proses kewirausahaan sosial pada pt. waste4change … · proses kewirausahaan sosial pada pt....

152
PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh ALBA AKBAR SYACHBANA NIM. 1111054100042 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2017 M

Upload: others

Post on 19-May-2020

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA

PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh

ALBA AKBAR SYACHBANA

NIM. 1111054100042

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2017 M

Page 2: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Page 3: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Page 4: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Page 5: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

i

ABSTRAK

Alba Akbar Syachbana

1111054100042

Proses Kewirausahaan Sosial pada PT. Waste4Change Alam Indonesia di

Bekasi

Permasalahan sosial di Indonesia semakin kompleks dan dinamis dari tahun

ke tahun. Kondisi ini tentunya mengganggu pembangunan di segala bidang dan

stabilitas nasional sehingga harus diselesaikan dengan maksimal. Salah satu

bentuk praktik yang semakin mengemuka dan terasa manfaatnya sebagai partner

pembangunan adalah kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial adalah sebuah

aktivitas efektif dan inovatif yang secara strategis berfokus pada usaha mengatasi

kegagalan pasar sosial dan penciptaan peluang-peluang baru untuk meningkatkan

nilai sosial secara sistematis dengan menggunakan sejumlah sumber daya dan

beragam format organisasi untuk memaksimalkan dampak sosial serta membawa

perubahan. Salah satu aktivitas kewirausahaan sosial di Indonesia adalah

Waste4Change. Waste4Change adalah kewirausahaan sosial yang memberikan

solusi terhadap permasalahan sampah dengan prinsip perubahan perilaku dan

pengelolaan yang bertanggung jawab. Program-program dari Waste4Change

didesain untuk menyelesaikan permasalahan sampah.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa proses

kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh Waste4Change. Peneliti menggunakan

jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik yang digunakan

dalam pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam pemilihan informan yang

terdiri dari pendiri, karyawan, dan klien.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses kewirausahaan sosial

dilakukan oleh Waste4Change dimulai dari penentuan misi sosial dan

mengidentifikasi masalah sosial sebagai peluang yang dimanfaatkan menjadi

sebuah bisnis. Selanjutnya adalah strategi yang digunakan untuk mengembangkan

usaha dimana Waste4Change melakukan inovasi dan pengambilan risiko agar

dapat terus berkembang dan mencapai tujuan. Ditemukan hal menarik dalam

penelitian ini yaitu pada sikap tidak mengungguli kompetitor melainkan sikap

terbuka untuk mengajak pengelola sampah lainnya untuk menerapkan sistem yang

sama dengan Waste4Change. Selanjutnya adalah outcomes atau hasil yang ingin

dicapai yaitu penciptaan nilai sosial masyarakat mau mengelola sampahnya secara

bertanggung jawab dan solusi yang berkelanjutan dimana program dan jasa yang

ditawarkan Waste4Change menunjukkan kesinambungan dimana pengelolaan

sampah yang baik harus dimulai dari sumber.

Kata Kunci: Kewirausahaan Sosial, Proses Kewirausahaan Sosial,

Permasalahan Sampah.

Page 6: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah SWT. yang maha pengasih lagi Maha

Penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurah

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah menjadi suri tauladan bagi

umatnya.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan sebagai syarat

meraih gelar sarjana sosial jurusan kesejahteraan sosial. Peneliti menyadari bahwa

dalam skripsi ini masih banyak kesalahan, kekurangan, dan jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, peneliti dengan senang hati menerima kritik dan saran yang

membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Banyak pihak yang telah membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan

hati, peneliti ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan para Wakil Dekan

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M.Si. selaku Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial dan juga sebagai dosen pembimbing skripsi

peneliti. Berkat bimbingan, dukungan, dan kesabarannya peneliti mampu

menyelesaikan skripsi ini.

3. Seluruh dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial dan seluruh dosen

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

iii

Peneliti mengucapkan terima kasih atas ilmu yang telah diberikan,

semoga berkah dan dapat bermanfaat bagi peneliti.

4. Kedua orangtua peneliti, H. Achlani, S.Pd. dan Hj. Lilis Badriah, S.Pd.

yang selalu sabar mendoakan, memberikan motivasi dan dukungan baik

moril maupun materil. Skripsi ini peneliti persembahkan untuk Ayah dan

Ibu tercinta.

5. Adik-adik peneliti, Ica, Syifa, Indy dan keponakanku Fairel. Terima kasih

atas doa, dukungan, motivasi, dan semangatnya.

6. Kak Sano, Kak Meydam, Kak Annisa, Kak Risca, dan seluruh pihak

Waste4Change yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan

penelitian dan memberikan data yang diperlukan untuk skripsi ini.

Peneliti ucapkan terima kasih banyak atas bantuannya.

7. Teman-teman Kesejahteraan Sosial 2011, yang telah menjadi teman

dalam menimba ilmu dan berbagi pengalaman di kampus.

8. HMJ Kesejahteraan Sosial 2013-2014, terima kasih telah mengajarkan

berorganisasi.

9. Teman-teman Hi5, Syifa, Nizar, Inal dan Bayu. Terima kasih sudah

selalu menemani dalam masa-masa sulit penyelesaian skripsi dan selalu

mengingatkan “Kapan sidang?”.

Tangerang, 18 April 2017

Alba Akbar Syachbana

Page 8: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............................................ 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7

D. Metodologi Penelitian .................................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 14

F. Sistematika Penelitian ................................................................................ 16

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 18

A. Kewirausahaan Sosial ................................................................................ 18

1. Definisi Kewirausahaan Sosial .............................................................. 18

2. Ciri Kewirausahaan Sosial..................................................................... 21

3. Elemen Kewirausahaan Sosial .............................................................. 25

B. Model Kewirausahaan Sosial ..................................................................... 26

C. Proses Kewirausahaan Sosial ..................................................................... 29

1. Antecedents ............................................................................................ 30

2. Orientasi Kewirausahaan ....................................................................... 37

3. Outcomes ............................................................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ..................................................... 43

Page 9: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

v

A. Profil Perusahaan ....................................................................................... 43

B. Struktur Organisasi ..................................................................................... 45

C. Program dan Pelayanan .............................................................................. 46

1. Campaign ............................................................................................... 46

2. Consult ................................................................................................... 47

3. Collect .................................................................................................... 48

4. Create ..................................................................................................... 49

D. Jaringan Kerjasama Perusahaan ................................................................. 50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ..................................................... 52

A. Temuan Proses Kewirausahaan Sosial di Waste4Change .......................... 52

1. Antecedents ............................................................................................ 52

2. Orientasi Kewirausahaan ....................................................................... 64

3. Outcomes ............................................................................................... 77

B. Analisis Proses Kewirausahaan Sosial di Waste4Change .......................... 82

1. Antecedents ............................................................................................ 82

2. Orientasi Kewirausahaan ....................................................................... 87

3. Outcomes ............................................................................................... 92

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 96

A. Kesimpulan ................................................................................................. 96

B. Saran ........................................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 100

LAMPIRAN

Page 10: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan daftar informan penelitian ...................................................... 13

Tabel 2 Spektrum Kewirausahaan Sosial ............................................................... 22

Tabel 3 Perbedaan Kewirausahaan Sosial dengan usaha lain ................................ 23

Tabel 4 Rangkuman BAB IV ................................................................................. 94

Page 11: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Kewirausahaan Sosial ................................................................ 42

Gambar 2 Pengangkut sampah atau operator Waste4Change ............................... 55

Gambar 3 Area pencacahan plastik di Rumah Pemulihan Materi ......................... 66

Gambar 4 Area Komposting Waste4Change ......................................................... 67

Gambar 5 Kantong sampah Waste4Change ........................................................... 68

Page 12: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 2 Pedoman Observasi

Lampiran 3 Hasil Observasi Penelitian

Lampiran 4 Pedoman Wawancara untuk Pendiri Waste4Change

Lampiran 5 Pedoman Wawancara untuk Karyawan Waste4Change

Lampiran 6 Pedoman Wawancara untuk Pengguna Jasa Waste4Change

Lampiran 7 Transkrip Wawancara Pendiri Waste4Change

Lampiran 8 Transkrip Wawancara Karyawan Waste4Change

Lampiran 9 Transkrip Wawancara Pengguna Jasa Waste4Change

Page 13: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan sosial di Indonesia semakin kompleks dan dinamis dari

tahun ke tahun. Banyak faktor penyebab terjadinya permasalahan sosial di

Indonesia seperti pertambahan penduduk yang tidak terkontrol, pembangunan

yang tidak merata, arus globalisasi dan masih banyak lainnya. Masalah sosial

yang paling utama terjadi di Indonesia adalah kemiskinan, pengangguran, dan

kerusakan lingkungan. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh penjuru nusantara

baik di kota-kota besar maupun di daerah terpencil. Kondisi ini tentunya

mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional sehingga

harus diselesaikan dengan maksimal. Penyelesaian masalah sosial tidak

berjalan secara maksimal karena berbagai faktor salah satunya adalah

ketidakpedulian. Ketidakpedulian menimbulkan keterlantaran pada setiap

segmen masyarakat dan menyebabkan masalah sosial tidak tertangani. Hal ini

tidak sesuai dengan ajaran agama dan budaya Indonesia yang sangat kental

dengan kepedulian sosial.

Saat ini, terjadi kesenjangan yang semakin jauh antara masalah sosial

dengan penanganannya. Jauh lebih banyak masalah sosial yang tidak

tertangani daripada yang ditangani. Inilah mengapa dibutuhkan usaha-usaha

dan solusi nyata agar dapat mengatasi permasalahan sosial tersebut. Salah

satu solusi nyata adalah dengan meningkatkan semangat kewirausahaan pada

setiap individu yang ada di masyarakat. Dengan peningkatan semangat

kewirausahaan, diharapkan masyarakat tidak murni tergantung pada program-

Page 14: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

2

program yang dibuat oleh pemerintah tetapi memiliki inisiatif dan kreativitas

untuk mendukung atau mengambil alih tugas-tugas pembangunan yang belum

atau tidak tersentuh pembangunan sehingga terjadinya kesejahteraan sosial

yang merata.

Konsep kewirausahaan terus berkembang dari waktu ke waktu. Para ahli

juga sudah banyak yang membuat konsep kewirausahaan sesuai dengan

perspektif mereka masing-masing. Namun pada initinya, kewirausahaan

adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan mengembangkan

sesuatu yang ada dengan mengidentifikasi peluang-peluang dan

memanfaatkan sumber daya sebaik-baiknya dimana dalam perjalanannya

harus mengorbankan waktu serta tenaga dan penuh dengan risiko dan

ketidakpastian.

Kewirausahaan merupakan konsep yang luas dan tidak terbatas pada

urusan transaksi perdagangan saja. Kewirausahaan sendiri, menurut bentuk

kegiatan dan ruang lingkupnya dapat dibedakan menjadi berbagai jenis

seperti Business Entrepreneur, Government Entrepreneur, Social

Entrepreneur, dan Academic Entrepreneur. Hal ini menunjukkan bahwa

konsep kewirausahaan bahkan bisa diterapkan dalam pemerintahan dan

penyelesaian masalah sosial.1

Salah satu bentuk praktik yang semakin mengemuka dan terasa

manfaatnya sebagai partner pembangunan adalah kewirausahaan sosial.

Kewirausahaan sosial (Social Entrepreneurship) adalah sebuah aktivitas

efektif dan inovatif yang secara strategis berfokus pada usaha mengatasi

1 Budhi Wibhawa, dkk., Social Entrepreneurship, Social Enterprise & Corporate Social

Responsibility: Pemikiran, Konseptual, dan Praktik, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2011), h. 23.

Page 15: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

3

kegagalan pasar sosial dan penciptaan peluang-peluang baru untuk

meningkatkan nilai sosial secara sistematis dengan menggunakan sejumlah

sumber daya dan beragam format organisasi untuk memaksimalkan dampak

sosial serta membawa perubahan.2

Kewirausahaan sosial menjadi fenomena sangat menarik saat ini karena

perbedaannya dengan kewirausahaan bisnis yang hanya fokus terhadap

keuntungan materi dan kepuasan pelanggan. Kewirausahaan sosial melihat

masalah sebagai sebuah peluang untuk membentuk sebuah model bisnis baru

yang bermanfaat sosial. Aktivitas kewirausahaan sosial sebenarnya sudah

berlangsung sejak lama. Namun semakin populer beberapa tahun terakhir

ketika Muhammad Yunus mendapat penghargaan Nobel Perdamaian atas

keberhasilannya mengurangi tingkat kemiskinan di Bangladesh melalui bank

yang didirikannya yaitu Grameen Bank. Bank ini memberikan microcredit

atau pinjaman kecil kepada masyarakat miskin di Bangladesh sebagai modal

memulai usaha dan terbukti berhasil menurunkan angka kemiskinan di

Bangladesh.

Kajian dari Felipe Santos yang berjudul A Positive Theory of Social

Entrepreneurship menguatkan pendapat bahwa kewirausahaan sosial adalah

sebuah anomali, yang menantang pemahaman umum tentang manusia dengan

segala pemikiran dan prilakunya. Aktivitas kewirausahaan sosial

dipertimbangkan sebagai sebuah kegiatan yang aneh karena menabrak

kelaziman, yaitu melakukan berbagai kegiatan ekonomi, namun hasilnya

untuk kesejahteraan orang lain. Kelaziman pemikiran bahwa aktivitas

2 Hery Wibowo dan Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, (Bandung, UNPAD PRESS, 2015), h. 26-27.

Page 16: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

4

ekonomi adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran pribadi, seakan ditabrak

oleh hadirnya aktivitas ini.3

Dalam melaksanakan kewirausahaan sosial, dibutuhkan strategi dan

perencanaan yang matang agar usaha yang akan dibuat akan benar-benar

menghasilkan manfaat bagi masyarakat luas. Dibutuhkan proses yang panjang

agar kewirausahaan sosial dapat menghasilkan manfaat mulai dari penentuan

misi sosial, mengidentifikasi peluang, proses inovasi, sampai memobilisasi

sumber daya. Karena prosesnya yang panjang, maka dibutuhkan orang-orang

yang bersedia dan sanggup bekerja keras bukan hanya untuk dirinya, namun

untuk lingkungan luas.

Jika proses kewirausahaan sosial berjalan sesuai dengan harapan, maka

kewirausahaan sosial dapat membantu penyelesaian masalah sosial. Ketika

praktik ini semakin sehat dan stabil, maka akan banyak keuntungan yang bisa

didapatkan. Praktik kewirausahaan sosial yang sehat, seyogianya akan

mampu menambal lubang-lubang permasalahan sosial yang belum mampu

diselesaikan oleh pemerintah, mengakselerasi program pembangunan

sehingga berjalan lebih cepat, menambah level kebahagiaan warga kota,

mengangkat beragam potensi yang belum sempat digarap oleh pemerintah

mendorong dan menginspirasi warga kota lainnya yang belum bergerak.4

Berdasarkan catatan World Bank, sekitar 60% distribusi wirausaha sosial

secara global tersebar di Afrika (22%), Amerika Latin dan Karibia (26%) dan

Asia (12%). Indonesia memiliki jumlah wirausaha sosial relatif tinggi, meski

masih kalah dengan beberapa negara di kawasan Asia. Setiap satu juta orang

3 Ibid, h. 6.

4 Ibid, h. x-xi.

Page 17: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

5

miskin di Indonesia terdapat 14 wirausaha. Di Thailand, setiap satu juta orang

miskin ada 57 wirausaha sosial dan di Korea per satu juga orang miskin

terdapat 113 wirausaha.5

Gairah kewirausahaan sosial di Indonesia mulai tumbuh dengan ditandai

maraknya seminar tentang kewirausahaan sosial, berdirinya pusat studi

kewirausahaan sosial di beberapa kampus, dan hadirnya organisasi yang

peduli dengan pengembangan kewirausahaan sosial. Hal ini menunjukkan

sudah banyak pihak yang meyakini bahwa kewirausahaan sosial merupakan

salah satu solusi yang diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah sosial

yang terjadi di Indonesia.6

Salah satu aktivitas kewirausahaan sosial di Indonesia adalah PT.

Waste4Change Alam Indonesia. PT. Waste4Change Alam Indonesia atau

yang lebih dikenal dengan Waste4Change, adalah sebuah perusahaan start up

yang didirikan atas urgensi pengelolaan sampah yang lebih baik serta menjadi

mitra pemerintah dalam membangun dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat. Waste4Change adalah kewirausahaan sosial yang memberikan

solusi terhadap permasalahan sampah dengan prinsip perubahan perilaku dan

pengelolaan yang bertanggung jawab. Program-program dari Waste4Change

didesain untuk memecahkan permasalahan sampah mulai dari hulu hingga

hilir seperti edukasi sampah, pengangkutan sampah, pemilahan sampah

hingga pemanfaatan sampah.

5 Friski Riana, “Wirausaha Sosial, Model Bisnis Sekaligus Entaskan Kemiskinan”,

Tempo.co, https://bisnis.tempo.co/read/news/2016/03/02/092749986/wirausaha-sosial-model-

bisnis-sekaligus-entaskan-kemiskinan, diakses 13 April 2017. 6 Hardi Utomo, Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial, Jurnal Among Makarti Vol. 7,

No. 14, 2014, Diunduh dari http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/99 pada 20 April

2016. h. 1.

Page 18: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

6

Sebuah penelitian dari G. T. Lumpkin, dkk. membahas bagaimana proses

kewirausahaan dilihat dari konteks sosial yang dalam hal ini adalah

kewirausahaan sosial dan mencoba membandingkan antara proses

kewirausahaan bisnis dengan proses kewirausahaan sosial dilihat dari

berbagai dimensi. Hasil analisis dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

proses kewirausahaan sosial pada dasarnya sama dengan proses

kewirausahaan bisnis hanya saja ada beberapa hal yang membedakan

sehingga membuat kewirausahaan sosial menjadi unik.

Dalam hal ini, berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai proses kewirausahaan sosial yang dilakukan

oleh Waste4Change. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk

mengetahui bagaimana proses sebuah kewirausahaan sosial yang bergerak di

Indonesia karena kewirausahaan sosial bisa menjadi solusi berbagai

permasalahan sosial di Indonesia dan berpotensi untuk terus berkembang di

masa yang akan datang. Akhirnya, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Proses Kewirausahaan Sosial pada PT.

Waste4Change Alam Indonesia di Bekasi.”

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, agar pembahasan tidak terlalu

meluas maka dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian yang

berfokus pada proses kewirausahaan sosial pada PT. Waste4Change Alam

Indonesia di Bekasi.

Page 19: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

7

2. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah sebagai berikut:

Bagaimana proses kewirausahaan sosial yang dilakukan pada PT.

Waste4Change Alam Indonesia?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini

terdapat tujuan penelitian, yaitu:

a. Mendeskripsikan proses kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh

PT. Waste4Change Alam Indonesia.

b. Menganalisis proses kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh PT.

Waste4Change Alam Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tentang praktik kewirausahaan sosial ini

diharapkan bermanfaat baik secara akademis maupun praktis.

a. Manfaat Akademis

1) Penelitian ini dapat menambah wawasan keilmuan bagi

mahasiswa kesejahteraan sosial.

2) Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penelitian serupa

di masa depan.

3) Hasil penelitian ini dapat menjadi dokumen perguruan tinggi

yang berguna bagi masyarakat.

Page 20: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

8

b. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi

perusahaan untuk evaluasi dan menjalankan program

kedepannya.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan masukan bagi

masyarakat dalam melaksanakan kewirausahaan sosial di masa

mendatang.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, untuk menjawab

permasalahan yang diselidiki. Penggunaan metodologi ini dimaksudkan untuk

menentukan data valid, akurat, dan signifikan dengan permasalahan sehingga

dapat digunakan untuk mengungkapkan permasalahan yang diteliti.

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses

kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh PT. Waste4Change Alam

Indonesia.7 Untuk mendapatkan tujuan penelitian, maka pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau

dengan cara-cara kuantifikasi. Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan

utama yaitu untuk menggambarkan dan mengungkap (to describe and

7 Selanjutnya disebut dengan Waste4Change.

Page 21: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

9

explore), dan untuk menggambarkan dan menjelaskan (to describe and

explain).8

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini agar

mendapatkan data yang akurat dan hasil yang jelas dari kondisi

sebenarnya yang ada di lapangan. Dengan pendekatan kualitatif

diharapkan fakta-fakta yang ada dilapangan dapat digali lebih dalam,

guna mendapatkan gambaran dan mengungkap proses kewirausahaan

sosial yang dilakukan oleh Waste4Change.

2. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis penelitian, jenis penelitian ini adalah penelitian

deskriptif. Pada jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan

berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Dengan demikian,

laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi

gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari

wawancara, catatan atau memo, dan dokumentasi resmi lainnya.9

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan secara

komperhensif melalui pengumpulan data dengan melakukan observasi

dan wawancara secara mendalam mengenai proses kewirausahaan sosial

di Waste4Change.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan berbagai teknik pengumpulan data,

yaitu:

8 M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media, 2012) Cetakan I, h. 29. 9 Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2003), cet. Ke-2, h.39.

Page 22: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

10

a. Wawancara

Wawanacara adalah metode pengumpulan data dengan

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari

seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan,

berdasarkan tujuan tertentu. Penggunaan wawancara didasarkan pada

dua alasan. Pertama, dengan wawancara peneliti dapat menggali

tidak saja apa yang diketahui dan dialami subjek yang diteliti tetapi

apa yang tersembunyi jauh di dalam diri subjek penelitian. Kedua,

apa yang ditanyakan bisa mencakup hal-hal yang bersifat lintas

waktu, yang berkaitan dengan masa kini, masa lampau, dan masa

mendatang.10

Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara

terstruktur dan wawancara tak terstruktur. Wawancara terstruktur

sering juga disebut wawancara baku yang susunan pertanyaan dan

pilihan-pilihan jawabannya sudah disediakan sebelumnya.

Sedangkan wawancara tak terstruktur sering juga disebut wawancara

mendalam yaitu wawancara yang mirip dengan percakapan informal

dengan susunan kata-kata yang bersifat luwes dan susunan

pertanyaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi saat

wawancara.11

Dalam penelitin ini, peneliti menggunakan teknik wawancara

tak terstruktur atau wawancara mendalam (in-depth interview) yaitu

dengan melakukan wawancara dengan pihak Waste4Change agar

10

M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif, h. 176. 11

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan

Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013) h. 180-181.

Page 23: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

11

dapat mendapatkan informasi secara jelas dan bisa menggambarkan

proses kewirausahaan sosial di Waste4Change.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan sebuah teknik

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian melalui pengamatan dan pengindraan terhadap apa yang

dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para informan dalam

kehidupan sehari-hari.12

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi observasi partisipatif, observasi terus terang atau

tersamar, dan observasi tak terstruktur. Dalam observasi penelitian

ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif yaitu peneliti

hanya mengamati dan tidak terlibat dalam aktivitas perusahaan.

c. Studi Literatur dan Dokumentasi

Metode ini digunakan guna mengumpulkan data-data atau

dokumen-dokumen yang menunjang penelitian. Dokumen-dokumen

yang dikumpulkan yaitu berupa buku-buku, data kepustakaan,

artikel-artikel baik itu tertulis maupun melalui internet, catatan, foto

kegiatan, dan lain sebagainya.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu data primer

dan data sekunder.

12

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana, 2010) h. 115.

Page 24: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

12

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian yakni orang-orang kunci pada PT. Waste4Change Alam

Indonesia.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, arsip-arsip,

media cetak dan online, website, dan lainnya yang terkait dengan

penelitian ini.

5. Teknik Analisis Data

Maksud dari analisa data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan

membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain.13

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu mendeskripsikan data-

data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan studi literatur

dan dokumentasi mengenai proses kewirausahaan sosial di

Waste4Change, lalu kemudian menganalisanya dengan teori.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data, peneliti menggunakan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk memastikan data atau

sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi dikenal dengan

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV. Alfabeta, 2009), Cet-ke 5 h.

88.

Page 25: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

13

istilah cek dan ricek data degan menggunakan beragam sumber, teknik

dan waktu.14

Teknik triangulasi dapat digunakan melalui cara-cara sebagai

berikut:15

a. Membandingkan data hasil wawancara subyek penelitian dengan

pengamatan di lapangan.

b. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dari orang lain dan pandangan orang lain.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang

berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.

7. Teknik Pemilihan Informan

Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, penetapan informan

dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive

sampling adalah pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini seperti misalnya, orang tersebut yang dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan.16

14

Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi, (Jakarta: PT. Indeks, 2012), h.

189. 15

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi, Cetakan ke-2 (Bandung: PT

Rosda Karya, 2009), h.248. 16

Ibid, h. 54.

Page 26: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

14

Tabel 1

Rancangan Daftar Informan Penelitian

No Informan Informasi yang dicari Jumlah

1 Pendiri

Waste4Change

Gambaran umum tentang

perusahaan, proses

kewirausahaan sosial dan

pelaksanaannya.

1

2 Karyawan

Waste4Change

Pelaksanaan orientasi

kewirausahaan dalam proses

kewirausahaan sosial.

2

3 Klien

Waste4Change

Penciptaan nilai sosial,

perubahan yang dirasakan,

dan tingkat kepuasan

pelayanan.

1

8. Teknik Penulisan

Untuk mempermudah dalam penelitian ini maka peneliti mengacu

pada pedoman penelitian karya ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) yang

diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and

Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

9. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor pusat Waste4Change yang

berlokasi di Alun-Alun Utara, Bumipala Vida Bekasi Padurenan,

Mustikajaya, Bekasi Timur. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada

bulan Mei 2016 sampai bulan Januari 2017.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan tinjauan pustaka

pada beberapa penelitian sebelumnya. Peneliti menggunakan literatur berupa

skripsi dan jurnal yang relevan dengan penelitian ini sebagai bahan

perbandingan. Diantaranya:

Page 27: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

15

1. Aktivitas Kewirausahaan Sosial pada Yayasan Kreasi Usaha Mandiri

Alami (Kumala) di Rawa Badak, Jakarta Utara.

Indra Bismantara (170310060047), Skripsi Mahasiswa Jurusan Ilmu

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Padjadjaran tahun 2011.

Isi pokok dari skripsi ini adalah membahas aktivitas kewirausahaan

meliputi Misi dalam Kewirausahaan Sosial, Kesempatan dan Inovasi

dalam Kewirausahaan Sosial, Pemanfaatan Sumber Daya dalam

Kewirausahaan Sosial, Manajemen Resiko dalam Kewirausahaan

Sosial, Konsumen atau Pelanggan dalam Kewirausahaan Sosial.

Pada penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan dan

menganalisis proses kewirausahaan sosial mulai dari perumusan

hingga pada penciptaan nilai sosial yang didalamnya juga terdapat

aktivitas kewirausahaan sosial. Penelitian ini juga bermaksud untuk

mengisi ruang kosong yang belum terisi pada penelitian sebelumnya.

2. Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?

G. T. Lumpkin, dkk. dalam Jurnal Springer Small Business

Economics Vol. 40 tahun 2013.

Isi pokok dari jurnal ini membahas tentang bagaimana proses

kewirausahaan dilihat dari konteks sosial yang dalam hal ini adalah

kewirausahaan sosial dan membandingkan antara proses

kewirausahaan bisnis dengan proses kewirausahaan sosial dilihat

dari berbagai dimensi.

Page 28: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

16

Penelitian ini menggunakan konsep proses kewirausahan sosial yang

dijelaskan dan dianalisis dalam jurnal diatas dan mencocokkannya

sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini.

3. A Conceptual Framework of Social Entrepreneurship and Social

Innovation Cluster : A Preliminary Study.

Kanji Tanomoto dalam Hitotsubashi Journal of Commerce and

Management 42 (1) tahun 2008.

Jurnal ini membahas kerangka konseptual untuk mengenal

kewirausahaan sosial, inovasi sosial, dan bagaimana proses muncul

dan berkembangnya kewirausahaan sosial di Jepang.

Penelitian ini menggunakan beberapa kerangka konseptual

kewirausahaan sosial yang dibuat dalam jurnal tersebut untuk

memudahkan peneliti dalam penyusunan penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Dalam penelitian ini disusun sebuah sistematika penelitian agar dengan

mudah diperoleh gambaran yang jelas dan menyeluruh. Sistematika penelitian

penelitian ini trdiri dari lima bab, sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, serta tinjauan pustaka.

BAB II Landasan Teori. Bagian ini merupakan konsep, teori, serta

penjelasan detail terkait kewirausahaan sosial dan proses

kewirausahaan sosial.

Page 29: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

17

BAB III Gambaran Umum Lembaga. Pada bagian ini, peneliti

menerangkan tentang sejarah, profil, struktur, program dan

aktivitas perusahaan.

BAB IV Temuan Lapangan Dan Analisis. Bagian ini menjelaskan fakta-

fakta yang ditemukan di lapangan dan hasil analisis berdasarkan

konsep dan teori yang telah dijelaskan.

BAB V Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan saran.

Page 30: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

18

BAB II

LANDASAN TEORI

BAB ini akan menjelaskan mengenai teori yang digunakan dalam

pembahasan skripsi ini. Penjelasan teori terdiri dari penjelasan tentang Pengertian

Kewirausahaan Sosial, Model-Model Kewirausahaan Sosial dan Proses

Kewirausahaan Sosial.

A. Pengertian Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial merupakan aktivitas yang telah lama dilakukan di

seluruh dunia. Namun istilah kewirausahaan sosial mulai populer tahun 2006

ketika Muhammad Yunus memenangkan Nobel Perdamaian berkat

keberhasilan Grameen Bank mengurangi kemiskinan di Bangladesh. Artinya,

sebelum dunia mengenal istilah ini, aktivitasnya sendiri sudah berlangsung

puluhan tahun lamanya.

1. Definisi Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial merupakan turunan dari kewirausahaan bisnis

dengan menambahkan aspek sosial kedalamnya. Dalam kewirausahaan

sosial, aspek sosial menjadi tujuan utama usaha tersebut. Kewirausahaan

sosial menggunakan kombinasi sumber daya secara inovatif untuk

membuat sebuah usaha sosial yang mengarah pada pembentukan

organisasi atau praktik yang menghasilkan dan mempertahankan manfaat

sosial.17

17

Johanna Mair, dkk. Ed., Social Entrepreneurship, (New York: Palgrave Macmillan, 2006),

Diunduh http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.458.6683&rep=rep1&type=pdf

pada 7 September 2016, h. 122.

Page 31: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

19

Kewirausahaan sosial bisa didefinisikan sebagai sebuah model bisnis

dengan strategi untuk hasil yang berkelanjutan. Strategi ini haruslah

sederhana, persuasif, dan menarik karena berbarengan dengan ide sosial,

hal ini penting karena merupakan bagian dari daya tarik perusahaan.18

Kewirausahaan sosial juga bisa didefinisikan sebagai sebuah

aktivitas yang efektif dan inovatif yang berfokus pada usaha mengatasi

kegagalan pasar sosial memenuhi kebutuhan masyarakat dan

menciptakan peluang baru untuk meningkatkan nilai sosial dengan

menggunakan sejumlah sumber daya dan beragam format organisasi

untuk memaksimalkan dampak sosial serta membawa perubahan.19

Dari uraian di atas, diungkapkan bahwa ada kegagalan dalam pasar,

kegagalan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial sehingga

dibutuhkan sebuah usaha atau aktivitas untuk menangani masalah sosial.

Kewirausahaan sosial menjadi usaha alternatif dari masyarakat atas

kegagalan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial dan

membuat program pembangunan yang cenderung memaksakan model

top down kepada masyarakat. Masyarakat membuat solusi inovatif untuk

masalah sosial secara langsung dengan memobilisasi ide, kapasitas,

sumber daya, dan pengaturan sosial yang diperlukan untuk perubahan

sosial yang berkelanjutan.20

18

Robin Murray, dkk., The Open Book of Social Innovation, (London: NESTA, 2010),

Diunduh dari http://youngfoundation.org/publications/the-open-book-of-social-innovation/ pada

19 September 2016, h. 60. 19

Hery Wibowo dan Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 26. 20

Johanna Mair dan Ignasi Marti, Social Entrepreneurship Research: A Source of

Explanation, Prediction, and Delight, Journal of World Business Vol. 41, Issue I, 2006, Diunduh

dari http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090951605000544 pada 28 September

2016, h. 4.

Page 32: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

20

Mort, Weerawardena, dan Carnegie mendefinisikan kewirausahaan

sosial sebagai berikut:

“Social entrepreneurship is a multidimensional construct involving

the expression of entrepreneurially virtuous behavior to achieve the

social mission, a coherent unity of purpose and action in the face of

moral complexity, the ability to recognize social value-creating

opportunities and key decision-making characteristics of

innovativeness, proactiveness and risk-taking.”21

“Kewirausahaan sosial adalah konstruksi multidimensi yang

melibatkan ekspresi perilaku kewirausahaan yang baik untuk

mencapai misi sosial, kesatuan yang jelas antara tujuan dan tindakan

dalam menghadapi kompleksitas moral, kemampuan dalam

mengenali kesempatan untuk menciptakan nilai sosial, dan

karakteristik pengambilan keputusan yang inovatif, proaktif, dan

mengambil resiko.”

Pendapat lain tentang kewirausahaan sosial diungkapkan pula oleh

Bornstein dan Susan yang menyatakan bahwa:

“Kewirausahaan sosial adalah sebuah proses yang dilakukan oleh

warga negara dengan membangun atau mentransformasikan institusi

untuk meningkatkan solusi pada permasalahan sosial, seperti

kemiskinan, penyakit, buta huruf, kerusakan lingkungan,

pelanggaran hak asasi dan korupsi, dalam rangka membangun

kehidupan yang lebih baik bagi semua.”22

Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

kewirausahaan sosial dapat diartikan sebagai upaya yang bermisi sosial

namun memanfaatkan praktik bisnis sebagai kendaraannya. Atau dengan

kata lain, kewirausahaan sosial adalah sebuah praktik kewirausahaan

yang memiliki tujuan utama sebesar-besarnya untuk manfaat sosial.

Artinya, ini adalah sebuah paradigma baru, dimana sebuah aktivitas yang

bertujuan sosial dapat melebur dan melekat dengan aktivitas bisnis tanpa

saling menganggu.

21

Ibid, h. 4. 22

Hery Wibowo dan Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 108.

Page 33: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

21

2. Ciri Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial adalah sebuah aktivitas yang memiliki

logikanya sendiri. Logikanya yang dibangun, berbeda dengan logika

kewirausahaan bisnis yang cenderung mencari keuntungan untuk diri

sendiri, tetapi wirausaha sosial mendedikasikan waktu dan tenaga untuk

peningkatan kesejahteraan pihak-pihak lain. Maka kewirausahaan sosial

memiliki ciri yang berbeda dengan kewirausahaan bisnis pada umumnya.

Ada dua aspek penting yang membedakan kewirausahaan sosial

dengan kewirausahaan bisnis23

:

a. Social enterprises have a social objective.

Perusahaan sosial memiliki tujuan sosial. Tujuan utama sebuah

perusahaan sosial adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki

kondisi sosial dengan cara memanfaatkan kelebihan dana yang

dibuat untuk organisasi penyandang dana, manajer, karyawan, atau

pelanggan.

b. Social enterprises blend social and commercial methods.

Perusahaan sosial mencampurkan metode sosial dan komersial.

Selain menggunakan kemampuan mereka untuk memahami niat baik

dari beberapa pemangku kepentingan, mereka mencari cara kreatif

untuk menghasilkan pendapatan, seperti unit usaha yang tidak

bertujuan mencari laba, atau melakukan unit usaha untuk tujuan

sosial, atau bahkan usaha sosial campuran dari metode komersial dan

filantropis seperti mencari laba untuk tujuan sosial.

23

J. Gregory Dees, dkk., Enterprising Nonprofits: A Toolkit For Social Entrepreneurs, (New

York: John Wiley & Sons, 2002), h. 9.

Page 34: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

22

Kewirausahaan sosial berbeda dengan kewirausahaan bisnis dalam

banyak hal. Kunci perbedaannya adalah bahwa kewirausahaan sosial

berdiri atau berjalan dengan sebuah tujuan dan misi sosial yang jelas dan

memberikan manfaat kepada banyak orang. Walaupun kewirausahaan

bisnis juga memberikan manfaat sosial, namun kewirausahaan sosial

menempatkan hal tersebut sebagai tujuan utama, bukan sebagai dampak

atau implikasi.

Kanji Tanimoto dalam jurnalnya menjelaskan perbedaan

kewirausahaan sosial dengan organisasi lain melalui tabel berikut:

Tabel 2

Spektrum Kewirausahaan Sosial

Lembaga Filantropi Kewirausahaan Sosial Perusahaan Komersial

Motif niat baik Motif Campuran Motif kepentingan pribadi

Berjalan berdasarkan

misi

Seimbang antara misi dan

pasar

Berjalan berdasarkan

pasar

Mencipakan nilai sosial Menciptakan nilai sosial

dan ekonomi

Menciptakan nilai

ekonomi

Sumber: Tanimoto, 2008.

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa kewirausaan sosial adalah

organisasi hybrid yang berdiri diantara lembaga filantropi atau non-profit

dan perusahaan komersial atau bisnis pada umumnya. Tanimoto juga

menekankan bahwa kewirausahaan sosial membutuhkan pola pikir dan

manajemen bisnis untuk berkembang.24

Kim Alter menjelaskan karakteristik yang dimiliki kewirausahaan

sosial sebagai berikut:

24

Kanji Tanimoto, A Conceptual Framework of Social Entrepreneurship and Social

Innovation Cluster : A Preliminary Study, Hitotsubashi Journal of Commerce and Management,

42(1), 2008, Diunduh dari https://www.jstor.org/stable/43295012 pada 28 September 2016, h. 6.

Page 35: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

23

a. Tujuan Sosial: diciptakan untuk mencapai/membuat dampak dan

perubahan sosial atau mencegah kegagalan pasar;

b. Pendekatan enterprise: menggunakan teknik bisnis, kewirausahaan,

inovasi, pendekatan pasar, orientasi strategi, disiplin dan determinasi

dari bisnis profit (yang menghasilkan uang);

c. Kepemilikan sosial: dengan fokus pada pelayanan barang dan jasa

kepada publik, walaupun tidak harus.25

Dari beberapa poin di atas, kewirausahaan sosial memiliki tujuan

sosial sebagai tujuan utama. Pendekatan enterprise menunjukkan bahwa

kewirausahaan sosial melaksanakan kegiatannya dengan prinsip, strategi,

dan disiplin ekonomi. Kepemilikan sosial menegaskan bahwa

kewirausahaan sosial melibatkan berbagai pihak dalam aktivitasnya.

Berikut adalah tabel yang menjelaskan persamaan dan perbedaan

kewirausahaan sosial dengan usaha lainnya:

Tabel 3

Perbedaan Kewirausahaan Sosial dengan usaha lain

Sektor

Swasta

Bisnis

Dengan

Tanggung

Jawab Sosial

Kewirausahaan

Sosial

Organisasi

Non-Profit Pemerintahan

Sumber

Pemasukan Usaha & Pendapatan Dari Aktivitas Ekonomi

Dana Hibah

& Donasi Pajak

Tujuan Tujuan Pribadi Tujuan Sosial Tujuan Poilitik

Kepemilikan Kepemilikan Pribadi Kepemilikan Sosial Kepemilikan

Publik

Sumber: Tanimoto, 2008.

25

Hery Wibowo dan Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 61.

Page 36: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

24

Berdasarkan tabel diatas, tergambarkan perbedaan dan titik temu

antara kewirausahaan sosial dengan kegiatan lain dari sudut pandang

sumber pemasukan, tujuan, dan kepemilikan. Terlihat bahwa

kewirausahaan sosial mendapatkan modal dan pemasukan dari kegiatan

ekonomi seperti kewirausahaan bisnis. Berbeda dengan organisasi non-

profit yang seluruh pemasukannya berasal dari sumbangan dan dana

hibah. Dari sudut pandang tujuan, kewirausahaan sosial memiliki tujuan

sepenuhnya untuk kebermanfaatan sosial seperti organisasi non-profit.

Bisnis dengan tanggung jawab sosial berada diantara tujuan pribadi dan

tujuan sosial karena bisnis masih mengambil keuntungan untuk

kepentingan pribadi atau pemilik modal. Sedangkan dari sudut pandang

kepemilikan, kewirausahaan sosial tidak dimiliki oleh pribadi melainkan

dimiliki oleh seluruh anggota yang terlibat dalam operasional organisasi.

Spear dan Bidet memaknai dimensi sosial dalam kewirausahaan

sosial yang juga menjadi ciri dari kewirausahaan sosial yaitu:

a. Sebuah aktivitas yang dibuat oleh sekolompok warga sipil;

b. Pengambilan keputusan tidak berdasarkan pada kepemilikan modal;

c. Aktivitasnya melibatkan mereka yang terkena dampak dari masalah

sosial;

d. Distribusi keuntungan yang terbatas;

e. Tujuan yang jelas bermanfaat pada masyarakat.26

26

Roger Spear dan Eric Bidet, The Role of Social Enterprise in European Labour Markets,

EMES Working Papers Series, no. 03/10, 2003, Diunduh dari

http://emes.net/publications/working-papers/the-role-of-social-enterprise-in-european-labour-

markets/ pada 7 September 2016, h. 4.

Page 37: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

25

Dari paparan 5 poin di atas, kewirausahaan sosial terlihat berbeda

dari kewirausahaan bisnis pada umumnya. Kewirausahaan sosial dibuat

oleh individu atau kelompok yang memiliki inovasi dan ide kreatif untuk

membuat usaha yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu,

pengambilan keputusan bukan berdasarkan kepemilikan modal dan

saham seperti pada kewirausahaan bisnis tetapi berdasarkan keputusan

anggota dan stakeholder lain sehingga akuntabilitas organisasi

dipertanggungjawabkan oleh seluruh anggota. Aktivitas kewirausahaan

sosial harus melibatkan mereka yang terkena dampak permasalahan

sosial yang dijadikan tujuan dalam usaha. Distribusi keuntungan dalam

kewirausahaan sosial juga tidak berdasarkan pada kepemilikan modal

dan saham melainkan diinvestasikan untuk usaha-usaha penyelesaian

masalah sosial yang berkelanjutan. Tujuan utama dalam kewirausahaan

sosial bukan mencari keuntungan sebesar-besarnya seperti pada

kewirausahaan bisnis, tetapi tujuan atau misi utamanya adalah misi

sosial.

3. Elemen Kewirausahaan Sosial

Kewirausahaan sosial dapat didefinisikan sebagai pembuatan nilai

sosial yang terjadi dalam kolaborasi orang-orang sipil dan organisasi dari

warga sipil yang memiliki inovasi sosial dengan menggunakan aktivitas

ekonomi atau bisnis.27

27

Lars Hulgard, “Discourses of Social Entrepreneurship – Variations Of The Same Theme?”,

Working Paper No. 10/01, 2010, Diunduh dari http://emes.net/publications/working-

papers/discourses-of-social-entrepreneurship-variations-of-the-same-theme/ pada 7 September

2016, h. 4.

Page 38: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

26

Dari definisi di atas, terlihat bahwa kewirausahaan sosial memiliki

beberapa elemen yaitu nilai sosial (social value), warga sipil (civil

society), inovasi (innovation), dan aktivitas ekonomi (economic activity).

a. Social Value

Hal paling khas dari kewirausahaan sosial adalah menciptakan nilai

sosial dan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

b. Civil Society

Kewirausahaan sosial pada umumnya berasal dari inisiatif warga

sipil dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada di masyarakat.

c. Innovation

Kewirausahaan sosial memecahkan masalah sosial dengan cara-cara

yang inovatif bukan cara-cara lama yang telah terbukti gagal dalam

masyarakat.

d. Economic Activity

Kewirausahaan sosial menggabungkan aktivitas sosial dengan

aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis atau ekonomi dikembangkan untuk

menjamin kemandirian dan keberlanjutan misi sosial organisasi.

B. Model Kewirausahaan Sosial

Aktivitas kewirausahaan sosial merupakan kegiatan yang berkelanjutan

dan tidak terbatasi hanya pada kegiatan sederhana seperti berusaha

mengumpulkan uang donasi untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

Kewirausahaan sosial adalah kegiatan yang mendorong inovasi dan

Page 39: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

27

pendekatan yang sistemik sehingga kewirausahaan dapat menjadi usaha yang

besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan publik.28

Area operasional kewirausahaan sosial dimana wirausaha sosial

menciptakan perubahan meliputi:

a. Pengurangan kemiskinan melalui pemberdayaan, seperti gerakan

keuangan mikro;

b. Penyediaan layanan kesehatan, mulai dari skala kecil sampai pada skala

komunitas;

c. Pendidikan dan pelatihan, seperti usaha melebarkan partisipasi dan

demokratisasi transfer pengetahuan;

d. Preservasi lingkungan dan kesinambungan pembangunan;

e. Regenerasi komunitas, seperti asosiasi perumahan;

f. Proyek kesejahteraan, seperti pembukaan lapangan kerja bagi

pengangguran atau gelandangan serta proyek-proyek penanganan alkohol

dan obat terlarang;

g. Kampanye dan advokasi, seperti promosi perdagangan yang adil dan

promosi hak asasi manusia.29

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa aktivitas kewirausahaan sosial

membutuhkan perencanaan yang matang, ide yang inovasi, sumber daya

yang cukup, dan keberanian untuk bertindak. Maka selain dibutuhkan tokoh

yang memiliki gagasan besar, kewirausahaan juga membutuhkan organisasi

28

Hery Wibowo & Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 22. 29

Alex Nicholls, Ed., Social Entrepreneurship: New Models Of Sustainable Social Change,

(New York: Oxford University Press, 2006), Diunduh dari http://www.untag-

smd.ac.id/files/Perpustakaan_Digital_1/ENTREPRENEURSHIP%20Social%20entrepreneurship,

%20New%20m.pdf pada 19 September 2016, h. 14.

Page 40: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

28

untuk memayungi kegiatan tersebut. Payung yang menaungi kegiatan

kewirausahaan sosial inilah kemudian yang disebut sebagai social enteprise.

Organisasi adalah wadah bagi gerakan kewirausahaan sosial dan pengikat

bagi pihak-pihak yang terlibat dalam upaya mengembangkan dan membuat

kesinambungan dari aktivitas kewirausahaan sosial itu sendiri. Hal ini juga

menjadi diperlukan untuk membedakannya dengan organisasi yang memang

murni bergerak dengan tujuan mendapatkan untung sebesar-besarnya.

Dengan banyaknya social enterprise, maka model organisasi semakin

beragam tergantung dari tujuan dan sumber daya yang dimiliki organisasi.

Menurut Schwab Foundation, model organisasi kewirausahaan sosial dapat

dibagi 3, yaitu:

a. Leveraged non-profit ventures

Sebuah suaha atau organisasi non-profit yang bertujuan untuk

mendorong inovasi atas kegagalan pemerintah dalam pasar. Dalam

melakukannya, organisasi melibatkan semua pihak, baik publik maupun

swasta, untuk mendorong inovasi tersebut berdampak besar dalam

masyarakat. Sumber dana organisasi dengan model ini bergantung pada

dana filantropis, tapi dengan kegiatan dan usaha organisasi yang

berkelanjutan dapat menjamin para donatur akan terus tertarik untuk

mendukung usaha organisasi ini.

b. Hybrid non-profit ventures

Sebuah usaha atau organisasi non-profit tetapi mencakup kegiatan

ekonomi di dalamnya seperti menjual barang atau jasa kepada semua

pihak baik publik maupun swasta, individu maupun kelompok.

Page 41: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

29

Seringkali organisasi diresmikan melalui badan hukum untuk

mengakomodasi pemasukan dan pengeluaran dalam struktur yang jelas

dan optimal. Untuk dapat mempertahankan kegiatan secara penuh dan

mengatasi kebutuhan klien, yang biasanya termarjinalisasi dari

masyarakat, organisasi harus memobilisasi sumber-sumber lain dari

sektor filantropis maupun publik seperti dana hibah atau pinjaman.

c. Social business ventures

Organisasi for-profit atau bisnis yang menyediakan barang atau jasa

sosial dan lingkungan. Sementara usaha menghasilkan keuntungan

finansial, tujuan utamanya bukan untuk mengembalikan keuntungan

kepada pemegang saham tetapi untuk menumbuhkan usaha sosial dan

menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan. Organisasi

memajukan usaha dan mencari investor-investor yang tertarik pada bisnis

dengan kombinasi finansial dan sosial dalam investasinya.

C. Proses Kewirausahaan Sosial

Proses kewirausahaan sosial adalah sebuah tahapan yang

menggambarkan bagaimana sebuah kewirausahaan sosial terbentuk. Terdapat

beberapa perbedaan antara proses kewirausahaan bisnis dengan proses

kewirausahaan sosial dimana perbedaan tersebut membuat proses ini menjadi

khas dan unik. G. T. Lumpkin dkk. dalam jurnalnya Entrepreneurial

processes in social contexts: how are they different, if at all?,

menggambarkan secara jelas proses kewirausahaan sosial dimana dalam

penelitian ini menggunakan teori proses kewirausahaan sosial yang

dikemukakan dalam jurnal tersebut.

Page 42: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

30

Proses dalam aktivitas kewirausahaan sosial dimulai dari hal-hal yang

mendahului atau antecedents, proses orientasi kewirausahaan, hingga hasil

yang dicapai atau outcomes. Antecedents dalam proses kewirausahaan sosial

meliputi motivasi atau misi sosial, identifikasi peluang, akses permodalan dan

pembiayaan, dan pihak-pihak yang terkait atau stakeholders. Orientasi

kewirausahaan meliputi inovasi, keproaktifan, pengambilan resiko,

agresivitas, dan otonomi. Sedangkan outcomes sebagai hasil dalam

kewirausahaan sosial meliputi penciptaan nilai sosial, solusi yang

berkelanjutan, dan tingkat kepuasan pihak yang bersentuhan. Berikut

penjelasannya:

1. Antecedents

a. Misi Sosial

Misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi

dan sasaran yang ingin dicapai. Misi membawa organisasi kepada

suatu fokus dan menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang

dilakukannya, dan bagaimana melakukannya. Misi adalah sesuatu

yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar tujuan organisasi dapat

terlaksana dan berhasil. Dengan pernyataan misi, diharapkan seluruh

pihak yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan

mengetahui peran, program dan hasil yang akan diperoleh dimasa

mendatang. Peter M. Senge menjelaskan misi sebagai berikut:

“Mission defines a direction, not a destination. It tells the

members of an organization why they are working together, how

they intend to contribute to the world. Without a sense of

mission, there is no foundation for establishing why some

Page 43: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

31

intended result are more important than others. Mission instills

both the passion and the patience for the long journey.”30

“Misi mendefinisikan arah, bukan tujuan. Misi memberitahu

anggota organisasi mengapa mereka bekerja bersama-sama,

bagaimana mereka bermaksud untuk berkontribusi kepada

dunia. Tanpa misi, tidak ada dasar untuk menetapkan mengapa

hasil yang diinginkan lebih penting daripada hasil yang lain.

Misi menanamkan semangat dan kesabaran untuk perjalanan

panjang.”

Berdasarkan pernyataan di atas, misi merupakan otak dari

organisasi yang memberikan pemahaman tentang mengapa orang-

orang perlu bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Misi menjadi instrumen yang paling berguna dalam menjelaskan

definisi dan komunikasi yang jelas tentang aktivitas yang dilakukan.

Motivasi atau misi sosial ini juga menjadi pembeda utama antara

kewirausahaan bisnis dengan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan

bisnis digerakkan oleh dorongan fokus pribadi untuk peningkatan

kesejahteraan diri sendiri, dimana kewirausahaan sosial cenderung

untuk mulai dari fokus pihak lain atau aspirasi kolektif seperti

peningkatan kesejahteraan bersama, berbagi bersama, atau

pengembangan masyarakat.31

Ide tentang motivasi sosial bisa datang dari mana saja. Namun,

pada umumnya berasal dari pengalaman pribadi. Ketidakpuasan

dengan keadaan sekarang membentuk kreativitas kewirausahaan dan

mendorong pengusaha sosial mencari pendekatan baru untuk

30

J. Gregory Dees, dkk., Enterprising Nonprofits: A Toolkit For Social Entrepreneurs, h. 19. 31

Hery Wibowo dan Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 29.

Page 44: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

32

mengatasi masalah yang mereka temui pada keluarga, teman, dan

lingkungannya.32

b. Identifikasi Peluang

Salah satu hal yang krusial dalam proses kewirausahaan sosial

adalah identifikasi peluang. Penting bagi wirausaha sosial untuk

mengenali dan menilai peluang. Pengenalan peluang dalam

kewirausahaan sosial adalah tentang menemukan cara-cara baru atau

berbeda untuk membuat atau mempertahankan nilai sosial. Seluruh

kegiatan kewirausahaan dimulai dengan melihat peluang yang

menarik. Peluang yang menarik dan terbaik adalah peluang yang

memiliki potensi yang cukup untuk memberikan dampak sosial yang

positif sehingga dibutuhkan investasi waktu, energi, dan uang untuk

mengejar peluang tersebut secara serius.33

Saat ini banyak masalah sosial yang perlu diperhatikan baik itu

yang bersumber dari disfungsi sosial individu, keluarga, atau

disfungsi kelembagaan dan organisasi. Kewirausahaan sosial

membuat paradigma baru tentang menangani masalah sosial.

Kewirausahaan sosial melihat masalah sosial sebagai sebuah peluang

yang harus diselesaikan. Kewirausahaan sosial juga melihat masalah

sosial sebagai sesuatu yang mampu digerakkan, dioptimalkan dan

didayagunakan agar memiliki manfaat sosial yang besar. Tidak

32

Ayse Guclu, dkk., The Process Of Social Entrepreneurship: Creating Opportunities

Worthy Of Serious Pursuit, Fuqua School of Business: Center for the Advancement of Social

Entrepreneurship, November 2002, Diunduh dari

https://centers.fuqua.duke.edu/case/knowledge_items/the-process-of-social-entrepreneurship-

creating-opportunities-worthy-of-serious-pursuit/ pada 19 September 2016, h. 2. 33

Ibid, h.1.

Page 45: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

33

hanya selesai sampai penyelesaian masalah sosialnya, namun juga

membangun model bisnis untuk dapat menunjang

kesinambungannya.34

Masalah sosial bisa diidentifikasi sebagai peluang ketika

masalah sosial dianggap sebagai domain yang sah untuk kegiatan

kewirausahaan dan mengatasi masalah sosial harus dianggap sebagai

manfaat bagi masyarakat. Dengan demikian, pergeseran persepsi

diperlukan untuk mengidentifikasi penyakit sosial dan masalah sosial

sebagai peluang dan untuk mengakui kewirausahaan sosial sebagai

sumber solusi.35

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang tergantung dari

mindset dan kepribadian wirausaha sosial. Wirausaha sosial harus

mampu mencari peluang-peluang baru dan berusaha memanfaatkan

peluang dengan disiplin yang kuat. Mereka harus mengejar peluang

terbaik dan menghindari berlelah-lelah mengejar setiap alternatif,

Fokus pada eksekusi atau tindakan dan membangkitkan dan

mengikat energi setiap orang di wilayahnya.36

c. Akses Permodalan/Pembiayaan

Akses permodalan adalah sebuah masalah klasik bagi kegiatan

atau organisasi pelayanan sosial, karena sangat sulit bagi sebuah

34

Hery Wibowo & Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 75. 35

G. T. Lumpkin, dkk., Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?, Small Business Economics Vol. 40, Issue 3 (April 2013), Diunduh dari

https://link.springer.com/article/10.1007/s11187-011-9399-3 pada 28 September 2016, h. 764. 36

Rita Gunther McGrath dan Ian C. MacMillan, The Entrepreneurial Mindset: Strategies for

Continuously Creating Opportunity in an Age of Uncertainty, (Boston: Harvard Business Press,

2000) h. 2.

Page 46: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

34

aktivitas atau organisasi dapat menjalankan misinya tanpa didukung

oleh kapital finansial. Sebuah kewirausahaan sosial juga

membutuhkan kapital finansial untuk membiayai kegiatan

operasional demi tercapainya misi dan tujuan yang telah ditentukan.

Akses permodalan kewirausahaan sosial sedikit berbeda dengan

kewirausahaan bisnis. Kewirausahaan bisnis memiliki peluang lebih

untuk mendapatkan akses pinjaman dari bank atau modal dari swasta

sedangkan kewirausahaan sosial sering dipandang kurang menarik

dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan akses

tersebut.37

Selain itu, kewirausahaan sosial mencari dan mengembangkan

akses pembiayaannya sendiri bukan dengan menunggu dana donasi

masuk pihak lain seperti pada organisasi sosial non-profit. Ini

merupakan salah satu poin pembeda antara kewirausahaan sosial

dengan organisasi non-profit. Kewirausahaan sosial menciptakan

aktivitas ekonomi yang menghasilkan keuntungan sehingga

keuntungan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan operasional

dan inovasi demi tercapainya tujuan dan kesinambungan aktivitas.

d. Stakeholders

Stakeholders adalah individu atau organisasi yang dapat

dipengaruhi atau mempengaruhi kemampuan organisasi dalam

mencapai tujuan-tujuannya. Peran stakeholders dalam

kewirausahaan sosial sangat penting karena akuntabilitas organisasi

37

G. T. Lumpkin, dkk., Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?, h. 765.

Page 47: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

35

dipertanggungjawabkan oleh stakeholder bukan oleh shareholder

(pemegang saham) seperti pada kewirausahaan bisnis. Dalam

menghimpun stakeholder, wirausaha sosial harus memiliki

keterampilan sosial. Wirausaha sosial harus mampu meyakinkan

stakeholder bahwa barang atau jasa yang dihasilkan dari aktivitas

kewirausahaan sosial dibutuhkan oleh yang bersangkutan atau

program yang ditawarkan telah sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Terdapat perbedaan antara stakeholders kewirausahaan sosial

dan kewirausahaan bisnis. Pada kewirausahaan bisnis, yang dapat

dianggap sebagai stakeholders adalah pemasok, pelanggan produk

atau jasa yang disediakan, karyawan, investor dan lain-lain. Pada

kewirausahaan sosial jumlah stakeholders meliputi seperti pada

kewirausahaan bisnis, ditambah beberapa pihak lain. Anggota

masyarakat yang terlibat, perangkat desa yang mendukung,

kelompok-kelompok yang menjadi sasaran program dalam hal ini

juga berpotensi menjadi stakeholders bagi aktivitas kewirausahaan

sosial. Artinya, lingkaran stakeholders kewirausahaan sosial, lebih

luas dan lebih bervariasi dibandingkan kewirausahaan bisnis.38

Dalam pengembangan kewirausahaan sosial, dibutuhkan pola

kerjasama kolaborasi (interdependensi). Kolaborasi tersebut dapat

dibangun dalam strategi kolaborasi yang meliputi stakeholders,

prasyarat kolaborasi, dan langkah-langkahnya. Prasyarat kolaborasi

38

Hery Wibowo & Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 35.

Page 48: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

36

dalam pengembangan kewirausahaan sosial ada dua yaitu adanya

kemauan dan manfaat. Kemauan dari stakeholders merupakan

prasyarat awal terjadinya kolaborasi. Sementara manfaatnya

merupakan manfaat yang bisa diperoleh baik manfaat potensial

maupun aktualnya. Langkah-langkah strategi kolaborasi

stakeholders dalam pengembangan kewirausahaan sosial dapat

dikemukakan sebagai berikut:

1) Idenfitikasi stakeholder yang relevan;

2) Identifikasi program-program dan bagian atau unit kerja yang

relevan;

3) Analisis seberapa besar keterkaitan dan kepentingan masing-

masing stakeholder dengan program yang dikelolanya;

4) Buat rancangan metode paling efektif untuk mempertemukan

masing-masing stakeholder;

5) Implementasi metode pertemuan stakeholder;

6) Membangun kesepakatan kerjasama masing-masing

stakeholder;

7) Implementasi kesepakatan model kerjasama masing-masing

stakeholder;

8) Monitoring implementasi model kerjasama;

9) Evaluasi model kerjasama.39

Kolaborasi stakeholder dalam pengembangan kewirausahaan

sosial menjadi sebuah kebutuhan dalam merespon perkembangan

39

Budhi Wibhawa, dkk., Social Entrepreneurship, Social Enterprise & Corporate Social

Responsibility: Pemikiran, Konseptual, dan Praktik, (Bandung: Widya Padjadjaran, 2011) h. 167-

168.

Page 49: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

37

masalah sosial yang semakin kompleks yang tidak bisa diselesaikan

dengan bergantung dengan pihak lain (dependent) atau mandiri

(independent).

2. Orientasi Kewirausahaan

a. Inovasi

Dalam kewirausahaan sosial, inovasi sangat penting dilakukan

dalam setiap produk atau jasa yang akan ditawarkan. Inovasi penting

dilakukan agar efektif menangani permasalahan sosial dan

menghasilkan solusi yang inovatif dan berbeda dengan cara-cara

lama yang telah terbukti gagal dalam pasar.

Inovasi dalam kewirausahaan sosial adalah kemauan untuk

bekerja secara kreatif untuk memunculkan ide-ide baru, melakukan

penelitian dan pengembangan serta bereksperimen dalam

memperkenalkan produk, jasa, dan teknologi baru yang berbeda

dengan produk atau jasa yang telah terbukti gagal dalam pasar.40

b. Keproaktifan

Dalam kewirausahaan sosial, inisiatif adalah hal yang penting

dalam proses kewirausahaan sosial. Wirausaha sosial harus memiliki

inisiatif dan sifat proaktif untuk memulai sesuatu yang baru. Mereka

tidak seharusnya hanya mengikuti alur berjalannya perusahaan dan

menunggu desakkan pasar. Proaktif adalah mencari kesempatan dan

melihat ke depan dengan aktif memperkenalkan produk atau jasa

40

G. T. Lumpkin dan Gregory G. Dess, Linking Two Dimensions of Entrepreneurial

Orientation To Firm Performance: The Moderating Role of Environment And Industry Life Cycle,

Journal of Business Venturing no. 16 (2001), Diunduh dari

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0883902600000483 pada 28 September 2016, h.

431.

Page 50: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

38

baru dan bertindak dalam mengantisipasi permintaan di masa

mendatang untuk membuat perubahan dan membentuk pasar.41

Wirausaha sosial harus terus aktif dan mendedikasikan dirinya

untuk mengeksplor ide dan konsep baru yang tidak biasa. Dengan

begitu, usaha kewirausahaan sosial akan terus segar dan semakin

menarik banyak orang untuk terlibat atau berinvestasi dalam

kegiatan Karena apabila banyak yang berkontribusi dan terlibat

dalam kegiatan akan menambah kemampuan organisasi untuk

mengantisipasi kebutuhan dan tantangan dimasa depan.42

c. Pengambilan Risiko

Setiap aktivitas kewirausahaan memiliki konsekuensi pada

munculnya risiko. Setiap keputusan yang diambil, selalu ada risiko

yang harus siap ditanggung. Risiko adalah kemungkinan yang tidak

diharapkan. Risiko dapat didefinisikan sebagai dua komponen, yaitu

potensi besar yang diharapkan tidak terjadi karena tidak

memperhitungkan sisi buruk, dan kemungkinan bahwa hasil-hasil

yang tidak diinginkan akan benar-benar terjadi.43

Wirausaha sosial harus peduli pada besarnya risiko mereka.

Pengambilan risiko berarti kecenderungan untuk mengambil

tindakan tegas seperti mencoba pasar baru yang belum diketahui

41

Ibid, h. 431. 42

G. T. Lumpkin, dkk., Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?, h. 771. 43

J. Gregory Dees, dkk., Enterprising Nonprofits: A Toolkit For Social Entrepreneurs, h.

126.

Page 51: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

39

sebelumnya dan melakukan sebagian besar sumber daya untuk usaha

dengan hasil yang tidak pasti.44

Bagaimanapun, terlalu banyak mengambil risiko dapat

membahayakan kelangsungan usaha dan potensi penciptaan nilai

sosial yang berkepanjangan sehingga dibutuhkan seseorang yang

memiliki kemampuan untuk mengerti mengelola risiko dan kapan

mengambil risiko.

d. Agresivitas Kompetitif

Persaingan atau kompetisi adalah hal yang sangat wajar dalam

dunia kewirausahaan. Walaupun persaingan dapat memperkecil

kemungkinan untuk berkolaborasi, namun persaingan yang

kompetitif dapat menambah motivasi dan mendorong organisasi

untuk terus berinovasi dan berkembang. Agresivitas kompetitif

adalah intensitas dari upaya perusahaan untuk mengungguli

kompetitor dan ditandai dengan postur offensive atau tanggapan

agresif untuk pesaing.45

e. Otonomi

Otonomi dalam kewirausahaan sosial dapat diartikan sebagai

tindakan yang independen oleh individu atau tim yang bertujuan

untuk menghasilkan konsep atau visi dan membawanya sampai

selesai. Artinya bahwa wirausaha sosial bebas untuk bergerak secara

44

G. T. Lumpkin dan Gregory G. Dess, Linking Two Dimensions of Entrepreneurial

Orientation To Firm Performance: The Moderating Role of Environment And Industry Life Cycle,

h. 431. 45

G. T. Lumpkin, dkk., Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?, h. 769.

Page 52: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

40

independen dalam membuat inovasi dan membuat keputusan lalu

memprosesnya kedalam aktivitas.46

Wirausaha sosial harus memiliki kemauan dan kemampuan

untuk mengarahkan diri sendiri dalam mengejar kesempatan.

Mencari dan mengembangkan solusi yang unik untuk masalah sosial

memerlukan otonomi di dalamnya. Meskipun berkolaborasi dengan

banyak stakeholder, wirausaha sosial harus tetap bertindak secara

independen dan melibatkan seluruh tim dalam pengambilan

keputusan dan merealisasikannya.

3. Outcomes

a. Penciptaan Nilai Sosial

Salah satu hal yang unik dalam kewirausahaan sosial adalah

output-nya yang khas. Salah satu kekhasannya adalah menghasilkan

nilai sosial yang merupakan sumber manfaat bagi masyarakat.

Kewirausahaan sosial merupakan aktivitas yang tujuan akhirnya

adalah penciptaan nilai sosial baru dan mengembangkan nilai sosial

dalam masyarakat bukan dengan mencari keuntungan sebanyak-

banyaknya seperti pada kewirausahaan bisnis. Cara terbaik

mengukur keberhasilan sebuah aktivitas kewirausahaan sosial adalah

bukan dengan menguhitung jumlah profit yang dihasilkan, tetapi

dimana mereka telah menghasilkan nilai sosial. Penciptaan nilai

sosial merupakan indikator kesuksesan sebuah aktivitas

kewirausahaan sosial.

46

Ibid, h. 769.

Page 53: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

41

b. Solusi yang Berkelanjutan

Solusi yang berkelanjutan merupakan salah satu tantangan

terbesar dalam kewirausahaan sosial. Bill Drayton menggambarkan

kewirausahaan sosial sebagai berikut:

“…sebagai manusia yang tidak hanya puas memberi „ikan‟, atau

puas mengajari „cara memancing‟, tetapi orang-orang yang terus

berjuang, tanpa mengenal lelah, melakukan perubahan sistemik,

tidak sekedar memberi „ikan‟ atau „pancing‟, tetapi mengubah

sistem „industri perikanan‟ untuk terciptanya keadilan dan

kemakmuran yang lebih luas.”47

Artinya bahwa aktivitas kewirausahaan sosial tidak hanya

sekedar memberi bantuan untuk meringakan masalah sosial tetapi

memperbaiki sistem yang salah dalam masyarakat yang

menyebabkan terjadinya masalah sosial sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan. Kewirausahaan sosial juga

melaksanakan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk menjamin

keberlangsungan perusahaan dalam menawarkan solusi.

c. Usaha Pemuasan Stakeholders

Stakeholders merupakan bagian penting dalam kewirausahaan

sosial. Karena kewirausahaan sosial merupakan organisasi dengan

kepemilikan sosial, maka stakeholders dan seluruh pihak yang

terlibat bertanggung jawab menjaga akuntabilitas organisasi.

Kewirausahaan sosial bergantung pada para stakeholders untuk

melegitimasi produk dan jasa yang dihasilkan, menghasilkan

dukungan masyarakat, dan menyediakan akses sumber daya yang

47

Hery Wibowo & Sony Akhmad Nulhaqim, Kewirausahaan Sosial: Merevolusi Pola Pikir

Menginisiasi Mitra Pembangunan, h. 37.

Page 54: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

42

memungkinkan aktivitas kewirausahaan sosial menghasilkan

perubahan sosial yang positif.48

Memuaskan banyak stakeholders cukup menyulitkan.

Wirausaha sosial harus memiliki relasi yang kuat dan stabil dengan

stakeholder dan harus terus meyakinkan bahwa aktivitas yang

dilaksanakan akan berdampak besar bagi masyarakat. Hal ini penting

untuk mempertahankan kepercayaan stakeholders untuk terus

mendukung berjalannya aktivitas sekaligus mempengaruhi pihak lain

untuk ikut terlibat dalam aktivitas.

Berdasarkan penjelasan mengenai proses kewirausahaan sosial diatas,

berikut ini dibuat sebuah diagram konstruksi proses kewirausahaan sosial

dengan model input-throughput-output.

Gambar 1

Proses Kewirausahaan Sosial

Sumber: Lumpkin, dkk. 2011.

48

G. T. Lumpkin, dkk., Entrepreneurial processes in social contexts: how are they different,

if at all?, h. 768.

Antecedents

Misi Sosial

Identifikasi Peluang

Akses

Permodalan/Pembiayaan

Multiple Stakeholders

Orientasi

Kewirausahaan

Keinovasian

Keproaktifan

Pengambilan Risiko

Agresivitas Kompetitif

Otonomi

Outcomes

Penciptaan Nilai

Sosial

Keberlanjutan Solusi

Pemuasan

Stakeholders

Page 55: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

43

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Perusahaan

Waste4Change adalah sebuah perusahaan start-up yang bergerak sebagai

sebuah kewirausahaan sosial dan berfokus pada isu-isu persampahan.

Waste4Change berdiri pada tahun 2013 atas kolaborasi dari dua organisasi

yang telah lama bergelut di bidang pelestarian lingkungan yaitu Greeneration

Indonesia dan Ecobali. Greeneration Indonesia sudah aktif sejak tahun 2005

dalam kampanye diet kantong plastik, mempromosikan penggunaan reusable

shopping bag dan mendukung penerapan gaya hidup ramah lingkungan.

Sedangkan Ecobali sudah aktif sejak tahun 2006 melakukan pengumpulan

sampah, pemilahan sampah, kampanye pengomposan, dan pendidikan

lingkungan di Bali.

Waste4Change merupakan bisnis dengan model Social Business Ventures

yaitu usaha for-profit atau usaha untuk menghasilkan keuntungan yang

menyediakan jasa sosial dan lingkungan. Sementara menghasilkan

keuntungan, tujuannya utamanya bukan untuk mengembalikan keuntungan

kepada pemegang saham melainkan untuk mengembangkan dan menjangkau

lebih banyak orang yang membutuhkan.

Waste4Change didirikan atas urgensi pengelolaan sampah yang lebih

baik di Indonesia untuk mengubah perilaku pengelolaan persampahan dengan

memanfaatkan kekuatan kolaborasi dan teknologi menuju Indonesia bebas

sampah. Masyarakat Indonesia yang sebagian besar tidak melakukan

pemilahan sampah mengakibatkan penumpukkan sampah di Tempat

Page 56: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

44

Pembungan Sementara (TPS) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Selain

itu, sistem pengelolaan sampah di Indonesia yang masih menganut sistem

kumpul-angkut-buang menyebabkan penumpukkan sampah semakin parah

karena tidak adanya pemilahan dan pemanfaatan sampah. Akibatnya,

produksi sampah yang tidak dibarengi dengan pemilahan dan pengelolaan

yang baik menyebabkan banyak masalah seperti bau busuk hingga

menimbulkan korban jiwa.

Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan pada tahun 2014,

presentase pemilahan sampah di Indonesia adalah sebanyak 8,75% sampah

dipilah dan dimanfaatkan sebagian, 10,09% sampah dipilah dan dibuang

kembali, sedangkan 81,16% sampah tidak dipilah. Data ini menunjukkan

bahwa perilaku masyarakat di Indonesia dalam memilah sampah masih sangat

minim. Di DKI Jakarta, 88,65% sampah yang diproduksi oleh 10 juta lebih

penduduk tidak dipilah dan berakhir di TPST Bantar Gebang.49

Sedangkan

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 Tentang

Pengelolaan Sampah, pada Pasal 12 menyebutkan bahwa setiap rumah tangga

wajib paling sedikit melakukan pemilahan sampah rumah tangga sebelum

diangkut ke TPS. Artinya bahwa pemerintah mewajibkan penduduknya untuk

melakukan pemilahan sampah paling tidak sampah rumah tangga sebelum

diangkut. Tapi pada keyataannya, hanya sedikit yang melakukan pemilahan

sampah.

Waste4Change ingin mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah

dan mengubah paradigma sistem pengelolaan sampah yang berkembang di

49

Badan Pusat Statistik, “Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Perlakuan Memilah

Sampah Mudah Membusuk dan Tidak Mudah Membusuk, 2013-2014”, diunduh dari

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1360 pada 24 November 2016.

Page 57: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

45

Indonesia dengan inovasi program dan pelayanan yang ditawarkan. Dengan

inovasinya, masyarakat diajak untuk peduli dengan sampah dengan

mengurangi produksi sampah dan memilahnya di rumah agar sampah tidak

menumpuk di TPS. Mengusung tagline “Responsible Waste Management”,

misi dari Waste4Change adalah membuat masyarakat Indonesia peduli dan

bertanggung jawab dalam mengelola sampahnya sendiri.

B. Struktur Organisasi

Waste4Change memiliki tim yang bekerja secara bersama-sama dan

saling mengisi. Berikut susunan tim Waste4Change:

Managing Director : M. Bijaksana Junerosano

Operations (HR-GA-FIN) : Annisa Paramita

Operations Support : Chairul Ruskandi

Research and Development : Meydam Gusnisar

Admin Finance : Hera Lismayana

Operational Services : M. Andriansyah

Strategic Services : Ridho Malik

Martin Manorek

Risca Ardita

Seluruh tim Waste4Change bekerja secara penuh dan professional.

Dalam beberapa proyek, Waste4Change mempekerjakan beberapa staf

khusus untuk mendukung proyek tertentu. Waste4Change juga memiliki

program magang bagi mahasiswa yang berminat ikut berperan serta dalam

kegiatan Waste4Change.

Page 58: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

46

C. Program dan Pelayanan

Sebagai sebuah kewirausahaan sosial yang memberikan solusi konkrit

terkait isu persampahan di Indonesia, Waste4Change memiliki 4 jasa yang

ditawarkan sebagai bisnis inti perusahaan yang terbagi menjadi dua bagian

kerja yaitu Strategic Services dan Operational Services. Jasa Campaign, dan

Consult masuk di bagian Stratgic Services sedangkan jasa Collect dan Create

masuk di bagian kerja Operational Services. Berikut penjelasannya:

1. Campaign

Campaign adalah jasa yang bertujuan untuk memberikan edukasi

dan kampanye mengenai isu persampahan dan pentingnya pengelolaan

sampah langsung kepada perusahaan, sekolah, komunitas, dan

masyarakat. Karena Waste4Change tidak ingin hanya sebagai pihak

penyelenggara pengelolaan sampah yang baik, tetapi juga ingin

membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk mewujudkan

pengelolaan sampah yang baik dan bertanggung jawab. Ada 4 jenis jasa

kampanye yang ditawarkan oleh Waste4Change yaitu:

a. Event Waste Management

Bekerja sama dengan penyelenggara acara untuk melaksanakan

kampanye pentingnya pengelolaan sampah kepada pengunjung

sekaligus mengelola sampah yang dihasilkan selama acara

berlangsung.

Page 59: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

47

b. EDUBIS (Edukasi Bijak Sampah)

Program yang didesain untuk mengedukasi karyawan perusahaan,

sekolah atau komunitas mengenai pentingnya mengelola sampah dan

bertangung jawab terhadap sampah.

c. AKABIS (Akademi Bijak Sampah)

Program edukasi terhadap isu sampah dan pentingnya pengelolaan

sampah dengan pendekatan individual dan lebih mendalam.

d. Cleaning Service Education

Program yang didesain untuk memberikan edukasi kepada office boy

dan pengelola sampah perkantoran tentang pengaplikasian sistem

Waste4Change dalam prosedur pengelolaan sampah sehari-hari.

Waste4Change juga memonitor kinerja dan kualitas sampah yang

dihasilkan dalam jangka waktu tertentu.

2. Consult

Consult adalah jasa konsultasi yang ditawarkan Waste4Change bagi

pihak yang berkemauan untuk mengelola sampahnya secara bertanggung

jawab serta pihak-pihak yang membutuhkan riset di bidang

persampahan, dan edukasi tentang sampah. Jenis konsultasi yang

ditawarkan adalah sebagai berikut:

a. Fesibility Study

Jasa studi dasar persampahan dan penelitian mendalam terhadap

sistem pengelolaan sampah di lokasi yang ditentukan. Hasilnya

berupa laporan penelitian dan rekomendasi.

Page 60: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

48

b. 3R Program

Waste4Change mengelola dana CSR dari perusahaan melalui

program edukasi dan kampanye 3R ke sekolah dan komunitas yang

ditentukan.

3. Collect

Collect adalah jasa yang ditawarkan oleh Waste4Change yaitu

pelayanan pengangkutan sampah secara profesional dan bertanggung

jawab. Sistem yang diterapkan adalah pengangkutan sampah dalam

keadaan terpilah di sumber agar para klien bertanggung jawab terhadap

sampahnya. Waste4Change juga membuat laporan mengenai total

sampah dan jenis sampah yang sudah diangkut yang hasilnya akan

dilaporkan secara berkala. Laporan bisa digunakan sebagai tolak ukur

perubahan yang terjadi dalam masyarakat sekaligus keberhasilan

Waste4Change dalam mencapai tujuan. Ada 3 sasaran dari jasa

pengangkutan sampah ini, diantaranya:

a. Commercial Waste Management

Jasa pengangkutan sampah di gedung perkantoran yang dihasilkan

oleh karyawan. Sampah yang diangkut meliputi sampah organik dan

anorganik yang sudah terpilah, pengangkutan sampah yang

terjadwal, serta laporan secara berkala.

b. Residential Waste Management

Jasa pengangkutan sampah yang terjadwal di wilayah perumahan

secara kolektif. Sampah yang diangkut meliputi sampah organik dan

anorganik yang sudah terpilah, mendapatkan fasilitas tas sampah

Page 61: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

49

terpilah, pengangkutan sampah yang terjadwal, serta laporan secara

berkala.

c. Personal Waste Management

Jasa pengangkutan sampah pribadi dan tidak harus kolektif. Sampah

yang diangkut hanya sampah anorganik, mendapatkan fasilitas tas

sampah terpilah, pengangkutan sampah yang terjadwal, serta laporan

secara berkala.

4. Create

Create merupakan program pemrosesan sampah untuk bisa

dimanfaatkan kembali. Sampah yang didapat dari proses pengangkutan

selanjutnya akan dipilah dengan lebih detail berdasarkan kategorinya.

Hasil pemilahan sampah yang sudah dikategorikan kemudian diproses di

fasilitas masing-masing kategori sampah.

a. Sampah Organik

Sampah organik yang dihasilkan dari jasa pengangkutan sampah

dikelola menjadi kompos siap jual di fasilitas area komposting.

Waste4Change mengunakan 2 metode pengomposan yaitu metode

open windrow dan vermicomposting. Waste4Change juga

menggunakan kompos untuk kebun sendiri yang diberi nama

Farm4Life yang menghasilkan buah dan sayuran dengan kualitas

yang baik.

b. Sampah Anorganik

Sampah anorganik yang dihasilkan dari jasa pengangkutan sampah

dikelola di fasilitas pegelolaan sampah yang disebut Material

Page 62: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

50

Recovery Facility atau lebih dikenal sebagai Rumah Pemulihan

Materi (RPM). Sampah anorganik yang diangkut akan diolah sesuai

jenisnya. Sampah plastik akan dicacah menggunakan mesin

pencacah, sampah kertas, logam, dan kaca akan dipisahkan dan

diberikan kepada supplier atau industri yang membutuhkan material

daur ulang, sedangkan sampah residu atau sampah yang tidak bisa

didaur ulang akan dibuang ke TPA.

D. Jaringan Kerjasama Perusahaan

Sesuai dengan strategi atau tujuan dari Waste4Change yaitu mengubah

perilaku pengelolaan persampahan dengan memanfaatkan kekuatan

kolaborasi dan teknologi menuju Indonesia bebas sampah, Waste4Change

memiliki jaringan kerjasama yang kuat dengan berbagai pihak mulai dari

pemerintahan, perusahaan, dan komunitas. Selain kerjasama dengan Dinas

Kebersihan Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Kebersihan Kota Bekasi,

Waste4Change juga memiliki berbagai klien yang berasal dari berbagai latar

belakang tetapi memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu persampahan.

Diantaranya adalah:

1. Pertamina

2. VIDA

3. Bank DBS

4. Nutrifood

5. PTT Family

6. Climate Policy Initiative

7. HSBC

Page 63: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

51

8. Indonesia Power

9. Farpoint

10. Bank Mandiri

11. Siam Cement Group

12. Siam-Indo Gypsum Industry

13. The Body Shop

14. Super Indo

15. The World Bank

16. Unilever

Page 64: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bagian ini, peneliti akan membahas tentang temuan proses

kewirausahaan sosial dan analisisnya pada Waste4Change. Dengan

menggabungkan dan mengkaji antara temuan lapangan berupa wawancara, hasil

observasi, dan studi dokumentasi lalu menghubungkan teori-teori yang telah

dijelaskan pada BAB II. Dari hasil penelitian, peneliti menemukan banyak hal

mengenai proses kewirausahaan sosial yang dilaksanakan oleh Waste4Change.

Informasi tersebut didapat dari sumber primer yaitu subyek penelitian orang-orang

yang peneliti jadikan sebagai informan dan obyek penelitian yaitu proses

kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh Waste4Change.

A. Temuan Proses Kewirausahaan Sosial pada Waste4Change

1. Antecedents

Antecedents dalam proses kewirausahaan sosial meliputi misi sosial,

identifikasi peluang, akses permodalan dan pembiayaan, dan pihak-pihak

yang terkait atau stakeholders.

a. Misi Sosial

Waste4Change sebagai kewirausahaan sosial memiliki misi

sosial yaitu mengubah perilaku pengolahan persampahan dengan

memanfaatkan kekuatan kolaborasi dan teknologi menuju Indonesia

bebas sampah. Waste4Change ingin membuat sebuah ekosistem

pengelolaan sampah di Indonesia dan mengubah sistem yang

berkembang di masyarakat sekarang ke arah yang lebih baik.

Dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan

Page 65: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

53

didukung oleh inovasi teknologi diharapkan akan semakin mudah

dalam mewujudkan misi tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Sano

sebagai berikut:

“Misinya itu bagaimana Waste4Change mampu berkontribusi

dalam membangun ekosistem pengolahan sampah yang

bertanggung jawab. Karena kami menilai pengolahan sampah di

Indonesia ga bertanggung jawab, semuanya dicampur begitu

saja kemudian diangkut dan dibuang ke TPA tidak dikelola

dengan baik dan bertanggung jawab. Jadi Waste4Change ingin

berkontribusi dengan menawarkan sebuah sistem dalam

pengolahan sampah yang bertanggung jawab tadi.”50

Isu sosial yang menjadi dasar ide dari kegiatan kewirausahaan

sosial ini adalah isu persampahan. Waste4Change didirikan untuk

mengubah paradigma masyarakat terkait dengan pandangan terhadap

sampah hingga ke pengelolaannya yang harus bertanggung jawab.

Masyarakat saat ini memiliki kepedulian yang sangat rendah pada

sampah sehingga tidak mengelolanya dengan benar bahkan masih

banyak ditemui orang-orang yang membuang sampahnya

sembarangan di tempat umum. Hal ini menyebabkan efek domino

yang buruk bagi masyarakat lainnya. Nilai sosial ini yang ingin

diubah oleh Waste4Change sesuai dengan arti dari Waste4Change

sendiri yaitu sampah untuk perubahan. Hal ini diungkapkan oleh

Risca sebagai berikut:

“Isu sosialnya sampah. Karena sampah itu menjadi sebuah

masalah yang mana masih banyak banget orang yang belum

sadar atau tahu ternyata berdampingan dengan masalah. Karena

masyarakat tidak tahu bahwa jika tidak dikelola dengan baik

adalah sebuah masalah, jadilah masalah yang lebih besar. Nah

karena atas dasar itu Waste4Change bergerak sebagai inisiatif

untuk pengolahan sampah yang bertanggung jawab. Selain dari

50

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 66: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

54

segi pengolahannya, juga mendorong masyarakat untuk mulai

mengubah perilakunya melakukan pengolahan sampah yang

bertanggung jawab.” 51

Selain untuk mengubah pandangan dan perilaku masyarakat

tentang sampah dan mengubah perilaku masyarakat dalam

mengelola sampah, Waste4Change juga ingin memperbaiki cara dan

pola kerja pengangkut sampah di wilayah sekitar, memberdayakan

mereka dan meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini diungkapkan

oleh Meydam sebagai berikut:

“Kita juga ingin memanusiakan teman-teman yang sudah

melakukan pengambilan sampah. Contohnya kayak petugas

sampah eksisting yang pake gerobak yang hanya dibayar 500

ribu perbulan ambil sampah setiap hari dari jam 6 pagi sampai

jam 10. Kalo dari sampahnya, karena sampahnya nyampur jadi

yang bisa dimanfaatkan oleh mereka juga dikit.”52

Dari pernyataan diatas terlihat bahwa Waste4Change melakukan

rekrutmen terhadap petugas sampah yang sebelumnya mengangkut

sampah dengan gerobak. Setelah direkrut, mereka diberikan fasilitas,

pakaian, dan perlengkapan kerja lengkap dengan memperhatikan

kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan, dan

sebagainya. Mereka juga mengangkut sampah dengan mobil

sehingga mempercepat mobilitas. 53

51

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017. 52

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 53

Hasil Observasi Peneliti, 6 Juni 2016.

Page 67: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

55

Gambar 2

Pengangkut sampah atau operator Waste4Change

Sumber: waste4change.com

Ide dari misi sosial yang secara eksplisit dinyatakan oleh

Waste4Change ini berasal dari ide pribadi pendiri Waste4Change

yaitu M. Bijaksana Junerosano. Seperti yang diungkapkan oleh Sano

sebagai berikut:

“Prosesnya sih aku lulus SMA bingung mau kemana, terus

kemudian aku berdoa masa depanku kemana. Terus abis berdoa

aku nonton berita di TV itu tentang isu sampah di Jakarta. Nah

terus ada energi yang menarik diriku wah ini harus ada yang

berkontribusi nih untuk mencoba menyelesaikannya. Lihat

tentang kuliah ada mata kuliah persampahan di Teknik

Lingkungan yaudah pilihlah Teknik Lingkungan. Sebelum lulus,

setelah coret-coret aku ingin mengembangkan sebuah wadah

organisasi untuk berkontribusi terhadap masalah-masalah

lingkungan. Aku bentuk lah Greeneration Indonesia. Nah

Greeneration Indonesia bergerak di bidang lingkungan. Karena

aku sendiri tertarik di bidang persampahan jadi aku mencoba

membuat berbagai inisiatif terkait persampahan. Salah satunya

adalah Tas Bagoes, tas supaya orang ga pake plastik lagi. Terus

bikin gerakan juga Diet Kantong Plastik. Nah setelah berjalan,

aku gemes belum betul-betul menyentuh sampahnya gitu masih

banyaknya diskusi, edukasi, atau kampanye gitu. Terus bikinlah

sebuah unit usaha pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Terbentuklah Waste4Change…”54

54

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 68: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

56

b. Identifikasi Peluang

Waste4Change didirikan atas ide seseorang yang memiliki

pengalaman di dunia persampahan. Ia sebelumnya mendirikan

organisasi bernama Greeneration Indonesia, organisasi yang

bergerak mengkampanyekan isu lingkungan. Dari organisasi itu,

terbentuklah sebuah jaringan dengan orang-orang yang juga peduli

terhadap isu persampahan. Ia juga sering diundang untuk menjadi

narasumber, mengisi training, dan sejenisnya. Dari situlah ia

menyadari bahwa banyak orang-orang yang peduli terhadap isu

pelestarian lingkungan khususnya masalah sampah. Seperti

diungkapkan oleh Meydam sebagai berikut:

“Yang pertama itu, karena Sano sudah bergelut di isu

persampahan sejak bikin Greeneration Indonesia pada tahun

2005, jadi sudah cukup memetakan permasalahan sampah apa

aja, sering jadi narasumber, mengisi training. Dari situ ketika dia

mengisi training, peserta trainingnya banyak yang bilang banyak

yang udah milah sampah tapi abis itu dicampurin lagi jadi males

milah sampah. Dari situ jadi ada peluang kalo bisa ambil

sampah secara terpilah bisa jadi satu value yang bisa

ditawarkan.”55

Ia menemukan banyak masyarakat yang sudah mau peduli dan

memilah sampahnya sendiri tetapi terkendala masalah sistem

persampahan yang berkembang di Indonesia. Sistem pengelolaan

sampah di Indonesia yang masih sebatas kumpul-angkut-buang

menyebabkan mereka yang sudah memilah sampahnya melihat hal

yang mereka lakukan sebagai sesuatu yang percuma karena sampah

yang sudah dipilah oleh mereka dicampur kembali dengan sampah

55

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016.

Page 69: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

57

yang lain oleh para petugas sampah. Kondisi ini diidentifikasi oleh

pendiri Waste4Change sebagai sebuah peluang yang bisa

dimanfaatkan menjadi sebuah bisnis. Seperti yang diungkapan Sano

sebagai berikut:

“Ya intinya dari masalah yang ada kita mencoba menggali

sebetulnya apasih yang bisa kita tawarkan gitu ya. Ternyata

masyarakat itu banyak yang sama gemes ya yang udah milah

sampah yang udah daur ulang segala macem jadi kita

menawarkan jasa tersebut.”56

Selain itu, Waste4Change memanfaatkan peluang lain ketika

fenomena green building sedang ramai dibicarakan. Banyak

pengelola gedung di Indonesia berusaha mendapat sertifikat green

building yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia.

Salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat tersebut adalah

dengan melakukan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Waste4Change memanfaatkan peluang tersebut dengan membuat

dan menawarkan jasa Consult yaitu memberikan jasa fesibility study

atau studi kelayakan sampah dan jasa konsultasi kepada pengembang

maupun pengelola gedung. Jasa ini meliputi sampling sampah dan

mengukur perilaku pegawai mengenai sistem pengelolaan sampah

sehingga didapatkan keluaran berupa data dan laporan timbulan dan

komposisi sampah. Seperti dijelaskan oleh Meydam sebagai berikut:

“Untuk fenomena green building, kita juga tawarin fesibility

study. Dari situ gedungnya kita sampling, kita kasih data

ternyata komposisisnya sampahnya ini banyaknya segini

misalnya. Nah data itu bisa mereka gunakan untuk mendapatkan

sertifikasi green building oleh Green Bulding Council

Indonesia. Dia yang mensertifikasi gedung ini masuknya bronze,

56

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 70: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

58

silver atau gold. Semakin tinggi tingkatanya itu akan menaikkan

rate gedung itu sendiri…”57

Dari beberapa pernyataan diatas dapat digambarkan bahwa

Waste4Change memanfaatkan masalah sampah menjadi sebuah

peluang untuk diselesaikan melalui bisnis. Sampah merupakan

masalah sosial yang dampaknya sangat jelas terlihat dan dirasakan

langsung oleh masyarakat. Waste4Change mengidentifikasi dan

memanfaatkan masalah sosial tersebut yaitu isu pelestarian

lingkungan dan permasalahan sampah menjadi sebuah usaha atau

bisnis. Seperti diungkapkan oleh Sano sebagai berikut:

“Identifikasinya adalah setiap ada masalah dibelakangnya pasti

ada peluang. Tinggal bagaimana model bisnisnya itu

dikembangkan…”58

Hal serupa juga diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Kalo kita, ada masalah nah disitu ada peluang. Nah dari

masalah itu yang kita tawarkan ya itu usaha-usaha yang udah

kita buat.” 59

Dari masalah persampahan yang dijadikan sebuah usaha atau

bisnis oleh Waste4Change, selain membantu pihak terkait dalam

menangani masalah sampah dan mengubah nilai sosial yang

berkembang di masyarakat menjadi lebih baik juga menghasilkan

keuntungan finansial dan membuat lapangan kerja baru.

c. Akses Permodalan dan Pembiayaan

Waste4Change memperoleh modal finansial dari investor dan

organisasi yang memang memberikan dukungan finansial kepada

57

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 58

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017. 59

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 71: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

59

perusahaan start-up yang memiliki misi dan tujuan untuk mengatasi

masalah sosial. Karakter dari investor yang membantu usaha

kewirausahaan sosial memang berbeda dengan investor bisnis pada

umumnya. Investor seperti ini dikenal juga dengan istilah social

impact investor yang mana mereka tidak hanya melihat keuntungan

finansial yang dihasilkan dari sebuah bisnis tetapi juga melihat misi

sosial dan dampak yang dihasilkan dari bisnis tersebut terhadap

penyelesaian masalah sosial di masyarakat. Seperti diungkapkan

oleh Sano sebagai berikut:

“Ya walaupun kita kewirausahaan sosial, kita tetep punya

hitungan entrepreneur-nya, punya hitungan bisnisnya,

perencanaan bisnis, punya perencanaan keuangan gitu semua

dilengkapi dengan baik. Cuma karakter investornya emang rada

beda. Investornya punya ketertarikan terhadap misi sosialnya.

Terhadap apa yang sedang kita perjuangkan juga sehingga dia

memang tertarik untuk ikut terlibat.”60

Untuk mendapatkan investor, diperlukan rencana dan

perhitungan yang matang. Yang paling penting adalah mampu

membuktikan bahwa bisnis yang direncanakan bisa berjalan dan

memiliki dampak sosial bagi masyarakat. Seperti dijelaskan oleh

Meydam sebagai berikut:

“...hanya perlu membuat financial plan yang masuk akal dan

perlu membuktikan bisnis modelnya itu bisa berjalan, harus

benar-benar realistis, ketauan impact-nya seperti apa dan balik

modalnya kapan.”61

Waste4Change mengembangkan akses pembiayaannya dengan

keuntungan yang diperoleh dari program dan jasa yang ditawarkan

60

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017. 61

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016.

Page 72: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

60

seperti jasa konsultasi, tenaga ahli, jasa pengangkutan sampah, dan

pengelolaan sampah. Artinya, bahwa Waste4Change sebagai

kewirausahaan sosial bisa berjalan mandiri dan tidak bergantung

pada bantuan finansial dari investor maupun dari donatur. Hal ini

diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Waste4Change itu kan awalnya gabungan dari Greeneration

Indonesia dan EcoBali. Nah mereka itu udah ada investornya

yang kemudian bantu Waste4Change. Dan dari individu-

individu juga ada. Nah kemudian kita mencari uang sendiri dan

membiayai dari bisnis kita.”62

Waste4Change memiliki pendapatan finansial dari para klien

yang menggunakan jasa Waste4Change. Dalam satu bulan,

Waste4Change bisa menghasilkan pendapatan tetap sekitar

Rp.50.000.000 dari jasa pengangkutan sampah dan pengolahan

sampah. Ditambah pendapatan tidak tetap dari jasa Consult,

Campaign dan proyek-proyek lainnya yang bisa mencapai

Rp.80.000.000. Pendapatan ini tergantung dari berapa banyak

pengguna jasa dan proyek yang dikerjakan. Pada tahun 2016,

Waste4Change memperoleh keuntungan sebesar Rp.300.000.000.

Pendapatan finansial ini digunakan untuk terus mengembangkan

usaha agar terus bergerak dan menjangkau lebih banyak masyarakat.

Selain modal finansial, Waste4Change mendapatkan modal dari

organisasi yang berkolaborasi mendirikan Waste4Change yaitu

Greeneration Indonesia dan EcoBali. Greeneration Indonesia

memberikan sumber daya manusia nya untuk membantu

62

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 73: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

61

mengembangkan usaha kewirausahaan sosial sedangkan EcoBali

memberikan pengalaman dan sistem kampanye sampahnya yang

telah berhasil dilakukan di Bali. Kolaborasi dari dua organisasi

pendiri tersebut memberikan modal yang lebih dari cukup untuk

menciptakan dan mengembangkan sebuah inisiatif penyelesaian

masalah sosial berbentuk kewirausahaan sosial. Seperti dijelaskan

oleh Sano sebagai berikut:

“Karena Waste4Change itu dibangun dari Greeneration

Indonesia jadi kita udah punya modal. Jadi modalnya ini dari

apa yang sudah kita punya. Jadi kita udah punya tim, udah

punya kerjaan, udah punya proyek, dari situlah kita

mengembangkan bisnisnya Waste4Change. Terus ditambah

dengan pengalamannya EcoBali jadilah kita lebih berkembang.

Kemudian kita juga mencari investor dan kita dapat investor

yang percaya terhadap model bisnis kita, percaya terhadap apa

yang sedang kita tawarkan. Jadi kita modal untuk

mengembangkan bisnisnya adalah setelah menggabungkan dua

kekuatan Greeneration Indonesia dan EcoBali kita didukung

oleh investor.”63

d. Stakeholders

Secara umum pihak yang memiliki hubungan dan kepentingan

dengan Waste4Change adalah pemerintah, investor, organisasi yang

bergerak di isu lingkungan, rekan kolaborasi, hingga para klien yang

menggunakan jasa Waste4Change. Semua memiliki kekuatan, ciri

khas dan peran masing-masing dalam keterlibatannya. Pemerintah

adalah pihak yang membuat peraturan terkait pengelolaan sampah

dan memiliki tanggung jawab atas terhadap permasalahan sampah.

Waste4Change bekerja sama menjadi partner pemerintah dalam

mengatasi permasalahan sampah dan membangun ekosistem

63

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 74: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

62

pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Usaha yang dilakukan

seperti saling mendukung dalam usaha mengatasi permasalahan

sampah, terus mengkampanyekan peraturan pemerintah tentang

pengelolaan sampah dan mengajak turun langsung ke masyarakat

untuk mengkampanyekan pentingnya mengelola sampah langsung

dari sumber. Hal ini diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Kalo pemerintah itu kan bikin peraturan tuh tentang sampah

kan ada tuh peraturannya yang mana masyarakat itu harus

mengurangi sampahnya dari sumber. Nah kita mencantumkan

itu buat turun ke masyarakat. Kadang kita menghadirkan

pemerintah misalnya UPTD tuh yang berkepentingan itu untuk

turut hadir untuk membantu mendorong masyarakat.”64

Lalu ada investor sebagai pendukung modal finansial

perusahaan. Investor Waste4Change berbeda dengan investor

konvensional biasanya, mereka adalah investor yang

menginvestasikan dananya pada usaha atau bisnis yang memiliki

dampak sosial positif atau lebih dikenal dengan social impact

investor. Investor percaya bahwa Waste4Change adalah bisnis yang

sustainable karena tidak hanya memiliki dampak sosial tetapi juga

memperhatikan aspek bisnisnya.

Waste4Change juga menjalin hubungan dengan organisasi,

perusahaan, dan komunitas yang peduli dan memiliki kepentingan

khususnya di bidang persampahan dan umumnya isu permasalahan

lingkungan seperti Green Building Council Indonesia, Vida Bekasi,

Bank DBS, dan yang lainnya. Tujuannya adalah untuk membangun

kesadaran dan meningkatkan awareness secara lebih luas pada

64

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 75: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

63

masyarakat. intinya adalah mempromosikan pengelolaan sampah

yang bertanggung jawab. Selain itu Waste4Change juga sering

mengerjakan project bersama terkait isu persampahan.

“Terus stakeholders kita juga adalah teman-teman pelaku

pengelola persampahan contohnya lapak-lapak, bandar sampah,

pendaur ulang, pengangkut sampah, itu semua menjadi

stakeholders kita karena kita prinsipnya adalah kemitraan atau

partnership bagaimana kita bisa bekerja sama dengan mereka

membangun sebuah sistem dan ekosistem yang bisa

menyelesaikan permasalahan sampah tadi.”65

Selain itu, Waste4Change juga bekerja sama dan bermitra

dengan usaha-usaha yang juga melakukan pengelolaan sampah

seperti bandar sampah, pengangkut sampah, pendaur ulang, dan

lainnya. Mereka adalah pihak-pihak yang memiliki power atau

kekuatan dan Waste4Change memanfaatkan kemitraan tersebut

untuk membuat siklus pengelolaan sampah yang lebih baik di

masyarakat. Seperti Waste4Change menyalurkan sampah terpilahnya

ke pendaur ulang agar bisa diolah dan dimanfaatkan kembali.

Kolaborasi stakeholder dalam pengembangan kewirausahaan sosial

menjadi sebuah kebutuhan dalam merespon perkembangan masalah

sosial yang semakin kompleks yang tidak bisa diselesaikan dengan

bergantung dengan pihak lain (dependent) atau mandiri

(independent). Seperti diungkapkan oleh Sano sebagai berikut:

Stakeholders lainnya adalah klien atau mereka yang

menggunakan jasa Waste4Change. Mereka adalah orang-orang yang

merasakan dampak negatif dari sampah dan mereka menggunakan

65

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 76: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

64

jasa Waste4Change untuk berubah dan mengubah lingkungan

mereka menjadi lebih baik. Orang-orang ini adalah alasan adanya

Waste4Change dan mereka memiliki peran untuk mengembangkan

Waste4Change sebagai kewirausahaan sosial dan tercapainya tujuan

dan misi yang diusungnya. Seperti diungkapkan oleh Risca sebagai

berikut:

“Terus kalo perusahaan dan masyarakat itu ya berperan sebagai

pengguna jasa kita dan mendorong masyarakat lain untuk mau

memilah sampahnya.”66

2. Orientasi Kewirausahaan

Orientasi kewirausahaan merupakan strategi yang digunakan untuk

mengembangkan perusahaan dan mewujudkan tujuan yang meliputi

inovasi, keproaktifan, pengambilan risiko, agresivitas kompetitif, dan

otonomi.

a. Inovasi

Bagi Waste4Change, inovasi adalah sesuatu yang penting dan

sebuah keharusan untuk dilaksanakan. Karena melihat sistem

pengelolaan persampahan di Indonesia yang justru menambah

masalah lingkungan baru, harus ada sistem pengelolaan sampah baru

yang diterapkan agar pengelolaan sampah mendatangkan manfaat

dan bukan menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Seperti

dijelaskan oleh Sano sebagai berikut:

“Tentu saja. Inovasi ini kan membangun sebuah model atau

inisiatif atau hal-hal baru yang mampu menawarkan sistem yang

lebih baik, lebih efektif, lebih efisien. Tentunya kemampuan

dalam melakukan inovasi ini menjadi sangat penting. Kenapa?

66

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 77: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

65

Karena ini kan ada masalah nih, nah gimana kita menyelesaikan

dengan cara yang cepat, ekonomis, dan juga membuat semua

pihak itu senang itu butuh kecerdasan dalam menganalisa dan

kemudian memberikan solusi-solusi yang inovatif tadi. Artinya,

inovasi menjadi sangat penting.”67

Waste4Change membuat inovasi dalam pengelolaan sampah

melalui solusi sistem pengolahan sampah end-to-end. Solusi end-to-

end yang ditawarkan oleh Waste4Change terlihat jelas dari seluruh

program atau jasa yang ditawarkan Waste4Change yaitu kampanye

masalah sampah, edukasi sampah, pengangkutan sampah yang

terpilah hingga pada pengelolaan sampah. Seluruh program dan jasa

tersebut saling berkaitan. Seperti yang diungkapkan Meydam

sebagai berikut:

“Karena kita ingin memberikan solusi secara end-to-end dari

sumbernya itu sendiri yaitu orangnya dan endingnya yaitu

sampahnya mau diapakan, bisa diproses selama masih bisa di

proses kita akan proses, lalu residu yang ga bisa diapa-apain

baru ke TPA.”68

Sistem end-to-end ini bertujuan untuk mengurangi sampah

langsung dari sumbernya dan memaksimalkan pengolahan sampah

agar sampah yang terbuang adalah sampah yang benar-benar tidak

bisa diolah dan digunakan lagi. Reduksi dari sumber merupakan

paradigma yang dibangun oleh Waste4Change yaitu dengan

mengedukasi masyarakat tentang permasalahan sampah dan

mengkampanyekan pentingnya pengolahan sampah. Masyarakat

yang menggunakan jasa Waste4Change diberikan edukasi mengenai

dunia persampahan mulai dari jenis dan kelompok sampah hingga

67

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017. 68

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016.

Page 78: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

66

cara pemilahan sampah karena jasa pengangkutan sampah yang

ditawarkan oleh Waste4Change mewajibkan klien memilah

sampahnya sendiri.

Waste4Change sangat serius dalam usaha mengurangi jumlah

sampah. Adanya fasilitas Rumah Pemulihan Materi menunjukkan

keseriusan Waste4Change dalam usaha mengurangi sampah yang

masuk ke TPA. Fasilitas ini digunakan untuk memilah dan mengolah

sampah anorganik hasil jasa pengangkutan sampah dari klien-klien

Waste4Change. Di dalam fasilitas tersebut terdapat mesin pencacah

plastik yang mampu memroses gelas, botol, atau barang lain

berbahan dasar plastik menjadi biji plastik yang dapat dimanfaatkan

kembali seperti untuk bahan daur ulang, dan lainnya.69

Gambar 3

Area pencacahan plastik di Rumah Pemulihan Materi

Sumber: Dokumen Pribadi.

Ada pula fasilitas area komposting yang digunakan untuk

mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Terdapat dua

69

Hasil Observasi Peneliti, 6 Juni 2016.

Page 79: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

67

area komposting dengan metode yang berbeda yaitu area open

windrow dan area vermicomposting. Keduanya menghasilkan

kompos dengan kualitas baik dan bernilai jual tinggi. Kompos yang

dihasilkan dari pengolahan sampah organik ini kemudian sebagian

dijual, sedangkan sebagian lagi digunakan untuk bercocok tanam di

kebun yang berada tidak jauh dari area komposting.70

Gambar 4

Area Komposting Waste4Change

Sumber: Dokumen Pribadi.

Inovasi lain yang dilakukan Waste4Change adalah dengan

memproduksi kantong atau wadah sampah dengan warna berbeda

yang bertujuan untuk mengkategorikan sampah sesuai dengan

jenisnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan klien dalam memilah

sampah sekaligus memudahkan petugas pengangkut sampah dalam

melaksanakan tugasnya karena walaupun diangkut dengan satu

mobil tetapi karena kondisi sampahnya sudah terpilah menggunakan

70

Hasil Observasi Peneliti, 8 Juni 2016.

Page 80: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

68

kantong sampah maka tidak akan tercampur dengan sampah lainnya.

Seperti diungkapkan oleh Sano sebagai berikut:

“Nah kalo inovasi yang lainnya ya beragam mulai dari teknik

mengangkut sampah itu kita membangun sebuah sistem supaya

sampah itu tetep terpilah dan tidak tercampur lagi tapi

sederhana, murah, dan tetep inovatif sesuai dengan tujuannya.

Kita pake karung berwarna nah warna itu inovasi bagi kita.

Karena orang itu didoktrin oleh warna oleh kebiasaan. Jadi kita

menggunakan simbol-simbol dan warna-warna ini sebagai

bagian yang terus kita perkenalkan.”71

Gambar 5

Kantong sampah Waste4Change

Sumber: Dokumen Pribadi.

Selain inovasi tentang sistem pengolahan sampah,

Waste4Change juga membuat inovasi dalam program-program dan

jasa-jasanya seperti Edukasi Bijak Sampah dan Akademi Bijak

Sampah. Program-program ini merupakan inovasi yang ditujukan

kepada karyawan perusahaan atau pihak lainnya. Program ini juga

diharapkan bisa membentuk budaya baru bagi perusahaan-

perusahaan yang ingin melaksanakan kegiatan luar kantor tetapi

71

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 81: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

69

tetap bermanfaat bagi karyawannya. Seperti diungkapkan oleh Risca

sebagai berikut:

“...Nah semenjak 2015 kita ada program AKABIS (Akademi

Bijak Sampah) itu pelatihan pemilahan sampah gitu ke orang-

orang yang pengen belajar milah sampah. Sejauh ini yang udah

jadi peserta itu misalnya perusahaan yang punya acara outing

gitu nah mereka acara outing-nya itu belajar milah sampah gitu

sih.”72

Inovasi yang dilakukan Waste4Change memiliki pengaruh besar

pada perkembangan bisnisnya seperti pada terus meningkatnya

permintaan pengangkutan sampah baik untuk wilayah residensial

maupun perkantoran, hingga banyaknya investor yang menawarkan

bantuan dana. Mereka melihat dan percaya bahwa Waste4Change

selain bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat juga bisa

menghasilkan keuntungan dari usahanya mengatasi masalah sosial.

Seperti diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Terkait inovasi sistemnya Waste4Change itu sudah mulai

banyak sih yang melirik gitu karena melihatnya sampah itu

sebuah masalah dan kita pada saat kampanye itu Waste4Change

punya solusinya seperti apa.”73

b. Keproaktifan

Waste4Change mengembangkan bisnisnya dengan terus melihat

peluang dan permintaan pasar untuk mengantisipasi permintaan di

masa mendatang. Waste4Change selalu menganalisa kondisi politik,

ekonomi, dan perubahan sosial dalam masyarakat agar tujuan dan

nilai sosial yang ingin diciptakan di masyarakat bisa tercapai. Seperti

yang disampaikan oleh Sano sebagai berikut:

72

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017. 73

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 82: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

70

“Kita harus mampu menganalisa kondisi politik, kondisi

ekonomi global, kondisi regulasi, dan segala macem, dan

perubahan sosial di masyarakat. Jadi kami memang menganalisa

bahwasanya apa yang ditawarkan Waste4Change ini memang

apa yang dibutuhkan di masa depan, ini lah yang benar dan ini

lah yang akan dibutuhkan di masa depan.”74

Waste4Change mengembangkan program dan jasanya dengan

melihat kondisi perubahan sosial masyarakat dan permintaan pasar.

Salah satu jasa baru yang ditawarkan oleh Waste4Change yaitu

pengangkutan sampah secara personal. Jika sebelumnya

pengangkutan sampah dibatasi hanya di perumahan dan kolektif,

Waste4Change menawarkan jasa baru pengangkutan sampah tidak

harus kolektif tetapi sampah personal. Jasa yang ditawarkan sama

dengan pengangkutan sampah kolektif seperti pengangkutan sampah

yang terjadawal, terpilah, dan bertanggung jawab. Sejauh ini wilayah

pengangkutannya baru sebatas wilayah Jakarta Selatan dan Bekasi,

lalu sampah yang bisa diambil hanya sampah anorganik. Seperti

diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Iya jasa pengangkutan sampah kita kan udah berlangsung di

perumahan gitu nah kita baru aja launching jasa pengangkutan

sampah buat per orang jadi ga harus kolektif gitu.”75

Pengembangan jasa pengangkutan sampah ini muncul untuk

merespon permintaan pasar terkait pengangkutan sampah terpilah

dan bertanggung jawab. Diharapkan dengan adanya pelayanan baru

tersebut menghasilkan banyak manfaat seperti terpenuhinya

permintaan pasar dan individu yang menjadi klien ini bisa mengajak

74

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017. 75

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 83: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

71

teman atau tetangganya untuk menggunakan jasa pengangkutan dan

pengelolaan sampah yang sama.

Waste4Change juga memanfaatkan teknologi sebagai upaya

kampanye dan terus mempromosikan pengelolaan sampah yang

bertanggung jawab. Pengembangan teknologi menjadi sangat

penting dilakukan agar efisien dalam mempromosikan jasa dan

program yang dimiliki. Media sosial berperan penting dalam hal

kampanye dan promosi karena media sosial dapat diakses oleh siapa

saja dan mudah dalam menyebarkan informasi berkaitan dengan

promosi dan kampanye. Seperti diungkapkan oleh Sano sebagai

berikut:

“Dan kita juga memanfaatkan teknologi masa kini ya kalo

pengangkut sampah yang lain ga ada tuh pake Instagram, pake

Twitter, kita menggunakan itu untuk mengkomunikasikan dan

untuk mempromosikan.”76

c. Pengambilan Risiko

Dalam menjalankan aktivitas kewirausahaan sosial, tentu

terdapat risiko atau hambatan yang dihadapi. Hambatan yang

dihadapi oleh Waste4Change adalah pola pikir masyarakat mengenai

sampah dan belum adanya kesadaran dari masyarakat untuk memilah

sampah. Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan

pentingnya mengurangi dan memilah sampah dan mereka belum

merasa bahwa mengurangi dan memilah sampah merupakan sesuatu

yang penting dilakukan untuk saat ini. Selain itu masih banyak yang

tidak peduli sampah yang mereka berikan ke pengangkut sampah

76

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 84: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

72

eksisting berakhir dimana, menjadi apa, dan sebagainya. Masyarakat

tidak mau repot seperti bayar lebih mahal lalu memilah sampah dan

lebih memilih untuk membayar murah dan tidak peduli dengan

sampahnya. Kondisi ini menyebabkan pasar Waste4Change untuk

menawarkan jasa menjadi terbatas sehingga target market untuk saat

ini adalah orang-orang yang sudah sadar dan mau melakukan

pemilahan sampah. Seperti yang diungkapkan oleh Sano sebagai

berikut:

“Kalo yang sekarang ini sebenernya orang masih menilai

mengelola sampah itu murah sedangkan untuk menjadi

bertanggung jawab itu membutuhkan biaya. Jadi risikonya kita

menawarkan jasa Waste4Change orang itu merasa kemahalan.

Nah itu resiko tuh.”77

Dengan kondisi masyarakat yang masih belum sadar akan

pentingnya memilah sampah, program pengangkutan sampah yang

ditawarkan oleh Waste4Change berisiko untuk tidak berjalan

maksimal karena Waste4Change menginginkan partisipasi penuh

dari warga untuk mau memilah sampahnya sendiri. Usaha yang

dilakukan Waste4Change untuk mengatasi hambatan ini adalah

dengan menambah sumber daya manusia sebagai edukator untuk

memberikan edukasi secara berkala mengenai pentingnya memilah

sampah agar kesadaran warga untuk memilah sampah meningkat

sehingga sampah yang dihasilkan oleh warga bisa diolah semaksimal

mungkin. Selain itu, proses pengolahan sampah juga ikut terganggu

karena sampah yang dihasilkan warga masih banyak dan bercampur.

77

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 85: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

73

Akibatnya sampah yang bisa diolah sangat sedikit dan tidak

maksimal karena sulitnya memilah sampah yang sudah tercampur

dengan sampah residu. Seperti diungkapkan oleh Meydam sebagai

berikut:

“Kita nambah SDM sebagai edukatornya yang masuk ke acara

arisan, pengajian, gitu-gitu. Risikonya itu kan belum tentu

semuanya bisa berubah kan. Kalo mereka ga berubah juga kan

otomatis berimpact ke sampahnya banyak residunya juga

karena sampahnya nyampur akibatnya ga banyak yang bisa

dikelola.”78

Risiko yang diambil oleh Waste4Change berpengaruh pada

bertambahnya biaya operasional baik untuk menambah sumber daya

manusia maupun untuk biaya membuang residu ke TPA. Namun

Waste4Change tidak menyerah dan mengambil risiko tersebut

selama risiko tersebut masih bisa ditangani dan berpengaruh pada

perkembangan kewirausahaan sosial. Dengan menggunakan model

analisa PEST, Waste4Change menganalisa hambatan yang dihadapi

mulai dari aspek politik, ekonomi, sosial, dan teknologinya sehingga

bisa mengelola risiko dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Sano

sebagai berikut:

“Jadi kita perlu membuat perencanaan yang baik bagaimana,

apa yang akan terjadi, dan asumsi-asumsinya. Jadi keputusan

bisa diambil berdasarkan sebuah data yang lebih akurat.

Walaupun itu tetep punya risiko tapi risiko itu diminimalisir

karena kita telah menganalisanya dengan yang tadi jadi kita

punya istilahnya PEST ya (Political, Economic, Social, and

Technological) jadi kita menganalisasi secara politik, secara

ekonomi, secara sosial, secara teknologi apa yang terjadi. Kita

menganalisa SWOT kita juga. Nah hal-hal seperti itu bisa

mengelola risiko.”79

78

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 79

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 86: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

74

d. Agresivitas Kompetitif

Waste4Change memiliki banyak kompetitor yang bersaing

menawarkan jasa pengangkutan sampah baik Dinas Kebersihan

setempat, perusahaan swasta, lapak-lapak atau usaha-usaha

pengangkut sampah dan pengepul sampah individu. Mereka

menawarkan harga yang bervariasi dan cenderung relatif murah

karena mereka tidak melakukan pengolahan sampah lebih lanjut

dalam usahanya. Kebanyakan dari mereka menggunakan metode

pengangkutan sampah pada umumnya yaitu metode kumpul-angkut-

buang. Selain itu, usaha tersebut tidak termasuk dalam usaha

kewirausahaan sosial karena mereka tidak memiliki tujuan sosial dan

berorientasi hanya pada mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan

Waste4Change yang melakukan pengolahan sampah dari hulu

dengan berorientasi pada penciptaan nilai sosial. Seperti

diungkapkan oleh Risca sebagai berikut:

“Kalo pengangkutan sampah sih kompetitornya lebih ke vendor

yang angkut tapi ga dipilah. Ya itu sih tantangannya itu kita

bersaing sama yang angkut sampah ga dipilah, karena

masyarakat mindset-nya masih gitu jadi itu tantangannya.”80

Banyaknya kompetitor dan masyarakat yang belum mau

berubah berpengaruh pada terbatasnya pasar yang bisa dimanfaatkan

karena pola pikir masyarakat yang belum melihat pemilahan sampah

sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk saat ini. Selain itu

masyarakat banyak yang lebih memilih untuk membayar murah dan

80

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 87: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

75

tidak perlu repot untuk memilah sampah. Seperti yang diungkapkan

Meydam sebagai berikut:

“Pengaruhnya cukup signifikan sih karena mereka ngasih

harganya murah. Karena mereka ga memprosesnya lebih lanjut

juga. Mereka hanya ambil langsung dibuang. Sedangkan jasa

kita itu karena ada jasa proses pengolahan selanjutnya jadi agak

lebih mahal. Dan banyak yang belum siap untuk bayar mahal

cuma hanya masalah sampah.”81

Dalam upaya mengungguli kompetitor, Waste4Change tidak

memiliki strategi khusus dan lebih menganggap sistem pengelolaan

sampah sebagai kompetitor sebenarnya. Waste4Change justru

bersikap friendly dan terbuka untuk mengajak pengelola sampah

lainnya untuk menerapkan sistem Waste4Change yang lebih

bertanggung jawab dalam mengelola sampah. Seperti diungkapkan

oleh Sano sebagai berikut:

“…jadi kompetitor kita itu justru adalah sistem yang saat ini

sudah berjalan dan itu sangat price sensitive artinya orang

biasanya cenderung pilih murah. Nah ini menjadi kompetitor

sebenernya. Di satu sisi kita mengedukasi bahwasanya apakah

sampah yang dikelola oleh pihak yang sekarang dengan harga

yang murah itu bertanggung jawab atau tidak. Ini tantangan.

Realitanya itu menjadi masalah karena cuma diangkut, dibuang

ke TPA atau kalo pengelolanya bandel itu dibuang

sembarangan, dibakar, atau dibuang ke sungai. Gak tau loh si

orang yang bayar ini sampahnya ujungnya kemana...”82

“Merangkul sistem. Menjadikan mereka menjadi bagian dari

partner, menjadikan mereka menjadi bagian dari sistem. Jadi

sistem Waste4Change ini memang sistem yang harus diakui

menjadi sistem atau standar yang lebih bagus.”83

81

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 82

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017. 83

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 88: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

76

e. Otonomi

Waste4Change menjalankan aktivitasnya secara independen.

Artinya bahwa stakeholders seperti investor, lembaga pemerintahan,

dan sebagainya tidak mempengaruhi jalannya misi maupun tujuan

yang diusung Waste4Change. Misi dan tujuan Waste4Change

berjalan sesuai dengan arah yang ditentukan oleh seluruh anggota

dan tidak terpengaruh oleh niat dan kemauan stakeholders lainnya.

Waste4Change didirikan sebagai Perseroan Terbatas (PT) agar

bisa mendapat legalitas untuk menjalankan usahanya. Walaupun di

dalam perusahaan terdapat investor dan pemegang saham, namun

mereka memiliki hak yang terbatas dalam pengambilan keputusan.

Waste4Change menerapkan sistem musyawarah dalam setiap

pengambilan keputusan. Artinya bahwa seluruh anggota memiliki

kesempatan dan memiliki hak suara untuk berpendapat yang bisa

mempengaruhi keputusan. Seperti yang diungkapkan oleh Meydam

dan Risca sebagai berikut:

“Kalo keputusan sih ada di pemimpinnya si Sano sih sebagai

Managing Director untuk hal-hal yang strategisnya. Dan mostly

sih sebenernya kita musyawarah.”84

“Tergantung keputusan kaya tadi gitu petugas lapangan, kita

karyawan, pimpinan juga pasti terlibat.”85

84

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 85

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 89: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

77

3. Outcomes

Outcomes atau keluaran dari kewirausahaan sosial terdiri dari

penciptaan nilai sosial, solusi yang berkelanjutan atau kesinambungan

solusi, dan usaha pemuasan stakeholders.

a. Penciptaan Nilai Sosial

Waste4Change ingin menciptakan nilai sosial di masyarakat

tentang kesadaran masyarakat akan masalah lingkungan yang

ditimbulkan oleh sampah. Program dan jasa Waste4Change didesain

dengan tujuan untuk mengubah pandangan dan perilaku masyarakat

terhadap sampah hingga pada mengurangi sampah masuk ke TPA.

Karena masyarakatlah yang menghasilkan sampah dan yang bertugas

merawat dan melestarikan lingkungan. Seperti diungkapkan oleh

Meydam sebagai berikut:

“Yang ingin kita ciptakan itu orang-orang lebih aware dengan

isu sampah ini sih agar mereka mau memilah sampah,

teredukasi sama masalah sampah. Karena kalo pengangkutan

sampah yang biasa kan ga peduli orangnya berubah apa engga

yang penting dapat duit dari ambil sampahnya yaudah selesai.

Sedangkan kita ga mau seperti itu. Kita juga ingin buat ngajarin

orang-orang itu tentang pentingnya masalah sampah.”86

Hal tersebut juga diungkapkan oleh Sano sebagai berikut:

“Jadi nilai sosial yang paling kita sasar adalah sampah itu

dikelola secara bertanggung jawab, selesai, dan tidak

menimbulkan masalah terhadap isu lingkungan.”87

Menilai keberhasilan sebuah usaha kewirausahaan sosial adalah

dengan melihat sejauh mana mereka menciptakan nilai sosial. Dari

arah perubahan masyarakat dan kondisi di lapangan dapat dilihat

86

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 87

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 90: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

78

berhasil atau tidaknya sebuah usaha kewirausahaan sosial. Dalam

waktu dua tahun lebih menjalankan program pengangkutan sampah

di Perumahan Vida, terdapat perubahan yang cukup signifikan dari

warga baik dari perubahan sikap dan pandangan mengenai sampah

maupun dari sampah yang dihasilkan oleh warga. Waste4Change

secara konsisten membuat laporan mengenai data sampah yang

dihasilkan oleh warga dan perubahan yang terjadi. Data tersebut

dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan sekaligus bahan

analisa untuk terus mengembangkan perusahaan. Perubahan tersebut

dirasakan sendiri oleh Ibu Nia sebagai salah satu warga Perumahan

Vida yang sudah satu tahun lebih menjadi klien Waste4Change.

“Kalo dulu sebelum bergabung mungkin kita masih cuek lah

sama sampah peduli amat gitu, ya kalo sekarang udah peduli.

Kalo kemarin sampah masih digabung kalo sekarang karena

udah ada edukasinya ya jadi bisa lah memilah-milah jadi bersih

juga sih.”88

Usaha yang dilakukan agar nilai sosial bisa tercipta di

masyarakat adalah dengan tidak menyerah dengan kondisi yang ada.

Waste4Change terus mengkampanyekan pentingnya memilah

sampah dan kondisi persampahan di Indonesia saat ini. Melalui

media sosial, Waste4Change secara rutin memperlihatkan kondisi

dan data persampahan pada setiap updatenya. Dengan kliennya di

Vida Bekasi, Waste4Change rutin mengadakan pertemuan mengikuti

jadwal pertemuan warga seperti arisan, pengajian, dan sebagainya

sehingga semakin banyak warga yang sadar dan teredukasi tentang

88

Wawancara pribadi dengan Ibu Nia, 14 November 2016.

Page 91: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

79

kondisi persampahan dan pentingnya memilah sampah. Seperti

diungkapkan Risca sebagai berikut:

“Kita bawa nilai-nilai lingkungan aja sih misalnya sampah itu

kalo ga dikelola bisa mencemari, terus sampah itu bisa

menghasilkan penyakit, lebih ke dampak-dampak yang akan

dihasilkan. Kita pengen buka pikiran masyarakat juga dengan

fakta-fakta yang ada di lapangan gitu.”89

b. Solusi yang Berkelanjutan

Tujuan akhir dari Waste4Change adalah untuk mengurangi

sampah yang masuk ke TPA. Masyarakat harus merubah

pandangannya terhadap sampah dan merubah kebiasaannya terhadap

sampah karena semakin banyak sampah yang diolah dan

dimanfaatkan kembali maka semakin sedikit sampah yang dibuang

ke TPA. Lebih jauh lagi, Waste4Change ingin merubah sistem yang

berlaku di masyarakat dan menerapkan prinsip zero waste. Prinsip

zero waste berarti memaksimalkan pengelolaan sampah dengan

menerapkan sebuah siklus lingkaran daur ulang sehingga sampah

yang masuk ke TPA adalah sampah yang benar-benar tidak bisa

dimanfaatkan kembali. Hal ini dijelaskan oleh Sano sebagai berikut:

“Ekosistem persampahan Indonesia itu bertanggung jawab atau

sesuai dengan prinsip zero waste. Nah itu cita-cita nya

Waste4Change tuh membangun ekosistem itu. Jadi bagaimana

masyarakat itu paham bahwa mengelola sampah itu dari rumah

harus dipilah, diangkutnya juga tetep terpilah, terus kemudian

dikelola dengan baik seoptimal mungkin menjadi sebuah siklus

daur ulang, yang ga bisa diapa-apain baru dibuang ke TPA. Nah

itu prinsip bebas sampah. Nah itu jadi cita-cita atau tujuan akhir

Waste4Change.”90

89

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017. 90

Wawancara pribadi dengan M. Bijaksana Junerosano, 6 Februari 2017.

Page 92: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

80

Seluruh program dan jasa yang ditawarkan Waste4Change

didesain berkesinambungan dan memperlihatkan bahwa pengelolaan

sampah yang bertanggung jawab harus dilakukan mulai dari individu

itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Meydam sebagai berikut:

“Kan Waste4Change ada 4 program yaitu Consult, Campaign,

Collect, Dan Create. Consult dan campaign itu kita melihatnya

itu untuk mengedukasi target-target klien kita agar

pandangannya terbuka tentang sampah. Lalu ketika mereka

sudah teredukasi, mereka mau action memilah sampah tapi

wadah yang bisa memfasilitasi mengambil sampah secara

terpilah belum ada nih, maka muncullah Collect yaitu kita ambil

sampah secara terpilah lalu setelah dipilah muncullah Create.

Karena kita ingin memberikan solusi secara end-to-end dari

sumbernya itu sendiri yaitu orangnya dan ending-nya yaitu

sampahnya mau diapakan, bisa diproses selama masih bisa di

proses kita akan proses, lalu residu yang ga bisa diapa-apain

baru ke TPA.”91

Dari program dan jasa yang ditawarkan tersebut, cara mengukur

keberhasilan atau indikator keberhasilannya adalah berkurangnya

sampah yang masuk ke TPA. Dengan melakukan pendataan sampah

yang masuk ke Rumah Pemulihan Material, lalu dari hasil

pengolahan muncullah sampah reduksi yang keluar dan dibuang ke

TPA dapat dilihat seberapa banyak sampah yang keluar. Artinya

bahwa semakin banyak Waste4Change berhasil mengajak

masyarakat, maka semakin sedikit sampah yang masuk ke TPA.

c. Usaha Pemuasan Stakeholders

Cara yang dilakukan Waste4Change untuk memuaskan

stakeholders adalah dengan terus menjaga kinerja dan kualitas bisnis

yang dimiliki agar tujuan yang sudah ditentukan tercapai dan solusi

91

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016.

Page 93: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

81

yang ditawarkan terus berkelanjutan. Hal ini diungkapkan oleh Risca

sebagai berikut:

“Kalo menjaga hubungan berarti kita harus menjaga mutu dari

apa yang kita tawarkan sih. Menjaga mutu kan berarti misalnya

output dari program ini apa berarti kita harus jaga itu dengan

baik. Dan kita juga harus menjaga nama baik stakeholdersnya

juga.”92

Klien merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah

kewirausahaan sosial karena mereka adalah pihak yang

menggunakan jasa yang ditawarkan dan mendatangkan keuntungan

bagi perusahaan. Karena salah satu nilai sosial yang ingin diciptakan

oleh Waste4Change adalah rasa tanggung jawab masyarakat dengan

sampah yang mereka dihasilkan, maka cara yang dilakukan adalah

dengan terus mengkampanyekan pentingnya pemilahan sampah,

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang sampah, dan

menunjukkan dampak nyata dari perilaku warga yang tidak

mengelola sampahnya dengan baik.

Salah satu usaha yang dilakukan Waste4Change sekaligus untuk

menjaga hubungan baik dengan kliennya adalah dengan mengajak

masyarakat mengunjungi TPA untuk melihat kondisi nyata di sana

dan mengajak mereka melihat fasilitas pengelolaan sampah yang

dimiliki Waste4Change. Tujuannya adalah untuk meningkatkan

kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap sampah, serta mengajak

warga lain yang masih belum mau memilah sampah agar mau untuk

92

Wawancara pribadi dengan Risca Ardita, 6 Januari 2017.

Page 94: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

82

mengelola sampahnya. Seperti diungkapkan oleh Meydam sebagai

berikut:

“Salah satu cara kita meningkatkan pengetahuannya akan

sampah kita ajak beberapa warga kunjungan ke Bantar Gebang,

ke fasilitas kita liat prosesnya. Akhirnya mereka sadar kalo

mereka ga berubah ya kondisinya akan gitu-gitu terus. Nah

orang-orang yang kita ajak ini jadi semacam agennya kita untuk

di perubahan kayak early adapter-nya. Jadi mereka yang bilang

ke tetangga-tetangganya gitu.”93

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Nia sebagai berikut:

“Setelah bergabung kita diajak tuh jalan-jalan ke TPS liat

kondisi disana gimana lumayan dapet edukasinya kan. Terus

pengangkutan sampahnya mulai diambil dari sini terus diolah

disana jadi kompos.”94

Waste4Change juga melibatkan masyarakat dalam aktivitasnya

seperti mengajarkan warga yang ingin mengolah kompos dari

sampahnya sendiri. Warga difasilitasi pelatihan dari pihak

Waste4Change untuk membuat kompos dan bisa dimanfaatkan oleh

warga untuk keperluan mereka.95

B. Analisis Proses Kewirausahaan Sosial pada Waste4Change

1. Antecedent

a. Misi Sosial

Misi sosial merupakan aspek yang paling khas dari

kewirausahaan sosial. Motivasi atau misi sosial menjadi pembeda

utama antara kewirausahaan bisnis dengan kewirausahaan sosial.

Kewirausahaan sosial berdiri atau berjalan dengan sebuah tujuan dan

misi yang jelas dan memberikan manfaat kepada banyak orang.

93

Wawancara pribadi dengan Meydam Gusnisar, 12 Oktober 2016. 94

Wawancara pribadi dengan Ibu Nia, 14 November 2016. 95

Hasil Observasi Peneliti, 14 November 2016.

Page 95: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

83

Walaupun kewirausahaan bisnis juga memberikan manfaat sosial,

namun kewirausahaan sosial menempatkan hal tersebut sebagai

tujuan utama, bukan sebagai dampak atau implikasi.96

Berdasarkan temuan, misi sosial Waste4Change adalah

mengubah perilaku pengolahan persampahan dengan memanfaatkan

kekuatan kolaborasi dan teknologi menuju Indonesia bebas sampah.

Selain itu, Waste4Change juga mempunyai misi untuk

memberdayakan tukang sampah konvensional sehingga

kesejahteraannya meningkat. Artinya bahwa misi utama

Waste4Change adalah jelas bukan untuk peningkatan kesejahteraan

diri sendiri melainkan peningkatan kesejahteraan bersama dan

memberikan manfaat kepada banyak orang. Dalam hal ini, misi

sosial Waste4Change sesuai dengan konsep misi sosial yang

diungkapkan oleh G. T. Lumpkin, dkk.

b. Identifikasi Peluang

Waste4Change melihat sampah sebagai masalah sosial dan

memanfaatkan masalah sosial tersebut menjadi sebuah peluang

untuk diselesaikan. Upaya untuk menyelesaikan masalah sosial

tersebut adalah dengan membuat bisnis pengangkutan sampah dan

mengkampanyekan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Waste4Change juga menyediakan jasa penelitian dan konsultasi bagi

pihak-pihak yang peduli dan ingin belajar mengenai pengelolaan

sampah. Program dan jasa yang ditawarkan ini menjadi upaya untuk

96

BAB II, h. 22.

Page 96: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

84

menyelesaikan masalah lingkungan khususnya masalah sampah.

Waste4Change juga mendapat keuntungan finansial dari program

dan jasanya. Keuntungan ini digunakan untuk menunjang

keberlangsungan bisnis mereka sehingga usaha yang dilakukan dapat

berlangsung lama.

Hal ini sesuai dengan konsep identifikasi peluang yang

menyatakan bahwa kewirausahaan sosial membuat paradigma baru

tentang penyelesaian masalah sosial. Kewirausahaan sosial melihat

masalah sosial sebaai sesuaitu yang harus diselesaikan dengan cara

membuat sebuah bisnis sebagai upaya penyelesaiannya sekaligus

untuk menunjang kesinambungannya.

c. Akses Permodalan dan Pembiayaan

Akses permodalan kewirausahaan sosial sedikit berbeda dengan

kewirausahaan bisnis. Kewirausahaan bisnis memiliki peluang lebih

untuk mendapatkan akses pinjaman dari bank atau modal dari swasta

sedangkan kewirausahaan sosial sering dipandang kurang menarik

dan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk mendapatkan akses

tersebut.97

Waste4Change memperoleh modal dengan menggabungkan

sumber daya yang telah dimiliki dan sumber dana dari investor.

Karakter investor yang membiayai Waste4Change berbeda dengan

investor kewirausahaan bisnis pada umumnya. Investor ini lebih

dikenal dengan social impact investor yaitu investor yang

97

BAB II, h. 34.

Page 97: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

85

membiayai usaha yang memiliki dampak sosial didalamnya sehingga

mereka tidak hanya melihat keuntungan yang dihasilkan melainkan

juga dampak dari bisnis tersebut terhadap penyelesaian masalah

sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kewirausahaan sosial memiliki

peluang yang sama untuk mendapatkan akses permodalan. Hanya

saja karakteristik investornya yang berbeda dengan kewirausahaan

bisnis pada umumnya. Hal ini juga menunjukkan ketidaksesuaian

dengan konsep akses permodalan kewirausahaan sosial diatas.

Waste4Change mengembangkan akses pembiayaannya dengan

keuntungan finansial yang diperoleh dari program dan jasanya yaitu

jasa konsultasi, tenaga ahli, jasa pengangkutan sampah, dan

pengelolaan sampah. Artinya, bahwa Waste4Change sebagai

kewirausahaan sosial mandiri secara finansial dan tidak bergantung

pada bantuan finansial dari investor maupun dari donatur. Hal ini

untuk mempertahankan bisnis dan menjamin keberlanjutan misi dan

tujuan sosial perusahaan. Temuan tersebut sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa kewirausahaan sosial menggabungkan aktivitas

sosial dengan aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis atau ekonomi

dikembangkan untuk menjamin kemandirian dan keberlanjutan misi

sosial perusahaan.

d. Stakeholders

Stakeholders pada kewirausahaan sosial lebih luas dan lebih

bervariasi dibandingkan dengan kewirausahaan bisnis. Pada

kewirausahaan sosial jumlah stakeholders meliputi seperti pada

Page 98: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

86

kewirausahaan bisnis, ditambah beberapa pihak lain. Anggota

masyarakat yang terlibat, perangkat desa yang mendukung,

kelompok-kelompok yang menjadi sasaran program dalam hal ini

juga berpotensi menjadi stakeholders bagi aktivitas kewirausahaan

sosial. Berdasarkan temuan, pihak-pihak yang memiliki hubungan

dan kepentingan dengan Waste4Change adalah pemerintah, investor,

organisasi yang bergerak di isu lingkungan, rekan kolaborasi, hingga

para klien yang menggunakan jasa Waste4Change. Seluruhnya

memiliki peran penting bagi keberlangsungan dan pengembangan

usaha Waste4Change. Hal ini sesuai dengan konsep multiple

stakeholders yang diungkapkan oleh G. T. Lumpkin, dkk. diatas.

Waste4Change juga banyak melakukan kolaborasi dalam

mengerjakan aktivitas atau project tertentu dengan para stakeholders

dan pihak lain. Bahkan dengan pihak yang bisa dibilang merupakan

saingan atau kompetitor dalam usaha. Karena Waste4Change

percaya bahwa dalam menyelesaikan masalah sampah dibutuhkan

kolaborasi dengan berbagai pihak. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa dalam pengembangan kewirausahaan sosial,

dibutuhkan pola kerjasama kolaborasi (interdependensi). Kolaborasi

stakeholders dalam pengembangan kewirausahaan sosial menjadi

sebuah kebutuhan dalam merespon perkembangan masalah sosial

yang semakin kompleks yang tidak bisa diselesaikan dengan

Page 99: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

87

bergantung dengan pihak lain (dependent) atau mandiri

(independent).98

2. Orientasi Kewirausahaan

a. Inovasi

Waste4Change melakukan berbagai inovasi dalam program dan

jasa yang ditawarkan. Hal ini dilakukan karena melihat sistem

pengelolaan persampahan yang diterapkan di Indonesia tidak baik

bahkan menyebabkan munculnya masalah baru. Inovasi juga

merupakan strategi yang dilakukan untuk menjadi lebih efektif

dalam menyelesaikan masalah sampah.

Inovasi yang dilakukan Waste4Change adalah sistem

pengelolaan sampah end-to-end yaitu sistem pengelolaan sampah

mulai dari sumber hingga akhir. Hal itu terlihat dari 4 jasa inti

Waste4Change yaitu Consult, Campaign, Collect, dan Create.

Consult dan Campaign didesain untuk mengedukasi masyarakat

tentang segala hal mulai dari jenis sampah, pentingnya memilah

sampah hingga mengkampanyekan prinsip zero waste yang harus

diterapkan di masyarakat. Lalu Collect dan Create adalah aplikasi

nyata pengangkutan dan pengelolaan sampah yang bertanggung

jawab. Demi mendukung beberapa jasa tersebut, Waste4Change

membuat inovasi lain mulai kantong sampah, laporan data timbulan

sampah, dan fasilitas pengelolaan sampah sehingga prinsip zero

waste yang dikampanyekan bisa terwujud.

98

BAB II, h. 37.

Page 100: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

88

Temuan tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

kewirausahaan sosial memecahkan masalah sosial dengan cara-cara

yang inovatif bukan cara-cara lama yang telah terbukti gagal dalam

masyarakat. Inovasi harus dilakukan agar efektif menangani

permasalahan sosial.99

b. Keproaktifan

Proaktif adalah mencari kesempatan dan melihat ke depan

dengan aktif memperkenalkan produk atau jasa baru dan bertindak

dalam mengantisipasi permintaan di masa mendatang untuk

membuat perubahan dan membentuk pasar.100

Berdasarkan temuan,

Waste4Change selalu menganalisa pasar, kondisi politik, dan

perubahan sosial masyarakat untuk mengantisipasi permintaan di

masa mendatang melalui media sosial, seminar, workshop, dan

aktivitas lainnya.

Salah satu hasil dari analisa tersebut adalah munculnya jasa baru

yaitu pengangkutan sampah personal. Jika sebelumnya

pengangkutan sampah diharuskan kolektif, sekarang tersedia

pengangkutan sampah personal dimana seseorang bisa menggunakan

jasa Waste4Change untuk mengangkut dan mengolah sampah yang

dihasilkannya. Sampah diangkut langsung dari rumah secara

terjadwal.

99

BAB II, h. 38. 100

BAB II, h. 38.

Page 101: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

89

c. Pengambilan Risiko

Risiko adalah kemungkinan yang tidak diharapkan.

Pengambilan risiko berarti kecenderungan untuk mengambil

tindakan tegas seperti mencoba pasar baru yang belum diketahui

sebelumnya dan melakukan sebagian besar sumber daya untuk usaha

dengan hasil yang tidak pasti.101

Berdasarkan temuan, risiko yang dihadapi Waste4Change

adalah pola pikir masyarakat mengenai sampah dan belum adanya

kesadaran dari masyarakat untuk memilah sampah. Masih sangat

banyak masyarakat yang tidak peduli dengan sampah seperti

membuang sampah sembarangan, tidak memilah sampah, dan

sebagainya. Padahal dampak nyatanya dapat dilihat bahkan

dirasakan oleh masyarakat sendiri. Selain itu, masyarakat masih

menganggap bahwa mengelola sampah membutuhkan biaya yang

sedikit padahal untuk mengolah sampah secara maksimal

membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tindakan yang dilakukan

adalah dengan menambah sumber daya manusia untuk

memaksimalkan pengelolaan sampah. Diharapkan sampah yang

dihasilkan oleh warga semakin baik sehingga sampah bisa dikelola

secara maksimal dan sampah yang masuk ke TPA berkurang.

Pengambilan risiko memang berdampak pada aktivitas usaha.

Namun hal itu harus dilakukan usaha bisa terus berjalan dan tujuan

yang diharapkan bisa terwujud. Tentunya sebelum mengambil risiko,

101

BAB II, h. 39.

Page 102: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

90

Waste4Change mengumpulkan berbagai data dan membuat analisa

dari data tersebut. Dengan menggunakan model analisa PEST

diharapkan dapat mengelola risiko dengan baik. Hal ini sesuai

dengan teori dimana dalam sebuah kewirausahaan sosial dibutuhkan

seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengerti mengelola

risiko dan kapan mengambil risiko.102

d. Agresivitas Kompetitif

Agresivitas kompetitif merupakan sikap dan reaksi pengusaha

terhadap tren kompetitif dalam pasar dan berusaha untuk

menggunguli kompetitornya dalam bisnis. Persaingan sehat dalam

usaha memang perlu dimunculkan untuk meningkatkan motivasi

perusahaan dalam dalam melakukan inovasi dan mencapai

tujuannya.

Berdasarkan temuan, kompetitor usaha Waste4Change adalah

pengangkut sampah dan pengepul sampah pada umumnya. Mereka

merupakan kompetitor karena pada dasarnya jasa yang mereka

tawarkan ke masyarakat sama Namun tidak mengelola sampahnya

secara maksimal dan hanya menerapkan sistem kumpul-angkut-

buang. Sistem ini yang membedakan usaha Waste4Change dengan

yang lainnya karena sistem yang ditawarkan Waste4Change adalah

end-to-end. Hal ini pula yang menjadi nilai plus yang selalu diangkat

dan ditawarkan untuk menarik konsumen.

102

BAB II, h. 39.

Page 103: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

91

Temuan menarik dalam penelitian ini ditunjukkan pada sikap

terbuka untuk mengajak pengelola sampah lainnya untuk

menerapkan sistem Waste4Change yang lebih bertanggung jawab

dalam mengelola sampah. Waste4Change justru merangkul dan

mengajak kompetitornya untuk menerapkan sistem yang sama atau

mengajak untuk masuk jadi bagian Waste4Change. Seperti pada

beberapa operator yang bekerja untuk Waste4Change yang dulunya

adalah pengangkut sampah biasa. Temuan ini menunjukkan

ketidaksesuaian dengan konsep agresivitas kompetitif di BAB II.

e. Otonomi

Otonomi dalam kewirausahaan sosial dapat diartikan sebagai

tindakan yang independen oleh individu atau tim yang bertujuan

untuk menghasilkan konsep atau visi dan membawanya sampai

selesai.103

Waste4Change menjalankan aktivitasnya secara

independen. Pemegang saham dan stakeholders seperti investor,

lembaga pemerintahan, dan sebagainya tidak mempengaruhi

jalannya misi maupun tujuan yang diusung Waste4Change.

Selain itu, walaupun terdapat investor dan pemegang saham,

mereka memiliki hak yang terbatas dalam keterlibatan usaha. Dalam

pengambilan keputusan, Waste4Change menerapkan sistem

musyawarah anggota. Artinya bahwa seluruh anggota memiliki

kesempatan dan memiliki hak untuk berpendapat yang bisa

mempengaruhi keputusan.

103

BAB II, h. 39.

Page 104: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

92

3. Outcomes

a. Penciptaan Nilai Sosial

Kewirausahaan sosial merupakan aktivitas yang tujuan akhirnya

adalah penciptaan nilai sosial dan mencipakan manfaat sosial bukan

dengan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya seperti pada

kewirausahaan bisnis. Penciptaan nilai sosial merupakan indikator

kesuksesan sebuah aktivitas kewirausahaan sosial.

Berdasarkan temuan, salah satu tujuan akhir Waste4Change

adalah membuat masyarakat mau mengelola sampahnya secara

bertanggung jawab dengan menerapkan pengelolaan sampah dari

hulu yaitu dari masyarakat itu sendiri. Dalam dua tahun pelaksanaan

pengelolaan sampah di perumahan Vida Bekasi, telah terjadi

perkembangan pada perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat

terhadap sampah. Perubahan terlihat dari bersihnya lingkungan

perumahan dan perubahan perilaku warga terhadap sampah.

Ditemukan beberapa warga bahkan sudah memiliki inisiatif untuk

mengelola sampah organik yang mereka hasilkan. Temuan ini sesuai

dengan teori bahwa tujuan akhir kewirausahaan sosial adalah

menciptakan nilai sosial.

b. Solusi yang Berkelanjutan

Waste4Change menawarkan solusi berkelanjutan mengenai

pengelolaan sampah yang baik bagi semua pihak. Dengan tujuan

utama untuk membangun ekosistem persampahan dengan prinsip

zero waste, jasa yang ditawarkan Waste4Change didesain untuk

Page 105: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

93

mendukung tujuan tersebut. Jasa consult dan campaign dibuat untuk

menyiapkan mental, mengedukasi, dan mengkampanyekan

pentingnya pengelolaan sampah. Jasa collect yaitu jasa

pengangkutan sampah dan jasa create untuk mengelola dan

memanfaatkan sampah semaksimal mungkin sehingga mengurangi

sampah yang akan masuk ke TPA.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bill Drayton. Dia

menggambarkan kewirausahaan sosial sebagai manusia yang tidak

puas hanya memberi ikan dan mengajarkan cara memancing, tetapi

mengubah sistem industri perikanan. Artinya bahwa aktivitas

kewirausahaan sosial tidak hanya sekedar memberi bantuan untuk

meringakan masalah sosial tetapi memperbaiki sistem yang salah

dalam masyarakat yang menyebabkan terjadinya masalah sosial

sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan.104

c. Usaha Pemuasan Stakeholders

Pemuasan stakeholders adalah usaha untuk terus menjaga

hubungan dan komunikasi yang baik sehingga menjaga keperayaan

stakeholders untuk terus mendukung usaha. Kewirausahaan sosial

bergantung pada para stakeholders untuk melegitimasi produk dan

jasa yang dihasilkan, menghasilkan dukungan masyarakat, dan

menyediakan akses sumber daya yang memungkinkan aktivitas

kewirausahaan sosial menghasilkan perubahan sosial yang positif.

104

BAB II, h. 41.

Page 106: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

94

Usaha yang dilakukan Waste4Change pada dasarnya adalah

dnegan menjaga komunikasi, menjaga hubungan baik dan tetap

menjaga mutu. Karena stakeholders sangat beragam, maka dilakukan

berbagai cara untuk memuaskan. Kepada investor, Waste4Change

selalu mengkomunikasikan kemajuan dan masalah yang dialami

sehingga pihak investor mengetahui arah perkembangan perusahaan.

Kepada klien, beberapa kali Waste4Change mengikutsertakan

perwakilan warga untuk berkunjung ke TPA. Tujuannya adalah

untuk meningkatkan kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap

sampah, serta mengajak warga lain yang masih belum mau memilah

sampah agar mau untuk memilah sampahnya.

Berdasarkan temuan dan analisis mengenai proses kewirausahaan sosial pada

Waste4Change, berikut dibuat suatu tabel rangkuman mengenai proses

kewirausahaan sosial pada Waste4Change.

Tabel 4

Rangkuman BAB IV

Antecedents

Misi Sosial

Mengubah perilaku

pengolahan

persampahan dan

Berkontribusi dalam

menciptakan ekosistem

persampahan yang

bertanggung jawab di

Indonesia.

Orientasi

Kewirausahaan

Keinovasian

membuat sistem

pengelolaan sampah

end-to-end, fasilitas

pengelolaan sampah

lengkap, dan kantong

sampah berwarna.

Outcomes

Penciptaan Nilai

Sosial

Nilai sosial yang

ingin diciptakan

Waste4Change

adalah masyarakat

mau mengelola

sampahnya secara

bertanggung jawab.

Page 107: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

95

Identifikasi Peluang

Memanfaatkan masalah

persampahan menjadi

sebuah usaha atau

bisnis.

Akses Permodalan dan

Pembiayaan

Memperoleh modal

finansial dari finansial

dari Investor dan

mempeoroleh modal

sumber daya dari

organisasi yang

mendirikan yaitu

Greeneration Indonesia

dan EcoBali Recycling.

Mengembangkan akses

pembiayaannya dari

keuntungan yang

diperoleh dari program

dan jasa.

Multiple Stakeholders

Pihak yang memiliki

hubungan dan

kepentingan adalah

pemerintah, investor,

organisasi yang

bergerak di isu

lingkungan, rekan

kolaborasi, hingga para

klien yang

menggunakan jasa

Waste4Change.

Keproaktifan

Menganalisa

permintaan pasar dan

perkembangannya

melalui media sosial,

seminar, workshop, dan

kampanye lainnya.

Pengambilan Risiko

Menambah sumber

daya manusia seperti

karyawan dan operator

untuk terus

mengkampanyekan

pengelolaan sampah

dan mengelola sampah

yang tidak maksimal

terpilah maksimal oleh

warga.

Agresivitas Kompetitif

Waste4Change terbuka

untuk mengajak

pengelola sampah

lainnya untuk

menerapkan sistem

Waste4Change yang

lebih bertanggung

jawab dalam mengelola

sampah.

Otonomi

Waste4Change

menjalankan

aktivitasnya secara

independen. Pemegang

saham dan Stakeholders

seperti investor,

lembaga pemerintahan,

dan sebagainya tidak

mempengaruhi jalannya

misi maupun tujuan

yang diusung

Waste4Change.

Keberlanjutan

Solusi

Program dan jasa

Waste4Change

didesain untuk

menyelesaikan

permasalahan

sampah mulai dari

sumber.

Pemuasan

Stakeholders Terus menjaga

hubungan dan mutu

program dan jasa

yang ditawarkan.

Page 108: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

BAB V

PENUTUP

BAB ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah

dibahas diatas dan saran dari peneliti.

A. Kesimpulan

Kewirausahaan sosial merupakan upaya yang dilakukan untuk

menangani masalah sosial dengan menggunakan prinsip kewirausahaan.

Proses dalam aktivitas kewirausahaan sosial dimulai dari antecedents atau

hal-hal yang mendahului atau membangun. Lalu ada orientasi kewirausahaan

yaitu strategi yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan dan

mewujudkan tujuan. Yang terakhir adalah outcomes yaitu hasil-hasil yang

ingin dicapai dalam kewirausahaan sosial.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh peneliti, proses

kewirausahaan sosial yang dilakukan Waste4Change dimulai dari perumusan

misi sosial yang berasal dari ide pribadi pendirinya. Waste4Change memiliki

misi sosial mengubah ekosistem pengelolaan sampah di Indonesia menjadi

bertanggung jawab dan lebih baik. Masalah sampah dan lingkungan menjadi

peluang yang digerakkan dan dimanfaatkan oleh Waste4Change menjadi

sebuah usaha penyelesaian masalah sosial yang juga menghasilkan

keuntungan finansial. Dalam pendiriannya, Waste4Change memperoleh

modal dari dua organisasi yang mendirikan Waste4Change dan juga

mendapat modal finansial dari Investor. Lalu pihak-pihak yang memiliki

hubungan dan kepentingan dengan Waste4Change sangat beragam mulai dari

Page 109: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

97

pemerintah, investor, organisasi yang bergerak di isu lingkungan, hingga para

klien yang menggunakan jasa Waste4Change.

Dalam kegiatan kewirausahaan sosial, Waste4Change melaksanakan

berbagai strategi untuk mengembangkan perusahaan dan mewujudkan tujuan.

Seperti inovasi yang dilakukan Waste4Change yaitu membuat sistem

pengelolaan sampah end-to-end, fasilitas pengelolaan sampah lengkap, dan

kantong sampah berwarna. Sikap proaktif juga dilakukan untuk menganalisa

pasar dan mengantisipasi permintaan di masa depan. Waste4Change juga

menghadapi risiko dan menganalisanya sebelum mengambil berbagai risiko.

Sikap otonomi ditunjukkan dalam pengambilan keputusan dimana setiap

anggota memiliki hak yang sama dalam bersuara, tidak berdasarkan

kepemilikan saham. Temuan menarik dalam penelitian ini ditunjukkan pada

sikap tidak mengungguli kompetitor melainkan sikap terbuka untuk mengajak

pengelola sampah lainnya untuk menerapkan sistem Waste4Change yang

lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah.

Bagian terakhir dari proses kewirausahaan sosial adalah outcomes atau

hasil yang ingin dicapai dan yang lainnya. Waste4Change ingin menciptakan

nilai sosial yaitu masyarakat mau mengelola sampahnya secara bertanggung

jawab sehingga dapat mewujudkan tujuan yaitu perubahan perilaku dan

mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

program dan jasa Waste4Change dibuat untuk menyelesaikan permasalahan

sampah mulai dari sumber. Dan usaha yang dilakukan untuk memuaskan

stakeholders yang selalu mendukung dan berjasa mengembangkan usaha ini

Page 110: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

98

adalah dengan terus menjaga hubungan dan mutu program dan jasa yang

ditawarkan.

Berdasarkan hasil analisis, Waste4Change memiliki kelebihan dimana

jasa yang ditawarkan dibuat lengkap untuk mengatasi masalah sampah di

Indonesia mulai dari mengubah paradigma pengelolaan sampah,

mempersiapkan mental masyarakat untuk mau mengelola sampahnya dari

rumah, hingga pada pemilahan sampah yang maksimal sehingga bisa

mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Waste4Change juga membantu

masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Waste4Change merupakan sebuah unit usaha yang jika terus berjalan

maksimal dan dengan dukungan serta partisipasi penuh dari masyarakat, akan

mampu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijelaskan dalam skripsi ini,

maka ada beberapa saran yang ingin disampaikan. Yaitu sebagai berikut:

1. Mengembangkan pelayanan dengan bekerja sama dengan pengembang

perumahan lain di Bekasi atau wilayah lainnya agar lebih banyak

masyarakat kolektif yang menggunakan jasa Waste4Change dan agar

nilai sosial dan perbahan perilaku yang ingin diciptakan bisa mencakup

wilayah yang lebih luas.

2. Memperbanyak intensitas pertemuan dengan warga dan klien lainnya

terutama ke kelompok ibu-ibu seperti PKK dan Posyandu baik dalam

rangka sosialisasi maupun silaturahmi agar selain menjaga hubungan

Page 111: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

99

baik, juga bisa mengetahui secara langsung apabila ada kendala dan

masukan dari klien sehingga bisa langsung diproses dengan baik.

3. Perlunya terus mendekatkan diri dengan Pemerintah Kota khususnya

Dinas Kebersihan Kota terkait agar juga bisa menerapkan sistem

Waste4Change sehingga cita-cita Waste4Change dan Pemerintah

Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Bebas Sampah bisa terwujud.

Page 112: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif (Cetakan II). Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2003.

Bungin, Burhan. Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana, 2010.

Dess, Gregory., Jed Emerson, dan Peter Economy. Enterprising Nonprofits: A

Toolkit For Social Entrepreneurs. New York: John Wiley & Sons, Inc,

2001.

Ghony, M. Djunaidi dan Almanshur, Fauzan. Metode Penelitian Kualitatif

(Cetakan I). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

McGrath, Rita Guther dan MacMillan, Ian C. The Entrepreneurial Mindset:

Strategies for Continuously Creating Opportunity in an Age of

Uncertainty. Boston: Harvard Business Press, 2000.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif: Edisi Revisi (Cetakan II).

Bandung: PT Rosda Karya, 2009.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2013.

Putera, Nusa. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT. Indeks,

2012.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif (Cetakan ke-5). Bandung: Alfabeta,

Agustus 2009.

Wibowo, Hery dan Nulhaqim, Sony Akhmad. Kewirausahaan Sosial: Merevolusi

Pola Pikir Menginisiasi Mitra Pembangunan. Bandung: UNPAD PRESS,

2015.

Wibhawa, Budhi. Dkk. Social Entrepreneurship, Social Enterprise & Corporate

Social Responsibility: Pemikiran, Konseptual, dan Praktik. Bandung:

Widya Padjadjaran, 2011.

Page 113: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

101

E-Book

Guclu, Ayse. dkk. The Process Of Social Entrepreneurship: Creating

Opportunities Worthy Of Serious Pursuit. North Carolina: Center for the

Advancement of Social Entrepreneurship, 2002. Diunduh dari

https://centers.fuqua.duke.edu/case/knowledge_items/the-process-of-

social-entrepreneurship-creating-opportunities-worthy-of-serious-pursuit/

pada 19 September 2016.

Murray, Robin. dkk. The Open Book of Social Innovation. London: NESTA,

2010. Diunduh dari http://youngfoundation.org/publications/the-open-

book-of-social-innovation/ pada 19 September 2016.

Mair, Johanna., Jeffrey Robinson, dan Kai Hockerts (Eds). Social

Entrepreneurship. New York: Palgrave Macmillan, 2006. Diunduh dari

http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.458.6683&rep=

rep1&type=pdf pada 7 September 2016.

Nicholls, Alex (Ed). Social Entrepreneurship: New Models Of Sustainable Social

Change. New York: Oxford University Press, 2006. Diunduh dari

http://www.untag-

smd.ac.id/files/Perpustakaan_Digital_1/ENTREPRENEURSHIP%20Soci

al%20entrepreneurship,%20New%20m.pdf pada 19 September 2016.

E-Journal

Lumpkin, G. T. dkk. Entrepreneurial processes in social contexts: how are they

different, if at all?. Springer Science+Business Media: Small Business

Economics Vol. 40, Issue 3, 2013. Diunduh dari

https://link.springer.com/article/10.1007/s11187-011-9399-3 pada 28

September 2016.

Lumpkin, G. T. dan Dees, Gregory G. Linking Two Dimensions of

Entrepreneurial Orientation To Firm Performance: The Moderating Role

of Environment And Industry Life Cycle. New York: Journal of Business

Venturing no. 16, 2001. Diunduh dari

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0883902600000483

pada 28 September 2016.

Mair, Johanna dan Marti, Ignasi. Social Entrepreneurship Research: A Source of

Explanation, Prediction, and Delight. Barcelona: Journal of World

Business Vol. 41, Issue I, 2006. Diunduh dari

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1090951605000544

pada 28 September 2016.

Page 114: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

102

Tanimoto, Kanji. A Conceptual Framework of Social Entrepreneurship and

Social Innovation Cluster : A Preliminary Study. Tokyo: Hitotsubashi

Journal of Commerce and Management, 42(1), 2008. Diunduh dari

https://www.jstor.org/stable/43295012 pada 28 September 2016.

Utomo, Hardi. Menumbuhkan Minat Kewirausahaan Sosial. Salatiga: Jurnal

Among Makarti Vol. 7, No. 14, 2014. Diunduh dari

http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/view/99 pada 20 April

2016.

E-Paper

Hulgard, Lars. Discourses of Social Entrepreneurship – Variations Of The Same

Theme?. Roskilde: Working Paper No. 10/01, 2010. Diunduh dari

http://emes.net/publications/working-papers/discourses-of-social-

entrepreneurship-variations-of-the-same-theme/ pada 7 September 2016.

Spear, Roger dan Bidet, Eric. The Role of Social Enterprise in European Labour

Markets. Liège: EMES Working Papers Series, no. 03/10, 2003. Diunduh

dari http://emes.net/publications/working-papers/the-role-of-social-

enterprise-in-european-labour-markets/ pada 7 September 2016.

Skripsi

Bismantara, Indra. “Aktivitas Kewirausahaan Sosial Pada Yayasan Kreasi Usaha

Mandiri Alami (Kumala) di Rawa Badak, Jakarta Utara”. Skripsi S1

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran, 2011.

Page 115: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan
Page 116: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PEDOMAN OBSERVASI

I. Antecedent Proses Kewirausahaan Sosial

No. Materi Observasi Subyek Observasi

1 Misi Sosial Isu sosial

Misi sosial

2 Identifikasi

Peluang

Dasar penentuan program

Program yang sedang berjalan

Rencana program

3 Akses Permodalan

Dan Pembiayaan

Sumber daya internal dan eksternal

perusahaan

Strategi mencari akses permodalan dan

pembiayaan

4 Multiple

Stakeholders

Pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas

Sasaran aktivitas

II. Orientasi Kewirausahaan

No. Materi Observasi Subyek Observasi

1 Keinovasian Inovasi yang telah dilakukan

Rencana inovasi

2 Keproaktifan Strategi analisis pasar

3 Pengambilan

Risiko Risiko dalam setiap program

4 Agresivitas

Kompetitif Alur komunikasi dengan kompetitor

5 Otonomi Proses pengambilan keputusan

III. Outcomes proses Kewirausahaan Sosial

No. Materi Observasi Subyek Observasi

1 Penciptaan Nilai

Sosial

Nilai sosial dalam masyarakat

Dampak dari aktivitas

2 Kesinambungan

Solusi Rencana solusi jangka panjang

3 Pemuasan

Stakeholders Alur komunikasi dengan stakeholder

Page 117: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

HASIL OBSERVASI

DI PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA

Hari, Tanggal : Selasa, 31 Mei 2016

Tempat : Kantor Waste4Change

Peneliti datang ke kantor Waste4Change pukul 13.00 WIB untuk memberikan

surat izin penelitian. Disana peneliti disambut oleh Annisa dan Meydam yang

sebelumnya sudah melakukan percakapan dengan peneliti melalui email mengenai

perizinan penelitian. Pada dasarnya mereka sudah mengizinkan peneliti untuk

melakukan penelitian namun menunggu surat izin resmi dari kampus untuk

memastikan legalitas peneliti dalam melakukan penelitian. Sambil melakukan

percakapan, peneliti mengamati kondisi dan suasana kantor. Kantor

Waste4Change terletak di bagian depan perumahan Vida Bekasi yang merupakan

hasil kerjasama antara kedua belah pihak. Kantor menerapkan konsep open space,

konsep yang sedang tren di kalangan perusahaan start-up sehingga karyawan bisa

melihat rekan lainnya bekerja. Peneliti dijelaskan sejarah berdirinya perusahaan

secara singkat dan dijelaskan bahwa Waste4Change memiliki berbagai fasilitas

untuk menunjang aktivitas pengelolaan sampah yang bertanggung jawab.

Hari, Tanggal : Senin, 6 Juni 2016

Tempat : Kantor Waste4Change dan Perumahan Vida Bekasi

Peneliti datang dan diajak untuk melihat fasilitas yang dimiliki

Waste4Change untuk mengelola sampah yang sudah diangkut. Pertama, karena

waktunya tepat saat waktu pengangkutan sampah di Perumahan Vida Bekasi,

peneliti diajak untuk melihat proses pengangkutan sampah anorganik.

Pengangkutan dilakukan oleh dua pekerja atau operator menggunakan mobil pick

up. Sampah yang diangkut dari rumah warga sudah dipilah sebelumnya oleh

warga dan dimasukkan kedalam kantong-kantong berwarna sesuai dengan jenis

sampahnya. Untuk sampah anorganik diangkut seminggu sekali, sedangkan untuk

sampah organik diangkut tiga kali dalam seminggu. Setelah sampah diangkut,

Page 118: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

selanjutnya peneliti diajak ke fasilitas Rumah Pemulihan Materi (RPM).

Lokasinya tidak jauh dari kantor Waste4Change. RPM adalah fasilitas untuk

memilah dan mengelola sampah anorganik hasil pengangkutan sampah. Disana

peneliti melihat beberapa operator yang sedang bekerja memilah dan melakukan

sortir sampah sesuai dengan jenisnya. Operator bekerja dengan peralatan yang

lengkap seperti sarung tangan dan masker. Terlihat beberapa tumpukan karung

berisi sampah anorganik hasil dari pengangkutan sampah. Selain itu ada juga

tumpukan karung besar berisi sampah yang sudah siap didaur ulang. Peneliti juga

melihat ada mesin pencacah plastik yang digunakan untuk mencacah sampah

plastik menjadi biji plastik. Fasilitas pemilahan sampah ini tegolong bersih dan

tidak tercium bau sampah. Hal ini menjadi perhatian serius oleh Waste4Change

karena mereka peduli dengan kesehatan pekerjanya. Di dalam fasilitas juga

terdapat kebun kecil dan kantor yang bisa digunakan untuk bekerja.

Hari, Tanggal : Rabu, 8 Juni 2016

Tempat : Kantor Waste4Change

Hari ini peneliti mengunjungi fasilitas lain yang dimiliki oleh Waste4Change

yaitu fasilitas Farm4Life. Didalam fasilitas tersebut terdapat area komposting dan

area farming. Area komposting digunakan untuk membuat kompos dari hasil

sampah organik hasil pengangkutan sampah. Peneliti dijelaskan bahwa

Waste4Change menggunakan dua teknik komposting yaitu teknik open windrow

dan teknik vermicomposting. Disana peneliti melihat dua orang operator sedang

mengolah sampah organik menjadi kompos. Peneliti juga diperlihatkan teknik

vermicomposting yaitu pengomposan menggunakan bantuan hewan cacing.

Kompos yang dihasilkan di fasilitas ini dijual ke pasaran dengan harga yang

bersaing. Tidak hanya dijual, kompos juga digunakan di area farming yaitu kebun

buah dan sayuran yang dikelola oleh Waste4Change bekerja sama dengan

pengembang Vida Bekasi. Area farming bertujuan untuk membuat ruang hijau

dan hasil dari perkebunan tersebut berupa buah dan sayuran bisa dijual dengan

harga yang relatif murah.

Page 119: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Hari, Tanggal : Senin, 14 November 2016

Tempat : Kantor Waste4Change dan Perumahan Vida Bekasi

Peneliti datang sekitar pukul 14.00 dan berencana untuk melihat kondisi

perumahan Vida Bekasi ditemani oleh mahasiswa magang yang bertugas untuk

berkunjung dan mendata kualitas sampah yang dipilah warga perumahan. Suasana

di Kantor sepi karena beberapa karyawan sedang melakukan penelitian mengenai

sampah di pulau terluar Indonesia. Di Kantor, peneliti bertemu dengan Asuka,

wanita berkewarganegaraan Jepang yang sedang magang dan juga melakukan

penelitian di Waste4Change. Peneliti memulai kunjungan dan melihat-lihat

lingkungan sekitar. Hampir semua rumah di perumahan Vida Bekasi melakukan

pemilahan sampah. Terlihat dari kantong berwarna Waste4Change ada di depan

rumah. Peneliti singgah di beberapa rumah warga untuk menanyakan apakah ada

keluhan sekaligus melihat proses pemilahan sampah. Banyak dari mereka yang

antusias dalam memilah sampah karena merasakan manfaatnya secara langsung,

banyak juga yang melaporkan bahwa masih ada beberapa warga yang belum mau

memilah sampah. Mereka berharap Waste4Change jangan lelah untuk

mengedukasi dan membuka mata warga tentang pentingnya memilah sampah.

Peneliti juga sempat berhenti di sekumpulan ibu-ibu dan meminta masukan untuk

diajarkan membuat kompos. Mereka terinspirasi oleh Waste4Change dan mau

memulai membuat kompos sendiri untuk keperluan berkebun. Peneliti juga

memprhatikan kondisi lingkungan yang bersih dan tidak ada sampah baik di jalan

maupun di selokan.

Page 120: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pendiri PT. Waste4Change Alam Indonesia

I. Antecedent Proses Kewirausahaan Sosial

A. Misi Sosial

1. Apa misi sosial di Waste4Change?

2. Isu sosial apa yang menjadi dasar penentuan misi tersebut?

3. Bagaimana proses penentuan misi sosial? Mulai dari ide sampai menjadi

misi?

B. Identifikasi Peluang

1. Bagaimana cara Waste4Change mengidenfitikasi peluang dan

memanfaatkan peluang menjadi sebuah usaha?

C. Akses Permodalan dan Pembiayaan

1. Darimana sumber modal dan pembiayaan Waste4Change?

2. Apakah sulit untuk memperoleh modal finansial sebagai kewirausahaan

sosial?

3. Bagaimana strategi Waste4Change dalam mengelola dan memobilisasi

sumber daya?

D. Stakeholders

1. Siapa saja pihak-pihak terkait (stakeholders) di dalam aktivitas

Waste4Change?

2. Bagaimana peran stakeholders dalam aktivitas Waste4Change? Adakah

stakeholders yang paling menonjol dalam aktivitas waste4change?

3. Bagaimana Waste4Change mengelola hubungan dalam rangka pemuasan

stakeholders?

II. Orientasi Kewirausahaan dalam proses Kewirausahaan Sosial

A. Inovasi

1. Sebagai sebuah kewirausahaan sosial, apakah inovasi menjadi sebuah

keharusan untuk dilaksanakan?

2. Apa saja inovasi yang sudah dilaksanakan oleh Waste4Change?

Page 121: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

B. Keproaktifan

1. Bagaimana sikap Waste4Change dalam melihat pasar dan permintaan

dimasa depan?

C. Pengambilan Risiko

1. Bagaimana Waste4Change mengidentifikasi risiko yang akan dihadapi?

2. Risiko apa yang telah diambil oleh Waste4Change dan apa dampaknya

bagi kelangsungan aktivitas?

D. Agresivitas Kompetitif

1. Siapa saja kompetitor Waste4Change dalam menjalankan aktivitas?

2. Bagaimana sikap Waste4Change dalam menghadapi persaingan dengan

kompetitor?

3. Apa pengaruh kompetisi terhadap dimensi lainnya?

E. Otonomi

1. Bagaimana sikap independen waste4change dalam menawarkan solusi?

2. Adakah pengaruh dari luar dalam pengambilan keputusan?

3. Siapa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan di

Waste4Change?

III. Output Proses Kewirausahaan Sosial

A. Penciptaan Nilai Sosial

1. Nilai sosial apa yang ingin diciptakan oleh Waste4Change?

2. Bagaimana strategi Waste4Change dalam mencapai penciptaan nilai

sosial tersebut?

B. Kesinambungan Solusi

1. Apa solusi atau tujuan akhir dari aktivitas Waste4Change?

2. Apa indikator untuk mengukur keberhasilan aktivitas Waste4Change?

3. Bagaimana strategi Waste4Change dalam membangun solusi yang

berkelanjutan?

Page 122: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Karyawan PT. Waste4Change Alam Indonesia

I. Antecedents Proses Kewirausahaan Sosial

A. Misi Sosial

1. Apa misi sosial di Waste4Change?

2. Isu sosial apa yang menjadi dasar penentuan misi tersebut?

3. Bagaimana proses penentuan misi sosial?

B. Identifikasi Peluang

1. Bagaimana cara Waste4Change mengidenfitikasi peluang-peluang?

2. Bagaimana strategi Waste4Change dalam memanfaatkan peluang

menjadi sebuah usaha/bisnis?

C. Akses Permodalan dan Pembiayaan

1. Darimana sumber modal dan pembiayaan Waste4Change?

2. Apakah sulit untuk memperoleh modal finansial sebagai kewirausahaan

sosial?

3. Bagaimana strategi Waste4Change dalam mengelola dan memobilisasi

sumber daya?

D. Stakeholders

1. Siapa saja pihak-pihak terkait (stakeholders) di dalam aktivitas

Waste4Change?

2. Bagaimana peran stakeholders dalam aktivitas Waste4Change?

II. Orientasi Kewirausahaan dalam proses Kewirausahaan Sosial

A. Inovasi

1. Sebagai sebuah kewirausahaan sosial, apakah inovasi menjadi sebuah

keharusan untuk dilaksanakan?

2. Apa saja inovasi yang sudah dilaksanakan oleh Waste4Change?

3. Apakah inovasi yang dilakukan mempengaruhi dimensi lain (akses

permodalan, stakeholders, dll?

B. Keproaktifan

1. Apakah sikap proaktif mempengaruhi berkembangnya aktivitas

kewirausahaan sosial?

Page 123: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

2. Sikap proaktif apa saja yang sudah dilakukan oleh Waste4Change?

C. Pengambilan Risiko

1. Bagaimana Waste4Change mengidentifikasi risiko yang akan dihadapi?

2. Hambatan apa yang dihadapi Waste4Change saat ini?

3. Risiko apa yang telah diambil oleh Waste4Change dan apa dampaknya

bagi kelangsungan aktivitas perusahaan?

D. Agresivitas Kompetitif

1. Siapa saja kompetitor Waste4Change dalam menjalankan aktivitas?

2. Bagaimana sikap Waste4Change dalam menghadapi persaingan dengan

kompetitor?

3. Apa pengaruh kompetisi terhadap dimensi lainnya?

E. Otonomi

1. Bagaimana proses pengambilan keputusan di Waste4Change?

2. Siapa saja yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan di

Waste4Change?

III. Outcomes Proses Kewirausahaan Sosial

A. Penciptaan Nilai Sosial

1. Nilai sosial apa yang ingin diciptakan oleh Waste4Change?

2. Bagaimana strategi Waste4Change dalam mencapai penciptaan nilai

sosial tersebut?

B. Solusi yang Berkelanjutan

1. Apa solusi atau tujuan akhir dari aktivitas Waste4Change?

2. Apa indikator untuk mengukur keberhasilan aktivitas Waste4Change?

3. Bagaimana strategi Waste4Change dalam membangun solusi yang

berkelanjutan?

C. Usaha Pemuasan Stakeholders

1. Bagaimana Waste4Change mengelola hubungan dengan para

stakeholders?

2. Bagaimana strategi Waste4Change dalam rangka pemuasan

stakeholders?

Page 124: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengguna Jasa PT. Waste4Change Alam Indonesia

1. Bagaimana awalnya mengetahui Waste 4 Change?

2. Pelayanan apa saja yang diberikan Waste 4 Change?

3. Bagaimana proses pelayanan yang diberikan oleh Waste 4 Change?

4. Apa manfaat yang dirasakan setelah ada program pengangkutan sampah

terpilah oleh Waste 4 Change?

5. Adakah perubahan sikap atau kebiasaan setelah menerima pelayanan dari

Waste 4 Change?

6. Apa harapan atau saran terhadap pelayanan Waste 4 Change?

Page 125: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 6 Februari 2017

Waktu Wawancara : 15.00 WIB

Lokasi Wawancara : Jaya Motor Cikini

Nama : M. Bijaksana Junerosano

Jabatan : Managing Director

No Pertanyaan Jawaban

MISI SOSIAL

1 Apa misi sosial di

Waste4Change?

Misinya itu bagaimana Waste4Change

mampu berkontribusi dalam

membangun ekosistem pengolahan

sampah yang bertanggung jawab.

Karena kami menilai pengolahan

sampah di Indonesia ga bertanggung

jawab, semuanya dicampur begitu saja

kemudian diangkut dan dibuang ke

TPA tidak dikelola dengan baik dan

bertanggung jawab. Jadi Waste4Change

ingin berkontribusi dengan

menawarkan sebuah sistem dalam

pengolahan sampah yang bertanggung

jawab tadi.

2 Bagaimana proses penentuan misi

sosial?

Prosesnya sih aku lulus SMA bingung

mau kemana, terus kemudian aku

berdoa masa depanku kemana. Terus

abis berdoa aku nonton berita di TV itu

tentang isu sampah di Jakarta. Nah

terus ada energi yang menarik diriku

wah ini harus ada yang berkontribusi

nih untuk mencoba menyelesaikannya.

Liat tentang kuliah ada mata kuliah

persampahan di Teknik Lingkungan

yaudah pilihlah Teknik Lingkungan.

Sebelum lulus, setelah coret-coret aku

ingin mengembangkan sebuah wadah

organisasi untuk berkontribusi terhadap

masalah-masalah lingkungan. Aku

bentuk lah Greeneration Indonesia. Nah

Greeneration Indonesia bergerak di

bidang lingkungan. Karena aku sendiri

tertarik di bidang persampahan jadi

Page 126: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

aku mencoba membuat berbagai

inisiatif terkait persampahan. Salah

satunya adalah Tas Bagoes, tas supaya

orang ga pake plastik lagi. Terus bikin

gerakan juga Diet Kantong Plastik. Nah

setelah berjalan, aku gemes belum

betul-betul menyentuh sampahnya gitu

masih banyaknya diskusi, edukasi, atau

kampanye gitu. Terus bikinlah sebuah

unit usaha pengelolaan sampah yang

bertanggung jawab. Terbentuklah

Waste4Change. Jadi proses misi

menurutku tidak terlepas dari pendiri-

pendirinya dia punya ketertarikan apa,

kegundahan apa, kegelisahan apa

terhadap masalah sosial. Kemudian dia

rumuskan, dia berkontribusi, berdiskusi

dengan teman-temannya yang lain,

kemudian dibuat menjadi lebih

kontekstual. Aku pikir proses refleksi

terkait bagaimana cara mengatasi

masalah-masalah sosial tersebut yang

diawali dari kegundahan pendirinya

gitu.

IDENTIFIKASI PELUANG

3 Bagaimana cara Waste4Change

mengidenfitikasi peluang dan

memanfaatkan peluang menjadi

sebuah usaha?

Ya intinya dari masalah yang ada kita

mencoba menggali sebetulnya apasih

yang bisa kita tawarkan gitu ya.

Ternyata masyarakat itu banyak yang

sama gemes ya yang udah milah

sampah yang udah daur ulang segala

macem jadi kita menawarkan jasa

tersebut. Identifikasinya adalah setiap

ada masalah dibelakangnya pasti ada

peluang. Tinggal bagaimana model

bisnisnya itu dikembangkan. Jadi

Waste4Change pada saat itu karena

ingin mengatasi masalah sampah kita

coba cari siapa-siapa saja pihak-pihak

yang merasa punya masalah terhadap

sampah.

AKSES PERMODALAN / PEMBIAYAAN

4 Darimana sumber modal dan

pembiayaan Waste4Change?

Karena Waste4Change itu dibangun

dari Greneration Indonesia jadi kita

udah punya modal. Jadi modalnya ini

dari apa yang sudah kita punya. Jadi

kita udah punya tim, udah punya

kerjaan, udah punya proyek, dari situlah

Page 127: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

kita mengembangkan bisnisnya

Waste4Change. Terus ditambah dengan

pengalamannya EcoBali jadilah kita

lebih berkembang. Kemudian kita juga

mencari investor dan kita dapat investor

yang percaya terhadap model bisnis

kita, percaya terhadap apa yang sedang

kita tawarkan. Jadi kita modal untuk

mengembangkan bisnisnya adalah

setelah menggabungkan dua kekuatan

Greeneration Indonesia dan EcoBali

kita didukung oleh investor.

5 Apakah sulit untuk memperoleh

modal finansial sebagai

kewirausahaan sosial?

Ya walaupun kita kewirausahaan sosial,

kita tetep punya hitungan

entrepreneurnya, punya hitungan

bisnisnya, perencanaan bisnis, punya

perencanaan keuangan gitu semua

dilengkapi dengan baik. Cuma karakter

investornya emang rada beda.

Investornya punya ketertarikan

terhadap misi sosialnya. Terhadap apa

yang sedang kita perjuangkan juga

sehingga dia memang tertarik untuk

ikut terlibat. Namun itung-itungannya

pada saat diskusi didalamnya juga

ngitung tentang uang bagaimana ini

kedepan bisnisnya akan seperti apa

omsetnya, keuntungannya, tetap kita

membahasnya layaknya sebuah bisnis.

STAKEHOLDERS

7 Siapa saja pihak-pihak terkait

(stakeholders) di dalam aktivitas

Waste4Change?

Stakeholdersnya Waste4Change ada

pemerintah karena dalam hal

persampahan itu masih menjadi

tanggung jawab pemerintah jadi kita

berkolaborasi dan bekerja sama dengan

pemerintah baik itu pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah untuk saling

membangun ekosistem pengolahan

sampah yang baik tadi. Diluar itu, ada

organisasi-organisasi yang memang

punya kepentingan dibidang

persampahan ataupun isu lingkungan.

Nah itu stakeholders kita. Ikut

membangun kesadaran, awareness,

kampanye, advokasi, jadi mereka-

mereka yang punya ketertarikan

terhadap masalah sampah yang bisa kita

atasi. Contohnya Green Building

Page 128: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Council Indonesia, itu kan mereka

membangun gedung-gedung menjadi

lebih ramah lingkungan. Ada IBCSD

(Indonesian Business Council for

Sustainable Development), itu adalah

asosiasi yang mendukung bisnis-bisnis

supaya lebih ramah lingkungan. Terus

stakeholders kita juga adalah teman-

teman pelaku pengelola persampahan

contohnya lapak-lapak, bandar sampah,

pendaur ulang, pengangkut sampah, itu

semua menjadi stakeholders kita karena

kita prinsipnya adalah kemitraan atau

partnership bagaimana kita bisa bekerja

sama dengan mereka membangun

sebuah sistem dan ekosistem yang bisa

menyelesaikan permasalahan sampah

tadi.

8 Bagaimana peran stakeholders

dalam aktivitas Waste4Change?

Adakah stakeholders yang paling

menonjol dalam aktivitas

Waste4Change?

Perannya itu beda-beda. Ada yang

sifatnya menjadi partner bisnis, ada

yang sifatnya mempromosikan

pengelolaan sampah yang bertanggung

jawab, dan ada yang yang sifatnya

saling mendukung gitu ya contoh kaya

pemerintah gitu itu saling mendukung

atau mensupport. Nah untuk yang

organisasi tadi saling

mengkampanyekan, kalo yang

pengelolaan sampah kayak yang lapak-

lapak tadi itu sifatnya partner bisnis.

Semua stakeholders itu penting karena

dalam pengelolaan sampah itu dari hulu

ke hilir harus komplit. Jadi kalo urusan

dengan pemerintah itu yang resmi-

resmi terkait peraturan kayak gitu ya.

Kalo sama yang organisasi tadi sifatnya

adalah bagaimana meningkatkan peran

serta masyarakat atau membuat orang

makin banyak yang tau dan mau

terlibat. Kalo terkait dengan mitra

bisnis itu udah terkait ke operasional

bisnisnya bagaimana kita betul-betul

membangun operasional bisnisnya

berjalan dengan baik. Semuanya

penting itu.

Page 129: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

INOVASI

9 Sebagai sebuah kewirausahaan

sosial, apakah inovasi menjadi

sebuah keharusan untuk

dilaksanakan?

Tentu saja. Inovasi ini kan membangun

sebuah model atau inisiatif atau hal-hal

baru yang mampu menawarkan sistem

yang lebih baik, lebih efektif, lebih

efisien. Tentunya kemampuan dalam

melakukan inovasi ini menjadi sangat

penting. kenapa? Karena ini kan ada

masalah nih, nah gimana kita

menyelesaikan dengan cara yang cepat,

ekonomis, dan juga membuat semua

pihak itu senang itu butuh kecerdasan

dalam menganalisa dan kemudian

memberikan solusi-solusi yang inovatif

tadi. Artinya, inovasi menjadi sangat

penting. Dalam Waste4Change

misalkan gimana memastikan sampah

yang sudah dipilah oleh warga oleh

klien kita itu tidak dicampur lagi.

Gimana caranya? Pertanyaan-

pertanyaan seperti itu memunculkan

inovasi-inovasi baru.

10 Apa saja inovasi yang sudah

dilaksanakan oleh

Waste4Change?

Waste4Change ini sebenernya

membangun standar, membangun

sistem. Ya jadi inovasi kita ini adalah

bagaimana membangun pengelolaan

sampah yang bertanggung jawab

dengan baik. Contohnya adalah

membuat sebuah pelaporan bagi kami

adalah inovasi. Karena pengelola

sampah yang lainnya itu tidak membuat

pelaporan dengan baik sedangkan kita

kan mendata, melaporkan apa ini

pentingnya. Karena kita mau

menunjukkan pengelolaan sampah yang

bertanggung jawab itu harus mampu

memberikan data-data. Nah ini invasi

yang kami dorong kalau mau

bertanggung jawab harus bisa

menampilkan data. Nah dari data pun

kita bisa melakukan sebuah analisa. Oh

ternyata banyaknya organik, kalo

banyaknya organik kita bisa ngapain

nih. Itu contoh-contoh dari inovasi yang

paling mendasar dari Waste4Change

adalah bagaimana melakukan

pendokumentasian dan pendataan. Nah

Page 130: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

kalo inovasi yang lainnya ya beragam

mulai dari teknik mengangkut sampah

itu kita membangun sebuah sistem

supaya sampah itu tetep terpilah dan

tidak tercampur lagi tapi sederhana,

murah, dan tetep inovatif sesuai dengan

tujuannya. Kita pake karung berwarna

nah warna itu inovasi bagi kita. Karena

orang itu didoktrin oleh warna oleh

kebiasaan. Jadi kita menggunakan

simbol-simbol dan warna-warna ini

sebagai bagian yang terus kita

perkenalkan. Kira-kira seperti itu. Dan

kita juga memanfaatkan teknologi masa

kini ya kalo pengangkut sampah yang

lain ga ada tuh pake Instagram, pake

Twitter, kita menggunakan itu untuk

mengkomunikasikan dan untuk

mempromosikan. Nah kedepanpun kita

ingin membangun sebuah sistem

teknologi. Jadi kita menjadi lebih

efisien karena kita menggunakan ICT

yaitu Information, Communication, dan

Technology. Gitu.

KEPROAKTIFAN

11 Bagaimana sikap Waste4Change

dalam melihat pasar dan

permintaan dimasa depan?

Kita harus mampu menganalisa kondisi

politik, kondisi ekonomi global, kondisi

regulasi, dan segala macem, dan

perubahan sosial di masyarakat. Jadi

kami memang menganalisa bahwasanya

apa yang ditawarkan Waste4Change ini

memang apa yang dibutuhkan di masa

depan, ini lah yang benar dan ini lah

yang akan dibutuhkan di masa depan.

Karena undang-undang sampah telah

mengamanahkan untuk memilah

sampah, peraturan pemerintah juga

sama jadi kami hadir sebenernya untuk

melengkapi apa yang sudah dibangun

oleh pemerintah. Dan juga merespon

dari permintaan masyarakat yang

memang mereka udah memilah sampah

terus gemes atau marah karena setelah

itu dicampur lagi. Nah itu sebenernya

yang kita tawarkan dan dorong.

PENGAMBILAN RISIKO

12 Bagaimana Waste4Change

mengidentifikasi risiko yang akan

Karena sebagai pebisnis mainnya pakai

angka atau financial planning. Jadi kita

Page 131: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

dihadapi? perlu membuat perencanaan yang baik

bagaimana, apa yang akan terjadi, dan

asumsi-asumsinya. Jadi keputusan bisa

diambil berdasarkan sebuah data yang

lebih akurat. Walaupun itu tetep punya

risiko tapi resiko itu diminimalisir

karena kita telah menganalisanya

dengan yang tadi jadi kita punya

istilahnya PEST ya (Political,

Economic, Social, and Technology) jadi

kita menganalisasi secara politik, secara

ekonomi, secara sosial, secara teknologi

apa yang terjadi. Kita menganalisa

SWOT kita juga. Nah hal-hal seperti itu

bisa mengelola risiko.

13 Hambatan apa yang dihadapi

Waste4Change saat ini?

Kalo yang sekarang ini sebenernya

orang masih menilai mengelola sampah

itu murah sedangkan untuk menjadi

bertanggung jawab itu membutuhkan

biaya. Jadi resikonya kita menawarkan

jasa Waste4Change orang itu merasa

kemahalan. Nah itu resiko tuh. Jadi kita

harus memanage dengan srategi-strategi

tertentu. Kemudian kedua, tipikal orang

yang main praktis contohnya

incinerator. Itu resiko tuh. Kalo

kemudian pemerintah mengambil

kebijakan tentang incinerator bisa-bisa

Waste4Change jadi ga dibutuhkan

karena hampir semua sampah habis

dibawa langsung dibakar. Nah

bagaimana kita melakukan strategi-

strategi untuk mengelola potensi-

potensi resiko tersebut.

14 Risiko apa yang telah diambil

oleh Waste4Change dan apa

dampaknya bagi kelangsungan

aktivitas perusahaan?

Yang pertama terkait pengelolaan

sampah yang bertanggung jawab itu

butuh biaya kita pertama menyasar

target market yang sudah sadar dan

sudah paham. Yang kedua kita terus

melakukan kampanye dan edukasi

bahwa mengelola sampah yang

bertanggung jawab itu butuh dana. Nah

itu yang kita lakukan.

AGRESIVITAS KOMPETITIF

15 Siapa saja kompetitor

Waste4Change dalam

menjalankan aktivitas?

Pengangkut sampah pada umumnya itu

menjadi kompetitor kita karena kalo

misalnya orang atau gedung atau

restoran atau hotel kalo sampahnya

Page 132: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

udah diangkut mereka ngerasa

masalahnya udah selesai gitu jadi

kompetitor kita itu justru adalah sistem

yang saat ini sudah berjalan dan itu

sangat price sensitive artinya orang

biasanya cenderung pilih murah. Nah

ini menjadi kompetitor sebenernya. Di

satu sisi kita mengedukasi bahwasanya

apakah sampah yang dikelola oleh

pihak yang sekarang dengan harga yang

murah itu bertanggung jawab atau

tidak. Ini tantangan. Realitanya itu

menjadi masalah karena cuma diangkut,

dibuang ke TPA atau kalo pengelolanya

bandel itu dibuang sembarangan,

dibakar, atau dibuang ke sungai. Gak

tau loh si orang yang bayar ini

sampahnya ujungnya kemana. Tapi

kalo pake Wats4Change, karena kita

memberikan laporan dia jadi tau

sampahnya diapakan oleh kita. Itu

bedanya.

16 Bagaimana sikap Waste4Change

dalam menghadapi persaingan

dengan kompetitor?

Merangkul sistem. Menjadikan mereka

menjadi bagian dari partner,

menjadikan mereka menjadi bagian dari

sistem. Jadi sistem Waste4Change ini

memang sistem yang harus diakui

menjadi sistem atau standar yang lebih

bagus. Jadi kalo misalkan kita dapet

klien disebuah gedung, orang yang

biasanya angkut itu ga kita depak tapi

kita rangkul untuk menjadi bagian dari

kita untuk ikut bareng-bareng

membangun sistem yang lebih baik

dengan kita. Itu salah satu misi sosial

kita juga.

PENCIPTAAN NILAI SOSIAL

19 Nilai sosial apa yang ingin

diciptakan oleh Waste4Change

dan bagaimana strategi

Waste4Change dalam mencapai

penciptaan nilai sosial tersebut?

Yang pertama itu memang yang terkait

isu lingkungan banget karena motivasi

awalnya kan isu lingkungan. Jadi nilai

sosial yang paling kita sasar adalah

sampah itu dikelola secara bertanggung

jawab, selesai, dan tidak menimbulkan

masalah terhadap isu lingkungan. Dan

pada saat prosesnya kita juga pro

kepada isu sosial khususnya adalah kita

bisa melibatkan pemain-pemain yang

Page 133: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

sekarang itu untuk masuk ke dalam

sistem kita jadi mereka bukannya

hilang pekerjaan tapi dengan sistem

Waste4Change lebih lebih sejahtera,

jadi lebih baik. Tukang gerobak yang

angkut panas-panas itu menurut kami

ga layak dan ga manusiawi. Nah

bagaimana mereka bisa kita rangkul

ikut kedalam sistem Waste4Change

menjadi lebih baik kerjanya jadi pake

alat pelindung segala macem. Jadi nilai

sosial kita ada di dua isu itu.

SOLUSI YANG BERKELANJUTAN

20 Apa solusi atau tujuan akhir dari

aktivitas Waste4Change?

Ekosistem persampahan Indonesia itu

bertanggung jawab atau sesuai dengan

prinsip zero waste. Nah itu cita-cita

nya Waste4Change tuh membangun

ekosistem itu. Jadi bagaimana

masyarakat itu paham bahwa mengelola

sampah itu dari rumah harus dipilah,

diangkutnya juga tetep terpilah, terus

kemudian dikelola dengan baik

seoptimal mungkin menjadi sebuah

siklus daur ulang, yang gabisa diapa-

apain baru dibuang ke TPA. Nah itu

prinsip bebas sampah. Nah itu jadi cita-

cita atau tujuan akhir Waste4Change.

21 Apa indikator untuk mengukur

keberhasilan aktivitas

Waste4Change?

Makin sedikit sampah dikirim ke TPA.

Semakin banyak sampah yang diolah

dan diproses. Organik menjadi kompos,

kompos ke pertanian, organik menjadi

pakan ternak, pakan ternak ke

peternakan, peternakan panen terus

dimakan itulah sebuah siklus. Kalo

siklus ini terbentuk, makin sedikit

sampah dikirim ke TPA. Semakin

banyak Waste4Change berhasil

mengajak masyarakat, semakin sedikit

sampah dikirim ke TPA.

22 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam

membangun solusi yang

berkelanjutan?

Jadi kita kan menawarkan 4C ya yang

pertama Consult, bagi orang yang

bingung itu bisa konsultasi sama kita.

Jadi mereka bisa mendapatkan jawaban

bagaimana mengolah sampah yang baik

atau masalah mereka itu apa sehingga

kita bisa kasih rekomendasi. Lalu

Campaign, ini kampanye untuk

menyadarkan orang bagaimana

Page 134: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

mengolah sampah yang benar

bahwasanya yang sekarang itu ga

benar. Selanjutnya Collect,

pengangkutan sampah dengan kondisi

terpilah. Yang terakhir ini Create ini

sampah kita olah. Jadi 4C inilah

solusinya. Solusi yang kita tawarkan di

Indonesia terkait pengelolaan sampah

yang bertanggung jawab ini terdiri dari

4C ini. Consult sama Campaign ini

sebenenrya lebih kepada penyiapan

mental, penyiapan sistem, penyiapan

regulasi, aturan main, panduan, segala

macem. Nah eksekusinya sebenernya

Colect sama Create. Jadi cita-citanya

adalah sistemnya Waste4Change inilah

yang diterapkan di Indonesia.

USAHA PEMUASAN STAKEHOLDERS

23 Bagaimana Waste4Change

mengelola hubungan dalam

rangka pemuasan stakeholders?

Nomor satu adalah itikad baik dan

amanah. Jadi niatan kita untuk

berhubungan itu adalah untuk sesuatu

yang baik dan amanah sebaik mungkin

kita bekerja, sebaik mungkin kita

menjaga berkomitmen gitu ya dan yang

paling penting adalah menjaga

komunikasi bagaimana kita saling

mengkomunikasikan apa yang kita

kerjakan, progressnya, updatenya, kalau

ada masalah pun itu komunikasi. Yang

penting itu kuncinya adalah komunikasi

yang baik.

Page 135: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Hari, Tanggal Wawancara : Rabu, 12 Oktober 2016

Waktu Wawancara : 10.00 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Waste4Change

Nama : Meydam Gusnisar

Jabatan : Research and Development

No Pertanyaan Jawaban

MISI SOSIAL

1 Apa misi sosial di

Waste4Change?

Untuk misinya Waste4Change itu

sendiri ini, Untuk mengubah perilaku

pengolahan persampahan dengan

memanfaatkan kekuatan kolaborasi dan

teknologi menuju Indonesia bebas

sampah.

Jika di breakdown, Indonesia bebas

sampah 2020 adalah visi Indonesia.

Kita mengacu kesana, untuk membantu

kerja pemerintah untuk mengatasi

masalah sampah. Lalu, Waste4Change

adalah kolaborasi antara Ecobali

Recycling dan Greeneration Indonesia.

Teknologi semakin canggih sehingga

harus beradaptasi dengan teknologi saat

ini supaya mempermudah pengolahan

sampah nantinya. Waste4Change bukan

hanya pengangkut sampah seperti biasa

aja karena visi kita itu ingin mengubah

perilaku pengolahan persampahan. Jadi

dari target klien kita pun kita ingin

mengedukasi mereka agar lebih aware

terhadap isu-isu persampahan.

2 Isu sosial apa yang menjadi dasar

penentuan misi tersebut?

Kalo isu sosialnya itu pasti sampah.

Karena paradigma orang masih

menganggap sampah itu sesuatu yang

tidak berguna. Tapi sebenarnya itu

masih bisa digunakan oleh orang lain

tergantung bagaimana mengkondisikan

sampah itu sendiri. Sampahnya itu kan

saat ini karena sampahnya tidak

terkolala dengan baik, baik itu di

Page 136: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

sumber maupun di pengolahannya.

Akibatnya membutuhkan lahan TPA

yang besar dan pembiayaan yang besar.

Nah kita ingin mengubah perilaku

orang-orang terhadap sampah. Kita

ingin menyadarkan mereka bahwa

masalah sampah saat ini udah sangat

darurat jika kita tidak ingin berubah

maka akan susah mengolah sampah itu.

Terbukti dari ada TPA longsor, truk

Jakarta tidak boleh masuk ke Bantar

Gebang, karena satu atau dua hari

sampah ga diambil, dampaknya pasti

akan sangat signifikan.

Kita juga ingin memanusiakan teman-

teman yang sudah melakukan

pengambilan sampah. Contohnya kaya

petugas sampah eksisting yang pake

gerobak yang hanya dibayar 500rb

perbulan ambil sampah setiap hari dari

jam 6 pagi sampai jam 10. Kalo dari

sampahnya, karena sampahnya

nyampur jadi yang bisa dimanfaatkan

oleh mereka juga dikit, paling mereka

Cuma dapat 200-300rb perbulan. Nah

kita ingin mensejahterakan temen-

temen yang seperti itu, jadi kita naikan

level hidupnya, kesejahteraannya, biar

mereka bisa tetap bertahan hidup.

3 Bagaimana proses penentuan misi

sosial?

Awalnya dari mas Sano founder kita

dan Greeneration. Dulu Greeneration

hanya fokus di jualan reusable bag,

program banyu, dan diet kantong

plastik. Karena sudah melakukan diet

kantong plastik, ada isu sampahnya tapi

hanya spesifik di plastik, merasa ga

cukup nih sampah kan banyak kalo

pastik presentasenya kecil dari sampah

semuanya. Dia ingin mengatasi sampah

yang lebih besar jangkauannya ga

hanya di kantong plastik. Pertama kali

pasti dia sendiri sih. Bisa dibilang ini

dari ide pribadi dia. Terus ketemu

mitra-mitra dan stakeholder yang lain,

jadilah misi Waste4Change.

Page 137: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

IDENTIFIKASI PELUANG

4 Bagaimana cara Waste4Change

mengidenfitikasi peluang-

peluang?

Yang pertama itu, karena Sano sudah

bergelut di isu persampahan sejak bikin

Greeneration Indonesia pada tahun

2005, jadi sudah cukup memetakan

permasalahan sampah apa aja, sering

jadi narasumber, mengisi training. Dari

situ ketika dia mengisi training, peserta

trainingnya banyak yang bilang banyak

yang udah milah sampah tapi abis itu

dicampurin lagi jadi males milah

sampah. Dari situ jadi ada peluang kalo

bisa ambil sampah secara terpilah bisa

jadi satu value yang bisa ditawarkan.

Untuk fenomena green building, kita

juga tawarin fesibility study. Dari situ

gedungnya kita sampling, kita kasih

data ternyata komposisisnya sampahnya

ini banyaknya segini misalnya. Nah

data itu bisa mereka gunakan untuk

mendapatkan sertifikasi green building

oleh green bulding council. Dia yang

mensertifikasi gedung ini masuknya

bronze, silver atau gold. Semakin tinggi

tingkatanya itu akan menaikkan rate

gedung itu sendiri dan itu bisa

mencharge tenant lebih tinggi.

5 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam

memanfaatkan peluang menjadi

sebuah bisnis?

Kan Waste4Change ada 4 program

yaitu Consult, Campaign, Collect, Dan

Create. Consult dan campaign itu kita

melihatnya itu untuk mengedukasi

target-target klien kita agar

pandangannya terbuka tentang sampah.

Lalu ketika mereka sudah teredukasi,

mereka mau action memilah sampah

tapi wadah yang bisa memfasilitasi

mengambil sampah secara terpilah

belum ada nih, maka muncullah Collect

yaitu kita ambil sampah secara terpilah

lalu setelah dipilah muncullah Create.

Karena kita ingin memberikan solusi

secara end-to-end dari sumbernya itu

sendiri yaitu orangnya dan endingnya

yaitu sampahnya mau diapakan, bisa

diproses selama masih bisa di proses

kita akan proses, lalu residu yang ga

bisa diapa-apain baru ke TPA.

Page 138: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

AKSES PERMODALAN / PEMBIAYAAN

6 Darimana sumber modal dan

pembiayaan Waste4Change?

Kalo sumber permodalan itu ada dari 3

yaitu Greeneration, Ecobali, dan

Investor. Greeneration itu ide dan

sumber daya manusia, Ecobali itu

sistem pengangkutan sampah, sama

Investor yang mendanai operasional

disini.

7 Apakah sulit untuk memperoleh

modal finansial sebagai

kewirausahaan sosial?

Tidak terlalu sulit karena isunya adalah

isu yang sangat menarik hanya perlu

membuat financial plan yang masuk

akal dan perlu membuktikan bisnis

modelnya itu bisa berjalan, harus benar-

benar realistis, ketauan impactnya

seperti apa dan balik modalnya kapan.

8 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam mengelola

dan memobilisasi sumber daya?

Sebelum ke investor kita bikin

planningnya. Dari situ ketauan butuh

berapa dananya terus bagaimana cara

mendapatkan revenue dan costnya

abisnya berapa. Kita dibantu oleh

Kinara (Social Venture) untuk buat

business plan, budgeting, sales

projection, income, cash flow, itu

dibantu dari mereka. Kita juga pengen

benchmarking sebenernya. Tapi karena

di Indonesia belum ada usaha yang

kaya kita, pengolahan sampah yang

bertanggung jawab akhirnya jadi susah

dan kita mulai dari 0.

STAKEHOLDERS

9 Siapa saja pihak-pihak terkait

(stakeholders) di dalam aktivitas

Waste4Change?

Greeneration Indonesia, Ecobali,

investor, Vida yang mempercayakan

sampahnya dikelola oleh kita, Dinas

Kebersihan DKI Jakarta dan Dinas

Kebersihan Bekasi, Bank DBS.

10 Bagaimana peran para

stakeholders?

Peran stakeholders kita itu ada yang per

program. Kalo consult itu yang pasti ga

terus perannya karena biasanya

berdasarkan project. Biasanya perannya

ngasih informasi-informasi di awalnya

gitu karena kita kan di awal butuh data-

data sisetem persampahannya seperti

apa gitu. Terus dinas kebersihan itu

lebih ke regulasi jadi kita bisa

membuktikan kalo kita ngelakuin ini ga

sendirian ada juga dukungan dari

pemerintah. Kalo untuk warga ini

Page 139: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

sebenernya perannya sebagai edukator

ke tetangganya.

INOVASI

11 Sebagai sebuah kewirausahaan

sosial, apakah inovasi menjadi

sebuah keharusan untuk

dilaksanakan?

Menurut kita perlu sih, karena supaya

bisa berdaptasi dan survive di dunia

bisnis.

12 Apa saja inovasi yang sudah

dilaksanakan oleh

Waste4Change?

Inovasi kita yang pertama banget

dibanding yang eksisting sih

pewadahan secara terpilah ini salah satu

bentuk inovasi kita untuk pengangkutan

sampah. Pertama masuk ke klien, kita

akan mengedukasi mereka akan

permasalahan sampah, pentingnya

pengolahan sampah, kaya gitu.

Akhirnya mereka sadar dan mereka

mau dengan sistem yang kami tawarkan

karena yang kami tawarkan kan emang

agak beda dari yang lain kan mereka

harus pilah sampah, mereka harus tau

apa sampahnya seperti apa gitu. Setelah

itu kita kasih pewadahan terpilah kita

juga ambilnya secara terpilah. Kalo

wadah sampah kertas dan anorganik ini

seminggu sekali cukup dan karena

sampahnya ga bau, kalo untuk yang

organik itu seminggu tiga kali karena

kalo ga diambil lama akan bau.

Walaupun pengangkutannya di satu

mobil tapi kondisinya udah terpilah

wadahnya.

13 Apakah inovasi yang dilakukan

mempengaruhi dimensi lain

(akses permodalan, stakeholders,

dll?

Inovasi kalo untuk klien ngaruh sih

karena banyak yang mereka udah milah

sampah di kantornya cuma kalo dikasih

ke eksisting ya cuma dikumpul angkut

buang aja gitu. Mereka udah tau kalo

sampahnya bisa bermanfaat dan gimana

caranya itu bisa disalurkan oleh

mereka. Dan mereka ga masalah kalo

untuk bayar angkut sampah. Terus

dengan postingan kita di sosial media

banyak yang kontak minta diangkut

sampahnya gitu.

Kalo untuk inverstor sih karena mereka

tau kita bisa membuat dampak ke

lingkungan dan kita bisa ngasilin uang

Page 140: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

dari situ ada juga beberapa yang

deketin kita buat inject ke kita. Banyak

social venture dari luar gitu yang pada

nyari-nyari social enterprise yang

emang ada dampak ke lingkungannya

KEPROAKTIFAN

14 Apakah sikap proaktif

mempengaruhi berkembangnya

aktivitas kewirausahaan sosial?

Kita biasanya sering diundang sih

sering diundang ngisi seminar. Itu kan

juga jadi salah satu media untuk

promosiin jasa kita. Banyak juga media

yang ngeliput kita misalnya dimulai

dari postingan kita di sosial media.

15 Sikap proaktif apa saja yang

sudah dilakukan oleh

Waste4Change?

Networking sih baik dari Greeneration

Indonesia maupun dari Ecobali. Kita

juga lagi aktif di program kita punya

program namanya Akademi Bijak

Sampah itu buat orang-orang yang mau

belajar tentang sampah.

PENGAMBILAN RISIKO

16 Bagaimana Waste4Change

mengidentifikasi risiko yang akan

dihadapi?

Kita melihat kondisi yang ada di

masyarakat itu seperti apa kita analisa

lalu kita buat perencanaannya.

17 Hambatan apa yang dihadapi

Waste4Change saat ini?

Sebenernya di awal kan kondisi realnya

ga ada sama sekali yang milah sampah.

Awalnya edukasi itu konsepnya

sederhana, hanya ngasih wadah sama

lembar petunjuk pemilahan gitu biar

mereka yang melakukannya sendiri.

18 Risiko apa yang telah diambil

oleh Waste4Change dan apa

dampaknya bagi kelangsungan

aktivitas perusahaan?

Kita nambah SDM sebagai edukatornya

yang masuk ke acara arisan, pengajian,

gitu-gitu. Risikonya itu kan belum tentu

semuanya bisa berubah kan. Kalo

mereka ga berubah juga kan otomatis

berimpact ke sampahnya banyak

residunya juga karena sampahnya

nyampur akibatnya ga banyak yang bisa

dikelola. Akibatnya kita makin banyak

buang sampah ke TPA karena buang ke

TPA kan bayar ya jadi beban cost nya

di kita.

AGRESIVITAS KOMPETITIF

19 Siapa saja kompetitor

Waste4Change dalam

menjalankan aktivitas?

Kalo kompetitor ini sih yang gampang

keliat sih kaya lapak-lapak kan karena

kalo lapak-lapak ini yang ambilin

sampah di kantor-kantor. Atau dinas

kebersihan juga kompetitor. Kalo yang

bentuknya PT itu agak susah

ditemuinnya. Ada namanya cuma ga

Page 141: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

keliatan aktivitasnya. Ada banyak yang

cuma angkut biasa, punya truk gede

terus dibuang ke TPA. Cuma yang

menawarkan metode yang berbeda

menurut kita sih baru kita.

20 Bagaimana sikap Waste4Change

dalam menghadapi persaingan

dengan kompetitor?

Setiap bisnis pasti ada kompetitornya

sih. Kita bersaingnya itu lebih kepada

value yang kita tawarkan aja ke

customer ini memiliki sesuatu yang

berbeda dari kompetitor kita. Misalnya

kita lebih bertanggung jawab, lebih

update dengan teknologi, dan kita

ngasih report ke customer kita.

21 Apa pengaruh kompetisi terhadap

dimensi lainnya?

Pengaruhnya cukup signifikan sih

karena mereka ngasih harganya murah.

Karena mereka ga memprosesnya lebih

lanjut juga. Mereka hanya ambil

langsung dibuang. Sedangkan jasa kita

itu karena ada jasa proses pengolahan

selanjutnya jadi agak lebih mahal. Dan

banyak yang belum siap untuk bayar

mahal cuma hanya masalah sampah.

OTONOMI

22 Bagaimana proses pengambilan

keputusan di Waste4Change?

Kalo pengaruh dari luar sih engga.

Mostly sih sebenernya kita musyawarah

sih karena misalnya kita ada project dan

masing-masing tim kan ada karena

sekarang tim nya juga kecil.

23 Siapa saja yang terlibat dalam

proses pengambilan keputusan di

Waste4Change?

Kalo keputusan sih ada di pemimpinnya

si Sano sih sebagai managing director

untuk hal-hal yang strategisnya. Dan

mostly sih sebenernya kita

musyawarah.

PENCIPTAAN NILAI SOSIAL

24 Nilai sosial apa yang ingin

diciptakan oleh Waste4Change?

Yang ingin kita ciptakan itu orang-

orang lebih aware dengan isu sampah

ini sih agar mereka mau memilah

sampah, teredukasi sama masalah

sampah. Karena kalo pengangkutan

sampah yang biasa kan ga peduli

orangnya berubah apa engga yang

penting dapat duit dari ambil

sampahnya yaudah selesai. Sedangkan

kita ga mau seperti itu. Kita juga ingin

buat ngajarin orang-orang itu tentang

pentingnya masalah sampah.

Page 142: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

25 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam mencapai

penciptaan nilai sosial tersebut?

Caranya ya itu, dengan jasa-jasa

kampanye kita, lewat media sosial kita

buat mengekspos masalah-masalah

sampah dari kegiatan kita. Kita rutin ke

masyarakat di Vida ini kita ngikutin

jadwalnya mereka arisan kapan,

pengajian kapan. Karena sekarang ini

kita mau gencarin lagi supaya

sampahnya lebih bagus lagi yang

masuk.

SOLUSI YANG BERKELANJUTAN

26 Apa solusi atau tujuan akhir dari

aktivitas Waste4Change?

Tujuannya sih ingin mengurangi jumlah

sampah yang masuk ke TPA. Solusi

yang kita tawarkan itu pengangkutan

secara terpilah dan kaya yang udah

disebutin tadi ya.

27 Apa indikator untuk mengukur

keberhasilan aktivitas

Waste4Change?

Indikatornya itu, kita selalu mendata

sampah-sampah yang masuk berapa

yang keluar berapa itu sebagai indikator

sih sekian persen yang masuk ke TPA

berapa itu sih. Kalo dari masyarakat

yang milah meningkat sih kaya

misalnya di awal cuma 50 orang

sekarang udah 200. Kalo kantor-kantor

kita juga ngecek manual kita buka

sampahnya itu ada perubahan sih.

28 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam

membangun solusi yang

berkelanjutan?

Untuk solusi yang berkelanjutan sih

kita pengen lebih ke aplikasi atau

website atau media yang gampang di

share agar tujuan dan solusi yang kita

tawarkan itu masuk ke orang-orang dan

mereka mau melakukan apa yang kita

arahkan.

USAHA PEMUASAN STAKEHOLDERS

29 Bagaimana Waste4Change

mengelola hubungan dengan para

stakeholders?

Kalo investor sih kita

mempresentasikan sih progressnya

udah sampe sejauh mana, ada hambatan

apa, biar mereka juga memaklumi

tahap-tahap yang krusial.

Kalo untuk klien kami sih kita bikin

grup WhatsApp.

Kalo yang kantoran sih kita kan ngasih

report sampahnya totalnya berapa dan

udah diapakan aja. Kalo misal ada

masalah sama sampahnya kita juga

langsung inform kemereka supaya

mereka juga bisa berubah juga dan bisa

Page 143: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

evaluasi sama pihak manajemennya

mereka juga.

30 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam rangka

pemuasan stakeholders?

Salah satu cara kita meningkatkan

pengetahuannya akan sampah kita ajak

beberapa warga kunjungan ke Bantar

Gebang, ke fasilitas kita liat prosesnya.

Akhirnya mereka sadar kalo mereka ga

berubah ya kondisinya akan gitu-gitu

terus. Nah orang-orang yang kita ajak

ini jadi semacam agennya kita untuk di

perubahan kayak early adapternya. Jadi

mereka yang bilang ke tetangga-

tetangganya gitu.

Kalo kantor, kita ngasih report

sampahnya.

Page 144: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Hari, Tanggal Wawancara : Jumat, 6 Januari 2017

Waktu Wawancara : 14.30 WIB

Lokasi Wawancara : Kantor Waste4Change

Nama : Risca Ardita N.

Jabatan : Social Creative

No Pertanyaan Jawaban

MISI SOSIAL

1 Apa misi sosial di

Waste4Change?

Misi nya Waste4Change, perubahan

perilaku masyarakat terhadap

pengolahan sampah menjadi lebih

bertanggung jawab.

2 Isu sosial apa yang menjadi dasar

penentuan misi tersebut?

Isu sosialnya sampah. Karena sampah

itu menjadi sebuah masalah yang mana

masih banyak banget orang yang belum

sadar atau tau ternyata berdampingan

dengan masalah. Karena masyarakat

tidak tau bahwa jika tidak dikelola

dengan baik adalah sebuah masalah,

jadilah masalah yang lebih besar. Nah

karena atas dasar itu Waste4Change

bergerak sebagai inisiatif untuk

pengolahan sampah yang bertanggung

jawab. Selain dari segi pengolahannya,

juga mendorong masyarakat untuk

mulai mengubah perilakunya

melakukan pengolahan sampah yang

bertanggung jawab.

3 Bagaimana proses penentuan misi

sosial?

Waste4Change ini kan suatu upaya

penanganan masalah lingkungan. Nah

sebelum melakukan itu, kita melakukan

riset dulu, identifikasi masalah seperti

apa sih masalahnya gitu.

IDENTIFIKASI PELUANG

4 Bagaimana cara Waste4Change

mengidenfitikasi peluang-

peluang?

Kalo kita, ada masalah nah disitu ada

peluang. Kita pertama lihat di event-

event gitu kan ternyata sampahnya

sekian misalnya dan ternyata mereka ga

mengelola sampahnya lebih lanjut.

5 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam

Nah dari masalah itu yang kita

tawarkan ya itu usaha-usaha yang udah

Page 145: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

memanfaatkan peluang menjadi

sebuah usaha/bisnis?

kita buat.

AKSES PERMODALAN / PEMBIAYAAN

6 Darimana sumber modal dan

pembiayaan Waste4Change?

Waste4Change itu kan awalnya

gabungan dari Greeneration Indonesia

dan EcoBali. Nah mereka itu udah ada

investornya yang kemudian bantu

Waste4Change. Atau dari individu-

individu juga ada. Nah kemudian kita

mencari uang sendiri dan membiayai

dari bisnis kita.

7 Apakah sulit untuk memperoleh

modal finansial sebagai

kewirausahaan sosial?

Ga mudah-mudah juga sih. Karena

sebagai kewirausahaan sosial itu kan ga

semulus perusahaan biasa ya. Jadi ya

kita berupaya terus kaya menawarkan

program-program atau jualannya

Waste4Change itu.

8 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam mengelola

dan memobilisasi sumber daya?

Caranya ya dengan perencanaan yang

matang. Dana yang keluar itu kan

memang disesuaikan dengan apa yang

kita ajukkan.

STAKEHOLDERS

9 Siapa saja pihak-pihak terkait

(stakeholders) di dalam aktivitas

Waste4Change?

Yang jelas pemerintah ya dalam

berbagai peraturan dan berbagai

administrasi dan legalitas kan penting

ya. Terus perusahaan dan masyarakat

sebagai klien yang menggunakan jasa

Waste4Change.

10 Bagaimana peran para

stakeholders?

Perannya macem-macem. Kalo

pemerintah itu kan bikin peraturan tuh

tentang sampah kan ada tuh

peraturannya yang mana masyarakat itu

harus mengurangi sampahnya dari

sumber. Nah kita mencantumkan itu

buat turun ke masyarakat. Kadang kita

menghadirkan pemerintah misalnya

UPTD tuh yang berkepentingan itu

untuk turut hadir untuk membantu

mendorong masyarakat. Terus kalo

perusahaan dan masyarakat itu ya

berperan sebagai pengguna jasa kita

dan mendorong masyarakat lain untuk

mau memilah sampahnya.

INOVASI

11 Sebagai sebuah kewirausahaan

sosial, apakah inovasi menjadi

sebuah keharusan untuk

Iya menurutku inovasi memang penting

karena melihat kebutuhan dari

masyarakat. Karena aku percaya sama

Page 146: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

dilaksanakan? sistemnya Waste4Change ini karena

memang di luar negeri pun udah

menerapkan sistem ini. Hanya saja kita

inovasi di strategi gitu agar sistem yang

kita punya itu bisa di terima di

masyarakat karena kan mindsetnya aja

belum sampe kesana.

12 Apa saja inovasi yang sudah

dilaksanakan oleh

Waste4Change?

Itu awalnya kan kita menawarkan riset

dan kampanye aja tuh nah terus kita

menawarkan pengangkutan sampah

yang beda dengan yang udah ada. Terus

kan banyak tuh vendor-vendor

pengangkutan sampah yang beredar di

Jakarta, terus yang membedakan adalah

Waste4Change itu pengangkutan

sampahnya terpilah, jadi klien harus

milah sampahnya yang mana vendor

lain tuh nyampur sampahnya. Terus

dijadwalin sampah organik hari apa aja

terus anorganik hari apa aja. Terus ada

pelaporannya yang udah kita angkut

berapa beratnya terus apa aja

sampahnya nah itu sebagai bukti

pertanggung jawaban. Terus awalnya

pengangkutan sampahnya harus

kolektif gitu sekarang bisa sendiri-

sendiri.

13 Apakah inovasi yang dilakukan

mempengaruhi dimensi lain

(akses permodalan, stakeholders,

dll?

Terkait inovasi sistemnya

Waste4Change itu sudah mulai banyak

sih yang melirik gitu karena melihatnya

sampah itu sebuah masalah dan kita

pada saat kampanye itu Waste4Change

punya solusinya seperti apa gitu.

KEPROAKTIFAN

14 Apakah sikap proaktif

mempengaruhi berkembangnya

aktivitas kewirausahaan sosial?

Iya karena biar bisa bertahan kan kita

harus terus aktif baik promosi atau

dengan program baru gitu. Terus kita

melihat permintaan sama

perkembangan masyarakat gimana sih

udah mulai mau milah sampah apa

belum dari situ kita bisa buat program

baru apa misalnya.

15 Sikap proaktif apa saja yang

sudah dilakukan oleh

Waste4Change?

Iya jasa pengangkutan sampah kita kan

udah berlangsung di perumahan gitu

nah kita baru aja launching jasa

pengangkutan sampah buat per orang

jadi ga harus kolektif gitu. Daerahnya

baru mencakup Jakarta Selatan dan

Page 147: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Bekasi aja sih kita melihat dari jarak

dan kemauan orang buat memilah

sampah. Daftarnya bisa dilihat di

website kita bisa cantumin emailnya.

Ada customer servicenya juga kalo

misalnya nanti ada keluhan gitu

Dulu kita awalnya bentuk kampanye

kita punya program EWM (Event

Waste Management) kita

mengkampanyekan pengelolaan

sampah di suatu acara ke orang yang

menghadiri event tersebut terus kita

mengangkut juga sampahnya gitu. Nah

semenjak 2015 kita ada program

AKABIS (Akademi Bijak Sampah) itu

pelatihan pemilahan sampah gitu ke

orang-orang yang pengen belajar milah

sampah. Sejauh ini yang udah jadi

peserta itu misalnya perusahaan yang

punya acara outing gitu nah mereka

acara outing-nya itu belajar milah

sampah gitu sih. Sekolah juga waktu itu

ada yang pernah dateng. Kita juga ada

program 3R School Program ke sekolah

kita kampanye pengolahan sampah ke

siswa disana.

PENGAMBILAN RISIKO

16 Bagaimana Waste4Change

mengidentifikasi risiko yang akan

dihadapi?

Kalo risiko di project gitu karena

anggarannya terbatas jadi harus

diperhatiin tuh waktu sama kualitasnya.

Kita identifikasi waktu, dana, sama

mutu. Kalo misalnya waktunya sempit

atau dananya terbatas berarti kan harus

disesuaikan lagi supaya keluarannya

tercapai.

17 Hambatan apa yang dihadapi

Waste4Change saat ini?

Hambatannya sih paling masih masalah

warga yang masih belum milah

sampah. Pas kita angkut ternyata

sampahnya masih belum terpilah

sempurna masih banyak yang nyampur

jadi kalo udah kecampur kan susah lagi

pilahnya kita.

18 Risiko apa yang telah diambil

oleh Waste4Change dan apa

dampaknya bagi kelangsungan

aktivitas perusahaan

Kalo di project itu kadang kalo

misalnya ada yang meleset kita

sesuaikan antara waktu, dana, sama

mutunya. Dampaknya kalo misal ada

yang meleset kan keluarannya ga

Page 148: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

tercapai

Kalo kasusnya di collect tuh misalnya

warga ada yang ga milah kan berarti

kondisi sampahnya campur, terus kan

dampak ke cost yang kita keluarin buat

buang sampah ke TPA juga ada

dampak ke sampah yang dihasilkan

berdampak lagi sama operator kita yang

kewalahan milah sampahnya jadi

kadang kita harus cari orang lagi atau

ya sampahnya jadi ga kepilah secara

sempurna.

Di internal sih pastinya kita evaluasi

terus misal diprogram ini apa yang

menjadi hambatan, tantangan kita, dan

apa yang harus kita perbuat, bagaimana

cara pemecahnnya gitu.

AGRESIVITAS KOMPETITIF

19 Siapa saja kompetitor

Waste4Change dalam

menjalankan aktivitas?

Sejauh ini kalo di bagian riset sih ada

tapi ga banyak sih kalo di Jakarta. Kalo

pengangkutan sampah sih

kompetitornya lebih ke vendor yang

angkut tapi ga dipilah. Ya itu sih

tantangannya itu kita bersaing sama

yang angkut sampah ga dipilah, karena

masyarakat mindsetnya masih gitu jadi

itu tantangannya. Tapi sebenernya kalo

kompetitor dari segi yang sistemnya

kaya kita di Jakarta kayanya belum ada

deh.

20 Bagaimana sikap Waste4Change

dalam menghadapi persaingan

dengan kompetitor?

Kalo di riset itu ada tuh kompetitor kan

tapi itu kita udah kenal sama kita dan

itu udah sering ngobrol-ngobrol biasa

gitu malah justru saling belajar.

21 Apa pengaruh kompetisi terhadap

dimensi lainnya?

Kalo pengaruh sih paling kita lebih

aktif ya dalam memasarkan jasa kita

terus gimana strateginya kita supaya

masyarakat mau nerima gitu.

OTONOMI

22 Bagaimana proses pengambilan

keputusan di Waste4Change?

Kalo keputusan yang butuh cepet ya itu

petugas lapangan yang ambil tapi kalo

misalnya keputusan yang strategis gitu

ya harus koordinasi sama atasan.

23 Siapa saja yang terlibat dalam

proses pengambilan keputusan di

Waste4Change?

Tergantung keputusan kaya tadi gitu

petugas lapangan, kita karyawan,

pimpinan juga pasti terlibat.

Page 149: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

PENCIPTAAN NILAI SOSIAL

24 Nilai sosial apa yang ingin

diciptakan oleh Waste4Change?

Terkait pengolahan sampah kan balik

lagi ke dirinya sendiri ya. Kadang kan

sampah itu yang buang siapa, yang

kena dampaknya siapa. Nah yang kita

ingin ciptakan sih rasa tanggung jawab,

masyarakat harus tanggung jawab sama

sampah yang dihasilkan sih.

25 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam mencapai

penciptaan nilai sosial tersebut?

Kita bawa nilai-nilai lingkungan aja sih

misalnya sampah itu kalo ga dikelola

bisa mencemari, terus sampah itu bisa

menghasilkan penyakit, lebih ke

dampak-dampak yang akan dihasilkan.

Kita pengen buka pikiran masyarakat

juga dengan fakta-fakta yang ada di

lapangan gitu.

SOLUSI YANG BERKELANJUTAN

26 Apa solusi atau tujuan akhir dari

aktivitas Waste4Change?

Tujuannya ya buat meminimalisir

sampah yang masuk ke TPA dengan

maksimalin pengolahan kaya misalnya

material yang bisa dipake ya di

manfaatin makanya harus milah

sampah.

27 Apa indikator untuk mengukur

keberhasilan aktivitas

Waste4Change?

Kita kan kewirausahaan sosial nih,

secara umum sih kita bagi keberhasilan

internal sama eksternal. Kalo internal

kan keberhasilannya berarti kan kita

tetep berkelanjutan karena kita

menghasilkan keuntungan. Terus kalo

secara eksternal itu program yang kita

tawarkan berhasil misalnya semakin

banyak yang milah sampah, banyak

yang aware dengan masalah sampah,

terus lingkungan masyarakat sini jadi

bersih kan.

28 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam

membangun solusi yang

berkelanjutan?

Itu dengan membuat dan melakukan

program-program terus. Terus dengan 4

core program kita itu kan udah bikin

sistem pengolahan sampah dari sumber

tinggal menyebarkan itu ke masyarakat

banyak.

USAHA PEMUASAN STAKEHOLDERS

29 Bagaimana Waste4Change

mengelola hubungan dengan para

stakeholders?

Kalo menjaga hubungan berarti kita

harus menjaga mutu dari apa yang kita

tawarkan sih. Menjaga mutu kan berarti

misalnya output dari program ini apa

berarti kita harus jaga itu dengan baik.

Page 150: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

Dan kita juga harus menjaga nama baik

stakeholdersnya juga.

30 Bagaimana strategi

Waste4Change dalam rangka

pemuasan stakeholders?

Selain menjaga mutu, kita juga menjaga

output kita kaya hasilnya harus sesuai

seperti ekspektasi di awal. Karena

mereka mau mendanai atau mendukung

kan karena tertarik sama keluarannya

ya, kalo tercapai kan pasti seneng.

Page 151: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

TRANSKRIP WAWANCARA

Hari, Tanggal Wawancara : Senin, 14 November 2016

Waktu Wawancara : 16.30 WIB.

Lokasi Wawancara : Perumahan Vida Bekasi

Nama : Ibu Nia

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana awalnya mengetahui

Waste4Change?

Kita udah gabung sekitar setahun.

Pertama sih ada sosialisasi dulu

pertama ke RW terus abis itu kita minta

di RT kita minta penyuluhannya.

2 Pelayanan apa saja yang diberikan

Waste4Change?

Setelah bergabung kita diajak tuh jalan-

jalan ke TPS liat kondisi disana gimana

lumayan dapet edukasinya kan. Terus

pengangkutan sampahnya mulai

diambil dari sini terus diolah disana jadi

kompos. Wadahnya kalo sampah kering

kan dikasih kantong tuh yang kantong

orange sama biru nah untuk sampah

basahnya kan kita ada ember bekas tuh

jadi sampahnya ditaro disana.

3 Bagaimana proses pelayanan yang

diberikan oleh Waste4Change?

Kalo pengangkutannya yang organik 3

kali seminggu terus kalo yang sampah

kering seminggu sekali.

4 Apa manfaat yang dirasakan

setelah ada program

pengangkutan sampah terpilah

oleh Waste4Change?

Kalo untuk sampahnya sih kalo dari

UPTD kemarin karena mungkin ada

kendala penuh kali ya jadi dua minggu

sekali baru diambil kalo ini kan

seminggu 3 kali diambil. Terus kalo

buat kita sih kita jadi belajar milah-

milah sampah. Kalo pandangan jauhnya

mah memudahkan pemerintah lah

mengurangi penumpukkan sampah

disana gitu

5 Adakah perubahan sikap atau

kebiasaan setelah menerima

pelayanan dari Waste4Change?

Kalo dulu sebelum bergabung mungkin

kita masih cuek lah sama sampah

peduli amat gitu, ya kalo sekarang udah

peduli. Kalo kemarin sampah masih

digabung kalo sekarang karena udah

Page 152: PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE … · PROSES KEWIRAUSAHAAN SOSIAL PADA PT. WASTE4CHANGE ALAM INDONESIA DI BEKASI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan

ada edukasinya ya jadi bisa lah

memilah-milah jadi bersih juga sih.

6 Apa harapan atau saran terhadap

pelayanan Waste4Change?

Mudah-mudahan sih kita bisa

bergabung selamanya ya. Jangan bosen

jangan putus asa kalo masih ada warga

yang belum bisa masih susah buat

milah-milah sampah ya. Pasti kita

bantu.