protein
TRANSCRIPT
APA ITU PROTEIN.....???
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”) adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida.
Asam amino ialah asam karboksilat
yang mempunyai gugus amino. Asam
amino mengandung 2 gugus fungsional,
yaitu gugus karboksil (-COOH) dan gugus
amin (-NH2).
H
│ NH2 –C– C–OOH
│ R
(Rumus struktrur dari asam amino)
Klasifikasi protein
Berdasarkan gugus R-nya asam amino terdiri dari:
Asam Amino dengan gugus R-nya berupa hidrogen atau rantai karbon yaitu glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan fenilalanin Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus hidroksil (-OH) yaitu Serin, treonin, dan tirosin Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung gugus karboksil (-COOH) yaitu asam aspartat dan asam glutamat. Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung N yaitu asparagin, glutamin, lisin, arginin, histidin dan triptofan Asam Amino dengan gugus R-nya mengandung S yaitu sistein, metionin Asam Amino dengan gugus R-nya membentuk ikatan siklik dengan gugus amin yaitu prolin
20 asam amino tersebut terbagi atas 2 bagian yaitu asam amino essensial yang dapat dibuat oleh
tubuh dan asam amino non essensial yaitu tidak dapat
diproduksi dari tubuh namun diperoleh dari hewan atau
tumbuhan.
Tabel berikut ini menerangkan tentang keasaman dan jenisnya.
Nama Sifat Rumus Jenis
Glisin Netral C2H5NO2 Non esensial
Alanin Netral C3H7NO2 Non esensial
Valin Netral C5H11NO2 Esensial
Leusin Netral C6H13NO2 Esensial
Isoleusin Netral C6H13NO2 Esensial
Serin Netral C3H7NO3 Non esensial
Threonin Netral C4H9NO3 Esensial
Fenilalanin Netral C9H11NO2 Esensial
Metionin Netral C5H11NO2S Esensial
Sistein Netral C3H7NO2S1 Non esensial
Asparagin Netral C4H8N2O3 Non esensial
Nama Sifat Rumus Jenis
Tirosin Netral C9H11NO3 Non esensial
Triptofan Netral C11H12N2O2 Esensial
Prolin Netral C5H9NO2 Non esensial
Glutamin Netral C5H10N2O3 Non esensial
As. Aspartat Asam C4H7NO4 Non esensial
As. Glutamat Asam C5H9NO4 Non esensial
Lisin Basa C6H14N2O2 Esensial
Arginin Basa C6H14N4O2 Esensial
Histidin Basa C6H9N3O2 Esensial
Dalam larutan, asam amino berada dalam
kesetimbangan antara bentuk ion dipolar, bentuk ion, dan
bentuk kation.
H H H I +H+ I +H+ I R C COOH R C COO R C COO I I NH3
+ NH3+ NH2
Bentuk kation ion dipolar bentuk anion (dominan dalam ling (zwittererion) (dominan dalam kungan asam kuat) lingkungan basa kuat)
sifat-sifat protein
1.Tidak menunjukkan titik cair tertentu dan tidak
dapat
disuling.
2.Kebanyakan bersifat koloid hidrofil.
3.Larutan protein dapat diendapkan dengan penambahan larutan pekat NaCl, MgSO4, (NH4)2SO4, alkohol, aseton, asam dan basa.
4.oleh asam-asam encer, semua ikatan peptida protein akan dipecahakan secara hidrolisis menjadi asam-asam amino.
Reaksi identifikasi protein
1. Uji biuret
Jika pada protein ditambahakan beberapa tetes larutan
CuSO4 (2%), kemudian ditambahkan pula larutan alkali
(NaOH) encer, akan terjadi warna merah muda atau ungu.
Hal ini menujukan adanya gugusan peptida. Jika banyak
terdapat ikatan peptida, akan terjadi warna ungu dan jika
terdapat sedikit ikatan peptida, akan terjadi warna merah
muda.
2. Uji millon
Jika suatu protein dipanaskan dengan merkuri nitrat
(Hg(NO3)2) yang mengandung asam nitrit, terjadi jonjot
merah (jika protein mengandung tirosin).
3. Uji xantoprotein
Jika pada protein ditambahkan HNO3
pekat, kemudian di buat alkalis, maka terjadi
warna kuning (jika protein mengandung
asam amino yang mengandung inti
benzena).
4. Tes terhadap belerang
Jika pada protein ditambahkan suatu basa
(NaOH) dan dipanaskan, kemudian di
tambahkan larutan Pb(NO3)2, maka akan
terjadi endapan coklat sampai hitam karena
terbentuk PbS.
Percobaan dari uji reaksi di atas, diantaranya adalah:
a. Uji Xantoprotein dan uji Biuret
Alat
Bahan
- tabung reaksi - Kaki tiga -Albumin -
NaOH
- Penjepit - Pengaduk -Gelatin -
CuSO4
- lampu spirtus -Kertas saring -Pepton -
Pereaksi Biuret
- pipet tetes -Corong -Larutan Ninhidrin
- Erlenmeyer -HNO3 pekat
- gelas kimia -NaOH pekat
2mlAlbumin
2mlPepton
2mlGelatin
Di masukkan kedalam tabung reaksi
1ml HNO3 pekat
Ditambahkan pada setiap tabung
Dipanaskan dipenangas air (sampai terjadi perubahan
warna)Didinginkan
Uji Xantoprotein
NaOH pekat
Diteteskan demi tetes hingga terjadi perubahan
Hasil
No Sampel Sebelum dipanaskan Sesudah
dipanaskan
1 Pepton Kuning cerah Kuning
2 Albumin Putih bening putih bening
3 Gelatin Putih bening Bening
Tabel Pengamtan Uji Xantoprotein
Dimasukkan kedalm tabung reaksi
NaoH 10%
Ditambahkan dan dikocok
2 tetes Larutan CuSO4
0.1 %
Uji Biuret
Ditambahkan ,apabila tidak terjadi perubahan
warnaditambahnkan lagi 1 atau 2 tetes CuSO4 0.1 %Diamati perubahan yang
terjadi
Hasil
N
o
Sampel Perubahan warna akhir
1 Pepton Hitam
2 Albumin Ungu
3 Gelatin Ungu dibagian atas dan bening
dibagian bawah
Tabel uji Pengamatan Uji Biuret