proposal skripsi ii
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penerjemahan adalah suatu kegiatan penyampaian pesan kepada penerima
pesan, dalam hal ini yakni pembaca suatu terjemahan. Larson (1984:3-4)
menggambarkan proses penerjemahan sebagai rentetan kegiatan dari memahami
makna teks yang diterjemahkan sampai pengungkapan kembali makna dalam teks
terjemahan. Jadi, penerjemahan ditujukan untuk mengungkapkan makna dalam
bahasa sumber ke bahasa sasaran agar dapat dimengerti oleh pembaca suatu
terjemahan.
Penerjemahan sendiri bukanlah hal yang baru di dalam dunia penulisan.
Sejarah mengatakan bahwa teori tentang penerjemahan pada awalnya telah diterapkan
oleh Cicero dan Horace sejak jaman sebelum masehi. Dan seiring dengan berjalannya
waktu, teori-teori mengenai penerjemahan pun mulai bermunculan. Penerjemahan
pun menjadi sebuah ilmu, dimana seseorang yang bertindak untuk menerjemahkan,
yang disebut dengan penerjemah, harus menguasainya dengan baik agar tidak
1
terjadinya kesalahan dalam mengalihkan makna dari satu bahasa ke bahasa yang
lainnya.
Dewasa ini kita dapat menemukan terjemahan dimana saja karena
keingintahuan dan kehausan akan pengetahuan manusia yang bertambah seiring
dengan perkembangan jaman. Karena itu, dibutuhkan suatu terjemahan yang dapat
memfasilitasi keinginan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan memuaskan
keingintahuan.
Sesuai dengan kebutuhan manusia modern, mulailah diciptakan sebuah mesin
penerjemahan yang bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengalihkan suatu
bahasa ke bahasa yang dikehendakinya.
Berawal dari suatu perangkat lunak yang dapat menerjemahkan kata demi
kata maupun frase demi frase, saat ini sudah mulai dikenal suatu layanan
penerjemahan secara daring yang dapat menerjemahkan kata, kalimat, teks bahkan
laman tertentu. Dua dari mesin penerjemahan daring yang dikenal oleh masyarakat
pada saat ini adalah Google Translate atau Google Terjemahan dan Bing Translator (
dahulu dikenal dengan Yahoo! Babel Fish ).
Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa mesin belum dapat menandingi
kemampuan otak manusia, berbagai macam kekeliruan dalam mengalihbahasakan
pun ditemukan dari hasil terjemahan kedua layanan penerjemahan daring ini.
2
Pada dasarnya, layanan penerjemahan daring yang beredar di laman-laman
internet hanya menghasilkan suatu terjemahan yang tidak sesuai dengan kaidah tata
bahasa sasaran.
Menurut Edward Burnett Taylor, budaya merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat. Newmark (1988: 94) juga berkata bahwa budaya adalah
cara hidup dan perwujudannya yang bersifat unik bagi suatu komunitas yang
menggunakan suatu bahasa tertentu sebagai sarana berekspresi.
Bila kita berbicara tentang budaya, tentunya secara otomatis kita akan
terbayang akan “Makanan”. Karena makanan adalah salah satu unsur penting dalam
suatu kebudayaan. Perbedaan yang terjadi antara satu budaya dengan budaya lainnya
( dalam kasus ini, di bidang makanan ) menjadikan suatu tantangan dalam
penerjemahan. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk membandingkan
keakuratan pada hasil terjemahan Google Translate dan Bing Translator, khususnya
penerjemahan pada nomina di bidang gastronomi pada Bahasa Indonesia ke Bahasa
Perancis yang terdapat dalam teks informatif khususnya makanan khas Sulawesi
Selatan pada laman kuliner situs www.palingindonesia.com ke dalam sebuah skripsi
dengan judul « Perbandingan Terjemahan Nomina di Bidang Gastronomi yang
Dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator ».
3
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam hasil terjemahan situs www.palingindonesia.com pada rubrik kuliner
yang dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator, penulis menemukan
sejumlah kesalahan penerjemahan yang kemudian akan diperbandingkan. Sehingga
beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Kesalahan dalam bentuk apa sajakah yang terjadi pada nomina di bidang
gastronomi pada laman kuliner situs www.palingindonesia.com dalam
terjemahan Google Translate dan Bing Translator?
2. Metode penerjemahan apakah yang terlihat dari kedua layanan
penerjemahan tersebut berdasarkan data yang telah dianalisis?
3. Hasil terjemahan manakah dari kedua layanan penerjemahan tersebut yang
lebih akurat dinilai dari presentase kesalahan yang terjadi dari seluruh data
yang tersaji?
4
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kesalahan dalam bentuk apa saja yang terjadi pada terjemahan nomina di
bidang gastronomi yang dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator dan
mengetahui metode penerjemahannya dan hasil terjemahan manakah dari kedua
layanan penerjemahan tersebut yang lebih benar.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan dalam
bidang sintaksis mengenai tata bahasa dan menambah wawasan pengetahuan serta
informasi dalam penggunaan layanan penerjemahan daring.
1.5. Kerangka Pemikiran
Penggunaan layanan penerjemahan daring saat ini sudah umum digunakan
demi kepentingan pribadi publik maupun individu seiring dengan perkembangan
teknologi. Namun masih banyak ditemukan kekeliruan dalam hasil terjemahan dari
layanan alihbahasa tersebut yang dapat menyesatkan para pengguna.
Google Translate adalah layanan mesin penerjemahan statistikal yang
diciptakan oleh Google Inc. untuk mengalihbahasakan teks tertulis dari satu bahasa
5
ke bahasa lainnya secara cuma-cuma. Google Translate menggunakan sistem berbasis
API untuk mesin penerjemahannya.
Bing Translator adalah layanan mesin penerjemahan gratis yang diciptakan
oleh Microscoft untuk menerjemahkan teks, kalimat, frasa ataupun kata. Sistem
penerjemahan yang digunakan adalah sistem berbasis SYSTRAN.
Hasil terjemahan nomina bidang gastronomi pada Google Translate dan Bing
Translator merupakan materi analisis dalam hal pergeseran dan makna yang
tersampaikan.
1.6. Sumber Data
Penulis mengambil nomina di bidang gastronomi khususnya gastronomi
daerah Sulawesi Selatan yang ada pada situs www.palingindonesia.com dan
menggunakan layanan penerjemahan Google Translate dan Bing Translator untuk
kemudian hasilnya diperbandingkan dan dianalisis.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Nomina
Nomina sering juga disebut kata benda. Nomina dapat dilihat dai tiga segi,
yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis, nomina
adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian.
Contohnya: guru, kucing, meja, dan kebangsaan.
Dari segi sintaksisnya, nomina mempunyai ciri-ciri tertentu.
1. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi
subjek, objek, dan pelengkap. Contohnya: ayah mencarikan saya pekerjaan.
2. Nomina dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarannya adalah bukan.
Contohnya: Untuk mengingkarkan kalimat ayah saya guru harus dipakai kata bukan:
Ayah saya bukan guru.
3. Nomina umumnya dapat diikuti oleh objektiva, baik secara langsung maupun
dengan diantarai oleh kata yang. Dengan demikian, buku dan rumah adalah nomina
karena dapat bergabung menjadi buku baru dan rumah mewah atau buku yang baru
dan rumah yang mewah.
7
Dari segi bentuknya, nomina terdiri atas dua macam, yakni (1) Nomina yang
berbentuk kata dasar dan (2) Nomina turunan. Penurunannya dilakukan dengan (a)
Afiksasi, (b) Perulangan, atau (c) Permajemukan.
2.2. Kesalahan
Error atau kesalahan merupakan penyimpangan berbahasa secara sistematis
dan terus-menerus sebagai akibat belum dikuasainya kaidah-kaidah atau norma-
norma bahasa target. (Norish :1983;6-8)
Suatu kesalahan tidak dapat diperbaiki sendiri melainkan diperbaiki oleh
penutur asli atau orang yang menguasai bahasa sasaran dalam suatu teks terjemahan.
Pada setiap analisis kesalahan, tahap pertama yang dilakukan adalah
mengumpulkan sampel bahasa, tahap kedua adalah mengidentifikasikan kesalahan
yang ditemukan dalam sampel bahasa, tahap ketiga adalah deskripsi kesalahan .
Analisis tahap keempat adalah mengklasifikasi kesalahan berdasarkan penyebabnya
(Corder,1971: 227, Brown, 2000: 221)
Tarigan (1995 : 145) mengklasifikasikan kesalahan berbahasa berdasarkan
berbagai taksonomi. Dalam penerjemahan layanan penerjemahan daring ini,
taksonomi kesalahan berbahasanya lebih ke arah Taksonomi Kategori Linguistik.
Yaitu mengkategorikan berdasarkan komponen linguistik atau unsur linguistik
tertentu yang dipengaruhi oleh kesalahan ataupun kesalahan keduanya. Taksonomi
8
kategori linguistik ini terbagi atas 4 yaitu Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan
Leksikon. Namun penulis menemukan hanya ada 2 kecenderungan dalam kesalahan
penerjemahan pada mesin penerjemahan diatas. Diantara lainnya adalah:
a. Sintaksis
Adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frase, klausa, atau kalimat,
serta ketidak tepatan pemakaian partikel
Contoh: Elle es belle, seharusnya Elle est belle.
b. Leksikon
Adalah kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat.
Contoh: Je ne sais pas son nom, seharusnya Je ne connais pas son nom.
2.3. Teknik Penerjemahan
Teknik penerjemahan adalah prosedur untuk menganalisis dan
mengklasifikasikan bagaimana terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan sebagai
satuan lingual. ( Molina & Albir 2002: 509 )
Berikut adalah teknik-teknik penerjemahan menurut Molina & Albir (2002:
509-511) :
1. Adaptasi :
9
Penggantian unsur budaya bahasa sumber dengan unsur budaya yang
memiliki sifat yang sama dalam bahasa sasaran.
2. Amplifikasi :
Memparafrasekan atau mengeksplisitkan suatu informasi yang implisit
dalam bahasa sumber.
3. Peminjaman :
Meminjamkan kata atau ungkapan dari bahasa sumber.
4. Kalkir :
Menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal.
5. Kompensasi :
Menerjemahkan dengan memperkenalkan unsur-unsur informasi atau
pengaruh stilistik teks bahasa sumber di tempat lain dalam teks bahasa
sasaran.
6. Deskripsi :
Menggantiakan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan
fungsi.
10
7. Kreasi Diskursif :
Menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar dari
konteks.
8. Kesepadanan Lazim :
Menggunakan istilah yang sudah lazim.
9. Generalisasi :
Menggunakan istilah yang lebih umum atau netral ( subordinat ke
superordinat ).
10. Penerjemahan Harfiah :
Menerjemahkan sesuatu dengan terjemahan kata demi kata.
11. Modulasi :
Penerjemah mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dalam
kaitannya dengan teks sumber.
12. Partikularisasi :
Menggunakan istilah yang lebih konkrit atau presisi ( superordinat ke
subordinat ) .Teknik ini merupakan kebalikan dari generalisasi.
13. Reduksi :
11
Kebalikan dari teknik amplifikasi. Informasi teks sumber dipadatkan
dalam bahasa sasaran. Teknik ini mirip dengan teknik penghilangan atau
implisitasi.
14. Variasi :
Mengubah unsur-unsur linguistik atau paralinguistik yang mempengaruhi
variasi linguistik.
15. Transposisi :
Mengubah kategori gramatikal pada suatu unit terjemahan. Transposisi
sendiri terbagi menjadi dua :
a. Transposisi Wajib yakni pergeseran yang harus dilakukan untuk menghindari
distorsi makna.
b. Transposisi Bebas yakni pergeseran yang dilakukan untuk memberi penekanan topik
pembicaraan dan menunjukkan preferensi stilistik penerjemahan.
16. Penambahan :
Menambahkan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat
bahasa sumber untuk memperjelas konsep yang hendak disampaikan.
17. Penghilangan :
Menghilangkan informasi yang dirasa tidak penting secara menyeluruh.
12
2.4. Metode Penerjemahan
Metode penerjemahan adalah cara atau proses penerjemahan yang dilakukan
dalam kaitannya dengan tujuan penerjemah. Metode penerjemahan merupakan
pilihan global yang mempengaruhi keseluruhan teks. Pada dasarnya, metode
penerjemahan dipilih sebelum menerjemahkan suatu teks, namun metode
penerjemahan yang terdapat dalam suatu terjemahan dapat dilihat dengan prosedur
atau teknik penerjemahan yang digunakan.
2.3.1 Metode Penerjemahan Kata demi Kata
Metode ini sangat terikat pada tataran kata. Dalam penerjemahannya, penerjemah
hanya mencari padanan kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa
mengaitkan dengan konteks.
2.3.2 Metode Penerjemahan Harfiah
Metode penerjemahan ini memiliki kesamaan dengan metode penerjemahan kata
demi kata namun metode ini berusaha mengubah konstruksi gramatikal bahasa
sumber menjadi konstruksi gramatikal bahasa sasaran.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Teknik Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan mengambil nomina di
bidang gastronomi yang mengalami kesalahan penerjemahan pada laman yang telah
diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing Translator. Penulis
mengklasifikasikan nomina-nomina tersebut sesuai dengan kesalahannya dan
menganalisis dengan membandingkan kedua hasil terjemahan pada Google Translate
dan Bing Translator dengan menggunakan prosedur penerjemahan untuk mengetahui
metode penerjemahan apa yang dihasilkan oleh layanan mesin penerjemahan online.
3.2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah nomina di bidang gastronomi khas Sulawesi
Selatan yang mengalami kesalahan penerjemahan pada laman
www.paling.indonesia.com yang telah diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing
Translator.
14
3.3. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah :
1. Penulis mencari dan mengumpulkan data yang berupa terjemahan
nomina di bidang gastronomi khususnya gastronomi daerah Sulawesi
Selatan yang ada pada situs www.palingindonesia.com yang telah
diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing Translator.
2. Penulis menentukan pokok permasalahan yang akan dibahas.
3. Penulis menyeleksi data yang akan dipakai.
4. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mencari dan
mengumpulkan teori-teori yang berhubungan dengan objek
penelitian. Sebagai tambahan, penulis membuka situs-situs internet
yang berhubungan dengan objek yang akan dianalisis.
5. Penulis menganalisis data yang telah diseleksi sesuai dengan teori
yang telah dikumpulkan.
6. Penulis menarik kesimpulan dari keseluruhan analisis.
15
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1. Kesalahan pada Taksonomi Kategori Linguistik Sintaksis
4.1.1. Data 1
Diambil dari artikel berjudul Cerita Coto karya iPul Gassing tertanggal 04 September 2012
TSu :
Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Makassar tanpa menikmati hidangan
berisi daging...
TSa 1 ( Google Translate ) :
Il se sent incomplet lors d'une visite Makassar, sans profiter de plats
contenant de la viande...
TSa 2 ( Bing Translator ) :
Ne remplissez pas ce ressenti en visitant les Makassar sans saveurs, viandes...
16
4.1.1.1. Analisis Kesalahan
Kesalahan yang terjadi pada data 1 terlihat pada terjemahan TSa 2 yakni tidak
adanya article yang sudah seharusnya ada pada setiap struktur gramatikal pada BSa.
Tambahan –s pada TSa 2 pun menunjukkan kesalahan, karena bentuk pada Tsu
merupakan bentuk tunggal. Penulis tidak menemukan kesalahan dalam bentuk makna
pada data 1, melainkan kesalahan pada struktur gramatikalnya.
4.1.1.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan
TSa 1 TSa 2
daging — la viande daging — viandes
Dalam data 1, hasil terjemahan TSa 1 menunjukkan struktur gramatikal yang
benar dibandingkan TSa 2 ditentukan dari tidak adanya article pada TSa 2 dan
pergeseran yang terjadi pada bentuk tunggal TSu ke dalam bentuk jamak di TSa 2.
Namun pada TSa 2 hal ini bisa juga dikatakan sebagai pergeseran atau transposisi
dari nomina bentuk tunggal ke jamak , karena dalam struktur BSu tidak ditemukan
adanya bentuk jamak. Dalam hal ini, TSa 1 memberikan hasil terjemahan yang benar.
17
4.1.2. Data 2
Diambil dari artikel berjudul Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea karya Akbar
Mangindara tertanggal 10 Juli 2012
TSu :
Ini adalah salah satu minuman khas yang berasa manis...
TSa 1 ( Google Translate ) :
C'est l'une des boissons les signatures au goût sucré...
TSa 2 ( Bing Translator ) :
Il s'agit d'une boisson spéciale que le goût sucrée...
4.1.2.1. Analisis Kesalahan
Kesalahan yang terjadi pada data 2 terlihat pada TSa 1 yakni kata “ khas”
yang seharusnya merupakan satu kesatuan dari nomina “minuman” pun
diterjemahkan terpisah menjadi “les signatures” tanpa adanya konjungsi. Seharusnya
18
apabila diterjemahkan terpisah, terjemahannya menjadi “ C’est l’une des boissons qui
est le signature de ...”. Atau kata “ signature” tersebut diganti menjadi adjektif.
Dalam TSa 2 tidak terjadi kesalahan dalam penerjemahannya secara gramatikal.
4.1.2.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan
TSa 1
Minuman khas – des boissons les signatures
TSa 2
Minuman khas – une boisson spéciale
Terdapat perbedaan penerjemahan dalam kedua TSa, dan kesalahan pun
terjadi dalam penerjemahan TSa 1. Dalam hal ini TSa 2 yang memiliki penerjemahan
paling benar berdasarkan struktur gramatikalnya. Teknik yang digunakan adalah
Amplifikasi, karena kata “khas” dijelaskan kembali maksud atau maknanya pada
kedua TSa.
19
4.2. Kesalahan pada Taksonomi Kategori Linguistik Leksikon
4.2.1. Data 3
Diambil dari artikel berjudul Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea karya Akbar
Mangindara tertanggal 10 Juli 2012
TSu:
...minuman Ballo Tanning bukanlah hal yang baru lagi.
TSa 1 ( Google Translate ) :
...boit Ballo bronzage n'est pas plus nouveau.
TSa 2 ( Bing Translator ) :
... boisson Ballo bronzage n'est pas nouveau plus.
4.2.1.1 Analisis Kesalahan
Kesalahan yang terjadi pada kedua TSa ditunjukkan dari “Tanning” yang
merupakan kesatuan nomina dari kata TSu yaitu “ Ballo Tanning”. “Tanning”
diterjemahkan secara terpisah oleh kedua layanan mesin penerjemahan daring ini
menjadi “ Bronzage”. Layanan penerjemahan ini mengidentifikasikan Tanning
20
sebagai kata dari Bahasa Inggris yang bermakna pemanyakan Pemilihan kata yang
kurang tepat dalam penerjemahan ini dapat menyimpangkan makna sesungguhnya.
4.2.1.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan
TSa 1 Tsa 2
Ballo Tanning – Ballo Bronzage Ballo Tanning – Ballo Bronzage
Kedua TSa tidak menunjukkan perbedaan dalam penerjemahan data 3. Kedua
hasil terjemahan sama-sama menunjukkan kesalahan dalam penerjemahannya.
Teknik yang digunakan adalah penerjemahan harfiah. Penerjemahan dilakukan kata
demi kata.
21
4.2.2. Data 4
Diambil dari artikel berjudul Lezatnya Pallu Butung karya Akbar Mangindara tertanggal 16
Agustus 2012
TSu :
...yang juga cukup terkenal selain coto Makassar, pallu basa...
TSa 1 ( Google Translate ) :
...qui sont également très populaires, en plus de coto Makassar, Pallu de
base...
Tsa 2 ( Bing Translator ) :
...aussi très célèbres outre coto Makassar, pallu alcaline...
4.2.2.1. Analisis Kesalahan
Kesalahan terjadi pada kedua TSa. Ditunjukkan pada terjemahan “ Basa” yang
merupakan kesatuan nomina pada “Pallu Basa”. TSa 1 menerjemahkan basa
menjadi “base” yang berarti ...., dan TSa 2 menerjemahkan menjadi
“alcaline” yang berarti..... Penggunaan kata untuk menerjemahkan kata “
Basa” pada kedua TSa tidaklah tepat dan makna sesungguhnya tidak
tersampaikan.
22
4.2.2.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan
TSa 1 TSa 2
Pallu basa — Pallu de base Pallu basa — Pallu alcaline
Kedua TSa sama-sama menunjukkan kesalahan dalam penerjemahan sehingga
dapat menyebabkan misintrepretasi. Dalam data 4 ini, teknik penerjemahan
yang digunakan adalah penerjemahan harfiah. Terlihat dari penerjemahan
kedua mesin penerjemah yang menerjemahkan kesatuan nomina Pallu Basa
menjadi Pallu de base dan Pallu alcaline.
23
DAFTAR PUSTAKA
Albir, A.H and Molina, L. 2002. Translation Technique Revisited: A
Dynamic and Functionalist Approach
Moeliono. Anton. 1988. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Silalahi, Roswita. 2009. Teknik, Ideologi, dan Metode Penerjemahan pada
Teks Terjemahan Medical Surgical Nursing. Disertasi
SITOGRAFI
http://palingindonesia.com/kuliner (diakses pada 15 Juli 2012)
http://wikipedia.com (diakses pada 17 Juli 2012)
http://kamusbahasaindonesia.org (diakses pada 16 Juli 2012)
http://sederet.com (diakses pada 17 Juli 2012)
http://www.larousse.com/en/dictionaries/french/ (diakses pada 16 Juli 2012)
24
LAMPIRAN DATA
Nomina dalam Bidang Gastronomi
Cerita Coto
No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. Coto Makassar Coto Makassar Coto Makassar2. daging la viande viandes3. jeroan des abats abats4. coto Coto Coto5. konro konro konro6. sop saudara sop frère le frère du POS7. pallubasa pallubasa pallubasa8. pisang ijo bananes vertes OIJ banane9. ikan bakar des poissons grillés poisson grillé10. usus intestin un côlon11. jantung le cœur coeur12. hati le foie foie13. limpah les riches nantis14. paru les poumons poumon15. bumbu standar la gamme standard la gamme standard16. bawang merah l'oignon oignon17. bawang putih ail ail18. sereh citronnelle citronnelle19. laos le galanga galanga20. ketumbar la coriandre coriandre21. jintan le cumin cumin22. garam halus le sel, raffinés sel23. daun salam feuilles de laurier Laurier24. kacang les noix noix25. jeruk nipis le jus de citron chaux26. Kuah la sauce La sauce27. air beras l'eau de riz riz d'eau28. ketupat un diamant ketupat29. pizza une pizza une pizza30. topping garniture garniture31. daun kelapa la noix de coco feuilles de cocotier32. daun pandan feuilles de pandanus feuilles de pandanus33. jeruk nipis la chaux chaux
25
Nomina dalam Bidang Gastronomi
Dange: Kue Khas Bugis Makassar, Rasa Dari Kota Pangkep
No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. ikan bandeng chanidés chanos2. SOP Saudara IPO frère SOP frère3. Dange Dange Dange4. kue gâteau gâteau5. ikan bolu bakar les gâteaux de
poisson grillégâteau de poisson grillé
6. kue Baroncong tarte Baroncong Gâteau Baroncong7. beras ketan hitam riz gluant noir riz gluant noir8. parutan kelapa muda noix de coco râpée noix de coco râpé9. gula merah le sucre brun sucre de palme10. daun pisang une feuille de
bananierfeuilles de bananier
Nomina dalam Bidang Gastronomi
Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea
No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. minuman boit boisson2. Ballo Tanning Ballo bronzage Ballo bronzage3. minuman khas l'une des boissons les
signaturesune boisson spéciale
4. pohon lontar des palmiers l'arbre ainsi5. Pohon lontar Palmiers Arbre de Palmyre6. panganan en-cas panganan7. gula merah le sucre brun le sucre brun8. permen kulit
jagungla balle bonbons au maïs
le maïs de Candy
9. tenteng tenteng tenteng de la peau
26
10. lammang lammang lammang11. beras riz riz12 bambu du bambou bambou13. telur asin oeuf salé salé des œufs.
Nomina dalam Bidang Gastronomi
Menggugah Selera : Sayur Santan Daun Kelor Kacang Hijau
No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. Sayur santan daun
kelor kacang hijauLait végétal de feuilles de moringa haricots verts
Haricots verts kelor de légumes avec des feuilles de cocotier
2. makanan khas des aliments traditionnels
des aliments typiques
3. Daun kelor Les feuilles de Moringa
Feuilles kelor
4. Santan lait de coco lait de noix de coco5. siung bawang merah oignons de
printempsoignon
6. siung bawang putih gousses d'ail d'ail7. kacang Hijau vert haricots Haricots verts8. Garam Sel Sel9. kacang hijau les haricots verts les haricots verts10. daun kelor les feuilles de
Moringales feuilles kelor
11. irisan bawang merah lamelles d'oignon rouge
en tranches oignons
12. bawang putih l'ail l'ail13. santan le lait de coco lait de coco14. sayur santan daun
kelordes légumes noix de coco feuilles de moringa
légumes feuilles kelor
15. ikan goreng du poisson frit poissons frits16. ikan bakar poisson grillé poisson grillés17. tempe goreng le tempeh frit tempeh frit
27
Nomina dalam Bidang Gastronomi
Lezatnya Pallu Butung
No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. makanan khas Un alimentaires
typiquesdes aliments typiques
1. coto Makassar coto Makassar coto Makassar2. pallu basa Pallu de base pallu alcaline3. pisang ijo les bananes vertes les bananes OIJ4. Pallu Butung Butung Pallu Pallu Butung5. tepung beras farine de riz farine de riz6. santan le lait de coco lait de coco7. gula pasir le sucre le sucre cristallisé8. daun pandan pandan feuille feuilles de pandan9. vanili la vanille vanille10. garam le sel sel11. pisang raja le plantain morceaux les morceaux de
plantain12. sirup de sirop un sirop13. pemanis des édulcorants les édulcorants
28