proposal tesis
DESCRIPTION
proposaL tentang pemantauan kualitas sungauTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana hanya atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya Proposal Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan Proposal Tugas Akhir dengan judul “Evalusi Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di Kota Kediri” ini dalam rangka menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Lingkungan ITS. Dalam penulisan proposal ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Bowo Djoko Marsono, M.Eng selaku dosen pembimbing Tugas Akhir atas bimbingannya dan arahan dalam menyelesaikan proposal ini
2. Bapak Arie Dipareza selaku mantan dosen wali yang telah memberikan nasehat selama ini
3. Ibu Susi Agustina W., ST., MT selaku dosen wali4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan semangat dan doa sehingga penyusun dapat
menyelesaikan proposal ini dengan lancar5. Partner Tugas Akhir yang senasib6. Teman-teman angkatan 2008 yang mendukung
Penyusun proposal ini telah diusahakan semaksimal mungkin, namun sebagaimana manusia biasa tentu masih terdapat kesalahan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Surabaya, 23 Februari 2012
Penyusun
i
RINGKASAN
Sanitasi lingkungan adalah bagian dari kesehatan masyarakat yang meliputi prinsip-prinsip usaha untuk meniadakan atau menguasai faktor lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit melalui kegiatan yang ditujukan untuk (i) sanitasi air, (ii) sanitasi makanan, (iii) sistem pembuangan tinja, (iv) sanitasi udara, (v) pengendalian vektor dan roden penyakit, (vi) higienitas rumah. Ketika masalah sanitasi muncul di kawasan permukiman padat yang tidak tertata dan tidak ditangani dengan cara yang tidak saniter maka akan mencemari lingkungan sekitar. Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan sebagai dampak yang diakibatkan oleh berbagai penyakit yang ditularkan dari lingkungan yang tidak sehat.
Sanitasi adalah pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan atau penggunaan kembali kotoran manusia, air limbah domestik dan limbah padat, serta semua tentang kebersihan yang terkait. Menurut buku pedoman sanimas (Sudjimah dkk., 2008), rangkaian kegiatan sanitasi berbasis masyarakat dimulai dari tahap persiapan program, seleksi Kabupaten/Kota, seleksi masyarakat, penyusunan rencana kerja masyarakat, dan dilanjutkan dengan kegiatan konstruksi.
Mengacu pada Millenium Development Goals, Pemerintah mulai menggalakkan Program SANIMAS di beberapa daerah. Salah satu kota yang mendapatkan fasilitas SANIMAS ini adalah Kota Kediri. Kediri merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang berkembang pesat. Tetapi masih banyak warga Kediri yang buang air besar di Sungai Brantas. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah untuk memprioritaskan Program SANIMAS bagi penduduk Kota Kediri (Sumber: Radar Kediri, 10 Desember 2010). Sarana-prasarana Program SANIMAS meliputi IPAL/MCK plus/perpipaan komunal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan program SANIMAS terhadap masyarakat yang ditinjau dari aspek teknis, pemanfaatan, keuangan, dan pengelolaan. Aspek teknis meliputi peninjauan kondisi fisik sarana-prasarana sanitasi yang telah dibangun dan mengetahui tingkat efektifitas penyisihan bahan pencemar pada IPAL. Bahan pencemar yang diuji adalah BOD, TSS, dan Total coli. Aspek pemanfaatan ditinjau dari manfaat fasilitas sanitasi tersebut terhadap kesehatan masyarakat dan manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dari hasil sampingan pengolahan limbah. Aspek keuangan ditinjau dari iuran yang dikeluarkan masyarakat akibat pengolahan limbah dan biaya operasi serta perawatan. Sedangakan aspek pengelolaan ditinjau dari struktur dari KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat).
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
RINGKASAN............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................11.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................21.3 Tujuan.........................................................................................................................21.4 Ruang Lingkup...........................................................................................................21.5 Manfaat.......................................................................................................................3
BAB 2 GAMBARAN UMUM..................................................................................................4
2.1 Jumlah Penduduk, Luas Batas dan Wilayah Administratif........................................42.2 Keadaan Fisik, Topografi, dan Geografi....................................................................62.3 Unit Kesehatan...........................................................................................................6
2.3.1 Unit Kesehatan di Kecamatan Mojoroto...........................................................62.3.2 Unit Kesehatan di Kecamatan Kota..................................................................62.3.3 Unit Kesehatan di Kecamatan Pesantren..........................................................6
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7
3.1 Pengertian Sanitasi.....................................................................................................73.2 Rangkaian Kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS)..............................7
3.2.1 Kegiatan Pada Tahap Persiapan Program.........................................................73.2.2 Proses Seleksi Kabupaten/Kota........................................................................83.2.3 Proses Seleksi Lokasi........................................................................................83.2.4 Proses Penyusunan RKM (Rencana Kerja Masyarakat)...................................9
3.2.4.1 Pilihan Teknologi Sanitasi..................................................................103.2.5 Kegiatan Konstruksi........................................................................................11
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN................................................................................12
4.1 Umum.......................................................................................................................124.2 Kerangka Metode Penelitian....................................................................................124.3 Tahapan Penelitian...................................................................................................13
4.3.1 Ide Penelitian...................................................................................................134.3.2 Studi Pustaka...................................................................................................144.3.3 Metode Evaluasi..............................................................................................14
4.3.3.1 Pengumpulan Data Primer..................................................................144.3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder..............................................................164.3.3.3 Pembobotan dan Scoring.....................................................................16
4.3.4 Penilaian..........................................................................................................19
BAB 5 JADWAL TUGAS AKHIR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA...................21
5.1 Jadwal Kegiatan........................................................................................................21
iii
5.2 Rencana Anggaran Biaya.........................................................................................21
FORMULIR SURVEY...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
iv
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai memiliki fungsi sebagai sumber air baku untuk pengolahan air bersih, transportasi,
irigasi, perikanan, rekreasi, komunikasi, konservasi (ekosistem air sungai), dan lain-lain. Kota
Surabaya mempunyai 6 sungai, 27 salurab primer, dan 142 saluran sekunder. Kali Surabaya
merupakan sungai terpanjang di Kota Surabaya dengan panjang 17.400 m. Aliran sungai Kota
Surabaya dimulai dari DAM Mlirip (Kabupaten Mojokerto) melewati Sidoarjo, Gresik, dan
sampai pada DAM Jagir Wonokromo (Surabaya) (SLHD, 2011).
Sekitar 96% air baku PDAM Kota Surabaya dipasok dari Kali Surabaya. Sedangkan kualitas
Kali Surabaya tidak mendukung peruntukan sumber badan air sumber air baku karena beban
pencemar Kali Surabaya telah melebihi baku mutu air Kelas II (Herera dkk, 2013). Sementara
itu, bila ditinjau dari segi kuantitas, Perum Jasa Tirta telah memprediksi bahwa pada tahun
2025, Surabaya akan mengalami defisit air bersih sebesar 7,43 m3/deti (Kusumawardani,
2010).
Masalah utama Kali Surabaya adalah sebagian besar limbah cair hasil dari kegiatan manusia
dibuang ke saluran yang bermuara di Kali Surabaya. Limbah tersebut berasal dari
pemukiman, industri, pertanian, peternakan, dan lain-lain. Sekitar 60% pencemaran Kali
Surabaya berasal dari limbah domestik (Fatnasari dan Hermana, 2010). Tetapi limbah
domestik merupakan limbah organik sehingga badan air masih dapat menanggulangi sampai
pada kadar tertentu. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah pencemaran oleh limbah industri.
Menurut hasil riset Ecoton dan National Institute Minamata Disease menunjukkan bahwa
badan air, lumpur, kerang, ikan, dan ekosistem Kali Surabaya telah terkontaminasi merkuri,
timbal, kadmium, tembaga, dan besi dengan kadar yang melebihi ambang batas (Suwari dkk,
2011).
Pencemaran pada air merupakan hal yang kompleks karena melibatkan cakupan area
sepanjang aliran sungai. Hal ini diperparah dengan lemahnya hukum terhadap kebijakan yang
telah dibuat untuk mendukung kualitas dan kuantitas Kali Surabaya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi tingkatan sumber pencemar menggunakan Program AHP (Analityc
1
Hierarchy Process) sehingga dapat ditentukan prioritas strategi pengendalian pencemaran air
Kali Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan parameter baku mutu air
sungai kelas 1 menurut Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001?
2. Bagaimana kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan analisis mutu air sungai
dengan metode indeks pencemaran menurut KepMen LH No 115 Tahun 2003?
3. Apa faktor terbesar yang menentukan penurunan kualitas air Kali Surabaya?
4. Apa strategi pengendalian pencemaran air Kali Surabaya?
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini yaitu:
1. Mengidentifikasi kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan parameter baku mutu
air sungai kelas 1 menurut Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001.
2. Menentukan kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan analisis mutu air sungai
dengan metode indeks pencemaran menurut KepMen LH No 115 Tahun 2003.
3. Menetukan faktor terbesar penyumbang penurunan kualitas air Kali Surabaya
menggunakan AHP (Analytic Hierarchy Process).
4. Menentukan strategi pengendalian pencemaran air Kali Surabaya.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu:
1. Lokasi penelitian adalah Kali Surabaya dengan segmen antara Gunungsari hingga
Jagir dengan panjang aliran 2,4 Km. Berikut ini adalah peta aliran sungai yang akan
diteliti:
2
Gambar 1.1 Segmen Penelitian Pada Aliran Kali Surabaya
2. Parameter yang digunakan berdasarkan baku mutu kualitas air sungai menurut
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001.
3. Penentuan status mutu air menggunakan indeks pencemaran menurut KepnMenLH
No. 115 Tahun 2003
4. Penentuan faktor pencemaran air Kali Surabaya menggunakan AHP dengan software
Expert Choice.
1.5 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini yaitu:
1. Pembaca dan peneliti memperoleh informasi tentang kualitas air Kali Surabaya
sebagai air baku PDAM Surabaya.
2. Pembaca dan peneliti dapat mengidentifikasi tingkatan dari faktor pencemar Kali
Surabaya.
3
BAB 2KAJIAN PUSTAKA
2.1 Gambaran Umum Kali Surabaya
Aliran air permukaan Kota Surabaya dimulai dari DAM Mlirip (Kabupaten Mojokerto)
kemudian melewati Sidoarjo, Gresik, dan sampai di DAM Jagir Wonokromo (Surabaya).
Pada DAM Jagir, aliran sungai bercabang menjadi Kali Mas yang mengalir ke utara sampai
pelabuhan dan Kali Wonokromo yang mengalir ke timur sampai Selat Madura. Kali Surabaya
memiliki fungsi sebagai air baku PDAM Kota Surabaya. Sedangkan Kali Mas dan Kali
Wonokromo berfungsi sebagai drainase kota, kegiatan perikanan, peternakan, mengairi
tanaman, dan pariwisata air. Pihak yang memiliki kewajiban untuk memelihara dan
mengawasi kawasan sungai adalah Balai PSAWS (Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai) dan Perum Jasa Tirta. Saluran primer dan sekunder dikelola oleh Pemerintah Kota.
Pemantauan kualitas air dilakukan untuk memantau kondisi kualitas air permukaan
berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air di Propinsi Jawa Timur. Titik pengambilan sampel air Kali
Surabaya di Kedurus dan Jembatan Wonokromo. Berdasarkan hasil peneitian, kelas sungai
Kali Surabaya termasuk dalam mutu air Kelas II (SLHD, 2011). Berikut Gambar 2.1 Peta Kali
Surabaya.
Gambar 2.2 Peta Kali Surabaya
4
2.1.1 Sumber Pencemaran Kali Surabaya
Permasalahan air limbah yang menurunkan kualitas badan air Kota Surabaya perlu
diperhatikan karena sebagian besar limbah cair sisa aktivitas manusia langsung dibuang ke
saluran. Maka dari itu seiring dengan bertambahnya penduduk bertambah pula beban
pencemar air sungai. Air limbah Kota Surabaya secara garis besar terbagi menjadi dua yakni
limbah domestik dan industri. Limbah domestik merupakan sumber dominan terhadap
penurunan kualitas air sungai (SLHD, 2012).
Laporan penelitian menunjukkan bahwa 483 industri yang terletak di sepanjang Sungai
Brantas membuang limbah langsung ke sungai. Beban pencemar Kali Surabaya diperkirakan
mencapai 125 ton BOD/hari. Sebanyak 96% dari total beban tersebut berasal dari 45 industri
dengan potensi pencemar sangat berat. Studi kualitas lingkungan hidup di Jawa Timur yang
dilakukan oleh Bapedal dan Lembaga Penelitian ITS menyatakan bahwa pencemaran berat
yang terjadi pada bagian hilir Kali Surabaya disebabkan oleh limbah industri dan limbah
domestik di daerah padat penduduk. Pada studi pemetaan industri, lokasi yang berpotensi
tercemar yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur dan
Jurusan Teknik Lingkungan menyatakan bahwa pencemaran air Kali Surabaya terjadi sejak
kilometer ke-24 (DAM Jagir) dan tingkat pencemaran tertinggi adalah setelah ada masukan
dari Kali Tengah (Masduqi dan Apriliani, 2008).
2.1.2 Standar dan Kriteria Kualitas Air
Kualitas air sungai di Indonesia dibatasi pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
82 Tahun 2001 tentang Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air bahwa mutu sungai
diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelas, yaitu Kelas I, Kelas II, Kelas III, dan Kelas IV.
Sesuai peruntukkannya, seharusnya Kali Surabaya termasuk dalam golongan Kelas I karena
sebagai air baku PDAM Kota Surabaya. Tetapi berdasarkan SLHD (Status Lingkungan Hidup
Daerah), Kali Surabaya termasuk pada badan air Kelas II. Berikut ini Tabel 2.1 Baku Mutu
Air Kelas II.
Tabel 2.1 Baku Mutu Air Kelas IIParameter Satuan BM Kelas II
Temperatur ˚C Deviasi 3
pH 6 – 9
5
DO mg/L 4
BOD5 mg/L 3
NO3-N mg/L 10.000
Sumber: Lampiran PP No. 82 Tahun 2001
2.1.3 Perhitungan Kualitas Air Kali Surabaya Menggunakan Metode Indeks Pencemaran
Pengelolaan kualitas air atas dasar Indeks Pencemaran (IP) ini dapat memberi masukan pada
pengambil keputusan agar dapat menilai kualitas badan air untuk suatu peruntukan serta
melakukan tindakan untuk memperbaiki kualitas jika terjadi penurunan kualitas akibat
kehadiran senyawa pencemar. IP mencakup berbagai kelompok parameter kualitas yang
independen dan bermakna. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung IP
(KepMenLH No. 115 Tahun 2003):
PI j=√ (Ci / Lij )M2 +(C i / Lij)R
2
2 ........................................................................................................(1)
Keterangan:
PIj = Indeks Pencemaran
Ci = konsentrasi parameter kualitas air
Lij = konsentrasi parameter kualitas air yang dicantumkan dalam baku peruntukan air
Evaluasi terhadap nilai PI adalah:
0 ≤ PIj ≤ 1,0 memenuhi baku mutu (kondisi baik)
1,0 ≤ PIj ≤ 5,0 cemar ringan
5,0 ≤ PIj ≤ 10 cemar sedang
PIj ≥ 10 cemar berat
2.2 Definisi Analytic Hierarchy Process (AHP)
Analytic Hierarchy Process (AHP) pertama kali dipresentasikan oleh Saaty (1980) untuk
memodelkan proses pengambilan keputusan yang subyektif dengan sistem hirarki. AHP lebih
6
sederhana jika dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan yang telah ada
sebelumnya.
2.3 Penelitian Terdahulu
Pencemaran Kali Surabaya yang paling utama bersumber dari limbah domestik, industri, dan
limbah pertanian. Total beban pencemar BOD 55,49 ton/hari, COD 132,58 ton/hari, dan TSS
210,13 ton/hari (Suwari dkk, 2011).
7
BAB 3METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metode penelitian merupakan suatu hal yang berisi langkah-langkah teknis yang dilakukan
selama penelitian meliputi pembahasan tentang alat, bahan, dan metode yang akan dilakukan
selama penelitian serta kisaran waktu yang akan digunakan untuk penelitian. Langkah-
langkah tersebut dimulai dengan adanya ide penelitian, perumusan masalah, studi literatur,
pengambilan data, analisis data, pembahasan hingga kesimpulan.
3.2 Kerangka Metode Penelitian
Kerangka penelitian adalah suatu alur pikir yang sistematis untuk menjalankan sebuah ide
penelitian. Kerangka penelitian dibuat untuk mengetahui tujuan akhir dari ide penelitian yang
dibuat. Kerangka penelitian ini akan mempermudah dalam melaksanakan suatu ide
penelitian.Langkah awal dari kerangka penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan antara
kondisi saat ini dan kondisi ideal yang seharusnya berdasarkan literatur maupun peraturan
yang berlaku di wilayah studi. Pada kerangka penelitian ini ditentukan metode yang akan
digunakan selama penelitian untuk mencapai hasil akhir sesuai dengan tujuan penelitian.
Kerangka metode penelitian meliputi Ide Penelitian, Perumusan Masalah, Penentuan Sampel,
Ide Penelitian, Persiapan Alat dan Bahan, Analisis dan Pembahasan dan Kesimpulan.
Kerangka metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
8
Gambar 3.3 Kerangka Metode Penelitian
9
TEORI
1. Air Kali Surabaya merupakan kualitas mutu kelas 1 menurut PP No. 82 Tahun 2001.
2. Status mutu air menggunakan metode indeks pencemaran menurut KepMen LH No. 115 Tahun 2003.
REALITA
1. Kualitas air Kali Surabaya telah melampaui baku mutu air kelas 1 (Suwari dkk, 2011).
2. Pencemaran air Kali Surabaya mayoritas disebabkan oleh aktivitas rumah tangga dan industri (SLHD, 2012).
IDE PENELITIAN
Analisis Kualitas dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Kali Surabaya
PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan parameter baku mutu air
sungai kelas 1 menurut Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001?
2. Bagaimana kondisi kualitas air Kali Surabaya berdasarkan analisis mutu air sungai
dengan metode indeks pencemaran menurut KepMen LH No 115 Tahun 2003?
3. Apa faktor terbesar penyebab penurunan kualitas air Kali Surabaya?
4. Apa strategi pengendalian pencemaran air Kali Surabaya?
METODE EVALUASI
1. Analisis kualitas air berdasar mutu kelas badan air2. Analisis mutu air sungai berdasar metode indeks
pencemaran3. Penentuan Running Program AHP menggunakan
software Expert Choice
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Kuesioner/wawancara2. Hasil Laboratorium
3.3 Tahapan Penelitian
3.3.1 Ide Penelitian
Ide penelitian ini muncul karena adanya penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa
kualitas air Kali Surabaya sudah melampaui baku mutu kualitas badan air Kelas I berdasarkan
PP No. 82 Tahun 2001. Sedangkan Kali Surabaya adalah satu-satunya air permukaan yang
merupakan air baku Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya. Hal ini perlu
ditindaklanjuti untuk terus menjaga dan memelihara kualitas dan kontinuitas sumber air baku
air bersih masyarakat Surabaya.
3.3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah data kualitas air Kali Surabaya segmen
Gunungsari hingga Jagir. Data kualitas air yang diperlukan adalah suhu, pH, DO, BOD5, NO3-
N. sedangkan data kuesioner yang dibutuhkan adalah kuesioner kepada 4 keyperson yaitu
BLH, Bappeda, Perum Jasa Tirta, dan Dinas Kebersihan.
3.3.3 Metode Evaluasi
Metode evaluasi adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian.
10
BAB 4JADWAL THESIS DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
4.1 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dibuat agar penelitian yang akan dijalankan dapat berlangsung tepat waktu.
Penelitian direncanakan akan dimulai pada awal bulan Oktober dan diakhiri pada bulan
Desember. Jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No.
KegiatanBulan
Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3
1 Studi Literatur
2 Peninjauan lokasi penelitian
3 Penyebaran kuisioner
4 Pengumpulan data sekunder
5 Observasi lapangan
6 Analisa dan pembahasan
7 Penyusunan laporan
8 Revisi
4.2 Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan selama penelitian mulai dari studi literatur hingga penyusunan laporan. Tabel 4.2
berikut ini adalah rencana anggaran biaya:
Tabel 4.3 Rencana Anggaran BiayaNo. Kegiatan Satuan Jumlah Harga Satuan Total Biaya
1 Bahan Pustaka (buku, jurnal, internet) Rp 300.000
2 Bahan pembuatan laporan
kertas A4 Rim 2 35 Rp 70.000
tinta botol 5 3.5 Rp 17.500
3 Foto copy kuisioner lembar 150 100 Rp 15.000
4 Hasil Laboratorium Rp 1.000.000
5 Transportasi Liter 100 8 Rp 800.000
6 Dokumentasi
Penggandaan progres penelitian Jilid 5 25 Rp 125.000
Penggandaan laporan akhir penelitian Jilid 5 35 Rp 175.000
TOTAL BIAYA Rp 2.502.500
DAFTAR PUSTAKA
Fatnasari, H. dan Joni Hermana. 2010. Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman di Bantaran Kali Surabaya. JTL-ITS: Surabaya.
Herera, A. 2013. Studi Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Surabaya Dengan Menggunakan Paket Program QUAL2Kw. Jurusan Pengairan: Malang
Hwang, J dan Syamsudin. 2009. The Application of AHP Model to Guide Decision Makers: A Case Study of E-Banking Security. International Conference on Computer Sciences and Convergence information Technology.
Kusumawardani, D. 2010. Valuasi Ekonomi Air Bersih di Surabaya. UGM: Yogyakarta.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Pedoman Status Penentuan Mutu Air.
Maulidya, I. dan Nieke Karnaningroem. 2009. Studi Daya Dukung dan Daya Tampung Kali Surabaya Segmen Gunungsari-Jagir Dengan Metode Linear Programming. JTL-ITS: Surabaya.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010. Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air.
Status Lingkungan Hidup Kota Surabaya (SLHD). 2011. Kota Surabaya
Status Lingkungan Hidup Kota Surabaya (SLHD). 2012. Kota Surabaya
Suwari dkk. 2011. Model Dinamik Pengendalian Pencemaran Air Kali Surabaya. IPB: Bogor.
Taftazani, A. 2007. Distribusi Konsentrasi Logam Berat Hg dan Cr Pada Sampel Lingkungan Perairan Surabaya. PTAPB-BATAN: Yogyakarta.