prosiding - connecting repositories · mendukung gerakan literasi oleh yalvema miaz.....1 b. peran...

16

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan
Page 2: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

ProsidingSeminar Nasional

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an

Editor:Prof. Dr. Hasanuddin WS., M.Hum.

Dr. Taufina, M.Pd.Chandra, S.Pd., M.Pd.

Yesi Anita, S.Pd., M.Pd.

Tempat Pelaksanaan:Grand Rocky Hotel Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia

Tanggal Pelaksanaan:4, 5, dan 6 September 2017

Penerbit: Jurusan PGSD FIP UNP

Page 3: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN TEMA “PEMBELAJARAN LITERASI LINTAS DISIPLIN ILMU KE-SD-AN”

Padang, 4, 5, dan 6 September 2017

ISBN: 978-602-619994-0-4

513 halaman1 (satu) Jilid

Susunan Panitia Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pengarah : Dr. Alwen Bentri, M.Pd.Penanggung Jawab : Drs. Muhammadi, M.Si.Ketua Pelaksana : Dr. Taufina, M.Pd.Wakil : Drs. Syafri Ahmad, M.Pd.Sekretaris : Dr. Desyandri, M.Pd.Bendahara : Dra. Masniladevi, S. Pd., M.Pd.Koordinator Seksi Sekretariatan: Yullys Helsa, M.Pd.Anggota:1. Sherlyane Hendri, S.Pd., M.Pd.2. Rizky Amelia, S.Pd., M.Pd.3. Hasmai Bungsu Ladiva, S.Pd., M.Pd.4. Khairawati, A.Md.

Koordinator Seksi Acara: Ary Kiswanto Kenedi, S.Pd., M.Pd.Anggota: Rafhi Febrian Putera, S.Pd., M.Pd.Koordinator Seksi Tamu: Drs. Zainal Abidin, M.Pd.Anggota:1. Dra. Yetti Ariani, M.Pd.2. Dra. Syamsu Arlis, M.Pd.3. Dra. Hamimah, M.Pd.4. Dra. Mayarnimar, M.Pd.5. Drs. Mansur, M.Pd.

Koordinator Seksi Humas dan Publikasi: Drs. Zuardi, M.Si.Anggota: 1. Dra. Silvinia, M.Ed.2. Drs. Nasrul, M.Pd.

Koordinator Seksi Perlengkapan dan Transportasi: Drs. Yunisrul, M.Pd.Anggota:1. Drs. Arwin, M.Pd.2. M. Habibi, S.Pd., M.Pd.3. Asmar

Koordinator Seksi Konsumsi: Dra. Rifda Eliasni, M.Pd.Anggota:1. Dra. Zuryanti, M.Pd.2. Dra. Reinita, M.Pd.3. Dra. Harni, M.Pd.

Koordinator Seksi Prosiding: Dr. Yanti Fitria, M.Pd.Anggota:1. Dr. Darnis Arief, M.Pd.2. Melva Zainil, S.T., M.Pd.3. Dra. Elfia Sukma, M.Pd.4. Nur Azmi Alwi, S.S., M.Pd.5. Chandra, S.Pd., M.Pd.6. Yesi Anita, S.Pd., M.Pd.

Koordinator Seksi Dokumentasi: MuharimanAnggota:Irzaldi, S.Pd.

Reviewer:1. Dr. Yanti Fitria, M.Pd.2. Dr. Darnis Arief, M.Pd.3. Dra. Elfia Sukma, M.Pd.4. Melva Zainil, S.T., M.Pd.

5. Nur Azmi Alwi, S.Pd., M.Pd.6. Chandra, S.Pd., M.Pd.7. Yesi Anita, S.Pd., M.Pd.

Editor:1. Prof. Dr. Hasanuddin WS., M.Hum.2. Dr. Taufina, M.Pd.

3. Chandra, S.Pd., M.Pd.4. Yesi Anita, S.Pd., M.Pd.

Penyunting: Dr. Yanti Fitria, M.Pd.Disain Sampul: Ucok Eka Saputra

Penerbit: Jurusan PGSD FIP UNP

© Hak cipta terpelihara dan dilindungi Undang-undang No. 19 Tahun 2002. Tidak dibenarkan menerbitkan ulang bagian atau keseluruhan isi buku ini dalam bentuk apapun juga sebelum mendapat izin tertulis dari Penerbit.

Page 4: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

iii

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena perkenan-Nya kita dapat melaksanakan pertemuan ilmiah berupa musyawarah wilayah Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia dan Seminar Nasional dengan tema “Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, dilaksanakan di Rocky Plaza Hotel Bukittinggi Sumatera Barat pada tanggal 4, 5, dan 6 September 2017.

Pertemuan ilmiah Musyawarah Wilayah II Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia bertujuan mempererat hubungan baik dan membentuk pengurus wilayah Sumatera atau wilayah II HDPGSDI demi terlaksananya kelancaran aktivitas kependidikan serta dilaksanakannya seminar nasional yang berkonsepkan literasi demi terwujudnya pemahaman yang tinggi dalam berbagai disiplin ilmu.

Besar harapan dalam pertemuan musyawarah wilayah HDPGSDI dan seminar nasional ini dapat mencapai tujuan utama dan dapat menyampaikan informasi literasi lintas disiplin ilmu ke-SD-an dalam upaya meningkatkan kecerdasan majemuk dan menjawab tantangan dunia pendidikan. Semoga lahir komitmen tinggi kepengurusan wilayah Sumatera HDPGSDI dalam memajukan pendidikan dasar.

Akhirnya, semoga prosiding hasil Seminar Nasional PGSD dan musyawarah wilayah Sumatera HDPGSDI ini mencapai tujuannya dalam menghasilkan solusi dari permasalahan rendahnya literasi Indonesia serta memberikan masukan berarti demi kemajuan pendidikan dasar.

Wassalam,

Editor

Page 5: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

iv

DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................iSUSUNAN PANITIA ........................................................................................iiKATA PENGANTAR......................................................................................iiiDAFTAR ISI .....................................................................................................ivBAB I MAKALAH UTAMA............................................................................1

A. Inovasi Media Pembelajaran IPS SD Berbasis IT dalam Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz ........................1

B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan Literasi di Sekolah Dasar oleh Desyandri ..................................................15

C. Pembelajaran Literasi Sains untuk Level Dasar oleh Yanti Fitria ...........................................................................30

D. Pengembangan Literasi Menulis Prosa Narasi Menggunakan Buku Kerja Siswa untuk Sekolah Dasar oleh Darnis Arief .........41

E. Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematis Siswa SD melalui Teknologi IT oleh Yetti Ariani .......................................52

BAB II PEMBELAJARAN LITERASI SAINS SD................................65A. Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik dan

Literasi Sains oleh Asep Sukenda Egok (STKIP-PGRI Buluklinggau)................................................................................66

B. Upaya Peningkatan Kualitas Literasi Sains dalam Proses Pembelajaran oleh Syamsu Arlis (PGSD FIP UNP) .............................77

C. Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai Upaya Peningkatan Literasi Sains oleh Zuryanti (PGSD FIP UNP).....................................88

D. Pengembangan Media Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis Komputer Menggunakan Macromedia Flash 8 di Sekolah Dasar oleh Marzuki dan Sutiyanto (Universitas Tanjungpura) ................................................................................99

E. Penggunaan Media Pembelajaran dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Rangka Tubuh Manusia Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SD oleh Rohmaddi (Sekolah Dasar 03 Margodadi, Tumijajar, Tulang Bawang Barat, Lampung) ....................................................................................117

F. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Siklus Belajar 5e Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IVA SDN 215 Inpres To’ra’da’ Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja oleh Susanna Vonny N. Rante (Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Kristen Indonesia Toraja)..........................................................128

Page 6: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

v

G. Analisis Minat Baca Siswa Kelas 3 pada Pembelajaran IPA yang Menggunakan Media Komik S2 oleh Cicilia Ika Rahayu Nita dan Nur Huda (Universitas Kanjuruhan Malang)........................................................................................140

H. Pengembangan Education Game Berbasis Flash (EGBF) Belajar IPA pada Siswa Sekolah Dasar oleh Para Mitta Purbosari (PGSD, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo) ................................................................149

I. Membangun Literasi Sains Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Science Edutainment untuk Menciptakan Suasana AJEL (Active Joyfull and Effective Learning) di Sekolah Dasar oleh Eni Marta, Pariang Sonang Siregar, dan Lia Wardani (Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Rokania) ......................................................................................155

BAB III PEMBELAJARAN LITERASI MATEMATIS SD.................164A. Literasi Matematis dalam Pembelajaran Berbasis Masalah

oleh Ary Kiswanto Kenedi dan Yullys Helsa (PGSD FIP UNP).............................................................................................165

B. Pengaruh Penggunaan Pendekatan Konstruktivisme Terhadap Penguasaan Konsep Perkalian Pecahan di Sekolah Dasar oleh Syafri Ahmad (PGSD FIP UNP) .......................................175

C. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SD IT Adzkia oleh Muhammad Anwar (Universitas Negeri Padang), Vivi Puspita (Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Adzkia Indonesia)...................................186

D. Penerapan Pembelajaran Aktif Tipe Kuis Tim dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN 46 Kuranji oleh Sherlyane Hendri (PGSD FIP UNP) .................................200

BAB IV PEMBELAJARAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGANEGARAAN SD ...................................................208

A. Analisis Literasi Budaya Rabab dalam Mengungkap Nilai-nilai Moral bagi Siswa SD oleh Yesi Anita (PGSD FIP UNP).............................................................................................209

B. Peningkatan Penerapan Nilai Karakter Bangsa Menggunakan Pendekatan VCT MODEL Daftar Berorientasi Reading Literacy pada Pembelajaran Pkn Siswa Kelas IV Sekolah Dasar oleh Reinita (PGSD FIP UNP) ........................................222

C. Literasi Politik dalam Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar oleh Rafhi Febryan Putera (PGSD FIP UNP)..........................238

D. Metode Pembelajaran Simulasi dalam Pembelajaran Keterampilan Literasi Informasi IPS di Kelas Tiggi Sekolah Dasar oleh Hamimah (PGSD FIP UNP)....................................250

E. Meretas Nilai-nilai Keunggulan di Sekolah Dasar oleh Endang Poerwanti (PGSD FKIP UMM) ..........................259

Page 7: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

vi

F. Implementasi Buku Ajar IPS Berbasis Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD oleh Vivin Nurul Hidayah, Alben Ambarita, dan Pujiati (Universitas Lampung) ....................................................................................271

G. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together di Sekolah Dasar oleh Zainal Abidin dan Retno Wulan Dari ......285

H. Perbedaan Keterampilan Siaga Bencana pada Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka Siaga Bencana secara Terintegrasi dan Berlapis pada Siswa SD Negeri di Kota Bengkulu oleh Endang Widi Winarni dan Wachidi (Universitas Bengkulu)...............................................................295

I. Peran Guru dalam Membentuk Sikap Sosial Siswa melalui Mata Pelajaran Pkn di Kelas IV SDN 2 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo oleh Hakop Walangadi (PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo)...................................................308

J. Pengembangan dan Validasi Angket My Classroom Inventory (MCI) Versi Bahasa Indonesia oleh Irwan Koto (Program Studi Pasca Sarjana Pendidikan Dasar, Universitas Bengkulu) ................................................................319

K. Pengembangan Evaluasi Berbasis Taksonomi Bloom Dua Dimensi pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar oleh Rizki Ananda dan Fadhilaturrahmi (PGSD Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai) ...............................330

L. Efektivitas Model Bahan Ajar Mulok Berbasis Cerita Rakyat untuk Pendidikan Karakter di SD oleh Abdul Muktadir (PGSD FKIP Universitas Bengkulu).........................................344

M. Inspirasi dan Kreasi Gambar dengan Teknik Cetak bagi Guru SD oleh Harni (PGSD FIP UNP)...............................................352

BAB V PEMBELAJARAN LITERASI BAHASA SD.........................361A. Perwujudan Berpikir Kritis Siswa dalam Implementasi

Literasi Membaca Berbasis Strategi The Big Questions and Bookmark Organizers di Sekoah Dasar oleh Chandra dan Sri Amerta (PGSD FIP UNP).............................................362

B. Penerapan Pendekatan Integratif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 2 Tikala Kabupaten Toraja Utara oleh Harmelia Tulak (PGSD FKIP Universitas Kristen Indonesia Toraja) ...........376

C. Pengembangan Model Writing Workshop Berbantuan Audio Visual untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Siswa Sekolah Dasar oleh Hartati (PGSD, UniversitasNegeri Semarang) .......................................................................386

Page 8: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

vii

D. Peningkatan Keterampilan Literasi Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Metode Generating Interacting Schemata and Text (GIST) di Sekolah Dasar oleh Mayarnimar dan Yulia Rahmi (PGSD FIP UNP)...........401

E. Perbedaan Kemampuan Siswa Kelas IV Menulis Narasi melalui Pembelajaran Menggunakan Gambar Seri dan Pembelajaran Konvensional di SDN Sedarum 1 Pasuruan oleh Dimyati dan Tyanto Zakariyah Faruq ............................415

BAB VI PEMBELAJARAN LITERASI TEMATIK ............................430A. Hubungan Penguasaan Kompetensi terhadap Kinerja Guru

Pasca Sertifikasi di Sekolah Dasar oleh Miftha Indasari, Pranita Yuliana, dan Febriani Rotua Manullang ...................431

B. Pengaruh Pembelajaran Tematik Berbasis Potensi Daerah terhadap Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar tentang Kepahlawanan oleh Sri Dadi, Endang Widi Winarni, dan Herman Lusa (Universitas Bengkulu) ......................................440

C. Kendala Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas IV SDN No 42/IV Kota Jambi oleh Maryono, Desternelli, Suci Hayati, dan Leila Listiyani (PGSD FKIP Universitas Jambi) ..............................................448

D. Pengembangan Media Pembelajaran Tematik-Integratif pada Tema Menghargai Jasa Pahlawan dengan Tokoh Nyi Ageng Serang di Kelas IV Sekolah Dasar oleh Faridl Musyadad, Atika Dwi Evitasari, dan Anita Dewi Astuti (IKIP PGRI Wates Yogyakarta) .....................................................................455

E. Identifikasi Tema, Subtema, Kompetensi Dasar dan Indikator Sikap Peduli Lingkungan dalam Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar oleh Victoria Karjiyati dan Hasnawati ............466

F. Permasalahan Guru dalam Menerapkan Penilaian Autentik di Sekolah Dasar oleh Rusmin Husain dan Elvi (PGSD FIP Universitas Negeri Gorontalo)...................................................472

G. Penerapan Model Problem Based Learning dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar oleh Mulyani Zen (PGSD FIP UNP) .................483

H. Identifikasi Kompetensi Dasar dan Indikator Bahan Ajar Pembelajaran Tematik Berbasis Wilayah di Sekolah Dasar oleh Ansyori Gunawan, Sri Dadi, dan Dwi Anggraini (Universitas Bengkulu)...............................................................493

Page 9: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 344

EFEKTIVITAS MODEL BAHAN AJAR MULOK BERBASIS CERITA RAKYAT

UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER DI SD

Abdul Muktadir

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu

[email protected]; [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk dapat merancang model bahan ajar Mulok berbasis cerita rakyat sebagai pendidikan karakter. Langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian adalah jenis Research and Development (R&D) dari Borg dan Gall. Data penelitian adalah cerita rakyat, hasil angket dari guru dan siswa, hasil wawancara guru dan siswa, dan hasil observasi. Instrumen pengumpulan data melalui angket, wawancara, observasi. Data dianalisis dengan langkah mengurutkan data, mengelompokkan, dan menafsirkan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahan ajar diinginkan adalah bahan ajar berbasis cetak memuat bacaan cerita rakyat, latihan-latihan, rangkuman dan ilustrasi.

Kata kunci: efektivitas, bahan ajar Mulok, cerita rakyat, pendidikan karakter

PENDAHULUAN

Efektivitas bahan ajar sangat tergantung kepada kualitas isi dan tampilan bahan

ajar, tanpa mengabaikan kebutuhan pengguna dalam merancang bahan ajar tersebut.

Sadiman (2008:28) mengatakan karakteristik anak SD berada pada tahap operasional

konkrit. Pembelajaran harus dikemas dalam media konkrit. Penggunaan ilustrasi sebagai

sarana penyampai materi dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, umpamanya bahan

ajar cetak sebagai buku ajar. Ilustrasi dalam bahan ajar sangat penting, berfungsi untuk

menarik perhatian, memperjelas materi, menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan

apabila tidak di grafiskan.

Kualitas pemahaman siswa selain ditentukan keberadaan ilustrasi dalam bahan ajar

adalah materi bahan ajar itu sendiri. Abidin (2012:222) menyatakan dengan adanya

Page 10: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 345

kesamaan budaya dengan yang diajarkan (bahan ajar) guru siswa akan lebih cepat

memahaminya. Gopal (2005) dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pembelajaran

baru terjadi ketika siswa memahami apa yang dipelajarinya dari perspektif budaya mereka

sendiri, sehingga pengetahuan dan kearifan lokal sangat perlu diintegrasikan dalam

pendidikan formal.

Kearifan lokal yang akan diintegrasikan dalam pendidikan melalui mata

pelajaran Muatan Lokal (Mapel Mulok) adalah cerita rakyat dalam. Tujuan pembelajaran

Mulok adalah: (a) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual

di daerahnya; dan (b) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah

yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan

nasional (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014). Salah satu penekanan tujuan dalam

permen ini untuk mengenal, mencintai, melestarikan, dan mengembangkan keunggulan

daerah. Lingkup keunggulan daerah dapat berupa cerita rakyat.

Cerita rakyat bagian dari folklor. Folklor memiliki fungsi untuk pendidikan

karakter. Pendidikan karakter menurut Endaswara (2013:1) identik dengan membentuk

sikap dan perilaku mulia yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak khususnya.

Pendidikan karakter akan meningkatkan kognitif, afektif, dan perilaku manusia yang

lebih bermoral. Selanjutnya dalam Kemendikbud Dirjendikdasmen (2015:9) penilaian

sikap meliputi: (1) jujur, (2) disiplin, (3) tanggung jawab, (4) santun, (5) peduli, dan (6)

percaya diri. Namun dalam jurnal penelitian Muktadir, dkk. (2014) disimpulkan bahwa

sikap-sikap yang menjadi nilai karakter belum dianalisis dalam mapel Mulok.

Berdasarkan pengamatan keberadaan konteks kelokalan dalam pembelajaran

masih jarang dimanfaatkan dalam bahan ajar. Selain itu dari segi tampilan buku ajar yang

digunakan minim ilustrasi. Tampilan buku dapat memberi kesan pertama untuk isi buku.

Pada dasarnya siswa akan lebih tertarik teradap bahan ajar yang kaya ilustrasi dibanding

penggunaan teks yang dominan.

Dari uraian yang dikemukakan penelitian ini bertujuan untuk merancang bahan

ajar mapel Mulok berbasis cerita rakyat yang efektif untuk pendidikan karakter yang

efektif di SD. Bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan komponen evaluasi bahan ajar

dari Depdiknas (2008:28) yakni: (1) Komponen kelayakan isi, (2) Komponen

kebahasaan, (3) Komponen penyajian, dan (4) Komponen kegrafikan. Efektif dalam hal

ini mengacu indikator belajar yang tepat untuk mengukur hasil pembelajaran.

Page 11: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 346

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan langkah-langkah

Borg dan Gall (1981:775) meliputi 10 langkah untuk menghasilkan model bahan ajar

Mulok berbasis ceita rakyat untuk pendidikan karakter. Tahap awal merancang bahan ajar

menurut Jolly dan Rod dalam Tomlinson (1998: 98-99) adalah identifikasi kebutuhan.

Untuk mendapatkan data penelitian digunakan instrumen. Sumber data adalah

bahan ajar dan hasil wawancara kepada guru dan siswa. Data diperoleh dari studi

dokumen, observasi dan wawancara. Data dianalisis melalui tahap: (a) reduksi data, (b)

display data, (c) menyimpulkan dan memverifikasi, dan persentase. Validitas dan

realibilitas diuji melalui tahap: (a) kredibilitas (validitas internal) melalui perpanjangan

masa observasi, pengamatan, triangulasi teknik dan pakar, member check, (b) reliabilitas

dilakukan dengan membandingkan antarpeneliti, triangulasi, dan member check.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Pengembangan

Bahan ajar yang dikembangkan adalah Bahan ajar Mulok berbasis cerita rakyat

Bengkulu untuk pendidikan karakter di SD. Kompetensi yang akan dikembangkan dalam

bahan ajar adalah: (1) menentukan dan menjelaskan alasan menentukan tema cerita, (2)

menjelaskan kilasan peristiwa dari cerita, (3) menyebutkan nama tokoh dan karakter, (4)

menjelaskan sikap tokoh terhadap tokoh lain, (5) membandingkan pengalaman tokoh dan

pengalaman siswa, (6) menjelaskan perilaku tokoh yang pantas ditiru dan perilaku yang

tidak pantas ditiru, (7) meringkas cerita, (8) menulis kalimat-kalimat pokok cerita dalam

bahasa rejang, (9) menulis kata sapaan, kata benda, kata sifat, kata bilangan dalam aksara

rejang, dan (10) menulis nilai-nilai karakter dalam aksara Rejang. Kompetensi dirancang

tersebut dikemas dalam stuktur bahan ajar mancakup kemampuan: (1) menyimak, (2)

membaca, (3) berbicara, (4) menulis, dan (5) latihan-latihan. Latihan-latihan diawali

dengan kata-kata mengajak, umpamanya: Ayo Menyimak! Mari Berlatih!

Data-data penelitian disajikan berdasarkan: (1) analisis data penyempurnaan

produk bahan ajar, (2) evaluasi produk bahan ajar mencakup: (a) Komponen kelayakan

isi, (b) Komponen kebahasaan, (c) Komponen penyajian, dan (4) Komponen kegrafikan,

dan (3) keefektivan produk bahan ajar komponen evaluasi. Data dari hasil penelitian

disajikan sebagai berikut:

Page 12: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 347

1. Penyempurnaan hasil produk

Berdasarkan hasil uji coba produk bahan ajar Mulok diperoleh rata-rata 57.5 dari

skala empat (4) dan hasil 75.65 %. Dari nilai rata-rata dan hasil ini dinyatakan kriteria

bahan ajar sangat valid. Nilai rata-rata dan persentase mencakup aspek penilaian bahan

ajar yakni: (a) komponen kelayakan isi, (b) komponen kebahasaan, (c) komponen

penyajian, dan (d) komponen kegrafikan.

2. Evaluasi Bahan ajar

Adapun data untuk masing-masing komponen adalah:

a) Komponen kelayakan isi

Hasil rata-rata dari komponen kelayakan isi adalah 17 dan persentase 70

menyimpulkan komponen kelayakan isi bahan ajar valid. Dari hasil uji coba produk

bahan ajar ada masukan dari pengguna dan validator yakni: KD untuk berpikir

tinggkat tinggi sebaiknya lebih dominan, karater tokoh cerita diperkaya terutama

yang sejalan dengan penguatan pendidikan karakter, tema cerita dipilih yang

mengemas berbagai persoalan hidup dan berbagai karakter tokoh, tema cerita selain

dipilih yang jelas sebab akibatnya. Permasalahan dalam cerita dipilih yang membuat

anak berpikir.

b) Komponen kebahasaan

Hasil rata-rata dari komponen kebahasaan adalah 13 dan persentase 81.25

menyimpulkan komponen kebahasaan bahan ajar sangat valid. Dari hasil uji coba

produk bahan ajar ada masukan dari pengguna dan validator yakni: keterbacaan

dalam bahan ajar hendaknya disajikan dengan bahasa menarik, kosa kata daerah

diganti dengan kosa kata bahasa Indonesia, tidak menimbulkan makna ganda, kata

ganti dan kata sambungyang tidak perlu dihilangkan, menggunakan kalimat efektif

dan lazim dalam komunikasi tulis bahasa Indonesia, kaidah bahasa Indonesia pada

bahan ajar harus menggunakan tata bahasa yang benar.

c) Komponen penyajian

Hasil rata-rata dari komponen penyajian adalah 16 dan persentase 80

menyimpulkan komponen kebahasaan bahan ajar sangat valid. Dari hasil uji coba

produk bahan ajar ada masukan dari pengguna dan validator yakni: struktur materi

sesuai dengan komponen keterampilan berbahasa, setiap cerita lengkapi dengan

gambar yang memperjelas bagian cerita, setiap sub topik lengkapi latihan-latihan,

perintah setiap tugas susun jelas, cerita yang dirujuk jadi bacaan sebaiknya cerita dari

daerah setempat, cerita harus jelas sumbernya, tema-tema cerita lebih bervariasi agar

Page 13: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 348

karakter tokoh yang ditampilkan dapat memperkaya nilai-nilai karakter pembaca,

tema cerita dipilih tema yang lebih memotivasi pembaca agar menumbuhkan

pemikiran kritis, kreatif dan inovatif, urutan materi supaya lebih konsisten dari yang

materi mudah ke materi yang sulit.

d) Komponen kegrafikan

Hasil rata-rata dari komponen kegrafikan adalah 13.5 dan persentase 84.37

menyimpulkan komponen kebahasaan bahan ajar sangat valid. Dari hasil uji coba

produk bahan ajar ada masukan dari pengguna dan validator yakni: ukuran buku

gunakan kertas A4, penggunaan font (jenis dan ukuran) sebaiknya bervariasi

umpamanya font untuk judul, sub judul dan materi ukuran 12-14, dalam satu halaman

maksimal empat warna dan warna sebaiknya memberi makna, gambar sebaiknya

berada dalam teks.

3. Keefektifan Produk Bahan Ajar

Uji efektivitas bahan ajar Mulok berbasis cerita rakyat untuk pendidikan karakter

di SD diperoleh dari nilai hasil uji coba lapangan yang dasarkan dengan kriteria

ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Mulok yakni 65. Nilai hasil pembelajaran

menggunakan bahan ajar cerita anak berbasis komik pada uji coba lapangan mencapai

nilai rata-rata 84.3 dengan ketuntasan sekolah klasikal mata pelajaran bahasa Indonesia

adalah 75. Dengan demikian dapat dikatakan bahan Nilai Rata-rata siswa adalah 71.74.

Nilai rat-rata ini lebih tinggi dari nilai KKM, dengan demikian efektivitas bahan ajar

tercapai.

PEMBAHASAN

1. Penyempurnaan Hasil Produk

Kevalidan bahan ajar Mulok terkait dengan proses perancangan bahan ajar yang

dilakukan mulai dari tahap: (1) perencanaan, (2) produk, dan (3) evaluasi. Tahap evaluasi

bahan ajar Mulok dilakukan melalui tiga tahap yang menentukan kevalidan bahan ajar.

Evaluasi sebagaimana menurut Tomlisson (1998:xi) dilakukan: sebelum penggunaan, saat

penggunaan dan setelah penggunaan. Evaluasi dilakukan melibatkan pakar karakter,

pakar pendidikan, pakar disain grafis, dan pengguna bahan ajar (guru dan siswa).

2. Evaluasi Bahan Ajar

a. Komponen Kelayakan Isi

Latihan-latihan dalam bahan ajar tampaknya belum menuntut kompetensi

berpikir tingkat tinggi. Latihan-latihan untuk kelas 4-6 seharusnya dirancang

Page 14: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 349

kompetensi dari tingkatan C4 sampai dengan C6. Dalam Kemendikbud Dirjenpendas

(2014: 11) dijelaskan berdasarkan hasil studi internasional untuk membaca lebih dari

95% peserta didik di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah. Hal ini

disebabkan soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa belum

dirancang sampai pada latihan-latihan yang mampu mencapai level tinggi dan

advance. Tema cerita rakyat dalam bahan ajar.

b. Komponen Kebahasaan

Komponen kebahasaan sangat penting dalam meningkatkan kualitas

pemahaman bacaan yang berkaitan dengan kemampuan mengerjakan latihan-latihan

dari bacaan. Oleh sebab itu suatu bacaan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan

perkembangan bahasa siswa SD. Kalimat-kalimat yang digunakan dalam bahasa

siswa siswa SD adalah kalimat sederhana. Daryanto (2013:48) menyatakan kalimat

dalam bahan ajar sebaiknya kalimat tunggal, pendek-pendek tidak beranak cucu.

Kalimat-kalimat disusun secara logis, sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh

dari sebuah ide membentuk paragraf.

c. Komponen Penyajian

Bahan ajar Mulok adalah bahan ajar yang berkaitan dengan bahasa. Jadi

untuk meningkatkan keterampilan berbahsa siswa, maka susunan materi sesuai

komponen keterampilan berbahasa yakni: menyimak, membaca, berbicara, menulis.

Tarigan (2015:1) menyatakan keterampilan berbahasa mencakup mencakup

keterampilan: (1) menyimak, (2) berbicara, (3) membaca, dan (4) menulis. Selain

komponen keterampilan berbahasa untuk memperkaya kosa kata siswa dalam bahasa

daerah maka ditambah komponen kosa kata.

Cerita sebagai bahan bacaan dilengkapi satu gambar yang memvisualkan

bagian isi cerita. Setiap sub judul juga dilengkapi gambar yang mempertegas sub

judul. Gambar diletakkan dalam bagian teks cerita. Sitepu (2012:135) mengatakan

ilustrasi yang diletakkan terpisah dari teks yang terkaitakan membingungkan dan

menyulitkan siswa belajar.

d. Komponen Kegrafikan

Bahan ajar setiap halaman dilengkapi ilustrasi. Setiap halaman secara

konsisten menggunakan beberapa warna, maksimal menggunakan empat warna.

Sitepu (2012:152) mengatakan warna dapat menambah daya tarik dan membangkitkan

motivasi untuk mengamati ilustrasi dan membaca teks penjelasannya. Bassano

(2015:34) menyebutkan dampak warna melebihi respon visual. Selain itu Campbell

Page 15: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 350

(2002:127) menyebutkan ketertarikan dan kegembiraan dalam materi-materi belajar

dapat dimunculkan dengan mengubah visual warna, bentuk dan gambar. Warna

merupakan komponen pemikiran visual yang penting. Warna membedakan ide,

membimbing perhatian, dan memperkuat ingatan. Suroso (2010:92) menyebutkan

gunakan warna karena akan meningkatkan memori, menyenangkan mata dan

merangsang proses selaput otak sebelah kanan. Sedangkan Bassano (2015:20)

menyatakan warna sangat bagus untuk merangsang sel otak, yang lain dapat

memperkuat intuisi dan lainnya menimbulkan kedamaian serta ketenangan pikiran.

Hasil penelitian Stokes (2012) menyimpulkan elemen visual dalam pembelajaran

dapat memberikan hasil yang positif.

3. Keefektivan Produk Bahan Ajar

Data dari hasil penelitian berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan

bahan ajar Mulok tampak dari peroleh nilai rata-rata siswa yang mencapai nilai KKM

dibandingkan dengan nilai siswa menggunakan bahan ajar lain. Berdasarkan observasi

selama pembelajaran siswa sangat suka dengan bahan ajar Mulok yang dikemas dengan

berbagai ilustrasi bacaan maupun ilustrasi latihan-latihan. Ketertarikan siswa terhadap

bahan ajar tidak lepas dari peroses produk bahan ajar yang berawal dari kebutuhan siswa.

Materi pokok bahan ajar terkait dengan cerita yang pernah mereka dengar. Ghazali

(2010:38) menyatakan konteks pembelajaran yang efektif adalah penggabungan budaya

ke dalam pengajaran. Sedangkan pentingnya ilustrasi dalam bahan ajar Muslich

(2010:306) menyatakan ilustrasi merupakan bagian yang menjadi daya tarik awal dari

buku dan dapat memperjelas materi.

SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitin ini adalah: (1) mengintegrasikan budaya dalam

pembelajaran dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, (2) tidak semua cerita rakyat

sesuai untuk bahan ajar, 3) ilustrasi yang dimuat dalam bahan ajar menciptakan

pembelajaran lebih menarik.

Saran untuk penelitian ini adalah: (1) cerita rakyat perlu dioptimalkan sebagai

bahan ajar agar dikenal kembali produk budaya lokal, (2) Latihan-latihan yang dirancang

untuk meningkatkan keterampilan berpikit tingkat, (3) ilustrasi-ilustrasi supaya lebih

memperjelas materi.

Page 16: Prosiding - COnnecting REpositories · Mendukung Gerakan Literasi oleh Yalvema Miaz.....1 B. Peran Warga Sekolah dalam Pembudayaan Nilai-nilai Edukatif Lagu-lagu Minang melalui Gerakan

Himpunan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Indonesia

Literasi PKn | Seminar Nasional “Pembelajaran Literasi Lintas Disiplin Ilmu Ke-SD-an” 351

REFERENSI

Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Bassano, Mary. dkk. (2015). Terapi Musik & Warna. Cara Dasyat Hidup Lebih Sehat dan Bahagia. Yogjakarta: Araska.

Borg, Walter R. Meredith D. Gall. (1983). Fourth Edition Educational Research An Introduction. New York: Longman.

Cambell, Linda. dkk. (2002). Multiple Intelligences, Metode Terbaru Melesatkan Kecerdasan. (Alih Bahasa : Tim Inisiasi). Depok: Inisiasi Pers.

Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.Endaswara, Suwardi. (2013). Pendidikan Karakter dalam Folkolor Konsep, Bentuk, dan

Model. Yogyakarta. Rumah Suluh.Ghazali, Syukur. (2010). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan

Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama.Gopal, Ravi. (2005). “Indigenous Environmental Knowledge in Formal Education”.

Jurnal Penyelidikan MPBL, Jilid 6.Kemendikbud. (2014). Panduan Teknis Pengembangan Muatan Lokal di Sekolah Dasar.

Jakarta: Dirjenpendas.Kemendikbud Dirjendikdas. (2014). Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar (SD). Jakarta:

Dirjendikdas.Kemendikbud Dirjendikdas. (2015). Panduan Penilaian untuk Sekolah Dasar (SD).

Jakarta: Dirjendikdas.Mukhyati & Siti Sriyati. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Perubahan Lingkungan

Berbasis Realitas Lokal dan Literasi Lingkungan. Proceding, Seminar Nasional. Surakarta: FKIP UNS.

Muktadir, Abdul. (2014). Oktober. “Pengembangan Model Mata Pelajaran Mulok Berbasis Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Karakter Siswa di SD Provinsi Bengkulu”. Jurnal Pendidikan Karakter. Tahun IV, No. 3. H. 318-331.

Muslilich, Masnur. (2010). Text Book Writing. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang

Muatan Lokal Kurikulum 2013.Sadiman, Arif S. dkk. (2008). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.Sitepu, B.P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.Stokes, Suzanne. Elektronic Journal for the Integration of Technology in Education.

“Visual Literacy in Teaching and Learning: A Literature Perspective.” Vol. 1. No. 1. H. 10-19. Tahun 2012.

Suroso, (2010). Smart Brain, Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori. Surabaya: SIC.

Tarigan, Djago. (2015). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tomlinson, Brian. (ed.). (1998). Materials Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.