psak 51 akuntansi kuasi reorganisasi

10

Click here to load reader

Upload: achmad-fauzan

Post on 14-Aug-2015

25 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

5 1 . 1

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

Paragraf-paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalahparagraf standar, yang harus dibaca dalam konteks dengan paragraf-paragraf penjelasan dan panduan implementasi yang dicetak dengan hurufbiasa. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidakmaterial (immaterial items).

Pendahuluan

01 Kerugian berulang atau kerugian besar yang diderita suatuperusahaan bisa menyebabkan timbulnya saldo laba negatif atau defisit.Perusahaan yang dalam kondisi defisit mungkin akan mengalami kesulitandalam melakukan kegiatan operasional dan dalam pendanaan operasinya.Kreditur, investor, dan pemasok bahan baku mungkin memandang perusa-haan semacam ini memiliki risiko yang tinggi sehingga cenderung meng-hindarinya. Yang lebih buruk bila defisit yang terjadi menyebabkan perusa-haan melanggar perjanjian kredit (debt covenant) tertentu, misalnya yangmengharuskan perusahaan mempertahankan saldo laba positif, sehinggadiharuskan segera membayar kewajibannya. Hal-hal semacam ini bisamendorong perusahaan ke arah kebangkrutan, meskipun mungkin darisegi prospek bisnis, perusahaan masih memiliki peluang untuk hidup danberkembang pada masa mendatang.

02 Kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yangmengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkandefisit dan menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya, tanpa melaluireorganisasi secara hukum. Dengan ini diharapkan perusahaan bisa mene-ruskan usahanya secara lebih baik, seolah-olah seperti mulai dari awalyang baik (fresh start), dengan neraca yang menunjukkan nilai sekarangdan tanpa dibebani defisit.

03 Kuasi-reorganisasi hanya boleh dilakukan bila terdapatkeyakinan yang cukup bahwa setelah kuasi-reorganisasi perusahaan akanbisa mempertahankan status kelangsungan usahanya (going concern) danberkembang dengan baik. Hal ini bisa dicapai bila perusahaan, meski defisitdisebabkan operasi di masa lalu, tapi masih memiliki prospek baik di masamendatang. Prospek ini bisa timbul dari pengembangan produk dan pasar

Page 2: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 1 . 2

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

baru, masuknya grup manajemen baru, atau adanya peningkatan kondisiperekonomian yang dapat mendorong peningkatan hasil operasi. Keadaangoing concern ini memiliki implikasi bahwa perusahaan yang sedang meng-hadapi tuntutan kepailitan dari krediturnya tidak diperkenankan untukmelakukan kuasi-reorganisasi.

04 Kuasi-reorganisasi (quasi-reorganization) dibedakandengan true-reorganization, atau yang lazim disebut corporate restructur-ing, dalam hal keberadaan arus dana secara nyata. Dalam true-reorgani-zation ada kemungkinan untuk mengubah kewajiban menjadi ekuitas,mengubah tanggal jatuh tempo dan tingkat bunga kewajiban, mengurangitunggakan bunga atau menunda pembayarannya, mengubah golongansaham, atau menyuntikkan dana segar dalam wujud modal saham dan/atau kewajiban. Dalam kuasi-reorganisasi arus dana yang nyata sepertiitu tidak ada, yang ada adalah penilaian kembali seluruh aktiva dan kewa-jiban pada nilai wajarnya dan penghapusan defisit ke tambahan modalsetoran dan modal saham. Karena itu reorganisasi semacam ini disebutreorganisasi semu. Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan defisitdan menampilkan aktiva dan kewajiban pada nilai sekarang.

05 Kuasi-reorganisasi bisa berdiri sendiri atau dibarengidengan corporate restructuring, dengan masuknya investor baru, sebagaicontoh. Apabila dalam satu kuasi-reorganisasi akun tambahan modalsetoran dan modal saham tidak mampu menyerap defisit, maka true-reor-ganization dengan jalan menambah modal setoran harus dilakukan.

Tu j u a n

06 Pernyataan ini bertujuan mengatur perlakuan akuntansiuntuk kuasi-reorganisasi yang dilakukan oleh perusahaan.

L i n g k u p

07 Pernyataan ini berlaku bagi setiap perusahaan yangmelakukan kuasi-reorganisasi.

08 Pernyataan ini mengatur lebih lanjut paragraf 43 tentangreorganisasi dalam PSAK No. 21 Akuntansi Ekuitas.

Page 3: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

5 1 . 3

Def in i s i

09 Pengertian dari istilah-istilah di bawah ini harus dipahamidalam kaitannya dengan pernyataan standar ini.

a) Kuasi-reorganisasi adalah reorganisasi, tanpa melalui reorganisasisecara hukum yang dilakukan dengan menilai kembali akun-akunaktiva dan kewajiban pada nilai wajar dan mengeliminasi saldodefisit.

b) Tambahan modal setoran adalah seluruh dana yang diperolehperusahaan dari transaksi modal, selain modal saham yang dicatatsebesar nilai nominal. Agio saham (paid in capital in excess of par)dan selisih harga jual kembali treasury stock dari harga perolehannya(paid in capital from treasury stock) merupakan contoh dari tam-bahan modal setoran.

Pengakuan dan Pengukuran

10 Kuasi-reorganisasi bukan sekedar cara untuk menampil-kan posisi keuangan yang lebih baik dengan cara penghapusan (eliminasi)defisit. Kuasi-reorganisasi merupakan cara untuk menyelamatkan perusa-haan yang terbebani dengan defisit yang material, sementara perusahaantersebut sesungguhnya memiliki prospek usaha yang baik.

11 Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusa-haan untuk melakukan kuasi-reorganisasi adalah:

(a) perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material;

(b) perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memi-liki prospek yang baik pada saat kuasi reorganisasi dilakukan;

(c) perusahaan tidak sedang menghadapi permohonan kepailitan;

(d) tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yangberlaku; dan

(e) saldo ekuitas sesudah kuasi-reorganisasi harus positif.

Page 4: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak5 1 . 4

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

12 Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasiakuntansi (accounting reorganization method). Dalam metode ini aktivadan kewajiban dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Saldo laba negatif(defisit) dan selisih penilaian kembali dieliminasi ke akun tambahan modalsetoran.

13 Dalam hal tambahan modal setoran tidak mencukupi untukmenghapus defisit setelah proses penilaian kembali aktiva dan kewajiban,sisa defisit akan dihapus ke modal saham. Untuk maksud ini modal sahamakan direstrukturisasi lebih dulu dengan menurunkan nilai nominalnya danmenambahkan jumlah penurunan ini pada akun tambahan modal setoran.

14 Dalam melakukan kuasi-reorganisasi, aktiva dan kewa-jiban harus dinilai kembali dengan nilai wajar.

15 Nilai wajar aktiva dan kewajiban ditentukan sesuai de-ngan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajardidasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajardilakukan dengan mempertimbangkan harga aktiva sejenis dan teknikpenilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aktiva dan kewajibanyang bersangkutan.

Contoh teknik penilaian tersebut antara lain meliputi;

(a) nilai sekarang (present value) atau arus kas diskontoan (dis-counted cash flow) dengan mempertimbangkan tingkat risikoyang dihadapi;

(b) model penentuan harga opsi (option-pricing models) ;

(c) penentuan harga matriks (matrix pricing) ; dan

(d) analisis fundamental (fundamental analysis) ,

16 Selisih antara nilai wajar aktiva dan kewajiban dengannilai bukunya diakui atau dicatat pada akun saldo laba.

17 Saldo negatif dari saldo laba (retained earnings) setelahproses penilaian aktiva dan kewajiban dihapus ke tambahan modal

Page 5: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

123456789

101112131415161718192021222324252627282930313233343536373839

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

5 1 . 5

setoran. Apabila tambahan setoran modal tidak mencukupi, saldonegatif tersebut dihapuskan ke modal saham.

P e n g u n g k a p a n

18 Perusahaan harus menyusun neraca per tanggal kuasi-reorganisasi. Neraca ini harus dibandingkan dengan neraca sebelumkuasi-reorganisasi.

19 Untuk laporan keuangan tahunan, laporan keuanganharus menyajikan neraca akhir periode sebelum kuasi-reorganisasi,neraca per tanggal kuasi reorganisasi, dan neraca akhir periode ter-akhir.

20 Perusahaan yang melakukan kuasi-reorganisasi harusmengungkapkan hal-hal berikut:

(a) alasan perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi;

(b) status going concern perusahaan dan rencana manajemen danpemegang saham setelah kuasi-reorganisasi yang menggam-barkan prospek usaha di masa mendatang;

(c) neraca harus menyajikan jumlah saldo laba negatif (defisit)yang dieliminasi dan jumlah tersebut disajikan selama tigatahun berturutan sejak kuasi-reorganisasi;

(d) catatan atas laporan keuangan harus mengungkapkan metodepenentuan nilai wajar yang digunakan untuk menilai aktiva dankewajiban pada saat dilakukan kuasi-reorganisasi;

(e) untuk jangka waktu 10 tahun ke depan sejak kuasi-reorganisasi,akun saldo laba dalam neraca harus diberi keterangan tentangtanggal terjadinya kuasi-reorganisasi.

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF

21 Pernyataan ini efektif berlaku untuk kuasi-reorganisasiyang terjadi setelah tanggal 1 Januari 1998.

Page 6: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

P E R N YATA A NSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK No.

5 1IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 7: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI PSAK NO. 51

DAFTAR ISI

Paragraf

SAMBUTAN KETUA UMUM IAI

Pendahuluan .................................................................. 01-05

Tujuan ............................................................................ 06

Lingkup .......................................................................... 07-08

Definisi ........................................................................... 09

Pengakuan dan Pengukuran .......................................... 10-17

Pengungkapan ............................................................... 18-20

TANGGAL BERLAKU EFEKTIF ............................................ 21

Page 8: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

PSAK No. 51 tentang AKUNTANSI KUASI - REORGANISASI telah disetujuidalam rapat Komite Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Juni1998 dan telah disahkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesiapada tanggal 15 Juli 1998.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material (im-material items).

Jakarta, 15 Juli 1998

Komite Standar Akuntansi Keuangan

Jusuf Halim KetuaIstini T. Sidharta Wakil KetuaMirza Mochtar SekretarisWahjudi Prakarsa AnggotaKatjep K. Abdoelkadir AnggotaJan Hoesada AnggotaHein G. Surjaatmadja AnggotaSobo Sitorus AnggotaTimoty E. Marnandus AnggotaMirawati Sudjono AnggotaNur Indriantoro AnggotaRusdy Daryono AnggotaSiti Ch. Fadjriah AnggotaOsman Sitorus AnggotaJusuf Wibisana AnggotaYosefa Sayekti AnggotaHeri Wahyu Setiyarso Anggota

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK NO. 50

Page 9: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK NO. 50

SAMBUTAN KETUA UMUMIKATAN AKUNTAN INDONESIA

Dalam memasuki era globalisasi, arus dana tidak lagi mengenal batasnegara dan tuntutan transparansi informasi keuangan semakin meningkat,baik dari pengguna laporan keuangan di dalam negeri maupun di luarnegeri. Untuk memenuhi tuntutan yang semakin meningkat tersebut,Standar Akuntansi Keuangan haruslah berwawasan global.

Dengan keterbatasan tenaga, waktu dan dana, Ikatan Akuntan Indonesiaselalu berusaha secara berkesinambungan untuk meningkatkan mutu stan-dar akuntansi keuangan agar laporan keuangan yang disajikan perusahaanIndonesia dapat sejalan dengan perkembangan standar internasional. Pe-ningkatan mutu tersebut dilakukan baik dengan penerbitan standar barumaupun dengan melakukan penyempurnaan terhadap standar yang telahada.

Upaya pengembangan standar akuntansi ini tentunya tidak akan berhasiltanpa dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami menyampaikanterima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada DirektoratJendral Lembaga Keuangan-Departemen Keuangan yang telah mendukungupaya pengembangan standar akuntansi ini melalui Sub-Tim Pengem-bangan Sistem Akuntansi di Sektor Swasta.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada badan dan instansipemerintah lainnya, Kantor Akuntan Publik Drs. Hadi Sutanto & Rekan,

Page 10: PSAK 51 Akuntansi Kuasi Reorganisasi

perguruan tinggi, asosiasi, perusahaan dan pihak lainnya yang telah banyakmemberikan masukan dan dukungan dalam proses pengembangan standarakuntansi ini. Kepada seluruh anggota Komite Standar Akuntansi Keuanganyang telah bekerja tanpa pamrih dengan semangat profesionalisme, kamiucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Jakarta, 15 Juli 1998

Pengurus PusatIkatan Akuntan Indonesia

Drs. Soedarjono

Ketua Umum

Hak Cipta © 1998 IKATAN AKUNTAN INDONESIADilarang memfoto-kopi atau memperbanyak

AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK NO. 50