proposal program kreativitas mahasiswa sintesis...
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOKOMPOSIT TiO2/CARBON
NANO TUBE (CNT) SEBAGAI SUPERKAPASITOR DENGAN METODECHEMICAL VAPOR DEPOSITION (CVD)
BIDANG KEGIATAN :PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :Yusup Maulana Saptedi I 0513051/Angkatan 2013Achmad Murtadho I 0513001/Angkatan 2013Dery Biyantoro I 0512015/Angkatan 2012Muhamad Iqbal Putra I 0514036/Angkatan 2014
UNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA
2015
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………... iv
RINGKASAN …………………………………………………………………. v
BAB 1. PENDAHULUAN…………….……………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………….……………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah …………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………… 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ……………………………………………… 2
1.5 Manfaat Program ……………………………………………………. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 3
2.1 Superkapasitor ...................................................................................... 3
2.2 Titanium Oksida (TiO2) ........................................................................ 4
2.3 Carbon Nanotube .................................................................................. 5
2.4 Chemical Vapor Deposition .................................................................. 6
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ………………………………………….. 7
3.1 Variabel ……………………………………………………………….. 7
3.2 Alat dan Bahan Penelitian …………………………………………….. 7
3.3 Model yang digunakan ………………………………………………... 7
3.4 Sintesis TiO2/Carbon Nanotube (CNT)……………………………….. 7
3.5 Metodologi Peneltian …………………………………………………. 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ………………………….…….. 9
4.1 Biaya ………………………………………………………………….. 9
4.2 Jadwal Kegiatan ………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota , Biodata Dosen Pendamping… 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan …………………………….… 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ….. 17
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti …………………………….. 18
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Rangkaian Superkapasitor ..................................................... 4
Gambar 2.2 Bentuk Kisi Kristal TiO2 Fasa Rutile, Fasa Anatase………………... 5
Gambar 2.2 Struktur Tiga Dimensi Carbon Nanotube........................................... 5
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Pembuatan CNT ....................................................... 7
Gambar 3.2 Skema Cara Kerja Penelitian.............................................................. 8
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya .................................................................... 9
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 9
v
RINGKASAN
Dengan makin maraknya pertumbuhan teknologi, kebutuhan alat
penyimpan energi seperti baterai dan kapasitor sangat dibutuhkan sebagai
komponen utama dari teknologi tersebut. Kapasitor dan baterai memiliki prinsip
yang sama yaitu menyimpan energi, perbedaannya adalah baterai menyimpan
energi secara kimiawi yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Perubahan
energi listrik membutuhkan waktu, sehingga perlu beberapa jam untuk mengisi arus
listrik. Sementara, kapasitor tidak butuh konversi energi kimia ke energi listrik.
Listrik dapat diisikan jauh lebih cepat ke dalam kapasitor dibanding ke dalam
baterai. Akan tetapi, kapasitor tidak dapat menyimpan energi listrik dalam waktu
lama. Listrik dalam kapasitor bisa hilang dalam waktu hitungan detik.
Superkapasitor merupakan alat penyimpan energi yang memiliki
keunggulan dibandingkan dengan baterai dan kapasitor konvensional,
diantaranya adalah waktu hidup yang lebih lama, prinsip dan modelnya yang
sederhana, waktu pengisian yang pendek, aman dan memiliki rapat daya yang
tinggi yaitu 10-100 kali lipat lebih besar.
Bahan elektroda dasar yang digunakan untuk kapasitor adalah karbon aerogel,
nanofoam, nanotube, karbon aktif, logam oksida, dan polimer konduktif. Logam
oksida Ru dan Ir menghasilkan kapasitansi spesifik yang sangat tinggi namun
mahal dan sulit didapatkan.
Bahan yang potensial digunakan dalam pembuatan superkapasitor adalah
komposit dari nanomaterial Titanium Oksida (TiO2) dan carbon nanotube (CNT).
Nanokristal TiO2 memiliki sifat kestabilan yang tinggi, memiliki nilai kelistrikan
yang rendah, dan tahan terhadap korosi sehingga cocok digunakan sebagai
elektroda. CNT sangat baik digunakan sebagai bahan elektroda untuk
superkapasitor, karena struktur berongga yang unik, konduktivitas listrik yang baik,
luas permukaan spesifik besar, porositas cocok untuk transportasi ion elektrolit.
Pada penelitian ini nanokomposit TiO2/CNT diperoleh dengan metode
Chemical Vapor Deposition (CVD). CVD paling mudah dilakukan dengan
impuritas yang cukup rendah dan relatif lebih murah. Impuritas dapat diminimalkan
dengan proses purifikasi carbon nanotube. Analisis menggunakan transmission
electron microscopy (TEM) untuk mengetahui morfologi dari nanokomposit
TiO2/CNT. Performa elektrokimia dari superkapasitor dapat dikarakterisasi
menggunakan perhitungan Cyclic Voltammograms (CV) dan galvnostatic charge-
discharge.
Variasi variabel temperatur dan waktu optimum dari pertumbuhan
nanokomposit TiO2/CNT diteliti lebih lanjut untuk bisa mendapatkan dielektrisitas
yang tinggi pada superkapasitor.
Keyword : Superkapasitor, Titanium Oksida (TiO2), Carbon Nanotube (CNT),
Chemical Vapor Deposition (CVD)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, pertumbuhan teknologi khususnya di bidang elektronik,
telekomunikasi digital, dan transportasi semakin pesat. Pertumbuhan teknologi
tersebut diiringi dengan pertumbuhan alat penyimpan energi sebagai
komponen utama teknologi tersebut.
Penggunaan penyimpan energi seperti baterai, kapasitor, dan sejenisnya
makin marak digunakan. Secara prinsip kapasitor hampir mirip dengan baterai,
yaitu sama-sama menyimpan energi, perbedaannya adalah baterai menyimpan
energi listrik secara kimiawi. Energi kimia itu diubah menjadi energi listrik.
Perubahan energi listrik membutuhkan waktu, sehingga perlu beberapa jam
untuk mengisi arus listrik. Sementara, kapasitor tidak butuh konversi energi
kimia ke energi listrik. Listrik dapat diisikan jauh lebih cepat ke dalam
kapasitor dibanding ke dalam baterai. Akan tetapi, kapasitor tidak dapat
menyimpan energi listrik dalam waktu lama. Listrik dalam kapasitor bisa
hilang dalam waktu hitungan detik.
Superkapasitor melengkapi dari baterai dan kapasitor konvensional
sebagai alat penyimpan energi yang telah digunakan secara luas.
Superkapasitor memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan baterai
dan kapasitor konvensional, diantaranya adalah waktu hidup yang lebih lama,
prinsip dan modelnya yang sederhana, waktu pengisian yang pendek, aman dan
memiliki rapat daya yang tinggi yaitu 10-100 kali lipat lebih besar (Kay
Hyeok, 2001), (Karthikeyan, 2009), (Jayalakshmi, 2008), (Sahay, 2009).
Dari sisi teknis, superkapasitor memiliki jumlah siklus yang relatif banyak
(>100000 siklus), kerapatan energi yang tinggi, kemampuan menyimpan
energi yang besar, prinsip yang sederhana dan konstruksi yang mudah (Kay
Hyeok, 2001). Sedangkan dari sisi keramahan terhadap pengguna,
superkapasitor meningkatkan keamanan karena tidak ada bahan korosif dan
lebih sedikit bahan yang beracun (Karthikeyan, 2009).
Bahan elektroda dasar yang digunakan untuk kapasitor adalah karbon
aerogel, nanofoam, nanotube, karbon aktif, logam oksida, dan polimer
konduktif (Karthikeyan, 2009). Logam oksida Ru dan Ir menghasilkan
kapasitansi spesifik yang sangat tinggi. Namun kelangkaan dan mahalnya
logam ini menjadi faktor dalam pembuatannya. Oleh karena itu, dibutuhkan
terobosan baru dalam pembuatan superkapasitor dengan bahan yang murah
dengan performa yang sama (Ghani dkk, 2000).
Bahan yang potensial digunakan dalam pembuatan superkapasitor adalah
nanomaterial TiO2 dan carbon nanotube (CNT). Nanokristal TiO2 memiliki
sifat kestabilan yang tinggi, memiliki nilai kelistrikan yang rendah, dan tahan
terhadap korosi. CNT sangat baik digunakan sebagai bahan elektroda untuk
2
superkapasitor, karena struktur berongga yang unik, konduktivitas listrik yang
baik, luas permukaan spesifik besar, porositas cocok untuk transportasi ion
elektrolit.
Nanokomposit TiO2/CNT dapat dipereloh dengan metode Chemical Vapor
Deposition (CVD). CVD paling mudah dilakukan dengan impuritas yang
cukup rendah dan relatif lebih murah. Impuritas dapat diminimalkan dengan
proses purifikasi karbon nanotube.
TiO2/CNT yang terbentuk dianilisis menggunakan transmission electron
microscopy (TEM) untuk mengetahui morfologi dari nanokomposit TiO2/CNT.
Performa elektrokimia dari superkapasitor dapat dikarakterisasi menggunakan
perhitungan Cyclic Voltammograms (CV) dan galvnostatic charge-discharge
(Chen, 2013).
Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh superkapasitor dari sintesis
TiO2/CNT yang dapat berguna dan menjawab tantangan energi dimasa
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Hal yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana cara mensintesis nanokomposit TiO2/CNT sebagai superkapasitor
b. Bagaimana pengaruh variabel waktu dan suhu dari pertumbuhan TiO2/CNT
terhadap dielektrisitas superkapasitor
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Memperoleh metode sintesis komposit TiO2/CNT sebagai seperkapasitor
b. Memperoleh suhu dan waktu optimum dari pertumbuhan TiO2/CNT agar
superkapasitor mempunyai dielektrisitas yang tinggi
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah publikasi dalam bentuk
makalah dalam seminar nasional dan/atau internasional dan artikel dalam jurnal
ilmiah nasional dan/atau internasional,
1.5 Manfaat Program
Mengaplikasikan dan menghubungkan teori yang diperoleh selama
perkuliahan dengan pelaksanakan penelitian.
Bentuk kepekaan dan bersikap kritis terhadap perkembangan teknologi.
Diharapkan mampu menghasilkan superkapasiitor yang mempunyai
kapasitansi tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai penyimpan energi.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Superkapasitor
Superkapasitor adalah kapasitor double layer, energi disimpan oleh
transfer muatan pada batas antara elektroda dan elektrolit. Ketika komposit
logam oksida dan carbon nano tube digunakan sebagai elektroda untuk
superkapasitor, mekanisme penyimpanan termasuk kapasitansi lapisan ganda
(double layer capacitance) dan pseudocapacitance, sehingga menghasilkan
kapasitansi yang lebih tinggi.
Superkapasitor dapat menggantikan baterai berkaitan dengan sifatnya
yang mampu bertahan lama meskipun diisi ulang berkali-kali serta
mempunyai kemampuan mengisi ulang dengan cepat. Kebutuhan waktu yang
singkat dalam pengisian ulang ini menyebabkan superkapasitor mempunyai
potensi yang besar dibandingkan baterai. Hal ini disebabkan karena baterai
harus mengubah energi listrik menjadi bentuk kimia agar energi ini dapat
tersimpan (Hartman R, 2011).
Superkapasitor memiliki sifat yang melengkapi kekurangan dari baterai
dan kapasitor konvensional. Baterai memiliki rapat energi yang sangat tinggi,
namun demikian memiliki rapat daya yang sangat rendah. Sedangkan
kapasitor konvensional pada umumnya memiliki rapat daya yang sangat tinggi
namun rapat energinya sangat rendah. Superkapasitor menghasilkan rapat
daya yang tinggi serta rapat energi yang tinggi. Rapat daya berhubungan
dengan “kekuatan” (jumlah watt) kombinasi dari arus dan volt, sedangkan
rapat energi berhubungan dengan waktu pemakaian.
Kelebihan superkapasitor dibandingkan dengan baterai atau
superkapasitor konvensional adalah.
1. Superkapasitor memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan
dengan baterai sehingga, menjadikan superkapasitor lebih ringan
dibandingkan dengan baterai.
2. Superkapasitor memiliki akses yang cepat untuk menyimpan
energi, pengisian yang sangat cepat dibandingkan dengan baterai.
3. Siklus charge/discharge 106 kali dibandingkan baterai.
4. Rapat energi superkapasitor adalah 10-100 kali lebih besar
dibandingkan dengan kapasitor konvensional (tipe 20-70 MJ/m3).
5. Nilai kapasitansinya lebih dari 5 F/cm2.
6. Memiliki efisiensi tinggi yaitu 95%. Rapat daya 10 kali lebih besar
dibandingkan dengan baterai.
7. Waktu charge dan discharge sangat singkat.
8. Nilai kapasitansinya berkisar antara 0.043-2700 F.
(Jayalakshmi, 2008), (Sahay, 2009), (Evans, 2006), (Chmiola, 2005)
(Ganesh, 2006).
4
Metode pelapisan TiO2/CNT pada substrat perak superkapasitor
dilakukan dengan metode spin coating. Metode spin coating ini memiliki
beberapa keunggulan, diantaranya dapat menumbuhkan film tipis dielektrik
dengan kualitas yang baik dan murah. Kualitas film tipis yang ditumbuhkan
dengan metode ini sangat peka terhadap parameter fabrikasi yang digunakan.
Dilakukan sandwiching dengan menggunakan separator dengan ketebalan
0,05 mm seperti gambar dibawah.
Gambar 2.1 Sistem Rangkaian Superkapasitor .
2.2 Titanium Dioksida (TiO2)
Di alam umumnya TiO2 mempunyai tiga fasa yaitu rutile, anatase,
dan brukit. Fasa rutile dari TiO2 adalah fasa yang umum dan merupakan fasa
disintesis dari mineral ilmenite melalui proses Becher. Pada proses Becher,
oksida besi yang terkandung dalam ilmenite dipisahkan dengan temperatur
tinggi dan juga dengan bantuan gas sulfat atau klor sehingga menghasilkan
TiO2 rutile dengan kemurnian 91-93%. Titania pada fase anatase umumnya
stabil pada ukuran partikel kurang dari 11nm, fasa brookite stabil pada
ukuran 11-35 nm, dan fasa rutile stabil pada ukuran diatas 35 nm (Septina
dkk, 2007).
Nanopartikel TiO2 merupakan material semikonduktor tipe-n yang
mempunyai ukuran partikel antara 10 sampai 50 nanometer. TiO2
berperan penting dalam pemanfaatan fotoenergi karena memiliki daya
oksidatif dan stabilitas yang tinggi terhadap fotokorosi, murah, mudah
didapat dan tidak beracun (Rahmawati, 2011). TiO2 mempunyai
kemampuan untuk menyerap warna lebih banyak karena di dalamnya terdapat
rongga dan ukurannya dalam nano, maka disebut nanoporous. Struktur TiO2
memiliki tiga bentuk struktur yaitu rutile, anatase dan brukit. Rutile dan
anatase cukup stabil, sedangkan brukit sulit ditemukan, biasanya terdapat
dalam mineral dan sulit dimurnikan. Struktur anatase dan rutile dapat dilihat
pada Gambar di bawah (Rahmawati, 2003).
Pada TiO2 elektron melakukan kinerja sangat lambat, karena pergerakan
elektron melewati TiO2 sangat lambat, maka untuk membuat potongan TiO2
dengan ketebalan 1 milimeter terisi penuh membutuhkan waktu beberapa
tahun. Dengan mengurangi ketebalannya, TiO2 dapat menjadi elektroda yang
sangat baik, yaitu batang TiO2 dengan ketebalan 10 nm. Dengan ketebelan 10
nm maka TiO2 dapat terisi maksimum dengan elektron dalam waktu beberapa
5
mili-detik. Sifat tersebut sangat berguna untuk membuat baterai dengan
kapasitansi yang tinggi.
Gambar 2.2 Bentuk Kisi Kristal TiO2 Fasa Rutile (kanan), Fasa Anatase
(kiri)
2.3 Carbon Nanotube
Carbon nanotube ditemukan pada tahun 1991 oleh ilmuan Jepang Sumio
Iijima (Iijima, 1991). Karbon nanotube merupakan molekul karbon berbentuk
silinder dan termasuk ke dalam kelompok fullerene. Karbon nanotube yang
ideal terbentuk dari sebuah lembaran ikatan karbon seperti grafit yang
dilengkungkan membentuk silinder.
Istilah nanotube muncul karena ukuran diameternya yang mempunyai
orde nanometer dengan panjang beberapa centimeter. Rasio panjang dan
diameter ini menyebabkan seakan-akan karbon nanotube berdimensi satu.
Gambar 2.3 Struktur Tiga Dimensi Carbon Nanotube
Ada dua tipe umum karbon nanotube, yaitu single-walled nanotube
(SWNT) dan multi-walled nanotube (MWNT). SWNT terbentuk dari sebuah
lembaran grafit yang dilengkungkan. Sebuah SWNT terdiri dari dua bagian
yang mempunyai sifat fisis dan kimia yang berbeda. Bagian pertama adalah
bagian sisi dinding silinder dan bagian lain adalah ujung-ujung silinder.
MWNT terbentuk dari gabungan beberapa SWNT dengan diameter yang
berbeda-beda. Panjang dan diameter MWNT sangat berbeda dengan SWNT,
sehingga sifat fisis dan kimianya pun akan sangat berbeda. (Andrews, dkk.,
1999).
Sifat elektrik, molekul, dan struktur karbon nanotube ditentukan struktur
satu dimensinya. Beberapa sifat penting karbon nanotube adalah :
Reaktifitas kimia
6
Reaktifitas kimia karbon nanotube akan meningkat sebanding dengan hasil
kenaikan arah kurvatur permukaan karbon nanotube. Oleh karena itu,
reaktifitas kimia pada bagian dinding karbon nanotube akan sangat berbeda
dengan bagian ujungnya. Diameter karbon nanotube yang lebih kecil akan
meningkatkan reaktivitas.
Konduktivitas elektrik
Karbon nanotube dengan diameter yang lebih kecil dapat menjadi semi
konduktor atau menjadi metalik tergantung pada vektor khiral. Perbedaan
konduktifitas ini disebabkan oleh struktur molekul.
Kekuatan mekanik
Karbon nanotube mempunyai modulus Young yang sangat besar pada arah
aksialnya. Nanotube menjadi sangat fleksibel karena ukurannya yang panjang.
Karbon nanotube sangat potensial untuk aplikasi material komposit sesuai
dengan kebutuhan.
2.4 Chemical Vapor Deposition
Karbon nanotube dapat diperoleh dari 3 teknik yaitu pancaran elektroda,
penggunaan laser, dan endapan uap senyawa kimia (chemical vapour
deposition, CVD). Pancaran elektroda dilakukan dengan melewatkan uap di
antara dua elektroda karbon yang umumnya menghasilkan karbon nanotube
impuritas yang tinggi (Takikawa, dkk., 2006). Teknik pencahayaan laser dapat
menghasilkan karbon nanotube yang bersih namun mahal (Guo, dkk., 1995).
CVD paling mudah dilakukan dengan impuritas yang cukup rendah. Impuritas
dapat diminimalkan dengan proses purifikasi karbon nanotube.
Metode Chemical Vapour Deposition (CVD) dilakukan dengan
mengalirkan sumber karbon dalam fase gas melalui suatu sumber energi seperti
sebuah plasma atau koil pemanas untuk mentransfer energi ke molekul karbon.
Secara umum gas yang digunakan adalah metana, CO, dan asetilena. Selain itu
fullerene dapat juga digunakan sebagai sumber karbon (Maruyama, dkk.,
2003). Sumber energi digunakan untuk meng-crack molekul karbon menjadi
atom karbon reaktif. Karbon mendifusi ke substrat yang telah panas dan
tertempel dengan sebuah katalis. Katalis biasanya adalah logam transisi baris
pertama seperti Ni, Fe, atau Co. Beberapa penelitian sebelumnya menggunakan
campuran katalis Co/Mo, Co/MgO, Fe/Mo. Karbon nanotube akan terbentuk
jika parameter-paremeter proses tetap terjaga.
Sintesis karbon nanotube CVD umumnya terbagi menjadi dua tahap, yaitu
preparasi katalis dan sintesis nanotube sesungguhnya. Katalis disiapkan dengan
memercikkan logam transisi ke dalam substrat. Selanjutnya dengan proses
penggoresan senyawa kimia atau proses thermal annealing menyebabkan
pembentukkan inti partikel katalis. Temperatur sintesis nanotube dengan
proses CVD umumnya 650 – 900 0C dengan yield sekitar 30 %.
7
BAB 3
METODE PENILITIAN
3.1. Variabel
Variabel-variabel proses yang dipelajari adalah: Perbandingan massa
TiO2/CNT dan variasi waktu penutupan pompa vakum dan pereaksian.
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
3.2.1. Alat yang digunakan:
1. reaktor, katalis, furnace
2. flowmeter
3. vakum gauge
4. pendingin
5. Pompa vakum
3.2.2. Bahan yang digunakan:
1. LPG
2. gas N2/H2
3. TiO2
3.3 Model yang digunakan
Gambar 3.1 Rangkaian Alat Pembuatan CNT
Keterangan Gambar :
1. Reaktor, katalis, furnace 6. Pendingin
2. LPG 7. Pompa Vakum
3. Gas N2/H2
4. Flowmeter
5. Vakum gauge
3.4 Sintesis TiO2/Carbon Nanotube (CNT)
Campuran TiO2 dan silika gel 500 mg diletakkan pada boat keramik dan
dimasukkan pada reaktor kuarsa. Reaktor divakumkan sampai 0,4 bar untuk
8
mengeluarkan udara dalam reaktor. Gas N2 dialirkan kecepatan alir 2 liter/menit
selama 10 menit pada suhu kamar. Furnace dinyalakan dan diset pada suhu yang
diinginkan yaitu 400 oC, 500 oC, dan 600 oC. LPG dialirkan masuk ke dalam
furnace selama 20 menit dengan laju alir N2 diturunkan menjadi 1 liter/menit dan
H2 mulai dialirkan 1 liter/menit. Aliran LPG, N2, H2 dan pompa vakum kemudian
ditutup dan direaksikan selama 20, 30, dan 40 menit. Metode pelapisan TiO2/CNT
pada substrat perak superkapasitor dilakukan dengan metode spin coating dan
disusun dengan sandwiching.
Analisa dilakukan dengan mengamati foto TEM (transmission electron
microscopy) dan Performa elektrokimia dari superkapasitor dikarakterisasi dengan
perhitungan Cyclic Voltammograms (CV) dan galvnostatic charge-discharge.
3.5. Metodologi Penelitian
CampuranTiO2 dan silika gel500 mg diletakkan pada boat
keramik dan dimasukkan pada reaktor kuarsa
Reaktor divakumkan sampai
0,4 bar untuk mengeluarkan
udara dalam reaktor
Gas N2 dialirkan kecepatan alir 2 liter/menit selama 10
menit pada suhu kamar
LPG dialirkan masuk ke dalam furnace selama 20 menit dengan laju alir N2
diturunkan menjadi 1 liter/menit dan H2 mulai dialirkan 1 liter/menit
Aliran LPG, N2, H2 dan pompa vakum kemudian ditutup dan direaksikan
selama 20, 30, dan 40 menit
Proses perakitan superkapasitor dengan
metode spin coating dan disusun dengan sandwiching,
Analisa dilakukan
dengan mengamati foto
TEM (transmission
electron microscopy) dan
Performa elektrokimia dari
superkapasitor dikarakterisasi
dengan perhitungan
Cyclic Voltammograms
(CV) dan galvnostatic
charge-discharge.
Pertikel TiO2 6%berat total (katalis + silika gel) dilarutkan ke dalam aquades 75
ml
Campuran diimpregnasi dengan
cara dipanaskan dalam oven suhu
80oC selama 1 hari
Selanjutnya campuran (TiO2 dan silika gel dikalsinasi dalam furnace suhu400o C, 500o C, da 600o C pada aliran udara selama 60
menit
Setelah didinginkan dalam desikator,
campuran di-screenlolos 200 mesh
Pre-treatment Proses Sintesis Analisis
Gambar 3.2 Skema Cara Kerja Penelitian
9
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Total (Rp) Presentase (%)
1. Peralatan penunjang (15-25%) 3.100.000 25
2. Bahan habis pakai (20-35%) 4.405.000 35
3. Perjalanan (15-25%) 3.100.000 25
4. Lain-lain (Maks. 15%) 1.846.000 15
Total biaya 12.451.000 100 %
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Bulan ke -
1 2 3 4 5
1. Persiapan
a. Pengumpulan
Bahan Baku
b. Pengolahan
awal
c. Persiapan
Alat
2. Pelaksanaan
a. Percobaan
pendahuluan
b. Pengumpulan
data
3. Penyelesaian
a. Pengolahan
data
b. Penyusunan
laporan
c. Seminar
Penelitian
10
DAFTAR PUSTAKA
An, Kay Hyeok. 2001. Electrochemical Properties Of High-PowerSupercapacitors Using Single-Walled Carbon nanotube Electrodes.Advanced Functional Materials Vol 11 Hal 387-392.
Andrews, R., et al., 1999, Continuous Production of Aligned Carbon Nanotubes :A step Closer to Commercial Realization, Chemical Physsics Letters, 303,467 – 474
Chen, Tao. Dai, Liming. 2013. Carbon Nanomaterials for High-performanceSupercapacitors. Materials Today Vol 16 Hal 273.
Chmiola, J. 2005. Double-Layer Capacitance Of Carbide Derived Carbons InSulfuric Acid. Electrochemical And Solid-State Letters. Vol 8. Hal A 357-A360.
Evans, David. 2006. Improved Capacitor Using Amorphous Ruo2. InternationalSemina On Double layer. Florida: Capacitor And Similar Energy StorageDevices.
Ganesh, V. 2006. New Symmetric and Asymetric Supercapacitors Besade OnHigh Surface Area Porous Nickel And Activated Carbon. PowerSources. Vol 158 Hal 1-43.
Guo, T., et al 1995, Catalytic growth of single-walled nanotubes by laservaporization, Chemical Physics Letters 243(1,2), 49 – 54
Karthikeyan, K. 2009. Synthesis And Characterization Of Znco2o4 NanomaterialFor Symmetric Supercapacitor Applications. Ionics.
Iijima, S., 1991, Helical Microtubes of Graphitic Carbon, Nature, 354, 56 – 58Jayalakshmi, M. 2008. Simple Capacitors To Supercapacitors.
Int. J. Electrochem. Sci.. Vol 3. Hal 1196 – 1217.Lu W., Hartman R., 2011. Nanocomposite electrodes for high performance
supercapacitors, Journal of Physical Chemistry Letters 43, 655.Septina, wilman; Fajarisandi, Dimas; Aditia Mega, 2007. Pembuatan Prototipe
Solar Cell Murah dengan Bahan Organik-inorganik (Dye-sensitized SolarCell). Laporan penelitian bidang energi, Institut Teknologi Bandung.
Rahmawati, Ayu. S. 2011. Pembuatan dan Karakterisasi Sel Surya TitaniumDioksida Sensitisasi Dye Antosianin dari Ekstrak Buah Strawberry. SkripsiMahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Institut Pertanian Bogor.
Rahmawati, F., dan Masykur, A., 2003. Modifikasi Permukaan SemikonduktorTiO2 dengan Penempelan Cu secara Elektrodeposisi Guna PeningkatanEfektifitas Fotokatalitiknya, Laporan Penelitian Dasar, Universitas SebelasMaret, Surakarta.
Sahay, Kuldeep. 2009. Supercapcitor Energy Storage System For Power QualityImprovement. J. Electrical Systems Vol X Hal 1-8
S.A. Abdel-Ghani, T. M. Madkour, H. M. Osman, and A. R. Mohamed. 2000.Egypt. J. Sol., 23 307.
Takikawa, H., Ikeda, M., Itoh, S., and Tahara, T., 2006, Method for PreparingCarbon Nano-fine Particle, Apparatus for Preparing The Same and Mono-layer Carbon Nanotube, United States Patent, No. US 6,989,083 B2
11
Lampiran 1
Biodata Ketua dan Anggota
Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Yusup Maulana Saptedi
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM I0513051
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 02 September 1994
6. E-Mail [email protected]
7. Nomor Telepon /Hp 087835731358
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 11 Semanan,
Jakarta Barat
SMPN 187
Jakarta
SMAN 33
Jakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Penghargaan 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Lolos Pendanaan PKM-P Dikti 2015
2. Finalis LKTIN MARSS
Universitas Negeri Yogyakarta
Universitas Negeri
Yogyakarta
2014
3. Juara 1 Olimpiade Kimia tingkat
nasional
Univ. Negeri Jakarta 2012
4. Pembinaan OSN tingkat Provinsi Pemerintah provinsi
Jakarta
2012
5. Lolos OSN tingkat
kotamadya/kabupaten
Pemerintah Daerah
Kotamadya Jakarta
Barat
2012
6. 5 besar lomba kaligrafi tingkat
provinsi
SMAN 78 Jakarta 2012
7. Semifinalis Lomba Cerdas
Cermat Islam tingkat provinsi
SMAN 78 Jakarta 2012
8. Juara 2 LKTI tingkat sekolah SMAN 33 Jakarta 2012
Semua data yang saya diisikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
pernyataan dalam pengajuan PKM-P ini.
12
Surakarta, 30 September 2015
Ketua,
(Yusup Maulana Saptedi)
Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Achmad Murtadho
2 Jenis Kelamin Laki –Laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM I0513001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 29 Mei 1995
6 E-Mail [email protected]
7 Nomor Telepon /Hp 083857161373
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi Diponegoro Diponegoro SMAN 3 Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
Semua data yang saya diisikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah bena dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
pernyataan dalam pengajuan PKM-P ini.
Surakarta, 30 September 2015
Anggota 1,
( Achmad Murtadho )
Anggota II
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dery Biyantoro
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM I0512015
5. Tempat dan Tanggal Lahir Kulonprogo, 20 Desember 1993
6. E-Mail [email protected]
7. Nomor Telepon /Hp 081804416906
13
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Pengkol SMPN 1 Galur SMAN 2 Bantul
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
pernyataan dalam pengajuan PKM-P ini.
Surakarta, 30 September 2015
Anggota II,
(Dery Biyantoro)
Anggota III
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhamad Iqbal Putra
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Teknik Kimia
4. NIM I0514036
5. Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 01 September 1996
6. E-Mail [email protected]
7. Nomor Telepon /Hp 081293986611
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Tangerang SMPN 16
Tangerang
SMAN 3
Tangerang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014
D. Penghargaan 10 tahun Terakhir
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1. Juara 2 Spelling And Grammar Grand 2006
2. Lomba Puisi Tingkat Nasional 4
Pilar Negara Indonesia
MPR RI dan DPR RI 2013
3. Lomba Nasyid SMAN 1 Tangerang 2013
4. Lomba Shuffle Dance Mall BSD City 2012
14
Semua data yang saya diisikan dan tercamtum dalam biodata ini adalah bena dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu pernyataan dalam pengajuan PKM-P ini.
Surakarta, 30 September 2015
Anggota 3,
(Muhamad Iqbal Putra)
Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama : Dr. Adrian Nur, S.T.,M.T.
2. TTL : Samarinda, 08 Januari 1973
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Status Perkawinan : Kawin
5. Alamat : Tegalsari XXXII/01 Kadipiro, Surakarta
6. NIDN : 0008017302
7. Golongan/Pangkat : IV/A
8. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
9. Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Kimia
10. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
11. Bidang Keahlian : Teknik Kimia – Teknologi Partikel
12. Email : [email protected]
13. Riwayat pendidikan :
Lulus
Tahun
Program Pendidikan (diploma, sarjana,
magister, spesialis, dan doktor)
Perguruan Tinggi
1997 Sarjana (S1) Universitas Diponegoro
2002 Magister (S2) Univewrsitas Gajah Mada
2015 Doktor (S3) Institut Teknologi
Sepuluh November
Surakarta, 30 September 2015
(Dr. Adrian Nur, S.T.,M.T)
NIP. 19730108 200012 1 001
15
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Reaktor
Furnace
Mensintesis
karbon nano tube 1 set - -
Flowmeter
Mengukur laju alir
gas keluar tabung
reaktor
3 set 300.000 900.000
Vakum gauge Mengukur tekanan
pada reaktor 1 set 90.000 90.000
Pompa
Vakum
Untuk menarik
aliran 1 buah 2.000.000 2.000.000
Ember
pendingin
Untuk
mendinginkan
aliran keluar
2 buah 25.000 50.000
Selang
Untuk
mengalirkan gas
dan partikel
3 meter 20.000 60.000
SUB TOTAL (Rp) 3.100.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
TiO2 Bahan baku
penelitian 5 kg 150.000 750.000
Gas N2 dan
H2 Sumber gas 2 tabung 1000.000 2.000.000
Etilen Glikol Bahan separator 100 ml 2.300 230.000
Tabung gas
LPG
(isi ulang
gas)
Sebagai bahan
pembakar pada
reaktor
15 tabung 20.000 300.000
Perak Bahan pelapis
superkapasitor 75 g 15.000 1.125.000
SUB TOTAL (Rp) 4.405.000
16
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Perjalanan ke
ITS
Analisis
sampel 8 kali 100.000 800.000
Pembelian
bahan dan alat
Isi ulang bahan
bakar 10 kali 50.000 500.000
Transportasi
seminar
Transportasi ke
Bandung 2 orang 400.000 800.000
Akomodasi
seminar
Akomodasi
selama di
Bandung
2 orang 500.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 3.100.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Pendaftaran
Seminar
Mempublikasikan
karya 1 makalah 1.000.000 1.000.000
Kertas HVS Mencetak laporan 2 rim 40.000 80.000
Logbook
Mencatat
perkembangan
pelaksanaan
4 buah 25.000 100.000
Penggandaan
Laporan
Melaporkan hasil
pelaksanaan 3 buah 30.000 90.000
CD Sebagai arsip
dalam bentuk file 3 keping 7.000 21.000
Alat Tulis Untuk mencatat
hasil percobaan 4 set 30.000 120.000
Catride
Hitam Mencetak laporan 1 unit 175.000 175.000
Catride
warna Mencetak laporan 1 unit 260.000 260.000
SUB TOTAL (Rp) 1.846.000
Total (Keseluruhan) 12.420.000
17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
ilmu
Alokasi
Waktu
(jam /
minggu)
Uraian Tugas
1
Yusup
Maulana
Saptedi /
I 0513051
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia 15
Mengatur dan
mengontrol
pelaksanaan
kegiatan,
mencatat hasil
pelaksanaan
2
Achmad
Murtadho/
I 0513001
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia 15
Mencatat hasil
pelaksanaan ,
mencari
literatur
3 Dery/
I 0512000
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia 15
Mencari
literatur
sebagai
penunjang
pelaksanaan
kegiatan
4.
Muhammad
Iqbal/
I0514000
Teknik
Kimia
Teknik
Kimia 15
Mengatur
Keuangan