proposal ptk kholil

15
1 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI KELAS VIII DI MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO LAMONGAN TAHUN PELEJARAN 2013/2014 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penelitian Tindakan Kelas Dosen Pengampu : Drs. H. Ach. Rofiq, M.ag. M.Sc Disusun Oleh : Ade Mufti Kholil PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT

Upload: ade-mufti-kholil

Post on 30-Jun-2015

208 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal ptk kholil

1

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI KELAS VIII DI

MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO LAMONGAN TAHUN

PELEJARAN 2013/2014

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu :

Drs. H. Ach. Rofiq, M.ag. M.Sc

Disusun Oleh :

Ade Mufti Kholil

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT

(STAIDRA)

KRANJI PACIRAN LAMONGAN

2014

Page 2: Proposal ptk kholil

2

Page 3: Proposal ptk kholil

3

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI KELAS VIII A

DI MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO LAMONGAN

TAHUN PELEJARAN 2013/2014

B. BIDANG KAJIAN

Pembelajaran materi muhadatsat dengan menggunakan media pembelajaran audio

visual

C. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini

berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan perkembangan

ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan

informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual dan

elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang salah satu

diantaranya melalui jaringan Internet.

Salah satu bidang yang mendapatkan dampak yang cukup berarti dengan

perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya

pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada

peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang memiliki unsur-

unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide,

gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan

Priyogutomo, 2004).

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah

digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan.

Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran

Page 4: Proposal ptk kholil

4

pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word,

excel dan access. Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama

dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media

pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi

dan Komunikasi.

 Dalam pelaksanaannya, teknik penggunaan dan pemanfaatan media turut

memberikan andil yang besar dalam menarik perhatian mahasiswa dalam PBM,

karena pada dasarnya media mempunyai dua fungsi utama, yaitu media sebagai alat

bantu dan media sebagai sumber belajar bagi mahasiswa (Djamarah, 2002; 137).

Sementara itu, selain media, di lembaga pendidikan kehadiran perangkat komputer

telah merupakan suatu hal yang harus dikondisikan dan disosialisasikan untuk

menjawab tantangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain

sangat banyak pengguna jasa dibidang komputer yang mengharapkan dapat

membantu mereka baik sebagai tutor, tutee maupun tools yang belum mampu

dipenuhi oleh tenaga yang professional dibidangnya yang dihasilkan melalui

lembaga pendidikan yang ada. Hal ini juga dikeluhkan oleh para pengajar terhadap

kemampuan untuk memahami, mengimplementasikan, serta mengaplikasikan

pengajaran sejalan dengan tuntutan kurikulum karena keterbatas informasi dan

pelatihan yang mereka peroleh.

Dalam buku karangan smaldino dkk, dijabarkan secara jalas tentang

kedudukan tekhnologi informasi dalam media pembelajaran. Pada bagian bab

pertama buku tersebut membahas mengenai teori belajar, media pembelajaran serta

peran tekhnologi informasi dan media dalam pembelajaran.

Perasaan manusia pada umumnya mudah  dipengaruhi oleh  apa yang

dilihat, dirasakan dan didengar. Dengan kata lain, sungguh  tidak mustahil ketika

ada pendapat yang menyatakan bahwa audio visual mempengaruhi sikap dan

perilaku, serta menjembatani proses pembelajaran.

Pernyataan tersebut di atas dapat didukung oleh Yudhi  Munadi (2008),

dalam bukunya menekankan bahwa indera yang paling banyak membantu manusia

Page 5: Proposal ptk kholil

5

dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaran dan

indera penglihatan.

Media dapat diartikan dengan istilah penghubung atau perantara dalam

menyampaikan suatu materi yang diajarkan untuk mencapai suatu  tujuan. Dan

dalam proses penyampaian materi kepada orang lain dapat menggunakan sarana

atau alat dalam bentuk audio,visual, audio visual dan multimedia.

Media audio visual dapat diartikan sebagai media yang melibatkan indera

pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses. Lebih lanjutnya lagi,

Yudhi Munadi (2008: 9) berpendapat bahwa pesan visual yang terdengar dan

terlihat itu dapat disajikan melalui program audio visual melalui film dokumenter,

film drama, dan lain-lain. Yang dalam penyajiannya dapat disambungkan pada alat

proyeksi (projectable aids).

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami revolusi yang sangat

cepat, hal ini berdampak signifikan terhadap kemajuan pola pikir masyarakat secara

makro. Dalam bidang pendidikan, perubahan-perubahan ini telah memberikan

pengalaman baru sekaligus merupakan tantangan bagi para praktisi untuk

memanfaatkan perubahan tersebut menjadi salah satu modal penting

penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang lebih efisien dan efektif. Dalam hal ini,

pendekatan teknologis menjadi bagian yang penting dan tidak dapat dipisahkan

dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Pendekatan teknologis diperlukan

dalam rangka membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, yaitu menjadi manusia yang berpengetahuan dan berbudi luhur. Di

samping itu, kegiatan pembelajaran bertujuan sebagai wahana pelestarian nilai-nilai

dan kebudayaan, sehingga setiap individu berkewajiban untuk dapat berperan aktif

dalam transformasi nilai demi kemajuan bangsa dan negara. Oleh karenanya, untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran yang aktif dan berkualitas, salah satu unsur

utama adalah keberadaan guru yang berkualitas pula. Guru yang berkualitas adalah

guru yang memilki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial dan kompetensi professional seperti yang tersirat dalam Undang-Undang

Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Page 6: Proposal ptk kholil

6

Seorang guru, di dalam melaksanakan kompetesi pedagogik dituntut

untuk memiliki kemampuan secara metodologis dalam hal perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran. Termasuk di dalamnya penguasaan, pemanfaatan dan

penciptaan media pembelajaran yang sesuai. Penggunaan media pembelajaran

disadari akan sangat membantu aktivitas pembelajaran, baik di dalam maupun di

luar kelas. Namun, tidak bisa dipungkiri, bahwa di dalam implementasinya, tidak

banyak guru yang mampu merancang, mencipta atau mempergunakan media

pembelajaran secara optimal. Di sisi lain, keterbatasan alat-alat teknologi juga

menjadi penyebab kurang maksimalnya usaha guru dalam memanfaatkan

keberadaan media pembelajaran.

Dari latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BAHASA ARAB DI

KELAS VIII DI MTS ISHALUL MASALIK TEBLURU SOLOKURO

LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014”. Karena media ini mampu

menmapilkan gambar dan suara yang mana bisa memberI contoh bahasa arab yang sesuai

dengan pemilik aslinya bahasa (Owner) orang arab yang akan banyak memberikan

semangat dan motifasi dalam pembelajaran

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan diskripsi diatas peneliti merumuskan masalah sebgai berikut :

1. Bagaimana cara penggunaan media pembelajaran audio visual sebagai upaya

meningkatkan kualitas bahasa arab di kelas VIII di MTS Ishalul Masalik

Tebluru Solokuro Lamongan tahun pelajaran 2013/2014

2. Apakah penggunaan media pembelajaran audio visual bisa meningkatkan

kualitas Bahasa Arab di kelas VIII di MTS Ishalul Masalik Tebluru Solokuro

Lamongan tahun pelajaran 2013/2014

E. TUJUAN PENELITIAN

Page 7: Proposal ptk kholil

7

Sesuai dengan permasalahan diatas maka tujuan yang akan dicapai adalah untuk

mengetahui peningkatan motivasi belajar bahasa arab dengan melalului penggunana

media audio visual pada siswa kelas VIII di MTS Ishalul Masalik Tebluru Solokuro

Lamongan

F. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian sangat memberi manfaat terutama motivasi dalam mempelajari bahasa

arab. Karena pada zaman sekarang bahasa arab dianggap tidak perlu, dan lebih

mementingkan bahasa Inggris, sehingga peminat dalam mempelajari bahasa arab

sangat minim dan sedikit.

a. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini memberi manfaat kepada pendidikan di Dunia

dalam mempelajari B Arab. Dengan menggunakan media ini bisa meningkatkan

niat belajar B Arab.

b. Manfaat Praktis

Dapat digunakan dewan guru sebagai alterntive untuk meningkatkan motivasi

dan kualitas siswa dalam mempelajari B Arab.

G. HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah:

1. Melalui penggunaan media pembelajaran audio visual yang dapat

meningkatkan kualitas bahasa arab kelas VIII di MTS Ishalul Masalik

Tebluru Solokuro Lamongan Tahun Pelajaran 2013/2014

H. KAJIAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEORI

Page 8: Proposal ptk kholil

8

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

‘tengah, perantara atau penghantar’. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat anak mampu memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan

sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, foto grafis, atau

elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal.

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian

diantaranya akan diberikan berikut ini : AECT (Association of Education and

Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala

bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Disamping sebagai sistem penyampaian atau penghantar, media yang sering diganti

dengan kata mediator menurut Fleming (1987 : 234) adalah penyebab atau alat

yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah

“mediator” media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatut hubungan

yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar anak dan isi pelajaran. Di

samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem

pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada

peralatan paling canggih, dapat pula disebut media. Ringkasnya, media adalah alat

yang menyampaikan atau menghantarkan pesan-pesan pengajaran.

Seringkali media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat

bantu atau media komunikasi seperti di kemukakan oleh Hamalik (1986) dimana ia

melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang

maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.

Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) secara implisit mengatakan bahwa

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan

isi materi pengajaran, yang teridiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video

camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi

dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau

Page 9: Proposal ptk kholil

9

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan anak yang dapat

merangsang anak untuk belajar.

Berdasarkan uraian beberapa batasan tentang batasan media di atas, berikut

dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu.

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai

hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar,

atau diraba dengan panca indera.

2. Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai software

(perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras

yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada anak.

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di

dalam maupun di luar kelas.

5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan

anak dalam proses pembelajaran.

6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya : film, slide, video,

OHP), atau perorangan (misalnya : modul, komputer, tape recorder, kaset, video

recorder).

7. Sikap perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan

penerapan suatu ilmu.

CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL

Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (kurang efisien) melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau

obyek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video, tape,

audio tape, disket komputer, dan film. Kegiatan anak dapat direkam untuk kemudian

dianalisis dan dikritik oleh anak sejawat secara perorangan maupun secara kelompok.

Page 10: Proposal ptk kholil

10

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki

ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada

anak dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse

recording, misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi

kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Manipulasi

kejadian obyek dengan jalan mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu.

Proses penanaman dan panen gandum, mengolah gandum menjadi tepung, dan

penggunaan tepung untuk membuat roti dapat dipersingkat waktunya dalam suatu

urutan rekaman video atau film yang mampu menyajikan informasi yang cukup bagi

anak untuk mengetahui asal usul dan proses dari penanaman bahan baku tepung

menjadi roti.

c. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan

kepada sejumlah besar anak dengan stimulus pengalaman yang relatif sama

mengenai kejadian itu. Dewasa ini distributif media tidak hanya terbatas pada suatu

kelas pada sekolah-sekolah di dalam suatu wilayah tertentu, tetapi juga media itu

misalnya rekaman video, audio, disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru

tempat yang diinginkan kapan saja.

I. METODE PENELITIAN

1. Rencana Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTS Ishalul Masalik

Tebluru Solokuro Lamongan

b. Tempat penelitian

Page 11: Proposal ptk kholil

11

Penelitian ini dilakukan di MTs Ishalul Masalik Tebluru Solokuro Lamongan

c. Waktu penelitian

Waktu penelitian selama 1 bulan yaitu bulan september, sedangkan waktu

perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian dilakukan selama

semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

d. Lama tindakan

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Mei mulai dari siklus I,

siklus II, dan siklus

J. JADWAL PENELITIAN

NO Siklus Tgl

1 Siklus pertama 12 september 2013

2 Siklus kedua 19 september 2013