pse

8
PENJELASAN SLIDE 1 Indonesia tetap eksportir terbesar di dunia batubara berat dan mengekspor sekitar 75% dari produksinya setelah Australia. Produksi batubara di Indonesia, sebagian besar bituminous dan bituminous sub, telah naik tajam selama dekade terakhir. Pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan batubara di sektor listrik karena pasokan dalam negeri cukup melimpah. Penggunaan batu bara juga mengurangi penggunaan diesel yang mahal dan bahan bakar minyak. Ekspor ini ditujukan untuk negara-negara seperti Jepang (terbesar), Taiwan, India, Cina dan Korea Selatan. PENTING !!! (Pada tahun 2011, ia menyalip Australia sebagai eksportir terbesar di dunia batubara berat. Pada 2012, India menjadi importir terbesar batubara Indonesia, melebihi Cina, menurut Global Trade Atlas) Walaupun demikian Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batubara terbesar di dunia, sebagai perbandingan

Upload: pirmadonassipil

Post on 13-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bitument explain

TRANSCRIPT

Page 1: Pse

PENJELASAN SLIDE 1

Indonesia tetap eksportir terbesar di dunia batubara berat dan mengekspor sekitar 75% dari produksinya setelah Australia. Produksi batubara di Indonesia, sebagian besar

bituminous dan bituminous sub, telah naik tajam selama dekade terakhir. Pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan batubara di sektor listrik karena pasokan dalam negeri cukup melimpah. Penggunaan batu bara juga mengurangi penggunaan diesel yang mahal dan bahan bakar minyak.

Ekspor ini ditujukan untuk negara-negara seperti Jepang (terbesar), Taiwan, India, Cina dan Korea Selatan.

PENTING !!! (Pada tahun 2011, ia menyalip Australia sebagai eksportir terbesar di dunia batubara berat. Pada 2012, India menjadi importir terbesar batubara Indonesia, melebihi Cina, menurut Global Trade Atlas)

Walaupun demikian Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor batubara terbesar di dunia, sebagai perbandingan pada tahun 2004 produksi batubara Indonesia mencapai 132 juta ton dan untuk di ekspor sebesar 99 juta ton, pada tahun 2005 produksi batubara Indonesia mencapai 152 juta ton dan di ekspor sebesar 110 juta ton, pada tahun 2006 jumlah produksi batubara Indonesia mencapai 162 juta ton dan 120 juta ton untuk kebutuhan ekspor, selanjutnya pada tahun 2007 ekspor batubara Indonesia mencapai 130 juta ton.

Apa itu Sub-Bituminous dan Bituminous??????

Page 2: Pse

Sub-bituminous adalah jenis batubara sedang di antara jenis lignite dan jenis bituminous. Secara fisik memiliki ciri-ciri berwarna coklat gelap cenderung hitam. Memiliki kandungan kelembaban yang lebih rendah dari jenis lignite dan cocok digunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap.

Bituminous, adalah jenis batubara yang lebih tinggi tingkatan kualitasnya. Mayoritas berwarna hitam, namun kadang masih ada yang berwarna coklat tua. Dinamakan bituminous dikarenakan adanya kandungan bitumen/aspal. Batubara jenis ini memiliki kandungan karbon sebanyak 60-80%, dan sisanya berupa air, udara, hidrogen, dan sulfur.

PENJELASAN SLIDE 2

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara

terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia saat ini adalah eksportir terdepan batubara thermal. Sebagian besar batubara thermal yang diekspor terdiri dari jenis kualitas menengah (antara 5100 dan 6100 cal/gram) jenis kualitas rendah (di bawah 5100 cal/gram) di mana sebagian besar permintaan berasal dari Cina dan India. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Energi Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis sekitar 83 tahun apabila tingkat produksi saat ini diteruskan. Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-13 dengan sekitar 0.6 persen dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan Tinjauan Statistik BP tentang Energi Dunia. Sekitar 60 persen dari cadangan

Page 3: Pse

batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang mengandung kurang dari 6100 cal/gram.   

Sejumlah kantung cadangan batubara yang lebih kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, namun demikian tiga daerah terbesar sumberdaya batubara Indonesia adalah:

1. Sumatra Selatan2. Kalimantan Selatan3. Kalimantan Timur

Industri batubara Indonesia agaknya hanya dikuasai oleh produsen besar dan banyak pelaku skala kecil yang memiliki tambang batubara kecil dan konsesi tambang batubara (terutama di Sumatra dan Kalimantan).

Sejak awal tahun 1990an, ketika sektor pertambangan batubara dibuka kembali untuk investasi luar negeri, Indonesia mengalami peningkatan produksi, ekspor dan penjualan batubara dalam negeri. Penggunaan batubara dalam negeri secara relatif masih rendah. Ekspor batubara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari produksi batubara total, sisanya dijual di pasar domestik. Produksi, ekspor dan penjualan dalam negeri diperkirakan meningkat paling sedikit sepuluh persen setiap tahun selama lima tahun ke depan.

PENJELASAN SLIDE 3

( Dari tabel ini dapat kita lihat bahwasanya setiap tahun Produksi dan Ekspor meningkat,, apa yang mendorong peningkatan itu)

Apa yang mendorong peningkatan produksi dan ekspor batubara di Indonesia?

Batubara adalah kekuatan dominan di dalam pembangkitan listrik. Paling sedikit 27 persen dari output energi total dunia dan lebih dari 39 persen seluruh listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga batubara karena kelimpahan batubara, perolehan batubara yang relatif mudah dan murah, termasuk murahnya kebutuhan infrastruktur dibandingkan dengan sumberdaya energi lain.

Page 4: Pse

Indonesia memiliki cadangan berlimpah untuk batubara kualitas menengah dan rendah. Jenis batubara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional (sebagian karena upah tenaga kerja Indonesia yang rendah).

Indonesia memiliki posisi strategis untuk pasar raksasa China dan Indonesia. Permintaan batubara kualitas rendah dari kedua negara ini naik tajam karena kedua negara ini membuka beberapa pembangkit listrik tenaga batubara baru suplai kebutuhan listrik penduduk yang besar. Permintaan batubara global pada kenyataannya diperkirakan melampaui produksi batubara untuk lima tahun ke depan sehingga berimplikasi pada naiknya harga batubara.

Konsumsi batubara dalam negeri di Indonesia masih cukup rendah. Meningkatnya produksi nasional dan permintaan internasional menghasilkan ekspor yang lebih tinggi.

PENJELASAN SLDIE 4

Perusahaan-Perusahaan Batubara di Indonesia 85% dari keseluruhan produksi batubara di Indonesia dihasilkan oleh 9 perusahaan besar, yang terdiri dari: Bumi Resources, Adaro, Kideco, Jaya Agung, Berau Coal, Indominco Mandiri, dan PT Bukit Asam. Cadangan batu bara terbesar dimiliki oleh PT Kaltim Prima Coal, Berau Coal, Arutimin Indonesia dan Adaro Indonesia. Dimana PT KPC dan PT Arutmin merupakan anak perusahaan dai PT Bumi Resources yang menmpatkan PT Bumi Resources sebagai produsen terbesar diIndonesia.

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa PT Bumi Resources merupakan penghasil batubara terbesar di Indonesia. Dengan menguasai PT KPC dan PT Arutmin sekitar 30 pasokan batubara dihasilkan oleh perusahaan ini. Sementara itu, PT Bukit Asam merupakan BUMN yang didirikan pada tahun 1981. Seperti perusahaan negara lainnya, PT Bukit Asam juga sedang berjuang untuk mendorong efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan. Untuk itu sejak tanggal 23 Desember 2002, PTBA memutuskan untuk go public.

Page 5: Pse

1. Berapa kebutuhan jumlah total beban di rumah yang akan menggunakan tenaga dari solar panel. Dari tagihan listrik, bisa dilihat tingkat konsumsinya dalam bentuk kWh (kilowatt per jam) setiap bulan misalnya. Nah dari situ kita bisa identifikasikan berapa kWh yang dibutuhkan tiap hari, misalnya 200 watt.

2 . Pertanyaan selanjutnya adalah, berapa lama beban yang totalnya 200 watt ini akan dihidupkan dengan menggunakan sistem solar panel? Ambil contoh misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya beban dalam sehari adalah 12 x 200 watt = 2.400 watt.

3 . Tentunya lebih diuntungkan jika beban yang menggunakan solar panel dinyalakan pada malam hari. Dengan begini, penggunaan baterai relatif tidak berat dan dimungkinkan jumlah baterai dapat pula dikurangi jumlahnya, karena listrik yang di-supply tidak hanya oleh baterai tetapi sinar matahari masih turut memberikan supply.

4. Mari kita ambil contoh penggunaan sistem solar panel adalah pada pukul 18.00 s/d 06.00 (12 jam). Hitung berapa besar dan jumlah baterai yang dibutuhkan untuk men-supply beban sejumlah total 2.400 watt:

Jumlah total 2.400 watt perlu ditambahkan sekitar 20 persen yang adalah listrik yang digunakan oleh perangkat selain panel surya, yakni inverter sebagai pengubah arus DC (searah) menjadi AC (bolak - balik) (karena pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus AC), dan controller (sebagai pengatur arus) yakni menutup arus ke baterai jika tegangan sudah berlebih di baterai dan memberhentikan pengambilan arus dari baterai jika baterai sudah hampir kosong. Sehingga jika ditambahkan 20 persen, maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880 watt.

5 . Dari 2.880 watt tersebut, jika dibagi 12 V ( tegangan umum yang dimiliki baterai) maka kuat arus yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. Maka, jika kita menggunakan baterai yang sebesar 65 Ah 12 V, maka kita membutuhkan empat baterai (65 x 12 x 4 = 3.120 watt).

6 . Dengan mendapatkan 3.120 watt ini, kita akan mendapatkan jumlah panel yang kita butuhkan, termasuk besarannya yakni sebagai berikut. Jika menggunakan ukuran panel yang 100 wp (watt peak), maka dalam sehari panel ini kurang lebih menghasilkan supply sebesar 100 wp x 5 (jam) = 500 watt.

Adapun 5 jam didapat dari efektivitas rata-rata waktu sinar matahari bersinar di negara tropis seperti Indonesia, dan 5 jam ini sudah menjadi semacam perhitungan rumus baku efektivitas sinar matahari yang diserap oleh panel surya. Maka jika 1 panel yang 100 wp mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt, didapatkan total panel yang dibutuhkan adalah sejumlah 3.120 watt per 500 watt = 6,24 atau tujuh panel (baiknya kita lebihkan).

7. Setelah sudah berhasil mendapatkan kombinasi antara jumlah panel surya dan baterai untuk mensupply listrik sejumlah total 3.120 watt yang dinyalakan selama 12 jam sehari, dimana beban yang menggunakannya dinyalakan pada malam hari antara pukul 18.00 sampai dengan 06.00, yakni tujuh panel surya yang 100 watt peak (wp) dan empat buah baterai 65 Ah12 V.

Page 6: Pse

Plts

Solar cellSolar Cell adalah salah satu jenis sensor cahaya photovoltaic, yaitu sensor yang dapat mengubah intensitas cahaya menjadi perubahan tegangan pada outputnya. Apabila “solar cell” menerima pancaran cahaya maka pada kedua terminal outputnya akan keluar tegangan DC sebesar 0,5 volt hingga 0,5 volt. Dalam aplikasinya solar cell lebih sering digunakan sebagai pembangkit listrik DC tenaga surya (matahari). Dalam skala kecil solar cell sering kita jumpai sebagai sumber tegangan DC

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/solar-cell/Copyright © Elektronika Dasar

Prinsip Kerja Solar Cell Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks, elektron valensilogamlogam tersebut juga mudah lepas olehadanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya, sehingga lazim digunakan sebagai

foto detektorRead more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/solar-cell/Copyright © Elektronika Dasar

Modul surya (Photovoltaic) adalah sejumlah sel surya yang dirangkai secara seri dan paralel, untuk meningkatkan tegangan dan arus yang dihasilkan sehingga cukup untuk pemakaian sistem catu daya beban.

Dalam sistem surya ini terdapat dua kompunen utama, yaitu modul surya dan sel surya

Modul surya merupakan suatu unit rakitan dari beberapa sel surya