proposal.docx

6
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERBANDINGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah pertama. Dari pembelajaran matematika di kelas diharapkan siswa dapat mempelajari matematika dengan baik dan benar. Dengan demikian, mereka mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perbandingan adalah salah satu materi matematika yang diajarkan di SMP. Materi ini merupakan materi yang banyak menyajikan permasalahan sehari-hari dalam bentuk soal cerita. Soal cerita dalam materi perbandingan berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. Berdasarkan pengalaman, peneliti menemui beberapa siswa SMP yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan. Biasanya siswa kesulitan dalam memodelkan soal cerita dan kesulitan menentukan jenis perbandingannya. Soal cerita penting untuk diberikan kepada siswa guna melatih siswa dalam menyelesaikan masalah. Menyelesaikan soal cerita akan mudah bagi siswa yang mampu memodelkan soal cerita ke dalam model matematika. Namun, dalam suatu kelas sangat mungkin ada siswa yang kesulitan dalam memodelkan soal cerita ke model matematika. Siswa yang seperti inilah yang sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah kesalahan memahami soal, kesalahan melakukan komputasi, dan kesalahan menginterpretasikan jawaban model matematika (Rahardjo dan Astuti, 2011:14). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan soal cerita pada materi perbandingan dibutuhkan agar letak, jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dapat diketahui dengan jelas. Dengan mengetahui hal ini, maka guru dapat mengetahui apa yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan. Selain itu, kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar selanjutnya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Perbandingan”. B. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian ini sebagai berikut. Nama : Nur Ayu Istiqomah NIM : 12030174064 Kelas : 2012C

Upload: nur-ayu-istiqomah

Post on 04-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

proposal

TRANSCRIPT

Page 1: proposal.docx

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PERBANDINGAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangMatematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah

pertama. Dari pembelajaran matematika di kelas diharapkan siswa dapat mempelajari matematika dengan baik dan benar. Dengan demikian, mereka mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Perbandingan adalah salah satu materi matematika yang diajarkan di SMP. Materi ini merupakan materi yang banyak menyajikan permasalahan sehari-hari dalam bentuk soal cerita. Soal cerita dalam materi perbandingan berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai. Berdasarkan pengalaman, peneliti menemui beberapa siswa SMP yang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan. Biasanya siswa kesulitan dalam memodelkan soal cerita dan kesulitan menentukan jenis perbandingannya.

Soal cerita penting untuk diberikan kepada siswa guna melatih siswa dalam menyelesaikan masalah. Menyelesaikan soal cerita akan mudah bagi siswa yang mampu memodelkan soal cerita ke dalam model matematika. Namun, dalam suatu kelas sangat mungkin ada siswa yang kesulitan dalam memodelkan soal cerita ke model matematika. Siswa yang seperti inilah yang sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita. Kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita adalah kesalahan memahami soal, kesalahan melakukan komputasi, dan kesalahan menginterpretasikan jawaban model matematika (Rahardjo dan Astuti, 2011:14).

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan soal cerita pada materi perbandingan dibutuhkan agar letak, jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dapat diketahui dengan jelas. Dengan mengetahui hal ini, maka guru dapat mengetahui apa yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan. Selain itu, kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Perbandingan”.

B. Pertanyaan PenelitianBerdasarkan uraian latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian ini sebagai

berikut.1. Dimana letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi

perbandingan?2. Jenis-jenis kesalahan apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada

materi perbandingan?3. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan

soal cerita pada materi perbandingan?

C. Tujuan PenelitianSesuai dengan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mendeskripsikan bagian kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.

Nama : Nur Ayu IstiqomahNIM : 12030174064Kelas : 2012C

Page 2: proposal.docx

2. Mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.

3. Mengetahui penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.

D. Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Memberikan informasi bagi guru, untuk membantu mengetahui letak, jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan. Dengan demikian, guru dapat mengetahui apa yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan.

2. Menjadi inspirasi bagi peneliti lain dalam mengembangkan penelitian yang sejenis.3. Menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian selanjutnya.

E. Batasan PenelitianHal-hal yang perlu dibatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan. Soal cerita yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan senilai dan berbalik nilai.

2. Penelitian hanya dilakukan di MTs Hasan Muchyi dengan subjek penelitian siswa kelas VII-B tahun ajaran 2015/2016 yang banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan.

F. AsumsiDalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa

1. Subyek menyelesaikan soal cerita materi perbandingan secara individu dan dengan sungguh-sungguh sehingga data yang diperoleh menunjukkan kemampuan matematika sesungguhnya karena pada saat pengerjaan soal tes, seluruh siswa diawasi oleh peneliti.

2. Subyek penelitian menjawab pertanyaan tentang kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita materi perbandingan dengan jujur sehingga data yang diperoleh menujukkan keadaan yamg sebenarnya karena tidak ada sedikitpun paksaan yang dilakukan oleh peneliti terhadap subyek penelitian selama wawancara dan diinformasikan bahwa wawancara tidak mempengaruhi nilai mereka.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Soal Cerita dalam Pembelajaran MatematikaRahardjo dan Waluyati (2011: 8) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan soal

cerita matematika adalah soal matematika yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dicari penyelesaiannya menggunakan kalimat matematika yang memuat bilangan, operasi hitung (+, –, × , :), dan relasi (=, <, >, ≤, ≥ ). Soal cerita semacam ini penting untuk diberikan kepada siswa guna melatih perkembangan proses berfikir mereka secara berkelanjutan dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan, sehingga keberadaannya sangat diperlukan.

B. Langkah-langkah Menyelesaikan Soal Cerita MatematikaSoedjadi (Wijaya, 2013: 2) menyusun langkah-langkah dalam menyelesaikan soal

cerita matematika, yaitu sebagai berikut.

Page 3: proposal.docx

1. Membaca soal cerita dengan cermat untuk memahami makna tiap kalimat. 2. Memisahkan dan mengungkapkan, apa yang ditanyakan oleh soal, pengerjaan hitung

apa yang diperlukan. 3. Membuat model matematika. 4. Menyelesaikan model matematika. 5. Mengembalikan jawaban model matematika kepada jawaban soal aslinya.

Sedangkan Nuharini dan Wahyuni (2008: 108−109) menyusun langkah-langkah menyelesaikan soal cerita matematika, khusus pada materi perbandingan.

1. Mengubah kalimat soal menjadi kalimat matematika. 2. Menyelesaikan kalimat matematika. 3. Menggunakan penyelesaaian yang diperoleh pada langkah ke-2 untuk menjawab

pertanyaan pada soal cerita. Dari pendapat-pendapat di atas peneliti menentukan langkah-langkah menyelesaikan

soal cerita yang dijadikan acuan untuk penelitian, khususnya yang terkait dengan perbandingan adalah sebagai berikut.

1. Memahami makna tiap kalimat dari soal cerita, meliputi: a. Menentukan apa yang diketahui dalam soal ceritab. Menentukan apa yang ditanyakan dalam soal cerita.

2. Membuat model matematika. 3. Menyelesaikan model matematika. 4. Menentukan jawaban akhir soal cerita.

C. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita MatematikaAnalisis adalah suatu upaya penyelidikan untuk melihat, mengamati, mengetahui,

menemukan, memahami, menelaah, mengklasifikasi, dan mendalami serta menginterpretasikan fenomena yang ada (Atim dalam Wijaya, 2013).

Rosyidi (Wijaya, 2013) mendefinisikan kesalahan sebagai suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang dianggap benar atau prosedur yang ditetapkan sebelumnya. Sementara itu, menurut Kurniasari (2007), kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap hal yang benar, prosedur yang ditetapkan sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu yang diharapkan.

Sedangkan menurut Rahardjo dan Waluyati (2011: 14) kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soalcerita meliputi kesalahan memahami soal, kesalahan membuat model (kalimat) matematika, kesalahan melakukan penghitungan, dan kesalahan menginterpretasikan jawaban kalimat matematika.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dalam penelitian ini kesalahan mengerjakan soal cerita diartikan sebagai bagian dari penyimpangan dalam pengerjaan soal, yaitu sebagai berikut.

1. Kesalahan dalam memahami makna tiap kalimat dari soal cerita, meliputi: a. Kesalahan menentukan apa yang diketahui dalam soal ceritab. Kesalahan menentukan apa yang ditanyakan dalam soal cerita.

2. Kesalahan membuat model matematika. 3. Kesalahan menyelesaikan model matematika.

D. Jenis-jenis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal CeritaJenis kesalahan merupakan kesalahan yang berkaitan dengan objek matematika yaitu

konsep, operasi, dan prinsip, yaitu sebagai berikut. 1. Kesalahan konsep

Kesalahan konsep yaitu kesalahan yang dibuat siswa dalam menggunakan konsep-konsep yang terkait dengan materi, sebagai berikut.

2. Kesalahan prinsip Kesalahan prinsip yaitu kesalahan dalam menggunakan aturan-aturan atau rumus-

rumus matematika atau salah dalam menggunakan prinsip-prinsip yang terkait dengan materi, seperti salah dalam penarikan kesimpulan dalam menentukan jawab akhir soal.

Page 4: proposal.docx

3. Kesalahan operasi Kesalahan operasi yaitu kesalahan dalam melakukan operasi atau perhitungan.

E. Kesulitan-kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita MatematikaKesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita, menurut Ahmad (Rahardjo

dan Waluyati, 2011: 14) secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut.1. Kesulitan dalam memahami masalah (soal), yaitu kesulitan dalam menentukan apa

yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal.2. Kesulitan dalam menyusun rencana penyelesaian, yaitu kesulitan dalam

menerjemahkan soal cerita ke dalam model (kalimat) matematika.3. Kesulitan dalam menyelesaikan rencana, yaitu kesulitan dalam menyelesaikan model

(kalimat) matematika. Kesulitan dalam melihat (mengecek) kembali hasil yang telah diperoleh.

4. Kesulitan dalam menginterpretasikan jawaban tersebut terhadap situasi permasalahan yang terdapat dalam soal.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Bersifat kualitatif karena data yang dianalisis berupa data kualitatif yaitu berupa kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi perbandingan dan hasil wawancara tentang kesulitan siswa saat menyelesaiakan soal cerita pada materi perbandingan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian1. Tempat Penelitian: MTs Hasan Muchyi Pagu Kediri kelas VII tahun ajaran 2015/2016.2. Waktu Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016/ dengan syarat

siswa telah mendapatkan materi perbandingan.

C. Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah 3 siswa kelas VII-B yang paling banyak melakukan

kesalahan dalam menyelesaiakan soal cerita perbandingan.

D. Prosedur PenelitianProsedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan proposal penelitian2. Pembuatan instrumen tes3. Pelaksanan Penelitian

a. Tes tertulisb. Wawancara

4. Analisis data5. Reduksi data6. Penyajian data7. Verifikasi (pengecekan) data dan penarikan kesimpulan8. Penyusunan laporan penelitian

E. Instrumen Penelitian1. Soal tes

Page 5: proposal.docx

Pada penelitian ini, subjek yang terpilih akan diberi 4 butir soal cerita perbandingan. Soal tersebut terdiri dari 2 butir soal cerita pada perbandingan senilai dan 2 butir soal cerita pada perbandingan berbalik nilai.

2. Lembar validasi soal tesLembar validasi soal tes divalidasi oleh dosen matematika yaitu xxxx, dan guru

matematika dari MTs Hasan Muchyi Pagu Kediri yaitu xxxx.3. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai arahan dalam melakukan wawancara kepada subjek penelitian. Teknik yang digunakan dalam wawancara ini adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin merupakan wawancara yang dilakukan dengan membawa sedikit panduan tetapi peneliti bebas mengeksplor materi wawancara.

F. Teknik Pengumpulan DataTeknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Metode tesSoal yang digunakan terdapat 4 butir soal cerita perbandingan. Dari pengerjaan soal

cerita ini akan dianalisis letak dan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaiakannya. 2. Metode wawancara

Wawancara dilakukan pada H+1 setelah pengerjaan soal dan direkam dengan media audio agar dapat diputar secara berulang-ulang untuk kepentingan analisis data.

G. Teknik Analisis DataAnalisis data dari kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

perbandingan didasarkan pada hasil pekerjaan siswa yang dilakukan dengan cara menganalisis pekerjaan siswa untuk semua butir soal tes.

Analisis data difokuskan pada analisis jawaban subjek penelitian dalam menyelesaikan soal tes dan dipadukan dengan hasil wawancara, guna menelusuri letak dan jenis kesalahan siswa serta faktor penyebab terjadinya kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Nuharini, Dewi dan Wahyuni, Tri. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas.

Rahardjo, Marsudi dan Waluyati, Astuti. 2011. Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di Sekolah Dasar (Modul Matematika SD Program BERMUTU). Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Tenaga Kependidikan Matematika.

Wijaya, Aris Arya. 2013. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Wijaya, Aris Arya. 2013. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. MATHEdunesa (Online) Volume 2 Nomor 1 (ejournal.unesa.ac.id diakses 14 Mei 2015).