protein

Upload: suci

Post on 05-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biokimia

TRANSCRIPT

PROTEIN(Uji Millon, Uji Hopkins-Cole, Uji Ninhdrin, Uji Belerang, Uji Xantoproteat, Uji Biuret )

Metode praktikumPeralatan yang digunakan pada praktikum ini adalah adalah tabung reaksi, pipet mohr, bulb, penangas air, pipet tetes, gelas kimia. Serta bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, fenol 2%, pereaksi Millon, asam pekat, pereaksi Hopkins-Cole, larutan ninhidrin 0.1%, larutan Pb-asetat 5%, NaOH 10%, HNO3 pekat, NaOH 40%, dan CuSo4 0.1%,Cara Kerja:Uji Millon. Uji dilakukan dengan cara ditambahkan 5 tetes pereaksi Millon ke dalam 3 mL larutan protein, lalu dipanaskan selama 3 menit. Uji ini dilakukan pada senyawa protein albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.Uji Hopkins-Cole. Larutan bahan sebanyak 2 mL yang akan diperiksa dicampurkan dengan 2 mL pereaksi Hopkins-Cole. Dengan hati-hati dan dikerjakan dalam ruang asam, asam pekat 2 mL ditambahkan melalui dinding tabung yang dimiringkan sehingga terbentuk lapisan cairan. Uji Ninhidrin. Ditambahkan 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ke dalam 3 mL larutan protein. Kemudian dipanaskan di dalam penangas air mendidih selama 10 menit.Uji Belerang. Larutan protein 2 mL ditambahkan dengan 5 mL NaOH 10%, dididihkan beberapa menit. Kemudian ditambahkan 2 tetes larutan Pb-asetat 5%, lalu dilanjutkan pemanasan beberapa menit dan diamati perubahan warna yang terjadi. Uji Xantoproteat. Larutan protein sebanyak 2 mL ditambahkan dengan 1 mL HNO3 pekat, lalu dicampurkan baik-baik dan dipanaskan dengan hati-hati. Perhatikan timbulnya warna kuning tua. Tabung kemudian didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai menjadi larutan yang basa kemudian diamati perubahan yang terjadi.Uji Biuret. Ditambahkan 1 mL NaOh 10% ke dalam 3 mL larutan protein, kemudian dikocok. Lalu ditambahkan satu tetes larutan CuSo4 0.1%, dikocok kembali.

Hasil dan PembahasanUji Millon digunakan untuk mengidentifikasi protein yang mengandung tirosin dalam suatu sampel yang ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna merah pada sampel protein. Tirosin merupakan asam amino yang mengandung gugus fenol pada rantai samping-nya (gugus R-nya). Pereaksi millon mengandung merkuri dan ion merkuro dalam asam nitrit dan asam nitrat. Gugus fenol pada tirosin ini akan ternitrasi membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon yang akan membentuk kompleks berwarna merah (Poedjiadi 2007). Uji ini dilakukan pada sampel albumin, gelatin, kasein, pepton, dan fenol dengan konsentrasi 2%.