proposal ta fadli

Upload: yana-godong-sewu

Post on 06-Jul-2015

53 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

A. Judul Pengaruh Vibrasi Terhadap Kinerja Turbin Di PT Indonesia Power

UBP Kamojang Unit Darajat .

B. Latar Belakang Eksitasi vibrasi yang dihasilkan oleh unbalnce dapat mengurangi keandalan turbin dalam melakukan kinerjanya. Sebuah perencanaan dan control pemeliharaan perlu dilakukan guna melakukan pengendalian vibrasi yang bisa memperbaiki kinerja turbin dari degradasi performance. Pengunaan prosedur yang terjadwal dan terperinci memberikan keefektifan dalam penanganan sebuah kasus. Kegiatan sendiri berawal dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang terdiri dari beberapa kegiatan dan tujuan. Penetapan standarisasi tentang system manajemen mutu oleh International Organization for Standarization (ISO) dan Badan Standar Nasional Indonesia membuat industri dan perusahaan di negeri berbenah diri. PT Indonesia Power UBP Kamojang Unt Darajat yang bergerak d bidang pembangkit listrik dengan menggunakan panas bumi ( geothermal energy ) adalah salah satu perusahaan yang mengaplikasikan syarat manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000. Kapasitas terpasang sebesar 55 MW. Perbaikan berkesinambungan terus dilakukan demi tercapainya tujuan akhir perusahaan Public Service. Pembenahan tersebut berlaku juga pada system pemeliharaan yang diterapkan guna menunjang kegiatan produksi agar menghasilkan produk yang berkualitas.

1

Pada awalnya kegiatan pemeliharaan dilakukan pada saat mesin mengalami gangguan dan pelaksanaan ini dikenal dengan istilah breakdown maintenance. Perubahan era indutrialisasi dari industru proses menjadi industri manufaktur sejak 1975 membuat perubahan terhadap fungsi maintenance yang mengacu pada penekanan probabilitas breakdown maintenance yang membutuhkan biaya besar. Preventive maintenance pun dikenal aplikasi pengembangan pemeliharaan modern dengan melakukan kegitan pencegahan breakdown maintenance yang berdasarkan pada inspeksi dengan interval waktu tertentu secara periodik. Perkembangan tindakan pencegahan selanjutnya adalah dengan melakukan analisa terhadap kondisi mesin sehingga dapat diprediksi kapan mesin harus berhenti beroperasi. Keuntungan lainnya adalah kegitan ini dapat dilakukan pada saat peralatan tengah beroperasi sehingga tidak mengganggu proses produksi secara signifikan. Bagi industri pembangkit listrik, turbin merupakan komponen paling vital dan rawan akan kerusakan sehingga perlu dijaga keandalannya. Kompleksnya design turbin yang digunakan membuat variatif jenis kerusakan dan salah satunya adalah kasus vibrasi yang merupakan gejala permesinan dan terkadang sulit untuk diamati. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah prosedur atau studi dalam pengendalian kasus vibrasi guna menjaga kuaitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pengenalan dan resiko sejak dini juga dapat memberikan waktu panjang untuk mempersiapkan segala sesuatunya berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan yang akan dihasilkan.

2

C. Perumusan Masalah Turbin adalah sebuah mesin yang menghasilkan daya dengan

mengekspansikan fluida kerja mengalir secara terus menerus pada tekanan rendah atau tinggi. Turbin yang digunakan oleh industri pembangkit listrik berfungsi penggerak utama generator pada kecepatan konstan guna mebangkitkan listrik. Dengan structural turbin yang memiliki massa dan kekakuan menyebabkan turbin memiliki kemampuan untuk bergetar. Eksitasi vibrasi tersebut disebabkan oleh elemennya yang bergerak secara rotasi. Beberapa kasus eksitasi vibrasi yang melebihi dari batas kewajaran dapat disebabkan oleh : 1. Masalah kondisi tak seimbang (unbalance) baik pada elemen statis maupun dinamis. 2. Cacat yang terjadi pada elemen rotasi ( manufacture causes ) 3. Ketidak sempurnaan perakitan (assembling) seperti misaligment, mechanical looseness, dll. 4. Kerusakan mesin lainnya seperti oil whirl, bantalan gelinding, resonansi, kerusakan roda gigi, dll. Dari kasus kasus vibrasi di atas, unbalance merupakan kasus yang paling dominan dalam membangkitkan . Keadaan tidak seimbang ini terjadi bila pusat massa system berputar tidak terhimpit dengan pusat putaran. Hal ini dapat terjadi karena berbagai sebab diantaranya bahan struktur yang tak homogen dan pengikisan serta penambahan massa pada permukaan rotor. Kerusakan unbalnce ini dapat

3

menimbulkan kenaikan vibrasi. Oleh sebab itu kinerja tubin akan terganggu atau tidak mencapai daya yang di inginkan.

D. Pembatasan Masalah Terlalu luasnya permasalahan kasus vibrasi yang dihadapi oleh perusahaan membuat adanya perlu batasan masalah yang akan di angkat kedalam tugas akhir ini agar lebih sistematis dalam penyusunannya. Beberapa masalah yang akan kami angkat dalam tugas akhir ini adalah : 1. Metode standar opersi pelaksanaan penanganan kasus vibrasi turbin terutama pada kerusakan unbalance. 2. Analisa vibrasi terhadap kerusakan unbalance sebagai referensi kondisi peralatan terutama pada kinerja turbin. 3. Penilaian prestasi kegiatan penanganan vibrasi terhadap peningkatan kinerja turbin.

E. Tujuan Tujuan dari tugas akhir ini adalah : 1. Menggambarkan prosedur pengendalian dan penanganan kasus vibrasi. 2. Memberikan rekomendasi planning and controlling maintenance terutama pada kasus eksitasi vibrasi turbin.

4

F.

Mafaat Penelitian Dari analisis yang telah penulis lakukan, penulis mengaharapkan penelitian ini

dapat memiliki kegunaan sebagai berikut : 1. Dijadikan sarana untuk melatih diri dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dari ilmu yang telah penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan di JPTM FPTK UPI ke dalam dunia nyata. 2. Mengembankan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi, khususnya bagi penulis umumnya bagi mahasiswa yang lain. 3. Memberikan perhitungan peluang keuntungan dari kegiatan penanganan kasus vibrasi. 4. Sebagai bentuk referensi tolak ukur dalam penanganan kasus vibrasi terutama pada kerusakan unbalance.

G. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam analisis ini adalah : 1. Studi literatur, yaitu dengan cara menelaah, menggali dan mengkaji konsep

dan teori yang mendukung pemecahan masalah yang dibahas. 2. Studi lapangan, yaitu dengan cara terjun ke lapangan dalam rangka mencari

data dan informasi yang mendukung, yang sekiranya tidak diperoleh melalui kepustakaan dan laboratorium.

5

3.

Diskusi, yaitu melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen dan

pihak-pihak lain yang dapat membantu terlaksananya analisis ini. 4. Analisis perhitungan, yaitu dengan mengadakan analisis perhitungan pada

turbin yang digunakan.

H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan analisis pada tugas akhir ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab menguraikan hal-hal mengenai analisis yang telah penulis uraikan sebelumnya. Bab I Pendahuluan. Bab ini mengungkapkan tentang latar belakang Penelitian Tugas Akhir, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan laporan Penelitian Tugas Akhir. Bab II Kajian Pustaka. Pada bab ini dikemukakan tentang profile umum perusahaand dan teori-teori yang mendukung penulis dalam melakukan analisis. Bab III Metode Penelitian. Bab ini mengungkapkan langkah kerja dari

penelitian yang dilakukan. Bab IV Pengolahan Data dan Pembahasan. Bab ini mengemukakan perhitungan-perhitungan yang dilakukan dalam vibrasi turbin. Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan dan saran-saran yang diajukan penulis.

6

I. Agenda Kegiatan Tabel.1 Agenda Kegiatan Penyusunan Tugas AkhirNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kegiatan Pembuatan proposal Penyusunan BAB I Pengumpulan data Penyusunan BAB II Penyusunan BAB III Pengujian material Penyusunan BAB IV Penyusunan BAB V Seminar TA Revisi Maret April Mei Juni

J. Rencana Anggaran Biaya Tabel.2 Rencana Anggaran BiayaNo 1 2 3 Bahan / kegiatan Referensi / literature ATK Transportasi Jumlah Dana taktis 10% Biaya (Rp) Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 800.000 Rp. 1.800.000 Rp. 180.000

7

Total

Rp.1.980.000

8