proses produksi sirup di pt kartika …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - kp cornelia...modal...

54
i PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI Oleh : CORNELIA CLAUDYA GUNAWAN NIM : 12.70.0024 Program Studi : Teknologi Pangan Laporan kerja praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal 5 Juni 2015 Semarang, 5 Juni 2015 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Pembimbing Lapangan Dekan Hanum Dr. V. Kristina Ananingsih, M.Sc Pembimbing Akademik

Upload: phungtram

Post on 07-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

i

PROSES PRODUKSI SIRUP

DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA,

KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI

Oleh :

CORNELIA CLAUDYA GUNAWAN

NIM : 12.70.0024

Program Studi : Teknologi Pangan

Laporan kerja praktek ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal 5 Juni 2015

Semarang, 5 Juni 2015

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing Lapangan Dekan

Hanum Dr. V. Kristina Ananingsih, M.Sc

Pembimbing Akademik

Page 2: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

i

Dra. Laksmi Hartajanie, MP

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan

penyertaanNya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja

Praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika selama 20 hari ini dengan baik. Selain

itu, penulis juga mampu menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul

“PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA POLASWATI MAHARDIKA,

KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN PURWODADI”. Tujuan adanya

penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar sarjana di Universitas Katolik Soegijapranata program studi

Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian. Selain itu dengan diadakannya

kerja praktek diharapkan menambah pengetahuan mahasiswa secara praktek

karena selama ini hanya secara teoritis yang diketahui.

Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini dapat terselesaikan dengan

baik berkat usaha, bimbingan, dan dukungan dari banyak pihak. Maka penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan berkat, rahmat, dan kelancaran

sehingga penulis dapat menyelesaikan kerja praktek di PT Kartika Polaswati

Mahardika dan Laporan Kerja Praktek ini dengan baik.

2. Papap, mamam, dan adik yang tiada hentinya memberikan dukungan, ijin dan

selalu mendoakan penulis untuk kelancaran kerja praktek.

3. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah

memberikan ijin untuk melaksanakan Kerja Praktek.

Page 3: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

ii

4. Ibu Dra. Laksmi Hartajanie, MP selaku Dosen pembimbing Kerja Praktek ini

yang telah membimbing penulis dalam penyusunan dan penulisan Laporan

Kerja Praktek.

5. Ibu Onny Puspita Setioputro yang telah memberikan jalan kepada penulis

untuk melakukan kerja praktek di PT Kartika Polaswati Mahardika.

6. Bapak Hindarko Santoso dan Bapak Albert Andy S. selaku pimpinan di PT

Kartika Polaswati Mahardika yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melakukan kerja praktek.

7. Ibu Hanum selaku pembimbing lapangan di PT Kartika Polaswati Mahardika

yang dengan sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan informasi

kepada penulis selama kerja praktek berlangsung.

8. Seluruh staff dan karyawan PT Kartika Polaswati Mahardika yang telah

membimbing dan mendampingi penulis selama kerja praktek.

9. Riko Hermawan untuk dukungan semangat dan setia menemani dalam

pengerjaan laporan kerja praktek ini.

10. Renata Meilani dan Auw, Elyzabeth Dwi Asri selaku sahabat dan teman

seperjuangan dalam melaksanakan kerja praktek, serta membantu dalam

proses pembuatan laporan kerja praktek ini.

11. MIRACLE: Michelle, Ivana, Nana, dan Nina selaku sahabat penulis yang

selalu memberikan dukungan kepada penulis selama kerja praktek dan

pengerjaan laporan ini.

12. Semua pihak dan teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan satu per

satu yang telah sangat membantu penulis dalam melaksanakan maupun

menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini

masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila

selama kerja praktek maupun dalam pembuatan laporan masih terdapat banyak

kesalahan baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilakukan. Untuk itu

penulis sangat menerima kritik dan masukan dari semua pembaca. Semoga

laporan kerja praktek ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca guna untuk

Page 4: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

iii

menambah wawasan serta ilmu pengetahuan khususnya mahasiswa Fakultas

Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Semarang, 24 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................

DAFTAR ISI .......................................................................................................

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1. Sejarah Perusahaan .................................................................................. 1

1.2. Lokasi Perusahaan ................................................................................... 2

1.3. Visi dan Misi Perusahaan ........................................................................ 2

1.3.1. Visi ................................................................................................ 2

1.3.2. Misi ............................................................................................... 2

1.4. Stuktur Organisasi ................................................................................... 2

1.5. Ketenagakerjaan ...................................................................................... 6

2. SPESIFIKASI PRODUK ............................................................................... 8

2.1. Jenis Produk ............................................................................................. 8

2.2.Kapasitas Produk dan Strategi Pemasaran ................................................ 9

2.2.1. Kapasitas Produk .......................................................................... 9

2.2.2. Strategi Pemasaran ....................................................................... 10

3. PROSES PRODUKSI ..................................................................................... 12

3.1. Bahan Baku .............................................................................................. 12

3.1.1. Bahan Baku Utama ....................................................................... 12

3.1.2. Bahan Baku Tambahan ................................................................. 12

3.2. Mesin dan Peralatan ................................................................................. 13

Page 5: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

iv

3.2.1. Tangki ........................................................................................... 14

3.2.2. Wajan Penampung ........................................................................ 14

3.2.3. Mixer ............................................................................................. 15

3.2.4. Kain Penyaring ............................................................................. 15

3.2.5. Mesin Filling Sirup ....................................................................... 16

3.2.6. Lampu Penyortir ........................................................................... 16

3.2.7. Label ............................................................................................. 17

3.2.8. Kemasan dan Segel Kemasan ....................................................... 18

3.3. Alur Produksi ........................................................................................... 18

3.4. Proses Produksi ........................................................................................ 21

3.4.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula .................................. 22

3.4.2. Proses Pendinginan ....................................................................... 22

3.4.3. Proses Pencampuran ..................................................................... 23

3.4.4. Pengisian Produk dan Pemasangan Tutup Botol .......................... 23

3.4.5. Pemasangan Segel dan Pemberian Label ..................................... 24

3.4.6. Pengemasan .................................................................................. 24

4. PEMBAHASAN ............................................................................................. 26

4.1. Proses Persiapan Botol ............................................................................ 26

4.2. Bahan Baku .............................................................................................. 28

4.2.1. Bahan Baku Utama ....................................................................... 28

4.2.2. Bahan Baku Tambahan ................................................................. 29

4.2.2.1.Flavor ............................................................................... 29

4.2.2.2. Pewarna ........................................................................... 30

4.2.2.3. Asam Benzoat .................................................................. 31

4.2.2.4. Asam Sitrat ...................................................................... 31

4.2.2.5. Pemanis Siklamat ............................................................ 32

4.3.Proses Produksi ......................................................................................... 33

4.3.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula .................................. 33

4.3.2. Proses Pendinginan ....................................................................... 34

4.3.3. Proses Pencampuran ..................................................................... 35

4.3.4. Proses Pengisian Sirup ke Dalam Botol ....................................... 35

4.3.5. Proses Pemasangan Tutup Botol .................................................. 36

Page 6: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

v

4.3.6. Proses Pemberian Label dan Perekat Segel .................................. 36

4.3.7. Proses Pengemasan Sekunder ....................................................... 36

5. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 38

5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 38

5.2. Saran ........................................................................................................ 38

6. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39

7. LAMPIRAN ................................................................................................... 42

Page 7: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT Kartika Polaswati Mahardika ......... 7

Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika ....................................................... 9

Tabel 3. Persentase Gula yang Digunakan Pada Berbagai Jenis

Sirup Kartika ........................................................................................ 9

Page 8: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kemasan Primer: (a) Botol Plastik dan (b) Botol Kaca .................... 8

Gambar 2. Denah Daerah Pemasaran PT Kartika Polaswati Mahardika ............ 11

Gambar 3. Proses Pencampuran Larutan Gula dengan Flavor untuk

Kemasan Botol ................................................................................ 14

Gambar 4. Proses Pencampuran Air dan Gula .................................................... 15

Gambar 5. Proses Pencampuran Larutan Gula dengan Flavor untuk

Kemasan Plastik .............................................................................. 15

Gambar 6. Proses Penyaringan ........................................................................... 16

Gambar 7. Proses Pengisian Sirup ke Dalam Botol Kaca ................................... 16

Gambar 8. Proses Penyeleksian Botol Kaca yang Digunakan ............................ 17

Gambar 9. Penulisan Tanggal Kadaluarsa dalam Tabel ..................................... 18

Gambar 10. Diagram Alir Produksi .................................................................... 21

Gambar 11. Peralatan Pemanasan Air ................................................................. 22

Gambar 12. Drum untuk Pendinginan Larutan Gula .......................................... 23

Gambar 13. Tangki Pencampuran Larutan Gula dan Bahan Baku

Tambahan ....................................................................................... 23

Gambar 14. Kemasan Sekunder Sirup: (a) Kardus Karton dan (b) Krat ............ 25

Page 9: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

9

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi PT Kartika Polaswati Mahardika ........................................ 42

Lampiran 2. Denah Tata Letak PT Kartika Polaswati Mahardika ...................... 43

Lampiran 3. Stuktur Organisasi PT Kartika Polaswati Mahardika ..................... 44

Lampiran 4. Presensi Kerja Praktek .................................................................... 45

1. PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Perusahaan

Usaha dari PT Kartika Polaswati Mahardika dimulai pada tanggal 5 Januari 1975 oleh

Bapak Santoso Hidayat. Pada awalnya perusahaan ini terletak di kota Banyuwangi

dengan nama Usaha Dagang (U.D.) Kartika yang kemudian dipindahkan ke kota

Gubug. Hal ini disebabkan karena belum ada perusahaan sejenis di kota ini dan untuk

memudahkan pemasaran produk serta penghematan biaya tenaga kerja sebab biaya

tenaga kerja di kota Gubug lebih murah. Usaha Dagang (U.D.) Kartika bergerak

dibidang hasil bumi, namun setelah pindah ke Gubug perusahaan ini berubah bentuk

hukum menjadi badan hukum persekutuan atau C.V. Kartika Makmur Santoso.Pada

tahun 1976, perusahaan ini kembali berkembang menjadi sebuah Perseroan Terbatas

(PT) Kartika Polaswati Mahardika.Perusahaan ini bersifat swasta nasional dengan

modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika

Polaswati Mahardika dipimpin oleh generasi kedua yaitu Bapak Albert Andy S.

Badan hukum yang berubah ikut mengubah usaha dari perusahaan ini.PT Kartika

Polaswati Mahardika tidak lagi bergerak dibidang hasil bumi namun bergerak

dibidang produksi pangan terutama sirup.Sirup yang diproduksi awalnya diberi merk

“Bintang” namun tampaknya kurang menarik perhatian dari masyarakat.Hal ini

terbukti dari omset penjualan yang sering tidak memenuhi target. Oleh karena itu,

dengan pertimbangan agar sirup lebih menarik perhatian konsumen maka pimpinan

perusahaan mengganti merk “Bintang” menjadi “Kartika” yang kemudian label

Page 10: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

10

kemasan diperindah tanpa mengubah simbol bintang. Sirup Kartika telah terdaftar di

Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu sirup Kartika special dengan nomor

PIRT 109331508069, sirup Kartika klasik dengan nomor PIRT 109331508010 GED

No. 136834, dan sirup Kartika watermelon dengan nomor PIRT 109331508008. Pada

awalnya produksi sirup dilakukan berdasarkan permintaan atau hanya memenuhi

kebutuhan pasar di daerah setempat saja. Setelah itu perusahaan ini mulai mencari

daerah pemasaran yang baru guna memperluas pemasaran serta meningkatkan hasil

penjualan.Usaha ini terbukti hingga saat ini perusahaan sirup Kartika masih

memproduksi dan mengalami peningkatan jumlah produksi.

1.2. Lokasi Perusahaan

PT Kartika Polaswati Mahardika terletak di Jl. Ahmad Yani 89 Kecamatan Gubug,

Kabupaten Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah sekitar 30 kilometer dari Semarang.

Lokasi yang dipilih ini dianggap menguntungkan karena tenaga kerja di pedesaan

mudah didapat, biaya tenaga kerja lebih murah, dan lokasi terletak di pinggir jalan

raya Semarang – Purwodadi sehingga memudahkan dijangkau oleh kendaraan

umum.Denah lokasi perusahaan ini dapat dilihat pada lampiran 1.

1.3. Visi dan Misi Perusahaan

1.3.1. Visi

Berperan serta mengurangi jumlah pengangguran, menciptakan lapangan kerja, dan

mensejahterakan masyarakat sekitar.

1.3.2. Misi

Meningkatkan kesejahteraan para karyawan dan membuka lapangan kerja yang

sebesar-besarnya.

Page 11: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

11

1.4. Stuktur Organisasi

Struktur organisasi PT Kartika Polaswati Mahardika termasuk dalam stuktur

organisasi baris yaitu semua tugas langsung berasal dari atasan kepada bawahan

dimana jalur tugas wewenang dan tanggungjawab vertikal ke bawah.Stuktur

organisasi garis dimiliki oleh organisasi yang masih kecil, jumlah karyawan sedikit,

pimpinan dan semua karyawa saling mengenal serta spesialisasi kerja belum

tinggi.Bentuk struktur organisasi perusahaan ini dapat dilihat pada lampiran 2.Untuk

tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dapat dilihat dari paragraf-paragraf

dibawah ini.

Dalam suatu perusahaan sangat dibutuhkan pimpinan yang mampu memimpin dan

bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan yang dilangsungkan. Dengan adanya

pimpinan akan mampu untuk memutuskan dan menetapkan segala peraturan yang

berlaku. Selain itu, pimpinan pada PT Kartika Polaswati Mahardika harus mampu

memberikan koordinasi, bimbingan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-

tugas yang disampaikan kepada masing-masing bagian serta melakukan kerjasama

yang baik antara perusahaan, karyawan, pemerintah dan masyarakat.Sebagai

pimpinan juga dituntut untuk mampu menentukan dan melaksanakan perancangan

produk.Hal terpenting yang merupakan tugas dari seorang pimpinan di perusahaan ini

adalah mendapat pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan perusahaan dari wakil

pimpinan.

Selanjutnya adalah wakil pimpinan yang posisinya tepat dibawah pimpinan.Tugasnya

adalah menerima laporan dari setiap bagian yang dikepalainya dan melaporkan

kepada pimpinan apabila ada masalah.Selain itu mendapatkan pertanggung jawaban

dari setiap kegiatan perusahaan yaitu para manajer yang memimpin bagian produksi,

pemasaran, administrasi, bagian umum, dan keuangan.

Page 12: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

12

Wakil pimpinan juga diminta untuk siap membantu pimpinan untuk mencapai segala

hal yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan serta menggantikan fungsi

pimpinan didalam perusahaan apabila pimpinan tidak berada di perusahaan.

Dibawah wakil pimpinan terdapat berbagai bidang yaitu produksi, administrasi,

pemasaran, dan keuangan. Untuk bagian produksi bertugas untuk bertanggung jawab

atas kelancaran proses produksi agar sesuai dengan rencana serta menyusun

danmengatur penggunaan bahan baku, mesin dan tenaga kerja agar efektif dan

efisien.

Selain itu, bagian produksi juga harus membuat perincian hasil produksi secara

berkala dan diserahkan kepada pimpinan.

Bagian administrasi bertugas untuk pembinaan terhadap setiap anggota perusahaan

dan hubungan baik dengan buruh.Tugas yang terpenting adalah mengurus segala hal

yang berhubungan dengan administrasi perusahaan seperti membuat, mengatur surat-

surat penting dan mencatat absensi dari para karyawan.Bagian ini juga berhak

memperoleh pertanggungjawanan atas kegiatan perusahaan dari manajer gudang.

Bagian lainnya yang dikepalai oleh wakil pimpinan adalah bagian pemasaran.Bagian

ini bertugas untuk mencari pelanggan atau menjual hasil produksi kepada konsumen

dan mendistribusikan hasil produksi ke konsumen. Selain itu, bagian pemasaran juga

bertugas untuk mengontrol ketersediaan bahan baku dan mengetahui bahan apa yang

digunakan. Tugas lainnya yaitu melaksanakan usaha perluasan pemasaran produk dan

membuat laporan secara berkala dan diserahkan kepada pimpinan.Bagian

administrasi ini juga berhak mendapatkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

manajer penjualan.

Pada bagian keuangan bertugas untuk segala hal yang berhubungan dengan

merumuskan dan melaksanakan bidang pembelajaan dan anggaran serta mengurus

perpajakan perusahaan. Selain itu, perlu menyiapkan dana untuk kerja mesin aha

Page 13: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

13

tetap lancar. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mempersiapkan dan

membuat laporan keuangan secara berkala dan diserahkan kepada pimpinan.

Pada PT Kartika Polaswati Mahardika terdapat dua mandor utama yang memiliki

tugas masing-masing.Untuk mandor I berhubungan dengan pencucian botol mulai

dari pembersihan kotoran hingga perendaman botol. Tugasnya adalah mengawasi

kerja para karyawan dibagian pencucian botol, mengatur jam kerja dari tim pencuci

botol, mengatur persediaan bahan yang digunakan untuk proses pencucian botol

seperti air dan sabun, dan menjaga kebersihan dari tempat pencucian botol.Mandor I

juga berhak untuk mendapatkan laporan dari staff pencucian.

Selain adanya mandor I, pada perusahaan ini juga dibutuhkan mandor II untuk

mengatur jalannya proses pemasakan, penyaringan, pengisian sirup ke dalam botol

dan penutupan botol. Tugas penting lainnya adalah mengawasi kerja tim pemasakan,

penyaringan, pengisian sirup ke dalam botol dan penutupan botol secara berurutan.

Mandor II juga bertugas dalam penyusunan laporan hasil kerja dan harus

menyerahkan ke bagian transportasi karena pekerjaan mereka saling berhubungan,

serta berhal mendapatkan laporan dari tim pemasakan, penyaringan, pengisian sirup

ke dalam botol dan penutupan botol.

Pada bagian pencucian botol memiliki tugas untuk membersihkan label,segel yang

masih melekat pada botol dan kotoran yang masih melekat pada bagian luar dan

dalam botol dengan cara dibilas menggunakan air agar terbebas dari sabun. Tugas

lainnya adalah menata botol basah yang telah bersih ke dalam krat dan menyerahkan

krat tersebut kepada staff penjemuran untuk melakukan penjemuran botol

bersih.Bagian pencucian botol ini harus mengatur jalannya penjemuran botol.Selain

itu, berhak mendapatkan hasil pertanggungjawaban juga dari staf penjemuran botol

serta wajib menyerahkan laporan hasil kerja kepada mandor I.

Page 14: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

14

Bagian lainnya yaitu bagian penjemuran botol yang bertugas untuk menjemur dan

membalikbotol sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Tugas penting lain yaitu

memerintahkan staff pemasangan logo untuk pemasangan logo dan mengawasi proses

pemasangan logo pada botol. Bagian penjemuran botol ini wajib memberikan laporan

hasil kerja kepada staff pencucian botol.

Pada bagian pemasakan bertugas untuk memasak air dari PDAM.Tugas lainnya yaitu

memasak air dan gula hingga menjadi larutan gula yang siap diproses ke tahapan

berikutnya.Selaitu itu, bagian pemasakan harus menyerahkan laporan hasil kerja

kepada mandor II.

Pada bagian penyaringan bertugas untuk mendinginkan larutan gula yang telah dibuat

oleh bagian pemasakan.Setelah itu disaring larutan gulannya yang telah mengalami

penurunan suhu.Selain itu bagian penyaringan diwajibkan membuat laporan hasil

kerja dan diserahkan pada mandor II.

Bagian lain yang terdapat pada PT Kartika Polaswati Mahardika dalam pembuatan

sirup adalah bagian pengisian botol.Bertugas untuk mengecek mutu sirup telah selesai

diproduksi. Tugas lainnya adalah menjaga kondisi botol dengan cara mengecek suhu

sirup yang diisikan sehingga botol tidak retak dan mengisikan sirup ke dalam botol.

Bagian pengisian botol juga wajib membuat laporan hasil kerja dan diserahkan

kepada mandor II.Selain bagian pengisian botol, terdapat juga bagian penutupan botol

yang bertugas untuk menutup botol sirup dengan tutup botol asli dari PT. Kartika

Polaswati Mahardika serta menyerahkan hasil kerja dan laporan hasil kerja kepada

mandor II.

1.5. Ketenagakerjaan

Penetapan jam kerja para karyawan PT. Kartika Polaswati Mahardika disesuaikan

dengan peraturan ketenagakerjaan Indonesia. Jam kerja yang diberlakukan yaitu

Page 15: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

15

selama 7 jam dari hari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul

16.00 WIB dengan waktu istirahat selama satu jam dari pukul 12.00 WIB sampai

pukul 13.00 WIB. Namun, pada hari Sabtu waktu kerja lebih singkat yaitu selama 5

jam dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB dengan waktu istirahat

selama 30 menit dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Dinyatakan

lembur apabila melebihi waktu kerja yang telah ditetapkan.Hal ini terjadi saat

permintaan konsumen meningkat.

Karyawan yang dimiliki oleh PT. Kartika Polaswati Mahardika sebanyak 100 orang

dengan rincian yang dapat dilihat pada Tabel 1.Jumlah Tenaga KerjaTetap di PT.

Kartika Polaswati Mahardika.Sistem pembagian gaji yang ada di PT. Kartika

Polaswati Mahardika terbagi menjadi tiga yaitu sistem pembagian gaji bulanan,

sistem pembagian gaji mingguan, dan sistem pembagian gaji borongan.Sistem gaji

bulanan berlaku bagi karyawan tetap yaitu karyawan bagian keuangan, administrasi,

marketing, pembuatan sirup, dan sopir.Sistem pembagian gaji mingguan berlaku bagi

tukang panggul, karyawan bagian pencucian botol, serta karyawan yang melakukan

kerja lembur termasuk sebagian karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.Pada sistem

pembagian gaji borongan diberikan kepada tenaga kerja angkutan (karyawan tidak

tetap).

Tabel 1. Jumlah Tenaga Kerja Tetap di PT. Kartika Polaswati Mahardika

Divisi Bagian Jumlah (Orang) Bagian Produksi Bagian pencucian botol 32

Bagian pembuatan sirup 17 Bagian Administrasi 2 Bagian Pemasaran Marketing 15

Sopir 15 Buruh kasar 15

Bagian Keuangan 4 Total 100

Informasi mengenai pasar kerja sangat dibutuhkan dalam penarikan tenaga kerja baru

sehingga dapat ditarik calon pekerja yang siap pakai dan harus ditetapkan prosedur

Page 16: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

16

peneriman tenaga kerja yang sesuai. Pengembangan PT Kartika Polaswati Mahardika

terhadap karyawan dilakukan dengan metode On The Job Training(usaha

pengembangan dan penambahan pengetahuan serta ketrampilan yang dilakukan

langsung pada pekerjaan yang relevan dengan dibantu dan dibimbing oleh rekan kerja

yang lebih berpengalaman.

2. SPESIFIKASI PRODUK

2.1. Jenis Produk

Jenis produk yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati Mahardika terbagi menjadi 3

macam yaitu Sirup Kartika Spesial, Sirup Kartika Klasik, dan Sirup Kartika Water

Melon. Perbedaan dari ketiga produk yang diproduksi oleh PT Kartika Polaswati

Mahardika adalah dari segi harga produk dan bahan pembuatannya. Sirup Kartika

Spesial adalah sirup dengan grade tinggi diikuti oleh Sirup Kartika Klasik dan Sirup

Kartika Water Melon yang memiliki grade rendah diperuntukkan untuk konsumen

kalangan menengah ke bawah. Semua sirup yang diproduksi oleh PT Kartika

Polaswati Mahardika dikemas dengan menggunakan botol kaca berukuran 620 ml

namun ada juga untuk sirup Kartika Spesial yang dikemas menggunakan botol plastik

berukuran 400 ml. Terdapat 6 varian rasa yaitu frambozen, melon, kawisto, anggur,

nanas Palembang, dan tropical fruit mix. Sebagai tambahan bahwa Sirup Kartika

Water Melon hanya diproduksi apabila ada permintaan khusus dari konsumen.

Page 17: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

17

Gambar 1. Kesamasan primer : (a) botol plastik dan (b) botol kaca

PT Kartika Polaswati Mahardika memiliki tiga macam produk sirup yang memiliki

perbedaan variasi rasa yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Variasi Rasa Produk Sirup Kartika

Jenis sirup Varian rasa Jenis rasa Sirup Kartika Spesial 16 jeruk, frambozen, rozen, es krim soda,

melon, leci, nanas, anggur, strawberry, coco pandan, vanila, kawisto, belewah,

kopi mocca, jambu, dan sirsat Sirup Kartika Klasik 8 leci, frambozen, jeruk, nanas, kopi, es

krim soda, jambu dan melon Sirup Kartika Watermelon 3 nanas, frambozen, dan melon

2.2. Kapasitas Produk dan Strategi Pemasaran

2.2.1. Kapasitas Produk

Kapasitas produksi sirup pada PT Kartika Polaswati Mahardika rata-rata mencapai

563.400 botol/tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa produksi sirup setiap harinya

kurang lebih 1:800 botol.Sirup Kartika merupakan produk yang telah dikenal oleh

masyarakat khususnya warga Jawa Tengah. Proses produksi dilakukan setiap hari

untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mencegah kelangkaan pasar.

a. b.

Page 18: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

18

Pada proses produksinya PT Kartika Polaswati Mahardika memiliki beberapa jenis

sirup berdasarkan dari tingkat komposisi gula yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Persentase Gula yang Digunakan Pada Berbagai Jenis Sirup Kartika

Tingkat Nama Sirup % Gula 1 Kartika Spesial 73,3 2 Kartika Klasik 70 3 Kartika Water Melon 38,3

Permintaan konsumen yang paling banyak pada produk sirup Kartika yaitu rasa

frambozen. Jumlah produksi sirup akan meningkat 30% bila menjelang hari raya

khususnya lebaran dan musim panas. Namun pada musim hujan produksi sirup akan

menurun 10-20% untuk semua jenis produksi sirup Kartika.

2.2.2. Strategi Pemasaran

Pemasaran hasil produksi sirup PT Kartika Polaswati Mahardika dilakukan secara

langsung dan tidak langsung. Pemasaran tidak langsung dilakukan dengan cara

menjual produk melalui tenaga pemasaran yang dikirim menggunakan mobil

pengangkut barang untuk sampai ke konsumen. Pemasaran secara langsung dilakukan

dengan cara menjual produk kepada konsumen melalui pembelian secara langsung ke

perusahaan atau produk dipesan oleh konsumen dengan cara menelpon perusahaan.

Dahulu proses pemasaran sirup Kartika menggunakan sistem rayon yang terdapat 5

yaitu rayon A adalah Semarang, rayon B adalah daerah lokal dan sekitar pabrik,

rayon C adalah Demak, rayon D adalah Kudus, dan rayon E adalah Purwodadi. Setiap

rayon dikoordinasi oleh 1 orang.Promosi dilakukan dengan memberikan potongan

harga untuk pembelian 1-10 krat. Namun sekarang PT Kartika Polaswati Mahardika

mulai memperluas daerah pemasaran hingga mencapai daerah-daerah di provinsi

Page 19: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

19

Jawa Tengah yang meliputi bagian barat Gubug yaitu Tegowanu, Karangawen,

Mranggen, Penggaron, Semarang, Kendal, Weleri dan Pekalongan. Pada bagian utara

Gubug mencakup Demak, Kudus dan Pati.Pada bagian timur Gubug yaitu daerah

Purwodadi dan Blora, sedangkan pada bagian selatan Gubug meliputi Salatiga,

Ambarawa, Magelang dan Yogyakarta.

Gambar 2. Denah daerah pemasaran PT Kartika Polaswati Mahardika

Page 20: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

20

3. PROSES PRODUKSI

3.1. Bahan Baku

3.1.1. Bahan Baku Utama

Dalam pembuatan sirup, bahan baku utama yang digunakan adalah air dan gula pasir

yang masing-masing memiliki spesifikasi tertentu. Perbandingan yang digunakan

dalam pembuatan sirup Kartika ini adalah air : gula sebesar 1 : 2 dengan sekali

pemasakan (dalam satu wajan) menggunakan gula pasir rafinasi sebanyak 16 karung

@50 kg yaitu 800 kg dan penggunaan air sebanyak 400 gram. Air yang digunakan PT

Kartika Polaswati Mahardika untuk memproduksi sirup menggunakan air yang

berasal dari perusahaan air minum (PDAM). Sebelum masuk ke dalam proses

produksi, air ini difiltrasi untuk menghilangkan impuritas yang terbawa didalamnya.

Air ini didapat dari Gubug dengan tujuan untuk menghemat biaya transportasi karena

letak perusahaan terdapat di daerah ini. Tujuan lainnya adalah untuk menghemat

biaya produksi sehingga produk dapat dijual dengan harga terjangkau namun kualitas

produk tetap terjaga.

3.1.2. Bahan Baku Tambahan

Bahan baku tambahan yang digunakan PT Kartika Polaswati Mahardika selain bahan

baku utama adalah flavor, pewarna, natrium benzoat, asam sitrat, dan pemanis

buatan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki sifat fisik

(penampilan), rasa, aroma, dan umur simpan produk.Dalam pemberian bahan

Page 21: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

21

tambahan makanan tetap mengacu pada aspek keamanan pangan seperti penggunaan

pengawet yang tidak melebihi ambang batas aman. Bahan tambahan yang

ditambahkan dalam sirup dapat diuraikan dibawah ini

Flavor merupakan bahan penolong pemberi aroma dan rasa tertentu sirup sesuai

dengan produk yang diinginkan. Selain itu, flavor mampu membentuk

warna dasar seperti essence nanas akan memberikan warna dasar kuning, essence

jeruk keprok akan memberikan warna dasar oranye, essence frambozen memberikan

warna dasar merah, essencelychee memberikan warna dasar putih dan sebagainya.

Penambahan yang ditambahkan berupa cairan sehingga mempermudah kelarutan

pada saat proses pencampuran bahan. Jenis essence yang ditambahkan pada produk

sirup Kartika yaitu frambozen, rosen, jeruk keprok, lychee, kopi, mocca, es krim

soda, strawberry, blewah, vanilla, cocopandan, melon, sirsak, anggur, nanas, mangga,

kawisto, jambu biji merah, dan tropical fruit mix yang disesuaikan dengan rasa yang

diinginkan oleh perusahaan.

Bahan tambahan kedua yaitu pewarna dan bahan pengawet.Pewarna adalah bahan

tambahan yang memberikan warna sesuai dengan warna flavor. Pewarna yang

digunakan pada produk sirup Kartika antara lainCarmoisine CL No. 14720 dan

Ponceau 4R CI 16285 untuk warna merah, Tartazine dan Sunset Yellow FCF untuk

warna kuning serta Brown HT CI 20285 untuk warna coklat.Pada penggunaan ahan

pengawet PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan asam benzoat yang

berfungsi untuk memperpanjang umur simpan.Benzoat tidak mudah larut didalam air

sehingga lebih sering digunakan dalam bentuk garam yaitu natrium benzoat.Maka

dari itu pada produksi sirup Kartika menggunakan natrium benzoate sebagai

pengawet sintetis.

Asam sitrat adalah zat atau bahan penolong untuk mendapatkan rasa sirup sedikit

asam. Penambahan asam sitrat ditambahkan setelah proses penyaringan sirup dimana

pada perusahaan ini menambahkannya dalam bentuk kristal putih.Pemanis buatan

Page 22: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

22

ditambahkan untuk memberikan rasa lebih manis dibandingkan gula pasir. Pemanis

buatan yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika adalah natrium

siklamat yang tidak menghasilkan kalori namun memberikan rasa yang sangat manis.

3.2. Mesin dan Peralatan

Dalam proses pembuatan sirup Kartika, perusahaan ini menggunakan beberapa

peralatan. Beberapa mesin dan peralatan yang digunakan telah sesuai dengan

perencanaan yang baik untuk memenuhi sebuah standar produksi. Masing-masing

peralatan yang digunakan sesuai dengan fungsi dalam proses produksi sirup ini.

Berikut beberapa alat yang digunakan dalam proses produksi sirup yaitu :

3.2.1. Tangki

Tangki merupakan alat yang penting dalam proses produksi sirup Kartika. Tangki

yang digunakan terbuat dari bahan stainless steel dimana kelebihan bahan ini

dibandingkan besi adalah anti karat, tahan terhadap korosi, dan tidak memerlukan

pemeliharaan secara khusus.Tangki yang digunakan dalam menampung sirup ada 3

jenis yaitu tangki besar, tangki sedang dan tangki kecil.

Gambar 3.Proses pencampuran larutan gula dengan flavor

untuk kemasan botol

Tangki besar dapat menghasilkan sirup 10080 botol sirup (420 krat sirup).Tangki

sedang dapat menghasilkan 3360 botol sirup (140 krat sirup), sedangkan pada tangki

Page 23: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

23

kecil dapat menghasilkan 336 botol sirup (14 krat sirup).Biasanya penggunaan tangki

besar dan tangki sedang untuk memproduksi sirup dengan rasa frambozen, lychee,

dan nanas.Untuk tangki kecil digunakan pada sirup dengan rasa kopi, kawisto, da

lain-lain dimana disesuaikan dengan produk yang cepat habis dipasaran.

3.2.2. Wajan Penampung

Wajan penampung ini digunakan untuk merebus gula yang ditambahkan air untuk

menjadi larutan gula yang homogen.Wajan besar berkapasitas 820 kg gula dan

memiliki volume 1000 liter, sedangkan wajan kecil berkapasitas 410 kg gula dan

memiliki volume 500 liter. Wajan tersebut terbuat dari stainless steel, yang tahan

terhadap korosi serta tidak memerlukan pemeliharaan yang signifikan.

Gambar 3. Proses pencampuran air dan gula

3.2.3. Mixer

Mixer digunakan sebagai alat pencampur larutan gula dengan bahan baku tambahan.

Hal ini bertujuan untuk menghomogenkan larutan gula dengan bahan baku tambahan.

Page 24: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

24

Gambar 4.Proses pencampuran larutan gula dengan flavor

untuk kemasan botol plastik

3.2.4. Kain Penyaring

Tujuan penggunaan kain penyaring untuk menutup bagian atas tangki untuk

mencegah masuknya serangga dan debu yang tidak diinginkan.Selain itu, dapat

digunakan untuk menyaring sirup yang tidak lolos seleksi karena adanya pengotor

seperti serangga. Sirup yang gagal ini akan disaring secara manual menggunakan kain

saring, setelah itu sirup dimasukkan ke dalam botol secara manual dan dilakukan

pemasangan tutup, label dan segel.

Gambar 5. Proses penyaringan

3.2.5. Mesin filling Sirup

Dalam proses produksi sirup Kartika digunakan mesin filling untuk mempermudah

pengisian sirup ke dalam botol dimana mesin ini dalam satu kali putaran dapat

mixer

Page 25: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

25

mengsi 24 botol sirup. Selain itu, mesin ini juga dibutuhkan untuk efisiensi tenaga

kerja.

Gambar 6. Proses pengisian sirup ke dalam botol kaca

3.2.6. Lampu Penyortir

Lampu penyortir yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika berfungsi

untuk menyeleksi kemasan dan produk serta menghindari adanya produk yang tidak

memenuhi syarat mutu yang ditetapkan.Lampu penyortir yang digunakan sebanyak 4

buah.

Gambar 7.Proses penyeleksian botol kaca yang akan digunakan

Lampu sortir pertama berguna untuk menyeleksi botol kosong, seperti adanya

kotoran, botol retak, dan lain-lain.Lampu sortir kedua berguna untuk menyeleksi

sirup yang terdapat di dalam botol ada bahan pengotor atau tidak. Lampu sortir ketiga

digunakan untuk menyeleksi sirup yang terdapat didalam botol ada pengotor atau

Mesin filling sirup

Lampu penyortir

Page 26: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

26

tidak serta memastikan label tertempel dengan benar dan sesuai pada tempatnya.

Lampu sortir keempat digunakan untuk menyeleksi isi botol dan memastikan seal

kemasan sudah tertutup dengan benar.

3.2.7. Label

Label kertas yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika bertujuan untuk

membedakan antar merk dan sebagai identitas dari perusahaan. Tujuan lainnya agar

konsumen mendapatkan informasi tentang produk yang dibeli secara lengkap dan

jelas.Pemasangan label dilakukan secara otomatis oleh mesin dengan bantuan lem.

Lem yang digunakan terbuat dari campuran tepung tapioka dan tepung beras.

Gambar 8. Penulisan tanggal kadaluarsa dalam label

3.2.8. Kemasan dan Segel Kemasan

Segel pada tutup botol sirup bertujuan untuk memastikan bahwa produk tidak rusak

atau cacat serta layak untuk dipasarkan.Pengepakan dilakukan secara manual

menggunakan tenaga manusia.Kemasan sekunder yang digunakan berupa karton

dimana satu karton berisi produk sirup 12 botol dan dipasarkan ke supermarket.Untuk

kemasan didalam krat dimana satu krat berisi 24 botol dan dipasarkan untuk toko-

toko kelontong.

3.3. Alur Produksi

Diagram alir proses produksi pembuatan sirup Kartika dapat dilihat dibawah ini.

Air PDAM

Page 27: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

27

Air PDAM Air PDAM Air PDAM Air PDAM

Air PDAM

Filtrasi Impuritas

Pemasakan air Botol kosong layak pakai

Mixing Gula Pencucian botol dengan air panas

Pendinginan hingga 75oC

Flavor, pewarna, sodium benzoat, asam

sitrat, dan natrium siklamat

Pencucian botol

Page 28: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

28

Mixing

Pengisian sirup dalam botol

Pengeringan botol

Penutupan botol Tutup botol

Page 29: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

29

Gambar 9. Diagram Alir Produksi

3.4. Proses Produksi

Pelabelan dan penyegelan primer

Label dan segel

Sirup Kartika

Pengemasan sekunder Kardus karton

dan plat

Keterangan:

: Bahan

: Proses

: Limbah

: Produk

Page 30: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

30

Proses produksi yang dilakukan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika menggunakan

2 cara yaitu manual dan otomatis. Proses produksi secara manual merupakan suatu

proses yang dilakukan oleh tenaga kerja manusia dimulai dari proses pemasakan

hingga pengemasan primer, sedangkan proses produksi secara otomatis merupakan

proses produksi yang dilakukan dengan menggunakan mesin. Pada produk sirup

Kartika Spesial dan sirup Kartika Klasik menggunakan metode otomatis, namun pada

sirup Kartika Water Melon menggunakan metode manual. Proses produksi dalam

pembuatan sirup Kartika meliputi beberapa tahap yaitu pemasakan air, pencampuran

gula, pendinginan, pencampuran, pengisian ke dalam botol, pemasangan tutup botol,

pemasangan segel primer, pemberian label, dan pengemasan sekunder. Penjelasan

lebih lanjut dapat dilihat dibagian berikut :

3.4.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula

Proses pemasakan yang dilakukan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika adalah

pemasakan air dengan menggunakan seperangkat alat pemanas air hingga suhu

100oC. Alat tersebut terbuat dari stainless steel.Langkah kerja yang dilakukan

pertama memasak air PDAM terlebih dahulu yang juga mengalami proses

penyaringan. Penyaringan berfungsi untuk menghilangkan impuritas atau kandungan

kotoran yang terdapat dalam air tersebut.

Gambar 10. Peralatan Pemanasan Air

Air yang masih dalam keadaan panas dimasukkan ke dalam wajan untuk

dicampurkan dengan gula.Setelah itu dilakukan pengadukan sehingga larutan mejadi

homogen. Proses pencampuran dilakukan dalam keadaan terbuka dan suhu ruang.

Page 31: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

31

3.4.2. Proses Pendinginan

Proses pendinginan larutan gula dilakukan setelah proses pencampuran air dan gula.

Tujuannya yaitu mencegah kerusakan bahan baku tambahan yang akan ditambahkan

karena adanya panas yang dihasilkan. Proses ini dilakukan dalam drum tertutup

terbuat dari stainless steel serta dipinggir drum terdapat air yang berfungsi untuk

menurunkan suhu larutan. Proses pendinginan dilakukan hingga suhu turun sampai

75oC. Proses pendinginan ini juga bertujuan supaya pada saat pengisian larutan, botol

tidak pecah karena panas yang berlebih.

Gambar 11. Drum untuk pendinginan larutan gula

3.4.3. Proses Pencampuran

Proses pencampuran yang dilakukan pada tahap ini adalah pencampuran bahan baku

utama dengan bahan baku tambahan (flavor, asam benzoat, asam sitrat, pemanis

buatan, pengental, dan pewarna). Pencampuran yang dilakukan secara terpisah

bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan tambahan yang disebabkan

oleh panas dari pemasakan.Pencampuran yang dilakukan selama 3-4 jam.

Page 32: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

32

Gambar 12. Tangki pencampuran larutan gula

dan bahan baku tambahan

3.4.4. Pengisian Produk dan Pemasangan Tutup Botol

Pada tahap pengisian produk, larutan gula yang telah ditambah bahan baku tambahan

kemudian dimasukkan ke dalam botol. Sebelum dimasukkan ke dalam botol, sirup

yang siap diisikan ditampung terlebih dahulu dalam tangka penampung.Hal ini

dilakukan untuk menurunkan suhu sirup yang masih panas.Setelah itu dmasukkan ke

dalam botol 620 ml dengan menggunakan mesin filling.Langkah selanjutnya adalah

pemasangan tutup botol dengan menggunakan mesin sealing.

3.4.5. Pemasagan Segel dan Pemberian Label

Setelah pengisian sirup dalam botol dan ditutup dengan penutup botol dilakukan

pemasangan segel.Hal ini berfunsgi untuk memberikan tanda bahwa produk yang

diterima dalam keadaan baik.Selain itu, ditambahkan label pada produk untuk

memberi identitas sirup. Label yang diletakkan pada botol sirup merupakan label

yang memiliki keterangan tanggal kadaluarsa 2 tahun dari tanggal pembuatan.

3.4.6. Pengemasan

Kemasan primer yang digunakan pada produksi sirup Kartika adalah botol kaca.

Pemilihannya juga bermacam-macam dimana botol kaca bening untuk sirup Kartika

Spesial (kelas tinggi), sirup Kartika Klasik (kelas sedang) dengan variasi botol

berwarna gelap, dan sirup Kartika Water Melon (kelas rendah) menggunakan

Page 33: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

33

pengemas yang kurang baik dimana botolnya terdapat goresan-goresan. Pemilihan

botol kaca dilakukan karena mampu melindungi produk dari kerurasan serta memiliki

daya tarik konsumen lebih tinggi karena konsumen mampu melihat isi dari dalam

botol tersebut.Botol plastik juga digunakan untuk mengemas produk ini dengan

keunggulan yaitu mempermudah konsumen dalam membawa sirup dan

pendistribusian produk menggunakan pengemas sekunder berupa kardus karton dan

krat.

Gambar 13. Kemasan Sekunder sirup: (a) kardus karton dan (b) krat

Pengemasan sekunder berupa karton berfunsgi untuk melindungi produk selama

penyimpanan dan mempermudahkan pengangkutan serta pendistribusian produk.

Kardus karton yang digunakan sebagai pengemas sekunder memiliki kapasitas 12

botol dan tiap botolnya berisi 620 ml, sedangkan di dalam krat dapat menampung

botol sirup sebanyak 24 botol.

b. a.

Page 34: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

34

4. PEMBAHASAN

4.1. Proses Persiapan Botol

Kemasan berfungsi sangat penting untuk melindungi produk tersebut.Pada PT

Kartika Polaswati Mahardika kemasan primer yang digunakan berupa botol kaca.

Untuk mendapatkan kemasan primer yang layak dilakukan beberapa persiapan antara

lain penyortiran botol. Penyortiran dilakukan pada botol-botol yang ditarik kembali

dari took atau supermarket yang menjadi pasar pemasaran dari perusahaan ini. Selain

itu, botol juga dapat diperoleh dari pengepul botol yang telah teruji kualitasnya.

Syarat dari botol yang lulus penyortiran adalah botol yang tidak retak dari semua

bagian yaitu atas botol hingga dasar botol, berwarna gelap dan bening, tidak cacat

atau adanya goresan, dan tidak memiliki kotoran yang sulit untuk dibersihkan. Untuk

meminimalkan pembelian botol maka botol penuh dengan goresan akan dikenai biaya

lebih mahal karena biaya pembersihan yang tidak sebanding dengan laba yang

diperoleh. Tahap-tahap untuk mendapatkan botol yang sesuai dengan standar PT

Kartika Polaswati Mahardika adalah melalui pencucian botol dan pengeringan botol.

Pencucian botol di PT Kartika Polaswati Mahardika dilakukan dengan 2 cara yaitu

manual dan modern. Pencucian secara manual dilakukan untuk menghilangkan

kotoran yang kecil dan letaknya berbeda-beda dengan menggunakan kelebihan

manusia yaitu indra penglihatan. Pekerjaan ini dilakukan oleh karyawan perusahaan.

Namun kekurangannya adalah air yang dibutuhkan tergolong banyak dan penggunaan

Page 35: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

35

tenaga kerja yang banyak akan mempengaruhi jumlah limbah yang dihasilkan juga

semakin tinggi. Oleh sebab itu ditambahkan proses secara modern untuk

mempermudah dan mempercepat proses pencucian yang juga mengurangi pemakaian

air dan bantuan tenaga kerja.

Tahap-tahap dalam pencucian botol secara manual yaitu membasahi botol dengan air,

kemudian menggosol botol yang masih terdapat label pada bagian luarnya.Setelah itu

bagian dalam dan luar botol dicuci dengan menggunakan sabun dan direndam

didalam air dalam posisi berdiri dan terbalik.Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

sisa sabun didalam botol. Proses pencucian botol ini dilakukan oleh beberapa orang

dengan pembagiannya yaitu membersihkan label, membersihkan kotoran secara

keseluruhan pada botol yang sudah tidak berlabel, merendam botol dengan air

kemudian menatanya didalam krat.

Pencucian botol secara modern pada umumnya memiliki cara kerja yang sama

dengan pencucian botol secara manual hanya saja menggunakan bantuan mesin.

Mesin yang digunakan memiliki conveyor yang dapat berjalan sendiri sehingga hasil

botol bersih yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan pada proses manual. Selain

itu, penggunaan sabun lebih sedikit,limbah air yang dihasilkan sedikit, serta tenaga

kerja yang digunakan juga lebih sedikit sehingga lebih efisien. Air yang digunakan

pada pencucian botol ini adalah air panas yang disemprotkan didalam conveyor yang

berjalan. Dari conveyor ini juga ditentukan ukuran botol yang digunakan pada standar

PT Kartika Polaswati Mahardika sehingga apabila botol tidak sesuai standar akan

pecah saat melewati conveyor.

Tahap kedua dalam proses persiapan botol adalah pengeringan. Pengeringan pada PT

Kartika Polaswati Mahardika dilakukan secara manual yaitu dengan cara penjemuran

botol dibawah sinar matahari. Tujuannya adalah agar air yang terdapat dalam botol

hilang sehingga tidak akan ditumbuhi oleh mikroorganisme. Penjemuran ini

dilakukan pada jam kerja dari pagi hingga sore hari. Apabila hari telah gelap maka

Page 36: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

36

botol-botol dipindahkan ke dalam gudang dan proses penjemuran dilakukan di hari

berikutnya. Kekurangan dari proses ini adalah waktu yang dibutuhkan lama dan

sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Selain itu, membutuhkan tenaga kerja yang

banyak untuk memindahkan botol-botol dan dimungkinkan adanya kontaminasi

cukup besar karena terpapar udara bebas cukup besar.

4.2. Bahan Baku

4.2.1. Bahan Baku Utama

Bahan baku dalam pembuatan sirup adalah air dan gula yang harus sesuai dengan

standar. Menurut standar SNI air yang digunakan harus tidak berbau, tidak berasa,

tidak berwarna, bebas dari komponen suspense serta memiliki pH netral. Air

memiliki peranan penting pada industri sirup karena sebagian besar pembuatan sirup

menggunakan air dan akan mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan. Arpah

(1993) menambahkan bahwa air yang digunakan di industri harus jernih, tidak

berwarna, tidak berasa, tidak mengandung logam seperti besi dan mangan, serta dapat

diterima secara bakteriologi yaitu tidak mengganggu kesehatan dan kebusukan pada

bahan pangan yang diolah.Air yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika

berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dimana air tersebut memiliki

standar air sehat seperti yang telah ditercatat oleh SNI. Air termasuk dalam

komponen penting dalam pembuatan sirup karena berfungsi sebagai pelarut bahan

baku lainnya yaitu gula dan bahan baku tambahan pembuatan sirup.

Bahan utama lainnya selain air adalah gula. Penambahan yang dilakukan berfungsi

untuk memberikan rasa manis, pengental sirup, dan pengawet sirup secara alami.

Apabila kadar gula (brix) mencapai konsentrasi 70% akan berfungsi sebagai

pengawet alami dan zat antimikrobia. Hal ini disebabkan karena gula mampu

menyerap air sehingga konsentrasi air didalam produk akan berkurang dan membantu

dalam pengentalan produk (Soerjadi, 2003). Gula berfungsi sebagai pengawet dengan

Page 37: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

37

cara mengikat air sehingga mampu menurunkan nilai aw. Selain itu, air mampu

mengikat air pada mikroba sehingga mikroba akan mengkerut dan meningkatkan

tekanan osmotik dari mikroba yang mengalami plasmolisis (Nurwantoro & Djarijah,

1997). Pada kadar rendah, gula digunakan untuk sumber energi pada

mikroorganisme, namun apabila kadarnya terlalu tinggi justru mampu menghambat

pertumbuhan mikroorganisme. Efeknya adalah adanya gaya osmosis yang

merendahkan aw (Banwart,1989). Proses penghambatan yang paling efektif apabila

ditambahkan pada fase lag dari mikroorganisme. Jika telah memasuki fase log

akanmenjadi tidak efektif karena jumlah larutan yang digunakan harus dalam

konsentrasi tinggi (Lay, 1994).

PT Kartika memiliki 3 grade sirup yang berbeda tergantung dari kandungan gula

didalamnya.Pada Sirup Kartika dengan grade paling tinggi memiliki kandungan air

sekitar 30% dan gula sebanyak 70%. Kadar gula yang digunakan oleh Sirup Kartika

kurang sesuai dengan standar SNI 01-3544-1994 yang menyatakan bahwa kadar gula

pada sirup minimal 65% sedangkan pada produk Sirup Kartika Watermelon hanya

memiliki kadar gula sebanyak 38,8%. Gula yang digunakan berbentuk kristal yang

merupakan gula rafinasi sesuai dengan standar SNI 01-3140-2001 yaitu bentuk dan

ukuran kristal gula yang digunakan harus seragam, warna relatif cerah, kadar air

dalam gula kristal kurang dari 10% dan konsentrasi pengotor harus kurang dari 20%.

4.2.2. Bahan Baku Tambahan

Menurut Winarno (1984) bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan

dan dicampurkan ke dalam pengolahan makanan agar mutu dari produk tersebut

meningkat.Bahan tambahan makanan sangat banyak jenisnya seperti pewarna,

penyedap rasa, dan aroma, pemantap, pengawet, antioksidan, antigumpal, pemucat,

pengemulsi, dan pengental.Namun pada PT Kartika Polaswati Mahardika dalam

pembuatan sirup menggunakan bahan tambahan yaitu flavor, siklamat, benzoat, asam

sitrat, dan pewarna.

Page 38: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

38

4.2.2.1. Flavor

Flavor adalah gabungan persepsi dari panca indera seperti bau, rasa, penampakan,

sentuhan serta bunyi apabila suatu produk pangan atau makanan dikonsumsi. Sensasi

yang ditimbulkan flavor dari panca indera kita adalah rasa, bau, dan tekstur. Tujuan

penambahan dari flavor adalah memberikan aroma pada sirup sesuai dengan produk

yang diinginkan. Selain itu, penambahan flavor mampu memberikan warna pada

produk sirup seperti essence jeruk memberikan warna oranye, essence frambozen

memberikan warna merah dimana flavor juga mampu memberikan warna yang

disukai oleh konsumen. Pada PT Kartika Polaswati Mahardika flavor yang digunakan

dalam bentuk cair dan bersifat sintetik. Kelebihan dari flavor cair adalah mudah larut

serta tidak mengalami penggumpalan ketika larutan gula dicampurkan selama

pembuatan sirup. Namun penggunaan flavor sintetik juga memiliki kelemahan yaitu

tidak dapat memberikan asupan vitamin dan mineral (nutrisi) serta antioksidan yang

terdapat dalam bahan pangan.

4.2.2.2. Pewarna

Menurut Winarno (2002),pewarna makanan merupakan bahan tambahan makanan

yang mampu memperbaiki warna dari makanan yang berubah atau menjadi pucat

selama proses pengolahan. Selain itu juga dapat memberikan warna pada makanan

yang tidak berwarna sehingga tampak lebih menarik.Makanan yang beredar di

Indonesia kerap kali diberi pewarna yang buka food grade seperti pewarna tekstil

yang tidak diijinkan (Cahyadi, 2009).

Pada PT Kartika Polaswati Mahardika pewarna yang digunakan seperti Carmoisin CI

19140 dan Ponceau 4R CI 16285 untuk menghasilkan warna merah, Sunset yellow

FCF CI 15985 untuk menghasilkan warna kuning, Brown HT CI 20285 untuk

menghasilkan warna coklat. Pewarna yang digunakan oleh sirup Kartika tergolong

dalam pewarna sintetik.Pewarna sintetik adalah zat warna yang diberi penambahan

asam sulfat atau asam nitrat yang dimungkinkan terkontaminasi oleh arsen atau

logam berat lainnya yang mengandung racun (Cahyadi, 2009).Menurut Mahindru

Page 39: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

39

(2000) batas maksimum penggunaan pewarna sintetis adalah 70 mg/liter.Batasan

pemberian pewarna makanan pada suatu produk pangan bertujuan untuk menjaga

kesehata manusia.Kelebihan dari penggunaan pewarna sintetik dibandingkan dengan

pewarna alami adalah warna yang dihasilkan seragam dan stabil, umur simpan

pewarna lebih panjang, serta penyimpanan lebih mudah dan tidak memakan tempat

(Winarno, et al., 1984).

4.2.2.3. Asam Benzoat

Asam benzoat adalah salah satu zat pengawet yang sering digunakan untuk

memperpanjang umur simpan dari makanan dan minuman.Asam benzoat juga disebut

sebagai senyawa antimikroba karena tujuan penambahan bahan pengawet ini adalah

mencegah tumbuhnya khamir dan bakteri yang masuk ke dalam makanan apabila

kemasan dibuka.Asam benzoat efektif pada pH 2,5-4. Kelarutan garam lebih besar

maka pada umumya asam benzoat ditambahkan dalam bentuk garam natrium benzoat

(F.G.Winarno, dkk., 1998).Menurut Permenkes No 722/Menkes/per/IX/1988

dinyatakan jumlah maksimum penggunaan asam benzoat yang diijinkan adalah 1000

ppm atau 1 gram/kg bahan.Menurut Saripah Hudaya (1982)dosis penambahan

benzoate yang diijinkan adalah 0,025% sampai 0,8%. Apabila pada saat pengolahan

makanan jumlah jasad renik didalamnya sedikit maka penggunaan asam benzoat

sebanyak 0,05% sudah tergolong efektif. Namun penggunaan sebanyak 0,1% juga

tergolong efektif apabila banyak mikroorganisme. Maka penggunaan asam benzoat

pada sirup Kartika sudah dianggap sesuai karena penggunaannya sebesar 0,05-0,1%.

4.2.2.4. Asam Sitrat

Asam sitrat merupakan salah satu asam organik lemah yang ditemukan pada daun dan

buah tumbuhan genus Citrus.Senyawa ini juga tergolong sebagai bahan pengawet

yang baik dan alami.Selain itu juga dapat berfungsi sebagai penambah rasa asam pada

makanan dan minuman ringan. Menurut Respati (1986), asam ini dihasilkan dari

reduksi asam aldehid dan asam keton melalui proses pemanasan menggunakan alkali

Page 40: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

40

encer. Asam sitrat dapat dikatakan sebagai pengawet karena pada pH rendah yaitu

kurang dari 4,6 mikroorganisme berbahaya seperti Clostridium botulinum akan sulit

untuk berkembangbiak (Wong, 1989).Selain itu, asam sitrat digunakan sebagai

penegas rasa dan warna atau menyelubungi after taste yang tidak disukai sehingga

banyak penggunaan asam sitrat pada produk minuman (Winarno, 1997).Asam sitrat

memiliki sifat sequestran yaitu kemampuan untuk mengikat logam seperti besi dan

tembaga sehingga produk sirup yang dihasilkan tidak mengandung logam. Bila sirup

yang dihasilkan mengandung logam maka logam ini akan bereaksi dan memberikan

perubahan warna pada sirup. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Wong (1989)

bahwa asam sitrat mampu mengisolasi/memisahkan ion-ion logam yang dapat

menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi, pencoklatan, dan pembentukan stuktur

secara kompleks.Enzim yang tidak disukai juga dapat diinaktifkan oleh asam sitrat,

contohnya adalah enzim polyphenol oxidase yang dapat menyebabkan browning

secara enzimatis.

4.2.2.5. Pemanis Siklamat

Pemanis adalah komponen umum dalam bahan pangan dimana mampu memberikan

rasa manis tetapi tidak memiliki nilai nutrisi (non-nutritive sweeteners). Siklamat

merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang memiliki tingkat kemanisan

mencapai 30 kalo dari sukrosa.Tingkat kemanisan dari siklamat yang tergolong tinggi

maka pemanis ini biasa disebut “biang gula” (Winarno, 1984).Namun kelemahan dari

pemanis ini adalah tidak mampu menghasilkan sirup yang kental seperti pada

pembuatan sirup dengan menggunakan gula 100%.Produk sirup milik PT Kartika

Polaswati Mahardika menggunakan siklamat dalam bentuk natrium siklamat.

Menurut Winarno, et al (1984), penambahan natrium siklamat memberikan rasa

manis, memperbaiki tekstur, serta mampu meningkatkan mouthfell.Batas maksimum

penggunaan natrium siklamat adalah 3 gram/kg bahan. Apabila digunakan secara

berlebihan akan menyebabkan keracunan dan kanker kandung kemih (Mahindru,

2000). Menurut SNI 01-3544-1994 tentang sirup dinyatakan bahwa penggunaan

pemanis buatan seperti natrium siklamat dalam sirup tidak diperbolehkan sedangkan

Page 41: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

41

dalam proses pembuatan sirup di PT Kartika Polaswati Mahardika ditambahkan

natrium siklamat dengan jumlah yang tidak diketahui secara pasti. Apabila dilihat

dari kandungan sirup pada produk di PT Kartika Polaswati Mahardika dapat

disimpulkan bahwa penambahan natrium siklamat paling banyak diberikan pada

Sirup Kartika Water Melon dengan penggunaan gula hanya 38,8% agar rasa manis

yang dihasilkan jadi bertambah.

4.3. Proses Produksi

4.3.1. Proses Pemasakan dan Pencampuran Gula

Pada pembuatan sirup langkah awal yang dilakukan adalah pemasakan air. Air yang

digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika adalah air PDAM dan dimasak

terlebih dahulu serta dilakukan proses penyaringan sebanyak dua kali hingga pada

akhirnya siap untuk dicampurkan dengan gula. Menurut Sudarmadji, et al (1989)

penyaringan dilakukan untuk memisahkan air dari benda padat yang ikut terbawa atau

dimungkinkan ada didalam air PDAM sehingga menghasilkan air yang bersih.

Langkah berikutnya adalah pemanasan air hingga suhu 100oC atau sampai mendidih

yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat didalam air PDAM.

Kemudian air dipindahkan ke salam wajan untuk dicampur dengan gula kristal dan

kembali dilakukan pemanasan. Pemanasan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk

membunuh mikroorganisme dan melarutkan gula. Pada sirup Kartika grade rendah

ditambahkan dengan pemanis siklamat sehingga penggunaan gula kristal lebih sedikit

dibandingkan dengan sirup dengan grade tinggi (Fellows, 1992). Pemanasan air

dilakukan dengan menggunakan kayu bakar yang diatasnya terdapat tabung stainless

steel. Tabung ini akan dihubungkan dengan tabung plastic yang berisi air PDAM. Air

yang telah panas dibawa menuju wajan untuk dicampurkan bersama dengan gula.

Tempat untuk melakukan proses ini adalah wajan stainless steel yang dilengkapi

dengan mixer bertenaga 1,5 pK untuk mempercepat pelarutan gula.

Page 42: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

42

Penambahan gula bertujuan untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, dan penampakan

sirup. Menurut Buckle, et al (1987) pada proses pemasakan gula akan menyebabkan

sukrosa didalam gula akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa (gula invert). Gula

invert akan mengandung glukosa dan fruktosa yang seimbang yaitu 1:1. Kelarutan

dari gula invert sangat besar sehingga saat dilarutkan dengan menggunakan panas

akan benar-benar larut. Dapat dinyatakan semakin tinggi suhu pemanasan maka

persentase dalam pembentukan gula invert juga semakin besar (Buckle, et al., 1987).

Menurut Fachuddin (1997), penggunaan gula tebu dengan konsentrasi lebih dari 40%

dari padatan terlarut mampu mencegah pertumbuhan dari bakteri, ragi, dan kapang.

Hal ini disebabkan karena sel mikroorganisme akan mengalami dehidrasi yang pada

akhirnya menyebabkan terjadinya plasmolysis serta menghambat siklus

perkembangbiakan. Maka penggunaan gula tebu dengan konsentrasi tersebut dapat

berperan sebagai pengawet sehingga seharusnya hanya pada sirup Kartika Water

Melon saja yang ditambahkan dengan pengawet karena kadar gulanya kurang dari

40% yaitu sebesar 38,8%.

4.3.2. Proses Pendinginan

Proses selanjutnya adalah proses pendinginan dimana proses ini dilakukan pada drum

yang terbuat dari stainless steel tertutup pada bagian dalamnya terdapat water jacket

(wadah untuk menampung air) yang berfungsi untuk menurunkan suhu larutan gula.

Suhu dari larutan diturunkan mencapi 75oC agar bahan tambahan seperti pewarna,

siklamat, benzoat, dan asam sitrat yang ditambahkan tidak rusak.Struktur alat

pendingin pada tangki pendingin untuk mendinginkan larutan gula adalah tangki yang

terbuat dari stainles steel di dalamnya terdapat water jacket yang memenuhi dalam

tangki dengan alur aliran yang disesuaikan. Cara kerja dari alat ini adalah panas dari

hasil proses pertemuan air mendidih dengan gula yang berupa larutan gula yang

panas akan diserap oleh air pendingin yang terdapat pada water jacket. Selanjutnya

hal ini akan menyebabkan meningkatnya suhu dari air pendingin. Jika air pendingin

selalu berada dalam mantel air akan menyebabkan air cenderung mendidih dan

menguap karena suhu yang disedot dari larutan gula tersebut sehingga harus dihindari

Page 43: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

43

dengan cara mengganti air dengan air yang masih dingin sedangkan air yang telah

panas harus dialirkan keluar dari mantelnya. Dengan kata lain harus selalu dilakukan

sirkulasi. Jumlah panas yang dapat diserap tiap satuan waktu sirkulasi air pendingin

diperbesar dengan menggunakan pompa yang diletakan diluar tangka untuk

mempercepat kerja (Rahdiyanta, 2010).

4.3.3. Proses Pencampuran

Proses pencampuran merupakan proses dimana larutan gula, flavor, dan pewarna

dicampurkan dengan bantuan mixer. Hal terpenting dalam proses ini adalah sterilisasi

yaitu pencampuran yang dilakukan dalam keadaan aseptis. Keadaan ini berfungsi

untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada sirup.Selain itu pencampuran bahan

tambahan makanan tidak dicampurkan dalam keadaan larutan gula saat panas karena

dapat menyebabkan kerusakan.Kenaikan suhu dari larutan gula tersebut dapat

menyebabkan perubahan sifat sensori, stuktur karbohidrat, tekstur, protein serta

lemak dalam bahan tambahan makanan (Zuhra, 2006).

4.3.4. Proses Pengisian Sirup ke Dalam Botol

Menurut Tressler dan Joslyn (1961)proses pengisian sirup ke dalam botol seharusnya

dilakukan saat sirup masih panas dengan tujuan agar sisa-sisa mikroorganisme yang

tersisa dalam botol dapat dihambat perkembangbiakannya. Pada PT Kartika

Polaswati Mahardika setelah larutan gula ditambahkan dengan bahan makanan maka

pengisian sirup ke dalam botol-botol yang telah dicuci dengan menggunakan mesin

filling.Cara kerja dari mesin ini adalah larutan sirup yang ada didalam tangka

penampungan dialirkan menuju mesin filling dengan bantuan selang dan

pompa.Pompa disini berfungsi untuk membantu pemindahan larutan sirup yang

kental dari tabung besar ke dalam botol-botol kosong.Selanjutnya sirup dikemas

dalam botol kaca sebagai kemasan primer dimana warna botol yang digunakan

Page 44: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

44

menunjukkan grade mereka. Jadi semakin rendah grade dari sirup tersebut akan

menggunakan botol dengan warna lebih gelap.

Perlu diperhatikan dalam pengisian sirup ke dalam botol adalah tidak boleh sampai

penuh atau menyisakan headspace.Keadaan ini dibutuhkan untuk membentuk bagian

vakum yang berfungsi untuk mengurangi perubahan tekanan didalam botol serta

mengurangi kerusakan secara oksidasi selama penyimpanan. Mekanismenya adalah

headspaceakan menekan masuknya oksigen dalam botol yang mampu menghambat

perkembangbiakan dari jamur secara aerob dan mencegah terjadinya perubahan

warna. Perubahan ini disebabkan oleh bertambahnya oksigen didalam botol (Fellows,

1992).Volume headspace yang dianjurkan minimal 6% dari volume botol (Winarno,

1994). Selain itu menurut AFRC Institute of Food Research (1989)menambahkan

bahwa botol dengan menggunakan tutup ulir perlu headspace sekitar 2,5 cm.

4.3.5. Proses Pemasangan Tutup Botol

Tutup botol yang digunakan oleh PT Kartika Polaswati Mahardika adalah tutup botol

tanpa ulir. Dalam proses pemasangan menggunakan du acara yaitu otomatis dan

manual. Perbedaan dari kedua proses tersebut adalah cara otomatis digunakan untuk

sirup Kartika dengan grade tinggi (Sirup Kartika Spesial dan Sirup Kartika Klasik)

sedangkan cara manual dilakukan untuk sirup dengan grade rendah yaitu Sirup

Kartika Water Melon namun tetap mementingkan segi keaseptisan dari pemasangan

tutup botol ini. Tutup botol yang digunakan terbuat dari besi dimana memiliki

kelemahan mudah terkontaminasi dan mengalami korosi.

4.3.6. Proses Pemberian Label dan Perekat Segel

Setelah botol sirup ditutup dengan menggunakan tutup botol, penyegelan

dilakukan.Hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pemalsuan produk.Setelah itu,

produk sirup ini diberi label yang menunjukkan identitas dari sirup tersebut bahwa

dibuat oleh PT Kartika Polaswati Mahardika. Label diletakkan dibadan botol dengan

memuat informasi nama produk, volume, bahan-bahan yang digunakan dalam proses

Page 45: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

45

pembuatan, tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, ijin dari departemen kesehatan,

serta label halal. Selanjutnya botol yang telah terdapat segel dan label berarti telah

siap untuk dipasarkan.

4.3.7. Proses Pengemasan Sekunder

Sirup yang telah siap dipasarkan dikumpulkan disuatu tempat melingkat pada bagian

dari rangkaian proses produksi. Setelah itu dikemas dengan kemasan sekunder

dimana pemilihan dari kemasan sekunder ini juga didasari oleh fungsi bahan

pengemas tersebut.Hendaknya penggunaan kemasan sekunder ini mampu melindungi

produk dari kerusakan serta mampu menjadi daya beli atau daya tarik dari konsumen.

Kemasan ini juga harus menampung informasi logo perusahaan, label hala, dan

keterangan lain yang menjelaskan tentang spesifikasi produk seperti komposisi,

kegunaan, dan berat bersih (Hidayat dan Dania, 2005).

Berdasarkan standar yang baik, label keamanan seharusnya mencakup nama produk,

daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama dan alamat produsen, keterangan

tentang halal, tangal bulan dan tahun kadaluwarsa. Kemasan baik primer maupun

sekunder harus mencakup informasi seperti yang telah disebutkan untuk

menyakinkan konsumen.PT Kartika Polaswati Mahardika telah melakukan

standarisasi pada kemasan primer dan sekunder yaitu karton dan krat.Pada

penggunaan krat memiliki beberapa kelemahan yaitu banyak debu yang menempel

sehingga mempengaruhi keinginan konsumen dalam membeli.Namun krat dalam

pendistribusiannya lebih banyak dibandingkan karton.

Page 46: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

46

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

PT Kartika Polaswati Mahardika memproduksi sirup yang dibedakan menjadi 3

grade yaitu Sirup Kartika Spesial, Sirup Kartika Klasik, dan Sirup Kartika Water

Melon.

Dalam proses pembuatan sirup bahan utama yang digunakan adalah air yang

berasal dari PDAM dan gula rafinasi.

Bahan baku tambahan makanan yang digunakan adalah flavor, pewarna, benzoat,

asam sitrat, dan natrium siklamat.

Proses produksi meliputi filtasi air PDAM, pemasakan, pencampuran air dan gula,

pendinginan, pencampuran dengan bahan baku tambahan makanan, pengisian

sirup dalam botol, penutupan botol, pemasangan segel dan label, serta

pengemasan sekunder.

5.2. Saran

Sebaiknya pada proses pembuatan sirup tidak menggunakan pengawet seperti

asam benzoat dan pemanis buatan seperti natrium siklamat karena penggunaan

yang terus menerus akan mempengaruhi kesehatan dari konsumen.

Page 47: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

47

Dari segi inovasi Sirup Kartika bisa mengembangkan produknya lagi dalam

bidang minuman seperti minuman kesehatan yaitu dengan tidak menggunakan

bahan baku tambahan makanan yang sintetis.

Dari segi kemasan sebaiknya Sirup Kartika mulai mengembangkan berbagai jenis

kemasan yang praktis.

Sanitasi pekerja lebih ditingkatkan seperti penggunaan masker saat beraktivitas di

ruang produksi.

Sanitasi alat juga perlu ditingkatkan seperti penggunaan wajan yang tertutup,

penuangan sirup menggunakan kran (tidak manual) sehingga mencegah terjadinya

kontaminasi.

Penggunaan pengawet dianjurkan pada Sirup Kartika Watermelon saja.

6. DAFTAR PUSTAKA

AFRC Institute of Fruit Research.(1989). Home Preservation of Fruit and Vegetables.HMSO Publications Centre. London.

Arpah, M. (1993). Pengawasan Mutu Pangan. Bandung. Penerbit Tarsibo.

Banwart, G. J. (1989). Basic Food Microbiology Second Edition.Chapman & Hall. USA.

Buckle, K. A., Edwood, R., Hedes, G. H., and Wodton, M. (1987). Ilmu Pangan. Jakarta. UI Press.

Cahyadi.W. (2009).Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

F.G Winarno. (1998). Makanan Jajanan Yang Perlu diperhatikan.Warta Konsumen 167.

Fachruddin, L. (1997). Membuat Aneka Selai. Yogyakarta.Kanisius.

Fellows, P. (1992).Food Processing Technology Principles And Practice. New York. Ellis Horwood Limited.

Page 48: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

48

Hidayat, N dan W. A. P. Dania.(2005). Minuman Berkarbonasi Dari Buah Segar. Surabaya. Trubus Sarana.

Lay, B. W. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mahindru, S. N. (2000). Food Additives Characteristics, Detection and Estimation. New Delhi. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Nurwantoro & A. S. Djarijah. (1997). Mikrobiologi Pangan Nabati dan Hewani. Kanisius. Yogyakarta.

Page 49: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

42

Rahdiyanta, Dwi. (2010). Cairan Pendingin Untuk Proses Pemesinan.Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta.

Respati.(1986). Pengantar Kimia Organik. Jakarta. Aksara.

Saripah Hudaya. 1982. Dasar-Dasar Pengawetan, Jakarta: Departemen P dan K.

SNI 01-3140-2001. Gula Kristal Putih.http://www.scribd.com/doc/141540124/8344-SNI-01-3140-2001-gula-kristal-putih. Diakses tanggal 21 April 2015.

SNI 01-3544-1994. Sirup.http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2001-3544-1994.pdf. Diakses tanggal 21 April 2015.

Soejardi.(2003). Kursus Pabrikasasi Gula Menyiapkan Chemiker.Yogyakarta. Lembaga Pendidikan Perkebunan.

Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi.(1989). Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian.Yogyakarta. Liberty.

Tressler, D.K. dan M.A. Joslyn. 1961. Fruit and Vegetable Juice Processing Technology. The AVI Publishing Company, Inc., Westport,Connecticut.

Winarno, F. G. (1994). Sterilisasi Komersial Produksial. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Winarno, F.G. (1984). Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Winarno, F.G., 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Winarno, F.G., Fardiaz, S., & Fardiaz, D. (1984). Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta. PT Gramedia.

Page 50: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

44

Wong, Dominic, W.S., 1989. Mechanism And Theory In Food Chemistry. VanNostrand Reinhold. New York.

Zuhra, Cut Fatimah.(2006). Flavor. Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara.

. LAMPIRAN

Lampiran 1. Lokasi PT. Kartika Polaswati Mahardika

Keterangan :

A : Jalan menuju ke Purwodadi

B : Pertigaan

C : Jalan menuju ke Semarang

III

V

I II

III

IV

V

A C

B

U

S

T B

Page 51: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

44

I : Pos Polisi

II : Puskesmas

III : Lokasi perusahaan

IV : Terminal

V : SPBU

Page 52: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

43

Lampiran 2. Denah Tata Letak PT. Kartika Polaswati Mahardika

Pencucian botol Pengolahan limbah

Pemasakan air PDAM

Pemasakan sirup putih

(gula + air)

Penyimpanan bahan baku

Penimbangan bahan baku

Penjemuran botol

Penyimpanan botol kering

Ruang produksi sirup “Kartika”

Gudang sementara

Kantor administrasi

Penyimpanan produk jadi setelah dihitung

Pos Satpam

Penyimpanan botol bekas

masuk

keluar

Page 53: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

47

Lampiran 3. Struktur Organisasi PT. Kartika Polaswati Mahardika

Keterangan :

: garis komando

Mandor II

Pemasakan Penyaringan Pengisian

Penutupan Botol

Pemasangan Logo

Pencucian Penjemuran

Bagian

L i tik

Bagian Gudang

Bagian Penjualan

Bagian Bengkel

Bagian Angkutan

Mandor I

Bagian

P d k i

Bagian Administrasi

Bagian Pemasaran

Bagian Keuangan

Bagian Umum

Pengawas Produksi

Pimpinan Perusahaan

Wakil Pimpinan

Page 54: PROSES PRODUKSI SIRUP DI PT KARTIKA …repository.unika.ac.id/648/1/12.70.0024 - KP CORNELIA...modal dari pemegang saham serta bantuan kredit dari bank.Saat ini PT Kartika Polaswati

48

Lampiran 4. Presensi Kerja Praktek