proses distilasi bertingkat minyak bumi

Upload: adhariglobalnet

Post on 04-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    1/14

    Proses Pembentukan Minyak Bumi

    Proses pembentukan minyak bumi

    Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukanminyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi

    spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena

    saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada

    aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan

    minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan

    hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang

    dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :

    Teori Biogenesis (Organik)

    Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat

    bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow

    (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh

    sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan

    Hofer. Mereka menyatakan bahwa: minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut

    yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut

    bumi.

    Teori Abiogenesis (Anorganik)

    Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali,

    yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2

    membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak

    bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam

    bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan

    bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi

    terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    2/14

    berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan

    di atmosfir beberapa planet lain.

    Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis,

    karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan

    berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun

    1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The Occurrence and Origin of Oil

    and Gas.

    Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil

    yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan

    permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,

    dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon

    dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme

    fotosintetik darat dan laut.

    Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk

    hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil

    yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke

    atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosilyang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik

    yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon

    organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.

    Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh

    makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk

    berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang

    dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari

    tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang

    berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam

    air atau dalam tanah.

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    3/14

    Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup

    akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1%

    senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal

    bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.

    Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang

    kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga

    menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut

    muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di

    permukaan laut dalam yang arusnya kecil.

    Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak

    sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang

    dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap

    dengan karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan

    pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam

    perut bumi. Pertama akanmengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan

    makhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di

    bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50C.

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    4/14

    Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai

    kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin

    dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30

    40 m akan menaik-kan temperatur 1C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m,

    suhu pemendaman akan berkisar antara 50 150 C, proses geologi kedua yang disebut

    katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat

    panas bumi.

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    5/14

    Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa

    senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari

    molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik,

    dan jika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150C, maka bahan-bahan organik

    dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.

    Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan

    bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan

    (migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata

    sejauh 5 cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau

    selanjutnya akan bermigrasi membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan

    yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap dalam ronggabumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang

    ditentukan strukturnya menggunaan be-berapa metoda analisis, sehingga dapat

    menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan

    antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan

    batuan induk.

    Komposisi Minyak Bumi

    Jika dilihat kasar, minyak Bumi hanya berisi minyak mentah saja, tapi dalam penggunaan

    sehari-hari ternyata juga digunakan dalam bentuk hidrokarbon padat, cair, dan gas

    lainnya. Pada kondisi temperatur dan tekanan standar, hidrokarbon yang ringan seperti

    metana, etana, propana, dan butana berbentuk gas yang mendidih pada -161.6 C,

    -88.6 C, -42 C, dan -0.5 C, berturut-turut (-258.9, -127.5, -43.6, dan +31.1 F),

    sedangkan karbon yang lebih tinggi, mulai dari pentana ke atas berbentuk padatan atau

    cairan. Meskipun begitu, di sumber minyak di bawah tanah, proporsi gas, cairan, dan

    padatan tergantung dari kondisi permukaan dan diagram fase dari campuran minyak

    Bumi tersebut.

    Sumur minyak sebagian besar menghasilkan minyak mentah, dan terkadang ada juga

    kandungan gas alam di dalamnya. Karena tekanan di permukaan Bumi lebih rendah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Temperatur_dan_tekanan_standarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Butanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pentanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Temperatur_dan_tekanan_standarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Etanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Propanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Butanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pentanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Diagram_fasehttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_minyak
  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    6/14

    daripada di bawah tanah, beberapa gas akan keluar dalam bentuk campuran. Sumur gas

    sebagian besar menghasilkan gas. Tapi, karena suhu dan tekanan di bawah tanah lebih

    besar daripada suhu di permukaan, maka gas yang keluar kadang-kadang juga

    mengandung hidrokarbon yang lebih besar, sepertipentana,heksana, dan heptana dalam

    wujud gas. Di permukaan, maka gas ini akan mengkondensasi sehingga berbentuk

    kondensat gas alam. Bentuk fisik kondensat ini mirip denganbensin.

    Persentase hidrokarbon ringan di dalam minyak mentah sangat bervariasi tergantung dari

    ladang minyak, kandungan maksimalnya bisa sampai 97% dari berat kotor dan paling

    minimal adalah 50%.

    Jenis hidrokarbon yang terdapat pada minyak Bumi sebagian besar terdiri dari alkana,

    sikloalkana, dan berbagai macam jenis hidrokarbon aromatik, ditambah dengan sebagian

    kecil elemen-elemen lainnya seperti nitrogen, oksigen dan sulfur, ditambah beberapa

    jenis logam seperti besi, nikel, tembaga, dan vanadium. Jumlah komposisi molekul

    sangatlah beragam dari minyak yang satu ke minyak yang lain tapi persentase proporsi

    dari elemen kimianya dapat dilihat di bawah ini:

    Komposisi elemen berdasarkan berat

    Elemen Rentang persentase

    Karbon 83 sampai 87%

    Hidrogen 10 sampai 14%

    Nitrogen 0.1 sampai 2%

    Oksigen 0.05 sampai 1.5%

    Sulfur 0.05 sampai 6.0%

    Logam < 0.1%

    Ada 4 macam molekul hidrokarbon yang ada dalam minyak mentah. Persentase relatif

    setiap molekul berbeda-beda tiap lokasi minyaknya, sehingga menggambarkan ciri-ciri

    dari setiap minyak.

    Komposisi molekul berdasarkan berat

    Hidrokarbon Rata-rata Rentang

    Parafin 30% 15 sampai 60%

    Naptena 49% 30 sampai 60%

    Aromatik 15% 3 sampai 30%

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pentanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heksanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heptanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kondensat_gas_alam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ladang_minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikloalkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vanadiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elemen_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parafinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Naptena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_gashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pentanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heksanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Heptanahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kondensat_gas_alam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ladang_minyakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikloalkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulfurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Besihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nikelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tembagahttp://id.wikipedia.org/wiki/Vanadiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Elemen_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parafinhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Naptena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Aromatik
  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    7/14

    Aspaltena 6% sisa-sisa

    Pengolahan Minyak Bumi

    Minyak bumi

    Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa penyusun utamanya berupa

    hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana dan aromatis.

    Komposisi minyak bumi

    Jenis senyawa

    Jumlah Presentase

    Contoh

    Hodrokarbon

    Senyawa belarang

    Senyawa Nitrogen

    Senyawa Oksigen

    Organo Logam

    90 99 %

    0,1 7 %

    0,01 0,9 %

    0,01 0,4 %

    Sangat kecil

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aspaltena&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aspaltena&action=edit&redlink=1
  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    8/14

    Alkana, Siklo Alkana, Aromatis

    Tio Alkana ( R S R )

    Alkanatiol ( R S R)

    Pirol ( C4 H5 N )

    Asam, Karboksilat ( RcooH)

    Senyawa Logam Nikel

    *proses pembentukan miyak bumi

    Menurut teori dupleks :

    -minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang

    telah mati, akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, jasad renik

    berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.Minyak bumi di

    kelompokkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui. Deposit minyak

    bumi di indonesia pada umumnya terdapat di daerah pantai atau lepas panai, yaitu pantai

    utara jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon ). Daerah sumatera bagian utara dan timur

    ( Aceh, Riau). Daerah kalimantan bagia timur ( Tarakan, Balikpapan ) dan daerah kepala

    burung ( Papua).

    Pengelolaan minyak bumi

    A. Pengelolaan tahap pertama ( primary processing ).

    Pada tahap pertama ini di lakukan proses dostilasi Be, pada proses distilasi bertingkatini meliputi :

    a. Fraksi pertama : menghasilkan gas elpiji di gunakan untuk bahan bakar kompor gas,

    atau mobil dengan BBG

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    9/14

    b. Fraksi kedua : sering di sebut nafta ( Gas Bumi ), nafta ini tidak dapat langsung di

    sunakan, teteapi di olah pada tahap kedua untuk di jadikan bensi (premium) atau bahan

    ptrokimia, nafta sering juga di sebut dengan bensin berat.

    c. Fraksi ketiga : di buat menjadi kerosin ( minyak tanah) dan Autur ( Bahan bakar

    pesawat jet)

    d. Fraksi keempat : di buat menjadi solar, di gunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.

    e. Fraksi kelima : di sebut residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat di olah

    lebih lanjut pada pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya dan sisanya

    sebagai aspal dan lilin.

    B. pengolahan tahap kedua

    Proses ini merupakan lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap kedua

    Proses-proses ini meliputi :

    a. perengkahan ( Cracking ) : Di lakukan perubahan struktur nkimia senyawa- senyawa

    hidrokarbon,m yang meliputi perengkahan ( pemecahan rantai ). Alkilasi ( pembentukan

    alkil), polimerasi, reformasi dan isomerasi

    b. Proses ekstrasi : pembersihan produk dengan menggunakan pelarut.

    c. Proses kristalisasi : proses pengolahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya.

    d. Pembersihan dan kontaminasi : proses pengolahan tahap pertama dan tahap kedua

    sering terjadi kontaminasi sehingga kotoran-kotoran ini harus di bersihkan dengan

    menambahkan soda kaustik ( NaOH ) tanah liat atau proses Hidrogenesi.

    Fraksi-fraksi utama minyak bumi sesuai tingkatan titik didih adalah : gas, nafta, bensin,

    kerosin, solar, disel, pelumas, parafin dan residu

    A. Kegunaan Hidrokarbon

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    10/14

    Hidrokarbon banyak memberi manfaat bagi kebutuhan manusia, baik dalam bidang

    pangan, sandang, papan, seni dan estetika. Dalam hal ini akan dipaparkan kegunaan

    hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia, yaitu dalam bidang pangan,

    sandang, papan, seni dan estetika.

    1. Bidang pangan

    Jika sudah berbicara kegunaan hidrokarbon dalam bidang pangan, maka bahasanya bukan

    hidrokarbon murni lagi, tapi sedikit lebih luas yaitu karbohidrat. Karbohidrat merupakan

    senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. Banyak karbohidrat

    mempunyai rumus empiris CH2O.

    Tipe karbohidrat

    MonosakaridaMonosakarida adalah suatu karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis

    menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil lagi.

    - Glukosa / gula anggur banyak terdapat dalam buah , jagung, dan madu.

    - Fruktosa terdapat bersama dengan glukosa dan sukrosa dalam buah-buahan dan

    madu.

    - Galaktosa, sumber dapat diperoleh dari laktosa yang dihidrolisis melalui

    pencernaan makanan kita.

    - Disakarida

    - Disakarida adalah suatu karbohidrat yang tersusun dari dua monosakarida.

    - Maltosa (glukosa + glukosa), tidak dapat difermentasi bakteri kolon dengan

    mudah, maka digunakan dalam makanan bayi, susu bubuk beragi (malted milk)

    - Laktosa (glukosa + galaktosa), terdapat dalam susu sapi dan 5-8% dalam susu

    ibu.

    - Sukrosa (glukosa + fruktosa), ialah gula pasir biasa. Bila dipanaskan akan

    membentuk gula invert berwarna coklat yang disebut karamel. Digunakan untuk

    pembuatan es krim, minuman ringan, dan permen.

    2. Bidang sandang

    Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang adalah PTA (purified

    terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene dimana bahan dasarnya adalah kerosin

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    11/14

    (minyak tanah). Dari Kerosin ini semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromatik,

    yaitu para-xylene

    Para-xylene ini kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses

    petrokimia diatas). Dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen ini kemudian

    direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat poli ester inilah yang menjadi

    benang sintetis yang bentuknya seperti benang. Hampir semua pakaian seragam yang

    adik-adik pakai mungkin terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa

    dilihat dari harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester biasanya

    relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan dasar katun, sutra atau

    serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat dari serat poliester dipengaruhi oleh zat

    penambah (aditif) dalam proses pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan

    metanol). Sebetulnya ada polimer lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat

    sintetis yang lebih halus atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita.

    Polimer tersebut terbuat dari polietilen.

    3. Bidang papan

    Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya berupa plastik. Bahan

    dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu polimer dari propilena, yaitu senyawa

    olefin / alkena dari rantai karbon C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam,

    mulai dari atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper

    mobil, meja, kursi, piring, dll.

    FRAKSI MINYAK BUMI DAN TEHNIK PEMISAHAN

    http://1.bp.blogspot.com/-ayBG4NO1VT4/Th2kxi_i6SI/AAAAAAAAACw/DKnje_GdYVM/s1600/jfad.jpg
  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    12/14

    FRAKSI MINYAK BUMI DAN TEHNIK PEMISAHAN

    Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permuaan tanah. Minyak bumi di

    peroleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah ( crude oil) berbentuk cairan kental

    hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah ( crude oil) hasil pengeboran sebagian

    besar tersusun dari senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh. Oleh karena itu pengolahan

    ( pemurnian=refiming) minyak bumi di lakukan melalui destilisi bertingkat, di mana

    minyak mentah di pisahkan kedalam kelompok-kelompok ( fraksi ) dengan titik didih

    yang mirip. Mula-mula minyak mentah dipanaskan pada suhu sekitar 400 derajat celcius

    kemudian di alirkan kedalam menara fraksionasi.

    Adapun cara pemisahan / pengolahan minya bumi, melalui beberapa tahap:

    1. Pemisahan ( distlasi )

    Distilasi merupakan cara pemisahan campuran komponen-komponen zat berdasarkan

    perbedaan titik didih, proses ini dikerjakan dengan menggunakan kolam atau menara

    distilasi. Minyak mentah dimasukan kedalam tangki, kemudian di panaskan kurang lebih

    350 derajat celcius 370 derajat celcius, kemudian minyak yang me nguap bergerak ke

    atas melalui pubble cups, sedangkan minyak cair turun ke bawah. Fraksi minyak mentah

    yang tidak menguap menjadi residu. Residu dari hasil pemisahan minyak bumi

    diantaranya paraffin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini mempunyai rantai karbon

    berjumlah lebih besar dari 20. Hasil-hasil dari pemisahan minyak mentah tersebut

    diperoleh fraksi-fraksi minyak bumi, diantaranya gas alam, petrol eter, ligroin, bensin,

    minyak tanah, solar, minyak pelumas, lilin, dan aspal. Fraksi-fraksi yang dihasilkan pada

    berbagai temperature pemisahan, ada yang berwujud gas, cair, dan padat.

    2. Perengkahan ( cracking )

    Fraksi minyak bumi yang paling banyak kegunaannya adalah bensin, karena itu fraksi-

    fraksi minya bumi dengan jumlah atom C besar dipecahkan untuk membentuk bensin.

    Frkasi-fraksi ini adalah minyak tanah dan solar. Metode pemecahan fraksi-fraksi minyak

    bumi di sebut proses perengkahan ( cracking ). Pada proses ini berlangsung reaksi

    pyrolisis, istilah pyrolisis ini berasal dari bahasa Yunani. Pyr yang artinya api, sedangkan

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    13/14

    lysis artinya perangkahan atau pemecahan. Jadi pyrolisis adalah permecahan oleh panas.

    Pyrolisis alkana di kenal dengan proses cracking. Dalam proses cracking termal alkana

    di lewatkan pada ruang yang dipanaskan pada suhu tinggi, akan terjadi alkana rantai

    pendek, alkena, dan hidrogen. Proses ini paling b anya mengha silkan etilena dan

    molekul-molekul yang lainnya. Prosescrackin g uap sebagai modifikasi cracking termal

    dilakukan dengan mencampur hidrokarbo dengan uap dan dipanaskan pada 700-900

    derajat celcius kemudian cepat-cepat didinginkan. Proses ini berfungsi menghasilkan

    pereaksi hidrokarbon yang meliputi etilena, propilerna, butadiene, isopropena, dan

    siklopentadiena. Untu memproduksi bensin di gunakan proses cracking katalitik. Pada

    proses ini fraksi minyak bumi dengan titik didih tinggi di campur kan dengan silica

    alumina pada 450-550 derajat celcius dengan tekanan tinggi. Proses ini juga dapat

    memperbaiki k ualitas bensin. Karena menghasilkan alkana dan alkena yang rantainaya

    bercabang banyak sehingga merupakan bahan bakar yang mempunyai angaka oktan

    tinggi.

    3. Refoming

    Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik

    ( rantai karbon lurus ) menjadi bensin yang bermutu baik ( rantai karbon bercabang ).

    Karena kedua jenis bensin in I memiliki molekul yang sama teapi bentuk struktur

    berbeda, maka proses ini di sebut juga isomerisasi. Reforming di lakukan dengan

    menggunakan katalitas dan pemanasan.

    4.Polimerisasi

    Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi besar, misalnya

    penggabungan senyawa isobutene dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin

    kualitas tinggi, yakni isooktana.

    5. Proses Pembersihan ( Treating )

    Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-

    pengotornya.

    Cara-cara proses treating adalah:

  • 7/30/2019 Proses Distilasi Bertingkat Minyak Bumi

    14/14

    a). copper sweetening dam doctor, yakni proses menghilangkan pengotor yang dapat

    menimbulkan bau yang tidak sedap.

    b). Acidtreatment, yakni proses menghilangkan lumpur dan memperbaiki warna.

    c). Desulfurrizing ( desulfurisasi ), yakni proses menghilangkan unsur belerang.