psikosis

2
Psikosis Psikosis secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut : suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa kenyataan. Hal ini diketahui dengan terganggunya pada hidup perasaan (afek dan emosi), proses berfikir, psikomotorik dan kemauan, sedemikian rupa sehingga semua ini tidak sesuai dengan kenyataan lagi. Penderita tidak dapat “dimengerti” dan tidak dapat “dirasai” lagi oleh orang normal, karena itu seorang awam pun dapat mengatakan bahwa orang itu “gila”, bila psikosa itu sudah jelas. Penderita sendiri juga tidak memahami penyakitnya, ia tidak merasa sakit. Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Psikosis adalah suatu kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi gejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) maupun ICD-10 (The International Statistical Classification of Diseases) atau menggunakan kriteria diagnostik PPDGJ- III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis sebenarnya masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan gangguan daya nilai realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas, komunikasi

Upload: riaafriyanti

Post on 01-Feb-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Psikosis

Psikosis

Psikosis secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berikut : suatu gangguan jiwa

dengan kehilangan rasa kenyataan. Hal ini diketahui dengan terganggunya pada hidup perasaan

(afek dan emosi), proses berfikir, psikomotorik dan kemauan, sedemikian rupa sehingga semua

ini tidak sesuai dengan kenyataan lagi. Penderita tidak dapat “dimengerti” dan tidak dapat

“dirasai” lagi oleh orang normal, karena itu seorang awam pun dapat mengatakan bahwa orang

itu “gila”, bila psikosa itu sudah jelas. Penderita sendiri juga tidak memahami penyakitnya, ia

tidak merasa sakit. Psikosis merupakan gangguan tilikan pribadi yang menyebabkan

ketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya. Psikosis adalah suatu

kumpulan gejala atau sindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapi gejala

tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut, seperti yang tercantum dalam

kriteria diagnostik DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) maupun

ICD-10 (The International Statistical Classification of Diseases) atau menggunakan kriteria

diagnostik PPDGJ- III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa). Arti psikosis

sebenarnya masih bersifat sempit dan bias yang berarti waham dan halusinasi, selain itu juga

ditemukan gejala lain termasuk di antaranya pembicaraan dan tingkah laku yang kacau, dan

gangguan daya nilai realitas yang berat. Oleh karena itu psikosis dapat pula diartikan sebagai

suatu kumpulan gejala/terdapatnya gangguan fungsi mental, respon perasaan, daya nilai realitas,

komunikasi dan hubungan antara individu dengan lingkungannya.

Setiap kelainan jiwa mayor dengan penyebab organic atau kejiwaan yang ditandai oleh

gangguan kepribadian dan kehilangan kontak dengan kenyataan sering timbul waham, halusinasi

atau ilusi disebut dengan psikosis (psychose).

Pasien yang mengalami psikosis mengalami kehilangan sense of reality-nya. Pasien

sering kali mengalami delusi dan halusinasi yang tidak dapat dibedakannya antara kenyataan

atau tidak.

Etiologi

Psikosis dapat disebabkan banyak hal atau multifaktorial, yaitu sebagai berikut:

* Alcohol and certain drugs

* Brain tumors

* Dementia (termasuk Alzheimer's disease)

* Epilepsy

Page 2: Psikosis

* Manic depression (bipolar disorder)

* Psychotic depression

* Schizophrenia

* Stroke