proposal sidang transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

30
Transformasi Spasial dan Sosial Ekonomi pada Kawasan Sekitar Permukiman Skala Besar di Peri-Urban Jakarta (Studi Kasus: Kawasan Sekitar Kota Satelit Bintaro Jaya, Kota Tangerang Selatan) SIDANG PROPOSAL TESIS Shahnaz Acrydiena

Upload: shahnaz-acrydiena

Post on 19-Jun-2015

783 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Transformasi Spasial dan Sosial Ekonomi pada Kawasan

Sekitar Permukiman Skala Besar di Peri-Urban Jakarta

(Studi Kasus: Kawasan Sekitar Kota Satelit Bintaro Jaya,

Kota Tangerang Selatan)

SIDANG PROPOSAL TESIS

Shahnaz Acrydiena

Page 2: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

• LATAR BELAKANG

• Tujuan, sasaran, dan manfaat

• Ruang lingkup penelitian

• Gambaran umum wilayah studi

• Sintesis teori

• METODOLOGI

• Kebutuhan Data

• Teknik Pengumpulan Data

• Teknik Sampling

• Teknik Analisis

Page 3: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Permasalahan

Bagaimana pola transformasi spasial pada

kawasan di sekitar Bintaro Jaya? Dan

bagaimana dinamika sosial ekonomi yang

terbentuk seiring dengan adanya transformasi

tersebut?

Mengetahui pola transformasi spasial

pada kawasan di sekitar Bintaro Jaya

Mengetahui dinamika sosial ekonomi

yang terbentuk seiring dengan adanya

transformasi tersebutResearch Question

Tingginya aktivitas

ekonomi Kota Jakarta

Meningkatnya jumlah

penduduk akbat

migrasi

Meningkatnya harga lahan di

dalam Kota Jakarta

Adanya kebutuhan akan

hunian yang terjangkau namun

dekat dengan tempat bekerja di

pusat kota

Berkembangnya permukiman

skala besar (real estate) di peri-

urban Jakarta termasuk kawasan

Bintaro Jaya

Kota mandiri yang

dikelola swasta memiliki

beberapa kelebihan

diantaranya fasilitas dan

infrastruktur perkotaan

yang lengkap dan

kemudahan akses

menuju pusat kota

Mendorong pada

pertumbuhan kawasan

sekitarnya

Tidak diantisipasi

pemerintah dengan

kebijakan perencanaan

tata ruang dan penyediaan

infrastruktur yang

memadai

URBAN

SPRAWL

Latar Belakang

Belum diketahuinya pola pertumbuhan pada kawasan di sekitar Bintaro Jaya baik

dari aspek spasial maupun sosial ekonomi

Page 4: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

“Mengetahui pola transformasi spasial dari kawasan di sekitar Bintaro Jaya

juga transformasi sosial ekonomi yang dialami oleh penduduk yang

bertempat tinggal disana. Termasuk diantaranya kecenderungan

pertumbuhan di masa yang akan datang, serta dampaknya terhadap

kualitas kehidupan masyarakat.”

• Mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan eksisting di sekitar kawasan Bintaro

• Mengidentifikasi pola ekspansi lahan Bintaro serta pola alih fungsi lahan sekitar

dari tahun ke tahun

• Mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan, jangkauan pelayanannya, dan

interaksi keruangan yang terjadi akibat keberadaan pusat-pusat tersebut.

• Mengidentifikasi perubahan struktur sosial masyarakat sekitar kawasan Bintaro

• Mengidentifikasi peningkatan aktivitas ekonomi yang terjadi pada kawasan

sekitar Bintaro Jaya

TUJUAN:

SASARAN:

Page 5: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

1. Menambah kajian terkait pengembangan kawasan pada

peri-urban Jabodetabek

2. Menambah kajian terkait transformasi spasial dan sosial

ekonomi kawasan dengan penggerak utama (prime mover)

berupa keberadaan kawasan permukiman skala besar

yang dikelola oleh swasta.

1. Masukan bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam

menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) maupun

Peraturan Zonasi pada Kecamatan-kecamatan yang

terkena pengaruh pertumbuhan Kawasan Bintaro Jaya

2. Masukan bagi Pemerintah Pusat dalam mereview

keberhasilan Rencana Tata Ruang Kawasan

Jabodetabekpunjur

Manfaat bagi pengembangan

ilmu PWK

Manfaat bagi kebijakan

pembangunan

Page 6: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

1. Pola pemanfaatan lahan eksisting dan

pola alih fungsi lahan:

• Fungsi apa saja yang tumbuh dengan

cepat

• Fungsi apa saja yang terhambat

• Faktor-faktor yang mempengaruhi alih

fungsi

2. Karakteristik pusat-pusat kegiatan dan

interaksi keruangan yang terjadi:

• Intensitas pemanfaatan pusat-pusat

pelayanan di dalam kawasan Bintaro

oleh penduduk di luar dan sebaliknya

• Menjawab hipotesis bahwa

keberadaan kawasan Bintaro dengan

fasilitasnya mendorong pertumbuhan

kawasan sekitar

1. Perubahan struktur sosial dan gaya

hidup masyarakat:

• Pola interaksi tertentu yang terdiri

atas jaringan relasi-relasi kelas sosial

hierarkis dan pembagian kerja

tertentu

2. Peningkatan aktivitas ekonomi pada

kawasan sekitar Bintaro Jaya:

• Aktivitas apa sajayang muncul

sebagai akibat adanya demand baru

dari masyarakat

• Pengaruh baliknya terhadap dinamika

kawasan.

Transformasi Spasial Transformasi Sosial Ekonomi

Page 7: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Justifikasi pemilihan lokasi:

Terletak di Kota Tangerang Selatan

yang berbatasan langsung dengan

Provinsi DKI Jakarta dan termasuk

dalam wilayah metropolitan

Jabodetabekjur Keberadaannya

sebagai kota satelit berfungsi sebagai

salah satu alternatif hunian utama

bagi penduduk komuter yang masih

bekerja di Jakarta

Sebagian besar terletak di

Kecamatan Pondok Aren termasuk

dalam Pusat Pelayanan Kota (PPK)

III yang berfungsi sebagai kegiatan

pelayanan umum, perdagangan

dan jasa skala regional, dan

perumahan kepadatan tinggi

posisi kawasan Bintaro dan

sekitarnya disinyalir akan mengalami

pertumbuhan yang tinggi.

Page 8: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Kriteria pemilihan wilayah studi:

• Wilayah-wilayah yang di dalamnya terdapat pengembangan lahan Bintaro Jaya

• Wilayah-wilayah yang mewakili tahapan perkembangan kawasan di sekitar Bintaro Jaya dimulai dari tahap

pengembangan awal (sektor 1-3), pertengahan (sektor 9), hingga akhir (Graha Bintaro) dilakukan agar

terlihat komparasi pertumbuhan yang jelas antara wilayah-wilayah tersebut

Page 9: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No Nama Peneliti Judul Variabel Lokasi Tahun

1 Maulien Khairina

Sari

Transformasi sosial

ekonomi masyarakat

peri urban di sekitar

pengembangan lahan

skala besar

Migrasi, struktur mata

pencaharian, struktur

pendapatan dan

pengeluaran rumah tangga

Bumi Serpong Damai

dan kawasan sekitar

BSD, Kota Tangerang

Selatan

2007

2. Ardy Maulidy

Navastara

Pengaruh

pengembangan lahan

skala besar terhadap

dinamika pasar lahan

di peri urban (Kasus:

Serpong)

Alih fungsi lahan, pusat-

pusat kegiatan, dinamika

pasar lahan

Kecamatan Serpong,

Kota Tangerang

Selatan

2007

3 Yudi Saptono Pengembangan lahan

skala besar dan

segregasi spasial di

kawasan peri-urban

Jakarta (Kasus: BSD)

Alih fungsi lahan, zonasi,

pusat kegiatan dan sistem

jaringan

Bumi Serpong Damai

dan kawasan sekitar

BSD, Kota Tangerang

Selatan

2008

4 Arthur R. Parera

Purwanita

Setijanti

Heru Purwadio

Dampak Permukiman

Baru pada

Perkembangan Wilayah

Sekitar

Daya dukung lingkungan,

perkembangan guna lahan,

aktivitas masyarakat

Desa Soya Kecamatan

Sirimau, Kota Ambon

2010

5. Shahnaz

Acrydiena

Pola transformasi

spasial dan sosial

ekonomi pada kawasan

sekitar permukiman

skala besar

Alih fungsi lahan, zonasi,

pusat-pusat kegiatan,

interaksi keruangan,

struktur sosial dan aktivitas

ekonomi, nilai lahan

Kawasan sekitar

Bintaro Jaya, Kota

Tangerang Selatan

2012

Page 10: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No KelurahanLuas Wilayah

(km2)

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

penduduk/

km2

1 Pd. Betung 1,933 38.998 20.175

2 Pd. Pucung 3,595 29.750 8.275

3 Jombang 3,450 38.994 11.302

4 Pd. Kacang 2,527 19.698 7.795

TOTAL 11,505 127.440

PDRB 2011

Peta Pertambahan Luasan Kawasan Terbangun di Metropolitan Jabodetabek

pertanian1%

pertambangan 0% industri

pengolahan16%

listrik, gas, dan air bersih

4%

bangunan8%

perdagangan, hotel, dan restoran

34%

pengangkutan dan

komunikasi11%

keuangan, persewaan, dan

jasa perusahaan

11%

jasa-jasa15%

KOTA TANGSEL

• Pemekaran dari

Kabupaten

Tangerang

diresmikan

28 Oktober 2008

• Laju penduduk:

4,05%

• Didominasi

Keluarga

sejahtera II:

34,65%

Data Kependudukan di 4 kelurahan studi

Page 11: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

• Dikembangkan sejak tahun 1979 dan dikelola oleh PT. Jaya Real Property

• Saat ini luas pembangunan mencapai 1.500 Ha dihuni oleh 22.000 KK atau lebih dari 100.000

penduduk

Akses Mobilitas Warga Fasilitas Kawasan

Kondisi Lingkungan

Page 12: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Kampung Sekitar

Pagar pembatas kawasan

Bintaro Jaya

Akses

Menuju

perkampungan sekitar

Page 13: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Rumah mewah di sekitar

kawasan

Cluster perumahan kecil di

sekitar kawasan Bintaro Jaya

Page 14: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Dasar Literatur Penjelasan Literature Sumber Manfaat/Aplikasi

Wilayah peri-urban fringe area yaitu zona transisi dalam karakteristik

penggunaan lahan, sosial dan demografi, terjadi

interaksi antara area terbangun kota dan area

suburban dari pusat kota dengan lahan desa

Pryor (dalam Bryant

dkk, 1982)

Definisi wilayah peri-urban digunakan

untuk mengidentifikasi lingkup studi,

wilayah mana saja yang memenuhi

kriteria sebagai peri-urban

Ciri wilayah peri-urban:

a. Berkarakteristik khas berupa percampuran sifat

perkotaan dan perdesaan

b. Secara sosial ekonomi dan ekologis menyatu

dengan fungsi perkotaan

c. Terjadi commuting yang intensif dari dan menuju

kota

d. Cepatnya pergeseran menuju ekonomi perkotaan

namun tidak diimbangi penyediaan instrument

yang memadai

e. Adanya tumpang tindih kelembagaan

.Natural Resources

System Programme

(NRSP)

Ciri wilayah peri-urban

memperlihatkan elemen apa saja yang

membedakan peri-urban terhadap

wilayah urban maupun rural

Peri urbanisasi Perpindahan orang atau individu baik dari desa

maupun kota ke area transisi dimana selanjutnya area

tersebut berkembang dengan pesat serta mendapat

pengaruh dari karakteristik rural dan juga urban

Webster dan Muller

(2002)

Definisi peri-urbanisasi

memperlihatkan proses apa yang

terjadi pada wilayah yang mengalami

peri-urbanisasi

Urban sprawl Ekspansi lahan yang kontinu disekitar kota besar

dimana selalu terdapat zona lahan yang sedang dalam

proses berkonversi yang mendefinisikan

pertumbuhan kawasan metropolitan melalui proses

pembangunan berbagai jenis pemanfaatan lahan di

kawasan tersebut

Harvey dan Clark

(1971)

Definisi urban sprawl membantu

mengidentifikasi porses apa saja yang

sedang terjadi pada wilayah yang

mengalami urban sprawl

Perkembangan kota

baru

Terdapat dua kategori kota baru:

a. Kota baru penunjang

b. Kota baru mandiri

Soegijoko dan Tjahjati

(1997)

Kategorisasi kota baru digunakan

untuk mengidentifikasi kawasan

Bintaro Jaya

Page 15: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Dasar Literatur Penjelasan Literature Sumber Manfaat/Aplikasi

Transformasi

spasial

3 bentuk transformasi spasial di wilayah peri urban:

1. Perubahan bentuk pemanfaatan lahan

2. Perubahan harga lahan

3. Perubahan lingkungan.

Yunus (2006) Menjadi referensi dalam penetuan

variabel penelitian

Perubahan

pemanfaatan

lahan

3 jenis nilai lahan:

a. Nilai sosial lahan

b. Nilai pasar

c. Nilai ekologi

Kaiser (1995) Jenis nilai lahan digunakan untuk

merumuskan variable penelitian

Perubahan harga

tanah

Faktor-faktor lokasi yang mempengaruhi harga

lahan diantaranya:

a. Jarak pencapaian ke lahan tersebut dari tempat

bekerja

b. Jarak terhadap pusat kota (CBD)

c. Jarak terhadap pusat perbelanjaan lokal di

kawasan tersebut

d. Jarak terhadap terminal lalu lintas yang terdekat

e. Jarak relatif terhadap aktivitas lain yang

mendukung

f. Kualitas lingkungan di sekitarnya

Soesilo (2000) Faktor-faktor lokasi terkait jarak

digunakan sebagai variable penelitian

dalam menentukan perubahan harga

lahan

Perubahan

lingkungan

Perubahan menuju sifat perkotaan menurunkan

kualitas lignkungan seperti berkurangnya RTH dan

resapan air, polusi udara dan penurunan muka tanah

Firman dan

Dharmapanti (1994)

Perubahan lingkungan digunakan

untuk mengukur daya dukung

lingkungan terhadap transformasi

Tata guna lahan Tata guna lahan merupakan pengaturan penggunaan

lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam

mengalokasikan fungsi tertentu sehingga dapat

memberikan gambaran keseluruhan bagaimana

daerah – daerah pada suatu kawasan tersebut

seharusnya berfungsi.

Shirvani (1985)

Tata guna lahan baik berupa zonasi

eksisting maupun pola alih fungsi

lahan digunakan sebagai variable

utama transformasi spasial kawasan

Page 16: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Dasar Literatur Penjelasan Literature Sumber Manfaat/Aplikasi

Sistem aktivitas Komponen non fisik pembentuk ruang 3 kategori

aktivitas manusia: aktivitas wajib, aktivitas pilihan,

dan aktivitas pasif

Gehl dan Carmona

dalam Sophianingrum

(2007)

Klasifikasi aktivitas penduduk baik di

dalam maupun di sekitar kawasan

membantu menentukan pola

aktivitasmasyarakat.

Transformasi sosial

ekonomi

Migrasi pada tingkat yang tinggi juga dapat

dianggap sebagai komponen utama yang

mempengaruhi proses peri-urbanisasi. Perpindahan

penduduk tersebut biasanya terjadi dari daerah yang

miskin menuju tempat baru yang dianggap

memberikan harapan kehidupan yang lebih baik.

Bauer dan Roux 1976

dalam Bryant dkk,

1982

Migrasi ditetapkan sebagai variable

utama dalam transformasi sosial

ekonomi

Pada wilayah peri-urban terjadi pergeseran struktur

tenaga kerja di sektor primer ke sektor non primer

Bauer dan Roux 1976

dalam Bryant dkk,

1982

Perubahan struktur mata pencaharian

penduduk menjadi variable utama

dalam transformasi sosial ekonomi

Terjadi perubahan pada struktur pendapatan dan

alokasi pengeluaran penduduk di wilayah peri-

urban yang mengarah pada perubahan gaya hidup

Knox (1994) Perubahan pendapatan dan alokasi

pengeluaran menjadi variable utama

dalam transformasi sosial ekonomi

Interpolasi spasial Perkiraan nilai atau informasi tiap variabel lahan

pada area yang tidak terwakili (un-sampled sites)

dalam cakupan wilayah studi atau dengan kata lain

memberikan nomor pada lokasi dan nilai yang

diketahui

Zhang dan Goodchild

(2002)

Teknik interpolasi spasial digunakan

dalam analisis kondisi sosial ekonomi

yang disajikan dalam bentuk spasial

4 teknik interpolasi:

a. Inverse Distance Weighted (IDW)

b. Spline

c. Kriging

d. Trend

Naoum dan Tsanis

(2004)

Dipilih teknik kriging

Page 17: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No Variabel Penelitian Penjelasan

A Transformasi spasial

a. Pola pemanfaatan lahan Mengetahui pola pemanfaatan lahan yang terjadi akibat transformasi kawasan yang meliputi

besaran alih fungsi lahan, fungsi-fungsi yang dominan, wilayah-wilayah yang tumbuh cepat

dan wilayah yang terhambat pertumbuhannya, serta faktor-faktor yang melatar belakangi hal

tersebut.

Fungsi permukiman Mengetahui pola persebaran lokasi fungsi permukiman di sekitar kawasan Bintaro Jaya,

faktor yang melatarbelakangi pemilihan lokasi tersebut, klasifikasi permukiman, serta

karakter penduduk yang menghuninya.

Fungsi perdagangan dan

jasa

Mengetahui pola persebaran fungsi perdagangan jasa di sekitar kawasan Bintaro Jaya serta

faktor yang melatar belakanginya

b. Pusat-pusat kegiatan dan

interaksi keruangan

Mengetahui pusat-pusat kegiatan pada kawasan bintaro dan sekitarnya, serta jangkauan

pelayanannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui interaksi yang terjadi antara pusat-pusat

di dalam kawasan dengan penduduk di luar kawasan Bintaro, juga sebaliknya antara pusat-

pusat yang ada di luar dengan penduduk di dalam kawasan Bintaro.

B Transformasi sosial ekonomi

a. Migrasi penduduk Mengetahui tingkat perpindahan serta asal masuknya penduduk pendatang dari dalam keluar

kawasan maupun sebaliknya.

b. Struktur tingkat pendidikan

masyarakat

Mengetahui struktur tingkat pendidikan masyarakat sekitar Bintaro Jaya serta pola persebaran

lokasi bermukim berdasarkan tingkat pendidikan

c. Struktur mata pencaharian Mengetahui perubahan struktur mata pencaharian penduduk sekitar, profesi apa saja yang

baru muncul dan apa penyebabnya, profesi apa saja yang terus bertambah jumlahnya, dan

profesi apa yang cenderung menurun.

d. Perubahan struktur

pendapatan masyarakat

Mengetahui tingkat perubahan pendapatan warga sekitar kawasan Bintaro Jaya sejalan

dengan perkembangan kawasan serta persebaran lokasi bermukim berdasarkan kemampuan

ekonomi penduduk.

e. Perubahan alokasi

pengeluaran masyarakat

Mengetahui perubahan alokasi pengeluaran sejalan dengan perubahan gaya hidup yang

dialami warga

Page 18: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

METODOLOGI PENELITIAN

Page 19: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Tujuan: Mengetahui pola transformasi spasial pada kawasan sekitar Bintaro Jaya dan dinamika sosial ekonomi yang terbentuk

akibat transformasi tersebut

Sasaran 1 Sasaran 2 Sasaran 3

Sasa

ran

Mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan

di sekitar kawasan Bintaro

Mengidentifikasi interaksi keruangan

antara kawasan di dalam Bintaro Jaya

dengan kawasan di sekitarnya yang

mendorong transformasi kawasan

Mengidentifikasi dinamika sosial

ekonomi yang terjadi pada

masyarakat sekitar Bintaro Jaya

Def

inis

i Terjadinya alih fungsi lahan dari

sebelumnya bersifat rural menjadi

permukiman kepadatan tinggi dan

perdagangan dan jasa

Adanya hubungan saling terkait antara

pusat-pusat kegiatan di dalam kawasan

Bintaro dengan masyarakat di luar juga

antara pusat-pusat kegiatan di luar dengan

masyarakat di dalam

Terjadinya perubahan kondisi sosial

dan peningkatan aktivitas ekonomi

di masyarakat

Vari

ab

el

Besaran alih fungsi lahan

Fungsi-fungsi yang dominan muncul

Faktor-faktor pendorong pertumbuhan

wilayah

Persebaran lokasi fungsi-fungsi

(permukiman, perdagangan dan jasa,

penunjang)

Klasifikasi permukiman berdasarkan

karakteristik penduduknya

Pusat-pusat kegiatan

Jangkauan pelayanan

Sistem aktivitas (rutin, pilihan, sosial)

Migrasi

Mata pencaharian

Tingkat pendidikan

Tingkat pendapatan

Alokasi pengeluaran

Tek

nik

An

ali

sis

Spasial, deskriptif kualitatif, deskriptif

kuantitatifDeskriptif kuantitatif

Interpolasi spasial, deskriptif

kuantitatif, deskriptif kualitatif,

analisis komparatif

Tek

nik

pen

gu

mp

ula

n

data

Survey primer:

Observasi lapangan

Kuesioner

Survey sekunder:

Citra satelit

Data statistik

Survey primer:

Observasi lapangan

Kuesioner

Wawancara

Survey primer:

Observasi lapangan

Kuesioner

Wawancara

Survey sekunder:

Data statistik

Page 20: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No Variable Data Tahun Sumber Data Teknik

Pengumpulan

Data

1. Mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan di sekitar kawasan Bintaro

Penggunaan lahan

eksisting

Pola perubahan

pemanfaatan lahan

dari lahan kosong

menjadi

permukiman dan

perdagangan jasa

Peta tata guna lahan

eksisting

Terbaru Bappeda Kota Tangsel

Badan Informasi

Geospasial (BIG)

Sekunder:

Survey instansiPeta guna lahan (time

series)

1990, 1995,

2000, 2005,

2010

Data jumlah dan kategori

bangunan (time series)

1990, 1995,

2000, 2005,

2010

Bappeda Kota Tangsel

Dinas Pertanahan dan Tata

Kota

Persebaran

permukiman

berdasarkan

karakteristik

penduduk

Data monografi Terbaru Kantor kecamatan Pondok

Aren dan Ciputat

Data kondisi sosial

ekonomi masyarakat

berdasarkan tempat

tinggal

Terbaru Masyarakat Primer:

Observasi

Kuesioner

Wawancara

Page 21: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No Variabel Data Tahun Sumber data Teknik pengumpulan

data

2. Mengidentifikasi interaksi keruangan antara kawasan di dalam Bintaro Jaya dengan kawasan

di sekitarnya

Pusat-pusat

kegiatan dan

jangkauan

pelayanannya

Data keberadaan fasilitas-

fasilitas yang terdapat di luar

dan di dalam kawasan

Bintaro Jaya dan jangkauan

pelayanannya

Terbaru PT Jaya Real

Propoerty

Kantor

kecamatan

Pondok Aren

dan Ciputat

Primer:

Observasi

Kuesioner

Sekunder:

Survey instansi

Sistem

aktivitas (rutin,

pilihan, sosial)

Data pemanfaatan pusat

kegiatan di dalam maupun di

luar kawasan Bintaro untuk

aktivitas masyarakat

Terbaru Masyarakat Primer:

Observasi

Kuesioner

Page 22: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

No Variabel Data Tahun Sumber data Teknik

Pengumpulan

Data

3. Mengidentifikasi dinamika sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat sekitar Bintaro Jaya

Migrasi Data jumlah penduduk

masuk dan keluar kawasan

sekitar Bintaro Jaya serta

asal daerahnya

1990, 1995,

2000, 2005,

2010

Bappeda Kota

Tangsel

BPS

Masyarakat

Primer:

Observasi

Kuesioner

Wawancara

Sekunder:

Survey instansi

Mata pencaharian Data variasi mata

pencaharian penduduk

berdasarkan lokasi

Tingkat

pendidikan

Data penduduk

berdasarkan tingkat

pendidikan

Tingkat

pendapatan

Data penduduk berdaarkan

tingkat pendapatan

Alokasi

pengeluaran

Data perubahan alokasi

pengeluaran masyarakat

terkait gaya hidup

Page 23: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

Data Primer:

a. Observasi lapangan:

Observasi langsung untuk pengamatan awal terkait pola pemanfaatan lahan,

persebaran fungsi, dan karakteristik sosial ekonomi penduduk setempat.

Observasi tidak langsung dengan mengamati citra guna lahan dari tahun-tahun

sebelumnya

b. Wawancara:

Untuk sasaran Identifikasi dinamika sosial ekonomi:

• Wawancara bersifat purposive sampling, dipilih responden dari penduduk

yang sudah lama bertempat tinggal di sekitar Bintaro Jaya

• Menggali alasan pemilihan lokasi bermukim, perubahan mata pencaharian,

pendapatan, dan gaya hidup yang terjadi

• Wawancara juga dilakukan dengan pejabat kelurahan dan kecamatan

setempat

• Wawancara dengan pihak Bintaro Jaya untuk mengetahui tren

ekspansi lahan, keterbukaan akses bintaro terhadap kawasan sekitar,

dll

Page 24: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

c. Kuesioner:

Untuk sasaran identifikasi interaksi keruangan:

• Responden dibagi menjadi 2:

1) responden yang bertempat tinggal di dalam kawasan Bintaro Jaya

2) responden yang bertempat tinggal di luar kawasan Bintaro Jaya

• Kuesioner mengarah kepada intensitas pemanfaatan fasilitas di dalam Bintaro

Jaya oleh penduduk di luar, begitupun sebaliknya

Untuk sasaran identifikasi dinamika sosial ekonomi:

• Disebar kepada KK di 4 Kelurahan studi secara porposional sesuai perhitungan

kebutuhan sample

• Responden tiap kelurahan dibagi dalam 3 strata (ekonomi rendah, sedang,

tinggi) untuk menggali kondisi tiap kelompok masyarakat secara menyeluruh

• Pertanyaan kuesioner mengarah pada asal tempat tinggal, alasan bermukim,

tingkat pendidikan, perubahan mata pencaharian, pendapatan, dan gaya hidup

Untuk sasaran identifikasi peningkatan aktivitas ekonomi:

• Ditujukan pada pedagang/pemilik usaha yang berada di 4 Kelurahan studi

• Pertanyaan diarahkan pada alasan pemilihan lokasi, dan tren pertumbuhan

aktivitas ekonomi di lokasi tersebut

Page 25: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

1. Kuesioner Interaksi Keruangan:

• Untuk responden yang bertempat tinggal di dalam Bintaro Jaya dipilih

penduduk Sektor 9

• Untuk responden di luar kawasan Bintaro dipilih penduduk kelurahan

Jombang

• Justifikasi pemilihan lokasi:

- Sektor 9 dan kelurahan Jombang berdekatan dan berbatasan

langsung, sehingga dalam analisis interaksi keruangan faktor jarak

dapat dihilangkan

- Sama-sama dekat dengan pusat bisnis Bintaro Jaya (CBD) yang

dilengkapi perkantoran dan pusat perbelanjaan

• Responden baik di kel Jombang maupun Sektor 9 dipilih yang sama-

sama berada pada tingkat ekonomi menengah

• Jumlah responden sama pada kedua lokasi

(PETA BINTARO)

Page 26: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

2. Kuesioner identifikasi dinamika sosial ekonomi:

digunakan rumus Issac dan Michael:

2 . N . P. Q

d2 (N-1) + 2. P. QS =

KelurahanJumlah Rumah

Tangga

Presentase

terhadap

total RT (%)

Jumlah

sample

Pondok Betung 9.850 31 30

Pondok Pucung 7.298 23 22

Jombang 9.506 30 29

Pondok Kacang 4.905 16 15

TOTAL 31.559 100 96

Dengan tingkat

kesalahan 10% dan

tingkat keandalan

95%, total sample

96 rumah tangga

Page 27: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

1. Identifikasi pola pemanfaatan lahan eksisting

dan pola alih fungsi lahan dari tahun ke

tahun:

• Analisis penggunaan lahan eksisting

zonasi

• Analisis alih fungsi lahan (pola dan besaran)

dengan komparasi data spasial guna lahan

dari tahun ke tahun

• Analisis persebaran fungsi permukiman,

perdagangan jasa, dan pelayanan data izin

pembangunan perumahan, izin usaha

• Analisis karakteristik sosial ekonomi penduduk

berdasarkan lokasi bermukim disajikan

dengan teknik interpolasi spasial

• Analisis faktor pendorong dan penghambat

alih fungsi lahan

Page 28: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

2. Identifikasi interaksi keruangan:

• Analisis titik-titik yang menjadi pusat pelayanan aktivitas warga sehari-

hari (pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, dll)

• Analisis intensitas pemanfaatan fasilitas-fasilitas tersebut yang

menghasilkan peta pergerakan

Page 29: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

3. Identifikasi dinamika sosial ekonomi masyarakat:

• Metode kuantitatif:

data statistik time series disajikan dalam bentuk diagram

memperlihatkan perubahan sosial ekonomi

data kuesioner diolah dengan SPSS menggunakan analisis

distribusi frekuenso dan analisis komparatif disajikan dalam bentuk

spasial

• Metode Kualitatif:

Hasil wawancara dengan narasumber yang kompeten disajikan dalam

bentuk deskriptif, untuk menggali informasi mengenai kecenderungan

transformasi masyarakat, alasan dibalik terjadinya transformasi tersebut,

serta dampak positif negatif yang ditimbulkan

KERANGKA ANALISIS

Page 30: Proposal sidang   transformasi spasial dan sosial ekonomi kawasan sekitar bintaro jaya

TERIMAKASIH