proposal ta - crm
TRANSCRIPT
ii PROPOSAL TUGAS AKHIR
PEMBUATAN PROTOTYPE CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT (CRM) BERBASIS WEB 2.0 UNTUK
MENDEKATKAN KEBIJAKAN PERUSAHAAN TERHADAP
KARAKTER DAN HARAPAN KONSUMEN STUDI KASUS DI
KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN
Disusun Oleh:
Nama : ARIF RAHMAN HAKIM
NIM : A12.2008.02988
Program Studi : Sistem Informasi
FAKULTAS ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
i
ii
SEMARANG2011
ii
ii
RINGKASAN
Manajemen data pelanggan yang lemah akan mengaburkan pemahaman mengenai perilaku pelanggan. Pada saat perusahaan akan mengambil keputusan atau kebijakan, seringkali dibutuhkan ketersediaan data pelanggan secara akurat. Ketidakakuratan data pelanggan ini akan berpengaruh pada kemampuan organisasi melihat pola perilaku pelanggan.
Customer Relationship Management (CRM) memiliki salah satu tujuan pokok untuk dapat menyediakan data dan informasi pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat. Informasi yang tepat tentang pelanggan merupakan aset yang sangat bernilai bagi keberlangsungan dan kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan sudah semestinya menerapkan CRM.
Banyak perusahaan yang belum menerapkan CRM karena harga sebuah software CRM berlisensi cukup mahal. Sebagai alternatif, perusahaan dapat mengembangkan sendiri CRM berbasis Web 2.0 dengan memanfaatkan Content Management System (CMS) dan plugin Wordpress, yang tersedia gratis sehingga dapat menghemat anggaran perusahaan.
Tujuan tugas akhir ini adalah membangun CRM berbasis Web 2.0 yang ekonomis, berdaya guna sehingga dapat mendekatkan kebijakan perusahaan terhadap karakter dan harapan pelanggan. Metode yang digunakan adalah metodologi prototyping. Prototype akan dikembangkan menggunakan CMS Wordpress dan plugin-pluginnya untuk memenuhi fungsi-fungsi CRM yang dibutuhkan.
Hasil yang diharapkan dari tugas akhir ini adalah tersedianya prototype CRM berbasis Web 2.0 yang ekonomis, berdaya guna, dapat digunakan perusahaan untuk mengelola data pelanggannya, juga dapat dikembangkan secara optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
iii
ii
PROPOSAL TUGAS AKHIR
1. Latar Belakang Masalah
Manajemen data pelanggan yang lemah akan mengaburkan pemahaman
mengenai perilaku konsumen. Pada saat perusahaan akan mengambil
keputusan atau kebijakan, seringkali dibutuhkan ketersediaan data pelanggan
secara akurat. Ketidakakuratan data pelanggan ini akan berpengaruh pada
kemampuan organisasi melihat pola perilaku pelanggan.
Customer Relationship Management (CRM) memiliki salah satu tujuan
pokok untuk dapat menyediakan data dan informasi pelanggan pada waktu
dan tempat yang tepat. Informasi yang tepat tentang pelanggan merupakan
asset yang sangat bernilai bagi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Oleh
karena itu, perusahaan yang memiliki banyak pelanggan sudah semestinya
menerapkan CRM.
Pada awalnya CRM diterapkan hanya sebagai media interaksi dan
komunikasi antara perusahaan ke pelanggan atau pelanggan ke perusahaan,
dan tidak menyediakan media interaksi dan komunikasi antar sesama
pelanggan. Munculnya Web 2.0 membuat strategi CRM dikembangkan
secara lebih terbuka, sehingga dapat dikolaborasikan dan diintegrasikan
dengan social media Web 2.0. Strategi CRM ini dikenal pula sebagai CRM
2.0 atau social CRM.
Banyak perusahaan yang belum menerapkan CRM berbasis Web 2.0 ini
karena belum menganggarkan dana yang cukup untuk membeli sebuah
software CRM berlisensi. Sebagai alternatif, sebenarnya perusahaan dapat
mengembangkan sendiri CRM 2.0 dengan memanfaatkan CMS dan plugin
Wordpress, yang tersedia gratis sehingga dapat menghemat anggaran
perusahaan.
KJKS BMT Bahtera Pekalongan, merupakan salah satu pelaku bisnis yang
memiliki ribuan pelanggan. Meski demikian lembaga keuangan mikro, baik
1
ii
yang berbasis syariah seperti BMT dan BTM, atau yang konvensional seperti
BPR, jumlahnya juga tidak sedikit dan semuanya selalu berupaya untuk
menggaet nasabah baru menjadi pelanggannya.
Persaingan bisnis yang semakin ketat, dan perkembangan kemajuan teknologi
yang semakin meningkat pula, menjadikan pelanggan saat ini sangatlah
berkuasa. Pelanggan dapat dengan mudah membandingkan perusahaan dan
berpindah dari perusahaan yang satu ke yang lainnya.
Oleh karena itu, untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, memahami
karakter dan harapan pelanggan, KJKS BMT Bahtera sudah semestinya
menerapkan CRM. Keterbatasan anggaran untuk pengadaan CRM ini dapat
disiasati dengan membangun sendiri CRM 2.0 dengan menggunakan platform
Wordpress.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam tugas akhir ini diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana menyediakan CRM yang dapat digunakan KJKS BMT
Bahtera Pekalongan untuk dapat mengelola hubungannya dengan
pelanggan, memahami karakter dan harapan pelanggan.
2. Bagaimana membangun prototype dasar CRM 2.0 yang ekonomis,
berdaya guna, dapat mendekatkan kebijakan perusahaan terhadap
karakter dan harapan pelanggan, dapat digunakan perusahaan untuk
mengelola data pelanggannya, serta dapat dikembangkan secara lebih
optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3. Batasan Masalah
CRM memiliki ruang lingkup yang sangat luas, demikian juga karakteristik
Web 2.0. Oleh karena itu, agar tugas akhir ini dapat dilaksanakan secara lebih
2
ii
terarah, jelas dan selesai sesuai waktu yang tersedia maka ditentukan batasan
masalah sebagai berikut:
1. CRM dikembangkan dengan menggunakan CMS dan plugin Wordpress
2. CRM mampu menangkap dan menyimpan data pelanggan
3. CRM mampu memberikan fasilitas komunikasi dari perusahaan ke
pelanggan, pelanggan ke perusahaan dan interaksi antar sesama
pelanggan
4. CRM mampu menyediakan konten yang dapat dibagi-pakai oleh
pelanggan
5. CRM mampu menyediakan fungsi untuk menangkap dan membaca
feedback dari pelanggan
4. Tujuan Penelitian
Tujuan tugas akhir dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan CRM 2.0 yang dapat digunakan KJKS BMT Bahtera
Pekalongan untuk dapat mengelola hubungannya dengan pelanggan,
memahami karakter dan harapan pelanggan.
2. Untuk mengembangkan prototype dasar CRM 2.0 yang ekonomis,
berdaya guna, dapat digunakan untuk mendekatkan kebijakan perusahaan
terhadap karakter dan harapan pelanggan, juga dapat dikembangkan
secara lebih optimal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
5. Manfaat Penelitian
Ada banyak manfaat yang diharapkan bisa diambil dari penyusunan tugas ini,
antara lain:
1. Manfaat Teoritis:
Secara teoritis, hasil tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran di bidang Sistem Informasi dan Konsep E-Bisnis
(khususnya mengenai perkembangan CRM dan Web generasi 2.0),
3
ii
bidang Manajemen (khususnya manajemen bisnis dan pemasaran,
manajemen hubungan pelanggan), dan bidang Rekayasa Perangkat
Lunak (khususnya mengenai Web Engineering).
2. Manfaat Praktis:
1. Bagi Penulis
Tugas akhir ini menjadi pengamalan sekaligus pendalaman atas ilmu
yang telah dipelajari baik selama kuliah atau pun di luar kuliah,
dalam rangka memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan
yang terjadi di dunia nyata.
2. Bagi Akademisi
Tugas akhir ini dapat dijadikan salah satu referensi atau acuan yang
akan memperkaya daftar pustaka dalam penyusunan tugas akhir
mahasiswa. Mengingat perkembangan teknologi semakin maju,
sehingga di masa mendatang, hasil dari tugas akhir ini masih dapat
dilanjutkan dan disempurnakan lebih baik lagi.
3. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan dapat membangun CRM dengan biaya terjangkau
dan ekonomis, karena infrastruktur yang digunakan untuk
membangun CRM ini gratis dan tidak berbayar.
2. Perusahaan juga dapat mengembangkan CRM secara lebih baik
lagi, karena selain bersifat gratis, infrastruktur yang digunakan
juga open source, dan memiliki banyak dukungan dari
pengembangnya sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Perusahaan dapat lebih mendekatkan kebijakan yang akan
diambil terhadap karakter dan harapan pelanggan.
6. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori
Bisnis jenis apapun selalu membutuhkan pelanggan. Dengan demikian
keberadaan pelanggan bagi keberlangsungan bisnis mutlak diperlukan. Bisa
4
ii
dikatakan tidak ada pelanggan = tidak ada bisnis [16]. Oleh karena itu,
hubungan dengan pelanggan merupakan aset yang sangat berharga bagi
perusahaan dan harus dikelola dengan baik. Pengelolaan hubungan dengan
pelanggan ini lebih dikenal dengan istilah Customer Relationship
Management (CRM).
Definisi CRM sendiri tidak baku dan beragam, tergantung dari sudut pandang
mana melihatnya. Customer Connect Australia, sebuah perusahaan
spesialisasi di bidang layanan Customer Research dan program CRM
memandang CRM sebagai sebuah strategi bisnis pokok, yang
mengintegrasikan proses dan fungsi internal perusahaan dengan jaringan luar,
untuk menciptakan dan mengirimkan suatu nilai keuntungan pada pelanggan
tertentu [14].
Ada juga yang memandang CRM ini sebagai sebuah pendekatan yang
dilakukan oleh pebisnis atau sebuah perusahaan untuk mengidentifikasikan,
melaksanakan, memperoleh, dan mempertahankan pelanggan melalui
berbagai hal yang terintegrasi [8].
Beragam definisi CRM tidak hanya muncul dari cara pandang yang berbeda
saja. Perkembangan internet pun turut berperan dalam menentukan definisi
CRM. Munculnya Web 2.0 menandai makna baru dari definisi CRM. CRM
sebelum era Web 2.0 ini disebut sebagai CRM tradisional dan CRM era Web
2.0 disebut sebagai CRM 2.0 atau Social CRM.
CRM tradisional merupakan sebuah filosofi dan strategi bisnis yang didukung
sebuah sistem dan teknologi yang dirancang untuk mengembangkan interaksi
manusia dalam sebuah lingkungan bisnis.
CRM 2.0 merupakan sebuah filosofi dan strategi bisnis yang didukung oleh
sebuah platform teknologi, aturan-aturan bisnis, proses dan karakteristik
sosial, yang dirancang untuk melibatkan pelanggan dalam sebuah
komunikasi kolaborasi supaya tersedia nilai yang saling menguntungkan
dalam sebuah lingkungan bisnis yang transparan dan terpercaya [3].
Mitch Lieberman bersama Chess Media Group memberikan mendefinisikan
CRM sebagai sebuah framework berbasis teknologi yang digunakan
5
ii
perusahaan dari segala ukuran dan oleh beberapa departemen: penjualan,
marketing dan departemen dukungan. Sedangkan kehadiran CRM 2.0 ini
tidak menggantikan CRM tradisional, namun memberikan nilai tambah, di
mana CRM 2.0 ini berbasis pada lingkup batasan sederhana bahwa
perusahaan mampu berinteraksi dengan pelanggannya, berdasarkan
kebutuhan pelanggan, bukan berdasarkan aturan perusahaan [4].
Konsep dan definisi Web 2.0 sendiri pun sampai saat ini belum baku.
Konsep ini bermula dari sesi brainstorming dalam sebuah konferensi antara
Tim O'Reilly dan MediaLive International, ketika membahas wacana bahwa
di antara banyaknya web dot-com yang crash, terdapat dot-com yang masih
eksis. Website yang eksis tersebut memiliki ciri yang sama. Ciri-ciri pada
dot-com yang bertahan inilah yang kemudian ditindaklanjuti dalam
konferensi Web 2.0 [25].
Seorang ahli strategi online Indonesia, Nukman Luthfie mendefinisikan Web
2.0 secara sederhana bahwa user bisa berbuat apa saja di browser tanpa
(pertama) harus memiliki keahlian seorang desainer web dan programmer
web, dan (kedua) melakukan aktivitas online, bukan sekadar membaca [21].
Ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social
network atau jejaring sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat
selama ini dalam dunia Blog. Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-
informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi,
dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya.
Definisi tersebut seperti yang dikemukakan Ouriel, bahwa Web2.0 = Web 1.0
+ 1.0, di mana jika Web 1.0 adalah tentang Anda dan orang lain seperti Anda,
maka Web 2.0 adalah tentang Anda yang benar-benar terhubung dengan
orang lain dan orang lain ini pun secara otomatis terhubung dengan Anda.
Dengan kata lain, Web 2.0 ini tentang Anda + orang lain [22].
Dalam website resmi O’Reilly Media, konsep dan pengertian tentang Web
2.0 ini juga belum secara solid diformulasikan. Di sana hanya ditekankan
tujuh cirri-ciri dan prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter
tersebut antara lain web sebagai platform di mana menjadikan web sebagai
6
ii
tempat bekerja di manapun Anda berada [25]. Karakteristik berikutnya,
adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan [26].
Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi [27].
Ketiga karakteristik tersebutlah yang banyak berperan dan mempengaruhi
perkembangan CRM, dari tradisional menjadi Social CRM, antara lain
maraknya blog dan social network. Kehadiran blog ini menjadi salah satu
alat komunikasi, teknik pemasaran, alat pendengar, sekaligus cara untuk
berinteraksi dengan para pelanggan secara perorangan dalam skala global
[17].
Kekuatan blog dalam mempengaruhi strategi bisnis dan pemasaran ini bahkan
telah diprediksi sejak tahun 2005 oleh Majalah BusinessWeek dalam salah
satu artikel “Blogs Will Change Your Business” [24]. Bahkan sejak
dimuatnya pengaruh kekuatan blog dalam dunia bisnis tersebut, respon masih
terus mengalir sehingga pada tahun 2008 Business Week memperbarui
artikelnya dengan judul “Social Media Will Change Your Business” [15].
Miranda Miller, seorang penulis keuangan dan bisnis yang berpengalaman,
manager marketing online Avenue A Advertising, juga konsultan perusahaan
SEO Submitedge.com mengatakan bahwa dari sekian banyak blog, ada dua
platform blog yang sangat popular penggunaannya sebagai blog marketing,
WordPress dan Blogger [5].
Pemanfaatan blog untuk kepentingan bisnis ini juga mampu memenuhi
kebutuhan pengelolaan manajemen relasi customer yang ekonomis, handal
dan sekaligus mudah dioperasionalkan [11]. Dengan kemampuan blog
tersebut, CRM berbasis Web 2.0 dapat dikembangkan secara ekonomis.
WordPress memiliki beberapa keunggulan dibandingkan blog lainnya [23]:
1. Kemampuan editing tanpa perlu mengenal kode HTML
2. Artikel dapat diterbitkan per tanggal sehingga dapat secara otomatis
terbit pada tanggal yang telah dijadwalkan
3. Partisipasi pembaca melalui komentar
4. Pengelolaan kontent menggunakan tags
5. Mudah ditambahkan fungsionalitas baru (karena “open source”)
7
ii
6. Mudah ditingkatkan fungsionalitasnya menggunakan Plugin. Terdapat
ratusan plugin yang siap digunakan, bahkan dapat dikembangkan sendiri.
7. Dukungan gratis oleh pengembang dan komunitas pengguna yang sangat
responsif
Selain hal tersebut di atas, karena WordPress merupakan platform blog yang
sangat popular, maka mudah menemukan para pengembang yang
mengerjakannya. Apalagi WordPress ditulis menggunakan bahasa PHP –
bahasa pemrograman yang paling popular di planet [23].
Ada banyak model pengembangan sistem yang dapat digunakan untuk
membangun CRM berbasis Web 2.0 yang menggunakan platform WordPress
ini, salah satunya adalah dengan model prototype [2].
Paradigma prototype sangat tepat digunakan ketika pengguna sistem hanya
memiliki gambaran atau tujuan umum sebuah software namun tidak dapat
mengidentifikasikan secara detail kebutuhan input, proses maupun ouputnya,
atau ketika pengembang software belum yakin dengan efisiensi algoritma
atau modul yang akan digunakan [18].
Dalam hal ini, CRM 2.0 yang akan dibangun belum memiliki spesifikasi
detail kebutuhan input, proses dan outputya, oleh karena itu CRM berbasis
Web 2.0 ini dikembangkan dengan pendekatan paradigma prototype.
7. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara
lain dengan menggunakan:
1. Studi Literatur
Metode ini digunakan untuk melengkapi teori dan kajian pustaka yang
digunakan sebagai sebagai dasar penyusunan tugas akhir ini. Studi
Literatur dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, jurnal,
e-book, dan sumber-sumber referensi yang terkait dengan permasalahan
yang diangkat dalam tugas akhir ini (Lihat Daftar Pustaka).
8
ii
2. Metodologi Prototyping
Metode ini digunakan sebagai pendekatan yang dirasa paling tepat dalam
pembuatan software CRM berbasis Web 2.0 ini. Dengan metode ini
software CRM dibangun dengan senantiasa melibatkan pengguna agar
hasil tugas akhir setidaknya lebih mendekati kebutuhan pengguna.
8. Jadwal Penyusunan Tugas Akhir
Jadwal Terlampir.
9. Daftar Pustaka
[1] Baird, Caroline Heller and Gautam Parasnis (2011). From Social Media to Social CRM – What Customers Want, The First in Two-Part Series. USA: IBM Global Service.
[2] Mohapatra, Pratap K.J (2010). Software Engineering (A Lifecycle Approach). New Delhi : New Age International Limited.
[3] Greenberg, Paul (2010). The impact of CRM 20.0 on customer insight. USA : Journal of Business & Industrial Marketing Vol. 25 No. 6.
[4] Lieberman, Mitch and Chess Media Group (2010). Guide to Understanding Social CRM. Canada : Chess Media Group.
[5] Miller, Miranda (2010a). Blog Marketing: Wordpress Vs Blogger for an Online Business Blog. http://www.suite101.com/content/blog-marketing-wordpress-vs-blogger-for-an-online-business-blog-a224197 diakses pada 6 April 2011.
[6] --- (2010b). Advantages of Blogging for Online Business. http://www. suite101.com/content/advantages-of-blogging-for-online-businesses-a211577 diakses pada 6 April 2011.
[7] --- (2010c). 10 Ways to Use Blogs for Business. http://www.suite101 .com/content/10-ways-to-use-blogs-for-business-a224352 diakses pada 6 April 2011.
[8] Islam, Muhammad Ashim (2010). Customer Relationship Management. http://www.waena.org diakses pada tanggal 1 April 2011.
[9] Wilkes, Staci (2009). Social CRM: Building and Extending Customer Loyalty in an Increasingly Competitive World. USA : Cognizant.
9
ii
[10]Torggler, Michael (2009). The Functionality and Usage of CRM Systems. International Journal of Human and Social Sciences 4:3.
[11]Enterprise, Jubilee (2009). Customer Relationship Management (CRM) dengan Blog. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[12]Blokdijk, Gerard (2009). CRM 100 Success Secrets - (100 Most Asked Questions on Customer Relationship Management Software, Solutions, Systems, Applications and Services). USA: Emereo Pty Ltd.
[13]Band, William (2008). CRM Best Practices Adoption. USA : Forrester.
[14]Australia, Customer Connect (2008). Customer Relationship Management Strategy. Australia : Customer Connect Australia Pty Ltd.
[15]Magazine, Bussiness Week (2008). Social Media Will Change Your Business. http://www.businessweek.com/bwdaily/dnflash/content/ feb2008/db20080219_908252.htm diakses pada 1 April 2011.
[16]Hill, Richard (2008). CRM: Keeping Customers Loyal. http://www. customerservicemanager.com/crm-keeping-customers-loyal.htm diakses pada tanggal 6 April 2011.
[17]Wright, Jeremy (2007). Blog Marketing – Cara baru yang Revolusioner untuk Meningkatkan Penjualan, Membangun Merk Anda, dan Mendapatkan Hasil yang Luar Biasa. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[18]Pressman, Roger S. (2005). Software Engineering – A Practitioner’s Approach Sixth Edition. New York : McGraw-Hill.
[19]Dewanta, Tuhu Nugraha (2011). Apa yang Bisa Diharapkan dari Social Media? http://www.virtual.co.id/blog/social-media/apa-yang-bisa-diharapkan-dari-social-media/ diakses pada tanggal 1 April 2011.
[20]Luthfie, Nukman (2007a). Mengapa Lahir Web 2.0? http://www.virtual. co.id/blog/dotcom/mengapa-lahir-web-20/ diakses pada tanggal 1 April 2011.
[21]--- (2007b). Apa itu Web 2.0? http://www.virtual.co.id/blog/terminologi/ apa-itu-web20/ diakses pada tanggal 1 April 2011.
[22]Ohayon, Ouriel (2006). The Shortest Web 2.0 Definition. http://ouriel. typepad.com/myblog/2006/03/the_shortest_we.html diakses pada tanggal 1 April 2011.
[23]Spencer, Stephan (2006). More Benefits of WordPress for Sites Other Than Blogs http://www.businessblogconsulting.com/2006/12/more-benefits-of-word press-for-sites-other-than-blogs diakses pada 6 April 2011.
10
ii
[24]Magazine, Bussiness Week (2005). Blogs Will Change Your Business. http://www.businessweek.com/magazine/content/05_18/b3931001_mz001.htm diakses pada 1 April 2011.
[25]O’Reilly, Tim (2005a). What is Web 2.0. http://oreilly.com/pub/a/web2/ archive/what-is-web-20.html?page=1 diakses pada 1 April 2011.
[26]--- (2005b). What is Web 2.0. http://oreilly.com/pub/a/web2/archive/ what-is-web-20. html?page=2 diakses pada 1 April 2011.
[27]--- (2005c). What is Web 2.0. http://oreilly.com/pub/a/web2/archive/ what-is-web-20. html?page=3 diakses pada 1 April 2011.
[28]--- (2005d). What is Web 2.0. http://oreilly.com/pub/a/web2/archive/ what-is-web-20. html?page=4 diakses pada 1 April 2011.
[29]--- (2005e). What is Web 2.0. http://oreilly.com/pub/a/web2/archive/ what-is-web-20. html?page=5 diakses pada 1 April 2011.
11
ii
10. Lampiran
Berikut ini adalah jadwal penyusunan tugas akhir:
No. Kegiatan April Mei JuniI II III IV I II III IV I II
1. Studi Literatur2. Komunikasi dengan Pengguna tentang Kebutuhan Sistem3. Desain Umum Kebutuhan Sistem4. Desain Spesifikasi Sistem 5. Konstruksi Sistem6. Penyerahan Sistem dan Uji Coba7. Konstruksi Ulang Prototype8. Dokumentasi Kegiatan9. Pertanggungjawaban Kegiatan