proposal ta
TRANSCRIPT
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
PENYULANG MASWATI DAN CIKALONG WETAN
DI PT.PLN (PERSERO) CIMAHI
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Akademik Pada Program Diploma III Jurusan
Teknik Elektro
Oleh :
WIDYA PRAMUDITA
2201071005
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2009
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
PENYULANG MASWATI DAN CIKALONG WETAN
DI PT.PLN (PERSERO) CIMAHI
Disusun oleh :
Widya Pramudita
2201071005
Proposal Tugas Akhir ini telah desetujui dan disahkan
Cimahi, Mei 2010
Mengetahui,
Pembimbing
Een Taryana, S.T., M.T.
NID : 4121 432 71
Ketua Program D-3 Teknik Elektro
Kusnandar, S.T., M.T.
NID.4121 244 61
1. Bidang Ilmu Elektro
Sub jurusan :Teknik Tenaga Listrik
2. Latar Belakang
Penyediaan tenaga listrik merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia
secara kontinyu.Maka dengan adanya kondisi seperti ini, perusahaan listrik pun dituntut untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik, disertai dengan sistem distribusi tenaga
listrik yang mempunyai tingkat keandalan yang baik.Kualitas energi listrik yang diterima
konsumen sangat dipengaruhi oleh sistem pendistribusiannya. Untuk itu diperlukan sistem
distribusi tenaga listrik dengan keandalan yang tinggi.Keandalan dalam sistem distribusi adalah
suatu ukuran ketersediaan / tingkat pelayanan penyediaan tenaga listrik dari sistem ke pemakai /
pelanggan.
Ukuran keandalan dapat dinyatakan sebagai seberapa sering sistem mengalami
pemadaman, berapa lama pemadaman terjadi dan berapa cepat waktu yang dibutuhkan, untuk
memulihkan kondisi dari pemadaman yang terjadi.Sistem yang mempunyai keandalan tinggi
akan mampu memberikan tenaga listrik setiap saat dibutuhkan, sedangkan sistem mempunyai
keandalan rendah bila tingkat ketersediaan tenaganya rendah yaitu sering padam.
Mengingat akan pentingnya hal tersebut, maka seharusnya setiap perusahaan mempunyai
sistem pembangkit tenaga listrik yang handal, serta sistem penyalurannya harus baik untuk
mendukung kelancaran aktivitas kerja.
Dengan adanya permasalahan seperti yang telah digambarkan, maka dalam tugas akhir
ini, penulis akan membahas tentang “Analalisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Penyulang Maswati dan Cikalong Wetan di PT.PLN (Persero) Cimahi”, di mana nilai
indeks keandalan yang dihitung adalah nilai keandalan yang berorientasikan pelanggan pengguna
jasa PT. PLN.
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan program D3 teknik
elektro di Universitas Jenderal Achmad Yani.
2. Menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan maupun dari sumber
lain dengan cara :
Menganalisa keandalan sistem distribusi pada penyulang.
Mengidentifikasi penyebab gangguan yang sering terjadi.
Menganalisa losses energy listrik yang terjadi akibat adanya gangguan.
Membandingkan keandalan sistem distribusi antara penyulang dan penyulang
Memberikan solusi terhadap peningkatan keandalan sistem distribusi pada PLN
khususnya APJ Cimahi.
4. Metode penelitian
Dalam analisis keterandalan dari sistem distribusi pada penyulang ini, adapun beberapa
metode yang dilakukan antara lain :
a. Mengumpulkan data yang dibutuhkan baik berupa tinjauan pustaka maupun data yang
dibutuhkan dalam pehitungan keandalan seperti :
1. Diagram single line Penyulang Maswati dan Cikalong Wetan.
2. Data pelanggan, fisik jaringan, trafo,dan kabel pada Penyulang Maswati dan Cikalong
Wetan.
3. Data gangguan yang terjadi pada Penyulang Maswati dan Cikalong Wetan selama
tahun 2009.
4. Data target kinerja SAIDI & SAIFI tahun 2009.
5. Data operasi kerja dan pemulihan pelayanan.
b. Penelitian lapangan, dapat berupa pengamatan langsung ke objek penelitian, juga
melakukan wawancara kepeda orang yang berwenang.
c. Melakukan analisis data, berupa :
Teknik Analisis Data
Data-data yang telah didapatkan selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai-nilai
indeks yang diinginkan, yaitu:
Laju kegagalan (λ)
λ= fT
Dimana
λ = angka kegagalan
f = jumlah kegagalan selama selang waktu percobaan
T = jumlah lamanya selang waktu
Pada sistem distribusi biasanya dipakai perhitungan per tahun.Dengan kegagalan angka
rata-rata
λ=∑i
λ i
Dimana :
λ = angka kegagalan per tahun (gangguan/tahun)
SAIFI=¿∑ λ i N i
∑ N i
Dimana :
λi = angka kegagalan pada bagian i
Ni= jumlah pelanggan pada bagian i
Laju Perbaikan (r)
r=Uλ=∑
iλ ir i
∑i
λ i
Dimana
U = waktu kegagalan per tahun (jam/tahun)
λ = angka kegagalan per tahun (gangguan/tahun)
r = waktu kegagalan (jam)
Laju Perbaikan per Tahun (U)
U=∑i
λi . ri
Dimana :
U = waktu kegagalan per tahun (jam/tahun)
λ = angka kegagalan per tahun (gangguan/tahun)
r = waktu kegagalan (jam)
SAIDI=¿∑U i N i
∑ N i
Dimana :
Ui = waktu keluar per tahun pada bagian i
Ni = Jumlah pelanggan pada bagian i
SAIDI= jumlah durasi gangguan pelangganjumlah pelanggan
Laju perbaikan (r), laju kegagalan (λ), laju perbaikan per tahun (U) pada penyulang
sistem radial
Gambar Sistem Jaringan Distribusi Radial
a. Laju kegagalan (λ) penyulang percabangan
λn = λbagian n + λbagian n1 + λcabang n
b. Laju kegagalan (λ) penyulang total
GI
Cabang n
Cabang n5
Cabang n4
Cabang n1 Cabang n2
Cabang n3
Bagian n Bagian n1
λ n total=λ n+λ n 1+λ n2+λ n 3+ λ n 4+ λn 5
∑ cabang n
c. Laju perbaikan (r) penyulang percabangan
rn =λbagian−n .r bagian−n +λbagian−n 1 . rbagian−n1 +λcabang−n .r cabang−n
λ
d. Laju perbaikan (r) penyulang total
rn total = rn+rn1+rn 2 +rn 3+rn4 +rn 5
∑ cabangn
e. Laju perbaikan per tahun (U) penyulang percabangan
Un = λn . rn
f. Laju perbaikan per tahun (U) penyulang total
Un total = U n+U n1+Un2 +U n 3+U n4+U n 5
∑ cabangn
SAIDI (System average interruption duration index)
SAIDI=∑i=1
m
ci t i Jam /tahun
N
Dimana :
m = jumlah pemadaman dalam satu tahun
t i = lamanya tiap-tiap pemadaman
c i = jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman
N = jumlah pelanggan yang dilayani
SAIFI (System average interruption frequency index)
SAIFI=∑i=1
m
c i pemadaman/ tahun
N
Dimana :
m = jumlah pemadaman dalam satu tahun
c i = jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman
N = jumlah pelanggan yang dilayani
Dengan menggunakan rumus-rumus yang tertera dan dilakukan analisa tentang hasil yang
didapat dengan membandingkan dengan target/ketetapan PT. PLN dan membandingkan nilai
indeks satu penyulang dengan penyulang lainnya.
Selanjutnya menganalisa tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya
gangguan pada PT. PLN khususnya pada penyulang kota Cimahi.
5. Batasan Masalah
Adapun pokok masalah yang akan dibahas adalah:
1. Banyanknya gangguan (frekuensi) khusus untuk penyulang Maswati dan Cikalong Wetan
selama tahun 2009.
2. Lamanya gangguan (durasi) khusus untuk penyulang Maswati dan Cikalong Wetan
selama tahun 2009.
3. Faktor penyebab gangguan pada penyulang Maswati dan Cikalong Wetan selama 2009.
4. Perhitungan SAIDI dan SAIFI pada penyulang Maswati dan Cikalong Wetan selama
2009.
5. Perhitungan losses energy listrik yang terjadi akibat gangguan pada penyulang Maswati
dan Cikalong Wetan selama 2009.
6. Solusi dalam peningkatan angka keandalan pada penyulang Maswati dan Cikalong Wetan
selama 2009.
6. Landasan Teori
a. Sistem Jaringan Distribusi
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Zekring TM
Gardu Induk
Trafo Distribusi
Saklar TR
Rel TR
Zekring TR
Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Gardu distribusi
Sambungan Rumah
Pelanggan
Sistem distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan
pelanggan, dan sekaligus merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling banyak
mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam operasi sistem tenaga listrik yaitu
mengatasi gangguan.
Sistem distribusi terdiri dari Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan
Rendah (JTR).Baik JTM maupun JTR pada umumnya beroperasi secara radial.Struktur jaringan
ini dalam menyalurkan energi listrik keandalannya kurang.Suatu gangguan pada penyulang dapat
mengakibatkan gangguan pada penyaluran energi listrik, ke pelanggan yang berada di belakang
titik gangguan
Gambar Diagram Sistem Distribusi
Sistem distribusi tenaga listrik dikenal dua macam jaringan distribusi yaitu :
1. Jaringan distribusi primer
tegangan nominalnya antara 6 KV sampai 20 KV, fungsinya adalah menyalurkan tenaga
listrik dari gardu induk ke trafo-trafo distribusi.Jaringan distribusi primer yang ada melalui udara
yaitu Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM), dan adapula yang melalui bawah tanah yaitu
Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM).
2. Jaringan distribusi sekunder
Tegangan nominalnya 220 V / 380 V, fungsinya adalah menyalurkan tenaga listrik dari
trafo distribusi ke pelanggan, ada yang melalui udara yaitu Saluran Tegangan Rendah (STR) dan
yang melalui bawah tanah yaitu Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR).
b. Struktur Distribusi Tenaga Lisrik
1) Gardu Induk / Gardu Induk Distribusi
2) Gardu Hubung (Switch Substation)
3) Gardu Distribusi
4) Feeder (Penyulang)
3. Pola Jaringan Distribusi Primer
Untuk memenuhi tingkat kontinuitas pelayanan, dikenal beberapa pola jaringan distribusi
primer, yaitu:
a. Konfigurasi Radial
Kelebihan utama sistem ini adalah: sederhana, baik dalam pengoperasian maupun
pemeliharaan serta peralatan proteksinya sehingga biaya konstruksi dan operasinya lebih rendah
dibandingkan konfigurasi lainnya, tetapi sistem ini tidak cocok untuk jenis beban dengan
kontinuitas aliran arus yang tinggi karena kelemahan dalam penanganan gangguan.
Pada konfigurasi radial ini apabila terjadi gangguan pada salah satu feeder (penyulang),
maka semua pelanggan yang terhubung pada feeder tersebut terganggu. Apabila gangguan
tersebut bersifat permanen dan memerlukan perbaikan terlebih dahulu sebelum dapat di
operasikan kembali, maka pelanggan (konsumen) yang mengalami gangguan pelayanan
jumlahnya relatif banyak. Pola jaringan distribusi primer radial dapat dilihat pada gambar 2.
dibawah ini:
Gambar Jaringan Distribusi Primer Radial
Gambar diatas menunjukan jaringan tegangan menengah berupa feeder-feeder radial
yang keluar dari Gardu Induk (GI). Pada setiap feeder terdapat Ttransformator Distribusi (TD)
yang dilengkapi dengan saklar. Transformator Distribusi diletakkan didalam kota.
Untuk wilayah kepadatan tinggi dan jarak antara pusat beban dengan feeder terlalu jauh
perlu digunakan Gardu Hubung (GH).
Antara Gardu Induk (GI) dan Gardu Hubung (GH) umumnya dihubungkan oleh dua
sirkuit tegangan menengah yang dilengkapi dengan relay pengaman agar kalau salah satu sirkuit
terganggu masih ada satu sirkuit yang beroperasi.
b. Konfigurasi Ring
Sistem Konfiguarasi Ring ini secara ekonomis menguntungkan, karena pada jaringan
terbatas hanya pada saluran yang terganggu, sedangkan pada saluran yang lain masih dapat
menyalurkan tenaga listrik dari sumber lain dalam rangkaian yang tidak terganggu. Sehingga
kontinuitas pelayanan sumber tenaga listrik dapat terjamin dengan baik. Pola jaringan distribusi
primer ring dapat dilihat pada gambar 3. dibawah ini:
Gambar Jaringan Distribusi Primer Ring
Dalam praktek umumnya jaringan Ring dibuka dengan membuka PMT 5 . Pemutus
Tenaga adalah sakelar tegangan tinggi yang mampu memutus arus gangguan. Arus gangguan
besarnya dapat mencapai beberapa ribu kali besarnya arus operasi normal.
Di depan dan di belakang setiap pemutus tenaga harus ada pemisah (PMS), yaitu sakelar
yang hanya boleh dioperasikan (ditutup dan dibuka) dalam keadaan tidak ada arus yang
melaluinya, tetapi posisi pisau sakelar harus jelas terlihat. Hal ini diperlukan berkaitan dengan
masalah keselamatan kerja pada saat instalasi teganggan tinggi akan dibebaskan dari tegangan
karena akan disentuh orang.
c. Konfigurasi Spindel
Sistem jaringan distribusi primer Spindel adalah gabungan sistem jaringan radial dan
ring. Pola jaringan spindel ini dapat dilihat pada gamba dibawah ini:
Gambar Jaringan Distribusi Primer Spindel
Dalam keadaan normal semua PMT dan PMS dari setiap feeder yang keluar dari Gardu
Induk (GI) dalam keadaan terhubung, express feeder di Gardu Hubung (GH) dalam keadaan
terbuka.
4. Konsep Dasar Keandalan Sistem Distribusi
Keandalan diartikan sebagai suatu tingkat keberhasilan kerja operasi sebuah sistim atau
bagian dari sistim , untuk dapat memberikan hasil yang baik pada perioda waktu dan dalam
kondisi operasi tertentu.
Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari suatu sistem, terlebuh dahulu harus
diadakan pemeriksaan, baik yang bersifat perhitungan ataupun analisa terhadap tingkat
keberhasilan kerja/operasi dari sistem yang ditinjau (pada suatu perioda tertentu) kemudian
membandingkannya dengan standar yang ada.
Dalam mendefenisikan keandalan terhadap gangguan terdapat empat faktor yang
memegang peranan penting yaitu:
Kemungkinan (Probability)
Angka yang menyatakan berapa kali gangguan terjadi dalam waktu tertentu pada
Gangguan ialah peristiwa yang menyebabkan tripnya PMT diluar prosedur
pelaksanaan.Gangguan pada umumnya disebabkan karena terjadi hubung
singkat.Gangguan ini dapat tejadi antar fasa dengan fasa atau fasa dengan tanah, tetapi
pada umumnya banyak gangguan yang terjadi karena fasa hubung dengan tanah.suatu
sistem atau saluran.
Bekerja Dengan Baik (Performance)
Menunjukan kriteria kontinuitas suatu saluran sistem penyaluran tenaga listrik
tanpa mengalami gangguan.
Periode Waktu
Periode waktu adalah lama suatu saluran bekerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya. Semakin lama saluran digunakan, maka akan semakin banyak kemungkinan
terjadinya kegagalan.
Kondisi Operasi
Kondisi operasi yang dimaksud disini adalah keadaan lingkungan kerja dari suatu
jaringan seperti pengaruh suhu, kelembaban udara dan getaran yang mempengaruhi
kondisi operasi.
Macam-macam gangguan :
1. Gangguan Temporer
Peristiwa yang menyebabkan tripnya PMT, tetapi beberapa saat kemudian, apabila PMT
dimasukkan, maka keadaan akan normal kembali.
2. Gangguan Permanen
Peristiwa yang menyebabkan tripnya PMT, kemudian bila PMT dimasukkan kembali,
PMT tersebut trip lagi.PMT baru dapat dimasukkan kembali secara normal apabila
dilakukan perbaikan pada bagian yang menimbulkan gangguan.
5. Proteksi Gangguan
Beberapa pengaman yang sering digunakan antara lain :
1. Fuse cut out
2. Arrester
3. Pemisah (PMS)
4. Pemutus Tenaga (PMT)
5. Recloser
Daftar Pustaka
Zuhal, 1993, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronoka, Jakarta : Penerbit UI Press.
Sukerayasa, I,W., 2007, Evaluasi Keandalan Penyulang Konfigurasi Radial dan Spindel, Vol. 6
no 3.
Hartati, R.S., Sukerayasa, I.W., Setiawan, I.N., Ariastina, W.G., 2007, Penentuan Angka keluar
Peralatan untuk Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik,vol.6 no 2.
Suhadi, dkk, 2008,Teknik Distribusi Tenaga Listrik, Jakarta : Penerbit Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Mubarak, Morhel. 2008, Studi Keterandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 Kv pada
Gardu Hubung Kandis Kota Padang, Padang : Tugas Akhir Universitas Negeri
Padang.
PT.PLN (Persero), 1988, SPLN 109-5 : Pengatur Distribusi, Jakarta : Kelompok Pembakuan
Bidang Transmisi dengan SK Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara.
www.pln.co.id