proses kreatif dalam pembuatan iklan koran di pt. …/proses...ii persetujuan disetujui untuk...
TRANSCRIPT
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA 2009
PROSES KREATIF DALAM PEMBUATAN IKLAN KORAN DI PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING
Oleh Gembong Triantoro
D1306082
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2009
ii
PERSETUJUAN
Disetujui Untuk Dipertahankan
Dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir
Diploma III Komunikasi Terapan Jurusan Periklanan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pembimbing
Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si. NIP. 19500926 198503 1 001
iii
PENGESAHAN
Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Tugas Akhir
Jurusan Diploma III Periklanan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pada Hari : .................
Tanggal : .................
Panitia Penguji :
1. Pembimbing :
Drs. Surisno Satrio Utomo, M.Si. (…………………….) NIP. 19500926 198503 1 001
2. Penguji :
Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M.Si. (……………………) NIP. 131 283 610
Mengetahui
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Drs. Supriyadi, SN, SU NIP. 130 936 616
iv
MOTTO
Hidup Adalah Perjuangan
Jadi
Berjuanglah Untuk Menang
Jalan tidak slalu lurus jadi
Hadapi masalah dengan ketenangan
v
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadirat ALLAH
SWT
Karya Kecil ini Ku Persembahkan Kepada :
Almarhumah Ibunda Tersayang
Babe Ku yang paling TOP atas segala perjuangan,
Kasih Sayang dan segala yang diberikan kepadaku
Teman-teman, Rekan-rekan Seperjuangan..........
Rival22 q............
Thanks 4 all..............
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan keHadirat ALLAH SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya.
Tugas akhir yang berjudul PROSES KREATIF DALAM PEMBUATAN
IKLAN KORAN DI PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING ini merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya di bidang komunikasi
terapan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak
terlepas dari bimbingan, petunjuk serta arahan dari berbagai pihak yang dengan
penuh kesadaran memberi dan meluangkan waktu, tenaga, pikiran serta motivasi
baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila ada rangkaian kata yang
lebih indah melebihi ucapan terima kasih, dengan segenap ketulusan dan
keikhlasan serta kerendahan hati akan penulis sampaikan kepada Keluarga
Tercinta, atas segala dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si., selaku Ketua Jurusan D III Komunikasi
Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Bapak Drs. Surisno Satrijo Utomo, Msi selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir
ini.
4. Segenap dosen pengajar yang telah memberikan bekal pengetahuan,
ketrampilan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Sebelas Maret.
5. Bapak Iswanto selaku pimpinan di PT. Octa Mitra Media Advertising
vii
6. Bapak Sodiq ritwanto selaku Ad Director di PT. Octa Mitra Media
Advertising
7. Teman-teman seperjuangan danang,mbah beer, toyib kris temen2 eks
kontrakan niko, xotret, dan seseorang yang munkin belum ku temukan
rimbanya trimakasih atas motivasi yang selama ini di berikan.
Serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga amal
perbuatan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya. Hal ini
dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan tangan terbuka penulis
mengharapkan dan menerima saran yang bersifat membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Akhirnya penulis berhrap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Surakarta, Juni 2009
penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................ iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................. vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan Dan Manfaat KKM..................................................... 5
1. Tujuan Umum ................................................................... 5
2. Tujuan Khusus .................................................................. 6
D. Waktu dan Tempat KKM........................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8
A. Definisi Iklan........................................................................... 8
B. Fungsi dan Peranan Iklan........................................................ 8
C. Iklan dalam Media Cetak ........................................................ 9
D. Keunggulan dan Kelemahan dalam Media Cetak................... 11
E. Strategi Kreatif ........................................................................ 12
F. Perumusan Strategi Kreatif ..................................................... 18
1. Tahap Pertama................................................................... 18
2. Tahap Kedua ..................................................................... 18
3. Tahap Ketiga ..................................................................... 19
ix
BAB III PROFIL PERUSAHAAN........................................................... 20
A. Sejarah Singkat ....................................................................... 20
B. Prestasi Perusahaan ................................................................. 22
C. Daftar Klien Pelanggan OCTA Advertising .......................... 23
D. Struktur Organisasi ................................................................. 24
E. Budaya Kerja .......................................................................... 25
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG..................................................... 27
A. Tempat Pelaksanaan KKM ...................................................... 27
B. Pelaksanaan Kuliah Verja ........................................................ 27
C. Pelaksanaan Magang ................................................................ 31
BAB V PENUTUP.................................................................................... 34
A. Kesimpulan ............................................................................. 34
B. Saran ....................................................................................... 34
a. Bagi Diploma III Periklanan UNS ...................................... 35
b. Bagi PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING........... 35
Daftar Pustaka
Lampiran
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era serba terbuka saat ini, lalu lintas informasi terjadi sangat cepat
dan beragam melewati batas geografis, ruang dan waktu. Demikian halnya
terjadi pada dunia periklanan dewasa ini. Kondisi tadi harus diantisipasi oleh
insane-insan periklanan dan pihak yang terkait dengan pemasaran pada
umumnya.termasuk pula agensi yang dalam hal ini sangat berkepentingan.dan
menjadi nafas dalam perrkembangan periklanan. Upaya dan usaha telah
banyak dilakukan oleh agensi didalam mengantisipasi setiap permasalahan
yang berhubungan dengan arus informasi yang teramat deras mengalir,
diantaranya dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM),
memperbaiki kinerja usaha dan daya saing agar mampu bertahan didalam
pesaingan dengan sesama biro iklan.
Perkembangan dunia usaha yang sedemikian pesat menjadikan adanya
persaingan bisnis yang kompetitif dan ketat. Hadirnya berbagai macam
produk dan jasa di pasar semakin mempertinggi adanaya persaingan diantara
produsen. Pasar yang sedemikian penuh sesak oleh kehadiran produk-produk
dan jasa semakin bertambah penuh oleh kehadiran pemain-pemain baru yang
notabene merupakan pesaing yang mau tidak mau harus diantisipasi dengan
strategi yang tepat dan jitu.
Bahwa informasi dan promosi mengenai produk dan jasa haruslah
disampaikan secara tepat dan terencana. Dalam konteks inilah iklan sebagai
xi
salah satu bentuk promosi dan informasi hadir. Tak dapat dipungkiri
kehadiran iklan menjadi salah satu fenomena bisnis yang mau tidak mau para
pelaku bisnis tidak bisa menghadiriya.
Bagi masyarakat Indonesia, kehadiran iklan bukanlah merupakan hal
yang asing. Sudah sejak lama masyarakat Indonesia merasakan kehadiran
iklan. Fungsi-fungsi strategis iklan membuat banyak produsen memandang
periklanan sebagai bagian dari investasi jangka panjang mereka yang tentunya
diharapkan akan meningkatkan penjualan dan keuntungan dari produk dan
jasa mereka. Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan
bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix).
Sebagai suatu perusahaan dengan jumlah pelayanan terbatas, maka
biro iklan harus melayani setiap klien secara individual. Tak beda dengan
perusahaan lain, maka biro iklan juga memiliki suatu organisasi dengan empat
bagian utama, yaitu Creative Departement, Media Departement, Account
Executive Departement, dan Finance Departement. Keempat bagian tersebut
adalah satu kesatuan yang saling melengkapi dan mendukung satu sama lain.
Masing-masing departemen tersebut bekerja secara team work sehingga ada
suatu kerjasama yang baik di dalam pembuatan dan selama proses kegiatan
periklanan.
Untuk menjadi mitra yang saling melengkapi dan mendukung, maka
biro iklan perlu mengetahui dan mengenal klien secara mendalam. Biro iklan
harus memiliki data yang lengkap mengenai klien, kemampuan dan
kredibilitas klien, bahkan harus tahu kelebihan dan kekurangan klien
xii
dibanding pesaing. Hal tersebut akan lebih memudahkan dalam
mengidentifikasi posisi klien di pasar, dan mengenal klien dengan baik maka
akan terjalin suatu hubungan yang saling menguntungkan dalam proses kerja.
Selain perusahan klien yang di kenal dengan baik, biro iklan juga harus lebih
mengenal produk klien secara detail sehingga setiap langkah pemasaran dapat
diambil dengan baik dan benar sesuai kebutuhan.
Dikarenakan adanya kecenderungan para produsen untuk
mempercayakan seluruh kegiatan perencanaan promosi produknya kepada
perusahaan periklanan full services agency yang kebanyakan berpusat di kota-
kota besar membuat lahan bisnis periklanan di daerah semakin sempit.
Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah. Perusahaan periklanan
masih mempunyai kesempatan dalam mengembangkan lahan bisnis
periklanan daerah. Keberhasilan sebuah produk di pasar, ditentukan oleh
banyak faktor. Salah satunya adalah strategi kreatif dari iklan tersebut
perjalanan sebuah konsep iklan mau tidak mau haruslah melalui proses kreatif
di departemen kreatif dalam sebuah biro iklan.
Proses kreatif sebuah konsep iklan memerlukan banyak sekali
pemikiran-pemikiran yang jitu, baru, berani atau bahkan kadangkala
diperlukan sebuah pemikiran yang aneh sekalipun dan menentang arus. Hal
ini sangatlah diperlukan karena untuk menghasilkan sebuah karya iklan yang
bagus.
Proses kreatif adalah sebuah pekerjaan yang sangat besar dan
memerlukan ide-ide atau gagasan yang baru agar dapat dihasilkan sebuah
xiii
karya besar yang tentu saja hal itu akan bedampak pada keberhasilan produk
di pasar.
Proses kreatif departemen kreatif sebuah biro iklan yang baik,
haruslah terencana dan kontinyu. Tentu saja akan menghasilkan sebuah karya
yang baik pula. Akan tetapi apabila proses kreatif departemen kreatif sebuah
biro iklan itu berjalan dengan acak-acakan, tidak kontinyu serta tanpa sebuah
konsep yang matang maka dapatlah kita bayangkan seperti apa iklan yang
akan dihasilkan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk memaparkan
proses kreatif pada departemen kreatif dalam membuat iklan yang kreatif
dalam pembuatan iklan di PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING. Pada
dasarnya proses kreatif sebuah biro iklan adalah sama. Yang membedakan
antara biro iklan satu dengan biro iklan yang lain hanyalah masalah teknis di
lapangan saja.
Dalam laporan ini akan difokuskan pada proses kerja departemen
kretif di PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING dalam mengkonsep
menemukan ide dan sampai tahap proses kreatif. Tentu saja akan terdapat
banyak sekali perbedan secara teknis di bandingkan dengan biro iklan yang
lain, karena hal tersebut haruslah di sesuaikan dengan kondisi dan keadaan
masing-masing biro iklan.
xiv
B. Perumusan Masalah
Dari uraian Latar Belakang diatas, maka dapat ditentukan perumusan
masalah dalam laporan ini adalah:
“ Bagaimana proses kreatif pembuatan iklan Surat Kabar di PT. OCTA
MITRA MEDIA ADVERTISING Yogyakarta? “.
C. Tujuan Dan Manfaat KKM
3. Tujuan Umum
a. Untuk menerapkan dan mempraktekan semua teori dan ilmu yang
didapatkan di kampus kedalam perusahaan periklanan.
b. Mempelajari dunia periklanan terutama dalam proses kerja departemen
kreatif dalam sebuah biro iklan.
c. Mencari pengalaman dan mencoba memahami profesionalisme kerja.
d. Untuk dapat mengetahui secara langsung serta memahami pembuatan
desain kreatif yang biro iklan di PT. OCTA MITRA MEDIA
ADVERTISING.
e. Dapat memberikan perbandingan antara apa yang akan di dapat di
bangku perkuliahan dengan realitas yang ada dalam dunia kerja di
perusahaan periklanan, serta melaksanakan magang.
xv
4. Tujuan Khusus
a. Bagi Mahasiswa
1) Mendapat pengetahuan lebih tentang etos kerja pada perusahaan
periklanan yang bersangkutan.
2) Mengetahui lebih dekat tentang birokrasi yang terjadi pada
perusahaan periklanan,
3) Memperoleh pandangan yang lebih luas dan menyeluruh tentang
bidang keilmuan, kedisiplinan kerja serta prinsip seorang pekerja
periklanan.
4) Memperoleh ketrampilan serta sikap yang profesional.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1) Mengumpulkan data dan bahan untuk keperluan proses pengerjaan
tugas akhir sebagai syarat kelulusan Diploma III Komunikasi
Terapan Program Studi Advertising Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2) Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi dan kebutuhan
nyata dunia kerja untuk mengembangkan kurikulum perkuliahan.
3) Sebagai mitra dialog atau tukar pendapat antara karyawan dengan
peserta magang tentang ilmu dan teori apa saja yang bisa
diterapkan pemagang pada dunia periklanan.
xvi
D. Waktu Dan Tempat KKM
Kuliah Kerja media ini dilaksanakan selama dua bulan dari tanggal 2
februari sampai dengan 31 maret 2009.
Dengan tempat Kuliah Kerja Media di :
PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING
Jl. Ronodigdayan 51 Yogyakarta 55211
Telp (0274) 588133 Fax 510473
e-mail: octa _yahoo.com
xvii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
G. Definisi Iklan
Definisi iklan oleh masyarakat periklanan Indonesia adalah:
Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media,
ditujukan kepadan sebagian atau seluruh masyarakat.
Dan periklanan didefinisikan sebagai:
Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan dan pengawasan
penyampaian iklan.1
Sedangkan Institusi Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan
periklanan adalah sebagai berikut:
Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang
diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau
jasa tertentu dengan biasa yang semurah-murahnya.2
Iklan adalah suatu kekuatan yang menarik, ditujukan kepada kelompok
pembeli tertentu, dilakukan oleh produsen atau pedagang, agar dengan
demikian dapat dipengaruhi penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang
menguntungkan baginya.3
H. Fungsi dan Peranan Iklan
Fungsi dan peranan periklanan adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat pemasaran
Disini iklan berfungsi menjelaskan produk dengan teknik-teknik tertentu
untuk menimbulkan daya tarik khalayak terhadap produk.
a. Mengidentifikasi produk dan menjelaskan perbedaannya dengan
produk lainnya.
b. Mengkomunikasikan informasi mengenai produk.
1 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan aplikasi di Indonesia, hal 11 2 Frank Jefkins, Periklanan, hal 5 3 Nuryanto, Periklanan, hal 5
xviii
c. Menguanjurkan percobaan produk baru secara bertahap dan akhirnya
tetap bagi para pembeli dan para pemakainya.
d. Merangsang penyebaran dan akhirnya berakibat peningkatan
penggunaan produk.
e. Membangun rasa cinta dan dekat pada produk sehingga konsumen terus
merasa terikat dalam jangka waktu lama.
2. Sebagai alat komunikasi
Kekuatan persuasif yang dimiliki iklan merupakan unsur terpenting
sebagai alat komunikasi yang menggoda dan meluluhkan hari konsumen.
a. Memberikan penerangan informasi tentang suatu barang, jasa, gagasan
yang lebih bisa diketahui oleh suatu pihak dan dijual kepada pihak yang
lain agar ikut mengetahuinya.
b. Memberikan pesna yang berbau pendidikan dalam arti mempunyai efek
jangka panjang dan mengendapkan suatu gagasan.
c. Berusaha menciptakan pesan-pesan yang bersifat menghibur agar
dinikmati khalayaknya.
d. Mempengaruhi khalayak untuk dekat, rasa selalu membeli dan
memakai produk secara tetap dalam waktu lama.
I. Iklan dalam Media Cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-
pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar,
atau foto, dalam tata warna dan halaman putih. Seperti televisi dan radio dalam
jajaran medium penyiaran. Fungsi utama media cetak adalah memberi
informasi dan menghibur. Media ini berbeda dengan media elektronik dalam
hal kemampuannya untuk memperoleh penghargaan. Media cetak adalah suatu
dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa
yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar,
foto dan sebagainya.
Dalam pengertian ini, media cetak yang digunakan sebagai media
untuk periklanan dibatasi pada surat kabar dan majalah. Meskipun pada
xix
kenyatannya surat kabar tidak membeda-bedakan jenis iklan secara khusus,
berikut ini disajikan beberapa pembagian jenis iklan yang berguna sebagai
dasar kerangka berpikir dalam memanfaatkan media ini. Macam iklan dalam
surat kabar dapat diklasifikasikan atas.
1. Iklan baris
Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat.
Umumnya hanya terdiri dari pesan-pesan komersial yang berhubungan
dengan kebutuhan pengiklanan, seperti iklan lowongan pekerjaan,
kehilangan (benda atau sanak keluarga) pindah alamat, jual beli kendaraan
bekas, jual perabotan rumah tangga, menawarkan jasa-jasa tertentu dan
lain-lain.
Meski ukuran kecil dan banyak mengandung singkatan yang
seakan-akan menunjukkan kesan tidak bonafit, iklan baris ini ternyata
merupakan satu-satunya jenis iklan yang dibaca secara khusus oleh
sejumlah khalayak sasaran. Iklan jenis ini kebanyakan dibaca oleh mreka
yang tengah membutuhkan kendaraan, ingin memperbaiki sesuatu,
pemburu barang-barang bekas dan para pencari kerja.
2. Iklan display
Iklan jenis ini merupakan iklan yang paling dominan pada surat
kabar. Ukurannya sangat bervariasi, tetapi biasanya minimal dua kolom,
mulai dari dua kolom kali lima sentimeter hingga seperempat, setengah,
dan satu halaman penuh berwarna.
Iklan-iklan ini akan dimuat oleh penerbit sesuai dengan
kebijaksanaan redaksi sepanjang tidak menganggu halaman isi redaksi.
Iklan display biasanya dibedakan atas:
a. Iklan display lokal
Yakni iklan yang dipesan oleh pengiklan lokal berbagai organisasi atau
pribadi tertentu yang memilih tarif yang paling rendah.
b. Iklan display nasional
Dipesan oleh perusahaan - perusahaan multinasional, nasional,
organisasi dan kelompok usaha tertentu, untuk menekankan kekuatan
xx
produknya di pasar atau guna mendukung kampanye pemasaran di
daerah tertentu. Pengiklan pada jenis ini berani membayar tarif yang
tinggi. Misalnya tarif iklan berwarna.
3. Iklan kolom
Iklan kolom adalah iklan yang terdapat dalam surat kabar tertulis
dan kolom-kolom kecil yang sedemikian rupa sehingga kolom ini sering
disebut iklan kolom atau iklan kecik dan biasanya murah.4
J. Keunggulan dan Kelemahan dalam Media Cetak
Surat kabar paling banyak dikenal orang karena sebagai media cetak
yang terbit setiap hari dirasakan akrab sekali kehadirannya. Setiap orang dapat
membaca, minimal akan merasakan. Surat kabar digunakan sebagai media
iklan, sebab ada pengulangan, pemuatan pesan-pesan iklan atas barang, jasa
atau ide dicantumkan dalam kolom-kolom surat kabar. Dapat dilihat bahwa
hampir semua surat kabar menyediakan ruangan untuk kegiatan periklanan.
Dalam menggunakan surat kabar sebagai media kegiatan periklanan
ada juga segi keunggulan dan segi kelemahannya sebab surat kabar
mempunyai karakter tersendiri.
Keunggulan dalam Surat Kabar adalah sebagai berikut:
1. Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan
cakupan pasarnya (nasional, regional, atau lokal).
2. Keuntungan kedua menyangkut kebiasaan konsumen membawa surat
kabar sebagai referensi untuk meilih barang sewaktu berbelanja. Informasi
sekelebat yang diberikan oleh radio atau televisi, dimuat secara tertulis
pada surat kabar yang dapat dibawa kemana-mana.
3. Konsumen umumnya memandang surat kabar memuat hal-hal actual yang
perlu segera diketahui khalayak pembacanya.
4. Surat kabar menjangkau semua kelas ekonomi.
5. Pengiklan dapat bebas memilih pasar mana (dalam cakupan geografis)
yang akan diprioritaskan. Dengan demikian ia adapat memilih media mana
4 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan aplikasi di Indonesia, hal 106
xxi
yang cocok. Kecuali pada surat kabar nasional yang biasanya harus
dilakukan pesanan enam bulan sebelimnya, koran-koran lokal umumnya
sangat fleksibel dalam memuat iklan, baik permintaan mendadak yang
berkaitan dengan ukuran, frekuensi pemuatan, maupun penggunaan warna.
Kelemahan dalam Surat Kabar adalah sebagai berikut:
1. Sekalipun jangkauannya bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam
tempo yang singkat sekali, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan
mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya
berusia 24 jam.
2. Isi yang dipaksakan di halaman surat kabar yang tidak mempunyai
manajemen redaksi dan tata letak yang baik bisa mengacaukan mata dan
daya serap pembaca, orang akan membaca dengan pikiran kusut.
3. Kertas dan teknik cetakannya terbatas bilamana produk membutuhkan
warna khusus dan lain tampilan mekanik untuk memperlihatkan kualitas
produk.
4. Iklan di surat kabar tidak memiliki kesan hidup, karena tidak dilengkapi
dengan realitas suara dan gerak, seperti iklan di televisi.
5. Iklan di surat kabar sering dipasang secara sembrono atau dibaurkan secara
bersama-sama dengan artikal lain, sehingga kemungkinan besar pembacara
akan melewatkannya, kecuali ada upaya dari si pembaca sendiri untuk
menemukannya.5
K. Strategi Kreatif
Perusahaan jasa periklanan mempunyai beberapa bagian yang terdiri
dari Account Executive/AE, media kreatif dan produksi yang mempunyai
tugas dan peranan masing-masing. Namun bila dilihat dari semua bagian
tersebut banyak tokoh yang menganggap bagian kreatif merupakan jantung
atau pusat suatu perusahaan periklanan Bagian ini merupakan bagian paling
penting yang bertanggung jawab terhadap perancangan dan penentuan suatu
iklan.
5 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan aplikasi di Indonesia, hal 107
xxii
Kreatifitas yang tinggi merupakan kunci pokok dalam periklanan.
Orang awam mungkin tidak akan mengira bahwa ”satu kata” jika dikemas
dengan style yang eksentrik, dipadu dengan kalimat yang menarik, ditambah
dengan kreatifitas yang tinggi akan mempengaruhi seseorang untuk membeli
produk yang diiklankan.
Istilah kreatif dikenal sebagai pembuatan atau pekerjaan membuat ikan
yang menampilkan atribut-atribut yang mampu menarik perhatian khalyak
sasaran, bagaimanapun proses dan teknik pembuatannya, tidak mungkin begitu
saja dibuat secara spontan. Gilson (seorang rekanan pada sebuah konsultan
periklanan Gilson dan Frankel di New York) dan Berkman (profesor dalam
bidang organisasi dan manajemen bisnis pada University of Miami)
mengidentifikasikan ”pekerjaan kreatif” sebagai proses penggambaran,
penulisan, perancangan, dan proses produksi sebuah iklan yang merupakan
jantung dan jiwa industri periklanan. 6
Pengertian kata ”kreatif” sebenarnya adalah sebuah kata yang umum
dipakai dalam dunia periklanan. Kata ini di dunia periklanan banyak dipakai
bersama dengan beberapa kata lain untuk menunjuk pada istilah atau
pengertian yang berbeda. Antara lain:
Ø Orang kreatif
Orang-orang kreatif adalah para profesional yang
bertanggungjawab terhadap pekerjaan kreatif. Mereka biasa dikenal antara
lain sebagai pengarah kreatif, penulis naskah, pengarah seni atau produser.
Ø Strategi kreatif
Istilah ini mempunyai beberapa arti tergantung siapa yang
melihatnya. Seorang pengiklan biasanya akan berfikir bahwa strategi
kreatif merupakan orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang
kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan.
6 Christopher Gilson dan Harold W Berkman. “Advertising : Concepts and Strategies” (New York, Random House, Inc, 1980), Hal 375
xxiii
Ø Pengerjaan kreatif
Setelah suatu strategi kreatif ditetapkan, maka proses
pengerjaannya bisa dimulai. Pengerjaan kreatif mencakup pelaksanaan dan
pengembangan konsep atau ide yang dapat mengemukakan strategi dasar
dalam bentuk komunikasi yang efektif. Termasuk pembuatan judul atau
kepala tulisan (headline), perwajahan, dan naskah, baik dalam bentuk kopi
untuk iklan-iklan media cetak, tulisan untuk iklan-iklan radio, maupun
storyboards untuk iklan-iklan televisi.7
Seorang creative director dalam memimpin kerja kreatif juga
mempertimbangkan faktor-faktor seperti:
1. Pemilihan tipe huruf
Sebagai salah satu elemen penting dari iklan, maka naskah atau
copy iklan haruslah dibuat semenarik dan sebaik mungkin agar orang bisa
menerima iklan kita dengan baik dan jelas. Saat orang melihat iklan yang
paling ingin diketahui adalah informasinya, bukan melulu pada gambar
atau ilustrasi iklannya. Karena gambar berfungsi sebagai pendukung
iklannya.
Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan
merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat.
Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat
memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun
gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra
ataupun kesan secara visual. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional
dan estetik. Pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah
disiplin seni yang disebut tipografi (typography)8
7 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan aplikasi di Indonesia, hal 80 8 Danton Sihombing, Tipografi dalam Desai Grafis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, 1
xxiv
Adapun macam-macam huruf dibagi menjadi:
a. Text
Contohnya: Times Roman yang mempunyai karakter anggun dan
feminim,biasanya sering dipakai untuk produk wanita.
b. Ad Roma
Contoh: Garamon yang mempunyai karakter tegak, anggun dan klasik,
sering dipakai untuk teks dan logo.
c. Modern Roman
Contoh: Optima yang mempunyai karakter santai dan bersahabat.
d. San Serif
Contoh: Helvetika yang mempunyai karakter modern, gesit, dan
dinamis dan sering dipakai untuk teks.
e. Square Serif
Contoh: Korinna yang mempunyai karakter gagah, tegak dan maskulin
dan cocok untuk dipakai pada produk pria.
2. Pemilihan warna
Faktor warna dalam sebuah iklan adalah hal mutlak yang harus ada.
Perpaduan warna antara tulisan dan latar belakang, haruslah menjadi
kekuatan inti sebuah iklan agar khalayak dapat tertarik dengan iklan kita.
Hal-hal tersebut haruslah juga disusun dalam komposisi yang proporsional
dan saling mendukung saru sama lain.
Pemakaian warna dalam tulisan maupun latar belakang iklan
haruslah disesuaikan dengan sifat iklan tersebut. Apakah iklan itu adalah
iklan resmi atau apakah iklan itu iklan remaja, orang tua, dewasa atau iklan
untuk anak-anak.
Masing-masing iklan berbeda dalam hal penggunaan dan pemilihan
warnanya. Misalnya untuk iklan resmi biasanya menggunakan sedikit
warna, atau untuk iklan remaja menggunakan warna-warna yang beragam
dan warna-warna cerah.
xxv
Disamping itu, perlu juga diperhatikan tentang sifat-sifat dari warna
tersebut. Hal itu sangat perlu agar supaya iklan dapat sampai ke sasaran
sesuai dengan yang diharapkan.
Setiap warna mempunyai makna dan eek psikologi tertentu antara
lain:
a. Merah:
Keberanian, kemarahan, perang, bahaya, dinamis, bersemangat,
emosional, jantan.
b. Biru:
Tenang, kalem, sendu, melankolis, kesunyian.
c. Kuning:
Kehangatan, kegembiraan, keceriaan, percerahan.
d. Ungu:
Kemuliaan, kebesaran, kejayaan, kemewahan, kekuatan, kemandirian,
kekuasaan.
e. Hijau:
Natural, kemudaan, keyakinan, kepercayaan, ketelitian, bersih, sejuk,
kedamaian, rileks.
f. Jingga:
Kemajuan, perkembangan.
g. Kuning emas:
Kemewahan, kejayaan, keagungan, kemuliaan.
h. Hitam:
Sengsara, bencana, perkabungan, kegelapan, misteri, wibawa.
i. Coklat:
Dramatis, hangat, bersahabat.
j. Abu-abu:
Maskulin, serius, daya tarik.
xxvi
k. Putih:
Suci, bersih, segar, murni, manis, sportif.
Satu hal yang harus dihindari dalam pewarnaan ialah jangan
sampai kita ikut-ikutan warna yang sedang trend. Karena trend terus-
menerus berubah, padahal warna adalah salah satu image dari produk kita.
Kita harus berani mengeluarkan warna-warna baru bahkan kalau perlu
aneh agar hal itu menjadi image dari produk kita sehingga akan mudah
diingat oleh konsumen.
3. Komposisi
Disamping pewarnaan, hal lain yang harus diperhatikan dalam
desain iklan adalah penyusunan komposisi iklan. Bagaimana mengatur
elemen-elemen dalah sebuah iklan menjadi satu-kesatuan yang bagus harus
diperhatikan benar-benar oleh seorang creative beserta timnya. Bagaimana
mengatur headline, teks, gambar, dan foto menjadi sebuah komposisi yang
baik dalam iklan.
Adapun unsur-unsur naskah iklan terdiri dari:
a. Headline
Yaitu judul atau kepala tulisan iklan yang merupakan bagian
terpenting dalam iklan media cetak. Letaknya tidak selalu pada awal
tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca orang. Suatu
headline harus mampu menarik perhatian pembacanya agar terus mau
membaca serta membangkitkan keingintahuan pembaca terhadap
produk atau jasa yang diiklankan. Headline merupakan unsur yang
paling pokok dalam sebuah ikan, karena 90% efektifitas iklan terletak
pada headline.
b. Sub headline
Yaitu suatu kalimat yang ditempatkan di bawah headline yang
berfungsi untuk lebih memperkuat atau menyempurnakan posisi
headline.
c. Body Copy
xxvii
Yaitu suatu penjualan tentang produk serta memberitahukan
secara lengkap tentang apa yang ingin dijual. Body copy berisi tentang
identifikasi produk, promonise (janji), keuntungan produk dan lainnya.
4. Penggunaan gambar atau fotografi
Keberhasilan sebuah iklan sebagian besar didukung oleh teks dan
foto atau gambar. Dan terkadang gambar atau foto akan lebih menarik
perhatian orang untuk melihat iklan tersebut dan sudah tentu akan melihat
keseluruhan teks iklan tersebut.
Ada beberapa keuntungan jika iklan kita menggunakan gambar atau
foto :
a. Foto menarik lebih banyak pembaca
Karena foto memberikan kenyataan bukan khayalan sedangkan lukisan
ilustrasi lebih banyak memberikan fantasi yang terkandung berlebihan.
b. Memberi daya tarik lebih besar
Artinya foto-foto yang warnanya sangat mencolok ataufoto yang
menyentuh perasaan akan memberikan daya tarik yang lebih besar.
c. Lebih mudah diingat
Bila pembaca menyukai foto tersebut maka ia akan terus
mengingatnya.
Terlebih pula dijaman sekarang sudah ada kemajuan teknologi yang
memungkinkan kita untuk memanipulasi foto sesuai dengan yang kita
inginkan dalam sistem komputerisasi sehingga tak jarang kita melihat foto-
foto yang sebenarnya mustahil ada di dunia nyata.
L. Perumusan Strategi Kreatif
Proses perumusan suatu strategi kreatif terdiri dari tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Pertama
Mengumpulkan dan mempersiapkan informasi pemasaran yang
tepat agar orang-orang kraetif dapat dengan segera menemukan strategi
kraetif mereka. Biasanya informasi yang akan sangat bermanfaat adalah
informasi yang menyangkut rencana pemasaran dan komunikasi, hasil
xxviii
penelitian tentang konsumen sasaran, data-data tentang produk, persaingan
di pasar, serta rencana dasar tentang strategi media, yaitu menyangkut
kapan dan dalam media apa saja iklan tersebut akan dimunculkan.
2. Tahap Kedua
Selanjutnya orang-orang kreatif harus ”membenamkan” diri mereka
ke dalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu posisi atau
platform dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan yang akan
dihasilkan. Kedua hal ini akan dapat memberikan gambaran yang jelas
kepada orang-orang kreatif mengenai cara yang paling efektif, berikut
berbagai kendalanya, untuk mengkomunikasikan posisi tersebut dengan
suatu pesan iklan yang dapat ditangkap secara efektif oleh konsumen dan
kemudian ditanggapi.
Pada tahap-tahap inilah ide-ide, yang merupakan jantung dari
seluruh proses perumusan strategi kreatif dicetuskan dan dikembangkan.
Biasanya untuk memperoleh hasil kerja yang optimal dilibatkan pula suatu
diskusi yang sangat hati-hati diantara orang-orang kreatif.
3. Tahap Ketiga
Dalam sebuah biro iklan, langkah terakhir yang dilakukan adalah
melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh
persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat diproduksi dan
dipublikasikan melalui media-media yang telah ditetapkan.
xxix
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat
Untuk menyalurkan hobby dan menambah uang saku, maka kami
mencoba bekerja di sebuah perusahaan importir film di Semarang yang
mempunyai kantor cabang di Yogyakarta, pada waktu itu masih kuliah tahun
1976.
Maka mulailah kami bergelut antara kerja dan kuliah, kedua-duanya ini
harus sama-sama maju itulah yang ada dalam benak kami.
Kami bekerja di bagian iklan di PT. Dwi Sendang Film yang berkantor
cabang di Yogyakarta dan kami khusus menangani iklan film (iklan bioskop)
baik outdoor (terbatas pada poster film yang terpasang di atas gedung-gedung
bioskop) maupun indoor (terbatas pada iklan media cetak / Koran).
Maka mulailah kami kenal dengan orang-orang koran khususnya
dibagian iklan seperti :
- Bagian Iklan Harian Kedaulatan Rakyat – Yogyakarta.
- Bagian Iklan Harian Suluh Marhaen, kemudian ganti nama Harian Berita
Nasional, dan ganti nama lagi Harian Bernas dan akhirnya sekarang
Harian Bernas Jogja.
- Bagian Iklan Harian Masakini, kemudian ganti nama Harian Yogya Pos –
Yogyakarta.
- Bagian Iklan Harian Suara Merdeka – Semarang.
- Bagian Iklan Harian Kompas – Jakarta.
- Bagian Iklan Harian Pikiran Rakyat – Bandung.
- Bagian Iklan Harian Jawa Pos – Surabaya.
Th. 1976-1986 Berkantor di Jl. Mangkubumi Yogyakarta (Bioskop
RATIH). Khusus menangani iklan-iklan bioskop & slide
bioskop DIY- Jateng.
xxx
Th. 1987-1989 Berkantor di Jl. Gang Tengah Semarang (PT. Dwi
Sendang Film). Khusus menangani iklan-iklan bioskop &
slide bioskop se-Jateng dan DIY.
Th. 1990-1992 Berkantor di Jl. Urip Sumoharjo Yogyakarta (Bioskop
MITRA). Dari sinilah kami dan teman-teman media cetak
mulai merintis iklan-iklan umum untuk diterbitkan di
berbagai media cetak.
Th.1993-Sekarang Berkantor di Jl. Ronodigdayan 51 Yogyakarta 55211 Kel.
Bausasran, Kec. Danurejan, Telp. (0274) 588 133 – 551
133 Fax. (0274) 510 437 Speed Lines (0274) 7182 999.
Maka kami sepakat diberi nama OCTA Advertising karena kita resmi
memakai nama itu, waktu kami bekerja 5 orang menangani lebih dari 10 client
yang semuanya masih produk-produk lokal. Pada waktu itu perlatan masih
manual belum menggunakan komputer jadi untuk penulisan teks kami
menggunakan tulisan gosok (Rugos, Letraser, cat air / watercoloour / airbrush)
betapa susahnya dan lambatnya kami dalam membuat iklan yang artistik
komunikatif dan mudah dipahami orang.
Pelanggan kami waktu itu masih terbatas pada iklan Toko-toko,
Sekolah-sekolah, PTS - PTS yang ada di Yogyakarta terutama di tahun ajaran
baru musim penerimaan siswa / mahasiswa baru.
Th. 1992 Penggunaan huruf Rugos + Letraset mulai ditinggalkan
dan mulai menggunakan unik komputer dengan processor
P.I.286, 386, 486 itupun kita belum mempunyai printer
laser dan OCTA masih print di luar.
Th. 1995 Mempunyai printer laser sendiri HP Laser Jet IIP 1 unit
dan mengganti unit komputer dengan P.II 266 MMX.
Th. 2000 Semua perangkat keras dan lunak mengalami perubahan
dan pergantian unit yang baru Printer Laser Jet HP.6P,
Komputer P.III 600, 800 P.IV 2.6, 2,8 Scaner Acer, HP.
xxxi
Th. 2006 Semua perangkat keras dan lunak diganti semuanya mulai
dari komputer IP 4 Core 2 Duo E.6750 untuk presentasi
Mac Book Apple Core 2 Duo T7500.
Hingga sekarang jumlah karyawan OCTA Advertising adalah 9 orang,
OCTA tetap menjaga kualitas artwork / desain yang komunikatif dan
pelayanan prima yang selalu dijaga ketat bagaimanapun juga klien adalah aset,
serta klien adalah raja.
Dengan beriklan suatu produk akan lebih dikenal dan semakin dekat
dengan masyarakat image suatu brand akan semakin lekat di ingatan dan
mudah diingat.
Dimanapun media yang dipilih untuk beriklan keberadaan Advertising
dapat dijadikan teman perndukung yang tepat dalam memajukan dan
meningkatkan omzet penjualan.
B. Prestasi Perusahaan
Hingga sekarang berbagai penghargaan dari insan iklan yang tergabung
dengan PPPI ( Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) Pengurus Pusat
maupun Pengda DIY telah diperoleh a.l. :
Tahun 2001 Lomba Cipta Iklan PINASTHIKA WIDYAWARA
sebagai juara 1& 2.
Tahun 2002-2003 Lomba Cipta Iklan PINASTHIKA WIDYAWARA
sebagai pemenang GOLD & BRONZE (Juara 1 & 3).
Tahun 2003 HUT Skh.Kedaualatan Rakyat mendapatkan Penghargaan
KR AWARD sebagai BIRO IKLAN LOKAL BILLING
TERTINGGI 2003.
Tahun 2005 HUT Skh.Kedaualatan Rakyat mendapatkan Penghargaan
KR AWARD sebagai BIRO IKLAN LOKAL BILLING
TERTINGGI 2005.
xxxii
Tahun 2008 HUT Skh.Kedaualatan Rakyat mendapatkan Penghargaan
KR AWARD sebagai BIRO IKLAN LOKAL BILLING
TERTINGGI ke-3 2008.
C. Daftar Klien Pelanggan OCTA Advertising s/d Th. 2009
- PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk. - Honda.
- PT. SUMBER BARU MOTOR – Suzuki.
- PT. SUMBER BUANA MOTOR – Kawasaki.
- PT. INDOJAYA MOTOR - Honda
- ACC AWNING Alumunium & Kaca.
- SHAW BROTHERS Alumunium & Kaca.
- PT. COLOMBO BARU - Honda.
- PT. COLOMBO PAL - Honda.
- PT. ABC MOTOR - Honda
- PT. NUSANTARA SAKTI - Honda.
- PT. UTAMA Motor Group - Honda.
- PT. WAHANA ARTHA HARSAKA - Honda.
- PT. SUMBER BARU MOTOR - Yamaha.
- PT. ETON TONERINDO - Komputer.
- SG COMPUTER - Komputer
- GADING ELC - Elektronik
- EMPAT – K Percetakan & Undangan.
- KAMAJAYA - Percetakan & Undangan.
- CAHAYA TERANG - Elektronik.
- CENTRAL - Ac & Asesoris Mobil.
- CITRA - Salon & Cosmetic.
- K- SENG - Vitalitas & Kecantikan.
- PT. GERBANG MADANI – Group Perumahan.
- PT. DAMAI PUTRA - Group Perumahan.
- PT. ASANA MUTIARA – Group Perumahan
- PT. ARYA GUNA PUTRA - Group Perumahan.
xxxiii
- PT. SARWO SANTOSO MOTOR
- CV. MATAHARI - Supplyer Perkantoran.
- PROGO - Swalayan.
- AA YKPN - Pendidikan.
- PT. MITRA PERSADA TRAVELINDO - Tour Travel.
- AMANAH TOUR – Tour Travel
- PT. TOTAL NUSA - Tour Travel.
D. Struktur Organisasi
OCTA Mitra Media Advertising Service
Tugas dan Wewenang dari masing-masing bagian / departemen :
- Direktur : Bertanggung jawab atas semua kinerja dari Manager dan Ka.
Departement
- Manager Creative : Bertugas merancang, membuat draft / artwork untuk
dipresentasikan kepada klien sampai finishing.
DIREKTUR
FINANCE Manager
CREATIVE Manager
MARKETING Manager
Dept. Media Out Door
Dept. Penagihan Manager
Dept. Media In Door
Dept. Media Out Door
Dept. Media In Door
xxxiv
- Manager Finance : Bertugas menerima, membukukan keuangan dari Dept.
Penagihan dan melakukan pembayaran atas biaya iklan / Media
Buyer ke semua media.
- Manager Mareketing : Bertugas membuat planning / strategi beriklan
kepada Dept. Promosi dan Dept. Penjualan.
- Dept. Media Outdoor : Bertugas merancang secara teknis pekerjaan-
pekerjaan yang berkaitan dengan media luar ruang,
- Dept. Media Indoor : Bertugas merancang, menyusun, dan menyelesaikan
baik secara teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
media dalam ruang.
- Dept. Penagihan : Bertugas melakukan penagihan semua produk atas
biaya-biaya iklan baik Indoor maupun Outdoor. Hasil tagihan
keuangan diserahkan ke Manager Finance.
- Dept. Penjualan : Melakukan penjualan berkaitan dengan produk-produk
dari OCTA Adv. dan bertanggung jawab atas peningkatan
omset agar bisa naik.
- Dept. Promosi : Bertugas membuat planning-planning promo, program-
program promo agar lebih menarik klien untuk berpromosi
yang lebih evektif dengan biaya ekonomis.
E. Budaya Kerja
Jam Kerja Kantor : 08:30 – 17:00 WIB (Senin s/d Sabtu)
Jam Istirahat : 12:00 – 13:00 WIB (Secara bergantian)
Hari Libur : Minggu dan Hari Libur Nasional
Semua Karyawan :
- Wajib absensi masuk kantor dan pulang kantor.
Seragam Kerja :
- Hari Senin = Atas / Kemeja warna kuning.
Bawah / Celana warna hitam.
xxxv
- Hari Selasa = Atas / Kemeja warna pink muda.
Bawah / Celana warna gelap.
- Hari Rabu = Atas / Kemeja warna hitam APV.
Bawah / Celana warna hitam.
- Hari Kamis = Atas / Kemeja warna hijau muda.
Bawah / Celana warna hijau gelap.
- Hari Jumat = Atas / Kemeja warna biru muda.
Bawah / Celana warna biru gelap.
- Hari Sabtu = Atas / T-Shirt warna hitam PPPI.
Bawah / Celana jeans.
Penampilan Semua Karyawan :
- Masuk kantor harus memakai sepatu, tidak diperkenankan memakai
sandal.
- Masuk kantor memakai seragam yang telah ditetapkan.
- Tetap ramah dan tersenyum terhadap semua tamu / klien yang datang ke
kantor.
- Klien harus didahulukan dari kepentingan non kantor.
- Harus selalu disiplin dalam segala hal agar kinerja semua bagian
maksimal.
xxxvi
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Tempat Pelaksanaan KKM
Dalam melaksanakan kuliah kerja media penulis bertempat di PT.
OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING yang beralamat di Jl.
Ronodigdayan 51 Yogyakarta 55211 Yogyakarta. Pelaksanaannya dimulai
tanggal 2 februari – 31 maret 2009, masuk setiap hari senin - sabtu, mulai
pukul 09.00 – 16.00 wib.
B. Pelaksanaan Kuliah Kerja
Jabatan atau posisi yang berada di bidang kreatif antara lain:
· Copywriter (penulis naskah)
Copywriter adalah orang yang bertugas memikirkan ide atau
gagasan berupa kata-kata atau kalimat yang akan digunakan
dalam iklan.
· Art director (pengarah artistik)
Art director bertanggung jawab pada tampilan suatu iklan.
· Graphic designer (perancang grafis)
Bertugas mempersiapkan rancangan (layout) iklan.
· Creative director (direktur kreatif)
Bertugas mengawasi seluruh proses produksi iklan pada biro
iklan.
Pada waktu melaksanakan KKM, penulis ditempatkan pada bagian
kreatif khusus pembuatan desain visual iklan koran. Manajer divisi kreatif
menjelaskan tentang kegiatan dibagian kreatif di PT. OCTA MITRA
MEDIA ADVERTISING. Penulis juga diberi deadline tugas selama
melakukan Kuliah Kerja Media.Adapun rincian kegiatan penulis selama
magang, antara lain sebagai berikut :
xxxvii
Penulis diberi tugas untuk membuat visual iklan koran untuk setiap
order dari klien yang memesan iklan, yang dikerjakan dengan format corel
draw. materi Gambar/image yang digunakan dalam pembuatan desain
visual iklan koran tersebut berupa gambar desain yang telah di kirimkan
oleh klien yang bersangkutan. Hal utama yang harus diperhatikan adalah
ukuran dari desain yang akan di muat dalam surat kabar.
Untuk setiap bentuk desain dalam pembuatan iklan koran
disesuaikan dengan kemauan dari pengiklan.
Iklan koran yang sering dipasang pengiklan , yaitu :
a. Iklan dealer sepeda motor honda “ ABC MOTOR “
b. Iklan dealer sepeda motor suzuki indo jaya
c. Tour n Trafel Amanah Semesta
d. Perumahan Asana Mutiara
e. Iklan dealer sepeda motor Kawasaki “ Sumber Buana Motor”
f. Iklan dealer sepeda mobil suzuki “ sumber Baru Mobil “
g. Iklan toko elektronik “Gading Elektronik”
h. Tour n Trafel Total Nusa
i. Toko Elektronik “SG COMPUTER”
j. Iklan dealer sepeda motor honda “ ASTRA MOTOR”
k. Iklan dealer sepeda motor honda “ NGABEAN MOTOR”
l. Iklan dealer sepeda motor honda “ Colombo Baru”
m. Iklan dealer sepeda motor honda “ SINAR RODAMAS”
Wujud dari desain iklan koran antara lain berupa desain iklan
Baris, iklan kolom, iklan display . Selain itu tugas dari penulis yaitu
penulis di beri tugas print out dari desain yang akan di muat dengan
xxxviii
ketentuan píxel dari gambar atau image dari print out desain di turunkan
dari 600 dpi menjadi 300 dpi, karena print out tersebut akan digunakan
sebagai film yang akan di tujukan pada surat kabar yang akan memuat..
Bentuk dri print out tersebut adalah print out pada sebuah kertas
berukuran 210x297 mm (A4}yang akan dilampiri dengan nomer order dan
kwitansi dari PT OCTA MITRA MEDIA yang menerangkan bahwa
desain tersebut memang benar-benar dari PT OCTA MITRA MEDIA.
Divisi kreatif di PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING
dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Graphic designer (perancang grafis)
Pada divisi ini mempunyai tugas untuk membuat desain iklan /
visual iklan kolom iklan display dengan ukuran yang telah ditentukan
oleh klien.
Desain pada iklan ini memang tidak mudah karena disini
seorang kreatif desain dituntut membuat iklan dengan ukuran yang
kecil tapi tetap terbaca dan tentunya lagi iklan yang dimuat lebih
komunikatif dengan konsumen
b. Kreatif Multi Media
Divisi ini mempunyai tugas untuk membuat iklan baris sesuai
permintaan klien yang materi iklannya dari klien . dari PT.OCTA
MITRA MEDIA ADVERTISING sudah menyediakan sebuah form
yang akan diisi oleh pemasang iklan dengan ketentuan maksiimal 10
baris dan setiap barisnya ditentukan dengan 30 karakter.
Mekanisme kerja pada PT. OCTA MITRA MEDIA
ADVERTISING INI dilakukan dengan cara menunggu seorang pemasang
iklan atau klien memasang iklan pada perusahaan kami dengan membawa
materi iklan yang akan dibuat tetapi materi iklan tersebut masih dalam
bentuk mentah yang diserahkan ke defisi media. Dan diteruskan dari defisi
media menuju defisi kreatif. Disini merupakan tugas dari seorang kreatif
untuk menyelesaikan materi tersebut agar bisa termuat dalam sebuah surat
xxxix
kabar dengan membuat desain layout dari iklan yang akan dipasang.
Pembuatan desain dari perusahaan kami menggunakan beberapa aplikasi
yaitu diantaranya dengan corel x3 dan adobe photoshop cs2. estela dalam
proses desain selesai desain tersebut diserahkan kepada devisi media lagi
dan diteruskan untuk di konsultasikan kepada klien guna mengetahui
kesalahan atau perlu tambahan dari desain yang dibuat. Kemudian estela
sudah fixs desain tersebut dicetak dengan dua kali print out dengan
ketentuan:
a. Print out dengan menggunakan kertas ukuran A4 dan dengan ukuran
dpi 600 dpi dan print out tersebut akan digunakan sebagai arsip
b. Print out dengan menggunakan kertas A4 dengan ukuran dpi 300 dpi
dan print out tersebut digunakan sebagai film yang akan diserahkan
bagian redaksi pada Harian Surat Kabar Kedaulatan Rakyat.
Gambar
Diagram proses iklan dari klien sampai diterbitkan dalam media cetak.
xl
(hasil observasi Penulis terhadap PT. Octa)
C. Pelaksanaan Magang
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM), Penulis tidak
terlalu banyak mengalami kesulitan. Penulis memang perlu sedikit
beradaptasi dengan peralatan dan staff karyawan yang lain, akan tetapi hal
itu tidak terlalu sulit, karena semua staff karyawan sangat ramah dan selalu
memberikan bimbingan dalam pekerjaan yang Penulis kerjakan. Pada hari
pertama mulai bekerja di PT.Octa, Penulis diberikan bimbingan teknis
kerja dan tata kerja, Bimbingan teknis kerja adalah sebuah bimbingan
berupa sistem kerja kreatif di dalam perusahaan yang meliputi perkenalan
pada komputer yang akan digunakan, pengarahan letak file-file materi,
penerimaan order berupa materi, tehnik pengolahan materi, dan tehnik
penyimpanan file di dalam komputer. Sedangkan bimbingan Tata kerja
adalah bimbingan yang meliputi peraturan-peraturan dalam kantor
termasuk jadwal kerja. Untuk pelaksanaan kerja pun Penulis tidak
mengalami kesulitan pada penggunaan software yang biasa digunakan
kantor, karena sudah pernah diajarkan pada saat penulis mengikuti
perkuliahan.
Waktu bulan pertama mengikuti Kuliah Kerja Media di PT. Octa
adalah saat dimana Penulis beradaptasi dengan lingkungan kantor dan juga
xli
pekerjaan yang diberikan oleh Art Director. Selama itu Penulis
membiasakan diri dengan letak file pada komputer kantor dan tata urutan
pengerjaan materi iklan, hal tersebut tidak mudah karena folder order iklan
dalam komputer berisi ribuan file yang semuanya terlihat tidak jauh
berbeda antara satu sama lain, sehingga dibutuhkan ketelitian sebelum
membuka file agar tidak salah. Dalam pembuatan iklan koran yang harus
diperhatikan adalah pemilihan font (bentuk huruf) yang harus sesuai
dengan tema iklan yang dibuat, hal ini supaya karakter pada iklan tampak
jelas dan tidak terkesan berlebihan. Selain itu ukuran font juga harus tepat,
sehingga tulisan dapat terbaca dengan jelas. Biasanya ukuran font yang
digunakan minimal paling kecil adalah enam point dan maksimal ukuran
tidak terhingga (sesuai dengan kebutuhan/ukuran iklan yang dibuat).
Pada bulan selanjutnya pekerjaan dapat dengan mudah Penulis
kerjakan, karena keterbiasaan oleh peralatan dan sistem kerja dalam
kantor. Akan tetapi pekerjaan yang dilakukan tidak jauh beda dengan
pekejaan yang dilakukan oleh Penulis pada bulan sebelumnya, hanya saja
terkadang penulis diberikan kepercayaan untuk menghandle kantor,
apabila kepala staf atau kariawan lainya sedang ada kepentingan di luar
kantor. Selain itu apabila staff bagian pemasaran sedang sibuk di luar
kantor, Penulis diberi tugas untuk mengantarkan materi dan biaya iklan ke
kantor media cetak (dalam hal ini media cetak yang digunakan adalah
Kedaulatan Rakyat dan Bernas) untuk diterbitkan besok.
Setiap harinya deadline iklan koran adalah jam 14.00 WIB, untuk
itu maka sebelum jam istirahat biasanya materi sudah selesai diolah dan
siap diantar ke bagian redaksi iklan media cetak. Sisa waktu kerja jam
14.00 sampai dengan jam 16.00 penulis gunakan untuk mengerjakan
laporan Tugas Akhir dan keperluan lain tentang Kuliah Kerja Media.
Selama melaksanakan kuliah Kerja Media di PT.Octa Mitra Media
Advertising pada bagian kreatif, Penulis berusaha memperoleh ilmu dan
pengalaman di bidang pembuatan iklan cetak, dengan pengetahuannya
xlii
seputar desain grafis dan menerapkan teori yang telah penulis dapatkan
selama masa kuliah.
Selama mengikuti Kuliah Kerja Media (KKM) Penulis
mendapatkan banyak sekali pengalaman yang belum pernah Penulis alami
sebelumnya, semoga apa yang Penulis sampaikan dalam karya tersebut
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan memberikan inspirasi
positif untuk pembaca, supaya dapat memahami manfaat desainer grafis
sebagai kreatif media dalam perusahaan periklanan.
xliii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya Kuliah Kerja Media yang telah dilaksanakan dan
diterapkan secara nyata dan langsung dalam dunia kerja diharapkan akan
menambah pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan wawasan
dan kemampuan sehingga dapat menjadi tenaga yang terampil dan
professional nantinya di dunia kerja yang sesungguhnya. Dari pengamatan
penulis selama mengikuti magang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
a. Selain menarik dan unik, setiap karya seni dalam membuat iklan itu
harus mempunyai konsep dan harus bisa menyampaikan pesan dengan
baik sehingga bisa meningkatkan produktifitas dan daya jual suatu
produk.
b. Setiap divisi pada PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING
mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri, dan masing – masing
divisi itu saling berhubungan sehingga setiap pekerjaan dapat
dilakukan dengan bekerja sama sesuai dengan divisi masing – masing.
B. Saran
Dengan selesainya pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis bisa
memberikan saran-saran yang mungkin bisa berguna, khususnya bagi
xliv
Diploma III Universitas Sebelas Maret Surakarta dan bagi PT. OCTA
MITRA MEDIA ADVERTISING.
a. Saran bagi Diploma III Periklanan UNS
Berhubung tidak ada penjurusan dalam perkuliahan, diharapkan para
mahasiswa diberikan gambaran tentang divisi kreatif terutama dalam
mata kuliah Desain Grafis mohon pembahasan dan pelatihan tentang
creative design lebih diperdalam. Selain itu juga diajarkan cara
menggunakan macromedia flash dan 3D supaya dapat mengikuti
perkembangan dunia iklan khususnya divisi kreatif.
b. Saran bagi PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING
1. Untuk menunjang kelancaran bekerja mohon jumlah komputer
untuk mahasiswa yang magang pada divisi kreatif ditambah.
2. Untuk PT. OCTA MITRA MEDIA ADVERTISING sebaiknya
memberanikan diri mengambil resiko / spekulasi dengan biaya
yang relative besar dalam pembuatan iklan luar ruang supaya lebih
cepat berkembang.
xlv
DAFTAR PUSTAKA
Christopher Gilson dan Harold W Berkman. “Advertising : Concepts and Strategies” (New York, Random House, Inc, 1980).
Danton Sihombing, Tipografi Dalam Desain Grafis, Gramedia Pustaka Utama,
2001, Jakarta. Frank Jefkins, Periklanan, edisi ke 3, 1996. Jakarta : Erlangga. Nuryanto, Periklanan, 1995. Surakarta : UNS Press. Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan : Konsep dan aplikasi di Indonesia, 1995.
Jakarta: PAV Ekonomi UI.