prostate-cancer mortality at 11 years of follow-up

21
Oleh : Selvie fitria pinandita, S.Ked Dosen pembimbing : Dr. Wiyoto S. Sp.B Stase Bedah RSUD Cianjur

Upload: ainun-zamira-habie

Post on 25-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

koas

TRANSCRIPT

Oleh :Selvie fitria pinandita, S.Ked

Dosen pembimbing :Dr. Wiyoto S. Sp.B

Stase BedahRSUD Cianjur

Latar belakang Skrining untuk kanker prostat

masih kontroversial, meskipun hasil menunjukkan penurunan yang signifikan untuk angka kematian akibat kanker prostat pada seseorang yang dilakukan skrining prostat-spesifik antigen (PSA)

The European Randomized study of Screening for Prostate Cancer (ERSPC) adalah penelitian multicenter yang dimulai pada tahun 1991 di Belanda dan di Belgia, dengan lima negara Eropa lebih (Swedia, Finlandia, Italia, Spanyol, dan Swiss)

Desain penelitian Laki laki usia 55-69 tahunSkrining dilakukan dalam waktu 4

tahun Tes skrining utama adalah

pengukuran dari nilai PSA serum dengan penggunaan Tandem- R / Tandem-E / Access assay (Hybritech)

Hasil uji positif didefinisikan dengan nilai PSA 3,0 ng per mililiter atau lebih

Hasil akhir dari penelitian ini adalah kematian akibat cancer prostat

Penelitian mengevaluasi kematian di antara laki-laki pada kelompok screening dan kelompok kontrol terlepas dari penyebab utama kematian

Analisa statistik Data mortalitas secara

keseluruhan dikumpulkan secara nasional.

Setiap pusat percobaan mengikuti protokol tetap yang telah disediakan

Pemantauan data dilakukan setiap 6 bulan guna monitoring dan evaluasi

Penelitian menggunakan metode Nelson-Aalen untuk menghitung jumlah kematian dari kanker prostat dari berbagai penyebab

Penelitian menggunakan analisa regresi Poisson untuk menghitung tingkat rasio

Hasil Uji dan Insiden Kanker Prostat

Tes skrining dilakukan sebanyak136.689 orang. Dari tes ini, 16,6% adalah positif kanker prostat dan 85,9% dari pria dengan tes positif menjalani biopsi prostat

6963 dengan didiagnosis kanker prostat pada kelompok screening (kejadian kumulatif, 9,6%) dan 5396 pada kelompok kontrol (kejadian kumulatif 6,0%)

Hasil insiden kanker prostat selama

follow-up adalah 9,66 kasus per 1000 orang/tahun pada kelompok skrining dan 5,95 kasus per 1000 orang/tahun pada kelompok kontrol interval kepercayaan 95%

Kematian akibat Kanker Prostat

Ada 299 kematian akibat kanker prostat pada kelompok skrining dan 462 pada kelompok kontrol, dengan tingkat kematian 0,39 dan 0,50 per 1000 orang

Tingkat rasio untuk kematian akibat kanker prostat yang signifikan hanya untuk laki-laki berusia antara 65 dan 69 tahun

Secara keseluruhan, angka kematian pada dua kelompok sama.

18,2 kematian per 1000 orang/tahun pada kelompok skrining dan 18,5 per 1000 oramg/tahun pada kelompok kontrol

Penelitian menunjukkan bahwa efek skrining terhadap risiko kematian akibat kanker prostat meningkat 0,71-1,07 kematian per 1000 orang pada follow-up selama11 tahun

Diskusi Selama 11 tahun follow-up dapat

menurunkan angka kematian akibat kanker prostat tetapi perlu diperhatikan terhadap kerugian dari skrining deteksi dini kanker prostat

Sebuah review oleh Loeb et al menunjukkan bahwa komplikasi septik biopsi meningkat sejalan dengan meningkatnya resistensi dari bakteri usus besar terhadap antibiotik

Kesimpulan Tidak ada perbedaan yang

signifikan angka kematian akibat kanker prostat pada kelompok yang dilakukan skrining dan kelompok kontrol.

Hal ini berhubungan dengan efek samping, serta efektivitas biaya terhadap skrining kanker prostat

Skema tingkat kategori bukti

Kategori bukti : I : meta-analysis dari randomized

controlled trials atau paling sedikit satu randomized controlled trial

II : Bukti dari: paling sedikit satu controlled study tanpa randomized atau paling sedikit satu tipe lain dari quasi-experimental study

III : non-eksperimental deskriptif, studi banding saling melengkapi studi, studi korelasi Dan terkontrol kasus studi.

IV: laporan komite ahli atau opini dan / atau pengalaman klinis otoritas diulang.

Gradasi yang dianjurkanBerdasarkan bukti (Skema gradasi dan urutan

pengunaan bukti medis.(diadopsi dariEccles,M dan Mason,J, 2001)

A : Langsung berdasarkan kategori bukti I

B : Langsung berdasarkan :Kategori bukti II, atau memperhitungkan anjuran Kategori Bukti I

C : Langsung berdasarkan : Kategori bukti III, atau Memperhitungkan anjuran Kategori Bukti I atau II.

D : Langsung berdasarkan : Kategori IV atauMemperhitungkan Kategori bukti I, II atau II

ANALISIS

Metode: randomized controlled trials

Subjek : 162.388 Jurnal ini level of evidence : IB