proposal ptk manajemen pendidikan

32
PROPOSAL PTK MANAJEMEN PENDIDIKAN “MENEJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN MTs. MAMBAUL ULUM BANJAREJO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG” A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan juga merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai factor pendukung upaya manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang ingin maju, demikian halnya bagi masyarakat Indonesia yang memiliki wilayah yang luas. Sebagaimana yang dikatakan oleh E. Mulyas,2004:4. Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula, dan secara progesif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan menghadapi dunia global. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah pendidikan sehingga kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Sebagai factor penentu keberhasilan pembangunan, pada tempatnyalah kualitas SDM ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan secara sistematis dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan (IMTAK). Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan tehnis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang menyangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan system sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya,

Upload: putu-nurayu-aryawan

Post on 30-Jul-2015

273 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

PROPOSAL PTK MANAJEMEN PENDIDIKAN

“MENEJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN MTs. MAMBAUL ULUM BANJAREJOKECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG”

A.       Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dari proses pembangunan nasional yang ikut menentukan

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pendidikan juga merupakan investasi dalam pengembangan

sumber daya manusia, dimana peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai factor

pendukung upaya manusia dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian. Dalam

kerangka inilah pendidikan diperlukan dan dipandang sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang

ingin maju, demikian halnya bagi  masyarakat Indonesia yang memiliki wilayah yang luas. Sebagaimana

yang dikatakan oleh E. Mulyas,2004:4.Pendidikan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Masyarakat yang cerdas akan memberi nuansa kehidupan yang cerdas pula, dan secara progesif akan membentuk kemandirian. Masyarakat bangsa yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis dan menghadapi dunia global.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk mencapai tujuan

pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas tersebut adalah pendidikan sehingga

kualitas pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. Sebagai factor penentu keberhasilan pembangunan,

pada tempatnyalah kualitas SDM ditingkatkan melalui berbagai program pendidikan secara sistematis

dan terarah berdasarkan kepentingan yang mengacu pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK) dan dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan (IMTAK).

Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan

permasalahan tehnis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang

menyangkut perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan system

sekolah. Peningkatan kualitas pendidikan menuntut manajemen pendidikan yang lebih baik. Sayangnya,

selama ini aspek manajemen pendidikan pada berbagai tingkat dan satuan pendidikan belum mendapat

perhatian yang serius sehingga seluruh komponen system pendidikan kurang berfungsi dengan baik.

Lemahnya manajemen pendidikan juga memberikan dampak terhadap efisiensi internal pendidikan yang

terlihat dari jumlah peserta didik yang mengulang kelas dan putus sekolah.

Menejemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Manajemen sekolah merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Manajemen

Page 2: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efesiensi tidaknya kurikulum, berbagai

peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan

kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah, disamping peningkatan

kualitas guru dan pengembangan sumber belajar. (E. Mulyasa, 2002:21).

Dari latar belakang permasalahan yang telah diaparkan diatas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul : “MENEJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN MTs.

MAMBAUL ULUM BANJAREJO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG”B.       FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang

menjadi pokok pembahasan, yaitu :

1.    Bagaimana manajemen pendidikan yang dikembangkan di MTs. Mambaul Ulum Banjarejo Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Malang ?

2.    Usaha-usaha apa yang dilakukan dalam mengembangkan MTs. Mambaul Ulum Banjarejo Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Malang ?

3.    Faktor apa saja yang menjadi penghambat terhadap pelaksanaan manajemen pendidikan di MTs.

Mambaul Ulum Banjarejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang ?

C.       TUJUAN PENELITIANSesuai dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui manajemen pendidikan yang dikembangkan di MTs. Mambaul Ulum Banjarejo.

2. Mengetaui usaha yang dilakukan dalam mengembangkan MTs. Mambaul Ulum Banjarejo.

3. Mengetahui faktor yang menjadi penghambat terhadap pelaksanaan manajemen pendididkan di MTs.

Mambaul Ulum Banjarejo.

D.       MANFAAT PENELITIAN1. Bagi Madrasah

a.       Membantu Madrasah dalam memecahkan masalah yang dihadapi.b.      Sebagai bahan informasi dalam melaksanakan strategi manajemen pendidikan.c.       Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menyusun strategi menejemen

pendidikan.2. Bagi Lembaga Civitas Akademika

a.       Sebagai bahan pustaka bagi pengembangan pengetahuan dalam bidang manajemenb.      Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang berkepentingan untuk menhkaji lebih lanjut permasalahan

sejenis.3. Bagi Penulis

a.       Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan kemampuan menulis dalam mengamati permasalahan dan membantu sumbangan berpikir bagi madrasah.

b.      Sebagai bahan pertimbangan antara teori dari perkuliahan dengan permasalahan yang diteliti.

E.       PENEGASAN ISTILAH

Page 3: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Tema “MENEJEMEN PENDIDIKAN DALAM MENGEMBANGKAN MTs. MAMBAUL ULUM BANJAREJO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG”

Manajemen Pendidikan         : Aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat

dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.( Pidarta, 2004:4)

MTs. Mambaul Ulum : Merupakan suatu lembaga pendidikan formal setingakat SLTP yang

kurikulumnya memuat pelajaran agama dan umum.

Pengembangan  : Menaikkan (derajat, taraf, dsb), memperhebat.( W.J.S. Poerwadarminta,

1984:1078)

F.        BATASAN PENELITIANUntuk lebih mengarahnya pembahasan selanjutnya, maka disini penulis membatasi

pada :”Terbatas hanya manajemen pendidikan MTs. Mambaul Ulumm Banjarejo”.

G.       ruang Lingkup Pembahasan

1. Pengertian Manajemen Pendidikan

2. Unsur-unsur manajemen

3. Fungsi manajemen

4. Manajemen komponen-komponen sekolah

H.       METODE PENELITIAN1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs. Mambaul Ulum Jl. KH. Hasbullah Telp. (0341) 878097 Banjarejo

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. 

2. Jenis Penelitian

Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu. Penelitian penting artinya bagi seorang peneliti dalam memecahkan permasalahan ataupun

menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena yang ada di lingkungannya.

Page 4: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Karena data-data yang ingin dikumpulkan adalah tentang menejemen pendidikan, maka dari itu

penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Kualitatif deskriptif adalah penelitian

yang dilakukan dengan menggambarkan, menguraikan dan menjelaskan data-data, informasi-informasi

dengan kata-kata atau kalimat yang diklasifikasikan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan

yang berkaitan dengan objek penelitian.3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 1998 : 119).

Berdasarkan pada sumber data pada penelitian kali ini, maka kahadiran peneliti ditempat atau

lokasi penelitian merupakan tindakan sebagai alat atau instrumen dalam teknik pengumpulan data.

4. Sumber Data

Menurut sumbernya data dalam penelitian digolongkan atas data primer dan data sekunder yang

diklasifikasikan sebagai berikut :

1.    Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat

pengukuran atau alat pengambil data langsung pada subyek sebagai sumber informasi.

2.    Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti  dari

subyek penelitiannya. Data ini berupa dokumen, laporan yang telah tersedia dan sebagainya (Azwar,

2001 : 91).

Dalam proses pengambilan data, peneliti mengelompokkan atau mengklasifikasikan sumber data

sesuai dengan macam-macam sumber data yang telah dirumuskan, antara lain :

a.    Data primer, meliputi :

a)        Kepala Madrasah

b)       Waka Kesiswaan

c)        Waka Kurikulum 

d)       Tata Usaha

b. Data sekunder, meliputi :

a)            Laporan-laporan yang terkait.

b)           Arsip yang berupa dokumen-dokumen.

5. Teknik Pengumpulan DataDalam pelaksanaan penyusunan skripsi ini dilakukan penelitian yang didasarkan pada :

a. Library research : dengan mengadakan penelitian dari buku-buku karangan yang bersifat ilmiah, yang ada

hubungannya dengan pembahasan masalah.

Page 5: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

b. Fild research : dengan mengadakan observasi langsung dan interview langsung dengan Kepala Sekolah,

waka kesiswaan, waka kurikulum dan Tata Usaha. Selain lain mengadakan observasi dan interview

langsung penulis juga menggunakan teknik dokumentasi, yakni mengumpulkan data yang dilakukan

dengan cara mempelajari, mengumpulkan catatan-catatan atau dokumentasi.

Metode-metode pengumpulan data yang dilakukan dalam pelaksanaan penyusunan skripsi

ini melalui :

1. Metode interview

          Metode interview atau wawancara (M. Sitorus : 2000), adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung antara penanya yang disebut

pewawancara dengan penjawab yang disebut responden atau informan.

          Jadi metode interview  adalah suatu percakapan yang diarahkan pada masalah tertentu dan ini

merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

2. Metode Observasi

          Metode observasi (M. Sitorus, 2000 : 100) biasa diartikan sebagai suatu cara pengumpulan data

melalui pengamatan indrawi, dengan melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala yang terjadi pada

objek penelitian secara langsung di tempat penelitian.         

          Observasi atau pengamatan sering dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan

manusia atau keadaan, kondisi, dan situasi lainnya. Pengamatan dapat dilakukan terhadap orang,

keadaan tertentu, kondisi tertentu, kegiatan-kegiatan tertentu, proses tertentu, dan sebagainya.

2. Metode dokumenter

Metode ini adalah suatu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara menganalisis

data-data tertulis dalam dokumen-dokumen seperti catatan harian, transkip, surat kabar, buku, dan media

cetak lainnya (M. Sitorus, 2000 : 99).

Jadi metode dokumenter adalah suatu penyelidikan yang ditujukan pada penguraian dan

penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber dokumenter.

6. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif

deskriptif. Kualitatif deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan menggambarkan, menguraikan

dan menjelaskan data-data, informasi-informasi dengan kata-kata atau kalimat yang diklasifikasikan

menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan yang berkaitan dengan objek penelitian.

Page 6: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

I.     Pustaka acuan

Azwar, Saifuddin. 2001. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Aly, Hry Noer dan S.,Munzier. 2003. Watak Pendidikan Islam. Friska Agung Insani. Jakarta Utara.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Fattah, Nanang. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan kurikulum. PT. Remaja Rosdakaya. Bandung.

Mulyasa, E. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Manullang, M. 1990. Dasar-dasar Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sitorus, M. 2000. Berkenalan dengan Sosiologi. Erlangga. Jakarta.

Widjajakusuma, M. Karebet dan Yusanto, M. Ismail. 2002. Pengantar Manajemen Syariat. Khairul Bayan. Jakarta

Selatan.        

W.J.S. Poerwadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jak

Page 7: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

proposal IPA S1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat diartikan sebagai proses dengan metode-metode tetentu sehingga siswa

memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. (

Muhibbin Syah, 2004: 10 )

Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.

Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulakn sejumlah

pengetahuan. Sementara itu tradisi modern sebagai mana diungkapkan oleh Morgan dkk ( 1986 );

belajar adalah setiap perubahan tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihan dan

pengalaman.

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk

menjamin kelangsungan hidup bernegara dan berbangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat

meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM ). Maka pendidikan bukan

sebagai sarana saja tetapi sekaligus untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih kreatif.

Melalui upaya ini mutu pendidikan sangat diharapkan dapat berubah melalui proses belajar

mengajar. Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa.

Guru sebagai salah satu pintu dalam proses belajar mengajar ini pasti terdapat beberapa

kelemahan yang mempengruhi hasil belajar siswa. Dari hasil observasi diketahui bahwa proses

pembelajaran IPA di kelas V MIN Petisah diketahui kelemahan-kelemahan yaitu:

1.     Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru pada setiap pembelajaran

2.     Guru menciptakan suasana pembelajaran kurang menyenangkan

3.     Kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran IPA

Keadaan seperti ini siswa beranggapan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang

menyenangkan.yang berakibat siswa kurang termotivasi untuk mempelajarinya. Dalam hal ini guru

harus kreatif untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan dikembangkan. Maka guru harus sigap

memilih jenis strategi pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini

akan termotivasi untuk belajar lebih rajin sehingga mempeoleh nilai ( hasil ) belajar yang tinggi. Dan

Page 8: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

siap dalam menghadapi ujian nasional ( UN ). Karena pelajaran IPA tergolong pelajaran yang

termaktub dalam standar kelulusan siswa tingkat sekolah dasar.

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ), merupakan satu penelitian tindakan yang akar

permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan oleh guru yang mengajar langsung pada bidang

studinya ( mata pelajaan ). Strategi ini bisa digunakan sebagai altenatif yang dirasa lebih memahami

karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil

bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar guru harus bisa membuat siswa merasa

tertarik dan semangat terhadap materri yang di sampaikan.

Pokok materi “Alat Pernafasan Manusia dan Hewan”, merupakan materi pelajaran di kelas V

SD. materi “Alat Pernafasan Manusia dan Hewan”, merupakan materi pokok yang dibahas pada

Kelas V Madrasah Ibtidaiyah. Alat pernafasan pada manusia adalah paru-paru, sedangkan alat

pernafasan pada Hewan bermacam-macam dan dilihat dari tempat hidupnya Dengan menggunakan

strategi benomor, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA. Dan

pembelajaran di kelas mampu mengaktifkan siswa dan suasan di kelas menjadi menarik.

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang

terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah tetapi

sekaligus mencari jawaban ilmiah, Mengapa hal tersebut tidak dapat dipecahkan dengan tindakan

yang dilakuka. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan guru

dalam pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memecahkan berbagai

persoalan nyata dan praktis di dalam kelas. Dengan demikian peningkatan mutu pembelajaran

dikelas dialami langsung dalam interaksi antar guru dengan siswa yang sedang belajar.

Strategi “Kepala Bernomor” adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk

belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dan kreatif. Dalam strategi

pembelajaran ini dapat membenahi daya serap anak dan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal

( KKM ) yang ditetapkan Madrasah Ibtida’iyah Negeri Petisah yaitu 6,7 pada pelajaran IPA. Standar

Ketuntasan lulusan 2,8 dan praktek 7,00.

Pada tahun 2009/2010 KKM 6,7 tapi dari hasil penelitian siswa yang mencapai nilai 6,7

sebanyak 18 orang dari 36 siswa. Nilai 6,0 sebanyak 12 orang. Dan 2 orang nilai 4,9 dan 2 orang

nilai 4,6, dan 2 orang nilai 4,2. Stardar kelulusan minimal 2,8 dan praktek 7,00, rata-rata siswa

Page 9: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

mendapat nilai 3,00, khusus pada pelajaran IPA. Sedangkan jumlah keseluruhan di atas rata-rata

yang di harapkan, itulah sebabnya diambil bidang studi ini untuk dijadikan objek penelitian

Sebagaimana juga kepala madrasah mengambil kebijakan berpedoman pada peraturan UU

No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional ),UU No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006, Standar Isi dan SKL ditetapkan Kepmendiknas No

23 Tahun 2006[1]

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan diatas akan dilakukan penelitian

dengan judul“Penerapan Strategi Kepela Bernomor untuk meningkatkan Pemahaman

Siswa  tentang alat pernafasan Manusia dan Hewan pada mata pelajaran IPA Kelas V MIN

Petisah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan dapatlah di teliti bagaimana

siswa MIN Petisan dapat meningkatkan pemahamannya dalam materi pembelajaran Alat

Pernafasan Manusia dan Hewan pada mata pelajaran IPA kelas V, pada materi ini. Ada beberapa

kelemahan siswa dalam pemahaman diantaranya:

1.    Kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA

2.    Guru kurang mempasilitasi pembelajaran IPA dan terutama dalam menggunakan media

3.    Siswa dengan guru kurang berinteraksi dalam pelajaran terutama penerapan gaya belajar di kelas

4.    Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran IPA

C. Rumusan Masalah

Dari Identifikasi masalah ini dapatlah rumusan masalah ini diteliti yaitu bagaimana Strategi

pembelajaran ini. Penulis menarik beberapapermasalahan yang dapat dirangkum dalambentuk

rumusan masalah, antara lain:

1.    Mengapa pemahaman siswa tentang Alat Pernafasan Manusia dan Hewan ini sangat rendah

2.    Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa agar dapat diterapkan materi pembelajaran Alat

Pernafasan Manusi dan Hewan

Page 10: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

3.    Bagaimana bentuk intervensi yang dilakukan

4.    Bagaimana hasil intervensi yang dilakukan

D. Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan dari penelitian dan kegiatan penelitiannya yaitu:

1.    Untuk menggali faktor-faktor rendahnya pemahaman siswa terhadap materi Alat Pernafasan

Manusia dan Hewan

2.    Untuk menetapkan intervensi yang harus dilakukan

3.    Untuk menciptakan metode yang bervariatf dalam mengajar

4.    Memaparkan intevensi yang telah dilakukan

E. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan bernilsi dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Adapun

manfat dari Penelitian Tindakan Kelas in adalah:

1.    Bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah MIN Petisah dalam meningkatkan pemahaman siswa

2.    Bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan efektifitas pengajaran mereka khususnya

pembelajaran IPA

3.    Bahan pertimbangan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pengajaran

4.    Langkah awal penulis dalam melaksanakan penulisan kaya ilmiah untuk masa yang akan datang

BAB II

KAJIAN TEORITIS

   A.  Pengertian Tindakan Kelas

1. Pengertian Tindakan Kelas ( Classroom Action Reseach )

Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian

dengan tindakan subtantif dan dilakukan dengan tindakan inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk

memahami apa yang terjadi.Penelitian inkuiri dalam paradigma penelitian kualitatif adalah penelitian

emansipasi tindakan ( emancipato action research ), yang merupakan study mikro membangkitkan

Page 11: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

ekspresi kongkrit dan praktis dan memotivasi perubahan di dunia sosial ( pendidikan ), untuk

memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja praktisinya.

Menurut Wardani, dkk ( 2006:4), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

sebagai guru. Sehingga hasil belajar siswa meningkat lebih baik[2]

Penelitian Tindakan Kelas merupakan tindakan yang dimunculkan secara bersama.

Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru dilakukan oleh siswa. Juga

tidak terbatas di ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau mengajar.

Mengapa guru harus melakukan penelitian tindakan kelas? Menurut Hopkins ( 1993 ),

Penelitian Tindakan Kelas terkait seputar isi proforsionalisme, Praktek di kelas, control social

terhadap guru serta kemanfaatan penelitian pendidikan yang dipandang memiliki sumbangan besar

terhadap kualitas pendidikan dan profesional judgement guru.

2. Tujuan Penelitian Tindakkan Kelas

Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

1.    Meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran

2.    Membantu guru dan tenaga pendidik dalam mengatasi masalah

3.    Meninbgkatkan sikap profesionalisme guru dan tenaga kependidikan

4.    Memaparkan hasil interaksi yang telah dilkukan

3. Manfaat Penelitian

Adapun beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dari pembahasan  masalah penelitian

( PTK ) ini adalah:

1.    Bahan masukan bagi guru dan kepala sekolah MIN Petisah dalam meningkatkan minat belajar siswa

2.    Bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan efektifitas pengajaran mereka, terutama

pembelajaran IPA

3.    Bahan pertimbangan bagi beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ini

4.    Langkah awal bagi penulis dalam penulisan karya ilmiah di waktu yang akab datang

B. STRATEGI PEMBELAJARAN

Page 12: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Dalam pembelajaran formal telah banyak para pakar pendidikan mencoba menerapkan

strategi pembelajaran yang nampak dampaknya bagi dunia pendidikan masa kini. Begitu

canggihnya manusia maka kita juga harus memikirkan apa saja komponen-komponen yang satu

prinsip dalam pendidikan itu.Prinsip-prinsip pembelajaran di dalam kelas adalah satu ketentuan

yang harus dicapai guru dan murid agar terjalin kerja sama anak dan guru di dalam kelas. Prinsip

belajar adalah sebagai berikut:

1. Motivasi

Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Motivasi belajar erat kaitannya dengan tujuan

yang hendak di capai oleh individu yang sedang belajar. Bila seseorang yang sedang belajar

menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna dan bermanfaat baginya, maka motivasi

belajar akan muncul dengan kuat. Motivasi ini disebut dengan motivasi intrinsik atau internal.karena

siswa ingin menguasai kemampuan yang terkandung di dalam tujuan pembelajaran. Sedangkan

eksternal atau ekstinsik yaitu tujuan yang ingin mereka raih berada di luar tujuan pelajaran yang

mereka pelajari. Dan belajar bukan karena ingin menguasai kemampuan tapi mengharapkan hadiah

atau pujian

2. Perhatian

Perhatian erat kaitannya dengan motivasi. Perhatian ialah pemusatan energi psikis ( pikiran dan

perasaan ) terhadap suatu objek. Sehingga siswa berusaha supaya perhatian siswa terpusat pada

pelajaran. Ada dua hal yang membuat seseorang terpusat perhatiannya pada sesuatu

Yang pertama, orang itu merasa bahwa objek tersebut mempunyai kaitan dengan dirinya, seperti

kebutuhan, cita-cita, pengalaman, balat dan cita-cita

Kedua, objek tersebut di pandang memiliki sesuatu yang lain dari yang lain atau lain dari yang

sudah biasa ada pada umumnya. Belajar dengan penuh perhatian akan lebih baik hasilnya. Juga

upaya guru menumbuhkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran dapat di lakukan

dengan beberapacara:

1.    Mengaitkan pelajaran dengan pengalaman, kebutuhan, cita-cita, bakat, atau minat siswa

2.    Menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan (Fun Learning ), umpamanya menggunakan

metode mengajar yang bervariasi, penggunaan multimedia, dan menggunakan lingkungan sebagai

sumber belajar.

3. Aktivitas

Page 13: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

      Aktivasi yaitu aktivitas mental dan emosional, peristiwa belajar di dalam keadaan berbeda, sebagai

contoh dalam pelajaran IPA pokok materi pencemaran, dalam kegiatan pembelajaran guru membagi

siswa menjadi tiga kelompok . maka masing-masing kelompok melakukan observasi diskusi

eksplorasi tentang jenis-jenis pencamaran. Selain itu metode-metode mengajarpun dapat digunakan

guru bila perlu. Sehingga siswa kegiatan belajarnya kadar aktivitasnya belajar mereka relatif tinggi

4. Umpan Balik

      Siswa perlu mengetahui apakah yang dilakukan dalam proses pembelajaran tugas-tugas yang ia

kerjakan selama atau sesudah proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum. Bila ternyata

salah maka harus dicari solusinya mengapa terjadi kesalahan. Maka umpan balik dapat diartikan

sebagai kegiatan tahu hasil. Dan bagaimana umpan balik terhadap siswa:

1.    Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa salah

2.    Guru mengatakan bahwa pekerjaan siswa masih salah dan di tunjukkan bagaimana yang benar

3.    Guru menunjukkan kepada siswa pada bagian mana siswa masih salah, kemudian di jelaskan

mengapa masih salah dan diminta kepada siswa tersebut untuk memperbaiki bagian yang masih

salah tersebut. Dengan cara ketiga siswa akan lebih memahami alasan mengapa ia melakukan

kesalahan. Belajar dengan penuh pemahaman hasilnya akan lebih baik

5. Perbedaan Individual

   Belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Tidak belajar berarti tidak memperoleh

kemampuan. Belajar berarti proses mental dan emosional terjadi secara individual. Jika satu kelas

berarti kadar aktivitas belajar siswa beragam. Maka akan ditemui perbedaan dalam hal pengalaman,

minat, bakat, kebiasaan belajar, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Oleh sebab itu guru harus

memahami tingkat tingkatan sifat siswa, maka guru yang menjadi bimbingan catatan pribadi siswa

sangat bermanfaat. Dari catatan itu guru bijaksana akan mengahargai dan memperlakukan murid

berdasarkan hakikat manusia khususnya siswa. Guru ini dapat memperlakukan perbedaan antara

siswa yang cepat dengan siswa yang lamban. Siswa yang cepat harus diberikan kesempatan lebih

dulu maju atau melakukan pengayaan. Di dalam metode mengajar, guru perlu menggunakan

metode mengajar yang bervariasi, sebab tipe siswa memiliki perbedaan, ada siswa memiliki tipe

belajar auditif ( pendengaran ), ada yang tipe belajar motorik ( melalu perbuatan ), dan ada pula tipe

belajar visual ( melalui penglihatan ). Oleh karena itulah catatan pribadi siswa tiap tingkatan kelas

harus ada contohnya:

1.    Data apa saja yang di catat

Page 14: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

2.    Kapan buku diisi

3.    Pernahkah buku catatan pribadi tersebut digunakan dan untuk apa

4.    Bagaimana saran anda untuk pemanfaatan buku catatan pribadi tersebut

a.    Data dan pengisiannya

b.    Penggunaannya.[3]

C. SISTEM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERDIRI DARI TIGA TEORI

Di dalam strategi pembelajaran dapat kita temui teori-teori yang berkaitan dengan strategi

pembelajaran :

1. Sebagaimana teori Pembangunan Kognitif yang dikemukakan oleh Piaget dan Lev.vygotsky,

menurut piaget ketika individu bekerjasama konflik sosio kognitif terjadi dan menciptakan

ketidakseimbangan yang stimulus pandangan, mengangkat kemampuan dan pemikiran. Teori

Vygotsky menyajikan pengetahuan sebagai suatu produk sosial( jonson, jahson, St holubee, 1998 ).

Piaget menyebukan bahwa struktur kognitif ini sebagai skemata ( Schemas ), yaitu kumpulan dari

skema-skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan memberikan respon terhadap

stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini. Skemata ini berkembang secara kronologis,

sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Sehingga dengan demikian

seorang individu yang lebih dewasa memiliki struktur kognitif yang lebih lengkap dibanding ketika ia

masih kecil. Menurut Vygosky ( 1962), keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang

melalui interaksi sosial langsung.informasi tentang alat-alat keterampilan-keterampilan dan

hubungan-hubungan inter personal kopgnitif di pancarkan melalui ienteraksi langsung dengan

manusia melalui pengorganisasian, pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam

suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi matang

2. Teori Belajar Behaviorime, Menurut Behaviorisme belajar dapat diartikan sebagai perubahan yang

relative sementara dalam perilaku yang dibawa dri hasil pengalaman atau praktek. Tujuan

pendekatan behaviorisme adalah bagaimana lingkungan berdampak pada perilaku. Belajar

behaviorisme menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang diamati,diukur dan dinilai

secara kongkrit, perubahan melalui rangsangan ( stimulus ) yang menimbulkan hubungan perilaku

reaktif ( respon ) berdasarkan hukum-hukum mekamistik. Stimulus adalah lingkungan belajar anak

baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangakan respon adalah

dampak berupa reaksi terhadap stimulasi. Belajar berarti penguatan ikatan asosiasi, sifat dan

kecenderungan perilaku S – R ( stimulus – respon ).

Page 15: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

3. Teori Ketergantungan Sosial, Ketergantungan sosial pada pembelajaran kooperatif mensyaratkan

bahwa pada proses ketergantunagan sosial menentukan struktur cara seseorang berinteraksi

dengan yang lain. Oleh karena itu satu unsur kooperatif yang harus disusun dalam kelas adalah

ketergantungan positif atau kerjasama, ketika dilaksanakan, hasil kerja dalam interaksi yang naik

tingkatan sebagaimana dorongan anggota kelompok mudah satu sama lain berusaha untuk belajar (

Johnson,Jhonson, st Holubec, 1998 ). Saling ketergantungan ini dapat dicapai melalui :

1. Saling ketergantungan pencapaian tujuan

2. Saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas

3. Saling ketergantungan bahan dan sumber

4. Saling ketergantungan peran dan,

5. Saling ketergantungan reward/hadiah

Dari uraian teori-teori diatas maka jenis-jenis strategi pembelajaran kooperatif dapat di

tanamkan sebagaimana judul PTK ini. Salah satu dari strategi ini dipilih dari beberapa strategi

kooperatif yang ada.

D. BEBERAPA STRATEGI KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN

1. Mencari pasangan ( make a match ) yang dikembangkan oleh Lorna Curren ( 1994 )

2. Bertukar pasangan, semata-mata  untuk memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan orang

lain

3. Berpikir – berpasangan – berempat. Teknik ini dikembangkan oleh Frank Lyman ( Think – Pair –

Share ) dan Spancer Kagan sebagai struktur kegiatan pembelajaran cooperative Learning

4. Berkirim salam dan soal. Kegiatan berkirim salam dan soal cocok untuk persiapan menjelang tes

5. Kepala bernomor ( Numbered Heads ), dikembangkan oleh Spencer Kagan ( 1992 ), teknik

mendorong siswa untuk bekerja sama

6. Kepala Bernomor Terstruktur, ini adalah modifikasi kepala bernomor yang dipakai oleh Spencer

Kagan. Ini adalah cara memudahkan memberi tugas

7. Dua tinggal dua tamu, dua tinggal dua tamu  ( two stay two stray ) ini dikembangkan oleh Spencer

Kagan ( 1992 ) disamakan dengan kepala bernomor

8. Keliling Kelompok, Teknik belajar mengajar keliling kelompok bisa digunakan dalam semua mata

pelajaran dan tingkat usia

Page 16: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

9. Kancing Gemerincing, Teknik belajar mengajar kancing gemerincing ini dikembangkan oleh Spencer

Kagan ( 1992 ) dapat digunakan semua mata pelajaran

10. Keliling Kelas, Teknik ini juga dbisa digunakan semua mata pelajaran

11. Lingkaran kecil Lingkaran Besar ( Inside – Out side Circle ), dikembangkan oleh Spencer Kagan

agar memberikan kesempatan pada siswa saling berbagi informasi

12. Teori Bambu, Tekinik ini sebagai modifikasi lingkaran besar lingkarann kecil. Teknik ini cara belajar

siswa saling berhadapan dengan strategi mirip potongan bambu

13. Jigsaw, Teknik ini dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai metode cooperative learning

14. Bercerita berpasangan, Teknik ini mengajar bercerita berpasangan (Paired Story Telling )

dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa,pengajar dan bahan pelajaran ( Lie

1994 ). Teknik ini bisa digunakan dalam pengajaran, membaca, menulis, mendengarkan ataupun

berbicara. Pada prinsipnya setiap mata pelajaran dapat menggunakan strategi ini, apalagi mata

pelajaran yang bersifat bahasa yang naratif dan bersifat deskriptif. Disini siswa di tuntut

kebersamaan , gotong royong dan mengolah ninformasi dalam berkomunikasi. Dan digunakan

semua tingkatan usia anak didik . banyak lagi strategi kooperative yang dapat dipergunakan dalam

pembelajaran baik di kelas tinggi maupun dikelas rendah. Keunggulan dan Kelemahan strategi

kooperatif adalah:

1. Keunggulan strategi kooperatif adalah

- Siswa berkelompok sambil belajar mengenai konsep atau topik dalam suasana  yang menyenangkan

- Optimalisasi partisipasi siswa

- Adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan , dan dengan

sesama siswa dalam bergotong royong

- Meningkatkan penerimaan

- Meningkatka hubungan positif

- motivasi intrinsik makin besar

- Percaya diri yang tinggi

- Perilaku dalam tugas lebih baik

-Siswa meningkatkan kolaborasi kognitif, mereka mengorganisasikan pikirannya untuk menjelaskan

ide kepada teman – teman sekelas mereka

2. Kelemahan dari strategi kooperatif

Page 17: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

- Siswa yang pandai akan lebih menonjol dibanding siswa yang lemah dan siswa ini akan lebih minder

dan pasif

- Siswa akan terjadi kemalasan, kurang gairah hanya mencatat catatan kawan tanpa memiliki

pemahaman yang memadai

- Mengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta

membutuhkan waktu khusus

E. Strategi Pembelajaran Kepala Bernomor

Dalam kegiatan pembelajaran, untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran maka disusun

strategi pembelajaran agar tujuan dapat terlaksana dengan baik dan optimal. Kecocokan dalam

memilih strategi kepala bernomor termasuk bagian dari strategi kooperatif adalah belajar kelompok

kecil.

Teknik belajar mengajar kepala bernomor ( Numbered Head ), dikembangkan oleh Specer

Kagen ( 1992 ). Teknik ini memberikan kesempatan siswa untuk saling memberikan ide-ide dan

mengembangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu teknik ini juga mendorong siswa untuk

meningkatkan semangat kerja sama mereka. Dapat juga digunakan dalam semua mata pelajaran

dan semua tingkat usia anak didik

-       Langkah-langkah kegiatannya adalah:

1. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor

2. Penugasan diberikan kepada setiap berdasarkan nomornya, misalnya nomor 1 bertugas

mengerjakan nomor satu dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan dengan

penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok

3. Jika diperlukan ( untuk tugas-tugas yang lebih sulit ), guru juga bisa mengadakan kerja sama antar

kelompok. Siswa dapat disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan siswa yang

bernomor sama

     - Keunggulan metode ini

1. Siswa berkelompok sembil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana yang

menyenangkan

2. Optimalisasi partisipasi siswa

3. Meningkatkan hubungan positif

Page 18: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

4. Memotivasi intrinsik makin besar

5. Percaya diri yang tinggi

6. Siswa bertanggung jawab dan mempuynyai sikapbaik pada guru

7. Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif mereka, mengorganisirpikirannya untuk di jelaskan ide

pada teman sekelas mereka

-       Kelemahan metode ini

a.    Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan

pasif dari siswa yang lemah

b.    Dapat terjadi siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman

yang memadai

c.    Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta

membutuhkan waktu khusus

F. Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) berhubungan dengan mencari tahu tentang alam sistematis.

Sehingga IPA bukan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta. Proses

pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan

kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA di arahkan

untuk ingkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peseta didik untuk memperoleh pemahaman.

Standar Kompetensi ( SK ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) IPA di SD/MI merupakan standar

minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam

pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD di dasarkan pada

pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah dan yang di fasilitasi

oleh guru. Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1.    Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tahan Yang Maha Esa. Berdasarkan keberadaan,

keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya

2.    Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3.    Mengembangkan rasa ingin tahu dan hubungan pembelajaran IPA dengan lingkungan teknologi dan

masyrakat.

Page 19: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

G. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN PADA MATERI ALAT

PERNAFASAN

Pada pembelajaran IPA di kelas V Madrasah ibtida’iyah terdiri dari 72 jam pelajaran terbagi

kedalam 7 Bab. Pada pengembangan pembelajara ini disemester pertama ( ganjil ). Diawal

semester ganjil materi yang dibahas adalah alat pernafasan makhlik hidup yang isinya

mengidentifikasi fungsi prgan tubuh manusia dan hewan

Sedangkan kompetensi dasarnya mengidentifikasi fungsi organ pernafasan hewan,misalnya

ikan dan cacing tanah. Tujuan pembelajaran setelah mempelajari bab ini maka siswa diharapkan

mampu:

- Mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan beberapa hewan

- Membuat model alat pernafasan manusia dan memperagakan cara kerjanya

- Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernafasan manusia, misalnya menghirup

udara tercemar dan terinfeksi oleh kuman

- Memelihara kesehatan alat pernafasan[4]

Di dalam bab ini akan mempelajari beberapa alat tubuh bagian dalam manusia dan hewan

melalui gambar-gambar menarik yang ditampilkan pada bab ini. Siswa akan mengetahui alat

pernafasan, pencernaan makanan dan peredaran darah. Kamu juga melakukan beberapa kegiatan

yang mengasikkan sehingga siswa lebih memahami materi

H. Penelitian Terdahulu

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik kepala bernomor terstruktur untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran

2008/2009

Oleh: NILA ASTIWI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan kooperatif teknik kepala

bernomor terstruktur dalam uapaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran akuntansi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (classrom action research )

dengan menggunakan siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2

Surakarta yang berjumlah 38 siswa.

Page 20: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Obyek penelitian pada penelitian tindakan ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam

kelas selama berlangsungnya proses pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dengan kolaborasi

antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian tindakan ini antara lain informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen dan arsip. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, tes dan dokumentasi.

Prosedur penelitian ini meliputi tahap:

1.    Identifikasi masalah

2.    Persiapan

3.     Penyusunan rencana tindakan

4.    Implementasi tindakan

5.    Pengamatan

6.    Penyusunan laporan

Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat

tahap yaitu: 1.Perencanaan Tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan 3. Obsevasi dan Interpretasi, dan 4.

Analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Alokasi waktu masing-

masing pertemuan 4 x 45 menit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran akuntansi ( baik proses maupun hasil ), melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik kepala bernomor terstruktur.

Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator sebagai berikut:

1.        Keaktifan siswa dalam apersepsi menunjukan peningkatan dari 43,2% atau 17 siswa menjadi 63,2%

atau 24 siswa

2.        Selama proses pembelajaran berlangsung siswa yang menunjukan keaktifan mereka sebanyak 19

siswa pada siklus satu sedangkan pada siklus dua sebanyak 30 siswa

3.        Dalam ketepatan dan ketelitian menyelesaikan soal pada siklus satu terdapat 25 sisw, pada siklus

dua terdapat 31 siswa

4.        Adanya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa dari 55,3% atau 21 siswa menjadi 86,8% atau 33

siswa.

Peningkatan tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya  antara lain:

1.    Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik kepala bernomor terstruktur

Page 21: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

2.    Guru membuat rencana pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar sehingga kegiatan belajar

mengajar dapat berlangsung terarah dan terprogram

3.    Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran berikutnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan teknik kepala bernomor terstruktur dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran akuntansi bai darisegi proses maupun hasil

BAB III

Page 22: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

METODE PENELITIAN

A. Situs Penelitian

Penelitian ini dilaksnakan di MIN Petisah, Jalan Mesjid No. 1426 Sei Putih Tengah

Kecamatan Medan Petisah. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran

2011/2012 dari awal juli 2011. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V ( Lima ) yang

berjumlah 32 orang pada semester ganjil di MIN Petisah, Medan Tp. 2011/2012

B. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan data adalah:

1.    Angket, merupakan alat  pengumpulan data secara tertulis untuk mencari informasi tentang

pemahaman siswa

2.    Observasi, yakni kegiatan melakukan pengamatan langsung kepada populasi yang akan diteliti yang

digunakan sebagai uji validasi instrumen dalam menggunakan strategi kepala bernomor (Numbered

head )

3.    Anekdot, yaitu catatan harian guru tentang pelaksanaan penelitian. Catatan ini adalah pribadi untuk

mengetahui proses penelitian

Dalam penerapan penelitian tentang strategi kepala bernomor, saya sebagai guru masih

banyak mengalami kendala dan kekurangan karena dalam diri saya belum menguasai dan juga

keterbatasan pengetahuan tentang strategi dalam pembelajaran.

C. Langkah-Langkah Penelitian

Siklus I

1. Perencanaan pra tindakan

2. Pelaksanaan pra tindakan

3. Pengamatan pengumpulan data pra tindakan

4. Refleksi pra tindakan

Siklus II

1. Perencanaan tindakan siklus II

2. Pendalaman tindakan siklus II

3. Pengamatan /pengumpulan data siklus II

Page 23: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

4. Refleksi tindakan siklus II

Siklus III

1. Perencanaan tindakan siklus III

2. Pelaksanaan tindakan siklus III

3. Pengamatan/pengumpulan data siklus III

4. Refleksi tindakan siklus III

D. Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Mengumpulkan kesimpulan hasil penelitian

2. Mengajukan rekomendasi kepada guru-guru dan individu-individu tertentu yang berkenaan

dengan hasil penelitian

E. Desain Penelitian

Siklus I Pra tindakan

 

Page 24: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Siklus II

 

Siklus III

 

Page 25: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan: MIN Petisah

Mata Pelajaran        : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester      : V/ I

Alokasi Waktu         : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

- Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

B. Kompetensi Dasar

- Mengidentifikasi fungsi organ pernafasan manusia

- Mengidentifikasi fungsi organ pernafasan hewan, misalnya Ikan, Cacing tanah

C. Indikator:

 - Siswa mampu mengidentifikasi alat pernafasan manusia dan hewan

- Membuat model alat pernafasan manusia dan mendemonstrasikan cara kerjanya

- Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan alat pernafasan manusia akibat terinfeksi dan

tercemarnya udara

D. Materi Pokok:    

 - Alat Pernafasan

 - Alat pernafasan Manusia dan Hewan

E. Metode/Teknik:    - Ceramah

                                    - Tanya Jawab

                                    - Penugasa

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Tanya Jawab tentang tumbuhan hijau

Page 26: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

2. Kegiatan Inti

a. Menjelaskan proses tumbuhan hijau

b. Menunjukkan tempat menyimpan cadangan makanan

c. Membedakan tumbuhan yang digunakan manusia dan hewan untuk dimakan

d. Menyimpulkan Pembelajaran tentang tumbuhan hijau

3. Kegiatan akhir

a. Mengevaluasi hasil pembelajaran

b. Penugasan

G. Sumber Belajar

a. KTSP 2006

b. Buku IPA Paket

c. Buku lain yang relevan

d. Alat peraga yang relevan

H. Penilaian

a. Teknik        : Unjuk kerja

b. Prosedur   : Pre test dan post tes

c. Bentuk       : Essay

d. contoh       : Test

Medan, 8 Juli 2010

Guru bidang studi

Nurkhamisah

Page 27: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Penilaian                               : Unjuk Kerja ( Skala Rentang )

NO Aspek Yang Dinilai Nilai

7 8 9 10

1

2

3

Page 28: Proposal Ptk Manajemen Pendidikan

Mengetahui                                                              Medan, 8 Juli 2010

Kepala Madrasah                                                    Guru Bidang

Study                                                                                                                                   

                                                                                      Nurkhamisah

[1] BNSP, 2006[2] IAINSU, Panduan Skripsi, Medan, ( IAIN: 2010 ), hal 18[3] Masitoh dan laksmi Desi, Strategi Pembelajaran, Dirjen Pendik Islam, Depag RI, hal, 11-12[4] Kurikulum 2006, Depag RI

-          Muh Azzam, Akrab dengan Dunia IPA, Tiga Serangkai ( Solo: 2008)-          Nana Djumhana, Pembelajaran IPA, Dirjen Pendidikan Islam ( Jakarta: )

Posted 13th October 2011 by sawaluddin siregar