peranan pengembangan sosial ekonomi terhadap …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf ·...

115
i PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Sesilia Adhi Wahyu Utami 151124018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

i

PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP

EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Sesilia Adhi Wahyu Utami

151124018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahakan untuk

(Alm.) Ibu Christiana Tri Minarni dan Bapak Tukiman

Mbak Natalia Adhi Wulandari, Mas Yohanes Adhi Budiarja, dan Mas Agustinus

Budi Wibowo serta untuk dosen dan teman-teman keluarga Program Studi

Pendidikan Agama Katolik angkatan 2015 yang selalu setiadalam doa dan usaha

untuk membantu dan mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

v

MOTTO

“Jangan lagi takut dan khawatir, namun jangan juga pernah berhenti berusaha.

Katakan ‘aku bisa’, maka kamu pasti bisa.”

(Ibu Ch. Tri Minarni)

“Jalani saja, jangan kebanyakan mikir. Semangat dan percaya!”

(Bapak Tukiman)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL

EKONOMI TERHADAP EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA”. Skripsi ini

ditulis untuk melihat lebih mendalam mengenai diakonia dan PSE. Pemahaman

yang mendalam diperlukan karena Gereja memahami diakonia lebih-lebih sebagai

aksi sosial dengan memberikan uang kepada orang miskin, pakaian layak pakai,

dan bantuan kebutuhan pokok lainnya. Begitupula terkait dengan PSE sebagai salah

satu bentuk perwujudan diakonia, diperlukan pemahaman yang mendalam agar

umat dapat terlibat dalam karya kerasulan PSE. Menanggapi permasalahan pokok

tersebut, penulis melakukan penelitian studi pustaka. Studi pustaka dilakukan

dengan membaca dan menghimpun informasi dari buku, artikel, dan jurnal yang

berkaitan dengan diakonia dan PSE. Penulisan skripsi ini menggunakan metode

deskriptif untuk memberikan pemahaman mengenai diakonia, PSE, serta peranan

PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan.

Pertama, diakonia adalah tugas gereja untuk melayani semua orang (keluarga

manusia) untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia. Kedua, PSE adalah karya

kerasulan Gereja dalam bidang sosial ekonomi sebagai suatu bentuk diakonia yang

bertujuan untuk mewujudkan Kesejahteraan Umum. Ketiga, peranan PSE bagi

efektivitas diakonia adalah sebagai gerakan pemberdayaan yang memberikan

manfaat jangka panjang, sebagai sumbangsih Gereja dalam tata dunia, sebagai

pendorong terwujudnya kemandirian sosial ekonomi dan solidaritas. Sebagai tindak

lanjut dari hasil studi pustaka, penulis menyusun upaya meningkatkan peranan PSE

demi efektivitas diakonia Gereja melalui penyelenggaraan katekese dengan model

Shared Christian Praxis (SCP) yang membantu gerakan pemberdayaan membawa

perubahan sosial sehingga terwujud Kerajaan Allah.

Kata-kata kunci: Diakonia Gereja, Pengembangan Sosial Ekonomi, Kerajaan

Allah, dan Kesejahteraan Umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

ix

ABSTRACT

The title of this thesis is “THE ROLE OF SOCIO-ECONOMIC

DEVELOPMENT PROGRAM FOR EFFECTIVENESS OF CHURCH’S

DIAKONIA”. This thesis was written to come to know in-depth the diakonia and

socio-ecomic development. The in-depth understanding is necessary because

Church consider diakonia rathiv as a social action through giving money, used

clothes, or another basic needs for the poor. It is necessary to understand in-depth

the socio-economic development is a diakonia, so that they can get involved in the

program. Address this issue, author conducts a literature study. The literature study

is done with reading and collect information from book, article, and journal

connecting with diakonia and socio-economic develompment program. This thesis

employs descriptive method to fathom diakonia, socio-economic development

program, and the role of socio-economic development program for effectiveness of

Church’s diakonia. The study give three thought. First, diakonia is a Church’s duty

to serve other in order to realize the Kingdom of God. Second, socio-economic

development is a Church movement in social and economic sector as a diakonia’s

form to realize general welfare. Third, the roles of socio-economic development

program for the effectiveness of Church’s diakonia are empowerment movement

leading to a long-term benefit, as a contribution of the Church in the world order,

as a prop for realizing the socio-economic independency and solidarity. To follow

up the result of this study, the author design a cathecetical session using Shared

Christian Praxis model to contribute to the empowerment movement brings about

the social transformation so that as the realization of the Kingdom of God.

Keywords: Church’s Diakonia, Socio-economic Development Program, Kingdom

of God, and General Welfare.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PERANAN

PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP DIAKONIA

GEREJA. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kuliah

dan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Selain itu, skripsi ini ditulis

sebagai bentuk keikutsertaan penulis sebagai calon katekis Paroki.

Dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini,

penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ selaku Ketua Program Studi Pendidikan Keagamaan

Katolik yang telah memberikan dukungan dan izin bagi penulis untuk menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. I. L. Madya Utama SJ., selaku dosen pembimbing utama yang telah

memberikan semangat, meluangkan waktu dan mendampingi penulis dengan

sepenuh hati: memberi masukkan, kritikan, dan menumbuhkan nilai-nilai

perjuangan, kemandirian, dan kedisiplinan bagi penulis.

3. Drs. F.X. Heryatno W.W., SJ., M.Ed selaku dosen pembimbing akademik dan

penguji II yang telah mendampingi, membimbing, dan memberikan motivasi

serta inspirasi bagi penulis.

4. dan Y.H. Bintang Nusantara, SFK. M.Hum selaku dosen penguji III yang penuh

kesabaran dan perhatian memberikan semangat, dukungan, perhatian, kritikan,

dan masukan yang membangun skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

yang setia memberikan dukungan, perhatian, dan pelayanan sampai

menyelesaikan studi di sini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

MOTTO .................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 3

E. Metode Penulisan ......................................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 5

BAB II. DIAKONIA DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI ................. 6

A. Tugas Pelayanan (Diakonia) ........................................................................ 6

1. Pengertian Diakonia ................................................................................. 6

2. Diakonia menurut Kitab Suci ................................................................... 7

3. Diakonia menurut Gaudium et Spes ......................................................... 9

4. Bentuk-bentuk Diakonia ........................................................................ 11

5. Ciri-ciri Diakonia ................................................................................... 12

6. Tujuan Diakonia ..................................................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xiii

B. Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) ...................................................... 16

1. Pengertian PSE sebagai suatu Komisi/Bidang ....................................... 16

2. Ajaran Sosial Gereja sebagai Sumber Inspirasi PSE .............................. 17

3. Prinsip Keterlibatan Sosial Gereja ......................................................... 19

4. Tujuan PSE: Terwujudnya Kesejahteraan Umum. ................................. 24

5. Prinsip Moral dalam Kerasulan Ekonomi .............................................. 26

6. Visi Dasar dan Spiritualitas PSE ............................................................ 28

7. Aktualisasi PSE ...................................................................................... 28

8. Karya PSE sebagai Gerakan Pemberdayaan .......................................... 31

BAB III. PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI (PSE)

TERHADAP EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA ........................................... 35

A. Pewartaan Gereja: Terwujudnya Kerajaan Allah ....................................... 35

1. Yesus, diakonia, dan Kerajaan Allah ..................................................... 35

2. Tanda hadirnya Kerajaan Allah .............................................................. 37

B. Peranan PSE terhadap Efektivitas Diakonia Gereja .................................. 40

1. PSE Berperan Dalam Berbagai Konteks Kerasulan Gereja ................... 40

2. PSE sebagai Salah Satu Bentuk Perwujudan Diakonia .......................... 42

3. PSE Bermanfaat Jangka Panjang............................................................ 45

4. PSE sebagai Sumbangsih Gereja untuk Terlibat dalam Tata-duniawi ... 46

5. Karya PSE Menghadirkan Kerajaan Allah di Dunia .............................. 47

6. PSE sebagai Pendorong Terwujudnya Solidaritas Kristiani .................. 48

BAB IV. UPAYA MENINGKATKAN PERANAN PSE DEMI EFEKTIVITAS

DIAKONIA GEREJA ............................................................................................ 50

A. Katekese Sosial Ekonomi Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan Peranan

PSE Demi Efektivitas Diakonia Gereja ............................................................ 50

1. Kekhasan Katekese ................................................................................. 50

2. Tujuan Katekese ..................................................................................... 52

3. Katekese Sosial Ekonomi dengan Metode Analisis Sosial ....................... 53

B. Shared Christian Praxis sebagai Salah Satu Model Katekese Umat ......... 55

1. Kekhasan Shared Christian Praxis (SCP) ............................................... 55

2. Tiga Komponen Pokok dalam Shared Christian Praxis ......................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xiv

3. Langkah Katekese Umat Model Shared Christian Praxis ..................... 58

C. Usulan Program Peranan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) demi

Efektivitas Diakonia Gereja di Wilayah St. Maria dan Yosep Rawaseneng, Paroki

St.Petrus dan Paulus Temanggung. .................................................................. 62

1. Pemikiran Dasar Program ...................................................................... 62

2. Tema Program ........................................................................................ 64

3. Program Peningkatan Peranan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

demi Efektivitas Diakonia Gereja.................................................................. 66

4. Contoh Persiapan Katekese Model Shared Christian Praxis ................. 73

BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 83

A. Simpulan .................................................................................................... 83

B. Saran ........................................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86

LAMPIRAN .......................................................................................................... (1)

Lampiran 1. Makalah “APP DAN PSE SEBAGAI PERWUJUDAN DIAKONIA

GEREJA” ........................................................ (Error! Bookmark not defined.)

Lampiran 2. Teks Lagu ..................................................................................... (9)

Lampiran 3. Evangelii Gaudium 192 .............................................................. (11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xv

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Ams. : Amsal

Yes. : Yesaya

Mat. : Matius

Luk. : Lukas

Yoh. : Yohanes

Kis. : Kisah Para Rasul

2 Kor. : 2 Korintus

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

ASG : Ajaran Sosial Gereja – Kumpulan Ajaran mengenai

Persoalan Keadilan Sosial, Isu Kemiskinan dan

Kesejahteraan serta Peranan Negara; ensiklik pertama

dikeluarkan oleh Paus Leo XIII pada tahun 1891.

CT : Catechesi Tradendae – Surat Anjuran Apostolik tentang

Katekese masa kini; dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus

II pada 16 Oktober 1979.

EG : Evangelii Gaudium – Seruan Apostolik tentang Pewartaan

Injil dalam Dunia Zaman Sekarang; dikeluarkan oleh Paus

Fransiskus pada 24 November 2013.

GS : Gaudium et Spes – Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam

Dunia Dewasa ini; satu dari enam belas dokumen yang

dikeluarkan oleh Konsili Vatikan II pada 7 Desember 1965.

KGK : Katekismus Gereja Katolik –Buku mengenai Katekese yang

dipakai oleh Gereja Katolik; penggunaannya diresmikan oleh

Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1992.

C. Singkatan lainnya

KLMTD : Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

xvi

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia – Organisasi Gereja Katolik

yang Beranggotakan para Uskup di Indonesia dan Bertujuan

Menggalang Persatuan dan Kerja Sama dalam Tugas Pastoral

Memimpin Umat Katolik di Indonesia; didirikan pada 26 Juli

1975.

PKKI : Pertemuan Kateketik antarKeuskupan se-Indonesia

PSE : Pengembangan Sosial Ekonomi – Karya Kerasulan Gereja

yang Bergerak dalam Permasalahan Sosial Ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gereja sebagai persekutuan umat Allah yang percaya akan Yesus Kristus

memiliki tugas untuk melanjutkan karya keselamatan Allah di dunia. Gereja juga

diutus untuk memberikan kesaksian (martyria) tentang karya keselamatan Allah.

Tugas itu diwujudkan dalam empat tugas Gereja yaitu: perayaan liturgi (liturgia),

persekutuan (koinonia), pewartaan (kerygma), dan pelayanan (diakonia). Jika

Gereja mampu melaksanakan tugas-tugas ini dengan baik maka akan terwujud

Kerajaan Allah di tengah dunia.

Kesaksian menjadi dasar terlaksananya tugas Gereja lainnya untuk

membangun Kerajaan Allah. Gereja melaksanakan tugas-tugasnya bukan hanya

dalam komunitas Kristiani saja, Gereja juga harus melaksanakan tugasnya di tengah

dunia. Jika Gereja hanya menitikberatkan pada satu kegiatan dan tidak memberikan

perhatian bagi tugas-tugas lainnya, maka Kerajaan Allah belum dapat terwujud

dalam dunia. Gereja masih lebih-lebih memerhatikan liturgia dibandingkan tugas

lainnya.

Menurut O’Meara dalam Madya Utama (2011:55), pelayanan bertujuan

untuk memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah serta mengupayakan Kerajaan

Allah itu sungguh terwujud dalam dunia ini dan sekarang ini. Dalam Konsili

Vatikan II, Gereja secara mantap mengarahkan amanatnya bukan lagi hanya kepada

putra-putra Gereja, namun juga kepada semua orang dan kepada keluarga umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

2

manusia. Dengan begitu, Gereja akan benar-benar hadir bagi dan di dalam dunia

(GS 2).

Champbell-Nelson (dalam Tule 1994:129-130) mengatakan bahwa

karya pelayanan (diakonia) menjadi suatu hal yang penting bagi kehidupan

Gereja dan komunitas Kristiani. Firman Tuhan diberitakan dan sakramen

dilayani dengan benar maka di situlah Gereja harus fokus kepada fungsi

Gereja. Unsur diakonia menjadi sangat penting untuk mewujudkan Gereja

Yesus Kristus. Dengan diakonia, firman Tuhan menjadi nyata dan

sakramen menjadi ajimat. Ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan.

Gereja memahami diakonia sebagai aksi sosial dengan memberikan uang

kepada orang miskin, pakaian layak pakai, dan bantuan kebutuhan pokok lainnya.

Padahal menurut Noordegraff (1991:4), diakonia lebih dari sekedar mengurusi

orang miskin. Pemahaman yang sempit mengenai diakonia membatasi Gereja

untuk berbuat banyak bagi dunia. Diakonia sebaiknya dipahami secara luas sebagai

suatu karya keselamatan Allah, yang memberikan keselamatan secara utuh pada

segala aspek kehidupan.

Gereja di Indonesia membentuk suatu kegiatan kerasulan dalam bidang

sosial ekonomi yaitu Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) untuk

mewujudnyatakan diakonia di tengah dunia. Gereja berusaha melanjutkan karya

Yesus di dunia dengan memberikan pelayanan khususnya bagi mereka yang kecil,

miskin, lemah, dan tersingkir. Pengembangan Sosial Ekonomi hadir sebagai karya

evangelisasi untuk melihat kembali kebutuhan hidup manusia dengan semangat

injil. PSE bukan hanya sebagai kegiatan bakti sosial namun menuntut adanya

pengembangan diri yaitu nilai kemandirian yang mengabdi demi kebaikan bersama

(Komisi PSE KWI, 1990:53). Untuk itu, Gereja membutuhkan keterlibatan dan

tanggungjawab demi utuhnya hidup manusia di dunia. Oleh karena itu, judul skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

3

yang akan ditulis adalah “PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL

EKONOMI TERHADAP EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA.”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sebaiknya diakonia dan PSE dipahami oleh Gereja?

2. Bagaimana peranan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) terhadap efektivitas

diakonia Gereja?

3. Bagaimana upaya untuk meningkatkan peranan Pengembangan Sosial Ekonomi

(PSE) demi efektivitas diakonia Gereja?

C. Tujuan Penulisan

1. Memperoleh pemahaman tentang diakonia dan PSE.

2. Mengetahui peranan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) sebagai karya

kerasulan sosial ekonomi untuk efektivitas diakonia Gereja.

3. Mengetahui upaya untuk meningkatkan peranan Pengembangan Sosial Ekonomi

(PSE) demi efektivitas diakonia Gereja.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat teoretis

Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dan informasi tentang

tugas pelayanan (diakonia) dan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

4

2. Manfaat praktis

a. Bagi pemimpin Paroki

Pemimpin Paroki dapat memahami dengan tepat mengenai diakonia dan

PSE sebagai salah satu perwujudan diakonia sehingga pemimpin dapat

mempertimbangkan dan mengupayakan kebijaksanaan terkait aktualisasi PSE

(Pengembangan Sosial Ekonomi) di tingkat Paroki.

b. Bagi Paroki

Umat Paroki memahami dengan tepat mengenai diakonia dan PSE

sebagai salah satu perwujudan diakonia sehingga dapat ikut terlibat dalam

aktualisasi PSE.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti dapat terbantu dengan adanya beberapa catatan dan keterbatasan

penelitian yang telah dilakukan. Peneliti juga perlu melihat dan menemukan bidang

pelayanan yang lain sebagai perwujudan diakonia. Untuk itu, penelitian selanjutnya

dapat memberikan hasil yang lebih baik.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode deskriptif; artinya,

penulis mengemukakan, menyampaikan dan memberikan gambaran tentang tugas

pelayanan (diakonia) Gereja dan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) sebagai

salah satu perwujudan diakonia. Berdasarkan judul skripsi, penulis juga akan

memaparkan peranan PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

5

merupakan hasil studi pustaka untuk mengkaji pokok bahasan yang sudah penulis

paparkan.

F. Sistematika Penulisan

Tulisan ini berjudul “Peranan Pengembangan Sosial Ekonomi terhadap

Efektivitas Diakonia Gereja.” Untuk mencapai tujuan penulisan, skripsi ini terdiri

dari lima (5) bab yang isinya sebagai berikut:

Bab I: merupakan pendahuluan yang terdiri dari latarbelakang, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II: merupakan pembahasan gambaran diakonia dan PSE.

Bab III: merupakan pembahasan mengenai peranan PSE sebagai karya

kerasulan sosial ekonomi terhadap efektivitas diakonia Gereja.

Bab IV: merupakan program penyelenggaraan katekese sebagai upaya

meningkatkan peranan PSE demi efektivitas diakonia Gereja.

Bab V: merupakan penutup yang terdiri dari simpulan dan saran. Dalam

simpulan, penulis akan menyampaikan hal-hal pokok berkaitan dengan

permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, penulis akan

memberikan saran untuk memanfaatkan hasil studi ini guna memahami diakonia,

PSE, mengetahui peranan PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja, dan upaya

meningkatkan peranan PSE demi efektivitas diakonia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

6

BAB II

DIAKONIA DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI

A. Tugas Pelayanan (Diakonia)

1. Pengertian Diakonia

Heuken (2004:60) mengatakan bahwa “diakonia atau dalam bahasa

Yunani berarti pelayanan merupakan salah satu kegiatan pokok umat beriman

bersama dengan liturgi dan martyria.” Melalui kegiatan ini Gereja melanjutkan

karya Yesus dengan menampakkan cinta kasih Kristus yang menjiwai mereka.

Diakonia bukan hanya melayani orang yang seiman, melainkan juga melayani

semua orang.

Murphy dalam Marthaler (2003:718-719) mengatakan bahwa “diakonia

adalah pelayanan khusus bagi orang miskin, para janda, anak yatim, para peziarah,

dan orang-orang asing yang diorganisir oleh Gereja secara sistematis. Kegiatan

memberi sedekah dibarengi dengan kegiatan berdoa dan berpuasa telah menjadi

tujuan utama kehidupan Kristiani.”

O’Meara dalam Madya Utama (2011:54) mendefinisikan pelayanan

(ministry) sebagai “the public activity of a baptized follower of Jesus Christ flowing

from the Spirit’s charism and an individual personality on behalf of a Christian

community to witness to, serve and realize the Kingdom of God”. Tujuan dari karya

pelayanan itu adalah terwujudnya Kerajaan Allah yang membawa keselamatan bagi

segenap umat manusia. Kerajaan Allah digambarkan sebagai Allah yang meraja

dan membangun suasana yang penuh keadilan, perdamaian dan sukacita di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

7

bimbingan Roh Kudus. Kerajaan Allah diupayakan agar dapat terwujud dalam

dunia ini dan sekarang ini.

“For Christians, diakonia was a reality in which redemption that they

preached could alread begin before death in this life, by transforming poverty,

distress, sadness, and death through the power of love” (Brox, 1988:33). Peran

diakonia sebagai perwujudan ajaran dan iman akan Kristus yang menebus dosa

manusia sangatlah besar. Diakonia bukan hanya dikaitkan dengan kekuatan uang

atau daya material, namun diakonia menjadi daya penebusan bagi kemiskinan,

kesusahan, penderitaan, dan kematian.

Gereja menjalankan karya pelayanan ini di tingkat Paroki dan Keuskupan.

Beberapa Paroki dan Keuskupan telah mengorganisasikan tugas pelayanan

(diakonia) ke dalam bidang-bidang atau komisi tertentu. Misalnya dalam bidang

kesehatan (poliklinik) atau bidang ekonomi dan sosial (dana papa, badan amal,

rumah jompo, dan panti asuhan).

2. Diakonia menurut Kitab Suci

Menurut Supit (1988: 62-64) landasan alkitabiah dan teologis tentang

diakonia adalah sebagai berikut: Yesus diurapi untuk menyampaikan kabar baik,

khususnya bagi orang miskin. Yesus juga diutus untuk memberitakan pembebasan

dan melakukan penyembuhan (Luk. 4:18-19). Sekarang ini, tugas perutusan Yesus

dilanjutkan oleh Gereja. Gereja menyampaikan kabar baik kepada kam Kecil,

Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Difabel (KLMTD) Kabar baik itu berupa

pembebasan atau kemerdekaan dalam kehidupan. Aspek kehidupan bukan hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

8

persoalan ekonomi dan sosial semata. Kemiskinan secara ekonomi akan

mempengaruhi aspek lain seperti akses kesehatan, pendidikan, mobilitas sosial dan

aspek kehidupan lainnya. Gereja secara khusus memberikan perhatian bagi mereka

agar mendapatkan ‘keselamatan’ dalam seluruh aspek kehidupan, sehingga setiap

pribadi dapat menjadi manusia yang seutuhnya.

Tugas pelayanan Yesus yang kini disebut sebagai diakonia dipahami

sebagai suatu hakikat dan kepastian iman kristen yang hidup (Mat. 25:36-46).

Orang Kristen menjadi rekan kerja Kristus yang diutus untuk melanjutkan karya-

Nya. Gereja (khususnya) mempunyai tugas untuk memberikan bantuan-bantuan

yang telah terlebih dahulu diteladankan oleh Yesus. Bantuan untuk orang-orang

yang telanjang, orang sakit, orang yang terpenjara, orang yang kelaparan dan

kehausan, serta orang asing dikatakan sebagai bantuan yang selayaknya diberikan

bagi-Nya. Untuk itu, diakonia Gereja memberikan perhatian bagi KLMTD tanpa

mengesampingkan peran umat Kristen yang tidak masuk dalam kategori itu.

Diakonia adalah pelayanan yang benar-benar melayani (Mat. 20:28).

Yesus menjadi manusia dan hidup bukan hanya untuk mengatasi penderitaan

manusia namun bersama-sama manusia menghadapi penderitaan itu. Untuk

menjauhkan manusia dari penderitaan dosa, Yesus menyerahkan diri-Nya dan setia

hingga akhir dalam pelayanan-Nya untuk memberikan kebebasan dan keadilan.

Diakonia yang benar-benar melayani tidak menyebabkan munculnya rasa

merendahkan atau menguasai orang yang mereka layani. Mereka yang dilayani

justru merasakan kehadiran dan pendampingan bagi mereka untuk membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

9

pengembangan dirinya. Relasi yang terbangun adalah relasi saling mencintai, bukan

semata pemberi dan penerima.

Dalam Perjanjian Lama, Nabi Yesaya (Yes. 53) mengatakan Mesias akan

menderita untuk melepaskan dunia dari ketidakadilan; dan martabat manusia yang

utuh sebagai konsekuensi panggilan. Yesus yang mati disalib merupakan contoh

konsekuensi panggilan itu. Yesus merasakan ketidakadilan dalam masyarakat,

dianggap sebagai penghujat Allah. Namun untuk itulah Ia dapat menjadi penegakan

martabat manusia secara utuh. Kayu salib ini mempunyai pesan yang kuat bahwa

diakonia menuntut suatu pengorbanan yang mahal dan kemurnian jiwa. Kita harus

siap menderita, dipenjarakan, disiksa, bahkan mati dalam perjuangan diakonia ini.

Brox (1988: 33) mengatakan bahwa “if Christians were present where

there was human need, as a community active helping, healing, and bringing about

change, this had effect of a sermon without words –or instead of words (1Pet. 3:1f).

Dalam surat rasul Petrus yang pertama, dikatakan bahwa diakonia adalah sebuah

khotbah tanpa kata yang diwujudkan dengan secara aktif membantu,

menyembuhkan, dan membawa perubahan. Sama seperti Gurunya, Petrus

mengajak agar ajaran Yesus bukan hanya diajarkan atau diucapkan saja melainkan

dilaksanakan.

3. Diakonia menurut Gaudium et Spes

Tugas pelayanan (diakonia) menjadi salah satu upaya Gereja untuk hadir

bagi dunia. Gereja hadir untuk ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah pada

setiap pribadi dan oleh karenanya dapat memperbaharui masyarakat. Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

10

menunjukkan keberpihakannya pada penyelamatan bagi orang miskin dan

menderita (GS 1). Bukan hanya bagi orang Kristen yang miskin dan menderita,

keselamatan juga diberikan kepada semua orang yang disebut sebagai keluarga

manusia (GS 2). Keluarga manusia itu tidak hanya terbatas pada kesamaan agama,

kesamaan bangsa, namun kesamaan sebagai insan manusia. Setiap manusia

memiliki panggilan yang luhur untuk membangun persaudaraan dengan semua

orang. Dengan persaudaraan itulah, Roh Penghibur berkarya dalam diri manusia

untuk memberi kesaksian, menyelamatkan, dan melayani sesamanya (GS 3).

Diakonia bukan hanya perkara memberi bantuan secara material kepada

orang miskin, tetapi memberi bantuan untuk menyelesaikan penderitaan manusia

akibat permasalahan yang timbul dalam masyarakat. Permasalahan itu sering

timbul sebagian besar karena adanya ketegangan dalam aspek ekonomi, politik, dan

sosial (GS 25). Misalnya seperti bencana kelaparan, ketimpangan pendidikan,

korupsi yang merugikan negara dan masyarakat, serta permasalahan lain. Maka

Gereja hadir juga bukan hanya untuk membantu dalam bidang liturgi dan pewartaan

Injil, namun juga dalam karya nyata cinta kasih untuk menolong sesama. Bila

Gereja hanya melakukan perayaan liturgi dan pewartaan Injil tanpa memperhatikan

kesengsaraan manusia, Gereja mengkhianati karya pelayanan Yesus bagi manusia

(YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH, 2016: 41).

Umat Katolik berperan untuk membebaskan manusia dari kesengsaraan.

Bagi mereka yang benar-benar secara aktif melibatkan diri dalam perkembangan

sosial ekonomi disebut berjasa dalam menciptakan kesejahteraan dan perdamaian

dunia. Umat Katolik (baik secara pribadi maupun berkelompok) memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

11

teladan kehidupan yang diresapi Sabda Bahagia dan semangat kemiskinan. “Barang

siapa patuh taat kepada Kristus, pertama-tama mencari Kerajaan Allah, akan

menimba darinya cinta kasih yang lebih kuat dan lebih jernih, untuk membantu

semua saudara-saudarinya, dan untuk berjiwakan cinta kasih melaksanakan karya

keadilan” (GS 72).

4. Bentuk-bentuk Diakonia

Menurut Fackre (dalam Nugroho, 2015: 12-13) ada dua bentuk diakonia

Gereja, yaitu:

a. Diakonia Karitatif

Diakonia karitatif atau charity merupakan pelayanan cinta kasih dilakukan

dengan merawat yang sakit, memberikan sembako harga murah, memberi uang

kepada yang miskin, dan kegiatan kasih lainnya. Diakonia karitatif ini memberikan

gambaran bahwa Gereja ada pada pihak mereka yang membutuhkan bantuan yaitu

bagi mereka yang lemah dan miskin. Karya ini dilakukan agar hidup mereka

menjadi lebih baik dan mengurangi penderitaan yang mereka alami.

Model diakonia ini disebut menjadi model tertua bagi pelayanan Gereja.

Model ini masih bertahan sampai sekarang karena manfaatnya dirasakan secara

langsung. Diakonia karitatif dianggap menjadi model yang tepat di saat situasi

darurat seperti bencana alam.

b. Diakonia Pemberdayaan

Dalam model ini, Gereja berusaha mencari akar dari permasalahan yang

terjadi dalam masyarakat. Bila akar permasalahan sosial-ekonomi sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

12

ditemukan, Gereja akan melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan itu.

Diakonia pemberdayaan ini bukan hal yang mudah. Permasalahan yang biasanya

terjadi dalam masyarakat sudah mengakar dan mendarah daging sehingga sulit

untuk diatasi. Bukan berarti Gereja menyerah pada usahanya meringankan

penderitaan sesama. Melalui gerakan pemberdayaan, Gereja ikut ambil bagian

dalam penderitaan manusia. Proses diakonia pemberdayaan cenderung

memerlukan waktu yang lama namun dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka

waktu yang panjang.

5. Ciri-ciri Diakonia

Supit (1988: 55-59) mengatakan bahwa ada delapan ciri diakonia, yaitu:

a. Hakiki

Diakonia bersifat mendasar bagi kehidupan dan kesejahteraan Gereja.

Gereja menjadi pelayan, sama halnya dengan Kristus yang melayani sesama karena

Gereja telah terlebih dahulu dipilih dan dikasihi Allah.

b. Mewujud dalam Gereja setempat

Gereja harus terbuka pada kebutuhan masyarakat di mana Gereja itu

berada. Gereja bukan hanya melihat kebutuhan umat Katolik saja, namun juga

kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini dilakukan agar wujud diakonia menjadi

lebih nyata dan konkret.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

13

c. Memerlukan bantuan bertaraf dunia

Beberapa Gereja menderita karena tersisih dan mengalami diskriminasi

sehingga Gereja memiliki kesempatan yang terbatas untuk pelayanan. Selain itu,

kebutuhan masyarakat dirasa membutuhkan bantuan secara lokal, nasional, maupun

insternasional. Maka, diperlukan solidaritas internasional dengan Gereja di seluruh

dunia.

d. Memerlukan langkah preventif atau pencegahan

Diakonia bukan hanya melihat kebutuhan dalam masyarakat. Diakonia

perlu melihat apa yang menjadi akar permasalahan atau penyebab munculnya

kebutuhan itu. Analisis yang serius menjadi suatu kekuatan yang akan membuat

diakonia mejadi lebih peka, mendidik dan mengarahkan masyarakat melawan

sistem yang membuat hidup manusia tidak bermartabat. Bila akar permasalahan

telah ditemukan, maka akan muncul langkah pencegahan yang dapat dilakukan

Gereja dalam rangka karya pelayanan itu.

e. Berhubungan dengan dimensi struktural dan politik

Dimensi struktural dan politik bangsa dan negara dapat menjadi sumber

kesengsaraan, perbudakan, dan penderitaan bagi manusia. Gereja perlu menyadari

bahwa ada beberapa Gereja yang dapat berperan dengan melampaui batas nasional

untuk menunjukkan solidaritasnya.

f. Bersifat kemanusiaan

Diakonia tidak terbatas pada Gereja saja melainkan pada semua manusia.

Kita harus mengakui bahwa Allah bekerja di tengah dunia. Ia bekerja melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

14

kekuatan manusia. Manusia yang bekerja secara perseorangan, berkelompok, dan

tentunya melalui Gereja yang penuh dedikasi untuk mencapai masyarakat yang adil

dan utuh. Maka diakonia harus ditujukan untuk semua orang atau bagi seluruh

keluarga manusia. Tentunya Gereja perlu membangun hubungan dengan

pemerintah. Akan ada suatu kemungkinan bahwa Gereja mendapatkan batasan

pada pelayanannya, namun hal ini justru dipercaya akan menjadi kesempatan yang

lebih luas bagi kerjasama dengan pihak lain.

g. Bersifat saling

Diakonia bersifat saling, maksudnya adalah saling memberi dan saling

menolong. Gereja tidak boleh beranggapan bahwa diakonia merupakan hubungan

pemberi dan penerima atau si kaya menolong si miskin. Orang Kristen merupakan

penerima rahmat Tuhan. Pandangan inilah yang dipakai sebagai motivasi untuk

melayani sesama sebagai sikap saling memberi dan menerima karena rahmat Allah

itu. Dalam diakonia, kekuasaan dan kekayaan seseorang akan lebur untuk menjadi

satu dengan sesama yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Diakonia

menekankan pengorbanan diri dan penyadaran diri untuk bersikap saling menolong.

h. Bersifat membebaskan

Gereja harus berpartisipasi dan menjadikan masyarakat memiliki

kedudukan yang sederajat. Dengan begitu, Gereja dapat membantu mereka yang

tertindas. Melalui diakonia, manusia menjadi semakin manusiawi. Manusia

menjadi lebih bermartabat dan mempunyai kesempatan untuk berkembang. Hal

inilah yang diupayakan oleh diakonia. Gereja, lembaga antaragama, dan organisasi

masyarakat harus memberikan ruang bebas bagi manusia agar dapat melibatkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

15

secara aktif untuk menentukan hidup dan bekerjasama dalam usaha-usaha

meningkatkan kesejahteraan umum.

6. Tujuan Diakonia

Tugas pelayanan atau diakonia bertujuan untuk mewujudkan Kerajaan

Allah di tengah dunia. Kerajaan Allah adalah suasana saat Allah meraja. Bila Allah

meraja, kita akan melakukan hal-hal baik bagi banyak orang. Dengan hal-hal baik

itulah kita menciptakan suasana yang bahagia, penuh perdamaian, adanya keadilan

dan kesejahteraan bagi keluarga manusia.

Yesus telah memulai karya pewartaan Kerajaan Allah dengan perbuatan,

perkataan, dan seluruh hidup-Nya. Ia menyembuhkan banyak orang yang dapat

dilihat sebagai suatu tanda datangnya Kerajaan Allah. Yesus telah membebaskan

manusia dari belenggu dosa, penderitaan, dan kematian. Yesus juga menggugat

struktur masyarakat dan agama yang membawa penindasan bagi manusia. Untuk

itu, Gereja bertugas untuk melanjutkan karya penyelamatan itu: dengan hadir secara

eksplisit melalui perbuatan dan perkataan di tengah dunia. Gereja berkomitmen

untuk setia pada pelayanan keadilan dan perdamaian demi Kerajaan Allah.

Terwujudnya Kerajaan Allah ditandai dengan adanya suasana sharing and

loving community. Gereja yang mempunyai panggilan untuk berbagi dan membantu

KLMTD diharapkan mempunyai relasi cinta. Mereka bukan membangun relasi

pemberi dan penerima, namun relasi sesama yang penuh solidaritas sebagai sebuah

komunitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

16

B. Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

1. Pengertian PSE sebagai suatu komisi/bidang

Komisi PSE pada awalnya disebut dengan Pansos atau Panitia Sosial.

Kemudian para uskup membentuk Komisi PSE tersebut untuk membantu karya

PSE dalam tingkat Keuskupan, Kevikepan, dan Paroki. Mekanisme kerja atau

pelayanan komisi ini bersumber dari rencana pastoral Gereja. Perlu dilihat kembali

bahkan jika perlu diuji, untuk menemukan jawaban apakah karya tersebut

membantu Gereja dalam membangun tugas pelayanan demi kesejahteraan hidup

manusia secara utuh dan layak.

Turang (2008: 18) mengatakan bahwa

mekanisme kerja PSE hendaknya menumbuhkan kesatuan dan persatuan

dalam seluruh persekutuan hidup Kristiani, agar kehadirannya

membuahkan keadilan, kesejahteraan, dan persaudaraan. Sedangkan

struktur pelayanan hendaknya bercorak sederhana, jelas, cepat, luwes, dan

aman. Corak bersaudara kerasulan PSE menggerakkan umat untuk

mengambil peran aktif dalam kebersamaan.

Dalam konteks Parokial, Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

merupakan suatu bidang dalam susunan kepengurusan Dewan Paroki untuk

menanggapi karya kerasulan sosial. Tim ini menangani perencanaan, pelaksanaan,

dan koordinasi kegiatan dalam upaya mengembangkan aspek sosial ekonomi umat

dan masyarakat. Dalam perkembangannya, PSE dapat juga disebut sebagai gerakan

pastoral yang diharapkan dapat menanggapi kebutuhan sosial ekonomi umat

melalui karya-karya dengan prinsip hidup Kristiani. PSE mempunyai prioritas

untuk memberdayakan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel

(KLMTD) agar dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Konferensi Waligereja

Indonesia, 2008: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

17

PSE atau Pengembangan Sosial Ekonomi bermakna sebagai berikut

(Konferensi Waligereja Indonesia, 2008: 32):

a. Pengembangan berarti mengusahakan adanya usaha pembangunan bagi pribadi

manusia yang beriman dan bermutu.

b. Sosial berarti konsekuensi sifat dasar manusia yang hidup bersama dengan

orang lain sehingga dunia harus dikelola bersama dengan sikap setia-kawan.

c. Ekonomi berarti kemampuan manusia untuk menghayati dan menjiwai dispilin

Kristiani dan menerapkan semangat Injili dalam tata kesejahteraan ekonomi.

Untuk itu, PSE mengandung makna sebagai suatu usaha manusia dalam

mengelola tata dunia ini haruslah memberikan kemungkinan bagi setiap orang

mengalami suatu kehidupan yang layak dalam semangat kebersamaan yang saling

menguntungkan, saling melengkapi, saling membantu, dan saling menghormati.

Dalam karya PSE, Gereja diminta untuk siap menyelenggarakan pendidikan

pembangunan. Pendidikan pembangunan maksudnya adalah bahwa agar umat

dibina dalam semangat untuk rela berbagi harta milik dengan begitu bisa berperan

dalam menyumbang bagi kesejateraan umat manusia. Dunia masa ini yang

menuntut pembangunan untuk memerangi kemiskinan harus dilakukan terus

menerus dan sepanjang masa.

2. Ajaran Sosial Gereja sebagai Sumber Inspirasi PSE

Gereja menyadari pentingnya berkarya nyata bagi dunia. PSE menjadi

salah satu bentuk perwujudan komitmen Gereja. PSE muncul dari panggilan untuk

memperjuangkan nilai keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan bagi keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

18

manusia. PSE juga diharapkan dapat membantu Gereja menghadapi permasalahan-

permasalan sosial di dunia. Gereja membaca permasalahan sosial yang terjadi

dalam ajaran sosial Gereja, mulai dari Rerum Novarum sampai dengan Deus

Caritas Est (Komisi PSE KWI, 2008: 3).

Komisi PSE KWI (2008: 11) mengatakan bahwa Ajaran Sosial Gereja

membantu Gereja untuk memberikan kesadaran dan kepedulian bagi kondisi kerja

yang menyedihkan melalui pembagian gaji yang tidak adil (Rerum Novarum).

Kondisi yang menyedihkan ini didorong oleh pribadi-pribadi manusia yang

menginjak hak sesamanya. Maka Gereja mengajak perubahan pembangunan

diawali dengan perubahan pribadi. Perubahan pribadi yang bersemangat Kristiani

dan nilai Injili. Masing-masing pribadi juga perlu peduli terhadap keadilan sosial,

dari situlah permasalahan dan perselisihan dapat terselesaikan (Quadragesimo

Anno). Dalam Mater et Magistra, digambarkan permasalahan pada berbagai aspek

kehidupan modern karena industrialisasi; maka Gereja diharapkan membantu

mengarahkan jalan dalam kehidupan modern ini. Gereja juga perlu menegaskan

kembali bahwa masing-masing pribadi bertanggungjawab untuk berkembang dan

bergerak maju guna membangun dunia dan demi terwujudnya Kerajaan Allah di

tengah kegiatan duniawi.

Pacem in Teris menegaskan peran orang Katolik dalam kesejahteraan

masyarakat. Orang Katolik tidak boleh hanya diam melihat permasalahan

ketidakadilan, perpecahan, kemiskinan serta masalah lainnya. Orang Katolik perlu

menjadi aktif dalam kehidupan masyarakat dan pencapaian kesejahteraan umum

(Komisi PSE KWI, 2008: 26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

19

Menurut Komisi PSE KWI (2008: 31) Gereja berperan untuk menawarkan

bantuan bagi pribadi, kegiatan manusia, dan masyarakat. Bantuan itu berupa

tanggapan atas apa yang menjadi kebutuhan atau permintaan dunia. Kebutuhan

akan perlindungan martabat manusia, kebutuhan tercapainya kesatuan, dan

kebutuhan lainnya. Untuk itu Gereja juga siap menerima bantuan, agar nilai dan

semangat Injili terwujud dalam dunia (Gaudium et Spes). Bantuan itu juga dapat

diberikan berupa upaya membangun solidaritas dengan saling berbagi kekayaan.

Gereja mengajak dunia untuk berbagi dengan dilandasi persaudaraan yang sejati

sebagai satu keluarga manusia. Umat Kristiani didorong untuk memperluas dan

mengembangkan upaya kerja sama demi mengatasi kesulitan bangsa-bangsa

(Populorum Progressio).

Berdasarkan permasalahan sosial ekonomi yang ada dan himbauan melalui

ajaran sosial Gereja, PSE semakin berkembang untuk memberikan kesadaran bagi

Gereja. Gereja perlu menyadari bahwa memperjuangkan keadilan, kemerdekaan,

dan kedamaian bagi dunia merupakan karya pelayanan yang sejati (Komisi PSE

KWI, 2008:3). Melalui PSE diharapkan karya keselamatan Allah nampak nyata.

PSE juga diharapkan dapat memberikan semangat baru kepada (khususnya)

fungsionaris PSE, umat Katolik, dan masyarakat guna bertumbuh dalam sikap serta

tindakan saling melayani sebagai tanda solidaritas keluarga manusia.

3. Prinsip Keterlibatan Sosial Gereja

Sebagai bagian dari keluarga manusia, Gereja mempunyai tugas dan

tanggungjawab terhadap hidup sesamanya. Sebagai anak Allah, Gereja mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

20

tugas untuk menaati hukum cinta kasih kepada Allah dan sesama. Gereja ikut ambil

bagian dalam kehidupan sosial dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Martabat Manusia

Manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar-Nya. Gereja memandang

manusia, dalam setiap pribadinya merupakan citra Allah yang hidup. Pribadi itu

ditentukan sebagai sasaran sekaligus pelaku kehidupan sosial. Memperjuangkan

martabat manusia menjadi tujuan akhir kehidupan sosial kemasyarakatan. Dalam

GS 26 dituliskan bahwa “tatanan masyarakat serta kemajuannya harus tiada

hentinya menunjang kesejahteraan pribadi manusia, sebab penataan hal-hal harus

dibawahkan pada tingkatan pribadi-pribadi, dan jangan sebaliknya.” Maka,

kesejahteraan pribadi itu dapat diupayakan dengan memandang setiap manusia

sebagai sesamanya, tidak ada pengecualian terhadap golongan-golongan lain untuk

mengupayakan kelayakan hidup setiap orang (KGK 2235).

Landasan kesetaraan martabat manusia tercantum dalam Dokumen Konsili

Vatikan II, Gaudium et Spes artikel 29 bahwa “Karena kemuliaan Allah bersinar

pada wajah setiap orang maka martabat setiap orang di hadapan Allah merupakan

dasar martabat manusia di depan sesamanya.” Karenanya, kita tidak membedakan

serta memberi pengecualian kepada orang. Allah nampak dalam diri setiap orang.

Untuk itu, setiap orang memang mempunyai tugas untuk menghormati satu sama

lain karena pada hakikatnya mereka setara.

b. Kesejahteraan Umum

Menurut Kompendium Ajaran Sosial Gereja (2009: 112) kesejahteraan

umum merujuk pada “keseluruhan kondisi hidup kemasyarakatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

21

memungkinkan baik kelompok-kelompok maupun anggota-anggota perorangan

untuk secara lebih penuh dan lebih lancar mencapai kesempurnaan mereka sendiri.”

Maka, kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya merujuk pada kondisi pribadi

saja. Justru masing-masing pribadi tidak akan merasakan kesejahteraannya dalam

dirinya sendiri. Kesejahteraan yang dirasakan merujuk pada kenyataan bahwa ia

ada “bersama yang lain” dan “untuk yang lain.”

Kesejahteraan umum dikaitkan dengan prinsip keutuhan martabat manusia

dan pandangan bahwa setiap manusia mempunyai derajat yang sama.

Kesejahteraan yang dibangun bukan karena satu pribadi atau kelompok saja,

melainkan “dibangun bersama yang lain.” Selanjutnya kesejahteraan itu juga tidak

dinikmati oleh satu pribadi atau kelompok saja, melainkan “untuk yang lain.”

Maka dari itu, kesejahteraan umum merupakan tanggung jawab bersama.

Setiap orang dapat berperan dalam membangun kesejahteraan umum. Kelompok

dengan tatanan tinggi sampai pada kelompok dengan tatanan rendah atau masing-

masing pribadi dapat ikut serta. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan

memperjuangkan keadilan sosial. Pandangan ini didukung oleh ajaran Paus Pius XI

(Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, 2009: 133) yang mengatakan

bahwa

“Pemerataan harta benda tercipta yang seperti tiap orang bernalar tahu,

dewasa ini mengalami situasi buruk sekali akibat perbedaan yang amat

besar antara kelompok kecil yang kaya raya dan mereka yang serba tak

empunya dan tak terbilang jumlahnya, harus dikembalikan kepada

kesesuaian dengan norma-norma kesejateraan umum, yakni keadilan

sosial.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

22

c. Subsidiaritas

Menurut Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KWI, 2009: 137)

“prinsip subsidiaritas menyatakan bahwa komunitas pada tatanan yang lebih tinggi

tidak boleh mengambil alih tugas komunitas pada tatanan yang lebih rendah dan

mengambil otoritasnya. Namun jika ada kebutuhan, komunitas yang tatanannya

lebih tinggi wajib mendukungnya.”

Menurut Kompendium Ajaran Sosial Gereja (2009: 126) asal usul prinsip

ini adalah adanya prinsip keutuhan martabat manusia. Manusia merupakan

makhluk yang bebas untuk menentukan masa depannya. Kebebasan pribadi

manusia juga membantu prinsip kesejahteraan umum berjalan. Untuk mencapai

kesejateraan umum itu, kelompok tatanan tinggi menerapkan perilaku menolong

atau subsidium. Subsidium berarti mendukung, memajukan, dan mengembangkan

kelompok tatanan yang lebih rendah.

Bantuan diberikan hanya bila kelompok itu tidak dapat menyelesaikan

permasalahan atau bebannya. Dalam prinsip ini, kelompok tatanan tinggi justru

memberikan kesempatan kepada kelompok tatanan rendah untuk mengatasi sendiri

masalah mereka. Inilah yang akan membantu perkembangan pribadi maupun

komunitas. Komunitas yang tatanannya lebih rendah, dengan berani dan mencoba

mengatasi permasalahan yang terjadi, justru akan meningkatkan daya juang.

Apabila kelompok kecil belum mampu mengatasi masalah, kelompok besar

bertanggungjawab untuk membantu penyelesaian masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

23

d. Solidaritas

Menurut Mulyatno (2015: 125) solidaritas mencakup keyakinan bahwa

setiap pribadi membutuhkan sesama dan setiap pribadi bertanggung jawab terhadap

perkembangan diri dan hidup sesama. Sedangkan menurut Ensiklik Sollicitudo Rei

Socialis, solidaritas adalah tekad untuk tetap dan kontinu berkarya demi

kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan bagi semua dan setiap orang, karena

kita bertanggungjawab atas semuanya (Koerniatmanto Soetoprawiro, 2003: 142).

Solidaritas Kristiani sangat dibutuhkan dalam masyarakat dengan kesenjangan

ekonomi yang tajam. Solidaritas dapat diwujudkan dengan membela dan

memberikan bantuan kepada kaum KLMTD akibat ketidakadilan pada sistem

sosial, ekonomi, dan politik. Pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan

menjadi bentuk nyata solidaritas itu. Karya pendidikan dan pendampingan bagi

KLMTD juga sungguh penting dengan tujuan pemenuhan hak asasi manusia dan

martabat hidup manusia.

Selain itu menurut YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH (2016:

102) solidaritas juga dimaksudkan sebagai usaha untuk menjadi rekan bicara,

tumbuh dengan memahami ide-ide, argumen, kebutuhan, dan keinginan orang lain,

serta untuk dapat mengembangkan kepribadian seutuhnya. Dengan begitu,

solidaritas bukan semata memenuhi kebutuhan sesama dengan memberikan

bantuan material. Bantuan moril berupa pendampingan dan menjadi rekan atau

komunitas dapat menjadi suatu bentuk solidaritas yang konkret bagi sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

24

Paus Fransiskus dalam Seruan Apostolik Evangelii Gaudium artikel 192

menegaskan bahwa

kita bahkan menginginkan lebih daripada ini: impian kita membumbung

lebih tinggi. Kita tidak hanya berbicara tentang kepastian adanya makanan

atau “nafkah yang bermartabat” bagi semua orang, tetapi juga “agar semua

mencapai kesejahteraan dalam aneka aspeknya”159 Hal ini berarti

pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dan terutama pekerjaan, karena

melalui kerja yang bebas, kreatif, dan partisipatif dan saling

mendukunglah manusia dapat mengungkapkan dan meningkatkan

martabat hidup mereka. Upah yang adil memampukan mereka memiliki

akses yang memadai kepada semua hal-hal baik lain yang ditujukan untuk

pemakaian kita bersama.

Solidaritas berarti upaya agar setiap orang mendapatkan makanan yang

bermartabat dan terpenuhinya kebutuhan hidup manusia. Paus Fransiskus

mengatakan bahwa solidaritas juga memastikan bahwa semua orang mempunyai

akses terhadap pendidikan, pelayanan kesehatan, dan mendapatkan pekerjaan yang

membawa pembebasan, kreativitas, serts kerja sama. Pekerjaan yang mereka

peroleh harus memberikan mereka upah yang adil; pekerja bisa membiayai hidup

sendiri, hidup keluarganya, dan menyumbang dalam membangun kesejahteraan

umum.

4. Tujuan PSE: Terwujudnya Kesejahteraan Umum

Tujuan digerakkannya karya pastoral dalam bidang Pengembangan Sosial

Ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umat/masyarakat.

Kesejahteraan itu bukan hanya mengarah kepada kesejahteraan secara pribadi

melainkan kesejahteraan umum. Paus Yohanes XXIII dalam Ensiklik Master et

Magistra (seperti dikutip dalam GS 26) mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

25

kesejahteraan umum adalah keseluruhan kondisi-kondisi hidup

masyarakat, yang memungkinkan baik kelompok ataupun perseorangan,

untuk secara lebih penuh dan lebih lancar mencapai keseluruhan

kesempurnaan mereka. Setiap kelompok harus memperhitungkan

kebutuhan serta aspirasi kelompok lain yang wajar, bahkan kesejahteraan

segenap keluarga manusia.

Tentunya setiap pribadi bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. PSE

menjadikan kesejahteraan umum sebagai tujuan bersama. Menurut YOUCAT

Foundation gemeinnützige GmbH (2016: 94), kesejahteraan umum mengacu

pada kesejahteraan setiap manusia dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Dalam Undang-Undang No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial,

disebutkan bahwa “kesejahteraan umum adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan

material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.”

Kesejahteraan umum itu dapat terwujud saat setiap pribadi manusia

bukan hanya memikirkan kesejahteraan dan kebutuhan diri sendiri, tetapi lebih-

lebih kesejahteraan bagi mereka yang KLMTD. Gereja yang memberi perhatian

bagi orang miskin bukan berarti memberi batasan kepada orang yang kaya.

Justru dalam PSE, keterlibatan orang yang mampu membantu orang lain

dipandang sebagai suatu jalan rahmat kasih Allah. Dalam Kis. 2:41-47, cara

hidup jemaat Perdana yang menjadikan ‘kepunyaan kita adalah kepunyaan

bersama’ menjadi suatu jalan agar tercipta kesejahteraan umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

26

5. Prinsip Moral dalam Kerasulan Ekonomi

Gereja ikut ambil bagian dalam upaya pembangunan ekonomi bangsa.

Dalam Gereja, upaya itu disebut sebagai kerasulan ekonomi. Kerasulan ekonomi

adalah segala usaha perbaikan situasi kehidupan ekonomi berdasarkan iman

Katolik, dasarnya Kitab Suci, dan Ajaran Sosial Gereja. Dengan upaya itu,

diharapkan Gereja dapat ikut terlibat dalam membangun kesejahteraan pribadi dan

bersama secara adil dan merata. Menurut Darmaatmaja (2018: 9-10) untuk ikut

terlibat dalam kerasulan ekonomi, ada enam prinsip moral yang harus diperhatikan.

a. Permasalahan mengenai martabat pribadi manusia

Kebijaksanaan yang dirumuskan oleh pemerintah dan lembaga hukum

harus melindungi martabat pribadi manusia. Setiap manusia dipercaya sebagai citra

Allah yang mempunyai martabat tinggi. Meskipun pada kenyataannya, masyarakat

lebih memandang manusia berdasar apa yang ia miliki (having) seperti kedudukan,

jabatan, atau harta kekayaan dibandingkan dengan harkat dan martabatnya sebagai

manusia (being).

b. Masyarakat sebagai komunitas

Gereja harus menyadari bahwa martabat manusia tumbuh dan berkembang

dalam sebuah komunitas. Di dalam komunitas itulah, mereka memiliki kesempatan

untuk mengetahui dan mengembangkan bakat. Sama halnya seperti kerasulan

ekonomi yang memberikan kesempatan kepada para anggota komunitasnya untuk

dapat berkembang dalam kebersamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

27

c. Setiap orang mempunyai hak untuk ikut berpartisipasi dalam kehidupan

ekonomi

Dengan bekerja seseorang mendapatkan upah untuk menjalani hidupnya

menuju kesejahteraan. Setiap orang mempunyai hak untuk berpartisipasi. Mereka

mempunyai hak untuk bekerja. Pemerintah yang harus menjamin adanya lapangan

pekerjaan itu.

d. Anggota masyarakat berkewajiban khusus membantu warga yang miskin

Selain memenuhi kebutuhan hidupnya dan membangun kesejahteraan

pribadi, setiap anggota masyarakat berkewajiban untuk membantu yang miskin.

Gereja sudah memperjuangkan mereka yang miskin dengan semangat prefential

option of the poor atau mendahulukan kepentingan mereka yang miskin.

e. Memperhatikan hak asasi manusia

Manusia perlu memperhatikan satu sama lain sebagai “saudara”: saudara

satu Bapa yaitu Allah di surga. Manusia justru sering melupakan hal itu, sehingga

justru memangsa satu sama lain. Muncullah hak asasi berupa hak sipil, hak politik,

dan hak ekonomi. Hak ini dirumuskan untuk melindungi martabat manusia sebagai

ciptaan Allah dengan bakat yang menjadi berkat bagi sesama.

f. Masyarakat bertanggung jawab atas perkembangan diri dan

perlindungan HAM

Meski hak asasi manusia telah dirumuskan, masih saja terdapat kasus

pelanggaran HAM. Peran masyarakat dibantu pemerintah/negara adalah menjamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

28

terpenuhinya hak dasar itu. Selain pemerintah, Gereja ikut memperjuangkan hak

asasi manusia sesuai dengan perintah Allah.

6. Visi Dasar dan Spiritualitas PSE

Menurut Garis-Garis Besar Pedoman PSE (Komisi PSE KWI, 1990:4),

PSE memiliki Visi Dasar dan Spiritualitas sebagai berikut:

a. Visi Dasar

Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan Allah. Tugas itu awalnya

diberikan kepada Yesus dan dilanjutkan oleh Gereja (persekutuan umat Allah).

Maka untuk itu, Gereja membutuhkan keterlibatan dan tanggung jawab demi

utuhnya hidup manusia di dunia.

b. Spiritualitas PSE

Khususnya bagi mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tersingkir, Yesus

berharap bahwa perwujudan Kerajaan Allah bukan hanya melalui doa melainkan

juga melalui karya pelayanan nyata. PSE hadir sebagai karya evangelisasi untuk

melihat kembali kebutuhan hidup manusia dengan semangat injil. PSE menuntut

adanya pengembangan diri yaitu kemandirian yang mengabdi demi kebaikan

bersama.

7. Aktualisasi PSE

Karya kerasulan PSE diaktualisasikan sesuai dengan potensi atau situasi

dalam masyarakat. Menurut Komisi PSE KWI (1990: 17) beberapa contoh

aktualisasi PSE adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

29

a. Bekerja sama dengan pemerintah melalui usaha keluarga/industri rumah tangga

(IRT)

b. Credit Union (CU) yang bergerak di bidang simpan pinjam yang dimiliki dan

dikelola oleh anggotanya serta bertujuan untuk membangun kesejahteraan

anggota.

c. Beberapa alternatif dalam PSE bagi masyarakat pedesaan yaitu:

1) Menggerakkan usaha tani;

2) Pelatihan usaha tani agar mampu bersaing;

3) Kelompok tani mengembangkan usaha dalam industri rumahan meski skala

kecil;

4) Memberi informasi ketrampilan tepat guna;

5) Kerajinan keluarga mengelola hasil tani;

6) Petani mental wiraswasta dengan adanya koperasi, perkreditan;

7) Memantapkan peran wanita sehingga potensi lingkungan dapat berkembang

dengan menanam apotek hidup;

8) Usaha kooperatif dengan kelompok tani;

d. Koperasi

e. Peningkatan ketrampilan sesuai dengan sumber daya yang ada

f. BPR (Bank Pengkreditan Rakyat) yang menyediakan modal usaha

g. Pengembangan wirausaha

1) Usaha yang menciptakan lapangan kerja dengan pelatihan wiraswasta;

2) Mengembangkan tenaga pendamping terampil yang mampu mendampingi

masyarakat yang berminat dalam berwiraswasta;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

30

3) Menggerakkan masyarakat untuk bekerja sama lewat bantuan modal skala kecil,

misalnya kebun bersama atau ternak bersama

h. Pengembangan masyarakat nelayan

1) Memberikan perhatian kepada kelompok nelayan tentang apa yang dibutuhkan

dan apa solusi bersama yang perlu dikerjakan;

2) Usaha pengembangan fasilitas khususnya pemasaran/marketing bagi nelayan;

3) Memberikan pendidikan non formal untuk meningkatkan martabat.

i. Penumbuhan pola pembangunan tepat guna.

j. Mempelajari dan mengkaji situasi masyarakat dan mengembangkan pola

pembangunan yang tepat.

k.Pembangunan yang tepat guna untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

l. Pengembangan lingkungan hidup.

1) Pembangunan berpaut erat dengan dukungan daya alam, maka pembangunan

juga harus diimbangi dengan pemeliharaan lingkungan hidup yang

berkelanjutan. Pembangunan kesejahteraan rakyat harus berwawasan

lingkungan hidup.

2) Usaha PSE juga menaruh penghormatan terhadap lingkungan hidup yang

berkelanjutan. Lingkungan hidup berperan sebagai penyokong kehidupan.

Misalnya pertanian, perikanan, dan perkebunan tidak akan dilanjutkan bila

justru merugikan lingkungan hidup manusia sendiri

3) PSE mendorong pengembangan usaha tani, usaha keluarga, kerajinan tanpa

memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

31

m. Pengembangan ekonomi keluarga dengan tabungan keluarga sebagai metode

pengaturan ekonomi rumah tangga sehat.

n. Katekese bercorak sosial ekonomi.

o. Memberikan motivasi sosial ekonomi bagi keluarga pedesaan dengan

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

p. Pengembangan sosial budaya masyarakat.

8. Karya PSE sebagai Gerakan Pemberdayaan

Permasalahan sosial ekonomi dalam wilayah Asia adalah kemiskinan.

Kemiskinan merupakan suatu keprihatinan yang mendalam bagi masyarakat dunia.

Begitu pula dengan penduduk benua Asia yang mayoritas miskin. Dalam Gereja,

ensiklik-ensiklik Paus menunjukkan perhatian besar kepada kaum miskin dengan

semangat prefentialoption for the poor. Kepada kaum miskin, Gereja memberikan

perhatian kepada orang-orang dengan masalah pengangguran, kelaparan,

bertambahnya gelandangan, dan juga pada masalah sosial ekonomi lainnya.

Gereja Keuskupan Agung Semarang menghidupkan kembali jati dirinya

sebagai Gereja Papa Miskin. Pengartian Gereja Papa Miskin dinilai sebagai Gereja

yang memiliki kaum papa miskin dan juga dekat dengan kaum papa miskin. Dengan

kedekatannya dengan kaum papa miskin, diharapkan Gereja dapat menghidupi

semangat kemiskinannya. Gereja menyatakan partisipasi aktif berupa tindakan

nyata bagi mereka. Bukan hanya sebatas simpati (peduli) dan empati (ikut

merasakan) namun juga melakukan aksi (berbuat/bertindak sesuatu).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

32

Pujasumarta dalam Dewan Karya Pastoral KAS (2015: 21) menegaskan

bahwa “perwujudan Gereja Papa Miskin bisa dikembangkan melalui tiga pintu

utama, yaitu hidup sejahtera, hidup bermartabat, dan hidup beriman”.

Mengusahakan hidup sejahtera bagi masyarakat sudah diwujudkan dengan

pembentukan Delsos atau Delegatus Sosial yang sekarang ini disebut sebagai

komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE).

PSE sebagai suatu perwujudan karya Gereja Papa Miskin menujukkan

wajah dan tanggung jawab sosialnya di tengah keluarga manusia. PSE bekerja sama

dengan lembaga layanan sosial bergerak dan berpartisipasi dalam mengatasi

permasalahan ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan. Pelayanan itu bukan

hanya untuk “memberi pelayanan/kebutuhan” KLMTD saja, namun juga mengajak

mereka untuk berkembang secara mandiri sehingga dapat berdaya ubah demi hidup

yang sejahtera.

Untuk mencapai hidup sejahtera itu, gerakan-gerakan yang dikembangkan

antara lain: gerakan karitatif, gerakan pemberdayaan, dan pendampingan

kemandirian ekonomi. PSE sendiri merupakan suatu gerakan pemberdayaan.

Menurut Dewan Karya Pastoral KAS (2015: 24)“gerakan pemberdayaan adalah

gerakan kasih yang mendorong seseorang menjadi lebih terlibat dalam keputusan

dan aktivitas yang mempengaruhi kualitas hidup mereka.” Setiap orang diyakini

mempunyai martabat yang baik, maka setiap orang dapat berkembang untuk

meningkatkan kualitas hidup mereka. PSE sebagai suatu gerakan pemberdayaan,

membantu umat untuk menyadari kemampuan diri sehingga terdorong untuk

berkembang dan berubah. Perubahan yang terjadi dalam proses pemberdayaan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

33

bukan hanya sekedar perubahan secara materi atau finansial. Bukan berarti PSE

membantu orang untuk menjadi kaya. PSE membantu setiap pribadi mengalami

perubahan finansial, mental, dan spiritual:

a. Perubahan finansial atau materi diartikan sebagai kemandirian seseorang untuk

dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka tidak lagi bergantung

pada pihak-pihak sebagai pemberi. PSE memberikan pemberdayaan

kewirausahaan misalnya dengan pelatihan ketrampilan (memasak, berkreasi,

otomotif), pemasaran produk, dan penggunaan teknologi.

b. Perubahan mental diartikan sebagai perubahan mentalitas baru. Mentalitas

yangpesimis menjadi lebih optimis, mentalitas kecurangan menjadi kejujuran.

PSE juga menekankan pada mentalitas solidaritas yang akan membantu dalam

partisipasi pemberdayaan bagi sesama.

c. Perubahan spiritual diartikan sebagai proses umat semakin mendalami iman

mereka. PSE membantu Gereja menyadari kehadiran Allah melalui para papa

miskin. Gereja menjadi tanda dan sarana keselamatan bagi orang-orang yang

ikut berpartisipasi dalam gerakan pemberdayaan ini.

Gerakan pemberdayaan yang dilakukan juga harus menjadi bagian dari

diakonia yang bertanggungjawab. Bila pemberdayaan telah dilakukan, komitmen

terhadap pengharapan akan adanya perubahan harus dijalankan. Diakonia harus

bertanggungjawab untuk mengembangkan pengharapan Gereja dan masyarakat.

Menurut Widyaatmaja (2009: 42)

diakonia yang bertanggungjawab adalah diakonia yang menjadikan

kita rela menderita demi pengharapan akan keadilan sosial itu. Bila dalam

situasi berkelimpahan kita melakukan diakonia dan tetap berkomitmen

dalam pelayanan terhadap orang miskin, maka aksi semacam itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

34

merupakan sesuatu yang biasa dan wajar. Kini saatnya bagi Gereja di

seluruh dunia untuk menghadapi tantangan, apakah di dalam kekurangan

dan penderitaannya, ia bersedia menyatakan solidartas terhadap orang

miskin? Apakah Gereja bersedia berkorban untuk pembaharuan tata-

ekonomi sosial politik seantero dunia dalam rangka mewujudkan

masyarakat partisipatif yang adil sejahtera dan berkesinambungan?

PSE menjadi bentuk komitmen Gereja untuk hadir bagi manusia. PSE

sebagai gerakan pemberdayaan menuntut kesetiaan untuk terus mendampingi umat

dan masyarakat menuju perubahan. PSE tidak bisa hanya dilakukan selama satu dua

hari atau dalam jangka waktu yang singkat. PSE dilakukan dalam jangka waktu

yang panjang dan keberlanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

35

BAB III

PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI (PSE) TERHADAP

EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA

A. Pewartaan Gereja: Terwujudnya Kerajaan Allah

1. Yesus, diakonia, dan Kerajaan Allah

Diakonia merupakan salah satu cara Gereja untuk mewujudkan hadirnya

Kerajaan Allah di dunia. Menurut Abdipranata (1993: 225) Kerajaan Allah adalah

saat-saat di mana Allah hidup dengan karya-Nya yang bersarikan kasih

menyelamatkan, meraja, berkuasa, dan ‘merambah rasuk’. Allah dipercaya sebagai

satu-satunya sumber keselamatan umat manusia. Keselamatan dari-Nya

menganugerahkan kesejahteraan dalam hidup konkret manusia. Kesejahteraan itu

tidak secara langsung dirasakan secara fisik. Perubahan juga terjadi pada sikap batin

(tergantung pada peran Roh Kudus, keterbukaan, dan kemampuan) yang akan

mengatasi dan memperbaharui fisiknya. Perubahan yang terjadi dalam diakonia

Gereja diharapkan dapat terjadi (bukan hanya pada setiap pribadi tetapi juga) pada

seluruh keluarga manusia.

Kerajaan Allah diwartakan Yesus pada zaman kekuasaan Romawi yang

memberikan penindasan. Penindasan itu berakibat kelaparan, kemiskinan, bahkan

kematian bagi bangsa Yahudi. Bahkan dalam masyarakat terjadi sistem yang

terkotak-kotak yaitu kaum kaya dan miskin. Allah tidak menghendaki hal itu

terjadi. Dalam pewartaan Yesus itulah muncul suatu harapan akan adanya “Israel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

36

baru.” Israel baru maksudnya adalah terbangunnya suatu masyarakat yang hidup

penuh dengan kesejahteraan dan persaudaraan (Putranta, 2012: 7). Maka Yesus

diharapkan dapat menjadi teladan untuk melakukan keterlibatan sosial, maksudnya

bukan hanya sekedar hidup di tengah masyarakat namun juga secara aktif

memperjuangkan nilai-nilai pembebasan dan keadilan.

Yesus dipandang sebagai utusan Allah yang memulihkan keadilan dan

memihak kaum KLMTD. Kaum KLMTD menjadi pusat perhatian pewartaan

Yesus. Kabar keselamatan akan kedatangan Kerajaan Allah itu sungguh diwartakan

bagi mereka. Pewartaan Yesus sungguh tampak pada sikap dan cara hidup-Nya.

Yesus lahir, hidup, dan wafat dalam kemiskinan. Ia sendiri menghayati kemiskinan

akibat sistem dalam masyarakat Palestina waktu itu. Justru dalam kemiskinan dan

kesederhanaan itulah Ia menemukan pola pewartaan-Nya. Pola Yesus yang kurang

strategis ini justru menampakkan ciri pewartaan yang sederhana/tidak mencolok

dan tidak terkait dengan prosedur atau peraturan (Tisera, 2001:74-75).

Kerajaan Allah bukan hanya disampaikan dengan teori namun terutama

dalam tindakan Yesus. Yesus mengusir setan, menyembuhkan yang sakit, dan

memberi makan dengan tujuan untuk meringankan penderitaan dan mengatasi

kemelaratan umat manusia. Dalam Kitab Suci, yang diceritakan adalah perubahan

secara fisik atau kesejahteraan lahiriah. Sikap batin yang dirasakan mereka tidak

diungkapkan oleh penulis namun yang perlu ditekankan bahwa kesejateraan

lahiriah memang harus menjadi tanda komprehensif dalam Yesus (Tisera,

2001:79). Karenanya, perubahan yang terjadi akibat menerima pewartaan Kerajaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

37

Allah itu bukan semata-mata perubahan batiniah saja atau lahiriah saja. Keduanya

dirasakan benar-benar sehingga dapat merubah keseluruhan hidup mereka.

Mewartakan Kerajaan Allah merupakan perutusan Yesus yang dilanjutkan

oleh murid-murid-Nya. Yesus menuntut para murid untuk menghayati kemiskinan

dalam tugas pewartaannya. Tuntutan itu membuat para murid harus menghadirkan

diri dalam kemiskinan. Para murid hidup bersama mereka yang kecil, lemah,

miskin, tersingkir, dan difabel sebagai saudara. Para murid belajar hidup dengan

sikap solider dan mengidentikkan diri sebagai bagian dari mereka yang dipandang

hina.

Gereja sebagai komunitas para murid Yesus perlu menegakkan prinsip

bahwa apa yang diterima adalah cuma-cuma maka harus diberikan dengan cuma-

cuma pula. Tisera (2008: 79) mengatakan bahwa “Kerajaan Allah adalah hadiah,

tetapi juga menuntut perbuatan untuk orang kecil.” Demi solidaritas, harta milik

kita menjadi harta milik bersama. Sudah menjadi suatu kewajiban kita untuk

membantu sesama manusia.

2. Tanda hadirnya Kerajaan Allah

Yesus tidak pernah menjelaskan definisi Kerajaan Allah dalam pewartaan-

Nya. Ia menggunakan perumpamaan dan tindakan-Nya berupa mukjizat bagi

banyak orang. Justru dari cara pewartaan itulah, Kerajaan Allah terwujud nyata.

Menurut Fuellenbach (2006: 219) penjelasan Paulus mengenai Kerajaan Allah

digambarkan bukan tentang makanan dan minuman tetapi mengenai adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

38

kebenaran/keadilan, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm. 14:17).

Ketiga nilai itu menjadi tanda bahwa Allah telah meraja di hati manusia.

a. Keadilan

Secara biblis, keadilan diartikan sebagai hubungan yang benar. Keadilan

dapat diartikan pula sebagai rasa saling menghargai hubungan satu dengan yang

lainnya. Bila seseorang dapat membangun hubungan yang benar dengan Yahwe

maka haruslah ia dapat membangun hubungan yang benar pula dengan dirinya

sendiri, sesama dan alam ciptaan. Sama halnya dengan yang ditulis oleh Yeremia

(Yer. 22: 16) “Barangsiapa mengenal Aku, berarti menjalankan keadilan”

(Fuellenbach, 2016: 223-224). Menurut Brueggemann (dalam Fuellenbach, 2016:

223) “keadilan adalah menentukan apa yang menjadi hak seseorang dan

memberikannya kepada orang itu.”

Keadilan juga dapat dipahami sebagai kehendak yang tetap dan teguh

untuk memberikan kepada Allah dan sesama, apa yang menjadi hak mereka (KGK

1807). Nilai keadilan merupakan nilai yang diperjuangkan sampai saat ini. Keadilan

menjadi satu dari lima nilai dalam dasar negara Indonesia. Keadilan bagi seluruh

rakyat Indonesia menyangkut seluruh aspek kehidupan. Gaudium et Spes art. 29

menuliskan bahwa keadilan dalam aspek ekonomi berarti orang tidak boleh

direndahkan karena fungsi dan apa yang tidak mereka miliki. Kebijakan pemerintah

harus memperjuangkan keadilan, khususnya bagi pemerataan kesejahteraan

(YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH, 2016: 106). Maka kita sebagai orang

Kristianimendapatkan perutusan untuk membantu memeratakan kesejahteraan.

Misalnya bagi pemilik perusahaan yang membutuhkan karyawan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

39

meningkatkan dan mendorong kreativitas, kemampuan berwira usaha, mengatur

perekonomian dengan terlibat pada proses ekonomi itu.

b. Perdamaian

Menurut Von Rad (dalam Fuellenbach, 2016: 234) dalam Kitab Suci

Perjanjian Lama, kata damai muncul dari kata ‘shalom’ yang secara garis besar

berarti kesejahteraan, kesehatan, dan keutuhan. Damai terlebih menunjukkan

kesejahteraan yang dihubungkan dengan rasa puas dan senang. Jika mengartikan

damai dalam konsep Yunani, maka damai bisa berarti tidak berperang seperti yang

dituliskan oleh nabi Mikha (Mi. 4: 3-4).

Dalam Perjanjian Baru ada lima cara mengartikan kata ‘damai’ yaitu:

pertama, tidak ada perang; kedua, hubungan yang benar dengan Allah; ketiga,

hubungan baik di antara orang-orang; keempat, keadaan pribadi yang tenang dan

tentram; kelima, kata dari bagian rumusan sapaan.

Pengertian damai itu masih belum memadai bila ditempatkan dalam

keadaan sekarang ini. Perdamaian diartikan sebagai ketenteraman dalam tata aturan

dan kebahagiaan dalam tatanan kebaikan Allah. Tanda adanya damai dalam hidup

kita adalah bahwa kita mendapati diri melangkah bersama dengan mereka yang

mempunyai kejujuran dan mencari kebenaran, peduli terhadap kesejahteraan dan

keselamatan manusia (YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH, 2016: 256).

c. Sukacita

Dalam bahasa Yunani sukacita berarti kesenangan fisik. Dalam Kitab Suci,

sukacita dapat diartikan sebagai kehidupan atau kepenuhan hidup dan keutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

40

hidup manusia. Maka kita dapat memberikan kesempatan kepada setiap orang

untuk berkembang menjadi lebih kreatif sesuai dengan kemampuan dan

kemauannya. Lebih dalam lagi mengenai keutuhan hidup manusia, sukacita juga

dapat dikaitkan dengan pemenuhan hak asasi manusia.

Gereja yang mewartakan Kerajaan Allah dimaknai sebagai sebuah upaya

memperjuangkan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Istilah yang telah

disepakati dalam sidang ekumenis dalam World Council of Churches (WCC)

adalah JPIC atau justice, peace, and integrity of creation. Keadilan diperjuangkan

oleh Gereja dengan membentuk Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian.

Dewan itu mempunyai tugas untuk membela mereka yang lemah yang tidak mampu

secara ekonomi, sosial dan hukum. Nilai perdamaian diperjuangkan pula dengan

menjadi pelaku rekonsiliasi. Rekonsiliasi perlu dimulai oleh para pelaku

rekonsiliasi dalam masyarakat sehingga terbangun keharmonisan. Keutuhan

ciptaan dipahami sebagai upaya meningkatkan kelayakan hidup sehingga manusia

dapat hidup dengan lebih manusiawi (Bismoko Mahamboro, 2016: 20-22).

B. Peranan PSE terhadap Efektivitas Diakonia Gereja

1. PSE Berperan Dalam Berbagai Konteks Kerasulan Gereja

Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi merupakan bagian dari

Konferensi Waligereja Indonesia. Komisi PSE awalnya disebut sebagai Pansos atau

Panitia Sosial. PSE sebagai karya kerasulan terdapat di tingkat Paroki, keuskupan,

regional, dan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

41

Di tingkat Paroki, PSE menjadi suatu bagian dalam bidang pelayanan

sosial Dewan Paroki. Dahulu, PSE di tingkat Paroki disebut sebagai Seksi Sosial

Paroki (SPP). SPP mempunyai beberapa program yang telah disusun dan kemudian

akan dilaksanakan menurut pertimbangan Dewan Paroki. Pada umumya, SPP

bertugas untuk menjiwai umat Paroki untuk berpartisipasi dalam karya atau

kegiatan PSE. Umat Paroki diharapkan dapat mengurangi egoisme dan memiliki

sikap mengutamakan orang lain. Dalam struktur kepengurusan, umat yang

dipercaya untuk menjadi seksi PSE Paroki diharapkan dapat mengenal situasi

kehidupan Paroki, diterima oleh umat, serta mempunyai kepekaan dan kecakapan

dalam bidang sosial ekonomi. Selain itu, seksi PSE Paroki harus membangun kerja

sama yang baik dengan Pastor Paroki, Dewan Paroki, Komisi PSE Paroki lain dan

Komisi PSE Keuskupan, organisasi, seluruh umat serta masyarakat.

Komisi PSE Keuskupan bertugas untuk membantu Uskup serta

memberikan pendampingan dan motivasi bagi seksi PSE Paroki sekaligus

Keuskupan. Selain itu Komisi PSE Keuskupan memiliki tugas pokok untuk

memberikan gambaran mengenai PSE, sehingga umat tergerak ikut serta dalam

kerjasama membangun dan mengembangkan mutu hidup manusia. Tugas ini

berkaitan dengan peran komisi PSE untuk membangun solidaritas Kristiani.

Solidaritas Kristiani merupakan konsekuensi dari suatu peradaban cinta kasih yang

dipraktikkan dengan tindakan yang mendukung terciptanya kesejahteraan umum

(YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH, 2016:103).

Kerasulan PSE di tingkat regional bertujuan untuk melakukan koordinasi

dan komunikasi pemasalahan yang terjadi dalam karya kerasulan itu. Di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

42

terdapat 7 Regio PSE: Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi,

Maluku, dan Papua.

Kerasulan PSE di tingkat nasional adalah Komisi PSE KWI. “Komisi PSE

KWI adalah perangkat Konferensi Waligereja Indonesia di bidang pastoral

pengembangan sosial ekonomi, sebagaimana tercantum dalam Statuta Konferensi

Waligereja Indonesia.” Menurut Direktorium Komisi PSE KWI (Turang, 2008: 29),

tugas pokok dan utama Komisi PSE KWI adalah: Pertama, menampung

dan menyalurkan inspirasi dan aspirasi dari bawah serta memberikan

pedoman dan pengarahan bagi kegiatan pengembangan sosial-ekonomi.

Kedua, memberikan kepada KWI informasi dan pesan yang berorientasi

pada Pola Dasar Pembangunan Nasional serta tujuannya.

2. PSE sebagai Salah Satu Bentuk Perwujudan Diakonia

Karya kerasulan PSE merupakan salah satu bagian dari tugas pelayanan

(diakonia) Gereja. PSE melayani umat dan juga masyarakat, untuk itu tugas

pelayanan (diakonia) Gereja justru terwujud nyata melalui gerakan pemberdayaan

tersebut. Bila diakonia hanya dipahami sebagai kegiatan bakti sosial dengan

memberikan sembilan kebutuhan pokok (sembako), hal ini akan membentuk

hubungan pemberi dan penerima dalam tugas pelayanan Gereja. Gerakan satu arah

dengan hubungan pemberi dan penerima ini justru akan menghambat terbentuknya

kemandirian dan keutuhan martabat manusia.

PSE merupakan suatu karya kerasulan yang memenuhi ciri-ciri diakonia.

PSE bertujuan untuk membangun kesejahteraan umum melalui kegiatan yang

meningkatkan perekonomian umat. Umat didampingi untuk mampu mengetahui

dan memahami kebutuhan serta potensi mereka. Dengan begitu umat dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

43

berkembang dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan perekonomian

sehingga mencapai kesejahteraan hidupnya. Setelah itu barulah mereka memiliki

kekuatan untuk membantu menciptakan kesejahteraan umum.

PSE Paroki berkembang dari kebutuhan masyarakat setempat sehingga

dapat membantu memenuhi kebutuhan itu serta diakonia menjadi semakin nyata

dan konkret. Di Paroki yang mempunyai potensi pertanian dapat digalakkan PSE

bidang pertanian. Begitu pula dengan Paroki yang mempunyai kebutuhan untuk

pemberdayaan wanita, dapat dikembangkan PSE kerajinan tangan yang dikerjakan

di rumah. Upaya ini dapat membantu seorang ibu agar tidak harus meninggalkan

pekerjaan utamanya sebagai ibu rumah tangga.

Meski PSE baru dibentuk sampai tingkat nasional, tidak menutup

kemungkinan adanya kerjasama untuk mengembangkan ekonomi sosial

masyarakat internasional. Masyarakat perlu terbuka dengan kemungkinan kerja

sama itu untuk menjadikan solidaritas global semakin nyata.

Kemiskinan menjadi salah satu akar permasalahan yang menghambat

keutuhan hidup manusia. Akses hidup menjadi terbatas karena permasalahan

kemiskinan. PSE mencoba melihat dan menyelesaikan permasalahan itu dengan

langkah pencegahan berupa upaya-upaya pengembangan. Upaya pengembangan itu

dapat berupa kegiatan atau pendampingan yang mengarahkan masyarakat untuk

melawan sistem yang menghambat bertumbuhnya martabat manusia.

Sistem politik dan struktur masyarakat dapat menjadi alasan bagi

langgengnya kemiskinan dalam masyarakat. Ketidakadilan dan tidak adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

44

pemeraatan yang berimbas penderitaan bagi yang kecil masih sering dijumpai. PSE

tidak secara langsung menyentuh dimensi politik dan struktur masyarakat tersebut

namun dengan kebebasan dan kemandirian manusia untuk menciptakan

kesejahteraan umum dapat menjadi tombak melawan kekuatan sistem dan struktur

yang menyiksa.

PSE juga bersifat kemanusiaan karena memiliki visi untuk terlibat dan

bertanggungjawab demi keutuhan hidup martabat manusia. Keutuhan hidup

manusia bukan hanya dalam aspek ekonomi namun keseluruhan. Memang benar

bahwa aspek ekonomi dapat memberikan dampak bagi aspek kehidupan lainnya

seperti aspek sosial, pendidikan, dan kesehatan. PSE juga mengembangkan

semangat kemandirian, solidaritas, dan kesadaran spiritual. Selain itu karya PSE

bukan hanya terbatas pada Gereja saja melainkan juga bagi keluarga manusia.

PSE bersifat saling, maksudnya bahwa PSE menciptakan hubungan saling

berbagi dan saling mengasihi (sharing and loving community). Dalam karya PSE,

hubungan yang terbangun bukan sebatas pemberi dan penerima. Pemberi yaitu si

kaya dan penerima adalah si miskin. PSE membantu keluarga manusia menjadi

suatu komunitas yang saling berbagi dan mengasihi dengan adanya semangat

solidaritas Kristiani.

Kemandirian secara finansial dan spiritual menjadi tujuan pelaksanaan

karya kerasulan PSE. Melalui PSE, manusia semakin berkembang secara pribadi

sehingga mampu dan mau mengembangkan orang lain. PSE bukan menciptakan

hubungan ketergantungan secara ekonomi. Justru dalam PSE, umat dan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

45

akan didampingi menuju proses kemandirian itu. Maka Gereja berperan

membebaskan manusia untuk secara aktif melibatkan diri untuk menentukan

hidupnya sendiri.

PSE merupakan salah satu bentuk perwujudan diakonia karena memenuhi

kedelapan ciri-ciri diakonia yaitu bersifat hakiki, mewujud dalam Gereja setempat,

memerlukan bantuan bertaraf internasional, memerlukan langkah preventif,

berhubungan dengan dimensi struktural dan politik, bersifat kemanusiaan, bersifat

saling, dan bersifat membebaskan. Untuk itu, PSE berhasil membantu

terlaksananya diakonia secara tepat guna. Karya kerasulan PSE membantu

keberhasilan diakonia Gereja. PSE dapat dikatakan dapat berperan secara efektif

terhadap terwujudnya diakonia Gereja.

3. PSE Bermanfaat Jangka Panjang

Diakonia dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan. Gereja lebih sering

mengadakan gerakan karitatif untuk menunjukkan diakonia itu. Menurut Dewan

Karya Pastoral KAS (2015: 23) gerakan karitatif adalah gerakan cinta kasih yang

bercirikan langsung, dapat dirasakan, sementara sifatnya. Hal ini berbeda dengan

karya kerasulan PSE yang bermanfaat jangka panjang. PSE memberikan bantuan

untuk mengembangkan ekonomi dan sosial dengan menggali kebutuhan dan

mendorong daya umat dan masyarakat sehingga dapat mandiri untuk menentukan

kesejahteraan hidupnya. Maka manfaat PSE tidak dapat dirasakan dengan waktu

yang singkat dan diupayakan dapat berkelanjutan untuk membantu pembangunan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

46

Karya PSE dalam Gereja merupakan sebuah gerakan pemberdayaan.

Menurut Dewan Karya Pastoral KAS (2015: 24), gerakan pemberdayaan adalah

gerakan kasih yang mendorong seseorang menjadi lebih terlibat dalam keputusan

dan aktivitas yang mempengaruhi kualitas hidup mereka. Sedangkan menurut Ife

(dalam Susanti 2017: 9)

pemberdayaan merupakan suatu proses menyiapkan masyarakat supaya

memiliki sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keahlian untuk

meningkatkan kapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depan

mereka, serta berpartisipasi dan mempengaruhi kehidupan dalam

komunitas masyarakat itu sendiri.

Maka pemberdayaan ini dapat berhasil bila masyarakat terlibat dalam

usaha pemberdayaan itu sendiri. Begitu pula dengan gerakan pemberdayaan yang

dilakukan oleh Gereja. Gerakan ini menuntut keterlibatan Gereja sehingga

mendorong umat dan juga masyarakat untuk mengusahakan kesejahteraan umum.

Pemberdayaan itu dapat dilakukan sesuai dengan sumber daya manusia atau sumber

daya alam di tempat itu. Gerakan ini dapat dimulai dengan menganalisis kebutuhan

dan atau potensi yang dimiliki. Gerakan pemberdayaan ini akan bermanfaat secara

berkelanjutan bagi siapa saja yang terlibat.

Karya PSE sebagai gerakan pemberdayaan memberikan manfaat

berkelanjutan bagi Gereja dan masyarakat. Itu berarti pendampingan dan

pelaksanaan karya PSE membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

4. PSE sebagai Sumbangsih Gereja untuk Terlibat dalam Tata-duniawi

Apostolicam Actuositatem art. 5 menegaskan bahwa “Karya penebusan

Kristus menurut hakekatnya berkisar pada keselamatan manusia, termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

47

pembaharuan seluruh tata keduniaan. Maka perutusan Gereja tidak hanya

membawakan warta Kristus dan rahmat-Nya, melainkan juga meresapi dan

menyempurnakan tata dunia dengan semangat Injil”. Hal ini menurut KWI (2016:

88) sama seperti yang dirumuskan dalam Kanon 225 art. 2:

mereka, setiap orang menurut kedudukan masing-masing, juga terikat

kewajiban khusus untuk meresapi dan menyempurnakan tata dunia dengan

semangat injili, dan dengan demikian khususnya dalam menangani

masalah-masalah itu dan dalam memenuhi tugas keduniaan memberi

kesaksian tentang Kristus.

Gereja mempunyai tugas perutusan bukan hanya menghantar umat menuju

kedamaian surgawi namun juga mempunyai tugas untuk melibatkan diri dalam

karya tata-duniawi. Karenya, diakonia bukan dipahami sebagai pelayanan ibadat,

mengantar komuni, bertugas koor, atau tugas-tugas yang harus dilakukan

prodiakon. Diakonia justru menghadapi permasalahan kemiskinan, kelaparan, dan

penderitaan dalam masyarakat. Hal ini sama seperti yang dilakukan Yesus untuk

melayani orang-orang miskin, berdosa dan tersingkir, serta mengalami penderitaan.

Dalam menangani masalah seperti itulah, cara hidup kita hayati sebagai saksi

Kristus yang hidup.

5. Karya PSE Menghadirkan Kerajaan Allah di Dunia

Gereja melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan Kerajaan Allah di

dunia. Karya PSE merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Gereja.

Keselamatan yang diberikan Allah bukan hanya dalam aspek rohani. Gereja,

melalui PSE membantu umat dan masyarakat untuk merasakan keselamatan dalam

berbagai bidang yang didahului dengan aspek sosial ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

48

Melalui Pengembangan Sosial Ekonomi, umat dan masyarakat dapat

saling membangun komunitas yang membantu satu sama lain. Mereka membantu

dan bersedia dibantu untuk berkembang. Dengan begitu, perkembangan itu akan

mengubah sikap batin dan tindakan dalam hidup manusia. Perkembangan itu terjadi

baik secara individual maupun komuniter.

Secara sosial, PSE bermanfaat membangun komunitas menjadi lebih

solider. Dalam Gereja, communio atau koinonia lebih terbangun dengan adanya

prinsip “kesalingan” yaitu saling berbagi dan saling membantu (sharing and loving

community) sehingga terwujud Kerajaan Allah yang ditandai dengan suasana penuh

sukacita, perdamaian, dan keadilan.

6. PSE sebagai Pendorong Terwujudnya Solidaritas Kristiani

Solidaritas Kristiani diwujudkan melalui PSE dengan terbangunnya

komunitas yang saling berbagi dan saling membantu. Solidaritas dapat terjalin bila

sesama warga Gereja dan masyarakat menyadari dan mengakui sesamanya sebagai

subjek atau pribadi. Penyadaran dan pengakuan ini menuntut penghargaan akan

keutuhan martabat manusia. Menurut Koerniatmanto Soetoprawiro (2003: 143)

rasa saling menghargai itulah yang mendorong dialog persaudaraan antarmanusia

dalam mencapai tingkat kesempurnaannya.

Menurut Paus Fransiskus (YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH,

2016:196) caravan of solidarity merupakan suatu upaya dalam menghadapi

tantangan untuk menemukan dan berbagi ‘hidup’ bersama, tantangan untuk

mengalami perjumpaan dengan sesama, merangkul dan mendukung satu sama lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

49

untuk berjalan di tengah gelombang air yang bergolak liar agar dapat merasakan

pengalaman persaudaraan yang sesungguhnya (EG 87). Dengan begitu, PSE bukan

hanya meningkatkan ekonomi manusia namun persaudaraan sejati dengan

berlandaskan solidaritas Kristiani. Berkat solidaritas dalam PSE, manusia bukan

hanya bergantung satu sama lain namun juga satu sama lain mengupayakan agar

setiap orang mendapatkan makanan yang bermartabat. Solidaritas juga

mengupayakan agar mereka mempunyai akses untuk pendidikan, pelayanan

kesehatan, dan mendapatkan pekerjaan dengan upah yang adil sehingga mereka

dapat membangun kesejahteraan umum (EG 192).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

50

BAB IV

UPAYA MENINGKATKAN PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL

EKONOMI DEMI EFEKTIVITAS DIAKONIA GEREJA

Dalam bab sebelumnya, penulis menjabarkan tentang pemahaman tugas

pelayanan/diakonia, Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), dan peranan PSE

terhadap efektivitas diakonia Gereja. Setelah melihat permasalahan yang ada, maka

penulis akan menjabarkan usulan upaya-upaya meningkatan peranan PSE demi

efektivitas diakonia Gereja.

A. Katekese Sosial Ekonomi Sebagai Salah Satu Upaya Meningkatkan

Peranan PSE Demi Efektivitas Diakonia Gereja

1. Pengertian Katekese

Menurut Pertemuan Kateketik antarKeuskupan se-Indonesia atau PKKI I

arti katekese dipahami sebagai “usaha saling menolong terus-menerus dari setiap

orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun bersama menurut

pola Kristus menuju kepada hidup Kristiani yang dewasa penuh.” Karenanya,

katekese disebut juga sebagai pembinaan iman. Pembinaan iman berlangsung

secara terus menerus dan melalui proses timbal balik: setiap peserta katekese

membagikan dan juga mendengarkan pengalaman iman untuk menolong dirinya

dan sesama (Komkat KWI, 2010: 207-208).

Menurut Heuken (2005: 46) katekese berasal dari bahasa Yunani, katekeo

yang artinya “mengajar secara lisan” atau “memberitahu.” Katekese digambarkan

sebagai kegiatan membuat orang memahami sabda Allah (Kitab Suci) dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

51

mengikuti Sabda Allah (Yesus Kristus). Katekese dapat disebut sebagai pengajaran

dan pembinaan dasar hidup Kristiani yaitu iman dan tingkah laku Kristiani.

Katekese dapat diberikan oleh orangtua, guru agama atau katekis.

Paus Yohanes Paulus II melalui Anjuran Apostoliknya Catechesi

Tradendae (KWI, 2011:7) mengatakan bahwa

istilah katekese digunakan untuk merangkum seluruh usaha dalam Gereja

untuk memperoleh murid-murid, untuk membantu umat mengimani bahwa

Yesus itu Putera Allah, supaya dengan beriman mereka beroleh kehidupan

dalam nama-Nya, dan untuk membina serta mendidik mereka dalam

perihidup itu, dan dengan demikian membangun Tubuh Kristus itu.

Maka, katekese dapat dipandang sebagai sebutan untuk semua usaha Gereja untuk

memperoleh murid, membantu umat mengimani Yesus, membina dan mendidik

umat. Karenanya, katekese bukan hanya sekedar mendengarkan katekis

menyampaikan ajaran Gereja. CT art. 18 menegaskan arti katekese sebagai

“kegiatan pembinaan kepada anak-anak, kaum muda, dan dewasa. Katekese berisi

penyampaian ajaran Kristen yang dapat disampaikan secara organis dan sistematis

guna mengantar umat memasuki kepenuhan hidup Kristen.”

Kepenuhan hidup Kristen merupakan tujuan umat agar dapat hidup dalam

persekutuan dengan Yesus Kristus, serta hidup semakin menyerupai-Nya. Maka,

katekese bersifat Kristosentris: artinya berpusat pada Kristus. Katekese membantu

umat mendalami pribadi dan sabda Yesus. Yesus adalah jantung katekese. Ia

menjadi sumber sekaligus pusat berlangsungnya katekese. Perkataan, tindakan, dan

keseluruhan hidup-Nya menjadi teladan bagi Gereja.

Dari beberapa pengertian di atas, katekese menurut penulis adalah suatu

usaha untuk membina iman anggota Gereja mencapai kedewasaan iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

52

Pembinaan yang terjadi bukan sekedar pemberian informasi saja. Gereja

mengusahakan pembinaan iman terjadi karena adanya komunikasi iman antarumat.

Meskipun ada katekis sebagai fasilitator, umat justru berkembang dari usahanya

sendiri untuk terbuka berbagi dan menerima pengalaman iman yang disertai terang

Injil. Akhirnya, umat bersedia untuk belajar dan menjadi dewasa dalam iman.

Meski melalui proses yang sulit (sama seperti halnya Yesus), umat akan menyadari

tujuan akhir proses itu ialah mewartakan karya keselamatan Allah di tengah dunia.

2. Tujuan Katekese

Menurut Lalu (2007: 13) tujuan katekese yang tercantum dalam PKKI II

adalah:

a. Supaya dalam terang Injil semakin meresapi arti pengalaman-pengalaman kita

sehari-hari dan kita bertobat (metanoia) kepada Allah dan semakin menyadari

kehadiran-Nya dalam kenyataan hidup sehari-hari. Kepenuhan hidup Kristiani

itu ditandai dengan adanya kedewasaan iman, sedangkan kedewasaan iman itu

nampak dalam sikap penyerahan diri. Penyerahan diri itu dapat diawali dengan

pertobatan hati, berusaha mengenal Yesus, dan mempercayakan seluruh

hidupnya pada jalan yang telah digariskan-Nya (CT art.20). Oleh karenanya,

umat semakin sempurna beriman, berharap, mengamalkan cinta kasih dan

semakin dikukuhkan hidup Kristiani kita.

b. Semakin bersatu dalam Kristus, hidup menjemaat, tegas mewujudkan tugas

Gereja setempat dan mengokohkan Gereja semesta. Bersatu dalam Kristus

artinya bahwa katekese bukan hanya berisi pengajaran Yesus Kristus namun

juga mengundang umat untuk memasuki persekutuan hidup yang lebih dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

53

dan mesra dengan-Nya. Dengan memasuki persekutuan hidup itu, umat mampu

lebih mengenal dan meneladani Yesus. Dalam pribadi Yesus itu rencana

keselamatan Allah bagi manusia terpenuhi. Bersatu juga berarti ikut dalam

karya Yesus yang menyelamatkan manusia dari penderitaan yang tidak

berkesudahan (CT art. 5).

c. Sanggup memberi kesaksian tentang Kristus dalam hidup kita di tengah

masyarakat. Gereja menyiapkan umat untuk memberikan kesaksian tentang

Yesus Kristus kepada siapapun (CT art. 25). Kesaksian itu tidak melulu berupa

pengajaran satu arah, tetapi keseluruhan hidup umat juga dapat menjadi warta

keselamatan bagi sesama.

3. Katekese Sosial Ekonomi dengan Metode Analisis Sosial

Menurut Lalu (2007: 12) katekese umat diartikan sebagai “komunikasi

iman atau tukar pengalaman iman (penghayatan iman) antara anggota

jemaat/kelompok. Melalui kesaksian para peserta saling membantu sedemikian

rupa, sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara semakin

sempurna.”

Katekese dirasa masih bergerak kedalam dan memberikan manfaat hanya

bagi Gereja. Maka dalam Pertemuan Kateketik antarKeuskupan se-Indonesia

(PKKI IV) mengusulkan adanya katekese sosial. Menurut Komisi Kateketik KWI

(1989: 139-140) “katekese sosial adalah salah satu bentuk pelayanan sabda yang

dilaksanakan oleh Gereja untuk saling membina iman yang terlibat dalam

masyarakat.” Sedangkan katekese sosial ekonomi disebutkan sebagai suatu bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

54

aktualisasi PSE di tengah umat (Komisi PSE KWI, 1990: 17). Dalam konteks ini,

katekese sosial ekonomi dapat berarti sebagai suatu bentuk katekese yang

membahas mengenai permasalahan sosial ekonomi dan bertujuan untuk

memberikan pemahaman mengenai PSE sebagai jawaban dari permasalahan itu.

Menurut Banyu Harya Sigit dalam Madya Utama (2018: 183) “katekese

sosial adalah suatu usaha berkatekese yang secara eksplisit berpangkal pada

pengalaman kontekstual dan membantu penghayatan iman.” Tiga ciri katekese

sosial adalah: terbuka dalam analisis realita dalam Gereja dan masyarakat, bekerja

sama dengan lintas bidang ilmu pengetahuan, dan berdialog dengan Tradisi

Kristiani.

Banyu Harya Sigit dalam Madya Utama (2018: 184) mengatakan bahwa

“analisis sosial (Ansos) adalah suatu usaha untuk mempelajari struktur sosial yang

ada, mendalami institusi ekonomi, politik, agama, budaya, dan keluarga, sehingga

kita tahu sejauh mana dan bagaimana institusi-institusi tersebut menyebabkan

ketidakadilan sosial.” Lalu (2007:107-109) mengutip Prior mengenai lima dimensi

analisis sosial dalam katekese, yaitu: dimensi ekonomis, politik, sosial, kultural,

dan religius. Dimensi ekonomis dimaksudkan untuk menganalisa keadilan atau

justru penindasan yang terjadi akibat struktur relasi antarkelompok. Dalam dimensi

sosial, proses analisis sosial dalam katekese membantu peserta katekese mencapai

proses pembebasan dalam masyarakat.

Katekese dengan langkah analisis sosial juga dipaparkan oleh Schipani

dalam Seymour (1997:33). Katekese transformasi sosial memungkinkan terjadinya

perubahan setelah gerakan pemberdayaan dalam karya kerasulan PSE. Menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

55

Dewan Karya Pastoral KAS (2015: 41) melalui gerakan pemberdayaan itu

membantu setiap pribadi mengalami perubahan finansial, mental, dan spiritual.

Katekese transformasi sosial justru membantu peserta katekese juga mengalami

perubahan sosial. Perubahan sosial itu muncul dari solidaritas Kristiani sehingga

membangun komunitas yang saling berbagi dan saling mencintai sehingga nilai-

nilai Kerajaan Allah terwujud di tengah dunia.

Schipani dalam Seymour (1997: 33-34) menjelaskan tiga langkah dalam

proses katekese transformasi sosial adalah seeing (melihat), judging (menafsirkan

atau memahami kehendak Allah), dan acting (bertindak sesuai dengan kehendak

Allah). Dalam langkah seeing, peserta katekese mengamati dunia dari sisi orang

yang mengalami penderitaan, kemudian melakukan analisa sehingga melihat

permasalahan dasar yang perlu dipecahkan. Langkah kedua yaitu judging, dalam

proses ini peserta katekese melihat hubungan antara situasi sosial dengan terang

Injil dan karya Allah. Melalui hasil judging, peserta katekese melihat apa yang

menjadi kehendak Allah. Selanjutnya proses acting. Katekese transformasi sosial

terpenuhi dengan adanya tindakan; yang dilakukan seturut dengan kehendak Allah

yang dilihat melalui hubungan situasi sosial dengan Tradisi dan Visi Kristiani.

B. Shared Christian Praxis sebagai Salah Satu Model Katekese Umat

1. Kekhasan Shared Christian Praxis (SCP)

Shared Christian Praxis atau yang sering disebut SCP merupakan salah

satu model katekese umat. Menurut Heryatno (1997: 1) menyadur Groome, SCP

dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

56

sebagai suatu pendekatan, model ini menekankan proses berkatekese yang

bersifat dialogis-partisipatif supaya dapat mendorong peserta, berdasar

komunikasi antara ‘tradisi’ dan visi hidup mereka dengan ‘tradisi’ dan visi

Kristiani, sehingga baik secara pribadi maupun bersama mampu

mengadakan penegasan dan pengambilan keputusan demi makin

terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia.

Secara harfiah, Shared Christian Praxis berarti membagikan pengalaman

hidup Kristiani. Karenanya, dalam katekese model ini umat diharapkan lebih

terbuka pada pengalaman hidupnya dan pengalaman hidup orang lain. Model

berbagi pengalaman hidup ini menjadi kekuatan dalam katekese umat karena

bersumber dari kehidupan nyata mereka.

Katekese model SCP atau Shared Christian Praxis memungkinkan

terjadinya proses katekese yang intens. Peserta katekese biasanya akan didampingi

menuju beberapa langkah yang akan membantu melihat kembali dalam hidup

mereka, melihat terang Injil, dan menuju hidup baru yang lebih baik.

2. Tiga Komponen Pokok dalam Shared Christian Praxis

a. Shared

Menurut Groome yang disadur oleh Heryatno (1997: 4) “shared

menekankan proses katekese yang menggarisbawahi aspek dialog, kebersamaan,

keterlibatan, dan solidaritas.” Dialog yang terjalin bukan hanya antarumat namun

juga antara umat dengan Allah. Kebersamaan, keterlibatan, dan soldaritas

ditekankan dalam komunitas ini sehingga katekese dapat terlaksana dengan baik.

Dialog diawali dengan langkah refleksi atas pengalaman peserta. Refleksi

pribadi ini membutuhkan sikap keterbukaan, kejujuran, kepekaan, dan saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

57

menghormati satu sama lain. Dengan adanya dialog, peserta lebih mendengarkan

dan berbicara dari hati ke hati. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan intepretasi

Tradisi dan Visi Kristiani sehingga ada dorongan untuk menemukan nilai baru yang

sesuai dengan hidup peserta.

b. Christian

Menurut Groome yang disadur oleh Heryatno (1997: 3) “Tradisi Kristiani

mengungkapkan realitas iman jemaat Kristiani yang hidup dan sungguh dihidupi.

Inilah tanggapan manusia terhadap pewahyuan diri Allah yang terlaksana di tengah

kehidupan manusia.” Tradisi Gereja berupa kitab suci tertulis, ajaran Gereja resmi,

tafsir/intepretasi, penelitian teolog, praktik suci, ibadat, simbol, ritus, hiasan/lukisan

yang menjadi ekspresi iman umat akan perjumpaannya dengan Allah.

Visi Kristiani secara konkret terlihat dalam cara hidup manusia yang

melaksanakan nilai Kerajaan Allah. Relasi antara tradisi dan visi menghasilkan

kesatuan Gereja. Bukan hanya kesatuan dalam Gereja namun juga dengan nilai dan

budaya setempat (Heryatno, 1997:3).

c. Praxis

Tiga unsur pembentuk praksis adalah aktivitas, refleksi, dan kreativitas.

Aktivitas meliputi kegiatan mental dan fisik, kesadaran, tindakan personal dan

sosial, hidup pribadi dan kegiatan publik bersama dalam masa kini atau sekarang

ini. Konteks aktivitas dilihat dalam waktu sekarang ini.

Refleksi dilihat dalam waktu lampau. Tindakan historis pribadi dan sosial

didialogkan dengan Tradisi dan Visi Kristiani. Dengan refleksi kritis, peserta dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

58

melakukan analisa terhadap peran mereka dalam masyarakat. Selain itu, peserta

dapat mengetahui permasalahan dalam masyarakat. Refleksi kritis akan

menghasilkan kreativitas yang berorientasi pada masa mendatang.

Kreativitas dihasilkan dari perpaduan aktivitas dan refleksi. Kreativitas

menekankan aspek masa depan. Kreativitas membawa harapan dari kenyataan yang

terjadi di masa lampau. Langkah-langkah untuk memenuhi harapan itu menjadi

suatu tanda daya kreatif peserta katekese.

Praksis yang mengandung proses kesatuan antara aktivitas, refleksi, dan

kreativitas menghasilkan suatu perubahan atau transformasi kehidupan. Ketiga

komponen diatas dapat berfungsi untuk membangkitkan imajinasi, menegukan

kehendak, dan mendorong adanya praksis baru.

3. Langkah Katekese Umat Model Shared Christian Praxis

a. Langkah 0 : Pemusatan Aktivitas

Langkah ini bertujuan untuk menemukan tema pertemuan. Menurut

Groome yang disadur oleh Heryatno (1997: 39) “tahap ini ingin mengajak peserta

supaya betul-betul bertolak dari pengalaman praksis mereka sendiri atau dari

keadaan faktual masyarakatnya.”

Tema pertemuan sebaiknya ditentukan bersama, dengan memperhatikan

situasi dan kebutuhan umat. Untuk merumuskan tema, umat juga harus

memperhatikan rumusan yang mendorong peserta untuk lebih terlibat dan

berpartisipasi dalam pertemuan katekese. Tema yang dipilih harus memiliki

kekuatan meningkatkan minat peserta untuk berpartisipasi dalam proses katekese,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

59

khususnya dalam bidang sosial ekonomi yang menjadi perhatian Gereja terkait

upaya meningkatkan peranan PSE demi efektivitas diakonia Gereja.

Pemustan aktivitas ini pada akhirnya akan mengungkapkan keyakinan

peserta bahwa Allah berkarya dalam hidup mereka. Melalui langkah ini, peserta

terbuka terhadap kehendak Allah yang bekerja melalui pengalaman serta

permasalahan hidup yang mereka rasakan.

b. Langkah I : Pengungkapan Pengalaman Hidup Faktual

Langkah ini bertujuan untuk mengajak umat mengungkapkan

permasalahan sosial ekonomi dalam masyarakat atau justru permasalahan sosial

ekonomi secara pribadi.Menurut Groome yang disadur oleh Heryatno (1997:41)

pokok ini mempunyai arti yang penting, yaitu sebagai medan untuk menghayati

perannya sebagai subyek dan merupakan langkah pokok yang menuju pada

kebebasan yang bertanggungjawab serta keikutsertaan mereka pada usaha untuk

memperbaiki kehidupan bersama. Setelah itu pendamping akan menyampaikan

beberapa pertanyaan bantuan yang relevan dengan topik/tema yang dipilih.

Pertanyaan itu dimaksudkan agar peserta dapat menyadari pengalaman hidup

faktual.

c. Langkah II : Refleksi Kritis

Tujuan langkah ini adalah untuk memperdalam refleksi pada langkah

pertama atau melihat akar permasalahan dalam bidang sosial ekonomi pada Gereja

atau masyarakat setempat. Langkah ini juga mengantar peserta pada kesadaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

60

kristis akan akar permasalahan yang terjadi. Groome yang disadur oleh Heryatno

(1997:43) menjelaskan bahwa dalam langkah ini ada tiga segi yang diungkap yaitu

segi pemahaman, kenangan, dan imajinasi. Ketiga segi itu akan membantu peserta

dalam berefleksi secara kritis dan kreatif.

Dalam segi pemahaman, peserta diajak untuk bersikap kritis terhadap

masalah Gereja atau masyarakat. Peserta akan membagikan pengalaman hidupnya

sendiri dan melakukan analisa sosial terhadap sistem sosial yang membentuk

pengalamannya itu. Selanjutnya, segi kenangan yang mempengaruhi cara hidup

peserta dan masyarakat setempat. Segi yang terakhir yaitu imajinasi, segi ini

membayangkan konsekuensi atau akibat untuk merangsang keterlibatan dan

solidaritas peserta (Heryatno, 1997:43).

d. Langkah III: Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih

Terjangkau

Tujuan langkah ini adalah “mengomunikasikan nilai Tradisi dan Visi

Kristiani agar lebih terjangkau dan mengena untuk kehidupan peserta yang konteks

dan latarbelakang kebudayaannya berlainan.” Pendamping dapat memilih bentuk

Tradisi yang akan digunakan. Penyampaian Tradisi dan Visi Kristiani disesuaikan

dengan kondisi dan tema/topik katekese agar relevan bagi peserta. Misalnya dalam

bentuk Kitab Suci, dogma, pengajaran Gereja, spiritualitas, devosi dan seni dalam

Gereja. Dalam langkah ini, pendamping sebaiknya menggunakan metode ceramah.

Ceramah dengan beberapa catatan poin akan membantu peserta memperoleh

pemahaman. Ceramah atau pemberian informasi oleh pendamping bersifat tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

61

mendikte atau menggurui namun mengarahkan peserta menuju kesadaran akan

pemahaman dan terang Ilahi. Untuk itu, pendamping harus mempersiapkan dengan

baik apa yang akan disampaikan kepada peserta. Karenanya, peserta tidak akan

mendapatkan pemahaman yang salah mengenai Tradisi dan Visi Kristiani yang

disampaikan (Heryatno, 1997: 47).

e. Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Konkret

Dalam langkah ini terjadi dialog atas hasil pengolahan langkah satu, dua,

dan tiga. Tujuan langkah ini adalah untuk menekankan kembali nilai yang

didapatkan dalam interaksi tradisi dan visi pribadi dengan Tradisi dan Visi Kristiani

(Heryatno, 1997: 48). Hasil dari dialog itu akan diterapkan dalam situasi konkret

umat. Maka, pertanyaan bantuan lebih mengarahkan peserta untuk melihat situasi

konkret dalam Gereja atau masyarakat setempat. Pertanyaan bantuan ini sifatnya

aktif: mendorong peserta untuk kritis dan kreatif untuk menemukan nilai dan

kesadaran baru.

Dalam langkah ini peserta mengintegrasikan nilai hidup mereka dalam

Tradisi dan Visi Kristiani. Selain itu, dilain pihak peserta juga mempersonalisasikan

dan memperkaya dinamika Tradisi dan Visi Kristiani. Maka, peserta haru

menghindari subyektivisme dan obyektivisme. Maksudnya subyektivisme adalah

pandangan bahwa pendapat peserta paling benar serta obyektivisme merupakan

padangan bahwa tafsiran pendamping adalah kebenaran satu-satunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

62

f. Langkah V : Mengusahakan suatu Aksi Konkret

Dalam langkah akhir ini, peserta dibawa kepada suatu proses mengambil

keputusan praktis untuk menghidupi iman Kristiani secara baru. Setelah melakukan

beberapa langkah sebelumnya, langkah ini diawali dengan pertanyaan terkait

niatan/keputusan baik secara pribadi atau bersama sebagai bentuk pembaharuan.

Bentuk keputusan yang dibuat dapat menekankan aspek pikiran, atau menekankan

aspek perasaan, serta menekankan aspek kehendak.

Menurut Groome yang disadur oleh Heryatno (1997: 50) mengatakan

bahwa langkah ini sebaiknya situtup dengan merayakan liturgi sederhana atau

secara bersama-sama berdoa untuk hasil keputusan yang telah diambil dan

disepakati. Hal ini dianggap sebagai suatu dorongan agar peserta semakin konsisten

dengan memilih aksi konkret bertolak dari keputusan yang telah diambil secara

pribadi atau kelompok.

C. Usulan Program Meningkatkan Peranan Pengembangan Sosial Ekonomi

demi Efektivitas Diakonia Gereja di Wilayah St. Maria dan Yosep

Rawaseneng, Paroki St. Petrus dan Paulus, Temanggung.

1. Pemikiran Dasar Program

Pengalaman penulis dalam melaksanakan Karya Bakti Paroki (KBP) di

Wilayah St. Maria dan Yosep Rawaseneng, Paroki St. Petrus dan Paulus,

Temanggung, membantu penulis melihat adanya permasalahan sosial ekonomi

dalam kehidupan umat Wilayah dan masyarakat setempat. Sebagian besar umat

bekerja sebagai buruh. Letak Wilayah yang dekat dengan pertapaan para rahib ordo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

63

Trapis (OCSO), biara sekaligus rumah retret Susteran Ordo Pewarta (OP), lahan

perkebunan kopi dan cengkeh melatar belakangi mata pencaharian mereka. Bekerja

sebagai buruh menyebabkan tingkat perekonomian masyarakat Rawaseneng

tergolong rendah. Selain menjadi buruh, para ibu menjadi ibu rumah tangga yang

memiliki usaha kecil rumahan seperti warung kelontong atau makanan ringan.

Permasalahan ekonomi di Wilayah tersebut mengakibatkan beberapa

pengaruh dalam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan. Dalam bidang sosial,

umat kurang peduli terhadap satu sama lain khususnya bila ada yang sedang sakit

atau tertimpa musibah. Rendahnya kemampuan ekonomi menyebabkan banyaknya

anak-anak berhenti sekolah karena diminta bekerja oleh orangtuanya. Secara

mengejutkan, rendahnya pendidikan juga juga mempengaruhi pola pikir

masyarakat terhadap kesehatan. Biasanya jika seseorang sakit akan dikaitkan

dengan hal-hal gaib. Mereka lebih memilih untuk pergi ke dukun atau “orang

pintar” daripada pergi ke Rumah Sakit atau Klinik.

Permasalahan sosial ekonomi tidak hanya ada dalam satu Wilayah saja.

Gereja melihat bahwa banyak tempat membutuhkan bantuan. Komitmen Gereja

untuk mewartakan Kerajaan Allah sudah dan masih terus berlangsung dalam tugas-

tugas yang diembannya. Salah satu dari kelima tugas Gereja adalah tugas pelayanan

atau diakonia. Tugas pelayanan (diakonia) itu diyakini dapat menjadi suatu upaya

dalam membantu keluarga manusia mengatasi permasalahan ekonomi dan sosial.

Diakonia, sekarang ini, seringkali dipahami sebagai suatu kegiatan bakti sosial,

pemberian sembako, pengobatan gratis, atau justru pelayanan petugas Paroki bagi

umat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

64

Karya kerasulan PSE menjadi suatu bentuk diakonia Gereja. PSE sebagai

suatu gerakan pemberdayaan mencoba mengubah pemahaman yang salah tentang

diakonia itu. Tujuan utama PSE adalah mewujudkan kesejateraan umum; yang

dibangun dengan kerja sama manusia melalui gerakan pemberdayaan. Karenanya,

gerakan pemberdayaan itu membangun pribadi manusia yang lebih mandiri dan

bermartabat. Diharapkan dengan adanya karya kerasulan ini, permasalahan sosial

ekonomi dalam Gereja dan masyarakat juga dapat diatasi.

Upaya PSE pernah diusulkan oleh salah satu umat di Wilayah St. Maria dan

Yusuf Rawaseneng. Kegiatan penanaman tanaman Vanili disertai dengan

sosialisasi dan pemeliharaan bersama Gereja dan masyarakat dapat dinilai sebagai

upaya PSE lingkungan hidup. Umat di Wilayah tidak mengetahui dan memahami

PSE, sehingga menjadi faktor yang menghambat diterimanya bantuan dan

dukungan dari Paroki.

Sebagai sumbangan pikiran bagi Gereja untuk mengatasi permasalahan

ekonomi sosial, penulis akan menyusun suatu program guna memberikan

pemahaman mengenai diakonia dan PSE sehingga dapat meningkatkan peranan

PSE demi efektivitas diakonia Gereja. Dengan program tersebut, diharapkan dapat

terjadi peningkatan peranan PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja.

2. Tema Program

Tema program peningkatan peranan PSE demi efektivitas diakonia Gereja

dirumuskan atas dasar permasalahan terkait pemahaman tentang diakonia dan PSE.

Pemahaman mengenai diakonia dan PSE yang belum diketahui dengan benar oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

65

umat menjadi permasalahan dalam program ini. Adapun rumusan tema program

adalah “Diakonia: karya kerasulan PSE sebagai wujud keterlibatan Gereja dalam

keluarga manusia.” Tema ini menggambarkan bahwa melalui diakonia Gereja

terlibat dalam dunia. Diakonia yang dipahami masih sering keliru, maka diakonia

dalam bentuk karya kerasulan PSE diharapkan dapat memberikan efektivitas

pelaksanaannya dan melahirkan pemahaman baru mengenai diakonia Gereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

66

3. Program Peningkatan Peranan Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) demi Efektivitas Diakonia Gereja

Tema : Diakonia: karya kerasulan PSE sebagai keterlibatan Gereja dalam keluarga manusia.

Tujuan : Peserta memahami arti tugas pelayanan/diakonia, serta dapat memahami dan mengaktualisasikan PSE (Pengembangan

Sosial Ekonomi) sebagai perwujudan diakonia di tingkat Wilayah, Paroki dan masyarakat.

No. Waktu Sub-tema Tujuan pertemuan Metode Sarana

1. 20-08-19

(90’)

Tugas

pelayanan/diakonia

Bersama pendamping

memahami tugas

pelayanan/diakonia dan

siap sedia melayani

sesama seperti Yesus.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata

1. Kitab Suci (Injil Mat. 25:26-46)

2. Video: Kepedulian Sosial

(http://youtu.be/20zMEHekouU)

3. Teks lagu:

-Dari Yerikho ke Yerusalem

-Jangan Lelah

4. Tafsir Injil Matius 25:26-46

5. Diakonia (BA Supit)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

67

2. 27-08-19

(90’)

Ajaran Sosial

Gereja sebagai

perwujudan

diakoia Gereja dan

sumber inspirasi

PSE.

Bersama pendamping,

memahami bahwa Ajaran

Sosial Gereja sebagai

perwujudandiakonia

Gereja dan sumber

inspirasi PSE.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata

1. Cergam: Keluarga Teladan

(https://www.google.com/imgres?i

mgurl)

2. Teks lagu:

a. Gereja bagai Bahtera

b. Menjadi utusan

3. Rangkuman “Prinsip ASG”

4. Rini Susanti dan Madya Utama.

2017. Ajaran Sosial Gereja sebagai

Perwujudan Iman Katolik yang

Dewasa.

5. Komisi PSE KWI. 2008. ASG

sebagai sumber inspirasi PSE.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

68

3. 03-09-19

(90’)

Karya kerasulan

PSE sebagai salah

satu bentuk

diakonia

Bersama pendamping,

memahami pengertian

PSE sehingga dapat

terlibat dalam karya

kerasulan PSE.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata.

1. Video: KREATIF-

MEMANFAATKAN KORAN

BEKAS MENJADI KERAJINAN

(https://youtu.be/rGfnjQ7AU0)

2. Teks lagu:

a. Kamu garam dunia

b.To live in solidarity

3. Evangelii Gaudium 192 (Fransiskus,

2013)

4. APP dan PSE sebagai Perwujudan

Diakonia Gereja (Rini Susanti dan

Madya Utama, 2018).

5. Pengembangan Sosial Ekonomi

sebagai upaya memberdayakan umat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

69

dan masyarakat (Susanti dan Madya

Utama, 2018).

4. 10-09-19

(90’)

Tujuan PSE:

Kesejahteraan

Umum

Bersama pendamping,

memahami tujuan PSE

sehingga dapat

berpartisipasi

membangun

kesejahteraan umum

dalam masyarakat.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata

1. Artikel: Cerita Risma Genjot

Kesejahteraan Warga

(https://www.liputan6.com/bisnis/re

ad/3184526/cerita-risma-genjot-

kesejahteraan-warga-surabaya)

2. Teks Lagu:

a.Berbagi sukacita

b.Dampingi kami, Tuhan

3. Kesejahteraan umum menurut

Paus Yohanes XXIII dalam Ensiklik

Master et Magistra.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

70

5. 17-09-19

(90’)

Visi dan

Spiritualitas PSE

Bersama pendamping,

memahami visi dan

spiritualitas PSE

sehingga dapat memiliki

semangat untuk

melaksanakan PSE.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata

1. Kitab Suci 2 Kor. 4:1-15

2. Cerita kehidupan: Seribu untuk Dido

(A. Mintara)

3. Teks lagu

a. Nafas Iman (MB 308)

b. Hati orang jujur teguh

3. Visi dan Spiritualitas PSE (Komisi

PSE KWI)

6. 24-09-19

(90’)

Aktualisasi PSE Bersama pendamping,

memahami aktualisasi

PSE sehingga dapat

menyebutkan contoh

aktualisasi PSE yang

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

1. Kitab Suci (Ams. 3:13-26)

2. Artikel: Fakta tentang Limbah

Kertas di Indonesia

(http://jktdalang.blogspot.com/2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

71

sesuai dengan Gereja

setempat.

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

5. Merencanakan

tindakan nyata.

/07/fakta-tentang-limbah-kertas-di-

Indonesia)

3. Teks lagu:

a. Alam raya karya Bapa

b.Tuhan betapa mulialah namaMu

4. Buku tafsir Kitab Amsal 3:13-26

7. 01-10-19

(90’)

Perencanaan

Aktualisasi PSE

sebagai bentuk

keterlibatan dalam

PSE

Bersama pendamping,

merencanakan

aktualisasi PSE di Gereja

setempat sehingga dapat

melaksanakan karya

kerasulan PSE.

1.Sharing

kelompok

2. Refleksi pribadi

3.Tanya jawab

4. Memberikan

informasi dan

rangkuman.

1. Kitab Suci: Yoh. 6:25-29

2. Kisah Dedah, Dulu Miskin Kini

Tolak Program Keluarga Harapan.

(https://news.detik.com/berita-jawa-

barat/d-45823238/kisah-dedah-

dulu-miskin-kini-tolak-program-

keluarga-harapan)

3. Teks lagu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

72

5. Merencanakan

tindakan nyata

6..Diskusi

kelompok

a.Persembahan hatiku

b.Gereja bagai Bahtera

4.Beberapa contoh pelaksanaan

PSE: Paroki Santa Maria Assumpta,

Pakem; Paroki Marganingsih,

Kalasan; dan Paroki St. Maria,

Tulungagung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

73

4. Contoh Persiapan Katekese Model Shared Christian Praxis

a. Identitas

1) Tema : Diakonia: karya kerasulan PSE sebagai wujud

keterlibatan Gereja dalam keluarga manusia.

2) Sub-tema : Karya kerasulan PSE sebagai salah satu bentuk

perwujudandiakonia.

3) Tujuan : Peserta bersama pendampingmemahami PSE

sebagai salah satu bentuk perwujudandiakonia

sehingga dapat terlibat dalam karya kerasulan PSE.

4) Peserta : Dewasa (Bapak dan Ibu)

5) Tempat : Lingkungan St.Paulus, Wilayah St. Maria dan

Yosep Rawaseneng, Temanggung

6) Hari, tanggal : Rabu, 3 September 2019

7) Waktu : 19.00-20.30 WIB (90 menit)

8) Model : Shared Christian Praxis

9) Metode : a) Sharing kelompok

b) Refleksi pribadi

c) Informasi

d) Tanya jawab

e) Merencanakan tindakan nyata

10) Sarana : a) Video: Kreatif-Memanfaatkan Koran Bekas

Menjadi Kerajinan

b) Lilin dan Salib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

74

c) Teks materi PSE

d) Teks Evangelii Gaudium art. 192

e) Teks Lagu

11) Sumber bahan : a) Video: (https://youtu.be/rGfnjQ7AU0).

b) Turang, Petrus. (2008). Katekismus PSE

(Pengembangan Sosial Ekonomi).

c) Evangelii Gaudium 192 (Fransiskus, 2013)

d) APP dan PSE sebagai Perwujudan Diakonia

Gereja (Susanti, B. Rini dan Madya Utama, 2018).

b. Pemikiran Dasar

Salah satu permasalahan yang meresahkan masyarakat Indonesia ini

adalah Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang besar; akibatnya martabat

manusia diinjak-injak karena kemiskinan itu. Gereja berupaya membantu

mengatasi permasalahan itu dengan menjalankan diakonia bukan hanya bagi umat

Kristiani, namun juga bagi semua orang yang menderita karena kemiskinan. Selain

pemberian sembako, uang, atau bantuan material lainnya, Gereja juga

mengusahakan bantuan dalam bentuk karya kerasulan PSE. PSE adalah salah satu

bentuk diakonia. Pemahaman seperti ini belum dimiliki oleh sebagian besar umat.

Dalam kepengurusan Dewan Paroki, komisi atau bidang PSE belum banyak

merealisasikan rancangan program.

Menurut Turang (2008: 33) PSE merupakan suatu usaha manusia dalam

mengelola tata dunia ini; karenanya, PSE haruslah memberikan kemungkinan bagi

setiap orang untuk mengalami suatu kehidupan yang layak dalam semangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

75

kebersamaan yang saling menguntungkan, saling melengkapi, saling membantu,

dan saling menghormati. Untuk itu, PSE perlu menjadi pendorong terwujudnya

solidaritas Kristiani antarumat bahkan juga dengan masyarakat.

Dalam seruan Apostolik Evangelii Gaudium artikel 192 Paus Fransiskus

memberikan pengertian mengenai solidaritas. Dalam PSE, umat saling

mengupayakan agar setiap orang memperoleh hidup yang bermartabat; mempunyai

akses pendidikan, pelayanan kesehatan, serta mendapatkan pekerjaan dengan upah

yang adil. Pekerjaan itu juga diharapkan dapat membawa kebebasan, kreativitas,

dan partisipasi dalam mewujudkan kesejahteraan umum.

Dalam pertemuan ini diharapkan peserta katekese dapat memahami karya

kerasulan PSE. Selain itu, pemahaman bahwa PSE merupakan bagian dari diakonia

diharapkan mendorong peserta untuk terlibat dalam karya kerasulan ini. Peserta

katekese juga diharapkan dapat mendiskusikan niat (acting) untuk membantu

sesama khususnya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel serta

membangun solidaritas Kristiani melalui PSE.

c. Pengembangan Langkah-Langkah

1) Pembukaan

a) Pengantar

Selamat malam Bapak-Ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus. Dalam

pertemuan yang lalu, kita telah mendiskusikan tentang tugas pelayanan/diakonia

dan Ajaran Sosial Gereja yang melatarbelakangi munculnya karya kerasulan PSE.

Hari ini, kita akan melihat PSE disebuah Paroki di pulau Jawa. Sebenarnya apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

76

yang kita pahami tentang PSE? Apakah hanya sekedar program Dewan Paroki saja?

Atau justru kita tidak mau tahu PSE di Paroki kita sendiri?

Bersama-sama akan kita lihat pengertian, tujuan, visi serta spiritualitas

PSE, dan peranan PSE terwujudnya efektivitas diakonia Gereja. Selanjutnya kita

akan mendiskusikan pemahaman yang diberikan oleh Paus Fransiskus dalam

Seruan Apostolik Evangelii Gaudium artikel 192 tentang solidaritas yang erat

kaitannya dengan pelaksanaan karya kerasulan PSE. Akan dijelaskan apa yang

dimaksud dengan solidaritas sehingga dalam pertemuan ini Bapak/Ibu dapat

memahami dengan baik apa itu PSE. Karenanya, dalam langkah terakhir Bapak/Ibu

membuat suatu niat yang dapat dilakukan untuk terlibat dalam PSE di tingkat

Lingkungan atau Paroki.

b) Lagu pembukaan ‘Kamu Garam Dunia’

c) Doa pembuka

Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur karena kasih-Mu melimpah dalam

hidup kami. Ampunilah kami ya Bapa, karena seringkali kami lupa bahwa kami

Kau ciptakan untuk saling menjaga, saling menghormati, dan saling membantu.

Kami justru terjebak dalam kecintaan diri sehingga melupakan hikmat yang Kau

berikan kepada kami. Bimbinglah kami dengan terang Roh Kudus-Mu, agar apa

yang kami bicarakan dapat meneguhkan iman dan cinta kami kepada-Mu sehingga

kami mampu hidup seperti Yesus yang melayani banyak orang. Demi Yesus Kristus

Putera-Mu yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan

sepanjang masa. Amin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

77

2) Langkah I : Mengungkapkan Pengalaman Hidup Peserta

a) Pendamping memutar sarana video “Kreatif: Memanfaatkan Koran Bekas

Menjadi Kerajinan”

b) Pendamping (atau meminta satu peserta) menyampaikan intisari sarana.

Bapak/Ibu, dalam pertemuan minggu lalu sudah dibahas mengenai

diakonia dan Ajaran Sosial Gereja yang melatarbelakangi adanya karya kerasulan

PSE. Video yang diputar menampilkan sebuah PSE dari Paroki Santa Maria

Tulungagung, Jawa Timur. PSE berupa pelatihan sekaligus produksi kerajinan dari

koran bekas. Bapak Totok Supriyanto selaku Ketua PSE Paroki St. Maria

mengatakan bahwa langkah PSE ini bermula dari adanya permasalahan tentang

sampah, khususnya koran. Di Gereja dan di rumah banyak koran yang dijadikan

bungkus makanan atau dibuang begitu saja. Maka, PSE ini dimulai dengan

memberikan pelatihan. Meskipun hanya dari bahan koran bekas, ternyata

menghasilkan keuntungan yang besar. Karenanya, banyak orang yang ikut

pelatihan merasakan keuntungan mengikuti program PSE ini.

c) Pengungkapan pengalaman

i. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menarik dalam video tadi berkaitan dengan karya

PSE?

ii. Ceritakanlah pengalaman Bapak/Ibu bila pernah ikut dalam program PSE atau

mendengar suatu hal tentang PSE!

d) Sebuah contoh arah rangkuman pendamping

Yang menarik dalam video yang diputar adalah fakta bahwa barang bekas

yang diolah dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Selain itu, gerakan itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

78

membuat umat tidak lagi ada yang hanya duduk diam di rumah. Para ibu menjadi

lebih produktif dan dapat membantu keuangan keluarga.

Bapak/Ibu belum dapat memahami diakonia dan PSE. Bila mengetahui

adanya PSE, Bapak/Ibu akan sangat bersemangat memberikan diri untuk ikut.

3) Langkah II : Refleksi Kritis

a) Pertanyaan refleksi

i. Menurut Bapak/Ibu, perlukah Wilayah atau Paroki menyelenggarakan karya

PSE?

ii. Mengapa PSE harus diselenggarakan/tidak diselenggarakan?

b) Sebuah contoh arah rangkuman pendamping

Ada yang memberikan pendapat bahwa sangat perlu diadakan PSE, bila

perlu di Lingkungan. Maksud penyelenggaraannya baik. Bapak/Ibu jarang

menjumpai Gereja memberikan bantuan berupa pelatihan/pemberdayaan. PSE baik

bila memang bisa membantu umat untuk lebih punya usaha atau ketrampilan yang

dijadikan bekal untuk menambah penghasilan.

Beberapa peserta juga mengatakan bahwa PSE tidak perlu diadakan.

Bapak/Ibu tersebut berpendapat bahwa bila sudah membicarakan mengenai uang,

pasti akan banyak terjadi perdebatan sehingga justru membuat Lingkungan atau

Paroki tersebut kemungkinan akan mengalami perpecahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

79

4) Langkah III : Menggali Pengalaman Iman Kristiani

a) Membaca teks fotokopi Evangelii Gaudium 192 dan Makalah “APP dan PSE

sebagai Perwujudan Diakonia Gereja” oleh Bernadetta Rini Susanti dan I. L.

Madya Utama, SJ.

b) Pertanyaan:

i. Menurut Bapak/Ibu sekalian, mana kata atau kalimat yang paling mengesan

dalam Evangelii Gaudium192 atau dalam makalah “APP dan PSE sebagai

Perwujudan Diakonia Gereja”berkaitan dengan karya kerasulan PSE?

ii. Apa pesan inti dari Seruan Apostolik Evangelii Gaudium 192?

c) Mengajak peserta untuk menyampaikan hasil permenungan tentang teks

Evangelii Gaudium 192.

d) Pendamping mengintegrasikan jawaban peserta dengan materi mengenai PSE,

“APP dan PSE sebagai Perwujudan Diakonia Gereja” (terlampir).

5) Langkah IV : Menerapkan Iman Kristiani dalam Situasi Peserta Konkret

a) Pendamping mulai mengawali langkah ini dengan menempatkan peserta dalam

konteks atau situasi pertemuan, serta menegaskan kembali pesan Evangelii

Gaudium 192 dalam pengalaman, kebutuhan, dan situasi hidup sesuai dengan

tema dan tujuan katekese umat.

b) Pertanyaan untuk bahan refleksi

i. Setelah membaca Evangelii Gaudium 192 dan mendengarkan pemaparan

tentang PSE; sikap seperti apa yang perlu kita kembangkan agar kita mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

80

memahami PSE dan terlibat dalam PSE jika akan diadakan di Lingkungan St.

Paulus ini?

ii. Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa PSE merupakan karya kerasulan PSE dalam

Gereja yang harus dilakukan di Lingkungan St.Paulus ini?

c) Sharing dan diskusi tentang hal yang akan ditanyakan mengenai PSE sebagai

salah satu perwujudan diakonia serta mengenai Evangelii Gaudium 192.

d) Sebuah contoh arah rangkuman pendamping.

Sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap solidaritas. Solidaritas

tampak dalam cara kita memperlakukan orang lain atau mereka yang membutuhkan

bantuan kita. Dengan PSE kita dapat saling membantu khususnya dalam bidang

ekonomi. Seringkali kita merasa sungkan jika membantu tetangga yang kecil,

lemah, miskin, tersingkir, dan difabel dengan memberi uang/sembako. Selanjutnya

sikap yang perlu dikembangkan adalah sikap rendah hati. Semua hadir untuk

membantu satu sama lain. Kerendahan hati untuk meninggalkan kekayaan dan

melebur dalam persekutuan saat adanya PSE tentunya sangat diperlukan.

Bapak/Ibu merasa diteguhkan sekaligus tertarik. Mereka menyadari bahwa

bantuan berupa gerakan pemberdayaan adalah wujud diakonia atau pelayanan yang

baik. Mereka yang tidak mempunyai ketrampilan bisa mengikuti pelatihan sehingga

bisa membantu meningkatkan keuangan keluarga. Gereja, melalui PSE, dapat

benar-benar menghadirkan Yesus yang memberikan pembebasan dan keselamatan

bagi mereka yang selama terjebak dalam derita kemiskinan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

81

6) Langkah V : Mengusahakan Suatu Aksi Konkret

a) Pengantar

Bapak/Ibu yang terkasih, kita telah melihat video tentang sebuah karya

kerasulan PSE di Paroki St. Maria, Tulungagung, berupa pelatihan sekaligus

produksi kerajinan dari koran bekas. Bapak Totok Supriyanto selaku Ketua PSE

Paroki St. Maria mengatakan bahwa langkah PSE ini bermula dari adanya

permasalahan tentang sampah, khususnya koran. PSE membantu Ibu-Ibu memiliki

ketrampilan membuat kerajinan berdaya jual tinggi sehingga mampu meningkatkan

keuangan keluarga.

Sharing pengalaman Bapak/Ibu bahwa ada yang belum memahami dengan

tepat mengenai PSE justru ingin PSE juga diadakan di tingkat Lingkungan atau

Paroki. Langkah diharapkan cukup baik untuk membantu umat dalam aspek

ekonomi. Kemudian kita bersama-sama melihat Evangelii Gaudium 192 yang

membicarakan tentang solidaritas. Kita juga berdiskusi tentang karya kerasulan

PSE.

PSE merupakan sebuah perwujudan dari diakonia. Dalam PSE, diakonia

lebih nampak melayani mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel.

Pelayanan justru terlihat saat kita menampakkan semangat solidaritas kita dengan

sesama.

b) Peserta diajak memikirkan keputusan konkret yang akan dilakukan untuk

mendukung pemahaman dan keterlibatan umat dalam PSE dengan memberikan

pertanyaan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

82

i. Aksi konkret apa yang hendak Bapak/Ibu lakukan terkait dengan langkah untuk

lebih memahami serta dapat terlibat dalam PSE?

ii. Hal apa yang perlu Bapak Ibu perhatikan agar aksi yang direncanakan dapat

berjalan dengan baik?

c) Saat hening dan niat pribadi/kelompok

d) Peserta mengungkapkan niat pribadi/kelompok

e) Pendamping membantu peserta menentukan niat bersama secara konkret.

7) Penutup

a) Pendamping meletakkan salib dan lilin di tengah peserta. Kemudian

pendamping dan peserta menghaturkan doa umat secara spontan. Setelah itu,

bersama-sama mendoakan doa Bapa Kami.

b) Doa penutup

Bapa yang Mahabaik, terima kasih atas segala kasih karunia yang telah

Kau berikan kepada kami, dan atas berkat melalui kehadiran sesama kami. Kami

menyadari bahwa kami diciptakan untuk saling membantu, khususnya agar setiap

orang beroleh hidup yang layak sehingga kami dapat memuji dan memuliakan

nama-Mu. Ajarilah kami ya Bapa untuk mau hidup seperti Putera-Mu yang

membebaskan, menebus, dan menyembuhkan orang yang mengalami

penderitaan. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Amin.

c) Lagu penutup ‘To Live in Solidarity’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

83

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Diakonia sebaiknya dipahami sebagai tugas Gereja untuk melanjutkan

karya Yesus demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia. Tugas Gereja itu

dilaksanakan seturut teladan Yesus yang menyembuhkan, membebaskan, dan

menegakkan keadilan bagi manusia. Sekarang, Gereja melayani semua orang,

bukan hanya orang Kristiani saja. Secara khusus, Gereja memberikan bantuan bagi

mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Diakonia bukan saja

gerakan karitatif atau pelayanan cinta kasih dengan memberi uang/sembako,

merawat mereka yang sakit, dan bantuan tanggap bencana alam bagi yang

membutuhkan. Umat Kristiani perlu memahami bahwa bantuan perlu berupa

gerakan pemberdayaan.

Karya kerasulan PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi) merupakan salah

satu wujud diakonia dalam bentuk pemberdayaan. PSE sebaiknya dipahami sebagai

suatu usaha manusia dalam melanjutkan karya Yesus guna memberikan bantuan

bagi sesamanya. Tujuan PSE adalah terwujudnya kesejahteraan umum; tercapainya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial sehingga orang yang dibantu mempunyai

kehidupan yang layak dan mampu mengembangkan diri serta membantu

perkembangan sesamanya.

Gereja perlu mengetahui peran PSE terhadap efektivitas diakonia. PSE

berperan baik di tingkat Paroki, Kevikepan, Keuskupan, Regional, dan Nasional.

Sebagai suatu perwujudan diakonia yang nyata, karena memenuhi ciri-ciri tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

84

pelayanan/diakonia. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, PSE dapat

memberikan manfaat yaitu mendorong umat dan masyarakat lebih mandiri dalam

mewujudkan kesejahteraan hidupnya. PSE juga menekankan nilai solidaritas;

manusia yang berupaya agar setiap orang mendapatkan hidup (makanan,

pendidikan, pekerjaan dengan upah yang adil) yang layak. Melalui PSE, Gereja

dapat memberikan sumbangsih untuk terlibat dalam tata duniawi. Dengan begitu,

masyarakat yang penuh keadilan, perdamaian, dan sukacita menjadi suatu tanda

terwujudnya Kerajaan Allah di dunia.

Upaya peningkatan peranan PSE demi efektivitas diakonia Gereja

dilakukan melalui penyelenggaraan katekese dengan model Shared Christian

Praxis (SCP). Model SCP memungkinkan terjadinya langkah-langkah katekese

transformasi sosial yaitu: seeing, judging, dan acting. Katekese tranformasi sosial

menggunakan metode analisis sosial yang membantu peserta katekese menganalisis

permasalahan dasar dan menafsirkan Tradisi dan Visi Kristiani guna mewujudkan

nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah dunia. Melalui penyelenggaraan katekese,

gerakan pemberdayaan dalam PSE dapat membawa perubahan sosial sehingga PSE

dapat berperan untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyampaikan beberapa saran

yang dapat dilakukan untuk mengetahui peranan PSE (Pengembangan Sosial

Ekonomi) terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penulis mengharapkan bahwa

saran ini dapat menjadi suatu usulan yang dipertimbangkan untuk beberapa pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

85

Saran yang akan disampaikan penulis adalah:

1. Bagi pemimpin Paroki

Pemimpin Paroki perlu memahami dengan tepat arti diakonia dan PSE

sebagai salah satu perwujudan diakonia sehingga pemimpin dapat

mempertimbangkan dan mengupayakan kebijaksanaan terkait aktualisasi PSE

(Pengembangan Sosial Ekonomi) di tingkat Paroki.

2. Bagi Paroki

Umat Paroki memahami dengan tepat arti diakonia dan PSE sebagai salah

satu perwujudan diakonia sehingga dapat ikut terlibat dalam aktualisasi PSE.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam perincian aktualisasi PSE di

berbagai Paroki dan kurangnya referensi bacaan mengenai PSE. Peneliti diharapkan

untuk mempersiapkan diri dalam pengumpulan data mengenai aktualisasi di

berbagai Paroki di berbagai Keuskupan. Selain itu, perlu dikaji lebih banyak sumber

atau referensi bacaan terkait dengan PSE agar hasil penelitian lebih baik dan

lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

86

DAFTAR PUSTAKA

Abdipranata, J. 1993. Menggali Model Pelayanan demi Kerajaan Allah. Rohani,

40, 224-227.

Banyu Harya Sigit, P. 2018. Katekese Sosial: Sebuah Metode Katekese Umat

dengan Pendekatan Analisis Sosial. Dalam I. L. Madya Utama (Ed.). Menjadi

Katekis Handal. Yogyakarta: Sanata Dhama University Press.

Bismoko Mahamboro, D. 2016. Gereja memperjuangkan Keadilan, Perdamaian,

dan Keutuhan Ciptaan.Opini No. 148 XIII Des. 20-22.

Brox, Norbert. 1998. Making Earth into Heaven: Diakonia in Early Church. Dalam

Norbert Greinacher and Norbert Mette (Eds.). Diakonia: Church for Other.

Edinburgh: T.&T. CLARK LTD.

Champbell-Nelson, John. 1994. Diakonia: suatu tanda Gereja yang luntur. Dalam

Philipus Tule (Ed.). Agama-Agama Kerabat dalam Semesta. NTT: Nusa

Indah.

Chung, Paul S. 2014. Diakonia and Economic Justice. The Ecumenical Review, 66

(3), 302-312.

Darmaatmaja. 2018. Kerasulan Ekonomi: Beberapa Prinsip Moral. Inspirasi 14

(163), 8-11.

Dewan Karya Pastoral KAS. 2015. Gereja papa miskin: Menghadirkan wajah

sosial Gereja Keuskupan Agung Semarang.Muntilan: Dewan Karya Pastoral

KAS.

Fransiskus. 2014. Evangelii Gaudium. (Penerjemah: F.X. Adisusanto). Jakarta:

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.

Fuellenbach, John. 2006. Kerajaan Allah: Pesan Inti Ajaran Yesus dalam Cahaya

Dunia Modern. (Penerjemah: Eduard Jebarus). Ende: Nusa Indah. (Dokumen

asli diterbitkan tahun 1994).

Heryatno W.W, F.X. 1997 Shared Christian Praxis: suatu model berkatekese (Seri

Puskat No. 356).Yogyakarta: Lembaga Pengembangan Kateketik Puskat.

(Disadur dari Groome, Thomas. 1991. Sharing Faith: A Comperhensive

Approach to Religious Education and Pastoral Ministry. New York:

HarperCollins).

Heuken, Adolf. 2004. Ensiklopedi Gereja. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Koerniatmanto Soetoprawiro.2003. Bukan Kapitalisme, Bukan Sosialisme:

Memahami Keterlibatan Sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kateketik KWI. 1997. Model-model Katekese Umat dengan Metode

Analisis Sosial. Yogyakarta: Kanisius.

Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. 2009. Kompendium Ajaran

Sosial Gereja. (Penerjemah: Yosep Maria, Paul Budi, & Otto Gusti,).

Maumere: Ledaloro.

Komisi PSE Konferensi Waligereja Indonesia. 1990. Seri 2 PSE: Garis-garis

Besar Pedoman PSE. Jakarta: Komisi PSE KWI.

________________. 1990. Seri 3 PSE: Gereja dan Pengembangan Sosial Ekonomi

(PSE). Jakarta: Komisi PSE KWI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

87

________________. 2008. Seri 10 PSE: Ajaran Sosial Gereja sumber inspirasi

PSE. Jakarta: Komisi PSE KWI.

Konferensi Waligereja Indonesia. 2009. Kompendium Katekismus Gereja Katolik.

Yogyakarta: Kanisius.

________________.2010. Katekese bagi Masyarakat Tertekan. Yogyakarta:

Kanisius.

Konsili Vatikan II. 1965. Gaudium Et Spes. (Penerjemah: R. Hardawiyarna). Dalam

Dokumen Konsili Vatikan Seri Dokumen Gerejawi No. 19. Jakarta:

Departemen Komunikasi dan Penerangan KWI. (Dokumen asli diterbitkan

tahun 1992).

Lalu, Yosef. 2007. Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI.

Madya Utama, I.L. 2011. Berpastoral Seluas Realitas Kehidupan dengan Penuh

Integritas. Spektrum 39 (4), 53-74.

Marthaler, Berdard. 2003 New Catholic Encyclopedia. USA: Thomson & Gale.

Mulyatno, CB. 2015. Solidaritas dan Perdamaian Dunia dalam Sollicitudo Rei

Socialis. Jurnal Teologi 4, 121-132.

Noodergraaf, A. 2004. Orientasi Diakonia Gereja: teologi dalam perspektif

reformasi. (Penerjemah: D. Ch. Sahetapy-Engel). Jakarta: Gunung Mulia.

Nugroho, Andreas. 2015. CU Abdi Rahayu dan Efektivitas Diakonia Gereja Paroki

Marganingsih, Kalasan. Jurnal Teologi 4, 9-23.

Putranto, CB. 2012. Membina Iman Demi Keterlibatan Sosial. Umat Baru4, 3-16.

Rini Susanti, B. 2017. Pemanfaatan Dana Aksi Puasa pembangunan di Keuskupan

Agung Semarang: Catatan Kritis Berdasarkan Prinsip-prinsip Ajaran Sosial

Gereja & Teori Social Responcibility[Sic.]. Yogyakarta: Pusat Pastoral

Yogyakarta.

Seymour, Jack L (ed.). (1997). Mapping Christian Education: Approaches to

Congregational Learning. Nashville: Abingdon Press.

Supit, B. A. 1989. Pemahaman Kontemporer Mengenai Diakonia. Peninjau 14 (1),

55-64.

Tisera, Guido. 2001. Seperti Apakah Kerajaan Allah itu: Nilai-nilai Kerajaan

dalam Hidup dan Ajaran Yesus. Jakarta: Obor.

Turang, Petrus. 2008. Katekismus PSE (Pengembangan Sosial Ekonomi). Jakarta:

Komisi PSE-KWI.

Yohanes Paulus II, Paus. (1992). Catechesi Tradendae (alih bahasa: R

Hardawiryana). Jakarta: Konferensi Waligereja Indonesia.

YOUCAT Foundation gemeinnützige GmbH. 2016. DOCAT.(Penerjemah: Dr.

Bismoko Mahamboro, Pr. dan Tim Kanisius)Yogyakarta: Kanisius.

http://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/11TAHUN2009UU.HTM/diakses 24 Juli

2019 pukul 11.12 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(1)

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(2)

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(13)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(14)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(10)

Lampiran 2. Teks Lagu

KAMU GARAM DUNIA

Cipt. Yumartana, SJ.

Kamu garam dunia

Bila kamu tawar, dengan apa dunia diasinkan

Dan kamu akan dibuang, diinjak-injak orang

Kamu terang dunia

Kota diatas gunung, hendaknya terangmu bercahaya

Yang baik akan terlihat dan Tuhan dimuliakan

Reff : Bersama mengasinkan dunia

Bersama menerangi dunia

Dengan kasih sayang, dengan perdamaian, dengan keadilan

Duniakan jadi rumah kita

TO LIVE IN SOLIDARITY

Do-do-do-re-mi 2x

You and me

Re-re-re-mi-fa 2x

We want to be, friends for ever 2x

To live in solidarity

Ye-ye-ye-ye

To live in solidarity

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERANAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP …repository.usd.ac.id/35503/2/151124018_full.pdf · 2019. 8. 27. · PSE terhadap efektivitas diakonia Gereja. Penelitian ini menghasilkan

(11)

Lampiran 3. Evangelii Gaudium 192

Sumber: Fransiskus, Paus. (2014). Evangelii Gaudium (terjemahan: FX Adisusanto

dan Bernadeta Harini Tri Prasasti). Jakarta: Dokpen KWI.

Kita bahkan menginginkan lebih daripada ini: impian kita

membumbung lebih tinggi. Kita tidak hanya berbicara tentang kepastian

adanya makanan atau “nafkah yang bermartabat” bagi semua orang, tetapi juga

“agar semua mencapai kesejahteraan dalam aneka aspeknya”159 Hal ini berarti

pendidikan, akses pelayanan kesehatan, dan terutama pekerjaan, karena

melalui kerja yang bebas, kreatif, dan partisipatif dan saling mendukunglah

manusia dapat mengungkapkan dan meningkatkan martabat hidup mereka.

Upah yang adil memampukan mereka memiliki akses yang memadai kepada

semua hal-hal baik lain yang ditujukan untuk pemakaian kita bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI