proses produksi dan pengendalian mutu produk keju...

41
i PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU DI PT BUKIT BAROS CEMPAKA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh: CORNELIA KEVINA IRIANTO 16.I1.0100 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 29-Dec-2019

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

i

PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU

PRODUK KEJU DI PT BUKIT BAROS CEMPAKA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh:

CORNELIA KEVINA IRIANTO

16.I1.0100

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2018

Page 2: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

ii

20

Page 3: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek dengan lancar, serta

dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Proses Produksi dan Pengendalian Mutu

Produk Keju di PT Bukit Baros Cempaka” dengan baik. Kerja Praktek merupakan salah

satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh penulis selaku mahasiswa program studi

Teknologi Pangan dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Sedangkan laporan kegiatan ini ditulis

berdasarkan apa yang telah penulis dapatkan dari lapangan mulai 16 Juli 2018 sampai 7

Agustus 2018.

Selama melaksanakan kerja praktek, penulis mendapatkan banyak pengetahuan,

pengalaman dan semangat, serta saran-saran yang berguna dari seluruh pihak yang

mendukung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat-Nya, sehingga Kerja Praktek

dan pembuatan laporan Kerja Praktek dapat berjalan dengan baik dan lancer.

2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin

sehingga pelaksanaan kerja praktek dapat berjalan dengan lancar.

3. Bapak Riyan Anggriawan. Ph.D selaku pembimbing Kerja Praktek yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis

dalam penyusunan laporan.

4. Bapak Sanda Rugalih selaku Kepala Penanggung Jawab dan pembimbing Kerja

Praktek yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan

masukan serta arahan kepada penulis selama Kerja Praktek.

5. Bapak R.M. Windu N.A. selaku Kepala Komite dan pembimbing lapangan yang telah

memberikan waktunya untuk memberikan penjelasan dan informasi yang dibutuhkan

oleh penulis.

Page 4: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

iv

6. Ibu Dira selaku Research and Development (R&D) dan pembimbing lapangan yang

telah memberikan waktunya untuk memberikan penjelasan dan informasi yang

dibutuhkan oleh penulis.

7. Bapak Arief dan Bapak Firman selaku Quality Control divisi keju yang telah

memberikan penjelasan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

8. Segenap keluarga, orang tua, dan adik yang selalu mendoakan, memberikan semangat

dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian pelaksanaan Kerja Praktek dan

penulisan laporan.

9. Friska Viviani Marpaung sebagai teman seperjuangan yang saling mendukung dan

berdiskusi selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penulisan laporan.

10. Semua pihak yang telah membantu, membimbing, dan memberikan dukungan serta

saran masukan selama pelaksanaan Kerja Praktek dan penulisan laporan, yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Dalam laporan ini, penulis menyadari masih banyaknya kekurangan maupun kesalahan

yang kurang berkenan bagi pembaca. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas

kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan, serta berharap agar para pembaca dapat

memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga penulis dapat menjadi lebih baik

di masa depan. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Sekian dan terima kasih.

Semarang, 17 Desember 2018

Cornelia Kevina Irianto

Page 5: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vii

1. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2. Tujuan Kegiatan ................................................................................................ 2

2. PROFIL PERUSAHAAN ....................................................................................... 3

2.1. Sejarah Perusahaan ............................................................................................ 3

2.2. Lokasi Perusahaan ............................................................................................. 4

2.3.Visi dan Misi Perusahaan ................................................................................... 4

2.3.1. Visi Perusahaan ........................................................................................ 4

2.3.2. Misi Perusahaan ....................................................................................... 4

2.4.Struktur Organisasi ............................................................................................. 5

3. SPESIFIKASI PRODUK ........................................................................................ 7

3.1. Bahan Baku ...................................................................................................... 7

3.2. Produk Keju ...................................................................................................... 7

3.3. Pengemas Keju ................................................................................................. 8

3.3.1. Pengemas Primer ..................................................................................... 8

3.3.2. Pengemas Sekunder ................................................................................ 8

3.3.3. Pengemas Tersier .................................................................................... 8

3.4.Kode Produksi ................................................................................................... 9

3.4.1. Kode Tanggal Produksi ........................................................................... 9

3.4.2. Penomoran Batch .................................................................................... 10

4. PROSES PRODUKSI ............................................................................................. 11

4.1. Tahapan Proses Produksi Keju Mozzarella ...................................................... 11

4.1.1. Persiapan .................................................................................................. 12

4.1.1.1. Penerimaan Bahan Baku Susu ...................................................... 12

Page 6: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

vi

4.1.1.2. Penerimaan Kultur ........................................................................ 12

4.1.1.3. Penerimaan Rennet dan Anato .................................................... 13

4.1.1.4. Penerimaan Garam dan Pengemulsi ............................................ 13

4.1.1.5. Penerimaan Bahan Pengemas ...................................................... 13

4.1.2. Proses Produksi ....................................................................................... 13

4.2. Tahapan Proses Produksi Keju Gouda ............................................................. 14

4.2.1. Persiapan .................................................................................................. 15

4.2.2. Proses Produksi ....................................................................................... 15

4.3. Tahapan Proses Produksi Keju Gouda Olahan ............................................... 16

4.3.1. Proses Persiapan dan Produksi ............................................................... 17

5. Tugas Khusus : Pengendalian Mutu Bahan Baku Susu dan Pengemasan Keju ...... 18

5.1. Pengendalian Mutu Bahan Baku Susu ............................................................. 18

5.2. Pengendalian Mutu Pengemasan Keju ............................................................. 22

6. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 28

6.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 28

6.2. Saran .................................................................................................................. 28

7. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 29

8. LAMPIRAN ............................................................................................................ 31

Page 7: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................... 6

Gambar 2. Kemasan Sekunder Berbentuk Kardus ......................................................... 8

Gambar 3. Kemasan Tersier Kardus dan Keranjang ...................................................... 9

Gambar 4. Barcode Tanggal Produksi ........................................................................... 10

Gambar 5. Penomoran Batch .......................................................................................... 10

Gambar 6. Tahapan Proses Produksi Keju Mozzarella .................................................. 11

Gambar 7. Tahapan Proses Produksi Keju Gouda ......................................................... 14

Gambar 8. Tahapan Proses Produksi Keju Gouda Olahan ............................................. 16

Gambar 9. Proses Pemasukkan Keju ke Plastik Vakum ................................................ 24

Gambar 10. Proses Vakum Keju Mozzarella ................................................................ 25

Gambar 11. Kegiatan Membuat Kadaluarsa .................................................................. 26

Gambar 12. Penempelan Sticker .................................................................................... 27

Page 8: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Standar Bahan Baku Susu PT Bukit Baros Cempaka ...................................... 19

Tabel 2. Standar Nasional SNI NO. 31411: 2011 .......................................................... 20

Page 9: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

1

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi semakin berkembang khususnya dalam

bidang pangan. Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik

Soegijapranata diwajibkan melaksanakan kerja praktek untuk menambah wawasan

pengetahuan serta pengalaman di dalam dunia pangan. Selama tiga semester sebelumnya,

mahasiswa telah mendapatkan banyak pengetahuan mengenai dunia industri pangan

secara garis besar melalui teori yang diberikan dalam proses perkuliahan. Penerapan dari

teori-teori tersebut dituangkan dalam pelaksanaan kegiatan praktikum di laboraturium.

Mahasiswa menyadari bahwa ilmu yang telah didapatkan melalui perkuliahan maupun

kegiatan praktikum masih belum cukup, terutama dalam menambah wawasan mahasiswa

mengenai dunia industri pangan yang ada di masyarakat dan yang akan mahasiswa geluti

saat bekerja nantinya. Oleh sebab itu, penulis membutuhkan praktek yang sesungguhnya

pada industri pangan, yaitu melalui Kerja Praktek (KP).

Kegiatan ini merupakan salah satu mata kuliah wajib yang ada di dalam Program Studi

Teknologi Pangan yang dilakukan pada semester IV/V selama minimal 20 hari. Tujuan

kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam

perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian industri pangan, serta untuk mengenal dan

memahami situasi di dalam dunia kerja. Adanya kegiatan ini diharapkan teori-teori dasar

yang telah diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan secara nyata dan dapat semakin

berkembang.

Pada saat ini, penulis dituntut untuk memahami teori perkuliahan agar dapat

menerapkannya dalam dunia pekerjaan sehingga penulis melaksanakan kegiatan Kerja

Praktek pada awal semester lima yang dilaksanakan 16 juli sampai dengan 7 Agustus

2018. Beberapa masyarakat di Indonesia mengonsumsi keju karena memiliki banyak

manfaat untuk kesehatan sehingga penulis tertarik dengan proses pembuatan keju dan

cara pengemasannya serta menjadikan PT Bukit Baros Cempaka sebagai tempat untuk

melakukan kerja praktek karena perusahaan ini memproduksi berbagai jenis keju yang

berkualitas.

Page 10: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

2

1.2.Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a) Melihat dan memahami proses pembuatan keju di PT Bukit Baros Cempaka, Cheese

Factory, Sukabumi, Jawa Barat dari awal sampai produk keju dipasarkan.

b) Menerapkan pengetahuan dasar yang telah didapatkan selama masa perkuliahan dan

mendapatkan gambaran nyata mengenai kondisi dunia pekerjaan.

c) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian tingkat pengetahuan dan etos

kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

d) Membekali mahasiswa/mahasiswi dengan pengalaman yang sebenarnya dalam

dunia kerja, sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dan

masyarakat

e) Mahaiswa/mahasiswi dapat meningkatkan rasa percaya dirinya, dalam memecahkan

berbagai masalah atau kesulitan yang ditemuinya.

Page 11: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

3

2. PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Bukit Baros Cempaka dibangun pada tahun 1983 di desa Sasagaran Kebon Pedes

kabupaten Sukabumi. Perusaah ini merupakan bagian dari PT Karya Titan Group yang

dipimpin oleh Bapak Ing Rachmantio, beliau memiliki hobi untuk memanfaatkan

lahannya menjadi perkebunan dan peternakan dengan skala yang kecil, mulai dari

pertenakan ayam, kambing, sapi, perkebunan teh, kopi serta buah-buahan.

Pada tahun 1998 karena Indonesia sedang mengalami krisis moneter yang membuat harga

susu sapi turun drastis. Koperasi yang menyediakan pakan untuk ternak sapi juga

berhenti. Para peternak segara mengambil langkah untuk menjual sebagian sapi perahnya

kepada penjual sapi potong.

PT Bukit Baros Cempaka ini mempunyai ide untuk memproduksi rumput sebagai pakan

sapid an konsentrat untuk suplemen sapi. Ide tersebut bertujuan untuk melindungi ternak

sapi yang tersisa sehingga akhirnya koperasi mulai dibuka lagi. Kemudian muncul ide

untuk membuat keju dari susu hasil sapi perah yang dipelihara sebanyak 25 ekor.

Sebelumnya seorang ahli keju Gouda dari Belanda pernah datang ke perusahaan ini dan

mengajarkan cara pembuatan keju kepada 11 karyawan yang diambil dari warga

Sukabumi. Pada tahun 2002, perusahaan ini mulai mendirikan pabrik keju yang

memproduksi berbagai jenis keju gouda semi hard cheese secara industri rumah tangga

yang diberi nama Natura dan dijadikan brand dengan sertifikasi Sempurna diberikan oleh

Certificaat Boerenkaaskeuring (Institut Keju Belanda). Pada tahun 2014 nama Natura

berganti menjadi Baros dan digunakan sampai saat ini.

Perusahaan ini terus membuat ide dan mulai memproduksi jenis keju lainnya seperti

Mozzarella, Cheddar, Red Cheddar, Edam dan Keju Gouda Olahan. Selain itu,

perusahaan ini memperluas produksi dengan membuat Yogurt dan kue kering yang

terbuat dari keju gouda. Untuk memenuhi pasaran maka perusahaan ini mulai

meningkatkan produksinya menjadi semi industri rumah tangga serta mendatangkan

mesin-mesin canggih dari luar negeri untuk membuat keju dan yogurt.

Page 12: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

4

Lahan yang dimiliki perusahaan ini begitu luas kurang lebih 26 hektar sehingga bisa

digunakan untuk kegiatan wisata seperti Edu adventure camping, Gathering, Outing, One

Day Trip. Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai mendirikan pabrik keju kedua di

Salatiga Jawa Tengah untuk memenuhi permintaan pasar di seluruh Indonesia.

2.2. Lokasi Perusahaan

Penulis melaksanakan Kerja Praktek (KP) di PT Bukit Baros Cempaka yang berlokasi di

Kp Cihuis RT 001 RW 004 Sasagaran Kebonpedes Kab. Sukabumi, Jawa Barat.

Perusahaan ini merupakan salah satu industri pengolahan produk keju yang ada di Jawa

Barat yang menerapkan teknologi modern untuk menghasilkan keju yang bermutu tinggi,

sehat, halal, dan aman bagi konsumen. Kantor marketing ada di Jl. Slamet Riyadi No 7

Matraman Jakarta Timur dan Jalan Lasmana, Pamoyanan Bandung Jawa Barat. Semua

produk yang dihasilkan akan dikirim ke kantor pusat Jakarta untuk dipasarkan ke

konsumen.

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

2.3.1. Visi Perusahaan

Menjadikan produk-produk PT Bukit Baros Cempaka sebagai produk lokal yang aman,

berkualitas juga memenuhi standar keamanan pangan dan diterima oleh seluruh lapisan

masyarakat Indonesia serta mampu bersaing di pasar domestik dan internasional. PT

Bukit Baros Cempaka juga berkomitmen untuk turut serta membantu kesejahteraan

peternak sapi setempat dengan meningkatkan nilai tambah susu.

2.3.2. Misi Perusahaan

a) Membantu pemerintah Indonesia dalam mengurangi komoditi impor, khususnya

produk-produk keju.

b) Menerapkan system Good Manufacturing Practice yang dikelola secara professional

yang ditunjang oleh sumber daya manusia yang kompeten, bekerja keras,

professional dan didukung dengan kualitas prima.

c) Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

d) Membantu unit usaha pengola peternakan susu lokal.

Page 13: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

5

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah komponen penting yang harus ada dalam perushaan yang

memuat pembagian tugas dan tanggung jawab masin-masing. Dengan adanya struktur

organisasi maka dapat melihat pembagian kerja dan fungsi atau kegiatan yang berbeda

dapat dikoordinasikan dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengalami

kemajuan karena dapat berjalan secara efektif dan efisien. Berikut adalah struktur

organisasi yang ada di PT Bukit Baros Cempaka:

Page 14: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

6

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber: PT

Bukit Baros Cempaka)

Page 15: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

7

3. SPESIFIKASI PRODUK

3.1.Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah susu sapi murni. Susu sapi murni merupakan susu

yang tidak mengandung bahan kimia dan tidak mengalami proses pengawetan. Susu sapi

murni yang digunakan berasal dari pemasok susu yang ada di Sukabumi. Susu tersebut

datang pada pagi hari dan harus diuji lemak serta berat jenis terlebih dahulu sebelum

dilakukan pengolahan berikutnya.

3.2. Produk Keju

Keju adalah salah satu bahan pangan yang berasal dari susu dan memiliki tekstur yang

lunak, setengah lunak, keras dan sangat keras. Jenis keju ditentukan berdasarkan proses

pembuatannya. Berbagai jenis keju yang ada pada PT Bukit Baros Cempaka yaitu:

a. Keju gouda dengan berbagai jenis berdasarkan lama waktu pemeraman yaitu keju

gouda young, keju gouda middle dan keju gouda old.

b. Keju mozzarella dengan berbagai jenis warna yaitu hitam, oranye dan kuning atau

original.

c. Keju process cheese yang terbuat dari keju gouda

d. Keju shereded yang terbuat dari keju gouda yang diparut

e. Keju powder yaitu keju yang berbentuk bubuk

f. Keju say chizu merupakan keju dengan kandungan lemak yang rendah

3.3. Pengemas Keju

3.3.1. Pengemas Primer

Bahan pengemas primer adalah kemasan yang langsung kontak dengan produk. Kemasan

primer yang digunakan adalah plastik segel vakum. Plastik segel vakum termasuk jenis

plastik PE dan nilon. Plastik PE ini dipilih karena memiliki sifat yang kedap udara, daya

rentang tinggi tanpa sobek, mudah dibentuk, tahan terhadap bahan kimia serta dapat

digunakan untuk menyimpan bahan pada suhu pembekuan hingga -50°C. Ukuran plastik

tersebut tergantung dari berat keju.

Page 16: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

8

3.3.2. Pengemas Sekunder

Bahan pengemas sekunder adalah kemasan yang tidak kontak langsung dengan produk.

Kemasan ini diperlukan untuk melindungi kemasan primer selama dalam penyimpanan

di gudang, saat transportasi, dan saat didistribusikan kepada pelanggan. Kemasan yang

digunakan yaitu kardus atau plastik 1 kg tergantung permintaan dari pusatnya.

Gambar 2. a) Kemasan Sekunder Kardus HERO dengan Ukuran 25x12 untuk

pengepakan keju gouda 12 pcs 3 kg, b) Kemasan Sekunder Kardus Keju Gouda Olahan

untuk 1 Balok Keju (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

3.3.3. Pengemas Tersier

Pengemas tersier merupakan kemasan yang tidak kontak langsung dengan produk.

Kemasan ini bertujuan untuk menggabungkan seluruh kemasan sekunder, untuk

memudahkan proses transportasi dan mencegah kerusakan produk. Jenis kemasan tersier

yang ada di perusahaan ini yaitu kardus dan keranjang yang berukuran 40x60, tergantung

dari permintaan konsumen.

2a 2b

Page 17: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

9

Gambar 3. a) Kemasan Tersier Kardus Keju Bubuk, b) Kemasan Tersier Keranjang

Berukuran 40x60 (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

3.4. Kode Produksi

3.4.1. Kode Tanggal Produksi

Kode tanggal produksi dapat berupa barcode. Barcode merupakan susunan garis cetak

yang berbentuk vertikal hitam putih untuk menyimpan kode produksi sehingga bisa

terbaca oleh komputer. Perangkat komputer lebih mudah membaca sesuatu yang bersifat

digital daripada angka yang bersifat analog. Terdapat beberapa jenis barcode, seperti

Code 39, universal product code, UPC-A, EAN-8, EAN-13, dan UPC-E. Berbagai negara

telah menggunakan kode tanggal produksi dalam produk-produknya karena dianggap

mudah untuk di-scan oleh komputer dan langsung terdeteksi identitasnya. Negara

Indonesia menggunakan kode tanggal produksi dengan angka 889 pada tiga angka di

depannya. Perusahaan ini sudah mendapat kode tanggal produksi dari kantor pusat,

sehingga perusahaan tidak mencetak kode lagi dan langsung untuk menempel kode

tanggal produksi pada kemasan.

3a 3b

Page 18: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

10

Gambar 4. Barcode Tanggal Produksi (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

3.4.2. Penomoran Batch

Nomor batch merupakan hal yang penting bagi setiap pabrik. Batch adalah penandaan

yang terdiri dari angka atau huruf atau gabungan keduannya yang merupakan tanda

pengenal suatu batch dan memungkinkan penelusuran kembali riwayat lengkap dalam

pembuatan batch tersebut termasuk seluruh tahap produksi, pengawasan dan distribusi.

Contoh nomor batch: 8G 24 46.M

Pengertian:

8: tahun 2018

G: bulan Juli

24: tanggal 24

46: Produksi ke 46 dalam bulan

berjalan

M: Jenis keju mozzarella

Gambar 5. Penomoran Batch (Sumber: PT Bukit

Baros Cempaka)

Page 19: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

11

4. PROSES PRODUKSI

4.1.Tahapan Proses Produksi Keju Mozzarella

Tahapan Proses Keju Mozzarella dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Tahapan Proses Produksi Keju Mozzarella (Sumber: PT Bukit Baros

Cempaka)

Pemanasan susu, T = 32oC

Pencampuran kultur

bakteri

Pendiaman susu, t = 30

menit

Pencampuran dan

pengadukan, t = 5 menit

Pendiaman, t = 75 menit

Pemotongan dadih

Pendiaman dadih, t = 30

menit

Pemanasan dan

pengadukan dadih,

T = 37oC, t = 10 menit

Pendiaman dadih I,

T = 37oC, t = 10 menit

Pemindahan dan penirisan

dadih di keranjang

Pembalikan dan

pendiaman dadih II,

T = 37oC, t = 10 menit

Pengeluaran air whey I

Penimbangan dadih

Pengeluaran dan

pengukuran air whey

Pencampuran garam

Pemanasan dan

pengadukan dadih,

T= 60oC, t= 10 menit

Pemanasan dan

pengadukan dadih,

T= 80oC, t= 10 menit

Pemasukkan dadih ke

mesin mozzarella yang

sudah mencapai T = 60oC

Pencetakan

mozzarella

Penirisan keju

mozzarella

Pemotongan keju

mozzarella

Pengemasan

Penempelan label,

No. batch, masa

simpan dan berat

bersih

Penyimpanan di

gudang T = 4-8oC

Distribusi ke

konsumen

Page 20: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

12

4.1.1. Persiapan

4.1.1.1. Penerimaan Bahan Baku Susu

Susu adalah salah satu bahan baku utama pembuatan keju yang berwarna putih dan

berasal dari pemerahan sapi yang alami, serta tidak ditambahkan bahan-bahan lain

(Guetouache et al., 2014). Susu sapi murni yang digunakan berasal dari peternakan-

peternakan yang ada kabupaten Sukabumi. Kualitas susu sapi sangat dipengaruhi oleh

jenis pakan yang berkualitas, terdiri atas sejumlah rumput dan konsentrat (Siregar, 2001).

Menurut peternak tersebut, kualitas susu yang baik diperoleh dari pakan sapi yang berupa

konsentrat, rumput dan ampas tahu. Ampas tahu berguna untuk memperbanyak susu,

sedangkan konsentrat membuat berat jenis dan lemak bagus. Menurut Sudono et al.

(1995) dalam Novianti et al., 2013, pemberian rumput yang banyak akan membuat kadar

lemak susu tinggi karena lemak dalam susu tergantung dari kandungan serat kasar dalam

pakan. Pada proses persiapan, pertama kali dilakukan adalah uji alkohol 70% dan uji berat

jenis bahan. Hal ini bertujuan untuk menguji kesegaran susu tersebut. Setelah itu susu

dilakukan berbagai uji seperti uji kebersihan wadah, kebersihan susu, bau, rasa, kadar

lemak, laktosa, protein, total solid, density, pH, kadar air dan suhu menggunakan

lactoscan. Kemudian susu disimpan dengan suhu 4-8oC lalu distandarisasi protein dan

lemak susu, serta dipanaskan dengan suhu 31-32 oC.

4.1.1.2. Penerimaan kultur

Kultur yang digunakan untuk membuat keju adalah Choozit TA 71. Kultur tersebut

mengandung bakteri Streptococcus thermophylus dan Lactobacillus lactis. Kultur keju

menghasilkan asam dengan mengubah gula susu laktosa menjadi asam laktat. Selain itu

membuat lubang yang terkait dengan jenis keju tertentu dan memberi rasa yang khas,

serta mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan (Danisco,

2005).

Page 21: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

13

4.1.1.3. Penerimaan Rennet dan Anato

Rennet disimpan pada suhu 4-8oC dan dilakukan penimbangan. Rennet dan anato

bertujuan untuk memperbaiki kualitas curd (dadih) agar memiliki bentuk yang ideal

(Arima et al., 1968). Selain itu, rennet merupakan proteinase yang berfungsi untuk proses

koagulasi dan ditambahkan pada saat susu dingin serta sudah dipanaskan sebelumnya.

Proses koagulasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, keasaman, kandungan

kalsium, dan faktor lainnya (Chye et al., 2004 dalam Puri, 2013).

4.1.1.4. Penerimaan garam dan pengemulsi

Garam dan pengemulsi disimpan pada suhu ruang dan dilakukan penimbangan. Fungsi

penggaraman adalah untuk mengawetkan keju dan memberi cita rasa pada keju. Fungsi

pengemulsi adalah untuk membuat keju menjadi rendah lemak agar dapat dikonsumsi

oleh masyarakat.

4.1.1.5. Penerimaan bahan pengemas

Pengemasan primer keju menggunakan plastik jenis PE atau nilon. Hal ini sesuai dengan

Syarief et al. (1989) dalam Karyadi et al, (2009) yang menyatakan bahwa produk keju

lebih baik menggunakan plastik jenis PE atau nilon. Pengemasan sekunder menggunakan

kardus atau karton dan ada yang menggunakan plastik 1 kg. Pengemasan tersier

menggunakan keranjang 50 kg.

4.1.2. Proses Produksi

Proses produksi keju mozzarella dimulai dari susu disimpan pada suhu 4-8oC lalu

dilakukan standarisasi protein dan lemak. Setelah itu dilakukan pemanasan dengan suhu

32oC lalu ditambahkan kultur. Hal ini bertujuan untuk memproduksi asam laktat (Widarta

et al., 2016). Kemudian diaduk dan diamkan selama 30 menit. Tambahkan rennet agar

terjadi koagulasi sambil terus diaduk, lalu diamkan selama 60-75 menit. Dadih dipotong

dan didiamkan hingga pH 6,5. Panaskan sambil diaduk sampai suhu 37,7oC. Diamkan

selama 5 menit lalu air whey yang keluar di tampung dalam ember. Suhu dadih ditahan

dengan suhu 37,7oC dan pH mencapai 5,5. Dadih dibalik dan ditahan (37,7oC dan pH

5,5). Setelah itu dilakukan pembalikan II dan ditiriskan serta ditimbang. Kemudian

Page 22: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

14

dilakukan pemanasan ulang dan pengadukan di dalam mesin molding dengan suhu 60oC.

Air whey yang ada dalam ember tadi ditambahkan garam serta anato (pewarna).

Kemudian air whey dimasukkan lagi ke dalam mesin molding dan dipanaskan, serta

diaduk dengan suhu 70-90oC. Suhu diturunkan hingga mencapai 50-52oC lalu dicetak dan

ditiriskan serta dilakukan pemotongan dan penimbangan. Keju mozzarella dikemas

dengan kemasan primer dan disimpan pada suhu 4-8oC selama 2 hari, Keju tersebut

didistribusi pada suhu dingin.

4.2. Tahapan Proses Produksi Keju Gouda

Tahapan proses keju gouda dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Proses Produksi Keju Gouda (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

Pasteurisasi susu

72oC, 15 detik

Pengeluaran air whey

dan pendiaman dadih

Penurunan suhu susu,

T = 32oC, t = ± 30

menit

Pencampuran dan

pengadukan (Enzim

rennet, garam dan

kultur)

Penggumpalan susu,

T =31- 32oC, t = 30

menit

Pengirisan dan

pengadukan dadih

Pencetakan dadih dan

Pengepresan dadih,

T = 60 menit

Pengeluaran dadih

dari cetakan

Penirisan dadih

Perendaman keju

dalam larutan garam,

t = 12 jam

Pengeluaran dan

penirisan keju.

T = 24 jam

Pelapisan keju

Pemeraman keju

Young = 1,5- 2 bulan

Middle = 2-4 bulan

Old = diatas 4 bulan

Pemotongan keju dan

pengemasan keju

Penyimpanan keju,

T= 4-8oC

Page 23: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

15

4.2.1. Persiapan

Proses persiapan produksi keju gouda hamper sama dengan produksi keju mozzarella

yaitu dengan penerimaan bahan baku susu, penerimaan kultur bakteri yang bernama

Dickmikh. Kultur tersebut mengandung bakteri Lactobacillus lactis subsp. lactis, L. lactis

subsp. cremoris, L. lactis subsp lactis biovar diaceblactis dan Streptococcus salivarius

subsp. thermophiles. Selanjutnya dilakukan penerimaan rennet dan penerimaan

pengemasan. Hal yang berbeda dari keju mozzarella yaitu jika gouda menggunakan

pelapis keju dan bahan baku khusus. Pelapis keju terbuat dari serat tumbuhan untuk

melapisi keju agar terhindar dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Proses pelapisan

keju dilakukan beberapa kali, seperti bagian atas dilapisi terlebih dahulu, setelah dua hari

bagian bawah dilapisi lagi hingga empat kali proses lalu dilanjutkan proses pemeraman.

4.2.2. Proses Produksi

Proses produksi keju gouda di perusahaan ini yaitu pertama-tama susu diterima dan

disimpan pada suhu 4-8oC di pasteurisasi 65oC selama 30 menit. Setelah itu, suhu

diturunkan hingga 31-32 oC lalu ditambahkan bahan seperti kultur bakteri (suhu <0 oC),

rennet (4-8 oC), bahan baku khusus (suhu ruang). Kemudian diaduk selama 2 menit dan

didiamkan selama 30 menit. Dadih ditiriskan selama 5 menit dan diaduk 10 menit.

Dilakukan pengendapan (5 menit) lalu air whey dibuang. Setelah itu, ditambahkan air

panas 65oC dan dilakukan pengendapan ulang serta air whey dikeluarkan lagi. Tambahi

air panas 65oC dan diaduk 15 menit. Dilakukan pengendapan untuk ketiga kali dan

pengeluaran air whey yang ketiga. Dadih dicetak dan dilakukan pengepresan I selama 20

menit, pengepresan II selama 60 menit lalu penirisan keju selama 3 jam sampai pH 5,4-

5,5. Keju direndam dengan air garam 12-16 jam kemudian ditiriskan selama 24 jam

dilakukan pengolesan pelapis keju (3 hari maksimal) dan pemeraman. Keju gouda dibagi

menjadi 3 jenis yaitu keju gouda young (14,1oC, RH = 90%, dengan pemeraman 45 hari-

2 bulan), keju gouda middle (10oC, RH= 87%, dengan pemeraman 2-4 bulan) dan keju

gouda old (13,6oC, RH= 78%, dengan pemeraman 4 bulan-1 tahun). Pengaturan suhu dan

RH sangat penting untuk penyimpanan keju, jika suhu dan RH penyimpanan tidak sesuai

maka dapat berdampak buruk untuk produk keju itu sendiri.

Page 24: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

16

RH tinggi akan berdampak pada keju yaitu keju tidak akan kering pada saat penirisan

karena kelembaban dalam gudang tinggi, sehingga keju akan basah. Daulay (1991) dalam

Puri, 2013 mengemukakan bahwa keju gouda dibagi menjadi 3 jenis yaitu gouda young,

gouda middle, dan gouda old. Ketiga jenis keju ini berdasarkan lama penyimpanannya

yaitu gouda young 1,5–2,5 bulan, gouda middle 2,5–4 bulan, dan gouda old lebih dari 4

bulan. Lapisan keju dikupas sebelum dikemas karena lapisan keju tidak bisa dikonsumsi.

Proses selanjutnya adalah keju dikemas dengan kemasan primer (4-8oC) dan pengemas

sekunder lalu didistribusi (4-8oC). Keju gouda young memiliki tekstur yang tidak keras

dan aroma tidak menyengat, serta sedikit asin. Keju gouda middle memiliki tekstur

sedikit keras, aroma yang menyengat, dan lebih asin sementara keju gouda old memiliki

tekstur paling keras dan memiliki rasa yang sangat asin.

4.3.Tahapan Proses Produksi Keju Gouda Olahan

Tahapan proses keju gouda dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Proses Produksi Keju Gouda Olahan (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

Pemasakan air, T = 80oC

Pencampuran dan

pengadukan dengan bahan

baku

Pemasakan dan

pengadukan, T = 80oC,

t = 10-15 menit

Pengisian ke dalam

cetakan

Pendinginan, T = 4-8oC,

t = 10-15 menit

Pemotongan keju,

pengemasan dan

pemvakuman

Palabelan dan

penyimpanan, T= 18-25oC

Distribusi, T = 18-25oC

Page 25: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

17

4.3.1. Proses Persiapan dan Produksi Keju Gouda Olahan

Semakin berkembangnya zaman, membuat permintaan konsumen terhadap keju semakin

tinggi. Oleh karena itu, perusahaan ini membuat inovasi yaitu keju olahan. Bahan baku

keju olahan juga terbuat dari susu sapi murni. Prinsip membuat keju olahan yaitu

menggunakan keju alami dan beberapa bahan tambahan seperti garam pengemulsi yang

mengalami proses pemanasan dan pengadukan agar dapat homogen. Perusahaan ini

mengolah keju gouda menjadi keju olahan dengan rasa yang berkualitas. Pertama-tama

yang dilakukan adalah menggunakan tepung yang ditambahkan air panas dan dimasukkan

ke dalam mixing sampai tergelatinisasi sempurna. Setelah itu ditambahkan bahan lain

seperti lemak padat, dan keju gouda. Hal ini juga sesuai dengan (Edinson et al., 2016),

yang mengatakan untuk membuat keju olahan menggunakan keju gouda, garam-garam

pengemulsi, pewarna, air, dan flavor savori. Selain itu ditambahkan susu bubuk, asam

sitrat (cair). Berbeda dengan pendapat (Novita, 2007) yang menyatkan bahwa pembuatan

keju olahan ditambahkan dengan dinatrium hidro fosfat karena bisa membuat keju

menjadi lebih lunak. Proses tersebut menggunakan suhu 40-80oC dan kecepatan 20 Hz.

Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan lalu disimpan pada suhu 18-25oC dan

didistribusikan dengan suhu 18-25oC.

Page 26: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

18

5. TUGAS KHUSUS : PENGENDALIAN MUTU BAHAN BAKU SUSU DAN

PENGEMASAN KEJU

5.1. Pengendalian Mutu Bahan Baku Susu

Sebelum dilakukan proses produksi keju, susu di perusahaan ini dilakukan beberapa uji

di ruang quality control. Pertama kali diuji alkohol 70%. Uji ini digunakan untuk

mengetahui lemak pecah atau tidak yang ditandai adanya gumpalan seperti partikel-

partikel kasar yang menempel di dinding tabung reaksi. Hal ini disebabkan karena

kestabilan kasein berkurang maka terjadi koagulasi kasein dan penggumpalan susu.

Pecahnya susu dapat membuat kualitas susu menjadi rendah sehingga tidak layak

dikonsumsi karena adanya kemungkinan bahwa kadar asam yang terkandung dalam susu

tinggi (Umar et al., 2014 dalam Anindita dan Soyi, 2017).

Selanjutnya susu di uji berat jenis bahan. Hal ini bertujuan untuk menguji kesegaran susu

tersebut. Menurut Mardalena (2008), padatan susu yang semakin banyak membuat berat

jenis susu naik dan kandungan air yang tinggi menurunkan berat jenis susu. Jika interval

pemerahan semakin panjang maka susu akan semakin banyak. Pemerahan yang panjang

dapat menurunkan berat jenis susu dan proporsi bahan kering susu. Sedangkan interval

pemerahan yang pendek dapat membuat produksi susu semakin turun. Bahan kering susu

sapi perah berkisar antara 10 hingga 13%.

Setelah itu susu dilakukan berbagai uji seperti uji kebersihan wadah, kebersihan susu,

bau, rasa, kadar lemak, laktosa, protein, total solid, density, pH, kadar air dan suhu

menggunakan lactoscan. Perusahaan ini mengatakan bahwa lactoscan adalah alat yang

digunakan untuk menganalisis cepat lemak, protein padat non-fat (SNF), laktosa,

tambahan air, suhu, titik beku, pH, zat padat, konduktivitas, dan densitas dari sampel susu

yang belum diolah lebih lanjut. Prinsip kerja alat tersebut yaitu dengan memasukkan susu

ke dalam lactoscan lalu melewati pancaran gelombang bunyi dan sampel akan keluar lagi.

Hasil analisis akan keluar setelah sampel melewati gelombang bunyi.

Page 27: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

19

Faktor yang mempengaruhi hasil lactoscan adalah pakan sapi yang diberikan. Pakan

konsentrat dan rumput dapat meningkatkan konsumsi rata-rata zat gizi berupa bahan

kering, protein kasar, dan energi (Andryani et al., 2009). Berikut adalah standar bahan

baku susu yang digunakan:

Tabel 1. Standar Bahan Baku Susu PT Bukit Baros Cempaka

Sumber PT Bukit Baros Cempaka

Berdasarkan pada Tabel 1, karakteristik susu yang diuji di perusahaan ini yaitu kebersihan

wadah, kebersihan susu, rasa, bau, warna, uji alkohol 70%, suhu, berat jenis, nilai

konversi berat jenis, kadar lemak, kadar laktosa, solid non fat, protein, titik beku, kadar

air, solid, density dan total solid sehingga susu yang digunakan memiliki kualitas yang

baik dan membuat hasil keju menjadi lebih baik. Jika dibandingkan dengan standar

nasional susu sapi murni (SNI NO. 31411:2011), susu sapi di perusahaan ini memiliki

standar yang hampir sama dengan standar nasional.

Hal yang diuji Standar

Kebersihan wadah Bersih

Kebersihan susu Bersih

Uji rasa : khas susu Uji rasa : khas susu

Uji bau khas susu

Uji warna putih kekuningan

Uji alkohol 70% tidak pecah

Suhu 9-34oC

Berat jenis minimal 23

Nilai konversi berat

jenis

minimal 1,023

Kadar lemak minimal 2,8

Laktosa minimal 3,8

Solid Non Fat minimal 7,5

Protein 2,60

Titik beku -0,450

Kadar air maksimal 12

Solid 0,55

Density 24,00

Total Solid minimal 10,55

Page 28: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

20

Karakteristik yang terdapat pada standar nasional yaitu berat jenis, kadar lemak, kadar

bahan kering tanpa lemak minimum, kadar protein minimum, bau, rasa, warna,

kekentalan, derajat asam, pH, uji alkohol 70%, cemaran mikroba, jumlah sel somatik

maksimum, residu antibiotika, titik beku, uji peroksida dan cemaran logam berat. Berikut

adalah standar nasional SNI NO. 31411:2011:

Tabel 2. Standar Nasional SNI NO. 31411:2011

Sumber: SNI 31411:2011

Berdasarkan pada Tabel 2, berat jenis mempunyai syarat sebesar 1,0270. Hal ini hampir

sesuai dengan standar susu di perusahaan yang mengatakan bahwa berat jenis susu

minimal 1,023. Kadar lemak pada standar nasional juga hampir sesuai dengan kadar

lemak di perusahaan yaitu 3,0. Kedua jenis karakteristik tersebut menjadi acuan yang

pertama sebelum susu diolah lebih lanjut.

Karakteristik Satuan Syarat

Berat Jenis (pada suhu 27,5 oC) minimum g/ml 1,0270

Kadar lemak minimum % 3,0

Kadar bahan kering tanpa lemak minimum % 7,8

Kadar protein minimum % 2,8

Warna, bau, rasa, kekentalan - Tidak ada perubahan

Derajat asam oSH 6,0-7,5

pH - 6,3-6,8

Uji alkohol (70%) v/v - Negatif

Cemaran mikroba maksimum

1. Total Plate Count

2. Staphylococcus aureus

3. Enterobacteriaceae

CFU/ml

CFU/ml

CFU/ml

1x106

1x102

1x103

Jumlah sel somatic maksimum Sel/ml 4x105

Residu antibiotika (golongan penisilin,

tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida)

- Negatif

Uji pemalsuan - Negatif

Titik beku oC -0,520 s.d -0,560

Uji peroxidase - Positif

Cemaran logam berat, maksimum

1. Timbal (Pb)

2. Merkuri (Hg)

3. Arsen (As)

µ/ml

µ/ml

µ/ml

0,02

0,03

0,1

Page 29: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

21

Komposisi susu yang berperan penting dalam pembuatan keju seperti:

Kadar Protein Susu

Lemak dan karbohidrat tidak memiliki sumber asam amino yang mengandung C, H, O

dan N. Kadar protein susu terdiri dari kasein dan albumin dan dapat menentukan kualitas

susu yang dihasilkan. Protein pada susu bisa menurun selama penyimpanan karena

adanya mikroorganisme. Pencemaran tersebut terjadi saat pengambilan susu pada putting.

Selain itu, protein sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme sehingga

mikroorganisme dapat menghasilkan bau busuk seperti asam-asam organik (Buckle, 2007

dalam Elisa, 2016).

Kadar Lemak Susu

Lemak susu tersusun atas trigliserida yang merupakan gabungan asam lemak dan

gliserol. Pada lemak susu terdapat lemak jenuh, lemak tak jenuh dan asam lemak

polyunsaturated. Selain itu terdapat fosfolipid, sterol, tokoferol (vitamin E), karoten,

vitamin A, dan vitamin D. Adapun faktor yang mempengaruhi kadar lemak pada susu

yaitu jenis sapi, umur, periode laktasi, interval pemerahan, iklim, pakan dan penyakit.

Semakin tinggi kemampuan berproduksi maka kadar lemak dalam susunya akan rendah.

Periode laktasi pada sapi perah yang baru melahirkan punya kadar lemak dalam susu

yang tinggi. Sapi diperah 2 kali sehari dengan interval pemerahan yang sama akan

mengalami perubahan kadar lemak walaupun kecil.

Iklim, suhu dan kelembaban dapat mempengaruhi kondisi fisiologis ternak sapi. Sapi

yang diberi pakan dengan jumlah konsentrat yang terlalu banyak dan rumput yang

terbatas akan mengalami penurunan produksi saliva sehingga pH rumen menjadi rendah.

Hal ini menyebabkan adanya perbedaan asam lemak bebas dalam rumen sehingga

produksi asam asetat berkurang. Penyakit mastitis adalah penyakit peradangan ambing

yang dapat mempengaruhi komposisi susu yang dihasilkan oleh sapi. Kejadian mastitis

dapat membuat kadar lemak dan kasein menurun (Looper, 1993).

Page 30: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

22

Warna Susu

Susu dengan kualitas baik akan berwarna putih kekuningan. Warna putih dari susu

merupakan hasil dispersi dari refleksi oleh globula lemak dan partikel koloidal dari kasein

fosfat. Warna kuning yang dihasilkan dikarenakan lemak dan karoten yang dapat larut,

sedangkan warna biru terjadi jika terlalu banyak kandungan airnya dan lemak diambil

dari susu (Eniza, 2004).

Aroma Susu

Asam-asam lemak membuat aroma susu menjadi khas. Aroma susu dengan kualitas yang

baik adalah tidak bau tengik. Susu yang tidak sesuai standar atau adanya perubahan aroma

dapat terjadi karena adanya pertumbuhan mikroba dan susu menjadi asam akibat aroma

diserap oleh lemak susu. Pakan pada sapi juga berpengaruh pada kualitas aroma susu.

Oleh karena itu, pakan sapi harus terjaga (Usmiati dan Abubakar, 2009).

5.2. Pengendalian Mutu Pengemasan Keju

Pengemasan keju menggunakan kemasan primer (plastik PE atau nilon), sekunder (karton

atau plastik 1 kg) dan tersier (keranjang 50 kg). Kemasan dengan plastik hampa udara

merupakan suatu upaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dam

memperpanjang umur penyimpanan. Pengemasan keju bisa menggunakan segel dan

vakum. Dengan segel biasa yaitu dengan cara diatur sampai titik 6 lalu di segel dengan

ujung plastik dipegang agar tidak keriting dan disegel selama 3 detik.

Proses pemasukkan keju mozzarella ke plastik vakum dilakukan dengan cara pertama

yaitu plastik vakum disiapkan lalu keju mozzarella yang sudah dipotong (250 gram) atau

masih berbentuk balok disiapkan. Kemudian sarung tangan disiapkan lalu plastik vakum

dibuka menggunakan tangan kiri dan tangan kanan masuk ke dalam plastik vakum agar

keju tidak menempel pada plastik keju mozzarella yang akan dimasukkan ke dalam

plastik vakum dipegang tangan kanan. Setelah keju mozzarella masuk ke dalam plastik

vakum, plastik dilipat atau ditutup lalu plastik divakum.

Page 31: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

23

Proses pemasukkan keju gouda ke plastik vakum dilakukan dengan cara yaitu plastik

vakum disiapkan lalu keju gouda yang sudah dipotong (250 gram) atau masih berbentuk

balok disiapkan. Setelah itu, sarung tangan yang akan dipakai di tangan kanan disiapkan.

Plastik vakum dibuka menggunakan tangan kiri dan tangan kanan masuk ke dalam plastik

vakum agar keju tidak menempel pada plastik. Keju gouda yang akan dimasukkan ke

dalam plastik vakum dipegang tangan kanan. Setelah keju gouda masuk ke dalam plastik

vakum, plastik dilipat atau ditutup lalu plastik divakum.

9a 9b

9c

Page 32: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

24

Gambar 9. a) Proses Pemakaian Sarung Tangan di Kanan, b) Proses Pemakaian Plastik

Vakum yang Dilebarkan, c) Proses Pemasukkan Keju, d) dan e) Penggunaan Ujung

Plastik yang Harus Dilipat (Sumber: PT. Bukit Baros Cempaka)

Proses pemvakuman keju dilakukan dengan cara yaitu pertama-tama pada alat vakum

berisikan 6 pcs keju seberat 250 gram/pcs. Tetapi pada keju balok 2 kg hanya diisi 3 pcs

pada vakum agar segel tidak terlipat. Bagian yang terbuka diposisikan tegak dan sedikit

tertutup. Kemudian vakum ditutup dan plastik yang berisikan keju akan tervakum (udara

di dalam plastik terhisap sehingga tidak ada udara). Setelah divakum, bagian atas yang

sudah tersegel digunting dengan jarak kurang lebih 0,2 sampai 0,5 mm agar terlihat rapih.

9d 9e

Page 33: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

25

Gambar 10. a) Proses Vakum 4 Keju, b) Proses Vakum 6 Keju, c) Hasil Plastik

(Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

Proses pembuatan kadaluarsa dilakukan dengan cara pertama-tama tanggal kadaluarsa

diatur lalu tombol color ribbon hot printing dinyalakan dan diatur suhunya. Setelah itu

ditunggu hingga panas tetapi jangan sampai terlalu panas. Kemudian jika ingin

melakukan pembuatan kadaluarsa banyak maka kecepatan dan auto diatur. Jika ingin

melakukan kadaluarsa satu persatu maka tombol check ditekan.

10a 10b

10c

Page 34: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

26

Gambar 11. Kegiatan Pembuatan Kadaluarsa (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

Proses penempelan sticker memiliki peraturan yaitu penempelan sticker keju gouda dan

keju mozzarella berada ditengah-tengah. Pada keju gouda memiliki sticker bewarna

merah, keju mozzarella memiliki sticker warna hijau dan sticker keju mini gouda

memiliki warna biru. Bagian depan keju dengan logo yang bertuliskan “Baros” ada pada

posisi menghadap plastik yang sudah tersegel. Sementara pada keju mini gouda, sticker

berada pada tengah dan barcode berada pada belakang.

Page 35: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

27

Gambar 12. a) Logo Baros Keju Gouda di Bagian Kiri, b) Logo Baros Keju Mozzarella

di Bagian Kiri, c) Logo Baros Keju Gouda Mini di Bagian Atas dan Depan, d) Nama

Bakteri Keju Gouda Mini di Bagian Belakang (Sumber: PT Bukit Baros Cempaka)

12a 12b

12c 12d

Page 36: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

28

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Proses produksi keju mozzarella dimulai dari penerimaan susu, penerimaan kultur,

penerimaan rennet dan annatto, penerimaan garam dan pengemulsi serta penerimaan

bahan pengemas. Hal yang berbeda dari proses produksi keju mozzarella dan keju gouda

yaitu pada keju gouda menggunakan pelapis keju serta menggunakan kultur yang berbeda

yaitu Lactobacillus lactis subsp.lactis, L. lactis subsp. cremoris, L. lactis subsp. lactis

biovar diaceblactis dan Streptococcus salivarius subsp thermophiles.

Proses produksi keju gouda olahan dimulai dari tepung yang ditambahkan air panas dan

dimasukkan ke dalam pengaduk sampai tergelatinisasi sempurna lalu ditambahkan lemak

padat dan keju gouda. Selain itu ditambahkan susu bubuk, asam sitrat (cair). Proses

tersebut menggunakan suhu 40-80oC dan kecepatan 20 Hz. Kemudian dimasukkan ke

dalam cetakan lalu disimpan pada suhu 18-25 oC dan didistribusikan dengan suhu 18-25

oC. Kualitas susu harus diuji terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut dan disesuaikan

dengan standarnya. Pengemasan keju yang digunakan menggunakan kemasan primer

(plastik PE atau nilon), sekunder (karton atau plastik 1 kg) dan tersier (keranjang 50 kg).

6.2.Saran

PT Bukit Baros Cempaka merupakan perusahaan keju yang berada di Sukabumi

Jawa Barat bergerak pada bidang pangan. Oleh karena itu, mutu atau kualitas dari

produk yang dihasilkan merupakan hal yang perlu diperhatikan.

Sebaiknya untuk air sanitasi yang ada di dekat pintu masuk ruang produksi diisi dan

jangan dibiarkan kosong, serta lantai ruang produksi jangan basah karena bisa terjadi

kontaminasi dengan mikroorganisme.

Beberapa karyawan masih menggunakan pengaduk manual, sebaiknya mesin

pengaduk susu ditambahkan sehingga dapat bekerja dengan efektif.

Page 37: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

29

7. DAFTAR PUSTAKA

Andriyani Astuti, Ali Agus, dan Subur Priyono Sasmito Budhi. 2009. Pengaruh

Penggunaan High Quality Feed Supplement terhadap Konsumsi dan Kecernaan

Nutrien Sapi Perah Awal Laktasi. Buletin Peternakan Vol. 33(2): 81-87. Diakses

dari: https://journal.ugm.ac.id/buletinpeternakan/article /download/120/476

Arima K, Yu J, Iwasaki S, Tamura G. 1968. Milk-clotting enzyme from microorganism:

Purification and crystallization of Mucor rennet from Mucor pusillus var. Lindt.

Appl Microbiol 16: 1727–1733. Diakses dari : https:// aem.asm.org/content/

aem/16/11/ 1727.full.pdf

Badan Standar Nasional. 2011. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang persyaratan

mutu susu segarnomer31411:2011. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Diakses

dari: http://js.bsn.go.id/index.php/standardisasi/article/download /3/pdf

Bukcle,K.A.2007. Ilmu Pangan. UI-Press, Jakarta. Diakses dari : https://online-

journal.unja.ac.id/index.php/chp/article/view/3309/pdf

Chye FY, Abdullah A, Ayob MK. 2004. Bacteriological quality and safety of raw milk

in Malaysia. FoodMicrobiol.21:53. Diakses dari : http://repository .ipb.ac.id

/bitstream/handle/123456789/65696/B13pnrIPH.pdf;sequence= 1

Danisco. 2005. Introduction Choozit Cheese Culture. Du Point The Miracles of Science:

PB 2005-5e 04.14. Diakses dari : http://chemroy.com/sites/default/ files/ PB20

055e_ CHOOZIT_ Cheese_ cultures.pdf

Daulay D. 1991. Buku/Monograf Fermentasi Keju. Bogor (ID): Pusat Antar Universitas

Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Diakses dari : https:// repository

.ipb.ac.id/jspu i/bitstream/ 123456789/65696/ 1/B13pnrIPH.pdf

Edinson Eliecer Bejarano Toro, José Uriel Sepúlveda Valencia and Diego Alonso

Restrepo Molina. 2016. Characterization of a processed cheese spread produced

from fresh cheese (quesito antioqueño). Rev.Fac.Nac.Agron. 69(2): 8015-8022.

Diakes dari: http://www.scielo.org.co/pdf/rfnam/v69n2 /v69n2a14.pdf

Eniza. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara. Diakses dari: http://library.usu.ac.id/download

/fp/ternak-eni za2 .pdf

Guetouache, Mourad, Guessas, Bettache and Medjekal, Samir. 2014. Composition and

nutritional value of raw milk. Issues in Biological Sciences and Pharmaceutical

ResearchVol.2(10),pp.115-122. Diakses dari : https://pdfs. semanticscholar.org

/d0f5/2 c 6 5 8d4a4196d54c759 ef98cf3 1d8fd47816.pdf

J. Novianti1, B.P. Purwanto & A. Atabani1. Respon Fisiologi dan Produksi Susu Sapi

PerahFH pada Pemberian Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) dengan

Ukuran Pemotongan yang Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi

Peternakan ISSN 2303-2227. Vol. 01 No.3 Hlm: 138-146. Diakses dari :

https://journal.ipb.ac.id/index.php/ipthp/article/download/15542/11446

Looper. 1993. Managing Milk Composition:Normal Sources of Varation. Guide D-103

Diakses dari : https://aces.nmsu.edu/pubs/_d/ D103.pdf

Mardalena. 2008. Pengaruh waktu pemerahan dan tingkat laktasi terhadap kualitas susu

sapi perah Peranakan Fries Holstein. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan

9(3):107-111. Diakses dari: https://online-journal.unja.ac.id/index.php/jii

p/article/view/741/663

Page 38: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

30

Novita. 2007. Kajian Pembuatan Keju Olahan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak

Hal 10 - 14. Diakses dari : http://jitek.ub.ac.id/index.php/jitek/article /download

/105/103

Siregar SB. 2001. Peningkatan kemampuan berproduksi susu sapi perah laktasi melalui

perbaikan pakan dan frekuensi pemberiannya. JITV. 6(2):76-82. Diakses dari :

http://oaji.net/articles/2015/1610-1424049182.pdf

Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.

Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB. Diakes dari

: https://jurnalkampus .stipfarming.ac.id/index.php/am/article/viewFile/38/38

Umar, Razali dan Novita 2014. Derajat Keasaman Dan Angka Reduktase Susu Sapi

Pasteurisasi Dengan Lama Penyimpanan Yang Berbeda. J Veteriner 8(1) :

43-46. Diakes dari : https://media.neliti.com/media/publications/196832-ID-

studi-kasus-pengawasan-kualitas-pangan-h.pdf

Usmiati, S dan Abubakar. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor. Diakes dari:

http://blog.ub.ac.id/penyuluhanfapetkelasf/files/2014/05/pengolahan-susu.pdf

Widarta, I. W. R., N. W. Wisaniyasa, dan H. Prayekti. 2016. Pengaruh Penambahan

Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap Karakteristik

Fisikokimia Keju Mozzarella. Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno

1(1):37-45. Diakes dari : https://ojs.unud.ac.id/index.php/agrotechno/ article /

view/22022

Page 39: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

31

8. LAMPIRAN

8.1. Jadwal Kerja Praktek

Tanggal

Waktu

Kegiatan

Masuk Pulang

16 Juli 2018 08.00 16.00 Perkenalan mengenai lokasi dan

mesin-mesin yang ada di pabrik

17 Juli 2018 08.00 16.00 Masuk ke tempat produksi keju dan

mempelajari proses pembuatan keju

18 Juli 2018 08.00 16.00 Masuk ke tempat quality control.

Belajar tentang standar susu yang

digunakan dalam pembuatan keju di

pabrik ( Tugas I)

19 Juli 2018 08.00 16.00 Mempelajari pakan sapi dan

pembuatan starter serta jenis mikroba

yang ada di dalam keju

20 Juli 2018 08.00 16.00 Mempelajari produksi yogurt plain dan

jenis snack yang ada di pabrik ( cheese

stick dan garlic cheese)

21 Juli 2018 08.00 16.00 Mempelajari limbah pabrik dan

pemisahan lemak pada susu

23 Juli 2018 08.00 16.00 Mempelajari pectin dan gula yang

terdapat pada yogurt

24 Juli 2018 08.00 16.00 Memotong keju mozzarella dan

melakukan pengemasan dengan alat

vakum serta menggunting jarak dari

seal agar terlihat rapih

25 Juli 2018 08.00 16.00 Menempelkan Sticker Baros dan

menggunting jarak dari seal pada

kemasan yang sudah di vacuum agar

terlihat rapih

26 Juli 2018 08.00 16.00 Memotong keju mozzarella say chizu

hingga berat mencapai 38 gram-42

gram dan dilakukan packing

27 Juli 2018 08.00 16.00 Memasukkan keju mini gouda dan

menempelkan sticker serta

dimasukkan ke dalam kardus

28 Juli 2018 08.00 16.00 Mengerjakan tugas II mengenai

standar kemasan dan kardus yang

digunakan di pabrik serta melakukan

pengemasan keju

Page 40: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

32

30 Juli 2018 08.00 16.00 Mengerjakan tugas II mengenai

standar kemasan dan kardus yang

digunakan di pabrik serta melakukan

pengemasan keju

31 Juli 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju gouda

01 Agustus 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju

mozzarella orange

02 Agustus 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju

mozzarella black

03 Agustus 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju

mozzarella orange

04 Agustus 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju mni

gouda dan menempelkan sticker

06 Agustus 2018 08.00 16.00 Melakukan pengemasan keju

mozzarella black

07 Agustus 2018 08.00 16.00 Memotong keju mozzarella say chizu

hingga berat mencapai 38gram-42

gram dan dilakukan packing. Setelah

itu melakukan pengemasan keju gouda

shredded dan powder

Page 41: PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU PRODUK KEJU …repository.unika.ac.id/19749/1/16.I1.0100-CORNELIA KEVINA IRIANTO.pdf · KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan

33

8.2. Hasil Plagscan