proposal ptk proyeksi

13
1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS Untuk teman-teman guru di manapun berada yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran, berikut saya sampaikan paparan tentang salah satu proposal PTK, semoga bermanfaat, salam dari Wahyu Makhmud Sueb, SMK Negeri 2 Kota Bandung, 23 November 2009. A. Judul: "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP PROYEKSI 2D MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TUTOR SEBAYA" B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian 1. Mata Pelajaran: Kompetensi Kejuruan Membaca Gambar Teknik 2. Bidang Kajian: a. Pemahaman siswa tentang proyeksi 2D 3. Kesulitan siswa dalam memahami proyeksi 2D 4. Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami proyeksi 2D melalui pembelajaran dengan metode tutor sebaya. C. Pendahuluan Proyeksi 2D adalah salah satu materi pembelajaran pada standar kompetensi membaca gambar teknik untuk kelas X di SMK dengan bidang keahlian Teknik Mesin. Pada setiap pembelajaran di ruang kelas materi disampaikan dengan cara klasikal, yaitu materi disampaikan dengan metode ceramah dan demonstrasi dan tanya jawab, diikuti dengan pengerjaan soal-soal latihan dalam bentuk praktik menggambar. Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama, sebagian siswa tidak berani bertanya meskipun tidak mengerti dalam menyelesaikan soal- soal latihan. Kedua, pemahaman materi yang dikuasai oleh siswa tidak merata, hanya sebagian siswa saja yang benar-benar menguasai materi pembelajaran. Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lain dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian

Upload: mswahyu7584

Post on 18-Jun-2015

905 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

untuk teman-teman guru, di mana pun berada

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Ptk Proyeksi

1

PENELITIAN TINDAKAN KELAS Untuk teman-teman guru di manapun berada yang ingin meningkatkan kualitas

pembelajaran, berikut saya sampaikan paparan tentang salah satu proposal PTK, semoga

bermanfaat, salam dari Wahyu Makhmud Sueb, SMK Negeri 2 Kota Bandung, 23

November 2009.

A. Judul:

"UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP

PROYEKSI 2D MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TUTOR

SEBAYA"

B. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian

1. Mata Pelajaran: Kompetensi Kejuruan Membaca Gambar Teknik

2. Bidang Kajian:

a. Pemahaman siswa tentang proyeksi 2D

3. Kesulitan siswa dalam memahami proyeksi 2D

4. Upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami proyeksi 2D

melalui pembelajaran dengan metode tutor sebaya.

C. Pendahuluan

Proyeksi 2D adalah salah satu materi pembelajaran pada standar kompetensi

membaca gambar teknik untuk kelas X di SMK dengan bidang keahlian Teknik Mesin.

Pada setiap pembelajaran di ruang kelas materi disampaikan dengan cara klasikal, yaitu

materi disampaikan dengan metode ceramah dan demonstrasi dan tanya jawab, diikuti

dengan pengerjaan soal-soal latihan dalam bentuk praktik menggambar.

Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan, pertama,

sebagian siswa tidak berani bertanya meskipun tidak mengerti dalam menyelesaikan soal-

soal latihan. Kedua, pemahaman materi yang dikuasai oleh siswa tidak merata, hanya

sebagian siswa saja yang benar-benar menguasai materi pembelajaran.

Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lain dengan melakukan

inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian

Page 2: Proposal Ptk Proyeksi

2

sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung produktif, aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAKEM).

Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang

diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas

XTM1 di SMK Negeri 2 Kota Bandung, dalam menyelesaikan soal latihan proyeksi 2D,

yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan

Page 3: Proposal Ptk Proyeksi

3

pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan

membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan

situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah

pendekatan dengan metode tutor sebaya. Menurut Sudjana (1989:30) yang termasuk

dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian“.

Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai objek pembelajaran tetapi menjadi

subjek pembelajaran, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan

tempat bertanya bagi temannya. Dengan cara demikian siswa yang menjadi tutor dapat

mengulang dan menjelaskan kembali materi pembelajaran kepada temannya, sehingga

seluruh siswa dalam kelas menjadi lebih memahami materi pembelajaran tersebut.

D. Rumusan Masalah:

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka disusun rumusan

masalah dalam bentuk pertanyaan: "Apakah pembelajaran dengan menerapkan metode

tutor sebaya akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami proyeksi 2D?"

Secara operasional diuraikan dalam pertanyaan penelitian berikut ini:

1. Apakah pemahaman siswa tentang proyeksi 2D sudah meningkat?

2. Apakah kesulitan siswa dalam memahami proyeksi 2D dapat diatasi?

3. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami

proyeksi 2D melalui pembelajaran dengan metode tutor sebaya?

E. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian tindakan kelas ini

adalah:

1. Ingin mengetahui bagaimana pengembangan dan langkah-langkah yang perlu

dilakukan dalam menggunakan metode tutor sebaya pada pembelajaran proyeksi

2D.

4. Ingin mengetahui sejauh mana penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam belajar proyeksi 2D.

5. Ingin mengetahui apakah penggunaan tutor sebaya dapat meningkatkan

kreatifitas siswa dalam belajar proyeksi 2D.

Page 4: Proposal Ptk Proyeksi

4

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat yang berarti untuk masyarakat

sekolah di bawah ini:

1. Bagi Guru:

Dengan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini, guru gambar teknik secara

bertahap akan menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran sehingga

permasalahan yang dihadapi oleh siswa maupun guru dapat diminimalkan. Juga

dengan contoh penelitian ini, guru diharapkan dapat mebuat penelitian sendiri yang

akan bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran dan untuk peningkatan karirnya.

2. Bagi Siswa:

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam memahami

proyeksi 2D.

3. Bagi Sekolah:

Hasil penelitian tindakan kelas ini akan memberikan sumbangan yang baik pada

sekolah karena sekolah akan menyediakan alat peraga dalam rangka perbaikan

pembelajaran.

G. Kajian Pustaka

1. Gambar Dua Dimensi (Proyeksi Ortogonal)

Bentuk yang rumit ternyata sulit untuk diinformasikan dengan gambar tiga

dimensi, misalkan bagian-bagian yang terhalang atau gambar sebuah ulir. Dengan alasan

tersebut maka gambar kerja pada umumnya digambar menggunakan proyeksi ortogonal

(gambar dua dimensi).

Prinsip proyeksi ortogonal adalah dengan membayangkan bahwa benda tiga

dimensi diproyeksikan pada bidang-bidang yang saling tegak lurus (ortogonal), sehingga

dihasilkan gambar dua dimensi yang disebut pandangan (tampak). Setelah itu bidang-

bidang yang saling tegak lurus tersebut dibentangkan menjadi bidang datar, bidang datar

itulah yang menjadi bidang gambar.

Menurut ISO, gambar dua dimensi yang standar ialah metode proyeksi sudut

pertama (first angle projection/proyeksi Eropa/metode E) dan metode proyeksi sudut

ketiga (third angle projection/proyeksi Amerika/metode A), penggunaan kedua cara ini

tergantung dari kebiasaan masing-masing perusahaan, misalkan perusahaan A

menggunakan metode E sedangkan perusahaan B menggunakan metode A.

Page 5: Proposal Ptk Proyeksi

5

Untuk memudahkan cara membuat gambar dua dimensi maka pada paparan

berikutnya disampaikan cara praktis untuk memahami gambar dua dimensi dengan cepat.

a. Metode E

Lambang untuk metode E, biasanya disimpan pada bagian

bawah dari ruang gambar atau pada kepala gambar.

Gambar 1 Lambang metode E

Pada gambar berikut bidang H, VA dan VK saling tegak lurus; benda terletak diantara

ketiga bidang tersebut, dari arah pandangan depan benda diproyeksikan dengan cara

didorong pada bidang H secara tegak lurus , dari arah pandangan kiri benda

diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang VK secara tegak lurus dan dari arah

pandangan atas benda diproyeksikan dengan cara didorong pada bidang VA secara tegak

lurus, maka secara imajiner akan tergambar bidang D, A dan K (dua dimensi) pada ketiga

bidang proyeksi.

Gambar 2 Proses terjadinya gambar pandangan

Berikutnya kita bayangkan ketiga bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang

datar.

Page 6: Proposal Ptk Proyeksi

6

Gambar 3 Ketiga bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar

Sedangkan pada gambar berikut ini, bidang proyeksi sudah dihilangkan dan ketiga

pandangan diberi ukuran untuk informasi pembentukan.

Gambar 4 Penyajian gambar dengan metode E

Page 7: Proposal Ptk Proyeksi

7

b. Metode A

Lambang untuk metode A, biasanya disimpan pada bagian

bawah dari ruang gambar atau pada kepala gambar.

Gambar 5 Lambang metode A

Pada gambar berikut kita bayangkan bahwa benda terletak dalam kotak yang dibatasi oleh

enam bidang proyeksi yang transparan.

Gambar 6 Posisi gambar 3D pada bidang proyeksi

Dari arah pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang benda diproyeksikan

dengan cara ditarik pada masing-masing bidang proyeksi secara tegak lurus, maka secara

imajiner akan dihasilkan pandangan depan, kanan, atas, kiri, bawah dan belakang (dua

dimensi) pada keenam bidang proyeksi.

Page 8: Proposal Ptk Proyeksi

8

Gambar 7 Terjadinya gambar pandangan

Berikutnya kita bayangkan bahwa keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu

bidang datar.

Gambar 8 Bidang proyeksi dibentangkan

Page 9: Proposal Ptk Proyeksi

9

Setelah keenam bidang proyeksi dibentangkan menjadi bidang datar akan dihasilkan

gambar berikut ini.

Gambar 9 Bidang proyeksi dibentangkan menjadi satu bidang datar

2. Tutor Sebaya

Metode ini dilakukan dengan cara memberdayakan kemampuan siswa yang

memiliki daya serap yang tinggi, siswa tersebut mengajarkan materi/latihan kepada

teman-temannya yang belum paham. Metode ini banyak sekali manfaatnya baik dari sisi

siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan. Peran guru adalah

mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan

pembinaan.

Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar siswa, hal ini

bisa terjadi ketika siswa yang lebih mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan

kemudian membantu siswa lain yang kurang mampu. Harus disediakan waktu khusus

pada setiap praktik menggambar agar peserta didik saling membantu dalam belajar baik

satu-satu atau dalam kelompok kecil.

Page 10: Proposal Ptk Proyeksi

10

Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu

memenuhi kebutuhan siswa. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif.

Rasa saling menghargai dan mengerti dibina diantara siswa yang berkolaborasi.

Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari

pengalamannya. Hal ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan

diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar

dengan "Tutor Sebaya", siswa yang diajar juga mengembangkan kemampuan yang lebih

baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan

cara yang bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada temannya lebih memungkinkan

berhasil dibandingkan guru. Siswa melihat masalah dengan cara yang berbeda

dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang sejaman.

Setiap metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan,

demikian juga dengan tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan dari metode

tutor sebaya sementara kekurangan metode ini antara lain :

a. Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.

b. Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.

H. Prosedur Penelitian

1. Tempat Penelitian

a. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bandung, kelas XTM1.

Jumlah siswa adalah 35 orang, laki-laki 32 orang, perempuan 3 orang.

b. Faktor yang diteliti

Untuk menjawab permasalahan, faktor yang ingin diteliti adalah sebagai

berikut:

1) Faktor Siswa: Mengetahui kemampuan siswa kelas XTM1 dalam

memahami proyeksi 2D pada kompetensi Membaca gambar teknik.

2) Faktor Guru: Mengetahui cara guru dalam merancang pembelajaran

serta bagaimana pelaksanaannya di dalam kelas apakah sudah

Page 11: Proposal Ptk Proyeksi

11

menggunakan metode yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus atau lebih.

Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, sesuai

rancangan dan faktor yang diteliti. Supaya dapat mengetahui kemampuan siswa

dalam memahami proyeksi 2D, akan dilakukan tes diagnosis yang berfungsi

sebagai evaluasi awal. Sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat

mengetahui tindakan tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan

kemampuan siswa untuk memahami proyeksi 2D tersebut.

Berdasarkan dari evaluasi dan observasi awal maka dalam refleksi awal

ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami proyeksi 2D: melalui pembelajaran dengan penerapan

metode tutor sebaya, dilaksanakan di dalam kelas.

Mengacu pada refleksi awal tersebut maka akan dilaksanakan penelitian

tindakan kelas ini dengan prosedur a. perencanaan (planning) b. pelaksanaan

tindakan (action); c. observasi (observation), d. evaluasi (evaluation) dan e.

refleksi (reflection) dalam setiap siklus.

Rincian prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut :

1) Membuat skenario pembelajaran melalui pembelajaran dengan penerapan

metode tutor sebaya, semua siswa mendapat pembelajaran tentang

proyeksi 2D dengan metode demonstrasi.

2) Pada waktu pembelajaran praktik menggambar sebagian siswa bertindak

sebagai tutor, setelah selesai maka secara bergantian perannya diubah

yang tadinya sebagai tutor menjadi siswa yang diajar.

3) Membuat lembar observasi: untuk melihat bagaimana kondisi

pembelajaran di dalam kelas ketika metode tersebut diaplikasikan.

4) Menyiapkan soal yang diperlukan dalam rangka optimalisasi untuk

meningkatkan kemampuan siswa.

5) Merancang alat evaluasi untuk mengetahui:

a) Apakah pemahaman siswa tentang proyeksi 2D sudah meningkat?

Page 12: Proposal Ptk Proyeksi

12

b) Apakah kesulitan siswa dalam memahami proyeksi 2D dapat diatasi?

c) Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan kemampuan siswa

memahami proyeksi 2D melalui pembelajaran dengan penerapan

metode tutor sebaya?

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah direncanakan.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan

tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dari tahap observasi dikumpulkan, dievaluasi serta

dianalisis. Dari hasil observasi guru dapat merefleksi diri dengan melihat data

observasi apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam memahami proyeksi 2D. Selain data hasil

observasi, digunakan juga jurnal yang dibuat oleh guru pada saat guru selesai

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Data dari jurnal dapat juga digunakan

sebagai acuan bagi guru untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Hasil analisis

data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan digunakan sebagai acuan untuk

merencanakan siklus berikutnya.

3. Data dan Cara Pengambilannya.

a. Sumber data : Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru.

b. Jenis data : Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan data

kualitatif yang terdiri dari :

1) Hasil belajar

2) Rencana Pembelajaran

3) Data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.

4) Jurnal.

Page 13: Proposal Ptk Proyeksi

13

I. Jadwal Penelitian

Rencana Kegiatan November Januari Februari No.

Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Penyerahan Proposal

2 Tindakan I & Refleksi

3 Tindakan II & Refleksi

4 Tindakan III & Refleksi

5 Penyusunan Laporan

√ √ √

6 Penyempurnaan Laporan

√ √

J. Personalia Penelitian

No. Nama Tugas Jam Kerja 1 Wahyu Makhmud Sueb

(Guru) • Merancang dan membuat proposal • Merancang dan membuat skenario

pembelajaran • Bersama-sama dengan guru mitra

melaksanakan observasi dan evaluasdalam pelaksanaan tindakan

• Bersama-sama dengan guru mitra melaksanakan analisis data dan refleksi

• Merancang laporan penelitian, menyusun laporan akhir dan artikel

15 jam per minggu

2 Drs. H. RAD Supardan, M.M. (Kepala Sekolah)

• Memberikan pembinaan selama penelitian

3 Eman Sulaeman (Guru Mitra)

• Melaksanakan observasi dan evaluasdalam pelaksanaan tindakan

4 jam per siklus

K. Daftar Pustaka

Jaenudin & Wahyu Makhmud Sueb (1993). Gambar Fabrikasi Logam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdikbud.