proses pembuatan kertas
TRANSCRIPT
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 1/8
PROSES PEMBUATAN KERTAS
Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai kepentingan, baik untuk menulis, membaca, atau untuk membungkus gorengan barangkali.
Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah denganteknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita
gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas.
Proses Pembuatan Kertas (pulp)
1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenaldengan log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolahdengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker
3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chipyang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang
diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada duamacam yaitu Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil
dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas
pada mesin kertas (paper machine).
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation. bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk
kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori
diantara serat kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran
pulp, bahan kimia dan air)
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 2/8
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox
dibersihkan dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox.
headbox berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatasfourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil
yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50
%. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertasmasuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air
keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu
berat (air sudah dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 3/8
KOMPOSISI DAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT
KOMPOSISI DAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT
CREATED BY MAHASISWA ITP-FTP UB
Biskuit merupakan prodik pangan hasil pemanggangan yang dibuat dengan bahan dasar
tepung terigu, dengan kadar air akhir kurang dari 5%.Biasanya formulasi biscuit dibuat
dengan diperkaya bahan-bahan tambahan seperti lemak, gula (ataupun garam) serta bahan pengembang (Anonymous, 2004).
Biskuit dibuat dengan bermacam-macam jenis, terutama dibedakan atas keseimbangan
yang ada antara bahan utama tepung, gula, lemak, dan telur. Kemudian juga bahan
tambahan seperti coklat, buah-buahan, dan rempah-rempah yang memiliki pengaruhterhadap cita rasa (Omobuwoajo, 2003).
Menurut Wallington (1993), sifat masing-masing biskuit ditentukan oleh jenis tepung
yang digunakan, proporsi gula dan lemak, kondisi dari bahan-bahan tersebut pada saatditambahkan dalam campuran (missal ukuran kristal), metode pencampuran (batch,
kontinyu, kriming, pencampuran satu tahap), penanganan adonan dan metode
pemanggangan.
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 4/8
Kualitas biskuit selain ditentukan oleh nilai gizinya juga ditentukan dari warna, aroma,
cita rasa, dan kerenyahannya. Kerenyahan merupakan karakteristik mutu yang sangat
penting untuk diterimanya produk kering. Kerenyahan salah satunya ditentukan olehkandungan protein dalam bentuk gluten tepung yang digunakan (Matz, 1991).
Bahan-bahan Pembuatan Biskuit
a. Tepung
Tepung adalah suatu bahan pangan yang direduksi ukurannya dengan cara digiling
sehingga memiliki ukuran antara 150-300 μm. Tepung memberikan struktur dasar padaquick bran. Biskuit memerlukan tepung dari golongan soft dan weak dengan kandungan
protein yang rendah. Biasanya pada pembuatan biskuit digunakan tepung terigu dengan
kadar protein 7-8 %( soft ). Namun dengan perkembangan teknologi pengolahan panganmaka dibuatlah tepung non gandum sebagai substitusi tepung terigu seperti tepung
tapioka, tepung ubi jalar, tepung kacang tunggak, tepung talas, dan lain-lain. Pemakaian
tepung ini selain manfaat dari komposisinya yang mengandung nutrisi juga untuk meningkatkan potensi produk lokal. Di dalam pengolahan biskuit sendiri selain dapat
mempengaruhi tekstur produk akhir juga meningkatkan nilai gizi berupa energi (whistler,
1999).
Jenis tepung gandum yang digunkan tergantung pada produk yang akan dibuat (Fellowsdan Hampton, 1992). Tepung dari soft wheat yang cocok untuk pembuatan biskuit dapat
bervariasi dalam kandungan proteinnya yaitu dari 7-7.5 % (untuk cookies) hingga 10%
atau lebih (untuk crackers) (Smith, 1991).
b. Telur
Menurut Flick (1964) dalam Desroisier (1988) beberapa jenis telur digunakan dalam produksi kue , biskuit dan sejenisnya. Telur utuh mengandung 8-11% albumen (putih
telur) dan 27-32% kuning telur. Albumen berfungsi sebagai agensia pengeras, sedangkan
kuning telur sebagai agensia pengempuk (Smith,1991).
Penambahan telur dalam pembuatan produk-produk biskuit menurut Lawson (1995),mempunyai fungsi: 1)menyumbangkan warna, 2)menambah cita rasa, 3)sebagai bahan
pengempuk dan 4)menambah nilai nutrisi. Wallington (1993), menyatakan ada tiga sifat
telur yang paling penting yaitu kemampuan pembuihan, emulsifikasi, dan koagulasi.
c. Bahan Pengembang
Menurut Lawson (1995), bahan pengembang adalah bahan yang mampu menghailkan gas
karbondioksida (CO2) sehingga dapat mengembangkan butter maupun dough hingga
mencapai ukuran yang semestinya selama proses pemanggangan.
Bahan pengembang yang banyak digunakan dalam pembuatan biskuit adalah tepung sodakue (NaHCO3) (Anonymous, 2005c). Penggunaan yang luas dari sodium bikarbonat
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 5/8
sebagai bahan pengembang didasarkan pada harga yang murah, tidak beracun, mudah
penggunannya, relatif tidak terasa dalam produk akhir dan memiliki kemurnian tinggi
(Anonymous,2005d).
d. Air
Air mempunyai sifat yang nyata terhadap sifat-sifat adonan (Matz,1992). Menurut
Winarno (1989), air dalam adonan selain berfungsi untuk melarutkan garam, juga
membantu menghasilkan adonan yang homogen. Air juga berfungsi untuk membasahi pati dan protein tepung yang nantinya dapat membentuk kerangka dalam adonan
(Flick,1964 dalam Desrosier,1988). Air dianggap sebagai agensia pengeras, karena
bergabung dengan protein dari tepung dan membantu dalam pembentukan gluten
(Desrosier,1988).
Proses Pembuatan Biskuit
Proses pembuatan biskuit secara garis besar terdiri dari pencampuran (mixing ), pembentukan ( forming ) dan pemanggangan (bucking ). Tahap pencampuran bertujuan
meratakan pendistribusian bahan-bahan yang digunakan dan untuk memperoleh adonandengan konsistensi yang halus.
Terdapat tiga metode pencampuran yaitu single-stage, multiple-stage dan continous. Pada
metode single-stage, semua bahan dicampur menjadi satu dan dimixer bersamaan. Padamultiple-stage, mungkin terdiri dari dua tahap atau lebih. Pertama yang dicampur adalah
lemak dan gula., kemudian bahan-bahan cair, selanjutnya bahan-bahan lainnya. Pada
metode continous biasanya dipilih karena keefektifannya, memaksimalkan output dan
meminimalkan input karena proses yang kontinu (Kobs, 2001a). Pencampuran adonancookies biasanya diawali pencampuran antara gula dan shortening (disebut creaming
method ) kemudian bahan-bahan lain seperti tepung dan bahan pengembang dimasukkan(Bennion, 1980).
Adonan yang diperoleh selanjutnya dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran yangdiinginkan. Adonan biskuit dibentuk lembaran-lembaran dan dipotong-potong dengan
pisau pemotong atau alat pencetak biskuit.
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 6/8
Adonan yang telah dicetak selanjutnya dipanggang dengan oven. Menurut Desrisier
(1998) pemanggangan merupakan hal yang penting dari seluruh urutan proses yang
mengarah pada produk yang berkualitas. Selama pemanggangan, lemak mencair, gulalarut, bahan pengembang melanjutkan aktifitasnya, struktur terbentuk, cairan dipindahkan
dan terjadi crust pada permukaan dan pembentukan warna (Kobs,2001 b).
Suhu oven untuk proses pemanggangan tergantung pada jenis, bentuk dan ukuran dari
produk yang dibuat dan dijaga sifat-sifat dari bahan-bahan penyusunnya. Pada umumnyasuhu pemanggangan biskuit antara lain 218-2320C dalam waktu 15-20 menit
(Fellows,1992). Hui (1992) juga menyatakan pemanggangan dilakukan dengan oven dan
jenis kue. Semakin sedikit kandungan gula dan lemak, suhu pemanggangan dapat lebihtinggi. Oven sebaiknya tidak terlalu panas ketika bahan dimasukkan sebab bagian luar
akan terlalu cepat matang. Hal ini dapat menghambat pengembangan dan permukaan
cookies menjadi retak-retak.
Setelah pengembangan, diperlukan penanganan selama pendinginannya. Jiak cookies
terlalu cepat didinginkan bias terjadi keretakan. Keretakan internal biasanya tidak segeraterlihat, tetapi karena kerusakan selama pengemasan dan pendistribusiannya
(Kobs,2001a).
Mutu biskuit disamping ditentukan oleh nilai gizinya juga ditentukan oleh warna, aroma,cita rasa dan kerenyahannya. Dari sekian parameter tersebut, menurut Matz (1992) yang
paling menentukan adalah kerenyahannya.
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 7/8
PROSES PRODUKSI SUSU BUBUK
Posted by adha panca wardhanu ⋅ 6 Juni 2009 ⋅ 6 Komentar
Prinsip pembuatan susu bubuk adalah mengurangi kadar air yang terdapat dalam susu
sampai batas tertentu dengan tujuan agar daya simpan susu ini menjadi lebih lama.
Pengurangan kadar air berarti pula penurunan aktivitas air dalam susu. Denganmenurunnya nilai Aw (water activity) maka pertumbuhan organisme dapat terhambat.
Standarisasi
Standarisasi adalah salah satu tahap pengolahan susu segar yang bertujuan untuk mendapatkan bahan baku yang baik dan siap diproses. Hal ini dilakukan agar komposisi
susu seperti lemak, protein, dan gula sesuai formulasi dan menjaga keseragaman produk.
Pasteurisasi dan Separasi
Pasterurisasi adalah proses untuk membunuh bakteri patogen dalam susu dengan cara pemanasan, sedangkan separasi dalam hal ini bertujuan untuk memisahkan cream dan
skim susu serta kotoran yang terkandung dalam susu.
Pengentalan (Evaporasi)
Proses evaporasi bertujuan untuk meningkatkan persentase total solid susu dengan caramenguapkan sebagian kandungan air dalam susu. Penguapan ini dimungkinkan dengan
menggunakan steam suhu tinggi.
Pencampuran
Pada proses pencampuran semua bahan baku dan bahan tambahan dicampur menjadimenjadi satu dalam sebuah tanki pencampuran. Susu yang telah dievaporasi dialirkan dari
tanki penyimpanan susu evaporasi ke tanki pencampur. Sebelum di alirkan, susu
evaporasi dipanaskan pada alat plate heat exchager hingga mencapai suhu 55-60°C.
Homogenisasi
Proses dari homogenisasi menurunkan atau memperkecil ukuran globula lemak menjadi
sekitar 2 mikron atau kurang dan meningkatkan area permukaan globula lemak sekitar 6
kali sehingga sistem emulsi lemak susu menjadi stabil.
Pengeringan
Proses pengeringan merupakan inti dari keseluruhan proses pembuatan susu bubuk,
dimana pada proses ini terjadi perubahan bentuk susu dari bentuk cair ke bubuk.
Konsentrat susu yang di umpankan ke spray dryer di semprotkan melalui lubang nozzle.
Proses terjadinya susu bubuk melalui pengeringan secara semprot ini dilakukan dengantahap. Tahap pertama adalah penyebaran konsentrat dalam bentuk tetesan-tetesan halus
dengan menggunakan nozzle. Tahap kedua adalah dengan menguapkan kandungan air dari partikel yang terbentuk dengan mengalirkan udara panas yang kering.
Pengemasan (filling)
Setelah proses pengeringan, selanjutnya susu bubuk slap untuk dikemas (filling).
5/16/2018 PROSES PEMBUATAN KERTAS - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/proses-pembuatan-kertas-55ab57ceb47a8 8/8
Pengujian kualitas susu
Pengujian kualitas susu segar sangat penting dilakukan, hal ini untuk menjaga agar
produk susu bubuk yang dihasilkan tetap terjaga baik dan berada pada spesifikasi yangditetapkan oleh perusahaan. Beberapa uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui
kualitas susu
1. Uji organoleptik 2. Uji alkohol
3. Berat jenis
4. Uji pH5. Uji Resazurin
6. Kadar lemak
7. Uji keasaman
8. Uji temperatur dan titik beku susu
9