proposal skripsi ii

41
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerjemahan adalah suatu kegiatan penyampaian pesan kepada penerima pesan, dalam hal ini yakni pembaca suatu terjemahan. Larson (1984:3-4) menggambarkan proses penerjemahan sebagai rentetan kegiatan dari memahami makna teks yang diterjemahkan sampai pengungkapan kembali makna dalam teks terjemahan. Jadi, penerjemahan ditujukan untuk mengungkapkan makna dalam bahasa sumber ke bahasa sasaran agar dapat dimengerti oleh pembaca suatu terjemahan. Penerjemahan sendiri bukanlah hal yang baru di dalam dunia penulisan. Sejarah mengatakan bahwa teori tentang 1

Upload: addiviakarina

Post on 04-Aug-2015

162 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Skripsi II

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penerjemahan adalah suatu kegiatan penyampaian pesan kepada penerima

pesan, dalam hal ini yakni pembaca suatu terjemahan. Larson (1984:3-4)

menggambarkan proses penerjemahan sebagai rentetan kegiatan dari memahami

makna teks yang diterjemahkan sampai pengungkapan kembali makna dalam teks

terjemahan. Jadi, penerjemahan ditujukan untuk mengungkapkan makna dalam

bahasa sumber ke bahasa sasaran agar dapat dimengerti oleh pembaca suatu

terjemahan.

Penerjemahan sendiri bukanlah hal yang baru di dalam dunia penulisan.

Sejarah mengatakan bahwa teori tentang penerjemahan pada awalnya telah diterapkan

oleh Cicero dan Horace sejak jaman sebelum masehi. Dan seiring dengan berjalannya

waktu, teori-teori mengenai penerjemahan pun mulai bermunculan. Penerjemahan

pun menjadi sebuah ilmu, dimana seseorang yang bertindak untuk menerjemahkan,

yang disebut dengan penerjemah, harus menguasainya dengan baik agar tidak

1

Page 2: Proposal Skripsi II

terjadinya kesalahan dalam mengalihkan makna dari satu bahasa ke bahasa yang

lainnya.

Dewasa ini kita dapat menemukan terjemahan dimana saja karena

keingintahuan dan kehausan akan pengetahuan manusia yang bertambah seiring

dengan perkembangan jaman. Karena itu, dibutuhkan suatu terjemahan yang dapat

memfasilitasi keinginan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan memuaskan

keingintahuan.

Sesuai dengan kebutuhan manusia modern, mulailah diciptakan sebuah mesin

penerjemahan yang bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengalihkan suatu

bahasa ke bahasa yang dikehendakinya.

Berawal dari suatu perangkat lunak yang dapat menerjemahkan kata demi

kata maupun frase demi frase, saat ini sudah mulai dikenal suatu layanan

penerjemahan secara daring yang dapat menerjemahkan kata, kalimat, teks bahkan

laman tertentu. Dua dari mesin penerjemahan daring yang dikenal oleh masyarakat

pada saat ini adalah Google Translate atau Google Terjemahan dan Bing Translator (

dahulu dikenal dengan Yahoo! Babel Fish ).

Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa mesin belum dapat menandingi

kemampuan otak manusia, berbagai macam kekeliruan dalam mengalihbahasakan

pun ditemukan dari hasil terjemahan kedua layanan penerjemahan daring ini.

2

Page 3: Proposal Skripsi II

Pada dasarnya, layanan penerjemahan daring yang beredar di laman-laman

internet hanya menghasilkan suatu terjemahan yang tidak sesuai dengan kaidah tata

bahasa sasaran.

Menurut Edward Burnett Taylor, budaya merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

sebagai anggota masyarakat. Newmark (1988: 94) juga berkata bahwa budaya adalah

cara hidup dan perwujudannya yang bersifat unik bagi suatu komunitas yang

menggunakan suatu bahasa tertentu sebagai sarana berekspresi.

Bila kita berbicara tentang budaya, tentunya secara otomatis kita akan

terbayang akan “Makanan”. Karena makanan adalah salah satu unsur penting dalam

suatu kebudayaan. Perbedaan yang terjadi antara satu budaya dengan budaya lainnya

( dalam kasus ini, di bidang makanan ) menjadikan suatu tantangan dalam

penerjemahan. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk membandingkan

keakuratan pada hasil terjemahan Google Translate dan Bing Translator, khususnya

penerjemahan pada nomina di bidang gastronomi pada Bahasa Indonesia ke Bahasa

Perancis yang terdapat dalam teks informatif khususnya makanan khas Sulawesi

Selatan pada laman kuliner situs www.palingindonesia.com ke dalam sebuah skripsi

dengan judul « Perbandingan Terjemahan Nomina di Bidang Gastronomi yang

Dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator ».

3

Page 4: Proposal Skripsi II

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam hasil terjemahan situs www.palingindonesia.com pada rubrik kuliner

yang dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator, penulis menemukan

sejumlah kesalahan penerjemahan yang kemudian akan diperbandingkan. Sehingga

beberapa masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Kesalahan dalam bentuk apa sajakah yang terjadi pada nomina di bidang

gastronomi pada laman kuliner situs www.palingindonesia.com dalam

terjemahan Google Translate dan Bing Translator?

2. Metode penerjemahan apakah yang terlihat dari kedua layanan

penerjemahan tersebut berdasarkan data yang telah dianalisis?

3. Hasil terjemahan manakah dari kedua layanan penerjemahan tersebut yang

lebih akurat dinilai dari presentase kesalahan yang terjadi dari seluruh data

yang tersaji?

4

Page 5: Proposal Skripsi II

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui kesalahan dalam bentuk apa saja yang terjadi pada terjemahan nomina di

bidang gastronomi yang dihasilkan oleh Google Translate dan Bing Translator dan

mengetahui metode penerjemahannya dan hasil terjemahan manakah dari kedua

layanan penerjemahan tersebut yang lebih benar.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan dalam

bidang sintaksis mengenai tata bahasa dan menambah wawasan pengetahuan serta

informasi dalam penggunaan layanan penerjemahan daring.

1.5. Kerangka Pemikiran

Penggunaan layanan penerjemahan daring saat ini sudah umum digunakan

demi kepentingan pribadi publik maupun individu seiring dengan perkembangan

teknologi. Namun masih banyak ditemukan kekeliruan dalam hasil terjemahan dari

layanan alihbahasa tersebut yang dapat menyesatkan para pengguna.

Google Translate adalah layanan mesin penerjemahan statistikal yang

diciptakan oleh Google Inc. untuk mengalihbahasakan teks tertulis dari satu bahasa

5

Page 6: Proposal Skripsi II

ke bahasa lainnya secara cuma-cuma. Google Translate menggunakan sistem berbasis

API untuk mesin penerjemahannya.

Bing Translator adalah layanan mesin penerjemahan gratis yang diciptakan

oleh Microscoft untuk menerjemahkan teks, kalimat, frasa ataupun kata. Sistem

penerjemahan yang digunakan adalah sistem berbasis SYSTRAN.

Hasil terjemahan nomina bidang gastronomi pada Google Translate dan Bing

Translator merupakan materi analisis dalam hal pergeseran dan makna yang

tersampaikan.

1.6.  Sumber Data

Penulis mengambil nomina di bidang gastronomi khususnya gastronomi

daerah Sulawesi Selatan yang ada pada situs www.palingindonesia.com dan

menggunakan layanan penerjemahan Google Translate dan Bing Translator untuk

kemudian hasilnya diperbandingkan dan dianalisis.

6

Page 7: Proposal Skripsi II

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Nomina

Nomina sering juga disebut kata benda. Nomina dapat dilihat dai tiga segi,

yakni segi semantis, segi sintaksis, dan segi bentuk. Dari segi semantis, nomina

adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, konsep atau pengertian.

Contohnya: guru, kucing, meja, dan kebangsaan.

Dari segi sintaksisnya, nomina mempunyai ciri-ciri tertentu.

1. Dalam kalimat yang predikatnya verba, nomina cenderung menduduki fungsi

subjek, objek, dan pelengkap. Contohnya: ayah mencarikan saya pekerjaan.

2. Nomina dapat diingkarkan dengan kata tidak. Kata pengingkarannya adalah bukan.

Contohnya: Untuk mengingkarkan kalimat ayah saya guru harus dipakai kata bukan:

Ayah saya bukan guru.

3. Nomina umumnya dapat diikuti oleh objektiva, baik secara langsung maupun

dengan diantarai oleh kata yang. Dengan demikian, buku dan rumah adalah nomina

karena dapat bergabung menjadi buku baru dan rumah mewah atau buku yang baru

dan rumah yang mewah.

7

Page 8: Proposal Skripsi II

Dari segi bentuknya, nomina terdiri atas dua macam, yakni (1) Nomina yang

berbentuk kata dasar dan (2) Nomina turunan. Penurunannya dilakukan dengan (a)

Afiksasi, (b) Perulangan, atau (c) Permajemukan.

2.2. Kesalahan

Error atau kesalahan merupakan penyimpangan berbahasa secara sistematis

dan terus-menerus sebagai akibat belum dikuasainya kaidah-kaidah atau norma-

norma bahasa target. (Norish :1983;6-8)

Suatu kesalahan tidak dapat diperbaiki sendiri melainkan diperbaiki oleh

penutur asli atau orang yang menguasai bahasa sasaran dalam suatu teks terjemahan.

Pada setiap analisis kesalahan, tahap pertama yang dilakukan adalah

mengumpulkan sampel bahasa, tahap kedua adalah mengidentifikasikan kesalahan

yang ditemukan dalam sampel bahasa, tahap ketiga adalah deskripsi kesalahan .

Analisis tahap keempat adalah mengklasifikasi kesalahan berdasarkan penyebabnya

(Corder,1971: 227, Brown, 2000: 221)

Tarigan (1995 : 145) mengklasifikasikan kesalahan berbahasa berdasarkan

berbagai taksonomi. Dalam penerjemahan layanan penerjemahan daring ini,

taksonomi kesalahan berbahasanya lebih ke arah Taksonomi Kategori Linguistik.

Yaitu mengkategorikan berdasarkan komponen linguistik atau unsur linguistik

tertentu yang dipengaruhi oleh kesalahan ataupun kesalahan keduanya. Taksonomi

8

Page 9: Proposal Skripsi II

kategori linguistik ini terbagi atas 4 yaitu Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan

Leksikon. Namun penulis menemukan hanya ada 2 kecenderungan dalam kesalahan

penerjemahan pada mesin penerjemahan diatas. Diantara lainnya adalah:

a. Sintaksis

Adalah kesalahan atau penyimpangan struktur frase, klausa, atau kalimat,

serta ketidak tepatan pemakaian partikel

Contoh: Elle es belle, seharusnya Elle est belle.

b. Leksikon

Adalah kesalahan memakai kata yang tidak atau kurang tepat.

Contoh: Je ne sais pas son nom, seharusnya Je ne connais pas son nom.

2.3. Teknik Penerjemahan

Teknik penerjemahan adalah prosedur untuk menganalisis dan

mengklasifikasikan bagaimana terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan sebagai

satuan lingual. ( Molina & Albir 2002: 509 )

Berikut adalah teknik-teknik penerjemahan menurut Molina & Albir (2002:

509-511) :

1. Adaptasi :

9

Page 10: Proposal Skripsi II

Penggantian unsur budaya bahasa sumber dengan unsur budaya yang

memiliki sifat yang sama dalam bahasa sasaran.

2. Amplifikasi :

Memparafrasekan atau mengeksplisitkan suatu informasi yang implisit

dalam bahasa sumber.

3. Peminjaman :

Meminjamkan kata atau ungkapan dari bahasa sumber.

4. Kalkir :

Menerjemahkan frasa bahasa sumber secara literal.

5. Kompensasi :

Menerjemahkan dengan memperkenalkan unsur-unsur informasi atau

pengaruh stilistik teks bahasa sumber di tempat lain dalam teks bahasa

sasaran.

6. Deskripsi :

Menggantiakan sebuah istilah atau ungkapan dengan deskripsi bentuk dan

fungsi.

10

Page 11: Proposal Skripsi II

7. Kreasi Diskursif :

Menampilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga atau keluar dari

konteks.

8. Kesepadanan Lazim :

Menggunakan istilah yang sudah lazim.

9. Generalisasi :

Menggunakan istilah yang lebih umum atau netral ( subordinat ke

superordinat ).

10. Penerjemahan Harfiah :

Menerjemahkan sesuatu dengan terjemahan kata demi kata.

11. Modulasi :

Penerjemah mengubah sudut pandang, fokus atau kategori kognitif dalam

kaitannya dengan teks sumber.

12. Partikularisasi :

Menggunakan istilah yang lebih konkrit atau presisi ( superordinat ke

subordinat ) .Teknik ini merupakan kebalikan dari generalisasi.

13. Reduksi :

11

Page 12: Proposal Skripsi II

Kebalikan dari teknik amplifikasi. Informasi teks sumber dipadatkan

dalam bahasa sasaran. Teknik ini mirip dengan teknik penghilangan atau

implisitasi.

14. Variasi :

Mengubah unsur-unsur linguistik atau paralinguistik yang mempengaruhi

variasi linguistik.

15. Transposisi :

Mengubah kategori gramatikal pada suatu unit terjemahan. Transposisi

sendiri terbagi menjadi dua :

a. Transposisi Wajib yakni pergeseran yang harus dilakukan untuk menghindari

distorsi makna.

b. Transposisi Bebas yakni pergeseran yang dilakukan untuk memberi penekanan topik

pembicaraan dan menunjukkan preferensi stilistik penerjemahan.

16. Penambahan :

Menambahkan informasi yang pada dasarnya tidak ada dalam kalimat

bahasa sumber untuk memperjelas konsep yang hendak disampaikan.

17. Penghilangan :

Menghilangkan informasi yang dirasa tidak penting secara menyeluruh.

12

Page 13: Proposal Skripsi II

2.4. Metode Penerjemahan

Metode penerjemahan adalah cara atau proses penerjemahan yang dilakukan

dalam kaitannya dengan tujuan penerjemah. Metode penerjemahan merupakan

pilihan global yang mempengaruhi keseluruhan teks. Pada dasarnya, metode

penerjemahan dipilih sebelum menerjemahkan suatu teks, namun metode

penerjemahan yang terdapat dalam suatu terjemahan dapat dilihat dengan prosedur

atau teknik penerjemahan yang digunakan.

2.3.1 Metode Penerjemahan Kata demi Kata

Metode ini sangat terikat pada tataran kata. Dalam penerjemahannya, penerjemah

hanya mencari padanan kata bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran tanpa

mengaitkan dengan konteks.

2.3.2 Metode Penerjemahan Harfiah

Metode penerjemahan ini memiliki kesamaan dengan metode penerjemahan kata

demi kata namun metode ini berusaha mengubah konstruksi gramatikal bahasa

sumber menjadi konstruksi gramatikal bahasa sasaran.

13

Page 14: Proposal Skripsi II

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Teknik Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode komparatif dengan mengambil nomina di

bidang gastronomi yang mengalami kesalahan penerjemahan pada laman yang telah

diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing Translator. Penulis

mengklasifikasikan nomina-nomina tersebut sesuai dengan kesalahannya dan

menganalisis dengan membandingkan kedua hasil terjemahan pada Google Translate

dan Bing Translator dengan menggunakan prosedur penerjemahan untuk mengetahui

metode penerjemahan apa yang dihasilkan oleh layanan mesin penerjemahan online.

3.2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah nomina di bidang gastronomi khas Sulawesi

Selatan yang mengalami kesalahan penerjemahan pada laman

www.paling.indonesia.com yang telah diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing

Translator.

14

Page 15: Proposal Skripsi II

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah :

1. Penulis mencari dan mengumpulkan data yang berupa terjemahan

nomina di bidang gastronomi khususnya gastronomi daerah Sulawesi

Selatan yang ada pada situs www.palingindonesia.com yang telah

diterjemahkan oleh Google Translate dan Bing Translator.

2. Penulis menentukan pokok permasalahan yang akan dibahas.

3. Penulis menyeleksi data yang akan dipakai.

4. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mencari dan

mengumpulkan teori-teori yang berhubungan dengan objek

penelitian. Sebagai tambahan, penulis membuka situs-situs internet

yang berhubungan dengan objek yang akan dianalisis.

5. Penulis menganalisis data yang telah diseleksi sesuai dengan teori

yang telah dikumpulkan.

6. Penulis menarik kesimpulan dari keseluruhan analisis.

15

Page 16: Proposal Skripsi II

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1. Kesalahan pada Taksonomi Kategori Linguistik Sintaksis

4.1.1. Data 1

Diambil dari artikel berjudul Cerita Coto karya iPul Gassing tertanggal 04 September 2012

TSu :

Tak lengkap rasanya bila berkunjung ke Makassar tanpa menikmati hidangan

berisi daging...

TSa 1 ( Google Translate ) :

Il se sent incomplet lors d'une visite Makassar, sans profiter de plats

contenant de la viande...

TSa 2 ( Bing Translator ) :

Ne remplissez pas ce ressenti en visitant les Makassar sans saveurs, viandes...

16

Page 17: Proposal Skripsi II

4.1.1.1. Analisis Kesalahan

Kesalahan yang terjadi pada data 1 terlihat pada terjemahan TSa 2 yakni tidak

adanya article yang sudah seharusnya ada pada setiap struktur gramatikal pada BSa.

Tambahan –s pada TSa 2 pun menunjukkan kesalahan, karena bentuk pada Tsu

merupakan bentuk tunggal. Penulis tidak menemukan kesalahan dalam bentuk makna

pada data 1, melainkan kesalahan pada struktur gramatikalnya.

4.1.1.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan

TSa 1 TSa 2

daging — la viande daging — viandes

Dalam data 1, hasil terjemahan TSa 1 menunjukkan struktur gramatikal yang

benar dibandingkan TSa 2 ditentukan dari tidak adanya article pada TSa 2 dan

pergeseran yang terjadi pada bentuk tunggal TSu ke dalam bentuk jamak di TSa 2.

Namun pada TSa 2 hal ini bisa juga dikatakan sebagai pergeseran atau transposisi

dari nomina bentuk tunggal ke jamak , karena dalam struktur BSu tidak ditemukan

adanya bentuk jamak. Dalam hal ini, TSa 1 memberikan hasil terjemahan yang benar.

17

Page 18: Proposal Skripsi II

4.1.2. Data 2

Diambil dari artikel berjudul Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea karya Akbar

Mangindara tertanggal 10 Juli 2012

TSu :

Ini adalah salah satu minuman khas yang berasa manis...

TSa 1 ( Google Translate ) :

C'est l'une des boissons les signatures au goût sucré...

TSa 2 ( Bing Translator ) :

Il s'agit d'une boisson spéciale que le goût sucrée...

4.1.2.1. Analisis Kesalahan

Kesalahan yang terjadi pada data 2 terlihat pada TSa 1 yakni kata “ khas”

yang seharusnya merupakan satu kesatuan dari nomina “minuman” pun

diterjemahkan terpisah menjadi “les signatures” tanpa adanya konjungsi. Seharusnya

18

Page 19: Proposal Skripsi II

apabila diterjemahkan terpisah, terjemahannya menjadi “ C’est l’une des boissons qui

est le signature de ...”. Atau kata “ signature” tersebut diganti menjadi adjektif.

Dalam TSa 2 tidak terjadi kesalahan dalam penerjemahannya secara gramatikal.

4.1.2.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan

TSa 1

Minuman khas – des boissons les signatures

TSa 2

Minuman khas – une boisson spéciale

Terdapat perbedaan penerjemahan dalam kedua TSa, dan kesalahan pun

terjadi dalam penerjemahan TSa 1. Dalam hal ini TSa 2 yang memiliki penerjemahan

paling benar berdasarkan struktur gramatikalnya. Teknik yang digunakan adalah

Amplifikasi, karena kata “khas” dijelaskan kembali maksud atau maknanya pada

kedua TSa.

19

Page 20: Proposal Skripsi II

4.2. Kesalahan pada Taksonomi Kategori Linguistik Leksikon

4.2.1. Data 3

Diambil dari artikel berjudul Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea karya Akbar

Mangindara tertanggal 10 Juli 2012

TSu:

...minuman Ballo Tanning bukanlah hal yang baru lagi.

TSa 1 ( Google Translate ) :

...boit Ballo bronzage n'est pas plus nouveau.

TSa 2 ( Bing Translator ) :

... boisson Ballo bronzage n'est pas nouveau plus.

4.2.1.1 Analisis Kesalahan

Kesalahan yang terjadi pada kedua TSa ditunjukkan dari “Tanning” yang

merupakan kesatuan nomina dari kata TSu yaitu “ Ballo Tanning”. “Tanning”

diterjemahkan secara terpisah oleh kedua layanan mesin penerjemahan daring ini

menjadi “ Bronzage”. Layanan penerjemahan ini mengidentifikasikan Tanning

20

Page 21: Proposal Skripsi II

sebagai kata dari Bahasa Inggris yang bermakna pemanyakan Pemilihan kata yang

kurang tepat dalam penerjemahan ini dapat menyimpangkan makna sesungguhnya.

4.2.1.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan

TSa 1 Tsa 2

Ballo Tanning – Ballo Bronzage Ballo Tanning – Ballo Bronzage

Kedua TSa tidak menunjukkan perbedaan dalam penerjemahan data 3. Kedua

hasil terjemahan sama-sama menunjukkan kesalahan dalam penerjemahannya.

Teknik yang digunakan adalah penerjemahan harfiah. Penerjemahan dilakukan kata

demi kata.

21

Page 22: Proposal Skripsi II

4.2.2. Data 4

Diambil dari artikel berjudul Lezatnya Pallu Butung karya Akbar Mangindara tertanggal 16

Agustus 2012

TSu :

...yang juga cukup terkenal selain coto Makassar, pallu basa...

TSa 1 ( Google Translate ) :

...qui sont également très populaires, en plus de coto Makassar, Pallu de

base...

Tsa 2 ( Bing Translator ) :

...aussi très célèbres outre coto Makassar, pallu alcaline...

4.2.2.1. Analisis Kesalahan

Kesalahan terjadi pada kedua TSa. Ditunjukkan pada terjemahan “ Basa” yang

merupakan kesatuan nomina pada “Pallu Basa”. TSa 1 menerjemahkan basa

menjadi “base” yang berarti ...., dan TSa 2 menerjemahkan menjadi

“alcaline” yang berarti..... Penggunaan kata untuk menerjemahkan kata “

Basa” pada kedua TSa tidaklah tepat dan makna sesungguhnya tidak

tersampaikan.

22

Page 23: Proposal Skripsi II

4.2.2.2. Teknik Penerjemahan dan Perbandingan

TSa 1 TSa 2

Pallu basa — Pallu de base Pallu basa — Pallu alcaline

Kedua TSa sama-sama menunjukkan kesalahan dalam penerjemahan sehingga

dapat menyebabkan misintrepretasi. Dalam data 4 ini, teknik penerjemahan

yang digunakan adalah penerjemahan harfiah. Terlihat dari penerjemahan

kedua mesin penerjemah yang menerjemahkan kesatuan nomina Pallu Basa

menjadi Pallu de base dan Pallu alcaline.

23

Page 24: Proposal Skripsi II

DAFTAR PUSTAKA

Albir, A.H and Molina, L. 2002. Translation Technique Revisited: A

Dynamic and Functionalist Approach

Moeliono. Anton. 1988. Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka

Silalahi, Roswita. 2009. Teknik, Ideologi, dan Metode Penerjemahan pada

Teks Terjemahan Medical Surgical Nursing. Disertasi

SITOGRAFI

http://palingindonesia.com/kuliner (diakses pada 15 Juli 2012)

http://wikipedia.com (diakses pada 17 Juli 2012)

http://kamusbahasaindonesia.org (diakses pada 16 Juli 2012)

http://sederet.com (diakses pada 17 Juli 2012)

http://www.larousse.com/en/dictionaries/french/ (diakses pada 16 Juli 2012)

24

Page 25: Proposal Skripsi II

LAMPIRAN DATA

Nomina dalam Bidang Gastronomi

Cerita Coto

No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. Coto Makassar Coto Makassar Coto Makassar2. daging la viande viandes3. jeroan des abats abats4. coto Coto Coto5. konro konro konro6. sop saudara sop frère le frère du POS7. pallubasa pallubasa pallubasa8. pisang ijo bananes vertes OIJ banane9. ikan bakar des poissons grillés poisson grillé10. usus intestin un côlon11. jantung le cœur coeur12. hati le foie foie13. limpah les riches nantis14. paru les poumons poumon15. bumbu standar la gamme standard la gamme standard16. bawang merah l'oignon oignon17. bawang putih ail ail18. sereh citronnelle citronnelle19. laos le galanga galanga20. ketumbar la coriandre coriandre21. jintan le cumin cumin22. garam halus le sel, raffinés sel23. daun salam feuilles de laurier Laurier24. kacang les noix noix25. jeruk nipis le jus de citron chaux26. Kuah la sauce La sauce27. air beras l'eau de riz riz d'eau28. ketupat un diamant ketupat29. pizza une pizza une pizza30. topping garniture garniture31. daun kelapa la noix de coco feuilles de cocotier32. daun pandan feuilles de pandanus feuilles de pandanus33. jeruk nipis la chaux chaux

25

Page 26: Proposal Skripsi II

Nomina dalam Bidang Gastronomi

Dange: Kue Khas Bugis Makassar, Rasa Dari Kota Pangkep

No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. ikan bandeng chanidés chanos2. SOP Saudara IPO frère SOP frère3. Dange Dange Dange4. kue gâteau gâteau5. ikan bolu bakar les gâteaux de

poisson grillégâteau de poisson grillé

6. kue Baroncong tarte Baroncong Gâteau Baroncong7. beras ketan hitam riz gluant noir riz gluant noir8. parutan kelapa muda noix de coco râpée noix de coco râpé9. gula merah le sucre brun sucre de palme10. daun pisang une feuille de

bananierfeuilles de bananier

Nomina dalam Bidang Gastronomi

Ballo Tanning Pelepas Dahaga Di Butta Turatea

No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. minuman boit boisson2. Ballo Tanning Ballo bronzage Ballo bronzage3. minuman khas l'une des boissons les

signaturesune boisson spéciale

4. pohon lontar des palmiers l'arbre ainsi5. Pohon lontar Palmiers Arbre de Palmyre6. panganan en-cas panganan7. gula merah le sucre brun le sucre brun8. permen kulit

jagungla balle bonbons au maïs

le maïs de Candy

9. tenteng tenteng tenteng de la peau

26

Page 27: Proposal Skripsi II

10. lammang lammang lammang11. beras riz riz12 bambu du bambou bambou13. telur asin oeuf salé salé des œufs.

Nomina dalam Bidang Gastronomi

Menggugah Selera : Sayur Santan Daun Kelor Kacang Hijau

No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. Sayur santan daun

kelor kacang hijauLait végétal de feuilles de moringa haricots verts

Haricots verts kelor de légumes avec des feuilles de cocotier

2. makanan khas des aliments traditionnels

des aliments typiques

3. Daun kelor Les feuilles de Moringa

Feuilles kelor

4. Santan lait de coco lait de noix de coco5. siung bawang merah oignons de

printempsoignon

6. siung bawang putih gousses d'ail d'ail7. kacang Hijau vert haricots Haricots verts8. Garam Sel Sel9. kacang hijau les haricots verts les haricots verts10. daun kelor les feuilles de

Moringales feuilles kelor

11. irisan bawang merah lamelles d'oignon rouge

en tranches oignons

12. bawang putih l'ail l'ail13. santan le lait de coco lait de coco14. sayur santan daun

kelordes légumes noix de coco feuilles de moringa

légumes feuilles kelor

15. ikan goreng du poisson frit poissons frits16. ikan bakar poisson grillé poisson grillés17. tempe goreng le tempeh frit tempeh frit

27

Page 28: Proposal Skripsi II

Nomina dalam Bidang Gastronomi

Lezatnya Pallu Butung

No. Teks Sumber Google Translate Bing Translator1. makanan khas Un alimentaires

typiquesdes aliments typiques

1. coto Makassar coto Makassar coto Makassar2. pallu basa Pallu de base pallu alcaline3. pisang ijo les bananes vertes les bananes OIJ4. Pallu Butung Butung Pallu Pallu Butung5. tepung beras farine de riz farine de riz6. santan le lait de coco lait de coco7. gula pasir le sucre le sucre cristallisé8. daun pandan pandan feuille feuilles de pandan9. vanili la vanille vanille10. garam le sel sel11. pisang raja le plantain morceaux les morceaux de

plantain12. sirup de sirop un sirop13. pemanis des édulcorants les édulcorants

28