prosedur keselamatan mooring and unmooring

4
Prosedur Mooring (Menambat) and Unmooring (melepaskan Tambatan) Sebelum Manuver: Persiapan dan Safety  Setiap Crew harus mendapat briefing tentang Mooring Plan dan pembagian tugas  Setiap Crew wajib menggunakan Protective Cloth termasuk reflecting overalls (Wear Pack dengan Skotlet), helm, Safety Shoes, Safety Google (Kacamata Safety) dan Sarung Tanggan.  Keamanan tempat kerja harus disiapkan untuk manuver.  Alat komunikasi antara Mooring dan Bridge harus di test terlebih dahulu.  Manuver harus dikerjakan oleh orang yang mempunyai wewenang  Untuk pengawasan dan operasi setiap winch wajib dilakukan oleh crew yang berpengalaman.  Setiap Officer yang bertugas harus dapat memantau situasi setiap saat.  Setiap Officer pengawas wajib familiar dengan peralatan yang digunakan dan mempunyai pengetahuan tentang: - The characteristics of the ropes, springs and warps to be used; (Karakter tambang, spring dan wraps yang digunakan) - The ropes’ breaking strength; (Kekuatan Tali) - Kriteria Tali, Springs (pegas) and warps yang sudah tidak dapat digunakan; - Pengoperasian Winch (Mesin Derek); - Prosedur Komunikasi; - Mengetahui kekuatan rem (Power of the brake band); - The winches’ self-tensioning properties (Winch dengan Self Tension); - The winches’ heaving powers and speeds; - The mooring plan (Perencanaan Mooring); - Lokasi capstans and hawseholes and Penangan Mooring Rope disekitarnya - Mengetahui daerah snap-back zones.

Upload: fajar-nugraha

Post on 11-Oct-2015

640 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

Keselamatan Mooring and Unmooring

TRANSCRIPT

  • Prosedur Mooring (Menambat) and Unmooring (melepaskan Tambatan)

    Sebelum Manuver: Persiapan dan Safety Setiap Crew harus mendapat briefing tentang Mooring Plan dan pembagian tugas Setiap Crew wajib menggunakan Protective Cloth termasuk reflecting overalls (Wear

    Pack dengan Skotlet), helm, Safety Shoes, Safety Google (Kacamata Safety) dan Sarung Tanggan.

    Keamanan tempat kerja harus disiapkan untuk manuver. Alat komunikasi antara Mooring dan Bridge harus di test terlebih dahulu. Manuver harus dikerjakan oleh orang yang mempunyai wewenang Untuk pengawasan dan operasi setiap winch wajib dilakukan oleh crew yang

    berpengalaman. Setiap Officer yang bertugas harus dapat memantau situasi setiap saat. Setiap Officer pengawas wajib familiar dengan peralatan yang digunakan dan

    mempunyai pengetahuan tentang:

    - The characteristics of the ropes, springs and warps to be used; (Karakter tambang, spring dan wraps yang digunakan) - The ropes breaking strength; (Kekuatan Tali) - Kriteria Tali, Springs (pegas) and warps yang sudah tidak dapat digunakan; - Pengoperasian Winch (Mesin Derek); - Prosedur Komunikasi; - Mengetahui kekuatan rem (Power of the brake band); - The winches self-tensioning properties (Winch dengan Self Tension); - The winches heaving powers and speeds; - The mooring plan (Perencanaan Mooring); - Lokasi capstans and hawseholes and Penangan Mooring Rope disekitarnya - Mengetahui daerah snap-back zones.

  • Jika tali tiba-tiba putus atau terlepas karena tegangan, itu akan berbalik lurus yang bisa melukai orang atau menghancurkan apapun.

    Crew Member bisa menghindari terjadinya kecelakaan dengan mengetahui potensi daerah berbahaya diatas deck.

    Perlengkapan:

    Setiap alat dan perlengkapan wajib di inpeksi dan dirawat secara regular Setiap Mooring Gear yang bergerak, wajib dibersihkan, jangan sampai terhalang, dan

    dilumuri gemuk (oli) Setiap hawseholes, fairleads, cable guides, bollards and warping ends harus bersih dan

    bebas dari halangan Setiap Tali (Ropes) dan pembungkusnya (Wraps) harus baru di inspeksi dan dalam

    kondisi yang baik. Hati-hati meskipun terawat dengan baik, terkontrol dan terjaga, Tali bisa saja Snap

    (Menjepret) setiap saat. Tata letak peralatan berbeda pada setiap kapal seperti yang dicantumkan dalam Mooring

    Plan. Pastikan pengenalan kapal sebelum melakukan maneuver. Tempat melakuan mooring dan unmooring harus bebas dari benda atau cairan yang bisa

    menyebabkan licin seperti oli, es dan salju.

    Saat Melakukan Mooring dan Unmooring

    Untuk menghindari terjebak selalu jaga jarak dari Wraping Ends dan Drums

    Komunikasi antara kapal dan daratan (TUG jika digunakan) harus terdengar.

    Jangan meletakan atau membungkus tali pada sudut yang tajam, Sudut Hawsehole harus selebar mungkin.

    Jangan berdiri dekat dengan tali atau balutan pada saat tali menegang dan Jauhi Snap back Zone.

    Jangan berdiri pada lingkaran atau putaran tali atau balutan. Selalu gunakan Personal Protective Equipment (PPE)

  • Untuk menghindari kejang otot atau kecelakaan pada pinggang anda, hindari menarik tali secara manual seadapat mungkin.

    Setelah proses Mooring dan Unmooring selesai, pastikan tali tersimpan dengan aman di deck.

    Setelah Ditambatkan (Moored) Harus ada cukup crew yang berpengalaman diatas kapal. Wajib di cek secara regular untuk memastikan bahwa kapal tetap tertambat dengan

    aman (Biasanya disebut dengan Mooring Rounds) Crew harus hati-hati dan mengawasi efek dari:

    - Angin (Winds); - Aliran arus (Currents); - Sedotan/ goyangan kapal yang lewat (Suction Passing Vessels); - Ombak dan Gelombang (Wave and Swells) - Arus Laut (Tides) - Pergerakan Kapal karena Cargo Operation

    Stopping and Belaying Rope

    Sebelum melakukan belaying rope yang berbentuk angka delapan, diromendasikan untuk menambatkan dua kali diseputar bagian bawah bollard (Tonggak Penambat)

    Jangan pernah dilakukan oleh satu orang orang untuk menggunakan winch dalam menangani tali (Ropes) dan Wraps.

    Tekanan harus diberikan sekencang mungkin sepanjang tali Hati-hati dengan elastisitas benda yang berbeda yang

    digunakan pada saat maneuver. Jangan tinggalkan Stoppers yang menempel pada tali setelah digunakan. Hindari menyalakan Drums sesering mungkin Ketika menggunakan drums yang terpisah (Split Drums) jangan biarkan double

    layer pada bagian yang dikerjakan karena dapat menyebabkan tersangkut, terjebak dan kerusakan pada tali.

    Kabel Baja (Steel Wires) Kabel Baja harus diberhentikan dengan Chain Stoppers (Stopper Rantai), yang harus

    dijalankan berlawanan dengan tali baja yang digunakan.

  • Pastikan Kabel baja (Steel Wire) disimpan/ditarik/diselesaikan dengan benar tidak terbelit atau kusut.

    Kabel baja yang kusut wajib di inpeksi sebelum digunakan, jika ketegangannya sudah tergangu maka jangan digunakan dan harus dibuang (apkir).

    Kabel baja jangan pernah disambung dengan tali (tambang) Hanya menggunakan Shackles yang khusus (Contohnya Tonsberg) yang bisa digunakan

    untuk menghubungkan kabel baja pada tali. Hati-hari tergores dan gunakan sarung tangan kulit yang kuat ketika bekerja

    menggunakan kabel baja (Steel Wire). Peralatan yang dirawat dengan baik, diperhatikan dan Crew yang berpengalaman dan pengaturan tugas diatas kapal yang jelas adalah hal yang sangat vital dalam proses operasi penambatan. Ingat bahaya bisa terjadi bukan karena proses manuver yang sulit tetapi karena factor kelengahan dan tidak hati-hati atau kurangnya perhatian meskipun untuk tugas yang sangat kecil,