pt armada berjaya trans tbk tata kerja bapepam dan lk jo. peraturan menteri keuangan no....

238
JADWAL Tanggal Efektif : 08 Februari 2019 Awal Perdagangan Waran Seri I : 21 Februari 2019 Masa Penawaran Umum : 12 – 15 Februari 2019 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 19 Februari 2019 - Pasar Reguler & Negosiasi : 16 Februari 2021 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Februari 2019 - Pasar Tunai : 18 Februari 2021 Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 20 Februari 2019 Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 21 Agustus 2019 Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 21 Februari 2019 Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 19 Februari 2021 Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 19 Februari 2021 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL – HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PENAWARAN UMUM INI DILAKUKAN OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH, SESUAI DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA KECIL ATAU EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH. PT ARMADA BERJAYA TRANS TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. PT Armada Berjaya Trans Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak di bidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum. Kantor Pusat: Pool Depo: Alamat: Rukan Puri Mutiara, Jl. Griya Utama Blok A-70. Sunter Agung – Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14310 Telepon: (021) 65310675, 65310676 Email: [email protected] Website: www.armadaberjaya.com Alamat: Komplek KBN Marunda, Jl. Jepara Blok IIA-7 KAV. No.4A-B Cilincing-Jakarta Utara, 14120 Email: [email protected] Website: www.armadaberjaya.com PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Sebanyak 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau sebanyak 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp43.200.000.000 (empat puluh tiga miliar dua ratus juta Rupiah). Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp680(enam ratus delapan pukuh Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 21 Agustus 2019 sampai dengan 19 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadarluasa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp51.000.000.000 (lima puluh satu miliar Rupiah). Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK PT UOB KAY HIAN SEKURITAS PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN INDUK DAN PELANGGAN UTAMA. KETERANGAN LEBIH LANJUT TERKAIT DENGAN RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA PROSPEKTUS BAB IV TENTANG FAKTOR RISIKO. RISIKO TERKAIT DENGAN INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU LIKUIDITAS SAHAM YANG DITAWARKAN AKIBAT KONDISI PASAR MODAL INDONESIA. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB IV PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”). Prospekus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2019 PROSPEKTUS

Upload: vodien

Post on 21-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

JADWALTanggal Efektif : 08 Februari 2019 Awal Perdagangan Waran Seri I : 21 Februari 2019Masa Penawaran Umum : 12 – 15 Februari 2019 Akhir Perdagangan Waran Seri ITanggal Penjatahan : 19 Februari 2019 - Pasar Reguler & Negosiasi : 16 Februari 2021Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 20 Februari 2019 - Pasar Tunai : 18 Februari 2021Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I Secara Elektronik : 20 Februari 2019 Awal Pelaksanaan Waran Seri I : 21 Agustus 2019Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I di BEI : 21 Februari 2019 Akhir Pelaksanaan Waran Seri I : 19 Februari 2021

Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 19 Februari 2021

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL – HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA, APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PENAWARAN UMUM INI DILAKUKAN OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH, SESUAI DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU OLEH EMITEN DENGAN ASET SKALA KECIL ATAU EMITEN DENGAN ASET SKALA MENENGAH.

PT ARMADA BERJAYA TRANS TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

PT Armada Berjaya Trans TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak di bidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum.

Kantor Pusat: Pool Depo:Alamat: Rukan Puri Mutiara, Jl. Griya Utama Blok A-70.

Sunter Agung – Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14310Telepon: (021) 65310675, 65310676

Email: [email protected] Website: www.armadaberjaya.com

Alamat: Komplek KBN Marunda, Jl. Jepara Blok IIA-7 KAV. No.4A-B

Cilincing-Jakarta Utara, 14120Email: [email protected]

Website: www.armadaberjaya.com

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebanyak 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham atau sebanyak 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp43.200.000.000 (empat puluh tiga miliar dua ratus juta Rupiah).Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp680(enam ratus delapan pukuh Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 21 Agustus 2019 sampai dengan 19 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadarluasa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp51.000.000.000 (lima puluh satu miliar Rupiah).Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK

PT UOB KAY HIAN SEKURITAS

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN DENGAN KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN UMUM PERSEROAN

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN INDUK DAN PELANGGAN UTAMA. KETERANGAN LEBIH LANJUT TERKAIT DENGAN RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA PROSPEKTUS BAB IV TENTANG FAKTOR RISIKO.

RISIKO TERKAIT DENGAN INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN YAITU LIKUIDITAS SAHAM YANG DITAWARKAN AKIBAT KONDISI PASAR MODAL INDONESIA. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI RISIKO INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN DAPAT DILIHAT PADA BAB IV PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospekus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 12 Februari 2019

PRO

SPEKTUS

Page 2: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

PT Armada Berjaya Trans Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat Pengantar Untuk Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum/ Penambahan Modal dengan memberikan HMETD oleh Perseroan Skala Menengah No. 064/AB/XI/2018 tertanggal 27 November 2018 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Surat Persetujuan Prinsip dari BEI Nomor S-00161/BEI.PP1/01-2019 pada tanggal 11 Januari 2019 perihal Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Perseroan. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2 dan Perubahannya.

Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal, dan kode etik, norma, serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, serta para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING DAN RELEVAN YANG TIDAK DIKEMUKAKAN YANG MENYEBABKAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.

Page 3: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN .................................................................................................. ii

I. INFORMASI TENTANG SAHAM YANG DITAWARKAN ............................................................. 1

II. PENGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ...................... 12

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................ 141. UMUM ................................................................................................................................. 142. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA ............................................ 143. ANALISIS KEUANGAN ....................................................................................................... 15

IV. FAKTOR RISIKO ....................................................................................................................... 33

V. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK ........................ 37

VI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ............................................................ 38

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN .......................................................................... 382. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG BERBENTUK BADAN HUKUM .................................................................................................................. 523. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN ........................................................ 544. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK ( GOOD CORPORATE GOVERNANCE ) ....... 565. KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA.................................................... 626. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS .......................................................................................................... 637. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA ................................... 648. KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN ........ 124

VII. KEBIJAKAN DIVIDEN ............................................................................................................. 130

VIII. PENJAMINAN EMISI EFEK .................................................................................................... 131

IX. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ....................................................................................... 133

X. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................ 139

XI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN ............. 177

Page 4: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

ii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN

Afiliasi : Yang dimaksud afiliasi adalah:a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau

Komisaris dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu

atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik

langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh Perseroan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

BAE : Biro Administrasi Efek, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora.

Bapepam-LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jendral Lembaga Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2005 dan KMK No. 606/KMK.01/2005 tanggal 31 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Per tanggal 31 Desember 2012, fungsi Bapepam dan LK telah beralih ke OJK.

BNRI : Berita Negara Republik Indonesia.

Bursa Efek : Berarti bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh BEI.

Daftar Pemegang Saham (DPS)

: Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS)

: Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan dan disusun berdasarkan Formulir Pemesanan Pembelian Saham yang dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh ketentuan yang terdapat pada Peraturan No. IX.A.2, yakni sebagai berikut:1) atas dasar lewatnya waktu, yakni:

a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau

2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

Page 5: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

iii

Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham (FKPS)

: Berarti suatu formulir yang mengkonfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan atas Saham Yang Ditawarkan di pasar perdana.

Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS)

: Berarti salinan asli dari formulir pemesanan pembelian terkait Saham Yang Ditawarkan yang harus dibuat dalam 5 (lima) rangkap, masing-masing rangkap mana harus diisi secara lengkap, dibubuhi tanda tangan asli pemesan, dan diajukan oleh calon pembeli kepada para Penjamin Emisi Efek pada waktu memesan Saham Yang Ditawarkan selama Masa Penawaran Umum.

Harga Penawaran : Berarti harga tiap saham yang ditawarkan, melalui Penawaran Umum yang harganya telah ditentukan melalui proses bookbuilding, yaitu Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah).

Harga Pelaksanaan Waran Seri I

: Berarti harga pelaksanaan Waran Seri I yaitu Rp680 (enam ratus delapan puluh Rupiah).

Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia bukan sebagai Hari Kerja biasa.

KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM, yang dalam emisi saham bertugas mengadministrasikan saham berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek di KSEI pada penitipan kolektif.

Keterbukaan Informasi : Berarti Keterbukaan Informasi mengenai Penawaran Umum yang akan diumumkan oleh Perseroan paling lambat dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK bahwa Perseroan sudah dapat melakukan penawaran awal dan/atau menyebarkan informasi yang berkaitan dengan Penawaran Umum.

Kustodian : Berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

Manajer Penjatahan : Berarti PT UOB Kay Hian Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan atas penjualan saham yang ditawarkan yang akan dilakukan jika jumlah pesanan atas saham-saham melebihi jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, berdasarkan Peraturan No. IX.A.7.

Masa Penawaran Umum : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, kecuali jika Masa Penawaran Umum itu ditutup lebih dini sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, namun tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan maksimal 5 (lima) Hari Kerja dan harus dimulai selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal surat pernyataan Efektif.

Page 6: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

iv

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan-badan, baik Warga Negara Indonesia/badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/badan asing baik bertempat tinggal/berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan hukum di luar negeri.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang beru bah nama menjadi Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia, dan terakhir berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 (tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UU No. 21 Tahun 2011”). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU No. 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Pemegang Saham Utama : Berarti setiap pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

Penawaran Umum atau Penawaran Umum Saham Perdana

: Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan yang dilakukan oleh Perseroan kepada Masyarakat dengan mengingat syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan tata cara yang diatur dalam UUPM dan ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di Indonesia.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Penjamin Emisi Efek : Berarti Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan perserta sindikasi Penjamin Emisi Efek (apabila ada) yang mengadakan kesepakatan dengan Perseroan dan akan bertanggung jawab, secara sendiri-sendiri dan tidak bersama untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat dengan kesanggupan penuh (full commitment) serta melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum di pasar perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Page 7: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

v

Penjamin Pelaksana Emisi Efek : Berarti pihak yang akan bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Berarti Peraturan No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-691/BL/2011 tanggal 30 November 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.E.1 : Berarti Peraturan No.IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Berarti Peraturan No.IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No. IX.J.1 : Berarti Peraturan No.IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 23/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 23/POJK.04/2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Peraturan OJK No. 25/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 30/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan OJK No. 32/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah dengan Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014.

Peraturan OJK No. 33/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 34/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 35/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Peraturan OJK No. 55/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Peraturan OJK No. 56/2015 : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Page 8: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

vi

Peraturan OJK No. 53/2017 : Berarti Peraturan OJK No. 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Dan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Oleh Emiten Dengan Aset Skala Kecil Atau Emiten Dengan Aset Skala Menengah.

Peraturan OJK No. 54/2017 : Berarti Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum Dan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Oleh Emiten Dengan Aset Skala Kecil Atau Emiten Dengan Aset Skala Menengah.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

: Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No 49 tanggal 26 November 2018 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 118 tanggal 27 Desember 2018 dan diubah kembali dengan Akta Perubahan II Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 102 tanggal 29 Januari 2019, yang seluruhnya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian Penerbitan Waran Seri I

: Berarti Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan No. 51 tanggal 26 November 2018 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 119 tanggal 27 Desember 2018 dan diubah kembali dengan Akta Perubahan II Atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Penawaran Umum Perseroan PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 103 tanggal 29 Januari 2019, yang seluruhnya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian PengelolaanAdministrasi Saham

: Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana Perseroan No. 50 tanggal 26 November 2018 yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Perjanjian PengelolaanAdministrasi Waran Seri I

: Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Penawaran Umum PT Armada Berjaya Trans Tbk No. 52 tanggal 26 November 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

Perseroan : Berarti PT Armada Berjaya Trans Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, Indonesia.

Persetujuan Prinsip : Berarti Surat Persetujuan Prinsip Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Perseroan dari BEI Nomor S-00161/BEI.PP1/01-2019 pada tanggal 11 Januari 2019.

Prospektus : Berarti setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk penawaran umum dengan tujuan pihak lain membeli atau memperdagangkan Saham, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan OJK dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

Page 9: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

vii

Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari pernyataan pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah dan Harga Penawaran Saham Baru, Penjamin Emisi Efek, atau hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 23/2017.

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dan perusahaan efek dan/atau Bank Kustodian.

Rekening Penawaran Umum : Berarti rekening atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada bank penerima untuk menampung dana yang diterima dari investor.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, dan UUPM.

RUPSLB : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, UUPT, dan UUPM.

Saham Baru : Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dalam jumlah sebanyak-banyaknya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) beserta saham hasil konversi Waran Seri I, dimana pada setiap pemegang 2 (dua) Saham Yang Ditawarkan Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel, yang selanjutnya dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti saham yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

SKS : Berarti Surat Kolektif Saham.

Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian didistribusikan kepada pemesan.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan pada pasar perdana yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan saham untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi.

Page 10: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

viii

Tanggal Pengembalian : Berarti tanggal untuk pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Penjamin Emisi Efek kepada para pemesan yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum saham Perdana dibatalkan atau ditunda. Tanggal pengembalian uang pemesanan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penjatahan atau 2 (dua) hari kerja sejak tanggal keputusan penundaan atau pembatalan Penawaran Umum.

Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran Umum Saham Perdana, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham Yang DItawarkan bagi setiap pemesan.

TDP : Berarti Tanda Daftar Perusahaan.

UUPM : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan- peraturan pelaksanaannya.

UUPT : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Page 11: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

1

I. INFORMASI TENTANG SAHAM YANG DITAWARKAN

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham biasa atas nama atau sebanyak 40% (empat puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham yang akan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Nilai Penawaran Umum Perdana Saham adalah sebesar Rp43.200.000.000 (empat puluh tiga miliar dua ratus juta Rupiah).

Saham biasa atas nama yang ditawarkan, seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham biasa atas nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 2 (dua) saham baru Perseroan, berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama yang bernilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp680 (enam ratus delapan puluh Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 21 Agustus 2019 sampai dengan 19 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp51.000.000.000 (lima puluh satu miliar Rupiah).

PT Armada Berjaya Trans TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak di bidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum

Kantor Pusat: Pool Depo:Alamat: Rukan Puri Mutiara, Jl. Griya Utama Blok A-70.

Sunter Agung – Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14310

Telepon: (021) 65310675, 65310676Email: [email protected]

Website: www.armadaberjaya.com

Alamat: Komplek KBN Marunda, Jl. Jepara Blok IIA-7 KAV. No.4A-B

Cilincing-Jakarta Utara, 14120Email: [email protected]

Website: www.armadaberjaya.com

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN INDUK DAN PELANGGAN UTAMA. KETERANGAN LEBIH LANJUT TERKAIT DENGAN RISIKO USAHA DAPAT DILIHAT PADA PROSPEKTUS BAB IV TENTANG FAKTOR RISIKO.

Page 12: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

2

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal 15 November 2018 yang dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat. Akta mana telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0025839.AH.01.02.TAHUN 2018, tanggal 15 November 2018, dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0264733 tanggal 15 November 2018, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)Modal Dasar 900.000.000 90.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhPGL 110.250.000 11.025.000.000 49,00Darmawan Suryadi SM 114.750.000 11.475.000.000 51,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 225.000.000 22.500.000.000 100,00Saham dalam Portepel 675.000.000 67.500.000.000

Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham biasa atas nama yang berasal dari portepel dan akan memberikan kepada pemegang hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 52 ayat 1 UUPT.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100.- per sahamSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 900.000.000 90.000.000.000 900.000.000 90.000.000.000Pemegang Saham:

PGL 110.250.000 11.025.000.000 49,00 110.250.000 11.025.000.000 29,40Darmawan Suryadi SM 114.750.000 11.475.000.000 51,00 114.750.000 11.475.000.000 30,60Masyarakat - - - 150.000.000 15.000.000.000 40,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 225.000.000 22.500.000.000 100,00 375.000.000 37.500.000,000 100,00Jumlah saham Portepel 675.000.000 67.500.000.000 525.000.000 52.500.000.000

PENERBITAN WARAN SERI I

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I Atas Nama atau sebesar 33,33% (tiga puluh tiga koma tiga puluh tiga persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran disampaikan. Waran Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan berdasarkan Perjanjian Penerbitan Waran Seri I. Setiap pemegang 2 (dua) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 1 (satu) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Bilamana di kemudian hari Perseroan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), maka jumlah Waran Seri I yang diterbitkan ini tidak akan mengalami perubahan.

Page 13: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

3

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 (satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp680 (enam ratus delapan puluh Rupiah) per saham selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 21 Agustus 2019 sampai dengan 19 Februari 2021. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.

Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham dalam Penawaran Umum ini telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham baru, maka proforma struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100.- per sahamSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Saham Jumlah Nominal (Rp) % Saham Jumlah Nominal

(Rp) %

Modal Dasar 900.000.000 90.000.000.000 900.000.000 90.000.000.000 Pemegang Saham:

PGL 110.250.000 11.025.000.000 49,00 110.250.000 11.025.000.000 24,50 Darmawan Suryadi 114.750.000 11.475.000.000 51,00 114.750.000 11.475.000.000 25,50 Masyarakat - - - 150.000.000 15.000.000.000 33,33 Waran Seri I - - - 75.000.000 7.500.000.000 16,67

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 225.000.000 22.500.000.000 100,00 450.000.000 45.000.000.000 100,00Jumlah saham Portepel 675.000.000 67.500.000.000 450.000.000 45.000.000.000

Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Perjanjian Penerbitan Waran Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan yang tercantum di dalam Perjanjian Penerbitan Waran Seri I tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.

A. Definisi

a. Waran Seri I berarti Waran Seri I yang tunduk pada syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Syarat Dan Kondisi, yang memberikan hak kepada pemegangnya, untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan sesuai dengan Syarat Dan Kondisi serta Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

b. Surat Kolektif berarti bukti pemilikan sejumlah Waran dalam kelipatan tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri I serta keterangan-keterangan lain sehubungan dengan Waran Seri I dari penitipan kolektif KSEI.

c. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli Saham Hasil Pelaksanaan oleh Pemegang Waran.

d. Harga Pelaksanaan berarti berarti pula Harga Pelaksanaan Waran, yaitu harga setiap saham yang harus dibayar pada saat Pelaksanaan Waran Seri I yang besarnya akan ditentukan kemudian berdasarkan perjanjian/pernyataan yang dibuat secara tersendiri, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari akta ini dan terhadap Harga Pelaksanaan tersebut dapat terjadi perubahan apabila terjadi penyesuaian sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Penerbitan Saham.

e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakansaham yang telah disetor penuh dalam Perseroan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak pemegang Saham Perseroan lainnya.

f. Syarat Dan Kondisi berarti semua syarat dan kondisi untuk penerbitan Waran Seri I sebagaimana tercantum dalam lampiran akta ini (yang isi dan pada pokoknya dimuat kembali seluruhnya dalam Surat Kolektip Waran Seri I), yang sewaktu-waktu dapat disesuaikan dengan Peraturan Pasar Modal dan dapat diubah sesuai dengan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I.

Page 14: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

4

g. Tanggal Jatuh Tempo berarti hari terakhir berlakunya Waran Seri I yang tanggalnya sebagaimana dimuat dalam Prospektus yang diterbitkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

B. Syarat Waran Seri I

a. Jumlah seluruh Waran Seri I yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I atau jumlah lain yang akan ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I , yang diterbitkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yang pada waktu diterbitkannya menyertai Saham yang baru dikeluarkan dari portepel Perseroan melalui Penawaran Umum sesuai dengan Daftar Pemegang Waran Seri I.

b. Setiap Pemegang Waran Seri I berhak atas segala manfaat dan tunduk pada semua ketentuan dalam Syarat Dan Kondisi, Penerbitan Waran Seri I berikut lampiran-lampirannya dan Peraturan Pasar Modal.

c. Hak atas Waran Seri I melekat pada pemegang saham yang berasal dari Saham yang ditawarkan/dijual melalui Penawaran Umum, dengan ketentuan: setiap pemegang saham yang memiliki 2 (dua) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Penjatahan Penawaran Umum yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada tanggal penjatahan memperoleh 1 (satu) Waran Seri I yang diberikan cuma-cuma, dan setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Hasil Pelaksanaan dengan Harga Pelaksanaan; Waran Seri I yang diterbitkan, adalah Waran Seri I atas nama yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek selama Masa Perdagangan Waran Seri I.

d. Untuk pertama kalinya Waran Seri I akan didistribusikan dalam bentuk elektronik atau tanpa Warkat yang diadministrasikan dalam penitipan kolektif KSEI, sesuai dengan Peraturan Pasar Modal. Pemegang Waran Seri I wajib menunjuk perusahaan efek atau bank kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan Waran Seri I yang didistribusikan oleh Perseroan.

e. Perseroan hanya mengakui 1 (satu) Pemegang Waran Seri I baik perorangan maupun badan hukum sebagai pemilik yang sah atas 1 (satu) Waran Seri I. Dalam hal 1 (satu) Waran Seri I karena alasan apapun menjadi hak beberapa orang dan/atau badan hukum maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut wajib menunjuk secara tertulis 1 (satu) orang atau 1 (satu) pihak atau 1 (satu) badan hukum diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang melekat atas Waran Seri I tersebut. Sebelum Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima pemberitahuan secara tertulis sehubungan dengan penunjukan wakil bersama tersebut, Pengelola Administrasi Waran Seri I atau Perseroan akan memperlakukan pihak yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I sebagai satu-satunya pihak yang berhak untuk melaksanakan dan menggunakan hak-hak sebagai Pemegang Waran Seri I berdasarkan Peraturan Pasar Modal, Penerbitan Waran Seri I serta Syarat Dan Kondisi.

f. Pemegang Waran Seri I untuk pertama kali didaftarkan dalam Daftar Pemegang Waran Seri I pada tanggal yang sama dengan penerbitan Saham baru yang dikeluarkan yang berasal dari Penawaran Umum dimana Waran Seri I disertakan.

g. Setelah pendaftaran Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan Waran Seri I tercatat pada Bursa Efek, maka Waran Seri I dapat dialihkan secara terpisah dari Saham baru yang dikeluarkan yang berasal dari Penawaran Umum sesuai dengan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I.

h. Pemegang Waran Seri I berhak melaksanakan Waran Seri I selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I. Setelah lewat Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I maka setiap Waran Seri I Yang Belum Dilaksanakan menjadi kadaluarsa dan tidak berlaku lagi untuk kepentingan apapun juga dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

i. Pemegang Waran Seri I yang menghendaki Surat Kolektip Waran Seri I dapat melakukan penarikan Waran Seri I keluar dari penitipan kolektif KSEI, dan Perseroan akan menerbitkan Surat Kolektip Waran Seri I sebagai bukti kepemilikan dari 2 (dua) Waran Seri I atau lebih oleh seorang Pemegang Waran Seri I yang mencantumkan jumlah Waran Seri I, diberi nomor urut serta ditandatangani

Page 15: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

5

sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan satu dan lain dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal.

j. Hal-hal yang mengatur tentang penerbitan Surat Kolektip Waran Seri I di atas, akan disesuaikan pelaksanaan dan pencatatannya berdasarkan ketentuan Peraturan Pasar Modal, termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh KSEI.

k. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, tidak mempunyai hak atas pembagian dividen dari Perseroan, tidak berhak atas saham bonus yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan kemudian hari sepanjang Waran Seri I yang dimilikinya belum dilaksanakan menjadi saham.

l. Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlakukan sebagai saham yang telah disetor penuh dan yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberi hak yang sama dengan pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

m. Mengenai penyesuaian terhadap Harga Pelaksanaan dan/atau jumlah Waran Seri I, Pelaksanaan Waran Seri I, prosedur Pelaksanaan Waran Seri I, penggantian Waran Seri I, pengalihan Waran Seri I dan ketentuan-ketentuan lain mengenai Waran Seri I diuraikan secara rinci dalam Syarat Dan Kondisi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Penerbitan Waran Seri I dan dalam Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I.

n. Perseroan wajib memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I antara lain apabila terjadi penyesuaian terhadap Harga Pelaksanaan dan/atau jumlah Waran Seri I.

o. Semua ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Penerbitan Waran Seri I, berikut lampiran-lampirannya serta Peraturan Pasar Modal berlaku atas Waran Seri I dan mengikat Perseroan, Pemegang Waran Seri I dan pihak-pihak lain yang terkait sehubungan dengan penerbitan Waran Seri I ini.

C. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran

a. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I yang dimilikinya selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I dengan membayar Harga Pelaksanaan, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan Penerbitan Waran Seri I.

b. Pemegang Waran Seri I berhak melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yang tanggalnya sebagaimana dimuat dalam Prospektus yang diterbitkan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

c. Setiap Waran Seri I Yang Belum Dilaksanakan melalui cara sebagaimana ditentukan dalam Syarat Dan Kondisi selambat-lambatnya pada pukul 16.00 (enam belas) Waktu Indonesia Barat pada Tanggal Jatuh Tempo menjadi batal dan tidak berlaku lagi untuk kepentingan apapun juga dan Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut dengan dasar atau alasan apapun juga atas ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

D. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I

a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan setiap Pemegang Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan dari saham portepel Perseroan yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat dan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I.

b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.c. Pada Tanggal Pelaksanaan, Pemegang Waran Seri I yang bermaksud melaksanakan Waran Seri I

yang dimilikinya menjadi saham baru, wajib menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I. Atas penyerahan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah diterimanya Dokumen Pelaksanaan (untuk selanjutnya disebut “Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan”).

d. Dokumen Pelaksanaan yang sudah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak dapat ditarik kembali.

Page 16: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

6

e. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam Jangka Waktu Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Hasil Pelaksanaan.

f. Dalam waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. Pada Hari Kerja berikutnya Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari Bank; di mana Perseroan membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima dengan baik (in good funds); dan kepada Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan, kemudian Perseroan pada Hari Kerja berikutnya harus telah memberikan konfirmasi kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai hal-hal tersebut di atas. Dalam waktu 3 (tiga) Hari Kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai diterimanya atau ditolaknya permohonan untuk Pelaksanaan. Selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan dari Perseroan, maka Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, dan Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I.

g. Untuk keperluan penerimaan atas pembayaran Harga Pelaksanaan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri I, Perseroan membuka dan mengoperasikan rekening khusus, apabila terjadi pengubahan rekening khusus, maka Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Syarat dan Kondisi.

h. Dalam hal diterbitkannya Surat Kolektif Waran Seri I, dikarenakan Pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektip Waran Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas Surat Kolektip Waran Seri I tersebut maka biaya yang timbul atas pemecahan Surat Kolektip Waran Seri I tersebut menjadi tanggungan Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan Pengelola Administrasi Waran Seri I selanjutnya menerbitkan Surat Kolektip Waran Seri I baru atas nama Pemegang Waran Seri I dalam jumlah yang sesuai dengan Waran Seri I yang belum atau tidak dilaksanakan berdasarkan ketentuan dalam Syarat Dan Kondisi.

i. Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak yang sama seperti saham yang lainnya dalam Perseroan. Perseroan wajib menanggung semua biaya sehubungan dengan Pelaksanaan Waran Seri I dan pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek.

j. Apabila terjadi penyesuaian terhadap rasio Pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana diatur dalam Syarat Dan Kondisi angka 5 (lima) Perseroan wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I mengenai rasio Pelaksanaan Waran Seri I (berikut pernyataan singkat mengenai fakta-fakta sehingga diperlukannya penyesuaian tersebut) pemberitahuan tersebut disampaikan dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) Hari Kerja sejak diterimanya fakta-fakta yang menyebabkan penyesuaian tersebut, penyesuaian dimaksud berlaku efektif sesuai dengan Syarat Dan Kondisi.

k. Setelah Tanggal Jatuh Tempo apabila Waran Seri I tersebut tidak dilaksanakan maka Waran Seri I tersebut menjadi batal dan tidak berlaku lagi dan Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun kepada Perseroan.

l. Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Biasa atas nama, dapat melakukan pembayaran harga pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer, pemindah bukuan ataupun setoran tunai (in good fund) kepada rekening Perseroan:

PT Bank Centra Asia TbkCabang Griya Utama – Jakarta UtaraAtas nama PT Armada Berjaya Trans

No. Rek. 646-0884088

Page 17: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

7

E. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I

Berikut adalah hal – hal yang menyebabkan penyesuaian terhadap Waran Seri I:

a. Harga awal Pelaksanaan akan ditentukan kemudian dengan akta yang dibuat secara tersendiri yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lain.

b. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I atau jumlah lain yang akan ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I.

c. Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas akan mengalami pengubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:(i) Bila terjadi perubahan nilai nominal saham Perseroan dari saham-saham yang sudah disetor

penuh karena penggabungan nilai nominal (reverse stock), atau pemecahan nilai nominal (stock split), maka:

Harga Pelaksanaan Baru = Harga Nominal Baru Setiap Saham x AHarga Nominal Lama Setiap Saham

Jumlah Waran Seri I Baru = Harga Nominal Lama Setiap Saham x BHarga Nominal Baru Setiap Saham

A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama.B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar.

Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

(ii) Pembagian saham bonus, saham dividen atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, maka jumlah Waran Seri I tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah harga pelaksanaannya saja, dengan perhitungan:

Harga Pelaksanaan Baru = A x E( A + B )

A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus atau saham dividen.

B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian saham bonus atau saham dividen.

E = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama.

Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas.

(iii) Pengeluaran saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (PUT)

Harga Waran Seri I Baru = ( C – D ) x EC

C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman PUT.E = Harga pelaksanaan Waran Seri I yang lama.D = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula:

D = ( C – F )( G + 1 )

Page 18: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

8

F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right).G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak

memesan efek terlebih dahulu (right).

Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.

Penyesuaian harga dan jumlah Waran Seri I tersebut di atas harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, khususnya bahwa harga pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh kurang dari harga teoritis saham.

d. Apabila Harga Pelaksanaan baru dan jumlah Waran Seri I baru karena penyesuaian menjadi pecahan maka dilakukan pembulatan ke bawah.

e. Penyesuaian Harga Pelaksanaan Waran Seri I atau penyesuaian jumlah Waran Seri I tersebut tidak lebih rendah dari nilai nominal tiap saham Perseroan satu dan lain dengan memperhatikan anggaran dasar Perseroan, Peraturan Pasal Modal dan peraturan perundangan yang berlaku. Penyesuaian tersebut akan diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Apabila terjadi penyesuaian harga yang akan mempengaruhi Harga Pelaksanaan baru menjadi di bawah nilai nominal maka yang mengalami perubahan adalah jumlah Waran Seri I sedangkan harganya tidak mengalami perubahan.

f. Setelah penyesuaian terhadap jumlah Waran Seri I menjadi efektif Perseroan akan mengumumkan tanggal penutupan Daftar Para Pemegang Waran Seri I dan periode penyerahan Waran tambahan hasil penyesuaian tersebut.

F. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I

Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli, hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I atau karena sebab lain yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I beralih, dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat persetujuan dari Perseroan.

Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara bersama-sama tersebut berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemegang Waran Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang Waran Seri I.

Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal yang berlaku.

Page 19: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

9

Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak, termasuk bukti akta hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan, dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I.

G. Penggantian Waran Seri I

Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang ditetapkan oleh Perseroan, atas permintaan tertulis dari yang berkepentingan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I akan memberikan pengganti Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan.

Jika Surat Kolektip Waran Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat Kolektif Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran serta diumumkan di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

Perseroan dan/atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima atau menolak jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah kerugian yang akan diderita Perseroan.

Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak. Tata cara penggantian Sertipikat Kolektip Waran Seri I dilakukan dengan mengikuti tata cara yang berlaku pada Bursa Efek untuk penggantian saham dengan memperhatikan Peraturan Pasar Modal

H. Pengelola Administrasi Waran Seri I

Perseroan telah menunjuk Pengelolaan Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:

PT Adimitra Jasa KorporaKirana Boutique Office

Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5Kelapa Gading

Telp.: +6221-2974 2222 Faks.: +6221-2928 9961

Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I.

I. Status Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I

Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran Seri I diperlakukan sebagai saham yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan yang mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar Perseroan. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan dalam daftar pemegang Saham dilakukan pada Tanggal Pelaksanaan.

Page 20: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

10

Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan pada tanggal pelaksanaan.

J. Penggabungan atau Peleburan

a. Apabila dalam jangka waktu pelaksanaan Waran Seri I terjadi penggabungan atau peleburan maka dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah keputusan tersebut diambil Perseroan, Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperadaran nasional dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan.

b. Perseroan memberi hak kepada Pemegang Waran Seri I dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum keputusan tentang penggabungan atau peleburan tersebut berlaku efektif untuk melaksanakan Waran Seri I yang dimilikinya.

c. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil penggabungan atau peleburan dengan Perseroan wajib bertanggung jawab dan tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku.

d. Waran Seri I yang belum dilaksanakan pada tanggal keputusan tentang penggabungan atau peleburan tersebut berlaku efektif menjadi kadaluarsa dan tidak berlaku lagi dan Pemegang Waran Seri I bersangkutan tidak dapat menuntut dengan dasar atau alasan apapun juga atas ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.

K. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I

Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I dilakukan melalui Perseroan baik melalui iklan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional dan salah satunya beredar di tempat kedudukan Perseroan,wajib memperhatikan ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan lampiran-lampirannya atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali yang paling dahulu antara pengumuman melalui KSEI dan melalui iklan dalam surat kabar.

L. Pengubahan

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan dapat mengubah Penerbitan Waran Seri I kecuali mengenai jangka waktu pelaksanaan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Persetujuan terlebih dahulu dari Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari Waran Seri I Yang Belum Pernah Dilaksanakan.

b. Perseroan wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I sesuai dengan Syarat Dan Kondisi selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, pemegang Waran Seri I lebih dari 50% (lima puluh persen) yang belum dilaksanakan tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan tanggapan secara tertulis maka Pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan perubahan tersebut.

c. Setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang dibuat secara notariil dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan pemegang Waran Seri Isejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal.

d. Setelah akta Pengubahan Penerbitan Waran Seri I ditandatangani maka harus diberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I, pemberitahuan atas setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I harus diberitahukan oleh Perseroan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan Syarat Dan Kondisi.

Page 21: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

11

e. Pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat, dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan Syarat Dan Kondisi serta Peraturan Pasar Modal.

M. Hukum yang berlaku

Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/2017, setiap pihak yang memperoleh efek bersifat ekuitas dari Perseroan dengan harga dan/atau nilai konversi dan/atau harga pelaksanaan di bawah harga penawaran umum perdana saham dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas efek bersifat ekuitas Perseroan tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi Efektif.

1. PGL

Memperoleh saham Perseroan sebanyak 110.250.000 (seratus sepuluh juta dua ratus lima puluh ribu) lembar saham di harga nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) per lembar saham yang berasal dari konversi hutang Perseroan kepada PGL sebesar Rp 11.025.000.000 (sebelas miliar dua puluh lima juta Rupiah) berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang No. 25 tanggal 10 September 2018 yang dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta Barat.

2. Darmawan Suryadi SM

Memperoleh saham sebanyak 52.250.000 (lima puluh dua juta dua ratus lima puluh ribu) lembar saham di harga nominal sebesar Rp 100 (seratus Rupiah) per lembar saham yang berasal dari pengambilbagian saham baru yang dikeluarkan Perseroan dengan cara penyetoran tunai sebesar Rp 5.225.000.000 (lima miliar dua ratus dua puluh lima juta Rupiah) berdasarkan Akta No. 26 tanggal 10 September 2018 yang dibuat dihadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta Barat.

Saham-saham yang diterbitkan di atas tunduk pada kewajiban lock up selama 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif berdasarkan Peraturan OJK No. 25/2017.

PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 150.000.000 (seratus lima puluh juta) Saham Baru yang berasal dari portepel atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 225.000.000 (dua ratus dua puluh lima juta) saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnya adalah sebanyak 375.000.000 (tiga ratus tujuh lima puluh juta) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini.

Selain itu sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) Waran Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham ini dan sebanyak 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) saham baru hasil pelaksanaan konversi Waran Seri I seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Page 22: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

12

II. PENGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan oleh Perseroan untuk:

1. Sekitar 88,64% (delapan puluh delapan koma enam puluh empat persen) untuk pembelian 61 (enam puluh satu) unit truk berdasarkan perhitungan harga beli saat ini.

2. Sekitar 11,12% (sebelas koma dua belas persen) untuk pembuatan karoseri unit truk.3. Sekitar 0,24% (nol koma dua puluh empat persen) dan untuk modal kerja.

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan pihak penjual armada truk dan karoseri.

Terdapat penambahan customer baru di bulan September 2018 serta kebutuhan perusahaan holding, PGL yang sampai saat ini masih kekurangan truk dan menggunakan vendor trucking dari perusahaan lain.

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka Perseroan akan menggunakan pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau perusahaan pembiayaan.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015, Perseroan:

1. wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana (“LRPD”) hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan. LRPD wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember.

2. wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam setiap RUPS tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham telah direalisasikan.

3. apabila di kemudian hari akan melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, maka Perseroan wajib:

a. menyampaikan rencana dan alasan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham kepada OJK; dan

b. memperoleh persetujuan dari RUPS terlebih dahulu.

4. dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 54/2017, perkiraan total biaya emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 5,62% (lima koma enam puluh dua persen) dari jumlah dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini, yang meliputi:

a) Biaya jasa untuk Penjaminan Emisi Efek sekitar 3,82% (tiga koma delapan puluh dua persen) yang terdiri dari:

1. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 2,82% (dua koma delapan puluh dua persen persen).

2. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 0,5% (nol koma lima persen).3. Biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,5% (nol koma lima persen).

Page 23: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

13

b) Biaya Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 1,35% (satu koma tiga puluh lima persen) yang terdiri dari:

1. Biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,26 % (nol koma dua puluh enam persen).2. Biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 0,53 % (nol koma lima puluh tiga persen). 3. Biaya jasa Notaris sekitar 0, 23% (nol koma dua puluh tiga persen). 4. Biaya jasa Biro Administrasi Efek sekitar 0,33 % (nol koma tiga puluh tiga persen).

c) Biaya Lain – Lain sekitar 0,45 % (nol koma empat puluh lima persen), yang terdiri dari:

1. Biaya percetakan prospektus dan formulir-formulir sekitar 0,12% (nol koma dua belas persen). 2. Biaya pencatatan BEI sekitar 0,25 % (nol koma dua puluh lima persen). 3. Biaya pendaftaran KSEI sekitar 0,03 % (nol koma nol tiga persen). 4. Biaya pungutan OJK dalam rangka pernyataan pendaftaran penawaran umum sekitar 0,05 %

(nol koma nol lima persen).

Page 24: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

14

III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan beserta catatan-catatan di dalamnya yang terdapat pada Bab XI dalam Prospektus ini. Laporan keuangan Konsolidasian tersebut telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Pembahasan dan analisa keuangan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dan 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian dalam semua hal yang material yang ditandatangani oleh Robby Setiawan sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian dalam semua hal yang material yang ditandatangani oleh Charlie Thyawarta. Kecuali disebutkan secara khusus, seluruh pembahasan informasi keuangan Perseroan dalam bagian ini disajikan berdasarkan informasi keuangan Perseroan.

1. UMUM

Perseroan didirikan dengan nama PT Armada Beton pada tahun 2012 berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 41 tanggal 30 Mei 2012, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Akta pendirian sebagaimana dimaksud telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-34226.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 22 Juni 2012 dan diumumkan pada Tambahan No. 41283 pada BNRI No. 40 tanggal 17 Mei 2013. Perseroan telah merubah namanya dari PT Armada Beton menjadi PT Armada Berjaya Trans berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 39 tanggal 21 Agustus 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta Barat. Akta sebagaimana dimaksud telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0017084.AH.01.02.Tahun 2018, tanggal 21 Agustus 2018.

Alamat kantor pusat Perseroan pada saat prospektus ini dibuat berada di Komplek Rukan Puri Mutiara Blok A No. 70, Jl. Griya Utama, RT/RW 002/005 Kel. Sunter Agung Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang usaha angkutan kendaraan bermotor untuk barang umum, yang mencakupi usaha pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truck, pick up dan kontainer. Selain itu Perseroan memiliki beberapa kegiatan usaha penunjang berupa jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), angkutan multimoda serta pergudangan dan penyimpanan.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL USAHA

Berikut ini merupakan beberapa faktor utama yang mempengaruhi hasil operasi Perseroan:

a. Jumlah dan Kondisi Armada Perseroan

Jumlah dan kondisi armada yang tersedia menjadi faktor penentu yang secara langsung mempengaruhi operasi Perseroan. Jumlah armada truk yang meningkat akan berbanding lurus dengan kenaikan penjualan dan juga kenaikan beban langsung. Unit armada juga memberikan dampak langsung terhadap kinerja Perseroan seperti efisiensi beban pemeliharaan. Armada yang sudah memiliki umur akan meningkatkan beban pemeliharaan. Manajemen akan selalu melakukan pengecekan armada yang ada secara rutin dengan melakukan servis secara berkala terhadap semua armada yang dimiliki Perseroan sehingga armada yang ada selalu optimal.

Page 25: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

15

b. Kondisi Perekonomian

Kondisi perekonomian di Indonesia yang terus tumbuh akan mempengaruhi kondisi pertumbuhan perusahaan – perusahaan di Indonesia. Dengan bertumbuhnya perusahaan tersebut akan mempengaruhi banyaknya permintaan pengangkutan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dengan adanya peningkatan permintaan ini, akan mempengaruhi kenaikan penjualan Perseroan.

Di luar dari beberapa faktor utama yang disebutkan di atas, tidak terdapat kebijakan pemerintah maupun institusi lainnya dalam bidang fiskal, moneter, ekonomi publik dan politik yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan usaha dan investasi Perseroan yang tercermin di laporan keuangan. Di sisi lain, tidak terdapat kejadian/kondisi yang tidak normal dan jarang terjadi yang mempengaruhi jumlah pendapatan maupun kondisi keuangan Perseroan. Tidak terdapat kejadian material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan dan laporan Akuntan Publik.

Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja:

- Perseroan akan meningkatkan utilisasi dan efisiensi penggunaan armada truk.

Dalam hal ini Perseroan telah melakukan seleksi pelanggan yang menerapkan kebijakan dalam hal pekerjaan pemuatan barangnya dapat dilakukan 24 jam sehingga Perseroan bisa lebih fleksible untuk mengatur jadwal muat barang, sehingga tingkat utilisasi truk dapat lebih maksimal. Terkait dengan efisiensi, Perseroan memilih untuk melakukan pembelian armada truk baru dibandingkan mengeluarkan biaya pemeliharaan terhadap armada truk yang sudah lama.

- Mengembangkan sumber daya manusia yang lebih kompeten, profesional dan loyalitas tinggi terhadap Perseroan.

Perseroan dalam hal ini telah merekrut manager dibidang sumber daya manusia yang telah berpengalaman bekerja dalam perusahaan publik sehingga mampu membantu manajemen dalam menciptakan team work yang baik dan sesuai dengan kebutuhan maupun ketentuan yang berlaku bagi perusahaan publik.

3. ANALISIS KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XI dari Prospektus ini.

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, dan 2016, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian dalam semua hal yang material yang ditandatangani oleh Robby Setiawan sedangkan laporan keuangan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono dan Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian dalam semua hal yang material yang ditandatangani oleh Charlie Thyawarta.

Page 26: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

16

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan 30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015PENDAPATAN 20.804 13.277 19.481 20.560 16.415BEBAN LANGSUNG (14.344) (7.259) (10.983) (14.585) (13.971)LABA BRUTO 6.460 6.018 8.498 5.975 2.444Beban Usaha (3.115) (3.109) (4.476) (3.047) (2.803)LABA USAHA 3.345 2.909 4.022 2.928 (359)Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap (19) (308) (308) - (3.603)Rugi Penghapusan Aset Tetap (702) - - (83) -Beban Bunga (1.520) (185) (634) (265) (2.785)Lain-lain – Neto 1.069 (25) (27) (6) 1LABA SEBELUM PAJAK 2.173 2.391 3.053 2.574 (6.746)PAJAK PENGHASILANManfaat (Beban) Pajak Tangguhan (882) (1.004) (381) 5.155LABA TAHUN BERJALAN 1.291 2.391 2.049 2.193 (1.591)PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINItem yang Tidak Akan Direklasifikasikan ke Laba Rugi:Keuntungan (Kerugian) Aktuarial atas Liabilitas Imbalan Pasca Kerja (38) - (6) (2) -TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.253 2.391 2.043 2.191 (1.591)LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik - - - - -

**) Tidak diaudit

Pendapatan Jasa

Rincian Piutang Usaha dan Pendapatan Jasa adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017 2016 2015Piutang UsahaPihak berelasi 3.019 529 1.591 1.038Pihak ketiga 3.311 3.303 1.470 1.544Total 6.330 3.832 3.061 2.582

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015Pendapatan JasaPihak berelasi 6.988 3.293 6.973 7.185 3.362Pihak ketiga 13.816 9.984 12.508 13.375 13.053Total 20.804 13.277 19.481 20.560 16.415

**) Tidak diaudit

Page 27: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

17

Perubahan piutang usaha pihak berelasi berubah dari waktu ke waktu sehingga tidak terdapat tanggal pasti yang menyebabkan terjadinya peningkatan piutang usaha pihak berelasi.

Pendapatan jasa untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan pendapatan jasa periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Pendapatan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 meningkat sebesar Rp 7.527 juta atau 56,69 % dari Rp 13.277 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 20.804 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan permintaan volume pengangkutan sebesar 92,97 % yang disebabkan oleh peningkatan permintaan dari pelanggan.

Pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 1.079 juta atau 5,54 % dari Rp 20.560 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 19.481 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan perpanjangan waktu untuk pembatasan operasional truk di masa lebaran dan tahun baru.

Pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 4.145 juta atau 25,25 % dari Rp 16.415 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 20.560 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan ini disebabkan adanya peralihan dari angkutan semen mixer ke angkutan barang umum.

Beban Langsung

Rinciannya sebagai berikut:

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015Operasional Truk 8.913 5.850 8.462 11.593 9.603Penyusutan 2.888 612 1.150 1.608 2.438Perbaikan dan pemeliharaan 1.069 125 231 805 1.447Lain-Lain 1.474 672 1.140 579 483Total 14.344 7.259 10.983 14.585 13.971

**) Tidak diaudit

Beban langsung untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan beban langsung untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Beban langsung untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 meningkat sebesar Rp 7.085 juta atau 97,63 % dari Rp 7.259 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 14.344 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Peningkatan ini disebabkan penambahan unit armada baru yang signifikan sebesar 54,73% yang disebabkan oleh kebijakan manajemen Perseroan untuk menambah jumlah armada yang dimiliki guna memenuhi permintaan dari para pelanggan.

Page 28: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

18

Beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 3.602 juta atau 24,70 % dari Rp 14.585 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 10.983 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan pendapatan di tahun 2017.

Beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban langsung untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 614 juta atau 4,40 % dari Rp 13.971 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 14.585 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peralihan uang jalan dari angkutan semen mixer ke angkutan barang umum (peti kemas).

Beban Usaha

Rinciannya sebagai berikut:

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015Gaji dan Tunjangan 1.054 1.236 1.505 1.412 1.630Penyusutan 907 1.362 1.839 644 481Asuransi 505 157 274 111 145Pajak 88 17 398 331 147Utilitas 135 121 148 168 108Sewa 94 53 67 187 85Transportasi 16 66 69 91 17 Lain-Lain 316 97 176 103 190Total 3.115 3.109 4.476 3.047 2.803

**) Tidak diaudit

Beban usaha untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan beban usaha untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Beban usaha untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 meningkat sebesar Rp 6 juta atau 0,19 % dari Rp 3.109 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 3.115 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh kenaikan biaya asuransi sebesar 221,20 % dan adanya penambahan armada baru yang signifikan sebesar 54, 73 %.

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 1.429 juta atau 46,85 % dari Rp 3.047 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 4.476 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan biaya seperti biaya asuransi dan penyusutan. Biaya asuransi dan penyusutan meningkat disebabkan oleh penambahan armada yang signifikan.

Page 29: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

19

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 244 juta atau 8,70 % dari Rp 2.803 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 3.047 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan yang terjadi disebabkan oleh kenaikan biaya pajak dan utilitas. Kenaikan pajak disebabkan oleh peningkatan volume pengangkutan sehingga meningkatkan beban pajak Perseroan sedangkan kenaikan biaya utilitas disebabkan oleh peningkatan pemakaian sarana dan prasarana untuk menunjang operasional Perseroan.

Beban Keuangan

Beban keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan beban keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Beban keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 meningkat sebesar Rp 1.335 juta atau 721,62 % dari Rp 185 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 1.520 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Peningkatan ini disebabkan banyaknya pembelian unit armada truck baru secara kredit.

Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 369 juta atau 139,24 % dari Rp 265 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 634 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan pembelian unit armada truck baru ditahun 2017.

Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp 2.520 juta atau 90,48 % dari Rp 2.785 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 265 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan ini disebabkan berakhirnya hutang pembiayaan cicilan armada.

Laba Kotor

Laba Kotor untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan laba kotor untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Laba kotor untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 meningkat sebesar Rp 442 juta atau 7,34 % dari Rp 6.018 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 6.460 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang cukup signifikan yakni sebesar 56,69% di tahun 2017.

Laba Kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 2.522 juta atau 42,21 % dari Rp 5.975 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 8.497 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan beban langsung yang berkaitan dengan operasional truk secara signifikan.

Page 30: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

20

Laba Kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba kotor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 3.531 juta atau 144,48 % dari Rp 2.444 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 5.975 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang cukup signifikan yakni sebesar 25% di tahun 2016.

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

Laba sebelum pajak penghasilan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Laba sebelum pajak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 menurun sebesar Rp 595 juta atau 24,90 % dari Rp 2.390 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 1.795 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Penurunan ini disebabkan oleh karena banyaknya pembelian unit armada baru yang dilakukan sehingga menyebabkan kenaikan pada beban bunga pinjaman.

Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat sebesar Rp 144 juta atau 6,56 % dari Rp 2.574 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 3.054 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan unit armada baru dan penambahan pelanggan.

Laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 9.320 juta atau 138,16 % dari Rp -6.746 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 2.574 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peralihan dari divisi mixer ke angkutan barang umum (peti kemas).

Laba Periode / Tahun Berjalan

Laba periode berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan laba periode berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Laba periode/ tahun berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 menurun sebesar Rp 1.099 juta atau 45,98 % dari Rp 2.390 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 1.291 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Penurunan ini disebabkan karena adanya laba bulan September 2017 belum termasuk beban pajak tangguhan, pajak tangguhan dibebankan pada akhir 2017.

Page 31: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

21

Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba periode/ tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 144 juta atau 6,56 % dari Rp 2.194 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 2.050 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan yang terjadi ini disebabkan oleh adanya penambahan beban bunga pinjaman dan biaya provisi untuk pembelian unit armada baru.

Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba periode/ tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 3.785 juta atau 237,90 % dari Rp -1.591 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi Rp 2.194 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan yang terjadi ini disebabkan oleh adanya peralihan divisi angkutan dari divisi semen mixer ke angkutan umum (peti kemas).

Laba Komprehensif Periode/ Tahun Berjalan

Jumlah laba komprehensif untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Laba komprehensif tahun berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 menurun sebesar Rp 1.138 juta atau 47,57 % dari Rp 2.391 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 menjadi Rp 1.253 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018. Penurunan ini terjadi disebabkan oleh kenaikan beban bunga karena pembelian armada baru.

Jumlah laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 menurun sebesar Rp 148 juta atau 6,75 % dari Rp 2.191 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 menjadi Rp 2.043 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017. Penurunan ini disebabkan oleh karena adanya beban bunga pinjaman dan biaya provisi untuk pembelian armada baru di tahun 2017.

Jumlah laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan jumlah laba komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp 3.782 juta atau 237,77% % dari rugi komprehensif sebesar Rp 1.591 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 menjadi laba komprehensif Rp 2.191 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peralihan divisi angkutan dari divisi semen mixer ke angkutan umum (peti kemas).

Page 32: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

22

LAPORAN POSISI KEUANGAN PERSEROAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017 2016 2015Aset LancarKas dan Bank 1.255 66 181 247Piutang Usaha:

- Pihak ketiga 3.311 3.303 1.591 1.038- Pihak Berelasi 3.019 529 1.470 1.543

Piutang Lain-lain 2.677 661 485 10Persediaan - 8 254 -Biaya dibayar di muka dan uang muka 1.742 1.177 605 671Pajak dibayar di muka 701 1.174 26 1Total aset lancar 12.705 6.918 4.612 3.510Aset Tidak LancarAset pajak tangguhan 2.895 3.776 4.780 5.161Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan 39.716 24.980 12.748 11.809Taksiran tagihan pajak 274 - - -Total Aset Tidak Lancar 42.885 28.766 17.528 16.970Total Aset 55.590 35.684 22.140 20.480

Aset

Perbandingan posisi jumlah aset pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017

Aset naik sebesar Rp 19.906 juta atau sebesar 55,78 % ke posisi Rp 55.590 juta pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 35.684 juta. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan oleh adanya penambahan pada aset tetap secara signifikan dengan pembelian unit armada truk baru dan juga meningkatnya jumlah piutang seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan.

Perbandingan posisi jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016

Aset naik sebesar Rp13.544 juta atau sebesar 61,17 % ke posisi Rp 35.684 juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 22.140 juta. Ini terutama disebabkan oleh penambahan pada aset tetap dengan pembelian unit armada truck baru secara signifikan sehingga mengakibatkan pajak dibayar dimuka mengalami kenaikan secara signifikan.

Perbandingan posisi jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015

Aset naik sebesar Rp 1.660 juta atau sebesar 8,11 % ke posisi Rp 22.140 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 20.480 juta. Peningkatan tersebut terjadi disebabkan oleh meningkatnya jumlah piutang usaha seiring dengan kenaikan pendapatan perseroan.

Kas dan Bank

Perbandingan posisi kas dan bank pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi kas dan bank pada tanggal 31 Desember 2017

Kas dan bank naik sebesar Rp 1.189 juta atau sebesar 1.801,51 % ke posisi Rp 1.255 juta pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 66 juta. Ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan uang muka untuk pengurusan pajak kendaraan karena banayaknya pembelian armada baru yang signifikan. Peningkatan tersebut seiring dengan naiknya peningkatan pendapatan.

Page 33: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

23

Perbandingan posisi kas dan bank pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi kas dan bank pada tanggal 31 Desember 2016

Kas dan bank turun sebesar Rp 115 juta atau sebesar 63,54 % ke posisi Rp 66 juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 181 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana yang harus dikeluarkan untuk pembayaran angsuran armada baru guna perluasan usaha perseroan di tahun 2017.

Perbandingan posisi kas dan bank pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi kas dan bank pada tanggal 31 Desember 2015

Kas dan bank turun sebesar Rp 66 juta atau sebesar 26,72 % ke posisi Rp 181 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 247 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana yang harus dikeluarkan untuk pembayaran angsuran yang masih berjalan di tahun 2016.

Piutang lain-lain

Perbandingan posisi piutang lain-lain pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2017

Piutang lain-lain naik sebesar Rp 2.016 juta atau sebesar 305,12 % ke posisi Rp 2.677 juta pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 661 juta. Ini terutama disebabkan oleh adanya kenaikan piutang kepada sopir dan karyawan, piutang dari penjualan truk, dan piutang atas debit note.

Perbandingan posisi piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016

Piutang lain-lain naik sebesar Rp 176 juta atau sebesar 36,11 % ke posisi Rp 661 juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 485 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penambahan piutang atas debit note.

Perbandingan posisi piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2015

Piutang lain-lain naik sebesar Rp 475 juta atau sebesar 72,73 % ke posisi Rp 485 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 10 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penambahan piutang lain-lain seperti piutang karyawan, supir dan tukang dan karbon storing.

Aset Tetap setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan

Perbandingan posisi Aset Tetap pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi Aset Tetap pada tanggal 31 Desember 2017

Aset Tetap naik sebesar Rp 14.736 juta atau sebesar 58,99 % ke posisi Rp 39.716 juta pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp 24.980 juta. Kenaikkan yang terjadi secara signifikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset dengan pembelian truk. Pembelian truk tersebut menunjang operasional perseroan seiring penambahan permintaan volume pengangkutan yang meningkat.

Page 34: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

24

Perbandingan posisi Aset Tetap pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi Aset Tetap pada tanggal 31 Desember 2016

Aset Tetap naik sebesar Rp 12.230 juta atau sebesar 95,95 % ke posisi Rp 24.980 juta pada tanggal 31 Desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 12.748 juta. Kenaikkan yang terjadi secara signifikan tersebut disebabkan oleh penambahan aset dengan pembelian truk. Pembelian truk tersebut menunjang operasional perseroan seiring penambahan permintaan volume pengangkutan yang meningkat.

Perbandingan posisi Aset Tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi Aset Tetap pada tanggal 31 Desember 2015

Aset Tetap naik sebesar Rp 939 juta atau sebesar 7,95 % ke posisi Rp 12.748 juta pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 11.809 juta. Dalam hal ini tidak terjadi kenaikan yang secara signifikan.

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017 2016 2015Liabilitas Jangka Pendek Utang Bank - - 295 -Utang Usaha

Pihak berelasi - - 104 -Pihak ketiga 2.077 1.806 1.718 1.849

Beban Akrual 560 114 138 70Liabilitas Sewa Pembiayaan - 1.530 - 2.990Uang muka penjualan 1 2 40Utang Pajak 24 3 99 46Utang pembiayaan konsumen 5.510 3.714. - 19Liabilitas sewa pembiayaan 5.020 - - -Total Liabilitas Jangka Pendek 13.192 7.169 2.394 4.974Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas diestimasi atas imbalan kerja 154 79 26 36Utang Lain-lain jangka panjang

- Pihak berelasi - 10.925 20.775 13.988- Pihak Ketiga - - 1.550 6.278

Utang pembiayaan konsumen 7.961 7.374 - -Liabilitas sewa pembiayaan 11.640 4.998 - -Total Liabilitas Jangka Panjang 19.755 23.376 22.351 20.302Total Liabilitas 32.947 30.545 24.745 25.276

Liabilitas

Perbandingan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017

Jumlah liabilitas naik sebesar Rp. 2.402 juta atau sebesar 7,86 % ke posisi Rp. 32.947 juta pada tanggal 30 September 2018 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 Desember 2017 sebesar Rp. 30.545 juta. Peningkatan yang terjadi ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan liabilitas sewa pembiayaan dan kenaikan beban akrual.

Perbandingan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016

Jumlah liabilitas naik sebesar Rp. 5.800 juta atau sebesar 23,43 % ke posisi Rp. 30.545 juta pada tanggal 31 desember 2017 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 desember 2016 sebesar Rp. 24.745 juta. Peningkatan yang terjadi ini terutama disebabkan adanya penambahan secara signifikan untuk utang pembiayaan konsumen.

Page 35: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

25

Perbandingan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015

Jumlah liabilitas turun sebesar Rp. 531 juta atau sebesar 2,10 % ke posisi Rp. 24.745 juta pada tanggal 31 desember 2016 dibandingkan posisinya pada tanggal 31 desember 2015 sebesar Rp. 25.276 juta. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh tidak adanya liabilitas sewa pembiayaan pada tahun 2016.

Utang Usaha – Pihak Ketiga

Perbandingan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2017

Mengalami peningkatan sebesar Rp 271 juta atau 15 %, dikarenakan meningkatnya penambahan armada truk dan peningkatan omset penjualan.

Perbandingan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2016

Mengalami peningkatan sebesar Rp 88 juta atau 5 %, dikarenakan meningkatnya biaya operasional.

Perbandingan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi utang usaha - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015

Mengalami penurunan sebesar Rp 131 juta atau 7 %, dikarenakan perubahan divisi dari mixer ke angkutan peti kemas.

Utang Pajak

Perbandingan posisi Utang Pajak pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi utang pajak pada tanggal 31 Desember 2017

Mengalami peningkatan sebesar Rp 21 juta atau 700 % disebabkan oleh meningkatnya penggunaan jasa operasional.

Perbandingan posisi utang pajak pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016

Mengalami penurunan Rp 96 juta atau 96,96 % disebabkan oleh penurunan omset perseroan.

Perbandingan posisi utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi utang pajak pada tanggal 31 Desember 2015

Mengalami peningkatan Rp 53 juta atau 115,21 % disebabkan oleh adanya kenaikan pada penggunaan jasa operasional.

Page 36: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

26

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017 2016 2015EKUITASModal Saham Modal dasar-25.000.000 saham pada tahun 2017 2.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh -550.000 saham 22.500 6.250 550 550Defisit 188 (1.103) (3.152) (5.345)Penghasilan Komprehensif Lain (47) (9) (2) -Laba tahun berjalan 1.291 - - -JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 22.641 5.138 (2.604) (4.795)JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 55.590 35.684 22.140 20.480

Ekuitas

Perbandingan posisi ekuitas pada tanggal 30 September 2018 dengan posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017

Jumlah Ekuitas per 30 September 2018 sebesar Rp 55.590 juta naik sebesar Rp 19.906 juta atau 55,78 % dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp 35.684 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal dari pemegang saham pemegang saham yaitu setoran modal secara tunai sebesar Rp 5.225 juta dari Darmawan Suryadi SM dan konversi hutang sebesar Rp 11.025 juta menjadi saham dari PGL.

Perbandingan posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dengan posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016

Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp 35.684 juta naik sebesar Rp 13.544 juta atau 61,17 % dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 22.140 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penambahan setoran modal dari PT Lancar Prima sebagai pemegang.

Perbandingan posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dengan posisi ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015

Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2016 sebesar Rp 22.140 juta naik sebesar Rp 1.660 juta atau 8,11 % dibandingkan dengan ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp 20.480 juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penambahan laba di tahun 2016.

LAPORAN ARUS KAS PERSEROAN

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari Pelanggan 18.305 15.176 18.673 20.121 16.383Pembayaran Kas Kepada Pemasok (11.886) (5.769) (9.333) (15.017) (14.289)Operasional lainnya (3.379) (4.919) (5.171) (2.501) 1.297Penghasilan klaim asuransi kendaraan 1.079 - - - -Pembayaran Bunga (1.520) (185) (634) (265) (2.785)Pembayaran Lain-Lain (11) (25) (25) (6) (1)Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 2.588 4.278 3.509 2.332 607

Page 37: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

27

(dalam Jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017** 2017 2016 2015ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPerolehan Aset Tetap (7.167) (487) (8.476) (1.450) (1.912)Penjualan Aset Tetap 220 64 64 - 2.314Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (6.947) (423) (8.412) (1.450) 402

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANSetoran Modal 5.225 5.700 5.700 - -Pembayaran Liabilitas Sewa Pembiayaan (2.162) (243) (598) (2.990) (8.705)Pembayaran utang pembiayaan Konsumen (3.406) (393) (1.172) (19) (44)Penerimaan utang pembiayaan Konsumen 5.790 5.000 12.260 - -Pembayaran Utang lain-lain Jangka panjang - (22.325) (22.325) (225) (12.823)Penerimaan Utang lain-lain Jangka Panjang 100 8.471 10.925 2.285 20.266Kas bersih yang diperolehDari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 5.547 (3.790) 4.789 (949) (1.306)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK 1.188 64 (114) (66) (298)

KAS DAN BANK, AWAL TAHUN 67 181 181 247 545

KAS DAN BANK, AKHIR TAHUN 1.255 245 67 181 247**) Tidak diaudit

Pola arus kas terkait dengan karakteristik dan siklus bisnis Emiten Skala Kecil atau Emiten Skala Menengah dibedakan menjadi 3 (tiga) aktivitas yaitu Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan. Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 30 September 2018 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 30 September 2017

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi per 30 September 2018 adalah sebesar Rp 2.588 juta Turun sebesar Rp 1.690 juta atau 39.54% dari Arus Kas Dari Aktivitas Operasi per 30 September 2017 sebesar Rp 4.274 juta. Hal ini disebabkan peningkatan pembayaran kepada pemasok seiring dengan peningkatan pendapatan.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 31 Desember 2017 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 31 Desember 2016

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 3.509 juta naik sebesar Rp 1.177 juta atau 50.47% dari Aktivitas Operasi per 31 Desember 2016 sebesar Rp 2.332 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan pembayaran ke pemasok.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 31 Desember 2016 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Operasi pada tanggal 31 Desember 2015

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 2.332 juta naik sebesar Rp 1.726 juta atau 284.35% dari Arus Kas Dari Aktivitas Operasi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 607 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pelanggan.

Page 38: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

28

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 30 September 2018 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 30 September 2017

Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi per 30 September 2018 adalah sebesar Rp 6.947 juta Naik sebesar Rp 6.524 juta atau 32% dari per 30 September 2017 sebesar Rp 423 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh penambahan armada baru dalam jumlah yang signifikan.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 31 Desember 2017 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 31 Desember 2016

Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 8.412 juta Naik sebesar Rp 6.962 juta atau 480,14% dari per 31 Desember 2016 sebesar Rp 1.450 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan armada baru.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 31 Desember 2016 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Investasi pada tanggal 31 Desember 2015

Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 1.450 juta Turun sebesar Rp 1.852 juta atau 127,72% dari Arus Kas diperoleh dari Aktivitas Investasi per 31 Desember 2015 sebesar Rp 402 juta. Hal ini disebabkan oleh penjualan truk di tahun 2015.

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 30 September 2018 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 30 September 2017

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan per 30 September 2018 adalah sebesar Rp 5.548 juta naik sebesar Rp 13.128 juta atau 346,39% dari Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan per 30 September 2017 sebesar Rp 3.790 juta. Hal ini disebabkan karena adanya penerimaan dari utang pembiayaan konsumen dan setoran modal.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 31 Desember 2017 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 31 Desember 2016

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 4.789 juta naik sebesar Rp6.687 juta atau 704,64% dari Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 949 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan setoran modal dan penerimaan dari utang pembiayaan konsumen.

Perbandingan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan pada tanggal 31 Desember 2015

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 949 juta Turun sebesar Rp 357 juta atau 27.34% dari Arus Kas Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 1.306 juta. Hal ini disebabkan oleh turunnya pembayaran angsuran sewa pembiayaan dan utang pembiayaan konsumen.

Page 39: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

29

ANALISA RASIO

(dalam %)

Keterangan30 September 31 Desember

2018 2017 2017 2016 2015Rasio AktivitasPenjualan/ Rata-rata Piutang 3.29x N/A 5.08x 7.29x 6.40xPenjualan/ Rata-rata Jumlah Aset 0.46x N/A 0.67x 0.96x 0.76xPenjualan/ Rata-rata Aset Tetap - Neto 0.58x N/A 0.84x 1.19x 0.92xPenjualan/ Rata-rata Modal Kerja -33.86x N/A 22.74x 13.83x -2.73xRasio ProfitabilitasLaba Bruto/Penjualan 31.05% 45.33% 43.62% 29.06% 14.89%Laba Bruto/Jumlah Aset 11.62% -23.42% 23.81% 26.99% 11.93%Laba Bruto/Jumlah Ekuitas 28.53% 214.41% 165.38% -229.39% -50.97%Laba Tahun Berjalan/Penjualan 6.21% 18.01% 10.52% 10.66% -9.70%Laba Tahun Berjalan/Jumlah Ekuitas 5.70% 85.18% 39.88% -84.18% 33.20%Laba Tahun berjalan/Jumlah Aset 2.25% 9.30% 5.73% 9.89% -7.77%LikuiditasAset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek 0.96x 0,49x 0.96x 1.93x 0.71xSolvabilitasJumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas 1.46x 8.15x 5.95x -9.50x -5.27xJumlah Liabilitas/Jumlah Aset 0.59x 0.89x 0.86 1.12x 1.23xPertumbuhanPenjualan 56.69% -13.62% -5.25% 25.25% -16.16%Beban Langsung 97.60% -35.21% -24.70% 4.40% -13.23%Laba Bruto 7.27% 44.43% 42.21% 144.48% -29.75%Laba Sebelum Pajak -9.13% 39.23% 18.62% -138.15% -2701.25%Laba Tahun Berjalan -46.01% 39.23% -6.54% 237.75% -698.39%Laba Komprehensif Tahun Berjalan -47.61% 39.23% -6.73% -2.38% -698.39%Aset 116.33% 16.49% 61.17% 8.11% -10.06%Liabilitas 43.95% -10.89% 23.44% -2.10 -2.69%Ekuitas 706.57% 22.62% -297.26% -45.67% -9.69%

Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai seberapa efisien atau efektif perusahaan menggunakan sumber daya atau asset (aktiva) mereka. Rasio aktivitas mencakup rasio Perputaran Aktiva, rasio Perputaran Aktiva Tetap, rasio Perputaran Modal Kerja, dan rasio Perputaran Piutang.

Perputaran Piutang

Rasio perputaran piutang adalah perbandingan total penjualan terhadap rata-rata piutang. Rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2016, 31 Desember 2017, dan 30 September 2018 adalah 6.40x, 7.29x, 5.08x, dan 3.29x. Penurunan yang terjadi beberapa tahun terakhir disebabkan oleh peningkatan piutang ke PGL pada akhir bulan September 2018.

Perputaran Aktiva

Rasio perputaran aktiva adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva yang menjelaskan kecepatan perputaran total aktiva dalam suatu periode tertentu. Rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2016, 31 Desember 2017, dan 30 September 2018 adalah 0.76x, 0.96x, 0.67x, 0.46x. Penurunan yang terjadi beberapa tahun terkahir disebabkan oleh penambahan aset tetap yang signifikan di akhir 2017 & 2018.

Perputaran Aktiva Tetap

Rasio perputaran aktiva tetap adalah perbandingan antara penjualan dengan total aktiva tetap yang mengukur efektivitas pemakaian dana yang tertanam pada aktiva tetap untuk menghasilkan penjualan.

Page 40: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

30

Rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2016, 31 Desember 2017, dan 30 September 2018 adalah 0.92x, 1.19x, 0.84x, dan 0.58x. Penurunan yang terjadi beberapa tahun terkahir disebabkan oleh penambahan unit armada baru yang signifikan di akhir tahun 2017 & 2018.

Perputaran Modal Kerja

Rasio Perputaran Modal Kerja adalah perbandingan antara penjualan dengan modal kerja. Rasio tersebut pada tanggal 31 Desember 2015, 31 Desember 2016, 31 Desember 2017, dan 30 September 2018 adalah -2.73x, 13.83x, 22.74x, dan -33.86x. Kenaikan yang terjadi pada tanggal 31 Desember 2017 disebabkan oleh pembelian unit armada baru di akhir 2017. Pada tanggal 30 September 2018, rasio perputaran modal kerja mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya konversi dari hutang pemegang saham menjadi modal.

Solvabilitas dan Rentabilitas

Rasio keuangan adalah suatu rumusan secara sistematis dari hubungan antara suatu jumlah variabel tertentu dengan jumlah tertentu lainnya untuk memberikan petunjuk dan indikator dan gejala yang timbul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Dalam pembahasan tentang analisi rasio keuangan Perseroan mencakup rasio Solvabilitas Aset dan Ekuitas, Imbal Hasil Aset Aset dan Ekuitas.

Solvabilitas

Solvabilitas menunjukan kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset atau jumlah ekuitas.

Solvabilitas Ekuitas

Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, 30 September 2017,31 Desember 2017, 2016, dan 2015 adalah 1.46x, 8.15x, 5.95x, -9.50x, 5.27x

Perbandingan Solvabilitas Ekuitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dengan Solvabilitas Ekuitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2018 dan 30 September 2017 masing-masing adalah sebesar 1.46x dan 8.15x. Penyebab penurunan solvabilitas ekuitas untuk periode tersebut terutama disebabkan oleh setoran modal tunai dari pemegang saham dan konversi utang menjadi saham dari PGL.

Perbandingan Solvabilitas Ekuitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dengan Solvabilitas Ekuitas untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 5.95x dan -9.50x. Penyebab peningkatan solvabilitas ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya utang pembiayaan konsumen dan liabilitas sewa pembiayaan serta setoran modal dari Bapak Darmawan Suryadi SM.

Perbandingan Solvabilitas Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan Solvabilitas Ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Rasio solvabilitas ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar -9.50x dan -5.27x. Penyebab penurunan solvabilitas ekuitas tersebut terutama disebabkan penurunan kerugian di tahun 2016 sehingga jumlah ekuitas mengalami peningkatan.

Page 41: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

31

Solvabilitas Aset

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, 30 September 2017, 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 adalah 0.59x, 0.89x, 0.86x, 1.12x, 1.23x

Perbandingan Solvabilitas Aset untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dengan Solvabilitas Aset untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2018 dan 30 September 2017 masing-masing adalah sebesar 0.59x dan 0.89x. Penyebab penurunan solvabilitas aset untuk periode tersebut terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap berupa armada truk di akhir tahun 2017 dan 2018.

Perbandingan Solvabilitas Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dengan Solvabilitas Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing adalah sebesar 0.86x dan 1.12x. Penyebab penurunan solvabilitas aset tersebut terutama disebabkan oleh pembelian aset tetap berupa armada truk di akhir tahun 2017.

Perbandingan Solvabilitas Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan Solvabilitas Aset untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing adalah sebesar 1.12x dan 1.23x. Penyebab penurunan solvabilitas aset tersebut terutama disebabkan oleh penurunan liabilitas sewa pembiayaan di akhir tahun 2016.

Imbal Hasil Ekuitas

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba komprehensif yang dihitung dengan cara membandingkan laba tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, 30 September 2017 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 adalah 5.70%, 85.18%, 39.88%, -84.18%, dan 33.20%.

Imbal Hasil Aset

Imbal hasil aset menunjukkan kemampuan aset produktif Perseroan untuk menghasilkan laba tahun berjalan yang dihitung dengan cara membandingkan laba tahun berjalan dengan jumlah aset. Rasio imbal hasil aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, 30 September 2017, 31Desember 2017, 2016, dan 2015 adalah 2.25%, 9.30%,5.73%, 9.89%, dan -7.7%

Segmen Usaha (dalam Jutaan Rupiah)

30 Sept 2018 30 Sept 2017 31 Des 2017 31 Des 2016 31 Des 2015Jawa Barat 11.249 3.480 5.080 10.373 11.218Banten 8.549 8.721 12.369 9.149 5.197DKI Jakarta 1.005 1.076 2.032 1.037 -Jumlah 20.803 13.277 19.481 20.559 16.415

Kontribusi segmen operasi usaha Jawa Barat, Banten,Dki jakarta terhadap total pendapatan perseroan untuk tahun 2017, 2016, dan 2015 adalah 34 %; 36%; dan 30%.

Page 42: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

32

Perbandingan Profitabilitas segmen usaha untuk tahun berakhir pada 30 September 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 30 September 2017

Profitabilitas segmen usaha menurun Rp. 7.526 juta sebesar 56% menjadi Rp 20.803 pada tahun 2018 dari Rp 13.277 juta pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh peningkatan signifikan pada segmen usaha di Jawa Barat.

Perbandingan Profitabilitas segmen usaha untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016

Profitabilitas segmen usaha menurun Rp. 1.078 juta sebesar 2% menjadi Rp 19.481 juta pada tahun 2017 dari Rp 20.559 juta pada tahun 2016, terutama disebabkan oleh penurunan segmen usaha di Jawa Barat.

Perbandingan Profitabilitas segmen usaha untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015

Profitabilitas segmen usaha meningkat Rp. 4.144 juta sebesar 6 % menjadi Rp 20.559 juta pada tahun 2016 dari Rp 16.415 juta pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan segmen usaha di wilayah Banten & DKI Jakarta.

Segmen Jawa Barat

Kontribusi segmen Jawa Barat terhadap total pendapatan perseroan untuk tahun 2017, 2016, dan 2015 adalah 19%; 38%; dan 43%.

Perbandingan Profitabilitas segmen Jawa Barat untuk tahun berakhir pada 30 September 2018 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 30 September 2017

Profitabilitas segmen jawa barat meningkat Rp. 7.769 juta sebesar 223% menjadi Rp 11.249 juta pada tahun 2018 dari Rp 3.480 juta pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh penambahan customer baru di wilayah Cikarang.

Perbandingan Profitabilitas segmen Jawa Barat untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2017 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016

Profitabilitas segmen jawa barat menurun Rp. 5.293 juta sebesar 51% menjadi Rp 5.080 juta pada tahun 2017 dari Rp 1.373 juta pada tahun 2016, terutama disebabkan oleh meningkatnya volume untuk untuk customer utama kami di Wilayah Banten.

Perbandingan Profitabilitas segmen Jawa Barat untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015

Profitabilitas segmen jasa Jawa Barat menurun Rp. 845 juta sebesar 7% menjadi Rp 10.373 juta pada tahun 2016 dari Rp 11.218 juta pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh peningkatan customer di wilayah Banten.

Perseroan tidak memiliki komitmen investasi barang modal yang material dengan pihak lain dalam bentuk Perjanjian. Adapun rencana pengadaan barang modal akan dilakukan secara bertahap dengan Surat Pemesanan Kendaraan dan Purchase Order yang dipesan dari vendor.

Tidak terdapat kejadian atau transaksi yang tidak normal dan jarang terjadi yang dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan profitabilitas Perseroan.

Page 43: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

33

IV. FAKTOR RISIKO

Investasi pada saham Perseroan mengandung risiko. Calon investor Perseroan harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut ini, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum membuat keputusan investasi terhadap saham Perseroan. Risiko-risiko yang belum diketahui Perseroan atau yang dianggap tidak material dapat juga mempengaruhi kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasi, kinerja keuangan atau prospek usaha. Harga pasar atas saham Perseroan dapat mengalami penurunan akibat risiko-risiko berikut dan investor dapat mengalami kerugian atas seluruh atau sebagian investasinya.

Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan. Risiko usaha dan risiko umum telah disusun berdasarkan pembobotan risiko yang memberikan dampak paling besar hingga dampak paling kecil terhadap kinerja usaha dan kinerja keuangan Perseroan. Risiko yang tercantum dalam Prospektus ini dapat berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha, arus kas, kinerja operasional, kinerja keuangan, dan prospek usaha Perseroan.

A. Risiko Yang Dihadapi Perseroan

1. Risiko Utama

Risiko Ketergantungan Terhadap Perusahaan Induk dan Pelanggan UtamaPerseroan memiliki ketergantungan terhadap 3 pelanggan terbesarnya yakni PGL, Mayora Group, PT Mulia Industrindo Tbk yang memberikan kontribusi sebesar 79.7% dari total penjualan bersih Perseroan per 30 September 2018. Apabila para pelanggan terbesar ini memutuskan kontraknya dengan Perseroan, dengan sendirinya akan memberikan dampak yang signifikan kepada kinerja keuangan Perseroan.

2. Risiko Usaha Lainnya

a. Risiko atas Kebijakan Pemerintah

Perseroan menjalankan kegiatan usaha angkutan bermotor untuk barang umum, jasa pengurusan transportasi dan angkutan multimoda berdasarkan perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah di lokasi di mana Perseroan menyediakan layanan tersebut. Perubahan kebijakan pemerintah atas perizinan dan pengaturan lalu lintas atas angkutan umum akan berdampak pada pendapatan Perseroan. Misalnya dalam hal kebijakan kendaraan bernomor polisi Ganjil Genap diterapkan kepada angkutan truk umum ber plat kuning, atau kebijakan lainnya seperti pembatasan pengoperasian angkutan truk di malam hari akan sangat berdampak pada kegiatan operasional Perseroan dan berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.

b. Risiko atas Kemungkinan Ketidakmampuan Perseroan untuk Merekrut, Melatih dan Mempertahankan Para Pengemudi yang Memenuhi Standar Perseroan

Salah satu kunci kekuatan Perseroan adalah kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan, termasuk diantaranya adalah kemampuan Perseroan mengoperasikan kendaraan yang terawat dengan baik serta dioperasikan oleh pengemudi yang kompeten, disiplin dan dapat dipercaya.

Apabila Perseroan tidak dapat untuk terus merekrut dan mempertahankan pengemudi yang

mampu memberikan tingkat pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan, maka reputasi Perseroan dapat terpengaruh, merek Perseroan mungkin dinilai kurang baik dan permintaan untuk layanan angkutan barang Perseroan dapat menurun. Selain itu, setiap kecelakaan besar atau insiden yang timbul atas perilaku pengemudi dapat merusak reputasi Perseroan dan/atau mengakibatkan klaim sehingga dapatmemberikan dampak yang negatif dan material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha Perseroan.

Page 44: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

34

Secara khusus, penerapan peraturan daerah mengenai upah minimum baru dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk dapat merekrut dan mempertahankan para pengemudi yang berkualitas. Kenaikan upah minimum dapat mengakibatkan sulitnya Perseroan untuk merekrut dan mempertahankan pengemudi dengan kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan karena akan adanya kompetisi dan daya tarik yang lebih kuat dari pasar pekerja yang memberikan gaji tetap yang lebih besar berdasarkan kenaikan tertentu.

c. Risiko Kecelakaan Kendaraan

Dalam kegiatan operasional sehari-hari setiap truk atau armada Perseroan memiliki risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dalam hal terjadi kecelakaan terhadap kendaraan truk Perseroan akan menimbulkan biaya tambahan untuk perbaikan, juga menghambat kelancaran operasional karena tidak bisa dipakai untuk beroperasi serta berdampak terhadap reputasi Perseroan dihadapan pelanggan.

d. Risiko Pasokan Bahan Bakar

Kegiatan usaha Perseroan dapat terpengaruh secara negatif karena kenaikan signifikan dari harga bahan bakar atau adanya perubahan kebijakan subsidi BBM oleh pemerintah. Harga bahan bakar telah mengalami volatilitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak ada jaminan bahwa tidak akan ada kenaikan signifikan dalam harga minyak mentah dunia, yang dapat menyebabkan kenaikan harga BBM, atau bahwa tidak akan ada penurunan pada subsidi BBM oleh pemerintah. Kelangkaan dan kenaikan harga bahan bakar kendaraan akan mengganggu terhadap kelancaran dan biaya operasional Perseroan.

e. Risiko Perampokan

Perampokan terhadap barang yang diangkut kendaraan truk Perseroan akan berdampak terhadap hasil usaha, karena Perseroan harus membayar ganti rugi kepada pihak pemilik barang dan risiko perampokan ini merupakan risiko yang berada di luar kendali Perseroan.

f. Risiko Tuntutan Atau Gugatan Hukum

Perseroan membuat perjanjian kontrak dengan pelanggan utama, bisa terkena sanksi bilamana Perseroan tidak bisa memenuhi apa yang telah diperjanjikan, bahkan bisa terkena tuntutan atau gugatan hukum.

g. Risiko Persaingan

Perseroan menghadapi persaingan dengan beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding). Apabila Perseroan tidak mampu menjalankan usaha secara efektif dan efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu, maka dapat berpotensi mengakibatkan turunnya reputasi Perseroan. Hal ini juga akan mengurangi kemampuan Perseroan untuk mendapatkan kontrak baru yang akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan di masa-masa yang akan datang.

h. Risiko Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi yang berhubungan dengan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan produktivitas Perseroan. Jika Perseroan tidak mengikuti perubahan teknologi tersebut, dengan sendirinya akan menaikkan biaya produksi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada daya saing Perseroan untuk memperoleh kontrak baru.

Page 45: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

35

3. Risiko Umum

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Selain itu, Perseroan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank.

b. Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi pembayaran atas kewajibannya terutama dalam pembayaran utang sewa guna usaha dan utang pembiayaan konsumen.

c. Risiko Kondisi Perekonomian Secara Makro

Bila kondisi ekonomi sedang tidak baik, banyak perusahaan yang mengalami penurunan penjualan dan distribusi. Pelanggan utama Perseroan yang merupakan pabrikan, kemungkinan besar akan mengalami hal tersebut, sehingga permintaan jasa angkutan Perseroan untuk distribusi juga akan berkurang.

d. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi

Risiko investasi atau aksi korporasi dapat timbul apabila Perseroan mengalami kerugian atas investasi atau aksi korporasi yang dilakukannya. Dengan sendirinya risiko ini dapat memberikan dampak yang negatif terhadap posisi keuangan maupun kinerja keuangan.

e. Risiko Kegagalan Perseroan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku dalam Industrinya

Kegagalan Perseroan dalam hal pemenuhan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) dan angkutan barang umum akan berakibat pada pengenaan denda hingga dihentikannya kegiatan usaha Perseroan oleh otoritas yang berwenang.

B. Risiko Bagi Investor

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana Saham

Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan aktif atau likuid, karena terdapat kemungkinan mayoritas pemegang saham tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder.

2. Risiko Fluktuasi Harga Saham Perseroan

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, harga saham akan ditentukan sepenuhnya oleh tingkat penawaran dan permintaan Investor di BEI. Perseroan tidak dapat memprediksi tingkat fluktuasi harga saham Perseroan setelah Panawaran Umum Perdana Saham. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham:

a. Perbedaan antara realisasi kinerja Perseroan dengan yang diekspektasikan para Investor;b. Perubahan rekomendasi para analis pasar modal;c. Perubahan kondisi perekonomian Indonesia;d. Perubahan kondisi politik Indonesia;e. Penjualan saham oleh pemegang saham mayoritas Perseroan atau pemegang saham lain

yang memiliki tingkat kepemilikan signifikan;f. Faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan dan prospek usaha Perseroan.

Page 46: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

36

3. Risiko Kebijakan Dividen

Pembagian atau tidak ada pembagian dividen, diputuskan berdasarkan keputusan RUPS tahunan yang mengacu pada laporan keuangan konsolidasi Perseroan, dengan mempertimbangkan:

• Perolehan laba bersih Jika terjadi kerugian bersih, maka hal tersebut akan menjadi pertimbangan RUPS untuk tidak

membagikan dividen;• Kebutuhan untuk modal kerja dan belanja modal di masa mendatang; • Kebutuhan untuk pengembangan usaha di masa mendatang.

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA FAKTOR RISIKO USAHA DAN RISIKO UMUM TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL USAHA DAN KONDISI KEUANGAN PERSEROAN

Page 47: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

37

V. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN PUBLIK

Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang diterbitkan kembali Perseroan tertanggal 26 Desember 2018 atas laporan keuangan per 30 September 2018 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Heliantono & Rekan dengan opini wajar tanpa modifikasian, yang ditandatangani oleh Charlie Thyawarta yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 48: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

38

VI. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

1.1. Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan didirikan dengan nama PT Armada Beton berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Nomor 41 tanggal 30 Mei 2012 yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Akta pendirian sebagaimana dimaksud telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-34226.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 22 Juni 2012 dan diumumkan pada Tambahan No. 41283 pada BNRI No. 40 tanggal 17 Mei 2013. Perseroan telah merubah namanya dari PT Armada Beton menjadi PT Armada Berjaya Trans berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Nomor 39 tanggal 21 Agustus 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat. Akta sebagaimana dimaksud telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0017084.AH.01.02.Tahun 2018, tanggal 21 Agustus 2018.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Pendirian Perseroan telah mengalami beberapa kali mengalami perubahan, terakhir adalah perubahan atas seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan ketentuan Peraturan No. IX.J.1dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana oleh Perseroan, sebagaimana yang tercantum dalam akta sebagai berikut:

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 34 tanggal 15 November 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0025839.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 15 November 2018 serta telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0264733 tanggal 15 November 2018 (“Akta No. 34/2018”), yang menerangkan notulen RUPSLB Perseroan tertanggal 15 November 2018 antara lain sebagai berikut:

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham Perseroan pada Bursa Efek Indonesia;

2. Menyetujui perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan menyetujui perubahan nama Perseroan menjadi PT Armada Berjaya Trans Tbk;

3. Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp. 100 (seratus Rupiah) dan menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 75.000.000 (tujuh puluh lima juta) yang diberikan secara cuma-cuma kepada Masyarakat yang membeli saham baru dalam Penawaran Umum dan Waran Seri I ini dapat dialihkan dan/atau diperjualbelikan secara terpisah dari saham baru tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek di Indonesia yang berlaku di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;

4. Menyetujui pencatatan seluruh saham-saham Perseroan setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal, serta saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham (selain pemegang saham masyarakat) Perseroan, Waran Seri I dan saham-saham hasil pelaksanaan Waran Seri I pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing), serta mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal Indonesia;

Page 49: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

39

5. Menyetujui perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yaitu memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang lama, dengan memberikan pembebasan dan pelunasan (acquit et decharge) selama masa jabatannya, dan mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru, terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:a. Direktur Utama: Tuan Darmawan Suryadi SM;b. Direktur Independen: Tuan I Made Satyaguna;c. Komisaris Utama: Nyonya Jap Astrid Patricia; dand. Komisaris Independen: Nyonya Rizka Alfrina.

6. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Ketentuan Peraturan No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 32/ 2014 dan Peraturan OJK No. 33/2014, termasuk mengubah maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sehingga mencerminkan adanya kegiatan usaha utama dan kegiatan usaha penunjang Perseroan;

7. Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk:a. mencatatkan saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan

dan disetor penuh, serta Waran Seri I, pada Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. mendaftarkan saham-saham dan Waran Seri I dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku; dan

c. melakukan hal-hal lain yang berkaitan.8. Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris Perseroan, untuk menyatakan

dalam akta tersendiri yang dibuat di hadapan Notaris, mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam rangka pelaksanaan Penawaran Umum, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perseroan dalam akta tersebut, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan dan pengeluaran saham atas pelaksanaan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dan nama pemegang saham hasil Penawaran Umum telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum, jasa pengurusan transportasi, angkutan multimoda dan pergudangan dan penyimpanan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

A. Kegiatan Usaha Utama Perseroan, yaitu:

menjalankan usaha dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum, yang mencakupi usaha pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truck, pick up dan kontainer.

B. Kegiatan usaha penunjang Perseroan, sebagai berikut:1. Jasa pengurusan transportasi (JPT), yang mencakupi usaha pengiriman dan/atau pengepakan

barang dalam volume besar, melalui angkutan kereta api, angkutan darat, angkutan laut maupun angkutan udara;

2. Angkutan Multimoda yang mencakupi angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda. Badan Usaha angkutan multimoda tidak semata-mata memberikan layanan angkutan barang dari tempat asal sampai ke tujuan, tetapi juga memberikan jasa tambahan berupa jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), jasa pergudangan, jasa konsolidasi muatan, penyediaan ruang muatan, serta pengurusan kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke dalam negeri; dan

Page 50: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

40

3. Pergudangan dan penyimpanan, yang mencakupi kegiatan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan tujuan komersil.

1.3. Perkembangan Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan

1.3.1. Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan Saat Pendirian

Tahun 2012

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No 41, tanggal 30 Mei 2012, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta Pendirian”), struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 2.000.000 2.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

PT Lancar Prima 330.000 330.000.000 60,00Paulus Supatra 220.000 220.000.000 40,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 550.000 550.000.000 100,00Saham dalam Portepel 1.450.000 1.450.000.000

Akta Pendirian sebagaimana dimaksud telah mendapatkan pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-34226.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 22 Juni 2012 dan diumumkan pada Tambahan No. 41283 pada BNRI No. 40 tanggal 17 Mei 2013.

1.3.2. Perubahan Permodalan Perseroan Dalam 2 Tahun Terakhir

Tahun 2017

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 9, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No. 9/2017”), para pemegang saham Perseroan memberikan persetujuan atas pengalihan hak atas saham milik PT Lancar Prima sebanyak 549.999 (lima ratus empat puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham kepada: (i) Darmawan Suryadi SM sebanyak 549.998 (lima ratus empat puluh sembilan ribu sembilan

ratus sembilan puluh delapan) saham berdasarkan akta pengoperan hak-hak atas saham Perseroan, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di bawah tangan, sebagaimana termaktub dalam Akta Penyimpanan No. 10, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Pengalihan saham tersebut tidak memerlukan persetujuan pasangan dikarenakan adanya pemisahan harta antara Darmawan Suryadi SM dan pasangannya sebagaimana dibuktikan dengan Akta Perjanjian Kawin No. 21, tanggal 19 Mei 2006, dibuat di hadapan Alang, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh oleh pegawai pencatat perkawinan sebagaimana dinyatakan dalam Kutipan Akta Perkawinan No. 137/I/PP/2006, tanggal 21 Mei 2006 (“Perjanjian Kawin”). PT Lancar Prima juga telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris perseroan dengan turut menandatangani akta pengoperan hak-hak atas saham sebagaimana dimaksud serta dari para pemegang saham PT Lancar Prima berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham PT Lancar Prima, tanggal 7 Juli 2017; dan

(ii) Jap Astrid Patricia sebanyak 1 (satu) saham berdasarkan akta pengoperan hak-hak atas saham Perseroan, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di bawah tangan, sebagaimana termaktub dalam Akta Penyimpanan No. 11, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Pengalihan saham tersebut tidak memerlukan persetujuan pasangan dikarenakan adanya pemisahan harta antara Jap Astrid Patricia dan pasangannya sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Kawin. PT Lancar Prima juga telah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris perseroan dengan turut menandatangani akta pengoperan hak-hak atas saham sebagaimana dimaksud serta dari para pemegang saham PT Lancar Prima berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham PT Lancar Prima, tanggal 7 Juli 2017.

Page 51: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

41

sehingga susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 2.000.000 2.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

Darmawan Suryadi SM 549.999 549.999.000 99,99Jap Astrid Patricia 1 1.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 550.000 550.000.000 100,00Saham dalam Portepel 1.450.000 1.450.000.000

Akta No. 9/2017 telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0152527 tanggal 13 Juli 2017.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 29 tanggal 17 Juli 2017 yang dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Akta No. 29/2017”), para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan yang semula berjumlah Rp. 2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) menjadi Rp. 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) dan modal yang ditempatkan serta disetor yang semula sebesar Rp 550.000.000 (lima ratus lima puluh juta Rupiah) menjadi sebesar Rp. 6.250.000.000 (enam miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah), di mana saham-saham baru tersebut seluruhnya diambil bagian oleh Darmawan Suryadi SM sebanyak 5.700.000 (lima juta tujuh ratus ribu) saham dengan cara penyetoran tunai, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 25.000.000 25.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

Darmawan Suryadi SM 6.249.999 6.249.999 99,99Jap Astrid Patricia 1 1.000 0,01

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.250.000 6.250.000.000 100,00Saham dalam Portepel 18.750.000 18.750.000.000

Akta No. 29/2017 telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0014843.AH.01.02.Tahun 2017, tanggal 20 Juli 2017 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0154435, tangal 20 Juli 2017.

Tahun 2018

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 26, tanggal 10 September 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami., S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Jakarta Barat (“Akta No. 26/2018”), para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk:

(i) mengalihkan 1 (satu) saham milik Jap Astrid Patricia kepada Darmawan Suryadi SM;

(ii) merubah nilai nominal saham Perseroan dari Rp 1.000,00 (seribu Rupiah) menjadi sebesar Rp 100,00 (seratus Rupiah) per saham;

(iii) meningkatkan modal dasar Perseroan yang semula sebesar Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) menjadi Rp 90.000.000.000 (sembilan puluh miliar Rupiah);

Page 52: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

42

(iv) mengeluarkan saham-saham baru sebanyak 162.500.000 (seratus enam puluh dua juta lima ratus ribu) saham, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100,00 (seratus Rupiah) sehingga seluruhnya bernilai Rp 16.250.000.000 (enam belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah), yang diambil bagian seluruhnya oleh:

a. PGL sejumlah 110.250.000 (seratus sepuluh juta dua ratus lima puluh ribu) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 11.025.000.000 (sebelas miliar dua puluh lima juta Rupiah) yang pengambilbagian saham baru tersebut dilakukan dengan cara konversi (kompensasi) hutang Perseroan kepada PGL sebesar Rp 11.025.000.000 (sebelas miliar dua puluh lima juta Rupiah); dan

b. Darmawan Suryadi SM sebanyak 52.250.000 (lima puluh dua juta dua ratus lima puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 5.225.000.000 (lima miliar dua ratus dua puluh lima juta Rupiah) yang pengambilbagian saham baru tersebut dilakukan dengan cara penyetoran tunai sebesar Rp 5.225.000.000 (lima miliar dua ratus dua puluh lima juta Rupiah).

Sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 900.000.000 90.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

PGL 110.250.000 11.025.000.000 49,00Darmawan Suryadi SM 114.750.000 11.475.000.000 51,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 225.000.000 22.500.000.000 100Saham dalam Portepel 675.000.000 67.500.000.000

Pengalihan, penyetoran dan pengambilbagian saham sebagaimana tersebut di atas dilakukan berdasarkan:

(i) pengalihan 1 (satu) saham milik Jap Astrid Patricia kepada Darmawan Suryadi SM dilakukan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 27, tanggal 10 September 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat. Pengalihan saham yang dilakukan oleh Jap Astrid Patricia tidak memerlukan persetujuan pasangan dikarenakan adanya pemisahan harta antara Jap Astrid Patricia dan pasangannya sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Kawin;

(ii) penyetoran dan pengambilbagian saham oleh PGL dilakukan berdasarkan konversi (kompensasi) hutang Perseroan kepada PGL sebesar Rp 11.025.000.000 (sebelas miliar dua puluh lima juta Rupiah) berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Hutang No. 25, tanggal 10 September 2018, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat; dan

(iii) penyetoran dan pengambilbagian saham oleh Darmawan Suryadi SM dilakukan dengan cara penyetoran tunai sebesar Rp 5.225.000.000 (lima miliar dua ratus dua puluh lima juta Rupiah).

Akta No. 26/2018 telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0019143.AH.01.02.Tahun 2018, tanggal 17 September 2018 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0243138, tanggal 17 September 2018.

Page 53: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

43

Berdasarkan Akta No. 34/2018, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100,- per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 900.000.000 90.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

PGL 110.250.000 11.025.000.000 49,00Darmawan Suryadi SM 114.750.000 11.475.000.000 51,00

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 225.000.000 22.500.000.000 100,00Saham dalam Portepel 675.000.000 67.500.000.000

Akta No. 34/2018 telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0025839.AH.01.02.TAHUN 2018, tanggal 15 November 2018 dan telah diberitahukan kepada Menkumham sebagaimana dibuktikan dengan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0264733 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0264733 keduanya tertanggal 15 November 2018.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan.

1.4. Dokumen Perizinan Perseroan

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki izin-izin dalam menjalankan kegiatan usahanya, seperti diungkapkan di bawah ini:

No Jenis Izin, Nomor dan Tanggal Terbit Masa Berlaku Instansi yang menerbitkan1. Nomor Induk Berusaha No. 8120009812179,

tanggal 27 Agustus 2018selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Online Single Submission

2. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 142/27.1BU/31.72.02.1006/-071.562/e/2018, tanggal 10 September 2018

10 September 2023 Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kelurahan Sunter Agung

3. TDP No. 09.01.1.52.38727, tanggal 8 Mei 2018 12 Juli 2022 Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Utara

4. Izin Lokasi berdasarkan Nomor Induk Berusaha No. 8120009812179, tanggal 27 Agustus 2018

selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Online Single Submission

5. Nomor Pokok Wajib Pajak No. 03.250.433.4-047.000

selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Utara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanjung

Priok

6 Izin Usaha Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (“KBLI”) No. 49431 – Angkutan Bermotor untuk Barang Umum, tanggal 27 Agustus 2018

selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Online Single Submission

7. Izin Komersial/Operasional dengan KBLI, sebagai berikut:

(i) No. 49431 - Angkutan Bermotor untuk Barang Umum, tanggal 27 Agustus 2018; dan

(ii) No. 52292 - Aktivitas Ekspedisi Muatan Kereta Api dan Ekspedisi Angkutan Darat

selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Online Single Submission

Page 54: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

44

No Jenis Izin, Nomor dan Tanggal Terbit Masa Berlaku Instansi yang menerbitkan8. Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi Domestik/

International No. 120/N.15.1/31.72/-1.819.6/2018, tanggal 4 Oktober 2018

selama Perseroan menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan peraturan perundangan

Kepala Unit Pelaksana Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Utara

1.5. Keterangan Mengenai Aset Tetap Perseroan

Kendaraan Bermotor yang Dimiliki oleh Perseroan

No. No. Polisi Tipe Kendaraan Merek Model No. BPKB No. KIR1. B 9105 UEA FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06163491 JKT13392942. B 9325 SYN FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06163498 JKT13393013. B 9348 UIX FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06163497 JKT 13393004. B 9106 UEA FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06163492 JKT 13392955. B 9558 UIX FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06203733 JKT 13432086. B 9120 UEA FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06203736 JKT 13432117. B 9107 UEA FVR 34 P Isuzu Tractor Head K-06163493 JKT 13392968. B 9109 UEA FVR 34 P Isuzu Tractor Head K-06163495 JKT 13392989. B 9347 UIX FVR 34 P Isuzu Tractor Head K- 06163496 JKT 1339299

10. B 9114 UEA FVR 34 P Isuzu Tractor Head K-06163500 JKT 133930211. B 9557 UIX FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06203734 JKT 134320912. B 9364 SYN FVR 34 L Isuzu Tractor Head K-06203735 JKT 134321013. B 9043 UIW 3828B MIXER 6X4 Beiben Tractor Head J-04510458 JKT 130130714. B 9420 UIN 3828B MIXER 6X4 Beiben Tractor Head J-04510459 JKT 130133315. B 9404 UIN 3828B MIXER 6X4 Beiben Tractor Head J-03649325 JKT 130127816. B 9422 UIN 3828B MIXER 6X4 Beiben Tractor Head J-04510444 JKT 130127717. B 9423 UIN 3828B MIXER 6X4 Beiben Tractor Head J-04510445 JKT 130127918. B 9418 UIN 3828B MIXER Beiben Tractor Head J-03417177 JKT 130126819. B 9421 UIN 3828B MIXER Beiben Tractor Head J-04510460 JKT 130126920. B 9424 UIN 3828B MIXER Beiben Tractor Head J-04510446 JKT 130128221. B 9153 NYU BJ3253DLP JE-R Foton Mobil Barang K-06302187 BB04104089122. B 9348 PYU BJ3253DLP JE-R Foton Mobil Barang I-11058122 JKT 89811423. B 9154 NYU BJ3253DLP JE-R Foton Mobil Barang J-06302182 BB08100381024. B 9852 NYT BJ3253DLP JE-R Foton Mobil Barang J-00638937 BB04103094525. B 9159 NYU BJ3253DLP JE-R Foton Mobil Barang K-06302186 TNG1606026. B 9874 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-04982457 JKT 172675227. B 9871 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-04982879 JKT 172663128. B 9868 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-04982940 JKT 172663229. B 9870 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-04982358 JKT172663330. B 9869 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-04982801 JKT 172681931. B 9994 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05176778 JKT 173175132. B 9996 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05176779 JKT 173306933. B 9993 UIX FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05176777 JKT 173175034. B 9010 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05178065 JKT 173177735. B 9006 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05178163 JKT 173307136. B 9118 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05389503 JKT 173307037. B 9112 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05389724 JKT 180119538. B 9122 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05389842 JKT 173323639. B 9121 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-05389510 JKT 173323440. B 9379 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06819782 JKT 180649841. B 9377 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06819780 JKT 180721242. B 9378 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06819781 JKT 180652943. B 9317 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06583569 JKT 180119444. B 9318 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06583573 JKT 180119345. B 9319 UIY FG8JE1BBGJFG235THT2W HINO Tractor Head N-06583546 JKT 180129546. B 9868 UIY FG8JE1BBGJFG235THT HINO Tractor Head N-08200491 JKT 181470447. B 9882 UIY FG8JE1B-BGJ / FG235THT HINO Tractor Head N-08201635 JKT 181470348. B 9098 UIZ FG8JE1B-BGJ / FG235THT HINO Tractor Head O-00309059 JKT 1818831

Page 55: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

45

No. No. Polisi Tipe Kendaraan Merek Model No. BPKB No. KIR49. B 9099 UIZ FG8JE1B-BGJ / FG235THT HINO Tractor Head O-00309061 JKT 181883050. B 9101 UIZ FG8JE1B-BGJ / FG235THT HINO Tractor Head O-00309062 JKT 181882951. B 9780 UIZ FG8JE1B-BGJ/FG235TH HINO Tractor Head Dalam proses

penerbitanJKT1831813

52. B 9781 UIZ FG8JE1B-BGJ/FG235TH HINO Tractor Head Dalam proses penerbitan

JKT1831729

53. B 9819 UIU FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton N-00320797 Dalam proses penerbitan

54. B 9818 UIU FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton N-00320796 Dalam proses penerbitan

55. B 9821 UIU FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton N-000320700 Dalam proses penerbitan

56. B 9820 UIU FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton N-00320688 Dalam proses penerbitan

57. B 9141 UDG FL8JW1A-BGJ TRONT 6X2 HINO Tronton N-00497178 Dalam proses penerbitan

58. B 9145 UDG FL8JW1A-BGJ TRONT 6X2 HINO Tronton N-00497179 Dalam proses penerbitan

59. B 9001 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-01007291 Dalam proses penerbitan

60. B 9005 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-01007588 Dalam proses penerbitan

61. B 9970 UIU CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-01007403 Dalam proses penerbitan

62. B 9007 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-1007618 Dalam proses penerbitan

63. B 9170 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-05920382 Dalam proses penerbitan

64. B 9171 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-05920383 Dalam proses penerbitan

65. B 9849 UIZ FG8JE1B-BGJ/FG235TH HINO Tractor Head O-07351525 Dalam proses penerbitan

66. B 9894 UIZ FG8JE1B-BGJ/FG235TH HINO Tractor Head O-07359039 Dalam proses penerbitan

67. B 9330 UVX FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton Dalam proses penerbitan

Dalam proses penerbitan

68. B 9329 UVX FL8JW1A-BGJ/FL235JW HINO Tronton Dalam proses penerbitan

Dalam proses penerbitan

69. B 9295 UVX CDE250 6X2R WB6100MM UD Trucks

Tronton O-07344482 Dalam proses penerbitan

70. B 9296 UVX FG8JE1B-BGJ/FG235TH HINO Tractor Head O-07344327 Dalam proses penerbitan

71. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

72. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

73. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

74. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

75. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

76. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

77. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

78. Dalam proses penerbitan

HINO FL8JW1A-BGJ/FL235JW (Tronton)

HINO Tronton Dalam proses pengurusan

Dalam proses pengurusan

Perseroan saat ini sedang dalam proses untuk memperpanjang masa berlaku uji berkala dari kendaraan dengan nomor polisi B 9348 PYU.

Page 56: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

46

1.6. Asuransi

Berikut ini tabel yang menyajikan asuransi yang dimiliki oleh Perseroan sebagai berikut:

a) Asuransi Asoka Mas

No. No Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d

12 Juli 2020Isuzu – B 9105 UEA Asuransi Kendaraan

Bermotor Indonesia dan Tanggung Jawab

Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

2. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9325 SYN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

3. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9347 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

4. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B9106 UEA Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

5. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9558 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

6. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9120 UEA Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

7. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9107 UEA Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

8. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9109 UEA Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

9. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9348 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

10. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9114 UEA Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

11. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Isuzu – B 9557 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

Page 57: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

47

No. No Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 12. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d

12 Juli 2020Beiben – B 9043 UIW Asuransi Kendaraan

Bermotor Indonesia dan Tanggung Jawab

Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

13. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – B 9420 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

14. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – 9404 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

15. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – 9422 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

16 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – 9423 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

17. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – 9418 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

18. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – B 9421 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

19. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Beiben – B 9424 UIN Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

20. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Foton – B 9152 NYU Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

21. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Foton – B 9153 NYU Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

22. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Foton – B 9853 NYT Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

23. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Foton – B 9154 NYU Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

24. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d 12 Juli 2020

Foton – B 9159 NYU Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

Page 58: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

48

No. No Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 25. 1010020117029556 12 Juli 2017 s/d

12 Juli 2020Isuzu – B 9364 SYN Asuransi Kendaraan

Bermotor Indonesia dan Tanggung Jawab

Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

26. 1010020118006972 5 April 2018 s/d 5 April 2021

HINO – B 9868 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

27. 1010020118006972 5 April 2018 s/d 5 April 2021

HINO – B 9882 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.670.000.000

28. 1010020118015392 10 Agustus 2018 s/d 10 Agustus

2022

HINO – B 9145 UDG Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 1.680.000.000,00

29. 1010020118015392 10 Agustus 2018 s/d 10 Agustus

2022

HINO – B 9141 UDG Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 1.680.000.000,00

30. 1010020118010454 2 Juni 2018 s/d 2 Juni 2019

FOTON – B 9348 PYU Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 500.000.000,00

31. 1010020118010454 2 Juni 2018 s/d 2 Juni 2019

FOTON – B 9852 NYT Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 500.000.000,00

b) Asuransi Central Asia

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. 21-01-17-008483 11 September

2017 s/d 11 September 2021

HINO – B 9994 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

2. 21-01-17-008484 11 September 2017 s/d 11

September 2021

HINO – B 9996 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

3. 21-01-17-008485 11 September 2017 s/d 11

September 2021

HINO – B 9993 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

4. 21-01-17-008499 11 September 2017 s/d 11

September 2021

HINO – B 9010 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 815.000.000

5. 21-01-17-008500 11 September 2017 s/d 11

September 2021

HINO – B 9006 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 815.000.000

Page 59: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

49

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 6. 182020117100003432 5 Oktober 2017

s/d 5 Oktober 2020

HINO – B 9112 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

7. 182020117100003215 5 Oktober 2017 s/d 5 Oktober

2020

HINO – B 9122 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

8. 182020117100003192 5 Oktober 2017 s/d 5 Oktober

2020

HINO – B 9121 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

9. 182020117120002056 22 November 2017 s/d 22

November 2020

HINO – B 9379 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

10. 182020117120002089 22 November 2017 s/d 22

November 2020

HINO – B 9377 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

11. 182020117120003775 28 November 2017 s/d 28

November 2020

HINO – B 9378 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

12. 182020118010002657 14 Desember 2017 – 14

Desember 2020

HINO – B 9317 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

13. 182020118010002668 14 Desember 2017 – 14

Desember 2020

HINO – B 9318 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

14. 182020118010002679 14 Desember 2017 – 14

Desember 2020

HINO – B 9319 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 825.000.000

15. 101020118010004002 8 Juni 2018 – 8 Juni 2019

HINO – B 9098 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 835.000.000

16. 101020118010004002 8 Juni 2018 – 8 Juni 2019

HINO – B 9099 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 835.000.000

17. 101020118010004002 8 Juni 2018 – 8 Juni 2019

HINO – B 9101 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp. 835.000.000

18. 182020118100003193 5 Oktober 2018 – 5 Oktober 2019

HINO – B 9849 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 825.000.000

Page 60: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

50

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 19. 182020118100003193 5 Oktober 2018 –

5 Oktober 2019HINO – B 9780 UIZ Asuransi Kendaraan

Bermotor Indonesia dan Tanggung Jawab

Pihak Ketiga

Rp 825.000.000

20. 182020117100003226 5 Oktober 2017 – 5 Oktober 2020

HINO –B 9118 UIY Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Tahun IRp. 825.000.000,00

Tahun IIRp. 701.250.000,00

Tahun IIIRp. 577.500.000,00

21. 182020118080006169 16 Agustus 2018 – 16 Agustus

2019

UD TRUCK – B 9001 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 834.000.000

22. 182020118080006171 16 Agustus 2018 – 16 Agustus

2019

UD TRUCK – B 9005 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 834.000.000

23. 182020118080006182 16 Agustus 2018 – 16 Agustus

2019

UD TRUCK – B 9970 UIU

Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 834.000.000

24. 182020118080005625 16 Agustus 2018 – 16 Agustus

2019

UD TRUCK – B 9007 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 834.000.000

25. 182020118110000602 26 Oktober 2018 – 26 Oktober

2019

HINO – B 9781 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 825.000.000

26. 182020118110000602 26 Oktober 2018 – 26 Oktober

2019

HINO – B 9894 UIZ Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

dan Tanggung Jawab Pihak Ketiga

Rp 825.000.000

c) Asuransi MSIG Indonesia

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. 90049319 18 Agustus 2018

s/d 18 Agustus 2019

HINO – B 9874 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia untuk kerugian total

Rp. 751.250.000

2. 90049319 18 Agustus 2018 s/d 18 Agustus

2019

HINO – B 9871 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia untuk kerugian total

Rp. 751.250.000

3. 90049319 18 Agustus 2018 s/d 18 Agustus

2019

HINO – B 9868 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia untuk kerugian total

Rp. 751.250.000

4. 90049319 18 Agustus 2018 s/d 18 Agustus

2019

HINO – B 9870 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia untuk kerugian total

Rp. 751.250.000

5. 90049319 18 Agustus 2018 s/d 18 Agustus

2019

HINO – B 9869 UIX Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia untuk kerugian total

Rp. 751.250.000

Page 61: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

51

d) China Taiping Insurance Indonesia

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. DMPTKO0126851800 7 September

2018 s/d 7 September 2019

HINO – B 9819 UIU Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp. 838.000.000

2. DMPTKO0126851800 7 September 2018 s/d 7

September 2019

HINO – B 9818 UIU Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp. 838.000.000

3. DMPTKO0126851800 7 September 2018 s/d 7

September 2019

HINO – B 9821 UIU Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp. 838.000.000

4. DMPTKO0126851800 7 September 2018 s/d 7

September 2019

HINO – B 9820 UIU Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp. 838.000.000

e) PT Avrist General Insurance

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. 0101-0211-18-000886 19 September

2018 s/d 19 September 2019

HINO – B 9330 UVX Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp. 1.680.000.000

2. 0101-0211-18-000886 19 September 2018 s/d 19

September 2019

HINO – B 9329 UVX Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

f) PT Asuransi Astra Buana

No. No. Polis JangkaWaktu Obyek Pertanggungan Jenis Pertanggungan Harga

Pertanggungan 1. 041807758961 30 Oktober 2018

s/d 30 Oktober 2021

UD Trucks – B 9171 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp890.000.000

2. 041807758824 30 Oktober 2018 s/d 30 Oktober

2021

UD Trucks – B 9170 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp890.000.000

3. 0000MVCL1808856 30 Oktober 2018 s/d 30 Oktober

2021

UD Trucks – B 9295 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp890.000.000

4. 0000MVCL1808857 30 Oktober 2018 s/d 30 Oktober

2021

UD Trucks – B 9296 UVX

Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tanggung

Jawab Pihak Ketiga

Rp890.000.000

Page 62: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

52

1.7. Struktur Kepemilikan Saham Kelompok Usaha Perseroan

Pihak pengendali dan pemegang saham utama (ultimate shareholder) dari Perseroan adalah Darmawan Suryadi.

1.8. Hubungan Kepengurusan dan Pengawasan Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum

Berikut ini adalah tabel yang mengungkapkan hubungan kepengurusan dan pengawasan dengan Pemegang Saham berbentuk badan hukum :

Pihak PerseroanPemegang Saham Perseroan

PGLDarmawan Suryadi SM DU DJap Astrid Patricia KU KI Made Satyaguna DI -Rizka Alfrina KI -

Keterangan:KU : Komisaris UtamaK : KomisarisKI : Komisaris IndependenDU : Direktur UtamaD : DirekturDI : Direktur Independen

2. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG BERBENTUK BADAN HUKUM

PT Prima Globalindo Logistik (“PGL”)

Keterangan Singkat

PGL didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 54 tanggal 19 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Alang, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-2444860.AH.01.01.TAHUN 2015, tanggal 23 Juni 2015 (“Akta Pendirian PGL”). Sampai dengan tanggal Prospektus ini, anggaran dasar PGL sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian PGL tidak mengalami perubahan.

Page 63: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

53

Maksud dan Tujuan

Berdasarkan Akta Pendirian PGL, maksud dan tujuan PGL adalah berusaha dalam bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding). Berdasarkan Akta Pendirian dan sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan saat ini, PGL menjalankan usaha dalam bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding).

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, PGL dapat berusaha dalam bidang jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yaitu usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan pemilik barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang untuk mengurus semua kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang-barang melalui transportasi darat, laut ataupun udara yang dapat mencakup kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan, pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen-dokumen angkutan, perhitungan biaya angkutan, klaim asuransi atas barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang tersebut sampai diterimanya barang tersebut oleh yang berhak menerimanya.

Permodalan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PGL No. 6, tanggal 7 Juli 2017, yang dibuat di hadapan Alang, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dibuktikan dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan AHU-AH.01.03-0152877 (“Akta No. 6/2017”), tanggal 14 Juli 2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PGL adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp 1.000.000 per saham

%Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal

(Rp)Modal Dasar 25.000 25.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

Darmawan Suryadi SM (Direktur Utama Perseroan) 6.249 6.249.000.000 99,99

Jap Astrid Patricia (Komisaris Utama Perseroan) 1 1.000.000 0.01Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.250 6.250.000.000 100,00Saham dalam Portepel 18.750 18.750.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 6/2017, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris PGL adalah sebagai berikut:

Komisaris : Jap Astrid Patricia Direktur : Darmawan Suryadi SM

Laporan Posisi Keuangan

(dalam Jutaan Rupiah)Keterangan 30 September 2018Aset Lancar 14.663Aset Tidak Lancar 11.107JUMLAH ASET 25.770Liabilitas Jangka Pendek 7.786Liabilitas Jangka Panjang 2.809Jumlah Liabilitas 10.595Jumlah Ekuitas 15.175JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 25.770

Page 64: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

54

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

(dalam Jutaan Rupiah)Keterangan 30 september 2018Penjualan Bersih 49.682Laba Kotor (45.566)Laba (Rugi) Tahun Berjalan 4.116Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 4.116

3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada saat tanggal Prospektus ini diterbitkan diangkat berdasarkan Akta No. 34/2018.

Pembentukan dan pengaturan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah mengacu dan sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2014.

Keterangan singkat mengenai Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Jap Astrid Patricia Komisaris Independen : Rizka Alfrina

Direksi

Direktur Utama : Darmawan Suryadi SMDirektur Independen : I Made Satyaguna

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

Dewan Komisaris

Jap Astrid PatriciaKomisaris Utama

Warga Negara Indonesia, 38 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 23 Agustus 1980.

Mengikuti studi Computer Engineering di Nanyang Technological University, Singapura pada tahun 1999-2001.

Beliau pernah ditunjuk untuk menjabat sebagai Dewan Komisaris di perusahaan lain seperti PT Retela Prima dan PT Prima Globalindo Logistik. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2017.

Page 65: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

55

Rizka AlfrinaKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia, 30 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari 1988.

Meraih gelar Sarjana Public Relation dari The London School of Public Relation, Jakarta pada tahun 2011 dan Sarjana Ekonomi Manajemen dari STIE Adhy Niaga pada tahun 2011.

Beliau pernah menjabat sebagai Account Executive PT Trijaya Pratama Futures (2010-2012), Sales Manager PT Midtou Aryacom Futures (2013-2014), dan Senior Business Manager PT Millenium Penata Futures (2014-2016). Beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Sales & Marketing Director di perusahan lain yaitu PT Media Kreasi Komunika sejak 2017. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak 2018

Direksi

Darmawan Suryadi SMDirektur Utama

Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun, lahir di Cirebon pada tanggal 21 September 1973.

Meraih gelar Bachelor of Science dari National University of Singapore, Singapura pada tahun 1994-1997.

Beliau pernah menjabat sebagai Production Supervisor Seagate Singapore International (1997-1998), Direktur Sales, Operasional dan Pengembangan Bisnis PT Lancar Prima tahun (2011-2017), Direktur PT Lancar Transport (2012-2017), Komisaris PT Armada Berjaya Trans (2012-2015), dan Komisaris PT Prima Globalindo Logistik (2015-2017). Beliau ditunjuk untuk menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis pada perusahan PT Retela Prima sejak 2009 dan Direktur pada perusahaan PT Prima Globalindo Logistik sejak 2017. Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 2017.

I Made SatyagunaDirektur Independen

Warga Negara Indonesia, usia 46 tahun, lahir di Jakarta pada tanggal 17 Januari 1972.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1995. dan gelar Master Keuangan dari RMIT University, Australia pada tahun 1999.

Beliau pernah menjabat sebagai Staff Keuangan PT Korina Bintang Baru pada tahun 1999. Beliau juga pernah menjabat sebagai Senior Database Keuangan di CEIC Data Ltd - Singapore (2000-2001), Riset Asistan di Merrill Lynch Indonesia (2001-2004), Analis di PT BNI Securities (2004-2007), Senior Analis di PT AAA Sekuritas (2007-2008), Konsultan di PT Artha Karya Sampurna (2008-2015), dan Direktur Independen PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (2015- Februari 2018). Saat ini menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2018

Page 66: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

56

Hubungan Kekeluargaan Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Perseroan Sifat hubungan kekeluargaan di antara anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan Sifat Hubungan Kekeluargaan

Jap Astrid Patricia Komisaris Utama Istri Darmawan Suryadi SM (Direktur Utama)

4. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK ( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )

4.1 Struktur Organisasi Perseroan

4.2 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 1 (satu) Komisaris Utama dan 1 (satu) Komisaris Independen.

Rizka Alfrina ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris Independen Perseroan melalui RUPS tanggal 15 November 2018. Belum ada pelaksanaan tugas dalam 1 tahun terakhir, karena baru efektif sejak tanggal 15 November 2018.

Sesuai dengan UUPT dan Peraturan OJK No. 33/2014, maka kedepannya Dewan Komisaris akan terus melaksanakan tugas pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi Perseroan. Dalam penetapan dan besarnya remunerasi, kedepannya Dewan Komisaris, sesuai dengan Peraturan OJK No. 34/2014, akan memperhatikan:

a. Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai dengan kegiatan usaha Perseroan dan skala usaha dari Perseroan;

b. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perseroan;

c. Target kinerja atau kinerja masing-masing Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dand. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variable.

Page 67: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

57

Kedepannya Dewan Komisaris berencana akan melakukan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.

Perseroan dan Dewan Komisaris tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.

4.3 Direksi

Direksi Perseroan terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 1 (satu) Direktur Independen.

I Made Satyaguna diangkat pertama kali sebagai Direktur Independen melalui RUPS tanggal 15 November 2018. Belum ada pelaksanaan tugas dalam 1 tahun terakhir, karena baru efektif sejak tanggal 15 November 2018.

Direksi Perseroan bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Kedepannya, Direksi Perseroan akan terus melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan UUPT dan Peraturan OJK No. 33/2014.

Kedepannya Direksi berencana akan melakukan rapat paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum pernah mengadakan program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Direksi. Kedepannya, Perseroan berkomitmen untuk mengikutsertakan Direksi dalam seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh BEI dan OJK agar Direksi dapat mengikuti perkembangan terbaru dan memahami peraturan- peraturan pasar modal, atau program pelatihan yang diselenggarakan pihak lainnya yang relevan dalam meningkatkan kompetensi anggota Direksi Perseroan.

Perseroan dan Direksi tidak memiliki kontrak terkait dengan imbalan kerja setelah masa kerja berakhir.

4.4 Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/2014juncto Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep.305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2014, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 074/ABT/XI/2018 tanggal 21 November 2018, Direksi Perseroan telah mengangkat Sekretaris Perusahaan Perseroan sebagai berikut:

Nama : Angita AnggariniAlamat : Royal Residence blok C2/26, Pulo Gebang – Cakung Jakarta TimurNomor Telp/Fax : 021-65310675Email : [email protected] kerja : Beliau pernah menjabat sebagai Staff Keuangan CV. Putra Abadi (2007-2008), Staff Accounting PT. Komponen Futaba Nusapersada (2008-2011), Staff Accounting CV. Regis Mandiri Utama (2012-2014), Manager Accounting & Finance PT Citra Karya Langgeng (2014-2015). Saat ini Beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan sejak tahun 2015

Sesuai Peraturan OJK No. 35/2014, Sekretaris Perusahaan Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku di

bidang Pasar Modal;b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

Page 68: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

58

c. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web

Perseroan; 2. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;4. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan5. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perseroan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

d. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Sekretaris Perusahaan Perseroan belum mengikuti program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi, dikarenakan pengangkatannya baru dilakukan pada tanggal 21 November 2018. Kedepannya, Perseroan akan senantiasa mengikutsertakan Sekretaris Perusahaan dalam seminar atau program pelatihan yang diadakan oleh BEI, OJK, atau pihak lain yang relevan untuk meningkatkan kompetensi Sekretaris Perusahaan Perseroan.

4.5 Komite Audit

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/2015 di mana setiap perusahaan publik wajib memiliki Komite Audit, maka Keputusan Dewan Komisaris No. 078/AB/XI/2018 tanggal 21 November 2018 tentang Pembentukan Komite Audit, Dewan Komisaris Perseroan sepakat untuk mengambil keputusan yang sah untuk mengangkat anggota Komite Audit Perseroan, sebagai berikut:

Ketua merangkap anggota : Rizka Alfrina Riwayat singkat Rizka Alfrina telah diungkapkan pada riwayat singkat

Dewan Komisaris

Anggota 1 : Riko Firmansyah Warga Negara Indonesia, usia 36 tahun, lahir di Surabaya pada

tanggal 18 Juni 1962 Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Unika Atmajaya

Jakarta pada tahun 2005. Saat ini bekerja sebagai Manajer Keuangan di PT Dua Putra Utama Makmur sejak Februari 2016. Sebelumnya bekerja sebagai Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT NHF Auto Supplies Indonesia (2013-2016).

Anggota 2 : Ismail Hasan Warga Negara Indonesia, usia 32 tahun, lahir di Blitar pada tanggal

8 September 1986. Meraih gelar D IV Akutansi dari Universitas STAN Jakarta pada tahun

2012. Saat ini bekerja sebagai konsultan sejak April 2018 di PT Paqa Rating Indonesia. Sebelumnya bekerja sebagai Asisten Manajer Internal Audit di PT Cardig Aero Service Tbk (Jan 2018- April 2018).

Tugas, tanggung jawab dan wewenang Komite Audit telah dituangkan dalam Piagam Komite Audit Perseroan tanggal 21 November 2018, dan telah sesuai dengan Peraturan OJK No.55/2015. Komite Audit Perseroan bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang meliputi sebagai berikut:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain leporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

b. Melakukan penelaahan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor eksternal atas jasa yang diberikan oleh Auditor Eksternal;

Page 69: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

59

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Auditor Eksternal yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan/perikatan, dan biaya jasa;

e. Mendorong terbentuknya sistem pengendalian internal yang memadai dalam pengelolaan perusahaan, dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian internal perusahaan dan implementasinya;

f. Melakukan penelaahan atas kualitas pekerjaan dan independensi Auditor Internal dan Auditor Eksternal;

g. Melakukan penelaahan tingkat kecukupan upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi dari hasil pengawasan oleh regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pengawas lainnya;

h. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan menajemen risiko dan implementasi GCG yang dilakukan perusahaan;

i. Melakukan penelaahan atas pengaduan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap perusahaan, termasuk yang terkait dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan, serta atas hal-hal lain yang dianggap penting oleh Dewan Komisaris;

j. Melakukan penelaahan dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan perusahaan;

k. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan;l. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris terkait dengan peran dan tanggung jawab Dewan

Komisaris.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit Perseroan mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya Perseroan lainnya yang diperlukan. Terkait dengan wewenang tersebut, maka laporan-laporan berikut wajib disampaikan kepada KA:a. Laporan keuangan periodik;b. Laporan kegiatan periodik dari kegiatan-kegiatan Audit Internal, Manajemen Risiko dan

implementasi GCG, berisi ringkasan kegiatan, serta temuan-temuan penting di perusahaan dan progress tindak lanjutnya;

c. Laporan kegiatan periodik dari bagian hukum, berisi ringkasan mengenai masalah di bidang hukum terkait dengan peraturan di bidang pasar modal, dan/atau ketidaktaatan bidang hukum yang teridentifikasi;

d. Laporan-laporan lain yang dipandang perlu oleh komite audit; dane. bentuk dari laporan-laporan tersebut akan dinilai dari waktu ke waktu dan disepakati bersama

dengan pihak pembuat laporan.b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan karyawan, Unit Audit Internal, Unit Manajemen

Risiko, Unit implementasi GCG, bagian hukum dan Auditor Ekternal dalam batas tugas dan tanggung jawab Komite Audit;

c. Wajib bekerja sama dengan mitra kerja antara lain sekretaris Dewan Komisaris, komite lain, unit-unit di bawah direksi sebagaimana disebut dalam huruf b di atas, dan/atau unit-unit operasional perusahaan;

d. Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya, termasuk ahli hukum eksternal atau tenaga professional lainnya, dengan beban perusahaan; dan melaksanakan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Komite Audit Perseroan belum menyelenggarakan rapat dikarenakan pembentukan Komite Audit baru dilakukan pada tanggal 21 November 2018. Kedepannya, Komite Audit akan melakukan rapat secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/ 2015.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, belum tersedia laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit, dikarenakan pembentukan Komite Audit Perseroan baru dilakukan pada 21 November 2018.

Page 70: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

60

4.6 Unit Audit Internal

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 56/2015, di mana setiap perusahaan publik wajib memiliki Audit Internal, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan Nomor 073/ABT/XI/2018 tanggal 21 November 2018, Perseroan telah mengangkat Ali Alfian sebagai Kepala Unit Audit Internal. Perseroan juga telah membuat Piagam Audit Internal yang telah disahkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris pada tanggal 21 November 2018. Piagam Unit Audit Internal adalah merupakan pedoman kerja Unit Audit Internal. Adapun susunan Unit Audit Internal pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:

Nama : Ali Alfian, S.E.Tempat Tanggal Lahir : Bojonegoro pada tanggal 25 Agustus 1988Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia

Meraih gelar Sarjana Manajemen Keuangan dari IBM Asmi Jakarta pada tahun 2017. Sebelumnya bekerja sebagai Accounting & Finance Officer di PT Supra Boga Lestari, Tbk (2009-2016), dan sebagai Accounting Officer PT. Prima Globalindo Logistik (2017- September 2018). Saat ini beliau menjabat sebagai anggota Internal Audit PT. Armada Berjaya Trans sejak Oktober 2018.

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai

dengan kebijakan perseroan;c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada

semua tingkat manajemen;e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama, Dewan

Komisaris dan/atau Komite Audit;f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan;g. Bekerja sama dengan Komite Audit dan/atau Auditor Eksternal untuk pelaksanaan kegiatan audit;h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; dani. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Unit Audit Internal Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempunyai wewenang sebagai berikut:

a. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya;b. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit

serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;c. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau

Komite Audit; dand. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

4.7 Manajemen Risiko Perseroan

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari potensi risiko yang bisa terjadi dan akan berdampak terhadap kinerja keuangan dan kelangsungan usaha Perseroan seperti yang disebut dan diungkapkan di Bab IV dalam Prospektus ini, sehingga Perseroan perlu melakukan manajemen risiko dengan melakukan mitigasi risiko sebagai berikut:

No. Risiko Mitigasi Risiko1. Risiko Ketergantungan Terhadap Perusahaan

Induk dan Pelanggan UtamaPerseroan senantiasa secara aktif melakukan pencarian para pelanggan baru sehingga secara berkesinambungan mengurangi ketergantungannya terhadap pelanggan tertentu. Dan juga penambahan pelangan baru selalu ditunjang dengan penambahan kapasitas armada yang dimilikin perseroan agar pelanggan setia perseroan kami pun terjaga.

Page 71: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

61

No. Risiko Mitigasi Risiko2. Risiko atas Kebijakan Pemerintah Perseroan senantiasa mengikuti dan mentaati setiap kebijakan yang

berlaku atau akan diberlakukan pemerintah khususnya yang terkait dengan bidang usaha Perseroan. Perseroan juga akan selalu melakukan sosialisasi kepada para pengemudi truk di lapangan jika terdapat kebijakan aturan baru disuatu wilayah tertentu khususnya di Jakarta yang regulasi lalu lintasnya sering mengalami perubahan.

3. Risiko atas Kemungkinan Ketidakmampuan Perseroan untuk Merekrut, Melatih dan Mempertahankan Para Pengemudi yang Memenuhi Standar Perseroan

Perseroan terus berupaya untuk menjalin komunikasi dengan karyawan maupun pengemudi di lapangan, sehingga Perseroan senantiasa memiliki kontrol juga akses terhadap pengemudi saat di lapangan. Komunikasi yang baik dari manajemen Perseroan dan para pengemudi akan menciptakan sinergi dan kepercayaan diantara Perseroan dan karyawan. Perseroan juga sangat memperhatikan standar dalam merekrut pengemudi yang berkualitas.

4. Risiko Kecelakaan Kendaraan Perseroan melakukan manajemen pelanggan dengan konsep ketepatan dan keselamatan. Manajemen secara terus menerus mensosialisasikan penekanan pada keselamatan melalui bimbingan dan latihan, sehingga risiko kecelakaan dapat diperkecil serta Manajemen mengasuransikan seluruh kendaraan yang dimiliki.

5. Risiko Pasokan Bahan Bakar Usaha utama Perseroan tidak terlepas dari pasokan bahan bakar dalam melakukan pelayanan kepada pelanggan. Manajemen Perseroan telah melakukan kerjasama dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sehingga diharapkan risiko pasokan bahan bakar dapat dihindari.

6. Risiko Perampokan Perseroan melakukan asuransi pada setiap jasa pengangkutan untuk menutupi potensi kerugian yang diakibatkan perampokan.

7. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum Ketidakpuasan pelanggan dan setiap kerugian yang timbul kemungkinan dapat menyebabkan Perseroan dituntut secara hukum. Perseroan selalu berupaya memberikan pelayanan yang baik dengan konsep ketepatan dan keselamatan untuk menciptakan kepuasan pelanggan dimana Perseroan memiliki tim emergency response yang baik dan terlatih sehingga risiko tuntutan dan gugatan hukum dapat dihindari.

8. Risiko Persaingan Perseroan senantiasa menjalankan usahanya secara efektif dan efisien serta menjaga kualitas dan penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu demi mempertahankan reputasinya di hadapan para pelanggan maupun para pesaing usahanya.

9. Risiko Perubahan Teknologi Perseroan senantiasa secara aktif mengikuti perubahan teknologi terkini sehubungan dengan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) dan dengan kesanggupan terbaiknya akan melakukan adaptasi-adaptasi maupun penerapan-penerapan yang perlu sehubungan dengan perubahan teknologi tersebut.

10. Risiko Kredit Perseroan melakukan kesepakatan mengenai jangka waktu pembayaran pada saat pengadaan kontrak kerja dengan para pelanggannya dan memonitor sistem pembayaran dari pelanggan. Perseroan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank dengan reputasi yang baik.

11. Risiko Likuiditas Kebijakan Perseroan adalah memantau secara teratur persyaratan likuiditas saat ini dan kedepan untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki cadangan kas yang cukup untuk membayar liabilitas jangka pendek dan panjang. Dana IPO diproyeksikan akan digunakan untuk membeli 61 truk yang akan secara otomatis meningkatkan pemasukan dan penerimaan uang tunai dari pelanggan. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk memperoleh dana yang cukup untuk pembayaran liabilitas.

12. Risiko Kondisi Perekonomian Secara Makro Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati berarti mempertahankan kas dan bank memadai untuk mendukung kegiatan bisnis Perseroan secara tepat waktu. Dalam mengantisipasi risiko pengelolaan dana, Perseroan telah melakukan prediksi dana untuk jangka pendek dan menengah dalam mendukung kebutuhan operasionalnya dan memastikan tersedianya pendanaan berdasarkan kecukupan fasilitas kredit yang mengikat.

13. Risiko Investasi atau Aksi Korporasi Perseroan dalam investasi maupun aksi korporasi senantiasa akan melakukan perencanannya secara hati-hati dan penuh perhitungan.

14. Risiko Kegagalan Perseroan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku dalam Industrinya

Perseroan senantiasa secara aktif mengikuti perkembangan sehubungan dengan penerbitan peraturan maupun perundang-perundangan yang baru serta perubahan atas peraturan maupun perundang-undangan yang telah ada dan akan senantiasa memenuhi seluruh ketentuan yang ada sehubungan dengan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding).

Page 72: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

62

5. KETERANGAN MENGENAI SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia berperan penting terhadap keberhasilan dalam menjalankan kegiatan usahanya, oleh karena itu sumber daya manusia merupakan aset bagi Perseroan.

Perseroan senantiasa memperhatikan peraturan – peraturan pemerintah yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, seperti telah melaksanakan ketentuan mengenai Upah Minimum Regional (UMR), telah menjadi peserta BPJS Ketenaga Kerjaan yang meliputi Program Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan kematian, juga menjadi peserta BPJS Kesehatan.

Tabel berikut mengungkapkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, per tanggal 31 Desember 2017, termasuk Direksi, yang dikelompokan berdasarkan Status Karyawan Tetap/Tidak Tetap, Jabatan, Pendidikan, Usia, dan Aktivitas. Seluruh karyawan Perseroan adalah Warga Negara Indonesia, tidak ada tenaga kerja asing.

Sumber Daya Manusia Perseroan

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Status Tetap/Tidak Tetap

Status30-Sep 31 Desember2018 2017 2016 2015

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %Tetap 28 90 13 93 17 81 18 67Tidak Tetap 3 10 1 7 4 19 9 33Jumlah 31 100 14 100 21 100 27 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jabatan

Status30-Sep 31 Desember2018 2017 2016 2015

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %Direksi 1 3 1 7 1 5 1 4Manajer 1 3 1 7 1 5 1 4Staff 26 83 11 79 15 71 16 59Non - Staff 3 10 1 7 4 19 9 33Jumlah 31 100 14 100 21 100 27 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Pendidikan

Status30-Sep 31 Desember2018 2017 2016 2015

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %SD - - - - - - - -SMP - - - - 2 10 2 7SMA / SMK 23 74 12 86 15 71 21 78D1 - - - - - - - -D2 - - - - - - - -D3 3 10 - - - - - - S1 5 16 2 14 4 19 4 15 S2 - - - - - - - -S3 - - - - - - - -Jumlah 31 100 14 100 21 100 27 100

Page 73: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

63

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Kelompok Usia

Status30-Sep 31 Desember2018 2017 2016 2015

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %< 21 2 7 1 7 1 5 2 721-30 12 39 4 29 12 57 13 4831-35 9 29 3 21 4 19 4 1536-40 2 6 2 14 1 5 4 1541-45 3 10 2 14 3 14 4 1546-50 2 6 2 14 - - - -51-55 1 3 - - - - - -56-60 - - - - - - - -> 60 - - - - - - - -Jumlah 31 100 14 100 21 100 27 100

Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Aktivitas Utama

Status30-Sep 31 Desember2018 2017 2016 2015

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %Manajerial 2 6 2 14 2 10 2 7Akuntansi / Keuangan 8 26 1 7 3 14 5 19

Teknisi 10 32 11 79 1 5 8 30Personalia 1 3 - - - - - -Operasional 10 33 - - 15 71 12 44Jumlah 31 100 14 100 21 100 27 100

Perseroan tidak memiliki perjanjian untuk melibatkan karyawan dan manajemen dalam kepemilikan saham Perseroan, termasuk perjanjian yang berkaitan dengan program kepemilikan saham Perseroan oleh karyawan atau anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki serikat pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan.

Perseroan tidak memiliki Kesepakatan Kerja Bersama antara Perseroan dan karyawan Perseroan atau serikat pekerja. Namun Perseroan telah membuat Peraturan Perusahaan dimana yang berlaku pada saat ini adalah Peraturan Perusahaan untuk periode tahun 2016-2018 yang berlaku sampai dengan tanggal 7 Desember 2018 dan telah mendapatkan tanda terima pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta dengan nomor tanda terima Pengesahan 2342 pada tanggal 7 Desember 2016.

6. PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara- perkara pidana, perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial di pengadilan di tempat kedudukan Perseroan maupun ditempat lainnya, yang mempunyai dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara pidana atau perkara perdata, sengketa pajak, dan sengketa-sengketa di badan peradilan Tata Usaha Negara, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, Niaga, maupun Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri di tempat kedudukan pribadi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, yang mempunyai dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan .

Page 74: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

64

7. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA

Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya telah membuat perjanjian penting dengan beberapa pihak ketiga, baik yang terafiliasi dengan Perseroan maupun yang independen. Sampai tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian material tersebut adalah sebagai berikut:

A. PERJANJIAN TERKAIT DENGAN PENAWARAN UMUM

1. Pada tanggal 26 November 2018, Perseroan menandatangani Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 50, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan PT Adimitra Jasa Korpora (”Biro Administrasi Efek”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan telah menunjuk Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pengelolaan administrasi saham pada pasar perdana dan pasar sekunder penawaran umum untuk kepentingan Perseroan.

2. Pada tanggal 26 November 2018, Perseroan menandatangani Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Perdana Saham Perseroan No. 49 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 118 tanggal 27 Desember 2018 dan Akta Perubahan II atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 102, tanggal 29 Januari 2019, yang seluruhnya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan PT UOB Kay Hian Sekuritas (”Penjamin Pelaksana Emisi Efek / Penjamin Emisi Efek”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan telah menunjuk Penjamin Emisi Efek untuk mengatur dan menyelenggarakan penawaran umum dan untuk menawarkan, mendistribusikan dan menjual saham yang ditawarkan.

3. Pada tanggal 26 November 2018 Perseroan menandatangani Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Waran Seri I Perseroan No. 52, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat, dengan PT Adimitra Jasa Korpora (”Pengelola Administrasi Waran”). Berdasarkan perjanjian tersebut, Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran untuk melaksanakan pengelolaan administrasi Waran pada Pasar Perdana dan Pasar Sekunder dalam Penawaran Umum untuk kepentingan Perseroan.

4. Pada tanggal 26 November 2018, Perseroan telah menandatangani Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Perseroan No. 51, yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat (“Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I”) dan Lampiran Pernyataan Waran Seri I Syarat dan Kondisi Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I (“Syarat dan Kondisi”) sebagaimana terlampir dalam Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I (secara bersama-sama disebut “Akta Penerbitan Waran”) di mana Syarat dan Kondisi telah diubah oleh Perubahan I atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Armada Berjaya Trans Tbk No. 119 tanggal 27 Desember 2018 dan Akta Perubahan II atas Pernyataan Penerbitan Waran Seri I PT Armada Armada Berjaya Trans Tbk No 103 tanggal 29 Januari 2019 yang dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat.

5. Pada tanggal 12 Desember 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI dengan Nomor Pendaftaran: SP-102/SHM/KSEI/1118 dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”), di mana Perseroan bermaksud dan setuju untuk mendaftarkan Efek bersifat ekuitas yang telah dan akan dikeluarkan di kemudian hari di KSEI sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian dimaksud.

Page 75: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

65

B. PERJANJIAN HUTANG DENGAN PIHAK KETIGA

1. Pada tanggal 5 Oktober 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4051/Krd/JJMTR/10/2017 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4051/Krd/JJMTR/10/2017, oleh dan antara Perseroan dan PT Bank Jasa Jakarta (“BJJ”) (“Perjanjian Kredit 4051”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4051

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 3.300.000.000 (tiga miliar tiga ratus juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 5 Oktober 2017Jatuh Tempo : 5 September 2020Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 7.000.000 (tujuh juta Rupiah)

Jaminan

Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4051, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 5 (lima) unit Mobil Hino FG 235 TH dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2017; (ii) warna hijau; (iii) nomor rangka MJEFG8JE1HJB11277; 11279, 11280, 11281, 11282; (iv) no. mesin J08EUGJ58567, 58569, 58570, 58571, 58572; dan (v) BPKB tercatat atas nama PT ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 5 Oktober 2017, yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 5 Oktober 2017, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit 4051.

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4051, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4051 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4051 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4051 ini dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4051 ini di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Page 76: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

66

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4051 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

2. Pada 22 November 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4076/Krd/JJMTR/11/2017 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4076/Krd/JJMTR/11/2017, oleh dan antara Perseroan dan BJJ (“Perjanjian Kredit 4076”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4076

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 1.320.000.000 (satu miliar tiga ratus dua puluh juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 22 November 2017Jatuh Tempo : 22 Oktober 2020Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 2.800.000 (dua juta delapan ratus ribu Rupiah)

Jaminan

Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4076, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 2 (dua) unit Hino FG 235 TH dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2017; (ii) warna hijau; (iii) no. rangka MJEFG8JE1HJB11388, 11389; (iv) no. mesin J08EUGJ59152, 59153; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT. ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 22 November 2017, yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 22 November 2017, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit 4076.

Page 77: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

67

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4076, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4076 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4076 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4076 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4076 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah diatas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Page 78: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

68

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4076 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

3. Pada 28 November 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4078/Krd/JJMTR/11/2017 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4078/Krd/JJMTR/11/2017, oleh dan antara Perseroan dan BJJ (”Perjanjian Kredit 4078”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4078Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 660.000.000 (enam ratus enam puluh juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 28 November 2017Jatuh Tempo : 28 Oktober 2020Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu Rupiah)

Jaminan

Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4078, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 1 (satu) unit Hino FG 235 TH dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2017; (ii) warna hijau; (iii) no. rangka MJEFG8JE1HJB11372; (iv) no. mesin J08EUGJ59070; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT. ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 28 November 2017 yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Fidusia, tanggal 28 November 2017, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit 4078.

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4078, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4078 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4078 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Page 79: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

69

DomisiliMengenai Perjanjian Kredit 4078 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4078 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4078 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

4. Pada tanggal 14 Desember 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4084/Krd/JJMTR/12/2017 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4084/Krd/JJMTR/12/2017, oleh dan antara Perseroan dan BJJ (“Perjanjian Kredit 4084”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4084

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 14 Desember 2017Jatuh Tempo : 14 November 2020Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 4.200.000 (empat juta dua ratus ribu Rupiah)

Page 80: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

70

Jaminan

Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4084, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 3 (Tiga) unit Hino FG 235 TH dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2017; (ii) warna hijau; (iii) no.rangka MJEFG8JE1HJB11368, 11369, 11371; (iv) no. mesin J08EUGJ59066, 59067, 59069; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT. ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 14 Desember 2017 yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 14 Desember 2017, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit tersebut 4084.

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4084, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4084 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4084 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4084 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4084 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;

Page 81: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

71

f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4084 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen di atas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

5. Pada tanggal 7 September 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4196/Krd/JJMTR/09/2018 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4196/Krd/JJMTR/09/2018, oleh dan antara Perseroan dan BJJ (“Perjanjian Kredit 4196”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4196

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 2.816.000.000 (dua miliar delapan ratus enam belas juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 7 September 2018Jatuh Tempo : 7 Agustus 2021Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 5.600.000 (lima juta enam ratus ribu Rupiah)

Jaminan Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4196, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 4 (empat) unit Hino FL 235 JW dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2018; (ii) warna hijau; (iii) no. rangka MJEFL8JW1JJB-16285, 16282, 16283, 16284; (iv) no. mesin J08EUGJ-63389, 63386, 63387, 63388; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT. ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 7 September 2018, yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 7 September 2018, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit tersebut 4196.

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4196, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4196 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest)

Page 82: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

72

kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4196 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4196 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4196 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4196 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

Page 83: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

73

6. Pada tanggal 19 September 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4201/Krd/JJMTR/09/2018 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4201/Krd/JJMTR/09/2018, oleh dan antara Perseroan dengan BJJ (“Perjanjian Kredit 4201”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4201

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 2.816.000.000 (dua miliar delapan ratus enam belas juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 19 September 2018Jatuh Tempo : 19 Agustus 2021Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 5.600.000 (lima juta enam ratus ribu Rupiah)

Jaminan

Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4201, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 4 (empat) unit UD Trucks CDE250 dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2018; (ii) warna red; (iii) no. rangka JPCZX22C-6JT020839, 1JT020876, 8JT020888, 3JT020880; (iv) no. mesin GH8-466493A1P, 466869A1P, 467041A1P, 466873A1P; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT ARMADA BETON, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 19 September 2018, yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 19 September 2018, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit 4201.

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4201, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4201 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4201 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4201 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4201 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Page 84: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

74

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4201 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 001/IX/2018 tanggal 21 September 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

7. Pada tanggal 28 November 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Kredit No. 4251/Krd/JJMTR/11/2018 dan Ketentuan Umum Pemberian Fasilitas Kredit No. 4251/Krd/JJMTR/11/2018, oleh dan antara Perseroan dan BJJ (“Perjanjian Kredit 4251”), yang antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Kredit 4251

Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Pemilikan MobilNominal Fasilitas : Rp. 668.000.000 (enam ratus enam puluh delapan juta Rupiah)Tujuan Fasilitas : Pembiayaan untuk pembelian mobilJangka Waktu : 35 (tiga puluh lima) bulan terhitung sejak 28 November 2018Jatuh Tempo : 28 Oktober 2021Bunga : 5 % (lima persen) per tahun, flat in advanceBiaya Administrasi : Rp. 1.400.000 (satu juta empat ratus ribu Rupiah)

Jaminan Sehubungan dengan kepentingan Perjanjian Kredit 4251, Perseroan memberikan dan menyerahkan jaminan berupa 1 (satu) unit Hino FG 235 TH dengan spesifikasi (i) keluaran tahun 2018; (ii) warna hijau tua; (iii) no. rangka MJEUG8JE1JJB12370; (iv) no. mesin J08EUGJ66338; dan (v) BPKB akan tercatat atas nama PT. ARMADA BERJAYA TRANS, sebagaimana dibuktikan dengan Perjanjian Jaminan Fidusia dengan BJJ, tanggal 28 November 2018, yang dibuat secara bawah tangan dan Surat Kuasa Pembebanan Jaminan Fidusia, tanggal 28 November 2018, dalam format baku sebagaimana terlampir dalam Perjanjian Kredit tersebut 4251.

Page 85: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

75

Denda Kelalaian

1) Apabila sampai dengan batas waktu pelunasan hutang, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kredit 4251, Perseroan belum atau tidak melunasi semua hutang tersebut, maka dengan lewatnya waktu saja sudah menjadi bukti tentang pelanggaran atau kelalaian Perseroan, untuk pelanggaran atau kelalaian mana tidak diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat teguran (somasi), surat juru sita atau surat-surat lain semacam itu.

2) Apabila ternyata Perseroan tidak memenuhi kewajibannya membayar hutang pokok dan/atau bunga, provisi serta biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari Perjanjian Kredit 4251 serta perjanjian-perjanjian lainnya yang bersangkutan, maka Perseroan wajib dengan ini mengikat diri kepada BJJ untuk membayar bunga tambahan (overdue interest) kepada BJJ sebesar 8% (delapan persen) ditambah suku bunga yang berlaku pada saat itu dan dihitung mulai sejak kelalaian terjadi semuanya itu dengan tidak mengurangi hak dari BJJ untuk mengambil tindakan tegas terhadap penyelesaian hutang tersebut.

3) BJJ berhak sewaktu-waktu untuk merubah suku bunga denda tersebut di atas sesuai situasi dan kondisi bunga yang akan disepakati bersama dan apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak tercapai kesepakatan antara BJJ dengan Perseroan, maka BJJ berhak untuk menghentikan Perjanjian Kredit 4251 dan karenanya Perseroan harus segera melunasi seluruh hutangnya, baik hutang pokok, bunga dan segala sesuatu yang menjadi beban Perseroan.

Domisili

Mengenai Perjanjian Kredit 4251 dan segala akibatnya serta pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili yang tetap dan seumumnya pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat di Jakarta. Namun dengan tidak mengurangi hak dan wewenang BJJ untuk memohon pelaksanaan (eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukum terhadap Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit 4251 di muka Pengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia. Pemilihan domisili juga berlaku bagi (para) ahli waris dan/atau (para) pengganti hak dari para pihak.

Pembatasan Hak Perseroan dan/atau Penjamin

Sebelum seluruh hutang pokok, bunga dan biaya-biaya belum dilunasi, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BJJ, Perseroan dan/atau Penjamin dengan ini berjanji untuk mengikat diri untuk tidak melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membubarkan badan usaha Perseroan dan/atau Penjamin;b. Melakukan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain;c. Mengalihkan kepemilikan perusahaan kepada pihak lain diluar pemegang saham sekarang

ini;d. Melakukan pembayaran sebelum jatuh tempo (prepayment) atas setiap hutang kepada

pihak ketiga, kecuali untuk transaksi yang umum dalam perusahaan;e. Membagikan dividen atau sejenisnya untuk jumlah di atas 50% (lima puluh persen) dari

pendapatan bersih tahun yang berjalan;f. Melakukan investasi di luar bidang usaha Perseroan dan/atau Penjamin;g. Menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak ketiga manapun juga atas barang jaminan

yang telah diserahkan kepada BJJ untuk jaminan fasilitas kredit;h. Menarik dana melampaui plafond yang telah ditentukan oleh BJJ;i. Merubah bentuk dan/atau status perusahaan.

Page 86: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

76

Sehubungan dengan pembatasan yang diatur di dalam Perjanjian Kredit 4251 terkait perubahan pemegang saham dan rencana penawaran umum perdana Perseroan dan pembagian dividen diatas 50% (lima puluh persen) dari pendapatan bersih tahun berjalan, maka Perseroan perlu melakukan permohonan pencabutan atas ketentuan pembatasan tersebut. Perseroan telah memperoleh persetujuan sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya:

a) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan No. 090/ABT/XII/2018 tanggal 14 Desember 2018 oleh BJJ; dan

b) Surat Permohonan Persetujuan sehubungan dengan Pencabutan Ketentuan Pembagian Dividen Perseroan di atas 50% No. 096/ABT/XII/2018 tanggal 19 Desember 2018 oleh BJJ.

C. PERJANJIAN LEASING DENGAN PIHAK KETIGA

1. Pada tanggal 8 Agustus 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Sewa Pembiayaan Untuk Kendaraan Bermotor (Pembiayaan Investasi) No. L17J01676A, antara Perseroan dan PT Orix Indonesia Finance (“Lessor“) (“Perjanjian Sewa Pembiayaan”). Dalam Perjanjian Sewa Pembiayaan ini Lessor menyetujui untuk membeli kendaraan serta menyewakan kendaraan kepada Perseroan secara sewa pembiayaan dalam bentuk pembiayaan investasi kepada Perseroan, dengan rincian informasi sebagai berikut:

Keterangan Umum Perjanjian Sewa Pembiayaan

Harga Pembelian : Rp. 4.125.000.000Nilai Sewa Pembiayaan : Rp. 3.506.250.000 Simpanan Jaminan : Rp. 618.750.000Nilai Sisa : Rp. 618.750.000Masa Sewa Pembiayaan : 48 (empat puluh delapan) bulanBunga : 6,25% p.a flatHak Opsi : Opsi Beli dan Opsi Perpanjangan Sewa PembiayaanBiaya Administrasi : Rp. 5.000.000Perusahaan Asuransi : Asuransi MSIG Indonesia

Daftar Kendaraan

No. Merek Kendaraan Tipe Kendaraan Tahun

Pembuatan Harga per Unit Nomor Rangka Nomor Mesin

1. HINO Ranger FG 235 TH + Trailer 40 Feet

2017 Rp. 825.000.000 MJEFG8JE1HJB11158 J08EUGJ57734

2. HINO Ranger FG 235 TH + Trailer 40 Feet

2017 Rp. 825.000.000 MJEFG8JE1HJB11159 J08EUGJ57735

3. HINO Ranger FG 235 TH + Trailer 40 Feet

2017 Rp. 825.000.000 MJEFG8JE1HJB11160 J08EUGJ57736

4. HINO Ranger FG 235 TH + Trailer 40 Feet

2017 Rp. 825.000.000 MJEFG8JE1HJB11161 J08EUGJ57737

5. HINO Ranger FG 235 TH + Trailer 40 Feet

2017 Rp. 825.000.000 MJEFG8JE1HJB11162 J08EUGJ57738

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

Lessor berhak menguasai Simpanan Jaminan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam hal Lessor menetapkan suatu simpanan jaminan yang wajib dibayar Perseroan, maka simpanan jaminan merupakan tanggungan atas ketaatan dan kesanggupan Perseroan untuk melaksanakan semua ketetapan, syarat dan ketentuan Perjanjian Sewa Pembiayaan ini. Simpanan jaminan tidak berbunga dan tidak dapat diperhitungkan sebagai angsuran sewa pembiayaan atau kewajiban pembayaran lainnya dari Perseroan menurut Perjanjian Sewa Pembiayaan ini.

Page 87: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

77

b. Tanpa mengurangi keberadaan ketentuan di atas, dalam hal terjadi suatu kejadian kelalaian, Lessor berhak memperhitungkan simpanan jaminan atau sebagian daripadanya, terhadap semua dan setiap jumlah kerugian, tunggakan angsuran sewa pembiayaan dan/atau nilai kerugian disetujui. Jika Lessor menjalankan haknya dan mengakhiri Perjanjian Sewa Pembiayaan ini sesuai dengan pasal 14.2 Perjanjian Sewa Pembiayaan, maka Perseroan wajib membayar suatu jumlah tambahan yang harus dibayar secara tunai dan sekaligus dan dalam jumlah pada waktu ditagih.

Hak Opsi Perseroan

Bilamana Perseroan telah melunasi semua kewajiban pembayarannya berdasarkan Perjanjian Sewa Pembiayaan ini dan tidak melakukan cidera janji berdasarkan Perjanjian Sewa Pembiayaan ini, maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan mempunyai hak opsi untuk membeli kendaraan atau dapat memperpanjang masa sewa pembiayaan, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1) Dalam hal pembelian kendaraan oleh Perseroan, maka:a. Harga beli adalah sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa;b. Lessor dan Perseroan menandatangani perjanjian jual beli dan Lessor memberikan

semua surat yang berkaitan dengan kendaraan kepada Perseroan, setelah Perseroan membayar lunas harga beli dan kewajiban-kewajiban pembayaran lainnya.

2) Dalam hal memperpanjang masa sewa pembiayaan, maka Para Pihak sepakat atas lamanya perpanjangan Masa Sewa Pembiayaan dimaksud dan besarnya angsuran sewa pembiayaan dan jumlah-jumlah lain yang akan menjadi kewajiban pembayaran Perseroan, serta atas syarat dan ketentuan lainnya yang akan berlaku untuk pembaruan tersebut.

Hak Kepemilikan dan Larangan Pemindahan Hak atas Kendaraan

1) Hak kepemilikan atas kendaraan tetap berada pada pada Lessor. Oleh karena itu, Perseroan tidak diperkenankan memindahkan, menjual, menjaminkan, menyewakan atau dengan cara apapun melepaskan/menyerahkan kendaraan dalam penguasaan Pihak Ketiga. Namun, Lessor mengijinkan pencantuman nama Perseroan atau orang lain yang ditunjuk oleh Perseroan dengan persetujuan tertulis dari Lessor terlebih dahulu, dalam Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB). BPKB akan disimpan oleh Lessor selama Masa Sewa Pembiayaan dan akan diberikan kepada Perseroan bilamana Perseroan telah memenuhi semua kewajibannya sesuai dengan Perjanjian Sewa Pembiayaan ini dan melaksanakan hak opsi untuk membeli Kendaraan.

2) Jika hak kepemilikan Lessor atas kendaraan dirugikan, dilanggar atau diancam, karena tindakan Perseroan atau pihak manapun juga, maka Perseroan menanggung segala biaya dan ongkos yang dikeluarkan oleh Lessor untuk mengatasi kerugian, pelanggaran atau ancaman itu.

Perubahan, Pemeliharaan dan Pembiayaan Kendaraan

1) Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Lessor, Perseroan tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan apapun atas kendaraan yang membuat kendaraan menjadi berbeda dari bentuk, identitas, fungsi dan/atau kondisi semula dari kendaraan ketika diserahkan kepada Perseroan.

2) Perseroan, atas biaya dan ongkos sendiri, wajib untuk:a. Melaksanakan petunjuk pabrik pembuat kendaraan tentang cara pemakaian dan

pemeliharaan kendaraan;b. Memastikan dan menjamin pemakaian kendaraan dengan cara yang terampil dan

baik dan oleh orang yang cakap dan mampu serta memiliki Surat Ijin Mengemudi yang berlaku untuk jenis kendaraan;

c. Memelihara dan memperbaiki kendaraan serta mengganti semua bagian yang hilang atau rusak, dengan suku cadang asli yang diperuntukkan dan dianjurkan oleh pabrik pembuat kendaraan; dan

Page 88: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

78

d. Membayar secara penuh dan tepat pada waktunya semua biaya pendaftaran, lisensi, pajak pungutan dan pengeluaran lain, sehubungan dengan penggunaan dan pemeliharaan kendaraan, serta menjamin agar kendaraan bebas dari tuntutan hukum atau yang berwenang.

3) Selama masa sewa pembiayaan, segala risiko yang terjadi atas kendaraan akan menjadi beban dan tanggung-jawab Perseroan, sehingga kerusakan atau hal apapun yang membuat kendaraan tidak dapat dipergunakan oleh Perseroan bukan merupakan alasan bagi Perseroan untuk menangguhkan atau menghentikan pembayaran angsuran sewa pembiayaan.

Pilihan dan Domisili Hukum

Perseroan dengan ini memilih domisili yang sah dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

2. Pada tanggal 11 September 2017, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120170900000394, antara Perseroan dan PT Hino Finance Indonesia (“HFI“) (“Perjanjian Pembiayaan Investasi”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 2.553.586.200Harga/Nilai Karoseri : Rp. 175.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 371.250.000Simpanan Jaminan : Rp. 371.250.000Nilai Pembiayaan : Rp. 2.182.336.200Masa Pembiayaan : 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal 11 September

2017Bunga : 6,25% (enam koma dua puluh lima persen) flat per tahun atau

11,93% (sebelas koma sembilan puluh tiga persen) efektif selama Perjanjian Pembiayaan Investasi berlangsung

Perusahaan Asuransi : PT Asuransi Central AsiaBarang : Hino Ranger FG 235 THJumlah Barang : 3 (tiga) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger FG

235 THHijau Trailer 40

FeetJ08EU-

GJ58023MJEFG8JE1H-

JB11213Perseroan

2. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Trailer 40 Feet

J08EU-GJ58024

MJEFG8JE1H-JB11214

Perseroan

3. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Trailer 40 Feet

J08EU-GJ58025

MJEFG8JE1H-JB11215

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi sebagai Simpanan Jaminan dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

Page 89: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

79

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi.

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang (Lampiran 6) dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Page 90: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

80

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

3. Pada tanggal 27 September 2017, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120170900000404, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 2”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 1.681.755.760Harga/Nilai Karoseri : Rp. 165.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 244.500.000Simpanan Jaminan : Rp. 244.500.000Nilai Pembiayaan : Rp. 1.437.255.760Masa Pembiayaan : 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal 27 September 2017Bunga : 6,25% flat per tahun atau 11,93% efektif selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 2 berlangsungPerusahaan Asuransi : PT Asuransi Central AsiaBarang : Hino Ranger FG 235 THJumlah Barang : 2 (dua) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger FG

235 THHijau Trailer 20

FeetJ08EU-

GJ58457MJEFG8JE1H-

JB11263Perseroan

2. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Trailer 20 Feet

J08EU-GJ58507

MJEFGJE1H-JB11265

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 2, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 sebagai Simpanan Jaminan dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

Page 91: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

81

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2.

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Jual Beli Barang (Lampiran 6) dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 2 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai

Page 92: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

82

membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 2 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

4. Pada tanggal 7 Juni 2018, Para Pihak telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120180600000803, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 3”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 1.670.000.000Harga/Nilai Karoseri : Rp. 175.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 125.250.000/unitSimpanan Jaminan : Rp. 125.250.000/unitNilai Pembiayaan : Rp. 709.750.000/unitMasa Pembiayaan : 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal 7 Juni 2018Bunga : 10,5% efektif pertahun atau 5,33% selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 3 berlangsungPerusahaan Asuransi : PT Asuransi Asoka Mas Barang : Hino Ranger FG 235 THJumlah Barang : 2 (dua) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger FG

235 THHijau Tua Trailer 40

FeetJ08EU-

GJ61882MJEFG-

8JE1JJB11794Perseroan

2. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Tua Trailer 40 Feet

J08EU-GJ61888

MJEFG-8JE1JJB11796

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 3, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 sebagai Simpanan Jaminan dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3.

Page 93: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

83

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3.

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang Lampiran 6 dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 3 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 3 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

Page 94: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

84

5. Pada tanggal 8 Juni 2018, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120180300000622, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 4”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 2.505.000.000Harga/Nilai Karoseri : Rp. 175.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 125.250.000/unitSimpanan Jaminan : Rp. 125.250.000/unitNilai Pembiayaan : Rp. 709.750.000/unitMasa Pembiayaan : 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal 8 Juni 2018Bunga : 10,5% efektif pertahun atau 5,33% selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 4 berlangsungPerusahaan Asuransi : PT Asuransi Central Asia Barang : Ranger FG 235 THJumlah Barang : 3 (tiga) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger FG

235 THHijau Tua Trailer 40

FeetJ08EU-

GJ62198MJEFG-

8JE1JJB11828Perseroan

2. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Tua Trailer 40 Feet

J08EU-GJ62268

MJEFG-8JE1JJB11841

Perseroan

3. Hino Ranger FG 235 TH

Hijau Tua Trailer 40 Feet

J08EU-GJ62269

MJEFG-8JE1JJB11842

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 4, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 sebagai Simpanan Jaminan dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Page 95: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

85

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4.

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang Lampiran 6 dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 4 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 4 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

6. Pada tanggal 28 September 2018, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120180900000935, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 5”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 1.680.000.000Harga/Nilai Karoseri : Rp. 80.000.000/unit

Page 96: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

86

Nilai Sisa : Rp. 126.000.000/unitSimpanan Jaminan : Rp. 126.000.000/unitNilai Pembiayaan : Rp. 714.000.000/unitMasa Pembiayaan : 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal 28 September

2018Bunga : tarif per tahun 6,01% atau 11,5% efektif selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 5 berlangsungPerusahaan Asuransi : -Barang : Hino Ranger FL235JW + LosbakJumlah Barang : 2 (dua) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger

FL235JWHijau Lossbak J08EU-

GJ64940MJEFL-

8JW1JJB17181Perseroan

2. Hino Ranger FL235JW

Hijau Lossbak J08EU-GJ64941

MJEFL-8JW1JJB17182

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 5, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 sebagai Simpanan Jaminan dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri

Page 97: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

87

maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5.

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang Lampiran 6 dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 5 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 5 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

7. Pada tanggal 28 September 2018, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120180900000936, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 6”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 1.680.000.000Harga/Nilai Karoseri : Rp. 80.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 126.000.000/unitSimpanan Jaminan : Rp. 126.000.000/unitNilai Pembiayaan : Rp. 714.000.000/unitMasa Pembiayaan : 48 (empat puluh delapan) bulan sejak tanggal 28 September

2018Bunga : tarif per tahun 6,01% atau 11,5% efektif selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 6 berlangsungPerusahaan Asuransi : -

Page 98: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

88

Barang : Hino Ranger FL235JW + LosbakJumlah Barang : 2 (dua) unit

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger

FL235JWHijau Losbak J08EU-

GJ64773MJEFL-

8JW1JJB17101Perseroan

2. Hino Ranger FL235JW

Hijau Losbak J08EU-GJ64774

MJEFL8JW1J-JB17102

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 6, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 sebagai Simpanan Jaminan (Security Deposit) dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6.

Page 99: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

89

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang Lampiran 6 dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 6 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 6 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

8. Pada tanggal 28 November 2018, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan Investasi Dalam Bentuk Sewa Pembiayaan (Finance Lease) No. J2120181100001007, antara Perseroan dan HFI (“Perjanjian Pembiayaan Investasi 7”), yang mana HFI memberikan fasilitas Sewa Pembiayaan (Finance Lease), dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 2.505.000.000Harga/Nilai Karoseri : Rp. 175.000.000/unitNilai Sisa : Rp. 125.250.000/unitSimpanan Jaminan : Rp. 125.250.000/unitNilai Pembiayaan : Rp. 709.750.000/unitMasa Pembiayaan : 36 bulan dimulai sejak tanggal 28 November 2018Bunga : tarif 6% efektif per tahun atau 11.75% efektif selama Perjanjian

Pembiayaan Investasi 7 berlangsungPerusahaan Asuransi : -Barang : Ranger FG TH 235Jumlah Barang : 3 (tiga) unit

Page 100: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

90

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Warna Tipe Karoseri Nomor Mesin Nomor Rangka

Pencantuman nama pada BPKB

dan STNK1. Hino Ranger FG

TH 235 Hijau Tua Other-Trailer 40

FeetJ08EU-

GJ65693MJEFG-

8JE1JJB13261Perseroan

2. Hino Ranger FG TH 235

Hijau Tua Other-Trailer 40 Feet

J08EU-GJ65715

MJEFG-8JE1JJB13265

Perseroan

3. Hino Ranger FG TH 235

Hijau Tua Other-Trailer 40 Feet

J08EU-GJ66128

MJEFG-8JE1JJB12339

Perseroan

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

1) Dalam rangka menjamin dan terpenuhinya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 maka saat ditandatanganinya Perjanjian Pembiayaan Investasi 7, Perseroan setuju dan sepakat menyerahkan atau menempatkan kepada HFI sejumlah uang dalam jumlah yang termaktub dalam Lampiran Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 sebagai Simpanan Jaminan (Security Deposit) dimana Simpanan Jaminan tersebut tidak akan menghasilkan bunga dan tidak dapat dicairkan selama Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 masih berjalan atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7. Simpanan Jaminan juga tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Sewa Pembiayaan atau suatu bagian daripadanya.

2) HFI atas pertimbangannya sendiri berhak setiap saat menggunakan baik sebagian atau seluruh Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk pelunasan suatu kewajiban Perseroan yang sewaktu-waktu timbul berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7, termasuk namun tidak terbatas kepada pembayaran harga beli saat Perseroan melaksanakan Hak Opsi untuk membeli atau pembayaran suatu jumlah yang harus dibayar pada akhir Masa Sewa Pembiayaan termasuk dalam hal Perseroan melakukan pengakhiran lebih awal.

3) HFI akan memberitahukan kepada Perseroan dalam hal terdapat penggunaan atas Simpanan Jaminan (Security Deposit) untuk kemudian dalam 3 (tiga) hari kalender setelahnya Perseroan wajib menempatkan kembali sejumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang telah digunakan tersebut.

4) Kelalaian Perseroan menempatkan sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 merupakan suatu cidera janji dan HFI tidak berkewajiban mengembalikan Simpanan Jaminan (Security Deposit) kepada Perseroan sampai seluruh jumlah kewajiban yang harus dipenuhi telah diterima penuh oleh HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7.

5) Simpanan Jaminan tersebut adalah bersih atau net dari pajak-pajak, cukai atau biaya lain berdasarkan peraturan yang berlaku, baik sekarang maupun kelak di kemudian hari.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan secara tegas mengakui bahwa sejak Barang diterima dari Dealer atau dari Produsen Karoseri maka HFI adalah pemilik satu-satunya atas Barang. Oleh karenanya terhitung sejak dan sepanjang Masa Sewa Pembiayaan atau sejauh Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada HFI meskipun atau seandainya pun dalam dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang tercantum nama Perseroan atau pihak ketiga lain maka Perseroan mengakui dan menjamin serta menyatakan baik atas nama Perseroan sendiri maupun atas nama pihak ketiga tersebut bahwa HFI adalah pemilik Barang, sedangkan Perseroan atau pihak ketiga tersebut hanyalah berkedudukan sebagai penyewa pembiayaan saja.

2) HFI adalah pihak yang berhak menyimpan dokumen atau surat-surat kepemilikan Barang selama Masa Sewa Pembiayaan berlangsung. Dokumen atau surat-surat tersebut akan diserahkan kepada Perseroan segera setelah selesainya seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7.

Page 101: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

91

3) HFI melarang dan Perseroan menjamin tidak akan menjual, mengalihkan, menjaminkan, menyewa-pembiayaankan kembali atau dengan cara apapun melepaskan atau menyerahkan Barang kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari HFI.

4) Dalam hal terjadi keadaan yang menurut pertimbangan HFI mengancam atau merugikan kepentingan HFI atas Barang, maka Perseroan dengan ini menyetujui dilakukannya upaya-upaya yang dipandang perlu dengan seketika dan setiap saat demi menjaga dan melindungi kepentingan HFI tersebut dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku, dan Perseroan dengan ini setuju dan sepakat untuk menanggung biaya yang mungkin timbul atau upaya HFI terhadap Barang tersebut.

Hak Opsi Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan

Setelah seluruh kewajiban Perseroan pada HFI berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 terpenuhi dengan baik dan sempurna maka pada akhir Masa Sewa Pembiayaan, Perseroan memiliki Hak Opsi untuk membeli Barang dan Perseroan dengan ini menyatakan sejak awal akan menggunakan Hak Opsi pada akhir Masa Sewa Pembiayaan untuk membeli Barang dengan menggunakan perhitungan harga beli sekurang-kurangnya sama dengan Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 dan atas Opsi ini maka HFI dan Perseroan menandatangani Perjanjian Jual Beli Barang Lampiran 6 dan segera setelahnya HFI akan menyerahkan seluruh surat, dokumen, sertifikat yang berkaitan dengan kepemilikan Barang kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1) Para Pihak senantiasa mengupayakan musyawarah untuk mencapai mufakat.2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk Perjanjian Pembiayaan

Investasi 7 dengan segala akibat pelaksanaannya, HFI dan Perseroan memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur di Jakarta, akan tetapi pemilihan domisili hukum tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak HFI untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan Investasi 7 di Pengadilan lain di Indonesia. Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan/atau (para) penerima hak dari HFI dan Perseroan.

9. Pada tanggal 11 Juli 2017, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan No. 80120170118 sebagaimana diubah dengan Addendum Perjanjian Pembiayaan No. 80120170118A1 tanggal 21 September 2018, antara Perseroan dan PT Aditama Finance (”Perusahaan Pembiayaan”) (“Perjanjian Pembiayaan 1”), yang mana Perusahaan Pembiayaan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk sewa pembiayaan (finance lease) atau jual balik dan sewa balik (sale and leaseback) kepada Perseroan, dengan rincian informasi sebagai berikut:

Nilai Barang : Rp. 2.667.209.839Simpanan Jaminan : Rp. 1.581.250.000Pokok Hutang : Rp. 1.085.959.839Nilai Sisa : Sama dengan nilai simpanan jaminan (Rp. 1.581.250.000)Biaya Provisi : Rp. 12.500.000Masa Pembiayaan : 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas

(12 Juli 2017)Bunga : efektif 16% p.a, fixed (monthly)

Page 102: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

92

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Barang Tahun Nomor Seri1. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 643379

NR: MHCFVR34LDJ0003332. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 643333

NR: MHCFVR34LDJ0003303. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 643329

NR: MHCFVR34LDJ0003314. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 648957

NR: MHCFVR34LDJ0003575. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 648959

NR: MHCFVR34LDJ0003606. 1 Unit Truck Isuzu FVR34P 2013 NM: 6HK1 – 644811

NR: MHCFVR34PDJ0002457. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2010 NM:1509E027934

NR: LVBV7PEC89H0245148. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012090

NR: LBZF46EB1BA0275669. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012089

NR: LBZF46EB5BA02756810. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012080

NR: LBZF46DB9BA03532111. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012087

NR: LBX46EB8BA027564

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

Perseroan wajib menyerahkan atau mendepositokan kepada Perusahaan Pembiayaan uang sebagai Simpanan Jaminan (Security Deposit) yang besarnya yaitu Rp. 1.581.250.000 (satu miliar lima ratus delapan puluh satu juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:1) Simpanan Jaminan (Security Deposit) tidak berbunga, dan yang tidak dapat diambil

kembali selama Perjanjian Pembiayaan 1 (masih) berlangsung atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 1.

2) Simpanan Jaminan (Security Deposit) itu merupakan jaminan dan tanggungan atas ketaatan dan kesanggupan Perseroan untuk melaksanakan semua ketetapan, syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan 1.

3) Jika selain Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut Perusahaan Pembiayaan menetapkan adanya Jaminan dalam rangka Perjanjian Pembiayaan 1 ini, maka Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut dianggap menjamin semua klaim Perusahaan Pembiayaan dengan urutan penggunaan Jaminan ditetapkan oleh Perusahaan Pembiayaan.

4) Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut dipergunakan untuk pembayaran suatu jumlah yang seharusnya telah dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 1, tetapi Perseroan lalai untuk melakukannya.

5) Selama Perjanjian Pembiayaan 1 berlangsung, Simpanan Jaminan (Security Deposit) harus senantiasa berjumlah tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 1 dan apabila pada suatu waktu oleh satu dan lain hal ternyata jumlahnya menjadi kurang dari jumlah tersebut maka Perseroan wajib untuk dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan dari Perusahaan Pembiayaan kepada Perseroan tentang penggunaan Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut, membayar atau menutupi setiap dan semua kekurangannya sehingga besarnya Simpanan Jaminan (Security Deposit) menjadi tetap sebesar sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 1.

6) Apabila ternyata setelah lewat tenggang waktu tersebut di atas, Perseroan tidak melakukan pembayaran untuk menutupi kekurangan jumlah Simpanan Jaminan (Security Deposit) sebagaimana diminta Perusahaan Pembiayaan, maka Perusahaan Pembiayaan dapat menganggap Perseroan telah lalai untuk memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan

Page 103: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

93

dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini, dan akibat-akibat kelalaian tersebut akan berlaku ketentuan tentang Peristiwa Cidera Janji sebagaimana dimaksud dalam Pasal tentang Cidera Janji dalam Perjanjian Pembiayaan 1.

7) Apabila Perjanjian Pembiayaan 1 berakhir maka Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut akan dipakai untuk pembayaran harga pembelian Barang (seharga Nilai Sisa (Residual Value)) oleh Perseroan kepada Perusahaan Pembiayaan.

Pencairan Fasilitas (Pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan)

1) Sebagai suatu “Fasilitas” maka “pencairannya” diwujudkan dengan dilaksanakannya pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan, baik secara sekaligus untuk seluruh unit Barang ataupun secara bertahap (parsial) sesuai dengan kesepakatan bersama.

2) Pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan baru akan dilakukan dalam hal:a. Perseroan telah menyerahkan kepada Perusahaan Pembiayaan semua akta dan/

atau dokumen berkenaan dengan Anggaran Dasar (termasuk semua perubahannya) serta yang berkenaan dengan susunan Pemegang Saham/Pesero, Direksi/Pesero Pengurus dan Dewan Komisaris/Pesero Komanditer Perseroan yang terakhir, izin usaha Perseroan yang masih berlaku diantaranya Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Identitas Perseroan yang masih berlaku berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Nikah.

b. Perusahaan Pembiayaan telah menerima dari Perseroan sejumlah cek dan/atau bilyet giro dan/atau instrumen pembayaran lain yang telah disepakati untuk pembayaran Nilai Angsuran sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini.

c. Perseroan telah membayar biaya Provisi, Biaya Survey, sebagai dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini dan biaya-biaya pendahuluan lain yang ditetapkan Perusahaan Pembiayaan.

d. Telah dibuat dan ditanda-tangani perjanjian (-perjanjian) lain yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Pembiayaan 1 ini, antara lain tetapi tidak terbatas pada Jaminan, bila dalam pemberian pembiayaan ini diwajibkan adanya.

e. Telah dibuat dan ditanda-tanganinya Surat Pernyataan Penerimaan Barang, yang menyatakan Perseroan telah menerima Barang dengan baik dari Perusahaan Pembiayaan di Lokasi Penempatan Barang tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini.

f. Asli semua dokumen kepemilikan atas Barang, antara lain tetapi tidak terbatas pada faktur, invoice, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan kwitansi dari Perseroan dan/atau dari Penyedia Barang; khusus Barang Impor wajib menyerahkan copy legalisir Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP), Pemberitahuan Barang Impor (PIB), Packing List dan Bill of Lading (B/L).

g. Telah diterima asli dari polis (-polis) asuransi yang ditutup pada perusahaan asuransi yang telah disepakati oleh Para Pihak, untuk risiko sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini atau bila belum ada, keterangan tertulis dari perusahaan asuransi yang menyatakan bahwa Barang benar telah diasuransikan secara sebagaimana mestinya dan dibayar penuh preminya oleh Perseroan kepada perusahaan asuransi tersebut dan bahwa asli polis asuransi serta bukti pembayaran (-pembayaran) preminya akan diserahkan oleh perusahaan asuransi tersebut kepada Perusahaan Pembiayaan.

3) Perseroan setuju bahwa Perusahaan Pembiayaan yang akan menentukan suatu tanggal sebagai Tanggal Pencairan Fasilitas, pada tanggal mana Jangka Waktu Pembiayaan mulai efektif berlangsung.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan dengan ini mengakui bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah pembeli dan oleh karena itu terhitung sejak Tanggal Pencairan Fasilitas Perusahaan Pembiayaan adalah satu-satunya pemilik Barang, sesuai Surat Pernyataan Penerimaan Barang dan demikian selanjutnya maka selama Perjanjian Pembiayaan 1 ini (masih) berlangsung,

Page 104: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

94

berdasarkan ketentuan dalam pasal 3 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dan Pasal 8 ayat 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 29/POJK.05.2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Pembiayaan adalah pemilik dari Barang.

2) Atas beban dan biayanya sendiri, Perseroan wajib memasang etiket, plakat atau tanda lain pada (setiap) unit Barang untuk menunjukan kepemilikan Perusahaan Pembiayaan atas (setiap) Barang dan apabila Perseroan tidak melakukannya meskipun untuk itu telah diminta secara resmi, Perusahaan Pembiayaan adalah adalah berhak untuk melakukannya sendiri.

Penggunaan dan Pemeliharaan Barang

Dalam penggunaan dan pengoperasian Barang, yang semuanya itu atas biaya dan risikonya sendiri, Perseroan wajib untuk:a. Patuh dan taat melaksanakan petunjuk pabrik pembuat Barang tentang cara pemakaian

dan pemeliharaan Barang.b. Memeriksa Barang secara teratur dan sebagaimana mestinya.c. Memelihara dan memperbaiki Barang serta mengganti semua bagian yang hilang, rusak

atau patah dengan suku cadang yang diperuntukkan atau dianjurkan oleh pembuat Barang, atau dengan persetujuan tertulis Perusahaan Pembiayaan terlebih dahulu melakukan penggantian suku cadang dengan yang sama mutunya serta nilainya.

d. Memastikan dan menjamin pemakaian Barang dengan cara yang terampil dan baik oleh orang profesional serta memiliki izin-izin yang sah, jika diharuskan oleh peraturan atau perundang-undangan yang ada.

e. Membayar tepat pada waktunya semua biaya pendaftaran, lisensi, uang sewa, bunga, pajak, pungutan dan pengeluaran lain sehubungan dengan penitipan, penyimpanan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan Barang serta kewajiban lain termasuk penggantian suku cadang dan peralatan Barang serta menjamin agar Barang bebas dari tuntutan hukum atau yang berwenang atau keputusan dan proses Pengadilan dan wajib menaati semua peraturan. Atas permintaan Perusahaan Pembiayaan, Perseroan wajib menyerahkan tanda terima bukti atas pembayaran segala biaya tersebut di atas.

Hak Opsi dan Kewajiban Perseroan Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan 1) Pada akhir Jangka Waktu Pembiayaan dan Perseroan telah melunasi seluruh

kewajibannya kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 1, Perseroan menggunakan hak opsi untuk untuk membeli seluruh Barang dari Perusahaan Pembiayaan sesuai Perjanjian Jual Beli yang akan ditanda-tangani Para Pihak dengan harga sebesar Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 1 ini, dan dalam hal ini Simpanan Jaminan (Security Deposit) dipergunakan sebagai pembayarannya (kompensasi).

2) Dengan ini disepakati bahwa pembelian Barang tersebut dianggap telah secara otomatis terjadi atau dilakukan oleh Perseroan pada akhir Jangka Waktu Pembiayaan, dengan ketentuan bahwa Perseroan telah melunasi seluruh kewajiban yang masih terhutang kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 1.

3) Perusahaan Pembiayaan wajib untuk menyerahkan seluruh asli dokumen-dokumen atas Barang dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kepada Perseroan di kantor Perusahaan Pembiayaan tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 1 sebagai tindak lanjut dari hal-hal sebagaimana dimaksud di dalam Perjanjian Pembiayaan 1.

Domisili

Untuk Perjanjian Pembiayaan 1 dengan segala akibat dan pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili hukum di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, akan tetapi pemilihan domisili tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak Perusahaan Pembiayaan untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum kepada Perseroan berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan 1 di Pengadilan lain di Indonesia.

Page 105: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

95

Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan atau (para) penerima hak dari Para Pihak.

10. Pada tanggal 11 Juli 2017, telah ditandatangani Perjanjian Pembiayaan No. 80120170117, antara Perseroan dan Perusahaan Pembiayaan (“Perjanjian Pembiayaan 2”), yang mana Perusahaan Pembiayaan setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dalam bentuk sewa pembiyaan (Finance Lease) atau jual balik dan sewa balik (sale and leaseback) kepada Perseroan, dengan rincian informasi sebagai berikut:

Harga Perolehan : Rp. 4.800.000.000Nilai Sisa : Rp. 2.300.000.000Nilai Pembiayaan : Rp. 2.500.000.000Masa Pembiayaan : 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitas

(12 Juli 2017)Biaya Provisi : Rp. 12.500.000Masa Pembiayaan : 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan fasilitasBunga : efektif 16% p.a, fixed (monthly)

Objek Pembiayaan

No. Merk/Tipe Barang Tahun Nomor Seri1. 1 Unit Truck Isuzu FVR34P 2013 NM: 6HK1 – 645097

NR: MHCFVR34PDJ0002512. 1 Unit Truck Isuzu FVR34P 2013 NM: 6HK1 – 644813

NR: MHCFVR34PDJ0002463. 1 Unit Truck Isuzu FVR34P 2013 NM: 6HK1 – 645095

NR: MHCFVR34PDJ0002504. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 648961

NR: MHCFVR34LDJ0003615. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 648956

NR: MHCFVR34LDJ0003586. 1 Unit Truck Isuzu FVR34L 2013 NM: 6HK1 – 643340

NR: MHCFVR34LDJ0003297. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2012 NM: 1512E007042

NR: LVBV6PEC3CL0104328. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2012 NM: 1512E007039

NR: LVBV6PEC9CL0104319. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2012 NM: 1512E007044

NR: LVBV6PEC9CL01044910. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2012 NM: 1512E006629

NR: LVBV6PECXCL01044411. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2011 NM: 1511H020100

NR: LVBV7PEC5BL02977112. 1 Unit Truck Foton BJ3253DLPJE-R 2011 NM:1511H020088

NR: LVBV7PEC7BL02976913. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012076

NR: LBZF46DB2BA03532314. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012091

NR: LBZF46EB3BA02756715. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012079

NR: LBZF46DB0BA03532216. 1 Unit Truck Beiben 3832 B 2011 NM: 1511E012088

NR: LBZF46EBXBA027565

Page 106: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

96

Simpanan Jaminan (Security Deposit)

Perseroan wajib menyerahkan atau mendepositokan kepada Perusahaan Pembiayaan uang sebagai Simpanan Jaminan (Security Deposit) yang besarnya yaitu Rp. 2.300.000.000 (dua miliar tiga ratus juta Rupiah) dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:1) Simpanan Jaminan (Security Deposit) tidak berbunga, dan yang tidak dapat diambil

kembali selama Perjanjian Pembiayaan 2 ini (masih) berlangsung atau selama Perseroan masih mempunyai kewajiban kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 2.

2) Simpanan Jaminan (Security Deposit) itu merupakan jaminan dan tanggungan atas ketaatan dan kesanggupan Perseroan untuk melaksanakan semua ketetapan, syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

3) Jika selain Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut Perusahaan Pembiayaan menetapkan adanya Jaminan dalam rangka Perjanjian Pembiayaan 2, maka Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut dianggap menjamin semua klaim Perusahaan Pembiayaan dengan urutan penggunaan Jaminan ditetapkan oleh Perusahaan Pembiayaan.

4) Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut dipergunakan untuk pembayaran suatu jumlah yang seharusnya telah dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 2, tetapi Perseroan lalai untuk melakukannya.

5) Selama Perjanjian Pembiayaan 2 berlangsung, Simpanan Jaminan (Security Deposit) harus senantiasa berjumlah tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 2 dan apabila pada suatu waktu oleh satu dan lain hal ternyata jumlahnya menjadi kurang dari jumlah tersebut maka Perseroan wajib untuk dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal surat pemberitahuan dari Perusahaan Pembiayaan kepada Perseroan tentang penggunaan Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut, membayar atau menutupi setiap dan semua kekurangannya sehingga besarnya Simpanan Jaminan (Security Deposit) menjadi tetap sebesar sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

6) Apabila ternyata setelah lewat tenggang waktu tersebut di atas, Perseroan tidak melakukan pembayaran untuk menutupi kekurangan jumlah Simpanan Jaminan (Security Deposit) sebagaimana diminta Perusahaan Pembiayaan, maka Perusahaan Pembiayaan dapat menganggap Perseroan telah lalai untuk memenuhi kewajibannya seperti yang ditentukan dalam Perjanjian Pembiayaan 2, dan akibat-akibat kelalaian tersebut akan berlaku ketentuan tentang Peristiwa Cidera Janji sebagaimana dimaksud dalam Pasal tentang Cidera Janji dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

7) Apabila Perjanjian Pembiayaan 2 berakhir maka Simpanan Jaminan (Security Deposit) tersebut akan dipakai untuk pembayaran harga pembelian Barang (seharga Nilai Sisa (Residual Value)) oleh Perseroan kepada Perusahaan Pembiayaan.

Pencairan Fasilitas (Pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan)

1) Sebagai suatu “Fasilitas” maka “pencairannya” diwujudkan dengan dilaksanakannya pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan, baik secara sekaligus untuk seluruh unit Barang ataupun secara bertahap (parsial) sesuai dengan kesepakatan bersama.

2) Pembelian Barang oleh Perusahaan Pembiayaan baru akan dilakukan dalam hal:a. Perseroan telah menyerahkan kepada Perusahaan Pembiayaan semua akta dan/

atau dokumen berkenaan dengan Anggaran Dasar (termasuk semua perubahannya) serta yang berkenaan dengan susunan Pemegang Saham/Pesero, Direksi/Pesero Pengurus dan Dewan Komisaris/Pesero Komanditer Perseroan yang terakhir, izin usaha Perseroan yang masih berlaku diantaranya Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Identitas Perseroan yang masih berlaku berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akta Nikah.

b. Perusahaan Pembiayaan telah menerima dari Perseroan sejumlah cek dan/atau bilyet giro dan/atau instrumen pembayaran lain yang telah disepakati untuk pembayaran Nilai Angsuran sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

Page 107: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

97

c. Perseroan telah membayar biaya Provisi, Biaya Survey, sebagai dimaksud dalam Perjanjian Pembiayaan 2 dan biaya-biaya pendahuluan lain yang ditetapkan Perusahaan Pembiayaan.

d. Telah dibuat dan ditanda-tangani perjanjian (-perjanjian) lain yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Pembiayaan 2, antara lain tetapi tidak terbatas pada Jaminan, bila dalam pemberian pembiayaan ini diwajibkan adanya.

e. Telah dibuat dan ditanda-tanganinya Surat Pernyataan Penerimaan Barang, yang menyatakan Perseroan telah menerima Barang dengan baik dari Perusahaan Pembiayaan di Lokasi Penempatan Barang tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

f. Asli semua dokumen kepemilikan atas Barang, antara lain tetapi tidak terbatas pada faktur, invoice, Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dan kwitansi dari Perseroan dan/atau dari Penyedia Barang; khusus Barang Impor wajib menyerahkan copy legalisir Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP), Pemberitahuan Barang Impor (PIB), Packing List dan Bill of Lading (B/L).

g. Telah diterima asli dari polis (-polis) asuransi yang ditutup pada perusahaan asuransi yang telah disepakati oleh Para Pihak, untuk risiko sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 2 atau bila belum ada, keterangan tertulis dari perusahaan asuransi yang menyatakan bahwa Barang benar telah diasuransikan secara sebagaimana mestinya dan dibayar penuh preminya oleh Perseroan kepada perusahaan asuransi tersebut dan bahwa asli polis asuransi serta bukti pembayaran (-pembayaran) preminya akan diserahkan oleh perusahaan asuransi tersebut kepada Perusahaan Pembiayaan.

3) Perseroan setuju bahwa Perusahaan Pembiayaan yang akan menentukan suatu tanggal sebagai Tanggal Pencairan Fasilitas, pada tanggal mana Jangka Waktu Pembiayaan mulai efektif berlangsung.

Hak Milik atas Barang

1) Perseroan dengan ini mengakui bahwa Perusahaan Pembiayaan adalah pembeli dan oleh karena itu terhitung sejak Tanggal Pencairan Fasilitas Perusahaan Pembiayaan adalah satu-satunya pemilik Barang, sesuai Surat Pernyataan Penerimaan Barang dan demikian selanjutnya maka selama Perjanjian Pembiayaan 2 (masih) berlangsung, berdasarkan ketentuan dalam pasal 3 ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan dan Pasal 8 ayat 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 29/POJK.05.2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Pembiayaan adalah pemilik dari Barang.

2) Atas beban dan biayanya sendiri, Perseroan wajib memasang etiket, plakat atau tanda lain pada (setiap) unit Barang untuk menunjukan kepemilikan Perusahaan Pembiayaan atas (setiap) Barang dan apabila Perseroan tidak melakukannya meskipun untuk itu telah diminta secara resmi, Perusahaan Pembiayaan adalah adalah berhak untuk melakukannya sendiri.

Penggunaan dan Pemeliharaan Barang

Dalam penggunaan dan pengoperasian Barang, yang semuanya itu atas biaya dan risikonya sendiri, Perseroan wajib untuk:a. Patuh dan taat melaksanakan petunjuk pabrik pembuat Barang tentang cara pemakaian

dan pemeliharaan Barang.b. Memeriksa Barang secara teratur dan sebagaimana mestinya.c. Memelihara dan memperbaiki Barang serta mengganti semua bagian yang hilang, rusak

atau patah dengan suku cadang yang diperuntukkan atau dianjurkan oleh pembuat Barang, atau dengan persetujuan tertulis Perusahaan Pembiayaan terlebih dahulu melakukan penggantian suku cadang dengan yang sama mutunya serta nilainya.

d. Memastikan dan menjamin pemakaian Barang dengan cara yang terampil dan baik oleh orang profesional serta memiliki izin-izin yang sah, jika diharuskan oleh peraturan atau perundang-undangan yang ada.

Page 108: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

98

e. Membayar tepat pada waktunya semua biaya pendaftaran, lisensi, uang sewa, bunga, pajak, pungutan dan pengeluaran lain sehubungan dengan penitipan, penyimpanan, penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan Barang serta kewajiban lain termasuk penggantian suku cadang dan peralatan Barang serta menjamin agar Barang bebas dari tuntutan hukum atau yang berwenang atau keputusan dan proses Pengadilan dan wajib menaati semua peraturan. Atas permintaan Perusahaan Pembiayaan, Perseroan wajib menyerahkan tanda terima bukti atas pembayaran segala biaya tersebut di atas.

Hak Opsi dan Kewajiban Perseroan Pada Akhir Masa Sewa Pembiayaan 1) Pada akhir Jangka Waktu Pembiayaan dan Perseroan telah melunasi seluruh

kewajibannya kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 2, Perseroan menggunakan hak opsi untuk untuk membeli seluruh Barang dari Perusahaan Pembiayaan sesuai Perjanjian Jual Beli yang akan ditanda-tangani Para Pihak dengan harga sebesar Nilai Sisa (Residual Value) sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Pembiayaan 2, dan dalam hal ini Simpanan Jaminan (Security Deposit) dipergunakan sebagai pembayarannya (kompensasi).

2) Dengan ini disepakati bahwa pembelian Barang tersebut dianggap telah secara otomatis terjadi atau dilakukan oleh Perseroan pada akhir Jangka Waktu Pembiayaan, dengan ketentuan bahwa Perseroan telah melunasi seluruh kewajiban yang masih terhutang kepada Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Perjanjian Pembiayaan 2.

3) Perusahaan Pembiayaan wajib untuk menyerahkan seluruh asli dokumen-dokumen atas Barang dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kepada Perseroan di kantor Perusahaan Pembiayaan tersebut dalam Perjanjian Pembiayaan 2 sebagai tindak lanjut dari hal-hal sebagaimana dimaksud di dalam Perjanjian Pembiayaan 2.

Domisili

Untuk Perjanjian Pembiayaan 2 dengan segala akibat dan pelaksanaannya Para Pihak memilih domisili hukum di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, akan tetapi pemilihan domisili tersebut tidak membatasi atau tidak boleh diartikan sebagai membatasi hak Perusahaan Pembiayaan untuk mengajukan tuntutan-tuntutan hukum kepada Perseroan berkenaan dengan Perjanjian Pembiayaan 2 di Pengadilan lain di Indonesia.

Domisili hukum tersebut berlaku pula terhadap (para) pengganti dan atau (para) penerima hak dari Para Pihak.

11. Pada tanggal 30 Oktober 2018, telah ditandatangani Perjanjian, Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi No. 01.100.910.00.181130.8 antara Perseroan dan PT Astra Sedaya Finance (“Lessor”) (“Perjanjian Sewa Guna Usaha”), yang mana Lessor setuju untuk menyewa-guna-usahakan kepada Perseroan dan Perseroan setuju untuk menyewa-guna-usaha barang modal dari Lessor, dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Pembiayaan Sewa Guna Usahaa. Jangka Waktu Sewa Guna Usaha: 36 (tiga puluh enam) bulanb. Harga Perolehan: Rp. 1.680.000.000c. Nilai Sisa: Rp. 336.000.000d. Nilai Pembiayaan: Rp. 1.391.308.800e. Bunga: 12.99711 % effective / thf. Kondisi Bunga: Fixg. Piutang Sewa Guna Usaha: Rp.1.628.400.000h. Jaminan: Rp. 336.000.000i. Nama Asuransi: PT Asuransi Astra Buanaj. Kondisi Asuransi: [TLO (Tahun Pertama), TLO (Tahun Kedua), TLO (Tahun Ketiga)]k. Hak Opsi: Opsi Beli

Page 109: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

99

Objek Barang Modal

No. Merk/Tipe Barang Tahun Nomor Seri1. UD Trucks CDE 250WB6.1 +

Lossbak 10 B Truck2018 NM: GH8475574A1P

NR: JPCZX22C1JT0223672. UD Trucks CDE 250WB6.1 +

Lossbak 10 B Truck2018 NM: GH8475555A1P

NR: JPCZX22CXJT022383

Pembelian, Penyerahan dan Risiko Atas Pembelian Barang Modal

a. Lessor dengan ini setuju untuk membeli barang modal dari penjual setelah Perseroan memenuhi segala persyaratan dan kewajiban yang ditentukan oleh Lessor, pada harga perolehan sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha.

b. Yang dimaksud dengan penjual adalah sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha.

c. Mengingat pemanfaatan barang modal sepenuhnya akan dilakukan oleh Perseroan, maka penentuan jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya dari barang modal dilakukan oleh Perseroan dan dengan ini Perseroan menginstruksikan Lessor untuk membeli barang modal dengan jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha.

d. Atas pembelian barang modal dari penjual, Lessor akan (i) membuat surat pesanan barang modal kepada penjual (ii) melakukan pembayaran harga barang modal kepada Penjual, pembayaran mana akan dilakukan setelah Perseroan memenuhi segala kewajiban/persyaratan yang ditentukan oleh Lessor, termasuk menandatangani surat penerimaan barang modal, (iii) menerima tanda terima pembayaran dari penjual dan hal-hal lain yang secara lazim dilakukan oleh seorang pembeli dan pemilik barang.

e. Barang modal akan diserahkan secara langsung oleh penjual kepada Perseroan pada alamat Perseroan atau tempat penggunaannya sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan biaya-biaya pengantaran dan penyerahan barang modal yang akan ditanggung oleh Perseroan. Bila dianggap perlu, Lessor dapat namun tidak wajib, membantu penjual agar penyerahan barang modal dapat dilakukan tepat pada waktunya.

f. Sebelum dan pada waktu barang modal diserahkan oleh penjual kepada Perseroan, Perseroan harus terlebih dahulu meneliti jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya, serta meneliti kondisi dan kelengkapan dan/atau jumlah barang modal. Dengan diterimanya barang modal oleh Perseroan dan dengan ditandatanganinya surat/berita acara penerimaan barang modal, maka surat/berita acara tersebut menjadi bukti bahwa Perseroan (i) telah setuju atas jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya barang modal (ii) telah meneliti kondisi dan kelengkapan barang modal (iii) telah memeriksa jumlah dari barang modal yang diserahkan dan (iv) tidak mempunyai keluhan atau keberatan apapun atas atau berkaitan dengan barang modal yang diserahkan.

g. Dengan ini Perseroan menyetujui bahwa Lessor tidak bertanggung jawab (i) atas segala risiko dalam bentuk apapun berkenaan dengan penentuan jenis, model dan spesifikasi dan/atau rincian lainnya (ii) atas penyerahan dan tanggal penyerahan barang modal, dan (iii) atas kerusakan dan segala risiko yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap pembeli atas pembelian barang modal, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya cacat yang terlihat mau pun yang tersembunyi, mengingat pembelian yang dilakukan oleh Lessor dilakukan setelah Lessor mendapat instruksi dari Perseroan untuk membeli barang modal yang ditentukan oleh Perseroan sendiri dan Perseroan telah melakukan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini. Perseroan dengan ini menyatakan telah mengerti dan dengan ini setuju untuk menanggung segala risiko dalam bentuk apapun berkenaan dengan (i) penentuan jenis, modal dan spesifikasi dan/atau rincian lainnya, (ii) penyerahan dan tanggal penyerahan barang modal, dan (iii) kerusakan dan segala risiko yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap pembeli atas pembelian barang modal, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya cacat yang terlihat maupun tersembunyi, baik yang telah ada ataupun yang baru timbul atau diketahui setelah tanggal penyerahan barang modal.

Page 110: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

100

h. Adanya serta terjadinya risiko yang harus ditanggung oleh Perseroan tidak menunda atau membebaskan Perseroan dari semua kewajibannya yang harus dibayarkan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha.

i. Apabila pada tanggal yang ditentukan, barang modal tidak diserahkan kepada Perseroan, maka baik Lessor mau pun Perseroan mempunyai hak untuk membatalkan Perjanjian Sewa Guna Usaha tanpa adanya hak dari pihak lainnya untuk menuntut ganti rugi, bunga dan/atau biaya. Para Pihak dengan ini setuju untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sejauh mengenai pemutusan suatu perjanjian harus dilakukan oleh hakim. Namun, apabila barang modal belum juga diserahkan Penjual setelah 30 (tiga puluh) hari berlalu sejak Perjanjian Sewa Guna Usaha ditandatangani, maka Perjanjian Sewa Guna Usaha dianggap telah berakhir dan tidak lagi mempunyai kekuatan hukum.

j. Dalam hal barang modal adalah milik Perseroan, namun Perseroan menghendaki agar dapat dilakukan suatu transaksi pembiayaan atas barang modal (transaksi Sewa Guna Usaha dengan pola Sale and Lease Back), maka ketentuan-ketentuan pada ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini disesuaikan sedemikian rupa sehingga:1) Perseroan sekaligus merupakan penjual;2) jual beli barang modal dari Perseroan kepada Lessor dilakukan terlebih dahulu dengan

Perjanjian Jual Beli untuk keperluan sewa guna usaha dengan hak opsi dengan pola Sale And Lease Back, yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha ini;

3) Segala risiko Perseroan sebagai penjual berdasarkan dan jaminan yang diberikan Perseroan sebagai penjual dalam perjanjian jual beli untuk keperluan sewa guna usaha dengan hak opsi dengan pola Sale And Lease Back juga berlaku bagi Perjanjian Sewa Guna Usaha ini.

Ketentuan Pembayaran Uang Sewa

a. Perseroan wajib membayar uang sewa guna usaha tepat pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha dan tidak dapat menggunakan alasan apapun untuk menunda pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran, kecuali diatur sebaliknya secara tegas dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha.

b. Setiap dan semua pembayaran oleh Perseroan kepada Lessor dapat dilakukan dengan tunai, transfer dana atau cek dan atau bilyet giro. Dalam hal pembayaran dilakukan dengan transfer dana atau cek dan atau bilyet giro maka pembayaran dianggap sah apabila dana telah diterima secara efektif pada rekening Lessor atau cek dan atau bilyet giro tersebut telah diuangkan atau dipindahbukukan kepada Lessor. Pembayaran yang tidak dilakukan dengan cara tersebut dianggap tidak pernah dilakukan.

c. Setiap dan semua pembayaran oleh Perseroan kepada Lessor harus dilakukan di Bank atau lembaga lainnya yang ditunjuk oleh Lessor, atau pada kantor cabang/perwakilan Lessor berada. Atas setiap pembayaran kewajiban Perseroan akan dikenakan biaya administrasi senilai tertentu, yang akan ditetapkan pihak Bank atau lembaga lain dalam hal pembayaran dilakukan melalui Bank atau lembaga lain yang ditunjuk oleh Lessor dan akan ditetapkan oleh Lessor dalam hal pembayaran dilakukan di kantor cabang/perwakilan Lessor.

d. Setiap dan semua pembayaran harus dilakukan dalam bentuk mata uang Rupiah kecuali Lessor menyetujui secara tegas dan tertulis pembayaran dalam mata uang lain.

e. Setiap pembayaran hanya dapat dibuktikan dengan kwitansi sah yang diberikan oleh Lessor. Selanjutnya Perseroan menyetujui bahwa pembukuan dan catatan-catatan dari Lessor merupakan bukti satu-satunya dari semua jumlah kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha dan akan mengikat Perseroan atas kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan pembukuan dan catatan-catatan tersebut.

f. Perseroan dengan ini menyetujui bahwa setiap pembayaran yang dilakukannya kepada Lessor akan digunakan untuk melunasi kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha, dengan urutan sebagai berikut:a) Pertama; untuk pembayaran biaya apa pun atau pembayaran kerugian yang terhutang

kepada Lessor;

Page 111: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

101

b) Kedua: untuk pembayaran denda;c) Ketiga: untuk pembayaran angsuran-angsuran yang telah jatuh tempo atau belum

dibayar sebagian atau seluruhnya; dand) Keempat: untuk pembayaran angsuran-angsuran yang sedang berjalan atau

terhutang.g. Atas setiap keterlambatan pembayaran, Perseroan menyetujui untuk dan berkewajiban

membayar denda keterlambatan yang besarnya sebagaimana tercantum pada rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha, dihitung dari seluruh jumlah yang seharusnya dibayar oleh Perseroan sampai dengan dilakukannya pembayaran.

h. Kewajiban Perseroan untuk membayar kewajibannya kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha atau perjanjian/dokumen lain yang berhubungan dengan Perjaniian Sewa Guna Usaha, wajib dipenuhi; oleh Perseroan dan tidak dapat diperhitungkan atau dikompensasikan dengan, tagihan atau tuntutan berbentuk uang dari Perseroan terhadap Lessor; jika ada yang timbul karena sebab apapun. Perseroan dengan ini melepaskan semua haknya sebagaimana dimaksud dalam pasal 1425 sampai dengan 1429 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

i. Perseroan menyetujui untuk melaksanakan setiap kewajiban yang dimilikinya kepada Lessor atau pihak lainnya secara terpisah dan berdiri sendiri dari kewajiban Perseroan kepada Lessor yang lain, terlepas apakah kewajiban tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha, atau perjanjian lain yang disebut dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha atau yang timbul oleh transaksi ini atau oleh sebab apapun juga. Perseroan menyetujui bahwa tagihan tersebut, jika ada, tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak membayar atau menuntut kembali atau melakukan pengurangan pembayaran atau untuk diperhitungkan atau dikompensasikan dengan pembayaran atau pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha atau berdasarkan perjanjian/pernyataan lain yang disebut dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha.

j. Apabila Pemerintah Republik lndonesia dan/atau lembaga-lembaga dan/atau institusi-institusi yang berwenang untuk mengatur hal tersebut di wilayah Republik Indonesia mengeluarkan suatu peraturan perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan atau kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi kegiatan usaha Lessor dan/atau isi Perjanjian Sewa Guna Usaha, maka Lessor dapat menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran Perseroan kepada Lessor sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Perseroan dan Perseroan dengan ini menyatakan menyetujui dan wajib mengikuti penyesuaian tersebut.

Hak Milik Atas Barang Modal

a. Perseroan mengakui bahwa hak milik atas barang modal selama Perjanjian Sewa Guna Usaha berlangsung tetap berada pada Lessor dan Perseroan tidak akan mempunyai hak atau kepentingan apapun atasnya kecuali sebagai penyewa guna usaha. Penguasaan barang modal oleh Perseroan bukan dan tidak akan pernah menjadi suatu alas hak bagi Perseroan untuk memiliki atau mengakui atau menuntut kepemilikan atas barang modal. Apabila diminta dan dianggap perlu oleh Lessor, Perseroan harus melekatkan suatu etiket/label, plot atau tanda-tanda tertentu baik pada barang modal dan/atau dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ketentuan ini yang menyatakan bahwa kepemilikan barang ada pada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha, dengan tujuan agar pihak ketiga mengerti mengenai status hukum atas barang modal.

b. Tanpa mengesampingkan ketentuan dalam ayat (1) ketentuan ini Lessor mengetahui dan menyetujui bahwa faktur dan/atau bukti kepemilikan barang modal (jika barang modal yang dimaksud adalah kendaraan bermotor yang diwajibkan memiliki BPKB atau barang lain yang diwajibkan memiliki dokumen serupa) dan/atau tanda registrasi lainnya dikeluarkan/diterbitkan atas nama pihak yang tercantum pada rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha. Dalam hal pihak tersebut berbeda dengan Perseroan, maka kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha ini akan berlaku pula secara tanggung renteng, bagi pihak tersebut. Akan tetapi selama kewajiban Perseroan kepada Lessor belum dibayar lunas, maka faktur dan/atau bukti kepemilikan barang modal

Page 112: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

102

dan/atau tanda registrasi lainnya tersebut akan disimpan Lessor dan untuk dipergunakan di mana dan bilamana perlu. Perseroan dengan cara dan alasan apapun juga tidak berhak untuk meminta atau meminjam faktur dan/atau bukti kepemilikan dan/atau tanda registrasi lainnya dari barang modal tersebut selama seluruh kewajiban Perseroan kepada Lessor belum dibayar lunas.

c. Perseroan mengerti dan setuju bahwa Lessor mempunyai hak-hak yang diberikan oleh undang-undang selaku pemilik barang modal, termasuk untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya atas barang modal yang merupakan hak milik Lessor, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya ancaman penyitaan atau tindakan-tindakan yang dapat mengancam kepentingan Lessor atau barang modal. Selama jangka waktu Perjanjian Sewa Guna Usaha dan sebelum hak milik atas barang modal beralih dari Lessor kepada Perseroan berdasarkan pembelian yang dilakukan sesuai dengan hak opsi yang diatur dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha, maka hak Perseroan atas barang modal tidak lebih daripada hak-hak yang diberikan oleh undang-undang kepada seorang penyewa.

d. Dalam hal barang modal terancam disita atau beralih penguasaannya dari Perseroan oleh karena sebab apa pun, maka Perseroan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Lessor akan hal tersebut dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah Perseroan mengetahui hal itu.

Pemeliharaan, Pemakaian, Perubahan Dan Kerusakan Barang Modal

a. Perseroan wajib merawat, memelihara, menjaga dan mengurus barang modal sebaik-baiknya dan melakukan segala pemeliharaan dan perbaikan atas biaya sendiri, termasuk tapi tidak terbatas pada mengikuti dan mematuhi setiap petunjuk teknis, larangan, nasihat atau anjuran pabrik pembuat barang modal dalam hal cara pemakaian, perawatan dan perbaikan barang modal.

b. Perseroan atas biayanya sendiri harus mendapatkan semua lisensi, persetujuan dan izin yang diperlukan untuk menggunakan barang modal (termasuk izin-izin penghunian sesuai peruntukannya dalam hal harta tidak bergerak) dan mengusahakan agar barang modal digunakan dan dioperasikan hanya oleh personel yang ahli/kompeten dan jika disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku untuk memiliki surat izin untuk menjalankannya.

c. Perseroan tidak diperbolehkan untuk menambah, mengurangi, mengganti, mengubah barang modal - baik komponen, bagian, fungsi, cara kerja maupun mutu – tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Lessor.

d. Apabila Perseroan melanggar ketentuan ayat (3) ketentuan pemeliharaan, pemakaian, perubahan dan kerusakan barang modal, maka Lessor berhak (I) meminta Perseroan atau pihak ketiga, atas biaya Perseroan, untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula; dan/atau (II) segera dan setiap saat memutuskan Perjanjian Sewa Guna Usaha dan mengambil alih penguasaan barang modal dari Perseroan. Atas biaya-biaya untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula, maka Perseroan berhutang kepada Lessor sejumlah besarnya biaya-biaya untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula tersebut dan Perseroan dengan ini setuju untuk segera membayar kepada Lessor jumlah pembayaran dan biaya-biaya tersebut pada tanggal yang ditetapkan oleh Lessor. Atas pemutusan Perjanjian Sewa Guna Usaha berdasarkan ayat ini, Perseroan setuju untuk menyerahkan penguasaan barang modal kepada Lessor segera setelah diminta oleh Lessor.

e. Segala tambahan, perbaikan atau perubahan yang dilakukan atas barang modal (baik dengan izin maupun tanpa izin tertulis dari Lessor) menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari barang modal.

f. Apabila barang modal hilang dan atau menjadi tidak bermanfaat sama sekali termasuk tetapi tidak terbatas pada karena rusak, tidak berguna lagi secara ekonomis atau karena alasannya apapun, maka Perseroan dengan seketika atas permintaan Lessor membayar nilai ganti rugi yang disetujui sebagaimana ditetapkan dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha, serta menuntut ganti rugi dari Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hilangnya keuntungan Lessor.

Page 113: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

103

Hak Opsi

a. Sepanjang jangka waktu Perjanjan Sewa Guna Usaha, dan setelah Perseroan memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha, Perseroan mempunyai hak opsi untuk membeli barang modal dari Lessor atau memperbaharui Perjanjian Sewa Guna Usaha dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan disepakati kemudian.

b. Hak opsi membeli barang modal dilaksanakan dengan cara mengirimkan pemberitahuan secara tertulis tentang maksud tersebut kepada Lessor, tunduk pada ketentuan bahwa terlepas dari waktu dilakukannya pemberitahuan tersebut, pembelian barang modal hanya dapat dilaksanakan (I) pada saat yang sama dengan saat pembayaran uang sewa terakhir dari Perseroan kepada Lessor; atau (II) apabila Perseroan melakukan pelunasan sebelum berakhirnya jangka waktu, sebagaimana diatur dalam pasal 18, maka pada saat yang sama dengan saat pelunasan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut.

c. Pembelian barang modal yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan hak opsi yang dimilikinya akan dilakukan dengan harga senilai Nilai Sisa, sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha.

d. Hak milik atas barang modal beralih setelah pembelian oleh Perseroan telah dilaksanakan, dalam hal ini pembayaran juga telah dilakukan secara penuh.

Uang Jaminan, Jaminan Tambahan, Provisi Dan Biaya Administrasi

a. Guna menjamin agar ketentuan dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha diperhatikan dan ditaati oleh Perseroan, maka dengan ini Perseroan menyerahkan uang jaminan sebagaimana ditetapkan dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha untuk ditahan Lessor selama jangka waktu Perjanjian Sewa Guna Usaha. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan kepada Perseroan tanpa bunga pada saat berakhirnya Perjanjian Sewa Guna Usaha setelah dikurangi, jika ada, tunggakan-tunggakan Perseroan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha.

b. Jika ada jaminan lain yang diberikan oleh Perseroan, sebagaimana disebutkan pada butir 11 rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha, maka semua jaminan tersebut akan dijadikan jaminan untuk kepentingan Lessor, sedangkan cara penggunaannya sepenuhnya diserahkan kepada Lessor.

c. Perseroan setuju untuk membayar kepada Lessor biaya-biaya administrasi, termasuk tapi tidak terbatas pada provisi, sebagaimana diatur dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha.

Pilihan Hukum dan Forum

Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari Perjanjian Sewa Guna Usaha, Para Pihak setuju dan sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat. Tetapi bila tidak tercapai penyelesaian dalam musyawarah dan mufakat, maka Para Pihak akan menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau Pengadilan Negeri lain yang ditunjuk oleh Lessor.

12. Pada tanggal 29 November 2018, telah ditandatangani Perjanjian, Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi No. 01.100.910.00.181135.9 antara Perseroan dan Lessor (“Perjanjian Sewa Guna Usaha 2”), yang mana Lessor setuju untuk menyewa-guna-usahakan kepada Perseroan dan Perseroan setuju untuk menyewa-guna-usaha barang modal dari Lessor, dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Pembiayaan Sewa Guna Usahaa. Jangka Waktu Sewa Guna Usaha: 36 (tiga puluh enam) bulanb. Harga Perolehan: Rp. 1.680.000.000c. Nilai Sisa: Rp. 336.000.000d. Nilai Pembiayaan: Rp. 1.391.308.800e. Bunga: 12.99711 % effective / thf. Kondisi Bunga: Fix

Page 114: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

104

g. Piutang Sewa Guna Usaha: Rp.1.628.400.000h. Jaminan: Rp. 336.000.000i. Nama Asuransi: PT Asuransi Astra Buanaj. Kondisi Asuransi: [TLO (Tahun Pertama), TLO (Tahun Kedua), TLO (Tahun Ketiga)]k. Hak Opsi: Opsi Beli

Objek Barang Modal

No. Merk/Tipe Barang Tahun Nomor Seri1. UD Trucks CDE 250WB6.1 + Lossbak 10 B Truck 2018 NM: GH8474949A1P

NR: JPCZX22C0JT0223892. UD Trucks CDE 250WB6.1 + Lossbak 10 B Truck 2018 NM: GH8475549A1P

NR: JPCZX22CXJT022416

Pembelian, Penyerahan dan Risiko Atas Pembelian Barang Modal

a. Lessor dengan ini setuju untuk membeli barang modal dari penjual setelah Perseroan memenuhi segala persyaratan dan kewajiban yang ditentukan oleh Lessor, pada harga perolehan sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

b. Yang dimaksud dengan penjual adalah sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

c. Mengingat pemanfaatan barang modal sepenuhnya akan dilakukan oleh Perseroan, maka penentuan jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya dari barang modal dilakukan oleh Perseroan dan dengan ini Perseroan menginstruksikan Lessor untuk membeli barang modal dengan jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya sebagaimana tercantum dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

d. Atas pembelian barang modal dari penjual, Lessor akan (i) membuat surat pesanan barang modal kepada penjual (ii) melakukan pembayaran harga barang modal kepada penjual, pembayaran mana akan dilakukan setelah Perseroan memenuhi segala kewajiban/persyaratan yang ditentukan oleh Lessor, termasuk menandatangani surat penerimaan barang modal, (iii) menerima tanda terima pembayaran dari penjual dan hal-hal lain yang secara lazim dilakukan oleh seorang pembeli dan pemilik barang.

e. Barang modal akan diserahkan secara langsung oleh penjual kepada Perseroan pada alamat Perseroan atau tempat penggunaannya sebagaimana dimaksud dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dengan biaya-biaya pengantaran dan penyerahan barang modal yang akan ditanggung oleh Perseroan. Bila dianggap perlu, Lessor dapat namun tidak wajib, membantu penjual agar penyerahan barang modal dapat dilakukan tepat pada waktunya.

f. Sebelum dan pada waktu barang modal diserahkan oleh penjual kepada Perseroan, Perseroan harus terlebih dahulu meneliti jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya, serta meneliti kondisi dan kelengkapan dan/atau jumlah barang modal. Dengan diterimanya barang modal oleh Perseroan dan dengan ditandatanganinya surat/berita acara penerimaan barang modal, maka surat/berita acara tersebut menjadi bukti bahwa Perseroan (i) telah setuju atas jenis, model, spesifikasi dan/atau rincian lainnya barang modal (ii) telah meneliti kondisi dan kelengkapan barang modal (iii) telah memeriksa jumlah dari barang modal yang diserahkan dan (iv) tidak mempunyai keluhan atau keberatan apapun atas atau berkaitan dengan barang modal yang diserahkan.

g. Dengan ini Perseroan menyetujui bahwa Lessor tidak bertanggung jawab (i) atas segala risiko dalam bentuk apapun berkenaan dengan penentuan jenis, model dan spesifikasi dan/atau rincian lainnya (ii) atas penyerahan dan tanggal penyerahan barang modal, dan (iii) atas kerusakan dan segala risiko yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap pembeli atas pembelian barang modal, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya cacat yang terlihat mau pun yang tersembunyi, mengingat pembelian yang dilakukan oleh Lessor dilakukan setelah Lessor mendapat instruksi dari Perseroan untuk membeli barang modal yang ditentukan oleh Perseroan sendiri dan Perseroan telah melakukan penelitian sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ini. Perseroan dengan ini menyatakan telah mengerti dan dengan ini setuju untuk menanggung segala risiko dalam bentuk apapun berkenaan dengan (i) penentuan jenis, modal dan spesifikasi dan/atau rincian lainnya,

Page 115: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

105

(ii) penyerahan dan tanggal penyerahan barang modal, dan (iii) kerusakan dan segala risiko yang pada umumnya harus ditanggung oleh setiap pembeli atas pembelian barang modal, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya cacat yang terlihat maupun tersembunyi, baik yang telah ada ataupun yang baru timbul atau diketahui setelah tanggal penyerahan barang modal.

h. Adanya serta terjadinya risiko yang harus ditanggung oleh Perseroan tidak menunda atau membebaskan Perseroan dari semua kewajibannya yang harus dibayarkan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

i. Apabila pada tanggal yang ditentukan, barang modal tidak diserahkan kepada Perseroan, maka baik Lessor mau pun Perseroan mempunyai hak untuk membatalkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 tanpa adanya hak dari pihak lainnya untuk menuntut ganti rugi, bunga dan/atau biaya. Para Pihak dengan ini setuju untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sejauh mengenai pemutusan suatu perjanjian harus dilakukan oleh hakim. Namun, apabila barang modal belum juga diserahkan Penjual setelah 30 (tiga puluh) hari berlalu sejak Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 ditandatangani, maka Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dianggap telah berakhir dan tidak lagi mempunyai kekuatan hukum.

j. Dalam hal barang modal adalah milik Perseroan, namun Perseroan menghendaki agar dapat dilakukan suatu transaksi pembiayaan atas barang modal (transaksi Sewa Guna Usaha dengan pola Sale and Lease Back), maka ketentuan-ketentuan pada ayat-ayat sebelumnya dalam pasal ini disesuaikan sedemikian rupa sehingga:1) Perseroan sekaligus merupakan penjual;2) jual beli barang modal dari Perseroan kepada Lessor dilakukan terlebih dahulu dengan

Perjanjian Jual Beli untuk keperluan sewa guna usaha dengan hak opsi dengan pola Sale And Lease Back, yang menjadi satu kesatuan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 ini;

3) Segala risiko Perseroan sebagai penjual berdasarkan dan jaminan yang diberikan Perseroan sebagai penjual dalam perjanjian jual beli untuk keperluan sewa guna usaha dengan hak opsi dengan pola Sale And Lease Back juga berlaku bagi Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 ini.

Ketentuan Pembayaran Uang Sewa

a. Perseroan wajib membayar uang sewa guna usaha tepat pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dan tidak dapat menggunakan alasan apapun untuk menunda pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran, kecuali diatur sebaliknya secara tegas dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

b. Setiap dan semua pembayaran oleh Perseroan kepada Lessor dapat dilakukan dengan tunai, transfer dana atau cek dan atau bilyet giro. Dalam hal pembayaran dilakukan dengan transfer dana atau cek dan atau bilyet giro maka pembayaran dianggap sah apabila dana telah diterima secara efektif pada rekening Lessor atau cek dan atau bilyet giro tersebut telah diuangkan atau dipindahbukukan kepada Lessor. Pembayaran yang tidak dilakukan dengan cara terebut dianggap tidak pernah dilakukan.

c. Setiap dan semua pembayaran oleh Perseroan kepada Lessor harus dilakukan di Bank atau lembaga lainnya yang ditunjuk oleh Lessor, atau pada kantor cabang/perwakilan Lessor berada. Atas setiap pembayaran kewajiban Perseroan akan dikenakan biaya administrasi senilai tertentu, yang akan ditetapkan pihak Bank atau lembaga lain dalam hal pembayaran dilakukan melalui Bank atau lembaga lain yang ditunjuk oleh Lessor dan akan ditetapkan oleh Lessor dalam hal pembayaran dilakukan di kantor cabang/perwakilan Lessor.

d. Setiap dan semua pembayaran harus dilakukan dalam bentuk mata uang Rupiah kecuali Lessor menyetujui secara tegas dan tertulis pembayaran dalam mata uang lain.

e. Setiap pembayaran hanya dapat dibuktikan dengan kwitansi sah yang diberikan oleh Lessor. Selanjutnya Perseroan menyetujui bahwa pembukuan dan catatan-catatan dari Lessor merupakan bukti satu-satunya dari semua jumlah kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dan akan mengikat Perseroan atas kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan pembukuan dan catatan-catatan tersebut.

Page 116: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

106

f. Perseroan dengan ini menyetujui bahwa setiap pembayaran yang dilakukannya kepada Lessor akan digunakan untuk melunasi kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, dengan urutan sebagai berikut:a) Pertama; untuk pembayaran biaya apa pun atau pembayaran kerugian yang terhutang

kepada Lessor;b) Kedua: untuk pembayaran denda;c) Ketiga: untuk pembayaran angsuran-angsuran yang telah jatuh tempo atau belum

dibayar sebagian atau seluruhnya; dand) Keempat: untuk pembayaran angsuran-angsuran yang sedang berjalan atau

terhutang.g. Atas setiap keterlambatan pembayaran, Perseroan menyetujui untuk dan berkewajiban

membayar denda keterlambatan yang besarnya sebagaimana tercantum pada rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, dihitung dari seluruh jumlah yang seharusnya dibayar oleh Perseroan sampai dengan dilakukannya pembayaran.

h. Kewajiban Perseroan untuk membayar kewajibannya kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 atau perjanjian/dokumen lain yang berhubungan dengan Perjaniian Sewa Guna Usaha 2, wajib dipenuhi; oleh Perseroan dan tidak dapat diperhitungkan atau dikompensasikan dengan, tagihan atau tuntutan berbentuk uang dari Perseroan terhadap Lessor; jika ada yang timbul karena sebab apapun. Perseroan dengan ini melepaskan semua haknya sebagaimana dimaksud dalam pasal 1425 sampai dengan 1429 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

i. Perseroan menyetujui untuk melaksanakan setiap kewajiban yang dimilikinya kepada Lessor atau pihak lainnya secara terpisah dan berdiri sendiri dari kewajiban Perseroan kepada Lessor yang lain, terlepas apakah kewajiban tersebut berhubungan atau tidak berhubungan dengan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, atau perjanjian lain yang disebut dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 atau yang timbul oleh transaksi ini atau oleh sebab apapun juga. Perseroan menyetujui bahwa tagihan tersebut, jika ada, tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak membayar atau menuntut kembali atau melakukan pengurangan pembayaran atau untuk diperhitungkan atau dikompensasikan dengan pembayaran atau pemenuhan kewajiban-kewajiban Perseroan kepada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 berdasarkan perjanjian/pernyataan lain yang disebut dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

j. Apabila Pemerintah Republik lndonesia dan/atau lembaga-lembaga dan/atau institusi-institusi yang berwenang untuk mengatur hal tersebut di wilayah Republik Indonesia mengeluarkan suatu peraturan perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan atau kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi kegiatan usaha Lessor dan/atau isi Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, maka Lessor dapat menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran Perseroan kepada Lessor sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Perseroan dan Perseroan dengan ini menyatakan menyetujui dan wajib mengikuti penyesuaian tersebut.

Hak Milik Atas Barang Modal

a. Perseroan mengakui bahwa hak milik atas barang modal selama Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 berlangsung tetap berada pada Lessor dan Perseroan tidak akan mempunyai hak atau kepentingan apapun atasnya kecuali sebagai penyewa guna usaha. Penguasaan barang modal oleh Perseroan bukan dan tidak akan pernah menjadi suatu alas hak bagi Perseroan untuk memiliki atau mengakui atau menuntut kepemilikan atas barang modal. Apabila diminta dan dianggap perlu oleh Lessor, Perseroan harus melekatkan suatu etiket/label, plot atau tanda-tanda tertentu baik pada barang modal dan/atau dokumen-dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ketentuan ini yang menyatakan bahwa kepemilikan barang ada pada Lessor berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, dengan tujuan agar pihak ketiga mengerti mengenai status hukum atas barang modal.

b. Tanpa mengesampingkan ketentuan dalam ayat (1) ketentuan ini Lessor mengetahui dan menyetujui bahwa faktur dan/atau bukti kepemilikan barang modal (jika barang modal yang dimaksud adalah kendaraan bermotor yang diwajibkan memiliki BPKB atau barang lain yang diwajibkan memiliki dokumen serupa) dan/atau tanda registrasi lainnya

Page 117: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

107

dikeluarkan/diterbitkan atas nama pihak yang tercantum pada rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2. Dalam hal pihak tersebut berbeda dengan Perseroan, maka kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 ini akan berlaku pula secara tanggung renteng, bagi pihak tersebut. Akan tetapi selama kewajiban Perseroan kepada Lessor belum dibayar lunas, maka faktur dan/atau bukti kepemilikan barang modal dan/atau tanda registrasi lainnya tersebut akan disimpan Lessor dan untuk dipergunakan di mana dan bilamana perlu. Perseroan dengan cara dan alasan apapun juga tidak berhak untuk meminta atau meminjam faktur dan/atau bukti kepemilikan dan/atau tanda registrasi lainnya dari barang modal tersebut selama seluruh kewajiban Perseroan kepada Lessor belum dibayar lunas.

c. Perseroan mengerti dan setuiu bahwa Lessor mempunyai hak-hak yang diberikan oleh undang-undang selaku pemilik barang modal, termasuk untuk mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingannya atas barang modal yang merupakan hak milik Lessor, termasuk tapi tidak terbatas pada adanya ancaman penyitaan atau tindakan-tindakan yang dapat mengancam kepentingan Lessor atau barang modal. Selama jangka waktu Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dan sebelum hak milik atas barang modal beralih dari Lessor kepada Perseroan berdasarkan pembelian yang dilakukan sesuai dengan hak opsi yang diatur dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, maka hak Perseroan atas barang modal tidak lebih daripada hak-hak yang diberikan oleh undang-undang kepada seorang penyewa.

d. Dalam hal barang modal terancam disita atau beralih penguasaannya dari Perseroan oleh karena sebab apa pun, maka Perseroan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Lessor akan hal tersebut dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) jam setelah Perseroan mengetahui hal itu.

Pemeliharaan, Pemakaian, Perubahan Dan Kerusakan Barang Modal

a. Perseroan wajib merawat, memelihara, menjaga dan mengurus barang modal sebaik-baiknya dan melakukan segala pemeliharaan dan perbaikan atas biaya sendiri, termasuk tapi tidak terbatas pada mengikuti dan mematuhi setiap petunjuk teknis, larangan, nasihat atau anjuran pabrik pembuat barang modal dalam hal cara pemakaian, perawatan dan perbaikan barang modal.

b. Perseroan atas biayanya sendiri harus mendapatkan semua lisensi, persetujuan dan izin yang diperlukan untuk menggunakan barang modal (termasuk izin-izin penghunian sesuai peruntukannya dalam hal harta tidak bergerak) dan mengusahakan agar barang modal digunakan dan dioperasikan hanya oleh personel yang ahli/kompeten dan jika disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan atau ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku untuk memiliki surat izin untuk menjalankannya.

c. Perseroan tidak diperbolehkan untuk menambah, mengurangi, mengganti, mengubah barang modal - baik komponen, bagian, fungsi, cara kerja maupun mutu – tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Lessor.

d. Apabila Perseroan melanggar ketentuan ayat (3) ketentuan pemeliharaan, pemakaian, perubahan dan kerusakan barang modal, maka Lessor berhak (I) meminta Perseroan atau pihak ketiga, atas biaya Perseroan, untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula; dan/atau (II) segera dan setiap saat memutuskan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dan mengambil alih penguasaan barang modal dari Perseroan. Atas biaya-biaya untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula, maka Perseroan berhutang kepada Lessor sejumlah besarnya biaya-biaya untuk mengembalikan barang modal ke keadaan semula tersebut dan Perseroan dengan ini setuju untuk segera membayar kepada Lessor jumlah pembayaran dan biaya-biaya tersebut pada tanggal yang ditetapkan oleh Lessor. Atas pemutusan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 berdasarkan ayat ini, Perseroan setuju untuk menyerahkan penguasaan barang modal kepada Lessor segera setelah diminta oleh Lessor.

e. Segala tambahan, perbaikan atau perubahan yang dilakukan atas barang modal (baik dengan izin maupun tanpa izin tertulis dari Lessor) menjadi satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari barang modal.

Page 118: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

108

f. Apabila barang modal hilang dan atau menjadi tidak bermanfaat sama sekali termasuk tetapi tidak terbatas pada karena rusak, tidak berguna lagi secara ekonomis atau karena alasannya apapun, maka Perseroan dengan seketika atas permintaan Lessor membayar nilai ganti rugi yang disetujui sebagaimana ditetapkan dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, serta menuntut ganti rugi dari Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada hilangnya keuntungan Lessor.

Hak Opsi

a. Sepanjang jangka waktu Perjanjan Sewa Guna Usaha 2, dan setelah Perseroan memenuhi seluruh kewajibannya berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, Perseroan mempunyai hak opsi untuk membeli barang modal dari Lessor atau memperbaharui Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan disepakati kemudian.

b. Hak opsi membeli barang modal dilaksanakan dengan cara mengirimkan pemberitahuan secara tertulis tentang maksud tersebut kepada Lessor, tunduk pada ketentuan bahwa terlepas dari waktu dilakukannya pemberitahuan tersebut, pembelian barang modal hanya dapat dilaksanakan (I) pada saat yang sama dengan saat pembayaran uang sewa terakhir dari Perseroan kepada Lessor; atau (II) apabila Perseroan melakukan pelunasan sebelum berakhirnya jangka waktu, sebagaimana diatur dalam pasal 18, maka pada saat yang sama dengan saat pelunasan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut.

c. Pembelian barang modal yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan hak opsi yang dimilikinya akan dilakukan dengan harga senilai Nilai Sisa, sebagaimana dimaksud dalam butir rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

d. Hak milik atas barang modal beralih setelah pembelian oleh Perseroan telah dilaksanakan, dalam hal ini pembayaran juga telah dilakukan secara penuh.

Uang Jaminan, Jaminan Tambahan, Provisi Dan Biaya Administrasi

a. Guna menjamin agar ketentuan dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 diperhatikan dan ditaati oleh Perseroan, maka dengan ini Perseroan menyerahkan uang jaminan sebagaimana ditetapkan dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 untuk ditahan Lessor selama jangka waktu Perjanjian Sewa Guna Usaha 2. Uang jaminan tersebut akan dikembalikan kepada Perseroan tanpa bunga pada saat berakhirnya Perjanjian Sewa Guna Usaha 2 setelah dikurangi, jika ada, tunggakan-tunggakan Perseroan berdasarkan Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

b. Jika ada jaminan lain yang diberikan oleh Perseroan, sebagaimana disebutkan pada butir 11 rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, maka semua jaminan tersebut akan dijadikan jaminan untuk kepentingan Lessor, sedangkan cara penggunaannya sepenuhnya diserahkan kepada Lessor.

c. Perseroan setuju untuk membayar kepada Lessor biaya-biaya administrasi, termasuk tapi tidak terbatas pada provisi, sebagaimana diatur dalam rincian Perjanjian Sewa Guna Usaha 2.

Pilihan Hukum dan Forum

Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari Perjanjian Sewa Guna Usaha 2, Para Pihak setuju dan sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat. Tetapi bila tidak tercapai penyelesaian dalam musyawarah dan mufakat, maka Para Pihak akan menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau Pengadilan Negeri lain yang ditunjuk oleh Lessor.

Page 119: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

109

D. PERJANJIAN JUAL BELI

1. Pada tanggal 15 Desember 2018, telah ditandatangani Order Pembelian No. 002/ABT/XII/2018, antara Perseroan dengan PT Kasa Niaga (“Order Pembelian”). Berdasarkan Order Pembelian ini, Perseroan setuju untuk melakukan pembelian kendaraan dari PT Kasa Niaga. Adapun rincian informasi Order Pembelian ialah sebagai berikut:

Objek Barang

No. Barang Kuantitas Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)1 Truk Hino FL235JW 8 Unit 675.000.000 5.400.000.000

Ketentuan-Ketentuan

a. Harga termasuk PPN dan KIR.b. BPKB dan STNK atas nama Perseroan.c. Transaksi akan dijalankan dengan kondisi IPO Perseroan telah dapat efektif dari OJK.d. Pembayaran dapat dilakukan bertahap dan akan ditransfer ke nomor rekening sebagaimana

disebutkan dalam Order Pembelian.e. Faktur PPN atas nama Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Order Pembelian.

E. PERJANJIAN ANGKUTAN DENGAN PIHAK KETIGA

1. Pada tanggal 1 Oktober 2018, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Transportasi No. 012/PKT-EXP-FOB/10/2018 dan Syarat-Syarat dan Ketentuan Umum Kerjasama Transportasi Mayora Group No. 012/SKU-EXP-FOB/10/2018, antara Perseroan (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) dengan Mayora Group (“Mayora Group”) (“Perjanjian Mayora”). Berdasarkan Perjanjian Mayora ini, Perseroan setuju untuk melakukan pengiriman produk makanan, minuman dan bahan kemasan milik Mayora Group ke tempat tujuan yang mana telah ditentukan oleh Mayora Group. Adapun rincian informasi Perjanjian Mayora ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2018 dan akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.

Sehubungan dengan akan berakhirnya jangka waktu Perjanjian Mayora di atas, maka sampai dengan tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Mayora Group sedang dalam proses untuk memperbaharui Perjanjian Mayora sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019.

Biaya Pengiriman

1) Perincian biaya untuk pengiriman produk makanan dan minuman dengan jasa layanan Boks Container ditetapkan sesuai tarif yang terlampir dalam Perjanjian Mayora.

2) Perseroan tidak dapat mengajukan penyesuaian terhadap tarif pengiriman barang selama tiga bulan pertama yang dihitung dari tanggal ditandatanganinya surat perjanjian ini dan akan berakhir pada tanggal berakhirnya perjanjian, kecuali apabila terdapat kebijakan pemerintah yang berdampak besar pada perekonomian, seperti kenaikan harga BBM.

3) Tarif yang diajukan oleh Perseroan adalah tarif/biaya yang telah di setujui dan di sepakati bersama dengan Mayora Group sesuai data bermaterai yang terlampir dalam Perjanjian Mayora.

Page 120: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

110

Penagihan dan Pembayaran

Penagihan atas jasa transportasi ditujukan ke Mayora Group, Jalan Daan Mogot Km. 18 Jakarta Barat 11840, dengan menyerahkan berkas tagihan yang telah ditentukan melalui syarat-syarat penagihan tagihan Ekspor.

Pembayaran klaim tagihan yang benar dan lengkap akan dibayar oleh Mayora Group dengan tempo 30 (tiga puluh) hari sejak dokumen penagihan diterima secara lengkap dan benar, pembayaran dilakukan dengan transfer ke rekening Perseroan.

Ganti Rugi

1) Kerugian yang timbul akibat kesalahan pegawai atau pihak lain yang dipekerjakan oleh atau di bawah perintah Mayora Group menjadi tanggung jawab Mayora Group.

2) Kerusakan dan kehilangan selama dalam pengiriman barang milik Mayora Group yang terjadi akibat kesalahan operasional Perseroan ditanggung oleh Perseroan sebesar nilai barang tersebut.

3) Perseroan wajib menyelesaikan tuntutan ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan untuk barang yang Non Asuransi yang diajukan Mayora Group.

4) Jika terjadi kerusakan atau kehilangan barang, maka Perseroan harus membuat Berita Acara yang ditandatangani oleh penerima barang, maka Perseroan harus membuat Berita Acara tersebut diserahkan kepada Mayora Group sebagai bahan untuk mengajukan klaim kepada Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan

1) Apabila terjadi perbedaan faham atau perselisihan yang timbul dalam pelaksanaan kerjasama ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

2) Apabila jalan musyawarah dan mufakat sebagaimana disebutkan di atas tidak tercapai, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui saluran hukum, dengan memilih tempat kedudukan (domisili) hukum di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

2. Pada tanggal 31 Agustus 2018, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pengangkutan No. 002/ABT-FSW/IX/2018, oleh dan antara PT Fajar Surya Wasesa Tbk (“FSW”) dan Perseroan (“Perjanjian FSW”), Berdasarkan Perjanjian FSW, Perseroan akan melaksanakan seluruh proses pengangkutan Barang pada saat diminta oleh FSW di lokasi yang ditentukan oleh FSW.

Jangka Waktu

Perjanjian ini berlaku selama dua tahun terhitung efektif sejak tanggal 1 September 2018 sampai dengan tanggal 1 September 2020.

Tanggung Jawab Para Pihak

1) Perseroan akan melaksanakan seluruh proses pengiriman Barang milik FSW sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Perjanjian FSW.

2) FSW menjamin bahwa bahwa Barang kiriman ini tidak termasuk kategori jenis barang-barang yang dilarang oleh hukum yang berlaku.

3) Perseroan menjamin bahwa semua armada angkutan yang akan dioperasikan telah memiliki seluruh surat-surat dan perijinan yang diperlukan termasuk ijin trayek sesuai dengan wilayah yang akan ditempuh.

4) Perseroan menjamin bahwa semua pengemudi beserta awak armada angkutan yang akan ditunjuk telah memiliki keahlian dan ijin mengemudi sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

5) Perseroan akan menyediakan armada angkutan yang layak jalan baik dari segi keadaan mesin maupun bak kendaraan, dan telah dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang

Page 121: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

111

menjamin kebersihan, keamanan dan keselamatan Barang milik FSW selama dalam perjalanan.

6) Perseroan akan menjaga keamanan dan keutuhan Barang milik FSW selama dalam proses pengiriman serta menjamin agar Barang milik FSW tersebut dapat sampai di tempat tujuan dengan utuh, lengkap dan tidak cacat serta sesuai dengan ketentuan waktu pengiriman yang telah disepakati.

7) Perseroan wajib menanggung segala kerugian yang mungkin akan diderita oleh FSW akibat tidak terlaksananya Perjanjian FSW ini dikarenakan kelalaian Perseroan.

Biaya dan Cara Pembayaran

1) Biaya pengangkutan sesuai dengan biaya yang telah disepakati Para Pihak.2) Perseroan akan melakukan penagihan kepada FSW dengan menyerahkan dokumen

penagihan berupa invoice dilengkapi dengan perincian tagihan berikut copy warna merah DO / Surat Jalan yang sudah ditanda tangani oleh pihak penerima.

3) Tukar tanda terima tagihan di kantor FSW di Jl. Abdul Muis No. 30 Jakarta Pusat, pada hari Senin, Rabu dan Jumat jam 13.00 – 16.00 WIB.

4) FSW akan melakukan pembayaran kepada Perseroan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak dokumen penagihan tersebut diterima lengkap oleh FSW. Transfer akan dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis.

5) Pembayaran akan dilakukan oleh FSW kepada Perseroan melalui transfer ke rekening Perseroan.

Penyelesaian Perselisihan

1) Dalam hal terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Perjanjian FSW ini, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat.

2) Apabila penyelesaian dengan jalan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka akan diselesaikan dengan proses hukum Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta sesuai dengan peraturan administrasi dan acara arbitrase BANI.

3. Pada tanggal 18 Juli 2017, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Angkutan No. 79/TRF/VII/17, oleh dan antara Perseroan dan PT Muliaglass (Float Glass Division) (“Muliaglass”) (“Perjanjian Muliaglass”). Berdasarkan Perjanjian Muliaglass, Perseroan sepakat untuk mengangkut container kosong ke depo pelayaran Cikarang Muliaglass dan container yang telah berisi barang jadi (dalam hal ini kaca lembaran) dari pabrik milik Muliaglass ke pelabuhan Tanjung Priok beserta mengurus dokumen fiat muat Pemberitahuan Export Barang (PEB). Adapun rincian informasi Perjanjian Muliaglass ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian Muliaglass berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian sampai ada perjanjian baru yang membatalkan Perjanjian Muliaglass.

Biaya Pengangkutan

Muliaglass akan membayar ongkos angkut container kosong dan full dalam satu paket biaya, biaya trucking beserta biaya dan jasa pengurusan fiat muat Pemberitahuan Export Barang (BEP) yang terdiri dari storage standard, lift off dan list on empty/full.

Dokumen Pengangkutan dan Penagihan

1) Sehubungan dengan pengiriman kaca, Perseroan akan menerima Surat Jalan atau DO atas nama Muliaglass, sebagai berikut:a. 1 (satu) lembar original warna putih;b. 1 (satu) lembar copy original warna biru;c. 1 (satu) lembar copy original warna hijau;d. dokumen Pemberitahuan Export Barang (PEB).

Page 122: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

112

2) Sehubungan dengan kelengkapan dokumen penagihan, Perseroan diharuskan melengkapi dokumen sebagai berikut: faktur/kuitansi asli (bermaterai cukup, perincian ongkos angkut, pengurusan dokumen, security pass, DO, fotocopy Pemberitahuan Export Barang (PEB) dan Pemberitahuan Export (PE);

3) Muliaglass tidak akan membayar ongkos angkut yang ditagih oleh Perseroan apabila waktu penagihan melebihi batas waktu 90 hari dari tanggal DO.

4) Apabila Perseroan menghilangkan DO dan tak ada surat pernyataan keterangan hilang dari pihak Kepolisian sampai batas waktu 90 (sembilan puluh) hari, maka tagihan seluruh harga kaca yang dikirim akan dibebankan kepada Perseroan.

Sanksi dan Ganti Rugi

Jika dalam perjalanan terjadi kecelakaan atau kejadian yang menyebabkan kaca pecah pada saat sampai di pelabuhan Tanjung Priok, maka Perseroan bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi dan nilai kerugian akan diklaim kepada Perseroan.

Musyawarah Untuk Mufakat Apabila terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak bersedia untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah untuk mufakat.

Dalam Perjanjian Muliaglass ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

4. Pada tanggal 18 Juli 2017, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Angkutan No. 80/TRF/VII/17, oleh dan antara Perseroan dan PT Muliaglass (Float Glass Division) (“Muliaglass”) (“Perjanjian Muliaglass 2”). Berdasarkan Perjanjian Muliaglass 2 maka Perseroan bersedia mengangkut barang jadi dalam hal ini Kaca Lembaran dan Palet Besi Kosong atau sejenisnya milik Muliaglass ke tempat yang ditentukan oleh Muliaglass. Adapun rincian Perjanjian Muliaglass 2 ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian Muliaglass 2 berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian Muliaglass 2 sampai ada perjanjian baru yang membatalkan Perjanjian Muliaglass 2.

Cara Pembayaran

1) Penagihan Pembayaran oleh Perseroan wajib untuk memenuhi batas waktu pengembalian DO warna putih/asli dihitung dari tanggal pengiriman dengan batas waktu maksimum pengembalian sebagai berikut:

No. Tujuan Batas Waktu Maksimum Pengembalian(hari kerja)

1. Jabodetabek 3 (tiga)2. Banten & Jawa Barat 4 (empat)3. Jawa Tengah 6 (enam)4. Jawa Timur 8 (delapan)5. Bali & Lombok 14 (empat belas)6. Sumatera 14 (empat belas)7. Kalimantan 20 (dua puluh)8. Sulawesi 30 (tiga puluh)

Page 123: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

113

Apabila Perseroan terlambat mengembalikan DO dari batas waktu maksimum yang telah disepakati bersama, maka Perseroan akan bersedia menerima penalti berupa pengunduran waktu pembayaran, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berlakunya peraturan waktu pembayaran yang ada.

2) Untuk kelengkapan dokumen penagihan, Perseroan diharuskan melengkapi dokumen sebagai berikut:

Lampiran ongkos angkut kaca:a. Faktur/kuitansi asli (bermaterai cukup);b. Perincian ongkos angkut;c. Perhitungan kubikasi;d. Slip timbangan Mulia Industri;e. Security Pass;f. DO warna hijau (Transporter); dang. DO warna putih yang sudah distempel penerima barang.

Lampiran ongkos angkut pengembalian pallet dan A-frame:

a. Nota kesepahaman pallet yang sudah distempel oleh dealer, Security PT Mulia Industrindo, dan timbangan.

b. Memo Pengembalian Pallet Original dengan alamat pengembalian yang jelas.

Apabila dokumen-dokumen di atas tidak dilengkapi, maka proses pembayaran tidak akan diproses oleh Muliaglass.

Sanksi dan Ganti Rugi

1) Kecelakaan yang timbul karena kelalaian dalam perjalanan yang menyebabkan kaca pecah pada saat sampai di penerima barang (dealer), maka Perseroan harus bertanggung jawab penuh atas kerugian yang timbul (termasuk biaya pallet).

2) Perseroan tidak diperbolehkan untuk membongkar muatan di tempat lain yang tidak sesuai dengan alamat tujuan pengiriman yang tertera dalam DO/Surat Jalan, tanpa ada persetujuan secara tertulis dari Muliaglass.

3) Tindakan dan denda yang diberlakukan untuk pelanggaran di atas adalah sebagai berikut:a. Pelanggaran pertama pada ketentuan ini akan diberikan tindakan berupa surat

peringatan keras dan denda sebesar Rp 30.000.000 (tiga puluh juta Rupiah) per truk per kasus, dipotong dari jumlah tagihan ongkos kirim Perseroan kepada Muliaglass.

b. Pelanggaran berulang (maksimal pelanggaran 2 kali) sejak tanggal Perjanjian ini ditandatangani, maka Muliaglass akan memutus kontrak kerja sama secara sepihak setelah Muliaglass melakukan seluruh pemotongan perhitungan penalti tersebut kepada Perseroan dan membayar sisanya kepada Perseroan.

Musyawarah Untuk Mufakat Apabila terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak bersedia untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah untuk mufakat.

Dalam Perjanjian Muliaglass 2 ini, Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

Page 124: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

114

5. Pada tanggal 18 Juli 2017, telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Angkutan Laut No. 81/TRF/VII/17, oleh dan antara Perseroan dan Muliaglass (“Perjanjian Muliaglass 3”). Berdasarkan Perjanjian Muliaglass 3 Perseroan bersedia mengangkut barang jadi dalam hal ini Kaca Lembaran dalam kemasan box dengan container / break bulk milik Muliaglass ke tempat yang telah ditentukan oleh Muliaglass. Adapun rincian Perjanjian Muliaglass 3 ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian Muliaglass 3 berlaku sejak ditandatanganinya Perjanjian Muliaglass 3 sampai ada perjanjian baru yang membatalkan Perjanjian Muliaglass 3.

Cara Pembayaran

1) Penagihan oleh Perseroan diharuskan melengkapi dokumen sebagai berikut:a. Faktur/kuitansi asli (bermaterai cukup);b. Perincian ongkos angkut;c. Perhitungan kubikasi (Break Bulk);d. Slip timbangan Mulia Industri;e. DO copy original warna hijau;f. DO copy original warna putih; dang. DO copy original warnah merah.

Apabila dokumen-dokumen di atas tidak dilengkapi, maka dengan terpaksa Muliaglass tidak dapat memproses pembayaran/tagihan ongkos angkut tersebut.

2) Muliaglass tidak akan membayar ongkos angkut yang ditagih oleh Perseroan apabila waktu penagihan melebihi batas waktu 90 hari dari tanggal DO.

3) Apabila Perseroan menghilangkan DO warna putih / asli dan tak ada penyelesaiannya dengan tidak ada legalisir oleh Dealer yang bersangkutan dengan batas waktu 90 (sembilan puluh) hari, maka tagihan seluruh harga kaca yang dikirim akan dibebankan ke Perseroan.

4) Perseroan memperhatikan lama waktu perjalanan / pengiriman barang dan memenuhi

batas waktu pengembalian DO putih / asli dihitung dari tanggal pengiriman sebagai berikut:

No. Tujuan Batas Waktu Perjalanan / Pengiriman Barang

Batas waktu pengembalian DO Putih / asli (hari kerja)

1. Sumatera 14 (empat belas) 30 (tiga puluh)2. Kalimantan 14 (empat belas) 30 (tiga puluh)3. Sulawesi 14 (empat belas) 30 (tiga puluh)

Apabila Perseroan terlambat mengembalikan DO dari batas waktu maksimum yang telah disepakati bersama, maka Perseroan akan bersedia menerima penalti berupa pengunduran waktu pembayaran, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah berlakunya peraturan waktu pembayaran yang ada.

Sanksi dan Ganti Rugi

1) Dalam hal Perseroan, melakukan bongkar muat di tempat lain yang tidak sesuai dengan tujuan pengiriman tanpa persetujuan Muliaglass secara tertulis, maka Perseroan akan dikenakan denda sebesar-besarnya 30 (tiga puluh) juta rupiah per truk per kasus dan akan diberikan surat peringatan keras. Apabila Muliaglass masih menemukan Perseroan membongkar barang di tempat lain tanpa persetujuan Muliaglass, maka Perseroan akan dicoret sebagai rekanan Muliaglass.

Page 125: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

115

2) Apabila Perseroan melakukan pelanggaran di atas secara berulang-ulang maksimal 2 kali sejak tanggal Perjanjian Muliaglass 3 ditandatangani, maka Muliaglass akan memutuskan kontrak kerjasama ini secara sepihak setelah Muliaglass melakukan seluruh pemotongan perhitungan penalti tersebut kepada Perseroan dan membayar sisanya kepada Perseroan.

Musyawarah Untuk Mufakat Apabila terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak bersedia untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara musyawarah untuk mufakat.

Dalam Perjanjian Muliaglass 3 ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

6. Pada tanggal 15 Desember 2017, Perseroan telah mengajukan Surat Penawaran Kerjasama No. 059/AB/XII/2018 kepada PT Knauf Gypsum Indonesia (“Surat Penawaran Kerjasama 1”), Surat Penawaran Kerjasama ditujukan sebagai penawaran harga atas jasa transportasi dengan sistem door to door services. Adapun rincian Surat Penawaran Kerjasama 1 ini ialah sebagai berikut:

Biaya Pengangkutan

Perincian biaya pengangkutan diatur di dalam Surat Penawaran Kerjasama 1.

Ketentuan dan Kondisi Pengangkutan

1) Harga ongkos angkutan container berlaku per tanggal 20 Desember 2017.

2) Harga sudah termasuk asuransi.

3) Harga belum termasuk buruh bongkar.

4) Harga di atas hanya berlaku untuk pengiriman ke Gudang penerima Senyum Kaltim Abadi Jl. Soekarno Hatta KM.9, No. 08 Balikpapan.

5) Pemindahan alamat bongkar akan dikenakan biaya penambahan biaya trucking, sesuai jarak tempuh.

6) Biaya Inap dibebankan dari Harga Trucking kepada pelanggan dengan kondisi, jika

Perseroan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 24 jam terhitung sejak masuk pabrik pelanggan, dan disebabkan oleh pihak customers seperti, antri stuffing, menunggu kelengkapan dokumen dan lainnya.

7) Harga diatas di luar PPN 10%.

8) Pembayaran melalui transfer ke Rekening Atas nama PT. Armada Beton 007 – 3636300 Nama Bank; BCA, Cabang Tanjung Priok.

9) Term of Payment 30 Hari setelah Tukar Faktur.

Dalam Surat Penawaran Kerjasama 1 ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

Page 126: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

116

7. Pada tanggal 19 Februari 2018, Perseroan telah mengajukan Surat Penawaran Kerjasama No. 009/AB/II/2018 kepada PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“Surat Penawaran Kerjasama 2”), Surat Penawaran Kerjasama ditujukan sebagai penawaran harga atas jasa transportasi dengan sistem Free on Board (FOB) Services. Adapun rincian Surat Penawaran Kerjasama 2 ini ialah sebagai berikut:

Biaya Pengangkutan

Perincian biaya pengangkutan diatur di dalam Surat Penawaran Kerjasama 2.

Ketentuan dan Kondisi Pengangkutan

1) Harga Ongkos angkutan pengiriman container berlaku per tanggal 1 Maret 2018 (harga tidak terikat dapat berubah sesuai kondisi pasar).

2) Harga belum termasuk asuransi.

3) Harga belum termasuk buruh.

4) Harga di atas diluar PPN 10%.

5) Pembayaran melalui transfer ke Rekening atas nama PT Armada Beton 007-3636300 Nama Bank: BCA, Cabang Tanjung Priok.

6) Term of Payment 30 hari setelah tukar faktur.

Dalam Surat Penawaran Kerjasama 2 ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

8. Pada tanggal 13 Juli 2017, Perseroan telah mengajukan Surat Penawaran Kerjasama No. 028/AB/VII/2017 kepada PT Bentonit Alam Indonesia (“Surat Penawaran Kerjasama 3”), Surat Penawaran Kerjasama ditujukan sebagai penawaran harga jasa layanan trucking. Adapun rincian Surat Penawaran Kerjasama 3 ini ialah sebagai berikut:

Biaya Pengangkutan

Perincian biaya pengangkutan diatur di dalam Surat Penawaran Kerjasama 3.

Ketentuan dan Kondisi Pengangkutan:

1) Harga Ongkos angkutan pengiriman container berlaku per tanggal 14 Juli 2017 (harga tidak terikat dapat berubah sesuai kondisi pasar).

2) Harga belum termasuk asuransi, asuransi terpisah dari penawaran ini.

3) Harga merupakan harga trucking only, biaya yang timbul pada saat pengiriman akan ditagihkan sesuai kwitansi.

4) Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, diharapkan pemilik barang dapat mengasuransikan barangnya dalam keadaan All Risk Warehouse to Warehouse.

5) Ekspedisi tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang rusak/bocor karena bungkus dan packing yang tidak baik.

Page 127: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

117

6) Ekspedisi tidak bertanggung jawab atas kekurangan/kehilangan barang jika segel/pengaman container dalam keadaan bagus.

7) Harga di atas diluar PPN 10%.

8) Pihak ekspedisi tidak bertanggung jawab atas kejadian force majeure/kebakaran/dibajak/huru-hara/dijarah/kebanjiran/bencana alam (tenggelam/karam/kebanjiran/kebakaran).

9) Term of Payment 30 hari setelah tukar faktur.

Dalam Surat Penawaran Kerjasama 3 ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

F. PERJANJIAN SEWA MENYEWA DENGAN PIHAK KETIGA

1. Pada tanggal 15 September 2017, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa dengan Tuan Trissen Widjaja (”Pemberi Sewa”) (“Perjanjian Sewa Menyewa 1”). Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini Pemberi Sewa setuju untuk menyewakan dan menyerahkan kepada Perseroan, 1 (satu) ruangan milik Pemberi Sewa. Adapun rincian Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 1 November 2017 dan berakhir pada 31 Oktober 2020.

Objek Sewa

Barang yang disewakan ialah 1 (satu) ruang yang berada di lantai 4 (empat) dari sebuah bangunan berlantai 6, terletak di Provinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung, yang tertulis/terdaftar atas nama Trissen Widjaja (“Barang”).

Keadaan Barang yang Disewakan

Perseroan telah menerima Barang dalam keadaan seperti pada tanggal 15 September 2017 dan Perseroan berkewajiban untuk memeliharanya dengan baik serta pada akhir Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini serta mengembalikan Barang dalam keadaan demikian kepada Pemberi Sewa.

Kewajiban Perseroan

1) Segala urusan pemeliharaan seperti mengapur/mencat dinding-dinding serta tembok bangunan tersebut, penjagaan kebersihan tempat air, saluran-saluran pembuangan air serta W.C, memperbaiki kerusakan-kerusakan kecil seperti memperbaiki atap yang bocor, mengganti kaca yang pecah, harus dilakukan oleh Perseroan atas biayanya sendiri.

2) Perseroan tidak boleh mengadakan perubahan atau penambahan pada bentuk bangunan tersebut, kecuali mendapat izin/persetujuan tertulis dari Pemberi Sewa dan dengan ketentuan bahwa pada akhir sewa menyewa, maka segala perubahan atau penambahan tersebut menjadi hak dan milik Pemberi Sewa tanpa adanya kewajiban untuk membayar ganti rugi berupa apapun kepada Perseroan.

3) Perseroan diwajibkan atas perongkosannya sendiri untuk memenuhi segala peraturan polisi dan pemerintah daerah mengenai syarat-syarat orang yang mendiami bangunan beserta pekarangannya.

Page 128: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

118

4) Selama Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini berlangsung, Perseroan wajib menutup asuransi kebakaran atas barang-barang miliknya yang terletak di dalam ruangan yang disewakan.

5) Saat Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini berakhir, Perseroan wajib untuk mengosongkan apa yang disewa tanpa hak minta ganti kerugian, ongkos pindah atau uang dengan nama apapun dari Pemberi Sewa.

6) Rekening Listrik, Air Ledeng, Telepon selama jangka waktu sewa menyewa dibayar oleh Perseroan.

Kewajiban Pemberi Sewa

1) Selama Perjanjian Sewa Menyewa 1 ini berlangsung, Pemberi Sewa wajib menutup asuransi kebakaran atas bangunan.

2) Pajak Bumi dan Bangunan selama jangka waktu sewa-menyewa dibayar dan dipikul oleh Pemberi Sewa.

Peristiwa Cidera Janji

Dalam hal Perseroan lalai memenuhi kewajibannya untuk mengosongkan ruangan, kelalaian tersebut cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu sehingga tidak diperlukan surat alpa juru sita atau surat demikian kekuatannya, maka Pihak Kedua mewajibkan diri untuk membayar denda sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) untuk setiap hari Perseroan lalai.

Penyelesaian Sengketa

Para Pihak menerangkan memilih tempat tinggal kediaman yang umum dan tetap tentang segala akibat hukum yang timbul dari surat ini di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

2. Pada tanggal 7 Mei 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa dengan Tuan Jemmy Gunawan (”Pemberi Sewa”) yang telah diperpanjang berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 12 Oktober 2018 (“Perjanjian Sewa Menyewa 2”). Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa 2 ini Pemberi Sewa setuju untuk menyewakan dan menyerahkan kepada Perseroan, sebidang tanah milik Pemberi Sewa untuk menunjang kegiatan usaha yang berkaitan dengan pool truck. Adapun rincian Perjanjian Sewa Menyewa 2 ini ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Perjanjian Sewa Menyewa 2 ini berlaku terhitung sejak tanggal 16 Juni 2018 dan berakhir pada 15 Juni 2019.

Objek Sewa

Objek yang disewakan ialah tanah seluas 5.250 m2 yang terletak di Jl. Jepara Blok II No. 4A – 4B, Jakarta Utara berdasarkan Hak Guna Bangunan No. 384 dan 385.

Kewajiban Para Pihak

1) Perseroan tidak diperbolehkan untuk menggunakan tanah tersebut selain untuk kegiatan usaha yang berkaitan dengan pool truk.

2) Perseroan berkewajiban memelihara kebersihan di atas lahan yang disewakan selama jangka waktu sewa dan menyerahkan kembali kepada Pemberi Sewa dalam kondisi baik pada masa akhir kontrak.

3) Perseroan wajib membayar service charge, listrik, air selama masa kontrak, sesuai dengan yang dipergunakan. Pemberi Sewa akan melunasi tagihan service charge di muka, sesuai dengan peraturan dan tarif yang berlaku di KBN. Perseroan, membayarkan kepada Pemberi Sewa sesuai bukti pelunasan tersebut. Keterlambatan pembayaran, sehingga mengakibatkan denda adalah menjadi tanggung-jawab Perseroan.

Page 129: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

119

4) Perseroan tidak diperbolehkan memindahkan hak sewa kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Pemberi Sewa, dan akan dibuatkan perjanjian terpisah yang mengakibatkan perjanjian sebelumnya menjadi gugur.

5) Apabila dalam jangka waktu sewa belum berakhir dan Pemberi Sewa akan menjual objek yang disewakan tersebut, maka Pemberi Sewa berkewajiban untuk memberitahukan maksudnya tersebut 2 (dua) bulan sebelum penjualan, dan memberikan tenggang waktu 2 (dua) bulan kepada Perseroan untuk mempersiapkan penyerahan kembali tanah tersebut kepada Pemberi Sewa, semua uang sewa yang diterima Pemberi Sewa, akan dikembalikan bagiannya yang tersisa sejak penjualan terjadi kepada Perseroan.

6) Para Pihak, berkewajiban untuk memberitahukan para pihak, satu sama lain apabila kontrak akan diperpanjang atau tidak, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sebelum kontrak berakhir.

7) Apabila ada suatu hal yang merupakan suatu keadaan memaksa (Force Majeure), di mana kedua belah pihak tidak mampu mengatasinya, seperti bencana alam, kebakaran, banjir, perang dan sejenisnya, maka kedua belah pihak akan melepaskan haknya untuk menuntut terhadap yang lain atas segala sesuatu yang terjadi terhadap lawan yang disewa akibat keadaan memaksa tersebut.

Penyelesaian Sengketa

Para Pihak menerangkan memilih tempat tinggal kediaman yang umum dan tetap tentang segala akibat hukum yang timbul dari surat ini di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

G. PERJANJIAN MITRA KERJA SUPIR

1. Pada tanggal 12 Oktober 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Mitra Kerja Trailer dengan Tuan Ade Suhamid (”Mitra”) (“Perjanjian Mitra Kerja Trailer”). Berdasarkan Perjanjian Mitra Kerja Trailer ini Perseroan setuju untuk bekerjasama dengan Mitra. Adapun rincian Perjanjian Mitra Kerja Trailer ini ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Jangka waktu Perjanjian Mitra Kerja Trailer ini dapat berubah sewaktu-waktu dan mulai berlaku sejak tanggal disepakatinya Perjanjian Mitra Kerja Trailer ini.

Peraturan Umum

1) Bertanggung jawab dan jujur serta menjunjung loyalitas penuh terhadap perusahaan.2) Wajib mematuhi dan mentaati semua peraturan dan tata-tertib yang berlaku di lingkungan

perusahaan.3) Menjaga nama baik atau reputasi dan rahasia perusahaan dengan bersikap sopan kepada

setiap Customer atau relasi perusahaan.4) Wajib mematuhi dan mentaati rambu-rambu lalu lintas dan peraturan-peraturan yang

berlaku baik di jalan umum ataupun di kawasan area pabrik.5) Menghormati pemakai jalan dan pengendara kendaraan lain.6) Dilarang melakukan tindakan kriminal atau kejahatan apapun, yaitu menjual atau dengan

sengaja menghilangkan aset atau barang angkutan milik perusahaan demi untuk kepentingan keuntungan pribadi.

7) Dilarang untuk menjual, meminjamkan, menyewakan, menggelapkan angkutan perusahaan kepada orang lain.

8) Dilarang untuk melakukan pemalsuan surat, dokumen atau surat penting lainnya milik perusahaan.

Page 130: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

120

Peraturan Khusus

1) Melakukan general check-up kesehatan di Puskesmas sesuai domisili tempat tinggal apabila Mitra berada dalam kondisi tidak sehat/unfit.

2) Mitra mendapatkan uang jalan dan uang komisi per ritase yang besarannya diatur oleh Perseroan yang tertera di lampiran Perjanjian Mitra Kerja Trailer ini.

3) Apabila terjadi laka yang disebabkan oleh kelalaian Mitra, maka Mitra akan dikenai potongan laka I sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) dan berikutnya dipotong sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu Rupiah) dan besaran nilai klaimnya disepakati kedua belah pihak dan bila tidak tercapai kesepakatan, maka salah satu pihak berhak memutuskan Perjanjian Mitra Kerja Trailer.

Sanksi dan Ketentuan Peraturan Khusus

1) Jika Mitra belum menyerahkan surat jalan selama 3 (tiga) hari kerja dari tanggal nota jalan, Mitra dilarang untuk menarik angkutan atau muatan, dan Mitra wajib menyerahkan surat jalan kepada Krani Office selama waktu 3 (tiga) hari. Apabila Mitra dalam tenggang waktu 3 (tiga) hari belum menyerahkan surat jalan, maka Perseroan berhak mengklaim kepada Mitra atau menahan ritase/komisi.

2) Jika surat jalan hilang, klaim dikenakan terhadap Mitra oleh Perseroan sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) dan apabila terjadi sampai 3 (tiga) kali berturut-turut, maka Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun.

3) Mitra mendapatkan uang jalan, jika Mitra terbukti menggelapkan uang jalan dan atau tidak melaksanakan perintah yang telah ditentukan, maka Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun dan terhadap Mitra dilakukan proses hukum.

4) Mitra wajib mematuhi dan mentaati rambu-rambu lalu-lintas, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan umum, jika Mitra melanggar dan terjadi kecelakaan lalu-lintas maka Mitra bertanggung jawab atas kecelakaan lalu lintas tersebut.

5) Mitra setelah menjalankan pekerjaannya untuk menarik angkutan atau muatan dan kembali ke garasi wajib memberikan kunci kendaraan kepada Pengurus (serah terima) dengan mengisi form serah terima kunci. Apabila Mitra tidak menjalankan hal tersebut (kunci dibawa pulang), maka Mitra dikenakan klaim Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) oleh Perseroan dan apabila dilakukan kembali kunci dibawa pulang, Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun.

6) Apabila terjadi kecelakaan, terhadap Mitra akan dikenakan klaim yang besarnya ditentukan berdasarkan kasus per kasus dan Mitra dapat mengajukan keringanan ke Perseroan.

7) Mitra tidak diijinkan menjalankan kendaraan atau batangan, apabila secara berturut-turut selama 5 (lima) hari tidak berada di garasi dan tidak lapor kepada pengurus kendaraan.

8) Perseroan dan Mitra dapat secara sepihak saling memutuskan hubungan sebagai Mitra Kerja dan apabila timbul masalah dalam proses Pemutusan Hubungan sebagai Mitra Kerja dan tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan/musyawarah untuk mufakat, baik Perseroan dan Mitra dapat menyelesaikannya lewat jalur Pengadilan Hubungan Industrial.

Perseroan juga telah melakukan Perjanjian Mitra Kerja Trailer dengan mitra-mitra lain yang memiliki ketentuan-ketentuan yang sama dengan perjanjian yang disebutkan di atas dengan rincian sebagai berikut:

No. Mitra-Mitra Tanggal Perjanjian1. Acim Sarmana 21 Oktober 20182. Agus Hafiliansyah 25 Oktober 20183. Ahmad Sudirman 26 Oktober 20184. Amin Nudin 25 Oktober 20185. Dimas Prasetyo 27 Oktober 20186. Gilang Yusuf Febrian 25 Oktober 2018

Page 131: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

121

No. Mitra-Mitra Tanggal Perjanjian7. Hamjah 27 Oktober 20188. Iwan Febrianto 27 Oktober 20189. Iwanudin 27 Oktober 2018

10. Mahfudin 25 Oktober 201811. Nur Hasanudin 30 Oktober 201812. Purwanto 25 Oktober 201813. Rasid 25 Oktober 201814. Sarifudin 30 Oktober 201815. Sokim 29 Oktober 201816. Solehudin 27 Oktober 201817. Suroso 27 Oktober 201818. Tumino 27 Oktober 201819. Ucen 25 Oktober 201820. Ade Suhamid 12 Oktober 201821. Agus Rianto 05 Agustus 201822. Ajat Sudrajat 05 Agustus 201823. Albani Rahmat Akbar 10 Oktober 201824. Arkusidin 05 Agustus 201825. Eki Agustianto 05 Agustus 201826. Endang 05 Agustus 201827. Enjang Rohman 05 Agustus 201828. Haerudin 05 Agustus 201829. Ihsan 05 Agustus 201830. Ikang Als. Fauzi 05 Agustus 201831. Indra Purboyo 05 Agustus 201832. Irsyad Kusuma Aji 05 Agustus 201833. Jamaludin 05 Agustus 201834. Juhri Als. Enjang Rohman 05 Agustus 201835. Lukman Nurhakim 05 Agustus 201836. Misnan 05 Agustus 201837. Moh. Tohir 24 Oktober 201838. Muhammad Ardan 05 Agustus 201839. Muhamad Kelvin 23 Oktober 201840. Muhamad Mahmudi 05 Agustus 201841. Rudi Purnama 05 Agustus 201842. Saefudin 17 Oktober 201843. Saepul Anwar 23 Oktober 201844. Sunarya 18 Oktober 201845. Suwarno 09 Oktober 201846. Tan Jin Hin 10 Oktober 201847. Tasim 05 Agustus 201848. Udi 24 Oktober 201849. Ujang Deden Sutisna 05 Oktober 201850. Wahyu Riswanda 24 Oktober 201851. Wanpi Rucita 05 Agustus 201852. Warta 10 Oktober 201853. Wasta 12 November 201854. Nadi 7 November 201855. Irwan 11 November 2018

2. Pada tanggal 12 Oktober 2018, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Mitra Kerja Losbak dengan Tuan Rohmawan (”Mitra”) (“Perjanjian Mitra Kerja Losbak”). Berdasarkan Perjanjian Mitra Kerja Losbak ini Perseroan setuju untuk bekerjasama dengan Mitra. Adapun rincian Perjanjian Mitra Kerja Losbak ini ialah sebagai berikut:

Jangka Waktu

Jangka waktu Perjanjian Mitra Kerja Losbak ini dapat berubah sewaktu-waktu dan mulai berlaku sejak tanggal disepakatinya Perjanjian Mitra Kerja Losbak ini.

Page 132: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

122

Peraturan Umum

1) Bertanggung jawab dan jujur serta menjunjung loyalitas penuh terhadap perusahaan.2) Wajib mematuhi dan mentaati semua peraturan dan tata-tertib yang berlaku di lingkungan

perusahaan.3) Menjaga nama baik atau reputasi dan rahasia perusahaan dengan bersikap sopan kepada

setiap customer atau relasi perusahaan.4) Wajib mematuhi dan mentaati rambu-rambu lalu lintas dan peraturan-peraturan yang

berlaku baik di jalan umum ataupun di kawasan area pabrik.5) Menghormati pemakai jalan dan pengendara kendaraan lain.6) Dilarang melakukan tindakan kriminal atau kejahatan apapun, yaitu menjual atau dengan

sengaja menghilangkan aset atau barang angkutan milik perusahaan demi untuk kepentingan keuntungan pribadi.

7) Dilarang untuk menjual, meminjamkan, menyewakan, menggelapkan angkutan perusahaan kepada orang lain.

8) Dilarang untuk melakukan pemalsuan surat, dokumen atau surat penting lainnya milik perusahaan.

Peraturan Khusus

1) Melakukan general check-up kesehatan di Puskesmas sesuai domisili tempat tinggal apabila Mitra berada dalam kondisi tidak sehat/unfit.

2) Mitra mendapatkan uang jalan dan uang komisi per ritase yang besarannya diatur oleh Perseroan yang tertera di lampiran Perjanjian Mitra Kerja Losbak ini.

3) Apabila terjadi laka yang disebabkan oleh kelalaian Mitra, maka Mitra akan dikenai potongan laka I sebesar Rp. 25.000 (dua puluh lima ribu Rupiah) dari komisi per ritase dan nilainya disepakati kedua belah pihak, bila mana tidak ada kesepakatan, maka salah satu pihak berhak memutuskan Perjanjian Mitra Kerja Losbak.

Sanksi dan Ketentuan Peraturan Khusus

1) Jika Mitra belum menyerahkan surat jalan selama 3 (tiga) hari kerja dari tanggal nota jalan, Mitra dilarang untuk menarik angkutan atau muatan, dan Mitra wajib menyerahkan surat jalan kepada Krani Office selama waktu 3 (tiga) hari. Apabila Mitra dalam tenggang waktu 3 (tiga) hari belum menyerahkan surat jalan, maka Perseroan berhak mengklaim kepada Mitra atau menahan ritase/komisi.

2) Jika surat jalan hilang, klaim dikenakan terhadap Mitra oleh Perseroan sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah) dan apabila terjadi sampai 3 (tiga) kali berturut-turut, maka Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun.

3) Mitra mendapatkan uang jalan, jika Mitra terbukti menggelapkan uang jalan dan atau tidak melaksanakan perintah yang telah ditentukan, maka Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun dan terhadap Mitra dilakukan proses hukum.

4) Mitra wajib mematuhi dan mentaati rambu-rambu lalu-lintas, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan umum, jika Mitra melanggar dan terjadi kecelakaan lalu-lintas maka Mitra bertanggung jawab atas kecelakaan lalu lintas tersebut.

5) Mitra setelah menjalankan pekerjaannya untuk menarik angkutan atau muatan dan kembali ke garasi wajib memberikan kunci kendaraan kepada Pengurus (serah terima) dengan mengisi form serah terima kunci. Apabila Mitra tidak menjalankan hal tersebut (kunci dibawa pulang), maka Mitra dikenakan klaim Rp. 500.000 (lima ratus ribu Rupiah oleh Perseroan dan apabila dilakukan kembali kunci dibawa pulang, Perseroan berhak melakukan pemutusan hubungan sebagai mitra kerja terhadap Mitra tanpa kompensasi apapun.

6) Apabila terjadi kecelakaan, terhadap Mitra akan dikenakan klaim yang besarnya ditentukan berdasarkan kasus per kasus dan Mitra dapat mengajukan keringanan ke Perseroan.

Page 133: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

123

7) Mitra tidak diijinkan menjalankan kendaraan atau batangan, apabila secara berturut-turut selama 5 (lima) hari tidak berada di garasi dan tidak lapor kepada pengurus kendaraan.

8) Perseroan dan Mitra dapat secara sepihak saling memutuskan hubungan sebagai Mitra Kerja dan apabila timbul masalah dalam proses Pemutusan Hubungan sebagai Mitra Kerja dan tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan/musyawarah untuk mufakat, baik Perseroan dan Mitra dapat menyelesaikannya lewat jalur Pengadilan Hubungan Industrial.

Perseroan juga telah melakukan Perjanjian Mitra Kerja Losbak dengan mitra-mitra lain yang memiliki ketentuan-ketentuan yang sama dengan perjanjian yang disebutkan di atas dengan rincian sebagai berikut:

No. Mitra-Mitra Tanggal Perjanjian1. Andi 10 September 20182. Dedi Firmansyah 02 September 20183. Gozali 12 Juli 20184. Muhamad Turmudi 02 September 20185. Nurdin 12 Juli 20186. Oning 04 Oktober 20187. Sandi 04 Oktober 20188. Suhendi 24 September 20189. Ari Saputra 16 Oktober 2018

10. Beni Rohmawan 5 Agustus 201811. Deni Sopian 5 Agustus 201812. Sumitro 5 Agustus 201813. Tisnawan 5 Agustus 201814. Uyu Sunarya 05 Agustus 201815. Mulyana 08 Juli 201816. Sandra Irawan 08 Juli 201817. Sujana 24 September 2018

H. PERJANJIAN DENGAN PIHAK AFILIASI

1. Pada tanggal 31 Agustus 2018, Perseroan telah mengajukan Surat Penawaran Kerjasama No. 042/ABT/VI/2018 kepada PGL (“Surat Penawaran PGL”), Surat Penawaran PGL sebagai penawaran harga atas jasa transportasi darat. Adapun rincian Surat Penawaran PGL ini ialah sebagai berikut:

Biaya Pengangkutan

Perincian biaya pengangkutan diatur di dalam Surat Penawaran PGL.

Ketentuan dan Kondisi Pengangkutan

1) Harga ongkos angkutan container berlaku pertanggal 1 September 2018.

2) Harga tidak termasuk asuransi.

3) Harga belum termasuk buruh bongkar.

4) Pemindahan alamat bongkar akan dikenakan biaya penambahan biaya trucking sesuai jarak tempuh.

5) Biaya Inap dibebankan sebesar Rp. 700.000 dari Harga Trucking kepada pelanggan dengan kondisi, jika Perseroan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dalam 24 jam terhitung sejak masuk pabrik customers, dan disebabkan oleh pihak customers seperti, antri stuffing, menunggu kelengkapan dokumen dan lainnya.

Page 134: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

124

6) Pembayaran melalui transfer ke rekening atas nama PT. Armada Berjaya Trans 6460 – 884088 Nama Bank; BCA, Cabang Griya Utama.

7) Term of Payment 40 Hari setelah Tukar Faktur.

Dalam Surat Penawaran PGL ini Para Pihak tidak mengatur mengenai jangka waktu dan/atau tanggal berakhirnya perjanjian, namun sebagaimana ditegaskan Perseroan dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka seluruh Perjanjian Penting Perseroan Dengan Pihak Ketiga sebagaimana disebutkan di dalam Prospektus ini masih berlaku dan dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak terkait sebagaimana disebutkan di dalam masing-masing perjanjian.

Selanjutnya dalam Surat Pernyataan tertanggal 31 Januari 2019, maka Perseroan mengkonfirmasi bahwa Surat Penawaran PGL ini telah dilakukan secara wajar (arm’s length basis).

8. KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. Tinjauan Umum

Perseroan menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang usaha angkutan kendaraan bermotor untuk barang umum, yang mencakupi usaha pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truck, pick up dan kontainer. Selain itu Perseroan memiliki beberapa kegiatan usaha penunjang berupa jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), angkutan multimoda serta pergudangan dan penyimpanan.Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan menetapkan visi dan misi ke depan yaitu:

VISI Menjadi perusahaan logistik yang handal dan terdepan di Indonesia.

MISI

• Memberi pelayanan yang terbaik dan dapat diandalkan kepada pelanggan. • Mendorong perkembangan dan pertumbuhan usaha yang dapat mensejahterahkan dan

memberi jenjang karir bagi karyawan.

B. Kegiatan Usaha

Perseroan didirikan pada tahun 2012 bergerak di bidang jasa angkutan mesin pengaduk semen. Pada akhir tahun 2015, mengingat kondisi bisnis terkait dengan konstruksi dan properti yang melemah, Perseroan menutup divisi angkutan mesin pengaduk semennya dan beralih sepenuhnya pada bidang angkutan barang umum menggunakan peti kemas maupun loose cargo/bulk (tanpa peti kemas).

Perseroan berfokus pada beberapa area bisnis diantarnya domestic freight forwarding atau jasa pengiriman peti kemas domestik dari pintu ke pintu menggunakan multimoda serta layanan jasa pengurusan transfortasi. Saat ini Perseroan hanya menjalankan usaha dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum, yang mencakupi usaha pengangkutan barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truck dan loose cargo. Perseroan telah berkembang dan meningkatkan unit operasinya dengan memiliki 28 truk di tahun 2016 menjadi 70 truk di tahun 2018. Dari 70 unit truk yang dimiliki Perseroan sebagian besar diantaranya khusus tipe untuk pengangkutan peti kemas dari pabrik ke pelabuhan Tanjung Priok serta beberapa truk untuk pengangkutan loose cargo yang digunakan untuk pengiriman dari pabrik ke gudang-gudang distributor untuk area DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Page 135: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

125

Angkutan untuk loose cargo saat ini sangat dibutuhkan oleh beberapa pelanggan utama Perseroan, sesuai dengan kebutuhan distribusi logistik produk-produk dari pelanggan. Dengan pertimbangan tersebut, Perseroan berencana melakukan pembelian unit truk baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang mayoritas memerlukan pengangkutan loose cargo dalam mendukung logistik domestiknya.

Saat ini, Perseroan memiliki 3 (tiga) pelanggan utama yaitu PT Prima Globalindo Logistik, Mayora Group, dan PT Mulia Industrindo Tbk. Pendapatan dari 3 pelanggan yang memberikan kontribusi sebesar 79.7% dari keseluruhan penghasilan Perseroan per 30 September 2018. Perseroan senantiasa menyadari adanya ketergantungan yang sedemikian besar dari para pelanggan besarnya tersebut. Karena itu Perseroan harus berusaha memberikan pelayanan yang baik untuk menjaga para pelanggan yang ada dan senantiasa secara aktif melakukan pencarian atas pelanggan-pelanggan baru sehingga secara berkesinambungan mengurangi ketergantungannya terhadap para kelima pelanggan besar tersebut di masa-masa yang akan datang.

Perkembangan perekonomian nasional telah mendorong tumbuhnya industri-industri sektor riil sehingga meningkatkan kebutuhan akan jasa transportasi angkutan. Menangkap peluang bisnis tersebut, Perseroan akan terus meningkatan pelayanan angkutan dengan memperbanyak armada truk. Dalam kegiatan melayani angkutan dari perusahaan-perusahaan tersebut, kebanyakan Perseroan tidak mengadakan perjanjian kerja sama khusus karena penyediaan truk didasarkan pada permintaan perusahaan-perusahaan tersebut. Untuk itu dituntut suatu pelayanan yang memuaskan agar pendapatan ini dapat terus berlanjut dan meningkat.

C. Keunggulan Kompetitif

Perseroan meyakini bahwa kekuatan kompetitif akan mendukung Perseroan dalam melaksanakan strateginya dan memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya. Berikut ini adalah beberapa keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh Perseroan, yakni sebagai berikut:

a. Jasa pengiriman berkualitasPerseroan selalu berusaha memberi pelayan jasa transportasi yang terbaik, tepat waktu dan aman bagi pelanggan.

b. Armada truk baruSemua armada truk Perseroan relatif muda. Sekitar 62% armada truk Perseroan dengan tahun pembuatan 2017-2018. Tahun pembuatan 38% armada truk Perseroan adalah tahun 2011-2013. Biaya maintenance yang relatif rendah karena tidak ada armada yang umurnya di atas 7 tahun. Selain itu, armada baru lebih memudahkan Perseroan untuk mendapatkan pengemudi, karena tingkat kerusakan armada baru hampir jarang terjadi sehingga Perseroan lebih menjalin kemitraan dengan para pengemudi.

c. Dukungan penuh dari Perusahaan Induk, PGLBesarnya porsi kontribusi pendapatan Perseroan dari Perusahaan Induk yang memang tidak memiliki armada truk, membuat Perseroan selalu menerima order pengangkutan. Kerjasama yang saling menguntungkan ini juga dapat memberi pelayanan yang lengkap satu pintu bagi pelaggan. Berkembang pesatnya penjualan international Freight dari PGL sangat menguntungkan bagi Perseroan serta meningkatkan daya saing Peseroan maupun PGL. Jasa yang ditawarkan PGL seperti Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), International Freight services,hampir seluruhnya membutuhkan trucking,yang pastinya order tersebut semuanya diprioritaskan untuk Perseroan.

d. Pelanggan TerseleksiSemua pelanggan Perseroan selain PGL adalah direct pabrik atau pemilik barang, sehingga harga jasa Perseroan relatif lebih bersaing. Pelanggan terbesar Perseroan juga merupakan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki reputasi yang baik sehingga Perseroan tidak memiliki keraguan dalam hal ketepatan pembayaran maupun keamanan barang yang diangkut.

Page 136: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

126

D. Persaingan Usaha

Dengan banyaknya persaingan di bidang perusahaan angkutan barang dan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), Perseroan selalu mengutamakan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Kondisi kendaraan yang relatif baru menjadi daya dukung yang menunjang kepuasan pelanggan. Perseroan juga terus membina hubungan baik dengan pelanggan besar group usaha yang memiliki intensitas order yang tinggi, sehingga memberikan referral order kepada group usahanya. Beberapa pesaing utama Perseroan memiliki lebih dari 1000 unit armada truk.

Saat ini ada begitu banyak perusahaan angkutan barang dan jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yang menjadi pesaing Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu dengan hati-hati menseleksi para pelanggan yang dapat bersama-sama bertumbuh.

E. Strategi Usaha

Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut:

a. Meningkatkan Jumlah Armada Truk.Dalam meningkatkan ketepatan waktu kedatangan armada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini diharapkan dapat terus meningkatkan kepuasan pelanggan. Peningkatkan jumlah armada juga dapat menekan efisiensi biaya tetap maupun biaya tidak tetap.

b. Meningkatkan Cadangan Modal Kerja.Dengan rencana pembelian armada baru dari hasil dari Penawaran Umum ini, maka cadangan modal kerja Perseroan akan lebih membaik karena dari hasil pendapatan armada baru tersebut tidak akan ada beban bunga maupun cicilan utang leasing atau bank.

c. Memiliki Manajemen Waktu yang Akurat dalam Memenuhi Ekspektasi PelangganPerseroan selalu berkomitmen untuk memberikan layanan profesional secara tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah disepakati dengan pelanggan. Dengan manajemen waktu yang akurat, Perseroan bukan hanya berhasil mempertahankan pelanggan eksisting namun mampu menjangkau lebih banyak pelanggan baru. Pelayanan yang memenuhi ekspektasi pelanggan, sangat berpengaruh pada notifikasi positif yang disampaikan dan direferensikan oleh pelanggan lama kepada pelanggan baru.

d. Menjalin Kemitraan dengan Para Pengemudi secara BerkesinambunganPerseroan menjalin kemitraan dengan para pengemudi truk yang mampu menerapkan standar keselamatan berlalu lintas. Perseroan juga terus berupaya bersinergi dengan para pengemudi dan memberikan sosialisasi terhadap para pengemudi maupun karyawan dalam hal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil, terlatih dan motivasi karyawan untuk bersikap jujur, memiliki inisiatif dan tanggungjawab yang tinggi terhadap pekerjaannya. SDM yang terampil dalam melaksanakan pekerjaan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Oleh karena itu, Perseroan selektif dalam menjalin kemitraan dengan para pengemudi dan selektif dalam rekruitment tenaga kerja yang kompeten di bidangnya yang dilengkapi dengan standar pelayanan yang maksimal bagi pelanggan. Bimbingan dan Pelatihan bagi para SDM pendukung usaha Perseroan terutama yang berhubungan secara langsung dengan pelanggan sangat diperlukan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

e. Fokus Pada Segmen Bisnis Jasa Transportasi Darat.Perseroan akan fokus untuk unggul pada Jasa Transportasi Darat. Dengan meningkatkan layanan dan memperkuat posisi Perseroan di industri untuk segmen bisnis inti, Perseroan dapat mempertahankan loyalitas pelanggan eksisting dan mendapatkan pelanggan baru.

Page 137: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

127

f. Mempertahankan servis yang berkualitas kepada pelanggan dengan menyeimbangkan volume barang yang diangkut terhadap kapasitas truk Perseroan. Untuk memberikan layanan yang berkualitas, Perseroan akan memastikan bahwa truk tidak over kapasitas dalam pengangkutan barang. Perseroan akan menjamin keselamatan barang-barang yang diangkut hingga sampai tujuan. Salah satu upaya Perseroan adalah dengan rencana pembelian armada baru dari hasil Penawaran Umum yang dapat meningkatkan kapasitas truk Perseroan secara keseluruhan dalam pengangkutan barang.

g. Aspek Informasi Teknologi Aspek Informasi Teknologi dalam tracing atau monitoring perjalanan barang pelanggan, akan memberikan informasi akurat akan time schedule delivery serta penanganan segera akan hambatan jika terjadi.

F. Prospek Usaha

Industri jasa angkutan darat di Indonesia dinilai terus berkembang secara bertahap. Lebih lanjut, perkembangan tersebut dikarenakan oleh permintaan yang terus meningkat sehingga membuat harga biaya logistik melaju tinggi secara pesat dimana mengambil bagian sebesar 29% dari beban pada Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia. Logistik menggunakan jasa angkutan transportasi darat masih menjadi primadona untuk industri jasa angkutan dimana logistik di Indonesia sekitar 90% masih melalui transportasi darat. Namun, keterbatasan jumlah kendaraan menjadi kendala sehingga kelebihan beban dalam angkutan barang (Over Dimension and Over Load “ODOL”) selalu menjadi solusi untuk mengatasi keterbatasan muatan kendaraan. Kedepannya Pemerintah menerapkan larangan ODOL dan memberikan dukungan berupa pembangunan infrastruktur terutama infrastruktur transportasi darat dalam bentuk jalan tol dan infrastruktur transportasi darat lainnya selain rel kereta api yang dimana infrastruktur tersebut dinilai tidak hanya dapat mendongkrak pertumbuhan industri jasa angkutan darat namun juga industri-industri lain yang masih menggunakan infrastruktur darat.

Page 138: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

128

Sumber: Badan Pusat Stastistik dan Kemenkeu

Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, rata-rata indeks harga konsumen dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan diikuti dengan stabilnya tingkat inflasi yang tetap pada kisaran 3% hal ini disebabkan oleh pengaturan tingkat harga komoditas oleh pemerintah yang diukur dari perkembangan nilai tukar petani, pertumbuhan transportasi nasional, serta tingkat kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia. Lebih lanjut, pemerintah memprediksi tingkat inflasi terus meningkat pada tahun 2019 yang disebabkan oleh efek depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Lebih lanjut, dengan pertumbuhan sektor transportasi dan logistik yang terus meningkat diiringi dengan peningkatan porsi terhadap PDB dari tahun ke tahun, serta fenomena peningkatan belanja online mencapai 1,68 miliar Dolar AS atau sekitar 1,2% dari total penjualan ritel yang diperkirakan akan terus meningkat mencapai 46 miliar Dolar AS pada 2025. Menunjukkan tren positif pada sektor ini dimana sebagian besar total penjualan online dan retail selain online merupakan barang konsumsi yang membutuhkan jasa angkutan terutama jasa angkutan darat. Lebih lanjut, diharapkan melalui pembenahan yang diterapkan oleh pemerintah dapat menunjang kinerja sektor ini secara terintergrasi

Prospek yang positif ini diharapkan mampu memberikan dampak yang positif bagi perkembangan bisnis guna memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor dan impor yang terdapat di Indonesia terutama untuk sektor-sektor industri yang digeluti oleh para pelanggan Perseroan. Tentunya dengan semakin meningkatnya bisnis yang digeluit oleh para pelanggan Perseroan tersebut, diharapkan kebutuhan akan jasa yang ditawarkan oleh Perseroan akan semakin meningkat dan dengan sendirinya memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja usaha dan keuangan Perseroan.

Page 139: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

129

G. Kecenderungan Usaha

Tidak terdapat kecenderungan yang signifikan dalam produksi, penjualan, persediaan, beban dan harga penjualan sejak tahun buku terakhir yang mempengaruhi kegiatan usaha dan prospek keuangan Perseroan .

Tidak terdapat kecenderungan, ketidakpastian, permintaan, komitmen atau peristiwa yang dapat diketahui yang dapat mempengaruhi secara signifikan penjualan bersih atau pendapatan usaha, pendapatan dari operasi berjalan, profitabilitas, likuiditas atau sumber modal, atau peristiwa yang akan menyebabkan informasi keuangan yang dilaporkan tidak dapat dijadikan indikasi atas hasil operasi atau kondisi keuangan masa datang.

Page 140: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

130

VII. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum Perdana Saham ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Berdasarkan Pasal 72 UUPT, Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sepanjang diatur dalam anggaran dasar Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut dapat dilakukan berdasarkan keputusan Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dengan memperhatikan kondisi-kondisi di mana:

1. setelah pembagian dividen interim tersebut, jumlah kekayaan bersih Perseroan tidak menjadi lebih kecil daripada jumlah modal ditempatkan dan disetor ditambah cadangan wajib; dan

2. pembagian dividen interim tersebut tidak boleh mengganggu atau menyebabkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajibannya pada kreditor atau mengganggu kegiatan Perseroan.

Dalam hal setelah tahun buku berakhir ternyata Perseroan menderita kerugian, dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, dalam hal pemegang saham tidak dapat mengembalikan dividen interim.

Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan untuk setiap tahunnya berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 50% ( lima puluh persen) dari laba bersih tahun berjalan konsolidasi setelah menyisihkan untuk cadangan wajib yang dimulai dari tahun buku 2019, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.

Dividen tunai akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen tunai yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.

Tidak ada negative covenants yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 141: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

131

VIII. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 49 tanggal 26 November 2018, sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 118 tanggal 27 Desember 2018 dan diubah kembali dengan Akta Perubahan II Atas Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Armada Berjaya Trans Tbk, No. 102 tanggal 29 Januari 2019, yang seluruhnya dibuat di hadapan Christina Dwi Utami, Sarjana Hukum, Magister Humaniora, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Barat (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual saham yang ditawarkan Perseroan kepada masyarakat sesuai dengan bagian penjaminannya dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Manajer Penjatahan dalam Penawaran Umum ini adalah PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari penjaminan emisi dalam Penawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Nama Penjamin Emisi EfekPorsi Penjaminan Jumlah Penjaminan

%(jumlah saham) (Rp)

Penjamin Pelaksana Emisi Efek1. PT UOB Kay Hian Sekuritas 150.000.000 43.200.000.000 100

Total 150.000.000 43.200.000.000 100

PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang – Undang Pasar Modal.

2. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk saham ini ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilaksanakan pada tanggal 21 - 28 Januari 2019 dengan kisaran harga penawaran Rp260 (dua ratus enam puluh Rupiah) sampai dengan Rp340 (tiga ratus empat puluh Rupiah) per saham. Hasil kesepakatan Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Harga Penawaran ditetapkan sebesar Rp288 (dua ratus delapan puluh delapan Rupiah) per saham, dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

• Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan;• Permintaan dari calon Investor yang berkualitas;• Kinerja keuangan Perseroan;• Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan

keterangan mengenai industri yang terkait dengan Perseroan;• Status dari perkembangan terakhir Perseroan;

Page 142: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

132

• Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan;

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.

Page 143: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

133

IX. TATA CARA PEMESANAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Prospektus ini dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yaitu PT UOB Kay Hian Sekuritas. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.

Setiap pemesan saham harus telah memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”).

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga atau Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI Nomor Pendaftaran SP-102/SHM/KSEI/1118 tertanggal 12 Desember 2018 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya saham-saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana dalam bentuk Surat Kolektif Saham (“SKS”), tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal 20 Februari 2019;

b. Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini dicatatkan di BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (“FKP”) yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham (‘DPS”) Perseroan atas saham – saham dalam penitipan kolektif;

c. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam rekening Efek;

d. Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening Efek di KSEI;e. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening Efek berhak atas dividen, bonus, HMETD, dan

memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;f. Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas HMETD kepada pemegang saham dilaksanakan

oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

g. Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari penitipan kolektif di KSEI, setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana didistribusikan ke dalam rekening Efek Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

Page 144: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

134

h. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian melalui C-BEST yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

i. Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham (“SKS”) selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

j. Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi Bursa atas saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

k. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan SKS nya, tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi Bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Distribusi Saham Perseroan

Distribusi Saham Perseroan akan dilakukan pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Penjamin Emisi Efek untuk kemudian didistribusikan kepada pemesan, yakni tanggal 20 Februari 2019.

6. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dimana FPPS diperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan.

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham Yang Ditawarkan, terbukti bahwa satu pihak mengajukan pemesanan atas Saham Yang Ditawarkan melalui lebih dari (1) satu Formulir Pemesanan Pembelian Saham, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Manajer Penjatahan hanya dapat memilih pemesanan yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Para Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan tidak dapat membatakalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian.

7. Masa Penawaran Umum Perdana

Masa Penawaran Umum Perdana akan berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja, yaitu pada tanggal 12 sampai dengan 15 Februari 2019. Pengajuan pemesanan dapat disampaikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Adapun jam operasional kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek adalah dari pukul 08.00WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

8. Tanggal Penjatahan

Tanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adalah tanggal 19 Februari 2019.

Page 145: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

135

9. Syarat – Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, RTGS, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

PT Bank UOB IndonesiaCabang: UOB Plaza, Jl. M.H. Thamrin No.10, Jakarta 10230

Atas nama: PT UOB KAY HIAN SEKURITAS QQ IPO ARMADA BERJAYA TRANS No. Rekening: 327-305-680-5

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek atas nama atau milik pihak yang mengajukan (menandatangani) FPPS. Seluruh pembayaran harus diterima secara efektif (in good funds) pada tanggal 15 Februari 2018 pukul 15:00 WIB. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal dan jam tersebut di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan. Pembayaran dengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada hari pertama masa Penawaran Umum Perdana.Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan No. FPPS-nya.

10. Bukti Tanda Terima

Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) atau 1 (satu) lembar fotokopi dari FPPS yang telah ditandatangani (tandatangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan dan harus disimpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian sisa uang dan/atau penerimaan FKP atas pemesanan pembelian saham.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT UOB Kay Hian Sekuritas selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dan Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7.

a. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum Perdana Saham hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Manajer Penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

2) Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf ( a ) termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum ( jika ada ) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum;

3) Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada pemesan:a) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih

saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

Page 146: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

136

b) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atauc) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

b. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment)

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Penjatahan Terpusat dibatasi sampai dengan jumlah maksimum [1%] (satu persen) dari jumlah saham yang ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum Perdana Saham, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa saham setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:

1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka: a. pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan;

danb. dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya

dan masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional (menurut jumlah yang dipesan) kepada para pemesan:1) Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau

lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2) Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau3) Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga;

Dalam hal setelah mengecualikan pemesan saham dari:

1. Direktur, komisaris, pegawai, atau Pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Efek sehubungan dengan Penawaran Umum;

2. Direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atau3. Afiliasi dari Pihak sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dan angka (2), yang bukan

merupakan Pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga; dan terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:a. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di

Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat; dan

b. apabila terdapat saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dan berpedoman pada Peraturan No. VIII.G.12 dan Peraturan No. IX.A.7 paling lambat 30 hari setelah berakhirnya Masa Penawaran Umum. Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan dalam bentuk dan isi sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2.

Page 147: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

137

12. Penundaan Masa Penawaran Umum Atau Pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan akan berakhir dengan sendirinya apabila:

1) tidak tercapainya kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek berkenaan dengan Harga Penawaran dengan memperhatikan hasil Penawaran Awal;

2) Pernyataan Pendaftaran tidak menjadi Efektif selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal Laporan Keuangan Perseroan yang yang telah diaudit yang berakhir Tanggal 31 Desember 2017;

3) Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan membatalkan Penawaran Umum, dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 6 Peraturan No. IX.A.2; atau

4) Seluruh hak dan kewajiban para pihak telah dipenuhi sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana apabila terjadinya hal-hal sebagai berikut:

1) indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut.

2) bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

3) peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh berdasarkan Peraturan No. IX.A.2.

Apabila Perjanjian Penjaminan Emisi Efek diakhiri oleh Perseroan menurut ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Perseroan wajib membayar kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek biaya-biaya sebagaimana dimaksud pada ketentuan yang terdapat di Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini berlaku tanpa diperlukan keputusan suatu badan peradilan dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini mengenyampingkan ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek maka sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut, maka Perseroan wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal suatu pemesanan Efek ditolak sebagian atau seluruhnya karena adanya penjatahan, atau dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan Penawaran Umum maka uang pemesanan harus dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada para pemesan, paling lambat 2 (dua) hari kerja sesudah Tanggal Penjatahan atau sejak keputusan pembatalan atau penundaan Penawaran Umum.

Jika Pencatatan saham di Bursa Efek tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi karena persyaratan pencatatan tidak dipenuhi, Penawaran atas Efek batal demi hukum dan pembayaran pesanan Efek dimaksud, wajib dikembalikan kepada pemesan, oleh Perseroan yang pengembalian pembayarannya melalui KSEI paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak batalnya Penawaran Umum.

Page 148: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

138

Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek/Penjamin Emisi Efek/Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayardenda kepada para pemesan untuk setiap hari keterlambatan sebesar suku bunga jasa giro pada Bank UOB Indonesia yakni 0,25% (nol koma dua lima persen) per tahun dari jumlah uang pengembalian pemesanan yang belum dikembalikan kepada pemesan, yang dihitung dari 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Pengembalian, secara prorata untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Tata cara dalam pengembalian uang adalah sebagai berikut : alat pembayarannya dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek atau bilyet giro yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek, dimana pemesan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri pada Penjamin Emisi Efek dimana Formulir Pemesanan Pembelian Saham diajukan oleh pemesan tersebut, sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan untuk hal tersebut para pemesan tidak dikenakan biaya bank ataupun biaya pemindahan dana. Jika pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama pemesan yang mengajukan (menandatangani) Formulir Pemesanan Pembelian Saham.

14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Saham

Paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah berakhirnya Tanggal Penjatahan, Perseroan melalui BAE akan menyampaikan Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada setiap pemesan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham.

Page 149: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

X. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

139

Page 150: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 151: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

141

Page 152: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

142

Page 153: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

143

Page 154: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

144

Page 155: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

145

Page 156: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

146

Page 157: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

147

Page 158: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

148

Page 159: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

149

Page 160: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

150

Page 161: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

151

Page 162: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

152

Page 163: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

153

Page 164: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

154

Page 165: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

155

Page 166: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

156

Page 167: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

157

Page 168: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

158

Page 169: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

159

Page 170: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

160

Page 171: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

161

Page 172: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

162

Page 173: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

163

Page 174: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

164

Page 175: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

165

Page 176: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

166

Page 177: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

167

Page 178: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

168

Page 179: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

169

Page 180: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

170

Page 181: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

171

Page 182: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

172

Page 183: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

173

Page 184: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

174

Page 185: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

175

Page 186: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 187: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

XI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

177

Page 188: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 189: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

- 0 -

179

Page 190: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

- 0 -

180

Page 191: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

- 0 -

181

Page 192: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

- 0 -

182

Page 193: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2018 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

SEPTEMBER 30, 2018 WITH COMPARATIVE

FIGURES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan bank 2,4 1.254.771.588 66.493.894 180.616.900 247.256.865 Cash on hand and in banks Piutang usaha Account receivables

Pihak berelasi 2,5,7 3.018.849.122 529.200.000 1.591.364.927 1.038.225.169 Related parties Pihak ketiga 2,5 3.311.176.028 3.303.162.890 1.470.451.514 1.543.779.434 Third parties

Piutang lain-lain 2.676.807.568 660.740.866 485.429.093 10.343.725 Other receivables Persediaan 2,6 - 7.456.836 253.648.143 - Inventories Biaya dibayar di muka 2,8 1.219.191.053 1.175.730.097 72.321.785 88.464.167 Prepaid expenses Uang muka 2,9 523.100.000 850.000 532.885.008 582.201.579 Advance Pajak dibayar di muka 2,13a 700.649.053 1.174.384.894 25.329.900 557.403 Prepaid taxes

JUMLAH ASET LANCAR 12.704.544.412 6.918.019.477 4.612.047.270 3.510.828.342

TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT

ASSETS Taksiran tagihan pajak

penghasilan 274.470.400 - - - Estimated claim for tax

refund Aset pajak tangguhan 2,13d 2.894.648.674 3.776.257.404 4.780.117.066 5.161.309.006 Deferred tax assets Aset tetap – setelah

dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 13.097.126.152 pada 30 Sept 2018, Rp 10.571.033.659 pada 31 Des 2017, Rp 8.060.080.138 pada 31 Des 2016 dan Rp 5.574.929.548 pada 31 Des 2015 2,10 39.715.973.674 24.989.445.761 12.748.303.624 11.808.318.387

Fixed assets – net of accumulated

depreciation of Rp 13,097,126,152 as of

Sept 30, 2018, Rp 10,571,033,659 as of

Dec 31, 2017, Rp 8,060,080,138 as of

Dec 31, 2016 and Rp 5,574,929,548 as of

Dec 31, 2015

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 42.885.092.748 28.765.703.165 17.528.420.690 16.969.627.393

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 55.589.637.160 35.683.722.642 22.140.467.960 20.480.455.735 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN

EKUITAS LIABILITIES AND

EQUITY LIABILITAS JANGKA

PENDEK SHORT-TERM

LIABILITIES Utang bank 2,11 - - 294.974.810 - Bank loan Utang usaha Account payables

Pihak berelasi 2,7,12 - - 104.069.656 - Related parties Pihak ketiga 2,12 2.077.243.690 1.806.163.016 1.717.855.917 1.849.276.103 Third parties

Utang pajak 2,13b 23.920.608 3.167.402 99.069.739 45.693.800 Taxes payable Uang muka penjualan 1.298.267 2.500.000 40.000.000 - Advance sales Beban akrual 2,14 560.272.460 114.535.251 137.727.180 70.434.199 Accrued expenses Utang pembiayaan

konsumen 2,15 5.510.387.927 3.714.448.832 - 18.899.980 Consumer finance

payables Liabilitas sewa

pembiayaan 2,16 5.019.637.870 1.529.770.587 - 2.989.891.132 Obligations under finance

leases

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 13.192.760.822 7.170.585.088 2.393.697.302 4.974.195.214

TOTAL SHORT-TERM LIABILITIES

183

Page 194: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON)

LAPORAN POSISI KEUANGAN

30 SEPTEMBER 2018 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Lanjutan)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

SEPTEMBER 30, 2018 WITH COMPARATIVE

FIGURES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015 (Continued)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes 30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

LIABILITAS JANGKA PANJANG

LONG-TERM LIABILITIES

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja 2,17 154.337.746 78.962.247 26.234.674 35.546.155

Estimated liabilities for employee benefits

Utang lain-lain jangka panjang Long-term other payables Pihak berelasi 2,7,18 - 10.924.545.833 20.775.279.000 13.987.862.973 Related parties Pihak ketiga 2,18 - - 1.550.000.000 6.277.807.792 Third parties

Utang pembiayaan konsumen 2,15 7.961.212.701 7.373.332.827 - -

Consumer finance payables

Liabilitas sewa pembiayaan 2,16 11.640.570.505 4.998.258.500 - -

Obligations under finance leases

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 19.756.120.952 23.375.099.407 22.351.513.674 20.301.216.920

TOTAL LONG-TERM LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 32.948.881.774 30.545.684.495 24.745.210.976 25.275.412.134 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS (DEFISIENSI

MODAL) EQUITY (CAPITAL

DEFICIENCY) Modal saham – nilai

nominal Rp 100 per saham (30 Sept 2018) dan Rp 1.000 per saham (31 Des 2017, 2016 dan 2015)

Share capital – nominal value Rp 100 per share

(Sept 30, 2018) and Rp 1,000 per share

(Dec 31, 2017, 2016 and 2015)

Modal dasar – 900.000.000 saham (30 Sept 2018) dan 25.000.000 saham (31 Des 2017) dan 2.000.000 saham (31 Des 2016 dan 2015)

Authorized – 900,000,000 shares (Sept 30, 2018) and 25,000,000 shares

(Dec 31, 2017) and 2,000,000 shares

(Dec 31, 2016 and 2015) Modal dasar,

ditempatkan dan disetor penuh – 225.000.000 saham (30 Sept 2018) dan 6.250.000 saham (31 Des 2017) dan 550.000 saham (31 Des 2016 dan 2015) 19 22.500.000.000 6.250.000.000 550.000.000 550.000.000

Authorized, issued and fully paid –

225,000,000 shares (Sept 30, 2018) and

6,250,000 shares (Dec 31, 2017) and

550,000 shares (Dec 31, 2016 and

2015) Penghasilan komprehensif

lain (47.137.975) (8.874.111) (2.412.796) - Other comprehensive

income Saldo laba (defisit) 187.893.361 (1.103.087.742) (3.152.330.220) (5.344.956.399) Retained earnings (deficit)

JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 22.640.755.386 5.138.038.147 (2.604.743.016) (4.794.956.399)

TOTAL EQUITY (CAPITAL

DEFICIENCY)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 55.589.637.160 35.683.722.642 22.140.467.960 20.480.455.735

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

184

Page 195: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

(Sembilan Bulan)/ (Nine

Months)

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

(Sembilan Bulan)/ (Nine

Months) (Tidak Diaudit)/

(Unaudited)

31 Des 2017/ Dec 31, 2017 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2016/ Dec 31, 2016 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2015/ Dec 31, 2015 (Satu Tahun)/

(One Year)

PENDAPATAN 2,20 20.804.234.451 13.277.419.518 19.480.747.018 20.560.401.683 16.414.974.376 REVENUE BEBAN LANGSUNG 2,21 (14.344.164.777) (7.258.866.849) (10.983.444.330) (14.585.384.398) (13.971.013.570) DIRECT COST

LABA KOTOR 6.460.069.674 6.018.552.669 8.497.302.688 5.975.017.285 2.443.960.806 GROSS PFOFIT

Pendapatan klaim asuransi kendaraan 1.079.169.400 - - - -

Vehicle insurance claim income

Pendapatan jasa giro 2.335 11.555 17.085 64.953 1.757.445 Interest incomes

Beban umum dan administrasi 2,22 (3.115.550.566) (3.108.892.628) (4.476.313.568) (3.047.388.267) (2.803.422.456)

General and administrative

expenses Beban bunga 2 (1.520.010.701) (185.290.483) (634.457.867) (264.996.468) (2.784.699.538) Interest expense Rugi penjualan aset

tetap 10 (18.934.659) (308.039.773) (308.039.773) - (3.603.077.652) Loss on sales of

fixed assets Rugi penghapusan aset

tetap 10 (702.088.068) - - (83.375.000) - Loss on write-off fixed

assets Beban lain-lain –

bersih 2 (10.067.582) (25.432.638) (25.406.425) (5.504.384) (908.107) Others expenses – net

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.172.589.833 2.390.908.702 3.053.102.140 2.573.818.119 (6.746.389.502)

PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME

TAX BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

TAX BENEFIT (EXPENSE)

Tangguhan 2,13d (881.608.730) - (1.003.859.662) (381.191.940) 5.154.659.181 Deferred

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 1.290.981.103 2.390.908.702 2.049.242.478 2.192.626.179 (1.591.730.321)

INCOME (LOSS) FOR THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN

OTHER COMPREHENSIVE

LOSS Pos-pos yang tidak

akan direklasifikasi ke laba rugi

Items that will not be reclassified to profit

or loss Pengukuran kembali

liabilitas imbalan kerja (38.263.864) - (6.461.315) (2.412.796) -

Remeasurement of employee benefit

obligations

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPERHENSIF TAHUN BERJALAN 1.252.717.239 2.390.908.702 2.042.781.163 2.190.213.383 (1.591.730.321)

TOTAL COMPREHENSIVE

INCOME (LOSS) FOR THE

CURRENT YEAR

185

Page 196: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER

COMPREHENSIVE INCOME (Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

(Sembilan Bulan)/ (Nine

Months)

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

(Sembilan Bulan)/ (Nine

Months) (Tidak Diaudit)/

(Unaudited)

31 Des 2017/ Dec 31, 2017 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2016/ Dec 31, 2016 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2015/ Dec 31, 2015 (Satu Tahun)/

(One Year)

JUMLAH LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DISTRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 6 38 33 40 (29)

BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

ATTRIBUTABLE TO

EQUITY HOLDERS

Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

186

Page 197: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED)

AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Issued and Fully Paid

Capital

Penghasilan Komprehensif

Lain/ Other Comprehensive

Income

Saldo Laba (defisit) / Retained

earnings (deficit)

Jumlah Ekuitas (Defisiensi Modal) /

Total Equity (Capital

Deficiency)

Saldo 1 Januari 2015 550.000.000 - (3.753.226.078) (3.203.226.078) Balance as of January 1, 2015

Rugi komprehensif tahun berjalan (Satu Tahun) - - (1.591.730.321) (1.591.730.321)

Total comprehensive loss for the current year (One Year)

Saldo 31 Desember 2015 550.000.000 - (5.344.956.399) (4.794.956.399) Balance as of December 31,

2015

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - (2.412.796) - (2.412.796)

Remeasurement of employee benefit obligations

Laba komprehensif tahun berjalan (Satu Tahun) - - 2.192.626.179 2.192.626.179

Total comprehensive income for the current year (One

Year)

Saldo 31 Desember 2016 550.000.000 (2.412.796) (3.152.330.220) (2.604.743.016) Balance as of December 31,

2016

Setoran modal 5.700.000.000 - - 5.700.000.000 Paid-in capital

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - (6.461.315) - (6.461.315)

Remeasurement of employee benefit obligations

Laba komprehensif tahun berjalan (Sembilan Bulan) (Tidak Diaudit) - - 2.049.242.478 2.049.242.478

Total comprehensive income for the current year (Nine

Month) (Unaudited)

Saldo 31 Desember 2017 6.250.000.000 (8.874.111) (1.103.087.742) 5.138.038.147 Balance as of December 31,

2017

Saldo 1 Januari 2017 550.000.000 (2.412.796) (3.152.330.220) (2.604.743.016) Balance as of January 1, 2017

Setoran modal 5.700.000.000 - - 5.700.000.000 Paid-in capital

Laba komprehensif tahun berjalan (Sembilan Bulan) (Tidak Diaudit) - - 2.390.908.702 2.390.908.702

Total comprehensive income for the current year (Nine

Month) (Unaudited)

Saldo 30 September 2017 6.250.000.000 (2.412.796) (761.421.518) 5.486.165.686 Balance as of September 30,

2017

Saldo 1 Januari 2018 6.250.000.000 (8.874.111) (1.103.087.742) 5.138.038.147 Balance as of January 1, 2018

Setoran modal 16.250.000.000 - - 16.250.000.000 Paid-in capital

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja - (38.263.864) - (38.263.864)

Remeasurement of employee benefit obligations

Laba komprehensif tahun berjalan (Sembilan Bulan) - - 1.290.981.103 1.290.981.103

Total comprehensive income for the current year (Nine

Month)

Saldo 30 September 2018 22.500.000.000 (47.137.975) 187.893.361 22.640.755.386 Balance as of September 30,

2018

Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

keseluruhan.

The accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

187

Page 198: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED)

AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

(Sembilan Bulan)/ (Nine Months)

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

(Sembilan Bulan)/ (Nine Months)

(Tidak Diaudit)/ (Unaudited)

31 Des 2017/ Dec 31, 2017 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2016/ Dec 31, 2016 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2015/ Dec 31, 2015 (Satu Tahun)/

(One Year)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 18.305.370.458 15.176.203.412 18.672.700.569 20.120.589.845 16.382.923.018

Cash receipts from customer

Pembayaran kas kepada: Cash paid to: Pemasok (11.886.290.269) (5.769.006.190) (9.332.615.583) (15.016.883.762) (14.289.204.097) Suppliers Operasional lainnya (3.379.270.392) (4.918.890.537) (5.171.433.616) (2.501.201.445) 1.296.626.048 Other operations

Penghasilan klaim asuransi kendaraan 1.079.169.400 - - - -

Vehicle insurance claim income

Penerimaan penghasilan bunga 2.335 11.555 17.085 64.953 1.757.445 Interest income receipts

Penerimaan Penghasilan Lainnya 17.812.000 3.851.000 10.787.321 4.280.000

Pembayaran beban bunga (1.520.010.701) (185.290.483) (634.457.867) (264.996.468) (2.784.699.538) Payments of interest

expenses Pembayaran lain-lain (29.155.335) (29.283.639) (36.193.645) (5.504.384) (5.188.107) Other payments

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 2.587.627.495 4.277.595.118 3.508.804.164 2.332.068.739 606.494.769

Net cash flows provided by operating activities

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap 10 (7.166.894.869) (486.673.381) (8.475.799.152) (1.449.525.827) (1.911.816.434) Acquisition of fixed assets

Hasil penjualan aset tetap 10 220.000.000 63.636.363 63.636.363 - 2.313.636.363 Proceeds from sales of

fixed assets

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (6.946.894.869) (423.037.018) (8.412.162.789) (1.449.525.827) 401.819.929

Net cash flows provided by (used in) investing

activities

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Setoran modal 5.225.000.000 5.700.000.000 5.700.000.000 - - Paid-in capital Pembayaran liabilitas

sewa pembiayaan (2.161.728.068) (242.916.796) (597.812.873) (2.989.891.132) (8.704.996.152) Payment of obligation under finance lease

Pembayaran utang pembiayaan konsumen (3.406.371.031) (393.163.302) (1.172.218.341) (18.899.980) (43.600.005)

Payment of consumer finance payables

Penerimaan utang pembiayaan konsumen 5.790.190.000 5.000.000.000 12.260.000.000 - -

Received of consumer finance payables

Pembayaran utang lain-lain jangka panjang - (22.325.279.000) (22.325.279.000) (225.391.765) (12.822.699.750)

Payment of long-term other payables

Penerimaan utang lain-lain jangka panjang 100.454.167 8.470.905.833 10.924.545.833 2.285.000.000 20.265.670.765

Received of long-term other payables

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 5.547.545.068 3.790.453.265 4.789.235.619 (949.182.877) (1.305.625.142)

Net cash flows provided by (used in) financing

activities

188

Page 199: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)

FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED)

AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

Notes

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

(Sembilan Bulan)/ (Nine Months)

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

(Sembilan Bulan)/ (Nine Months)

(Tidak Diaudit)/ (Unaudited)

31 Des 2017/ Dec 31, 2017 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2016/ Dec 31, 2016 (Satu Tahun)/

(One Year)

31 Des 2015/ Dec 31, 2015 (Satu Tahun)/

(One Year)

KENAIKAN

(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.188.277.694 64.104.835 (114.123.007) (66.639.965) (297.310.444)

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH

ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AWAL PERIODE/TAHUN 66.493.894 180.616.900 180.616.900 247.256.865 544.567.309

CASH ON HAND AND IN BANKS AT

BEGINNING OF THE PERIOD/YEAR

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE/TAHUN 1.254.771.588 244.721.736 66.493.894 180.616.900 247.256.865

CASH ON HAND AND IN BANKS AT END OF

THE PERIOD/YEAR

Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.

189

Page 200: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED)

AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Armada Berjaya Trans (“Entitas”) didirikan berdasarkan akta notaris Myra Yuwono, S.H., No. 41 tanggal 30 Mei 2012. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-34226.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 22 Juni 2012 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 40 Tambahan No. 41283 tanggal 17 Mei 2013.

1. GENERAL

a. Establishment and General Information

PT Armada Berjaya Trans (“the Entity”) was established based on the Notarial Deed No. 41 dated May 30, 2012 of Myra Yuwono, S.H. The Article of Incorporation has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-34226.AH.01.01.Year 2012 dated June 22, 2012 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 40, Supplement No.41283 dated Mei 17, 2013.

Anggaran Dasar tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Akta No. 39 tanggal 21 Agustus 2018 dari Notaris Christina Dwi Utami, S.H., mengenai perubahan nama Entitas dari PT Armada Beton menjadi PT Armada Berjaya Trans, maksud dan tujuan serta merubah alamat domisili. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0017084.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 21 Agustus 2018.

The Articles of Assocation has been amended several times, and the latest changes are stated in the Notarial Deed of Christina Dwi Utami, S.H. No. 39 dated August 21, 2018, concerning in the change in the Entity’s name from PT Armada Beton to PT Armada Berjaya Trans, the purpose and objectives and domicile address. The Article of Incorporation has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0017084.AH.01.02.Year 2018 dated August 21, 2018.

Maksud dan tujuan Entitas adalah berusaha dalam bidang angkutan multimoda dan jasa pengurusan transportasi. Entitas berkedudukan di Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 2012. PT Prima Globalindo Logistik adalah entitas induk terakhir Perusahaan

The purpose and objectives of the Entity are engage in multimoda and transportation management services. The Entity located in Jakarta. The Company started commercial activities in 2012. PT Prima Globalindo Logistik is the ultimate parent company of the Company.

b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan b. Board of Commissioner, Director and Employees

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Entitas adalah sebagai berikut:

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, the members of the Entity’s Board of Commissioner and Director are as follows:

2018 2017 2016 2015

Dewan Komisaris Board of Commissioner Komisaris Jap Astrid

Patricia Jap Astrid

Patricia Juwita Oktavia

Suwito Juwita Oktavia

Suwito Commissioner

Direksi Director Direktur Darmawan

Suryadi SM Darmawan Suryadi SM

Darmawan Suryadi SM

Darmawan Suryadi SM

Director

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, Entitas memiliki masing-masing 31, 14, 21 dan 27 orang karyawan tetap.

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, the Entity had 31, 14, 21 and 27 permanent employees, respectively.

c. Penyelesaian Laporan Keuangan c. Completion of the Financial Statements Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Desember 2018.

The management of the Entity is responsible for the preparation of the financial statements that was completed in December 26, 2018.

190

Page 201: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar penyusunan laporan keuangan dan pernyataan kepatuhan Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah - Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten dan Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“ÖJK”).

a. Basis of preparation of the financial statements and statement of compliance

Management responsible for the preparation and presentation on the financial statements and have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“IFAS”) issued by Financial Accounting Standards Board – Indonesian Institute of Accountants and Syariah Accounting Standards Board – Indonesian Institute of Accountants and the Regulations No. VIII.G.7 regarding Financial Statement Presentation and Disclosures for Issuers and Public Companies issued by the Financial Service Authority (“OJK”).

Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang di catat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait.

The financial statements, except for the statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Entitas.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Entity.

Perubahan atas PSAK dan ISAK Baru Changes to SFAS and IFAS Penerapan dari perubahan standar akuntansi berikut oleh Entitas, yang berlaku efektif sejak dan setelah tanggal 1 Januari 2017, tidak memberikan dampak yang material terhadap Laporan Keuangan tahun berjalan: - ISAK No. 31, “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK No. 13: Properti Investasi” - Amandemen PSAK No. 1, “Penyajian Laporan

Keuangan” - Amandemen PSAK No. 101, “Penyajian Laporan

Keuangan Syariah” - Amandemen PSAK No. 102, “Akuntansi

Murabahah” - Amandemen PSAK No. 103, “Akuntansi Salam” - Amandemen PSAK No. 104, “Akuntansi Istishna”

- Amandemen PSAK No. 107, “Akuntansi Ijarah” - Amandemen PSAK No. 108, “Akuntansi Transaksi

Asuransi Syariah” - Amandemen PSAK No. 3, “Laporan Keuangan

Interim” - Amandemen PSAK No. 24, “Imbalan Kerja” - Amandemen PSAK No. 58, “Aset Tidak Lancar

yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

- Amandemen PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:

The adoption of the following revised, new standards, which are effective from and after January 1, 2017, had no material effect on the amounts reported for the current year’s Financial Statements:

- IFAS No. 31, “Interpretation of Scope SFAS

No. 13: Investment Property” - Amendment to SFAS No. 1, “Presentation of

Financial Statement” - Amendment to SFAS No. 101, “Presentation of

Syariah Financial Statement” - Amendment to SFAS No. 102, “Murabahah

Accounting” - Amendment to SFAS No. 103, “Salam Accounting” - Amendment to SFAS No. 104, “Istishna

Accounting” - Amendment to SFAS No. 107, “Ijarah Accounting” - Amendment to SFAS No. 108, “Accounting for

Syariah Insurance Transaction” - Amendment to SFAS No. 3, “Interim Financial

Reporting” - Amendment to SFAS No. 24, “Employee Benefits” - Amendment to SFAS No. 58, “Non-Current Assets

Held for Sale and Discontinued Operations”

- Amendment to SFAS No. 60, “Financial 191

Page 202: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pengungkapan” Instruments: Disclosures” Standar yang telah diterbitkan tetapi efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: - PSAK No. 69, “Agrikultur” - Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan” - Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap;

Agrikultur: Tanaman Produktif” - Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan

tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”

Standards that have been issued but are effective for periods beginning on or after date January 1, 2018:

- SFAS No. 69, “Agriculture” - Amendment to SFAS No. 2, ”Statements of Cash

Flows – Initiative Disclosure” - Amendment to SFAS No. 16, “Fixed Assets;

Agriculture: Bearer Plants” - Amendment to SFAS No. 46, “Income Taxes –

Recognition of Deffered Tax Assets for Unrealized Losses”

Pada tanggal terbitnya laporan keuangan manajemen telah melakukan evaluasi atas efek penerapan standar ini pada laporan keuangan.

As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these interpretations on the financial statements.

b. Kas dan bank b. Cash and banks

Kas dan bank terdiri dari kas, bank dan tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and banks consists of cash on hand, in banks and not pledged as collateral for liabilities and no restricted.

c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing c. Foreign currency transactions and balance

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.

Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah currency at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the reporting date, monetary assets and liabilities denominated in a foreign currency are translated into Rupiah currency at the exchange rate prevailing at that date.

Selisih kurs dan kerugian yang dihasilkan dari penyelesaian transaksi mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the statements of comprehensive income.

Kurs manajemen yang digunakan oleh Entitas adalah sebagai berikut:

The management rates used by the Entity are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

US$, Dolar Amerika Serikat 14.929 13.548 13.436 13.795 US$, United States Dollar

d. Instrumen keuangan d. Financial instruments 1. Aset keuangan 1. Financial assets

Pengakuan awal Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan adalah sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Initial recognition Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, held-to-maturity investments, loans and receivables and available-for-sale financial assets.

192

Page 203: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pengukuran selanjutnya

Entitas menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.

Subsequent measurement

The Entity determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the classification of such assets at the end of each reporting period.

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, Entitas mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan komprehensif lain pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, the Entity classifies its financial assets in the loans and receivables category. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted on an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Entitas terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain dalam laporan posisi keuangan.

The Entity’s loans and receivables comprise of cash on hand and in banks, account and other receivables in the statement of financial position.

Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Entitas mengevaluasi apakah aset keuangannya mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka jumlah kerugian tersebut, yang diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang dihitung saat pengakuan awal aset tersebut, diakui pada laba rugi.

Impairment of financial assets At each reporting date, the Entity evaluates whether any of its financial asset is impaired. If there is objective evidence of impairment, the amount of loss, which is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred) discounted at the effective interest rate computed at initial recognition of the asset, shall be recognized in profit or loss.

Penghentian pengakuan aset keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Entitas mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan ke entitas lain atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Entitas mentransfer aset keuangan, maka Entitas mengevaluasi sejauh mana Entitas tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.

Derecognition of financial assets The Entity shall derecognize financial assets, if and only if: the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of financial asset transferred to another entity or retain the contractual rights to receive the cash flows of the financial assets, but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets the certain conditions. When the Entity transfers a financial asset, it shall evaluate the extent to which it retains the risks and rewards of ownership of the financial asset.

193

Page 204: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

2. Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas 2. Financial liabilities and equity instruments

Pengakuan awal

Entitas menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen hutang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.

Initial recognition The Entity determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.

Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan menjadi dua kategori, yaitu liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Entity classifies its financial liabilities into two categories, measured at fair value through profit or loss, and financial liabilities measured at amortized cost.

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, Entitas memiliki liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang terdiri atas utang bank, utang usaha, beban akrual, utang pembiayaan konsumen dan liabilitas sewa pembiayaan.

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, the Entity has financial liabilities measured at amortized cost, which consists of bank loan, account payables, accrued expenses, consumer finance payables and obligation under finance leases.

Pengukuran selanjutnya Setelah pengakuan awal, Entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan komprehensif lain pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

Subsequent measurement After initial recognition, the Entity shall measure the financial liabilities at amortized cost using effective interest method. Gains and losses are recognized in the statements of comprehensive income when the liabilities are derecognized, as well as through amortization process.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Entitas dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.

Derecognition of financial liabilities

The Entity derecognizes financial liabilities, if and only if, the Entity’s obligations are discharged, cancelled or expired.

3. Saling hapus instrumen keuangan 3. Offsetting of financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position, if and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

4. Pengukuran nilai wajar instrumen keuangan 4. Fair value of financial instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan berdasarkan referensi harga pasar kuotasian, tanpa dikurangi biaya transaksi.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period, without deducted by transaction costs.

194

Page 205: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif, nilai wajarnya ditentukan berdasarkan teknik penilaian yang sesuai. Teknik penilaian tersebut meliputi transaksi pasar wajar terkini, referensi kepada nilai wajar kini instrumen keuangan lainnya yang secara substansi adalah serupa, analisa arus kas diskonto, atau model penilaian lainnya.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using a recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Jika nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara wajar, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of financial instruments not traded in active markets cannot be reliably determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.

e. Persediaan e. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO). Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by the First In First Out (FIFO) method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.

Penyisihan persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan dimasa yang akan datang atau penjualan barang persediaan.

Provision for obsolete and impairment of inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of inventory items.

f. Biaya dibayar di muka f. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses benefits are amortized over the useful live periods using the straight-line method.

g. Aset tetap g. Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.

Entitas telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The Entity’s has chosen the cost model as the accounting policy for its fixed assets measurements.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lifes of the assets as follows:

Tahun/Year

Kendaraan 4-8 Vehicles Inventaris kantor 4 Office equipment Peralatan kendaraan 8 Vehicle equipment

Masa manfaat ekonomis, sisa manfaat dan metode didepresiasi ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

The useful lifes, residual values and methods of depreciation are reviewed, and adjusted, if appropriate, at each statement of financial position date.

195

Page 206: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Entitas, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan penghasilan komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The costs of repairs and maintenance are charged to the statement of income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Entity and the cost of the item can be reliably measured. An item of fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the statement of comprehensive income in the year the asset is derecognized.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar harga perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi harga perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan, dan penyusutan mulai dibebankan pada saat itu.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed assets accounts when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use, and the depreciation is charged from such date accordingly.

h. Transaksi dengan pihak berelasi h. Related parties transactions

Entitas memiliki transaksi-transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Entity has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7, “Related Parties Disclosures”.

Semua transaksi dan saldo yang signifikan ke pihak-pihak berelasi telah disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

i. Penurunan nilai aset non-keuangan i. Impairment of non-financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Entitas menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Entitas membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Entity assess at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Entity makes an estimate of the assets recoverable amount.

j. Sewa j. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa di dasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific assets and the arrangement conveys a right to use the assets. Leases that transfer to the lessee substantially all of risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Leases which do not transfer substantially all of risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.

196

Page 207: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Dalam sewa pembiayaan dimana Entitas sebagai lessee, Entitas mengakui aset dan liabilitas dalam Laporan Posisi Keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Biaya keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Biaya keuangan dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa.

In finance leases in which the Entity is as a lessee, the Entity recognize assets and liabilities in the Statements of Financial Position at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and the lease liability settlement. Financial expenses are allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the liability balance. Financial expenses are charged directly to profit or loss. If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, the leassed asset (presented as part of fixed assets) is depreciated over the use period of the asset based on the useful life of the asset. If there is no such certainty, leased assets are depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term.

Dalam sewa operasi dimana Entitas mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar Garis Lurus selama masa sewa.

Under an operating lease, in which the Entity is as a lessee, the Entity recognize lease payments as an expense using the Straight-Line method over the lease period.

Jual dan sewa-balik Sale and leaseback

Aset yang dijual berdasarkan transaksi jual dan sewa-balik diperlakukan sebagai berikut: - Jika suatu transaksi jual dan sewa-balik merupakan

sewa pembiayaan, selisih lebih hasil penjualan diatas nilai tercatat, tidak segera diakui sebagai pendapatan tetapi ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

- Jika transaksi jual dan sewa-balik merupakan sewa operasi dan transaksi tersebut dilakukan pada nilai wajar, maka laba rugi diakui segera. Jika harga jual dibawah nilai wajar, maka laba atau rugi diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual diatas nilai wajar, selisih lebih diatas nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

Assets sold under a sale and leaseback transaction are accounted for as follows: - If the sale and leaseback transaction results in a

finance lease, any excess of sales proceeds over the carrying amount of the asset is deferred and amortized over the lease term.

- If the sale and leaseback transaction results in a

operating lease and transaction is established at fair value, any profit or loss is recognized immediately. If the sale price is below fair value, any profit or loss is recognized immediately except that, if the loss is compensated by future lease payments at below market price, it is deferred and amortized in proportion to the lease payments overs the period for which the assets is expected to be used. If the sale price is above fair value is deferred and amortized over the period for which the assets is expected to be used.

k. Imbalan kerja k. Employee benefit Sesuai dengan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, Entitas mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU No. 13/2003).

According to SFAS No. 24, “Employee Benefits”, the Entity recognized an unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (UU No. 13/2003).

Biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No. 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode Projected Unit Credit.

The cost of providing employee benefits under UU No. 13/2003 is determined using the Projected Unit Credit actuarial valuation method.

197

Page 208: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Entitas mengakui seluruh keuntungan atau kerugian aktuaria melalui penghasilan komprehensif lain. Keuntungan dan kerugian aktuaria pada periode di mana keuntungan dan kerugian aktuaria terjadi, diakui sebagai penghasilan komprehensif lain dan disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The Entity recognized all actuarial gains or losses through other comprehensive income. Actuarial gain or losses in the period where is that actuarial gains or losses happen, are recognized as other comprehensive income and presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (period vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.

Past-service cost are recognized immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in services for a specific period of time (the vesting period). In this case, the past-service cost are amortised on a straight-line basis over the vesting period. The current service cost is recorded as an expense in the prevailing period.

Entitas mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

The Entity recognized gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprise change in the present value of the defined obligation and any related actuarial gains and losses and past-service cost that had not previously been recognized.

l. Pengakuan pendapatan dan beban l. Revenue and expense recognition Pendapatan diakui ketika jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh, tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal posisi keuangan dapat diukur secara andal, dan biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Revenue recognized when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity, and the stage of completion of the transaction at the financial position date can be measured reliably, and the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual). Expenses are recognized as incurred (accrual basis).

m. Pajak penghasilan m. Income tax Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity.

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan

Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period. Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if and only if the entity has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities, and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities related to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity, or different taxable entities which intend either to settle current tax assets and liabilities on a net basis, or to realise the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be

198

Page 209: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.

settled or recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between asset and liabilities for the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of reporting period.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laba rugi tahun berjalan. Namun jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya, jumlah tersebut ditangguhkan pembebanannya, sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

Additional tax principal and penalty amounts based on Tax Assessment Letters are recognized as income or expense in the current year profit or loss. However when further settlement was pursued, such amounts are deferred if they meet the criteria of asset recognition.

n. Segmen operasi n. Operating segment

Segmen adalah bagian khusus dari Entitas yang terlibat dalam menyediakan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Entity engaged in providing services within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.

o. Laba bersih per saham o. Earning per share Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.

Earning per share is calculated by dividing the income for the year with the weighted average number of ordinary shares outstanding during the reporting period.

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, Entitas tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, sehingga laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, the Entity had no potential dilutive ordinary shares, accordingly there was no diluted earnings per share calculated and presented in the statements of profit or loss and other comprehensive income.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY

Pertimbangan Judgements

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas

The preparation of the Entity’s financial statements requires management to make judgements, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability

199

Page 210: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

dalam periode pelaporan berikutnya. affected in future periods. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Entitas yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

The following judgements are made by management in the process of applying the Entity’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities Entitas menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas.

The Entity determine the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilites by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Entity’s accounting policies.

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari Entitas adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas tersebut beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan biaya dari masing-masing entitas. Penentuan mata uang fungsional bisa membutuhkan pertimbangan karena berbagai kompleksitas, antara lain, suatu entitas dapat bertransaksi dalam lebih dari satu mata uang dalam aktivitas usahanya sehari-hari.

The functional currency of the Entity is the currency from the primary economic environment where such entity operates. Those currencies are the currencies that influence the revenues and costs of each respective entity. The determination of functional currency may require judgement due to various complexity, among others, the entity may transact in more than one currency in its daily business activities.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Entitas mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Entitas. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Entity based their assumption and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumption about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Entity. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Managemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 dan 8 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

The cost of fixed assets are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates useful lives of these fixed assets to be whitin 4 and 8 years. These are common life expectancies applied in the industries in which the Entity conducts its business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact on the economic useful lifes and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

200

Page 211: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Imbalan Kerja Employee Benefits Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.

The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.

Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.

Other key assumptions for employee benefits obligation are based in part on current market conditions.

Pajak Penghasilan Income Tax Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.

The Entity operated under the tax regulations in Indonesia. Significant judgement is required in determining the provision for income taxes and value added taxes. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will be recorded at the statement of profit or loss and other comprehensive income in the period in which such determination is made.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Statements Penentuan nilai wajar instrumen keuangan memerlukan adanya estimasi-estimasi tertentu. Dalam pasar yang tidak aktif, manajemen menggunakan teknik penilaian tertentu untuk menentukan nilai wajar. Manajemen memilih teknik penilaian yang dapat memaksimumkan penggunaan input yang dapat diamati dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi dalam menentukan nilai wajar. Ketika menentukan nilai wajar dengan cara tersebut diatas, manajemen juga memasukkan unsur kondisi pasar saat ini serta membuat penyesuaian risiko yang dianggap tepat akan dibuat oleh pelaku pasar.

Measuring fair value of financial instruments has led to the use of key estimates. In markets that are not active, management makes use of valuation techniques to measure fair value. Management selects the valuations techniques that maximize the use of observable parameters and minimize the use of unobservable parameters to estimate the fair values. When estimating fair values in this way, management has taken into account current market conditions and included appropriates risk adjustments that market participants would make.

4. KAS DAN BANK 4. CASH ON HAND AND IN BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Kas 493.876.934 59.506.046 3.031.079 65.824.591 Cash on hand

Bank Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk 760.894.654 6.982.111 163.060.483 85.550.145 PT Bank Central Asia Tbk The Hongkong and Shanghai

Banking Corp. Ltd. - 5.737 14.505.292 21.338.380 The Hongkong and Shanghai

Banking Corp. Ltd. PT Bank Bumi Arta Tbk - - 20.046 74.543.749 PT Bank Bumi Arta Tbk

Sub-jumlah 760.894.654 6.987.848 177.585.821 181.432.274 Sub-total

Jumlah 1.254.771.588 66.493.894 180.616.900 247.256.865 Total

201

Page 212: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNT RECEIVABLES

Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak berelasi dan pihak ketiga yang terinci sebagai berikut:

This account represents account receivables to related parties and third parties which detail as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)

PT Prima Globalindo Logistik 3.018.849.122 529.200.000 834.544.000 201.943.744 PT Prima Globalindo

Logistik PT Lancar Transport - - 480.357.843 42.200.424 PT Lancar Transport PT Lancar Prima - - 276.463.084 794.081.001 PT Lancar Prima

Sub-jumlah 3.018.849.122 529.200.000 1.591.364.927 1.038.225.169 Sub-total

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak ketiga Third parties PT Muliaglass 1.717.349.780 1.650.830.000 - - PT Muliaglass PT Torabika Eka Semesta 487.235.129 832.322.454 - - PT Torabika Eka Semesta PT Salim Ivomas Pratama 202.060.271 287.610.666 - - PT Salim Ivomas Pratama PT Bentonit Alam Semesta 182.885.862 168.316.364 130.093.000 88.093.955 PT Bentonit Alam Semesta PT Mayora Indah 24.128.738 134.895.577 - - PT Mayora Indah PT Saint Gobain - - 895.890.000 134.374.000 PT Saint Gobain PT Cipta Mandiri Selaras - - - 374.720.005 PT Cipta Mandiri Selaras PT Fajar Kasih Sejahtera - - - 171.320.251 PT Fajar Kasih Sejahtera Lain-lain 697.516.248 229.187.829 444.468.514 775.271.223 Others

Sub-jumlah 3.311.176.028 3.303.162.890 1.470.451.514 1.543.779.434 Sub-total

Jumlah 6.330.025.150 7.832.362.890 3.061.816.441 2.582.004.603 Total

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of account receivables is presented

below:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Jatuh tempo: Overdue: 0 sampai 30 hari 7.269.360.430 3.516.041.683 2.531.104.579 1.680.691.532 0 to 30 days 31 sampai 60 hari 517.804.278 583.161.892 323.808.130 573.668.530 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 454.305.198 208.332.000 107.273.574 64.109.960 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 209.151.713 51.227.315 99.630.158 263.534.581 More than 90 days

Jumlah 8.450.621.619 4.358.762.890 3.061.816.441 2.582.004.603 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, manajemen berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif saldo piutang usaha tidak dapat ditagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai piutang.

Based on a review of the account receivables as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, management believes that there is no objective evidence of account receivables which cannot be collected, so provision for impairment of receivables is not necessary.

6. PERSEDIAAN 6. INVENTORIES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Akun ini merupakan persediaan suku cadang sebesar Rp 7.456.836 dan Rp 253.648.143 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

This account represents spareparts inventories amounted to Rp 7,456,836 and Rp 253,648,143 in December 31, 2017 and 2016, respectively.

202

Page 213: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai atas persediaan tidak diadakan karena seluruh persediaan tersebut dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, keusangan ataupun penurunan nilai.

Management believes that the allowance for inventory not held for the entire inventory is in good condition and no damage, obsolescence or decline in value.

7. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI 7. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED

PARTIES

a. Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi: a. Nature of relationship and type of transaction with related parties:

Dalam kegiatan usaha, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi.

The Entity, in the ordinary course of business, has trade and financial transactions with related parties.

Pihak Berelasi/ Related Parties

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship

Jenis Transaksi/ Type of Transaction

PT Prima Globalindo Logistik

Pemegang saham Entitas/ Entity’s Shareholder

Transaksi usaha memberikan jasa angkutan darat/ Operational transaction regarding in the form of land transportation service.

PT Lancar Prima Pemegang saham Entitas/ Entity’s Shareholder

- Transaksi usaha berhubungan dengan jasa angkutan darat/ Business transaction regarding in the form of land transportation service.

- Pinjaman tanpa dibebani bunga, tidak ditentukan jangka waktu pengembalian dan jaminan/ Non-bearing interest loan, without repayment terms and collateral.

Darmawan Suryadi

Pemegang saham Entitas/ Entity’s Shareholder

Pinjaman tanpa dibebani bunga, tidak ditentukan jangka waktu pengembalian dan jaminan/ Non-bearing interest loan, without repayment terms and collateral.

PT Lancar Transport Direktur Entitas menjabat sebagai Direktur pihak berelasi/ Director the Entity as a related party’s Director

Transaksi usaha berhubungan dengan jasa angkutan darat/ Business transaction regarding in the form of land transportation service.

b. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah

sebagai berikut: b. The details of balances and transactions with related parties

are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Piutang usaha Account receivables PT Prima Globalindo Logistik 3.018.849.122 529.200.000 834.544.000 201.943.744 PT Prima Globalindo Logistik PT Lancar Transport - - 480.357.843 42.200.424 PT Lancar Transport PT Lancar Prima - - 276.463.084 794.081.001 PT Lancar Prima

Jumlah 3.018.849.122 529.200.000 1.591.364.927 1.038.225.169 Total

Persentase terhadap jumlah aset 5,43% 1,48% 7,19% 5,07% Percentage to total assets

Utang usaha Account payables PT Lancar Prima - - 79.685.281 - PT Lancar Prima PT Lancar Transport - - 24.384.375 - PT Lancar Transport

Sub-jumlah - - 104.069.656 - Sub-total

Utang lain-lain – jangka panjang Long-term other payables

Darmawan Suryadi - 7.191.107.791 - 1.921.850.000 Darmawan Suryadi PT Prima Globalindo Logistik - 3.733.438.042 - - PT Prima Globalindo Logistik PT Lancar Prima - - 20.775.279.000 12.066.012.973 PT Lancar Prima

Sub-jumlah - 10.924.545.833 20.775.279.000 13.987.862.973 Sub-total

203

Page 214: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Jumlah - 10.924.545.833 20.879.348.656 13.987.862.973 Total

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,00% 35,76% 84,38% 55,34% Percentage to total liabilities

Pendapatan Revenue

PT Prima Globalindo Logistik 6.988.449.122 4.959.296.500 3.608.716.211 201.943.744 PT Prima Globalindo Logistik PT Lancar Transport - 1.351.375.490 857.083.813 682.196.789 PT Lancar Transport PT Lancar Prima - 662.095.718 2.719.845.552 2.478.251.578 PT Lancar Prima

Jumlah 6.988.449.122 6.972.767.708 7.185.645.576 3.362.392.111 Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan 33,59% 35,79% 34,95% 20,48% Percentage to total revenue

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Beban Expenses PT Lancar Prima - 133.079.000 538.080.500 1.450.215.137 PT Lancar Prima PT Lancar Transport - 164.606.480 32.004.375 56.089.342 PT Lancar Transport

Jumlah - 297.685.480 570.084.875 1.506.304.479 Total

Persentase terhadap jumlah pendapatan 0,00% 1,53% 2,77% 9,18% Percentage to total revenue

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak berelasi, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.

Based on the review of the status of the account receivables – related parties, the Entity's management believes that there are no possible losses on uncollectible accounts and therefore no allowance for doubtful accounts has been provided.

8. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Biaya dibayar di muka Prepaid expenses Asuransi 999.186.696 1.062.033.127 52.321.785 20.946.667 Insurance Sewa 75.833.336 65.000.000 20.000.000 30.000.000 Rental Lain-lain 144.171.021 48.696.970 - 37.517.500 Others

Jumlah 1.219.191.053 1.175.730.097 72.321.785 88.464.167 Sub-total

9. UANG MUKA 9. ADVANCE PAYMENT Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Uang muka Advance Jasa profesional 495.000.000 - - - Professional fee Operasional 28.100.000 850.000 532.885.008 582.201.579 Operational

Jumlah 523.100.000 850.000 532.885.008 582.201.579 Total

204

Page 215: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10. ASET TETAP

10. FIXED ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Perubahan 30 September 2018

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

Changes September 30, 2018

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 22.510.041.973 618.303.563 1.699.090.910 - 21.429.254.626 Vehicles Peralatan kendaraan 28.593.000 115.416.000 - - 144.009.000 Vehicle equipment Inventaris kantor 206.680.805 90.357.545 - - 297.038.350 Office equipment

Sub-jumlah 22.745.315.778 824.077.108 1.699.090.910 - 21.870.301.976 Sub-total

Aset sewa pembiayaan 12.815.163.642 18.636.725.117 509.090.909 - 30.942.797.850 Leased assets

Jumlah nilai tercatat 35.560.479.420 19.460.802.225 2.208.181.819 - 52.813.099.826 Total carrying value

Akumulasi

penyusutan Accumulated

depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 9.375.417.001 877.828.053 1.203.522.727 (1.911.947.824) 7.137.774.503 Vehicles Peralatan kendaraan 12.739.583 9.566.855 - - 22.306.438 Vehicle equipment Inventaris kantor 128.497.742 19.235.342 - - 147.733.084 Office equipment

Sub-jumlah 9.516.654.326 906.630.250 1.203.522.727 (1.911.947.824) 7.307.814.025 Sub-total

Perubahan 30 September 2018

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance

Changes September 30, 2018

Aset sewa pembiayaan 1.054.379.333 2.887.897.088 63.636.364 1.910.672.070 5.789.312.127 Leased assets

Jumlah akumulasi penyusutan 10.571.033.659 3.794.527.338 1.267.159.091 (1.275.754) 13.097.126.152

Total accumulated depreciation

Nilai buku 24.989.445.761 39.715.973.674 Net book value

Perubahan tahun 2017

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance Changes 2017

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 20.663.635.762 1.846.406.211 - - 22.510.041.973 Vehicles Peralatan kendaraan 17.500.000 11.093.000 - - 28.593.000 Vehicle equipment Inventaris kantor 127.248.000 79.432.805 - - 206.680.805 Office equipment

Sub-jumlah 20.808.383.762 1.936.932.016 - - 22.745.315.778 Sub-total

Aset sewa pembiayaan - 13.664.709.096 849.545.454 - 12.815.163.642 Leased assets

Jumlah nilai tercatat 20.808.383.762 15.601.641.112 849.545.454 - 35.560.479.420 Total carrying value

Akumulasi

penyusutan Accumulated

depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 7.939.672.050 1.435.744.951 - - 9.375.417.001 Vehicles Peralatan kendaraan 9.479.167 3.260.416 - - 12.739.583 Vehicle equipment Inventaris kantor 110.928.921 17.568.821 - - 128.497.742 Office equipment

Sub-jumlah 8.060.080.138 1.456.574.188 - - 9.516.654.326 Sub-total

Aset sewa pembiayaan - 1.532.248.651 477.869.318 - 1.054.379.333 Leased assets

Jumlah akumulasi penyusutan 8.060.080.138 2.988.822.839 477.869.318 - 10.571.033.659

Total accumulated depreciation

205

Page 216: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Nilai buku 12.748.303.624 24.989.445.761 Net book value

Perubahan tahun 2016

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance Changes 2016

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 4.376.111.887 1.447.428.827 116.000.000 14.956.095.048 20.663.635.762 Vehicles Peralatan kendaraan 17.500.000 - - - 17.500.000 Vehicle equipment Inventaris kantor 129.541.000 2.097.000 - (4.390.000) 127.248.000 Office equipment

Sub-jumlah 4.523.152.887 1.449.525.827 116.000.000 14.951.705.048 20.808.383.762 Sub-total

Aset sewa pembiayaan 12.860.095.048 - - (12.860.095.048) - Leased assets

Jumlah nilai tercatat 17.383.247.935 1.449.525.827 116.000.000 2.091.610.000 20.808.383.762 Total carrying value

Akumulasi

penyusutan Accumulated

depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 761.270.422 612.864.272 32.625.000 6.598.162.356 7.939.672.050 Vehicles Peralatan kendaraan 7.291.667 2.187.500 - - 9.479.167 Vehicle equipment Inventaris kantor 83.140.313 28.551.486 - (762.878) 110.928.921 Office equipment

Sub-jumlah 851.702.402 643.603.258 32.625.000 6.597.399.478 8.060.080.138 Sub-total

Perubahan tahun 2016

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance Changes 2016

Aset sewa pembiayaan 4.723.227.146 1.607.511.881 - (6.330.739.027) - Leased assets

Jumlah akumulasi penyusutan 5.574.929.548 2.251.115.139 32.625.000 266.660.451 8.060.080.138

Total accumulated depreciation

Nilai buku 11.808.318.387 12.748.303.624 Net book value

Perubahan tahun 2015

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Reklasifikasi/ Reclassification

Saldo Akhir/ Ending Balance Changes 2015

Nilai tercatat Carrying value Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 2.468.895.453 1.907.216.434 - - 4.376.111.887 Vehicles Peralatan kendaraan 17.500.000 - - - 17.500.000 Vehicle equipment Inventaris kantor 124.941.000 4.600.000 - - 129.541.000 Office equipment

Sub-jumlah 2.611.336.453 1.911.816.434 - - 4.523.152.887 Sub-total

Aset sewa pembiayaan 21.877.822.320 - 9.017.727.272 - 12.860.095.048 Leased assets

Jumlah nilai tercatat 24.489.158.773 1.911.816.434 9.017.727.272 - 17.383.247.935 Total carrying value

Akumulasi

penyusutan Accumulated

depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Kendaraan 313.940.625 447.329.797 - - 761.270.422 Vehicles Peralatan kendaraan 5.104.167 2.187.500 - - 7.291.667 Vehicle equipment Inventaris kantor 51.242.563 31.897.750 - - 83.140.313 Office equipment

Sub-jumlah 370.287.355 481.415.047 - -- 851.702.402 Sub-total

Aset sewa pembiayaan 5.386.468.106 2.437.772.297 3.101.013.257 - 4.723.227.146 Leased assets

Jumlah akumulasi penyusutan 5.756.755.461 2.919.187.344 3.101.013.257 - 5.574.929.548

Total accumulated depreciation

Nilai buku 18.732.403.312 11.808.318.387 Net book value

206

Page 217: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Beban penyusutan yang dibebankan pada usaha adalah sebagai berikut:

Depreciation expense were charged to operations are as follow:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Beban langsung (Catatan 20) 2.887.897.088 611.905.529 1.150.138.505 1.607.511.881 2.437.772.297 Direct cost (Note 20)

Beban umum dan administrasi (Catatan 21) 906.630.250 1.361.776.121 1.838.684.334 643.603.258 481.415.047

General and administrative expenses

(Note 21)

Jumlah 3.794.527.338 1.973.681.650 2.988.822.839 2.251.115.139 2.919.187.344 Total

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset dengan rincian sebagai berikut:

Deductions in fixed assets represent the sales of fixed assets with details as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Penerimaan dari penjualan aset tetap 220.000.000 63.636.363 63.636.363 - 2.313.636.363

Proceeds from sales of fixed assets

Nilai tercatat neto 238.934.659 371.676.136 371.676.136 - 5.916.714.015 Net carrying value

Rugi atas penjualan aset tetap 18.934.659 308.039.773 308.039.773 - 3.603.077.652

Loss on sales of fixed assets

Pengurangan aset tetap pada tahun 2018 dan 2016 dengan nilai buku sebesar Rp 702.088.068 dan Rp 83.375.000 adalah transaksi penghapusan aset tetap.

The disposal of fixed assets in 2018 and 2016 with net book value Rp 702,088,068 and Rp 83,375,000 are write-off fixed assets.

Pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 56.784.783.333, Rp 40.066.033.333, Rp 20.454.500.000 dan Rp 9.427.500.000, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

As of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015, fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks amounting to Rp 56,784,783,333, Rp 40,066,033,333, Rp 20,454,500,000 and Rp 9,427,500,000, which in management’s opinion, is adequate to cover any possible losses from such risks.

Pada tanggal 30 September 2018 dan 31 Desember 2017, terdapat aset tetap yang digunakan sebagai jaminan utang pembiayaan konsumen pada PT Aditama Finance (Catatan 15). Pada bulan September 2018, Perusahaan memperoleh pendapatan yang berasal dari klaim atas asuransi kendaraan yang mengalami kecelakaan.

As of September 30, 2018 and December 31, 2017, there was fixed assets pledged as collateral for consumer finance payables to PT Aditama Finance (Note 15). In September 2018, the company received vehicle’s insurance income due to truck accident.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015.

Based on management’s evaluation, there were no events or changes in circumstances which might indicate an impairment in the value of fixed assets as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015.

207

Page 218: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

11. UTANG BANK

11. BANK LOAN

Pada bulan November 2015, Entitas memperoleh fasilitas pinjaman penyimpanan dan diskonto cek mundur dan pembiayaan piutang lokal dari The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC) dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 2.000.000.000. Jangka waktu pinjaman ini sampai dengan tanggal 30 Juli 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, Entitas menggunakan fasilitas kredit tersebut sebesar Rp 294.974.810, yang dicatat sebagai “Utang bank” pada laporan posisi keuangan.

In November, 2015, the Entity obtained storage loan facility and discount post-dated cheque and local debt financing from The Hongkong and Shanghai Banking Corp. Ltd. (HSBC) with maximum amount of Rp 2,000,000,000. This facility will mature until July 30, 2017. As of December 31, 2016, the Entity has used its credit facility amounting to Rp 294,974,810, which is recorded as “Bank loan” in the statements of financial position.

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar 2% - 2,5% selama tahun 2017, 2016 dan 2015, dan dijamin dengan Jaminan Perusahaan dari Pemegang Saham.

This loan facility bear annual interest rate of 2% - 2.5% during 2017, 2016 and 2015, and is collateralized with the Corporate Guarantee of Shareholders.

12. UTANG USAHA 12. ACCOUNT PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7) PT Lancar Prima - - 79.685.281 - PT Lancar Prima PT Lancar Transport - - 24.384.375 - PT Lancar Transport

Sub-jumlah - - 104.069.656 - Sub-total

Pihak ketiga Third parties PT Armada Baja Teknik 1.031.240.000 - - - PT Armada Baja Teknik PT Kalibesar Raya Utama 145.228.356 322.123.176 - - PT Kalibesar Raya Utama PT Artha Mulia Sembada 93.250.000 345.150.032 191.749.987 730.375.098 PT Artha Mulia Sembada PT Lavinta Buana Sakti 15.318.500 28.783.000 60.390.000 74.012.000 PT Lavinta Buana Sakti CV Wahana Multi Karsa 714.998 35.329.998 212.134.536 27.398.383 CV Wahana Multi Karsa PT Sumber Urip Sejati - 61.620.000 321.475.001 258.844.401 PT Sumber Urip Sejati PT Pelayaran Tempuran Emas

Tbk - - 529.031.000 67.576.815 PT Pelayaran Tempuran

Emas Tbk

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

PT Bongkar Muat Olah Jasa - - 95.000.000 142.500.500 PT Bongkar Muat Olah Jasa PT Fajar Kasih Sejahtera - - - 350.000.001 PT Fajar Kasih Sejahtera Lain-lain 791.491.836 1.013.156.810 308.075.393 198.568.905 Others

Sub-jumlah 2.077.243.690 1.806.163.016 1.717.855.917 1.849.276.103 Sub-total

Jumlah 2.077.243.690 1.806.163.016 1.821.925.573 1.849.276.103 Total

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of account receivables is presented below:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Jatuh tempo: Overdue: 0 sampai 30 hari 1.303.497.847 689.903.858 753.872.938 304.333.332 0 to 30 days 31 sampai 60 hari 333.247.191 301.866.167 27.470.000 641.933.645 31 to 60 days 61 sampai 90 hari 221.672.043 249.437.721 57.447.690 173.796.589 61 to 90 days Lebih dari 90 hari 218.826.609 564.955.270 983.134.945 729.212.537 More than 90 days

Jumlah 2.077.243.690 1.806.163.016 1.821.925.573 1.849.276.103 Total

208

Page 219: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Nilai tercatat dari utang usaha, yang diharapkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan dari periode pelaporan, telah sesuai dengan nilai wajarnya.

The carrying amount of account payables, which are expected to be settled within 12 months from reporting period, is a reasonable approximation of fair value.

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

Akun ini terdiri dari: This account consists of: a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pajak penghasilan Income taxes Pasal 21 - - - 557.403 Article 21

Pajak pertambahan nilai 700.649.053 1.174.384.894 25.329.900 - Value added tax

Jumlah 700.649.053 1.174.384.894 25.329.900 557.403 Total

b. Utang pajak b. Taxes payable

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) - - - 2.375.000 Article 4 (2) Pasal 21 9.546.797 - 1.015.432 - Article 21 Pasal 23 14.373.811 3.167.402 11.644.000 52.727 Article 23

Pajak pertambahan nilai - - 86.410.307 43.266.073 Value added tax

Jumlah 23.920.608 3.167.402 99.069.739 45.693.800 Total

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation between profit (loss) before tax and estimated taxable income is as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Laba (rugi) sebelum pajak sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif 2.172.589.833 2.390.908.701 3.053.102.140 2.573.818.119 (6.746.389.502)

Profit (loss) before tax as shown in the statements of

comprehensive income

Beda tetap Permanent differences Penyusutan 2.137.870.871 611.905.528 1.150.138.504 1.607.511.881 2.437.772.297 Depreciation Angsuran aset sewa

pembiayaan (1.447.211.200) (258.024.000) (833.570.600) (3.166.158.950) (10.948.988.903) Principals of finance

leases assets

Biaya dan denda pajak 87.832.781 16.830.993 397.570.194 331.229.569 139.055.323 Tax expenses and

penalties Beban bunga aset sewa

pembiayaan 601.986.803 33.957.604 235.757.727 176.267.818 1.987.082.804 Interest expenses on

finance leases assets Rugi penjualan aset

sewa pembiayaan

-

-

- - 2.313.636.363 Loss on sale of

finance leases assets Pendapatan jasa giro (2.335) (11.555) (17.085) (64.953) (1.757.445) Interest income

Beda tetap lainnya 1.000.000 18.919.083 18.919.083 4.577.072 2.405.285.896 Others permanent

differences

Beda waktu Temporary differences Imbalan kerja 47.743.665 - 46.266.258 (11.724.277) 8.946.854 Employee benefit

Estimasi laba (rugi) fiskal 3.601.810.418 2.814.486.354 4.068.166.221 1.515.456.279 (8.405.356.313)

Estimated taxable profit (loss)

209

Page 220: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Kompensasi rugi fiskal: Fiscal loss compensation: 2012 - - - (851.417.483) (851.417.483) 2012 2013 (1.093.085.092) (5.161.251.313) (5.161.251.313) (5.825.290.109) (5.825.290.109) 2013 2014 (5.527.625.964) (5.527.625.964) (5.527.625.964) (5.527.625.964) (5.527.625.964) 2014 2015 (8.405.356.313) (8.405.356.313) (8.405.356.313) (8.405.356.313) - 2015

Estimasi rugi fiskal setelah kompensasi rugi fiskal periode lalu (11.424.256.951) (16.279.747.236) (15.026.067.369) (19.094.233.590) (20.609.689.869)

Estimated taxable loss after compensation of

prior period’s loss

Dalam laporan keuangan ini, jumlah taksiran penghasilan kena pajak untuk periode Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2018 dan 30 September 2017 didasarkan atas perhitungan sementara.

In this financial statement, the estimated taxable income for the nine month period ended September 30, 2018 and September 30, 2017 based on temporary calculation.

Perusahaan telah melaporkan penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan tahun berjalan untuk tahun 2017, 2016, dan 2015, sebagaimana disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan ke Kantor Pajak.

The Entity has reported taxable income and income tax expense for the year 2017, 2016 and 2015, as mentioned above, in the Annual Corporate Income Tax Return to the tax office.

Penghasilan kena pajak menjadi dasar penyusunan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan untuk seluruh periode pelaporan yang telah dilaporkan kepada otoritas perpajakan.

The taxable income become the basis for the preparation of the Annual Income Tax Return for all reporting period that have been reported to the taxation authority.

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The details of deferred tax benefit are as follows:

31 Des 2017 / Dec 31, 2017

Dibebankan ke Laba Rugi / Charged to

Statement of Income 30 Sept 2018 / Sept 30, 2018

Rugi fiskal 3.756.516.842 (900.452.604) 2.856.064.238 Fiscal losses Imbalan kerja 19.740.562 18.843.874 38.584.436 Employee benefits

Jumlah 3.776.257.404 (881.608.730) 2.894.648.674 Total

31 Des 2016 / Dec 31, 2016

Dibebankan ke Laba Rugi / Charged to

Statement of Income 31 Des 2017 / Dec 31, 2017

Rugi fiskal 4.773.558.397 (1.017.041.555) 3.756.516.842 Fiscal losses Imbalan kerja 6.558.669 13.181.893 19.740.562 Employee benefits

Jumlah 4.780.117.066 (1.003.859.662) 3.776.257.404 Total

31 Des 2015 / Dec 31, 2015

Dibebankan ke Laba Rugi / Charged to

Statement of Income 31 Des 2016 / Dec 31, 2016

(

Rugi fiskal 5.152.422.467 (378.864.070) 4.773.558.397 Fiscal losses Imbalan kerja 8.886.539 (2.327.870) 6.558.669 Employee benefits

Jumlah 5.161.309.006 (381.191.940) 4.780.117.066 Total

210

Page 221: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

31 Des 2014 / Dec 31, 2014

Dibebankan ke Laba Rugi / Charged to

Statement of Income 31 Des 2015 / Dec 31, 2015

Rugi fiskal - 5.152.422.467 5.152.422.467 Fiscal losses Imbalan kerja 6.649.825 2.236.714 8.886.539 Employee benefits

Jumlah 6.649.825 5.154.659.181 5.161.309.006 Total

e. Surat Keputusan Pajak e. Tax Assessment Letter

Pada tanggal 31 Agustus 2018, Entitas menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB), Surat Keputusan Pajak Nihil (SKP Nihil) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dengan rincian sebagai berikut:

On August 31, 2018, the Entity received several Underpayment Tax Assessment Letters, Nil Tax Assessment Letters and Tax Collection Notice details are as follows:

SKP/ STP Nomor/ Number Tanggal terbit/ Date issued Masa/ Month Nilai/ Amount

STP PPN 00134/107/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Agt 2015/ Aug 2015 20.000.000 STP PPN 00135/107/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Okt 2015/ Oct 2015 26.272.727

SKPKB PPh 21 00014/201/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Jan-Des 2015/ Jan-Dec 2015 22.218.527

SKPKB PPh 23 00070/203/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Des 2015/ Dec 2015 530.616 SKP Nihil PPN 00256/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Jan 2015/ Jan 2015 - SKP Nihil PPN 00257/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Feb 2015/ Feb 2015 - SKP Nihil PPN 00258/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Mar 2015/ Mar 2015 - SKP Nihil PPN 00259/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Apr 2015/ Apr 2015 - SKP Nihil PPN 00249/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Mei 2015/ May 2015 - SKP Nihil PPN 00250/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Jun 2015/ Jun 2015 - SKP Nihil PPN 00251/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Jul 2015/ Jul 2015 - SKP Nihil PPN 00252/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Agt 2015/ Aug 2015 - SKP Nihil PPN 00253/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Sep 2015/ Sep 2015 - SKP Nihil PPN 00254/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Okt 2015/ Oct 2015 - SKP Nihil PPN 00255/507/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Nop 2015/ Nov 2015 - SKPKB PPN 00073/207/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Des 2015/ Dec 2015 975.453 SKP Nihil PPh 4(2) 00069/540/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Des 2015/ Dec 2015 - SKP Nihil PPh Badan 00016/506/15/042/18 31 Agt 2018/ Aug 31, 2018 Tahun/ Year 2015 -

Jumlah 69.997.323

14. BEBAN AKRUAL

14. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Administrasi dan umum General and administrative Operasional 296.238.233 103.635.000 - - Operational

Jasa profesional 116.000.000 - - - Professional fee Lain-lain 148.034.227 10.900.251 137.727.180 70.434.199 Others

Jumlah 560.272.460 114.535.251 137.727.180 70.434.199 Total

Nilai tercatat dari biaya masih harus dibayar, yang diharapkan dapat terselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan dari periode pelaporan.

The carrying amount of accrued expenses, which are expected to be settled within 12 months from reporting period.

15. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 15. CONSUMER FINANCE PAYABLES

Pembayaran minimum utang pembiayaan konsumen berdasarkan perjanjian adalah sebagai berikut:

The minimum consumer finance payables based on the agreements are as follows:

211

Page 222: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Utang jangka panjang Long-term loan PT Bank Jasa Jakarta 10.822.254.730 6.821.586.467 - - PT Bank Jasa Jakarta PT Aditama Finance 2.649.345.898 4.266.195.192 - - PT Aditama Finance PT BCA Finance - - - 18.899.980 PT BCA Finance

Bagian jatuh tempo dalam satu

tahun Current portion PT Bank Jasa Jakarta 4.070.693.155 2.208.082.358 - - PT Bank Jasa Jakarta PT Aditama Finance 1.439.694.772 1.506.366.474 - - PT Aditama Finance PT BCA Finance - - - 18.899.980 PT BCA Finance

Bagian jangka panjang 7.961.212.701 7.373.332.827 - - Long-term portion

Entitas melakukan perjanjian utang pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan truk dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 5% - 16% per tahun.

The Entity entered into consumer finance payables agreements to purchase truck vehicle for periods of 3 years and bearing interest rate at 5% - 16% per annum.

Beban bunga utang pembiayaan konsumen untuk 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 masing-masing sebesar Rp 900.882.069, Rp 374.625.959, Rp 3.317.400 dan Rp 875.281.624.

Interest expense on consumer finance payables for September 30, 2018, December 31, 2017, 2016, and 2015 amounted to Rp 900,882,069, Rp 374,625,959, Rp 3,317,400 and Rp 875,281,624.

16. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN 16. OBLIGATIONS UNDER FINANCE LEASES

Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian sewa sebagai berikut:

The minimum lease payments based on the lease agreements are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

PT Hino Finance Indonesia 12.863.429.256 4.147.281.600 - - PT Hino Finance Indonesia PT Astra Sedaya Finance 3.256.800.000 - - - PT Astra Sedaya Finance PT Orix Indonesia Finance 3.095.746.679 3.926.287.000 - - PT Orix Indonesia Finance PT Bank Bumi Arta Tbk - - - 3.166.165.149 PT Bank Bumi Arta Tbk

Jumlah pembayaran sewa masa depan 19.215.975.935 8.073.568.600 - 3.166.165.149 Total future lease payments

Dikurangi beban keuangan di masa depan (2.555.767.560) (1.545.539.513) - (176.274.017) Less future finance charges

Nilai kini pembayaran minimum sewa 16.660.208.375 6.528.029.087 - 2.989.891.132

Present value of minimum lease payment

Bagian jatuh tempo dalam satu tahun 5.019.637.870 1.529.770.587 - 2.989.891.132 Current portion

Bagian jangka panjang 11.640.570.505 4.998.258.500 - - Long-term portion

Pembayaran minimum sewa berdasarkan perjanjian Jatuh tempo sebagai berikut:

The minimum lease payments based on due date are as follows:

Periode pembayaran Payment period

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

0-1 Tahun 5.019.637.870 1.529.770.587 - 2.989.891.132 0-1 Year 1-5 Tahun 11.640.570.505 4.998.258.500 - - 1-5 Year >5 Tahun - - - - >5 Year

212

Page 223: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Entitas melakukan perjanjian liabilitas sewa pembiayaan untuk pembelian kendaraan truk dengan jangka waktu 3 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 10,50% - 13% per tahun.

The Entity entered into obligations under finance leases agreements to purchase truck vehicle for periods of 3 years and bearing interest rate at 10.50% - 13% per annum.

Beban bunga liabilitas sewa pembiayaan untuk 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 masing-masing sebesar Rp 601.986.803, Rp 235.757.717, Rp 186.826.479 dan Rp 687.943.513.

Interest expense on obligations under finance leases for September 30, 2018, December 31, 2017, 2016, and 2015 amounted to Rp 601,986,803, Rp 235,757,717, Rp 186,826,479 and Rp 687,943,513

17. LIABILITAS DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA 17. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE BENEFITS

Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Entitas hanya berhubungan dengan liabilitas imbalan pascakerja. Imbalan ini tidak didanakan.

Estimated liabilities for employee benefits of the Entity are related only to post-employement benefits liabilities. These benefits are not funded.

Entitas menghitung dan mencatat liabilitas diestimasi atas imbalan kerja untuk semua karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang “Ketenagakerjaan”. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria independen, PT Dian Artha Tama pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 yang laporannya bertanggal 10 September 2018, jumlah karyawan yang berhak sebanyak 31, 14, 21 dan 27 karyawan.

The Entity calculate and record the estimated liabilities for employee benefits for all permanent employees in accordance with Law No. 13 Year 2003 regarding “Labor Law”. The estimated liabilities for employee benefits is based on the calculation of an independent actuary, PT Dian Artha Tama with its report dated September 10, 2018, there were 31, 14,21 and 27 employees entitled for such benefits as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015.

Asumsi yang digunakan untuk menghitung liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal Laporan Posisi Keuangan adalah sebagai berikut:

The assumptions used in determining the estimated liabilities for employee benefits as of the Statement of Financial Position dates are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Usia pensiun normal 55 tahun/ years 55 tahun/ years 55 tahun/ years 55 tahun/ years Normal pension age Tingkat diskonto per tahun 8,40% 7,20% 8,50% 9,10% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji per tahun 7,00% 7,00% 7,00% 7,00% Annual salary increment rate Rata-rata masa kerja 3,08tahun/years 2,48 tahun/years 2,08 tahun/years 1,52 tahun/years Average years of service

Mutasi nilai kini liabilitas diestimasi atas imbalan kerja sebagai berikut:

The changes in the present value of estimated liabilities for employee benefits are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Saldo awal 78.962.247 26.234.674 35.546.155 26.599.301 Beginning balance Cadangan tahun berjalan 37.111.635 46.266.258 (11.724.277) 8.946.854 Provision for the year Penghasilan komprehensif lain 38.263.864 6.461.315 2.412.796 - Other comprehensive income

Saldo akhir 154.337.746 78.962.247 26.234.674 35.546.155 Ending balance

Rincian cadangan imbalan kerja tahun berjalan sebagai berikut:

The details of the provision for employee benefits for the year are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Biaya jasa kini 43.516.973 44.036.311 14.385.705 8.946.854 Current service cost Biaya bunga 4.226.692 2.229.947 3.234.700 - Interest cost

213

Page 224: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Dampak kurtailmen dan

penyelesaian program - - (29.344.682) - Effect of curtailment and

Settlement

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Nilai ekspektasi pembayaran manfaat (10.632.030) - - - Benefit payment

Jumlah 37.111.635 46.266.258 (11.724.277) 8.946.854 Total

Beban cadangan imbalan kerja disajikan dalam Beban Usaha.

Provision for employee benefits changes are presented in the Operating Expenses.

Analisa sensitivitas liabilitas imbalan pasti untuk perubahan asumsi aktuarial pokok, jika tingkat diskonto pada 30 September 2018 naik atau turun sebesar 1%, maka perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti akan turun menjadi sebesar Rp 175.794.119 atau naik menjadi sebesar Rp 136.465.209.

The sensitivity analysis of defined benefits obligation for the changes in principal actuarial assumptions is if the discount rate as of September 30, 2018 had increased or decreased by 1%, the change in the present value of the defined benefits would have increased to Rp 175,794,119 or decrease to Rp 136,465,209.

Analisa sensitivitas liabilitas imbalan pasti untuk perubahan asumsi aktuarial pokok, jika tingkat diskonto pada 31 Desember 2017 naik atau turun sebesar 1%, maka perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti akan naik menjadi sebesar Rp 69.336.354 atau turun menjadi sebesar Rp 90.689.448.

The sensitivity analysis of defined benefits obligation for the changes in principal actuarial assumptions is if the discount rate as of December 31, 2017 had increased or decreased by 1%, the change in the present value of the defined benefits would have increased to Rp 69,336,354 or decrease to Rp 90,689,448.

Analisa sensitivitas liabilitas imbalan pasti untuk perubahan asumsi aktuarial pokok, jika tingkat diskonto pada 31 Desember 2016 naik atau turun sebesar 1%, maka perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti akan naik menjadi sebesar Rp 22.150.905 atau turun menjadi sebesar Rp 31.298.640.

The sensitivity analysis of defined benefits obligation for the changes in principal actuarial assumptions is if the discount rate as of December 31, 2016 had increased or decreased by 1%, the change in the present value of the defined benefits would have increased to Rp 22,150,905 or decrease to Rp 31,298,640.

Analisa sensitivitas liabilitas imbalan pasti untuk perubahan asumsi aktuarial pokok, jika tingkat diskonto pada 31 Desember 2015 naik atau turun sebesar 1%, maka perubahan nilai kini liabilitas imbalan pasti akan turun menjadi sebesar Rp 40.667.574 atau naik menjadi sebesar Rp 31.213.911.

The sensitivity analysis of defined benefits obligation for the changes in principal actuarial assumptions is if the discount rate as of December 31, 2015 had increased or decreased by 1%, the change in the present value of the defined benefits would have decreased to Rp 40,667,574 or increase to Rp 31,213,911.

Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial, dimana semua asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas liabilitas imbalan kerja atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama telah diterapkan.

The sensitivity analysis was based on a change in one actuarial assumption, with all other assumptions held constant. In practice, this rarely occurs and changes in some assumptions may be correlated. In the calculation of the sensitivity of employee benefits liabilities on principal actuarial assumptions, the same method has been applied.

Manajemen telah menelaah asumsi yang digunakan dan berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut telah memadai.

Management has evaluated the assumptions used and believes that the estimated employee benefits liabilities are sufficient.

18. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM OTHER PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

214

Page 225: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7)

Darmawan Suryadi - 7.191.107.791 - 1.921.850.000 Darmawan Suryadi PT Prima Globalindo Logistik - 3.733.438.042 - - PT Prima Globalindo Logistik PT Lancar Prima - - 20.775.279.000 12.066.012.973 PT Lancar Prima

Sub-jumlah - 10.924.545.833 20.775.279.000 13.987.862.973 Sub-total

Pihak ketiga Third parties Sutikno - - 1.550.000.000 5.578.150.000 Sutikno Lain-lain - - - 699.657.792 Others

Sub-jumlah - - 1.550.000.000 6.277.807.792 Sub-total

Jumlah - 10.924.545.833 22.325.279.000 20.265.670.765 Total

Utang lain-lain jangka panjang merupakan utang atas transaksi keuangan. Utang ini tidak dibebani bunga dan tidak ditentukan jatuh tempo pengembalian.

Long-term other payables represent payables of financial transaction with the Entity. These payables no interest bearing and without repayment terms.

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL

Berdasarkan akta Notaris Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn. No. 26 tanggal 10 September 2018, pemegang saham memutuskan dan menyetujui: - peningkatan modal dasar dari Rp 25.000.000.000

menjadi Rp 90.000.000.000. - peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari

Rp 6.250.000.000 menjadi Rp 22.500.000.000. - perubahan nilai nominal saham Entitas dari Rp 1.000 per

lembar saham menjadi Rp 100 per lembar saham.

Based on Notarial deed of Notary Christina Dwi Utami, S.H., M.Hum., M.Kn. No. 26 dated September 10, 2018, the shareholders decided and approved: - the increases in the authorized capital from

Rp 25,000,000,000 to Rp 90,000,000,000. - the increases in the issued and fully paid capital from

Rp 6,250,000,000 to Rp 22,500,000,000. - the change of nominal value of the Entity’s shares from

Rp 1,000 per share to Rp 100 per share.

Peningkatan modal ini berasal dari konversi utang dari PT Prima Globalindo Logistik senilai Rp 11.025.000.000 dan setoran dari pemegang saham sebesar Rp 5.225.000.000. Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0019143.AH. 01.02.Tahun 2018 tanggal 17 September 2018.

The increase derived from conversion debt to equity from PT Prima Globalindo Logistik amounted Rp 11,025,000,000 and deposits from shareholder amounted Rp 5,225,000,000. The amendments have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0019143.AH.01.02.Year 2018 dated September 17, 2018.

Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 30 September 2018 adalah sebagai berikut:

The Entity’s shareholders and their respective shareholdings as of September 30, 2018 are as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Number of Shares Issued

and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership Jumlah/Amount Shareholders

Darmawan Suryadi 114.750.000 51,00 % 11.475.000.000 Darmawan Suryadi PT Prima Globalindo Logistik 110.250.000 49,00 % 11.025.000.000 PT Prima Globalindo Logistik

Jumlah 225.000.000 100,00 % 22.500.000.000 Total

Berdasarkan akta Notaris Myra Yuwono, S.H., No. 29 tanggal 17 Juli 2017,(17) pemegang saham memutuskan dan menyetujui: - peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dari

Rp 550.000.000 menjadi Rp 6.250.000.000.

Based on Notarial deed of Notary Myra Yuwono, S.H., No.29 dated July 17, 2017, the Shareholders decided and approved: - the increases in the issued and fully paid capital from

Rp 550,000,000 to Rp 6,250,000,000.

215

Page 226: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

- peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh

entitas milik Darmawan Suryadi sebanyak 5.700.000 lembar saham

Perubahan tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0154435 Tahun 2018, tanggal 20 Juli 2017.

Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

- the increases in the Entity’s authorized capital and

issued and fully paid capital belongs to Darmawan Suryadi amounted to 5,700,000 shares.

The amendments have been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0154435.Year 2018 dated July 20, 2017.

The Entity’s shareholders and their respective shareholdings as of December 31, 2017 are as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Number of Shares Issued

and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership Jumlah/Amount Shareholders

Darmawan Suryadi 6.249.999 99,99 % 6.249.999.000 Darmawan Suryadi Jap Astrid Patricia 1 0,01 % 1.000 Jap Astrid Patricia

Jumlah 6.250.000 100,00 % 6.250.000.000 Total

Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The Entity’s shareholders and their respective shareholdings as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:

Pemegang Saham

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Number of Shares Issued

and Fully Paid

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership Jumlah/Amount Shareholders

PT Lancar Prima 549.999 99,99 % 549.999.000 PT Lancar Prima Darmawan Suryadi 1 00,01 % 1.000 Darmawan Suryadi

Jumlah 550.000 100,00 % 550.000.000 Total

20. PENDAPATAN 20. REVENUE

Rincian pendapatan bersih adalah sebagai berikut: The details of net revenue are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pendapatan jasa angkutan darat 20.804.293.415 13.277.752.018 19.481.079.518 20.560.401.683 16.414.974.376

Revenue of land transportation services

Potongan pendapatan (58.964) (332.500) (332.500) - - Revenue discount

Jumlah 20.804.234.451 13.277.419.518 19.480.747.018 20.560.401.683 16.414.974.376 Total

Rincian pendapatan bersih berdasarkan sifat hubungan adalah sebagai berikut:

The details of net revenue based on nature of relationship are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak berelasi (Catatan 7) 6.988.449.122 3.293.696.500 6.972.767.708 7.185.645.576 3.362.392.111 Related parties (Note 7) Pihak ketiga 13.815.785.329 9.983.723.018 12.507.979.310 13.374.756.107 13.052.582.265 Third parties

Jumlah 20.804.234.451 13.277.419.518 19.480.747.018 20.560.401.683 16.414.974.376 Total

216

Page 227: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Rincian pelanggan dengan nilai pendapatan melebihi 10% dari total pendapatan sebagai berikut:

The details of customers whose revenue value exceeded 10% of the total revenue are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak berelasi (Catatan 7) Related parties (Note 7) PT Prima Globalindo

Logistik 6.988.449.122 3.293.696.500 4.959.296.500 3.608.716.211 - PT Prima Globalindo

Logistik PT Lancar Prima - - - 2.719.845.552 2.478.251.578 PT Lancar Prima

Sub-jumlah 6.988.449.122 3.293.696.500 4.959.296.500 6.328.561.763 2.478.251.578 Sub-total

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak ketiga Third parties PT Muliaglass 7.249.654.000 - 2.232.220.000 - - PT Muliaglass

PT Torabika Eka Semesta 3.146.193.682 - - - - PT Torabika Eka

Semesta PT Saint Gobain - 2.310.710.000 2.760.360.000 5.933.675.000 - PT Saint Gobain PT Lancar Transport - 1.351.375.490 - - - PT Lancar Transport PT Bentonit Alam

Indonesia - - - 2.128.998.501 - PT Bentonit Alam

Indonesia PT Pionir Beton Industri - - - - 3.978.398.688 PT Pionir Beton Industri

Sub-jumlah 10.395.847.682 3.662.085.490 4.992.580.000 8.062.673.501 3.978.398.688 Sub-total

Jumlah 17.384.296.804 6.955.781.990 9.951.876.500 14.391.235.264 6.456.650.266 Total

Persentase pelanggan dengan nilai pendapatan melebihi 10% dari total pendapatan sebagai berikut:

The percentage of customers whose revenue value exceeded 10% of the total revenue are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Pihak berelasi (Catatan 7) PT Prima Globalindo

Logistik 33,98 % 24,81 % 25,46 % 17,55 % - PT Lancar Prima - - - 13,23 % 15,10 % PT Lancar Prima

Sub-jumlah 33,98 % 24,81 % 25,46 % 30,78 % 15,10 % Sub-total

Pihak ketiga Third parties

PT Muliaglass 34,85 % - 11,46 % - - PT Muliaglass

PT Torabika Eka Semesta 15,12 % - - - - PT Torabika Eka

Semesta PT Saint Gobain - 17,40 % 14,17 % 28,86 % - PT Saint Gobain PT Lancar Transport - 10,17 % - - - PT Lancar Transport PT Bentonit Alam

Indonesia - - - 10,35 % - PT Bentonit Alam

Indonesia PT Pionir Beton Industri - - - - 24,23 % PT Pionir Beton Industri

Sub-jumlah 49,97 % 27,57 % 25,63 % 39,21 % 24,23 % Sub-total

Jumlah 83,95 % 52,38 % 51,09 % 69,99 % 39,33 % Total

21. BEBAN LANGSUNG 21. DIRECT COST

Rincian beban langsung adalah sebagai berikut: The details of direct cost are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Operasional truk 8.913.031.332 5.850.333.969 8.462.253.953 11.593.540.852 9.603.414.827 Operational truck 217

Page 228: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Penyusutan (Catatan 10) 2.887.897.088 611.905.529 1.150.138.505 1.607.511.881 2.437.772.297 Depreciation (Note 10) Perbaikan dan

pemeliharaan 1.068.971.724 125.242.797 231.470.105 805.078.365 1.446.809.933 Maintenance and

repair Lain-lain 1.474.264.633 671.384.554 1.139.581.767 579.253.300 483.016.513 Others

Jumlah 14.344.164.777 7.258.866.849 10.983.444.330 14.585.384.398 13.971.013.570 Total

22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 22. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

The details of general and administrative expenses are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Gaji dan tunjangan 1.053.874.745 1.236.216.572 1.505.199.146 1.412.102.268 1.630.592.677 Salaries and allowances Asuransi 504.899.486 157.193.954 273.969.148 110.794.952 144.802.773 Insurance Utilitas 134.514.950 121.253.188 147.935.895 167.845.447 107.644.886 Utilities Sewa 93.966.664 53.162.250 67.180.825 186.626.350 85.000.000 Rental Pajak 87.832.781 16.830.993 397.570.194 331.229.569 147.491.923 Taxes Transportasi 16.140.189 66.309.154 68.797.788 91.644.313 16.921.327 Transportation Penyusutan (Catatan 9) 906.630.250 1.361.776.121 1.838.684.334 643.603.258 481.415.047 Depreciation (Note 9) Lain-lain 317.691.501 96.150.396 176.976.238 103.542.110 189.553.823 Others

Jumlah 3.115.550.566 3.108.892.628 4.476.313.568 3.047.388.267 2.803.422.456 Total

23. INFORMASI SEGMEN 23. SEGMENT INFORMATION

Entitas hanya memiliki usaha dalam bidang industri pengangkutan darat, sehingga laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif mencerminkan segmen operasi, sedangkan segmen usaha berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

The Entity only engages in land transportation services, therefore, the statement of financial position and the statement of comprehensive income reflect as operation segment, while geographical segment is as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Jawa Barat 11.249.400.117 3.479.745.158 5.080.061.258 10.373.150.139 11.218.102.762 West Java Banten 8.549.449.468 8.721.007.974 12.368.661.256 9.149.936.529 5.196.871.614 Banten DKI Jakarta 1.005.384.866 1.076.666.386 2.032.024.504 1.037.315.015 - DKI Jakarta

Jumlah 20.804.234.451 13.277.419.518 19.480.747.018 20.560.401.683 16.414.974.376 Total

24. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 24. BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar:

The computation of basic earnings (loss) per share is based on the following date:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Laba (rugi) bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 1.290.981.103 2.390.908.701 2.049.242.478 2.192.626.179 (1.591.730.321)

Profit (loss) for computation of basic

earnings per share

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa per saham dasar 225.000.000 62.500.000 62.500.000 55.000.000 55.000.000

Weighted average number of shares for computation of basic

earning per share

Laba (rugi) per saham dasar 6 38 33 40 (29)

Basic earning (loss) per share

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

At the statements of financial position date, the Entity does not have any transaction of potential dilutive effect to ordinary shares.

218

Page 229: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 25. FINANCIAL RISK MANAGEMENT POLICIES

Aktivitas Entitas mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan antara lain: risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko mata uang asing. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Entitas adalah sebagai berikut:

Activities of the Entity contain various kinds of financial risks include: credit risk, liquidity risk and foreign exchange rate risk. Financial risk management policies implemented by the Entity are as follows:

a. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana Entitas akan mengalami kerugian yang timbul dari konsumen mereka yang gagal untuk melaksanakan kewajiban kontraktualnya. Instrumen keuangan Entitas yang berpotensi mengandung risiko kredit adalah kas dan bank dan piutang. Jumlah maksimum paparan risiko kredit adalah sama dengan jumlah dari akun yang bersangkutan. Entitas mengelola dan mengontrol risiko kredit ini dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima untuk masing-masing pelanggan dan dengan lebih selektif dalam memilih bank dan lembaga keuangan.

a. Credit Risk Credit risk is the risk in which the Entity will incured a loss arising from their consumers that fail to discharge their contractual obligations. The Entity’s financial instruments which potentially contain credit risk are cash on hand and in banks and account receivables. The maximum total credit risk exposures are equal to the amount of the respective accounts. The Entity manages and controls this credit risk by setting limits on the amount of risk which is willing to accept for respective customers and by being more selective in choosing banks and financial institutions.

Jumlah maksimum paparan risiko kredit pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 adalah:

The maximum exposure to credit risk as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015 are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Kas dan bank 1.254.771.588 66.493.894 180.616.900 247.256.865 Cash on hand and in banks Piutang usaha 6.330.025.150 3.832.362.890 3.061.816.441 2.582.004.603 Account receivables Piutang lain-lain 2.676.807.568 660.740.866 485.429.093 10.343.725 Other receivables

Jumlah 10.261.604.306 4.559.597.650 3.727.862.434 2.839.605.193 Total

b. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Kebijakan Entitas adalah untuk secara teratur memantau kebutuhan likuiditas saat ini dan diharapkan untuk memastikan bahwa Entitas mempertahankan cadangan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas dalam jangka pendek dan panjang. Kewajiban keuangan Entitas pada tanggal pelaporan yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun berdasarkan nilai tercatat, tercermin dalam laporan keuangan.

b. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk that an entity will have difficulty in obtaining fund to fulfill commitments related with financial instruments. The Entity’s policy is to regularly monitor current and expected liquidity requirements to ensure that the Entity maintains sufficient reserve of cash to meet its liquidity requirement in the short and long term. The financial liabilities of the Entity at the reporting date which will mature in less than one year based on the carrying amount, reflected in the financial statements.

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Utang bank - - 294.974.810 - Bank loan Utang usaha 2.077.243.690 1.806.163.016 1.821.925.573 1.849.276.103 Account payables Beban akrual 560.272.460 114.535.251 137.727.180 70.434.199 Accrued expenses

219

Page 230: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Liabilitas sewa

pembiayaan 5.019.637.870 1.529.770.587 - 2.989.891.132 Obligation under finance leases

Jumlah 7.657.154.020 3.450.468.854 2.254.627.563 4.909.601.434 Total

c. Risiko Mata Uang Asing

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs valuta asing, khususnya Dolar AS.

c. Foreign Exchange Rate Risk Foreign exchange rate risk is the risk in which the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates, especially US Dollar.

d. Manajemen Permodalan d. Capital Management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Entitas adalah untuk memastikan bahwa Entitas mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung kegiatan usahanya dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Entity’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.

Entitas mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian untuk struktur modal tersebut dalam perubahan kondisi ekonomi. Untuk menjaga atau menyesuaikan struktur modal, Entitas menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, mengembalikan modal ke pemegang saham atau menerbitkan saham baru.

The Entity manages its capital structure and makes alignment to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Entity may align the dividend payment to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares.

Entitas memonitor modal berdasarkan rasio gearing. Rasio gearing dihitung sebagai berikut: hutang bersih dibagi modal yang disesuaikan. Hutang bersih merupakan total hutang dikurangi kas dan bank.

The Entity monitors capital on the basis of gearing ratio. The gearing ratio is calculated as net debt divided by total equity as adjusted. Net debt is calculated as total borrowings less cash on hand and in banks.

Rasio gearing pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

The gearing ratios as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016 and 2015 are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Jumlah hutang 32.948.881.774 30.545.684.495 24.745.210.976 25.275.412.134 Total liabilities Dikurangi: kas dan bank 1.254.771.588 66.493.894 180.616.900 247.256.865 Less: cash on hand and in banks

Hutang bersih 31.694.110.186 30.479.190.601 24.564.594.076 25.028.155.269 Net liabilities Jumlah ekuitas (defisiensi

modal) 22.640.755.386 5.138.038.147 (2.604.743.016) (4.794.956.399) Total equity (capital deficiency)

Rasio gearing (%) 139,99 % 593,21 % (943,07) % (521,97) % Gearing ratio (%)

Tidak ada perubahan dalam pendekatan Entitas untuk pengelolaan modal selama tahun berjalan. Berdasarkan laporan keuangan Entitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017 dan 2016 Entitas mengalami keuntungan dari operasi masing-masing sebesar Rp 1.290.981.103, Rp 2.049.242.478 dan Rp 2.192.626.179, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015 Entitas mengalami kerugian dari operasi sebesar Rp 1.591.730.321 serta total ekuitas (defisiensi modal) pada tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016 dan 2015 masing-masing

There were no changes in the Entity’s approach to capital management during the year. As shown in the financial statements, the accumulated deficit for the years ended September 30, 2018, December 31, 2017 and 2016, the Entity has incurred recurring net incomes from its operations amounted Rp 1,290,981,103, Rp 2,049,242,478 and Rp 2,192,626,179, while for the years ended December 31, 2015, the Entity has incurred recurring net losses from its operations amounted Rp 1,591,730,321 and total equity (capital deficiency) for the years ended September 30,2018, December 31,

220

Page 231: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

sebesar Rp 22.640.755.386, Rp 5.138.038.147, (Rp 2.604.743.016) dan (Rp 4.794.956.399). Laporan keuangan disusun dengan asumsi kelangsungan usaha, yang dapat merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban dalam bisnis normal. Kemampuan Entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya tidak bergantung hanya pada transaksi dengan pihak berelasi namun Perseroan juga secara aktif mencari peluang bisnis dengan pihak ketiga.

2017, 2016 and 2015 amounted Rp 22,640,755,386, Rp 5,138,038,147, (Rp 2,604,743,016) and (Rp 4,794,956,399), respectively. The accompanying financial statements have been prepared on a going concern basis, which contemplates the realization of assets and the satisfaction of liabilities in the normal course of business. The ability of the Entity not only depends on transaction with related parties but also seek business opportunities with third parties.

e. Risiko Tingkat Suku Bunga e. Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Entitas terpengaruh risiko perubahan suku bunga terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan kredit investasi. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga dan nilai wajar kepada Entitas.

Interest rate risk is the risk where the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in interest rates. The Entity is affected by the risk of changes in interest rates primarily arising from loans for working capital and investment loans. Loans at various interest rates pose interest rate and fair value risk to the Entity.

f. Risiko Harga f. Price Risk

Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.

Price risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments as a result of changes in market prices. Currently, the Entity are not at risk of price.

26. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK LAPORAN ARUS

KAS

26. SUPPLEMENTAL INFORMATION CASH FLOWS

a. Transaksi non kas a. Non-cash transactions

Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan 2017 (tidak diaudit) dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017, 2016 dan 2015, terdapat beberapa akun dalam laporan keuangan yang penambahannya merupakan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. Akun-akun tersebut adalah sebagai berikut:

For the nine-month periods ended September 30, 2018 and 2017 (unaudited) and for the years ended December 31, 2017, 2016 and 2015, there are several accounts in the financial statements that the addition represents activities that do not affect cash flows. The accounts are as follows:

30 Sept 2018/ Sept 30, 2018

30 Sept 2017/ Sept 30, 2017

31 Des 2017/ Dec 31, 2017

31 Des 2016/ Dec 31, 2016

31 Des 2015/ Dec 31, 2015

Peningkatan aset tetap melalui sewa pembiayaan 12.293.907.356 - 7.125.841.960 - -

Increase in fixed assets through finance lease

Peningkatan modal disetor melalui utang lain-lain jangka panjang 11.025.000.000 - - - -

Increase in paid-up capital through long-

term other payables

b. Rekonsiliasi aktivitas pendanaan b. Financing activities reconciliation

Setoran Modal / Paid-in Capital

Utang Pembiayaan Konsumen /

Consumer Finance Payables

Utang Sewa Pembiayaan /

Obligation Under Finance Lease

Utang Lain-lain Jangka Panjang / Long-term Other

Payables

Jumlah / Amount

Pinjaman bersih pada 1 Januari 2015

550.000.000

62.499.985 11.694.887.284

12.822.699.750 24.580.637.019 Net debt on January 1, 2015

Arus kas - (43.600.005) (8.704.996.152)

7.442.971.015 (1.305.625.142) Cash flow

Pinjaman bersih 550.000.000 18.899.980 2.989.891.132 20.265.670.765 23.275.011.877 Net debt on 221

Page 232: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

pada 31 Desember 2015

December 31, 2015

Arus kas - (18.899.980) (2.989.891.132) 2.059.608.235 (949.182.877) Cash flow Pinjaman bersih pada 31 Desember 2016

550.000.000 - - 22.325.279.000 22.325.279.000 Net debt on December 31, 2016

Pinjaman bersih pada 1 Januari 2017

550.000.000 - - 22.325.279.000 22.325.279.000 Net debt on January 1, 2017

Arus kas 5.700.000.000 4.606.836.698 (242.916.796) (13.854.373.167) (3.790.653.265) Cash flow Pinjaman bersih pada 30 September 2017

6.250.000.000 4.606.836.698 6.882.925.164

8.470.905.833 18.534.625.735 Net debt on September 30, 2017

Pinjaman bersih pada 1 Oktober 2017

6.250.000.000 4.606.836.698 6.882.925.164

8.470.905.833 18.534.625.735 Net debt on October 1, 2017

Arus kas - 6.480.944.961 (354.896.077) 2.453.640.000 8.579.688.884 Cash flow Pinjaman bersih pada 31 Desember 2017

6.250.000.000 11.087.781.659 6.528.029.087 10.924.545.833 27.114.314.619 Net debt on December 31, 2017

Arus kas 5.225.000.000 (2.161.728.068) 2.383.818.969 100.454.167 5.547.545.068 Cash flow Pinjaman bersih 30 September 2018

11.475.000.000 8.926.053.591

8.911.848.056 11.025.000.000 32.661.859.687 Net debt on December 31, 2018

27. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 27. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS

Beberapa informasi di Laporan Keuangan tanggal 30 September 2018, 31 Desember 2017, 2016, dan 2015 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan 30 September 2017 tersebut telah mengalami perubahan untuk keperluan rencana aksi korporasi Perseroan sebagai berikut:

Some information in the financial statements as of September 30, 2018, December 31, 2017, 2016, 2015 and for the nine month periods ended September 30, 2018 and 2017 has changed for the purposes of the Company’s corporate action plan as follows:

Penambahan “Tbk” pada nama Perseroan. Pemisahan akun biaya dibayar di muka dengan uang

muka. Penambahan nomor dan tanggal Berita Negara pada

Catatan 1a. Penambahan ikhtisar kebijakan akuntansi pada

Catatan 2 Penambahan pengungkapan pendapatan klaim asuransi

kendaraan pada Catatan 10.

Penambahan pengungkapan atas akun liabilitas sewa pembiayaan pada Catatan 16.

Penambahan tanggal laporan aktuaris pada Catatan 17. Penambahan pengungkapan mengenai pengesahan dari

Menkumham atas peningkatan modal pada Catatan 19 Perubahan nilai Laba (Rugi) Per Saham Dasar pada

Catatan 24. Penambahan kebijakan manajemen risiko keuangan

terkait manajemen permodalan pada Catatan 25.

The addition of “Tbk”in the name of the Company. Separation of account prepaid expense and advance.

Addition of date and number in State of Gazette in Note

1a Addition of summary of accounting policies in Note 2.

Additional disclosure of vehicle insurance claim income in Note 10.

Additional of obligations under finance leases in Note 16.

Additonal of date of actuary report in Note 17. Additonal disclosure of approval from Minister of Law

and Human Rights of increase in capital in Note 19. The change of Earnings Per Share in Note 24.

Additional of Financial Risk Management Policies

regarding capital management in Note 25.

222

Page 233: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

a. Perseroan menerima pembayaran piutang usaha dari PT Prima Globalindo Logistik selama bulan Oktober sampai dengan Desember 2018. Rincian piutang usaha tersebut adalah sebagai berikut:

28. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a. The Company receives payment from PT Prima

Globalindo Logistik from October until December 2018. The details receives payment are as follows

Tanggal / Date Jumlah / Amount

02 Oktober 2018 / October 02, 2018 236.180.000

05 Oktober 2018 / October 05, 2018 400.000.000

10 Oktober 2018 / October 10, 2018 250.000.000

12 Oktober 2018 / October 12, 2018 436.449.817

16 Oktober 2018 / October 16, 2018 300.000.000

17 Oktober 2018 / October 17, 2018 150.000.000

18 Oktober 2018 / October 18, 2018 200.000.000

19 Oktober 2018 / October 19, 2018 300.000.000

24 Oktober 2018 / October 24, 2018 306.569.569

25 Oktober 2018 / October 25, 2018 171.456.391

25 Oktober 2018 / October 25, 2018 77.700.000

29 Oktober 2018 / October 29, 2018 300.000.000

31 Oktober 2018 / October 31, 2018 200.000.000

05 November 2018 / November 05, 2018 364.026.900

05 November 2018 / November 05, 2018 130.000.000

09 November 2018 / November 09, 2018 200.000.000

12 November 2018 / November 12, 2018 500.000.000

13 November 2018 / November 13, 2018 364.026.900

13 November 2018 / November 13, 2018 85.973.100

21 November 2018 / November 21, 2018 108.239.932

PT Bank Jasa Jakarta PT Bank Jasa Jakarta Pada Oktober 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 668.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 668.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada November 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 668.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In November, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 668.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

223

Page 234: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT Hino Finance Indonesia PT Hino Finance Indonesia Pada bulan Oktober 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 1.428.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 47 bulan dan dikenakan bunga sebesar 6,01% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 1.428.000.000. This facility has maximum period of 47 months, and bears interest of 6,01% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan Desember 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 2.129.250.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 6,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In December, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 2.129.250.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 6,00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

PT Astra Sedaya Finance PT Astra Sedaya Finance Pada bulan Oktober 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 1.391.308.800. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 1.391.308.800. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 13,00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan November 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 1.391.308.800. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 13,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In November, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 1.391.308.800. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 13,00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

29. IKATAN DAN PERJANJIAN PENTING 29. COMMITMENTS AND AGREEMENTS

Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Fajar Surya Wisesa, Tbk tertanggal 31 Agustus 2018. Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Mayora Group tertanggal 1 Oktober 2018. Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Muliaglass tertanggal 18 Juli 2017. Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Knauf Gypsum Indonesia tertanggal 15 Desember 2017. Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Salim Ivomas Pratama, Tbk tertanggal 19 Februari 2018 Perjanjian Kerjasama Pengangkutan Barang antara Perseroan dengan PT Bentonit Alam Indonesia tertanggal 13 Juli 2017. Perjanjian Sewa- Menyewa Tanah Kosong selama 6 bulan dengan Jemmy Gunawan tertanggal 7 Mei 2018. Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 12 Oktober 2018 dan berakhir tanggal 15 Juni 2019.

Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and PT Fajar Surya Wisesa dated August 31, 2018. Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and PT Mayora Group dated October 1, 2018 . Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and PT Muliaglass dated July 18, 2017. Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and PT Knauf Gypsum Indonesia dated December 15, 2017. Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and Salim Ivomas Pratama dated February 19, 2018. Agreement on Freight Services Cooperation between the Company and PT Bentonit Alam Indonesia dated July 13, 2017 Agreement on Land Rent for six months between the Company and Jemmy Gunawan dated May 7, 2018. The agreement had been renewed on October 12, 2018 and expired on June 15, 2019.

.

224

Page 235: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT Bank Jasa Jakarta

PT Bank Jasa Jakarta

Pada tanggal 5 Oktober 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 3.300.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October 5, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 3.300.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada tanggal 22 November 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 1.320.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In November 22, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 1.320.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada tanggal 28 November 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 660.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In November 28, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 660.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada tanggal 14 Desember 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 1.980.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In December 14, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 1.980.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada tanggal 7 September 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 2.816.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In September 7, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 2.816.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada tanggal 19 September 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Bank Jasa Jakarta dengan pagu kredit sebesar Rp 2.816.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In September 19, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Bank Jasa Jakarta with credit limit of Rp 2.816.000.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

PT Aditama Finance PT Aditama Finance Pada bulan Juli 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Aditama Finance dengan pagu kredit sebesar Rp 2.500.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 36 bulan dan dikenakan bunga sebesar 16,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In July, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Aditama Finance with credit limit of Rp 2.500.000.000. This facility has maximum period of 36 months, and bears interest of 16.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan September 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Aditama Finance dengan pagu kredit sebesar Rp 1.252.272.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 21 bulan dan dikenakan bunga sebesar 16,00% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In September, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Aditama Finance with credit limit of Rp 1.252.272.000. This facility has maximum period of 21 months, and bears interest of 16.00% per annum, and was collateralized by the vehicles.

225

Page 236: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PT Hino Finance Indonesia PT Hino Finance Indonesia Pada bulan September 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 2.182.336.200. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 47 bulan dan dikenakan bunga sebesar 6,25% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In September, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 2.182.336.200. This facility has maximum period of 47 months, and bears interest of 6,25% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan Oktober 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 1.437.255.760. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 47 bulan dan dikenakan bunga sebesar 6,25% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 1.437.255.760. This facility has maximum period of 47 months, and bears interest of 6,25% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan Juni 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 1.419.500.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,33% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In June, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 1.419.500.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5,33% per annum, and was collateralized by the vehicles.

Pada bulan September 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Hino Finance Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp 2.129.250.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 35 bulan dan dikenakan bunga sebesar 5,33% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In September, 2018, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Hino Finance Indonesia with credit limit of Rp 2.129.250.000. This facility has maximum period of 35 months, and bears interest of 5,33% per annum, and was collateralized by the vehicles.

PT Orix Indonesia Finance PT Orix Indonesia Finance Pada bulan Oktober 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan bermotor dari PT Orix Indonesia Finance dengan pagu kredit sebesar Rp 3.506.250.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu 47 bulan dan dikenakan bunga sebesar 6,25% per tahun serta dijamin dengan asset tetap kendaraan.

In October, 2017, the Company obtained a credit facility of vehicle ownership from PT Orix Indonesia Finance with credit limit of Rp 3.506.250.000. This facility has maximum period of 47 months, and bears interest of 6,25% per annum, and was collateralized by the vehicles.

30. REKLASIFIKASI AKUN 30. ACCOUNT RECLASSIFICATION

Terdapat akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2017 yang telah direklasifikasikan agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2018.

There are several accounts in the financial statements in 2017 that have been reclassified to confirm with the presentation of the financial statements for period ended September 30, 2018.

31. KELANGSUNGAN USAHA 31. GOING CONCERN

Pada tahun 2015 Perseroan melaporkan defisit sebesar Rp 5.344.956.399 kemudian pada tahun 2016 defisit turun menjadi Rp 3.152.330.220, selanjutnya pada tahun 2017 defisit turun lagi menjadi Rp 1.103.087.742. Defisit yang terjadi mengakibatkan defisiensi modal pada tahun 2015 dan 2016.

In 2015, the Company reported deficit amounted Rp 5,344,956,399 and in 2016 the deficit decline to Rp 3,152,330,220, more over in 2017 the deficit also decline to Rp 1,103,087,742. The deficit leads to capital deficiency in 2015 and 2016.

226

Page 237: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

These Financial Statements are Originally Issued in Indonesian Language.

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2018 DAN 2017 (TIDAK DIAUDIT) DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2017, 2016 DAN 2015 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT ARMADA BERJAYA TRANS (d/h PT ARMADA BETON) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) FOR THE NINE-MONTH PERIODS ENDED

SEPTEMBER 30, 2018 AND 2017 (UNAUDITED) AND FOR THE YEARS ENDED

DECEMBER 31, 2017, 2016 AND 2015

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Kerugian yang diderita Perseroan di tahun 2015 disebabkan oleh keputusan Manajemen Perseroan untuk menutup Divisi Mixer dan membuka Divisi baru yang melayani pengangkutan barang secara umum sehingga tidak terfokus pada jenis industri tertentu. Akibat perubahan keputusan tersebut maka armada truk yang hanya bisa digunakan untuk Mixer menjadi tidak dapat dipergunakan lagi sehingga harus segera dijual. Pada tahun 2018 Perseroan banyak membeli armada truk dengan tipe losbak sehingga dapat digunakan untuk mengangkut banyak jenis barang. Hal ini dapat memperluas pangsa pasar Perseoran. Dari sisi likuiditas banyak kontrak sewa pembiayaan yang berakhir di tahun 2020 sehingga dapat mengurangi beban operasional Perseroan secara signifikan.

The loss incurred in 2015 due to management’s decision to shut down Mixer Division and start to open new Division that serving more general products hence the service not only focus on certain industries. As a result of this Company’s policy, the truck that only can be used for Mixer will be sold by the Company.

In 2018, the Company bought truck with losbak type hence can be used to deliver various products.In addition it can increase the market share of the Company. From the liquidity aspect, most of the Company’s contract with the leasing company will end hence it will reduce the Company’s operating expenses.

Manajemen berkeyakinan bahwa Entitas akan dapat melanjutkan operasi bisnisnya di masa mendatang. Laporan keuangan disiapkan atas dasar kelangsungan usaha.

The management believes that the Entity will be able to continue operating as a going concern for the foreseeable future. The financial statements have been prepared on a going concern basis.

Sebagai respon terhadap isu kelangsungan usaha, Manajemen Entitas akan mengambil langkah-langkah berikut ini:

In response to the going concern issues, the Entity’s management will take actiones below:

- Entitas akan melakukan penambahan jumlah armada truk

baru untuk memenuhi permintaan pelanggan di masa yang akan datang

- Manajemen Entitas melakukan seleksi terhadap calon pelanggan dan lebih mengedepankan hubungan bisnis yang bersifat jangka panjang.

- The Entity will increase the number of new truck to fulfill customer’s demand in the future.

- The Entity’s management will select prospective customers and prioritize long term business relationships.

- 32. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN

REVISI 32. NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL

ACCOUNTING STANDARDS Standar dan interpretasi yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 adalah sebagai berikut:

The standards and interpretations which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2018 are as follows:

Amandemen PSAK No. 2, mengenai “Laporan Arus

Kas: tentang Prakarsa Keuangan”. Amendment of SFAS No. 2, regarding “Statements of

Cash Flows: concerning Financial Initiative”. Amandemen PSAK No. 46, mengenai “Pajak

Penghasilan: tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”.

Amendment SFAS No. 46, regarding “Income Tax: concerning Recognition of Deferred Tax Asset for Unrealized Loss”.

PSAK No. 69: Agrikultur dan amandemen PSAK No. 16: Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif.

SFAS No. 69: Agriculture and amendments to SFAS No. 16: Property, Plant and Equipment about Agriculture: Bearer Plants.

Manajemen Entitas sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.

The management of the Entity is currently evaluating the impact of the new standards on the financial statements.

227

Page 238: PT Armada Berjaya Trans Tbk Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan

Halaman ini sengaja dikosongkan