proposal ptk

27
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MEDIA DAKON TOURNAMENT PADA SISWA KELAS III SDN NGLAMES 01 MADIUN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Dosen Pengampu: Drs. Edy Siswanto, M.Pd. Disusun Oleh: Eko Pristiwahyono (NPM 09.141.061) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN

Upload: ekowahyono50

Post on 07-Aug-2015

122 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Ptk

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI

PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MEDIA

DAKON TOURNAMENT PADA SISWA KELAS III

SDN NGLAMES 01 MADIUN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Dosen Pengampu: Drs. Edy Siswanto, M.Pd.

Disusun Oleh:

Eko Pristiwahyono (NPM 09.141.061)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

2013

Page 2: Proposal Ptk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar

pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu

menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu

kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar

dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,

sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat

pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik,

yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa

belajar dan siswa belajar baik dari aspek kognitif, afektif maupun

psikomotorik sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya

masing-masing. Untuk itu, peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar

yang variatif sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan setiap

kegiatan belajar.

Di SDN Nglames I tempat penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran

matematika masih cenderung berorientasi pada transfer pengetahuan semata,

guru tidak pernah menggunakan media yang dapat menumbuhkan motivasi

siswa dalam belajar. Hal inilah yang mengakibatkan siswa sulit memahami

materi dan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Selain itu pembelajaran

yang digunakan masih menganut perspektif pembelajaran tradisional, yaitu

pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek

pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang

mempunyai karakter beragam memerlukan perhatian-perhatian khusus dari

guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap

informasi yang diterima. Untuk itu guru harus memilih media yang tepat

Page 3: Proposal Ptk

untuk menjadikan semua peserta didik lebih antusias, semangat, dan juga

terlibat sehingga merasa senang selama proses pembelajaran.

Melihat dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka

dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi

adalah penggunaan media yang tepat, yaitu media yang mampu membuat

seluruh siswa mudah memahami materi yang disampaikan dan terlibat aktif

dalam suasana pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu alat yang

digunakan dalam menyampaikan suatu materi dalam pembelajaran. Oleh

karena itu, media pembelajaran sangat penting sebagai upaya untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Salah satu alternatif yang dapat

dilakukan oleh seorang guru guna lebih mengaktifkan dan mendorong siswa

lebih semangat dalam belajar matematika khususnya materi perkalian dan

pembagian yaitu dengan penggunaan media Dakon Tournament.

Berangkat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian

Dan Pembagian Melalui Media Dakon Tournament Pada Siswa Kelas III

SDN Nglames 01 Madiun.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana penerapan media Dakon Tournament pada pembelajaran

Matematika siswa kelas III SDN Nglames 01 Madiun?

2. Apakah dengan media Dakon Tournament dapat meningkatkan prestasi

belajar Matematika tentang perkalian dan Pembagian pada siswa kelas III

SDN Nglames 01 Madiun?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan

untuk:

Page 4: Proposal Ptk

1. Mendiskripsikan bagaimanakah penerapan media Dakon Tournament pada

pembelajaran Matematika siswa kelas III SDN Nglames 01 Madiun.

2. Media Dakon Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar

Matematika tentang perkalian dan pembagian pada siswa kelas III SDN

Nglames 01 Madiun.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,

hipotesis tindakan penelitian ini adalah jika media dakon tournament

diterapkan pada siswa kelas III SDN Nglames 01 maka prestasi belajar

matematika akan meningkat.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

2. Bagi guru, memungkinkan dapat terus diterapkan dalam setiap

pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian kelas III.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan pada penelitian sejenis.

Page 5: Proposal Ptk

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan

belajar . Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara

satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari

suatu kegiatan. Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki

ukuran atau nilai.

Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata

prestasi yaitu:

a. WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).

b. Mas ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,

hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan

keuletan kerja.

c. Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah

penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang

berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam

kurikulum.

Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu

kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam

pendidikan, prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta

penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi

dapat diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi

belajar.

Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli antara lain adalah :

a. Hitzman berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi

dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman

yang dapat dipengaruhi oleh tingkah laku organisme tersebut.

4

Page 6: Proposal Ptk

b. Chaplin berpendapat bahwa belajar merupakan perolehan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

c. Barlow, mengemukakan bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sifat perubahan yang terjadi pada

bidang-bidang tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang

dialami.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari

pengalaman seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar

secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan perubahan tingkah laku

yaitu melalui proses membandingkan pengalaman masa lampau dengan apa

yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka yang bersangkutan dan

hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada

dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah

hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri

individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

B. Macam-Macam Prestasi Belajar

Macam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai

tingkatan keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf

pencapaian prestasi.

Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi belajar

mengemukakan : pada prinsipnya, pengembangan hasil belajar ideal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa.

Page 7: Proposal Ptk

Dengan demikian prestasi belajar di bagi ke dalam tiga macam

prestasi diantaranya:

a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)

Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan,

pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan penilaian

secara teliti), sisntesis (membuat paduan baru dan utuh).

b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)

Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi:

penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi

(pendalaman), karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat

menunjukkan sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan

dari permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasi

dalam hal yang dianggap baik dan lain-lain.

c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (Ranah Karsa)

Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu:

ketrampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non

verbal. Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun

kepada orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).

Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya

dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal

mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Makmun dalam buku

Mulyasa mengemukakan komponen-komponen yang terlibat dalam

pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah:

Page 8: Proposal Ptk

a. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin

dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.

b. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan

sarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan

program.

c. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan

suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

adalah:

a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini

terdiri dari:

1) Faktor fisiologis

a. Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik

mempengaruhi kehidupan seseorang.

b. Panca indra

2) Faktor psikologis

Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh

terhadap prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini

adalah:

a. Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada

kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai

dengan tujuan.

b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran

tertentu.

c. Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaan

dan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode

berfikir.

d. Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai sesuatu

perubahan tenagadalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai

Page 9: Proposal Ptk

oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai

tujuan.

e. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang

relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik

secara positif maupun negatif.

b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:

1) Faktor lingkungan social

Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi

dalam berbagai situasi social. Lingkungan social sekolah seperti para

guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat

mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

2) Faktor lingkungan non social

Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial

seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa

dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang digunakan

siswa.

3) Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

operasional yang direkayasa sedemikina rupa untuk memecahkan masalah

atau mencapai tujuan belajar tertentu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan

prestasi belajar antara lain:

a. Keadaan Jasmani

Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang

sehat, karena belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam keadaan

sakit, kurang Gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan

efektif.

b. Keadaan Sosial Emosional.

Page 10: Proposal Ptk

Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau

mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya

tidak dapat belajar dengan efektif, karena kondisi ini sangat

mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.

c. Keadaan lingkungan

Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh

perangsang dari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.

Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala

sesuatu yang diperlukan.

d. Memulai pelajaran

Memulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila

merasakan keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri

untuk memulai pelajaran tepat pada waktunya.

e. Membagi pekerjaan

Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada

suatu tugas yang khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat

untuk diselesaikan, sebaiknya untuk memulai pelajaran lebih dulu

menentukan apa yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.

f. Adakan control

Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah

dikuasai. Hasil baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan

menyiksa diri dan memerlukan latihan khusus.

g. Pupuk sikap optimis

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat

dan karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu

dengan sesempurna, karena pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja

yang menggembirakan.

h. Menggunakan waktu

Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu

dengan efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai

Page 11: Proposal Ptk

habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga

dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang khas.

i. Cara mempelajari buku

Sebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh

gambaran tentang buku dalam garis besarnya.

j. Mempertinggi kecepatan membaca

Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-

banyaknya dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena itu

harus diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi membaca sampai

perguruan tinggi.

Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah, waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh

setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan

kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki

banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang

tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk

belajar.

D. Pengertian Media

1. Media

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara

harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa

Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada

penerima pesan.

Menurut Gerlach dan Ely, media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan

atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan

media.

Hainich dan kawan-kawan mengemukakan istilah medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. 

Page 12: Proposal Ptk

Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa

sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2. Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan

atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-

maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media

pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder,

kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar,

grafik, televisi dan computer. 

Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar

mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut

Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan

motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat

membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.

E. Media Dakon Tournament

Pada dasarnya Dakon atau Congklak adalah sebuah permainan

tradisional yang terkenal di Indonesia (seperti Jawa dan Sumatera).

Umumnya permainan dakon ini dimainkan oleh anak-anak sebagai permainan

sehari-hari. Permainan dakon sendiri dikenal sebagai permainan khas yang

cara bermainnya menggunakan biji kecik (biji sawo). Sebuah papan Dakon

memiliki 16 lubang diantaranya 14 lubang kecil dan 2 lubang

lumbung/rumah.

Media dakon tournament yang dimaksud pada penelitian ini adalah

suatu alat/perangkat yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk

menyampaikan suatu materi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman

Page 13: Proposal Ptk

konsep dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Media ini merupakan suatu

permainan yang di aplikasikan ke dalam proses pembelajaran.

Berikut adalah alat dan bahan media dakon tournament: Papan dakon,

kelereng/kerikil, dan kartu soal. Adapun peraturan dalam penerapan media

dakon tournament sebagai berikut:

1. Setiap team beranggotakan 2 orang dan dipastikan telah mendapatkan

peralatan dakon

2. Semua team adu cepat dalam menjawab soal yang telah disiapkan dalam

bentuk kartu oleh guru.

3. Jawaban berupa penerapan pemahaman konsep pada media dakon.

Misalnya: soal yang ada di kartu 3x5, tugas siswa mengisi 3 lubang

dengan masing-masing 5 kelereng beserta mengisi lubang paling kanan

yang merupakan hasil dari 3x5.

4. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung dan memberikan poin

untuk kelompok yang lebih cepat menjawab.

Page 14: Proposal Ptk

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Nglames 01 Kelurahan Nglames,

Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran

2012/2013, yaitu bulan maret sampai April 2013.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Nglames 01 Tahun

Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 19 siswa.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, yang meliputi:

1. Data hasil pretest siswa yang dilaksanakan sebelum penerapan media

dakon tournament.

2. Data hasil evaluasi siswa sesudah penerapan media dakon tournament.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang dilakukan untuk

meneliti masalah yang bersumber dari kelas yang kemudian dapat

memperoleh data yang kongkrit untuk diberikan tindak lanjut. Untuk

memperoleh data dari objek yang di teliti, proses pelaksanaannya dilakukan

secara bersiklus. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan 2 siklus dan

pada masing-masing siklus mempunyai tahap-tahap tertentu meliputi:

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi.

Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan

masalah. Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan

13

Page 15: Proposal Ptk

bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Tahap perencanaan

merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti, pada tahap ini

peneliti melakukan observasi terhadap objek yang akan di teliti. Yakni

peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas III SDN

Nglames 01, menentukan jadwal pelaksanaan, membuat silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyusun format penilaian,

menyiapkan perangkat media yang akan digunakan dan melakukan pretest

sebelum pelaksanaan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi kegiatan yang telah direncanakan

sebelumnya. Kegiatan tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah

melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah

disusun dalam RPP.

3. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengukur

tingkat pemahaman atau keberhasilan yang telah kita lakukan. Pada tahap

ini peneliti memberikan lembar tugas kepada peserta didik guna mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

4. Refleksi

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian

terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap

ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis, mensintesis, dan

menyimpulkan. Oleh karena kegiatan penelitian dilakukan secara mandiri

maka kegiatan analisis dan refleksi menjadi tanggung jawab peneliti.

Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti melakukan refleksi yang akan

digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan

tercapai atau belum. Jika telah berhasil maka siklus boleh berhenti, tetapi

jika belum maka peneliti harus mengulang siklus lagi dan seterusnya

sampai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Page 16: Proposal Ptk

Siklus II

Tahap yang dilakukan pada siklus II pada prinsipnya sama dengan

siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Tindakan

akan dilakukan atas dasar hasil dari siklus I, jika siklus I belum mencapai

hasil yang telah diharapkan maka harus dilakukan siklus II dan siklus

berikutnya hingga mencapai hasil yang telah diharapkan, jika siklus I

sudah mencapai hasil yang diharapkan maka penenelitian boleh dihentikan

dan tidak perlu dilanjut pada siklus II.

Berikut gambaran mengenai kedua siklus tersebut:

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

E. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian

adalah pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes tersebut juga sebagai

salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan media dakon tournament. Tes

yang dimaksud meliputi tes awal / pretest, yang akan digunakan untuk

mengetahui penguasaan konsep materi pelajaran sebelum pemberian

tindakan. Selanjutnya, dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini

akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Evaluasi

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Evaluasi

?

Page 17: Proposal Ptk

materi perkalian dan pembagian siswa kelas III setelah penerapan media

dakon tournament.

F. Analisis Data

Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan

demikian untuk menganalisis data juga menggunakan analisis data kuantitatif.

Data yang terkumpul akan di analisis oleh peneliti, data berupa hasil dari

pretest dan postest yang kemudian disimpulkan berdasarkan keseluruhan.

Page 18: Proposal Ptk

Daftar Pustaka

Azhar Arsyad. 1997. Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

FX Sudarsono. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar . Bandung: Bumi Aksara.

Saiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi belajar dan kompetensi guru Surabaya:

Usaha Nasional.

Suharsimi Arikuntoro dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi

Aksara.

Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan. Jogjakarta: Aditya Media.