proposal ptk

39
A. JUDUL PENELITIAN Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. B. BIDANG KAJIAN Dalam penelitian ini akan difocuskan pada penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil pada pembelajaran tentang berbalas pantun pada siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Bidang yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini mengenai metode demonstrasi untuk meningkatkan penguasaan materi tentang berbalas pantun pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. C. PENDAHULUAN Bahasa Indonesian memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, social, dan emosional

Upload: abdee

Post on 18-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal

TRANSCRIPT

A. JUDUL PENELITIANPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

B. BIDANG KAJIANDalam penelitian ini akan difocuskan pada penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil pada pembelajaran tentang berbalas pantun pada siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

Bidang yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini mengenai metode demonstrasi untuk meningkatkan penguasaan materi tentang berbalas pantun pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

C. PENDAHULUANBahasa Indonesian memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, social, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.Proses belajar mengajar yang didalamnya terkait langsung dengan metode atau pendekatan pembelajaran mengandung arti yang sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah dasar. Hal ini karena karakteristik siswa sekolah dasar bersifat konkret dalam aplikasi pembelajaran terutama mata pelajaran yang bersifat eksak.Namun demikian tidak menutup kemungkinan mata pelajaran non eksak pun menerapkan strategi pembelajaran yang telah dikondisikan dengan baik.Dalam laporan ini penulis berusaha menggali beberapa permasalahan yang terjadi pada mata pelajara Bahasa Indonesia Kelas IV sekolah dasar.Berdasarkan pengalaman penulis, mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi yang menuntut siswa agar aktif seperti pada pokok bahasan Pantun masih belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa sehingga proses belajar mengajar dapat dikatakan belum berhasil.Bertitik tolak dari uraian tersebut, maka dalam laporan ini, penulis akan mengkaji penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Upaya yang akan ditempuh ini bertujuan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berhasil dan efektif dalam proses sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Permasalah yang sering muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah menyangkut kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan materi pantun.Salah satu cara untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan keberhasilan siswa perlu dilakukan penelitian. Berdasarkan analisis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan Pantun menunjukkan tes praktek siswa pada pertemuan pertama masih rendah dalam penguasaan materi pelajaran.Rendahnya nilai pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan Pantun disebabkan bebrapa faktor diantaranya faktor guru dan faktor siswa.Hasil penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan pantun menunjukkan hasil yang belum sesuai dengan yang diharapkan.Setelah melalui konsultasi dengan teman sejawat, curah pendapat dengan kepala sekolah dan dewan guru yang lain, maka diambil kesimpulan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesiaterutama pada pokok bahasan pantun perlu mendapat perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan KelasBerdasarkan uraian diatas maka setelah melihat hasil pembelajaran secara konvensional perlu dilakukan adanya perbaikan pembelajaran dengan mengadakan program yang tersusun dengan baik melalui siklus pembelajaran.Penggunaan siklus pembelajaran berfungsi untuk mengetahui perkembangan kemajuan belajar secara bertahap, sehingga dapat diketahui perkembangan prose pembelajaran tiap-tiap siklus pembelajaran. Teman sejawat yang mendampingi penulis akan mengobservasi pelaksanaan setiap siklus tersebut.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal .. Mei 2013 di kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu, pada pembelajaran metode demonstrasi tentang berbalas pantun ditemukan permasalahan sebagai berikut :1. Beberapa siswa kurang mampu menguasai materi tentang berbalas pantun.2. Beberapa siswa kurang mampu memperagakan cara berbalas pantun yang benar didepan kelas.3. Beberapa siswa rebut karena belum paham tentang materi yang diajarkan.4. Tidak mengetahui kesalahan dalam membuat pantun dan berbalas pantun

Adapun penyebab timbulnya permasalahan tersebut , dikarenakan :1. Guru kurang optimal dalam menyampaikan pembelajaran materi berbalas pantun.2. Proses KBM mengguakan pendekatan strategi yang kurang relevan serta kurang didukungnya dengan alat peraga.3. Sumber belajar hanya pada buku paket.4. Evaluasi dilaksanakan hanya dengan member nilai, tidak memberitahu kesalahan dalam membuat pantun dan berbalas pantun.

Adapun hasil tes siswa dalam pencapaian indikator Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang adalah sebagai berikut :

Table 1Data Awal Siswa Dalam Pencapaian IndikatorPenguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun Di Kelas IV SDN Sukadana III

NoNama SiswaAspek yang dinilaiSkorNilaiKet.

IntonasiIsiPantunEkspresiBTT

123123123

1Nuralit

2Ayu Fatmawati

3Cica K

4Dinda A

5Egi N

6Elita N

7Fathurohman

8Gilang P

9Kardono A.P

10Kurnaenih

11Moh Arifin

12Padri

13Putri A

14Reni

15Rismayani

16Rizki Eko S

17Runansih

18Sri Muti

19Tarsih

20Tedi S

21Tisnawati

22Triani A

23Yesi

24Khaerudin

25Masrin

26Herdiansyah

Keterangan :T: TuntasBT: Belum TuntasNilai: Nilai yang diperoleh X 100Skor Ideal (9).

Berdasarkan hasil tes siswa dalam pencapaian indikator materi tentang berbalas pantun, dari seluruh siswa yang berjumlah 26 orang, terdapat siswa atau . % yang memperoleh nilai dibawah batas lulus yang telah ditetapkan guru, yaitu sebesar 61.00 (Berdasarkan Kriteria Ketentuan Minimal).Untuk mengatasi permasalahan ini, upaya yang dilakukan untuk memperbaiki Penguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun peneliti mengajukan metode demonstrasi. Dengan tindakan ini diharapkan dapat melibatkan siswa didalam proses pembelajaran.

D. PERUMUSAN MASALAH1. Rumusan MasalahPermasalahan yang terjadi dalam Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu yaitu guru terlalu mendominasi proses pembelajara, sumber belajar hanya berfocus pada buku paket serta penilaian yang tidak autentik sehingga sebagian besar siswa belum menunjukan intonasi dan ekspresi siswa yang sesuai.Untuk mengatasi permasalahan ini, peneliti mengajukan metode demontrasi, maka dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: a. Bagaimana perencanann penerapan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran tentang berbalas pantun pada siswa kelas IV SDN Sukadana III?b. Bagaimana pelaksanaan kegiatan siswa dalam pembelajaran berbalas pantun dengan menerapkan metode demonstrasi dalam meningkatkan ketrampilan siswa kelas IV SDN Sukadana III?c. Bagaimana hasil kemampuan materi berbalas pantun dengan menerapkan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN Sukadana III?

2. Pemecahan Masalah Masalah kesulitan siswa dalam materi berbalas pantun dengan isi pantun yang tepat disebabkan pembelajaran yang dilaksanakan guru tidak melibatkan siswa secarah penuh didalam pembelajaran, hanya berfocus pada materi buku paket, penilaian yang tidak autentik dan tidak mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa, sehingga materi berbalas pantun kurang bermakna bagi siswa.Tindakan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan menerapkan sebuah metode pembelajaran yang mampu melibatkan siswa secara penuh dalam proses pembelajaran dan menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.Seiring dengan pendapat Mulyani Sumantri, dalam Roetiyah (2001 : 82) mengatakan bahwa Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasanMetode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran . Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode demonstrasi menurut penulis adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang disertai dengan penjelasan lisan. yaiful Bahri Djamarah ( 2000 : 54 )Dengan melihat pernyataan diatas, apabila pembelajaran materi berbalas pantun di kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu dilakukan dengan menerapkan metode demonstrasi, maka diharapkan penguasaan siswa dalam materi berbalas pantun akan meningkat.

Langkah langkah metode demonstrasi meliputi tiga langkah, yaitu :1. Langkah Pembukaan 2. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi.3. Langkah Mengakhiri Demonstrasi.

Langkah langkah metode demonstrasi meliputi tiga langkah, yaitu :1. Langkah PembukaanAturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan. Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa. Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2. Langkah Pelaksanaan Demonstrasi.Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.

3. Langkah Mengakhiri Demonstrasi Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

Langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1) Tahap persiapan Pada tahap persiapan, guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk digunakan dalam tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan. Adapun yang harus dipersiapkan yaitu RPP, model pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), dan lembar penilaian.2) TindakanKegiatan Awal Mengkondisikan siwa kedalam proses pembelajaran yang akan diajarkan Apersepsi menyampaikan tujuan pembelajaran3) Kegiatan Inti

A. JUDUL PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

B. BIDANG KAJIAN

Dalam penelitian ini akan difocuskan pada penerapan metode pembelajaran demonstrasi untuk memperbaiki proses pembelajaran dan hasil pada pembelajaran tentang berbalas pantun pada siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

Bidang yang dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini mengenai metode demonstrasi untuk meningkatkan penguasaan materi tentang berbalas pantun pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

C. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang MasalahSemua guru atau siswa pasti selalu mengharapkan agar setiap proses belajar mengajar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya. Guru mengharapkan agar siswa dapat memahami setiap materi yang diajarkan , siswapun mengharapkan agar guru dapat menyampaikan atau menjelaskan pelajaran dengan baik, sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Akan tetapi harapanharapan itu tidak selalu dapat terwujud. Masih banyak siswa yang kurang memahami penjelasan guru. Ada siswa yang nilainya selalu rendah, bahkan ada siswa yang tidak bisa mengerjakan soal atau jika mengerjakan soalpun jawabannya asalasalan. Semua itu menunjukkan bahwa guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam pembelajarannya, agar masalahmasalah kesulitan belajar siswa dapat diatasi, sehingga hasil belajar siswa mencapai tujuan yang diharapkan. Masalah masalah yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran tidak muncul begitu saja, tetapi ada faktorfaktor penyebabnya. Apabila guru mampu mengidentifikasi penyebab timbulnya masalah yang dialami oleh siswa , maka guru tersebut akan dapat melakukan penangananpenanganan yang tepat dalam memecahkan masalah pembelajarannya. Contoh masalah yang sering muncul dalam pembelajaran yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, siswa tidak mengerti kata, kalimat, bentuk kalimat, yang diucapkan, didemonstrasikan ataupun yang ditulis. Hal Ini mungkin karena penjelasan guru tidak disertai dengan metode-metode yang sesuai. Proses belajar mengajar yang didalamnya terkait langsung dengan metode atau pendekatan pembelajaran mengandung arti yang sangat penting bagi proses pembelajaran di sekolah dasar. Hal ini karena karakteristik siswa sekolah dasar bersifat konkret dalam aplikasi pembelajaran terutama mata pelajaran yang bersifat eksak. Namun demikian tidak menutup kemungkinan mata pelajaran non eksak pun menerapkan strategi pembelajaran yang telah dikondisikan dengan baik. Dalam laporan ini penulis berusaha menggali beberapa permasalahan yang terjadi pada mata pelajara Bahasa Indonesia Kelas IV sekolah dasar. Berdasarkan pengalaman penulis, mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang materi yang menuntut siswa agar aktif seperti pada pokok bahasan Pantun masih belum mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu tugas PTK yang kami laksanakan ini mencoba mengambil judul Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Tentang Berbalas Pantun Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SDN Sukadana III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu.

D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH1. Indentifikasi MaslahSetelah kami mengevaluasi dan mengamati hasil belajar siswa, serta mengingat kembali proses pembelajaran, maupun melihat catatan harian evaluasi pada akhir pelajaran Bahasa Indonesia, ternyata hasil belajar siswa masih banyak masalah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Masalah -masalah tersebut diantaranya yaitu: Siswa membicarakan halhal di luar materi waktu pembelajaran. Siswa kurang memerhatikan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran materi berbalas pantun. Beberapa siswa masih bertanya tentang materi berbalas pantun.

2. Analisis MasalahSetelah masalahmasalah yang teridentifikasi dianalisis, maka hasilnya menunjukkan bahwa penyebab munculnya masalah tersebut anta lain yaitu; Guru tidak memberikan tugas secara individu Penjelasan guru tidak disertai dengan pertanyaan kepada siswa. Guru kurang memusatkan perhatian siswa ketika siswa sedang demonstrasi tentang materi berbalas pantun. Guru tidak menjelaskan secara rinci dan terlalu cepat tentang materi berbalas pantun.

3. Perumusan MasalahBerdasarkan hasil analisis yang mengungkap berbagai penyebab munculnya masalah kekurang-berhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut diatas, maka masalah yang menjadi fokus pebaikan itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana cara mengaktifkan, memusatkan perhatian, member pertanyaan, agar mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa kelas IV dalam pelajaran Bahasa Indonesia Tentang Berbalas Pantun

4. Pemecahan MasalahBerdasarkan rumusan masalah tersebut, pemecahan masalah atau alternatif tindakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Guru memberi tugas secara individual yaitu, setiap siswa harus mencatat dan memahami tentang materi berbalas pantun. Guru menjelaskan materi secara sistematis dengan memberikan pertanyaan atau balikan denga bahasa yang lugas, serta menggunakan metode demonstrasi. Guru harus memusatkan perhatian siswa kepada siswa yang sedang mendemonstrasikan materi berbalas pantun.. Guru dalam menjelaskan pelajaran yang disampaikan kepada siswa seharusnya lebih rinci dan jangan terlalu cepat, sehingga siswa mampu memahami pelajaran tersebut.

E. TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan UmumKegiatan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan dan Mengetahui penerapan dan penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam memotivasi, memusatkanperhatian, serta membantu meningkatan pengetahuan, pemahaman dan prestasi belajar siswa.

2. Tujuan KhususSecara khusus penelitian ini bertujuan untuk : Meningkatkan perhatian dan keterlibatan siswa keles IV dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, melalui metode demonstrasi Membangkitkan motivasi siswa sehingga proses belajar mengajar pada pelajaran Bahasa Indoseia akan lebih bermakna dan siswa lebih aktif lagi. Memusatkan perhatian siswa pada materi yang sedang diajarkan . Meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran berbalas pantun

F. MANFAAT PENELITIANManfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bergairah dan bersemangat untuk memperbaiki pembelajarannya secara terus menerus.b. Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman dalam menyerap materi yang dipelajari sehingga proses dan hasil belajar pun akan lebih meningkatc. Bagi sekolah yaitu bermanfaat untuk membantu sekolah dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas yangakanmenjadipercontohan atau model bagi sekolah sekolah,disamping akan terlahir guruguru yang profesional berpengalaman dan menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah. Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi guru yang mau memperbaiki pembelajarannya terutama pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan penggunaan metode demonstrasi. Penggunaan metode demostrasi yang menjadi inti, merupakan metode yang sangat membantu pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang berbalas pantun, karena dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat memahami serta perperan aktif secara langsung sehingga pembelajaran yang dilaksanakan mempermudah siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

G. KAJIAN PUSTAKAA. Pendekatan, Metode, Dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia1. Pendekatan dalam pelajaran Bahasa IndonesiaPendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia MI/SD dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia sejak dini, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Pendekatan pembelajaran yang digunakan berperan penting dalam menentukan berhasil tidaknya proses belajar bahasa indonesia yang diinginkan. Pendekatan dalam pembelajaran merupakan proses mengalami untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Konsep pendekatan integratif menekankan kepada penyajian materi pem-belajaran bahasa secara terpadu yang bertolak pada satu tema tertentu. Pandangan teoritis yang melandasai pendekatan integratif adalah whole language. Whole language adalah suatu falsafah, dalam arti pandangan tentang kebenaran mengenai hakikat proses belajar dan bagaimana mendorong proses tersebut agar berlang-sung secara optimal di kelas. Dua prinsip melandasi pembel-ajaran integratif. Pertama, pembelajaran berpusat pada makna, maksudnya peng-alaman pembelajaran berbahasa baik secara lisan maupun tulisan harus bermakna dan bertujuan fungsional, dan nyata atau realistik. Kedua, pembelajaran yang ber-pusat pada siswa. Artinya dalam komponen perencanaan pengajaran harus mem-perhatikan keberadaan dan latar belakang budaya siswa (Rigg, 1991:526).Pendekatan terpadu berlandaskan pada prinsip-prinsip: (1) siswa aktif da-lam pembelajaran untuk mengkonstruktif, (2) bahasa digunakan untuk bermacam-macam tujuan dengan berbagai macam pola, (3) pengetahuan diorganisasikan dan dibentuk oleh pembelajar secara individu melalui interaksi sosial.Oleh karena itu tiap pokok bahasan yang diajarkan harus menggunakan pendekatan-pendekatan tertentu, dimana guru jangan menggunakan hanya satu atau dua pendekatan saja.

2. Metode pembelajaran Bahasa IndonesiaMetode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah; demonstrasi; diskusi; simulasi; aboratorium; pengalaman lapangan; brainstorming; debat, simposium, dan sebagainya.Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.Sementara metode dapat juga diartikan sebagai taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat).3. Evaluasi pada Pembelajaran bahasa IndonesiaEvaluasi pembelajaran Bahasa Indonesia meliputi penilaian proses dan hasil. Penilaian proses dibagi atas ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian yang sifatnya kognitif dilaksanakan dengan tes lisan atau tes tertulis dalam bentuk pertanyaan esai atau bentuk pilihan ganda. Sedangkan penilaian yang bersifat pengembangan psikomotor dan afektif dilaksanakan melalui observasi dan penilaian yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Penilaian hasil adalah penilaian yang dilakukan di akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Penilaian ini dilakukan secara formal dalam waktu tertentu secara tertulis dalam bentuk tes objektif.Penilaian hasil pembelajaran Bahasa Indonesia biasanya dilaukan dengan tes dan non-tes, tes yang biasanya direalisasikan dengan tes tertulis. Tes ini digunakan utamanya untuk memperoleh data, baik data kuantitatif maupun kualitatif. Tes tertulis juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes esai. nontes ini digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan aspek-aspek belajar afektif dari siswa. Ketepatan nontes perlu diperhatikan oleh guru, karena seringkali dalam penggunaan evaluasi memerlukan pertimbangan subjektivitas yang dapat menghasilkan penilaian yang mungkin bervariasi di antara dua orang guru. Sebagaimana mata pelajaran lain, hasil penilaian mata pelajaran Bahasa INdonesia pun diharapkan mencapai hasil yang maksimal sesuai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia dan tujuan pendidikan nasional H. RENCANA DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIANA. Subjek PenelitianPeneltian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN SUKADANA III Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Mata pelajaran yang menjadi subjek penelitian yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi pokok Berbalas Pantun, dengan menggunakan Metode DemonstrasiSiswa yang Jumlah siswa kelas IV SDN Sukadana III pada saat ini dilaksanakan yaitu sebanyak 26 orang, terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Kapasitas tempat duduk terdiri atas 16 meja dan 32 tempat duduk/ kursi. Tingkat kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula beberapa orang di atas rata-rata. Dari data ulangan Bahasa Indonesia pada tes jeda semester tahun 2012 yang baru saja dilaksanakan tercatat siswa yang memiliki nilai di atas KKM yaitu 18 oarang atau 46,8% dari 26 orang siswa. Siswa yang berada dibawah KKM ada 3 orang siswa atau 11,5% dan 5 orang atau 19% dari jumlah 26 memiliki nilai sama dengan KKM, dimana KKM untu pelajaran Bahasa Indonesia semester 1 di SDN Sukadana III yaitu 62. Selain sekolah SD siswa Kelas IV ini juga bersekolah di Madrasah Diniyah (MD) pada sore hari. B. Deskripsi per Siklus1. Persiapana. 6Tahap persiapan merupakan tahapan yang pertama dan menurut penulis sangat penting karena kelancara penilitian dapat berhasil dengan baik apabila direncanakan dengan matang. Persiapan yang dilakukan penulis meliputi :Persiapan administrasi yang terdiri dari pembuatan RPP, Administrasi pendukung (blangko penilaian dan blangko pengamatan)b. Penilaian guru pendamping dengan ijin Kepala Sekolahc. Penentuan jadwald. Perencanaan prosedur pengolahan data.2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan KelasPelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan berdasarkan pembagian siklus.Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dalam aplikasuinyadilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang telah disusun dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP). Langkah langkah yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Sukadana III dengan materi berbalas pantun, sebagai berikut:Siklus IMateri Pokok :Membuat salah satu jenis Pantun

Masalah yang teridentifikasi:Peserta didik kurang memahami tentang materi pantun dengan pokok bahasan membuat pantunFokus Masalah:Peserta didik kurang memahami tentang membuat pantunLangkah-langkah:A) Guru mempersiapkan contoh-contoh pantunB) Guru memperagakan bagaimana m,embaca pantun.C) Mempersiapkan LKSD) Skenario pembelajaranya sebagai berikut:1) Kegiatan Awal (10 menit)a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran dengan mengadakan apersepsi yaitu dengan membaca pantun.b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang pantun yang telah dibacakannya.c. 7Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.2) Kegiatan Inti (50 menit)a. Guru menjelaskan berbagai macam contoh pantun dengan jenis-jenisnya.b. Guru membagi tugas kepada siswa secara kelompok untuk pantun c. Masing-masing kelompok mengutus salahsatu anggotanya untuk mendemonstrasikannya di depan kelas.d. Guru mengawasi demonstrasi siswa dan memberi koreksi terhadap kesalahan yang terjadi.3) Kegiatan Akhir (10 menit)a. Bersama guru siswa menyimpulkanmateri yang telah disampaikan.b. Guru mengadakan penilaian tentang proses belajar mengajar.

Siklus IIMateri Pokok :Mendemonstrasikan pokok bahasan pantunMasalah yang teridentifikasi:Peserta didik kurang aktif, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapaiFokus Masalah:Peserta didik kurang kurang aktif dalam mendemonstrasikan hasil kerjanyaLangkah-langkah:A) Guru memperagakan bagaimana membaca pantun.B) Mempersiapkan LKSC) Skenario pembelajaranya sebagai berikut:1) Kegiatan Awal (10 menit)a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran dengan mengadakan apersepsi yaitu dengan mendemonstrasikan cara membaca pantun.b. Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang pantun yang telah dibacakannya.c. 8Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.2) Kegiatan Inti (50 menit)a. Guru mendemonstrasikan cara membaca pantun.b. Guru membagi tugas kepada siswa secara kelompok untuk pantun c. Masing-masing kelompok mengutus salahsatu anggotanya untuk mendemonstrasikannya di depan kelas.d. Guru mengawasi demonstrasi siswa dan memberi koreksi terhadap kesalahan yang terjadi.3) Kegiatan Akhir (10 menit)a. Bersama guru siswa menyimpulkanmateri yang telah disampaikan.b. Guru mengadakan penilaian tentang proses belajar mengajar.

Siklus IIIMateri Pokok :Mendemonstrasikan pantunMasalah yang teridentifikasi:Peserta didik sudah mulai aktif.Fokus Masalah:Penekanan lebih pada kesalahan-keksalahan yang harus di perbaikiLangkah-langkah:A) Siswa memperagakan bagaimana membaca pantun.B) Skenario pembelajaranya sebagai berikut:1) Kegiatan Awal (10 menit)a. Mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran dengan mengadakan apersepsi yaitu dengan mendemonstrasikan cara membaca pantun yang pada siklus pertama telah pelajari.b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.2) Kegiatan Inti (50 menit)a. Siswa mendemonstrasikan cara membaca pantun.b. 9Guru membagi tugas kepada siswa secara kelompok untuk pantun c. Masing-masing kelompok mengutus salahsatu anggotanya untuk mendemonstrasikannya di depan kelas.d. Guru mengawasi demonstrasi siswa dan memberi koreksi terhadap kesalahan yang terjadi.3) Kegiatan Akhir (10 menit)a. Bersama guru siswa menyimpulkanmateri yang telah disampaikan.b. Guru mengadakan penilaian tentang proses belajar mengajar.

1. Pelaksanaan Penelitiana. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun b. melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran siswa.c. Melakukan tindakan khusus kepada siswa yang memerlukan bimbingan

2. Melakukan Pengumpulan Dataa. Mencatat nilai evaluasi siswa b. Mencatat hasil pengamatan terhadap sikap siswac. Menganalisis hasil pembelajarand. Melakukan refleksi terhadaphasil analisis tindakan.

3. Refleksia) Siklus IMasih belum melihat perkembangan menyeluruh terhadap pembelajaran pantun. Hanya beberapa siswa saja yang sedikit agak faham bagaimana cara membaca pantun dengan intonasi dan mendemonstrasikannya.

b) Siklus IISiswa masih perlu mendapat perbaikan dan peningkatan pemahaman tentang materi yang di ajarkan.

c) Siklus IIITerlihat perkembangan menyeluruh hamper semua siswa dalam tiap-tiap kelompok aktif, dan dapat mendemonstrasikannya. Guru sudah cukup matang, mendalam, luas dan jelas dalam menyampaikan, menjelaskan materi terbukti dengan adanya peran aktif siswa dalam unjuk perbuatan mendemonstrasikan hasil dari tugas yang diberikan guru.

I. JADWAL PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN DALAM PTK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

NOHari/ tanggalSiklusMateri

1Kamis ,18-04-2013IBerbalas Pantun

2 Senin , 22-04-2013IIBerbalas Pantun

3Kamis, 02-05-2013IIIBerbalas Pantun

J. BIAYA PENELITIANDiperkirakan penelitian ini akan menghabiskan biaya sebesar Rp. 195. 000.00, dengan perincian sebagai berikiut:a) Persiapan KegiatanRp. 75.000.00- Menyusun ProposalRp. 25.000.00- Revisi ProposalRp. 150.000.00b) Pelaksanaan Kegiatan (Operasional)Rp. 80.000.00- PenjadwalanRp. 15.000.00- Pengumpulan refleksiRp. 20.000.00- Melakukan RefleksiRp. 25.000.00- Merencanakan Tindakan UlangRp. 20.000.00c) Menyusun LaporanRp. 40.000.00- Analisis dataRp. 20.000.00- Menyusun Draf LaporanRp. 20.000.00JumlahRp. 195.000.00

DAFTAR PUSTAKA

Supandi, Seba (1983), Teori Belajar Motorik, Bandung : FPOK IKIP.Surakhmad, (1994). Pengantar Penelitian Ilmiah dasar Metode dan Teknik, Bandung : Tarsito.Ari Pandie, (2002), Perlengkapan Pendidikan, Surabaya : Gunung Agung.Adisusilo, Sutarjo. Diktat Pengembangan Penilaian Proses dan Hasil Belajar.Churiyah, Yahya, M.Pd. Diktat Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah.