proposal ptk desti

48
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS IV SDN ORO ORO OMBO TAHUN 2012/2013 Oleh: DESTI ARUM MAWARDININGTYAS 09.141.042

Upload: desty-arum

Post on 13-May-2015

3.733 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal ptk desti

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM DI KELAS IV

SDN ORO ORO OMBO TAHUN 2012/2013

Oleh:

DESTI ARUM MAWARDININGTYAS

09.141.042

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2012

Page 2: Proposal ptk desti

PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

TAHUN 2012/2013

1. JUDUL PENELITIAN

Penerapan Metode Eksperimen Dalam meningkatkan Prestasi belajar Ilmu

Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo.

2. BATASAN MASALAH

Kompetensi Dasar

6.2. Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair, cair ke gas ke cair, padat ke gas.

3. KATEGORI PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas

4. PENELITI

a. Nama Lengkap : DESTI ARUM MAWARDININGTYAS

b. NIM : 09141042

c. Jurusan : S1 PGSD

d. Institusi : IKIP PGRI MADIUN

5. LOKASI PENELITIAN

SDN ORO ORO OMBO

Madiun , 15 November 2012

Mengetahui Peneliti

Kepala Sekolah SDN Oro Oro Ombo

Iswarijah, S.Ag.,M.Si Desti Arum Mawardiningtyas NIP.195606241979122003 09141042

Page 3: Proposal ptk desti

ABSTRAK

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang mengikuti prinsip-prinsip

belajar-mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam

membangun makna atau pemahaman. Dengan demikian guru memberikan

dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam

membangun gagasan. Tanggung jawab belajar berada pada diri siswa tetapi guru

bertangguang jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi, dan

tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Metode eksperimen dapat

memudahkan siswa dalam menerima materi yang disampaikan guru khususnya

pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Di sini siswa dapat menggali

kemampuan mereka sesuai dengan kemampuannya dengan cara melakukan

praktik dengan arahan dan bimbingan guru. Siswa dapat berperan aktif dalam

proses belajar, menghargai pendapat orang lain, dan juga dapat melatih kerjasama

antar sesama teman.

Page 4: Proposal ptk desti

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Kuasa atas karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan proposal

Penelitian Tindakan Kelas ini untuk memenuhi persyaratan tugas di Fakultas Ilmu

Pendidikan di IKIP PGRI MADIUN.

Dalam Penulisan proposal Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “

Penerapan Metode Eksperimen dalam meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo” masih jauh dari

kesempurnaan .

Penulis juga menyadari bahwa proposal ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibu Iswarijah, S.Ag,. M.Si selaku Kepala SDN Oro Oro Ombo

2. Bapak / Ibu guru SDN Oro Oro Ombo.

3. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku dosen pembimbing sekaligus

pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas.

4. Dan semua pihak yang terkait serta mendukung sepenuhnya dalam

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini.

Penulis berharap, penulisan proposal ini dapat memberi manfaat dan

digunakan sebagai wacana bagi semua pihak yang mebutuhkan.

Sebagai manusia biasa yang bisa salah dan khilaf, dalam kesempatan ini

penulis berharap kepada siapa saja yang ingin memberikan saran dan kritik

ataupun masukan demi kesempurnaan proposal Penelitian Tindakan Kelas ini

yang bersifat membangun.

Madiun, 15 November 2012

Penulis

Page 5: Proposal ptk desti

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii

ABSTRAK.......................................................................................................iii

KATA PENGANTAR....................................................................................iv

DAFTAR ISI...................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Batasan Masalah........................................................................................2

C. Rumusan Masalah......................................................................................2

D. Tujuan Penelitian.......................................................................................2

E. Manfaat Penelitian.....................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Metode.....................................................................................3

B. Karakteristik Metode Eksperimen.............................................................4

C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Eksperimen...................................6

D. Segi Kebaikan Metode Eksperimen..........................................................7

E. Segi Negatifnya Metode Eksperimen........................................................8

F. Hipotesis Tindakan....................................................................................8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting, Lokasi, dan Subyek Penelitian.....................................................9

B. Rancangan Pembelajaran...........................................................................9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

LAMPIRAN SLIDE POWER POINT

LAMPIRAN RPP

Page 6: Proposal ptk desti

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penulis mengangkat judul “ Penerapan Metode Eksperimen dalam

meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV SDN

Oro Oro Ombo”

Permasalahan yang penulis hadapi di lapangan adalah kesulitan

siswa dalam memahami konsep yang diberikan hanya dengan melalui

metode ceramah. Penulis mencoba merefleksi diri dan merenungi mengapa

permasalahan seperti ini dapat timbul, penulis menelusuri setiap tahapan

pembelajaran dan memang dalam penerapan metode pembelajaran penulis

kurang variatif, penulis hanya menggunakan metode yang biasa

dilaksanakan yaitu metode ceramah dan penugasan sehingga siswa merasa

jenuh dan konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Wujud dari

kejenuhan dan kebosanan siswa terkadang menjadi ramai sendiri.

Selama ini dalam setiap pembelajaran penulis menerapkan

metode yang monoton sehingga siswa kurang memiliki kesempatan

melakukan atau menemukan hal hal yang baru atau belum diketahui.

Berdasakan keadaan yang dialami penulis maka guna

mengaktifkan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat

menemukan sesuatu dan lebih dapat memahami materi, maka penulis

menerapkan metode eksperimen dalam pembelajaran, dengan tujuan agar

siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat menemukan hal

dan suasana belajar yang baru sehingga mereka tidak merasa jenuh atau

bosan.

Dari uraian diatas, penulis menerapkan metode eksperimen dalam

pembelajaran IPA di Kelas IV sangat penting untuk dilaksanakan guna

meningkatkan prestasi belajarsiswa di SDN Oro Oro Ombo tahun

2012/2013.

Page 7: Proposal ptk desti

B. Batasan Masalah

Kompetensi Dasar :

6.2 Mendiskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair,

cair ke gas ke cair, padat ke gas.

C. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi siswa di kelas

IV SDN Oro Oro Ombo?”

D. Tujuan Penelitian

Untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disajikan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan metode eksperimen

dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN Oro Oro Ombo adalah sebagai

berikut:

1. Bagi guru.

a. Memudahkan penyajian konsep materi pelajaran IPA.

b. Mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

2. Bagi siswa

a. Memudahkan dalam memahami materi pelajaran IPA.

b. Dapat melatih kerjasama antar siswa.

c. Belajar mengeluarkan pandapat dan menghargai pendapat orang

lain.

Page 8: Proposal ptk desti

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Metode

Mata pelajaran IPA merupakan hal yang tidak terpisahkan dari

metode penyelidikan. Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui ke-

IPA-an saja, tetapi terkait pula dengan mengetahui bagaimana cara

mengumpulkan fakta dan menghubungkan fakta untuk membuat penafsiran

atau kesimpulan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dewasa ini maka

tidaklah mungkin seorang guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada

para siswanya. Meskipun dipaksakan untuk dapat terlaksananya maka guru

akan mengambil cara pintas, yaitu mengajarkan secara terburu-buru dengan

metode ceramah. Anak-anak akan lebih mudah memahami konsep-konsep

yang rumit dan abstrak jika disertai contoh yang konkret, contoh yang sesuai

dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktikkan sendiri

upaya penemuan konsep melalui kegiatan fisik dan mental. Menurut GBPP

1993 adalah suatu teknik, penyampaian materi yang digunakan guru secara

beragam sesuai dengan tujuan, bahan dan keadaan untuk menghindari

kejenuhan siswa. Pengertian metode menurut dosen Dra. M.G. Dwijaisatuti,

M.Pd dan Tim Dosen SBM, metode adalah cara yang teratur untuk memberi

kesempatan pada siswa untuk mendapatkan informasi dari guru dimana

informasi tersebut dibutuhkan untuk mencapai tujuan pengajaran.

Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu

penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau

lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel

terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi

terhadap variabel bebas tersebut. Suharsimi Arikunto (2002: 127)

mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja

peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu

cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di

Page 9: Proposal ptk desti

ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel

bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.

Sementra itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian

Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan

mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok

eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok

kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pengertian yang hampir sama dengan itu

diberikan oleh Rakhmat (1985: 44) bahwa metode eksperimen bertujuan

untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau

lebih variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan

membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami

manipulasi. Sedangkan Robert Plutchik (1988: 213) mengemukakan definisi

eksperimen secara lebih singkat, adalah merupakan cara mengatur kondisi

suatu esperimen untuk mengidentifikasi variabel-variabel dan menentukan

sebab akibat suatu kejadian.

B. Karakteristik Metode Eksperimen

Terdapat beberapa karakteristik khusus dalam pelaksanaan metode

penelitian eksperimen yang membedakan dengan metode penelitian lainnya.

Seperti dijelaskan oleh Isaac dan Michael (1977: 24-25) sebagai berikut:

1. Menghendaki pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi

eksperimen baik dengan kontrol maupun dengan manipulasi langsung dan

randomisasi.

2. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis batas untuk

dibandingkan dengan kelompok eksperimen.

3. Memusatkan perhatian pada pengontrolan varian:

a. Dengan memaksimalkan varian variabel yang berkaitan dengan

hipotesis penelitian. Cara untuk memaksimalkan varian variabel

eksperimen ini adalah dengan menyusun desain penelitian dan

membuat kondisi (kelompok) eksperimen menjadi sebeda mungkin

satu dengan yang lainnya.

Page 10: Proposal ptk desti

b. Dengan meminimalkan varian kesalahan, termasuk kesalahan

pengukuran. Untuk mengatasi hal ini, perlu memberikan petunjuk

secara jelas dan tegas kepada subyek penelitian (responden) serta

menyingkirkan faktor-faktor situasi eksperimen yang tidak ada

kaitannya dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini menurut Kerlinger

(1986:312) bisa dilakukan pula dengan meningkatkan keandalan

(reliabilitas) alat ukur.

c. Dengan mengontrol variabel pengganggu (extranous variable) atau

variabel yang tidak diinginkan, yang mungkin mempengaruhi hasil

erksperimen, tetapi bukan menjadi tujuan penelitian. Dalam hal ini

Kerlinger (1986: 309) menjelaskan bahwa dalam hal meminimalkan

varian variabel pengganggu dapat ditempuh: Pertama, jika mungkin

mengiliminasi variabel tersebut (yang diduga mengganggu) sebagai

variabel penelitian, dengan memilih subyek penelitian sehomogen

mungkin. Kedua, dengan melakukan randomisasi atau pengacakan

sempurna. Memasukkan subyek secara acak kedalam kelompok dan

kondisi-kondisi, dan mengacak faktor-faktor lainnya dalam kelompok

eksperimen. Ketiga, memasukkan variabel-variabel pengganggu

tersebut ke dalam desain penelitian sebagai variabel bebas. Keempat,

melakukan matching (penjodohan) terhadap subyek penelitian.

4. Validitas Internal merupakan suatu syarat yang tidak dapat ditolak (sine

qua non) untuk rancangan ini, dan merupakan tujuan utama metode

eksperimen. Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah manipulasi

eksperimen dalam studi ini benar-benar menimbulkan perbedaan ?

5. Validitas Eksternal yang menanyakan persoalan; seberapa jauh

penemuanpenemuan penelitian ini hasilnya dapat digenerlisasikan kepada

subyeksubyek atau kondisi-kondisi yang sama. (dalam hal validitas

internal dan eksternal akan dibahas tersendiri)

6. Dalam desain eksperimen klasik, semua variabel penting diusahakan agar

konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan

atau dibiarkan bervariasi. Kemajuan dalam metodologi, misalnya dalam

Page 11: Proposal ptk desti

desain faktorial (Factorial Design) dan analisis varian telah

memungkinkan peneliti untuk memanipulasikan atau membiarkan

bervariasinya lebih dari satu variabel, dan sekaligus menggunakan lebih

dari satu kelompok eksperimen. Hal demikian ini memungkinkan untuk

secara serempak menentukan (1) pengaruh variabel bebas utama, (2)

variasi yang berkaitan dengan variabel-variabel yang digunakan untuk

mengklasifikasikan, (3) interaksi antar kombinasi variabel bebas dan/atau

variabel yang digunakan membuat klasifikasi tertentu.

7. Metode eksperimen adalah metode yang paling kuat, sebab metode ini

memungkinkan peneliti untuk mengontrol variabel-variabel yang relevan

(yang diinginkan dalam penelitian), namun cara ini juga sangat

membatasi (restrictive) dan terkesan dibuat-buat (artificial). Inilah yang

merupakan kelemahan utama dalam metode eksperimen, terutama jika

digunakan untuk meneliti manusia dalam situasi dunia nyata. Karena

sering manusia berbuat lain manakala dibatasi, dimanipulasi dan

diobservasi secara sistematis.

C. Langkah-Langkah Penerapan Metode Eksperimen

Pada teori sosial telah dijelaskan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dengan tingkah laku seseorang. Menurut Bandura (1982)

penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung

pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga

sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri

yakni “sense of self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self

efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan

dan keterampilan sesuai standar yang berlaku. Agar pelaksanaan eksperimen

dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan

eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid

mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan

tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan

kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan

Page 12: Proposal ptk desti

dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid

melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru

mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu

didiskusikan secara klasikal.

Hal yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan metode

eksperimen menurut Sudjana (2008:84) adalah sebagai berikut : (1) Persiapan

atau perencanaan, pada tahap ini guru harus menetapkan terlebih dahulu

tujuan percobaan, menetapkan langkah-langkah dari percobaan dan

menetapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. (2)

Pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan yang harus dilakukan adalah

mengusahakan masing-masing siswa memiliki kesempatan untuk melakukan

percobaan, mengadakan diskusi dan tanya jawab setelah percobaan selesai

dengan tujuan menumbuhkan sikap kritis pada siswa dan membuat penilaian

terhadap kegiatan percobaan yang telah dilakukan siswa. (3) Tindak lanjut,

pada tahap ini yang harus dilakukan guru adalah memberikan tugas kepada

siswa baik secara lisan maupun secara tertulis setelah percobaan selesai,

dengan tujuan agar dapat menilai sejauh mana tingkat pemahaman siswa

setelah melakukan eksperimen tersebut.

D. Segi Kebaikan Metode Eksperimen

Jerome Bruner (Memes 2000:17) menyatakan bahwa pengetahuan yang

diperoleh dari belajar penemuan menunjukkan beberapa kelebihan metode

eksperimen sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima

kata guru atau buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi

eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-

terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan

dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Page 13: Proposal ptk desti

d. Anak didik memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan

eksperimen

e. Siswa terlibat aktif mengumpulkan fakta dan informasi yang diperlukan

untuk percobaan.

f. Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah dan

berfikir ilmiah.

g. Dapat memperkaya pengalaman dan berpikir siswa dengan hal-hal yang

bersifat objektif, realitas dan menghilangkan verbalisme.

E. Segi Negatifnya Metode Eksperimen

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik

berkesempatan mengadakan ekperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus

menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam

bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil kesimpulan

d. Sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan eksperimen karena guru

dan siswa kurang berpengalaman melakukan eksperimen.

e. Kesalahan dan kegagalan siswa yang tidak terdeteksi oleh guru dalam

bereksperimen berakibat siswa keliru dalam mengambil keputusan.

F. Hipotesis Tindakan

Sesuai penjabaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa “Pembelajaran

Dengan Metode Eksperimen Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu

Pengetahuan Alam Di Kelas IV SDN Oro Oro Ombo”.

Page 14: Proposal ptk desti

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting, Lokasi, dan Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan berlangsung di :

Lokasi : SDN Oro Oro Ombo

Kelas : IV

Mata Pelajaran : IPA

B. Rancangan Pembelajaran

SIKLUS I

a. Rencana : Mencari data yang berhubungan dengan cara penerapan

metode eksperimen dan cara pelaksanaannya dalam pembelajaran.

b. Siswa melakukan eksperimen sesuai dengan aturan dan petunjuk yang

telah diberikan guru dengan tujuan menguji keaktifan dan penguasaan

siswa terhadap materi atau konsep serta situasi pembelajaran dapat

tercipta secara kondusif.

c. Melakukan observasi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA

dengan menerapkan metode eksperimen. Observasi ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh keefektifan metode eksperimen dalam

pembelajaran IPA.

d. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian tindakan kelas ini, pengumpulan data menggunakan

teknik :

1. Observasi

2. Wawancara

3. Pendekatan secara individu

Ketiga metode di atas dipilih karena dipandang mempunyai unsur fleksibel

(luwes) dan dapat dilakukan secara kesinambungan.

e. Analisis penelitian

Analisis hasil peninjauan dan perenungan atau refleksi dari langkah yang

telah dilakukan.

Page 15: Proposal ptk desti

DAFTAR PUSTAKA

GBPP.1993.Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta: Depdikbud

Dwijaisatuti, dkk.2012. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:Perpustakaan Nasional.

Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktek.Jakarta:PT RINEKA CIPTA

Rakhmat.1985.Metode Pembelajaran.Bandung:CV WACANA PRIMA

Bandura.1982. Pendidikan IPA di SD Jakarta:Dirjen Dikti

Isaac, Stephen, and Willim B.Michael.1977.Handbook in Research andEvaluations. San Diego, California: Ediths Publisher.

Kerlinger, Fred.1986. Foundations of Behavioral Research (2nd Edition) Holt,Rinehart and Winston.

Plutchik. 1988. Dasar-Dasar Penelitian Eksperimen. Surabaya: Usaha Nasional.

Bruner, Jerome.2000. Communication Theories:Origins, Methods and Uses in the Media. London: Addison Wesley Longman.

Sudjana.2008. Metode Penelitian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Page 16: Proposal ptk desti

LAMPIRA

N RPP

Page 17: Proposal ptk desti

Satuan Pendidikan : SD N Oro Oro OmboMata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Kelas/Semester : IV / IAlokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi

6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.

B. Kompetensi Dasar6.2. Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ke padat ke cair, cair ke gas ke cair, padat ke gas.

C. Indikator Pembelajaran1. Kognitif Proses

a. Mengamati macam-macam proses perubahan wujud benda.

b. Mengidentifikasi perubahan wujud benda.Kognitif Produka. Menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan

wujud benda.b. Memberikan contoh perubahan wujud benda.

2. Psikomotora. Melakukan percobaan tentang perubahan wujud benda.b. Mencatat hasil laporan percobaan wujud benda.

3. Afektif1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:

a. Bekerja sama dengan baikb. Menghargai pendapat orang lainc. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:a. Melakukan komunikasi secara lisanb. Melakukan komunikasi secara tertulis

D. Tujuan Pembelajaran1. Kognitif Proses

a. Melalui kerja kelomok, siswa dapat mengamati macam-macam proses perubahan wujud benda yang terjadi secara langsung.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 18: Proposal ptk desti

b. Setelah mengamati secara langsung, siswa dapat mengidentifikasi perubahan wujud benda.

Kognitif Produka. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat

menjelaskan faktor yang mempengaruhi perubahan wujud benda dengan benar.

b. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat memberikan contoh perubahan wujud benda dengan benar.

2. Psikomotora. Setelah memperhatikan instruksi yang disampaikan,

siswa dapat melakukan percobaan tentang proses perubahan wujud benda dengan benar.

b. Setelah melakukan percobaan, siswa dapat mencatat hasil laporan perubahan wujud benda.

3. Afektif1. Mengembangkan perilaku karakter, meliputi:

a. Siswa mampu menunjukkan kerjasama yang kooperatif ketika bekerja dalam kelompok .

b. Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa mampu menghargai pendapat teman dalam kelompok .

c. Melalui kegiatan diskusi kelompok , siswa mampu melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

2. Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi:a. Melalui kegiatan diskusi kelompok siswa dapat

melaksanakan komunikasi secara lisan .b. Melalui kegiatan diskusi kelompok , siswa dapat

membuat laporan hasil diskusi secara tertulis.

E. Materi PembelajaranPerubahan Wujud Benda padat ke cair ke padat, padat ke cair, padat ke gas, gas ke cair, cair ke gas.

F. Metode dan pendekatan Pembelajarana. Metode Pembelajaran dengan menggunakan Percobaan,

diskusi, penugasan, kerja kelompok, dan ceramah.b. Pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan

“Student centered”

G. Langkah-langkah Kegiatan Belajar MengajarNO KEGIATAN PEMBELAJARAN

Page 19: Proposal ptk desti

1 Kegiatan Awal (10 Menit)Dalam kegiatan awal, guru :o Salam, berdoa, absensio Apersepsi

Mengingatkan siswa tentang pelajaran wujud zat (siswa dan guru bertanya jawab yang berkaitan dengan materi).- Sebutkan wujud benda padat, cair dan gas yang

ada disekitar?- Sebutkan sifat dari benda padat, cair dan gas?

o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa

2 Kegiatan Inti (40 Menit)Dalam kegiatan inti, guru :o Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil

beranggotakan 4-5 orang dengan kemampuan yang berbeda.

o Guru menugaskan siswa untuk membuka LKS halaman 15 secara berkelompok dan setiap ketua kelompok mengambil peralatan praktikum yang telah disediakan oleh guru.

o Siswa diberikan tugas oleh guru untuk melakukan percobaan tentang macam-macam perubahan wujud benda di dalam kelompoknya masing-masing dengan alat dan bahan yang telah disediakan sesuai instruksi yang disampaikan.

Eksplorasi:o Siswa menyalakan sebatang lilin.

o Siswa meletakkan sebuah kamper diatas sendok, kemudian memanaskan diatas lilin yang menyala.

o Siswa mengambil es batu yang sudah dipersiapkan, kemudian membiarkannya

Page 20: Proposal ptk desti

3

didalam gelas.

o Siswa menghembuskan nafasnya disebuah kaca.o Siswa mengisi tabel pengamatan yang diberikan

oleh guru.Hasil diskusi :- Lilin apabila dinyalakan dengan korek api maka

akan meleleh (mencair) dan kembali kewujud semula ( membeku ). ( padat ke cair ke padat )

- Sebuah kamper dipanaskan diatas lilin maka akan berubah menjadi gas. (mencair) atau bisa menjadi (menyublim) ( padat ke gas )

- Es batu apabila dibiarkan ditempat terbuka maka akan mencair. (mencair) ( padat ke air )

- Hembusan nafas di kaca akan menjadi berembun.(mengembun) ( gas ke cair )

Elaborasi :o Salah satu kelompok maju dan mempresentasikan

hasil percobaan dan kelompok lainnya menanggapi.o Siswa memperhatikan gambar contoh proses

perubahan wujud benda di depan kelas.o Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai faktor-

faktor yang menyebabkan perubahan wujud benda

Konfirmasi:Kegiatan Penutup (20 Menit)o Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang

materi yang belum dipahami.o Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai

penekanan dan penguatan pada hal-hal yang belum dipahami dan menyimpulkan bersama-sama dengan siswa.

o Siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran.o Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam

H. Sumber belajar / sumber rujukan dan alat pembelajaran1. Sumber belajar

a. Guru

b. Teman sebaya

Page 21: Proposal ptk desti

c. Pengalaman

d. Pengamatan

2. Sumber Pembelajarana. Wahyono, Budi, Setyo Nurrachmandani. 2008. Ilmu

Pengetahuan Alam 4 untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

b. Devi, K. Devi dan Anggraeni, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

3. Alat Pembelajarana. Lilin f. Es batub. Korek api g. Gelas c. Kamper/kapur barus h. Kacad. Sendoke. Gambar kulkas, kamper, embun, ketel, gelas berisi es

batuI. Penilaian

1. Teknik : Tes dan non tes

2. Bentuk tes : Tertulis

3. Instrumen : Soal

Madiun, 28 Desember 2012

Mengetahui, Guru Kelas IV, Kepala Sekolah,

Iswarijah, S.Ag,. M.Si Desti Arum MawardiningtyasNIP . 195606241979122003 NPM. 09141042

Page 22: Proposal ptk desti

Lampiran RPP 1

A. PERUBAHAN WUJUD BENDA

Kita telah mengenal benda

padat, cair, dan gas. Benda-

benda tersebut mengalami

perubahan wujud. Beberapa

peristiwa perubahan wujud

benda, antara lain, mencair

(melebur), membeku, menguap,

RINGKASAN

Gambar 1 Skema perbahan wujud benda

Page 23: Proposal ptk desti

mengembun, dan menyublim.

1. Mencair (Melebur)

Pernahkan kamu minum es

sirup atau es teh? Coba

perhatikan baik-baik! Mengapa

es dalam sirup lama kelamaan

berubah menjadi air? Es

berubah wujud dari padat

menjadi cair karena adanya

kenaikan suhu (panas).

Peristiwa perubahan zat padat menjadi zat cair

dinamakan mencair atau melebur.

2. Membeku

Perubahan wujud benda

cair menjadi benda padat

disebut membeku. Es

adalah wujud air dalam

bentuk padat. Air dapat

membeku jika mengalami

penurunan suhu yang

sangat dingin. Puncak

gunung yang

Gambar 1 Es

Gambar 2 Lemari Es

Page 24: Proposal ptk desti

tinggi selalu diselimuti oleh salju. Salju tersebut

adalah uap air yang membeku. Apakah nama alat

rumah tangga yang dapat mengubah air menjadi

es? Dapatkah kamu membuat es?

3. Menguap

Pernahkan kamu merebus air

di dalam cerek (ketel)? Jika

pernah, bagaimanakah jika

air dalam cerek tersebut

dipanaskan terus-menerus?

Air dalam cerek (ketel) lama-

kelamaan akan habis. Ke

manakah uap air panas yang

keluar dari mulut cerek

(ketel) itu? Uap air

panas yang keluar dari mulut cerek tersebut

berada di udara, hanya saja mata kita tidak

mampu untuk melihat titik-titik uap air yang

berada di udara. Peristiwa berubahnya zat cair

menjadi gas disebut penguapan. Penguapan terjadi

jika ada kenaikan suhu yang besar. Ada empat

cara untuk mempercepat terjadinya penguapan,

yaitu memanaskan, memperluas permukaan,

meniupkan udara di atas permukaan, dan

mengurangi tekanan di atas permukaan. Prinsip

Gambar 3 Panci dipanaskan

Page 25: Proposal ptk desti

penguapan dapat digunakan sebagai dasar

membuat mesin pendingin, seperti lemari es dan

AC.

4. Mengembun

Mengembun adalah

peristiwa perubahan wujud

gas menjadi cair. Jadi,

mengembun merupakan

kebalikan dari menguap.

Pada waktu gas

mengembun, gas

melepaskan kalor.

Pernahkan kamu membuat

minuman dingin, seperti es

teh

atau es jeruk? Bila kamu amati, bagian luar gelas

tempat kamu membuat es teh atau es jeruk

menjadi basah. Mengapa? Karena uap air dalam

udara yang menyentuh gelas mengembun. Hal ini

disebabkan suhu gelas lebih rendah daripada suhu

uap air di sekitar gelas.

5. Menyublim

Gambar 4 Embun

Page 26: Proposal ptk desti

Menyublim adalah peristiwa

perubahan zat padat

menjadi gas atau

sebaliknya. Untuk

membedakannya, kamu

bisa menggunakan istilah

melenyap dan mengkristal.

Melenyap adalah peristiwa

perubahan wujud padat

menjadi gas.

Mengkristal adalah perubahan wujud gas menjadi

padat. Contoh melenyap dan mengkristal adalah

kapur barus ataupun kamfer.

B. FAKTOR - FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERUBAHAN WUJUD

BENDA

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan benda.

Perubahan benda karena beberapa faktor, yaitu :

1. Pembakaran

Benda yang dibakar akan mengalami perubahan

sifat, contohnya kamper yang dibakar akan

berubah wujud menadi cair dan menjadi gas,

2. Pemanasan

Pemanasan benda dapat mengubah sifat benda,

contohnya es batu apabila dipanaskan akan

Gambar 5 Kamfer

Page 27: Proposal ptk desti

mengalami perubahan wujud menjadi air ,adonan

kue yang semula encer dan setelah dipanaskan

dalam oven menjadi padat dan mengembang.

3. Peletakan di udara terbuka

Kapur barus yang diletakkan ditempat terbuka

akan menguap karena berubah menjadi gas, es

batu yang diletakkan ditempat terbuka akan

mencair.

Page 28: Proposal ptk desti

Lampiran RPP 2

LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Lakukan kegiatan berikut ini !Tujuan : siswa mampu mendiskripsikan terjadinya

perubahan wujud padat menjadi cair, padat menjadi gas,

padat menjadi cair, gas menjadi cair.

Mengamati perubahan wujud benda

Alat dan Bahan:

CARA KERJA:

1. Nyalakan sebatang lilin, kemudian amati perubahan yang

terjadi pada lilin yang sudah terbakar! Buatlah kesimpulan

dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel di bawah ini!

2. Letakkan kamper diatas sendok yang dibalut dengan kertas

atau kain, kemudian dibakar di atas lilin yang menyala! Amati

SOAL DISKUSISatuan Pendidikan : SDN Oro Oro OmboMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas / Semester : Empat / satu

1. Lilin 4. Sendok 7. Kaca

2. kamper (kapur barus) 5. Es

3. korek api 6. Gelas

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD

Page 29: Proposal ptk desti

perubahan yang terjadi pada kamper tersebut! Buatlah

kesimpulan dari hasil pengamatanmu dengan mengisi tabel

di bawah ini!

3.

Letakkan es batu ke dalam gelas kemudian biarkan beberapa

menit! Amati perubahan yang terjadi pada es batu! Buatlah

kesimpulan dari hasil pengamatanmu tersebut dengan

mengisi tabel di bawah ini!

4.

hembuskanlah nafasmu pada sebuah kaca, kemudian amatilah

apa yang kamu lihat pada kaca tersebut?

5. Tulislah kesimpulan yang kamu peroleh dari percobaan yang

telah kamu lakukan di atas!

“ S E L A M A T M E N G E R J A K A N”

Paraf Nilai

Guru Wali Siswa

Lampiran RPP 3

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUD

Page 30: Proposal ptk desti

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di

depan jawaban yang tepat!1. Benda yang bentuk dan volumnya selalu tetap adalah

benda ....a. Padat c. Gasb. Cair d. Bukan benda

2. Benda yang bentuknya berubah-ubah sesuai wadahnya adalah ....a. Padat c. Gasb. Cair d. Bukan benda

3. Bensin pada jerigen yang terbuka lama-lama akan ....a. Menguap c. Mencairb. Mengembun d. Membeku

4. Perubahan wujud benda dari cair ke gas disebut ....a. Membeku c. Mencairb. Menguap d. Menyublim

5. Berikut merupakan contoh peristiwa menyublim adalah ....a. Kapur barus/kamper c. Airb. Es batu d. Plastik

6. Benda yang tidak dapat dilihat, tetapi dapat dirasakan ....a. Air c. Kamperb. Es d. Gas

7. dibawah ini yang merupakan benda gas adalah ....a. bensin c. Asapb. minyak wangi d. Pensil

8. jika kapur barus digunakan maka lama-kelamaan akan habis. Pada proses ini terjadi peristiwa ....a. penguapan c. Pencairanb. penyubliman d. Pembekuan

9. dibawah ini yang bukan termasuk benda padat adalah ....a. batu bara c. Air sirupb. lemari d. Gelas

10. Perubahan benda yang terjadi pada saat lilin dibakar adalah ....a. Mencai/meleleh c. Mengembun

Page 31: Proposal ptk desti

b. Membeku d. Menguap

B.Jawablah Pertanyaan-Pertanyaan Berikut!1. Proses perubahan wujud benda dari cair ke gas disebut ….2. Mengembun merupakan proses perubahan wujud benda dari

….ke….3. Proses perubahan wujud benda dari padat ke cair disebut ….4. Membeku merupakan proses perubahan wujud benda dari

…. ke ….5. Proses perubahan wujud benda dari padat ke gas disebut ….6. Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud

benda adalah karena adanya .....7. Peristiwa lilin yang dibakar merupakan contoh perubahan

wujud benda dari …. ke ….8. Peristiwa kamper dilemari pakaian yang habis merupakan

contoh perubahan wujud benda dari padat ke gas yang disebut ….

9. Salah satu contoh proses perubahan wujud benda dari padat ke cair adalah peristiwa ….

10. Air yang dipanaskan akan menguap. Peristiwa ini terjadi karena adanya proses perubahan wujud benda dari …. ke …

“ S E L A M A T M E N G E R J A K A N ”

KUNCI JAWABAN SOAL DISKUSI

1. Kesimpulan dari hasil pengamatan lilin yang dibakar adalah sebagai berikut.

2.

Kesimpulan dari hasil pengamatan kamper yang dibakar adalah sebagai berikut.

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDLilin meleleh Padat ke cair = mencair

Lilin kembali menjadi padat Cair ke padat = membeku

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDKamper dipanaskan Padat ke gas = menyublim

Page 32: Proposal ptk desti

3. Kesimpulan dari hasil pengamatan es batu yang dibiarkan beberapa menit adalah sebagai berikut.

4.

Kesimpulan dari hasil pengamatan hembusan nafas siswa pada kaca adalah sebagai berikut.

5.

Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan adalah ada macam proses perubahan wujud benda yaitu:

- Padat ke cair disebut mencair/meleleh- Cair ke padat disebut membeku- Padat ke gas disebut menyublim- Gas ke cair disebut mengembun

Satuan Pendidikan : Oro Oro OmboMata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan AlamKelas / Semester : Empat / satu

A. PILIHAN GANDA1. A (benda padat mempunyai sifat bentuk dan volumnya

tetap) 2. B (benda cair mempunyai sifat bentuknya sesuai dengan

wadahnya)3. A (karena udara masuk ke dalam botol sehingga

mengalami pemuaian) 4. B (menguap adalah perubahan wujud dari benda cair ke

benda padat)5. B (kamper jika di biarkan lama-lama akan mengalami

penyubliman)6. D (salah satu sifat benda gas yaitu tidak dapat dilihat)7. C (salah asatu contoh dari benda gas adalah ASAP)8. B (menyublim adalah perubahan benda dari padat ke gas)

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDEs batu dibiarkan Padat ke cair = mencair

PERISTIWA PERUBAHAN WUJUDNafas dihembuskan Gas ke cair = mengembun

Page 33: Proposal ptk desti

9. C (Air sirup merupakan contoh benda cair)10. A (lilin dibakar akan berubah menjadi cair tetapi

dapat kembali menjadi padat)

B.ESAI1. Menguap 6. Perubahan suhu2. Gas ke cair 7. Padat ke cair3. Mencair/meleleh 8. Menyublim4. Cair ke padat 9. Lilin yang dibakar/es yang

dipanaskan5. Menyublim 10. Cair ke gas

Lampiran RPP 4FORMAT PENILAIAN

1. Nilai Proses

Nama Kelomp

ok

Nama Siswa

Kriteria penilaian

Jumlah

Keberania

n

Santun bahasa

Kerjasama

Kebenaran

jawaban

Penggunaan

kalimat

Skor 25

Skor 15

Skor 20

Skor 25

Skor 15

1. 2.

3.4.5.1.2.

Page 34: Proposal ptk desti

3.4.

5.

2. Nilai ProdukNO. NAMA SISWA NILAI KELOMPOK NILAI INDIVIDU NILAI

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

3. Nilai Hasil / Nilai AkhirNo Nama Siswa Nilai Akhir1.2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Page 35: Proposal ptk desti

9.

10.

Catatan : Kriteria Ketentuan (KKM) Ilmu Pengetahuan Alam 75.Nilai Hasil = Nilai Proses + Nilai Produk

2

Gambar 1Skema perbahan wujud

benda

Gambar 1 Es Sirup

Page 36: Proposal ptk desti

Gambar 2 Lemari Es Gambar 3 Panci

dipanaskan

Gambar 4 Embun Gambar 5 Kamfer