proses kreasi dan kreativitas

17
PROSES KREASI dan KREATIVITAS Irma Damajanti, M.Sn. [email protected]

Upload: eldora

Post on 23-Feb-2016

140 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PROSES KREASI dan KREATIVITAS. Irma Damajanti , M.Sn . [email protected]. Perilaku individu → hasil dari 4 sifat pokok : Kecerdasan Daya adaptasi Kepribadian Kreativitas. Kunci untuk mengetahui banyak misteri: Mengapa beberapa orang lebih kreatif? - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

PROSES KREASI dan

KREATIVITAS

Irma Damajanti, M.Sn.

[email protected]

Page 2: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Perilaku individu → hasil dari 4 sifat pokok:Kecerdasan

Daya adaptasiKepribadianKreativitas

Kunci untuk mengetahui banyak misteri:

• Mengapa beberapa orang lebih kreatif?• Kekuatan bawaan (genetis) atau lingkungan, atau gabungan keduanya yang menghasilkan kompleksitas kepribadian manusia?• Apakah orang berubah selama menjalani masa hidupnya, ataukah sifat-sifat khususnya sudah ditentukan sejak lahir?• Apakah kreativitas berkorelasi dengan tingkat kecerdasan seseorang?

Page 3: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Ahmad Aizuddin Bin Khairuddin19 Tahun

Tempat Tanggal Lahir: Malaysia, 28 Juli 1988

Page 4: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Kreativitas & Psikologi Seni“The Psychologist will find in works of art, as well as in informal observations recorded by artists, a wealth of information, which will serve not only this special field of study but will enhance the understanding of the human mind in general.”

--Rudolf Arnheim

Psikologi seni adalah bagian dari ilmu psikologi yang memfokuskan diri pada pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan para pendukung dalam proses artistik, yaitu seniman, pengamat, dan kritikus. Di antara ketiganya, peran seniman mendapat perhatian terbesar. Seorang psikolog seni terutama tertarik pada proses-proses psikologis yang memungkinkan penciptaan dan tanggapan terhadap seni.

Page 5: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

“…creativity is a vision and actualization of that vision. This vision is a unit; it is complete and pregnant. Just as night gives birth to day, the seed to a plant, an ovum to a child; so too a creative vision gives birth indefinitely and its actualization produces scientific, artistic or religious forms.”

[Arasteh, A.R. & Arasteh, J.D. Creativity in Human Development, John Wiley & Sons, New York, 1976:140]

Page 6: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Pengelompokan Teori Kreativitas

Jenis Spekulatif atau Type Intuitif: Teori yang mendasarkan pada inspirasi, aspek ketidaksadaran (unconsciousness), contohnya a.l. Gauss (akhli matematika), Louis Pasteur, Mozart, Ibn Sina.

Jenis Sistematis atau Type Logis: Teori yang mendasarkan pada kehendak atau kemauan sadar (consciousness) yang kuat, contohnya a.l. Thomas Alva Edison, Alfred Nobel, Albert Einstein, Delacroix, Edgar Allan Poe, Charlie Chaplin.

Page 7: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Type Intuitif

Yoshiro Nakamatsu (NakaMats): “99% Ilham, 1% Kerja Keras.”• Penemu floppy disk• Sampai 2003: 3.218 paten, di atas Thomas Alva Edison (1.093 paten)• Dipilih US Science Academic Society sebagai 1 di antara 5 penemu terbesar sepanjang sejarah bersama Archimedes, Michael Faraday, Marie Curie dan Nikola Tesla.

Page 8: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Type Sistematis

Proses Kreasi merupakan hasil dari kemauan sadar. Karya seni diawali dengan visual thinking. Sejak awal seniman sudah memperoleh gambaran atau visi mengenai karya yang akan diciptakannya. Tidak ada unsur kebetulan dalam proses kreasi.

Page 9: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Teori Proses Kreasi

Tahapan proses kreasi menurut Graham Wallas:1) Tahap Persiapan atau Masukan → pengumpulan

informasi → pemikiran divergen + kreatif2) Tahap Inkubasi → ‘pengeraman’ alam pra-sadar3) Tahap Iluminasi → ilham, inspirasi4) Tahap Verifikasi atau Evaluasi → ide diuji terhadap

realitas

Page 10: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

5 Tingkat Kreativitas menurut Calvin Taylor

1) Tingkat Ekspresif → Spontanitas dan kebebasan, bebas dari keakhlian dan keaslian (originalitas).

2) Tingkat Produktif → Keakhlian berkembang, tidak meniru karya lain.

3) Tingkat Inventif → Keluwesan dalam memahami hubungan-hubungan baru yang tidak biasa.

4) Tingkat Inovatif → Kemampuan konseptualisasi abstrak yang kuat.

5) Tingkat Emergentif → Prinsip yang benar-benar baru, dan paling abstrak.

Page 11: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Ekspresif

“Spontanitas, kebebasan (dari keakhlian & keaslian)”

Page 12: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Produktif

“Keakhlian berkembang,tidak meniru karya lain”

Page 13: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Inventif

Golden Boat Dock, photograph by Wanda Harding

“Keluwesan dalam memahami hubungan-hubungan baru yang tidak biasa”

Page 14: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Inventif

Page 15: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Inovatif

“Kemampuan konseptualisasi abstrak yang kuat”

Page 16: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS

Tingkat Emergentif

Studi Leonardo da Vinci tentang helikopter dan robot

“Prinsip yang benar-benar baru dan paling abstrak”

Blue Poles #2, Jackson Pollock

Page 17: PROSES KREASI  dan KREATIVITAS