proposal ptk by enjang haryana, s.pd

15
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keharusan di era komunikasi dan globalisasi. Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan. Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaran keterampilan Bebicara (Speaking) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Kemampuan mengungkapkan makna dalam monolog pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari- hari dalam teks berbentuk Procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai oleh

Upload: inggrissmpmanonjaya

Post on 09-Aug-2015

268 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DALAM MENGUNGKAPKAN MAKNA TEKS MONOLOG BERBENTUK PROCEDURE

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa Inggris merupakan keharusan di era

komunikasi dan globalisasi. Pelajaran bahasa Inggris di SMP berfungsi

sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni. Setelah menamatkan studi, mereka diharapkan dapat

tumbuh dan berkembang menjadi individu yang cerdas, terampil dan

berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional.

Pengajaran Bahasa Inggris di SMP meliputi keempat keterampilan

berbahasa yaitu: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua itu

didukung oleh unsur-unsur bahasa lainnya, yaitu: Kosa Kata, Tata Bahasa

dan Pronunciation sesuai dengan tema sebagai alat pencapai tujuan.

Dari ke empat keterampilan berbahasa di atas, pembelajaran keterampilan

Bebicara (Speaking) ternyata kurang dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Kemampuan mengungkapkan makna dalam monolog pendek

sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar,

dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari

dalam teks berbentuk

Procedure dan report adalah salah satu Kompetensi Dasar (KD)

yang harus dikuasai oleh siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Pembelajaran mengungkapkan makna dalam monolog pendek

sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara akurat, lancar,

dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks kehidupan sehari-hari

dalam teks berbentuk procedure telah penulis lakukan secara klasikal.

Dalam pembelajaran tersebut penulis menjelaskan materi pokok yang

terdapat dalam indikator sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi makna gagasan dalam teks essei berbentuk procedure

b. Melakukan monolog pendek dalam bentuk procedure

Siswa dibacakan teks monolog berbentuk procedure dan diminta untuk

menerjemahkannya. Selanjutnya siswa diminta untuk melakukan monolog

menggunakan teks procedure tersebut.

2

Page 2: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

2

Hasil pembelajaran tersebut ternyata dibawah Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Dari hasil refleksi penulis diperoleh data bahwa selama

proses pembelajaran siswa sangat pasif dan mengeluh serta munculnya

rasa tidak percaya diri. Mereka sangat kesulitan dalam mengerjakan tugas-

tugasnya. Jelaspembelajaran ini sangat tidak efektif atau dengan kata lain

pembelajaran tersebut tidak berhasil (gagal). Uraian di atas merupakan

gambaran kegagalan terhadap hasil dan proses belajar. Kegagalan tersebut

merupakan masalah yang harus segera diatasi. Untuk mengatasi kegagalan

pembelajaran di atas, penulis berusaha mencari solusi. Penulis sadar

bahwa di era Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini, guru dituntut

untuk kreatif dan inovatif. Guru harus mampu mencari satu teknik

pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi kelas. Prinsip

PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan) harus dilaksanakan. Guru bukan lagi merupakan sosok

yang ditakuti dan bukan pula sosok otoriter, tetapi guru harus jadi seorang

fasilitator dan motor yang mampu memfasilitasi dan menggerakkan

siswanya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

Berdasarkan pengalaman penulis saat mengikuti berbagai pelatihan

dan pendidikan, penulis berhipotesis bahwa teknik belajar (teori belajar)

Kontruktivisme sangatlah tepat jika digunakan dalam pembelajaran

kompetensi dasar ini. Hanya saja penulis mencoba memadukan

pendekatan Contextual Teaching And Learning dengan pendekatan

Cooperative Learning. Penulis mencoba menggunakan model

pembelajaran Demonstrasi. Oleh karena itu, penulis mencoba

merencanakan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya

Peningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mengungkapkan Makna

dalam Teks Monolog Berbentuk Procedure Melalui Metode

Demonstrasi Di Kelas IX A SMP Negeri 3 Manonjaya Kab.

Tasikmalaya

1.2 Identifikasi Masalah

Page 3: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

3

1. Siswa merasa ragu untuk memahami teks prosedur

2. Kurang pembendaharaan kata

1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut

didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini

adalah: ”Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Demonstrasi

dapat meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Mengungkapkan

Makna dalam Teks Monolog pendek Berbentuk Procedure Di Kelas

IX A SMP Negeri 3 Manonjaya?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melakukan monolog

berbentuk procedure.

2. Mengembangkan strategi pembelajaran dan model pembelajaran yang

efektif, efisien dan menyenangkan.

3. Siswa dapat melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan komunikasi

dengan mengemukakan gagasan, pendapat dan perasaannya secara

sederhana baik lisan maupun tertulis.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

a. Bagi guru

1. Meningkatkan model pembelajaran yang efektif, efisien dan

menyenangkan yang dapat melibatkan siswa secara aktif

dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris untuk

meningkatkan kompetensi komunikatif mereka

2. Meningkatkan/memperbaiki proses hasil belajar dan mengajar.

3. Meningkatakan kualitas profesionalisme guru sebagai

pendidik.

4. Meningkatkan kemampuan dalam penyusunan karya ilmiah

yang merupakan salah satu syarat kenaikan pangkat dari

golongan IVa ke jenjang berikutnya.

Page 4: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

4

b. Bagi Siswa

1. Meningkatkan kemampuan siswa mengungkapkan makna

dalam monolog pendek

sederhana dengan menggunakan ragam bahasa lisan secara

akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dalam konteks

kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk procedure

2. Meningkatkan rasa senang dan motivasi belajar.

3. Meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi.

4. Meningkatkan kompetensi komunikatif dan prestasi Belajar

Bahasa Inggris.

5. Meningkatkan keaktifan, kreativitas dan hasil belajar siswa yang

lebih tinggi.

c. Bagi Sekolah

Melalui metode pembelajaran Demonstrasi membantu

meningkatkan/memperbaiki pembelajaran Bahasa Inggris di SMP

Negeri 3 Manonjaya

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Metoda Demontrasi

Metode Demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat di lakukan

oleh guru atau anak didik itu sendiri.

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode

Demonstrasi adalah:

1. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di

Demonstrasikan tidak bisa di amati dengan seksama oleh siswa. Misalnya

alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak di ikuti oleh aktivitas di

mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas

mereka sebagai pengalaman yang berharga.

Page 5: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

5

3. Tidak semua hal dapat di Demonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat

yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh

dari kelas.

4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis

2.2 Deskripsi Teks Prosedure

Teks procedure bertujuan untuk memberikan petunju tentang

langkah-langkah metoda/cara-cara melakukan sesuatu (Otong Setiawan

Djuharie, 2006 :38). Teks procedure umumnya berisi tips atau serangkaian

tindakan atau langkah dalam membuat suatu barang atau melakukan suatu

aktifitas. Teks prosedur dikenal pula dengan istilah directory. Teks

procedure umumnya memiliki struktur :

1) goal, tujuan kegiatan,

2) materials, bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat suatu

barang/melakukan suatu aktifitas yang sifatnya opsional,

3) steps, serangkaian langkah.

2.3 Kerangka Berpikir

Pemahaman anak dalam menguasai teks monolog prosedur sangat

penting dikuasai oleh anak, oleh karena itu diharapkan siswa dapat

menguasai teks prosedur dengan baik.

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Jika dalam pembelajaran Mengungkapkan makna dalam monolog pendek

berbentuk Procedure menggunakan Teknik Demonstrasi, maka kualitas

proses dan hasil pembelajaran akan meningkat”.

3. METODA PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research) yang direncanakan dengan mengikuti prosedur

penelitian berdasarkan prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang

mencakup kegiatan Perencaan (Planning), Tindakan (Action),

Page 6: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

6

Observasi(Observation), Refleksi (Reflection). Keempat kegiatan ini

berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus

3.2 Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX A SMP Negeri 3

Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya berjumlah 28 siswa. Sedangkan objek

penelitian adalah peningkatan pemahaman siswa dalam pemahaman teks

monolog berbentuk procedure dengan metoda Demonstrasi.

3.3 Prosedur Penelitian

Proses pembelajaran ini diteliti melalui Penelitian Tindakan Kelas

dengan dua siklus, dengan kegiatan sebagai berikut :

SIKLUS 1

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Menganalisis dan merumuskan masalah.

c. Merancang model pembelajaran.

d. Mendiskusikan penerapan model pembelajaran.

e. Menyiapkan instrument

f. Menyusun kelompok peserta didik

Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup :

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan

b. Menerapkan model pembelajaran

c. Memperhatikan alokasi waktu

Tahap Mengamati (Observation), mencakup :

a. Melakukan diskusi dengan guru sejawat.

b. Melakukan pengamatan terhadap penerapan model.

c. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan

model.

d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-

kelemahan yang dilakukan guru.

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup :

a. Menganalisis temuan saat melakukan observasi.

b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru.

Page 7: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

7

c. Melakukan refleksi terhadap penerapan model pembelajaran.

SIKLUS 2

Tahap Perencanaan (Planning), mencakup :

a. Mengevaluasi hasil refleksi siklus 1.

b. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran

c. Merancang perbaikan berdasarkan refleksi siklus 1

Tahap Melakukan Tindakan (Action), mencakup :

a. Melakukan analisis pemecahan masalah.

b. Melaksanakan tindakan perbaikan.

Tahap Mengamati (Obsevation), mencakup :

a. Melaksanakan pengamatan terhapad penerapan model pembelajaran.

b. Mencatat perubahan yang terjadi.

c. Melakukan diskusi tentang masalah yang dihadapi.

Tahap Refleksi (Reflection), mencakup :

a. Merefleksikan proses pembelajaran.

b. Merefleksikan hasil belajar peserta didik.

c. Menganalisi temuan dan hasil akhir penelitian.

d. Menyusun rekomendasi.

3.4 Metoda Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data penelitian, penulis menggunakan

observasi dan tes.

a. Observasi

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui proses pengajaran dan

sikap siswa selama mengikuti proes pembelajaran materi procedure.

Observasi ini dilakukan oleh salah seorang guru Bahasa inggris SMP

Negeri 3 Manonjaya dengan menggunakan lembar observasi yang

disediakan oleh peneliti.

b. Tes

Page 8: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

8

Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai monolog teks

procedure , maka penulis memberikan tes kepada siswa di akhir proses

mengajar atau diakhir setiap siklus

3.5 Metoda Analisis Data dan Kriterian Keberhasilan

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif

a. Teknik Kuantitatif

Teknik Kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif

yang diperoleh dari hasil tes pada siklus I dan Siklus II. Nilai dari masin-

masin siklus kemudian dihitung selanjutnya nilai tersebut dihitung

prosentasenya.

b. Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang

diperoleh dari nontes

4. DAFTAR PUSTAKA

Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin:

Deakin University.

Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas

Dirjen Pendasmen Dirtendik: 2003.

Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen

PMPTK.

Suhardjono et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di

Bidang Pendidikan Dan Angka Kredit Pengembangan Profesi

Guru.Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran

Permendiknas no 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: ----------.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Lampiran

Permendiknas no 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.

Jakarta: ----------.

Mulyana, Slamet.2007. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan

Profesi Guru. Bandung: LPMP.

Page 9: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

9

JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran

2011/2012, antara bulan Juli sampai bulan Sepetember 2011 selama 3 bulan

secara berkesinambungan, dengan agenda kegiatan sebagai berikut :

No Tanggal Pertemuan Tahap Kegiatan Ket

1 20 Juli 2011 Siklus 1 :

Tahap Perencanaan

2 3 Agustus 2011 Tahap Tindakan

3 10 Agustus 2011 Tahap Observasi

4 20 Agustus 2011 Tahap Refleksi

5 25 Agustus 2011 Siklus 2

Tahap Perencanaan

6 27 September 2011 Tahap Tindakan

7 7 Oktober 2011 Tahap Observasi

Page 10: PROPOSAL PTK by Enjang Haryana, S.Pd

10

8 12 Oktober 2011 Tahap Refleksi

9 20 Oktober 2011 Tahap Analisis Data

10 26-30 Oktober 2011 Menyusun Laporan