proposal ptk kimia

Upload: iqbal-bal

Post on 02-Apr-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    1/9

    1

    PROPOSAL PTK KIMIA

    PROPOSAL

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    JUDUL

    UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI. IPA.1 SMA

    NEGERI 4 PALOPO MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

    ( STUDI PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA)

    Nama : YUSUF SEHE

    Nomor Peserta : 11-1962-187-1-0197

    Bidang Studi : Kimia

    Asal Sekolah : SMA Negeri 4 PalopoK e l a s : Kimia-2

    Lokasi : LEC Kartika Makassar

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

    PENYELENGGARA SERTIFIKASI GURU RAYON 1 24

    2011

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    2/9

    2

    1. Judul :

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri 4 Palopo melalui Model

    Pembelajaran Berbasis Masalah ( Studi Pada Materi Pokok Larutan Penyangga)

    2. Pendahuluan

    Pergeseran paradigma proses pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran telah

    memberi tantangan baru bagi guru dalam melaksanakan tugasnya di kelas. Peserta didik yang

    akan difasilitasi untuk dapat mencapai hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan tidak

    semuanya memiliki karakteristik dan kemampuan yang sama. Demikian pula dengan unsur

    penunjang belajar selain guru yang tidak seragam dimiliki oleh setiap sekolah. Kedua hal

    yang telah disebutkan ini akan dapat menjadi hambatan belajar bagi siswa jika tidak diatasi

    secara tepat. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah menggunakan

    berbagai pendekatan, metode, media dan sarana pendukung lainnya yang disesuaikan dengan

    jenis dan sifat hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.

    Aktifitas belajar mengajar yang berlangsung dalam kelas dikendalikan dan dikontrol

    langsung oleh guru. Oleh sebab itu maka guru dituntut untuk lebih kreatif mengamati

    berbagai persoalan yang terjadi saat proses berlangsung. Berdasarkan hasil pengamatan

    tersebut diharapkan guru akan mampu melakukan berbagai inovasi pembelajaran, baik

    berupa pendekatan maupun metode, media atau hal lain yang dapat diterapkan saat mengajar

    sesuai dengan karakteristik bahan ajar serta kondisi siswa yang diajar.

    Mata pelajaran kimia seperti halnya pelajaran lainnya memiliki karakteristik tertentu.Ilmu kimia merupakan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya dapat

    dijelaskan dengan logika matematika. Sebagian aspeknya bersifat kasat mata yang dapat

    dibuat fakta kongkritnya dan sebagian aspek yang lain bersifat abstrak akan tetapi

    kebenarannya tetap dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga rasionalitasnya

    dapat dirumuskan atau diformulasikan. Karakteristik ini harus dipahami oleh guru kimia

    sebagai dasar untuk menyusun strategi pembelajarannya. Dengan mempelajari karakteristik

    setiap materi/konsep yang akan diajarkan oleh seorang guru kimia, maka diharapkan dapat

    memilih model, pendekatan, dan metode yang sesuai serta mengembangkan berbagai media

    pembelajaran yang dapat memudahkan siswa untuk memahaminya.

    Salah satu konsep kimia yang aplikasinya sangat umum ditemui pada proses yang

    terjadi disekitar kita adalah konsep asam basa. Dalam industri besar ataupun industri rumah

    tangga, banyak proses-proses yang produksinya atau kualitas produksinya sangat bergantung

    pada tingkat keasaman atau kebasaan mediumnya. Misalnya pada pembuatan tahu, kualitas

    pembentukan tahu (proses pengendapan) ditentukan keasaman larutan mediumnya. Demikian

    pula dalam tubuh kita terdapat sistem yang sangat rumit yang secara ketat dikendalikan oleh

    keasaman darah dimana jika terjadi deviasi sedikit saja terhadap tingkat kesaman darah dapat

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    3/9

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    4/9

    4

    adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di laboratorium maupun

    dalam lingkungan alamiah. Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan melainkan proses

    mental yang terjadi dalam diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.

    Aktivitas mental terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari.Penjelasan lain tentang belajar dikemukakan oleh Gagne (dalam Pamungkas, D., 2006),

    bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta

    didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik,

    yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

    Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi

    dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

    Bukti bahwa seseorang telah melakukan kegiatan belajar ialah adanya perubahan tingkah laku

    pada orang tersebut. Tingkah laku yang dimaksud terdiri atas unsur obyektif yaitu unsur yang dapat

    diamati dan unsur subyektif yaitu unsur yang tidak tampak tetapi dapat diketahui berdasarkan tingkah

    laku yang tampak. Seseorang yang sedang berpikir tampak dari raut wajahnya sedangkan proses

    berpikirnya itu sendiri tidak tampak.

    Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap

    perubahan pada aspek-aspek tersebut yaitu: pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan,

    apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etika, sikap, dan lain-lain. Jika seseorang telah

    melakukan perbuatan belajar, maka terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa aspek tingkah

    laku tersebut.

    Trianto (2009:17) mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan aspek kegiatan

    manusia yang kompleks yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara

    sederhana dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan

    pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakekatnya adalah

    usaha sadar dari seseorang guru untuk membelajarkan siswanya untuk mencapai tujuan yang

    diharapkan. Secara implisit, jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi dua arah

    dari seorang guru dan siswa, di mana keduanya terjadi komunikasi yang intens dan terarahmenuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Gagne (dalam Margaret, 1994), mendefinisikan pembelajaran sebagai seperangkat

    acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses

    belajar, yang sifatnya internal. Proses yang terjadi dalam pembelajaran yaitu proses

    penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk

    hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi

    internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri

    individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    5/9

    5

    individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang

    mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa

    proses pembelajaran meliputi delapan fase yaitu; (1) motivasi, (2) pemahaman, (3)

    pemerolehan, (4) penyimpanan, (5) ingatan kembali, (6) generalisasi, (7) perlakuan dan (8)umpan balik.

    Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, memberikan definisi

    tentang pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

    belajar pada suatu lingkingan belajar. Ciri utamanya adalah inisiasi, fasilitasi, dan

    peningkatan proses belajar siswa. Sedangkan komponen-komponen dalam pembelajaran

    adalah tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi pembelajaran.

    b. Pembelajaran Berbasis Masalah

    Pembelajaran berbasis masalah atau dikenal pula dengan istilahProblem Based

    Learning(PBL) merupakan sebuah inovasi pendidikan. Berdasarkan definisi dari Wikipedia,

    problem based learning is student-centered instructional strategy in which students

    colaboratively solve problems and reflect on their experiences. PBL adalah sebuah strategi

    pembelajaran yang berpusat pada siswa, strategi ini mengkolaborasikan antara pemecahan

    masalah dan refleksi terhadap suatu pengalaman. Pendapat Barrows, H dan Kelson (dalam

    Taufiq, 2009)Problem Based Learning(PBL) adalah kurikulum dan proses pembelajaran.

    Dalam kurikulumnya dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapat

    pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan

    memiliki strategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses

    pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau

    menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari-hari.

    Rumusan lain dari Dutch (dalam Taufiq, 2009) mengatakan bahwa PBL merupakan metode

    instruksional yang menantang siswa agar belajar untuk belajar, bekerja sama dalam kelompok

    untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa

    keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL

    mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta

    menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.

    Berdasarkan ketiga pengertian di atas, tersirat bahwa materi pelajaran terutama

    bercirikan masalah. Dalam PBL, sebelum pembelajaran dimulai, siswa akan diberikan

    masalah-masalah yang memiliki konteks dengan dunia nyata. Semakin dekat dengan dunia

    nyata, akan semakin baik pengaruhnya pada peningkatan kecakapan siswa. Tugas guru hanya

    sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencari dan menemukan solusi yangdiperlukan, dan juga sekaligus menentukan kriteria pencapaian proses pembelajaran.

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    6/9

    6

    Wina Sanjaya (2006) menjelaskan bahwa hakikat masalah dalam Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) adalahgap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi yang

    diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. Kesenjangan

    tersebut dapat dirasakan dari adanya keresahan, keluhan, kerisauan, atau kecemasan. Olehkarena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak terbatas pada materi pelajaran yang

    bersumber dari buku saja, akan tetapi juga dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu

    sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

    c. Kerangka Pikir

    7. Metode Penelitian

    a. Subyek , Tempat dan WaktuSubyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 4

    Palopo yang berjumlah 31 orang pada tahun pelajaran 2011/2012.

    b. Skenario

    Penelitian ini menggunakan empat tahap/fase yakni : fase perencanaan, fase

    pelaksanaan , fase observasi , dan fase refleksi. Deskripsi kegiatan untuk setiap

    fase adalah sebagai berikut:

    - Siklus 1

    1) Persiapan1) Membuat desain pembelajaran sesuai dengan konsep yang diajarkan.

    2) Menyiapkan fasilitas pendukung dalam pembelajaran berbasis masalah

    3) Membuat tes evaluasi hasil belajar kimia.

    Penerapan Model

    Pembelajaran PBM

    Partisipasi/Aktifitas

    Belajar Meningkat

    Hasil Belajar Kimia

    Meningkat

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    7/9

    7

    2) Pelaksanaan

    Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran

    berbasis masalah.

    3) Observasi dan Evaluasi1) Ovservasi

    Pada akhir penyajian materi, dilakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui respon

    siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan.

    2) Evaluasi

    Selesai satu pokok bahasan , diberikan evaluasi untuk mengetahui hasil

    belajar kimia siswa terhadap proses pembelajaran yang diilaksanakan pada siklus 1.

    4) Refleksi

    Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil tes hasil belajar kimia siswa dan hasil

    observasi siswa untuk mencantumkan tindakan pada siklus

    berikutnya. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 1, maka dibuat perencanaan

    tindakan pada siklus 2.

    - Siklus 2

    1. Persiapan

    Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala jenis keperluan dalammelaksanakan siklus 2. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah desain pembelajaran, fasilitas

    pendukung , dan tes evaluasi hasil belajar kimia.

    2. Pelaksanaan

    Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan desain pembelajaran dengan

    menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis siswa.

    3. Observasi dan Evaluasi

    a. Observasi

    Setiap akhir mata pelajaran diberikan sesi tanya jawab tentang respon siswa terhadap teknik

    atau metode pembelajaran yang diterapkan

    b. Evaluasi

    Selesai pokok bahasan, diberikan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar kimia siswa

    dengan model pembelajaran yang digunakan.

    4. Refleksi

    Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil belajar kimia berdasarkan tes yang

    dilakukan dan observasi

  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    8/9

    8

    kegiatan siswa untuk menentukan dan melihat perbandingan tes awal dengan tes

    akhir.

    c. Kriteria Keberhasilan

    Indikator untuk mengukur keberhasilan tindakan yang dilakkan dalam penelitian ini

    sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya adalah:

    1. Partisipasi dan aktifitas siswa pada setiap langkah pembelajaran memenuhi criteria minimal

    baik berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi siswa.

    2. Hasil belajar yang dicapai setelah dilakukan tindakan minimal mencapai ketuntasan belajar

    secara klasikal sebesar 80% dari seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran.

    8. Jadwal Penelitian

    Penelitian ini direncanakan berlangsung mulai pekan keempat bulan Juli

    2011 sampai dengan pekan ketiga bulan Agustus 2011. Jumlah pekan seluruhnya adalah

    empat pekan dimana setiap pekan sesuai dengan jadawal mengajar dilakukan 2 kali

    pertemuan seperti dalam tabel 1 berikut :

    Tabel 1. Jadwal Penelitian

    No Waktu Materi/Sub Materi Pelajaran Ket.

    1 Peken IV Juli dan

    pekan I Agustus 2011

    Pengertian dan sifat larutan penyanga Siklus 1

    2 Pekan II dan III

    Agustus 2011

    Larutan Penyangga dalam kehidupan sehari-

    hari

    Siklus II

    9. Daftar Pustaka

    Amir, T. 2009.Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Pranada

    Media Group.

    Arikunto, Suharsimi dkk, 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

    BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi dan

    Kompetensi Dasar SMA/MA.Jakarta.

    BSNP. 2007. Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Standar Kompetensi

    dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta.

    Daryanto. 2009.Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV Publisher.

    Pamungkas, Dudy. 2009. Teori Belajar yang Melandasi Proses Pembelajaran.Online. (http://www.docstoc.com/21640769/Teori-Belajar-yang-Melandasi-Proses-

    Pembelajaran/). Diakses 5 Oktober 2010.

    Sofya, Emmawaty. 2008.Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Berbasis Elektronik dan

    Tidak Berbasis Elektronik Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan

    Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA. Laporan Penelitian. Lampung: Jurusan

    Pendidikan Kimia FKIP Unila.

    Suparman, Atwi. 1991.Desain Instruksional. Jakarta: Universitas Terbuka.

    Trianto. 2010.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

    UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

    Wina Sandjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

    Kencana Pranada Media Group.

    http://sahara-ilmu.blogspot.com/2012/05/proposal-ptk-kimia.htmlhttp://sahara-ilmu.blogspot.com/2012/05/proposal-ptk-kimia.htmlhttp://sahara-ilmu.blogspot.com/2012/05/proposal-ptk-kimia.htmlhttp://sahara-ilmu.blogspot.com/2012/05/proposal-ptk-kimia.htmlhttp://www.docstoc.com/21640769/Teori-Belajar-yang-Melandasi-Proses-Pembelajaran/http://www.docstoc.com/21640769/Teori-Belajar-yang-Melandasi-Proses-Pembelajaran/http://www.docstoc.com/21640769/Teori-Belajar-yang-Melandasi-Proses-Pembelajaran/http://www.docstoc.com/21640769/Teori-Belajar-yang-Melandasi-Proses-Pembelajaran/http://sahara-ilmu.blogspot.com/2012/05/proposal-ptk-kimia.html
  • 7/27/2019 Proposal Ptk Kimia

    9/9

    9

    Wikipedia. 2010.Problem Based Learning. Online (http://en.wikipedia.org/wiki/) Diakses 30

    Oktober 2010.

    http://www.blogger.com/Wikipediahttp://en.wikipedia.org/wiki/http://en.wikipedia.org/wiki/http://www.blogger.com/Wikipedia