proposal therapy bermain anak

7
KATA PENGANTAR Rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat kemurahannya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang di harapkan. Kami berharap proposal terapi bermain ini bisa diterima. Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing di mata kuliah Keperawatan Anak II, Ibu Lidia Hastuti, M.Kes. sehingga proposal ini dapat selesai seperti yang telah diharapkan. Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan hidayah, bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin. Jakarta,April 2012 Penyusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu. Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan

Upload: bahtiar-wirawan-puspoyudho

Post on 01-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Therapy Bermain Anak

KATA PENGANTARRasa puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat kemurahannya makalah ini dapat

kami selesaikan sesuai yang di harapkan. Kami berharap proposal terapi bermain ini bisa diterima.            Ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing di mata kuliah Keperawatan Anak II, Ibu Lidia Hastuti, M.Kes. sehingga proposal ini dapat selesai seperti yang telah diharapkan.            Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan hidayah, bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin.

                                                                                                Jakarta,April 2012

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang            Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.            Bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan lainnya sehingga hal tersebut memberikan kebebasan bermain untuk anak sehingga orang tua dapat mengetahui suasana hati si anak. Oleh karena itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktifitas bermain ini tetap perlu dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi anak.

B.     TujuanTerapi Bermain

I.                   Tujuan UmumMerangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral, dan bermain dengan terapi.

II.                Tujuan Khusus-          Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas.

Page 2: Proposal Therapy Bermain Anak

-          Meningkatkan keterampilan anak.-          Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu.-          Memberikan kesenangan dan kepuasan.

III.             Manfaat Terapi Bermain-          Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan kejenuhan

terhadap suasana rumah sakit.-          Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.

BAB IIISI

A.    Definisi            Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.

B.     Fungsi Bermain            Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik, perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain sebagai terapi.

1.      Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.

2.      Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.

3.      Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.4.      Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan mencoba peran-

peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain.5.      Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika belajar

membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.

6.      Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain.

C.     Tujuan Bermain1.      Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat sakit, pada saat

sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan.2.      Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.3.      Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.4.      Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah sakit.

D.    Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain1.      Tahap perkembangan2.      Jenis kelamin anak

Page 3: Proposal Therapy Bermain Anak

3.      Status kesehatan anak4.      Lingkungan yang tidak mendukung5.      Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak

E.     Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain1.      Perlu energi ekstra2.      Waktu yang cukup3.      Alat permainan4.      Ruang untuk bermain5.      Pengetahuan cara bermain6.      Teman bermain

F.      Klasifikasi Bermain1.      Berdasarkan isi permainan :a.       Sosial Affective Playb.      Sense of Pleasure Playc.       Skill Playd.      Games atau Permainane.       Unoccupied Behaviourf.       Dramatic Play

G.    Pelaksanaan Terapi Bermain1.      Pengorganisasiana.       Leader : Adithya Juniarti Putri

Tugas :-          Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis-          Menjelaskan tujuan terapi bermain-          Menjelaskan aturan terapi permainanb.      Co. Leader : Agustina

Tugas :-          Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan-          Menyampaikan jalannya kegiatan-          Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya.c.       Observer : Agus Halilintar dan Hasyim Asy’ari Ibrahim

Tugas :-          Mengevaluasi jalannya kegiatand.      Fasilitator : Adtry Sadila, Ana Mathavani, Akhmad Fadli, Agus Purnomo, Anggista

Tugas :-          Memfasilitator kegiatan yang diharapkan-          Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan-          Sebagai Role Model selama kegiatan

H.    Jenis Permainan Yang Cocok1.      Dramatic Play

Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain. Contoh: Anak memerankan sebagai ayah atau ibu.

2.      Skill Play

Page 4: Proposal Therapy Bermain Anak

Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya motorik kasar dan halus. Contoh : Bermain bongkar pasang.

3.      Assosiative PlayPada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan yang lain, tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin permainan dan tujuan yang tidak jelas. Contoh: anak-anak bernyanyi sesuai selera masing-masing.

4.      Cooperative PlayAturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi tujuan dan pimpinan permainan jelas. Contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan satu orang menjadi pemimpin.

I.       Tahap Kerja Terapi Bermain1.      Stimulasi Sosial

Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh: bermain pasir bersama-sama.

2.      Stimulasi KeterampilanMengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.

3.      Stimulasi KerjasamaAnak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain menyusun puzzle, bermain bola.

J.       Waktu dan Tempat Pelaksanaan KegiatanHari, tanggal               : Sabtu, 28 April 2012Waktu                         : Pukul 08.00-08.30Tempat                        : Ruang Anak, RSUD. Soedarso PontianakJurusan Keperawatan  : D-IIIPermainan :

-          Permainan Bongkar Pasang:Meningkatkan keterampilan anak mengenai motorik kasar dan halus.Cara Bermain :Letakkan keping-keping puzzel disamping papan secara acak.Ajaklah si anak untuk mencari pasangannya dengan meletakkan keping yang sesuai dengan pola gambar di papan.Lanjutkan dengan keping berikutnya sampai semua keping mendapat pasangannya.Minta anak untuk menebak apa gambar yang terdapat di papan.Beri reinforcement positif.

-          Lomba Mewarnai Menumbuhkan kreatifitas, sportifitas dan meningkatkan semangat untuk berkompetisi dalam lomba.Cara Bermain :Leader membagikan gambar dan pensil warnaMinta anak untuk mewarnai sesuai dengan seleranyaBerikan waktu 10 menit untuk mewarnai gambar

-          Lomba MenyanyiMenumbuhkan kepercayaan diri, bakat pada anak.Cara Kerja :Minta anak untuk menyanyikan lagu kesukaannya

Page 5: Proposal Therapy Bermain Anak

Beri reinforcement positifK.    Sasaran

Sasaran terapi bermain ini untuk anak usia 4 – 6 tahun.

L.     MetodeDemonstrasi

M.   Kriteria Penilaian1.      Evaluasi Struktur

Peralatan bermain seperti boneka, buku gambar dan pensil berwarna sudah tersediaLingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermainWaktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktuJumlah terapis 10 orang.

2.      Evaluasi ProsesLeader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur.Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik.Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan.80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir.

3.      Evaluasi Hasil100 % anak merasa75 % mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan25 % anak dapat menyatakan perasaan senang

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan            Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.            Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di Rumah Sakit.

B.     Saran            Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di RS juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di rawat di rumah sakit. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.