proses membangun kapal - iperindo

145

DIREKTORI

IP E R I N D O

PROSES MEMBANGUN KAPAL

Banyak stakeholders yang memper tanya kan bagaimana sebenarnya proses membangun

sebuah kapal. Sebab, selama ini sedikit sekali buku-buku yang mengulas tentang pengetahuan membangun kapal. Kali ini, disajikan bagaimana tahapan dan proses membangun kapal hingga kapal diserahkan untuk selanjutnya dioperasikan oleh pemiliknya. Secara umum, tahapan membangun kapal kita golongkan ke dalam empat kegiatan besar yakni kegiatan-kegiatan Pra Design, Proses Design, Produksi dan Delivery.

Many stakeholders questioned the actual process of building a ship. Because, so far there are very few books that review the knowledge of building ships. This time, it was presented how the stages and process of building the ship until the ship is submitted for further operation by the owner. In general, the stages of building our ship classify into four major activities, namely the activities of Pre Design, Process Design, Production and Delivery.

SHIPBUILDING PROCESS

*Tulisan diolah dari berbagai sumber*This Writing is processed from various sources

PRA DESIGN DESIGN PRODUCTION DELIVERY

OWNER OWNERSHIPYARD SHIPYARD

SHIPBUILDING PROCESS

TENDER, CONTRACT & SHIPYARD

SETUP

CONCEPTUAL, PRALIMINARY, CONTRACT &

DETAIL DESIGN

MINUTE OF DELIVERY

SETUP, MOULD LOFT, FABRICATION,

ASEMBLY, ERECTION

LAUNCHING AND TESTING

146DIREKTORI

IP E R I N D O

Tahapan Pra Design

Pra design adalah tahapan dimana proses membangun kapal baru masih berada pada tahapan tender dan kontrak. Tujuan tender adalah untuk mendapatkan galangan kapal yang terbaik dan mampu membangun kapal yang diinginkan oleh owner. Selain itu, tender juga dilaksanakan untuk memperoleh harga dan penawaran yang terbaik dari para galangan yang memiliki kemampuan di dalam membangun kapal yang diinginkan oleh owners.

Pada tahapan tender, owner membuka penawaran umum kepada beberapa perusahaan galangan yang akan mengerjakan proyek pembangunan kapal. Perusahaan galangan yang dianggap capable akan dipilih oleh owner untuk melaksanakan proyek pembangunannya. Dalam hal ini, galangan yang memenangkan tender pembangunan kapal tersebut selanjutnya diikat dalam sebuah kontrak kerjasama.

Kontrak kerjasama berisi persetujuan-persetujuan yang disepakati antara pemesan (owner) dengan pihak galangan dan menjadi dasar utama di dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kapal nantinya. Beberapa hal yang biasanya menjadi materi kontrak adalah persyaratan–persyaratan umum yang ditentukan oleh pemilik kapal yang sifatnya mengikat galangan pembangunan pembangun, spesifikasi teknis kapal yang akan dibangun, Gambar Rencana Umum (General Arrangement Plan) Kapal serta jadwal

Pre Design Stage

Pre design is the stage where the process of building a new ship is still at the tender and contract stages. The purpose of the tender is to get the best shipyard and be able to build the ship that the owner wants. In addition, tenders are also carried out to get the best prices and offers from the shipyard who have the ability to build the ship that the owners want.

At the tender stage, the owner opens a public offering to several shipyard companies that will work on ship construction projects. Capable shipyard companies will be selected by the owner to carry out the construction project. In this case, the shipyard that won the shipbuilding tender was then bound in a cooperation contract.

The cooperation contract contains agreements agreed between the buyer (owner) and the shipyard. It becomes the main basis in carrying out the ship building activities later. Some of the things that are usually subject to contract materials are general requirements determined by the ship owner. The nature of contract is binding on the construction of the shipyard, the technical specifications of the ship to be built, the General Arrangement Plan and the timetable completion of work as from

Bab06

THE NEW SHIPBUILDING PROCESS

147

DIREKTORI

IP E R I N D O

the issuance of a Work Order Letter (SPK) until the ship is handed over to the ship owner.

In these two stages, the shipyard owner usually will prepare his shipyard to plan the work of building a ship according to the order of the ship owner. The shipyard owner usually appoints a Plan & Production Control Department (PPC Dept.) and appoints one Project Head to plan the ship’s construction. Furthermore, the PPC Dept. and the Project Head immediately take the deadline for completion. After that, they count down until the ideal time to start the production process immediately to reduce the risk of delay.

Design Process

The design stage is one of the crucial stages where the detailed plan of the ship to be built is at this stage. Usually, the process is carried out by a marine engineer and ship architect. In general, there are four stages that will be passed in the design process of this ship. The first is conceptual design, namely a work that will produce the number and size of the ship (hull size), speed, driving force requirements, general plan drawings, estimation of ship crew requirements and so on.

waktu penyelesaian pekerjaan yang terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK) hingga adanya serah terima kapal kepada pemilik kapal.

Pada dua tahapan tersebut, biasanya pemilik galangan akan mempersiapkan galangannya untuk merencanakan pekerjaan membangun kapal sesuai pesanan pemilik kapal. Pemilik galangan biasanya menunjuk Plan & Production Control Department (PPC Dept) dan menunjuk satu orang Kepala Proyek untuk membuat perencanaan pembangunan kapal tersebut. Selanjutnya, PPC Dept dan Kepala Proyek segera mengambil batasan waktu puncak penyelesaian, lalu dihitung mundur hingga didapatkan waktu ideal untuk segera memulai proses produksi untuk mengurangi risiko keterlambatan.

Proses Design

Tahapan design adalah salah satu tahapan krusial dimana rencana detail kapal yang akan dibangun ada di tahapan ini. Biasanya, prosesnya dilakukan oleh seorang marine engineer dan arsitek kapal. Secara umum ada empat tahapan yang akan dilalui dalam proses design kapal ini. Pertama conceptual design yakni pekerjaan yang akan menghasilkan jumlah dan besarnya kapal (hull size), kecepatan, kebutuhan tenaga penggerak, gambar rencana umum, estimasi kebutuhan crew kapal dan sebagainya.

Bab06


148DIREKTORI

IP E R I N D O

Kedua preliminary design adalah tahapan untuk mendapatkan gambaran utama kapal dan kecepatan servicenya, daya motor yang diperlukan dan daftar sementara peralatan permesinan. Pengembangan tahapan ini akan menghasilkan kepastian secara teknis bahwa semua persyaratan perancangan kapal dapat terpenuhi.

Ketiga contract design biasanya menghasilkan satu set spesifikasi dan gambar kapal serta daftar peralatan permesinannya. Ini adalah tahapan penting guna menuju tahapan detail design sehingga memungkinkan galangan pembangun memahami kapal yang akan dibangun dan estimasi biaya pembuatan kapal secara akurat.

Keempat detail design adalah tahapan dimana hasilnya adalah gambar kerja dan kebutuhan data lainnya yang menjadi dokumen utama dalam memandu galangan pembangun pengerjaan pembangunan kapal. Pada tahapan ini, seluruh kebutuhan permesinan, baik

The second preliminary design is the stage to get the main description of the ship and the speed of the service, the motor power needed and the temporary list of machinery equipment. The development of this stage will produce technical certainty that all ship design requirements can be fulfilled.

The three contract designs usually produce a set of specifications and ship drawings as well as a list of machinery equipment. This is an important step towards the detail design stage so that it allows the building docker to understand the ship to be built and the estimated cost of shipbuilding accurately.

The fourth detail design is the stage where the result is a working picture and other data needs which are the main documents in guiding shipbuilding construction work on ship construction. At this stage, all machinery needs, both the main engine and auxiliary machinery,

Bab06


149

DIREKTORI

IP E R I N D O

navigation equipment and other equipment to the parts of the ship, have been confirmed and become the final reference for the building dockyard.

Ship production

The production stage is the longest of all stages in order to build a ship. There are a number of stages that are usually passed in the production process of this ship.

1. Production preparation, which is an initial stage that must be carried out to regulate the conditions so that the ship building work can be carried out properly. The scope of this stage includes: First, preparation of production documents which include images and material lists, estimates of labor requirements, and estimates of material requirements. Second, the readiness of the workforce with regard to qualifications and the number of workers needed. Third, material that must be prepared by considering the condition or stock of the warehouse, the use of material for work, ordering/buying material from outside (the amount and time of purchase). Fourth, facilities and production facilities which include: the ability of the production workshop, the capacity of the machines, the lifting equipment available (number, capacity, type and place), the condition of building berth.

mesin utama maupun mesin bantu, peralatan navigasi maupun peralatan lainnya hingga bagian-bagian kapal, sudah terkonfirmasi dan menjadi acuan final bagi galangan pembangun.

Produksi Kapal

Tahapan produksi adalah yang paling lama dari seluruh tahapan dalam rangka membangun kapal. Ada sejumlah tahapan yang biasanya dilalui pada proses produksi kapal ini.

1. Persiapan produksi yakni satu tahap awal yang harus dilakukan untuk mengatur keadaan-keadaan sehingga pekerjaan pembangunan kapal dapat dilaksanakan dengan baik. Ruang lingkup tahapan ini meliputi: Pertama, penyiapan dokumen produksi yang meliputi gambar dan daftar material, perkiraan kebutuhan tenaga kerja, dan perkiraan kebutuhan material. Kedua, kesiapan tenaga kerja yang kaitannya dengan kualifikasi dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Ketiga, material yang harus dipersiapkan dengan mempertimbangkan keadaan atau stock gudang, pemakaian material untuk pekerjaan, pemesanan/pembelian material dari luar (jumlah dan waktu pembelian). Keempat, fasilitas dan sarana produksi yang meliputi : kemampuan bengkel produksi, kapasitas mesin-mesin, alat-alat angkat yang tersedia (jumlah , kapasitas, macam dan tempat ), keadaan building berth.

Bab06


150DIREKTORI

IP E R I N D O

2. Mould Loft yakni gambar produksi ke ukuran yang sebenarnya. Namun karena perkembangan zaman penggambaran ini bisa diganti dengan gambar produksi yang dibuat dengan menggunakan software dengan skala yang diperlukan. Mould loft ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan sebuah kapal, karena dapat membuat bagian-bagian kapal yang rumit seperti bagian buritan dan haluan. Di galangan kapal fungsi Mould Loft sangat penting sekali karena merupakan sarana yang menghubungkan antara kegiatan perencanaan dan kegiatan produksi.

3. Fabrikasi ini merupakan tahapan dimana material kapal mulai dibentuk sesuai dengan bentuk

2. Loft Mold is a picture of production to the actual size. But now in line with this era development, depiction can be replaced with a picture of production made using software with the required scale. This loft mold is very much needed in the construction of a ship since it can make the parts of the ship complicated such as the stern and bow. The function of Mold Loft in shipyard is very important because it is a means of connecting between planning activities and production activities.

3. Fabrication is the stage where the ship material is formed according to the shape of the ship. At this stage,

Bab06


151

DIREKTORI

IP E R I N D O

there are a number of activities like material identification where all material will be checked and confirmed in accordance with the standards set. The next step is providing the work mark on the material (marking), cutting plate, forming in some ship construction which has an arch-shaped part, fabrication fittings which are adjusting the materials to be combined and welding fabrication, namely connecting the parts which has been blocked by welding defects.

4. Asembly is the installation of plate parts from cutting results so that they are assembled into panels, and the panel is again assembled into a section or block. Asembly

kapal.Pada tahapan ini, biasanya terdiri dari sejumlah kegiatan yakni indentifikasi material dimana seluruh material akan dicek dan dipastikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kemudian memberikan tanda kerja pada material (marking), pemotongan plat (cutting), forming pada beberapa konstruksi kapal yang terdapat bagian berbentuk lengkungan, fitting fabrication yakni penyetelan material-material yang akan digabungkan dan welding fabrication yakni penyambungan bagian-bagian yang telah diadang degan cacra pengelasan.

4. Asembly adalah pemasangan bagian-bagian plat dari hasil cutting agar dirangkai menjadi sebuah panel-panel, dan panel tersebut dirangkai lagi menjadi

Bab06


152DIREKTORI

IP E R I N D O

sebuah section atau block. Asembly terdiri dari dua proses. Pertama, proses Sub–Assembly yang terdiri dari penyambungan (Fit-up) dan pengelasan atas beberapa komponen kecil menjadi komponen per panel. Kedua, proses assembly yakni pembangunan kapal per blok. Adapun Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini meliputi penyambungan pelat, pemasangan stiffeners, merakit floor, pemasangan face plates dan merakit web frames. Untuk galangan yang menggunakan metode blok, maka pada tahap assembly sudah dikerjakan penyambungan seksi-seksi blok menjadi blok. Karena pada galangan ini menggunakan metode block, maka tiap-tiap seksi block digabung pada tahap ini.

5. Erection merupakan penyambung-an seksi/blok kapal yang telah selesai dikerjakan pada tahap assembly, misalnya untuk pembangunan dengan metode seksi adalah, seksi blok dasar, seksi blok lambung, seksi blok sekat melintang dan, seksi blok deck, sesuai dengan letaknya sehingga terbentuk badan papal. Jenis pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Loading yakni yaitu peng-angkat an atau pemindahan seksi blok yang sudah ada di building berth dengan bantuan crane.

Bab06


consists of two processes. First, the Sub-Assembly process which consists of connecting (Fit-up) and welding of several small components into components per panel. Second, the assembly process is the construction of ships per block. What has to be done at this stage includes connecting plates, installing stiffeners, assembling the floor, installing face plates, and assembling web frames. For shipyards that use the block method, connecting the block sections to blocks has been done at assembly stage. Since this shipyard uses the block method, then each block section is combined at this stage.

5. Erection is the connection of the section/block of the ship that has been completed in the assembly stage, for example for development with the section method, basic block section, hull block section, transverse bulkhead block section, and deck block section according to location so that the papal body is formed. The types of work carried out at this stage are:

a. Loading, namely lifting or removal of existing block sections at the building berth with the help of a crane.

153

DIREKTORI

IP E R I N D O

b. Adjusting yakni meletakkan seksi blok pada keel blok dan side blok yang telah diatur sesuai dengan marking dok serta mengatur paju pada keel blok dan side blok yang kurang tepat agar seksi blok tersebut tidak bergerak dan untuk kelurusan antar seksi blok.

c. Fitting yakni meletakkan seksi blok sesuai pada tempatnya, kemudian dilakukan las ikat atau memasang pelat setrip agar seksi tersebut tidak bergeser sehingga benar-benar siap untuk dilakukan pengelasan.

d. Welding Sebelum dilakukan pengelasan penuh, terlebih

Bab06


b. Adjusting, which is putting the block section on the keel block and side blocks that has been arranged according to the marking dock and adjusting the keel block and side blocks which is not appropriate so that the block section is not moving and for alignment between the block sections.

c. Fitting, which is to put the block section in its place, then weld it or attach the strip plate so that the section does not shift so that it is completely ready for welding.

d. Welding. Before full welding is carried out, an inspection of

154DIREKTORI

IP E R I N D O

dahulu dilakukan pemeriksaan ketepatan usuran dan bentuk serta kelurusan dan kedataran seksi blok oleh pihak Quality Assurance dan class. Dan jira sudah tidak ada masalah, maka dilakukan pengelasan denga metode dan urutan pengelasan yang sesuai. Setelah pengelasan selesai, dilakukan pemeriksaan terhadap hasil pengelasan tersebut, agar produk kapal sesuai dengan standar mutu yang telah disepakati.

e. Finishing yakni menghilangkan cacat-cacat baik karena deformasi sebelum maupun akibat pengelasan pelat pengikat atau pengelasan pelat.

Bab06


the accuracy, shape and straightness of the block section is carried out by Quality Assurance. And if there are no problems, then welding is done with the appropriate welding method and sequence. After the welding is complete, an examination of the results of the welding is caarry out so that the ship’s products are in accordance with agreed quality standards.

e. Finishing, namely the proses of eliminating defects both due to deformation before or due to welding of bonding plates or plate welding.

155

DIREKTORI

IP E R I N D O

Launching

Launching atau peluncuran kapal adalah suatu proses menurunkan badan kapal dari landasan peluncuran di galangan ke air. Peluncuran kapal merupakan salah satu proses paling penting dari seluruh proses pembangun kapal. Dalam hal ini, kapal harus dilengkapi dengan peralatan peluncur.

Ada beberapa metode peluncuran kapal yang dikenal di seluruh dunia.

1. Gravitational type launching yakni proses peluncuran kapal dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Metode ini ada dua jenis yakni End Launching yakni peluncuran kapal yang arahnya ke depan atau belakang, dan Slide Slidway Launching yakni metode peluncuran dengan dari sisi samping lambung kapal.

2. Floating-Out Type Launching dilaksanakan untuk kapal yang dibangun pada dermaga kering yang diluncurkan dengan cara mengisi dermaga tersebut dengan air. Meskipun investasinya tinggi, metode ini dianggap paling aman.

3. Metode Mechanical Type Launching membutuhkan fitur mekanik untuk meluncurkan kapal. Metode ini digunakan untuk launching kapal-kapal berukuran kecil.

4. Airbag Launching merupakan teknik inovatif dan aman untuk meluncurkan kapal ke dalam air. Dalam 10 tahun terakhir, metode ini paling berkembang dan banyak digunakan di seluruh dunia.

Bab06


Launching

Launching is a process of lowering the ship’s body from the launch pad in the shipyard to water. The launch of the ship is one of the most important processes of the entire ship building process. In this case, the ship must be equipped with launch equipment.

There are a number of ship launching methods known throughout the world.

1. Gravitational type launching is the process of launching ships using the gravitational force of the earth. There are two types of this method, namely End Launching, namely the launch of the ship in the direction of the front or back, and Slidway Launching, the launch method with the side of the hull of the ship.

2. Floating-Out Launching Type is carried out for ships built on a dry dock launched by filling the dock with water. Even though the investment is high, this method is considered the safest.

3. Mechanical Type Launching methods require mechanical features to launch ships. This method is used to launch small-sized vessels.

4. Airbag Launching is an innovative and safe technique for launching ships into water. In the last 10 years, this method has been the most developed and is widely used throughout the world.

156DIREKTORI

IP E R I N D O

Sea Trial

Sea Trial adalah percobaan yang dilakukan untuk memastikan kapal yang dbangun sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipesan oleh pihak owner . sea trial dilakukan termausk menguji kapal dan sistem yang berjalan. Dalam sea trial ini, akan dilakukan pengujian performa kapal yang dilakukan owner kapal dan pihak galangan. Pengujiannya meliputi kecepatan, manuver, penurunan dan penarikan jangkar, pemadam kebakaran, dan yang menyangkut keseluruhan fungsi peralatan dan perlengkapan di kapal pada saat nanti kapal berlayar.

Delivery

Setelah proses sea trial lulus, pihak pemilik juga menyetujui, maka proses pembangunan kapal akan segera selesai. Sebagai tanda bahwa pembangunan kapal selesai adalah ketika hasil konstruksi sudah disetujui oleh klasifikasi dan owners sehingga proses delivery dapat dilakukan yang ditandai dengan ditandanganinya berita acara serah terima.

Sea Trial

Sea Trial is an experiment conducted to ensure that the ship is built in accordance with the technical specifications ordered by the owner. The sea trial is carried out including testing the ship and the running system. In this sea trial, ship performance testing will be carried out by the ship owner and shipyard. The tests include speed, maneuvering, drop and withdrawal of anchors, fire extinguishers, and concerning the overall functions of equipment and equipment on the ship at the time the ship sails.

Delivery

After the sea trial process passed and the the owner also agreed with the trial, the ship building process will be completed soon. As a sign that the construction of the ship is complete is when the construction results have been approved by the classification and owners. Finally, the delivery process can be carried out which is indicated by the receipt of the minutes of the handover.

Bab06


proses membangun kapal - iperindo

Documents