prosiding - · pdf fileperan pantun tunruk ajar melayu karya tenas effendy dalam ... batik...

12
rsBN 978 - 602 - 294 - 107 - 1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASTRA DAN BUDAVA MENGGELI DAN MEMBERDAYAKEN PO?ENSI SESTRA DEN BUDEYE SEBaGEI PENEGUH fiEREfiTER BENGSA DALAM MEM6KN6I *INDONESIE EMES 2045" DENPASAR, 27 - 28 MEr 2016 ;i. FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA 2016

Upload: truongtuong

Post on 06-Feb-2018

256 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

rsBN 978 - 602 - 294 - 107 - 1

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL SASTRA DAN BUDAVA

MENGGELI DAN MEMBERDAYAKEN PO?ENSI SESTRADEN BUDEYE SEBaGEI PENEGUH fiEREfiTER BENGSA

DALAM MEM6KN6I *INDONESIE EMES 2045"

DENPASAR, 27 - 28 MEr 2016

;i.

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYAUNIVERSITAS UDAYANA

2016

Page 2: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

DAFTAR ISI

IIALAMAN JUDT]L...... ...........i

KATA PENGAI\TAR............. ...................ii

DAFTAR rsr............. ..............iii

KIDI.ING INTERAKTIF DI PANGGI-ING ELEKTRONIK : ALIH WAHANASASTRA BALI TRADISIONAL DT RADIO DAN TELEVISI...,....... ................ I

I Nyoman Darma Putra

TANBIH HARMONI DALAM BINGKAI ISLAM DAN KEARIFAN TRADISI ..............22

Angga Pusaka Hidayat

S TRATEGI KONSERVASI NILAI.NILAI KEARIFAN LOKAL B ERORIENTASILINGKUNGAN............. ......... rrAsep Yusup Hudayat

PERANAN TINGGALAN ARKEOLOGI DALAM MEMBENTUK JATI DIRI BANGSA4sColeta Palupi Titasari

CERPEN *ADILA" DALAM PERSPEKTIF A. J. GREIMAS. ......56

Eka Yusriansyah

POTENSI KARYA SASTRA ARAB SEBAGAI PENEGUH KARAKTER BANGSAINDONESIA................ ...........67

Eva Farhah

AKTUALISASI NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TRADISI SEMKAL PADAUPACARA PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU DI SUNGAI PASIR

TANJUNG BALAI KARIMUN ,............,,.79

Evadila

TANGGAPAN PUBLTK ATAS TEKS LASKARPELANGI.. .........90

I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani

NILAI PROFESIONALISME DAN NASIONALISME DALAM CERITA

THE ENEMY ......104

I Gusti Ayu Gde Sosiowati

PENCITRAAN DALAM VARIASI BAHASA PADA WACANA POLITIK.................. 113

I Gusti Ngurah Parthama

UNGKAPAN TRADISIONAL: MAKNA DAN FUNGSINYA DALAMMENJAGA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ............. ...,.,.,......123

I Ketut Darma Laksana

lil

Page 3: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

AKTIVITAS GERA TIMBUL DI BANJAR INTARAN SANUR DILIIIAT,EMS KOLEKSI NASKAH LONTARNYA................ ..... 133furay4 Anak Agung Gede Bawa, I Wayan Sukersa,I Made Wijana,

If Ratna Erawati

DI GUNTING INDRAKILA DALAM KAKAWIN ARJIINAWIWAHA:KAJTAN EKOSEMIOTrK............ .............144

Jirnaya

MAGI DAN ETIOLOGI DALAM HIKAYAT MAHAMJA BIKMJII,A SAKTI,...I54Nama

ALAM DALAM SASTRA TRADISIONAL GEGURITAN BALI. .,.165Ngurah Sulibra, Ni Ketut Ratna Erawati, dan Ni Luh Nyoman seri Malini

AGAMA ISLAM DALAM SISTEM PENGOBATAN TRADISIONALSTUDI KASUS DI DALAM TEKS USADHA MANAK.... .,...,.....,....173Nuarca

PANJANG "BU AMINAH" KARYA W.S RENDRA... ....... 185Sudewa

KOMPARASI BAIIASA INDONESIA DAN BAIIASA INGGRIS: STRATEGIAAN DALAM KOMUNIKASI LINTAS BAHASA DAN BUDAYA DI

ru{ SANUR, DENPASAR, BALI..... ........... 193DStr4 I Nengah Sudipa, I Made Rajeg dan I Ketut Wandia

KEHIDUPAN MELALUI METAFORA LINGUISTIK DANKONSEPTUAL BAHASA BALI..... ...210

REVOLUSI DALAM KARYA-KARYA TERAKHIR MADE SANGGRA229

NTISATUA SEBAGAI WADAH PELESTARIAN BA}IASA BALI DAN

Ihila Sutika

M. BUDAYA BANGSA DALAM GENDING RARE SEMUT-SEMUT API261

I(ARAKTER DALAM KAKAWIN B MHMAND IU P UMNA ..........,..... 27 3

DAN DINAMIKANYA DALAM BAHASA MELAYU DI BALI............285

iv

Page 4: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

MEMAKNAI BATIK BLITAR I-INTUK PEMAHAMAN JATI DIRI DAERAH.............602

Rochtri Agung Bawono dan Zuraidah

MAKNA DAN NILAI _NILAI WATAWATAANGKE: SASTRA LISAN ETNIS

MtrNA....... .........610

Salniwati

LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA: DARI NOVEL KE FILM... .............623

Sri Jumadiah

PERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAMPEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA ..........,,...634

Sri Rahayu, Alber

KOMI.]NIKASI HIPERPERSONAL DI MEDIA SOSIAL: KAJIAN SOSIO-KULTURAL

MEDrA...... .........645

Sukri

KAJIAN SISTEM TRANSTVITAS TEKS SURAT AL INSAN SEBAGAI WUJUDIDENTITAS BUDAYA DALAM MEMBANGI.IN KARAKTER BANGSA................ ,...655

ZulHaeri

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MA}IASISWA TERHADAP

WARISAN BUDAYA MELALUI PERKULIAHAN SEJARAH KEBUDAYAANrNDONESIA................ .........66s

Zuraidah

vlt

Page 5: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

Seminar Nasional Sastra danDenpasar, 27-2tI0.dei

PrcddLSemiutDenprrr

MEMAKNAI BATIK BLITAR UNTUK PEMAHAMAN JATI DIRIDAERAH

Rochtri Agung Bawono dan ZuraidahlProdi Arkeologi, Fak. Ilmu Budaya, Universitas Udayana, Jl. p. Nias t3

Denpasar Bali 80114Telp/Fax : (03 6 1 ) 224121, E-mail : [email protected]

Abstrak

lndustri batik di Blitar sejak tahun 2007 mengalami perkembangangairah yang baik. Beberapa pusat industri batik berbasis kerakyatanmotif-motif khas dan beragam yang selalu mencerminkan ciri daerah sehidiminati masyarakat sekaligus sebagai cinderamata ketika berkunjung keBlitar. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pesan yang tersembunyr padaBlitar untuk memahami jati diri Kota Blitar. Metode pengumpulan dataobservasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan metode pengolahanmenggunakan analisis kualitatif, analisis simbolik, dan komparatif.

Berdasarkan tiga pusat industri batik yang dijadikan objek pengamat*'.batik tutur Blitar, batik Djojokoesoemo, dan batik Blitar diketahui bahwamotif batik Blitar diciptakan berdasarkan kekayaan motif batik yang diwrkekayaan sumber daya alam dan hasil bumi, keberadaan benda-benda hasil ikeberadaan lingkungan buatan, dan kekayaan budaya daerah. pemitihanmotif yang diproduksi pada batik Blitar tidak semuanya mampupemahaman terhadap jati diri daerah karena hanya dipengaruhi oleh pangsadan kemudahan dalam proses produksi. Motif-motif yang bersumber padabatik yang diwariskan dan kekayaan budaya daerah menyimpan makna danmoral yang mendalam sehingga sesuai dengan jati diri atau karakter daerahBlitar.

Kata Kunci: Batik Blitar, mahta, motif hias, danjati diri.

I. PENDAHULUAN

Batik merupakan salah satu budaya adiluhung bangsa Indonesia yang

mendapat pengakuan resmi dari Unesco sebagai warisan dunia pada

oktober 2009 sehingga pemerintah menetapkan tanggal tersebut sebagai HaiNasional. Pengakuan dan penetapan tersebut mendorong perajin barik

bergairah untuk memproduksi karena permintaan masyarakat yang semakin

Demikian juga kebijakan pemerintah yang lebih leluasa dalam kegiatm

kedinasan telah mengizinkan masyarakat menggunakan busana batik

penggil

batik

Iyang leb

berked

terhad4

menggu

fashioni

lebih tet

banyak

mengqr

objek Ikarena r

penged

sehingg

ZuraidC

l

pening[

batik sterseh

dan gtr

terseh

klasikt

motif I

me.mbe

kepada

2. ltll

pusah

ISBN J602 ISBN 978 - 602 - 294 - tgil

Page 6: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

Nasional Sastra dan Budaya

,27-28 Mei 2016

ijas yang lebih formal di samping juga mendorong peningkatan produksi

Permintaan tersebut juga mencakup pemilihan ragam motif dan wamabatik

l4lebih modern sebagai pengembangan motif-motif tradisional yang sudah lama

Hmbang. Sentuhan terampil para perajin juga memberikan kontribusi besar

ndudap perubahan dan pengembangan seni batik di Indonesia. Minat masyarakat

mrgunakan busana batik bahkan sudah merambah pada generasi muda sebagai

ffiion atau gaya yang tren dengan motif-motif yang lebih elegan dan warna yang

ffi terang. Bahkan sebagian besar sekolah dan kantor pemerintahan juga telah

Lryak yang menggunakan seragam batik sehingga perajin semakin berkreasi

mgembangkan motif. Peminat batik juga berasal dari pelancong atau pengunjung

fick wisata di berbagai daerah. Batik tersebut dijadikan cinderamata (souvenir)

heaa memiliki motif-motif yang khas dan menunjukkan ciri daerah tertentu. Ide

IQsmbangan motif batik khas daerah berasal dari potensi daerah atau masyarakat

*ingga menghasilkan batik yang berbeda dengan daerah lainnya (Bawono dan

kaidah,2014\.

Khusus daerah Blitar, pengembangan usaha batik semakin mengalami

mhgkatan seiring banyaknya motif yang ditawarkan dari setiap sentra industri

hilik sshingga menawarkan banyak pilihan bagi peminatnya. Pembuatan motif

lrsebut didasarkan atas kekayaan sumberdaya lingkungan, sumberdaya manusia,

dn sumberdaya budaya di Blitar (Bawono danZwaidah, 2015). Ragam motif hias

ursebut tidak semuanya memiliki nilai-nilai kfrusus (makna) seperti halnya batik

Hesik tradisional yang setiap goresannya memiliki maksud dan harapan tertentu.

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pesan yang tersembunyi berdasarkan

Dtif batik untuk memahami jati diri Kota Blitar. Manfaat penelitian yaitu

mernberikan pemahaman motif batik yang berkharakter dan berjati diri khususnya

tepada generasi muda sehingga semakin bangga ketika mengenakan batik tersebut.

L METODE

Metode pengumpulan

psaka. Observasi merupakan

ISBN 978 - 602 - 294 - t07 - |

data meliputi observasi, wawancara, dan studi

pengamatan langsung kepada industri batik yang

503

Page 7: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

Seminar Nasional Sastra detDenpasarr zT-Zt

mewakili kekhasan motif dan konsistensi terhadap perkembangan banik

yaitu batik tutur Blitar, batik Joyokoesoeman, dan batik Blitaran. Ketige ibatik tersebut memiliki beberapa motif yang dibuat dan dipertahankm

menjadi penanda kepemilikan motifrrya. Penulis melakukan wawancara

pemilik usaha dan perajin terhadap pemilik industri batik tersebut. Sturli

berupa pencarian literatur-literatur untuk menunjang data lapangan

sebagai pendukung analisis guna memecahkan permasalahan.

Metode pengolahan data antara lain kualitatif, simbolik, dan

(perbandingan). Analisis kualitatif dilakukan terhadap data yang sudah

berdasarkan kualitasnya dan dipilah untuk mendapatkan jawaban

Analisis simbolik dipergunakan untuk mengetahui gambaran motif-motif

digunakan pada batik dan mengetahui makna yarug terkandung pada

motifnya. Analisis komparatif bertujuan membandingkan perbedaan motif

makna pada setiap batik yang dihasilkan oleh ketiga industri batik yaitu batft

Blitar, batik Djojokoesoemo, dan batik Balitar.

3. IIASIL

Kebangkitan seni batik di Blitar terjadi pada tahun 2007 dengan

kegiatan pencarian kesejarahan dan identitas batik gaya Blitar yang tersiryrMuseum Leiden Belanda dan diperkirakan dibuat pada tahun 1902. Batik

akhirnya disebut Batik Tutur Blitar oleh Wima Bramantya dengan motif

binatang yang disamarkan dengan bentuk yang khas. Batik tersebut

makna politik etis pada masa Kolonial Belanda sehingga mempengaruhi

motif antara lain kuda terbang (masyarakat ulama/bangsawan muslim pribumi) drburung (kaum terpelajar pribumi) yang digambarkan lebih besar dibandi

bentuk singa (simbol Kolonial Belanda). Bentuk atau motif binatang yang krntersebut ditindaklanjuti oleh Edi Dewa melalui Dewan Kesenian Kabupaten BliE(DKKB) dengan mengembangkan Batik Tutur Blitar dengan tambahan beberry

tanaman dan fenomena alam yang terdapat di Blitar antara lain motif Cinde Gadhg

Galih Dempo, Gambir Sepuh, Simo Samaran, Celeret Dubang,Winih Semi, Jab

Watu, Tanjung Manila, Mupus Pupus, Mirong Kampuh Jinggo, dan Gunung

dg[iu!!dtqbtu

G

Efr Itr

fruludlilrEEffiGndr Srbepb&cXcH-

trtupddie

o[.tU

bdtberbl

Blil-mtil

{. I

M

InCE

flrer

SEtr!

ISB604 ISBN 978 - 602 -294 - 107 - I

Page 8: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

ProsidingSeminar Nasional Sastra dan BudayaI)enpasar, 27-28 Mei 2016

Menyan. Batik Tutur Blitar tersebut dianggap sebagai budaya bertutur melalui

media gambar yang awalnya didasarkan pada kekayaan cerita-cerita fabel

(binatang) di dinding Candi Panataran. Penggambaran tersebut memiliki pesan

moral bagi siapa saja yang melihatnya k*rususnya kepada generasi muda (Bawono

dan Zuraidah,2016).

Gairah pembuatan batik juga diikuti oleh Adib Arifianto dengan mendirikan

Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. Ia juga belajar ke

Kraton Yogyakarta sejak 2003 hingga 2007 sehingga sangat memahami gaya batik

klasik Yogyakarta. Teknik batik yang pakai yaitu menggunakan canting dan

menghindari cap (stamp). Proses pembuatan batik Djojokoesoemo masih

menggunakantatacara yang berlaku pada pembuatan batik di Kraton Yogyakarta

dan Surakarta. Motif-motif yang telah diciptakan dan dikembangkan oleh industri

batik Djojokoesomo, antara lain, batik Koi Panataran, Batik Kopi Djojokoesomo,

batik cengkeh Djojokoesoemo, Singobarong Djojokoesoemo, dan motif Gunung

Kelud. Setiap motif yang digoreskan pada batik Djojokoesoemo memiliki

kandungan makna yang sangat mempengaruhi pemakainya, dimana sebelumnya

pembeli selalu diberikan penjelasan secara detail maksud dan makna setiap

motifnya (Rosalia dan Nahari; 2012; B aw ono dan Zur aidah, 20 1 5).

Sentra indushi batik di Blitar lainnya yaitu batik Balitar yang dikembangkan

oleh Nanang Pramadi dengan belajar secara mandiri pada beberapa sentra industri

batik di Solo dan Yogya sejak 2006. Batik Balitar menggali dan mengembangkan

berbagai motif baik kekayaan alam berupa flora maupun fauna yang ada di wilayah

Blitar antara lain motif Grebeg Pancasila, motif Sekarjagad, motif Koi Sejodo,

motif pisang, dan motif Bendo geritan (B awono dan Zur aidah, 201 5).

4. PEMBAHASAN

Blitar memiliki kekayaan motif batik yang dikembangkan oleh para perajin

atau seniman melalui sentra-sentra industri batik. Setiap sentra industri batik

memiliki motif khas dan selalu menjadi andalan memutar roda ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan material. Walaupun demikian, masih terdapat beberapa

sentra industri yang memiliki panggilan nurani untuk mempertahankan batik

ISBN 978 - 602 - 294 - t07 - r 505

Page 9: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

ProsidingSeminar Nasional Sastra dan Budayt

Denpasar, 27-28 Mei 2015

walaupun tidak memberikan keuntungan maksimal karena pengerjaannya yaag

rumit dan menbutuhkan waktu lama.

Kekayaan motif hias yang dikembangkan oleh beberapa perajin/senimn

batik tersebut jika dirunut berdasarkan sumber inspirasinya berasal dari sumber

daya lingkungan, manusia, dan budayanya serta memiliki makna simbolik yryberbeda antara lain sebagai berikut.

a. Kekayaan sumber daya alam dan hasil bumi

Kekayaan dan keindahan lingkungan hidup sangat memengarfi

terciptanya motif batik yang beraneka ragam, bahkan batik-batik klasik otradisional juga bertema tentang sumber daya lingkungan. Motif hdmenjadi inspirasi yang hampir merata di wilayah Blitar karena ikan Himenjadi ikon Blitar. Batik Djojokoesoemo mengembangkan motif KdPanataran dan Koi Djojokoesoemo yang bermakna kedudukan atau derjtdengan lambang kewibawaan dan tanggungjawab, sedangkan batik Batrirr

menciptakan motif Koi Sejodo yang bermakna keharmonisan drkeseimbangan.

Kemelimpahan hasil bumi di Blitar juga menginspirasi penciptaan mfl,antara lain batik Djojokoesoemo membuat motif Cengkeh Djojokoescdan motif Kopi Djojokoesomo yang bermakna kerjasama, kepedulian mitinggi, tanggung jawab, keadilan, dan disiplin, sedangkan batik

menciptakan motif Blimbing, motif Nanas, motif Pisang, motif

dan motif Kolobendu dengan makna yang tidak terlihat jelas karena

memperlihatkan hasil bumi daerah Blitar. Batik Djojokoesoemo jmenciptakan batik bermotif Gunung Kelud sebagai salah satu

kesuburan tanah Blitar akibat letusannya, bermakna keagungm

kekuatan.

b. Keberadaan benda-benda hasil industri

Blitar juga memiliki pusat kerajinan mainan anak, antara lain, kendmg

onthong-onthong yang telah dikirim ke berbagai daerah di Nusantra

kerajinan hasil indushi tersebut juga dijadikan inspirasi batik

sehingga melahirkan motif Sekarjagad dan Koi Sejodo, walauptm

Pror$alSemirDenpl

c.

d-

C.

606 rsBN978 -602-294-LfilISmr

Page 10: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

ProsidingSeminar Nasional Sastra dan BudayaDenpasar, 27-28 Mei 2016

sebagai motif utama tetapi kedua benda kerajinan tersebut mengisi bidang

sebagai motif pendukung. Motif tersebut tidak memiliki makna tertentu

selain kekayaan industri yang ada di Blitar.

Keberadaan lingkungan buatan

Kekayaan lingkungan buatan berupa makam Bung Kamo dan aktivitas

manusianya menginsipirasi batik Balitar untuk menciptakan motif Gerebeg

Pancasila yang merupakan gabungan 5 sudut bintang belimbing, lima

gunungan, dan lima kawung yang bermakna kerjasama dan gotong royong.

Kekayaan motif batik yang diwariskan

Batik-batik klasik tradisional yang dimiliki lndonesia sering diproduksi di

pusat-pusat kebudayaan antara lain, Yogyakarta, Surakarta, cirebon serta

wilayah Pesisir utara Pantai Jawa sehingga mewariskan kekayaan motifyang beranekaragam. Motif-motif tersebut juga menjadi sumber inspirasi

perajin untuk menciptakan motif baru dengan sedikit perubahan desain.

Batik Djojokoesoemo masih memproduksi motif Sidomulyo dan

Parangrusak Yogyakarta dengan sedikit perubahan. Batik Balitar juga

memproduksi motif Sekarjagad yang sering dijumpai pada batik keraton.

Motif yang dikembangkan tersebut menggunakan nama yang sama dengan

motif sebelunnya dan memiliki makna yang sama.

Berbeda dengan motif rutur Blitar yang mengadopsi motif-motifnya dari

batik koleksi Museum Leiden di Belanda dengan bentuk-bentuk binatang

antaru lain singa, kuda terbang, burung, ayam, dan kupu-kupu serta

ditambah dengan sulur tanaman. Penamaan motif diubah sesuai makna dan

maksud tutur (petuah) yang sengaja diciptakan. Motif tersebut antara lain

Cinde Gading, Galih Dempo, Gambir Sepuh, Mupus Pupus, Simo Samaran,

Tutur Prumpun, Gobog, dan masih banyak lainnya.

Kekayaan budaya daerah

Kekayaan budaya juga mampu menginspirasi batik Djojokoesoemo

menciptakan motif singobarong Djojokoesoemo yang berasal dari kesenian

Singo Barong di Blitar yang dipadukan dengan sulur pohon dan bunga

c.

.t

ISBN 978 - 602 - 294 - t07 - 1 607

Page 11: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

pys5idirCSeminar Nasional Sastra dan Budr5n

Denpasar, 27 -28 Mei 20lf

wijayakusuma. Makna yang dikandung dalam motif Singobarong yain

kemuliaan, kerja keras, kewibawaan, dan pantang menyerah.

Berdasarkan sumber inspirasi penciptaan batik di Btitar dan makna 1qterkandung di dalamnya, tidak semua batik memiliki jati diri tentang Blitar. Baftyang bersumberkan pada kekayaan yang diwariskan dan kekayaan budaya memiffinilai jati diri tentang Blitar, terutama batik Singobarong Djojokoesoemo karEn

dapat digunakan sebagai karakter manusia atau masyarakat Blitar yang bekerjr

keras dan pantang menyerah. Motif-motif yang lainnya lebih banyak menjelaskr

tentang kekayaan yang dimiliki Blitar bukan merujuk pada jati diri, antara hi1motifkoi, motifbelimbing, motif anggrek, motifkopi, motif cengkeh, motifpisrnE:

motif kolobendu, motif kendang, dan motif onthong-onthong.

5. SIMPULAN

Keragaman motif batik Blitar berkembang seiring dengan minat masyaraht

pada batik yang berciri kedaerahan tetapi tidak semuanya memiliki makna tentmg

jati diri daerahnya. Setiap sentral industri batik memiliki motif khas dengm

inspirasi penciptaan yang bersumber pada sumberdaya lingkungan, manusi4 dm

budaya. Hanya terdapat sebagian kecil batik Blitar yang mampu menunjul&m

jatidiri kedaerahan yaitu motif Singobarong Djojokoesoemo yang menyimpa

makna wibawa, bekerja keras, mulia, dan pantang menyerah.

Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan harus mampu memfasiliasi

berkembangnya industri batik terutama batik bermotif yang menampilkan jatidiri

kedaerahan. Bagi para seniman dan perajin batik harus mampu menggali potmi

budaya khususnya motif-motif candi untuk dikembangkan sebagai motif batik ymg

bermakna dan berfiloso fi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih kami tujukan kepada Rektor Universitas Udayana daKetua Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Universitas udayana yang

menfasilitasi mendapatkan dana skim Penelitian Hibah Bersaing pada 2015, sertl

Dekan Fakultas Sastra dan Budaya yang telah memberikan kemudahm

administras i. Matur sul<sma.

PrGiSemiDenp

Bawo

Rod

608 ISBN 978 - 602 - 294 - 107 - I ISBI

Page 12: PROSIDING -   · PDF filePERAN PANTUN TUNruK AJAR MELAYU KARYA TENAS EFFENDY DALAM ... Batik Djojokoesoemo di Desa Garum Blitar pada tahun 2010. ... bahkan batik-batik klasik o

ProsidingSeminar Nasional Sastra dan BudayaDenpasar, 27 -28 Mei 2016

DAFTAR PUSTAKA

Bawono, Rochtri Agung dan Zuraidah. 2014. "Identifikasi dan Modifikasi MotifHias pada Benda Cagar Budaya Periode Majapahit Sebagai DesainPengembangan Usaha Batik". Laporan P enelitian. Universitas Udayana.

2015. "Identifikasi dan Modifikasi Motif Hias pada Benda Cagar BudayaPeriode Majapahit Sebagai Desain Pengembangan Usaha Batik". LaporanP en e lit i an. Universitas Udayana.

2016. "Batik Tutur Blitar: Transfomasi Pesan Moral dari Dinding Candimenjadi Sehelai Kain". Prosiding Seminar Nasional dan Telonlogi 2016.Universitas Udayana.

Rosalia, Ravika dan Inty Nahari. 2012. "Batik Kabupaten Blitar"www. ej ournal.unesa. ac. id Unduh: I 0 April 20 I 6.

rsBN 978 - 602 -294 - t07 -I 509