proses pembuatan iklan televisi

10
Proses Pembuatan Iklan Televisi Paper Untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Periklanan yang dibina oleh Ibu Pranti Sayekti, S. Sn, M.Si Oleh Kautsar Riina Arifin/100253400549

Upload: kautsar-riina

Post on 30-Nov-2015

792 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proses Pembuatan Iklan Televisi

Proses Pembuatan Iklan Televisi

Paper

Untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Periklanan

yang dibina oleh Ibu Pranti Sayekti, S. Sn, M.Si

Oleh

Kautsar Riina Arifin/100253400549

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Maret 2012

Page 2: Proses Pembuatan Iklan Televisi

Proses Pembuatan Iklan

Proses pembuatan iklan dilakukan oleh perusahaan periklanan. Didalam perusahaan

periklanan, terdapat beberapa jenis pekerjaan yang merupakan fungsi dasar dari profesi

periklanan, yaitu:

1. Account Service / Account Management.

Adalah bidang pekerjaan yang menangani urusan pemasaran jasa periklanan (dari

perusahaan periklanan tersebut).

Tugas utama bidang ini adalah mencari klien baru (perusahaan / pengiklan yang mau

menggunakan jasa periklanan) dengan mengajukan penawaran atau ikut dalam

tender/pitching pekerjaan periklanan.

2. Bidang Kreatif

Adalah bidang pekerjaan yang menangani pembuatan rancangan / desain kreatif, dalam

bentuk visual (gambar/foto) serta naskah (teks) iklan.

Bidang ini juga bertanggung jawab dalam memberikan panduan / pengarahan pada saat

gagasan kreatif yang diciptakannya akan diwujudkan / direalisasikan menjadi materi iklan.

Bidang ini disebut juga sebagai “Bina Cipta” dan pekerjaannya dikenal sebagai copy writer

(penulis naskah iklan) dan Visualizer (pembuat gambar / visual iklan).

3. Bidang Media

Bidang pekerjaan ini bertanggung jawab dalam penentuan media periklanan yang akan

dipilih / digunakan untuk menyampaikan pesan iklan, menjadwalkan pemunculan /

pemuatan iklan pada media yang dipilih, serta menghitung biaya yang diperlukan untuk

menggunakan media tersebut.

Bidang ini juga bertanggung jawab untuk mengurus pemasangan iklan pada media

periklanan yang telah dipilih / ditentukan.

Orang yang menangani pekerjaan di bidang media disebut sebagai Media Planner

(perencana media dan Media Buyer (Pembeli Media)

4. Bidang Produksi / Eksekusi Iklan

Adalah bidang pekerjaan yang bertugas untuk merealisasikan gagasan kreatif ke dalam

bentuk materi iklan.

Page 3: Proses Pembuatan Iklan Televisi

Bidang ini menangani pembuatan gambar, foto, merekam/membuat iklan radio, melakukan

shooting/pembuatan film iklan untuk TV atau bioskop serta membuat iklan Billboard.

Bidang produksi mengerjakan materi iklan berdasarkan gagasan/rancangan yang dibuat oleh

Bidang Kreatif.

Pada umumnya, di perusahaan periklanan yang berskala besar atau menengah, selalu

terdapat ke empat fungsi tersebut di atas.

Namun demikian, masih ada beberapa fungsi lain yang mungkin ada dalam perusahaan

periklanan, yaitu:

5. Riset Pemasaran

Bidang ini bertanggung jawab untuk mencari informasi mengenai kondisi pasar, persaingan,

selera konsumen, tanggapan terhadap iklan yang telah ditayangkan, dsb, melalui penelitian

terhadap masyarakat / konsumen.

Hasil temuan penelitian akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan

program promosi/periklanan.

6. Konsultan Pemasaran

Bidang ini memberikan jasa konsultasi / nasehat dalam bidang pemasaran, yaitu tentang

bagaimana merancang produk, menentukan harga, mendesain kemasan, memilih wilayah

distribusi, cara menghadapi persaingan, dsb.

Kedua fungsi tambahan ini biasanya ada pada perusahaan periklanan yang memberikan layanan

lengkap (full service agency), yaitu;

Creative Boutique

Media Specialist

Media Placement Agency

Production House

Modeling Ageny

Talent Seout

ASF (Agency Service Fee)

Traffic

Page 4: Proses Pembuatan Iklan Televisi

Bagan Proses Pembuatan Iklan

Dalam bagan yang tertera di atas merupakan proses pembuatan iklan. Iklan yang dibuat

dapat diwujudkan dalam berbagai media. Dalam paper ini yang akan kita bahas merupakan

Page 5: Proses Pembuatan Iklan Televisi

proses pembuatan iklan televisi.

Sebenarnya proses yang dilalui iklan televisi juga sama halnya seperti bagan yang

terpampang di atas, hanya saja dalam media periklanan yang dipilih yaitu berbentuk video, dan

dalam proses pembuatan video terdapat beberapa proses yang berbeda.

Berikut adalah proses pembuatan iklan televisi:

1. Brainstorming

Biasanya, produsen atau “client” akan memilih advertising agency. “Agency” merupakan

sebuah team work yang terdiri antara lain Account Executive, Creative, Media Planner untuk

membuat & mengiklankan produk client.

Client & Agency mengadakan pertemuan untuk brainstorming atau membahas hal-hal

yang ingin dijual (selling point) dari product tersebut. Hal – hal yang dipelajari oleh agency

sebelum membuat iklan antara lain :

– Product knowledge

– Riset Pasar

– Client “wants”

– Budget Client

2. Storyline & Storyboard

Setelah agency mendapatkan keseluruhan informasi dari karakteristik produk, tahap

selanjutnya team creative agency membuat storyline, yakni ide atau gagasan cerita dari iklan

yang akan dibuat. Pada tahap ini biasanya memakan waktu yang cukup lama karena

menyesuaikan antara keinginan client dengan ide agency.

Disini agency berperan sangat penting karena memberi masukan tentang seluruh strategy

pemasaran agar iklan tersebut berhasil mendongkrak penjualan produk. Agency

menyodorkan beberapa storyline sebagai alternative pilihan untuk client, namun tetap sesuai

dengan konsep yang sudah dibuat. Client akan memilih storyline yang selanjutnya akan

dibuatkan dalam bentuk storyboard. Cerita iklan yang dibuat dalam bentuk gambar frame to

frame sesuai durasi iklan yang akan dibuat. Biasanya iklan televisi dibuat berdurasi 30”, 15”,

dan 5”. Tetapi ada pula yang berdurasi 60” (terutama iklan produk rokok)

Ada 2 jenis storyboard yang dikenal di dunia advertising :

Page 6: Proses Pembuatan Iklan Televisi

– Jingle Based ( yakni cerita iklan yang durasinya disesuaikan dengan jingle atau lagu

yang telah dibuat terlebih dahulu)

– Non jingle Based ( yakni cerita iklan disesuaikan dengan gambar yang akan

ditampilkan Dalam storyboard juga biasanya sudah tertuang konsep :

a) Lokasi apakah di dalam ruangan (in door) atau di luar ruangan (out door)

atau gabungan keduanya.

b) Talent ( Model) apakah memakai bintang terkenal (artis) atau tidak sebagai

Main Talent

c) Wardrobe (pakaian yang digunakan model iklan)

3. Memilih Sutradara & Production House

Storyboard yang telah disetujui client akhirnya akan dibuat dalam suatu iklan televisi.

Hal pertama yang dilakukan agency adalah memilih sutradara yang sesuai dengan

karakteristik iklan yang akan dibuat , atau specialist sutradara. Misalnya ada sutradara yang

mahir dalam pembuatan iklan untuk produk masakan, shampoo, otomotive, dan lain-lain.

Kalangan advertising agency pasti sudah memiliki referensi nama-nama sutradara yang

memang ahli di bidangnya.

Production House (PH) sebagai pihak ketiga pembuat iklan bekerjasama dengan team

agency akan mengimplementasikan konsep iklan yang telah disetujui bersama. Biasanya

sutradara memiliki eksekusi atau interpertasi sendiri tentang konsep iklan yang akan

diterjemahkan ke dalam bentuk visual.

4. Casting Talent

Setelah sutradara menyampaikan interpretasi storyboard agency & disetujui maka

selanjutnya sebelum ke proses pengambilan gambar (shooting) akan dilakukan pemilihan

model (talent) oleh Production House sesuai konsep yang ada dalam storyboard PH akan

mengundang model agency untuk casting model-modelnya . Biasanya PH juga yang

membuatkan kontrak kerjasama dengan talent terpilih oleh sutradara, client & adv agency.

Tetapi jika memakai artis sebagai bintang utama, advertising agency biasanya langsung yang

menangani.

5. Shooting (Pengambilan Gambar)

Lamanya pengambilan gambar tergantung konsep stroryboard. Paling cepat memakan

waktu 1 hari penuh untuk membuat iklan berdurasi 30”. Dalam proses shooting ini tentunya

Page 7: Proses Pembuatan Iklan Televisi

dipantau oleh agency & client. Production House paling bertanggung jawab selama proses

shooting sampai menjadi sebuah iklan televisi. Hal utama yang perlu menjadi catatan selama

proses shooting kesesuaian antara frame di storyboard dengan pengambilan gambar.

Biasanya sutradara akan mencoret frame yang sudah diambil gambarnya dan sesuai dengan

interpretasinya.

6. Editing & Off Line

Shooting selesai biasanya film dicuci kemudian di edit atau dipilih gambar yang paling

bagus . Kemudian proses Off Line yaitu menyambungkan gambar yang terpilih sesuai frame

yang ada dalam storyboard dan masih tanpa suara.

7. Take Voice Offer

Gambar hasil off line yang disetujui bersama selanjutnya akan diisi oleh suara sesuai

storyboard. Dilakukan di studio yang kedap suara, sehingga kualitas suara akan benar-benar

terjaga. Editor suara akan mengarahkan talent berdialog sesuai script. Kemudian hasil

pengambilan suara ini akan disimpan dalam CD.

8. On Line

Proses memadukan gambar & suara (sinkronisasi). Kepingan CD hasil Take VO

dipadukan dengan gambar hasil off line sehingga hasilnya menjadi iklan – iklan yang sering

kita lihat di televisi. Bila hasilnya sudah memuaskan semua pihak maka akan digandakan ke

dalam bentuk Betacamp SP untuk di distribusikan ke station – station televisi.

9. Pembuatan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS)

Membuat ijin penayangan iklan tv di Badan Sensor. Biasanya cukup waktu 1 – 3 hari

saja. Biasanya jauh sebelum iklan selesai, Media Planner telah membuatkan strategi

penempatan iklan tersebut baik di televisi, radio atau Print Ad.