proses terbentuknya batuan sedimen

7
Proses terbentuknya batuan sedimen : 1. Pelapukan (wheathering), batuan besar lapuk menjadi batuan- batuan dengan ukuran lebih kecil. 2. Erosi 3. Transportasi, batuan terbawa arus sungai menuju ke hilir. 4. Deposisi, batuan mengendap pada suatu tempat. 5. Proses lithifikasi · Burial, materi batuan ditumpangi material lain · Kompaksi, pemadatan material-material batuan · Sementasi, perekatan material-material batuan · Lithifikasi, material-material batuan menjadi kesatuan batuan sedimen Faktor yang mempengaruhi tekstur dan struktur batuan sedimen : o Kedalaman air, semakin dalam air maka struktur sedimen semakin berfariasi. o Kekuatan aliran, semakin besar aliran arus sungai maka butir- butir besar batuan semakin mendominasi. o Tingkat abrasi, semakin besar tingkat abrasi (benturan antar mineral terlarut) maka bentuk-bentuk butir cenderung bulat. o Jenis aliran sungai, semakin pekat aliran maka keseragaman batuan (sortasi) akan semakin baik (sorted). Sebaliknya semakin encer aliran maka tingkat keseragaman batuan akan buruk (poor sorted). o Tingkat resistensi butir batuan (daya tahan batuan menghadapi suatu penghancuran). Pengelompokan batuan sedimen : · Sedimen klastik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari endapan batuan-batuan asal. Contoh : breksi, batu pasir, konglomerat · Sedimen piroklastik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pelamparan saat gunung erupsi secara eksplosif. Contoh : aglomerat, bomb, tuff · Sedimen organik Yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa organisme. Contoh : gamping, gambut, batubara

Upload: finka-yuqianti

Post on 01-Feb-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

proses sedimentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Proses terbentuknya batuan sedimen :1. Pelapukan (wheathering), batuan besar lapuk menjadi batuan-batuan dengan ukuran lebih kecil.2. Erosi3. Transportasi, batuan terbawa arus sungai menuju ke hilir.4. Deposisi, batuan mengendap pada suatu tempat.5. Proses lithifikasi· Burial, materi batuan ditumpangi material lain· Kompaksi, pemadatan material-material batuan· Sementasi, perekatan material-material batuan· Lithifikasi, material-material batuan menjadi kesatuan batuan sedimen

Faktor yang mempengaruhi tekstur dan struktur batuan sedimen :o Kedalaman air, semakin dalam air maka struktur sedimen semakin berfariasi.o Kekuatan aliran, semakin besar aliran arus sungai maka butir-butir besar batuan semakin mendominasi.o Tingkat abrasi, semakin besar tingkat abrasi (benturan antar mineral terlarut) maka bentuk-bentuk butir cenderung bulat.o Jenis aliran sungai, semakin pekat aliran maka keseragaman batuan (sortasi) akan semakin baik (sorted). Sebaliknya semakin encer aliran maka tingkat keseragaman batuan akan buruk (poor sorted).o Tingkat resistensi butir batuan (daya tahan batuan menghadapi suatu penghancuran).

Pengelompokan batuan sedimen :· Sedimen klastikYaitu batuan sedimen yang terbentuk dari endapan batuan-batuan asal.Contoh : breksi, batu pasir, konglomerat· Sedimen piroklastikYaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat proses pelamparan saat gunung erupsi secara eksplosif.Contoh : aglomerat, bomb, tuff· Sedimen organikYaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa organisme.Contoh : gamping, gambut, batubara· Sedimen kimiawiYaitu batuan sedimen yang terbentuk akibat suatu proses kimia.Contoh : evaporit, halit, gips

Macam-macam Sedimentasi A. Sedimentasi oleh air sungaiPengertian Sedimentasi dan Macam-Macam Sedimentasi(Meander dan Terbentuknya danau kali mati/tapal kuda (Oxbow lake)

Page 2: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Baha-bahan lepas yang diangkut oleh air sungai sebagian kecil diendapkan di dasar sungai saat arus angin mulai melemah sedang sebagian besar bahan-bahan halus tersebut diendapkan di muaranya. Pengendapan yang terus menerus dan berlangsung bertahun-tahun menyebabkan terbentuknya beberapa bentukan alam antara lain : 1). Kipas aluvial. Kipas aluvial (alluvial fan) terbentuk karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus sebagai akibat perubahan kemiringan, dimana sungai yang berasal dari pegunungan tiba-tiba mencapai suatu dataran rendah yang memiliki perbedaan tinggi yang sangat mencolok sehingga material yang diangkut langsung diendapkan dan membentuk kerucut. Bentukan ini terdapat pada mulut jeram atau pada lembah suatu pegunungan yang berbatasan dengan dataran 2). Mender adalah aliran sungai yang berkelok-kelok. Kenampakan ini sering kita temukan pada daerah hilir sebuah sungai yaitu pada daerah aliran sungai yang ada pada dataran rendah. Terbentuknya mender ialah karena adanya reaksi dari aliran sungai terhadap batu batuan yang relatif homogen dan kurang tahan terhadap erosi. Lengkungan meander terdiri dan dua bagian yaitu sisi luar dan sisi dalam. Aliran air atau arus sungai lebih deras pada sisi luar daripada sisi dalam lengkungan meander, sehingga sisi luar lengkungan tererosi dan hasil erosi tersebut diendapkan pada sisi dalam lengkungan meander tersebut. Akibat proses tersebut, akhirnya meander tersebut dapat membentuk setengah lingkaran atau bahkan hampir melingkar penuh. Tahap perkembangan meander selanjutnya ialah batas daratan yang sempit yang memisahkan tikungan yang satu dengan tikungan lainnya akhirnya terpotong oleh aliran baru dan terbentuklah danau tapal kuda (oxbow lake).3). Dataran banjir. Dalam proses terbentuknya meander dan pemindahan lembah sungai, hasil pengendapan pada bekas aliran yang ditinggalkan akan membentuk tumpukan lumpur yang sangat luas. Dataran banjir merupakan daerah yang sering tergenang air pada waktu terjadi hujan yang mengakibatkan air sungai meluap.4). Delta. Pada daerah muara sungai, terjadi pengendapan sebagian besar material yang diangkut oleh sungai tersebut. Endapan sungai pada ujung muara ini disebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda beda. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut antara lain jenis batuan,kecepatan aliran sungai, dan keadaan musim.Ada beberapa jenis delta yang terkenal antara lain:a. Delta busur di muara Sungai Nilb. Delta kaki burung di muara Sungai Mississippic. Delta runcing di muara Sungai Tibetd. Delta muara, terdapat pada muara Sungai Seine, Inggris

B. Sedimentasi Oleh Air Laut Pengertian Sedimentasi dan Macam-Macam Sedimentasi(Gambar : a. Nehrung . b. Naff. c. Delta )Gelombang air laut disamping mengikis pantai, juga mempunyai sifat membangun. Bahan-bahan lepas yang diangkut oleh air laut disamping sebagian mengendap di dasar laut ada sebagian yang diendapkan di sekitar pantai dan terbentuklah gosong-gosong pasir.

Page 3: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Endapan ini semakin lama semakin banyak dan terbentuklah lidah-lidah pasir/tanah akibat gelombang laut yang disebut nehrung atau kubu pesisir. Gosong pasir kadang-kadang dapat menghubungkan pantai dengan pulau yang ada di dekatnya.

Nehrung ini kadang-kadang membentuk danau (air laut yang dipisahkan oleh nehrung dan laut bebas). Danau ini disebut haff. Gosong pasir yang menghubungkan daratan dengan pulau terdekat disebut tombolo.

C. Sedimentasi oleh GletsyerSedimentasi oleh gletsyer berasal dari moraine yaitu longgokan batu-batu kerikil, pasir, dan sebagainya yang mengendap di ujung gletsyer. Bentuk-bentuk muka bumi dari sedimentasi oleh gletsyer antara lain:1). Osar, yaitu endapan gletsyer berbentuk punggung yang sempit dan panjang2). Kame, endapan gletsyer berbentuk seperti dataran tinggi3). Drumlin, merupakan bukit-bukit kecil yang berbentuk bulat panjang, sebagian terbentuk oleh moraine dasar4). Till plain, yaitu dataran yang terbentuk dan hasil pengendapan gletsyer

D. Sedimentasi oleh AnginPengertian Sedimentasi dan Macam-Macam Sedimentasi(Beberapa Bentuk bukit-bukit pasir karena sedimentasi oleh angin)Angin yang mengangkut material-material lepas, setelah kekuatannya melemah akan mengendapkan bahan-bahan tersebut. Bahan-bahan tersebut bisa terdiri dari pasir dan debu yang diendapkan di suatu tempat dan membentuk bukit-bukit pasir. Bukit-bukit pasir yang terbentuk karena sedimentasi oleh angin banyak ditemukan di daerah-daerah gurun pasir. Contoh pembentukan bukit-bukit pasir seperti ini dapat ditemukan pada pantai Parangtritis di pantai selatan Yogyakarta dan pantai Lhoknga di Aceh.

SIKLUS SEDIMENTASI (SEDIMENTARY CYCLE)

Sedimentasi terjadi hampir di seluruh permukaan bumi ini baik daratan maupun lautan. Dari sedimen/batuan sedimen yang diperoleh, seorang geologist dapat memperkirakan kapan, di mana, bagaimana, apa bahan asal dari sedimen tersebut sehingga bisa dipetakan daratan dan lautan pada masa lampau. Jika batu sedimen berasal dari batuan yang sudah ada sebelumnya maka dapat diketahui bagaimana sejarah perubahan iklim di muka Bumi dan sifat kimia air laut pada masa lampau. Kemudian ilmu yang mempelajari sedimentasi (sedimentologi) memiliki nilai praktis untuk eksplorasi sumber daya alam seperti minyak dan gas bumi, batu bara, uranium, dan sebagainya.Sedimentasi sendiri memiliki tahapan :

1. Pelapukan (merupakan proses saat hancurnya batuan yang sudah ada karena faktor fisika maupun kimia).

Page 4: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

2. Erosi (tahap yang memobilisasi/mengikis partikel yang terbentuk saat pelapukan, kebanyakan oleh air hujan).

Pelapukan dan erosi memproduksi partikel dan bahan terlarut yang produk akhirnya dibedakan menjadi : a. Sedimen silikiklastik (terbentuk karena pelapukan fisika dan kimia, ukuran dari batu besar hingga lempung, umumnya dari bahan silika, kestabilan kimia dari suatu mineral mempengaruhi banyaknya partikel yang terbentuk). b. Sedimen kimiawi (terbentuk dekat sumber karena penguapan, seperti air laut yang menguap yang menyisakan garam dan gipsum). c. Sedimen biologis (juga terbentuk dekat dengan sumber, bersumber dari bagian tubuh organisma yang tersisa ketika mati yang kemudian terendapkan seperti cangkang hewan yang mengandung mineral tertentu, organisme hidup merupakan faktor pengontrol secara tidak langsung sedangkan sisa bagian tubuhnya yang mengandung mineral merupakan faktor pengontrol langsung. Pada laut dangkal sisa tubuh organisma dapat tertransportasi dan membentuk sedimen bioklastik, sedangkan pada laut dalam didominasi oleh sisa organisme berbahan kalsit).

3. Transportasi (tahap saat arus angin, air, gletser membawa partikel dari sumber ke cekungan).

4. Deposisi/sedimentasi (tahap ketika partikel selesai berpindah seperti saat angin melemah, arus air melambat, ataupun pinggiran es yang mencair).

Transportasi dan deposisi merupakan perjalanan partikel yang sudah terbentuk ke area sedimentasi. Jarak transportasi dari sedimen kimiawi maupun biologis lebih pendek dari pada jarak transportasi sedimen klastik). Pada sedimen klastik agen transportasinya adalah arus. Arus kuat bisa membawa partikel yang besar sedangkan arus yeng kecil hanya akan membawa pertikel yang kecil. Arus dikelompokkan menjadi : a. Arus kuat (kecepatan> 50 cm/s, membawa kerikil dan bahan yang melimpah dengan kuarsa). b. Arus menengah (kecepatan 20-50 cm/s, umumnya di sungai yang membawa dan mengendapkan partikel pasir, karena densitas angin<densitas air maka kecepatan angin harus lebih besar daripada arus air untuk membawa partikel pasir). c. Arus lemah (kecepatan < 20 cm/s, membawa lumpur yang terdiri dari partikel klastik halus, umumnya arus ini terdapat di dasar sungai lembah ketika air surut, umumnya lumpur di laut terendapkan tidak jauh dari pantai karena arus di dekat pantai cukup tenang). Arus juga mempengaruhi sortasi (keseragaman butir partikel). Disamping arus air dan angin memindahkan partikel maka partikel terabrasi yang berakibat pada berkurangnya ukuran partikel dan membundarkan partikel.

Ada beberapa tipke cekungan, diantaranya : a. Cekungan sedimentasi adalah daerah dengan luas minimal 10.000 km2 yang merupakan gabungan dari deposisi dan subsidence yang membentuk akumulasi yang tebal dari sedimen maupun batuan sedimen. b. Celah cekungan dan cekungan termal subsidence terbentuk karena pembukaan dari lempeng maupun dasar laut. c. Cekungan lentur terbentuk ketika lempeng saling mendekat atau lempeng saling menekan.

Page 5: Proses Terbentuknya Batuan Sedimen

Lingkungan sedimentasi ada beberapa macam, diantaranya adalah lingkungan darat (danau dan aluvial, lingkungan tepi laut (delta, tidal, dan pantai), lingkungan laut (landas kontinen, terumbu karang, lereng samudera, dan laut dalam)

Struktur sedimentasi dibagi menjadi : silang siur, graded bedding, ripples, bioturbasi, dan bedding sequences.

5. Penimbunan (tahap ketika lapisan sedimen terakumulasi di cekungan dan semakin tua, sedimen sebelumnya akan terkompaksi dan dan tertimbun di kedalamaan tertentu hingga proses tektonik mengangkatnya kembali ke permukaan Bumi).

6. Diagenesa (tahap perubahan fisika dan kimia baik meliputi tekanan, suhu, dan reaksi kimia yang kemudian timbunan sedimen di cekungan menjadi batuan sedimen).

Pada proses diagenesa terjadi perubahan baik secara fisika, kimia, tekanan maupun temperatur yang akan mengubah sedimen menjadi batuan sedimen. proses diagenesa terjadi umum pada seluruh bagian sedimen baik pada materi organik maupun pada bagian antar butir sedimen. pada materi organik contohnya pematangan minyak bumi dan pada antar butir adalah litifikasi (kompaksi dan sementasi). Kompaksi akan menyebabkan mineral terlarut keluar dari butir dan mineral tersebut akan merekatkan antar butir yang disebut proses sementasi.

Batuan sedimen sendiri dapat dibedakan berdasarkan : Ukuran (kasar, medium, dan halus) dan sifat (biologis dan kimiawi).