarianceTahun 2016 %
PertumbuhanASET
RENCANA KERJA PENCAPAIAN RENCANA KERJA
Tahun 2015 Tahun 2016
![Page 75: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/75.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
75
PT. BPR KANAYA
a. Kas
Jumlah kas tersebut adalah merupakan saldo kas yang ada per 31 Desember tahun
2016 sebesar Rp. 158.616 ribu. Penempatan kas pada akhir tahun 2016 tersebut
sebagai alat likuid belum melampaui dari target yang direncanakan yaitu sebesar
Rp. 212.556 ribu atau tercapai sebesar 74,62 % dan mengalami penurunan dari
tahun 2015 sebesar Rp. 22.327 ribu (-12,34 %).
b. Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima
Pendapatan bunga yang akan diterima pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 2.935.200
ribu tercapai sebesar 168,89 % dari rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.737.962
ribu mengalami pertumbuhan dari 2015 sebesar Rp.1.776.559 ribu (153,33 %).
c. Penempatan Pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 18.459.163 ribu
yang berfungsi sebagai backup (secondary reserve) bagi penyediaan kas. Rencana
kerja tahun 2016 sebesar Rp. 14.175.215 ribu sehingga target tercapai 130,22 %,
PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 73.918 ribu tercapai sebesar 104,35% dari target
yang diharapkan sebesar Rp. 70.837 ribu. Sedangkan antara realisasi tahun 2016
terhadap realisasi Tahun 2015 penempatan pada bank lain mengalami
pertumbuhan sebesar Rp. 4.714.792 ribu atau 34,30%.
d. Kredit Yang Diberikan
Target Realisasi kredit yang diberikan tahun 2016 sebesar Rp. 107.755.209 ribu dan
terealisasi sebesar Rp. 111.251.370 ribu sehingga target tercapai sebesar 103,24 %.
Sedangkan PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 1.854.674 ribu, target yang diharapkan
sebesar Rp. 885.716 ribu tercapai 109,40% mengalami pertumbuhan sebesar Rp.
1.146.687 ribu (161,96%). Peningkatan PPAP disebabkan oelh tingginya kredit
bermasalah dan beberapa agunan kredit belum diikat secara notariil.
Sedangkan pos kredit yang diberikan pada realisasi Tahun 2016 yang sebesar Rp.
111.251.370 ribu dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp.
91.841.571 ribu maka pos kredit mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 19.409.799
ribu atau 21,13 %. Adapun Pertumbuhan Kredit yang diberikan per Triwulan dari
bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.1
![Page 76: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/76.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
76
PT. BPR KANAYA
Peningkatan kredit tersebut diikuti dengan naiknya pendapatan bunga kredit yang
menjadi tulang punggung dari pencetakan laba bank. Semua ini tidak terlepas dari
strategi yang telah dijalankan oleh manajemen, dimana kredit lebih diarahkan pada
sektor retail/ UMKM yang secara umum masih mampu memberikan margin yang
lebih tinggi.
Untuk mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah maka pinjaman diberikan
kepada debitur atau calon debitur yang memiliki past performance baik, usaha yang
memiliki prospek dan jaminan yang marketable, serta selalu mengedepankan aspek
hukum di dalam pelaksanaannya.
Kredit berdasarkan jenis penggunaan seperti Kredit Modal Kerja mampu terealisasi
sebesar Rp. 44.327.738 ribu atau tercapai sebesar Rp. 16.727.738 ribu (160,61%)
dari target yang diharapkan sebesar Rp. 27.600.000 ribu dan mengalami
pertumbuhan sebesar Rp. 24.329.005 ribu (121,65%) dari Desember 2015,
Kontribusi Kredit Modal Kerja pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit
sebesar 39,25%. Kredit Investasi mampu terealisasi sebesar Rp. 13.974.928 ribu
atau tercapai 69,87 % dari target yang diharapkan sebesar Rp. 20.000.000 ribu dan
mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 613.954 ribu (4,60%) dari Desember 2015,
Kontribusi Kredit Investasi pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit
sebesar 12,37%. Kredit Konsumtif terealisasi sebesar Rp. 54.638.832 ribu atau
tercapai 87,56% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 62.400.000 ribu dan
mengalami penurunan sebesar Rp. 5.761.657 ribu (-9,54%) dari Desember 2015,
Kontribusi Kredit Konsumtif pada semester II 2016 terhadap keseleruhan kredit
sebesar 48,38%. Adapun Kontribusi Berdasarkan Jenis Penggunaan Terhadap Total
Kredit per Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.2
Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi seperti perikanan mampu terealisasi sebesar
Rp. 1.500.000 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami
pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada
sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,33%. Sektor Industri Pengolahan
mampu terealisasi sebesar Rp. 480.388 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan
dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi
yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,43%. Sektor Listrik,
Gas dan Air mampu terealisasi sebesar Rp. 43.056 ribu (100,00%) dari target yang
diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015,
kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,04%.
Sektor Konstruksi mampu terealisasi sebesar Rp. 1.926.681 ribu (253,68%) dari
target yang diharapkan sebesar Rp. 759.496 dan mengalami pertumbuhan sebesar
![Page 77: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/77.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
77
PT. BPR KANAYA
Rp. 1.167.185 ribu (153,68 %) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada
sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,71%. Sektor Perdagangan Besar dan
Eceran mampu terealisasi sebesar Rp. 41.550.256 ribu (218,91%) dari target yang
diharapkan sebesar Rp. 18.980.096 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp.
22.570.160 ribu (118,91%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada
sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,79%. Sektor Penyediaan Akomodasi
dan Penyediaan Minuman mampu terealisasi sebesar Rp. 384.110 ribu (100%) dari
target yang diharapkan dan mengalami 100,00% dari Desember 2015, kontribusi
yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,34%. Sektor
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi mampu terealisasi sebesar Rp. 760.000
ribu (573,15%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 132.600 ribu dan mengalami
pertumbuhan sebesar Rp. 627.400 ribu (473,15%) dari Desember 2015, kontribusi
yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,67%. Sektor
Perantara Keuangan mampu terealisasi sebesar Rp. 23.236 ribu (100,00%) dari
target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00 % dari
Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit
sebesar 0,02%. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mampu terealisasi
sebesar Rp. 856.323 ribu (305,83%) dari target yang diharapkan sebesar Rp.
280.000 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 576.323 ribu (205,83%) dari
Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit
sebesar 0,76%. Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosbud dan Hiburan mampu terealisasi
sebesar Rp. 10.778.617 ribu (85,40%) dari target yang diharapkan sebesar Rp.
12.621.155 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.842.538 ribu (-14,60%)
dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan
kredit sebesar 9,54%. Sektor Rumah Tagga mampu terealisasi sebesar Rp.
13.591.193 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami
pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada
sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 12,03%. Sektor Bukan Lapangan Usaha
Lainnya mampu terealisasi sebesar Rp. 41.047.639 ribu (67,96%) dari target yang
diharapkan sebesar Rp. 60.400.489 ribu dan mengalami penurunan yang signifikan
sebesar Rp. 19.352.850 ribu (-32,04%) dari Desember 2015, kontribusi yang
diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,34%. Adapun
Kontribusi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi terhadap Total Kredit per Desember
2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.3
![Page 78: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/78.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
78
PT. BPR KANAYA
Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya kredit yang diberikan tercapai sesuai
target yang diharapkan yaitu :
1) Pemasaran kredit dilakukan dengan gencar melalui peluncuran produk-produk
kredit yang baru.
2) Tersedianya dana digunakan secara optimal dalam penyaluran kredit, namun
dalam pemberian kreditnya masih tetap menerapkan prinsip kehati-hatian,
sehingga pemilihan debitur sangat penting dilakukan untuk menjaga kualitas
kredit yang baik.
3) Sampai dengan semester iI 2016 ini bank berkomitmen untuk mengurangi
kredit bermasalah dan menurunkan rasio NPL dengan cara melakukan
penyelamatan kredit dan mengoptimalkan penagihan kredit khususnya kredit
bermasalah sehingga beberapa debitur dapat melunasi kreditnya, beberapa
debitur mengalami perbaikan menjadi lancar sehingga pelemparan kredit bisa
dilaksanakan dengan baik dengan mencari debitur baru.
e. Aset Tetap Dan Inventaris
Jumlah tersebut merupakan inventaris sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah
harga perolehan sebesar Rp. 6.043.457 ribu dan tercapai sebesar 274,87 % dari
target yang diharapkan sebesar Rp. 2.198.666 ribu dan mengalami pertumbuhan
sebesar Rp. 4.591.605 (316,26 %) dari tahun 2015. Jumlah akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 611.846 ribu mampu tercapai sebesar 127,87 % dari target yang
diharapkan sebesar Rp. 479.845 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp.
244.457 ribu (66,54 %) dari tahun 2015.
f. Aset Lain-Lain
Pada rencana kerja tahun 2016 pada pos ini direncanakan sebesar Rp. 562.557 ribu,
terealisasi sebesar Rp. 129.026 ribu tercapai 22,94 %. Bila dibandingkan dengan
realisasi pada tahun 2015 Pos ini mengalami penurunan sebesar 50.130 atau
-27,98%.
g. Aset
Realisasi Aset sampai bulan Desember 2016 tercapai sesuai dengan target yang
diharapkan. Dimana aset yang direncanakan sebesar Rp. 125.205.767 ribu
sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 136.433.977 ribu atau
tercapai sebesar 108,97 % dari target. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi
aset Tahun 2015 yang sebesar Rp. 107.427.221 ribu mengalami pertumbuhan
sebesar Rp. 29.012.756 ribu atau 27,01 %. Adapun Pertumbuhan Aset per Triwulan
dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut
:
![Page 79: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/79.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
79
PT. BPR KANAYA
Chart 11.4
h. Kewajiban Segera
Realisasi Kewajiban segera sampai bulan Desember 2016 sudah tercapai sesuai
dengan target sebesar 134,13 %, Dimana kewajiban segera yang direncanakan
sebesar Rp. 114.449 ribu sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp.
153.509 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 174.725 ribu atau -53,23%.
i. Utang Bunga
Utang bunga yang direncanakan bulan Desember 2016 sebesar Rp. 132.506 ribu
sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 632.846 ribu sehingga
tercapai sebesar 477,60 %. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015
yang sebesar Rp. 467.945 ribu mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 164.901 ribu
atau 35,24 % .
j. Utang Pajak
Realisasi Utang pajak pada Desember 2016 sebesar Rp. 344.523 ribu telah tercapai
sebesar 121,96 % dari target yang sebesar 282.480 ribu, sedangkan dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 312.234 ribu mengalami
pertumbuhan sebesar Rp. 32.289 ribu atau 10,34 %.
k. Simpanan
1) Tabungan
Tabungan yang diharapkan dari pihak ketiga sampai Tahun 2016 belum
tercapai dengan baik sesuai dengan target dimana jumlah dana pihak ketiga
dalam hal ini tabungan yang telah diproyeksikan akan dapat terhimpun dana
sampai dengan bulan Desember adalah sebesar Rp. 7.209.146 ribu namun
pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 4.871.553 ribu, hal ini
menunjukkan pencapaiannya hanya sebesar 67,57 %.
Sedangkan realisasi tabungan pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi
Tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 417.062 ribu atau tumbuh
sebesar 9,36 %.
Tabungan berdasarkan jenis produk seperti Tabungan Umum mampu
terealisasi sebesar Rp. 3.068.825 ribu (65,08%) dari target yang diharapkan
sebesar Rp. 4.715.253 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 141.773
ribu (-4,42%) dari Desember 2015, Tabungan Paket Kanaya terealisasi sebesar
Rp. 1.480.054 ribu (82,99%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 1.783.360
![Page 80: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/80.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
80
PT. BPR KANAYA
ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 446.694 ribu (43,23%) dari
Desember 2015, Tabunganku terealisasi sebesar Rp. 283.718 ribu (39,93%)
dari target yang diharapkan sebesar Rp.710.533 ribu dan mampu tumbuh
sebesar Rp. 73.185 ribu (34,76%) dari Desember 2015 serta Tabungan Simpel
mampu terealisasi sebesar Rp. 38.956 ribu (100,00%) dari sebelumnya tidak
ditargetkan.
Dilihat dari jumlah rekening penabung mengalami peningkatan dengan total
848 rekening dari desember 2015, namun dilihat dari besaran nominalnya
hanya mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 417.062 (9,36 %) ribu. Adapun
Kontribusi Produk Tabungan terhadap Total Tabungan per Desember 2016
dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.5
Adapun hal-hal yang menyebabkan pada pos tabungan belum tercapai sesuai
dengan target yaitu :
a) Beberapa nasabah penabung merupakan debitur (memiliki kredit di
bank), sehingga pada saat pembayaran atau pelunasan kredit dilakukan
penarikan tabungan (pendebetan tabungan).
b) Adanya kendala persaingan ketat dari lembaga keuangan lain dengan
produk-produknya yang menarik dengan berbagai fasilitas kemudahan
yang ditawarkan dan berhadiah, walaupun bank telah memiliki beberapa
produk tabungan dimana suku bunga yang diberikan juga cukup tinggi
bila dibandingkan dengan bank umum.
Adapun Pertumbuhan Tabungan per Triwulan dari bulan Desember 2015 –
Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.6
![Page 81: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/81.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
81
PT. BPR KANAYA
2) Deposito
Deposito sampai bulan Desember Tahun 2016, telah terealisasi sesuai dengan
anggaran dimana jumlah dana pihak ketiga dalam hal ini Deposito yang telah
diproyeksikan akan dapat terhimpun dana sebesar Rp. 38.291.900 ribu namun
pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 44.286.850 ribu, hal ini
menunjukkan pencapaiannya sebesar 115,66 %.
Realisasi deposito pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015
mengalami pertumbuhann yaitu sebesar Rp. 11.419.950 ribu atau 34,75 %.
Dilihat dari lampiran 16 (Perkembangan DPK) bahwa jumlah rekening deposan
mengalami peningkatan dengan total 38 rekening dari desember 2015, begitu
juga apabila dilihat dari besaran nominalnya mengalami pertumbuhan yang
sangat signifikan sebesar Rp. 11.419.950 (34,75 %) ribu.
Adapun tercapainya pada pos deposito, hal ini disebabkan oleh :
a) Bank masih memberikan bunga diatas suku bunga yang ditetapkan LPS.
Simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan yang maksimal diberikan
suku bunga maksimal sebesar suku bunga yang ditetapkan oleh LPS, hal
ini disebabkan adanya persaingan antar bank dan lembaga keuangan
lainnya dalam mencari nasabah deposito ( BPR bersaing ketat dengan
koperasi dan LPD ) yang mempunyai keunggulan atau kemudahan tidak
terikat ketentuan seperti layaknya Bank Perkreditan Rakyat. Adapun suku
bunga maksimal yang diberikan kepada nasabah yaitu sebesar 12,00 %
sedangkan suku bunga yang ditetapkan LPS pada bulan Januari - Mei
2016 adalah 10,00 % dan bulan Juni 2016 adalah sebesar 9,25 %.
b) Ada beberapa deposan yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap bank,
sehingga nasabah tersebut terus menambah dan menaruh dananya
dalam bentuk deposito.
Adapun Pertumbuhan Deposito per Triwulan dari bulan Desember 2015 –
Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.7
l. Simpanan Dari Bank Lain
Realisasi Simpanan dari bank lain Desember 2016 telah tercapai sesuai dengan
target, pencapaian terealisasi hanya sebesar 117,58 % dari target, dimana simpanan
dari bank lain yang diharapkan sebesar Rp. 8.250.000 ribu namun terealisasi sebesar
![Page 82: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/82.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
82
PT. BPR KANAYA
Rp. 9.700.000 ribu. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 sebesar
6.500.000 ribu mengalami pertumbuhan sebesar 3.200.000 ribu atau 49,23 %.
m. Pinjaman Diterima
Pinjaman yang diterima yang diharapkan sampai Desember 2016 sebesar
Rp.54.825.797 ribu mampu terealisasi sebesar Rp. 56.133.269 ribu pada tahun 2016
atau tercapai sebesar 102,38 % dan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015
maka pinjaman diterima mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 8.690.829 ribu atau
18,32 %.
n. Laba Tahun Berjalan
Realisasi Laba berjalan sudah tercapai sesuai dengan target yang direncanakan
dimana jumlah laba yang diproyeksikan bulan Desember Tahun 2016 adalah sebesar
Rp. 5.503.052 ribu dan mampu terealisasi yaitu sebesar Rp.5.656.713 ribu sehingga
hal ini menunjukkan bahwa pada pos Laba tercapai sebesar 102,79 %. Bila
dibandingkan dengan 2015 yang hanya terealisasi Rp 4.777.827 ribu, laba tahun ini
meningkat sebesar Rp 878.886 ribu atau 18,40 %.
Adapun hal yang menyebabkan telah tercapainya target laba Semester II tahun
2016 adalah rasa optimisme yang tinggi dalam pembuatan rencana kerja periode
semester II, hal ini didasarkan pada pencapaian laba akhir tahun 2015 dengan
mempertimbangkan bahwa keadaan perekonomian secara nasional maupun di
daerah optimis akan membaik dan dibandingkan dengan realisasi Semester II Tahun
2015, perolehan laba mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 878.886 ribu atau 18,40
%, (Lampiran 2). Adapun Pertumbuhan Laba Berjalan per Triwulan dari bulan Juni
2015 – Juni 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.8
![Page 83: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/83.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
83
PT. BPR KANAYA
2. EVALUASI REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA LABA
RUGI TAHUN 2016 DAN REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2015
Tabel 11.2
Evaluasi Laporan Laba Rugi
REALISASI
DESEMBER DESEMBER PERTUMBUHAN DESEMBER
2015 2016 (%) 2016 VARIANCE %
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga Kontraktual 18.239.753 22.549.692 23,63 24.071.803 1.522.111 106,75 5.832.050 31,97
Amortisasi Provisi 1.193.756 1.492.196 25,00 1.862.193 369.997 124,80 668.437 55,99
Provisi 16.940 21.174 24,99 8.921 (12.253) 42,13 (8.019) (47,34)
Amortisasi Biaya Transaksi -/- 12.544 15.680 25,00 7.098 (8.582) 45,27 (5.446) (43,42)
Bunga penempatan pada bank lain 254.314 330.608 30,00 412.216 81.608 124,68 157.902 62,09
Jumlah Pendapatan Bunga 19.717.307 24.409.350 23,80 26.362.231 1.952.881 108,00 6.644.924 33,70
Beban Bunga
Bunga Kontraktual 9.302.308 11.720.141 25,99 12.991.827 1.271.686 110,85 3.689.519 39,66
Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi -
Jumlah Beban Bunga 9.302.308 11.720.141 25,99 12.991.827 1.271.686 110,85 3.689.519 39,66
Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih 10.414.999 12.689.209 21,84 13.370.404 681.195 105,37 2.955.405 28,38
Pendapatan Operasional Lainnya 153.552 224.024 45,89 346.357 122.333 154,61 192.805 125,56
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 10.568.551 12.913.233 22,19 13.716.761 803.528 106,22 3.148.210 29,79
Beban Operasional
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 260.149 325.187 25,00 1.413.737 1.088.550 434,75 1.153.588 443,43
Beban Penyusutan 134.414 316.561 135,51 308.192 (8.369) 97,36 173.778 129,29
Beban Pemasaran 28.192 106.490 277,73 58.930 (47.560) 55,34 30.738 109,03
Beban Administrasi dan Umum 3.705.618 4.666.649 25,93 4.300.119 (366.530) 92,15 594.501 16,04
Beban Operasional Lainnya 198.675 253.343 27,52 210.738 (42.605) 83,18 12.063 6,07
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 4.327.048 5.668.230 31,00 6.291.716 623.486 111,00 1.964.668 45,40
LABA (RUGI) OPERASIONAL 6.241.503 7.245.003 16,08 7.425.045 180.042 102,49 1.183.542 18,96
PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL
Pendapatan Non Operasional 31.967 - (100,00) 80.066 80.066 100,00 48.099 150,46
Beban Non Operasional 117.238 146.548 25,00 140.643 (5.905) 95,97 23.405 19,96
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL (85.271) (146.548) 71,86 (60.577) 85.971 41,34 24.694 (28,96)
LABA RUGI
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 6.156.232 7.098.455 15,31 7.364.468 266.013 103,75 1.208.236 19,63
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1.378.405 1.595.403 15,74 1.707.755 112.352 107,04 329.350 23,89
LABA (RUGI) BERSIH 4.777.827 5.503.052 15,18 5.656.713 153.661 102,79 878.886 18,40
KETERANGAN
RENCANA KERJA PENCAPAIAN RENCANA KERJA
PERTUMBUHANVARIANCE %
a. Pendapatan Bunga Kontraktual
Pendapatan bunga kontraktual pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan
bunga kredit, terealisasi sebesar Rp. 24.071.803 ribu dibandingkan dengan rencana
kerja tahun 2016 sebesar Rp. 22.549.692 ribu. Pendapatan bunga kontraktual telah
mencapai target sebesar Rp. 1.522.111 ribu (106,75%) sedangkan dibandingkan
dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 18.239.753 ribu mengalami
pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 5.832.050 ribu (31,97 %).
b. Pendapatan Amortisasi Provisi
Pendapatan amortisasi provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan
administrasi kredit yang diamortisasi terealisasi sebesar Rp. 1.862.193 ribu
sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.492.196 ribu. Pendapatan
Amortisasi Provisi mampu tercapai sebesar Rp. 369.997 ribu (124,80 %) dari target
yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang
sebesar Rp. 1.193.756 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 668.437
ribu (55,99 %).
![Page 84: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/84.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
84
PT. BPR KANAYA
c. Pendapatan Provisi
Pendapatan provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari provisi secara langsung
diakui sebagai pendapatan terealisasi sebesar Rp. 8.921 ribu sedangkan rencana
kerja tahun 2016 sebesar Rp. 21.174 ribu. Pendapatan Provisi hanya mampu
tercapai 42,13 % dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan
realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 16.940 ribu mengalami penurunan yaitu
sebesar Rp. 8.019 ribu (-47,34 %).
d. Pendapatan Amortisasi Biaya Transaksi
Pendapatan amortisasi biaya transaksi pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp.
7.098 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 12.544 ribu.
Pendapatan ini hanya mampu tercapai 45,27 % dari target yang direncanakan
sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 12.544 ribu
mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 5.446 ribu (-43,42 %).
e. Pendapatan Bunga Penempatan Pada Bank Lain
Pendapatan bunga penempatan pada bank lain pada tahun 2016 terealisasi sebesar
Rp. 412.216 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 330.608 ribu.
Pendapatan ini hanya mampu tercapai sebesar Rp. 81.608 ribu (124,68 %) dari
target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015
yang sebesar Rp. 254.314 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 157.902
ribu (62,09 %).
f. Beban Bunga Kontraktual
Beban bunga kontraktual pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 12.991.827 ribu
dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 11.720.141 ribu,
mampu tercapai sebesar Rp. 1.271.686 ribu (110,85 %) sedangkan dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 9.302.308 ribu mengalami
pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 3.689.519 ribu (39,66 %).
g. Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 346.357
ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 224.224.024
ribu, mampu tercapai sebesar Rp. 122.333 ribu (154,61 %) sedangkan dibandingkan
dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 153.552 ribu mengalami
pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 192.805 ribu (125,56 %)
h. Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif
Beban penyisihan kerugian asset produktif pada rencana kerja pada tahun 2016
ditargetkan sebesar Rp. 325.187 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 1.413.737 ribu,
atau mampu tercapai sebesar Rp. 1.088.550 ribu (434,75 %), sedangkan
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 260.149 ribu
mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 1.153.588 ribu (443,43 %).
i. Beban Penyusutan
Beban penyusutan pada rencana kerja pada tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.
316.561 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 308.192 ribu, atau hanya mampu
tercapai sebesar 97,36 %, sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015
yang sebesar Rp. 134.414 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 173.778
ribu (129,29 %).
![Page 85: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/85.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
85
PT. BPR KANAYA
j. Beban Pemasaran
Beban pemasaran pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 58.930 ribu dibandingkan
dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 106.490 ribu, hanya mampu
tercapai 55,34 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang
sebesar Rp. 28.192 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 30.738 ribu
(109,03 %).
k. Beban Administrasi Dan Umum
Beban administrasi dan umum pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 4.300.119
ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 4.666.649
ribu, hanya mampu tercapai sebesar 92,15 % sedangkan dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 3.705.618 ribu mengalami pertumbuhan
yaitu sebesar Rp. 594.501 ribu (16,04 %).
l. Beban Operasional Lainnya
Beban operasional lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 210.738 ribu
dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 253.343 ribu,
hanya mampu tercapai sebesar 83,18%. sedangkan dibandingkan dengan realisasi
Tahun 2015 yang sebesar Rp198.675 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp
12.063 ribu (6,07%).
m. Pendapatan Non Operasional
Pendapatan non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 80.066 ribu
dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang tidak ditargetkan maka pos ini
tercapai 100,00 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang
sebesar Rp. 31.967 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 48.099 ribu
(150,46 %).
n. Beban Non Operasional
Beban non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 140.643 ribu
dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 146.548 ribu,
tercapai sebesar 95,97 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015
yang sebesar Rp. 117.238 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 23.405
ribu (19,96 %).
o. Laba/Rugi
Laba sebelum pajak pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 7.364.468 ribu
dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 7.098.455 ribu,
tercapai sebesar 103,75 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015
yang sebesar Rp. 6.156.232 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp.
1.208.236 ribu (19,63 %) dan laba bersih tahun 2016 terealisasi sebesar Rp.
5.656.713 ribu tercapai sebesar Rp. 153.661 ribu (102,79 %) dari target yang
direncanakan yang sebesar RP. 5.503.052 ribu dan mengalami pertumbuhan
sebesar Rp. 878.886 ribu (18,40 %) dari realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp.
4.777.827 ribu.
![Page 86: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/86.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
86
PT. BPR KANAYA
3. RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN BANK TAHUN 2016 dan 2015
Tabel 11.3
Rasio Keuangan dan Tingkat Kesehatan Bank Dua Periode Terakhir
% Nilai Predikat % Nilai Predikat
1 Permodalan 32,85 30 Sehat 16,01 30 Sehat
2 Rentabilitas
ROA 5,84 5 Sehat 6,81 5 Sehat
BOPO 71,85 5 Sehat 68,50 5 Sehat
ROE 31,95 Sehat 37,01 Sehat
3 Kualitas Aktiva Produktif
KAP 3,40 25 Sehat 2,63 25 Sehat
PPAP 100,00 5 Sehat 100,00 5 Sehat
NPL 4,62 Tidak Sehat 3,59 Tidak Sehat
4 Likuiditas
Cash Ratio 20,36 5 Sehat 28,08 5 Sehat
LDR 85,25 4 Sehat 89,91 3,52 Sehat
31 Desember 2016 31 Desember 2015KeteranganNo
a. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank posisi per 31
Desember 2016 dibandingkan periode sebelumnya per 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut :
Tabel 11.4 Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank
31 Desember 2015Target Realisasi Deviasi (%) Nominal
Modal Inti :Modal Disetor 8.500.000 12.100.000 142,35 8.500.000 3.600.000 42,35Dana Setoran Modal 2.000.000 - 0,00 - - 0,00Cadangan Umum 1.700.000 2.420.000 142,35 1.700.000 720.000 42,35Cadangan Tujuan - - 0,00 - - 0,00Laba/Rugi Tahun Lalu 96.437 140.714 145,91 77.150 63.564 82,39Laba Tahun Berjalan (50%) 2.751.526 2.828.357 102,79 2.436.805 391.552 16,07
Jumlah Modal Inti 15.047.963 17.489.071 116,22 12.713.955 4.775.116 37,56Modal Pelengkap 885.716 510.917 57,68 451.417 59.500 13,18Jumlah Modal Bank 15.933.679 17.999.988 112,97 13.165.372 4.834.616 36,72ATMR 113.723.877 54.794.084 48,18 82.237.452 (27.443.368) -33,37CAR 14,01 32,85 234,46 16,01 16,84
BMPK :BMPK untuk pihak terkait 1.593.368 1.799.999 112,97 1.316.537 483.462 36,72BMPK untuk ABA tdk. Terkait atau
individu 3.186.736 3.599.998 112,97 2.633.074 966.923 36,72BMPK untuk nasabah umum atau
kelompok 4.780.104 5.399.996 112,97 3.949.612 1.450.385 36,72
POSISI PER MUTASIKETERANGAN 31 Desember 2016
Nominal %
Jumlah modal bank berdasarkan KPMM pada semester II 2016 tercatat Rp.
17.999.988 ribu dibandingkan dengan jumlah modal bank yang ditargetkan sebesar
Rp. 15.933.679 ribu tercapai 112,97%, namun dibandingkan dengan periode
sebelumnya yang sebesar Rp. 13.165.372 ribu terdapat pertumbuhan sebesar Rp.
4.834.616 ribu (36,72 %).
ATMR bank pada Semester II 2016 sebesar Rp. 54.794.084 ribu tercapai sebesar
48,18 % dari yang ditargetkan sebesar Rp. 113.723.377 ribu, dan mengalami
penurunan sebesar Rp. 27.443.368 ribu (-33,37 %) dari periode sebelumnya sebesar
![Page 87: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/87.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
87
PT. BPR KANAYA
Rp. 82.237.452 ribu. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh perbedaan
bobot risiko yang diakibatkan penggunaan perhitungan ATMR terbaru. Dengan
demikian rasio KPMM (CAR) bank pada Semester II Tahun 2016 adalah sebesar
32,85 % atau tercapai sebesar 234,46 % dari target yang diharapkan yang sebesar
14,01 %, dan terdapat pertumbuhan sebesar 16,84 % dari posisi sebelumnya yang
sebesar 16,01 %.
Berdasarkan perhitungan Ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM) untuk kategori Bank yang dinyatakan Sehat adalah minimum sebesar 8 %.
Sedangkan jumlah modal diperhitungkan BMPK yaitu untuk nasabah umum yang
diperhitungkan 30% dari modal sebesar Rp. 5.399.996 ribu, untuk Antar Bank Aktiva
tidak terkait yang diperhitungkan 20 % dari modal sebesar Rp. 3.599.998 ribu dan
untuk pihak terkait yang diperhitungkan 10 % dari modal sebesar Rp. 1.799.999
ribu.
Adapun Pertumbuhan Rasio CAR per Triwulan dari bulan Desember 2015 –
Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.9
b. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
1) Perkembangan Aktiva Produktif
Perkembangan jumlah aktiva produktif pada dua periode terakhir sebagai
berikut :
Tabel 11.5 Perkembangan jumlah aktiva produktif
Nominal %
1. Kredit yang diberikan (baki debet) 110.000.000 107.726.909 87,93% 97,93 90.395.126 88,86% 17.331.783 19,17
2. Aktiva produktif yang diklasifikasikan
Kurang Lancar 519.807 1.548.419 1,26% 297,88 594.807 0,58% 953.612 160,32
Diragukan 558.690 405.844 0,33% 72,64 1.231.690 1,21% (825.846) 100,00
Macet 1.329.696 3.260.327 2,66% 245,19 1.538.577 1,51% 1.721.750 111,91
3. Antar Bank Aktiva di luar giro (lancar) 11.837.100 14.783.706 12,07% 124,89 11.333.943 11,14% 3.449.763 30,44
Total 121.837.100 122.510.615 100,00% 100,55 101.729.069 100,00% 20.781.546 20,43
RealisasiDeviasi (%)
POSISI
JENIS31 Desember 2016
Target
PERUBAHAN
Nominal %
POSISI
31 Desember 2015
Nominal %
![Page 88: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/88.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
88
PT. BPR KANAYA
Jumlah aktiva produktif bank posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.122.510.615 ribu terdiri dari kredit yang diberikan-Baki Debet sebesar Rp.
107.726.909 ribu dan penempatan pada bank lain (diluar giro) sebesar Rp.
14.783.706 ribu telah mampu tercapai 100,55 % dari target yang direncanakan
yaitu sebesar Rp. 121.837.100 ribu dan dibandingkan dengan posisi
sebelumnya, jumlah aktiva produktif bank meningkat sebesar Rp. 20.781.546
ribu (20,43 %). Pertumbuhan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah
kredit yang diberikan sebesar Rp. 17.331.783 ribu (19,17 %). Porsi kredit
terhadap total aktiva produktif pada posisi per 31 Desember 2016 mencapai
87,93 % menurun dibandingkan posisi sebelumnya yang mencapai 88,86 %,
sementara disisi lain yaitu porsi antar bank aktiva (diluar giro) per Desember
2016 mencapai 12,07 % meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu mencapai
sebesar 11,14 %.
2) Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif
Perkembangan kualitas aktiva produktif pada dua periode terakhir adalah
sebagai berikut :
Tabel 11.6 Perkembangan kualitas aktiva produktif
POSISI
31 Desember 2015
Target Realisasi Deviasi (%) Nominal
Kredit yang diberikan
Lancar 107.591.807 107.726.909 100,13 90.395.123 17.331.786 19,17
Kurang Lancar 519.807 1.548.419 297,88 594.807 953.612 160,32
Diragukan 558.690 405.844 72,64 1.231.690 (825.846) 100,00
Macet 1.329.696 3.260.327 245,19 1.538.577 1.721.750 111,91
- #DIV/0!
Total AP 110.000.000 112.941.499 102,67 93.760.197 19.181.302 20,46
NPL - - -
Nominal 2.408.193 5.214.590 216,54 3.365.074 1.849.516 54,96
Rasio 2,19 4,62 210,90 3,59 1,03
Penempatan pada bank lain diluar giro - - -
Lancar 11.837.100 14.783.706 124,89 11.333.943 3.449.763 30,44
Macet - - - - - 0,00
PPAP 885.716 1.854.674 209,40 714.287 1.140.387 159,65
Jumlah 11.837.100 14.783.706 124,89 11.333.943 3.449.763 30,44
Total Aktiva Produktif 121.837.100 127.725.205 105.094.140 22.631.065 21,53
Jumlah APYD 2.008.617 4.338.920 2.759.748 1.579.172 57,22
RASIO KAP 1,65% 3,40% 2,63% 0,77%
MUTASIPOSISI
31 Desember 2016AKTIVA PRODUKTIFNominal %
Pada Semester II 2016 Rasio KAP yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang
Diklasifikasikan (APYD) sebesar Rp. 4.338.920 ribu dengan total Aktiva
Produktif (AP) yang terdiri dari Kredit yang diberikan dan penempatan pada
bank lain diluar giro sejumlah Rp. 127.725.205 ribu adalah sebesar 3,40 %
masih tergolong Sehat dibandingkan dengan target yang diharapkan yang
sebesar 1,65 % dan dibandingkan dengan posisi sebelumnya rasio KAP
meningkat sebesar 0,77 % dari 2,63%, Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada
Semester II 2016 telah memburuk, peningkatan rasio KAP ini disebabkan
karena terdapat peningkatan kredit non performing sebesar Rp. 1.849.516 ribu
(54,96%).
![Page 89: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/89.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
89
PT. BPR KANAYA
Sedangkan rasio NPL yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan
(APYD) sebesar Rp. 5.214.590 ribu dengan jumlah Aktiva Produktif (AP)
sebesar Rp. 112.941.499 ribu adalah sebesar 4,62 % mengalami pencapaian
sebesar 210,90 % dari target yang diharapkan sebesar 2,19 %, sedangkan bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 3,59 % maka rasio
NPL mengalami peningkatan sebesar 1,03 %, itu berarti rasio Non Performing
Loan (NPL) bank tergolong Sehat dan memburuk dari posisi per Desember
2015 %.
PPAP kredit terealisasi sebesar Rp. 1.854.674 ribu atau tercapai 209,40% dari
target yang diharapkan sebesar Rp. 885.716 ribu dan tumbuh sebesar Rp.
1.140.387 ribu (159,65%) dari Desember 2015 yang sebesar Rp. 714.287 ribu.
Adapun Perkembangan Rasio KAP dan NPL per Triwulan dari bulan Desember
2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
Chart 11.10
3) Upaya Perbaikan KAP
Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Direksi dalam perbaikan kualitas aktiva
produktif yaitu :
a) Melakukan pembinaan, intensitas penanganan problem loan dan
penagihan kepada Debitur harus berdasar loyalitas kepada perusahaan
baik kerja sama (Team Work).
b) Kesungguhan dalam kesadaran bekerja keras maupun terciptanya
akuntabilitas kinerja bank antara lain : rescue Debitur yang berprospek
baik, pengawasan kredit non lancar dan mutu penyaluran dana/kredit
baru akan dapat menurunkan rasio NPL sampai dibawah 5,00 %
sepanjang mengedepankan pentingnya prinsip kehati-hatian bank dalam
bertindak,
c) Melakukan antisipasi dengan membuatkan Action Plan, analisa kemauan
dan kemampuan bayar Debitur diyakini betul.
d) Melakukan monitoring tehadap pembayaran Debitur, apabila Debitur
belum menyelesaikan kewajibannya akan dihubungi atau diberikan surat
peringatan, melakukan restrukturisasi dan eksekusi jaminan, sehingga
permasalahan kredit non lancar tidak berlarut-larut dan semakin
menambah permasalahan baru (seperti agunan telah rusak, agunan di
bawa lari dan digadaikan kepada pihak ketiga) apalagi adanya tunggakan
![Page 90: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/90.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
90
PT. BPR KANAYA
pokok dan pembengkakan tunggakan bunga yang bisa memberatkan
debitur dan kemungkinan akan merugikan bank, maka dari itu dalam hal
ini ketegasan, keberanian, kecepatan dalam pengambilan keputusan
sangat diperlukan. Maka dari itu akan menjadi perhatian khusus dari
semua pihak manajemen bank.
e) Melakukan penyelesaian terhadap kredit non lancar yang sudah tidak
dapat ditagih dan agunannya secara fisik sudah tidak ada ditindaklanjuti
dengan penghapusbukuan.
. 4) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
Bank telah memiliki pedoman tertulis tentang pembentukan PPAP dan telah
sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/26/PBI/2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang KAP
dan PPAP BPR.
Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) yang dibentuk bank
sebesar Rp. 1.928.592 ribu yang terdiri dari PPAP Kredit sebesar Rp. 1.854.674
ribu dan PPAP ABA yang sebesar Rp. 73.918 ribu. Jumlah tersebut sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku yaitu 100,00 %. Jumlah PPAP tersebut tercapai
sebesar 972.039 ribu (201,62%) % dari target yang direncanakan sebesar Rp.
956.553 ribu dan dibandingkan dengan periode sebelumnya jumlah PPAP
mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 1.163.935 ribu (152,22 %), dimana
jumlah sebelumnya adalah sebesar Rp. 764.657 ribu.
5) Analisis Konsentrasi Risiko
a) Pemberian fasilitas penyediaan dana kepada Debitur terkait dengan
bank
Terdapat penyediaan fasilitas kredit kepada 8 (delapan) orang Debitur
terkait dengan bank yaitu :
Tabel 11.7 Penyediaan Dana Debitur Terkait
NO NAMAHUBUNGAN
KETERKAITANBAKI DEBET
1 Komang Adi Suryawan Komisaris Utama 67.290
2 I Made Mudarma Komisaris 28.166
3 Ketut Widiarsa Direktur Utama 212.500
4 Bagus Putu Arya Budhi Direktur 49.718
5 Putu Agus Widiada SKAI 132.386
6 Made Marjayasa Kabag. Kredit 33.281
7 Ni Putu Puspita Dewi Kabag. Operasional 14.166
8 Putu Sukanadi Suami PSP 360.000
897.507 JUMLAH
Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 897.507 ribu
(0,79 %) dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak
melanggar BMPK pihak terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi
per 30 November 2016 adalah sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK
pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162 ribu. Proses pemberian kredit
tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku
di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris.
![Page 91: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/91.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
91
PT. BPR KANAYA
b) Debitur Inti
Kredit yang diberikan kepada 25 (dua puluh lima) Debitur terbesar
berdasarkan jumlah baki debet sebesar Rp. 33.298.749 ribu (29,48 %),
dan baki debet netto sebesar Rp. 33.008.773 ribu (29,23 %). Dari 25
Debitur tersebut semuanya tergolong Lancar. Hal ini mencerminkan
penyebaran pemberian kredit telah dilakukan dengan baik dan merata.
Penyebaran pemberian kredit secara merata perlu dilakukan untuk
menghindari terkonsentrasinya risiko perkreditan. Proses pemberian
kredit tersebut pada dasarnya telah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Mengingat peranannya cukup besar, bank perlu mengelola
Debitur inti tersebut dengan baik karena memiliki potensi risiko kredit
yang cukup besar dan sangat berpengaruh terhadap kinerja bank seperti
Rasio NPL, KAP dan ROA.
c. RENTABILITAS
1) Perkembangan Laba/Rugi
Tabel 11.8 Perkembangan Laba/Rugi
Tahun Laba(Rugi) Rata-rata per bulan
Desember 2014 4.056.207 338.017
Desember 2015 4.777.827 398.152
Desember 2016 5.656.713 471.393
Dari data diatas terlihat bahwa perkembangan hasil usaha bank dihitung
secara rata-rata perbulan mengalami peningkatan yaitu pada Desember 2014
laba bank sebesar Rp 338.017 ribu, Desember 2015 sebesar Rp. 398.152 ribu
dan pada Desember 2016 sebesar Rp. 471.393 ribu.
Produktifitas perusahaan untuk mencapai laba pada periode Semester II Tahun
2016 sudah sepenuhnya terlaksana dengan baik yang tercermin bank
memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.364.468 ribu sedangkan
proyeksi laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.098.455 ribu dan realisasi laba ini
mampu tercapai dari target anggaran yaitu 103,75 %.
Tabel 11.9 Perkembangan Rasio Rentabilitas
POSISI
31 Desember 2015
Target Realisasi Deviasi (%) Nominal Nominal %
RATA-RATA ASET 125.205.767 127.791.489 102,07 90.273.452 34.932.315 38,70
PENDAPATAN OPERASIONAL 24.409.349 26.710.711 109,43 19.896.526 4.512.823 22,68
BEBAN OPERASIONAL 17.373.371 19.190.545 110,46 13.629.607 3.743.764 27,47
LABA SEBELUM PAJAK 7.098.454 7.459.589 105,09 6.149.332 949.122 15,43
LABA SETELAH PAJAK 5.503.052 5.751.834 104,52 4.873.010 630.042 12,93
EQUITY 14.162.247 17.999.988 127,10 13.165.372 996.875 7,57
ROA 5,67 5,84 102,96 6,81 (0,98)
BOPO 71,18 71,85 100,94 68,50 3,33
ROE 38,86 31,95 82,24 37,01 (5,07)
KETERANGAN 31 Desember 2016
POSISIMUTASI
Rasio Return On Asset (ROA) pada semester II 2016 tercatat sebesar 5,84 %
atau tercapai 102,96 % dari target yang direncanakan sebesar 5,67% tergolong
![Page 92: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/92.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
92
PT. BPR KANAYA
Sehat yaitu rasio Laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.459.589 ribu dibandingkan
dengan rata-rata Aset periode yang sama sebesar Rp. 127.791.489 ribu dan
mengalami penurunan sebesar 0,98 % yang berarti Memburuk dari Semester
II Tahun 2015 yang sebesar 6,81 %, hal ini disebabkan karena tercapainya Laba
sebelum pajak hanya sebesar RP. 949.122 ribu (15,43 %).
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masing –
masing sebesar Rp. 19.190.545 ribu dan Rp. 26.710.711 ribu yaitu sebesar
71,85% atau tercapai 100,94% dari target yang direncanakan sebesar 71,18%
tergolong Sehat dan mengalami peningkatan yang berarti Memburuk sebesar
3,33 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar 68,50 %. Peningkatan rasio
BOPO disebabkan karena biaya operasional yang masih cukup tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa rentabilitas bank Memburuk, sebagaimana
tercermin dari menurunnya rasio ROA dan juga meningkatnya rasio BOPO.
Sedangkan rasio Return On Equity (ROE) juga tergolong Sehat, dimana jumlah
laba setelah pajak sebesar Rp. 5.751.834 ribu dibandingkan dengan jumlah
equity sebesar Rp. 17.999.988 ribu yaitu 31,95 % atau tercapai sebesar 82,24%
dari target yang direncanakan sebesar 38,86% dan mengalami penurunan yang
berarti Memburuk sebesar 5,07 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar
37,01 %. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah ekuitas.. Adapun
perkembangan Rasio ROA, BOPO dan ROE per Triwulan dari bulan Desember
2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
37,01
34,17
36,29
35,56
31,95
68,50
69,23
69,14
69,09
71,85
6,81
6,60
6,62
6,48
5,84
- 20,00 40,00 60,00 80,00
Des 15
Mar…
Jun 16
Sep 16
Des 16
Chart 11.11Perkembangan Rasio ROA, BOPO, dan ROE
RealisasiROA
RealisasiBOPO
RealisasiROE
2) Analisis Terhadap Komponen Pendapatan dan Biaya
a) Kontribusi pendapatan terhadap pendapatan operasional bank dalam 2
(dua) periode adalah didominasi oleh pendapatan bunga kontraktual
yaitu masing-masing sebesar 92,77 % dan 91,36 %. Rasio pendapatan
provisi kredit terhadap pendapatan operasional adalah masing-masing
sebesar, 6,16 % dan 7,03 %. (lampiran 2).
b) Peranan utama komponen biaya terhadap biaya operasional dalam 2
(dua) periode adalah biaya bunga kontraktual yaitu masing-masing
sebesar 66,48% dan 66,33%. Biaya Administrasi dan Umum masing-
masing yaitu sebesar 21,98% dan 19,29%. (lampiran 2). Adapun
Kontribusi Pendapatan dan Biaya Desember 2016 dapat dilihat dari ghart
sebagai berikut :
![Page 93: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/93.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
93
PT. BPR KANAYA
Chart 11.12
91,36
7,031,3
Kontribusi Pendapatan Desember 2016
BungaKontraktualProvisi
PendapatanLainnya
Dengan struktur pendapatan dan biaya seperti tersebut diatas,
menunjukkan bahwa aktifitas kredit dan sumber pendanaan (tabungan
dan deposito) merupakan aktifitas utama bank yang berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya rentabilitas bank, baik dari sisi pendapatan
bunga maupun biaya bunga. Kondisi diatas juga mencerminkan
peningkatan kredit yang diberikan berdampak positif terhadap
rentabilitas bank, hal ini tercermin dari peningkatan prosentase
pendapatan bunga kredit yang diberikan.
Untuk mengoptimalisasi perolehan laba, telah diupayakan untuk secara serius
menindak lanjuti upaya mobilisasi sumber dana dalam bentuk tabungan dan
deposito. Pada saatnya yang tepat dilakukan keseimbangan penerimaan dana
mahal dalam bentuk deposito berjangka, memanfaatkan dana likuiditas yang
idle (cash ratio stabil melalui klasifikasi cadangan sesuai kebutuhan dan safety
of fund yang ideal), efisiensi biaya yang dikeluarkan dari realisasi rugi/laba
hanya untuk hal-hal yang urgent dan wajar. Disamping itu kami juga
menekankan totalitas pegawai untuk berusaha sekuat tenaga meningkatkan
earning assets dari pemasaran kredit baru dan penagihan kredit bermasalah
(non lancar) serta peluang pendapatan dari sector fee based income (rekening
tabungan pasif, biaya administrasi tabungan).
d. LIKUIDITAS
Tabel 11.10 Perekembangan Likuiditas
Posisi per
31 Desember 2015
Target Realisasi Deviasi (%) Nominal
Jumlah Alat Likuid 11.712.770 12.142.779 103,67 10.650.313 1.492.466 14,01
Jumlah Kewajiban Lancar 45.615.495 59.644.758 130,76 37.934.776 21.709.982 57,23
Kredit Yang Diberikan 110.000.000 112.941.499 102,67 93.760.196 19.181.303 20,46
Jumlah Dana 120.919.090 132.480.744 109,56 104.276.715 28.204.029 27,05
Cash Ratio 25,68 20,36 79,29 28,08 -7,72
LDR 90,97 85,25 93,71 89,91 -4,66
Uraian
Mutasi
Nominal %
Posisi per
31 Desember 2016
1) Jumlah alat likuid bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 12.142.779 ribu
yang terdiri dari kas sebesar Rp. 158.616 ribu, penempatan pada bank lain
berupa giro sebesar Rp. 3.675.458 ribu dan Tabungan pada bank lain sebesar
Rp. 8.308.706 ribu. Jumlah alat likuid tersebut mampu tercapai 103,67% dari
target yang diharapkan sebesar Rp. 11.712.770 ribu dan mengalami
66,33
1,04
7,33
0,31
19,291,09
Kontribusi Biaya Desember 2016
BungaKontraktual
Biaya Transaksi
Beban PPAP
Beban
Pemasaran
Administrasi danUmum
Beban Lainnya
![Page 94: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/94.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
94
PT. BPR KANAYA
pertumbuhan sebesar Rp. 1.492.466 ribu (14,01%) dibandingkan posisi
sebelumnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 10.650.313 ribu.
Jumlah kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang terdiri dari
kewajiban segera sebesar Rp. 786.355 ribu, tabungan sebesar Rp. 4.871.553
ribu, deposito berjangka sebesar Rp. 44.286.850 ribu dan deposito dari bank
lain sebesar Rp. 9.700.000 ribu mampu tercapai sebesar 130,76 % dari target
yang diharapkan yang sebesar Rp. 45.615.495 ribu dan mengalami
pertumbuhan sebesar Rp. 21.709.982 ribu (57,23%) dari posisi sebelumnya per
31 Desember 2015 yang hanya sebesar Rp. 37.934.776 ribu.
Likuiditas bank dihitung berdasarkan alat likuid sebesar Rp. 12.142.779 ribu
dengan kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang menunjukkan cash
ratio bank sebesar 20,36% yang masih tergolong Sehat, rasio kas tersebut
mampu tercapai sebesar 79,29 % dari target yang diharapkan sebesar 25,68 %
dan mengalami penurunan sebesar 7,72% dari Semester II Tahun 2015 yang
sebesar 28,08%.
2) Jumlah dana sebesar Rp. 132.480.744 ribu yang terdiri dari simpanan pihak
ketiga bukan bank yaitu tabungan dan Deposito sebesar Rp. 49.158.403 ribu,
pinjaman yang diterima dan simpanan dari bank lain lebih dari 3 bulan sebesar
Rp. 65.833.270 ribu serta modal inti dan modal pinjaman yang sebesar Rp.
17.489.071 ribu, mampu tercapai sebesar 109,56% dari target yang diharapkan
sebesar Rp. 120.919.090 ribu dan mengalami peningkatan sebesar 28.204.029
ribu (27,05%) dari posisi sebelumnya per 31 Desember 2015 yang sebesar Rp.
104.276.715 ribu.
Loan to Deposit Ratio (LDR) bank dari total kredit yang diberikan sebesar Rp.
112.941.499 ribu dibandingkan dengan dana yang dihimpun tercatat sebesar
Rp. 132.480.744 ribu yang menunjukkan rasio LDR sebesar 85,25% yang
tergolong Sehat, rasio LDR tersebut tercapai 93,71% dari target yang
diharapkan sebesar Rp. 90,97%. Rasio LDR mengalami penurunan sebesar
4,66% dari periode Semester II Tahun 2015 yang sebesar 89,91%.
Adapun perkembangan Rasio Kas dan LDR per Triwulan dari bulan Desember
2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
28,08
30,28
16,42
10,19
20,36
89,91
90,46
86,84
89,07
85,25
- 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00
Des 15
Mar 16
Jun 16
Sep 16
Des 16
Chart 11.13Perkembangan Rasio Kas dan LDR
RealisasiRasio LDR
RealisasiRasio Kas
Bank telah memiliki ketentuan intern mengenai pemeliharaan likuiditas
dengan memelihara likuiditas secara harian. Dalam upaya untuk mencegah
kesulitan likuiditasnya bank melakukan pemantauan tagihan dan kewajiban
yang akan jatuh tempo dan sampai saat ini bank belum pernah mengalami
![Page 95: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/95.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
95
PT. BPR KANAYA
kesulitan likuiditas. Dalam menjaga likuiditasnya, salah satu langkah yang
ditempuh bank adalah dengan menempatkan dananya pada bank lain dalam
bentuk giro. Namun demikian, Bank harus lebih aktif melakukan pendekatan
terhadap nasabah inti untuk tetap menempatkan dananya dalam jangka
panjang serta senantiasa memperhitungkan periode yang rawan akan
penarikan dana oleh nasabah terkait dengan perayaan hari raya besar
keagamaan sehingga dapat menghindari risiko kekurangan likuiditas.
Untuk menjaga likuiditas bank yang tetap stabil, disarankan agar tetap
menjaga keseimbangan optimal antara likuiditas dan rentabilitas usaha bank
antara lain menempatkan dana idle tersebut pada bank lain dalam jangka
pendek sesuai kebutuhan likuiditas yang telah diaksep dan sesuai dengan jatuh
tempo sumber dananya, melakukan pendekatan kepada nasabah agar
senantiasa mempertahankan atau bahkan menambah simpanan tabungan dan
memperpanjang deposito yang akan jatuh tempo, melakukan penagihan kredit
dengan lebih insentif, serta meminimalkan penggunaan sistem angsuran lunas
saat jatuh tempo.
B. UPAYA YANG DIAMBIL MENYANGKUT KELANCARAN OPERASIONAL BANK
Pada tahun 2016 bank belum pernah mengalami permasalahan yang sangat
mempengaruhi kinerja dan dapat mengganggu kelancaran operasionalnya serta tetap
menumbuhkan dorongan nilai kemajuan yang hendak diraih untuk diaplikasikan dalam
bentuk target agar kesadaran pegawai konsisten melaksanakan kebijakan manajemen
yang telah direncanakan. Transparansi tugas dan kewenangan tanggung jawab perlu
dicermati bersama pentingnya dalam pelaksanaan tugas setiap hari kerja, memiliki
kebersamaan visi dan komitmen terhadap pertumbuhan dan penanganan kredit,
meningkatkan pertumbuhan volume usaha (produk, harga dan promosi) dan
berpartisipasi terhadap pekerjaannya walaupun dalam menghadapi kondisi lingkungan
makro ekonomi yang belum stabil.
Dalam meningkatkan kelancaran operasional bank, sepanjang tahun 2016 merealisasikan
beberapa kebijakan dan strategi pengembangan perusahaan, baik yang terkait dengan
peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan daya dukung operasional,
peningkatan kualitas SDM dan insfrastruktur dan pengembangan jaringan
pemasaran/pasar. BPR BDE juga secara konsisten mengimplementasikan prinsip
pengendalian/manajemen resiko, Good Corporate Governance (GCG), dan senantiasa
menjalin kemitraan secara eksternal, baik terhadap lembaga keuangan sejenis maupun
masyarakat sekitar melalui penerapan Social Corporate Responsibility (SCR).
1. Penguatan Institusi Internal
Secara internal, BPR BDE selalu melakukan upaya-upaya konkrit pengembangan
kelembagaan melalui restrukturisasi organisasi dan penguatan visi dan misi
perusahaan.
2. Pengembangan Jaringan Pemasaran
Salah satu kebijakan pengembangan jaringan pemasaran yang telah direalisasikan
PT. BPR Kanaya antara lain adalah dengan dibentuknya team leader dan perluasan
pemasaran dengan melakukan pemetaan wilayah.
![Page 96: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/96.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
96
PT. BPR KANAYA
3. Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan kualitas SDM dilakukan sebagai langkah dalam meningkatkan layanan
nasabah.
4. Pengembangan Daya Dukung Fasilitas
Pengembangan daya dukung fasilitas dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
pada nasabah dan keamanan data.
5. Penguatan Kerjasama Eksternal
PT. BPR Kanaya terlibat secara aktif pada berbagai kegiatan organisasional asosiatif
guna pengembangan perusahaan, khususnya kegiatan yang terkait dengan program
PERBARINDO.
6. Meningkatkan Budaya Kepatuhan
Dibandingkan dengan industri lain, industri perbankan adalah industri yang sarat
dengan ketentuan dan pengaturan (heavily regulated industries). Setiap aktivitas
dan transaksinya diatur oleh suatu ketentuan. Budaya kepatuhan adalah suatu
kondisi perilaku yang tunduk dan taat, tercermin dalam perilaku, bahasa, organisasi,
sosial,dan sebagainya.
Budaya kepatuhan merupakan elemen yang penting dalam organisasi Bank yang
diwujudkan dalam Kebijakan Kepatuhan yang memastikan penerapan prinsip
kepatuhan dan tumbuh-kembangnya budaya kepatuhan di Bank.
Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksanaannya Budaya Kepatuhan
pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Selain itu, setiap
pimpinan di semua UnitKerja bertanggung jawab langsung terhadap
pelaksanaanvkepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan
langkah-langkah perbaikan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan
koreksi. Begitu Juga setiap Kepala Bagian bertanggung jawab langsung terhadap
pelaksanaan kepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan
langkah-langkah koreksi atas ketidakpatuhan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tindakan koreksi tersebut.
XII. PENUTUP
Demikianlah pertanggungjawaban laporan keuangan tahun 2016 yang merupakan hasil kerja keras
manajemen dan seluruh karyawan dalam rangka melaksanakan visi dan misi perusahaan yang
tertuang dalam rencana kerja tahun 2016. Semoga semua hasil yang telah kami capai selama tahun
2016 akan menjadi tolok ukur yang mampu menjadikan motivasi bagi pengurus dan seluruh
karyawan dalam rangka melaksanakan rencana kerja tahun 2017 yang akan datang. Dengan
demikian kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staff mapun
karyawan yang telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Selanjutnya demi perkembangan bank
kami dalam menghadapi era persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan peningkatan
kemampuan operasional, kami membutuhkan bimbingan dan pembinaan yang lebih intensif dan
saran yang bersifat konstruktif baik Intern Bank maupun ekstrern bank khususnya dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).
![Page 97: PT. BPR KANAYAbprkanaya.com/wp-content/uploads/2017/05/Lap-Tahunan-Kanaya-2016... · Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022052204/5c79d53609d3f2a9708bd576/html5/thumbnails/97.jpg)
2016
Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
97
PT. BPR KANAYA
Singaraja, 06 Maret 2017
PT. BPR. Kanaya
Direksi,
I Ketut Widiarsa, SE
Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Direktur Utama Direktur
Mengetahui/Menyetujui
Dewan Komisaris
Komang Adi Suryawan, S.Kom
I Made Mudarma,SH.,MM
Komisaris Utama Komisaris