proposal ptk revisi

Upload: nurwahidah-hasanuddin

Post on 04-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    1/18

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Berdasarkan informasi yang diperoleh melaui pertemuan

    musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) bidang studi matematika

    SMP dan MTs. pada umumnya mereka mengeluhkan siswanya

    berada jauh pada kenyataan yang diharapkan. Lebih jauh berdiskusi

    dengan guru SMP dan MTs baik swasta dan negeri di Kecamatan

    Bajeng, Kabupaten Gowa mengenai keadaan siswanya dalam belajar

    matematika, menyatakan bahwa siswa cenderung cepat menyerah

    pada saat mengerjakan soal, siswa cepat bosan dengan tugas yang

    diberikan guru. Siswa menganggap bahwa pelajaran matematika itu

    sulit untuk dipahami, tidak hanya karena dari faktor siswa yang malas

    belajar, tetapi bisa juga karena motivasi belajar matematika siswa

    yang masih rendah.

    Motivasi merupakan faktor penggerak atau doronganseseorang untuk melakukan kegiatan tertentu yang dimaksudkan

    untuk mencapai tujuan. Sehingga motivasi menentukan tingkat

    aktivitas seseorang, semakin tinggi motivasi seseorang maka semakin

    besar pula aktivitas dan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

    Sehingga motivasi belajar sangat diperlukan untuk mencapai tujuan

    pembelajaran.

    Kurangnya motivasi dikarenakan sampai saat ini masih banyakguru yang menggunakan metode konvensional, yaitu guru hanya

    menbacakan dan memberikan materi dengan ceramah kemudian

    memberikan tugas untuk dikerjakan siswa. Serta guru jarang

    memanfaatkan media atau teknologi modern dalam proses

    pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar menjadi

    membosankan dan akhirnya menjadikan motivasi belajar siswa

    rendah. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    2/18

    bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini: 1).

    Menimbulkan kegairahan belajar, 2). Memungkinkan interaksi yang

    lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan,

    3). Memungkinkan anak didik belajar sendiri menurut kemampuan dan

    minatnya (Fatah Syukur, 2005:28).

    B. IDENTIFIKASI MASALAH

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah

    dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Guru jarang memanfaatkan media atau teknologi modern dalam

    proses pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar menjadi

    membosankan.

    2. Proses belajar mengajar masih kurang menumbuhkan motivasi

    dalam menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah

    matematika agar hasil belajar matematika yang dicapai siswa

    dapat meningkat.

    3. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

    C. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, dapat

    dirumuskan beberapa permasalahan:

    1. Apakah motivasi belajar siswa kelas VII.1 SMP Muhammadiyah

    Limbung mengalami peningkatan setelah memanfaatkan media

    kelereng dan cincin pada Pokok bahasan Operasi Penjumlahan

    dan Pengurangan Bilangan Bulat?

    2. Apakah hasil belajar siswa kelas VII.1 SMP Muhammadiyah

    Limbung mengalami peningkatan setelah memanfaatkan media

    kelereng dan cincin pada Pokok bahasan Operasi Penjumlahan

    dan Pengurangan Bilangan Bulat?

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    3/18

    D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

    Berdasarkan rumusan masaah di atas, maka dalam penelitian

    tindakan ini ditawarkan solusi bagi pemecahan masalah tersebut

    sebagai berikut :

    a. Pembelajaran dengan memanfaatkan media kelereng dan cincin

    sebagai alat Bantu dalam pembelajaran matematika di harapkan

    dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

    b. Pembelajaran dengan memanfaatkan media kelereng dan cincin

    sebagai alat Bantu dalam pembelajaran matematika di harapkan

    dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

    E. TUJUAN PENELITIAN

    Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas,

    maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil

    belajar siswa kelas VII.1 SMP Muhammadiyah Limbung melalui

    pemanfaatan media kelereng dan cincin pada pokok bahasan Operasi

    penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

    F. MANFAAT PENELITIAN

    Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

    1. Sebagai masukan bagi guru dan calon guru matematika tentang

    pemanfaatan media kelereng dan cincin pada Pokok bahasan

    Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

    dalam

    meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika.

    2. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil

    belajar matematika.

    3. Bagi peneliti berikutnya, dapat dijadikan sebagai bahan

    perbandingan atau dikembangkan lebih lanjut serta sebagai

    referensi terhadap penelitian yang sejenis.

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    4/18

    BAB II

    KAJIAN TEORI DAN HIPORESIS TINDAKAN

    A. KAJIAN TEORI

    1. Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Hilgard (Sagala : 2003) mengatakan bahwa Learning is the

    process by which an activity originates or is changed through

    responding to a situation, provided the changes can ot be attributed

    to growth or the temporary state of the organism as in fatique or

    under drugs.

    Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh

    pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan

    tingkah laku. Misalnya, setelah belajar matematika siswa itu mampu

    mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya

    di mana sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. (Sudjana 2004)

    Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang salingberkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Menurut

    Sudjana (2004), mengemukakan bahwa Belajar bukan menghafal

    dan bukan pula mengingat , belajar adalah suatu proses yang

    ditandai dengan adanya perubahan sebagai hasil yang dapat

    ditunjukkan dalam berbagai bentuk.

    Menurut Nasution S. (1997:10) mengemukakan bahwa belajar

    adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan/pandangan

    dan keterampilan yang akan menghasilkan suatu kekuatan

    (power=tahu,mau,mampu), pemecahan sesuatu bagi seseorang,

    menghadap suatu keadaan tertentu. H. Roth melihat belajar (dari

    segi ilmu mendidik) berarti perbaikan-perbaikan tingkah laku

    (memperoleh tingkah laku baru) dan kecakapan-kecapakan.

    Dari uraian beberapa pendapat diatas maka dapat dirumuskan

    definisi belajar yaitu suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yaitu

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    5/18

    perubahan kearah yang lebih baik. Perubahan tersebut adalah

    perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan

    tingkah laku yang bersifat menetap.

    2. Hasil Belajar Matematika

    Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

    melalui kegiatan belajar. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar

    berupa:

    1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

    dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis

    2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

    konsep

    3. Strategi kognitif yaitu kecakapa menyalurkan dan mengarahkan

    aktivitas kognitifnya sendiri.

    4. Keterampilan motorik yaitu kemampan melakukan serangkaian

    gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud

    otomatisme gerak jasmani.

    5. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek

    berdasarka penilaian terhadap objek tersebut.

    Sasaran kegiatan belajar mengajar adalah hasil belajar.

    Apabila proses belajar mengajar berjalan dengan baik, maka hasil

    belajar juga baik. Artinya hasil belajar harus bisa dimanfaatkan

    sebaik-baiknya oleh pengajar sebagai pertimbangan dalam langkah

    selanjutnya. Adapun pengertian hasil belajar menurut Abdurrahman

    (1991:38) adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui

    kegiatan belajar.

    Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1991:39) disebutkan bahwa

    hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak,

    sedangkan pengertian tentang hasil belajar yang dikemukakan oleh

    Sudjana (1996:34) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    6/18

    kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

    belajar.

    Hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

    a. Intelegensi dan penguasaan anak tentang materi yang akan

    dipelajari

    b. Adanya kesempatan yang diberikan anak

    c. Motivasi

    d. Usaha yang dilakukan anak

    Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat

    evaluasi yang biasa disebut tes hasil belajar. Sedangkan hasil

    belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990:139)

    adalah gambaran tingkat penguasaan siswa dalam belajar

    matematika dan terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil

    belajar matematika. Oleh karena itu hasil belajar dapat dicapai

    melalui proses belajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru.

    3. Motivasi Belajar

    a. Pengertian

    Menurut Mc. Donald (Sardiman,1990:73) motivasi ditandai

    dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan

    terhadap tujuan. Motivasi mengandung tiga elemen penting, yaitu:

    a. Mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu

    manusia. Karena menyangkut energi manusia, maka

    penampakannya menyangkut kegiatan fisik manusia.

    b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa afeksi seseorang.

    Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan

    kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku

    manusia.

    c. Motivasi akan dirangsang adanya tujuan. Tujuan ini muncul

    karena adanya kebutuhan baik kebutuhan yang muncul dari

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    7/18

    dalam seseorang maupun yang muncul akibat rangsangan dari

    luar seseorang.

    Motivasi mempengaruhi kegiatan seseorang, sehubungan

    dengan hal ini maka motivasi mempunyai tiga fungsi:

    a. mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

    motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

    motor penggerak dari setiap kegiatan yang dikerjakan.

    b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak

    dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

    kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

    tujuannya.

    c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

    apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

    dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

    bermanfaat bagi tujuan tersebut. (Sardiman,1990:84)

    Di dalam kegiatan belajar mengajar, memberikan motivasi

    kepada siswa berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu

    atau ingin melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai

    jantungnya proses belajar. Begitu pentingnya motivasi dalam belajar

    maka tugas guru yang pertama dan terpenting adalah membangun

    motivasi terhadap apa yang akan dipelajari siswa. Biasanya siswa

    yang rajin akan memiliki motivasi yang kuat sehingga dia belajar

    dengan tekun. Sebaliknya siswa yang malas tidak memiliki motivasi

    dalam belajar, dalam hal ini guru perlu mengetahui dan menyelidiki

    mengapa seorang siswa berbuat demikian.

    Siswa yang malas harus diberi rangsangan atau dibangkitkan

    kemauannya untuk belajar. Guru berperan selaku motifator, pemberi

    semangat agar motif-motif positif pada siswa dapat dibangkitkan,

    ditingkatkan dan dikembangkan.

    Ada dua jenis motivasi, yaitu:

    1. Motivasi yang timbul dari dalam diri anak (instrinsik)

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    8/18

    Motivasi instrinsik dapat dilakukan dengan cara menggairahkan

    perasaan ingin tahu anak, keinginan untuk mencoba dan hasrat

    untuk sukses.

    2. Motivasi yang timbul dari luar anak (ekstrinsik)

    Motivasi ini dapat dilakukan dengan memberi ganjaran, hukuman

    atau penugasan untuk berbagai kebaikan. (Moh Uzer

    Usman,1993:88)

    Ada beberapa cara dan bentuk untuk menumbuhkan moativasi

    dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu:

    a. memberi angka, angka dalam hal ini sebagai simbul dari nilai

    kegiatan belajarnya.

    b. Hadiah, hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi bagi anak

    yang senang dan berbakat

    c. saingan atau kompetisi, saingan digunakan sebagai alat motivasi

    untuk mendorong belajar siswa secara kelompok maupun

    individual

    d. ego-involvement, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar

    merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai

    tantangan, sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan

    harga diri

    e. memberi ulangan, memberi ulangan merupakan cara guru untuk

    membangkitkan motivasi belajar siswa, karena ulangan maka

    siswa akan

    f. giat belajar , mengetahui hasil dengan mengetahui hasil

    pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong

    siswa untuk giat belajar.

    g. Pujian, pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan

    sekaligus merupakan pujian motivasi yang baik, pujian perlu

    diberikan kepada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas

    dengan baik.

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    9/18

    4. Materi

    B. KERANGKA BERFIKIR

    Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dipandang berkualitas jika berlangsung

    efektif, bermakna, dan ditunjang oleh sumber daya yang wajar. Dikatakan

    berhasil jika siswa menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap

    tugas-tugas belajar yang harus dikuasai dengan sasaran dan tujuan

    pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik dan pengajar

    bertanggung jawab merencanakan dan mengolah kegiatan belajar mengajar

    sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang ingin dicapai.

    Proses belajar mengajar bukanlah hal yang sederhana, karena siswa tidak

    sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai kegiatan

    maupun tindakan yang harus dilaksanakan terutama bila diinginkan hasil

    belajar yang lebih baik. Salah satu belajar mengajar yang menekankan berbagai

    kegiatan dan tindakan tertentu dalam belajar mengajar, karena pendekatan

    dalam proes belajar mengajar pada hakekatnya merupakan upaya dalam

    mengembangkan keaktifan belajar oleh siswa dan guru.

    Sebagaimana umum diketahui bahwa dalam pembelajaran konvensional

    hanya berorientasi pada target penguasaan materi. Salah satu contoh

    fenomena pembelajaran konvensional adalah menghapal. Berdasarkan segi

    penguasaan materi, menghapal terbukti berhasil dalam kompetisi belajar

    jangka pendek, tetapi juga dala membekali anak didik memecahkan persoalan

    dalam kehidupan jangka panjang. Sehingga pada umumnya anak dalam

    proses belajar mengajar memiliki siswa. Salah satu bentuk kreatifitas dan

    inovasi pengajaran guru adalah pemanfaatan media kelereng dan cincin pada

    pokok bahasan Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ,

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    10/18

    dipandang efektif karena memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif

    dalam pembelajaran.

    C. HIPOTESIS TINDAKAN

    Berdasarkan kajian pustaka yang telah di uraikan, maka dapat

    dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    Pemanfaatan media cincin dan kelereng dapat menigkatkan motivasi

    belajar siswa pada pokok bahasan operasi penjumlahan dan

    pengurangan bilangan bulat pada siswa kelas VII. 1 SMP

    Muhammadiyah Limbung.

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    11/18

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. JENIS PENELITIAN

    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan refleksi yang

    berulang, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan perencanaan

    ulang.

    B. SETTING PENELITIAN

    Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah SMP Muhammadiyah

    Limbung yang berlokasi di Jl. Pendidikan Limbung Kecamatan Bajeng,

    Kabupaten Gowa. Penelitian tindakan kerlas dilakukan pada semester

    ganjil tahun ajaran 2013/2014.

    C. SUBYEK PENELITIAN

    Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII.1 SMP Muhammadiyah

    Limbung dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang.

    D. FAKTOR YANG DITELITI

    Hal-hal yang ingin dikumpulkan sebagai data dasar yang selanjutnya akan

    dianalisis adalah:

    1. Faktor input: Observasi awal di kelas VII.1 SMP Muhammadiyah

    Limbung yang meliputi penelitian tentang:

    a. Strategi-strategi pembelajaran apa saja yang digunakan oleh guru

    sebelum dilakukannya penelitian.

    b. Hasil belajar matematika siswa kelas VII.1 SMP Muhammadiyah

    Limbung sebelum dilakukannya pembelajaran dengan pemanfaatan

    media kelereng dan cincin pada pokok bahasan operasi penjumlahan

    dan pengurangan bilangan bulat , dimana diperoleh dari data hasil ujian

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    12/18

    masuk siswa baru tahun ajaran 2013/2014 untuk mata pelajaran

    matematika.

    2. Faktor proses: Melihat hubungan antara siswa dengan siswa dan siswa

    dengan guru dalam proses belajar mengajar berlangsung

    3. Faktor output: Melihat hasil yang diperoleh setelah diberikan tes akhir dan

    respon siswa setiap siklus setelah pemanfaatan media kelereng dan cincin

    pada pokok bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

    E. RANCANGAN PENELITIAN

    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

    pelajaran 2013/2014 yang terbagi dalam dua siklus, dengan perincian sebagai

    berikut:

    1. Siklus pertama berlangsung selama 4x pertemuan

    2. Siklus kedua berlangsung 3x pertemuan

    Sesuai dengan hakekat penelitian tindakan kelas, siklus kedua

    merupakan pelaksanaan perbaikan siklus pertama. Selanjutnya hal-hal penting

    yang akan dilakukan pada kedua siklus diatas yaitu:

    1. Mengidentifikasi keadaan siswa selama proses belajar mengajar

    berlangsung di dalam kelas untuk mencatat hal-hal sebagai berikut:a. Sikap siswa terhadap pemanfaatan media kelereng dan cincin pada pokok

    bahasan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

    b. Kemampuan siswa dalam memahami konsep yang berhubungan dengan

    pelajaran matematika

    c. Keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    13/18

    d. Menganalisis refleksi yang diberikan guru mata pelajaran dan refleksi

    balik dari siswa.

    Siklus I

    1. Tahap perencanaan

    a)Analisis kurikulum Sekolah Menengah Atas mata pelajaran matematika

    kelas XI IPA pokok bahasan Differensial

    b)Membuat rencana pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

    Question Student Have (QSH).

    c)Membuat alat bantu mengajar seperti Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

    diperlukan dalam rangka optimalisasi pembelajaran dengan model

    pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have (QSH).

    d)Membuat alat bantu pelajaran disesuaikan dengan materi

    e)Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

    mengajar di kelas ketika strategi itu digunakan.

    f) Merancang dan membuat kisi-kisi soal serta membuat alat evaluasi berupa

    soal-soal yang disusun berdasarkan materi-materi yang telash diajarkan

    g)Membuat angket untuk mengetahui tanggapan murid tetang model

    pembelajaran kooperatif tipe Question Student Have (QSH)

    2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

    a) Penyajian materi dimulai guru menyampaikan tujuan pmbelajaran dan

    memotivasi siswa untuk belajar sekaligus menyajikan informasi dan

    materi.

    b) Membagi Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan kelompok

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    14/18

    c) Membagikan secarik kertas kosong kepada setiap kelompok

    d) Setiap kelompok diminta menuliskan pertanyaan yang mereka miliki

    tentang materi pelajaran atau tentang situasi kelas yang sedang

    berlangsung (nama siswa tidak ditulis)

    e) Edarkan kertas itu searah jarum jam (untuk setiap kelompok) ketika

    kertas tersebut beredar kepada siswa berikutnya, dia harus membaca

    dan memberikan tanda ceklis () pada kertas yang berisi pertanyaan

    yang juga menjadi permasalahan baginya

    f) Ketika masing-masing kertas sudah kembali kepada penulisnya, setiap

    orang telah membaca semua pertanyaan yang muncul di dalam kelas.

    Sampai disini identifikasi pertanyaan yang menerima paling banyak

    tanda ceklis ().

    g) Merespon setiap pertanyaan ini dengan:

    Segera berikan jawaban singkat

    Menunda pertanyaan pada waktu yang tepat dalam

    pembelajaran

    Memberi tahu mereka bahwa tidak menjawab semuanya

    (janjikan respon secara pribadi bila memungkinkan)

    h)Meminta beberapa siswa secara sukarela berbagi penjelasan tentang

    pertanyaan mereka sekalipun tidak menerima tanda ceklis ()

    terbanyak

    i) Mengumpulkan kertas tersebut karena mungkin di dalamnya ada

    pertanyaan yang akan direspon pada pelajaran yang akan datang.

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    15/18

    j) Guru dan siswa menyimpulkan kembali hasil belajar pada materi

    tersebut.

    k)Siswa mengerjakan tes formatif.

    3. Tahap Observasi

    o Observasi terhadap siswa.

    1. Kehadiran siswa.

    2. Perhatian terhadap guru cara menjelaskan materi pelajaran pada

    masing-masing kelompok.

    3. Bekerjasama siswa dalam kelompok.

    o Observasi terhadap guru.

    1. Kehadiran guru.

    2. Penampilan guru.

    3. Cara menyampaikan materi pelajaran.

    4. Cara pengelolaan kelas.

    5. Cara menyampaikan dalam bimbingan kelompok.

    4. Tahap Evaluasi

    a)Mengumpulkan data melalui tes

    b)Melakukan analisis terhadap data yang ada

    5. Tahap Refleksi

    Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa.

    Refleksi dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun kekurangan yang

    terdapat pada siklus I, kemudian mendiskusikan hasil refleksi pada siklus II.

    SIKLUS II

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    16/18

    1. Tahap Perencanaan

    Pada tahap ini dilakuan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada pada siklus I.

    b. Guru mengevaluasi kembali hasil belajar siswa pada siklus I.

    c. Guru merancang kembali RPP

    d. Guru mengganti beberapa kelompok belajar yang pada siklus I kurang bisa

    bekerja dengan baik

    e. Guru mempersiapkan lembar kegiatan proses belajar mengajar yang baru

    dan kunci jawaban soal LKS II

    f. Guru membuat kisi-kisi soal tes siklus II

    g. Guru mempersiapkan alat evaluasi dengan membuat soal dan kunci

    jawaban soal tes siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus

    II

    h. Mempersiapkan lembar observasi guru untuk memantau kinerja guru

    i. Mempersiapkan lembar observasi siswa untuk memantau segala kegiatan

    siswa

    2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

    a. Guru mengadakan presentasi kembali terhadap siswa.

    b. Guru menjelaskan materi.

    c. Guru membagi lagi lembar kerja siswa untuk dikerjakan kelompok

    d. Setiap kelompok diminta menuliskan pertanyaan yang mereka miliki

    tentang materi pelajaran atau tentang situasi kelas yang sedang

    berlangsung (nama siswa tidak ditulis)

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    17/18

    e. Edarkan kertas itu searah jarum jam (untuk setiap kelompok) ketika kertas

    tersebut beredar kepada siswa berikutnya, dia harus membaca dan

    memberikan tanda ceklis () pada kertas yang berisi pertanyaan yang juga

    menjadi permasalahan baginya

    f. Ketika masing-masing kertas sudah kembali kepada penulisnya, setiap

    orang telah membaca semua pertanyaan yang muncul di dalam kelas.

    Sampai disini identifikasi pertanyaan yang menerima paling banyak tanda

    ceklis (.

    g. Merespon setiap pertanyaan siswa

    h. Guru dan siswa menyimpulkan kembali hasil belajar pada materi tersebut

    i. Siswa mengerjakan tes formatif.

    3. Tahap Observasi

    a. Observasi terhadap siswa.

    1. Kehadiran siswa.

    2. Perhatian terhadap guru dalam cara menjelaskan.

    3. Banyaknya siswa yang mengajukan pertanyaan.

    4. Kerja sama dalam mengerjakan soal-soal.

    b. Observasi terhadap guru

    1. Kehadiran guru.

    2. Penampilan guru dalam menerangkan materi pelajaran.

    3. Penampilan dalam pengelolaan kelas.

    4. Tahap Refleksi

  • 7/30/2019 Proposal Ptk Revisi

    18/18

    Dari pengamatan saat pelaksanaan penerapan model pembelajaran

    kooperatif tipe Question Student Have (QSH) akan diukur sebagai berikut.

    a. Tentang kinerja guru mulai dari persiapan mengajar sampai menutup

    pelajaran diharapkan jadi lebih baik.

    b. Tentang perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran

    diharapkan jadi lebih baik.

    c. Hasil evaluasi siklus II diharapkan lebih baik dibanding siklus I.

    Cara merefleksinya adalah dengan melihat hasil pengamatan guru,

    pengamatan siswa dan hasil evaluasi yang diharapkan lebih baik dibanding

    siklus I, kemudian akan digunakan untuk mengukur keberhasilan penelitian

    ini.

    F. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

    G. VALIDASI DATA

    H. ANALISIS DATA

    I. INDIKATOR KINERJA

    J. PROSEDUR PENELITIAN