PEREKONOMIAN INDONESIA: PROSPEK DAN ARAH BAURAN KEBIJAKAN

Dr. Solikin M. Juhro

Direktur Eksekutif, Kepala Bank Indonesia Institute

Aceh, 30 Juli 2019

ALIRAN MODAL NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANGECONOMIC POLICY UNCERTAINTY (EPU) AS

INDEKS HARGA KOMODITAS EKSPOR INDONESIA (YOY)

PERKEMBANGAN HARGA MINYAK

PERKEMBANGAN VOLUME PERDAGANGAN DUNIA

PERTUMBUHAN PDB LEBIH RENDAH DARI PERKIRAAN SEMULA…

•

•

•

2019

I II III IV Total I

PDB 5.06 5.27 5.17 5.18 5.17 5.07 5.0 - 5.4

Konsumsi RT 4.94 5.16 5.00 5.08 5.05 5.01 5.0 - 5.4

Konsumsi Pemerintah 2.71 5.2 6.27 4.56 4.8 5.21 3.4 - 3.8

Investasi 7.94 5.85 6.96 6.01 6.67 5.03 5.4 - 5.8

Inv. Non-Bangunan 13.56 8.33 10.73 8.96 10.31 3.69

Inv. Bangunan 6.16 5.02 5.66 5.02 5.45 5.48

Ekspor 5.94 7.65 8.08 4.33 6.48 -2.08 -0.9 - -0.5

Impor 12.64 15.17 14.02 7.1 12.04 -7.75 -3.4 - -3.0

Components2018

2019f

EKSPOR TERKONTRAKSI DI SEBAGIAN BESAR WILAYAH…

INFLASI DAERAH JUNI 2019 (% YOY)

Aceh 2,7

Sumut 5,9

Riau 3,4

Sumbar 3,6

Lampung 2,8

Kepri 3,2

Bengkulu 2,7

Kep.Babel 3,7

Sumsel 2,1

Jambi 2,6

SUMATERA KALIMANTANGorontalo 3,1

Sulut 5,1

Sulteng 5,3

Sulbar 0,54

Sulsel 3,0

Sultra 3,5

SULAWESI

Maluku 4,1

Maluku Utara 1,6

Papua 2,9

Papua Barat 2,7

MALUKU-PAPUABanten 3,7

Jakarta 3,5

Jawa Barat 3,5

Jawa Tengah 2,5

Jawa Timur 2,4

Yogyakarta 3,1

JAWA

Bali 2,1

NTB 3,4

NTT 1,4

BALI-NUSA TENGGARA

Kalbar 3,0

Kalsel 4,0

Kaltim 2,71

Kalteng 2,9

Kaltara 3,10

2,5-3,0% PDB5,0-5,4% 3,5%±1% 10-12% 2019

PDB

5,1-5,5% 3,0%±1%2020

Inflasi CAD Kredit DPK

8-10%

•

•

•

•

•

•

99BAURAN KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2019

KEBIJAKAN

MONETER

UNTUK

STABILITAS &

PERTUMBUHANUNTUK MENDORONG MOMENTUM PERTUMBUHAN EKONOMI

KEBIJAKAN

MAKRO-

PRUDENSIAL

KEBIJAKAN

SISTEM

PEMBAYARAN

PENDALAMAN

PASAR

KEUANGAN

EKONOMI

KEUANGAN

SYARIAH

10

$3,400

High Income ($ 12,736)

optimis

baseline

pesimis

GN

I per

Cap

ita

(Cu

rren

t U

S$)

STABILITAS MAKROEKONOMI DAN SISTEM KEUANGAN

INFRASTRUKTUR INSTITUSI PENDIDIKAN INOVASI

REFORMASI STRUKTURAL

TFP | CAPITAL | LABOR

HIGH INCOMECOUNTRY

• Pertumbuhan PDB rendah• Biaya logistik tinggi• Ekspor commodity based• Ketergantungan impor

yang tinggi• Deindustrialisasi• Service deficit• Pembiayaan domestik• Kuantitas dan kualitas

pendidikan yang rendah• inovasi yang rendah• Banyak regulasi

STRONG

SUSTAINABLE

BALANCE GROWTH

Kondisisaat ini

• Barriers to trade and investment

• Barriers to entrepreneurship

• State control

• Research & development (R&D)

• Tertiary education

• Education

• Online creativity

• Intangible assets

• Creative goods & services

• Quality Roads• Quality

Railroad infrastructure

• Quality Port infrastructure

• Quality Air transport infra.

Sumber: BI Institute, Materi REL (2018)

11

Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan

•

•

•

Source: Juhro (2015)

Kebijakan countercyclical sisi permintaan

Reformasi struktural untuk meminimalkan potensigejolak dan meningkatkan kapasitas ekonomi

Perspektif jangka pendek:Cyclical demand management

Perspektif jangka menengah-panjang: Cyclical demand management + reformasi strutural

Kondisi ekonomi aktual

Kapasitas ekonomi

12

Kebijakan

Fiskal

Kebijakan

Makro-Mikro

prudensial

Kebijakan

Pendalaman

Pasar

Keuangan

Kebijakan

MoneterKebijakan

Reformasi Struktural

Menjaga stabilitas

makroekonomi

Menjaga stabilitas sistem keuangandan mendorong

intermediasi

Memperkuatpembiayaan

ekonomi

Mendorong pertumbuhan dan distribusi pendapatan

Memperkuat struktur perekonomian dan meningkatkan

kapasitas

Kebijakan

Sistem

Pembayaran

Mendukung kegiatan ekonomi

dan menjaga stabilitas sistem

keuangan

13

• Koordinasi berkala kebijakan

fiskal dan moneter.

• Koordinasi pengendalian inflasi

tingkat nasional dan daerah dgn

program 4K.

STABILITAS

MAKROEKONOMI1

• Rakorpusda triwulanan yang

difokuskan pada perbaikan defisit

transaksi berjalan, pembiayaan

investasi swasta utk infrastruktur

• Fokus pada manufaktur

(export promotion), pariwisata,

dan industri maritim

PERBAIKAN STRUKTUR

PEREKONOMIAN2

• Pencegahan dan penanganan krisis

melalui KSSK.

• Harmonisasi kebijakan makro-

prudensial-mikroprudensial BI-OJK.

STABILITAS SISTEM

KEUANGAN3

• Innovative financing, termasuk untuk

infrastruktur, a.l. melalui PPP, bonds,

MTNs dan lain-lain.

• Hedging derivatives untuk nilai tukar

(FX swap and DNDF) dan suku

bunga (IRS).

PENDALAMAN PASAR

KEUANGAN4

Koordinasi kebijakan antara

Pemerintah-BI-OJK utk

membangun ekosistem

ekonomi dan keuangan digital

yang inovatif dan aman.

Visi Baru BI ttg Sistem

Pembayaran Indonesia 2025

utk mendukung dan

mengakselerasi ekonomi dan

keuangan digital, termasuk

open banking, fintech interlink,

dan fast retail payments .

Pembentukan komite Nasional

Pengembangan Ekonomi dan

Keuangan Digital, termasuk

mengintegrasikan e-

commerce dengan fintech.

EKONOMI DAN

KEUANGAN DIGITAL5

SINERGI BAURAN KEBIJAKAN

EKONOMI NASIONAL

14

BASIC Engine

of Growth

SEKTOR-SEKTOR‘TRADISIONAL’

PRODUKTIVITASKAPASITAS EKONOMI

Kebijakan Sisi Penawaran(Sektoral & Reformasi Struktural)

Kebijakan Sisi Permintaan

Basic Endowments

Creative Ideas

Frugal Innovation

Knowledge & ITC

NEW SOURCES OF GROWTH

Pariwisata

Sharia economy

EkonomiKreatif, UMKM

SEKTOR-SEKTOR‘POTENSIAL’

INNOVATION

14

Elements of sustainability: Pertumbuhan berbasis INOVASI Ekonomi yang efisien & berkualitas Pemanfaatan endowments

Faktor produksi: Culture & values Pengetahuan/knowledg

e Modal Manusia Lahan

Traditional

“Beyond”KBE

Sumber: Juhro & Trisnanto (2018)

“Towards a creative & innovative economy”

15

Terima Kasih

1616

16

Pertumbuhan Ekonomi (%, c to c)

3,28 3,85 2,61 1,55-0,73

3,3 4,19 4,61

-2

0

2

4

6

8

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Aceh Nasional Sumatera

6,045,25 5,18 5,17 5,14 4,99 4,61 4,56 4,54 4,45 4,10

2,34

0

2

4

6

8

Kontributor Utama Ekonomi Sisi Sektoral pada Tw I-2019

Kontributor Utama Ekonomi Sisi Pengeluaran pada Tw I-2019

Pertanian

Perdagangan

Pertambangan

Kons. Pemerintah

Investasi

Kons. Rumah Tangga

1,03%

0,70%

0,54%

2,76%

1,82%

1,16%

PERKEMBANGAN DAN PROSPEK EKONOMI ACEH

5.87

3.69 3.64 3.61 3.41 3.28 3.162.76 2.73 2.69 2.6

2.14

0

1

2

3

4

5

6

Disagregasi Inflasi Aceh Perbandingan Inflasi di Sumatera (%, yoy)

17

POTENSI LAUTGaris pantai terpanjang di Sumatera 2.666,27 Km dan laut terluas di Sumatera 295.370 Km2

DEMOGRAFIMemiliki Bonus Demografi yang besar (64,52% berusia produktif)

PEMERINTAHAN1 dari 4 provinsi dengan Otonomi

Khusus

LETAK GEOGRAFISPosisi geografis strategis

di dalam jalur perdagangan dunia

ANGGARANMemiliki dana APBD terbesar di

Sumatera dan terbesar ke-5 di Indonesia

KEK LHOKSEUMAWE1 dari 6 Provinsi dengan status KEK

yang sudah beroperasi

IPMPosisi 11 dari 34 Provinsi

dengan IPM tertinggi

HALAL TOURISMMemiliki Potensi Halal Industri yang

besar

Sumber : Berbagai sumber, diolah

POTENSI PENGEMBANGAN EKONOMI ACEH KE DEPAN

BATU BARAPotensi Batu Bara di Aceh Barat

PERIKANAN1 dari 3 tempat di dunia yang cocok dijadikan tempat budidaya tuna

MIGASPotensi Migas di Pesisir Timur dan Barat

PARIWISATAMemiliki Potensi Wisata dengan 4 Klaster Wisata(Wisata Bahari, Religi dan Heritage; Wisata Agro Adventure, danBudaya; Wisata Bahari dan Ekowisata; dan Wisata Kuliner, Religidan Heritage)

BAHAN BAKU Memiliki ketersediaan bahan bakuuntuk keperluan industri

EKSPOR Memiliki komoditas ekspor yang berkualitas tinggi (Udang windu, nilam, kopi, rotan)