prostho gtl
TRANSCRIPT
BAB III
BAB III
PEMBAHASAN
Laporan Kasus
Pak Amir usia 68 tahun datang ke praktek dokter gigi bersama anaknya dengan keluhan tidak nyaman pada gigi tiruan. Pasien sudah menggunakan gigi tiruan sejak 1 tahun lalu tapi longgar. Pemeriksaan extraoral, terjadinya dislokasi TMJ sebelah kanan, memperhatikan bentuk profil wajah, bibir. Pemeriksaan intraoral RA/RB edentolous, linggir sisa rahang atas normal san RB rendah bagian anterior, pada palatum pasien terdapat erythema diffuse dengan diagnosa klinis denture stomatitis, hubungan linggir sisa RB lebih maju dari RA, jaringan lunak bergerak pada bagian anterior atas. Pemeriksaan pada GT lama, gigi tiruan RA/RB retensi dan stabilisasi kurang karena adaptasi basis pada daerah periperal seal tidak baik dan perluasan basis pada bagian distal ridge alveolar RA dan RB pendek. Dokter gigi memberikan alternatif kepada pasien untuk pembuatan gigi tiruan yang baru dengan retensi dan stabilisasi yang baik.
Analisa kasus
Penyebab timbulnya keluhan pada gigi tiruan yang lama pada pasien adalah:Retensi dan stabilisasi yang kurang karena adaptasi basis pada daerah periperal seal tidak baik dan perluasan basis pada bagian distal ridge alveolar RA dan RB pendek serta terjadi traumatik oklusi sehingga menyebabkan dislokasi TMJ.Bagaimana dokter gigi membuatkan gigi tiruan baru dengan retensi dan stabilisasi yang baik dan nyaman bagi pasien?Kunjungan I
Pemeriksaan pasien
Pemeriksaan subjektifAnamnesa:Pasien merasa tidak nyaman pada gigi tiruannya.Gigi tiruannya terasa longgar.Pemeriksaan objektifPemeriksaan extraoral:Secara visualDari arah depan kemudian pasien di instruksikan untuk membuka dan menutup mulut, dan dilihat saat pasien membuka mulut miring ke kiri berarti ada kelainan TMJ pada sebelah kananMemperhatikan bentuk dan profile wajah dan bibirPemeriksaan intraoralSecara visualLinggir sisa RA normal dan RB rendah bagian anterior.Pada palatum pasien terdapat erythema diffuse.Hubungan linggir sisa RB lebih maju dari RAPada GT lama, gigi tiruan RA/RB retensi dan stabilisasi kurangAdaptasi basis pada daerah periperal seal tidak baikSecara palpasiJaringan lunak bergerak pada bagian anterior atasDiagnosa
Dislokasi TMJEdentolousDenture stomatitisRencana perawatan
Rencana perawatan awal
Dislokasi TMJDenture stomatitis: nistatin sehari 4 x sehari 1-6ml diteteskan di ujung lidah dan dioleskan pada palatum dan tahan beberapa waktu sebelum Rencana perawatan akhir
Pembuatan gigi tiruan yang baruKunjungan II
Mencetak anatomisBahan cetak : Hydrokoloid irreversible/alginate, air
Alat : rubel bowl, spatula
Sendok cetak : Stock tray yang berlubang dan tanpa sudut
Teknik mencetak : Mukostatis
Tujuan mencetak : Untuk mendapatkan model studi/ model anatomis dan mendapatkan sendok cetak fisiologis Prosedur mencetak :Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan
Instruksi pada pasien
Persiapan pasien : control saliva dan control pasien hipersensitifPosisi pasien dan operator. Untuk rahang atas operator berada di belakang kanan pasien, kepala pasien setinggi dada operator, mulut pasien setinggi siku operator, dan kalau rahang bawah operator berada sebelah kanan depan pasien, mulut pasien setinggi antara bahu dan siku operator.Try in sendok cetak ke mulut pasien
Aduk bahan cetak alginat dengan menggunakan spatle dan rubber bowl perbandingan 1 : 2 hingga homogen (halus dan mengkilat)
Masukkan bahan ke sendok cetak
Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien (teknik mencetak : mukostatis)
Mengisi daerah undercut
Sentering
Mengangkat bibir atas atau menurunkan bibir bawah.Menekan sendok cetak, ditekan bagian tengah palatum supaya bahan mengalir secara merata kemudian baru tekan bagian posterior dan anterior
Melepas sendok cetak dari rahang
Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut
Bersihkan. Instruksi pada pasien dan pasien dipulangkanEvaluasi hasil cetakan anatomis:
Hasil cetakan tidak boleh poreus, robek atau terlipat
Hasil cetakan harus mencakup batas anatomis
Tepi cetakan harus bulat
Tepi sendok cetak tidak boleh terlihat
Semua bagian ridge dan daerah jaringan lunak sampai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak tercetak dengan baik
Pengecoran dengan dental stone (gips tipe III)
Kunjungan III
Membuat sendok cetak fisiologis / custom trayAlat dan bahan: self curing akrilik, api spiritus, scalpel/lecron, carbide bur, malam merah, straight handpiece, mikromotor, pensil
Gambar 2 batas pada model studi dengan pensil yiatu batas untuk muscle triming tepat difornik pada model dan batas untuk untuk sendok cetak buatan yaitu 2 mm dari fornik.
Lapisi dengan selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan sebagai wax spacer untuk bahan cetak
Buat lobang pada malam di daerah molar dan caninus kiri atau kanan untuk stop vertical
Aduk resin akrilik dan letakkan adonan merata di atas malam dan lubang stop vertical serta meliputi garis tepi
Buat tangkai dari resin, untuk rahang atas cukup satu ditengah bagian anterior dengan posisi tangkai kearah bawah supaya tidak mengganggu pada saat muscle trimming
Setelah resin mengeras lepaskan sendok cetak perorangan dari model
Sempurnakan tepi sendok cetak
Try in Sendok cetak perorangan dalam mulut pasien dan periksa apakah sendok cetak perlu disempurnakan sebelum dilakukan border molding/muscle trimming
Border molding / muscle trimmingTeknik Border molding/ Muscle triming
Teknik yang digunakan adalah teknik kombinasi yang merupakan gabungan dari beberapa teknik muscle triming dari cara heartwell, cara mac Greagor dan cara Ellier.
Rahang bawahSayap disto lingual dan area buccal self
Daerah disto lingual dan post mylohyoid secara bilateral
Lunakkan compound, masukkan ke mulut dan lidah, ditekan di distal palatum, kemudian ke vestibulum bukalis kanan dan kiri
Rahang atasLetakkan green stick compound yang telah dipaskan pada tepi sendok cetak, dari ujung distal atau hamular notch ke frenulum bukalis.
Panaskan lagi diatas api spiritus kemudian celupkan kedalam air hangat/tampering. Sendok cetak dengan GSC yang hangat tadi dimasukkan kedalam mulut pasien yang dibuka lebar, gerakkan rahang bawah ke kanan, kiri dan protrusive.
Daerah frenulum bukalis secara unilateral, tarik pipi keluar ke bawah kemudian kedepan, ke belakang, ulangi pada posisi berlawanan.
Lunakkan lagi compound pada frenulum bukalis secara unilateral.
Sayap labial secara unilateral, lunakka compound, tarik bibir keluar dan kebawah atau pasien diminta melakukan gerakan menghisap. Lunakkan compound pada frenulum labialis serta tarik bibir atas ke depan.
Mencetak fisiologisBahan cetak : elastomer (monophase : medium body)
Sendok cetak : custom tray (sendok cetak individu)Alat : glass plateTeknik mencetak : MukokompresiTujuan mencetak : Untuk mendapatkan model fisiologis/ model kerjaProsedur mencetak :Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan
Instruksi pada pasien
Persiapan pasien : control saliva dan control pasien hipersensitifPosisi pasien dan operator. Untuk rahang atas operator berada di belakang kanan pasien, kepala pasien setinggi dada operator, mulut pasien setinggi siku operator, dan kalau rahang bawah operator berada sebelah kanan depan pasien, mulut pasien setinggi antara bahu dan siku operator.Try in sendok cetak ke mulut pasien
Aduk bahan cetak elastomer (monophase: medium body) dengan perbandingan 1 : 2 hingga homogen dengan menggunakan tangan.Masukkan bahan ke sendok cetak
Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien (teknik mencetak: mukokompresi)Mengisi daerah undercut
Sentering
Mengangkat bibir atas atau menurunkan bibir bawah.Menekan sendok cetak, ditekan bagian tengah palatum supaya bahan mengalir secara merata kemudian baru tekan bagian posterior dan anterior
Melepas sendok cetak dari rahang
Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut
Bersihkan. Instruksi pada pasien dan pasien dipulangkanPembuatan basisBahan : gips tipe II, CMS, hot curing akrilik, vaselin, aquades, model kerja, wax. Alat : kuvet, rubber bowl, spatula, depend glass, semen spatle, press, kuas, panci dan komporProsedur kerja:Lapisi model kerja dengan wax, kurang lebih 1 lapis.Olesi kuvet bawah dengan vaselin.Aduk gips tipe II dengan aquades masukkan kedalam kuvet bawah, lalu tanam model kerja di kuvet bawah. Rapikan. Tunggu hingga waktu setting.Setelah mengeras olesi seluruh permukaan dengan vaselin. Aduk gips tipe II tanam kuvet atas, tunggu waktu setting. Setelah mengeras buka kuvet atas, maka terbentuklah mold, lakukan elimination wax.Kemudian olesi permukaan mold dengan CMS. Tunggu mengering.Lakukan prosesing akrilikKunjungan IV
Apa faktor keberhasilan dan kegagalan dalam pembuatan gigi tiruan?