proses pelaksanaan pembelajaran pendidikan...

14
PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE INTELEGENCE (MI) (Studi Deskriptif di SDIT Ulul Albab Kota Pekalongan Tahun 2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Oleh : Heri Winarno NIM : G 000 080 059 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: lamthuy

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (PAI) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MULTIPLE

INTELEGENCE (MI) (Studi Deskriptif di SDIT Ulul Albab Kota Pekalongan

Tahun 2012)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Oleh :

Heri Winarno

NIM : G 000 080 059

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang
Page 3: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang
Page 4: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

ABSTRAK

Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi

individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan

diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan

kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik

atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk

dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan

cita-citanya.

Sekolah ini cukup unik dan berani berbeda dalam penerimaan siswa

barunya (PSB). SDIT Ulul Albab Pekalongan menggunakan alat riset bernama

Multiple Intelligences Research (MIR) dalam PSB. MIR ini bukan alat tes seleksi

masuk, melainkan sebuah riset yang ditujukan kepada siswa dan orang tuanya

untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang paling menonjol dan

berpengaruh. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lembaga

ini dengan tujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan

Agama Islam (PAI) dengan menggunakan pendekatan Multiple Intelligence (MI).

Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran PAI di SDIT Ulul ALbab

Pekalongan dengan menggunakan pendekatan MI yang meliputi tujuan, materi,

setrategi serta evaluasi proses pembelajaran.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, adapun pendekatan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam pengumpulan data

penulis menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi. Adapun

penelitian ini dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian

ini menunjukkan bahwa SDIT Ulul Albab Pekalongan telah menerapkan MI

sebagai pendekatan dalam pembelajaran PAI. Bertujuan lebih menekankan pada

implementasi dari ajaran Islam dalam kehidupan anak didik. Tenaga kependidikan

belum secara keseluruhaan memenuhi jenjang pendidikan strata SI. Peserta didik

telah memenuhi kondisi ideal untuk melakukan pembelajaran karena telah matang

secara mental dan intelektual, yaitu pada usia 7 tahun. Materi yang dipelajari studi

qur’an hadist, akidah akhlak, fiqh serta sejarah kebudayaan islam (SKI). Untuk

materi SKI baru diberikan di kelas 3. Setrategi pembelajaran yang digunakan

bervariasi, namun guru PAI kurang kreatif dalam mengemas strategi pembelajaran

serta kurang memperhatikan aspek kondisi siswa atau potensi siswa. Adapun pada

tahapan-tahapan masih terdapat kekeliruan. Adapun tahapannya meliputi kegiatan

awal: zona alpha, pre test dan tidak menggunkan scene setting, kegiatan inti

pembelajaran, penutup.. Dalam proses evaluasi pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Agama Islam menggunakan konsep penilaian Autentik. Menggunakan

teknik tes dan non tes. Penilaian yang dilakukan terdiri dari tesl lisan, tes tertulis

dan tes perbuatan.

Kata Kunci : Proses Pelaksanaan pembelajaran PAI dan Multiple Intelligence

Page 5: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

1

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal yang

sangat penting untuk diperoleh anak-

anak ataupun orang dewasa. Pendidikan

pada dasarnya merupakan suatu proses

pengembangan potensi individu.

Melalui pendidikan, potensi yang

dimiliki oleh individu akan diubah

menjadi kompetensi. Kualitas proses

belajar seseorang dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Menurut Syah (2001),

dengan merujuk pada teori belajar

kognitif, bahwa fakror-faktor yang

mempengaruhi belajar itu

dikelompokkan kedalam kategori yaitu

faktor internal, faktor eksternal, dan

faktor pendekatan belajar yang

digunakan (Deni, 2011: 22).

Pendekatan belajar yaitu jenis

upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan

mempelajari materi pelajaran. Strategi

belajar bagaimana yang digunakan

pembelajar ini akan berpengaruh

terhadap kualitas belajar (Deni,

2011:23).

Pada kenyataannya walau semua

guru sudah tahu cara melaksanakan

proses belajar mengajar yang dituntut

oleh kurikulum, tetap saja mereka giat

menerapkan metode tradisional atau

konvensional. Sejak ada kebijakan yang

mengharuskan anak mencapai standar

kelulusan, maka semua sekolah

berlomba-lomba membuat program

untuk menjadikan peserta didiknya

lulus seratus persen. Padahal

pembelajaran menekankan pada

aktivitas peserta didik, bukan pada

aktivitas pendidik (Fathurrohman dkk,

2012:6).

Akhir- akhir ini muncullah

anggapan bahwa menerapkan konsep

kecerdasan majemuk atau Multiple

Intelegence (MI), kepada anak didik di

sekolah dianggap sebagai langkah yang

tepat.

Teori Kecerdasan majemuk

(Multiple Intelligence) merupakan

teori yang dicetuskan oleh

Howard Gardner. Menurut Howard

Gardner ada 8 kecerdasan majemuk

yang dimuliki peserta didik, yaitu

linguistic (kata), logis matematis

(angka), visual spasial (gambar),

kinestetik jasmani (tubuh), musical

(music), antar pribadi (orang),

intrapribadi (diri), dan naturalis (alam)

(Thomas Amstrong, 2002:25).

SDIT Ulul Albab Kota

Pekalongan merupakan sekolah yang

dalam proses pelaksanaan

pembelajarannya tidak hanya

melibatkan kecerdasan kognitif saja,

namun psikomotorik serta afektif. Guru

juga dituntut untuk mampu mengikuti

gaya belajar siswa serta melibatkan

Page 6: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

2

perasaan dan emosi siswa dalam proses

pembelajaran. Sekolah ini cukup unik

dan berani berbeda dalam penerimaan

siswa barunya (PSB). SDIT Ulul Albab

Pekalongan menggunakan alat riset

bernama Multiple Intelligences

Research (MIR) dalam PSB. Hasil MIR

akan dipakai oleh setiap guru untuk

mempelajari gaya belajar setiap siswa.

Kemudian para guru menyusun lesson

plan (rencana pengajaran) berdasarkan

analisis hasil MIR. Hasil MIR ini juga

menjadi alat untuk membagi kelas dan

pedoman guru untuk bahan skenario

pembelajaran.

Berdasarkan kenyataan ini penulis

tertarik untuk mengangkat sebuah judul

skripsi ”Proses Pelaksanaan

Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam(PAI) dengan Pendekatan Multiple

Intelligence (MI) (Studi Deskriptif di

SDIT Ulul Albab Pekalongan Tahun

2012)”

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam

penelitian ini adalah untuk menemukan

proses pelaksanaan pembelajaran PAI

dengan pendekatan multiple intelegence

di SDIT Ulul Albab Pekalongan.

Penelitian ini dapat memberikan

manfaat teoritis dan praktis, antara lain

sebagai berikut: Secara teoritis,

Menambah khazanah (kekayaan)

pengetahuan dalam dunia

pendidikan khususnya mengenai proses

pelaksanaan pembelajaran PAI dengan

menggunakan pendekatan Multiple

Intelligence (MI). dan Secara Praktis,

dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan

yang dianggap lebih konkrit apabila

nantinya penulis berkecimpung dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam hal

pembelajaran PAI untuk meningkatkan

kualitas out put PAI serta dapat menjadi

bahan masukan, khususnya dalam

upaya-upaya penerapan pendekatan

Multiple Intelligence dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(PAI).

C. Metode Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan

adalah penelitian lapangan (field

research), dengan mengunakan

Pendekatan deskriptif kualitatif. Metode

pendekatan deskriptif kualitatif pada

hakekatnya adalah memperhatikan

seseorang dalam kehidupan sehari-hari

dalam situasi yang wajar, berinteraksi

dengan mereka, melakukan wawancara

dengan mereka serta berusaha

memaknai bahasa, kebiasaan dan

perilaku yang berhubungan dengan

fokus penelitian (Moelong, 2005:127).

Sumber Data yang digunakan adalah

seluruh orang yang terlibat dalam

institusi yang ada di SDIT Ulul Albab

Pekalongan. Sumber data yang

digunakan berupa sumber data primer

Page 7: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

3

dan sumber data sekunder. Metode

Pengumpulan Data yang digunakan

adalah metode Wawancara (interview),

observasi, dokumentasi. Metode

analisis data, dalam menganalisis data

penulis menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Menurut Miles dan

Haberman metode deskriptif kualitatif

yaitu pengumpulan data dan sekaligus

reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan (Dikutip oleh:

Sugiono 2010:246). Pertama, setelah

pengumpulan data selesai kemudian

melakukan reduksi data, yaitu

menggolongkan, mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan

pengorganisasian sehingga data

terpilah-pilah. Kedua, data yang setelah

direduksi akan disajikan dalam bentuk

narasi. Ketiga, adalah penarikan

kesimpulan dari data yang telah

disajikan pada tahap kedua dengan

mengambil kesimpulan. Penarikan

kesimpullan menggunakan pendekatan

berfikir deduktif. Cara berfikir deduktif

adalah cara berfikir dengan deduksi

berangkat dari pengetahuan yang

sifatnya umum dan bertitik tolak pada

pengetahuan umum itu hendak menilai

suatu kejadian yang khusus.

D. Landasan Teori

Pengertian pembelajaran PAI

menurut Nazarudin (2007: 163)

Pembelajaran diartikan sebagai suatu

peristiwa atau situasi yang disengaja

dirancang dalam rangka membantu dan

mempermudah proses belajar dengan

harapan dapat membangun kreatifitas

siswa.

Sedangkan Bukhori Umar (2010:

29) mengemukakan pendidikan agama

Islam adalah proses transformasi dan

internalisasi ilmu pengetahuan dan

nilai-nilai pada diri anak didik melalui

pertumbuhan dan pengembangan

potensi fitrahnya guna mencapai

keselarasan dan kesempurnaan hidup

dalam segala aspeknya.

Pendekatan pembelajaran yaitu

pangkal dan titik tekan yang menddapat

perhatian utama dalam

menyelelenggarakan pembelajaran

(Deni Kurniawan, 2011:34). Multiple

Intelligence berasal dari bahasa inggris

yang terdiri dari dua suku kata, multiple

dan intelligence. Secara bahasa,

multiple diartikan ganda, majemuk dan

beragam, sedangkan intelligence berarti

kecerdasan atau inteligensi. Inteligensi

secara bahasa merujuk pada Kamus

Besar Bahasa Indonesia berarti

sempurna perkembangan akal budinya,

pandai dan tajam pikirannya. Secara

terminologi teori ini dikemukakan oleh

Howard Gardner. Teori ini dikenal juga

dengan teori multiple intelligence (MI).

beliau mengemukakan bahwa setiap

manusia memiliki beberapa kecerdasan

Page 8: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

4

diantaranya yaitu: kecerdasan linguistic

(kata), logis-matematis (angka), visual-

spasial (gambar), kinestetik-jasmani

(tubuh), musical (musik), interpersonal

(orang), intrapersonal (diri), dan

naturalis (alam) (Femi, Olovia,

2009:37). Dalam teorinya beliau

menjelaskan bahwa setiap individu

memiliki kecerdasan tersebut, namun

ada beberapa kecerdasan yang

menonjol pada setiap individu.

Berdasarkan pengertian di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran PAI dengan pendekatan

MI yaitu melakukan pembelajaran PAI

yang menekankan pada aspek

kecerdasan siswa. Kecerdasan

dijadikan pangkal dan titik tekan yang

mendapat perhatian utama dalam

menyelenggarakan pembelajaran.

Dalam melakukan proses pembelajaran

PAI kecerdasan yang lebih menonjol

dari peserta didik dijadikan acuan

utama dalam pembelajaran. Sehingga

siswa dapat lebih aktif mengembangkan

potensi dirinya dalam pembelajaran.

E. ANALISIS DATA

Berdasarkan hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi yang

dilakukan dalam BAB III, ada beberapa

hal yang perlu dianalisis, yakni

mengenai proses pelaksanaan

pembelajaran pendidikan agama Islam

dengan menggunakan pendekatan

multiple intelligence (MI) di SDIT Ulul

Albab Pekalongan. Untuk menganalisis

data tersebut, ada beberapa tahapan

yang perlu dilakukan yakni

penggolongan, penyaringan, kemudian

penyimpulan dari data-data yang

diterima. Multiple intelligence (MI)

dimulai diterapkan pada tanggal 8 Mei

Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini

ditandai dengan menggunakan multiple

intelligence research (MIR) di SDIT.

1. Analisis terhadap Tujuan

Pembelajaran PAI

Tujuan utama proses

pelaksaan pembelajaran PAI yaitu

supaya materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru tidaak

hanya mencakup ranah kognitif

saja, tapi juga menekankan pada

implementasi dari ajaran Islam

dalam kehidupan anak didik

sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang keimanan

dan ketaqwaannya kepada Allah

Swt. Hasil yang diharapkan dalam

proses pembelajaran PAI yaitu

bagaimana sebagai seorang

muslim peserta didik dapat

merealisasikan ajaran agama Islam

dalam kehidupan sehari-hari. Hal

ini sesuai teori pada bab II

halaman 21, yang menyatakan

bahwa pelaksanaan pembelajaran

PAI bertujuan realisasi dari cita-

Page 9: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

5

cita ajaran Islam itu sendiri, yang

membawa misi kesejahteraan umat

manusia didunia dan akhirat.

2. Analisis terhadap Pendidik PAI

Tenaga pendidik di SDIT

Ulul Albab Pekalongan pada bab

III halaman 55-56 dijelaskan

bahwa tenaga kependidikan

sebanyak 60 orang. Guru yang

telah memiliki kualifikasi SI

mengajar mata pelajaran di kelas,

sedangkan guru yang belum

memenuhi kualifikasi tersebut

mengajar kegiatan ekstrakulikuler

siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

tenaga kependidikan di SDIT Ulul

Albab Pekalongan telah memenuhi

standar kompetensi yang

diperlukan.

3. Analisis terhadap Peserta Didik

PAI

Peserta didik merupakan

salah satu komponen penting

dalam proses pembelajaran PAI

karena peserta didik merupakan

objek pendidikan. Dimana tanpa

adanya peserta didik proses belajar

mengajar tidak akan terlaksana.

Peserta didik di SDIT Ulul

Albab Pekalongan berdasarkan

data pada bab III halaman 57 dapat

diketahui seluruh jumlah siswa

terdiri dari 291 siswi dan 238 siwa

dengan jumlah total 529 siswa dari

kelas 1 sampai kelas 6. Dari setiap

kelas terdiri dari 2 sampai 3

ruangan. SDIT Ulul Albab

Pekalongan menerima siswa

barunya ketika siswa telah

berumur 6-7 tahun. Hal ini sesuai

dengan kebijakan pemerintah,

dimana peserta didik yang telah

berusia 7 tahun bisa mengikuti

penyelenggaraan pendidikan

setingkat SD.

4. Analisis terhadap Materi Pelajaran

PAI

Materi pembelajaran

merupakan komponen penting

dalam proses pelaksanaan

pembelajaran. Materi pelajaran

PAI di SDIT Ulul Albab

Pekalongan pada bab III 60

disebutkan bahwa materi

pembelajaran PAI terdiri dari

Aqidah, Akhlak, Fiqih, Al- Qur’an

Hadits dan Sejarah Kebudayaan

Islam (SKI).

Adapun materi yang

diajarkan meliputi: pertama,

observasi pada tanggal 02 Agustus

2012 dikelas VIb, materi yang

diberikan yaitu peranan Abu Jahl

dalam menghalangi dakwah Nabi

Muhammad saw. Kedua, observasi

tanggal 13 Agustus 2012 dikelas

IVa, materi yang diberikan yaitu

tentang kandungan Q.S Al-fatihah.

Page 10: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

6

Ketiga, observasi tanggal 13

November 2012 di kelas Va,

materi yang dipelajari yaitu

tentang doa al-ma’tsurat. Materi

doa al-ma’tsurat di SDIT Ulul

Albab Pekalongan di masukkan

kedalam bidang studi hadist

sebagai tambahan.

5. Analisis terhadap Strategi

Pembelajaran PAI

Dalam proses pembelajaran

harus ada strategi atau model,

karena sangat menetukan berhasil

atau tidaknya suatu pembelajaran.

Pada bab III halaman 64

disebutkan bahwa model

pembelajaran PAI yang digunakan

di SDIT Ulul Albab Pekalongan

bervariasi diantaranya: metode

ceramah, konsep map, diskusi dan

lain-lain. Dalam memilih strategi

pembelajaran guru harus

memperhatikan aspek kecerdasan

yang dimiliki peserta didik. Hal ini

sesuai dengan teori pada bab II

halaman 33 bahwa strategi

pembelajaran sebagai suatu seni

harus menimbulkan kesenangan

dan kepuasan bagi peserta

didiknya.

Pada bab III halaman 65-70

dijelaskan bahwa proses

pelaksanaan pembelajaran PAI di

SDIT Ulul Albab Pekalongan

meliputi:

Pelaksanaan pembelajaran

PAI kelas VI, Vdan VI, terdiri

dari kegiatan awal pembelajaran

yang dilakukan oleh guru yaitu

mengucapkan salam dan

dilanjutkan dengan memberikan

pertanyaan mengenai materi yang

telah dipelajari atau materi yang

akan dipelajari. Pada bab II hal 36

dijelaskan bahwa pre-teach

merupakan aktifitas untuk

mengetahui tingkat pemahaman

siswa sebelum masuk pada inti

pembelajaran.

Setelah melakukan review

materi yang dipelajari, guru

melakukan apersepsi dengan

berbagai kegiatan seperti

meneriakan yel-yel kelas, senam

otak kanan dan lain-lain. Hal ini

sesuai teori pada bab II halaman

35 di ungkapkan bahwa kegiatan

ini disebut juga dengan zona alfa.

Ada empat kegiatan yang dapat

dilakukan oleh guru dan siswa

untuk masuk ke zona alfa yaitu ice

breaking, fun story, dan brain

gym.

Kegiatan kedua yaitu

kegiatan inti pembelajaran. Pada

kegiatan ini guru menyampaikan

materi pelajaran dengan

Page 11: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

7

menggunakan metode ceramah,

action research dan lain-lain.

Metode ceramah yang digunakan

belum sesuai dengan teori pada

bab II. Sedangkan metode action

research telah sesuai, karena guru

menggunakan waktu 30% dan

kemudian guru menyerahkan 70%

waktu pembelajaran kepada siswa.

Siswa menggunakan waktunya

untuk mencari tugas yang

diberikan oleh guru

diperpustakaan. Dengan demikian

siswa menggunakan modalitas

kinestetik dan visual dalam

mengakses informasi.

Kegiatan yang ke tiga yaitu

kegiatan akhir pembelajaran. Pada

kegiatan ini guru memberikan

pertanyaan mengenai materi yang

telah diajarkan dan memberikan

tugas kepada siswa untuk

dikerjakan dirumah masing-

masing. Kemudian guru menutup

pelajaran dengan salam.

Strategi pembelajaran yang

digunakan di SDIT Ulul Albab

Pekalongan menggunakan strategi

yang bervariasi. Pemilihan strategi

pembelajaran yang dilakukan

belum ditemukan kesesuaian

antara metode pembelajaran

dengan kecerdasan yang dimiliki

siswa. Tahapan-tahapan proses

pelaksanaan pembelajaran PAI

pada bab II hal 35-36 dijelaskan

bahwa pelaksanaan pembelajaran

PAI dengan menggunakan

pendekatan MI meliputi kegiatan

awal zona alfa, pree teach, scene

setting, kegiatan kedua yaitu

penyampaian materi pelajaran

dengan menggunakan metode

pembelajaran dan kegiatan ketiga

yaitu kegiatan akhir pembelajaran

yang meliputi pre teach,

pemberian tugas serta salam.

Dalam kegiatan awal

pembelajaran PAI di SDIT Ulul

Albab Pekalongan belum

ditemukan scene setting.

Modalitas pembelajaran juga

kurang diperhatikan dalam

melaksanakan kegiatan PBM.

Pada bab II halaman 35 dijelaskan

bahwa modalitas belajar yang

tertinggi yaitu dengan modalitas

kinestetik dan visual dengan akses

informasi melihat, mengucapkan

dan melakukan serta melibatkan

emosi siswa.

6. Analisis terhadap Evaluasi

Pembelajaran PAI

Penilaian yang dilakukan

guru PAI di SDIT Ulul Albab

Pekalongan mencakup tiga aspek,

yaitu aspek psikomotorik, aspek

afektif dan aspek kognitif.

Page 12: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

8

Penilaian psikomotorik melalui

sholat berjamaah misalnya, afektif

yaitu dengan melihat bagaimana

anak menerapkan nilai-nilai agama

dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika dikelas kita bisa melihat

bagaimana perilaku siswa ketika

telah mendapatkan materi.

Sedangkan pada aspek kognitifnya

guru melakukan evaluasi dengan

cara menggunakan tes, baik pre

test maupun post test serta dengan

memberikan ulangan harian,

pekerjaan rumah, kerja kelompok

dan lain-lain. Hal ini telah sesuai

dengan penilaian konsep Ability

Test, yaitu test kemampuan.

Konsep test kemampuan adalah tes

yang mengandung konten dan

intruksi yang mencerminkan

kemampuan siswa dalam ranah

yang lebih luas.

F. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

SDIT Ulul Albab Pekalongan

telah menerapkan pendekatan

multiple intelligence (MI), mulai

diterapkan pada tanggal 8 Mei

tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini

ditandai dengan menggunakan

Multiple Intelligence Research

(MIR)

Berdasarkan analisis data dari

hasil penelitian yang telah

dilakukan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

a) Tujuan pembelajaran PAI yaitu

implementasi dari ajaran Islam

itu sendiri dalam kehidupan

anak didik, sehingga peserta

didik menjadi manusia muslim

yang terus berkembang

keimanan dan ketaqwaannya

kepada Allah SWT.

1. Pendidik/ Guru PAI

Tenaga pendidik/guru secara

keseluruhan masih ada yang belum

memenuhi kualifikaasi pendidikan

strata SI. Ini berarti guru belum

mempunyai kompetensi dasar

untuk melaksanakan proses belajar

mengajar.

2. Peserta didik terdiri dari kelas 1-6

telah memenuhi usia ideal bagi

peserta didik. Usia ideal peserta

didi yaitu 7-12 tahun. Kondisi usia

ideal yaitu dimana peserta didik

telah matang secara mental dan

intelektual.

3. Materi pelajaran PAI meliputi

bidang studi qur’an hadist, akidah

akhlak, fiqh serta sejarah

kebudayaan islam (SKI). Untuk

materi SKI baru diberikan di kelas

4. Strategi PAI dengan menggunakan

pendekatan multiple intelligence

(MI), menggunakan strategi atau

model pembelajaran yang

Page 13: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

9

bervariasi, diantaranya: metode

ceramah, pemberian tugas, diskusi,

dan action research. Dalam

pemilihan strategi pembelajaran

aspek kecerdasan siswa kurang

begitu diperhatikan. Pelaksaan

pembelajaran PAI kurang tepat hal

ini disebabkan karena dalam

pelaksanaannya terdapat kekeliruan

dalam menggunakan tahapan

pembelajaran.

5. Evaluasi Proses Pelaksaaan

Pembelajaran PAI

a) Dalam proses evaluasi

pelaksanaan pembelajaran

pendidikan agama Islam

menggunakan konsep

penilaian autentik. Konsep

penilaian autentik terdiri dari

konsep ipsative dengan

menggunakan dua cara yaitu

sebelum pembelajaran dimulai,

serta yang kedua yaitu diakhir

pembelajaran. Sedangkan

konsep kedua dengan

menggunakan konsep

penilaian ability test atau test

kemampuan meliputi tiga

aspek yaitu aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik.

b) Teknik penilaian terdiri dari

test dan teknik non tes.

c) Bentuk-bentuk penilaian

menggunakan tes tertulis, tes

lisan, dan tes perbuatan.

2. Saran

Pada bagian ini, penulis

mengemukakan beberapa saran

ataupun masukan berdasarkan

temuan mengenai proses

pelaksanaan pembelajaran PAI

dengan menggunakan pendekatan

MI di SDIT Ulul Albab

Pekalongan, antara lain:

1. Untuk Kepala Sekolah dan

Pengurus Sekolah

a. Kepada kepala sekolah

untuk lebih giat lagi dalam

meningkatkan pemahaman

tentang apa itu multiple

intellince (MI), kepada

guru-guru dan stakeholder

lainnya.

b. Kepada kepala sekolah

untuk lebih sering

memberikan pelatihan MI

kepada semua guru-guru

terutama guru PAI.

c. Bagi pengurus sekolah,

seyogyanya dapat

meningkatkan sarana dan

prasarana yang ada, dengan

menyediakan alat

penunjang berbasis

teknologi dalam

pembelajaran seperti

Page 14: PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN …eprints.ums.ac.id/26810/11/11._Naskah_Publikasi.pdf · (angka), visual spasial (gambar), kinestetik jasmani (tubuh), musical ... dirancang

10

penyedian LCD, tape

recorder dan lain-lain.

2. Untuk Guru Pendidikan Agama

Islam

a. Guru pendidikan agama

Islam perlu memikirkan lagi,

bagaimana strategi atau

model pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang

akan di sampaikan, kepada

peserta didik.

b. Pemilihan setrategi

pembelajaran hendaknya

memperhatikan hubungan

materi dengan tujuan

pembelajaran, materi,

kemampuan guru, kondisi

siswa, fasilitas yang tersedia,

kondisi belajar mengajar,

tempat belajar serta

kecerdasan siswa,

c. Guru Pendidikan Agama

Islam dengan menggunakan

pendekatan MI dalam proses

pembelajaran sebaiknya

menggunakan scene setting.

Karena pelaksanaan

pembelajaran PAI di SDIT

Ulul Albab Pekalongan

belum menggunakan scene

setting sesuai teori yang ada

pada bab II.

d. Guru Pendidikan Agama

Islam perlu menyusun

setrategi pembelajaran yang

lebih kreatif lagi. Sehingga

siswa berperan aktif dalam

pembelajaran di kelas.

3. Penutup

Alhamdulilah, segala puji bagi

Allah SWT, dengan rahmatnya

pula penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir dari program studi yang

penulis tempuh.

Penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini,

masih banyak kekurangan dan jauh

dari sempurna. Oleh karena itu

saran dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan karya tulis ini

sangat diharapkan.

Akhirnya, penulis hanya dapat

mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada pihak-

pihak yang telah membantu di

dalam penyusunan skripsi ini,

semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Solo, 04 November -2013